Anda di halaman 1dari 121

GubernurJawaBarat

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT


Nomor …………………..

Tentang

KURIKULUM TINGKAT DAERAH


MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH
BERDASARKAN KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

GUBERNUR JAWA BARAT,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya perlindungan, pengembangan, pember-


dayaan, dan pemanfaatan keberadaan, kedudukan, dan fungsi
bahasa, sastra, dan aksara daerah, telah ditetapkan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan
Aksara Daerah;
b. bahwa bahasa dan sastra daerah, harus dijadikan sebagai
muatan lokal dalam proses pembelajaran untuk setiap satuan
pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan Jawa Barat,
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. bahwa dalam rangka pembelajaran bahasa dan sastra daerah
sebagai muatan lokal telah ditetapkan Peraturan Gubernur
Jawa Barat Nomor … Tahun 2017 tentang Pembelajaran
Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Satuan atau
Program PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah;
d. bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor …. Tahun
2017 Pasal 5 ayat (6) tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Daerah diatur dalam Keputusan Gubernur;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf (d), maka dipandang
perlu menerbitkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang
Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal Bahasa dan Sastra

1
Daerah pada Satuan atau Program PAUD, Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal
4 Juli 1950) jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950
tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan
UndangUndang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 45);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan

2
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007
tentang Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan
Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;

3
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Komopetensi Lulusan;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar;
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa,
Sastra dan Aksara Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2003 Nomor 5 Seri E);
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46);
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 Nomor 5 Seri …, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor …).

Memperhatikan: Hasil Workshop Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Mata


Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah berdasarkan Kurikulum 2013
Edisi Revisi, yang diselenggarakan di Bandung pada bulan
Februari, Mei, dan September 2017.

MEMUTUSKAN
Menetapkan:
KESATU : Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Daerah berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi
sebagaimana tercantum pada Lampiran, sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

4
KEDUA : Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Daera berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi,
terdiri dari:
a. Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah;
b. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Jenjang PAUD;
c. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Jenjang SD/MI;
d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Jenjang SMP/M.Ts.;
e. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Jenjang SMA/SMK/
MA/MAK;
f. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Cirebon;
g. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Indramayu;

KETIGA : Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa


dan Sastra Daerah berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi
sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU merupakan acuan
dalam penyusunan Pedoman Pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa dan Sastra Daerah.
KEEMPAT : Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya, ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
Pada Tanggal …..

GUBERNUR JAWA BARAT,

AHMAD HERYAWAN

5
LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN
LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN
SASTRA DAERAH BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH

A. RASIONAL

Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis kurikulum, yakni
Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan Kurikulum Tingkat
Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan secara nasional.
Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah berdasarkan
Kurikulum Tingkat Nasional sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing.
Sementara, Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap
jenjang sekolah.
Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum Tingkat Nasional telah mengalami revisi
sehingga disebut Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Kurikulum Tingkat Daerah pun turut
mengalami perbaikan sehingga disebut Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal
Berbasis Kurikulum 2013 Revisi 2017. Revisi ini dilakukan berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20, 21, 22, dan 23
Tahun 2016.
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri
ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuda-yaan Nomor 54 Tahun 2013
Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap
sosial, penge-tahuan dan keterampilan. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk
setiap matapelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi

6
Inti untuk mencapai kompe-tensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah untuk mencapai
kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang
meru-pakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini,
maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Di samping itu, pengembangan pembelajaran bahasa daerah sangat penting
yang didasari oleh beberapa peraturan dan peundang-undangan sebagai berikut.
1) Undang-undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Kebangsaan, Bab I, Pasal 4, bahwa (a) Bahasa daerah berfungsi
sebagai jati diri daerah, kebanggaan daerah, dan sarana pengungkapan serta
pengembangan sastra dan budaya daerah; (b) Bahasa daerah dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi dalam keluarga dan masyarakat daerah serta
bahasa media massa lokal, sarana pendukung bahasa Indonesia, dan sumber
pengembangan bahasa Indonesia.
2) Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan,
dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi Bahasa
Indonesia, Bab II, Pasal 6, bahwa (1) Bahasa Daerah berfungsi sebagai (a)
pembentuk kepribadian suku bangsa; (b) peneguh jati diri kedaerahan; dan (c)
sarana pengungkapan serta pengembangan sastra dan budaya daerah dalam
bingkai keindonesiaan; serta (2) Bahasa Daerah dapat berfungsi sebagai (a)
sarana komunikasi dalam keluarga dan masyarakat daerah; (b) bahasa Media
Massa lokal; (c) sarana pendukung Bahasa Indonesia; dan d. sumber
Pengembangan Bahasa Indonesia.
3) Undang-undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan kebudayaan, Bab I, Pasal
10, bahwa (1) Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah kabupaten/kota menjadi dasar

7
penyusunan dan dimuat dalam Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah provinsi;
serta (2) Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah provinsi menjadi bahan dasar
penyusunan Strategi Kebudayaan.
Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Daerah. Selain disesuaikan dan didasarkan pada struktur
Kurikulum Tingkat Nasional 2013, KIKD Mata Pelajaran Bahasa Sunda didasarkan
pada Surat Edaran Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/Set-disdik
tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada
Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/ MA/MAK.
Penyusunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Daerah didasari pula oleh Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
No. 14 Tahun 2014 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah,
yang menetapkan bahasa daerah, antara lain, bahasa Sunda, diajarkan pada
pendidikan dasar di Jawa Barat. Kebijakan tersebut sejalan dengan jiwa UU No.
23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang bersumber dari UUD 1945 yang menyangkut Pendidikan
dan Kebudayaan. Sejalan pula dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3 -
-8, yang menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB,
SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan
dan Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentang “Pemeliharaan Bahasa-Bahasa Ibu
di Dunia”.
Hal tersebut sejalan pula dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA/ MAK, di antaranya menyatakan bahwa: Bahasa Daerah
sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran
Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa
perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per
minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Hal ini diperkuat
dengan Permendikbud Nomor 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013,
Pasal 9 dan Pasal 10, bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat
mengembangkan muatan lokal.
Bahasa Sunda, bahasa Jawa Cirebon dan Indramayu, serta bahasa Melayu
Betawi berkedu-dukan sebagai bahasa daerah, yang juga merupakan bahasa ibu
bagi masya-rakat Jawa Barat di wilayah tertentu. Bahasa daerah juga menjadi
bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui pembelajaran
bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis.

8
Berkaitan dengan pembelajaran bahasa daerah di PAUD, Pemerintah menge-
luarkan Permendikbud No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan “suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang
dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut”.
Berdasarkan kenyataan tersebut, bahasa daerah sebagai salah satu khasanah
dalam kebhinnekatunggalikaan budaya Nusantara akan menjadi landasan bagi
pendidikan karakter dan moral bangsa. Oleh karena itu, bahasa daerah harus
diperkenalkan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan diajarkan di sekolah-sekolah
mulai Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), sampai Sekolah Menengah Atas
(SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliah (MA)/ Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK). Untuk kepentingan itu, telah disusun dan direvisi Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar sesuai dengan satuan pendidikan tersebut.
Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diharapkan membantu peserta didik
mengenal dirinya dan budayanya, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat Jawa Barat, dan menemukan serta menggunakan
kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa
dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra
daerah.
Kompetensi Inti dalam matapelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang
memiliki kesamaan dengan kompetensi inti matapelajaran lainnya merupakan
kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan pengu-asaan
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan
sastra daerah. Kompetensi Inti ini menjadi dasar bagi peserta didik untuk memahami
dan merespon situasi lokal, regional, dan nasional. Secara substansial terdapat
empat Kompetensi Inti yang sejalan dengan pembentukan kualitas insan yang
unggul, yakni (1) sikap keagamaan (beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa) untuk menghasilkan manusia yang pengkuh agamana (spiritual quotient),
(2) sikap kemasyarakatan (berakhlak mulia) untuk menghasilkan manusia yang
jembar budayana (emotional quotient), (3) menguasai pengetahuan, teknologi, dan
seni (berilmu dan cakap) untuk menghasilkan manusia yang luhung élmuna
(intellectual quotient), dan (4) memiliki keterampilan (kreatif dan mandiri) untuk
menghasilkan manusia yang rancagé gawéna (actional quotient).
Keempat Kompetensi Inti tersebut merupakan pengejawantahan dari tujuan
pendidikan nasional (Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan

9
Nasional, Pasal 3), yakni “untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa dan
Sastra Daerah ini, selaras dengan alasan pengembangan kurikulum 2013,
diharapkan peserta didik memiliki:
1. kemampuan berkomunikasi;
2. kemampuan berpikir jernih dan kritis;
3. kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan;
4. kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab;
5. kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda;
6. kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal;
7. minat yang luas dalam kehidupan;
8. kesiapan untuk bekerja;
9. kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; dan
10. rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

B. STRUKTUR KURIKULUM MUATAN LOKAL

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs,
SMA/SMK/MA/MAK dinyatakan bahwa bahasa daerah sebagai muatan lokal dapat
diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau
diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Dasar pendidikan muatan lokal adalah Permendikbud Nomor 79 tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Dalam peraturan itu yang dimaksud dengan
muatan lokal adalah bahan kajian atau matapelajaran pada satuan pendidikan yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah
tempat tinggalnya. Muatan lokal dikembangkan atas prinsip: (1) kesesuaian dengan
perkembangan peserta didik; (2) keutuhan kompetensi; (3) fleksibilitas jenis, bentuk,
dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan (4) kebermanfaatan untuk kepentingan
nasional dalam menghadapi tantangan global.

10
Pendidikan Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah
merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam matapelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan melalui pemerintah daerah, dalam hal ini
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.
Kewenangan pemerintah daerah untuk mengembangkan bahasa daerah diper-
kuat oleh UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara
serta Lagu Kebangsaan. Pasal 42 Ayat (1) dan Ayat (2) berbunyi sebagai berikut.
(1) Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa
dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam
kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap
menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
(2) Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh
pemerintah daerah di bawah koordinasi lembaga kebahasaan.
Mengingat kewenangan pemerintah daerah dalam mengembangkan dan
membina bahasa daerah, adanya kebijakan kurikulum tingkat daerah, dan
keberagaman pemerintah daerah dalam menetapkan konten muatan lokal maka
untuk Kurikulum 2013 ditetapkan Pendidikan Bahasa Daerah tetap menjadi
wewenang pemerintah daerah. Kurikulum 2013 menyediakan muatan lokal untuk
Pendidikan Bahasa Daerah dan Pendidikan Seni Budaya.
Berkaitan dengan bunyi undang-undang tersebut, maka Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Sunda termasuk matapelajaran muatan lokal di wilayah Provinsi
Jawa Barat. Kedudukannya dalam proses pendidikan sama dengan kelompok
matapelajaran inti dan pengembangan diri. Oleh karena itu, Mata Pelajaran Bahasa
Sunda juga diujikan dan nilainya wajib dicantumkan dalam buku rapor.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan No.
423/2372/Set-disdik tanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa Daerah pada Jenjang PAUD (TK/RA), SD/MI, SMP/MTs,
SMA/SMK/MA/MAK). Kedudukan Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah
dalam Struktur Kurikulum Nasional adalah sebagai berikut.

Tabel 1: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang PAUD (TK/RA)

No. Muatan Kurikulum KI KD Lama Belajar


1 Program Pengembangan KI-1: 2 Keseluruhan waktu
Nilai Agama dan Moral Sikap spiritual rumusan untuk memperoleh

11
2 Program Pengembangan KI-2: 14 pengalaman belajar
Sosial-Emosional Sikap sosial rumusan yang harus diikuti
3 Program Pengembangan 15 anak dalam satu
KI-3:
Fisik Motorik rumusan minggu, satu semes-
Pengetahuan
4 Program Pengembangan ter, dan satu tahun.
Bahasa Lama belajar pada
5 Program Pengembangan 15 PAUD dilaksanakan
Kognitif rumusan melalui pembelajaran
KI-4:
6 Program Pengembangan tatap muka.
Keterampilan
Seni

Tabel 2: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SD/MI

Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas


No. Komponen
I II III IV V VI
Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4


2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 6 6 4 4 4
3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
7. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
8. Pendidikan Jasamani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
9. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 34 36 38 38 38

Tabel 3: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SMP/MTs.

Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas


No. Komponen
VI VIII IX
Kelompok A
1. Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8. Seni Budaya 3 3 3

12
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
10. Prakarya 2 2 2
11. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 40 40 40

Tabel 4: Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah


Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas
No. Komponen
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
10. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
11. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2
Jumlah Jampel A & B per Minggu 26 26 26
Kelompok C (Peminataan)
Matapelajaran peminatan Akademik (untuk SMA/MA) 18 20 20
Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46

Tabel 5: Struktur Kurikulum SMA/MA

KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 26 26 26
C. Kelompok Peminatan
I. Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4

13
III. Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Daerah 3 4 4
3. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
4. Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
5. Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Pelajaran yang tersedia per minggu 71 82 82
Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46

Tabel 6: Struktur Kurikulum SMK/MAK

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
10. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 26 26 26
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi
24 24 24
(SMK/MAK)
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 50 50 50

C. PERBAIKAN KURIKULUM TINGKAT DAERAH BERBASIS KURIKULUM 2013


1. Komponen Perbaikan Kurikulum

Dengan adanya revisi Kurikulum 2013 pada tingkat nasional, Kurikulum Tingkat
Daerah Muatan Lokal pun mengalami perubahan. Nama kurikulum tidak berubah
menjadi kurikulum nasional, tapi tetap Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku
secara nasional. Perubahan tersebut didasarkan pada empat Permendikbud, yakni
Permendikbud No. 20 tentang Standar Kompe-tensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi, Permendikbud

14
No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, dan Permendikbud No. 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
Meskipun ada revisi, struktur matapelajaran dan lama belajar di sekolah tidak
diubah. Poin utama revisi Kurikulum 2013 adalah meningkatkan hubungan atau
keterkaitan antara Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Jika
diintisarikan, terdapat lima poin penting revisi Kurikulum 2013.
a. Peningkatan hubungan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Inti 1 (Aspek Spiritual) dan Kompetensi Inti 2 (Aspek Sosial) tidak
lagi dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar hanya
dijabarkan dari Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi Inti 4
(Keterampilan).
1) Penomoran KI dan KD tidak lagi ditandai dengan jenjang pendidikan (kelas),
tetapi sesuai dengan nomor urutan KI. Nomor KI sebanyak satu digit angka
(KI 3), sedangkan nomor KD sebanyak dua digit angka (KD 3.1).
2) Dalam rumusan KD lama yang awalnya hanya menggambarkan materi
kesastraan saja, pada rumusan KD baru ditambahkan unsur-unsur
kebahasaan. Hal ini menunjukkan bahwa belajar bahasa daerah
dilaksanakan melalui sastra daerah.
3) Perumusan KD yang awalnya terlalu spesifik dan operasioal, kemudian
pada edisi revisi diubah menjadi rumusan yang lebih umum agar tidak
menyulitkan pendidik dalam menyusun indikator.
4) Rumusan KD pada jenjang SD/MI disesuaikan dengan materi pokok dan
tema nasional. Untuk beberapa tema KD disesuaikan dengan tema
kedaerahan.
5) Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang
pendidikan memperhatikan: (1) perkembangan psikologis anak; (2) lingkup
dan kedalaman; (3) kesinambungan; (4) fungsi satuan pendidikan; dan (5)
lingkungan, dengan mempertimbangkan penguasaan pengetahuan dan
keterampilan berbahasa dan bersastra daerah secara gradual sesuai
dengan jenjang pendidikan.
6) Pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan keragaman
lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi yang
berkembang di lingkungan masyarakat.
b. Proses berpikir siswa tidak lagi dibatasi. Pada kurikulum yang lama, berlaku
sistem pembatasan, yaitu anak SD sampai memahami, SMP menganalisis, dan
SMA mencipta. Pada kurikulum hasil revisi ini, anak SD boleh berpikir sampai
tahap penciptaan. Tentunya dengan kadar penciptaan yang sesuai dengan
usianya. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus mengandung
komponen 4C (critical thinking, creativity, communicative, collaborative),
kecakapan hidup, literasi digital, dan karakter moral.

15
c. Penggunaan metode pembelajaran aktif. Guru berperan menjadi fasilitator
pembelajaran yang membuat siswa menyenangi kegiatan belajar-mengajar.
Pendekatan Saintifik 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi,
Mengasosiasikan/Mengolah Informasi, Mengomunikasikan) bukanlah satu-
satunya yang dapat diacu menjadi pendekatan saat mengajar. Apabila
digunakan, maka susunan 5M itu tidak harus berurutan. Pemilihan model
pembelajaran tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau
inkuiri (inquiry) dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning)
disesuaikan dengan karak-teristik kompetensi dan jenjang pendidikan. Untuk
pembelajaran bahasa, sebaiknya dioptimalkan penggunaan pendekatan
integratif dari pedagogi genre, saintifik, dan CLIL (Content and Language
Integrated Learning).
d. Dalam Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016 dinyatakan, dari hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013 pada 2014 menunjukkan bahwa salah
satu kesulitan pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah
dalam melaksanakan penilaian. Sekitar 60% responden pendidik menyatakan
bahwa mereka belum dapat merancang, melaksanakan, mengolah, melaporkan,
dan memanfaatkan hasil penilaian dengan baik. Kesulitan utama yang dihadapi
pendidik antara lain dalam merumuskan indikator, menyusun butir-butir
instrumen, dan melaksanakan penilaian sikap dengan berbagai macam teknik.
Selain itu, banyak di antara pendidik yang kurang percaya diri dalam
melaksanakan penilaian keterampilan. Mereka belum sepenuhnya memahami
bagaimana menyusun instrumen dan rubrik penilaian keterampilan. Perilaku
sikap yang tergolong kurang, sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah
perilaku diamati.

2. Sistem Penilaian
Penilaian meliputi penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian
keterampilan. Berikut ini penilaian berdasarkan Panduan Penilaian oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia Tahun 2016, yang sesuai dengan Permendikbud No. 23 Tahun 2016
tentang Penilaian.
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap yang dilakukan pendidik kepada peserta didik seperti pada
skema yang terdapat dalam Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan berikut ini.

16
Teknik penilaian sikap dilakukan dengan observasi atau teknik lainnya. Teknik
observasi dapat menggunakan instrumen berupa lembar observasi, atau jurnal.
Teknik penilaian lainnya yang dapat digunakan adalah penilaian diri dan
penilaian antar teman.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian (mengikuti perkembangan) sikap dengan teknik observasi:
1) Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru
matapelajaran, dan guru Bimbingan dan Konseling (BK) selama periode
satu semester.
2) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang menjadi
tanggung-jawabnya; bagi guru matapelajaran 1 (satu) jurnal digunakan
untuk setiap kelas yang diajarnya; bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan
untuk setiap kelas di bawah bimbingannya.
3) Perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik dapat dicatat
dalam 1 (satu) jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah.
4) Peserta didik yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah mereka yang
menunjukkan perilaku yang sangat baik atau kurang baik secara alami
(peserta didik yang menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam
jurnal).
5) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tersebut
tidak terbatas pada butir-butir nilai sikap (perilaku) yang hendak ditanamkan
melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana
dirancang dalam RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap lainnya yang
ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut ditunjukkan oleh
peserta didik melalui perilakunya secara alami.

17
6) Wali kelas, guru matapelajaran, dan guru BK mencatat (perkembangan)
sikap peserta didik segera setelah mereka menyaksikan dan/atau
memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik sangat
baik/ kurang baik yang ditunjukkan peserta didik secara alami.
7) Apabila peserta didik tertentu “pernah” menunjukkan sikap kurang baik,
ketika yang bersangkutan telah (mulai) menunjukkan sikap yang baik
(sesuai harapan), maka sikap yang (mulai) baik tersebut harus dicatat dalam
jurnal.
8) Pada akhir semester guru matapelajaran dan guru BK meringkas
perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan
menyerahkan ringkasan tersebut kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut.

Berikut contoh pengisian Jurnal untuk sikap spiritual dan sosial.


Nama
Tindak
No. Waktu Peserta Catatan Prilaku Butir Sikap Ket. Ttd.
Lanjut
Didik
Tidak mengikuti sholat
Jaja Jumat yang diseleng- Ketakwaan Spiritual Pembinaan
15/07/ garakan di sekolah.
1
2016 Menolong orang lanjut
Ogi usia yang menyebrang Kepedulian Sosial Teruskan
di jalan depan sekolah.
Mempengaruhi teman
Odang untuk tidak masuk Kedisiplinan Sosial Pembinaan
22/07/ sekolah.
2
2016 Mengingatkan teman- Toleransi
Mimin nya untuk sholat Spiritual Teruskan
Beragama
Dzuhur di sekolah.
Ikut membantu
temannya memper-
09/08/ siapkan perayaan Toleransi Spiritual
3 Mutia Teruskan
2016 keagamaan yang Beragama
berbeda dengan
agamanya di sekolah.
13/08/ Menjadi anggota
4 Lala panitia perayaan Ketakwaan Spiritual Teruskan
2016
keagamaan di sekolah.
03/09/ Memungut sampah
5 Cecep yang berserakan di Kebersihan Sosial Teruskan
2016
teras sekolah.

18
Nama
Positif/
No. Waktu Peserta Catatan Prilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Negatif
didik
Diberi pembina-
Meninggalkan an dan dipanggil
laboratorium tanpa untuk member-
23/07/ Tanggung
1 Putri membersihkan meja, + sihkan meja,
2016 jawab
alat, dan bahan yang alat, dan bahan
sudah dipakai. yang sudah
dipakai.

Mengambil cerita Diberi pembina-


27/07/ Herma dari internet dan an agar tidak
2 Kejujuran -
2016 n diakui sebagai karya- melakukan pla-
nya sendiri (plagiasi). giarisme.

Menghalang-halangi Diberi pembina-


13/08/ Momo
3 teman untuk beriba- Toleransi - an agar menjadi
2016 d
dah. lebih toleran.
Diberi apresiasi
Menjadi tugas peng-
atas
17/08/ ibar bendera saat Nasionalis
4 Kardi + kegiatannya
2016 upacara HUT Kemer- me
dalam kegiatan
dekaan Indonesia.
Paskibra.

b. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan


informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta
didik yang berupa kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir)
mengingat, memahami, menerapkan,menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkreasi dengan pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural, maupun
metakognitif. Dalam hal ini, sistem penilaian mengacu pada tahap-tahap HOTS
(Higher Order Thinking Skills) yang mengkondisikan siswa agar dapat
menjawab soal-soal yang dapat memecahkan masalah pada tataran analisis
(C4), evaluasi (C5), dan kreasi (C6)
Berikut ini teknik penilaian pengetahuan yang terdapat dalam Panduan
Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan.

19
Teknik Bentuk Instrumen Tujuan
Benar-Salah, Menjodohkan, Mengetahui penguasaan pengetahuan peserta
Tes
Pilihan Ganda, Isian/Meleng- didik untuk perbaikan proses pembelajaran
Tertulis
kapi, Uraian. dan/atau pengambilan nilai.
Mengecek pemahaman peserta didik untuk
Tes Lisan Tanya Jawab
perbaikan proses pembelajaran.
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan (bila
Tugas yang dilakukan secara diberikan selama proses pembelajaran) atau
Penugasan
individu maupun kelompok menguasai penguasaan pengetahuan (bila
diberikan pada akhir pembelajaran).
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH), penilaian tengah
semester (PTS), dan penilaian akhir semester (PAS) dilakukan dengan
beberapa teknik penilaian sesuai tuntutan Kompetensi Dasar (KD).

c. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai


kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi.
Teknik penilaian keterampilan yang terdapat dalam Panduan Penilaian oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan dapat digambarkan pada skema berikut.

Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi dari perencanaan penilaian yang telah


dilakukan. Berikut ini teknis pelaksanaan penilaian praktik, produk, dan projek
meliputi: pemberian tugas secara rici; penjelasan aspek dan rubrik penilaian;
pelaksanaan penilaian sebelum, selama, dan setelah peserta didik melakukan
pembelajaran dan pendokumentasian hasil penilaian.

20
Penilaian portofolio dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan
mendeskripsikan capaian keterampilan dalam satu semester melalui langkah
mendokumentasikan sampel karya terbaik dari setiap KI pada KD-4 baik hasil
individu maupun kelompok, mendeskripsikan capaian keterampilan peserta didik
berdasarkan portofolio secara keseluruhan; dan memberikan umpan balik
kepada peserta didik untuk peningkatan capaian kompetensi.
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian praktik, produk, proyek, dan
portofolio. Hasil penilaian dengan teknik praktik dan proyek dirata-rata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap matapelajaran.
Penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0
– 100 dan deskripsi.
1) Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan: sangat baik (A) 86 –
100; baik (B) 71 -85; cukup (C): 56 – 70; kurang (D)≤55
2) Perubahan terminologi Ulangan Harian (UH) menjadi Penilaian Harian (PH),
UAS menjadi Penilaian Akhir Semester (PAS) untuk semester gasal dan
Ujian Kenaikan Kelas (UKK) menjadi Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk
Semester genap.
3) Skala penilaian menjadi 1-100. Sementara itu, penilaian sikap diberikan
dalam bentuk predikat dan deskripsi.

d. Bentuk dan Prosedur Penilaian


1) Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dilakukan secara terencana
dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah
dan digunakan untuk penentuan kelulusan dari satuan pendidikan. Bentuk
penilaiannya adalah Penilaian akhir Semester (PAS) yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester gasal; Penilaian Akhir Tahun (PAT) yaitu kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik pada akhir semester genap; dan Ujian Sekolah
(US) yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik sebagai pengakuan terhadap pfrestasi belajar dan
penyelesaian dari satuan pendidikan.
2) Prosedur perencanaan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
diuraikan sebagai berikut.
a) Menetapkan KKM
Satuan Pendidikan menetapkan KKM untuk peserta didik kelas VII, VIII
dan IX melalui rapat dewan guru. Satuan Pendidikan dapat menentukan
KKM yang sama untuk semua matapelajaran atau berbeda untuk
masing-masing matapelajaran.

