ANALISIS RENCANA
DETAIL TATA RUANG DAN
PERATURAN ZONASI
4-1
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
1) fasilitas Pendidikan
2) fasilitas Kesehatan
3) fasilitas peribadatan
4) fasilitasn perdagangan dan jasa
Posyandu
Warung
TK/KB
SD/MI
Pasar
Postu
No Kelurahan/Desa
Balai
MK
1 Ciapus 1 1 0 0 1 0 0 0 1
2 Ciomas 1 1 0 0 0 0 0 1 1
3 Ciomasrahayu 1 1 0 0 0 0 1 0 1
4 Kotabatu 1 1 1 1 1 1 0 0 1
5 Laladon 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 Mekarjaya 0 1 1 1 1 0 0 0 1
7 Padasuka 1 1 1 1 0 0 1 0 1
4-1
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
8 Pagelaran 1 1 1 1 1 1 1 0 1
9 Parakan 1 1 1 1 0 0 0 0 1
10 Sukaharja 1 1 1 1 1 0 1 0 1
11 Sukamakmur 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Jumlah 10 11 8 8 7 4 6 2 11
Lanjutan….
Peribadatan Pemerintahan
Nikah/KUA
Kecamatan
Musholla
Kantor
Mesjid
No Kelurahan/Desa Jumlah Range
Balai
Kantor
Polisi
1 Ciapus 1 1 0 1 1 8 S
2 Ciomas 1 1 0 0 0 6 R
3 Ciomasrahayu 1 1 0 0 0 6 R
4 Kotabatu 1 1 0 0 0 9 T
5 Laladon 1 1 0 0 0 11 T
6 Mekarjaya 1 1 0 0 0 7 R
7 Padasuka 1 1 0 0 0 8 S
8 Pagelaran 1 1 1 0 0 11 T
9 Parakan 1 1 0 0 0 7 R
10 Sukaharja 1 1 0 0 0 9 T
11 Sukamakmur 1 1 0 0 0 10 T
Jumlah 11 11 1 1 1 92
Sumber: Hasil Analisa 2021
Pendidikan Kesehatan
POSYAND
SMA/MA/
Desa/
PENGOB
SMP/MI
POSTU
BALAI
TK/KB
No
ATAN
SD/MI
SMK
Kelurahan U
1 Sukajadi 0 1 1 1 0 1 0
2 Sukaluyu 0 1 1 1 0 1 1
3 Sukajaya 0 1 1 0 1 1 0
4 Sukaresmi 1 1 1 0 1 1 0
5 Pasir Eurih 1 1 0 0 1 1 0
6 Tamansari 1 1 0 1 0 1 1
7 Sukamantri 1 1 1 1 0 1 0
8 Sirnagalih 1 1 1 1 1 1 0
TOTAL 5 8 6 5 4 8 2
4-2
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Lanjutan….
Kantor Polisi
TOKO/WAR
Nikah/KUA
Kecamatan
Range
Musholla
Desa/
PASAR
Kantor
Masjid
No Jumlah
UNG
Balai
Kelurahan
1 Sukajadi 1 0 1 1 0 0 0 7 R
2 Sukaluyu 1 0 1 1 0 0 0 8 S
3 Sukajaya 1 0 1 1 0 0 0 7 R
4 Sukaresmi 1 0 1 1 0 0 1 9 S
5 Pasir Eurih 1 0 1 1 0 0 0 7 R
6 Tamansari 1 0 1 1 0 0 0 8 S
7 Sukamantri 1 0 1 1 0 0 0 8 S
8 Sirnagalih 1 0 1 1 1 1 0 11 T
TOTAL 8 0 8 8 1 1 1 65
Sumber: Hasil Analisa 2021
Pendidikan Kesehatan
SMA/MA/SM
POSYANDU
PENGOBAT
SMP/MI
Desa/
POSTU
TK/KB
BALAI
SD/MI
No
AN
Kelurahan
K
4-3
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Lanjutan….
Peribadatan Pemerintahan
Nikah/KUA
Kecamatan
Musholla
Desa/
Kantor
Kantor
Masjid
Polisi
No Jumlah Range
Balai
Kelurahan
Pendidikan Kesehatan
POSYANDU
PENGOBAT
SM K
SMP/MI
Desa/
POSTU
TK/KB
BALAI
SMA/MA/
SD/MI
No
Kelurahan
A
1 Sukajadi 0,00 12,50 16,67 20,00 0,00 12,50 0,00
2 Sukaluyu 0,00 12,50 16,67 20,00 0,00 12,50 50,00
3 Sukajaya 0,00 12,50 16,67 0,00 25,00 12,50 0,00
4 Sukaresmi 20,00 12,50 16,67 0,00 25,00 12,50 0,00
5 Pasir Eurih 20,00 12,50 0,00 0,00 25,00 12,50 0,00
6 Tamansari 20,00 12,50 0,00 20,00 0,00 12,50 50,00
7 Sukamantri 20,00 12,50 16,67 20,00 0,00 12,50 0,00
8 Sirnagalih 20,00 12,50 16,67 20,00 25,00 12,50 0,00
Jumlah Unit Desa 5 8 6 5 4 8 2
Sentralitas 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Bobot 20,00 12,50 16,67 20,00 25,00 12,50 50,00
Lanjutan….