21
b) Menetapkan Prosedur Operasional Standar (POS)
Satuan pendidikan menetapkan POS atau panduan penyelenggaraan
penilaian hasil belajar peserta didik yang meliputi penilaian akhir dan
ujian
c) Membentuk Tim Pengembang Penilaian
Satuan pendidikan membentuk tim pengembang penilaian dengan tugas
antara lain merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu terkait
dengan kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir
Tahun (PAT), dan Ujian Sekolah (US), misalnya penetapan jadwal
pelaksanaan, penataan ruang, dan pengawas ruang.
d) Mengembangkan Instrumen Penilaian
Tim Pengembang Penilaian sekolah melakukan pengembangan instru-
men penilaian mulai penyusunan kisi-kisi, penyusunan instrumen, telaah
kualitatif instrumen, perakitan dan uji coba instrumen, analisis kuan-titatif,
interpretasi hasil analisis, dan penetapan instrumen penilaian.
3) Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KBM/KKM.
Pembelajaran remidial dapat dilakukan dengan cara pemberian
pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik; pemberian bimbingan
secara perorangan; pemberian instrumen-instrumen atau latihan secara
khusus, dimulai dengan instrumen-instrumen atau latihan sesuai dengan
kemampuannya; pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh
teman sekelas yang telah mencapai Ketuntasan Belajar Minimal/Kriteria
Ketuntasan Minimal (KBM/KKM). Pembelajaran remidial biasa dilakukan
beulang-ulang. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah
mencapai atau melampaui KBM/KKM melalui belajar kelompok; belajar
madiri dan pembelajaran berbasis tema. Pengbelajaran pengayaan hanya
diberikan sekali.

3. Mekanisme Pengisian Rapor

Mekanisme yang dilakukan oleh wali kelas ketika akan mengisi rapor pada akhir
semester dan akhir tahun pelajaran adalah:
a. Merumuskan deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial yang diambil dari
catatan perkembangan sikap peserta didik yang diberikan oleh guru
matapelajaran, guru BK, dan wali kelas.
b. Menuliskan capaian penilaian peserta didik pada aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan dalam bentuk angka, predikat, dan disertai deskripsi.

22
4. Perencanaan Pembelajaran

a. Silabus
Silabus dalam Kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping, hanya tiga kolom,
yakni KD, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran. Silabus
merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian matapelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016,
silabus paling sedikit memuat:
1) Identitas matapelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
SMA/MA/ SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan).
2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.
3) Kompetensi Inti, merupakan gambaran secara kategorial me-ngenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan kete-rampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
matapelajaran.
4) Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang menca-kup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
matapelajaran.
5) Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A).
6) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi.
7) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
8) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
9) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan
pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan
sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu kali
pertemuan atau lebih. Berdasarkan Permendikbud nomor 22 tahun 2016
komponen RPP adalah sebagai berikut.
1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.
2) Identitas matapelajaran atau tema/subtema.
3) Kelas/semester.

23
4) Materi pokok.
5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk penca-paian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi.
9) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai.
10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran.
11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.
12) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup.
13) Penilaian hasil pembelajaran.
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2) Partisipasi aktif peserta didik.
3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan pro-
gram pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompe-
tensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar.

24
7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas
matapelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Dengan demikian, RPP harus mengintegrasikan 4C (critical thinking, creativity,
communicative, collaborative), literasi digital, dan pendidikan karakter.

D. KEKHASAN KURIKULUM TINGKAT DAERAH

Kompetensi Dasar (KD) Matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda di dalamnya


memuat materi yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik yang
mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial
peserta didik. Pembelajarannya diatur secara mandiri serta menopang peningkatan
kemampuan penguasaan kurikulum nasional.
Program pembelajaran bahasa dan sastra Sunda dikembangkan dengan
memperhatikan rambu-rambu pengembangan muatan lokal seperti tertuang dalam
lampiran Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum
2013. Pada Pasal 9 dan Pasal 10, dinyatakan bahwa Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota dapat mengembangkan muatan lokal. Permendikbud ini merupakan
revisi dari Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum,
di antaranya mengatur tentang kedekatan secara fisik dan secara psikis. Dekat
secara fisik berarti bahwa terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan sekolah
peserta didik, sedangkan dekat secara psikis berarti bahwa bahan kajian terse but
mudah dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencerna informasi sesuai dengan
usia peserta didik.
Matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda memiliki kekhasan tersendiri sesuai
dengan kaidah keilmuannya, yaitu bahasa, sastra, budaya Sunda sebagai kearifan
lokal. Setiap sekolah wajib melaksanakannya agar peserta didik memperoleh
pengalaman berbahasa, bersastra, dan berbudaya Sunda. Pendidik yang
mengampu matapelajaran ini diharapkan mampu membangkitkan minat belajar, rasa
keingintahuannya, menumbuhkembangkan kesadaran, serta kemampuan apresiasi
peserta didik terhadap budayanya masyarakatnya. Hal ini merupakan wujud
pembentukan karakter yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab dan
toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda dikemas sedemikian rupa agar
menarik bagi perserta didik. Kemasan yang menarik dan perencanaan yang tepat
akan mampu mengembangkan beragam kompetensi peserta didik baik secara
konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi
dengan cara memadukan secara harmonis unsur etika, estetika, logika, dan
kinestetika.

25
E. KERAGAMAN LOKALITAS DAN BAHASA PENGANTAR PEMBELAJARAN
Untuk mewadahi keragaman lokalitas perlu dipertimbangkan bahasa dan
budaya yang berkembang di lingkungan belajar peserta didik. Kenyataan
menunjukkan bahwa selain bahasa Sunda, di Jawa Barat terdapat pula bahasa-
bahasa daerah lain yang wilayah pemakaiannya tidak berdasarkan daerah
administrasi pemerintah. Misalnya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra,
dan Aksara Daerah bahwa bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan secara
turun-temurun oleh warga negara Indonesia di daerah-daerah di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dalam konteks Jawa Barat, yang dimaksud dengan
bahasa daerah adalah bahasa Sunda, bahasa Jawa Cirebon dan Indramayu, serta
bahasa Melayu-Betawi. Dalam hubungan itu, bagi daerah-daerah yang peserta
didiknya berbahasa ibu bukan bahasa Sunda, kompetensi dasar itu perlu
disesuaikan dengan keadaan kebahasaan dan budaya daerah setempat.
Pembelajaran tidak berlangsung untuk semua kompetensi dasar, tetapi dipilih mana
yang mungkin bisa dilaksanakan.
Berkaitan dengan kategorisasi lokal, di Jawa Barat ada masyarakat yang
berbahasa ibu bahasa Sunda lulugu ada pula yang menggunakan bahasa Sunda
wewengkon. Bahkan di pesisir utara dan sebagian besar wilayah Cirebon
mempunyai bahasa ibu yang bukan bahasa Sunda, yakni bahasa Jawa Cirebon dan
Indramayu. Di dalam pertumbuhannya bahasa di wilayah peisisir utara Jawa Barat
merupakan perpaduan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa.
Sehubungan dengan kenyataan seperti itu, bahan pembelajaran bahasa
Sunda tentu tidak akan seragam. Penentuan bahan pembelajaran diserahkan
sepenuhnya kepada pendidik di tempatnya masing-masing dengan mengadakan
perembukan terpumpun dalam wadah Pusat Kegiatan Guru (PKG). Lebih jauh lagi,
penentuan yang lebih spesifik lagi diserahkan kepada guru di sekolah yang
bersangkutan.
Kategorisasi lokal dalam penentuan bahan pembelajaran dapat dibedakan
atas tiga kategori A, B, dan C. Ketiga kategori lokal tersebut masing-masing
memiliki ciri tersendiri.
1. Kategori A berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya menggunakan
bahasa Sunda lulugu, yakni bahasa yang kini dianggap baku dan resmi menurut
ukuran umum di Jawa Barat. Sebagi contoh yang termasuk kategori ini adalah
daerah Bandung dan sekitarnya dengan mengabaikan beberapa kosakata
wewengkon yang memang hanya sedikit.
2. Kategori B berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya menggunakan
bahasa Sunda wewengkon, yakni bahasa yang sampai saat ini dianggap
sebagai ragam bahasa yang mempunyai perbedaan dengan bahasa lulugu,

26
akan tetapi tetap dianggap sebagai bahasa Sunda. Perbedaan tersebut berada
pada tataran fonetik dan semantik, di samping perbedaan onomasiologis
(konsep yang sama dalam kosakata yang berbeda) dan perbedaan
semasiologis (konsep yang berbeda dengan kosakata yang sama). Sebagai
conto yang termasuk kategori B adalah bahasa Sunda di Kuningan dan
Karawang.
3. Kategori C berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya kental menggunakan
bahasa wewengkon atau bahasa daerah khusus seperti bahasa Jawa dialek
Cirebon, bahasa Jawa dialek Indramayu dan bahasa Melayu dialek Betawi.
Misalnya, di sebagian wilayah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan
Kota Cirebon, selain diajarkan bahasa Sunda sebagai muatan lokal wajib, juga
diperkenankan untuk mengajarkan bahasa Cirebon dan Indramayu sebagai
muatan lokal pilihan. Khusus di daerah ini, untuk Kelas I-III SD, alokasi waktu
untuk pelajaran bahasa Sunda dapat digunakan untuk pelajaran bahasa daerah
setempat. Keadaan yang sama dapat pula berlaku bagi sebagian Kota dan
Kabupaten Bekasi serta Kota Depok yang masyarakatnya menggunakan
Bahasa Melayu dialek Betawi, meskipun sampai saat ini belum dapat diajarkan
di sekolah-sekolah.
Kategorisasi lokal tersebut dapat mengikuti perimbangan komponen
kompetensi bahasa (pemahaman dan penggunaan), ragam bahasa (lulugu dan
wewengkon), dan bahasa pengantar.
a. Di wilayah kategori A, diutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa, materi
bahasa Sunda baku, dan menggunakan pengantar bahasa Sunda baku.
b. Di wilayah kategori B, diutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa, materi
bahasa Sunda baku dan bahasa Sunda wewengkon seimbang, dan
menggunakan pengantar bahasa Sunda baku.
c. Di wilayah kategori C, diutamakan pemahaman bahasa, materi bahasa Sunda
baku dan bahasa Sunda wewengkon atau bahasa setempat seimbang, dan
dapat menggunakan bahasa pengantar bahasa Sunda wewengkon (bahasa
setempat) atau menggunakan bahasa Indonesia.
Di sekolah-sekolah yang mempunyai kondisi khusus, seperti di sekolah-
sekolah yang peserta didiknya banyak yang berbahasa ibu bukan bahasa Sunda,
walaupun sebenarnya termasuk kategori A atau kategori B, dapat ditentukan
kebijakan lain.
Pada prinsipnya bahasa pengantar yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa dan sastra Sunda adalah bahasa Sunda. Di sekolah-sekolah atau daerah
yang mengalami kesulitan dengan pengantar bahasa Sunda dapat digunakan
bahasa Indonesia atau bahasa setempat, baik sebagian maupun sepenuhnya, atau
menggunakan dwibahasa Sunda-Indonesia. Akan tetapi, selalu disertai usaha untuk

27
secara berangsur-angsur bisa memahami petunjuk dalam bahasa Sunda. Di daerah-
daerah yang memiliki basa Sunda wewengkon, kata-kata dialek dapat difungsikan
untuk mempercepat atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

F. PEMANFAATAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Teknologi informasi dan komunikasi dapat berupa media cetak dan elektronik.
Kini perkembangannya semakin pesat dan canggih. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi pembelajara
bahasa dan sastra Sunda. Dalam batas-batas dan cara-cara tertentu semua itu
dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan kualitas dan kelancaran
pembelajaran bahasa dan sastra Sunda.

2. Pemanfaatan Lingkungan Alam, Sosial, dan Budaya


Sumber pembelajaran bahasa dan sastra Sunda dapat pula berupa lingkungan
alam, masyarakat, dan budaya Sunda. Peserta didik diupayakan agar berhubungan
langsung dengan masyarakat untuk mengetahui kehidupan bahasa dan budaya
Sunda saat ini, yang selanjutnya dijadikan informasi dalam pembelajaran bahasa
Sunda. Berkaitan dengan pembelajaran sastra, peserta didik diupayakan untuk
mengetahui kehidupan sastra secara eksplisit maupun implisit dengan
mengapresiasi dan mengekspresikan isinya.

3. Bacaan Wajib
Pembelajaran bahasa dan sastra Sunda harus didukung oleh adanya buku
babon, buku pendukung pembelajaran, atau buku-buku bacaan kanonik untuk
mendorong siswa gemar membaca dan membangkitkan minat dan kesenangannya
mempelajari bahasa dan sastra Sunda.
Buku yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Sunda adalah buku-
buku yang sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi penilaian oleh lembaga
berwenang serta dan proses seleksinya harus memperhatikan kejujuran dan kualitas
buku.
Sebagai upaya meningkatkan apresiasi sastra dan gemar membaca, setiap
peserta didik pada setiap jenjang pendidikan diwajibkan membaca sejumlah karya
sastra (puisi, prosa, dan drama) yang sesuai dengan tingkatannya dalam jumlah
yang memadai. Pemilihan buku bacaan sastra ini disesuikan dengan tingkat
perkembangan psikologis peserta. Upaya ini juga berkaitan dengan gerakan literasi
sekolah yang menjadi unsur penunjang dalam kurikulum yang berlaku saat ini.

28
4. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Sekolah
(GLS)
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
merupakan pengembangan dan implementasi dari Permendikbud Nomor 23 Tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yang diperkuat dengan Peraturan Presiden
No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Penguatan Pendidikan
Karakter merupakan kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang
dimulai berjenjang dari mulai sekolah dasar. Untuk jenjang SMP, SMA/SMK, dan
sekolah pada jalur pendidikan khusus dimulai sejak dari masa orientasi peserta didik
baru sampai dengan kelulusan. Dasar pelaksanaan Penumbuhan Budi Pekerti
didasarkan pada pertimbangan bahwa masih terabaikannya implementasi nilai-nilai
dasar kemanusiaan yang berakar dari Pancasila yang masih terbatas pada
pemahaman nilai dalam tataran konseptual, belum sampai mewujud menjadi nilai
aktual dengan cara yang menyenangkan di lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat. PPK dan GLS dimaksudkan pula untuk membekali dan memperkuat
karakter peserta didik dalam mempersiapkan daya saing dengan kompetensi abad
21, yaitu berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi atau 4C (critical
thinking, creativity, communicative, collaborative).

a. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)


Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah
gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat
karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati (etik) yang bertujuan
membentuk individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa;
olah rasa (estetik) yang bertujuan membentuk individu yang memiliki integritas
moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan; olah pikir (literasi) yang bertujuan
membentuk individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil
pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat; dan olah raga (kinestetik) yang
bertujuan membentuk individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai
warga negara. Kegiatan tersebut dilakukan dengan dukungan pelibatan publik dan
kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan
Nasional Revolusi Mental (GNRM). Terdapat nilai utama sebagai kristalisasi dari
nilai-nilai karakter yang harus dikembangkan, yakni religius, nasionalis, mandiri,
gotong royong, dan integritas (kejujuran).
Implementasi PPK di sekolah diintegrasikan dalam kegiatan-kegiatan yang
berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis lingkungan masyarakat.
Kegiatan pendidikan karakter berbasis kelas di antaranya dilakukan dengan
diiintegrasikan dalam matapelajaran, optimalisasi muatan lokal, dan manajemen

29
kelas. Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah di antaranya dilakukan melalui
pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah, keteladanan pendidik, ekosistem
sekolah, serta norma, peraturan, dan tradisi sekolah. Sementara pendidikan karakter
berbasis masyarakat dapat dilakukan bersama-sama dengan orang tua, komite
sekolah, dunia usaha, akademisi, pegiat pendidikan, pelaku seni budaya, bahasa
dan sastra, serta pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
b. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
GLS merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan
melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga
kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua/wali murid peserta
didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang
dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan pemangku
kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
GLS adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen.
Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta
didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru
membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan
dengan konteks atau target sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk,
selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran. Variasi
kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun
produktif.
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup
keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk
cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai
literasi informasi, yang komponen-komponennya sebagai berikut.
1) Literasi dini (early literacy), yaitu kemampuan untuk menyimak, memahami
bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah.
Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi
fondasi perkembangan literasi dasar.
2) Literasi dasar (basic literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan
kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan
informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi
(drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
3) Literasi perpustakaan (library literacy), antara lain, memberikan pema-haman
cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi
dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi

30
pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan,
memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki
pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah
tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.
4) Literasi media (media literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai
bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio,
media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan
penggunaannya.
5) Literasi teknologi (technology literacy), yaitu kemampuan memahami
kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti
lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi.
Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak,
mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya, juga
pemahaman menggunakan komputer (computer literacy) yang di dalamnya
mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola
data, serta mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan
membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan
pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan
masyarakat.
6) Literasi visual (visual literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi
media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan
belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audiovisual secara kritis dan
bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang tidak terbendung, baik dalam
bentuk cetak, auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya disebut teks
multimodal), perlu dikelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak
manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan
kepatutan.

Tahapan Gerakan Literasi Sekolah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tahapan Kegiatan
1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran
TAHAPAN KEGIATAN melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring (read
PEMBIASAAN aloud) atau seluruh warga sekolah membaca dalam hati
(sustained silent reading).

31
2. Membangun lingkungan fisik sekolah yang kaya literasi,
antara lain: (1) menyediakan perpustakaan sekolah, sudut
baca, dan area baca yang nyaman; (2) pengembangan sarana
lain (UKS, kantin, kebun sekolah); dan (3) penyediaan koleksi
teks cetak, visual, digital, maupun multimodal yang mudah
diakses oleh seluruh warga sekolah; (4) pembuatan bahan
kaya teks (print-rich materials)
1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran
melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring,
membaca dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca
terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik,
contoh: membuat peta cerita (story map), menggunakan
graphic organizers, bincang buku.
2. Mengembangkan lingkungan fisik, sosial, afektif sekolah yang
kaya literasi dan menciptakan ekosistem sekolah yang
menghargai keterbukaan dan kegemaran terhadap
pengetahuan dengan berbagai kegiatan, antara lain: (a)
memberikan penghargaan kepada capaian perilaku positif,
kepedulian sosial, dan semangat belajar peserta didik;
penghargaan ini dapat dilakukan pada setiap upacara bendera
Hari Senin dan/atau peringatan lain; (b) kegiatan-kegiatan
TAHAPAN KEGIATAN
akademik lain yang mendukung terciptanya budaya literasi di
PENGEMBANGAN
sekolah (belajar di kebun sekolah, belajar di lingkungan luar
sekolah, wisata perpustakaan kota/daerah dan taman bacaan
masyarakat, dll.)
3. Pengembangan kemampuan literasi melalui kegiatan di
perpusta-kaan sekolah/perpus takaan kota/ daerah atau
taman bacaan masyarakat atau sudut baca kelas dengan
berbagai kegiatan, antara lain: (a) membacakan buku dengan
nyaring, membaca dalam hati membaca bersama (shared
reading), membaca ter-pandu (guided reading) menonton
film pendek, dan/atau mem-baca teks visual/digital (materi
dari internet); (b) peserta didik merespon teks
(cetak/visual/digital), fiksi dan nonfiksi, melalui beberapa
kegiatan sederhana seperti menggambar, membuat peta
konsep, berdiskusi, dan berbincang tentang buku.

32
1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran
dimulai, melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring,
membaca dalam hati, mem-baca bersama, dan/atau
membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-
TAHAPAN KEGIATAN akademik dan akademik.
PEMBELAJARAN 2. Kegiatan literasi dalam pembelajaran, disesuaikan dengan
tagihan akademik di kurikulum 2013.
3. Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam
semua matapelajaran (misalnya, dengan menggunakan
graphic organizers).
4. Memanfaatkan lingkungan fisik, sosial afektif, dan akademik
disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang
kaya literasi di luar buku teks pelajaran untuk memperkaya
pengetahuan dalam matapelajaran.

Dalam tahap pembelajaran, semua matapelajaran sebaiknya menggunakan


ragam teks (cetak/visual/digital) yang tersedia dalam buku-buku pengayaan atau
informasi lain di luar buku pelajaran. Guru diharapkan bersikap kreatif dan proaktif
mencari referensi pembelajaran yang relevan.
Berkaitan dengan pembelajaran bahasa dan sastra Sunda, implementasi GLS
dapat memanfaatkan berbagai teks bahasa dan sastra Sunda sebagai material
pokok dengan alasan-alasan sebagai berikut.
1) Matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda merupakan bagian dari struktur
kurikulum daérah yang juga menuntut peserta didik untuk menekuni kegiatan
membaca dan menulis sebagai bagian dari pendekatan komunikatif. Selain itu
pembelajaran bahasa dan sastra Sunda seringkali diidéntikan dengan
pembelajaran “budi pekerti”.
2) Bahasa dan sastra Sunda adalah entitas masyarakat Jawa Barat yang hingga
kini tumbuh dan berkembang sacara dinamis, bukan hanya di lingkungan
sekolah sebagai matapelajaran yang mandiri tetapi juga di lingkungan
masyarakat luas. Masih banyak buku dan media massa Sunda yang terbit
hingga saat ini dan menunjukan bahwa kagiatan literasi masyarakat Sunda
sebenarnya tumbuh dengan baik. Jika hal tersebut dijadikan ukuran, dibanding
dengan masyarakat di daerah lain kagiatan literasi masyarakat Sunda jauh lebih
maju. Dari laporan Yayasan Rancagé yang setiap tahun memberikan hadiah
sastra kepada penulis sastra daerah, buku sastra dan nonsastra yang ditulis
dalam bahasa Sunda baik secara kuantitas maupun kualitas jauh lebih bak jika
dibanding buku yang ditulis dalam bahasa daerah lain. Setiap tahun tidak
kurang dari 15 judul buku diterbitkan dalam bahasa Sunda. Sebagai gambaran,
taun 2016 Yayasan Rancagé melaporkan ada 40 judul buku yang terbit dalam

33
bahasa Sunda. Bandingkan dengan bahasa Jawa yang hanya 20 judul, bahasa
Bali 10 judul, bahasa Lampung 2 judul, bahasa Batak 4 judul, sarta bahasa
Banjar (Kalimantan) 5 judul. Buku-buku bahasa Sunda tersebut di luar buku teks
pelajaran serta buku teori kebahasaan dan kesusastraan.

GUBERNUR JAWA BARAT,

AHMAD HERYAWAN

34
LAMPIRAN 2A KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA DAERAH
BERDASARKAN KURIKULUM 2013
EDISI REVISI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


KEMAMPUAN BERBAHASA SUNDA
JENJANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

A. RASIONAL
Kemampuan berbahasa Sunda pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) termasuk
ke dalam pengembangan kemampuan dasar berbahasa. Ketetapan kebijakan ini
sejalan dengan Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini.
KI-KD Kurikulum 2013 Muatan Lokal Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
diberlakukan berdasarkan (1) Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013; (2) Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra,
dan Aksara Daerah; (3) Surat Edaran Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat Nomor
423/2372/Set-disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; (4) UU No. 22/1999
tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang bersumber dari UUD 1945 yang menyangkut Pendidikan dan
Kebudayaan; dan (5) Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari
SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK diberikan
pengajaran muatan lokal yang relevan dan Rekomendasi UNESCO tahun 1999
tentang “pemeliharaan bahasa-bahasa ibu di dunia”.
Sejalan dengan revisi kurikulum pada Pendidikan Dasar dan Menengah, yakni
perumusan materi Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Sunda dalam KI-KD yang berpijak
pada Permendikbud Nomor 20, 21, 22, 23 Tahun 2016, pengembangan materi pada
PAUD pun sama. Juga memperhatikan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pasal 5 (a) dan (b), yaitu materi mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa
dan Sastra Sunda yang dirumuskan dalam bentuk dokumen berupa Kompetensi Dasar
dan Silabus. Di samping itu, materi pengembangan berbahasa Sunda pada PAUD

35
didasarkan pada Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini.

B. PENGERTIAN
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Kemampuan berbahasa Sunda adalah kemampuan berkomunikasi melalui bahasa
Sunda, yakni mengungkapkan pikiran dan perasaan dan bermain melalui bahasa yang
sederhana secara tepat.

C. FUNGSI
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki beberapa fungsi, yakni
1. mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak;
2. mengenalkan anak dengan dunia sekitar;
3. menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik;
4. mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi;
5. mengembangkan keterampilan, kreativitas, dan kemampuan yang dimiliki anak;
dan
6. menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.

Berkaitan dengan kemampuan berbahasa Sunda, pendidikan anak usia dini


berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan
bahasa Sunda serta menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik menggunakan tata
krama sunda (santun).

D. TUJUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bertujuan membantu anak dalam
mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik, yang mencakup (1) nilai
agama dan moral; (2) fisik-motorik; (3) kognitif; (4) bahasa; (5) sosial-emosional; dan
(6) seni.

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN BERBAHASA


SUNDA JENJANG PAUD

Kelompok anak usia 4-6 Tahun


Tujuan kurikulum PAUD mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi inti
sikap spiritual (KI-1), (2) kompetensi inti sikap sosial (KI-2), (3) kompetensi inti
pengetahuan (KI-3), dan (4) kompetensi inti keterampilan (KI-4). Kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran langsung dan tidak langsung yang terjadi secara
terintegrasi dan tidak terpisah.

36
Pembelajaran langsung adalah proses pembelajaran melalui interaksi langsung
antara anak dengan sumber belajar yang dirancang dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH). Pembelajaran langsung berkenaan dengan pengembangan pengetahuan dan
keterampilan yang terkandung dalam Kompetensi Inti-3 (pengetahuan) dan
Kompetensi Inti-4 (keterampilan). Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran
yang tidak dirancang secara khusus namun terjadi dalam proses pembelajaran
langsung. Melalui proses pembelajaran langsung untuk mencapai kompetensi
pengetahuan dan keterampilan akan terjadi dampak pada pengembangan nilai dan
sikap yang terkandung dalam Kompetensi Inti-1 (sikap spiritual) dan Kompetensi Inti-2
(sikap sosial).
Rumusan kompetensi inti (KI-1) sikap spiritual, yaitu “Menerima ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi inti sikap sosial (KI-2), yaitu “Memiliki
perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri,
peduli, mampu menghargai dan toleran kepada orang lain, mampu menyesuaikan diri,
jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan
teman.”
Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan
KD pada KI Sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk
mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak langsung (indirect teaching), tetapi melalui
pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan,
serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan
terbentuk ketika dia memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam
bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja. Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup
sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri, disiplin, mandiri,
mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, dan santun.
Kompetensi pengetahuan dan keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

Kompetensi Inti (KI-3): Kompetensi Inti (KI-4):


Pengetahuan Keterampilan
Mengenali diri, keluarga, teman, Menunjukkan yang diketahui, dirasakan,
pendidik, lingkungan sekitar, agama, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui
teknologi, seni, dan budaya di rumah, bahasa, musik, gerakan, dan karya
tempat bermain dan satuan PAUD secara produktif dan kreatif, serta
dengan cara: mengamati dengan indera mencerminkan perilaku anak berakhlak
(melihat, mendengar, menghidu, merasa, mulia.
meraba); menanya; mengumpulkan
informasi; menalar; dan mengomunika-
sikan melalui kegiatan bermain.
3.1. Mengenal anggota tubuh dan 4.1. Menggunakan anggota tubuh dalam
fungsinya dalam bahasa Sunda bahasa Sunda (panon ningal,
(panon ningal, baham emam) baham, emam) untuk

37
untuk pengembangan motorik pengembangan motorik kasar dan
kasar dan motorik halus. (suku halus.
leumpang, lumpat, leungeun
nyekel, irung ngambeu )
4.2 Menirukan gerakan anggota tubuh
3.2. Mengenal gerakan anggota tubuh
yang dicontohkan dan
yang dicontohkan dalam bahasa
diperintahkan dalam bahasa
Sunda (nagog, diuk, jéngké,
Sunda (nagog, diuk, jéngké,
nangtung).
nangtung).
3.3. Mengenal lingkungan sosial 4.3. Menyajikan karya yang
(keluarga dan teman) dalam berhubungan dengan lingkungan
bahasa Sunda (indung, bapa, aki, sosial (keluarga dan teman) dalam
nini, lanceuk, adi, bibi, emang) bahasa Sunda.
3.4. Mengenal benda-benda di 4.4. Menyampaikan perihal benda-benda
sekitarnya (nama, warna, bentuk, di sekitar yang dikenal-nya (nama,
ukuran, sifat, jumlah, suara, warna, bentuk, ukuran, sifat,
tékstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) jumlah, suara, tékstur, fungsi, dan
dalam bahasa Sunda (cangkir ciri-ciri lainnya) dalam bahasa
paranti eueut, beureum, hejo, Sunda melalui berbagai karya
kasar,lemes) (cangkir paranti eueut).
4.5. Menyajikan karya yang berhu-
3.5. Mengenal lingkungan sekitar
bungan dengan lingkungan sekitar
(tempat tinggal, tempat ibadah,
(tempat tinggal, tempat ibadah,
budaya, dan transportasi) dalam
budaya, dan transpor-tasi) dalam
bahasa Sunda melalui bentuk
bahasa Sunda me-lalui bentuk
gambar, bercerita, bernyanyi, dan
gambar, bercerita, bernyanyi, dan
gerak tubuh (tajug, pasar, karéta).
gerak tubuh.
3.6. Mengenal lingkungan alam (héwan, 4.6. Menyajikan karya yang
tanaman, cuaca, tanah, air, batu- berhubungan dengan
batuan, dll.) dalam bahasa Sunda lingkungan alam (hewan,
melalui bentuk gambar, bercerita, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
dan bernyanyi (reueuk, hujan, batuan, dll.) dalam bahasa Sunda
poék, caang, cai hérang, meri, melalui bentuk gambar, bercerita,
éntog, hayam). dan bernyanyi.
3.7. Mengenal teknologi sederhana 4.7. Menggunakan teknologi seder-hana
(peralatan rumah tangga, untuk menyelesaikan tugas dan
peralatan bermain, perlatan kegiatannya (peralat-an rumah
pertukangan) dalam bahasa tangga, peralatan bermain,
Sunda (cangkir, gelas, piring, perlatan pertukangan) dalam
émbér, téko, dsb.) bahasa Sunda.

38
3.8. Mengenal huruf awal melalui suara 4.8. Menunjukkan kemampuan keak-
benda, hewan, atau orang dengan saraan awal melalui suara benda,
bahasa Sunda. hewan, atau orang dengan bahasa
Sunda dalam berbagai bentuk
karya .
3.9. Mengenal emosi diri dan orang lain 4.9. Menunjukkan reaksi emosi diri
secara wajar

4.10. Melantunkan dan memperagakan


3.10. Mengenal kakawihan Sunda.
kakawihan Sunda.
3.11. Mengenal tegur sapa santun dalam
4.11. Bertegur sapa santun dalam kata-
kata-kata bahasa Sunda (sampu-
kata bahasa Sunda.
rasun, wilujeng énjing).
3.12. Mengenal tatakrama Sunda (reng- 4.12. Menunjukkan tatakrama Sunda
kuh, gumujeng, sasalaman) (rengkuh, gumujeng, sasalaman)
3.13. Mengenal cara hidup sehat dengan 4.13. Mampu menolong diri sendiri untuk
kata-kata bahasa Sunda (mandi, hidup sehat mengguna-kan kata-
ngosok huntu). kata bahasa Sunda.
3.14. Mengenal nama-nama jenis ma- 4.14. Menyampaikan nama-nama jenis
kanan tradisional Sunda (comro, makanan tradisional Sunda.
misro, ulén, surabi, wajit).
3.15. Mengenal berbagai gambar benda 4.15. Menceritakan gambar benda dan
dan kegiatan anak sehari-hari kegiatan anak sehari-hari.
(susuk, cangkir, kembang, payung,
nangka)
3.16. Mengenal nama kejadian alam 4.16. Menyajikan karya yang berhu-
dalam bahasa Sunda (gunung bitu, bungan dengan dalam bahasa
taneuh urug, walungan caah) Sunda (gunung bitu, taneuh urug,
melalui bentuk gambar, bercerita, walungan caah) melalui bentuk
dan bernyanyi. gambar, berce-rita, dan bernyanyi.

3.17. Mengenal lambang angka 1—10 4.17. Membilang banyak benda 1-10
dengan kata-kata Sunda (hiji, dua, dengan kata-kata bahasa Sunda
tilu, opat, dst.) (hiji, dua, tilu, opat, dst.)
3.18. Mengenal kebutuhan, keinginan, 4.18. Mengungkapkan kebutuhan, ke-
dan minat diri.( ulin, bobo, inginan, dan minat diri.
hanaang, hareudang, tunduh)
3.19. Mengenal kaulinan barudak sambil 4.19. Memperagakan kaulinan barudak
kakawihan (sasalimpetan, huhu- sambil kakawihan.
ian, tokécang, oray-orayan)
3.20. Mengenal pupujian Sunda. 4.20. Melantunkan pupujian Sunda.

39
F. TEMA-TEMA YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DI PAUD
Tema adalah topik yang menjadi payung untuk mengintegrasikan seluruh konsep
dan muatan pembelajaran melalui kegiatan main dalam mencapai kompetensi dan
tingkat perkembangan yang diharapkan. Tema bukan merupakan tujuan pembelajaran
melainkan sarana untuk mengintegrasikan keseluruhan sikap dalam pengetahuan dan
keterampilan yanga ingin dibangun. Pada pelaksanaan pembelajaran, tema dan
kompetensi dasar dikembangkan menjadi muatan pembelajaran yang mencakup
materi pada kompetensi dasar bahasa Sunda yang berjumlah 20 KD sebagai bahan
yang akan dijadikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai 4 (empat) kompetensi inti.

Tema Semester 1
No. Tema Alokasi Waktu
1 2 3
1 Diri Sendiri 3 Minggu
2 Lingkunganku 4 Minggu
3 Kebutuhanku 4 Minggu
4 Binatang 3 Minggu
5 Tanaman 3 Minggu
JUMLAH 17 Minggu

Tema Semester 2
No. Tema Alokasi Waktu
1 2 3
1 Rekreasi 3 Minggu
2 Pekerjaan 3 Minggu
3 Air, Udara, dan Api 2 Minggu
4 Alat Komunikasi 2 Minggu
5 Tanah Airku 3 Minggu
6 Alam Semesta 3 Minggu
JUMLAH 17 Minggu

G. PROSES DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA SUNDA DI PAUD


Kegiatan pembelajaran bahasa Sunda di PAUD dilaksanakan dengan
pendekatan bermain melalui praktek langsung melatih empat keterampilan berbahasa
Sunda. Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan, yakni
1. Memperkenalkan ucapan kosa kata (nama-nama benda, tempat, dll.) dan
ungkapan dalam bahasa sunda yang ada atau terjadi di lingkungan sehari-hari;
2. Memperkaya pengetahuan dan penggunaan bahasa Sunda;
3. Membekali anak untuk banyak menggunakan bahasa Sunda daripada
pengetahuan bahasa Sunda;

40
4. Memperluas pengalaman anak dalam berbahasa Sunda; dan
5. Memperluas wawasan tentang budaya urang Sunda secara sederhana pada anak.

Praktek langsung melatih keterampilan berbahasa Sunda mencakup empat


aspek, yakni
1. Ngaregepkeun (mendengarkan)
Mampu mengenal dan memahami bentuk dan jenis ucapan. Bagi anak usia dini,
mendengarkan ditekankan pada pengenalan dan pengucapan kembali bunyi-bunyi
bahasa.
2. Nyarita (berbicara )
Mampu mengungkapkan pesan (pikiran, perasaan, dan keinginan) dalam bentuk
dan jenis wacana lisan di berbagai kesempatan berbicara.
3. Pramaca (pramembaca)
Mampu mengenal dan memahami jenis dan bentuk lambang tulisan. Bagi anak
usia dini, membaca tidak ditekankan pada membaca tulisan, namun lebih pada
kemampuan keaksaraan yaitu peningkatan kosakata dan bahasa, kepekaan
mendengar dan memahami perbedaan bunyi, pengenalan huruf dan kata, penge-
tahuan bahasa lisan dan tulisan, pengenalan keaksaraan sebagai sumber yang
menyenangkan. Selain itu, anak dilatih untuk dapat membaca berbagai hal yang
ada hubungannya dengan ekspresi (ungkapan perasaan). Sebagai contoh, mem-
baca gambar, membaca situasi, membaca ekspresi orang, membaca cuaca, dsb.
4. Pranulis (pramenulis)
Mampu mengungkapkan pesan (pikiran, perasaan, dan keinginan) dalam jenis dan
bentuk tulisan. Pada anak usia dini, menulis dapat berupa coretan, gambar,
fingerpaint lukisan jari (finger paint), playdough, dsb.

H. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pelaksanaan pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini terdiri dari 3 (tiga)
kegiatan utama, yaitu
1. Kegiatan Pembukaan
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup

1. Kegiatan Pembukaan
Penyambutan Kedatangan Anak
Penyambutan anak harus dilakukan guru dengan mengembangkan sikap senyum,
salam, sapa, santun dan sopan sesuai dengan budaya dan tatakrama urang sunda
yang selalu ramah dan santun. Salam yang digunakan adalah salam sunda yaitu
kedua telapak tangan disatukan dan rengkuh.

41
Langkah-langkah:
a. Guru berdiri di gerbang sekolah.
b. Guru menebar senyuman kepada setiap peserta didik dan pengantarnya yang
datang, sambil mengucapkan salam, dilanjukan dengan menyapa anak dan orang
tua yang mengantarnya dengan penuh kesantunan dan kesopanan.
c. Pastikan guru memberikan layanan yang sama ke semua anak didik yang datang.
d. Guru mengantarkan anak masuk ke lokasi sekolah dan memfasilitasi anak untuk
memilih permainan yang telah disiapkan pendidik sesuai dengan minat anak.
Keterangan:
1. Mainan yang disediakan sebaiknya nyunda untuk hari ini.
2. Selama proses penyambutan sampai bel berbunyi, lagu/kawih barudak Sunda
terus dilantunkan.

2. Kegiatan Inti
a. Pengkondisian Kelas
Sebelum pembelajaran berlangsung, guru
1) Menyiapkan media dan alat bermain baik secara auditori maupun visual;
2) Mengorganisasikan anak secara berkelompok agar dapat mengikuti
pembe-lajaran secara efektif dan efisien;
3) Memastikan semua anak dapat mendengar, menyimak dan melihat
media penunjang pembelajaran, misalnya, gambar, CD, benda
sebenarnya/tiruan dan senantiasa mengontrol konsentrasi anak; serta
4) Mempelajari materi pembelajaran sehari sebelum pelaksanaan pembe-
lajaran.

b. Alat/Media yang digunakan


Alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah CD Player atau
laptop, CD, atau alat lain yang sesuai dengan kelompok usia (3-4 tahun, 4-5
tahun, 5-6 tahun), serta alat penunjang lain.

c. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut.
1) Lantunkan kawih barudak sejak pagi atau sejak kedatangan anak-anak di
hari basa Sunda, misalnya, Kota Bandung setiap hari Rabu (kab/kota lain
sesuai peraturan masing-masing) dengan tujuan anak terbiasa
mendengar kawih serta musiknya seperti kacapi suling dan ilustrasi
kesundaan lainnya.
2) Setelah bel berbunyi, anak-anak berkumpul di suatu tempat yang luas
(sesuai kemampuan lembaga masing-masing bisa juga di kelas bagi yang
tidak mempunyai aula) untuk melakukan gerak badan dan berbaris
bernyanyi bermain/kaulinan Sunda seperti huhuian dan tokécang,

42
sehingga telinga anak terbiasa mendengar nuansa Sunda. Hal ini
dilakukan secara rutin pada hari basa Sunda dan diperkuat di hari-hari
biasa di luar hari basa Sunda.
3) Memasuki kegiatan inti pembelajaran bahasa Sunda, guru mengarahkan
dan memotivasi anak agar bersiap dengan duduk melingkar untuk
mendengar-kan guru.
4) Selama proses pembelajaran, guru mencatat seluruh aktivitas yang
dilakukan baik keterampilan maupun perilaku anak dalam catatan
peristiwa (anecdotal record) sebagai rekaman hasil pembelajaran.
5) Di akhir kegiatan, guru secara langsung mengulang dengan ringkas
tentang pembelajaran hari itu.
6) Setelah proses pembelajaran berakhir, melantunkan kembali kawih
barudak Sunda untuk menutup kegiatan.

d. Penilaian
1) Instrumen penilaian yang digunakan adalah format observasi catatan
anekdot, catatan hasil karya anak, dan catatan unjuk kerja.
2) Penilaian yang digunakan adalah penilaian proses menggunakan
instrumen tersebut di atas dengan penekanan kemampuan yang
ditunjukkan anak dalam berbahasa dan berperialku nyunda
3) Seluruh hasil penilaian digunakan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran berbahasa Sunda sebagai acuan tindak lanjut guru agar
pembelajaran berhasil.

e. Materi dan Submateri


Materi yang diberikan sebagai muatan pembelajaran bahasa Sunda dapat
berupa
1) Aktivitas anak yang mengandung nilai-nilai perilaku tatakrama Sunda
seperti sopan santun wawanohan, hormat tilawat ka ibu rama, nyaah ka
sato;
2) Kaulinan barudak Sunda;
3) Kawih murangkalih yang sesuai dengan tema pembelajaran;
4) Dongeng/carita Ssunda yang mengandung nilai-nilai budaya Sunda;
5) Gambar seri; dan
6) Aktivitas anak seperti mewarnai, membilang, mengarsir, dsb.

f. Metode/Teknik
1) Bermain
2) Bernyanyi
3) Penugasan (individu dan kelompok)
4) Bercerita
5) Kerja kelompok

43
g. Alokasi Waktu
Alokasi waktu penyampaian pembelajaran adalah satu minggu satu kali
selama 150 menit ntuk kelompok A dan B ( 4-6 th ), 120 menit untuk kelompok
bermain usia (3-4 tahun) dengan pembagian sbb: (1) Kegiatan pembukaan 30
menit, (2) Inti 60 menit, (3) istirahat makan main 30 menit dan (4) penutup 30
menit. Untuk Kelompok bermain kegiatan inti hanya 45 menit istirahat main 45
menit selebihnya sama.

3. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dilakukan dengan memberikan penenangan pada anak,
misalnya, mengulang kawih atau cerita yang telah didengar pada hari itu.

GUBERNUR JAWA BARAT,

AHMAD HERYAWAN

44
LAMPIRAN 2B KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN
LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN
SASTRA DAERAH BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR (KIKD)


MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
JENJANG SD/MI

A. RASIONAL

Matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda adalah matapelajaran Muatan Lokal


yang berdiri sendiri. Ketetapan kebijakan ini sejalan dengan Permendikbud Nomor
79 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pasal 1 s.d 4. Atas dasar itulah, maka
materi pembe-lajaran yang tertuang dalam matapelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda mengutamakan keunggulan dan kearifan daerah.
KI-KD Kurikulum 2013 Muatan Lokal Matapelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda serta revisinya diberlakukan berdasarkan beberapa peraturan perundang-
undangan, antara lain: (1) UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU
No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) UU No. 24/2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan; (3) Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Bab III Pasal 7 Ayat 3 - 8, yang menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./
SMPLB, SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal
yang relevan; (4) Permendikbud No. 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA; (5) Permendikbud No. 79/2014 tentang Kurikulum 2013,
Pasal 5 (a) dan (b), yaitu materi matapelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra
Sunda yang dirumuskan dalam bentuk dokumen berupa Kompetensi Dasar dan
Silabus; (6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016 tentang Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian; (7) Perda No. 14/2014 tentang Pemeliharan
Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah; (8) Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69

45
Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada
Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; (9) Surat Edaran Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/Set-disdik tertanggal 26 Maret
2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA; serta (10) Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentang
Pemeliharaan Bahasa-bahasa Ibu di Dunia.

B. PENGERTIAN
Dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2014 tentang KIKD Pelajaran pada
Kurikulum 2013 disebutkan bahwa kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta
didik pada setiap tingkat kelas, sedangkan kompetensi dasar merupakan
merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai
peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Sunda adalah
program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berba-hasa, dan sikap
positif terhadap bahasa dan sastra Sunda.

C. FUNGSI
KI-KD berfungsi sebagai acuan bagi guru-guru di sekolah dalam menyusun
kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda sehingga segi-segi
pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta sikap berbahasa dan bersastra
Sunda dapat terprogram secara terpadu.
KI-KD ini disusun dengan mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda
sebagai bahasa daerah dan sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan
itu berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran bahasa Sunda sebagai (1) sarana
pembinaan sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana peningkatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan
pengembangan budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4)
sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk berbagai
keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana pemahaman
aneka ragam budaya Sunda.

46
D. TUJUAN
Pertimbangan rasionalisasi, pengertian, dan fungsi di atas itu berkonsekuensi
pula pada tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Sunda, yang secara umum
diharapkan agar peserta didik mencapai tujuan-tujuan berikut.
1. Peserta didik beroleh pengalaman berbahasa dan bersastra Sunda.
2. Peserta didik menghargai dan membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa
daerah di Jawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar
masyarakatnya.
3. Peserta didik memahami bahasa Sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi,
serta mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai konteks
(tujuan, keperluan, dan keadaan).
4. Peserta didik mampu menggunakan bahasa Sunda untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
5. Peserta didik memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa Sunda
(berbicara, menulis, dan berpikir).
6. Peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Sunda,
mengembangkan kepribadian, dan memperluas wawasan kehidupan.
7. Peserta didik menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Sunda.

E. TEMA UNTUK SEKOLAH DASAR

Tabel 3.1: DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTUNYA KELAS I-III

KELAS I KELAS II KELAS III


TEMA WAKTU TEMA WAKTU TEMA WAKTU
Sayangi Hewan
4 4 4
1.Diri Sendiri 1. Hidup Rukun dan Tumbuhan
Minggu Minggu Minggu
di Sekitar
Pengalaman
4 2. Bermain di 4 4
2.Kegemaranku yang
Minggu Lingkunganku Minggu Minggu
Mengesankan
4 3. Tugasku 4 Mengenal Cuaca 4
3.Kegiatanku
Minggu Sehari-hari Minggu dan Musim Minggu
Ringan Sama
4 4. Aku dan 4 4
4.Keluargaku Dijinjing Berat
Minggu Sekolahku Minggu Minggu
Sama Dipikul
Mari Kita
4 5. Hidup Bersih 4 4
5.Pengalamanku Bermain dan
Minggu dan Sehat Minggu Minggu
Berolahraga

47
6.Lingkungan
4 6. Air, Bumi, dan 4 Indahnya 4
Bersih, Sehat,
Minggu Matahari Minggu Persahabatan Minggu
dan Asri
7.Benda,
7. Merawat Mari Kita Hemat
Binatang, dan 4 4 4
Hewan dan Energi untuk
Tanaman di Minggu Minggu Minggu
Tumbuhan Masa Depan
sekitarku
Berperilaku Baik
8. Keselamatan
4 4 dalam 4
8.Peristiwa Alam di Rumah dan
Minggu Minggu Kehidupan Minggu
Perjalanan
Sehari-hari

Tabel 3.2: DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTUNYA KELAS IV-VI


KELAS IV KELAS V KELAS VI
TEMA WAKTU TEMA WAKTU TEMA WAKTU
1. Bermain dengan 1. Selamatkan
1. Indahnya 4
Benda-benda di 4 MingguMakhluk 4 Minggu
Kebersamaan Minggu
Sekitar Hidup
2. Selalu 2. Persatuan
4 2. Peristiwa dalam
Berhemat 4 Minggu dalam 4 Minggu
Minggu Kehidupan
Energi Perbedaan
3. Peduli
terhadap 4 3. Tokoh dan
3. Hidup Rukun 4 Minggu 4 Minggu
Makhluk Minggu Penemu
Hidup
4. Berbagai 4 4. Sehat itu
4 Minggu 4. Globalisasi 4 Minggu
Pekerjaan Minggu Penting
5. Menghargai 5. Bangga sebagai
4
Jasa Bangsa 4 Minggu 5. Wirausaha 4 Minggu
Minggu
Pahlawan Indonesia
6. Menjaga
6. Indahnya 4 6. Kesehatan
Kelestarian 4 Minggu 4 Minggu
Negeriku Minggu Masyarakat
Lingkungan

4 7. Makanan Sehat
7. Cita-citaku 4 Minggu
Minggu dan Bergizi

8. Daerah 8. Peristiwa alam


4
Tempat (bencana/musib 4 Minggu
Minggu
Tinggalku ah)

48
F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA JENJANG SD/MI

KELAS I

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara mengamati faktual dalam bahasa yang
(mendengar, melihat, jelas dan logis dalam karya
TEMA membaca) dan menanya yang estetis, dalam gerakan
berdasarkan rasa ingin tahu yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, yang mencerminkan peri-laku
dan benda-benda yang anak beriman dan berakhlak
dijumpai di rumah, sekolah. mulia.
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.1 Mengenal vokal dan konsonan 4.1 Melafalkan dan menyalin
pada teks seder-hana tentang vokal dan konsonan, (cara
merawat diri sendiri (melalui menulis di udara di buku,
1. Diri Sendiri
menye-butkan anggota badan, menjiplak dan menyambung
memperkenalkan diri, cara huruf) tentang merawat diri
merawat diri). sendiri.

49
3.2 Mengenal kata pada teks 4.2 Melafalkan dan menyalin
2. Kegemaranku sederhana tentang kegemar- kata tentang kegemaranku.
anku.
4.3 Menyalin dan merangkaikan
3.3 Mengetahui dan mema-hami
huruf menjadi sebuah kata
kata pada teks sederhana
yang terdiri dari dua suku
tentang kegi-atanku (di
3. Kegiatanku kata ten-tang kegiatanku
rumah, sekolah, dan di
(di rumah, di sekolah, atau
lingkungan tempat bermain).
di lingkungan tempat ber-
main).
3.4 Mengenal dan memahami teks 4.4 Mengucapkan kosa kata
sederhana tentang keluargaku yang tepat tentang keluar-
secara lisan dan tulis melalui gaku berdasarkan gambar,
4. Keluargaku
gambar, foto keluarga foto keluarga dan/atau
dan/atau bagan silsilah gambar.
keluarga.
4.5 Menceritakan dan menya-lin
3.5 Memahami isi teks sederhana
5. Pengalamanku teks sederhana tentang
tentang pengalamanku.
pengalamanku.
6. Lingkungan 3.6 Mengenal dan mema-hami isi 4.6 Menyalin teks sederhana
Bersih, Sehat, teks sederhana tentang ling- tentang lingkungan bersih,
dan Asri kungan bersih, sehat, dan asri. sehat, dan asri.

7. Benda, 3.7 Mengenal dan mema-hami 4.7 Merangkaikan kata ten-


Binatang, dan teks sederhana, tentang tang benda, binatang, dan
Tanaman di benda, binatang, dan tanaman tanaman di sekitarku
sekitarku yang terdapat di sekitarku. menjadi kalimat seder-hana.
4.8 Menyanyikan kakawihan ten-
3.8 Memahami isi teks kaka-wihan
8. Peristiwa Alam tang peristiwa alam.
tentang peristiwa alam.

KELAS II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak

50
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepan-jang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual
4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
dalam bahasa yang jelas dan
(mendengar, melihat, membaca)
logis dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkanrasa
dalam gerakan yang mencer-
TEMA ingin tahu tentang dirinya,
minkan anak sehat, dan dalam
makhluk ciptaan Tuhan dan
tindakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda
perilaku anak beriman dan
yang dijumpai di rumah,
berakhlak mulia.
sekolah.
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.1 Mengenal dan mema hami 4.1 Melantunkan teks pupuh
1. Hidup Rukun teks pupuh tentang hidup tentang hidup rukun.
rukun.
4.2 Membaca nyaring dan
3.2 Memahami isi teks sederhana
2. Bermain di menceritakan isi teks
tentang ber-main di
Lingkunganku sederhana tentang bermain di
lingkunganku.
lingkunganku.
3.3 Memahami cerita bergambar 4.3 Menyusun kalimat ten-tang
tentang tu-gasku sehari-hari tugas sehari-hari ber-dasarkan
3. Tugasku
(di rumah, di sekolah, dan di cerita bergambar, kemudian
Sehari-hari
lingkungan tempat bermain). membacakannya dengan lafal
dan intonasi yang benar

3.4 Memahami isi teks narasi 4.4 Membaca nyaring mencerita-


4. Aku dan
sederhana ten-tang aku dan kan teks narasi sederhaana
Sekolahku
sekolahku tentang aku dan sekolahku

3.5 Memahami teks per-cakapan 4.5 Menyajikan percakapan


sederhana tentang hidup dengan teman tentang hidup
5. Hidup Bersih
bersih dan sehat (di rumah, di bersih dan sehat dengan
dan Sehat
sekolah dan di ling-kungan intonasi yang benar.
tempat bermain)

51
4.6 Membacakan puisi seder-hana
3.6 Mengenal puisi sederhana yang
6. Air, Bumi, tentang air, bumi, dan mata-
berisi tentang air dan bumi.
dan Matahari hari dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat.

7. Merawat 3.7 Mengenal teks tentang me- 4.7 Menceritakan kembali isi teks
Hewan dan rawat hewan dan tumbuhan. tentang merawat hewan dan
Tumbuhan tumbuhan.

3.8 Memahami isi teks sederhana 4.8 Menyusun kata menjadi


8. Keselamatan
tentang keselamatan di rumah kalimat tentang keselamatan
di Rumah dan
dan di perjalanan. di rumah dan perjalanan
Perjalanan
dengan intonasi benar.

KELAS III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.