4-4
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Peribadatan Pemerintahan
Musholla
Kecamat
Desa/
Nikah/K
Kantor
Masjid
No Jumlah Range
Polisi
Kanto
Balai
UA
Kelurahan
an
r
1 Sukajadi 12,50 12,50 0,00 0,00 0,00 99,17 R
2 Sukaluyu 12,50 12,50 0,00 0,00 0,00 149,17 R
3 Sukajaya 12,50 12,50 0,00 0,00 0,00 104,17 R
4 Sukaresmi 12,50 12,50 0,00 0,00 100,00 224,17 S
5 Pasir Eurih 12,50 12,50 0,00 0,00 0,00 107,50 R
6 Tamansari 12,50 12,50 0,00 0,00 0,00 152,50 R
7 Sukamantri 12,50 12,50 0,00 0,00 0,00 119,17 R
8 Sirnagalih 12,50 12,50 100,00 100,00 0,00 344,17 T
Jumlah Unit Desa 8 8 1 1 1 1300,00
Sentralitas 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Bobot 12,50 12,50 100,00 100,00 100,00
Sumber: Hasil Analisa 2021
Hasil dari tabel beberapa analisa dilakukan skoring penentuan tingkatan hirarki kelurahan
dan desa, didapatkan hasil sebagai berikut:
Kepadatan
Desa/ Skalogram IST Total
No Penduduk Hirarki
Kelurahan Skor
Range Bobot Range Bobot Range Bobot
Kecamatan Ciomas
1 Ciapus S 2 S 2 T 3 7 II
2 Ciomas S 2 R 1 R 1 4 IV
3 Ciomasrahayu T 3 R 1 R 1 5 IV
4 Kotabatu S 2 T 3 R 1 6 III
5 Laladon R 1 T 3 S 2 6 III
6 Mekarjaya S 2 R 1 R 1 4 IV
7 Padasuka S 2 S 2 R 1 5 IV
4-5
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
8 Pagelaran S 2 T 3 T 3 8 I
9 Parakan R 1 R 2 R 1 4 IV
10 Sukaharja R 1 T 3 R 1 5 IV
11 Sukamakmur R 1 T 3 S 2 6 III
Kecamatan Tamansari
1 Sukajadi R 1 R 1 R 1 3 IV
2 Sukaluyu R 1 S 2 R 1 4 IV
3 Sukajaya R 1 R 1 R 1 3 IV
4 Sukaresmi S 2 S 2 S 2 6 II
5 Pasir Eurih S 2 R 1 R 1 4 IV
6 Tamansari R 1 S 2 R 1 4 IV
7 Sukamantri S 2 S 2 R 1 5 III
8 Sirnagalih T 3 T 3 T 3 9 I
Sumber: Hasil Analisa 2021
Berdasarkan hasil overlay antara rencana pola ruang RTRW Kabupaten Bogor
tahun 2016 dengan penggunaan lahan eksisting, simpangan rencana pola ruang yang
belum sesuai sangatlah kecil dibandingkan dengan simpangan yang sudah sesuai dengan
4-6
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Tabel 4. 6 Klasifikasi KDH, KDB, dan KLB Kabupaten Bogor pada Pola Ruang Budidaya Permukiman (PD, PP1, PP2 dan PP3)
PD PP1 PP2 PP3
Luasmin KDH KDB KLB KDH KDB KLB KDH KDB KLB KDH KDB KLB
No Klasifikasi
m2 Min Max Max Min Max Max Min Max Max Min Max Max
1 Perumahandan Permukiman 80 50 30 0,9 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
2 Perdagangan 3.000 50 30 1,2 20 60 1,2 20 50 1 30 40 0,8
3 Perhotelan 500 50 30 0,9 20 60 4 20 50 3 30 40 2
4 Penyedia Jasa Khusus dan Hiburan
3.000 50 30 0,6 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
5 Campuran 1.000 50 30 0,9 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
6 Gudang/Pergudangan 100 50 30 0,3 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
7 Pengelolaan Limbah/Sampah
60 50 30 0,6 20 60 1,2 20 50 1 30 40 0,8
8 Pendidikan Dasar dan Menengah 2.000
dan1
2.500 50 30 1,2 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
9 PendidikanTinggi 20.000 50 30 1,2 20 60 4 20 50 3 30 40 2
10 FasilitasKesehatan 3.000 50 30 1,2 20 60 4 20 50 3 30 40 2
11 TamandanHutanKota 24.000 - 30 0,3 20 60 0,6 - 50 0,5 - 40 0,4
12 Fasilitas, Olahraga dan Pagelaran
Seni 1.000 50 30 0,6 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
13 Fasilitas Sosial 1.250 50 30 0,6 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
14 Fasilitas Peribadatan 3.600 50 30 1,2 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
15 Fasilitas Pemerintahan 200 - - - 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