52
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan fak-
4. Menyajikan pengetahuan fak-
tual dengan cara mengamati
tual dalam bahasa yang jelas
(mendengar, melihat, mem-
dan logis dalam karya yang
baca) dan menanya berdasar-
estetis, dalam gerakan yang
TEMA kan rasa ingin tahu tentang
mencerminkan anak sehat, dan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dalam tindakan yang mencer-
dan kegiatannya, dan benda-
minkan perilaku anak beriman
benda yang dijumpai di rumah,
dan berakhlak mulia.
sekolah.
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
1. Sayangi
3.1 Memahami isi teks pupuh ten- 4.1 Melantunkan pupuh tentang
hewan dan
tang menyayangi hewan dan menyayangi hewan dan
Tumbuhan di
tumbuhan. tumbuhan.
sekitar kita.
4.2 Membaca nyaring teks narasi
2. Pengalaman 3.2 Memahami isi teks narasi sederhana tentang penga-
yang menge- sederhana tentang penga- laman yang mengesankan
sankan laman yang mengesankan. dengan lafal dan intonasi yang
benar.
3.3 Memahami isi teks seder-hana 4.3 Menyajikan teks deskripsi
3. Mengenal
tentang cuaca dan musim sederhana tentang cuaca dan
cuaca dan
(melalui teks lagu gambar, musim dalam bahasa lisan dan
musim
tayangan video). tulis.

4. Ringan sama 3.4 Memahami isi teks percakapan 4.4 Mendemonstrasikan teks per-
dijinjing berat sederhana tentang kehidupan cakapan sederhana tentang
sama dipikul bergotong royong. kehidupan bergotong royong.

5. Mari kita 3.5 Mengetahui isi teks kakawihan 4.5 Melantunkan kakawihan ten-
bermain dan tentang bermain dan berolah- tang bermain dan berolah-
berolahraga raga raga.
3.6 Memahami isi dongeng 4.6 Menceritakan kembali isi
6. Indahnya tentang indahnya persaha- dongeng tentang indahnya
Persahabatan batan. persahabatan dengan lafal
dan intonasi yang benar
7. Mari kita 4.7 Menceritakan isi teks, dan
3.7 Memahami isi teks argumen-
hemat energi menyampaikan alasan pen-
tasi sederhana tentang hemat
untuk masa tingnya berhemat energi
energi
depan untuk masa depan
8. Berperilaku
3.8 Mengidentifikasi isi percakap- 4.8 Memeragakan percakapan
baik dalam
an tentang berperilaku baik tentang berperilaku baik
kehidupan
dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari
sehari-hari

53
KELAS IV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

KI 3 KI 4
3. Memahami pengetahuan fak- 4. Menyajikan pengetahuan fak-
tual dengan cara mengamati tual dalam bahasa yang jelas
(mendengar, melihat, mem- dan logis dalam karya yang
baca) dan menanya berdasar- estetis, dalam gerakan yang
kan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat, dan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dalam tindakan yang mencer-
TEMA
dan kegiatannya, dan benda- minkan perilaku anak beriman
benda yang dijumpai di rumah, dan berakhlak mulia.
sekolah.

KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4

3.1 Mengenal isi teks pupujian 4.1 Melantunkan teks pupujian dan
1. Indahnya
tentang indahnya kebersa- menyusun kalimat sederhana
Kebersa-
maan. tentang indahnya keber-
maan
samaan

54
2. Selalu 3.2 Memahami isi teks argumen- 4.2 Menceritakan isi teks argu-
berhemat tasi sederhana tentang selalu mentasi sederhana tentang
energi berhemat energi. selalu berhemat energi.

4.3 Memeragakan percakapan


3. Peduli 3.3 Memahami isi teks percakapan
tentang peduli terhadap
terhadap tentang peduli terhadap
sesama mahluk hidup dengan
makhluk sesama mahluk hidup.
lafal, intonasi, dan ekspresi
hidup
yang benar.
4.4 Menyusun karangan pendek
3.4 Memahami isi teks deskripsi
berdasarkan gambar tentang
4. Berbagai sederhana tentang berbagai
berbagai jenis pekerjaan
Pekerjaan pekerjaan (gambar berbagai
dengan menggunakan ejaan
jenis pekerjaan)
yang tepat.
4.5 Menceritakan isi teks narasi
5. Menghargai 3.5 Memahami isi teks narasi
sajak tentang menghargai jasa
Jasa sederhana tentang menghargai
pahlawan dari tatar Sunda
Pahlawan jasa pahlawan dari tatar Sunda
secara lisan.
4.6 Membaca teks sajak tentang
3.6 Memahami isi teks sajak ten-
6. Indahnya indahnya negeriku dengan
tang indahnya negeriku.
Negeriku lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat.
7. Cita-citaku 3.7 Memahami isi teks kawih 4.7 Melantunkan kawih tentang
tentang cita-citaku. cita-citaku.

4.8 Memeragakan percakapan ten-


8. Daerah 3.8 Memahami isi teks percakapan
tang daerah temat tinggalku
tempat tentang daerah tempat tinggal-
dengan lafal, intonasi, dan
tinggalku ku.
ekspresi yang benar.

KELAS V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah

55
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan fak-
dan konseptual dengan cara tual dan konseptual dalam
mengamati, menanya, dan bahasa yang jelas, sistematis,
TEMA mencoba berdasarkan rasa ingin logis, dan kritis dalam karya
tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, yang mencerminkan anak
dan benda-benda yang dijumpai sehat, dan dalam tindakan yang
di rumah, di sekolah, dan tempat mencerminkan perilaku anak
bermain. beriman dan berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
1. Bermain
dengan 3.1 Memahami isi teks des-kripsi 4.1 Memeragakan kaulinan baru-
benda- tentang kaulinan barudak yang dak yang menggunakan benda
benda di menggu-nakan benda di sekitar. di sekitar.
sekitar
4.2 Membuat ringkasan dari teks
3.2 Memahami isi teks narasi ten-
2. Peristiwa narasi tentang peristiwa dalam
tang peristiwa dalam kehidupan
dalam kehidupan (pengalaman yang
(pengalaman yang menyenang-
kehidupan menyenangkan, menyedihkan,
kan, menyedihkan, berkesan)
berkesan)
4.3 Menembangkan dan menceri-
3. Hidup 3.3 Memahami isi teks guguritan
takan isi teks guguritan
rukun tentang hidup rukun.
tantang hidup rukun.
3.4 Memahami isi teks percakapan 4.4 Menceritakan isi téks perca-
4. Sehat itu
tentang sehat itu penting. kapan tentang sehat itu
penting
penting dan memeragakannya.
5. Bangga 3.5 Memahami teks kawih tentang 4.5 Melantunkan dan mence-
sebagai bangga sebagai bangsa ritakan isi teks kawih tentang
bangsa Indonesia. bangga sebagai bangsa
Indonesia Indonesia.
4.6 Membacakan teks sajak ten-
6. Menjaga 3.6 Memahami isi teks sajak tentang
tang menjaga kelestarian ling-
kelestarian menjaga kelestarian lingkungan.
kungan dengan lafal, intonasi,
lingkungan
dan ekspresi yang tepat.

56
3.7 Memahami isi teks eksposisi 4.7 Menyajikan teks eksposisi
7. Makanan sederhana tentang makanan sederhana tentang makanan
sehat dan sehat dan bergizi (makanan sehat dan bergizi (makanan
bergizi tradisional Sunda). tradisional Sunda) baik secara
lisan maupun tulis.

8. Peristiwa 3.8 Memahami isi teks carpon 4.8 Menceritakan kembali isi téks
alam tentang suatu peristiwa alam carpon tentang suatu peris-
(bencana/ (bencana/ musibah) tiwa alam (bencana/ musibah)
musibah) dengan kata-kata sendiri

KELAS VI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
ocial, yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepan-jang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan fak- 4. Menyajikan pengetahuan faktual
tual dan konseptual dengan dan konseptual dalam bahasa
cara mengamati, menanya, dan yang jelas, sistematis, logis, dan
TEMA mencoba berdasarkan rasa kritis dalam karya yang estetis,
ingin tahu tentang dirinya, dalam gerakan yang mencermin-
makhluk ciptaan Tuhan dan kan anak sehat, dan dalam
kegiatannya, dan benda-benda tindakan yang mencerminkan
yang dijumpai di rumah, di perilaku anak beriman dan
sekolah, dan tempat bermain. berakhlak mulia.

57
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
1. Selamatkan 3.1 Memahami isi teks carita
4.1 Menceritakan isi teks carpon
makhluk pondok tentang penyelamat-
tentang penyelamatan mahluk.
hidup an makhluk.

3.2 Memahami isi teks argumen- 4.2 Menyajikan isi teks argumentasi
2. Persatuan tasi tentang persatuan dalam tentang persatuan dalam
dalam perbedaan (melalui kegiatan perbedaan baik secara lisan
perbedaan mengamati gambar dan maupun tulis.
tayangan video).

4.3 Menceritakan kembali isi bagian


3.3 Memahami isi teks biografi
3. Tokoh dan teks biografi tokoh Sunda
tokoh Sunda sebagai teladan
Penemu sebagai teladan dan kebang-
dan kebanggaan masyarakat.
gaan masyarakat.
4. Globalisasi 3.4 Memahami isi teks des-kripsi 4.4 Menceritakan kembali isi teks
tentang globalisasi. tentang globalisasi.

3.5 Memahami isi teks wawan- 4.5 Menyajikan teks laporan hasil
5. Wirausaha
cara tentang wirausaha. wawancara tentang wirausaha

3.6 Mengamati isi teks pidato


4.6 Membacakan teks pidato ten-
6. Kesehatan tentang kesehatan masya-
tang kesehatan masyarakat
masyarakat rakat.
dengan suara nyaring.

GUBERNUR JAWA BARAT,

AHMAD HERYAWAN

58
LAMPIRAN 2C KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN
LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN
SASTRA DAERAH BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR (KIKD)


MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
JENJANG SMP/MTs

A. RASIONAL

Matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda adalah matapelajaran Muatan Lokal


yang berdiri sendiri. Ketetapan kebijakan ini sejalan dengan Permendikbud Nomor 79
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pasal 1 s.d 4. Atas dasar itulah, maka materi
pembelajaran yang tertuang dalam matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
mengutamakan keunggulan dan kearifan daerah.
KI-KD Kurikulum 2013 Muatan Lokal Matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
serta revisinya diberlakukan berdasarkan beberapa peraturan perundang -undangan,
antara lain: (1) UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 20/2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa,
dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan; (3) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3 --8,
yang menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/SMALB,
dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan; (4) Permendikbud No.
67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; (5)
Permendikbud No. 79/2014 tentang Kurikulum 2013, Pasal 5 (a) dan (b), yaitu materi
matapelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Sunda yang dirumuskan dalam
bentuk dokumen berupa Kompetensi Dasar dan Silabus; (6) Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016
tentang Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian; (7)
Perda No. 14/2014 tentang Pemeliharan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah; (8)
Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan

59
Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah; (9) Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor
423/2372/Set-disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; serta (10) Rekomen -
dasi UNESCO tahun 1999 tentang Pemeliharaan Bahasa-bahasa Ibu di Dunia.

B. PENGERTIAN

Dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2014 tentang KIKD Pelajaran pada


Kurikulum 2013 disebutkan bahwa kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik
pada setiap tingkat kelas, sedangkan kompetensi dasar merupakan merupakan
kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk
suatu matapelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada
kompetensi inti.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar matapelajaran Bahasa Sunda adalah
program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap
positif terhadap bahasa dan sastra Sunda.

C. FUNGSI

Kompetensi inti dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi guru-guru di
sekolah dalam menyusun kurikulum matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda sehingga
segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta sikap berbahasa dan
bersastra Sunda dapat terprogram secara terpadu.
Kompetensi Inti dan kompetensi dasar ini disusun dengan mempertimbangkan
kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan sastra Sunda sebagai sastra
Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi matapelajaran Bahasa Sunda
sebagai (1) sarana pembinaan sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan
pengembangan budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
untuk meraih dan mengem-bangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4) sarana
pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk berbagai keperluan;
(5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana pemahaman aneka ragam budaya
daerah (Sunda).

60
D. TUJUAN

Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran bahasa dan


sastra Sunda yang secara umum agar Peserta didik mencapai tujuan-tujuan berikut.
1. Peserta didik beroleh pengalaman berbahasa dan bersastra Sunda.
2. Peserta didik menghargai dan membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa
daerah di Jawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar
masyarakatnya.
3. Peserta didik memahami bahasa Sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta
mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai konteks (tujuan,
keperluan, dan keadaan).
4. Peserta didik mampu menggunakan bahasa Sunda untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
5. Peserta didik memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa Sunda
(berbicara, menulis, dan berpikir).
6. Peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Sunda, mengembangkan
kepribadian, dan memperluas wawasan kehidupan.
7. Peserta didik menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Sunda.

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN


BAHASA DAN SASTRA SUNDA JENJANG SMP/MTS

KELAS VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial,
yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah
air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik matapelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

61
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
3. Memahami pengetahuan (faktual,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
konseptual, dan prosedural) berdasarkan
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
rasa ingin tahunya tentang ilmu penge-
menghitung, menggambar, dan menga-
tahuan, teknologi, seni, budaya terkait
rang) sesuai dengan yang dipelajari di
fenomena dan kejadian tampak mata.
sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.1 Menyusun dan mendemontrasikan teks


3.1 Memahami dan mengidentifikasi kaidah,
paguneman tentang menyapa, memper-
bentuk, struktur teks, dan aspek kebaha-
kenalkan diri, berpamitan, meminta izin,
saan paguneman tentang menyapa,
meng-ucapkan terima kasih, dan
memperkenalkan diri, berpamitan,
meminta maaf serta menanggapinya
memintai izin, mengucapkan terima
dengan mem-perhatikan fungsi sosial,
kasih, dan meminta maaf.
struktur teks, dan aspek kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks.

4.2 Mendemonstrasikan jenis, ragam


3.2 Mengidentifikasi jenis, ragam (varian),
(varian), dan prosedur kaulinan barudak
istilah, dan prosedur kaulinan barudak
melalui pengamatan langsung dari
dengan memperhatikan fungsi sosial,
berbagai media dengan memperhatikan
struktur teks, dan aspek kebahasaan.
fungsi sosial, struktur teks, dan aspek
kebahasaan.

3.3 Mengidentifikasi bentuk, struktur dan isi, 4.3 Melantunkan pupujian sesuai dengan ciri
fungsi sosial, serta aspek kebahasaan teks khas daerah masing-masing dengan
pupujian. memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks dan aspek kebahasaan.

62
4.4 Menyusun dan mengomunikasikan teks
3.4 Mengidentifikasi bentuk,stuktur, aspek
narasi tentang pengalaman pribadi
kebahasaan, dan isi teks narasi tentang
dengan memperhatikan struktur teks
pengalaman pribadi.
dan aspek kebahasaan.
4.5 Menyusun dan mengomunikasikan
3.5 Mengidentifikasi struktur, fungsi sosial,
dongeng yang disimaknya dengan mem-
aspek kebahasan, dan nilai-nilai kehi-
perhatikan struktur dan aspek kebaha-
dupan yang terkandung dalam dongeng.
saan, pelapalan dan lagu kalimat
(lentong), serta ekspresi yang tepat.
3.6 Mengidentifikasi ragam/jenis informasi, 4.6 Menyusun dan mengomunikasikan iklan
bentuk, struktur teks, fungsi sosial, dan layanan masyarakat tentang berbagai
aspek kebahasaan iklan layanan kegiatan dengan memperhatikan fungsi
masyarakat tentang berbagai kegiatan. sosial, struktur teks, dan aspek
kebahasaan.
3.7 Mengidentifikasi bentuk dan struktur 4.7 Membaca/mendeklamasikan sajak de-
teks, unsur, aspek kebahasaan, serta isi ngan penghayatan dan ekspresi yang
dan amanat sajak. tepat, sesuai dengan struktur teks dan
aspek kebahasaan.
4.8 Menyusun dan menyajikan teks aksara
3.8 Mengidentifikasi bentuk dan tata cara
Sunda dengan memperhatikan
penulisan aksara Sunda sesuai dengan
ketepatan bentuk dan kaidah penu-
kaidah-kaidahnya.
lisannya.

KELAS VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial,
yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah
air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik matapelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

63
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
3. Memahami pengetahuan (faktual, kon-
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
septual, dan prosedural) berdasarkan rasa
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena
menghitung, menggambar, dan menga-
dan kejadian tampak mata.
rang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi bentuk, struktur teks, 4.1 Mengomunikasikan rumpaka kawih atau
unsur dan aspek kebahasaan rumpaka melantunkannya dengan memper-
kawih. hatikan ekspresi dan teknik vokal.
3.2 Mengidentifikasi struktur teks dan aspek 4.2 Mengekspresikan teks warta (berita)
kebahasaan teks warta (berita). dengan memperhatikan irama/tempo,
artikulasi, dan lentong kalimat.
3.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk, 4.3 Mengekspresikan sisindiran dalam ben-
struktur teks, aspek kebahasaan, dan tuk tulisan dan lisan (misalnya melalui
fungsi sosial puisi sisindiran. poster, meme, atau tempas sindir)
dengan memperhatikan struktur,
ekspresi, dan lentong kalimat.
3.4 Memahami dan mengidentifikasi struk- 4.4 Menyajikan dan menanggapi artikel
tur teks dan aspek kebahasaan artikel bertema seni budaya Sunda dengan
tentang seni budaya Sunda. memperhatikan fungsi sosial, struktur,
dan aspek kebahasaan.

3.5 Mengidentifikasi bentuk, struktur, kaidah, 4.5 Mengekspresikan guguritan pupuh


dan aspek kebahasaan guguritan pupuh Durma dan Mijil dengan memperhatikan
durma dan mijil. ekspresi dan teknik vokal.

3.6 Memahami dan mengiden-tifikasi fungsi 4.6 Menyajikan teks memandu acara dalam
sosial, struktur, dan aspek kebahasaan situasi formal dan nonformal dengan
teks memandu acara dalam situasi memperhatikan ekspresi, dan lagu
formal dan non formal. kalimat (lentong).

64
4.7 Menanggapi nilai-nilai carita pondok de-
3.7 Memahami dan mengidentifikasi struk-
ngan memperhatikan unsur-unsur
tur, unsur, dan aspek kebahasaan carita
intrinsik, struktur teks, serta aspek
pondok.
kebahasaan.
4.8 Menyusun dan menanggapi laporan
3.8 Memahami dan mengidentifikasi struk-
peristiwa dengan memperhatikan
tur teks dan aspek kebahasaan laporan
kerunutan kalimat dan kesantunan
peristiwa.
berbahasa.

KELAS IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompeten sisikap


spiritual, (2) sikapsosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial,
yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah
air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik matapelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam


(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan menga-
mata. rang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

65
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami dan mengidentifikasi teks


4.1 Menyajikan teks biantara dengan
biantara dengan memperhatikan fungsi
memperhatikan fungsi sosial, struktur
sosial, struktur teks, dan aspek
teks, dan aspek kebahasaan yang benar
kebahasaan yang benar dan sesuai
sesuai konteks.
konteks.
4.2 Menyajikan secara deskriptif (baik lisan
3.2 Mengidentifikasi isi teks deskripsi tentang
maupun tulisan) hasil analisis atau
kampung adat Sunda, dengan memper-
pengamatan terhadap kampung adat
hatikan struktur teks dan aspek keba-
Sunda dengan memanfaatkan berbagai
hasaan yang benar dan sesuai konteks.
media.
3.3 Mengidentifikasi unsur intrinsik ringkasan 4.3 Mendreskripsikan isi ringkasan novel
novel remaja dengan memperhatikan remaja, dengan memperhatikan struktur
struktur teks dan aspek kebahasaan yang teks dan aspek kebahasaan yang benar
benar dan sesuai konteks. dan sesuai konteks.

3.4 Mengidentifikasi kekayaan idiom bahasa 4.4 Menyajikan kekayaan idiom bahasa Sunda
Sunda dan nilai-nilai yang terkandung di serta nilai-nilai yang terkandung di dalam-
dalamnya dengan memperhatikan struk- nya dengan memanfaatkan berbagai
tur, fungsi sosial, dan aspek kebahasaan. media.

3.5 Mengidentifikasi struktur, unsur, serta 4.5 Mendemontrasikan adegan drama


aspek kebahasaan teks drama. dengan memperhatikan penghayatan,
ekspresi, gestur dan lagu kalimat yang
tepat.

GUBERNUR JAWA BARAT,

AHMAD HERYAWAN

66
LAMPIRAN 2D KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN
LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN
SASTRA DAERAH BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR (KIKD)


MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA JENJANG
SMA/SMK/MA/MAK

A. RASIONAL

Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda adalah mata pelajaran Muatan
Lokal yang berdiri sendiri. Ketetapan kebijakan ini sejalan dengan Permendikbud
Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pasal 1 s.d 4. Atas dasar itulah,
maka materi pembelajaran yang tertuang dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda mengutamakan keunggulan dan kearifan daerah.
KI-KD Kurikulum 2013 Muatan Lokal Mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda serta revisinya diberlakukan berdasarkan beberapa peraturan perundang-
undangan, antara lain: (1) UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU
No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) UU No. 24/2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan; (3) Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./
SMPLB, SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal
yang relevan; (4) Permendikbud No. 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA; (5) Permendikbud No. 79/2014 tentang Kurikulum 2013,
Pasal 5 (a) dan (b), yaitu materi mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra
Sunda yang dirumuskan dalam bentuk dokumen berupa Kompetensi Dasar dan
Silabus; (6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016 tentang Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian; (7) Perda No. 14/2014 tentang Pemeliharan
Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah; (8) Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69
Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada
Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; (9) Surat Edaran Kepala Dinas

67
Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/Set-disdik tertanggal 26 Maret
2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA; serta (10) Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentang
Pemeliharaan Bahasa-bahasa Ibu di Dunia.

B. PENGERTIAN

Dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2014 tentang KIKD Pelajaran pada


Kurikulum 2013 disebutkan bahwa kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta
didik pada setiap tingkat kelas, sedangkan kompetensi dasar merupakan
merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai
peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Sunda adalah
program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap
positif terhadap bahasa dan sastra Sunda.

C. FUNGSI

Kompetensi inti dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi guru-guru
di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta sikap
berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram secara terpadu.
Kompetensi Inti dan kompetensi dasar ini disusun dengan mempertimbangkan
kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan sastra Sunda sebagai sastra
Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran Bahasa
Sunda sebagai (1) sarana pembinaan sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan
pengembangan budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4)
sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk berbagai
keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana pemahaman aneka
ragam budaya daerah (Sunda).

D. TUJUAN

Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran bahasa dan


sastra Sunda yang secara umum agar Peserta didik mencapai tujuan-tujuan berikut.

68
1. Peserta didik beroleh pengalaman berbahasa dan bersastra Sunda.
2. Peserta didik menghargai dan membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa
daerah di Jawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar
masyarakatnya.
3. Peserta didik memahami bahasa Sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi,
serta mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai konteks
(tujuan, keperluan, dan keadaan).
4. Peserta didik mampu menggunakan bahasa Sunda untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
5. Peserta didik memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa Sunda
(berbicara, menulis, dan berpikir).
6. Peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Sunda,
mengembangkan kepribadian, dan memperluas wawasan kehidupan.
7. Peserta didik menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Sunda.

F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN


BAHASA DAN SASTRA SUNDA JENJANG SMA/SMK/MA/MAK

KELAS X

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan meng-
hargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial,
yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

69
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan 4. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengevaluasi pengetahuan faktual, konsep- mengolah, dan menyaji secara (a)
tual, prosedural, dan metakognitif pada ting- efektif, (b) kreatif, (c) produktif, (d)
kat teknis, spesifik, detil, dan kompleks ber- kritis, (e) mandiri, (f) kolaboratif,
dasarkan rasa ingin tahunya tentang (a) ilmu (g) komunikatif, dan (h) solutif,
pengetahuan, (b) teknologi, (c) seni, (d) dalam ranah konkret dan abstrak
budaya, dan (e) humaniora dengan wawas- terkait dengan pengembangan dari
an kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, yang dipelajarinya di sekolah, serta
dan peradaban terkait penyebab fenomena mampu menggunakan metode
dan kejadian, serta menerapkan pengeta- sesuai dengan kaidah keilmuan.
huan pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecah-
kan masalah.
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
4.1. Menerjemahkan teks ke dalam
3.1. Menganalisis aspek kebahasaan dan rasa bahasa Sunda atau sebaliknya
bahasa teks terjemahan. dengan memperhatikan aspek
kebahasaan dan rasa bahasa.
4.2. Menampilkan berbagai jenis do-
3.2. Membandingkan jenis dongeng, berdasar-
ngeng dengan cara ngadongeng,
kan isi, struktur, dan aspek kebahasaan.
monolog, atau dramatisasi.
4.3. Menulis laporan kegiatan dengan
3.3. Menganalisis isi, struktur dan aspek
memperhatikan struktur dan aspek
kebahasaan laporan kegiatan.
kebahasaan.
3.4. Membandingkan bentuk, struktur dan aspek 4.4. Melantunkan kawih Sunda klasik
kebahasaan teks kawih Sunda klasik dan dan pop dengan memperhatikan
pop. ekspresi, danteknik vokal.
4.5. Merancang, melakukan dan menyu-
3.5. Menganalisis isi, struktur, dan aspek kebaha-
sun laporan wawancara dengan
saan teks wawancara.
memperhatikan kesantunan ber-
bahasa.
3.6. Menganalisis isi, struktur, dan aspek keba- 4.6. Menyajikan isi teks babad/sejarah
hasaan teks babad/ sejarah Sunda. Sunda dengan memperhatikan
struktur dan aspek kebahasaan.
3.7. Menganalisis bentuk dan tipe aksara Sunda 4.7. Mengkreasikan aksara Sunda sesuai
sesuai dengan kaidah-kaidahnya. dengan kaidah-kaidahnya.
3.8. Menganalisis isi, struktur, dan aspek keba- 4.8. Menampilkan sajak dengan cara
hasaan sajak. membaca, mendeklamasikan,
musikalisasi atau dramatisasi.

70
KELAS XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan meng-
hargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial,
yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, menganalisis


4. Menunjukkan keterampilan menalar,
dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
mengolah, dan menyaji secara (a)
konseptual, prosedural, dan
efektif, (b) kreatif, (c) produktif, (d)
metakognitif pada tingkat teknis,
kritis, (e) mandiri, (f) kolaboratif, (g)
spesifik, detil, dan kompleks
komunikatif, dan (h) solutif, dalam
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ranah konkret dan abstrak terkait
(a) ilmu pengetahuan, (b) teknologi, (c)
dengan pengembangan dari yang
seni, (d) budaya, dan (e) humaniora
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
dengan wawasan kemanusiaan,
menggunakan metode sesuai dengan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
kaidah keilmuan.
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4

3.1. Menganalisis isi, struktur, dan aspek 4.1. Mendemonstrasikan biantara dengan
kebahasaan teks biantara. memperhatikan kesantunan dan
penggunaan kaidah bahasa.

71
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3.2. Menganalisis isi, struktur, dan aspek 4.2. Menyusun dan menampilkan sisindiran
kebahasaan sisindiran. secara lisan/tulisan sesuai dengan
konteks dan fungsi sosialnya.
4.3. Mendemonstrasikan panumbu catur
3.3. Menganalisis isi, struktur dan aspek
dalam kegiatan diskusi, debat, dan
kebahasaan teks panumbu catur dalam
sejenisnya yang sesuai dengan konteks
kegiatan diskusi, debat, dan sejenisnya.
penggunaan bahasa.
4.4. Menulis carita pondok sederhana
3.4. Menganalisis isi, struktur dan aspek
dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan carita pondok.
kaidah kebahasaan.
4.5. Menyusun teks berita berdasarkan
3.5. Menganalisis isi, pola penyajian, dan
pengamatan atau hasil wawancara
aspek kebahasaan teks berita dari
sesuai dengan struktur dan kaidah
media massa cetak atau elektronik.
kebahasaan.
4.6. Menyajikan hasil analisis novel melalui
3.6. Menganalisis isi, struktur, dan aspek
berbagai media (seperti bagan, cerita
kebahasaan novel.
bergambar, animasi) dengan
memperhatikan struktur dan kaidah
kebahasaan.
3.7. Menganalisis isi, struktur dan aspek 4.7. Menulis teks biografi sederhana dengan
kebahasaan teks biografi. memperhatikan struktur dan
penggunaan kaidah bahasa.

3.8 Menganalisis isi, struktur, serta aspek 4.8. Mentransformasikan cerita wawacan ke
kebahasaan cerita wawacan. dalam prosa atau mengkreasikan ke
dalam bentuk pertunjukan (seperti
beluk, jemblungan, dramatisasi).

KELAS XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompeten sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “menerima, menjalankan, dan meng-
hargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial,
yaitu “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

72
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, menganalisis


4. Menunjukkan keterampilan menalar,
dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
mengolah, dan menyaji secara (a)
konseptual, prosedural, dan metakognitif
efektif, (b) kreatif, (c) produktif, (d)
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kritis, (e) mandiri, (f) kolaboratif, (g)
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya
komunikatif, dan (h) solutif, dalam
tentang (a) ilmu pengetahuan, (b)
ranah konkret dan abstrak terkait
teknologi, (c) seni, (d) budaya, dan (e)
dengan pengembangan dari yang
humaniora dengan wawasan kemanu-
dipelajarinya di sekolah, serta
siaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
mampu menggunakan metode sesuai
peradaban terkait penyebab fenomena
dengan kaidah keilmuan.
dan kejadian, serta menerapkan penge-
tahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4


4.1. Menyajikan bahasan tradisi setempat
3.1. Menganalisis isi, struktur dan aspek
melalui berbagai media (seperti
kebahasaan teks bahasan tradisi Sunda.
mading, pameran fotografi, film
dokumenter) dengan memperhatikan
kaidah bahasa Sunda.
4.2. Mengkreasikan petikan cerita wayang
secara lisan/tulisan ke dalam bentuk
3.2. Menganalisis isi, struktur, dan aspek
lain (seperti drama, carita pondok,
kebahasaan petikan cerita wayang.
puisi) dengan memperhatikan struktur
dan kaidah kebahasaan.
3.3. Menganalisis isi, struktur dan aspek 4.3. Menulis resensi (buku, film, musik,
kebahasaan teks resensi (buku, film, pertunjukan) dengan memperhatikan
musik, pertunjukan) struktur dan kaidah kebahasaan.
4.4. Menampilkan drama berdasarkan
3.4. Menganalisis isi, struktur, dan aspek
teks/naskah dengan memperhatikan
kebahasaan teks/naskah drama.
intonasi dan ekspresi.
4.5. Menulis artikel sederhana berbahasa
3.5. Menganalisis isi, struktur dan aspek Sunda dengan memperhatikan
kebahasaan teks artikel berbahasa Sunda. struktur dan penggunaan kaidah
kebahasaan.

73
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3.6. Menganalisis isi, struktur, dan aspek 4.6. Mengkreasikan cerita pantun secara
kebahasaan petikan cerita pantun. lisan/tulisan ke dalam bentuk lain
(seperti drama, carita pondok, puisi)
dengan memperhatikan struktur dan
kaidah kebahasaan.

Keterangan:
Pada prinsipnya kompetensi bahasa dan sastra Sunda untuk peserta didik
SMA/SMK/MA/MAK relatif sama. Akan tetapi, pemilihan KD dan materi pokok di
SMK/MAK disesuaikan dengan vokasional, kondisi, dan pelaksanaan pembelajaran
di sekolah masing-masing.
Bagi SMK/MAK yang melaksanakan empat tahun akademik, pendidik dapat
memilih enam KD dan materi yang berfokus pada praktik dan unjuk kerja berbahasa
Sunda yang berkaitan dengan kekhasan vokasional sekolah. Misalnya: (a) menulis
laporan, (b) menyusun berita, (c) mendemonstrasikan panata acara, (d) menulis
aksara Sunda, (e) mendemonstrasikan biantara, (f) menulis artikel, dan (g)
mengkreasikan kawih.

GUBERNUR JAWA BARAT,

AHMAD HERYAWAN

74
LAMPIRAN 3 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA DAERAH
BERDASARKAN KURIKULUM 2013
EDISI REVISI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA CIREBON
JENJANG SD/MI, SMP/MTs., SMA/SMK/MA

3.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


3.1.1 Dasar
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 24
Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Adanya Permendikbud No. 24/2016 Tentang KIKD pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, maka Permendikbud No. 57/2014
tentang Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Permendikbud No.
58/2014 tentang Kurikulum 2013 pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah, Permendikbud No. 59/2014 tentang Kurikulum 2013 pada Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah, dan Permendikbud No. 60/2014 tentang Kurikulum
2013 pada Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

3.1.2 Pengertian
Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada
setiap tingkat kelas. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan materi
pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran
pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi Inti terdiri atas: (a) kompetensi inti sikap spiritual; (b) kompetensi inti
sikap sosial; (c) kompetensi inti pengetahuan; (d) kompetensi inti keterampilan.
Berkenaan dengan kompetensi inti, dapat diperjelas sebagaimana pada matrik di
bawah ini;

75
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
Sikap Spiritual yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan
Sikap Sosial
keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.

Kompetensi Dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi


pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
yang mengacu pada kompetensi inti. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
digunakan sebagai dasar untuk perubahan buku teks pelajaran pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.

KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prose-


dural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara:
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
Pengetahuan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat
bermain.

4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:


a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis,
Keterampilan dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.

3.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa dan Sastra Cirebon
Berdasarkan Kompetensi Inti dan Deskripsi Kompetensi di atas, disusun
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa dan
Sastra Cirebon sebagai berikut:

76
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA CIREBON

A. PENGERTIAN
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa dan Sastra Cirebon
adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan
sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Cirebon.

B. FUNGSI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi guru-
guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Cirebon sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta sikap
berbahasa dan bersastra Cirebon dapat terprogram secara terpadu.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan
mempertimbangkan kedudukan bahasa Cirebon sebagai bahasa daerah dan sastra
Cirebon sebagai sastra Nusantara.
Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran Bahasa Cirebon
sebagai (1) sarana pembinaan sosial budaya regional Jawa Barat, (2) sarana
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan
pengembangan budaya, (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) sarana
pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Cirebon untuk berbagai
keperluan, (5) sarana pengembangan penalaran, serta (6) sarana pemahaman aneka
ragam budaya daerah (Cirebon).

C. TUJUAN
Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran bahasa dan
sastra Cirebon yang secara umum agar murid mencapai tujuan-tujuan berikut.
a. Murid beroleh pengalaman berbahasa dan bersastra Cirebon.
b. Murid menghargai dan membanggakan bahasa Cirebon sebagai bahasa
daerah di Jawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar
masyarakatnya.
c. Murid memahami bahasa Cirebon dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta
mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai konteks
(tujuan, keperluan, dan keadaan).
d. Murid mampu menggunakan bahasa Cirebon untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
e. Murid memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa Cirebon
(berbicara, menulis, dan berpikir).

77
f. Murid mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra Cirebon untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Cirebon,
mengembangkan kepribadian, dan memperluas wawasan kehidupan.
g. Murid menghargai dan membanggakan sastra Cirebon sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Cirebon.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


MUATAN LOKAL BAHASA DAN SASTRA CIREBON
JENJANG SD/MI

KELAS I

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati (mende- dalam bahasa yang jelas dan logis
ngar, melihat, membaca) dan dan sistematis, dalam karya yang
menanya berdasarkan rasa ingin estetis dalam gerakan yang
tahu tentang dirinya, makhluk mencerminkan anak sehat, dan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan dalam tindakan yang mencer-
benda-benda yang dijumpainya di minkan perilaku anak beriman dan
rumah dan di sekolah. berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Memahami teks deskripsi pendek 4.1 Menuliskan kembali isi teks deskripsi
dalam undak-usuk (tingkatan pendek dalam undak-usuk
berbahasa) ngoko/bagongan dan (tingkatan berbahasa) ngoko/
atau krama/bebasan tentang diriku, bagongan dan atau krama/bebasan
nama anggota tubuhku, nama tentang diriku, nama anggota
bilangan, dan nama warna. tubuhku, nama bilangan, dan nama
warna.
(Tema: Diriku)
(Tema: Diriku)
3.2 Memahami teks tembang dolanan
4.2 Memperagakan tembang dolanan
(lagu permainan anak-anak dalam
(lagu permainan anak-anak dalam
bahasa Cirebon) tentang persa-
bahasa Cirebon) tentang persa-
habatan, kesenangan, dan tebak-
habatan, kesenangan, dan tebak-
tebakan.
tebakan.
(Tema: Kegemaranku) (Tema: Kegemaranku)

78
3.3 Memahami teks narasi pendek 4.3 Menceritakan teks narasi pendek
(10-15 kalimat) dalam undak-usuk (10-15 kalimat) dalam undak-usuk
(tingkatan berbahasa) ngoko/ (tingkatan berbahasa) ngoko/
bagongan dan atau krama/ bagongan dan atau krama/ bebasan
bebasan tentang kegiatanku tentang kegiatanku sehari-hari (di
sehari-hari (di rumah, di lingkung- rumah, di lingkung-an sekitar, dan di
an sekitar, dan di sekolah) sekolah).
(Tema: Kegiatanku) (Tema: Kegiatanku)

3.4 Mengidentifikasi dongeng dari 4.4 Menceritakan secara sederhana


daerah Cirebon, baik berupa do- dongeng dari daerah Cirebon, baik
ngeng manusia maupun dongeng berupa dongeng manusia maupun
binatang/satowan (fabel). dongeng binatang/satowan (fabel).
(Tema: Keluargaku) (Tema: Keluargaku)

3.5 Memahami teks deskripsi pendek 4.5 Menceritakan secara sederhana


dalam undak-usuk (tingkatan teks deskripsi pendek dalam undak-
berbahasa) ngoko/bagongan dan usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/
atau krama/bebasan tentang bagongan dan atau krama/bebasan
penga-lamanku yang berkaitan tentang pengala-manku yang
dengan nama bunga, buah, berkaitan dengan nama bunga,
tanaman, dan pohon. buah, tanaman, dan pohon. (Tema:
(Tema: Pengalamanku) Pengalamanku)

3.6 Memahami teks deskripsi pendek


4.6 Menceritakan isi teks deskripsi
dalam undak-usuk (tingkatan
pendek dalam undak-usuk
berbahasa) ngoko/ bagongan dan
(tingkatan berbahasa) ngoko/
atau krama/bebasan tentang
bagongan dan atau krama/ bebasan
lingkungan perumahan, sekolah,
tentang lingkungan perumahan,
dan desa/kota.
sekolah, dan desa/ kota.
(Tema: Lingkungan)
(Tema: Lingkungan)

3.7 Memahami teks guritan (puisi 4.7 Menyampaikan secara lisan/


berbahasa Cirebon) tentang gambar yang berisi guritan (puisi
benda, binatang, tanaman, dan berbahasa Cirebon) tentang
alam sekitar. benda, binatang, tanaman, dan
(Tema: Alam sekitarku) alam sekitar.
(Tema: Alam sekitarku)

79
3.8 Mencermati teks guneman (per- 4.8 Menirukan teks guneman (perca-
cakapan) dalam undak-usuk kapan) dalam undak-usuk (tingkatan
(tingkatan berbahasa) ngoko/ berbahasa) ngoko/ bagongan dan
bagongan dan atau krama/ atau krama/bebasan, baik guneman
bebasan, baik guneman (perca- (perca-kapan) maupun badékan
kapan) tentang hujan, kemarau, (tebak-tebakan) tentang peristiwa
siang, dan malam. alam.
(Tema: Peristiwa alam) (Tema: Peristiwa alam)

KELAS II

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mende- dalam bahasa yang jelas dan logis
ngar, melihat, membaca] dan dan sistematis, dalam karya yang
menanya berdasarkan rasa ingin estetis dalam gerakan yang
tahu tentang dirinya, makhluk mencerminkan anak sehat, dan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dalam tindakan yang mencerminkan
dan benda-benda yang dijumpainya perilaku anak beriman dan
di rumah, sekolah. berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)
4.1 Menceritakan kembali teks narasi
3.1 Mencermati teks narasi pendek
pendek dalam undak-usuk
dalam undak-usuk (tingkatan
(tingkatan berbahasa) ngoko/
berbahasa) ngoko/bagongan dan
bagongan dan atau krama/
atau krama/ bebasan tentang
bebasan tentang kerukunan ber-
kerukunan bersama di rumah,
sama di rumah, tetangga, kelas,
tetangga, kelas, dan sekolah.
dan sekolah.
(Tema: Hidup rukun)
(Tema: Hidup rukun)
3.2 Mencermati teks dan lagu tem- 4.2 Memperagakan tembang dolanan
bang dolanan (lagu permainan (lagu permainan anak-anak dalam
anak-anak dalam bahasa bahasa Cirebon) tentang
Cirebon) tentang permainan di permainan di lingkunganku.
lingkunganku. (Tema: Bermain di lingkunganku)
(Tema: Bermain di lingkunganku)

80
3.3 Menggali informasi dari teks narasi 4.3
Menyampaikan isi teks narasi
pendek (10-15 kalimat) dalam pendek (10-15 kalimat) dalam
undak-usuk (tingkatan berbahasa) undak-usuk (tingkatan berbahasa)
ngoko/ bagongan dan atau krama/ ngoko/ bagongan dan atau krama/
bebasan tentang tugasku sehari-
bebasan tentang tugasku sehari-
hari (belajar, mengaji, membantu di
rumah, piket di sekolah). (Tema: hari (belajar, mengaji, membantu di
Tugasku sehari-hari) rumah, piket di sekolah). (Tema:
Tugasku sehari-hari)
3.4 Menyimak tembang macapat berupa 4.4 Melantunkan tembang macapat be-
pupuh pucung dari teks tulis, lisan rupa pupuh pucung tentang
maupun irama lagu tentang seko- sekolahku.
lahku. (Tema: Sekolahku)
(Tema: Sekolahku)
3.5 Menggali informasi dari teks 4.5 Menyajikan informasi dari teks des-
deskripsi tentang hidup bersih dan kripsi dalam undak-usuk (tingkatan
sehat dalam undak-usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/ bagongan dan
berbahasa) ngoko/bagongan dan atau krama/bebasan.
atau krama/bebasan. (Tema: Hidup bersih dan sehat)
(Tema: Hidup bersih dan sehat)
3.6 Memahami cara membaca teks 4.6 Membaca teks puisi sesuai kriteria
guritan (puisi bahasa Cirebon) pembacaan (vokal, intonasi, dan
sesuai kriteria pembacaan (vokal, interpretasi) tentang lingkungan
intonasi, dan interpretasi) tentang alam sekitar (air, bumi, dan
lingkungan alam sekitar (air, bumi, matahari).
dan matahari).
(Tema: Air, bumi, dan matahari)
(Tema: Air, bumi, dan matahari)
3.7 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.7 Menyajikan hasil identifikasi deskripsi
tang memelihara hewan dan tentang memelihara hewan dan
tumbuhan dalam undak-usuk (ting- tumbuhan dalam undak-usuk (ting-
katan berbahasa) ngoko/bagongan katan berbahasa) ngoko/ bagongan
dan atau krama/bebasan. dan atau krama/bebasan.
(Tema: Memelihara hewan dan (Tema: Memelihara hewan dan
tumbuhan) tumbuhan)
3.8 Menyimak teks parikan (pantun 3.8 Mendemonstrasikan pengucapan
dalam bahasa Cirebon) tentang teks parikan (pantun dalam bahasa
keselamatan di rumah dan perja- Cirebon) tentang keselamatan di
lanan, berupa parikan rong wanda rumah dan perjalanan, berupa
(pantun 2 baris). parikan rong wanda (pantun 2
(Tema : Keselamatan di rumah dan baris). (Tema: Keselamatan di
perjalanan) rumah dan perjalanan)

81
KELAS III

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati [mende- bahasa yang jelas dan logis dan
ngar, melihat, membaca] dan sistematis, dalam karya yang estetis
menanya berdasarkan rasa ingin dalam gerakan yang mencerminkan
tahu tentang dirinya, makhluk anak sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak beriman
benda-benda yang dijumpainya di dan berakhlak mulia.
rumah, sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)
3.1 Menjelaskan gambar tentang keber- 4.1 Menjelaskan kembali gambar tentang
adaan alam sekitar (hewan dan keberadaan alam sekitar (hewan dan
tumbuhan) dalam undak-usuk tumbuhan) secara lisan/tulisan dalam
(tingkatan berbahasa) ngoko/ undak-usuk (tingkatan berbahasa)
bagongan dan atau krama/ ngoko/bagongan dan atau
bebasan. krama/bebasan. (Tema: Sayangi
(Tema: Sayangi hewan dan hewan dan tumbuhan di sekitar)
tumbuhan di sekitar)
3.2 Mengidentifikasi unsur-unsur latar, 4.2 Menceritakan kembali unsur-unsur
tokoh, dan pesan dalam crita latar, tokoh, dan pesan dalam crita
cindek (cerita pendek). cindek (cerita pendek) secara lisan
(Tema: Pengalaman yang dan tulis. (Tema: Pengalaman yang
mengesankan) mengesankan)

3.3 Menggali informasi sederhana dari 4.3 Menjelaskan informasi sederhana dari
teks deskripsi tentang musim teks deskripsi tantang musim dalam
dalam undak-usuk (tingkatan undak-usuk (tingkatan berbahasa)
berbahasa) ngoko/bagongan dan ngoko/bagongan dan atau krama/
atau krama/bebasan. bebasan.
(Tema: Mengenal musim) (Tema: Mengenal musim)
3.4 Menyimak teks cerita daerah (be-
4.4 Menceritakan isi teks cerita daerah
rupa dongéng satowan/fabel dan
(berupa dongéng satowan / fabel dan
cerita rakyat) tentang kego-
cerita rakyat) tentang kegotong-
tongroyongan dalam undak-usuk
royongan secara lisan/tulis dalam
(tingkatan bahasa) ngoko/
undak-usuk (tingkatan bahasa)
bagongan dan atau krama/
ngoko/bagongan dan atau krama/-
bebasan.
bebasan. (Tema: Ringan sama
(Tema: Ringan sama dijinjing, berat
dijinjing, berat sama dipikul)
sama dipikul)

82
3.5 Memahami teks dan lagu tembang 4.5 Memperagakan tembang dolanan
dolanan (lagu permainan anak- (lagu permainan anak-anak dalam
anak dalam bahasa Cirebon). bahasa Cirebon).
(Tema: Permainan anak-anak) (Tema: Permainan anak-anak)
3.6 Memahami teks narasi tentang 4.6 Menyusun paragraf (3-4 kalimat)
persahabatan di rumah, lingkungan tentang persahabatan di rumah,
tetangga, kelas, dan sekolah dalam lingkungan tetangga, kelas, dan
undak-usuk (tingkatan berbahasa) sekolah dalam undak-usuk (tingkatan
ngoko/bagongan dan atau berbahasa) ngoko/bagongan dan
krama/bebasan. atau krama/bebasan.
(Tema: Indahnya persahabatan) (Tema: Indahnya persahabatan)
3.7 Memahami teks lagu daerah 4.7 Menyajikan teks lagu daerah (berupa
(berupa tembang anyar/kiser tembang anyar/kiser gancangdan
gancang dan tembang pujian/lagu tembang pujian /lagu yang memuji
yang memuji Allah swt dan Rasul, Allah swt dan Rasul, atau ajaran
atau ajaran agama Islam dalam agama Islam dalam bahasa Cirebon)
bahasa Cirebon). secara teks maupun lagu.
(Tema: Berperilaku baik dalam (Tema: Berperilaku baik dalam
kehidupan sehari-hari) kehidupan sehari-hari)
3.8 Menggali informasi dari teks eks- 4.8 Meringkas teks eksposisi tentang
posisi tentang menjaga keles-tarian menjaga kelestarian lingkungan
lingkungan (sungai, hutan, dan (sungai, hutan, dan laut) dalam
laut) dalam undak-usuk (tingkatan undak-usuk (tingkatan berbahasa)
bahasa) ngoko/ bagongan dan ngoko/bagongan dan atau krama/
atau krama/ bebasan. bebasan.
(Tema: Menjaga kelestarian ling- (Tema: Menjaga kelestarian ling-
kungan) kungan)

KELAS IV

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati dan bahasa yang jelas dan logis dan
menanya menanya berdasarkan sistematis, dalam karya yang estetis
rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam gerakan yang mencerminkan
makhluk ciptaan Tuhan dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah, sekolah. dan berakhlak mulia.

83
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Memahami teks tembang macapat 4.1 Menjelaskan kembali paugeran (patok-
berupa pupuh pucung sesuai an) teks tembang macapat berupa
paugeran (patokan) tentang pupuh pucung tentang kebersamaan.
kebersamaan. (Tema: Indahnya kebersamaan)
(Tema: Indahnya kebersamaan)
3.2 Mengidentifikasi pokok pikiran teks
4.2 Menuliskan pokok pikiran dari teks
narasi tentang kepedulian terhadap
narasi tentang kepedulian terhadap
makhluk hidup dalam undak-usuk
makhluk hidup dalam undak-usuk
(tingkatan berbahasa) ngoko/
(tingkatan berbahasa) ngoko/
bagongan dan atau krama/
bagongan dan atau krama/bebasan.
bebasan.
(Tema: Peduli terhadap makhluk
(Tema: Peduli terhadap makhluk
hidup)
hidup)
3.3 Mencermati teks deskripsi tentang 4.3 Menulis teks deskripsi tentang
berbagai jenis pekerjaan atau berbagai jenis pekerjaan atau profesi
profesi dalam undak-usuk (tingkat- dalam undak-usuk (tingkatan berba-
an berbahasa) ngoko/ bagongan hasa) ngoko/bagongan dan atau
dan atau krama/ bebasan. krama/bebasan.
(Tema: Berbagai jenis pekerjaan) (Tema: Berbagai jenis pekerjaan)
3.4 Mengidentifikasi urutan abjad 4.4 Menulis urutan abjad aksara carakan
aksara carakan (hanacaraka) (hanacaraka) Nglegena (aksara yang
nglegena (aksara yang mem- memperoleh sandangan) sebagai
peroleh sandangan) sebagai peng- penghargaan atas jasa Ajisaka,
hargaan atas jasa Ajisaka, penemu penemu aksara carakan (hanaca-
aksara carakan (hanacaraka). raka).
(Tema: Menghargai jasa pahlawan) (Tema: Menghargai jasa pahlawan)
3.5 Mencermati isi teks poster/brosur 4.5 Membuat teks poster/brosur seder-
sederhana tentang hemat energi hana sederhana tentang hemat energi
dalam undak-usuk (tingkatan ber- dalam undak-usuk (tingkatan berba-
bahasa) ngoko/bagongan dan atau hasa) ngoko/bagongan dan atau
krama/bebasan. krama/bebasan.
(Tema: Selalu berhemat energi) (Tema: Selalu berhemat energi)
3.6 Mengidentifikasi teks parikan 4.6 Membuat teks parikan (pantun
(pantun berbahasa Cirebon) rong berbahasa Cirebon) rong wanda (2
wanda (2 baris) dan patang wanda baris) dan patang wanda (4 baris)
(4 baris) sesuai paugeran (patok- sesuai paugeran (patokan) tentang
an) tentang indahnya negeriku. indahnya negeriku.
(Tema: Indahnya negeriku) (Tema: Indahnya negeriku)

84
3.7 Memahami teks eksposisi tentang 4.7 Menulis paragraf (5-6 kalimat) tentang
makanan khas Cirebon dalam makanan khas Cirebon dalam undak-
undak-usuk (tingkatan bahasa) usuk (tingkatan bahasa) ngoko/
ngoko/bagongan dan atau krama/ bagongan dan atau krama/bebasan.
bebasan. (Tema: Makanan sehat dan bergizi)
(Tema: Makanan sehat dan
bergizi)
3.8 Mengidentifikasi unsur intrinsik 4.8 Menyajikan teks guritan (puisi berba-
guritan (puisi berbahasa Cirebon) hasa Cirebon) yang dilengkapi
pada unsur diksi, kata nyata, dengan unsur diksi, kata nyata, pur-
purwakanti (rima), dan amanat. wakanti (rima), dan amanat.
(Tema: Cita-citaku) (Tema: Cita-citaku)

KELAS V

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang
menanya, dan mencoba berdasar- jelas, sistematis, logis, dan kritis
kan rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam karya yang estetis dalam
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiat- gerakan yang mencerminkan anak
annya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan mencerminkan perilaku anak
tempat bermain. beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Mengumpulkan informasi dari teks 4.1 Menyampaikan informasi secara


deskripsi tentang wirausaha yang lisan/tulis tentang wirausaha yang
ada di lingkungan sekitar. ada di lingkungan sekitar.
(Tema: Wirausaha) (Tema: Wirausaha)
3.2 Menggali informasi dalam teks 4.2 Menyajikan teks guneman (perca-
guneman (percakapan) baik gunem- kapan) baik guneman biasa maupun
an biasa maupun badékan (tebak- badékan (tebak-tebakan) tentang
tebakan) tentang kehidupan sehari- kehidupan sehari-hari dalam undak-
hari dalam undak-usuk (tingkatan usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/
berbahasa) ngoko/bagongan dan bagongan dan atau krama/bebasan.
atau krama/bebasan. (Tema: Peristiwa dalam kehidupan)
(Tema: Peristiwa dalam kehidupan)

85
3.3 Memahami sistematika penulisan 4.3 Menulis surat pribadi sesuai dengan
surat pribadi berupa undangan dan sistematika penulisan berupa un-
informasi. dangan dan informasi
(Tema: Hidup rukun) (Tema: Hidup rukun)

3.4 Mengidentifikasi cerita khas daerah 4.4 Menyajikan cerita khas daerah
(berupa dongeng satowan (fabel), berupa dongeng satowan (fabel),
crita guyon (anekdot), dan babad crita guyon (anekdot), dan babad
tentang persahabatan dalam khaza- secara lisan/tulis tentang persaha-
nah Cirebon dalam undak-usuk batan dalam khazanah Cirebon
(tingkatan bahasa) ngoko/bagongan dalam undak-usuk (tingkatan
dan atau krama/bebasan. bahasa) ngoko/bagongan dan atau
(Tema: Persahabatan) krama/bebasan.
(Tema: Persahabatan)
3.5 Mengidentifikasi kata dengan san- 4.5 Menulis kata dengan sandangan
dangan swara (berupa sandangan swara (berupa sandangan suku dan
suku dan wulu) dalam aksara wulu) dalam aksara carakan (hana-
carakan (hanacaraka). caraka).
(Tema: Alam lingkunganku) (Tema: Alam lingkunganku)
3.6 Mencermati lagu daerah Cirebon 4.6 Menyajikan teks lagu daerah Cirebon
berjenis tembang anyar/kiser gan- berjenis tembang anyar/kiser gan-
cang. cang secara teks dan lagu.
(Tema: Orang-orang dan kegiat-
(Tema: Orang-orang dan kegiat-
annya di sekitarku)
annya di sekitarku)

3.7 Menganalisis informasi yang terkan- 4.7 Menyusun teks berisi informasi
dung dalam teks eksposisi tentang tentang pentingnya menjaga kese-
pentingnya menjaga kesehatan. hatan.
(Tema: Sehat itu penting) (Tema: Sehat itu penting)

4.8 Mengidentifikasi teks sastra daerah 4.8 Menyampaikan makna/isi teks sastra
Cirebon (berupa parikan, guritan/ daerah Cirebon (berupa parikan,
puisi, dan pribasa/peribahasa) ten- guritan/ puisi, dan pribasa/ periba-
tang nasihat. hasa) tentang nasihat.
(Tema: Nasihat dalam kehidupan) (Tema: Nasihat dalam kehidupan)

86
KELAS VI

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

2. Memahami pengetahuan faktual dan 3. Menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya, dan mencoba berdasar- sistematis, logis, dan kritis dalam
kan rasa ingin tahu tentang dirinya, karya yang estetis dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, sekolah, dan perilaku anak beriman dan berakhlak
tempat bermain. mulia.

Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Mencermati teks narasi tentang 4.1 Menulis teks narasi tentang
kebanggaan terhadap Cirebon kebanggaan terhadap Cirebon
dalam undak-usuk (tingkatan dalam undak-usuk (tingkatan
berbahasa) ngoko/ bagongan dan berbahasa) ngoko/ bagongan dan
atau krama/bebasan. atau krama/bebasan.
(Tema: Bangga terhadap daerahku) (Tema: Bangga terhadap daerahku)

4.2 Menyajikan lagu daerah (berjenis


3.2 Menyimak teks lagu daerah (berjenis tembang dolanan, tembang
tembang dolanan, tembang anyar/kiser gancang, dan tembang
anyar/kiser gancang, dan tembang macapat pupuh kinanti) secara teks
macapat pupuh kinanti) tentang dan lagu tentang kesatuan dalam
kesatuan dalam perbedaan. perbedaan.
(Tema: Kesatuan dalam perbedaan)
(Tema: Kesatuan dalam perbedaan)

3.4 Mengidentifikasi kata yang memiliki


4.3 Menulis kata (dengan sandangan
sandang-an swara (berupa
suku, wulu, taling tarung, pepet, dan
sandangan suku, wulu, taling, taling
pangkon) dalam aksara carakan
tarung, pepet) dalam aksara carakan
(hanacaraka).
(hanacaraka).
(Tema: Lingkungan alam di
(Tema: Lingkungan alam di
sekitarku)
sekitarku)

3.4 Mengidentifikasi teks sastra daerah 4.4 Menyampaikan isi/makna teks


Cirebon parikan (pantun), pribasa sastra daerah Cirebon berupa
(peribahasa), wangsalan dan guritan parikan (pantun), pribasa
(puisi berbahasa Cirebon). (peribahasa), wangsalan dan
(Tema: Kemasyarakatan) guritan (puisi berbahasa Cirebon).
(Tema: Kemasyarakatan)

87
3.5 Memahami teks pidato yang 4.5 Menyajikan teks pidato secara
bermuatan unsur-unsur sastra lisan/tulis yang bermuatan unsur-
Cirebon berupa parikan (pantun), unsur sastra Cirebon berupa parikan
pribasa (peribahasa), dan (pantun), pribasa (peribahasa), dan
wangsalan. wangsalan.
(Tema: Adat-istiadat di daerahku) (Tema: Adat-istiadat di daerahku)
3.6 Mengidentifikasi teks deskripsi
4.6 Menyampaikan hasil identifikasi dari
tentang gegedug /gegedén (tokoh)
teks narasi tentang gegedug /
dalam khazanah Cirebon dalam
gegedén (tokoh) dalam khazanah
undak-usuk (tingkatan berbahasa)
Cirebon dalam undak-usuk
ngoko/bagongan dan atau krama/
(tingkatan berbahasa) ngoko/
bebasan.
bagongan dan atau krama/bebasan.
(Tema: Tokoh dan penemu)
(Tema: Tokoh dan penemu)
3.7 Mengidentifikasi kata yang memiliki
4.7 Menulis kata yang memiliki san-
sandangan panyigeg wanda/
dangan panyigeg wanda/ penanda
penanda konsonan mati (berupa
konsonan mati (berupa layar, cecek,
layar, cecek, wignyan, dan pang-
wignyan, dan pangkon) dalam
kon) dalam aksara carakan (hana-
aksara carakan (hanacaraka).
caraka).
(Tema: Lingkungan alam di
(Tema: Lingkungan alam di
sekitarku)
sekitarku)

4.8 Menyajikan cerita khas daerah be-


3.8 Mengidentifikasi cerita khas daerah
rupa dongéng satowan (fabel), crita
berupa dongéng satowan (fabel),
guyon (anekdot), babad, dan cerita
crita guyon (anekdot), babad, dan
wayang secara lisan/tulis dalam
cerita wayang secara lisan/tulis
undak-usuk (tingkatan ber-bahasa)
dalam undak-usuk (tingkatan ber-
ngoko/bagongan dan atau
bahasa) ngoko/bagongan dan atau
krama/bebasan.
krama/bebasan.
(Tema: Kerukunan hidup di
(Tema: Kerukunan hidup di
daerahku)
daerahku)

88
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA CIREBON
JENJANG SMP/MTs

Kelas VII

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Mengingat, memahami pengetahuan 4. Mengamati, menalar, mencoba,


faktual, konseptual, prosedural, dan menanya, dan menyaji pengetahuan
metakognitif dengan cara mengamati faktual dalam bahasa yang jelas dan
[menerapkan, menganalisis, meng- logis dan sistematis, dan dengan
evaluasi dan mencipta] berdasarkan tindakan yang mencerminkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, perilaku anak beriman dan berakhlak
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiat- mulia.
annya, dan benda-benda yang dijum-
painya di rumah, sekolah.

Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

4.1 Mendiskusikan teks deskripsi tentang


3.1 Mengidentifikasi teks deskripsi ten-
objek wisata dan peninggalan
tang objek wisata dan peninggalan
sejarah di Cirebon secara lisan/
sejarah di Cirebon secara lisan/
tertulis dalam undak-usuk (tingkatan
tertulis dalam undak-usuk (tingkatan
berbahasa) ngoko/bagongan dan
berbahasa) ngoko/bagongan dan
atau krama/bebasan, serta menulis-
atau krama/bebasan.
kan teks yang baru.
4.2 Menelaahteks lagu daerah (berjenis
3.2 Menyimak teks lagu daerah (berjenis
tembang anyar/kiser gancang dan
tembang anyar/kiser gancang dan
tembang macapat pupuh Mijil)
tembang macapat pupuh Mijil)
tentang alam, manusia, dan atau
tentang alam, manusia, dan atau
Sang Pencipta sesuai kaidah atau
Sang Pencipta sesuai kaidah atau
paugeran (patokan), dan melantun-
paugeran (patokan).
kannya.
3.3 Mengidentifikasi teks guneman (per- 4.3 Membacakan dan atau melisankan
cakapan) secara lisan/tulis dalam teks guneman (percakapan) dalam
undak-usuk (tingkatan berbahasa) undak-usuk (tingkatan berbahasa)
ngoko/bagongan dan atau krama/ ngoko/bagongan dan atau krama/
bebasan dan badékan (tebak- bebasan dan badékan (tebak-
tebakan) secara lisan/tulis dalam tebakan) secara lisan/tulis dalam
undak-usuk (tingkatan berbahasa) undak-usuk (tingkatan berbahasa)
ngoko/bagongan sesuai paugeran ngoko/bagongan sesuai paugeran
(patokan). (patokan), serta menuliskannya.

89
3.4 Mengidentifikasi kata yang memiliki 4.4 Menyalin, menelaah, dan membaca
sandangan swara wulu, suku, taling, kata yang memiliki sandangan swara
taling tarung, dan pepet dalam wulu, suku, taling, taling tarung, dan
aksara Carakan (Hanacaraka). pepet dalam aksara Carakan (Hana-
caraka), serta menuliskan kata baru.
3.5 Mengidentifikasi teks deskripsi 4.5 Menyebutkan, mendiskusikan, dan
tentang tumbuh-tumbuhan di sekitar menuliskan nama tumbuh-
berupa nama tumbuhan, nama tumbuhan di sekitar berupa nama
bunga, nama buah, dan nama biji tumbuhan, nama bunga, nama buah,
dalam undak-usuk (tingkatan ber- dan nama biji dalam undak-usuk
bahasa) ngoko/bagongan dan atau (tingkatan berbahasa) ngoko/
krama/bebasan. bagongan dan atau krama/bebasan.
3.6 Mengidentifikasi parikan sewanda, 4.6 Menyalin, menelaah, dan membaca
parikan rong wanda, dan guritan parikan sewanda, parikan rong
(puisi daerah) sesuai dengan wanda, dan guritan (puisi daerah)
paugeran (patokan). sesuai dengan paugeran (patokan),
dan menuliskan yang baru.
3.7 Mengidentifikasiteks cerita babad 4.7 Mendemonstrasikan pembacaandan
dan cerita wayang kulit dalam menelaah cerita babad dan cerita
undak-usuk (tingkatan berbahasa) wayang kulit dalam undak-usuk
ngoko/bagongan dan atau krama/ (tingkatan berbahasa) ngoko/
bebasan. bagongan dan atau krama/bebasan,
serta menuliskan teks yang baru.
3.8 Menuliskan kata yang memiliki 4.8 Menyalin, menelaah, dan membaca
sandangan panyigeg wanda kata yang memiliki sandangan
(penanda konsonan mati) dalam panyi-geg wanda (penanda kon-
aksara Carakan (Hanacaraka) sonan mati) dalam aksara Carakan
(Hanacaraka), serta menuliskan kata
yang baru.

Kelas VIII

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Mengingat, memahami pengetahuan 4. Mengamati, menalar, mencoba,
faktual, konseptual, prosedural, dan menanya, dan menyaji penge-
metakognitif dengan cara mengamati tahuan faktual dalam bahasa yang
[menerapkan, menganalisis, meng- jelas dan logis dan sistematis, dan
evaluasi dan mencipta] berdasarkan dengan tindakan yang mencermin-
rasa ingin tahu tentang dirinya, kan perilaku anak beriman dan
makhluk ciptaan Tuhan dan berakhlak mulia.
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.

90
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Mengidentifikasi teks deskripsi 4.1 Mendiskusikan dan menyajikan teks


tentang pertanian, perkebunan, per- deskripsi tentang pertanian, per-
ikanan darat, dan kelautan dalam kebunan, perikanan darat, dan
undak-usuk (tingkatan berbahasa) kelautan dalam undak-usuk (ting-
ngoko/ bagongan dan atau katan berbahasa) ngoko/ bagongan
krama/bebasan. dan atau krama/bebasan.
3.2 Mengidentifikasi teks/prosa dan 4.2 Membaca dan menulis teks/prosa
guritan (puisi berbahasa daerah) dan guritan (puisi berbahasa dae-
tentang Ki Gedén/Gegedug (tokoh) rah) tentang Ki Gedén/ Gegedug
dalam undak-usuk (tingkatan ber- (tokoh) dalam undak-usuk (tingkatan
bahasa) ngoko/bagongan dan atau berbahasa) ngoko/ bagongan dan
krama/bebasan. atau krama/bebasan.
3.3 Mengidentifikasi teks surat pribadi 4.3 Menelaah dan menulis teks surat
dan dinas dalam undak-usuk pribadi dan dinas dalam undak-usuk
(tingkatan berbahasa) ngoko/ (tingkatan berbahasa) ngoko/
bagongan dan atau krama/bebasan. bagongan dan atau krama/bebasan.
3.4 Mengidentifikasi kata dengan san- 4.4 Menyalin, menelaah, dan membaca
dangan panyigeg wanda (penanda kata dengan sandangan panyigeg
konsonan mati) dalam aksara wanda (penanda konsonan mati)
Carakan (Hanacaraka). dalam aksara Carakan (Hana-
caraka), serta menuliskan kata yang
baru.
3.5 Mengidentifikasi teks wewara 4.5 Membaca, menyajikan, dan menulis
(berita), wawancara, poster, dan atau membuat teks wewara (berita),
iklan tentang keberadaan kesenian wawancara, poster, dan iklan
daerah dalam undak-usuk (ting- tentang keberadaan kesenian dae-
katan berbahasa) ngoko/bagongan rah dalam undak-usuk (tingkatan
dan atau krama/ bebasan. berbahasa) ngoko/bagongan dan
atau krama/bebasan.
3.6 Mengidentifikasi teks tembang 4.6 Menelaah paugeran (patokan) teks
anyar (lagu baru berbahasa Cire- tembang anyar (lagu baru ber-
bon) dan tembang macapat pupuh bahasa Cirebon) dan tembang
Dandanggula sesuai paugeran macapat pupuh Dandanggula dan
(patokan) . melantunkannya.
3.7 Mengidentifikasi teks cerita legenda, 4.7 Mendiskusikan teks cerita legenda,
babad, dan dongeng beserta babad, dan dongeng beserta
kaidah-kaidahnya dalam undak- kaidah-kaidahnya dalam undak-usuk
usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/ (tingkatan berbahasa) ngoko/
bagongan dan atau krama/ bagongan dan atau krama/ bebasan
bebasan. dan menuliskan teks yang baru.

91
3.8 Mengidentifikasi kata yang memiliki
3.9 Menyalin, menelaah, dan membaca
pasangan aksara dan angka aksara
kata yang memiliki pasangan aksara
dalam aksara Carakan (Hanaca-
dan angka aksara dalam aksara
raka).
Carakan (Hanacaraka), serta menu-
liskan kata yang baru.

Kelas IX

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Mengingat, memahami pengetahuan 4. Mengamati, menalar, mencoba,
faktual, konseptual, prosedural, dan menanya, dan menyaji penge-
metakognitif dengan cara mengamati tahuan faktual dalam bahasa yang
[menerapkan, menganalisis, meng- jelas dan logis dan sistematis, dan
evaluasi dan mencipta] berdasarkan dengan tindakan yang mencer-
rasa ingin tahu tentang dirinya, minkan perilaku anak beriman dan
makhluk ciptaan Tuhan dan berakhlak mulia.
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.1 Membaca dan mendiskusikan teks
tang jenis permainan dan olahraga deskripsi tentang jenis permainan
tradisional daerah Cirebon dalam dan olahraga tradisional daerah
undak-usuk (tingkatan berbahasa) Cirebon dalam undak-usuk
ngoko/bagongan dan atau krama/ (tingkatan berbahasa) ngoko/
bebasan. bagongan dan atau krama/bebasan,
serta menulis teks yang baru.
3.2 Mengidentifikasi lagu daerah berupa 4.2 Melantunkan lagu daerah berupa
tembang klasik dan tembang tembang klasik dan tembang
macapat pupuh Mijil sesuai kaidah macapat pupuh Mijil, dan menelaah
atau paugeran (patokan). teks lagu sesuai kaidah atau
paugeran (patokan).
3.3 Mengidentifikasi teks sastra berupa 4.3 Menalaah teks sastra berupa
wangsalan dan drama pendek wangsalandan drama pendek, serta
dalam Bahasa dan Sastra Cirebon. bermain peran drama pendek
dalam Bahasa dan Sastra Cirebon.
4.4 Menyalin dan membaca pasangan
3.4 Mengidentifikasikata yang memiliki
aksara dalam aksara Carakan
pasangan aksara dalam aksara
(Hanacaraka), serta menulis
Carakan (Hanacaraka).
pasangan aksara yang baru.
3.5 Mengidentifikasi teks deskripsi 4.5 Membaca dan menelaah teks
lingkungan sekitar berupa nama- deskripsi lingkungan sekitar berupa
nama hewan, bagian-bagian hewan, nama-nama hewan, bagian-bagian

92
dan nama anak hewan dalam hewan, dan nama anak hewan
undak-usuk (tingkatan berbahasa) dalam undak-usuk (tingkatan ber-
ngoko/bagongan dan atau krama/ bahasa) ngoko/bagongan dan atau
bebasan. krama/ bebasan, serta menulis teks
yang baru.
3.6 Mengidentifikasi karya sastra berupa 4.6 Membaca dan menelaah karya
crita cindek (cerpen) dan crita guyon sastra berupa crita cindek (cerpen)
(anekdot). dan crita guyon (anekdot), serta
menulis teks yang baru.
3.7 Mengidentifikasi teks argumentasi 4.7 Membaca dan menyebutkan isi teks
kemajuan teknologi informasi dalam argumentasi kemajuan teknologi
undak-usuk (tingkatan berbahasa) informasi dalam undak-usuk (ting-
ngoko/bagongan dan atau krama / katan berbahasa) ngoko/bagongan
bebasan. dan atau krama/bebasan, serta
menulis teks yang baru.

3.8 Mengidentifikasi kata yang memiliki 4.8 Menyalin dan membaca kata yang
sandangan manda swara (penanda memiliki sandangan manda swara
gugus konsonan) dan aksara swara (penanda gugus konsonan) dan
dalam aksara Carakan (Hanaca- aksara swara dalam aksara
raka). Carakan (Hanacaraka), serta
menulis kata yang baru.

93
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA CIREBON
JENJANG SMA/SMK/MA/MAK

Kelas X

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Mengingat, memahami pengetahuan
4. Mengamati, menalar, mencoba,
faktual, konseptual, prosedural, dan
menanya, dan menyaji penge-
metakognitif dengan cara mengamati
tahuan faktual dalam bahasa yang
[menerapkan, menganalisis, meng-
jelas dan logis dan sistematis, dan
evaluasi dan mencipta] berdasarkan
dengan tindakan yang mencer-
rasa ingin tahu tentang dirinya,
minkan perilaku anak beriman dan
makhluk ciptaan Tuhan dan
berakhlak mulia.
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Mengidentifikasi teks pidato tentang 4.1 Menelaah teks pidato, menyimak
keunggulan jenis makanan dan pidato, menuliskan teks pidato, dan
minuman khas daerah Cirebon menyampaikan pidato tentang
dalam undak-usuk (tingkatan ber- keunggulan jenis makanan dan
bahasa) ngoko/bagongan dan atau minuman khas daerah Cirebon
krama / bebasan sesuai kaidah. dalam undak-usuk (tingkatan ber-
bahasa) ngoko/bagongan dan atau
krama/ bebasan sesuai kaidah.

3.2 Mengidentifikasi teks yang mengan- 4.2 Mendiskusikan dan menyajikan teks
dung unsur sastra (kirata basa, yang mengandung unsur sastra
gugon tuwon, tembung entar, (kirata basa, gugon tuwon, tembung
purwakanthi). entar, purwakanthi).
3.3 Mengidentifikasi kata yang memiliki 4.3 Menyalin, mengidentifikasi, dan
aksara rekan dan sandangan membaca kata yang memiliki aksara
pangkon dalam aksara Carakan rekan dan sandangan pangkon
(Hanacaraka). dalam aksara Carakan (Hanaca-
raka), serta menuliskan kata yang
baru.
3.4 Mengidentifikasi teks lagu daerah 4.4 Menyimak dan melantunkan lagu
berupa tembang anyar dan tembang daerah berupa tembang anyar dan
macapat pupuh Sinom beserta tembang macapat pupuh Sinom,
kaidah atau paugeran (patokan). serta menelaah teks sesuai kaidah
atau paugeran (patokan).

94
3.5 Mengidentifikasi teks narasi tentang 4.5 Membaca dan menelaah teks narasi
biografi ki gedhén/gegedug (tokoh tentang biografi ki gedhén/gegedug
daerah), yakni tokoh seni, tokoh (tokoh daerah), yakni tokoh seni,
budaya, tokoh masyarakat, dan tokoh budaya, tokoh masyarakat,
tokoh agama. dan tokoh agama, serta menulis
teks yang baru.

3.6 Mengidentifikasi kata berupa ater- 4.6 Menyalin, menelaah, dan membaca
ater dan panambang dalam aksara kata berupa ater-ater dan panam-
Carakan (Hanacaraka). bang dalam aksara Carakan
(Hanacaraka), serta menulis kata
yang baru.

3.7 Mengidentifikasi teks drama pendek 4.7 Membaca teks drama pendek dalam
dalam undak-usuk (tingkatan berba- undak-usuk (tingkatan berbahasa)
hasa) ngoko/bagongan dan atau ngoko/ bagongan dan atau krama /
krama /bebasan. bebasan, dan menyajikan dalam
bermain peran.

3.8 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.8 Membaca dan mendiskusikan teks
tang adat-istiadat dalam lingkungan deskripsi tentang adat-istiadat dalam
keluarga atau desa/daerah dalam lingkungan keluarga atau desa/
undak-usuk (tingkatan berbahasa) daerah dalam undak-usuk (tingkatan
ngoko/bagongan dan atau krama berbahasa) ngoko/bagongan dan
/bebasan. atau krama/bebasan, serta menulis-
kan teks yang baru.

Kelas XI

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

5. Mengingat, memahami penge- 4. Mengamati, menalar, mencoba,


tahuan faktual, konseptual, prose- menanya, dan menyaji penge-
dural, dan metakognitif dengan cara tahuan faktual dalam bahasa yang
mengamati [menerapkan, meng- jelas dan logis dan sistematis, dan
analisis, mengevaluasi dan mencip- dengan tindakan yang mencer-
ta] berdasarkan rasa ingin tahu minkan perilaku anak beriman dan
tentang dirinya, makhluk ciptaan berakhlak mulia.
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.

95
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

4.1 Membaca, menelaah, dan menulis


3.1 Mengidentifikasi teks wewara
atau membuat teks wewara (berita),
(berita), wawancara, poster, dan
wawancara, poster, dan iklan
iklan tentang kemajuan teknologi
tentang kemajuan teknologi dalam
dalam undak-usuk (tingkatan ber-
undak-usuk (tingkatan berbahasa)
bahasa) ngoko/bagongan dan atau
ngoko/bagongan dan atau krama/
krama/bebasan.
bebasan.
3.2 Mengidentifikasi teks sastra yang 4.2 Mendiskusikan dan menyajikan teks
mengandung rura basa, panyandra, sastra yang mengandung rura basa,
pralambang, dan ukara sesumbar. candra, pralambang, dan ukara
sesumbar.
3.3 Mengidentifikasi kata yang memiliki 4.3 Menyalin, menelaah, dan membaca
sandangan mandaswara dalam kata yang memiliki sandangan
aksara Carakan (Hanacaraka). mandaswara dalam aksara Carakan
(Hanacaraka), serta menuliskan
kata yang baru.

3.4 Mengidentifikasi teks lagu daerah 4.4 Menyimak dan melantunkan lagu
berupa tembang klasik dan tembang daerah berupa tembang klasik dan
macapat pupuh Kasmaransesuai tembang macapat pupuh kasmaran,
kaidah atau paugeran (patokan). serta menelaah teks lagu sesuai
kaidah atau paugeran (patokan).

3.5 Mengidentifikasi teks surat surat 4.5 Membaca, menelaah, dan


pribadi atau kedinasan dalam menuliskan teks surat surat pribadi
undak-usuk (tingkatan berbahasa) atau kedinasan dalam undak-usuk
ngoko/ bagongan dan atau krama (tingkatan berbahasa) ngoko/
/bebasan. bagongan dan atau krama/bebasan.

3.6 Mengidentifikasiteks sastra berupa 4.6 Mendiskusikan dan menyajikan teks


crita guyon (anekdot), badhékan sastra berupa crita guyon (anekdot),
(tebak-tebakan), dan crita cindek badhékan (tebak-tebakan), dan crita
(cerpen) dalam undak-usuk (ting- cindek (cerpen) dalam undak-usuk
katan berbahasa) ngoko/ bagongan (tingkatan berbahasa) ngoko/
dan atau krama/bebasan. bagongan dan atau krama/bebasan,
dan menuliskan teks yang baru.
4.7 Menyalin, menelaah, dan membaca
3.7 Mengidentifikasi kata yang memiliki
kata yang memiliki aksara murda
aksara murda dalam aksara
dalam aksara Carakan (Hanaca-
Carakan (Hanacaraka).
raka), serta menuliskan kata yang
baru.

96
3.8 Mengidentifikasi teks sastra berupa 4.8 Mendiskusikan dan memaparkan
parikan (pantun), pribasa (peri- atau menyajikan teks sastra berupa
bahasa), wangsalan, dan guritan parikan (pantun), pribasa (peri-
(puisi) berbahasa daerah Cirebon. bahasa), wangsalan, dan guritan
(puisi) berbahasa daerah Cirebon,
serta menuliskan teks yang baru.

Kelas XII

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Mengingat, memahami pengetahuan 4. Mengamati, menalar, mencoba,
faktual, konseptual, prosedural, dan menanya, dan menyaji penge-
metakognitif dengan cara mengamati tahuan faktual dalam bahasa yang
[menerapkan, menganalisis, meng- jelas dan logis dan sistematis, dan
evaluasi dan mencipta] berdasarkan dengan tindakan yang mencer-
rasa ingin tahu tentang dirinya, minkan perilaku anak beriman dan
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiat- berakhlak mulia.
annya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.1 Menelaah dan mendiskusikan teks
tang berbagai jenis teknologi infor- deskripsi tentang berbagai jenis
masi dalam undak-usuk (tingkatan teknologi informasi dalam undak-
berbahasa) ngoko/bagongan dan usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/
atau krama/bebasan. bagongan dan atau krama/bebasan,
serta menyajikannya.
3.2 Mengidentifikasi teks drama pendek 4.2 Membaca dan menelaah teks drama
dalam undak-usuk (tingkatan pendek dalam undak-usuk (ting-
berbahasa) ngoko/bagongan dan katan berbahasa) ngoko/bagongan
atau krama/bebasan. dan atau krama/bebasan, serta me-
nyajikannya dalam bermain peran.
4.3 Menyalin, menelaah, dan membaca
3.3 Mengidentifikasi penulisan kata be- kata berupa tembung lingga dan
rupa tembung lingga dan tembung tembung turunan, singkatan dan
turunan, singkatan dan akronim akronim dalam aksara (Hanaca-
dalam aksara (Hanacaraka). raka), serta menuliskan kata yang
baru.

97
3.4 Mengidentifikasi teks sastra berupa 4.4 Membaca, mendiskusikan, dan
suluk, jawokan, dan sengkalan. menyajikan teks sastra berupa
suluk, jawokan, dan sengkalan.
3.5 Mengidentifikasi teks adicara 4.5 Menelaah, menulis, dan menyajikan
(acara) dan pidato tentang peringat- teks susunan adicara (acara)
an hari-hari besar nasional dan ke- tentang peringatan hari-hari besar
agamaan dalam undak-usuk (ting- nasional dan keagamaan dalam
katan berbahasa) ngoko/bagongan undak-usuk (tingkatan berbahasa)
dan atau krama/bebasan. ngoko/bagongan dan atau krama/
bebasan.
3.6 Mengidentifikasi teks cerita wayang 4.6 Menyimak cerita lisandan menelaah
kulit dan wayang golék cepak/ teks tertulis wayang kulit dan
ménak tertulis/lisan dalam undak- wayang golék cepak/ménak dalam
usuk (tingkatan berbahasa) basa undak-usuk (tingkatan berbahasa)
ngoko/bagongan dan/atau krama/ ngoko/bagongan dan atau krama/
bebasan. bebasan.
3.7 Mengidentifikasi teks lagu daerah 4.7 Menyimak dan melantunkan lagu
berupa tembang anyar sesuai daerah berupa tembang anyar, serta
kaidah atau paugeran (patokan). menelaah teks lagu sesuai kaidah
atau paugeran (patokan).
3.8 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.8 Membaca dan menelaah teks
tang cita-cita dalam undak-usuk deskripsi tentang cita-cita dalam
(tingkatan berbahasa) ngoko/ undak-usuk (tingkatan berbahasa)
bagongan dan atau krama/bebasan. ngoko/ bagongan dan atau
krama/bebasan, serta menuliskan
teks yang baru.

GUBERNUR JAWA BARAT,

AHMAD HERYAWAN

98
LAMPIRAN 4 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA DAERAH
BERDASARKAN KURIKULUM 2013
EDISI REVISI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDRAMAYU
JENJANG SD/MI, SMP/MTs., SMA/SMK/MA

3.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


3.1.1 Dasar
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 24
Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Adanya Permendikbud No. 24/2016 Tentang KIKD pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, maka Permendikbud No. 57/2014
tentang Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Permendikbud No.
58/2014 tentang Kurikulum 2013 pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah, Permendikbud No. 59/2014 tentang Kurikulum 2013 pada Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah, dan Permendikbud No. 60/2014 tentang Kurikulum
2013 pada Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

3.1.2 Pengertian
Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada
setiap tingkat kelas. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan materi
pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran
pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi Inti terdiri atas:
a. kompetensi inti sikap spiritual;
b. kompetensi inti sikap sosial;
c. kompetensi inti pengetahuan; dan
d. kompetensi inti keterampilan.

99
Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual pada mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budipekerti. Perumusan Kompetensi Dasar pada
Kompetensi Inti Sikap Sosial pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.

KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI


1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
Sikap Spiritual
agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
Sikap Sosial
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.

Kompetensi Dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi


pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
yang mengacu pada kompetensi inti. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
digunakan sebagai dasar untuk perubahan buku teks pelajaran pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.

KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
meta-kognitif pada tingkat dasar dengan cara :
a. mengamati,
Pengetahuan b. menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
Keterampilan e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai
dengan tahap perkembangannya.

100
3.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indramayu
Berdasarkan Kompetensi Inti dan Deskripsi Kompetensi di atas, disusun
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa dan
Sastra Indramayu sebagai berikut:

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDRAMAYU


JENJANG SD/MI

Kelas I

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami pengetahuan faktual, 4. Menyajikan pengetahuan faktual
konseptual, prosedural, dan metakog- dalam bahasa yang jelas dan logis
nitif dengan cara mengamati [mende- dan systematis, dalam karya yang
ngar, melihat, membaca] dan mena- estetis dalam gerakan yang mencer-
nya berdasarkan rasa ingin tahu ten- minkan anak sehat, dan dalam tin-
tang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dakan yang mencerminkan perila-ku
dan kegiatannya, dan benda-benda anak beriman dan berakhlak mulia.
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Memahami teks deskripsi pendek 4.1 Menuliskan kembali isi teks des-
dalam undak-usuk (tingkatan berba- kripsi pendek dalam undak-usuk
hasa) ngoko/bagongan dan atau (tingkatan berbahasa) ngoko/
krama/m bebasan tentang diriku, bagongan dan atau krama/
nama anggota tubuhku, nama bebasan tentang diriku, nama
bilangan, dan nama warna. anggota tubuhku, nama bilangan,
(Tema: Diri Sendiri) dan nama warna.
(Tema: Diri Sendiri)
3.2 Memahami teks tembang dolanan 4.2 Memperagakan tembang dolanan
(lagu permainan anak-anak dalam (lagu permainan anak-anak dalam
bahasa Indramayu) tentang, kese- bahasa Indramayu) tentang persa-
nangan, dan tebak-tebakan. habatan, kesenangan, dan tebak-
(Tema: Kegemaranku) tebakan.
(Tema: Kegemaranku)
3.3 Memahami teks narasi pendek (10- 4.3 Menceritakan teks narasi pendek
15 kalimat) dalam undak-usuk (10-15 kalimat) dalam undak-usuk
(tingkatan berbahasa) ngoko/ (tingkatan berbahasa) ngoko/
bagongan dan atau krama/bebasan bagongan dan atau krama/bebasan
tentang kegiatanku sehari-hari (di tentang kegiatanku sehari-hari (di
rumah, di lingkungan sekitar, dan di rumah, di lingkungan sekitar, dan di
sekolah) sekolah).
(Tema: Kegiatanku) (Tema: Kegiatanku)

101
3.3 Mengidentifikasi dongeng dari 4.4 Menceritakan secara sederhana
daerah Indramayu, baik berupa dongeng dari daerah Indramayu,
dongeng manusia maupun dongeng baik berupa dongeng manusia
satoan (fabel). (Tema: Keluargaku) maupun dongeng satoan (fabel).
(Tema: Keluargaku)

3.4 Memahami teks deskripsi pendek 4.5 Menceritakan secara sederhana


dalam undak-usuk (tingkatan ber- teks deskripsi pendek dalam
bahasa) ngoko/ bagongan dan atau undak-usuk (tingkatan berbahasa)
krama/bebasan tentang pengala- ngoko/bagongan dan atau krama/
manku yang berkaitan dengan bebasan tentang pengalamanku
nama bunga, buah, tanaman, dan yang berkait-an dengan nama
pohon. (Tema: Pengalamanku) bunga, buah, tanaman, dan pohon.
(Tema: Pengalamanku)

4.6 Menceritakan isi teks deskripsi


3.6 Memahami teks deskripsi pendek
pendek dalam undak-usuk (ting-
dalam undak-usuk (tingkatan berba-
katan berbahasa) ngoko/bagongan
hasa) ngoko/bagongan dan atau
dan atau krama/bebasan tentang
krama/bebasan tentang lingkungan
lingkungan perumahan, sekolah,
perumahan, sekolah, dan desa/kota.
dan desa/kota.
(Tema: Lingkungan)
(Tema: Lingkungan)

3.7 Memahami teks guritan (puisi ber- 4.7 Menyampaikan secara lisan/gambar
bahasa Indramayu) tentang benda, yang berisi guritan (puisi berba-
binatang, tanaman, dan alam hasa Indramayu) tentang benda,
sekitar. (Tema: Alam sekitarku) binatang, tanaman, dan alam
sekitar.
(Tema: Alam sekitarku)

4.8 Menirukan teks guneman (perca-


3.8 Mencermati teks guneman (perca-
kapan) dalam undak-usuk (ting-
kapan) dalam undak-usuk (tingkatan
katan berbahasa) ngoko/bagongan
berbahasa) ngoko/ bagongan dan
dan atau krama/ bebasan, baik
atau krama/ bebasan, baik guneman
guneman (percakapan) maupun
(percakapan) tentang hujan, kema-
badékan (tebak-tebakan) tentang
rau, siang, dan malam. (Tema:
peristiwa alam. (Tema: Peristiwa
Peristiwa alam)
alam)

102
Kelas II

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami pengetahuan faktual, 4. Menyajikan pengetahuan faktual
konseptual, prosedural, dan dalam bahasa yang jelas dan logis
metakog-nitif dengan cara dan sistematis, dalam karya yang
mengamati [mende-ngar, melihat, estetis dalam gerakan yang
membaca] dan mena-nya mencerminkan anak sehat, dan
berdasarkan rasa ingin tahu ten- dalam tindakan yang mencerminkan
tang dirinya, makhluk ciptaan perilaku anak beriman dan berakhlak
Tuhan dan kegiatannya, dan mulia.
benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)
3.1 Mencermati teks narasi pendek 4.1 Menceritakan kembali teks narasi
dalam undak-usuk (tingkatan pendek dalam undak-usuk (tingkatan
berbahasa) ngoko/bagongan dan berbahasa) ngoko/bagongan dan
atau krama/ bebasan tentang atau krama/ bebasan tentang
kerukunan bersama di rumah, kerukunan bersama di rumah,
tetangga, kelas, dan sekolah. tetangga, kelas, dan sekolah.
(Tema: Hidup rukun) (Tema: Hidup rukun)
3.2 Mencermati teks dan lagu tembang 4.2 Memperagakan tembang dolanan
dolanan (lagu permainan anak- (lagu permainan anak-anak dalam
anak dalam bahasa Indramayu) bahasa Indramayu) tentang
tentang permainan di lingkunganku. permainan di lingkunganku.
(Tema: Bermain di lingkunganku) (Tema: Bermain di lingkunganku)
3.5 Menggali informasi dari teks narasi
4.3 Menyampaikan isi teks narasi pendek
pendek (10-15 kalimat) dalam
(10-15 kalimat) dalam undak-usuk
undak-usuk (tingkatan berbahasa)
(tingkatan berbahasa) ngoko/
ngoko/ bagongan dan atau krama/
bagongan dan atau krama/bebasan
bebasan tentang tugasku sehari-
tentang tugasku sehari-hari (belajar,
hari (belajar, mengaji, membantu di
mengaji, membantu di rumah, piket di
rumah, piket di sekolah).
sekolah).
(Tema: Tugasku sehari-hari)
(Tema: Tugasku sehari-hari)

3.6 Menyimak tembang macapat 4.4 Melantunkan tembang macapat


berupa pupuh pucung dari teks berupa pupuh pucung tentang
tulis, lisan maupun irama lagu sekolahku.
tentang sekolahku. (Tema: Sekolahku)
(Tema: Sekolahku)

103
3.5 Menggali informasi dari teks des- 4.5 Menyajikan informasi dari teks des-
kripsi tentang hidup bersih dan kripsi dalam undak-usuk (tingkatan
sehat dalam undak-usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/bagongan dan
berbahasa) ngoko/bagongan dan atau krama/bebasan.
atau krama/bebasan. (Tema: Hidup bersih dan sehat)
(Tema: Hidup bersih dan sehat)
3.6 Memahami cara membaca teks 4.6 Membaca teks puisi sesuai kriteria
guritan (puisi bahasa Indramayu) pembacaan (vokal, intonasi, dan
sesuai kriteria pembacaan (vokal, interpretasi) tentang lingkungan alam
intonasi, dan interpretasi) tentang sekitar (air, bumi, dan matahari).
lingkungan alam sekitar (air, bumi, (Tema: Air, bumi, dan matahari)
dan matahari).
(Tema: Air, bumi, dan matahari)
3.7 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.7 Menyajikan hasil identifikasi deskripsi
tang memelihara hewan dan tum- tentang memelihara hewan dan
buhan dalam undak-usuk (tingkatan tumbuhan dalam undak-usuk (ting-
berba-hasa) ngoko/bagongan dan katan berbahasa) ngoko/bagongan
atau krama/bebasan. dan atau krama/bebasan.
(Tema: Memelihara hewan dan (Tema: Memelihara hewan dan tum-
tum-buhan) buhan)
3.8 Menyimak teks parikan (pantun 3.8 Mendemonstrasikan pengucapan
dalam bahasa Indramayu) tentang teks parikan (pantun dalam bahasa
keselamatan di rumah dan perja- Indra-mayu) tentang keselamatan di
lanan, berupa parikan rong wanda rumah dan perjalanan, berupa
(pantun 2 baris). parikan rong wanda (pantun 2 baris).
(Tema: Keselamatan di rumah dan (Tema: Keselamatan di rumah dan
perjalanan) perjalanan)

Kelas III

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami pengetahuan faktual, kon- 4. Menyajikan pengetahuan faktual
septual, prosedural, dan metakognitif dalam bahasa yang jelas dan logis
dengan cara mengamati [mendengar, dan sistematis, dalam karya yang
melihat, membaca] dan menanya estetis dalam gerakan yang mencer-
berdasarkan rasa ingin tahu tentang minkan anak sehat, dan dalam tin-
dirinya, makhluk cip-taan Tuhan dan dakan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda-benda yang anak beriman dan berakhlak mulia.
dijumpainya di rumah, sekolah.

104
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)
4.1 Menjelaskan kembali gambar ten-
3.1 Menjelaskan gambar tentang kebera-
tang keberadaan alam sekitar
daan alam sekitar (hewan dan
(hewan dan tumbuhan) secara
tumbuhan) dalam undak-usuk (ting-
lisan/tulisan dalam undak-usuk
katan berbahasa) ngoko/bagongan
(tingkatan berbahasa) ngoko/
dan atau krama/ bebasan.
bagongan dan atau krama/
(Tema: Sayangi hewan dan
bebasan. (Tema: Sayangi
tumbuhan di sekitar)
hewan dan tumbuhan di sekitar)
3.2 Mengidentifikasi unsur-unsur latar, 4.2 Menceritakan kembali unsur-unsur
tokoh, dan pesan dalam crita cindek latar, tokoh, dan pesan dalam crita
(cerita pendek). cindek (cerita pendek) secara lisan
(Tema: Pengalaman yang Menge- dan tulis.
sankan) (Tema: Pengalaman yang Menge-
sankan)
3.3 Menggali informasi sederhana dari 4.3 Menjelaskan informasi sederhana
teks deskripsi tentang musim dalam dari teks deskripsi tantang musim
undak-usuk (tingkatan berbahasa) dalam undak-usuk (tingkatan ber-
ngoko/bagongan dan atau krama/ bahasa) ngoko/ bagongan dan atau
bebasan. krama/ bebasan. (Tema: Mengenal
(Tema: Mengenal musim) musim)
4.4 Menceritakan isi teks cerita daerah
3.4 Menyimak teks cerita daerah (berupa
(berupa dongéng satoan/ fabel dan
dongéng satoan/ fabel dan cerita
cerita rakyat) tentang kegotong-
rakyat) tentang kegotong-royongan
royongan secara lisan/tulis dalam
dalam undak-usuk (tingkatan baha-
undak-usuk (tingkatan bahasa)
sa) ngoko/bagongan dan atau krama/
ngoko/bagongan dan atau krama/
bebasan.
bebasan.
(Tema: Ringan sama dijinjing, berat
(Tema: Ringan sama dijinjing, berat
sama dipikul)
sama dipikul)
3.5 Memahami teks dan lagu tembang 4.5 Memperagakan tembang dolanan
dolanan (lagu permainan anak-anak (lagu permainan anak-anak dalam
dalam bahasa Indramayu). bahasa Indramayu).
(Tema: Permainan anak-anak) (Tema: Permainan anak-anak)
3.6 Memahami teks narasi tentang persa- 4.6 Menyusun paragraf (3-4 kalimat)
habatan di rumah, lingkungan tetang- tentang persahabatan di rumah,
ga, kelas, dan sekolah dalam undak- lingkungan tetangga, kelas, dan
usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/ sekolah dalam undak-usuk (ting-
bagongan dan atau krama/ bebasan. katan berba-hasa) ngoko/bagongan
(Tema: Indahnya persahabatan) dan atau krama/ bebasan.
(Tema: Indahnya persahabatan)

105
3.7 Memahami teks lagu daerah (berupa 4.7 Menyajikan teks lagu daerah (be-
tembang anyar/kiser gancang dan rupa tembang anyar/kiser gancang
tembang pujian /lagu yang memuji dan tembang pujian /lagu yang me-
Allah swt dan Rasul, atau ajaran muji Allah swt dan Rasul, atau ajar-
agama Islam dalam bahasa Indra- an agama Islam dalam bahasa In-
mayu). dramayu) secara teks maupun lagu.
(Tema: Berperilaku baik dalam kehi- (Tema: Berperilaku baik dalam
dupan sehari-hari) kehidupan sehari-hari)
3.8 Menggali informasi dari teks ekspo- 4.8 Meringkas teks eksposisi tentang
sisi tentang menjaga kelestarian ling- menjaga kelestarian lingkungan
kungan (sungai, hutan, dan laut) (sungai, hutan, dan laut) dalam
dalam undak-usuk (tingkatan baha- undak-usuk (tingkatan berbahasa)
sa) ngoko/bagongan dan atau krama/ ngoko/bagongan dan atau krama/
bebasan. bebasan.
(Tema: Menjaga kelestarian lingkung- (Tema: Menjaga kelestarian ling-
an) kungan)

Kelas IV

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami pengetahuan faktual, kon- 4. Menyajikan pengetahuan faktual da-
septual, prosedural, dan metakognitif lam bahasa yang jelas dan logis dan
dengan cara mengamati dan mena- sistematis, dalam karya yang estetis
nya menanya berdasarkan rasa ingin dalam gerakan yang mencerminkan
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan anak sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak beriman
benda yang dijumpainya di rumah, dan berakhlak mulia.
sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)
3.1 Memahami teks tembang macapat 4.1 Menjelaskan kembali paugeran (pa-
berupa pupuh pucung sesuai tokan) teks tembang macapat
paugeran (patokan) tentang keber- berupa pupuh pucung tentang
samaan. kebersamaan.
(Tema: Indahnya kebersamaan) (Tema: Indahnya kebersamaan)
3.2 Mengidentifikasi pokok pikiran teks 4.2 Menuliskan pokok pikiran dari teks
narasi tentang kepedulian terhadap narasi tentang kepedulian terhadap
makhluk hidup dalam undak-usuk makhluk hidup dalam undak-usuk
(tingkatan berbahasa) ngoko/ (tingkatan berbahasa) ngoko/
bagongan dan atau krama/bebasan. bagongan dan atau krama/bebasan.
(Tema: Peduli terhadap makhluk (Tema: Peduli terhadap makhluk
hidup) hidup)

106
3.3 Mencermati teks deskripsi tentang 4.3 Menulis teks deskripsi tentang
berbagai jenis pekerjaan atau profesi berbagai jenis pekerjaan atau profesi
dalam undak-usuk (tingkatan berba- dalam undak-usuk (tingkatan berba-
hasa) ngoko/bagongan dan atau hasa) ngoko/bagongan dan atau
krama/bebasan. (Tema: Berbagai krama/bebasan.
jenis pekerjaan) (Tema: Berbagai jenis pekerjaan)

3.7 Mengidentifikasi urutan abjad aksa- 4.4 Menulis urutan abjad aksara carakan
ra carakan (hanacaraka) Nglegena (hanacaraka) Nglegena (aksara
(aksara yang memperoleh san- yang memperoleh sandangan) se-
dangan) sebagai penghargaan atas bagai penghargaan atas jasa Ajisa-
jasa Ajisaka, penemu aksara carak- ka, penemu aksara carakan (hana-
an (hanacaraka). caraka).
(Tema: Menghargai jasa pahlawan) (Tema: Menghargai jasa pahlawan)

3.5 Mencermati isi teks poster/brosur 4.5 Membuat teks poster/brosur seder-
sederhana tentang hemat energi hana tentang hemat energi dalam
dalam undak-usuk (tingkatan berba- undak-usuk (tingkatan berbahasa)
hasa) ngoko/bagongan dan atau ngoko/bagongan dan atau krama/
krama/bebasan. bebasan.
(Tema: Selalu berhemat energi) (Tema: Selalu berhemat energi)

3.6 Mengidentifikasi teks parikan (pantun 4.6 Membuat teks parikan (pantun ber-
berbahasa Indramayu) rong wanda bahasa Indramayu) rong wanda (2
(2 baris) dan patang wanda (4 baris) baris) dan patang wanda (4 baris)
sesuai paugeran (patokan) tentang sesuai paugeran (patokan) tentang
indahnya negeriku. indahnya negeriku.
(Tema: Indahnya negeriku) (Tema: Indahnya negeriku)

3.7 Memahami teks eksposisi tentang 4.7 Menulis paragraf (5-6 kalimat) ten-
makanan khas Indramayu dalam tang makanan khas Indramayu da-
undak-usuk (tingkatan bahasa) lam undak-usuk (tingkatan bahasa)
ngoko/bagongan dan atau krama/ ngoko/bagongan dan atau krama/
bebasan. bebasan.
(Tema: Makanan sehat dan bergizi) (Tema: Makanan sehat dan bergizi)

3.8 Mengidentifikasi unsur intrinsik gurit- 4.8 Menyajikan teks guritan (puisi berba-
an (puisi berbahasa Indramayu) hasa Indramayu) yang dilengkapi
pada unsur diksi, kata nyata, purwa- dengan unsur diksi, kata nyata,
kanti (rima), dan amanat. (Tema: purwakanti (rima), dan amanat.
Cita-citaku) (Tema: Cita-citaku)

107
Kelas V

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami pengetahuan faktual, kon- 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
septual, prosedural, dan metakognitif konseptual dalam bahasa yang jelas,
dan konseptual dengan cara menga- sistematis, logis, dan kritis dalam
mati, menanya, dan mencoba berda- karya yang estetis dalam gerakan
sarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, yang mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatan- dalam tindakan yang mencerminkan
nya, dan benda-benda yang dijumpai perilaku anak beriman dan berakhlak
di rumah, sekolah, dan tempat mulia.
bermain.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Mengumpulkan informasi dari teks 4.1 Menyampaikan informasi secara


deskripsi tentang wirausaha yang lisan/tulis tentang wirausaha yang
ada di lingkungan sekitar. ada di lingkungan sekitar.
(Tema: Wirausaha) (Tema: Wirausaha)
3.2 Menggali informasi dalam teks 4.2 Menyajikan teks guneman (perca-
guneman (percakapan) baik gunem- kapan) baik guneman biasa mau-
an biasa maupun badékan (tebak- pun badékan (tebak-tebakan) ten-
tebakan) tentang kehidupan sehari- tang kehidupan sehari-hari dalam
hari dalam undak-usuk (tingkatan undak-usuk (tingkatan berbahasa)
berbahasa) ngoko/bagongan dan ngoko/bagongan dan atau krama/
atau krama/bebasan. bebasan.
(Tema: Peristiwa dalam kehidupan) (Tema: Peristiwa dalam kehidupan)

3.3 Memahami sistematika penulisan su- 4.3 Menulis surat pribadi sesuai dengan
rat pribadi berupa undangan dan sistematika penulisan berupa un-
informasi. dangan dan informasi. (Tema:
(Tema: Hidup rukun) Hidup rukun)
3.4 Mengidentifikasi cerita khas daerah 4.4 Menyajikan cerita khas daerah beru-
(berupa dongeng satoan (fabel), pa dongeng satoan (fabel), crita gu-
crita guyon (anekdot), dan babad ten- yon (anekdot), dan babad secara
tang persahabatan dalam khazanah lisan/tulis tentang persahabatan da-
Indramayu dalam undak-usuk (ting- lam khazanah Indramayu dalam un-
katan bahasa) ngoko/bagongan dan dak-usuk (tingkatan bahasa) ngoko
atau krama/bebasan. /bagongan dan atau krama/
(Tema: Persahabatan) bebasan. (Tema: Persahabatan)
3.5 Mengidentifikasi kata dengan san- 4.5 Menulis kata dengan sandangan
dangan swara (berupa sandangan swara (berupa sandangan suku dan
suku dan wulu) dalam aksara carak- wulu) dalam aksara carakan (hana-
an (hanacaraka). caraka).
(Tema: Alam lingkunganku) (Tema: Alam lingkunganku)

108
3.6 Mencermati lagu daerah Indramayu 4.6 Menyajikan teks lagu daerah Indra
berjenis tembang anyar/kiser gan- mayu berjenis tembang anyar/kiser
cang. gancang secara teks dan lagu.
(Tema: Orang-orang dan kegiatan- (Tema: Orang-orang dan kegiatan-
nya di sekitarku) nya di sekitarku)

3.7 Menganalisis informasi yang terkan- 4.7 Menyusun teks berisi informasi ten-
dung dalam teks eksposisi tentang tang pentingnya menjaga kesehat-
pentingnya menjaga kesehatan. an.
(Tema: Sehat itu penting) (Tema: Sehat itu penting)

3.8 Mengidentifikasi teks sastra daerah 4.8 Menyampaikan makna/isi teks sastra
Indramayu (berupa parikan, guritan/ daerah Indramayu (berupa parikan,
puisi, dan pribasa/peribahasa) ten- guritan/puisi, dan pribasa/periba-
tang nasihat. hasa) tentang nasihat.
(Tema: Nasihat dalam kehidupan) (Tema: Nasihat dalam kehidupan)

Kelas VI

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Memahami pengetahuan faktual, 4. Menyajikan pengetahuan faktual
konseptual, prosedural, dan dan konseptual dalam bahasa yang
metakognitif dan konseptual dengan jelas, sistematis, logis, dan kritis
cara mengamati, menanya, dan dalam karya yang estetis dalam
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak
benda yang dijumpainya di rumah, beriman dan berakhlak mulia.
sekolah, dan tempat bermain.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Mencermati teks narasi tentang ke- 4.1 Menulis teks narasi tentang kebang-
banggaan terhadap Indramayu gaan terhadap Indramayu dalam
dalam undak-usuk (tingkatan berba- undak-usuk (tingkatan berbahasa)
hasa) ngoko/bagongan dan atau ngoko/bagongan dan atau krama/
krama/bebasan. bebasan.
(Tema: Bangga terhadap daerahku) (Tema: Bangga terhadap daerah-
ku)

109
3.3 Menyimak teks lagu daerah (berjenis 4.2 Menyajikan lagu daerah (berjenis
tembang dolanan, tembang anyar/ tembang dolanan, tembang anyar/
kiser gancang, dan tembang kiser gancang, dan tembang maca-
macapat pupuh Mijil) tentang pat pupuh mijil) secara teks dan
kesatuan dalam perbedaan. lagu tentang kesatuan dalam perbe-
(Tema: Kesatuan dalam perbedaan daan.
(Tema: Kesatuan dalam perbedaan)
3.3 Mengidentifikasi kata yang memiliki
4.3 Menulis kata (dengan sandangan
sandangan swara (berupa sandang-
suku, wulu, taling tarung, pepet,
an suku, wulu, taling, taling tarung,
dan pangkon) dalam aksara carak-
pepet) dalam aksara carakan (hana-
an (hanacaraka).
caraka).
(Tema: Lingkungan alam di sekitar-
(Tema: Lingkungan alam di sekitar-
ku)
ku)
3.4 Mengidentifikasi teks sastra daerah 4.4 Menyampaikan isi/makna teks sastra
Indramayu parikan (pantun), pribasa daerah Indramayu berupa parikan
(peribahasa), wangsalan dan (pantun), pribasa (peribahasa),
guritan (puisi berbahasa Indramayu). wangsalan dan guritan (puisi
(Tema: Kemasyarakatan) berba-hasa Indramayu). (Tema:
Kemasyarakatan)
4.5 Menyajikan teks pidato secara lisan/
3.5 Memahami teks pidato yang ber- tulis yang bermuatan unsur-unsur
muatan unsur-unsur sastra Indra- sastra Indramayu berupa parikan
mayu berupa parikan (pantun), pri- (pantun), pribasa (peribahasa), dan
basa (peribahasa), dan wangsalan. wangsalan.
(Tema: Adat-istiadat di daerahku)
(Tema: Adat-istiadat di daerahku)
3.6 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.6 Menyampaikan hasil identifikasi dari
tang gegedug/gegedén (tokoh) teks narasi tentang gegedug/
dalam khazanah Indramayu dalam gegedén (tokoh) dalam khazanah
undak-usuk (tingkatan berbahasa) Indramayu dalam undak-usuk
ngoko/bagongan dan atau krama/ (tingkatan berbahasa) ngoko/
bebasan. bagongan dan atau krama/
(Tema: Tokoh dan penemu) bebasan.
(Tema: Tokoh dan penemu)
4.7 Menulis kata yang memiliki san-
3.7 Mengidentifikasi kata yang memiliki
dangan panyigeg wanda/penanda
sandangan panyigeg wanda/
konsonan mati (berupa layar,
penanda konsonan mati (berupa
cecek, wignyan, dan pangkon)
layar, cecek, wignyan, dan pangkon)
dalam aksara carakan (hanaca-
dalam aksara carakan (hanacaraka).
raka).
(Tema: Lingkungan alam di sekitar-
(Tema: Lingkungan alam di
ku)
sekitarku)

110
3.8 Mengidentifikasi cerita khas daerah 4.8 Menyajikan cerita khas daerah be-
berupa dongéng satoan (fabel), crita rupa dongéng satoan (fabel), crita
guyon (anekdot), babad, dan cerita guyon (anekdot), babad, dan cerita
wayang secara lisan/tulis dalam wayang secara lisan/tulis dalam
undak-usuk (tingkatan berbahasa) undak-usuk (tingkatan berbahasa)
ngoko/bagongan dan atau krama/ ngoko/bagongan dan atau krama/
bebasan. bebasan.
(Tema: Kerukunan hidup di daerah- (Tema: Kerukunan hidup di daerah-
ku) ku)

111
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
BAHASA INDRAMAYU
JENJANG SMP/MTS

Kelas VII

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Mengingat, memahami pengeta- 4. Mengamati, menalar, mencoba,
huan faktual, konseptual, prose- menanya, dan menyaji pengeta-
dural, dan metakognitif dengan cara huan faktual dalam bahasa yang
mengamati [menerapkan, mengana- jelas dan logis dan sistematis, dan
lisis, mengevaluasi dan mencipta] dengan tindakan yang mencer-
berdasarkan rasa ingin tahu tentang minkan perilaku anak beriman dan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan berakhlak mulia.
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)
3.1 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.1 Mendiskusikan teks deskripsi ten-
tang objek wisata dan peninggalan tang objek wisata dan peninggalan
sejarah di Indramayu secara lisan/ sejarah di Indramayu secara lisan/
tertulis dalam undak-usuk (tingkatan tertulis dalam undak-usuk (tingkatan
berbahasa) ngoko/bagongan dan berbahasa) ngoko/ bagongan dan
atau krama/bebasan. atau krama/bebasan, serta menulis-
kan teks yang baru.
3.2 Menyimak teks lagu daerah (berjenis 4.2 Menelaah teks lagu daerah (berjenis
tembang anyar/kiser gancang dan tembang anyar/kiser gancang dan
tembang macapat pupuh Mijil) tembang macapat pupuh Mijil)
tentang alam, manusia, dan atau tentang alam, manusia, dan atau
Sang Pencipta sesuai kaidah atau Sang Pencipta sesuai kaidah atau
paugeran (patokan). paugeran (patokan), dan melantun-
kannya.
3.3 Mengidentifikasi teks guneman (per- 4.3 Membacakan dan atau melisankan
cakapan) secara lisan/tulis dalam teks guneman (percakapan) dalam
undak-usuk (tingkatan berbahasa) undak-usuk (tingkatan berbahasa)
ngoko/bagongan dan atau ngoko/bagongan dan atau krama/
krama/bebasan dan badékan (tebak- bebasan dan badékan (tebak-
tebakan) secara lisan/tulis dalam tebakan) secara lisan/tulis dalam
undak-usuk (tingkatan berbahasa) undak-usuk (tingkatan berbahasa)
ngoko/bagongan sesuai paugeran ngoko/ bagongan sesuai paugeran
(patokan). (patokan), serta menuliskannya.

112
3.4 Mengidentifikasi kata yang memiliki 4.4 Menyalin, menelaah, dan membaca
sandangan swara wulu, suku, taling, kata yang memiliki sandangan
taling tarung, dan pepet dalam swara wulu, suku, taling, taling
aksara Carakan (Hanacaraka). tarung, dan pepet dalam aksara
Carakan (Hanacaraka), serta menu-
liskan kata yang baru.
3.5 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.5 Menyebutkan, mendiskusikan, dan
tang tumbuh-tumbuhan di sekitar menuliskan nama tumbuh-
berupa nama tumbuhan, nama tumbuhan di sekitar berupa nama
bunga, nama buah, dan nama biji tumbuhan, nama bunga, nama
dalam undak-usuk (tingkatan berba- buah, dan nama biji dalam undak-
hasa) ngoko/bagongan dan atau usuk (tingkatan berbahasa)
krama/bebasan. ngoko/bagongan dan atau
krama/bebasan.
3.6 Mengidentifikasi parikan sewanda, 4.6 Menyalin, menelaah, dan membaca
parikan rong wanda, dan guritan parikan sewanda, parikan rong
(puisi daerah) sesuai dengan wanda, dan guritan (puisi daerah)
paugeran (patokan). sesuai dengan paugeran (patokan),
dan menuliskan yang baru.
3.7 Mengidentifikasi teks cerita babad 4.7 Mendemonstrasikan pembacaan
dan cerita wayang kulit dalam undak- dan menelaah cerita babad dan
usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/ cerita wayang kulit dalam undak-
bagongan dan atau krama/bebasan. usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/
bagongan dan atau krama/bebasan,
serta menuliskan teks yang baru.
3.8 Menuliskan kata yang memiliki 4.8 Menyalin, menelaah, dan membaca
sandangan panyigeg wanda (penan- kata yang memiliki sandangan pa-
da konsonan mati) dalam aksara nyigeg wanda (penanda konsonan
Carakan (Hanacaraka) mati) dalam aksara Carakan (Hana-
caraka), serta menuliskan kata baru.

Kelas VIII

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Mengingat, memahami pengetahuan
4. Mengamati, menalar, mencoba,
faktual, konseptual, prosedural, dan
menanya, dan menyaji pengeta-
meta-kognitif dengan cara mengamati
huan faktual dalam bahasa yang
[menerapkan, menganalisis, dan men-
jelas dan logis dan sistematis,
cipta] berda-sarkan rasa ingin tahu
dan dengan tindakan yang
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
mencerminkan perilaku anak
dan kegiatannya, dan benda-benda
beriman dan berakhlak mulia.
yang dijumpainya di rumah, sekolah.

113
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)
3.1 Mengidentifikasi teks deskripsi 4.1 Mendiskusikan dan menyajikan
tentang pertanian, perkebunan, per- teks deskripsi tentang pertanian,
ikanan darat, dan kelautan dalam perkebunan, perikanan darat, dan
undak-usuk (tingkatan berbahasa) kelautan dalam undak-usuk (ting-
ngoko/bagongan dan atau krama/ katan berbahasa) ngoko/ bagongan
bebasan. dan atau krama/bebasan.
3.2 Mengidentifikasi teks/prosa dan 4.2 Membaca dan menulis teks/prosa
guritan (puisi berbahasa daerah) dan guritan (puisi berbahasa dae-
tentang Ki Gedén/Gegedug (tokoh) rah) tentang Ki Gedén/Gegedug
dalam undak-usuk (tingkatan ber- (tokoh) dalam undak-usuk (tingkat-
bahasa) ngoko/bagongan dan atau an berbahasa) ngoko/ bagongan
krama/bebasan. dan atau krama/bebasan.
3.3 Mengidentifikasi teks surat pribadi 4.3 Menelaah dan menulis teks surat
dan dinas dalam undak-usuk (ting- pribadi dan dinas dalam undak-
katan berbahasa) ngoko/bagongan usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/
dan atau krama/bebasan. bagongan dan atau krama/
bebasan.
3.4 Mengidentifikasi kata dengan san- 4.4 Menyalin, menelaah, dan membaca
dangan panyigeg wanda (penanda kata dengan sandangan panyigeg
konsonan mati) dalam aksara wanda (penanda konsonan mati)
Carakan (Hanacaraka). dalam aksara Carakan (Hanaca-
raka), serta menuliskan kata yang
baru.
3.5 Mengidentifikasi teks wewara 4.5 Membaca, menyajikan, dan menulis
(berita), wawancara, poster, dan atau membuat teks wewara (be-
iklan tentang keberadaan kesenian rita), wawancara, poster, dan iklan
daerah dalam undak-usuk (tingkatan tentang keberadaan kesenian dae-
berbahasa) ngoko/bagongan dan rah dalam undak-usuk (tingkatan
atau krama/bebasan. berbahasa) ngoko/bagongan dan
atau krama/bebasan.
3.6 Mengidentifikasi teks tembang anyar 4.6 Menelaah paugeran (patokan) teks
(lagu baru berbahasa Indramayu) tembang anyar (lagu baru
dan tembang macapat pupuh Dan- berbahasa Indramayu) dan tem-
danggula sesuai paugeran (patokan) bang macapat pupuh Dandanggula
. dan melantunkannya.
3.7 Mengidentifikasi teks cerita legenda, 4.7 Mendiskusikan teks cerita legenda,
babad, dan dongeng beserta kaidah- babad, dan dongeng beserta
kaidahnya dalam undak-usuk (ting- kaidah-kaidahnya dalam undak-
katan berbahasa) ngoko/bagongan usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/
dan atau krama/bebasan. bagongan dan atau krama
/bebasan dan menuliskan teks yang
baru.
3.8 Mengidentifikasi kata yang memiliki 3.9 Menyalin, menelaah, dan membaca
pasangan aksara dan angka aksara kata yang memiliki pasangan
dalam aksara Carakan (Hanaca- aksara dan angka aksara dalam
raka). aksara Carakan (Hanacaraka),
serta menuliskan kata yang baru.

114
Kelas IX

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Mengingat, memahami pengeta- 4. Mengamati, menalar, mencoba,
huan faktual, konseptual, prose- menanya, dan menyaji pengetahuan
dural, dan metakognitif dengan cara faktual dalam bahasa yang jelas dan
mengamati [menerapkan, mengana- logis dan sistematis, dan dengan
lisis, mengevaluasi dan mencipta] tindakan yang mencerminkan
berdasarkan rasa ingin tahu tentang perilaku anak beriman dan berakhlak
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan mulia.
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Mengidentifikasi teks deskripsi 4.1 Membaca dan mendiskusikan teks


tentang jenis permainan dan olah- deskripsi tentang jenis permainan dan
raga tradisional daerah Indramayu olahraga tradisional daerah Indramayu
dalam undak-usuk (tingkatan berba- dalam undak-usuk (tingkatan berbaha-
hasa) ngoko/bagongan dan atau sa) ngoko/bagongan dan atau krama/
krama/bebasan. bebasan, serta menulis teks baru.
3.2 Mengidentifikasi lagu daerah be- 4.2 Melantunkan lagu daerah berupa tem-
rupa tembang klasik dan tembang bang klasik dan tembang macapat pu-
macapat pupuh Mijil sesuai kaidah puh Mijil, dan menelaah teks lagu se-
atau paugeran (patokan). suai kaidah atau paugeran (patokan).
3.3 Mengidentifikasi teks sastra berupa 4.3 Menalaah teks sastra berupa wang-
wangsalan dan drama pendek salan dan drama pendek, serta ber-
dalam bahasa Indramayu. main peran drama pendek dalam
bahasa Indramayu.
3.4 Mengidentifikasi kata yang memiliki 4.4 Menyalin dan membaca pasangan
pasangan aksara dalam aksara aksara dalam aksara Carakan (Hana-
Carakan (Hanacaraka). caraka), serta menulis pasangan
aksara yang baru.
3.5 Mengidentifikasi teks deskripsi ling- 4.5 Membaca dan menelaah teks deskripsi
kungan sekitar berupa nama-nama lingkungan sekitar berupa nama-nama
hewan, bagian-bagian hewan, dan hewan, bagian-bagian hewan, dan na-
nama anak hewan dalam undak- ma anak hewan dalam undak-usuk
usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/ (tingkatan berbahasa) ngoko/bagong-
bagongan dan atau krama/ an dan atau krama/bebasan, serta
bebasan. menulis teks baru.
3.6 Mengidentifikasi karya sastra be- 4.6 Membaca dan menelaah karya sastra
rupa crita cindek (cerpen) dan crita berupa crita cindek (cerpen) dan crita
guyon (anekdot). guyon (anekdot), serta menulis teks
baru.

115
3.7 Mengidentifikasi teks argumentasi 4.7 Membaca dan menyebutkan isi teks
kemajuan teknologi informasi dalam argumentasi kemajuan teknologi
undak-usuk (tingkatan berbahasa) informasi dalam undak-usuk (tingkatan
ngoko/bagongan dan atau krama berbahasa) ngoko/bagongan dan atau
/bebasan. krama/bebasan, serta menulis teks
yang baru.
3.8 Mengidentifikasi kata yang memiliki 4.8 Menyalin dan membaca kata yang
sandangan manda swara (penanda memiliki sandangan manda swara
gugus konsonan) dan aksara swara (penanda gugus konsonan) dan
dalam aksara Carakan (Hanaca- aksara swara dalam aksara Carakan
raka). (Hanacaraka), serta menulis kata yang
baru.

116
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDRAMAYU
JENJANG SMA/SMK/MA/MAK

Kelas X

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


3. Mengingat, memahami pengetahuan 4. Mengamati, menalar, mencoba,
fak-tual, konseptual, prosedural, dan menanya, dan menyaji pengetahuan
metakog-nitif dengan cara mengamati faktual dalam bahasa yang jelas dan
[menerapkan, menganalisis, meng- logis dan sistematis, dan dengan tin-
evaluasi dan mencipta] berdasarkan dakan yang mencerminkan perilaku
rasa ingin tahu tentang dirinya, makh- anak beriman dan berakhlak mulia.
luk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)

3.1 Mengidentifikasi teks pidato tentang 4.1 Menelaah teks pidato, menyimak
keunggulan jenis makanan dan pidato, menuliskan teks pidato, dan
minuman khas daerah Indramayu menyampaikan pidato tentang
dalam undak-usuk (tingkatan ber- keunggulan jenis makanan dan
bahasa) ngoko/bagongan dan atau minuman khas daerah Indramayu
krama/bebasan sesuai kaidah. dalam undak-usuk (tingkatan ber-
bahasa) ngoko/ bagongan dan atau
krama /bebasan sesuai kaidah.
3.2 Mengidentifikasi teks yang mengan- 4.2 Mendiskusikan dan menyajikan teks
dung unsur sastra (kirata basa, yang mengandung unsur sastra
gugon tuwon, tembung entar, purwa- (kirata basa, gugon tuwon, tembung
kanthi). entar, purwakanthi).
3.4 Mengidentifikasi kata yang memiliki 4.3 Menyalin, mengidentifikasi, dan
aksara rekan dan sandangan membaca kata yang memiliki
pangkon dalam aksara Carakan aksara rekan dan sandangan pang-
(Hanacaraka). kon dalam aksara Carakan (Hana-
caraka), serta menuliskan kata
yang baru.
3.5 Mengidentifikasi teks lagu daerah 4.4 Menyimak dan melantunkan lagu
berupa tembang anyar dan tembang daerah berupa tembang anyar dan
macapat pupuh Sinom beserta kaidah tembang macapat pupuh Sinom,
atau paugeran (patokan). serta menelaah teks sesuai kaidah
atau paugeran (patokan).
3.6 Mengidentifikasi teks narasi tentang 4.5 Membaca dan menelaah teks narasi
biografi ki gedhén/gegedug (tokoh tentang biografi ki gedhén/gegedug
daerah), yakni tokoh seni, tokoh (tokoh daerah), yakni tokoh seni,
budaya, tokoh masyarakat, dan tokoh tokoh budaya, tokoh masyarakat,
agama. dan tokoh agama, serta menulis
teks yang baru.

117
4.6 Menyalin, menelaah, dan membaca
3.7 Mengidentifikasi kata berupa ater-ater
kata berupa ater-ater dan panam-
dan panambang dalam aksara Carak-
bang dalam aksara Carakan (Hana-
an (Hanacaraka).
caraka), serta menulis kata yang
baru.
3.8 Mengidentifikasi teks drama pendek 4.7 Membaca teks drama pendek
dalam undak-usuk (tingkatan berba- dalam undak-usuk (tingkatan
hasa) ngoko/ bagongan dan atau berbahasa) ngoko/ bagongan dan
krama/bebasan. atau krama /bebasan, dan
menyajikan dalam bermain peran.

3.9 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.8 Membaca dan mendiskusikan teks
tang adat-istiadat dalam lingkungan deskripsi tentang adat-istiadat da-
keluarga atau desa/daerah dalam lam lingkungan keluarga atau desa/
undak-usuk (tingkatan berba-hasa) daerah dalam undak-usuk (tingkat-
ngoko/bagongan dan atau krama/ an berbahasa) ngoko/ bagongan
bebasan. dan atau krama /bebasan, serta
menuliskan teks yang baru.

Kelas XI

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Mengingat, memahami pengetahuan 4. Mengamati, menalar, mencoba,


faktual, konseptual, prosedural, dan menanya, dan menyaji pengetahuan
metakognitif dengan cara mengamati faktual dalam bahasa yang jelas dan
[menerapkan, menganalisis, meng- logis dan sistematis, dan dengan
evaluasi dan mencipta] berdasarkan tindakan yang mencerminkan perila-
rasa ingin tahu tentang dirinya, ku anak beriman dan berakhlak
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiat- mulia.
annya, dan benda-benda yang dijum-
painya di rumah, sekolah.
Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)
4.1 Membaca, menelaah, dan menulis
3.1 Mengidentifikasi teks wewara (be-
atau membuat teks wewara (berita),
rita), wawancara, poster, dan iklan
wawancara, poster, dan iklan
tentang kemajuan teknologi dalam
tentang kemajuan teknologi dalam
undak-usuk (tingkatan berba-hasa)
undak-usuk (tingkatan berbahasa)
ngoko/bagongan dan atau krama
ngoko/bagongan dan atau krama
/bebasan.
/bebasan.
3.2 Mengidentifikasi teks sastra yang 4.2 Mendiskusikan dan menyajikan
mengandung rura basa, panyandra, teks sastra yang mengandung rura
pralambang, dan ukara sesumbar. basa, candra, pralambang, dan
ukara sesumbar.

118
3.3 Mengidentifikasi kata yang memiliki 4.3 Menyalin, menelaah, dan membaca
sandangan mandaswara dalam kata yang memiliki sandangan
aksara Carakan (Hanacaraka). mandaswara dalam aksara Carak-
an (Hanacaraka), serta menuliskan
kata yang baru.

3.4 Mengidentifikasi teks lagu daerah 4.4 Menyimak dan melantunkan lagu
berupa tembang klasik dan tembang daerah berupa tembang klasik dan
macapat pupuh Kasmaran sesuai tembang macapat pupuh Kasma-
kaidah atau paugeran (patokan). ran, serta menelaah teks lagu
sesuai kaidah atau paugeran
(patokan).

3.5 Mengidentifikasi teks surat surat pri- 4.5 Membaca, menelaah, dan menulis-
badi atau kedinasan dalam undak- kan teks surat surat pribadi atau
usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/ kedinasan dalam undak-usuk (ting-
bagongan dan atau krama /bebasan katan berbahasa) ngoko/ bagongan
dan atau krama /bebasan.

3.6 Mengidentifikasi teks sastra berupa 4.6 Mendiskusikan dan menyajikan


crita guyon (anekdot), badhékan teks sastra berupa crita guyon
(tebak-tebakan), dan crita cindek (anekdot), badhékan (tebak-tebak-
(cerpen) dalam undak-usuk (ting- an), dan crita cindek (cerpen)
katan berbahasa) ngoko/bagongan dalam undak-usuk (tingkatan ber-
dan atau krama /bebasan. bahasa) ngoko/bagongan dan atau
krama/bebasan, dan menuliskan
teks yang baru.

3.7 Mengidentifikasi kata yang memiliki 4.7 Menyalin, menelaah, dan membaca
aksara murda dalam aksara Carakan kata yang memiliki aksara murda
(Hanacaraka). dalam aksara Carakan (Hanaca-
raka), serta menuliskan kata yang
baru.

4.8 Mendiskusikan dan memaparkan


3.8 Mengidentifikasi teks sastra berupa
atau menyajikan teks sastra berupa
parikan (pantun), pribasa (periba-
parikan (pantun), pribasa (periba-
hasa), wangsalan, dan guritan (puisi)
hasa), wangsalan, dan guritan
berbahasa daerah Indramayu.
(puisi) berbahasa daerah Indra-
mayu, serta menuliskan teks yang
baru.

119
Kelas XII

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Mengingat, memahami pengetahuan 4. Mengamati, menalar, mencoba,


faktual, konseptual, prosedural, dan menanya, dan menyaji pengetahuan
meta-kognitif dengan cara mengamati faktual dalam bahasa yang jelas dan
[menerap-kan, menganalisis, meng- logis dan sistematis, dan dengan
evaluasi dan mencipta] berdasarkan tindakan yang mencerminkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, perilaku anak beriman dan
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiat- berakhlak mulia.
annya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.

Kompetensi Dasar 3 (Pengetahuan) Kompetensi Dasar 4 (Keterampilan)


4.1 Menelaah dan mendiskusikan teks
3.1 Mengidentifikasi teks deskripsi ten-
deskripsi tentang berbagai jenis
tang berbagai jenis teknologi infor-
teknologi informasi dalam undak-
masi dalam undak-usuk (tingkatan
usuk (tingkatan berbahasa) ngoko/
berbahasa) ngoko/bagongan dan
bagongan dan atau krama/bebas-
atau krama/bebasan.
an, serta menyajikannya.
4.2 Membaca dan menelaah teks drama
3.2 Mengidentifikasi teks drama pendek
pendek dalam undak-usuk (tingkatan
dalam undak-usuk (tingkatan
berbahasa) ngoko/ bagongan dan
berbahasa) ngoko/ bagongan dan
atau krama /bebasan, serta
atau krama /bebasan.
menyajikannya dalam bermain
peran.
4.3 Menyalin, menelaah, dan membaca
3.3 Mengidentifikasi penulisan kata
kata berupa tembung lingga dan
berupa tembung lingga dan tembung
tembung turunan, singkatan dan
turunan, singkatan dan akronim
akronim dalam aksara (Hanacaraka),
dalam aksara (Hanacaraka).
serta menuliskan kata yang baru.
4.4 Membaca, mendiskusikan, dan
3.4 Mengidentifikasi teks sastra berupa
menyajikan teks sastra berupa suluk,
suluk, jawokan, dan sengkalan.
jawokan, dan sengkalan.
3.5 Mengidentifikasi teks adicara (acara) 4.5 Menelaah, menulis, dan menyajikan
dan pidato tentang peringatan hari- teks susunan adicara (acara)
hari besar nasional dan keagamaan tentang peringatan hari-hari besar
dalam undak-usuk (tingkatan ber- nasional dan keagamaan dalam
bahasa) ngoko/bagongan dan atau undak-usuk (tingkatan berbahasa)
krama/bebasan. ngoko/bagongan dan atau krama/
bebasan.
4.6 Menyimak cerita lisan dan menelaah
3.6 Mengidentifikasi teks cerita wayang
teks tertulis wayang kulit dan wa-
kulit dan wayang golék cepak/ménak
yang golék cepak/ménak dalam
tertulis/lisan dalam undak-usuk (ting-
undak-usuk (tingkatan berbahasa)
katan berbahasa) basa ngoko/
ngoko/bagongan dan atau krama
bagongan dan/ atau krama/bebasan.
/bebasan.

120
3.7 Mengidentifikasi teks lagu daerah 4.7 Menyimak dan melantunkan lagu
berupa tembang anyar sesuai kaidah daerah berupa tembang anyar, serta
atau paugeran (patokan). menelaah teks lagu sesuai kaidah
atau paugeran (patokan).
3.8 Mengidentifikasi teks deskripsi ten- 4.8 Membaca dan menelaah teks
tang cita-cita dalam undak-usuk (ting- deskripsi tentang cita-cita dalam
katan berbahasa) ngoko/bagongan undak-usuk (tingkatan berbahasa)
dan atau krama/bebasan. ngoko/bagongan dan atau krama/
bebasan, serta menuliskan teks
yang baru.

GUBERNUR JAWA BARAT,

AHMAD HERYAWAN

121

Anda mungkin juga menyukai