16 Tempat Pemakaman Umum - 50 30 0,6 50 30 0,3 50 30 0,3 50 30 0,3
17 Pusat Data Telekomunikasi 60 - - - 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
18 Transportasi 500 50 30 0,6 20 60 2,4 20 50 2 30 40 1,6
19 Budidaya Pertanian, Tanaman
Pangan, Holtikultura, Perkebunan,
Peternakan,Perikanan - - 30 0,3 20 30 0,3 20 30 0,3 30 30 0,3
20 Tempat Pengolahan dan
Penyimpanan Hasil Pertanian, 100 50 30 0,6 30 60 1,2 30 50 1 30 40 0,8
Peternakan, Perikanan
21 Kegiatan kehutanan - - 30 0,6 - 30 0,3 - 30 0,3 - 30 0,3
22 Kegiatan Pertambangan - - 30 0,6 30 30 0,3 30 30 0,3 30 30 0,3
Sumber : Perbup Kab. Bogor No. 92/2018
4-7
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-8
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
peruntukan Pola Ruang RTRW Kabupaten Bogor. Simpangan pola ruang dengan
eksisting yang sesuai mencapai 4433,99 Ha atau 80% dari luasan keseluruhan. Hasil
simpangan sebesar ≥50%, mengindikasikan bahwa rencana pola ruang tidak dapat
digunakan, perlu adanya perubahan dan disesuaikan dengan RTRW Kabupaten Bogor
Tahun 2016, dengan mengacu pada Pedoman ATR/BPN No. 11 Tahun 2021 tentang
Penyusunan RDTR dan PZ Kabupaten/Kota dan Permen ATR/KPBN 14 Tahun 2021
tentang Pedoman Penyusunan Basis Data Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten dan Kota, Serta Peta Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota yang perlu
disesuaikan. Rincian jenis penyimpangan pola ruang tiap desa pada gambar dibawah ini.
Simpangan pola ruang dengan eksisting yang sesuai mencapai 4433,99Ha atau
80% dari luasan keseluruhan. Sedangkan, untuk yang tidak sesuai mencapai 1368,6 ha
dari luasan keseluruhan. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesesuaian antara
penggunaan lahan eksisting dan rencana pola sudah mengikuti arahan penataan ruang
RTRW Kabupaten Bogor.
4-9
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-10
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Gambar 4. 1 Peta Simpangan Pola Ruang RTRW Kabupaten Bogor dengan Eksisting
4-11
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Hal ini menunjukan bahwa semakin bertambahnya populasi penduduk pada wilayah ini,
maka semakin besar kebutuhan ruang yang dibutuhkan oleh masyarakat pada wilayah ini.
Air aliran permukaan atau run off adalah bagian dari curah hujan yang mengalir
di atas perkaan tanah yang menuju ke sungai, danau dan lautan. Sebagian dari air tidak
sempat meresap ke dalam tanah dan oleh karena itu mengalir menuju kedaerah yang lebih
rendah. berdasarkan Buku Laporan Akhir, (2001), Penyusunan Data Dasar Dinas
Perhutanan dan Konservasi Tanah Kabupaten Bandung oleh Lembaga Penelitian Institut
Teknologi Bandung Formulasi perhitungan metode rasional ini antara lain:
𝑄 = 0,00278 𝑥 𝐶 𝑥
Keterangan:
Q : Debit limpasan air permukaan run-off (m3/detik)
C : Koefisien air permukaan
A : Luas daerah tangkapan air (Ha)
I : Intensitas Hujan
4-12
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Ciomas. Untuk mengentahui lebih jelas mengenai jumlah, luas dan persentase persil per di
WP Ciomas dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut.
4-13
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Kecamatan Desa/Kelurahan Dokumen Hak Guna Hak Hak Hak Hak Hak Kosong Penguasaan Total
Kepemilikan Bangunan Guna Milik Pakai Pengelolaan Wakaf Fisik
Tidak Lengkap Usaha
Kecamatan Ciapus - 18,19 - 72,52 - - 0,02 17,64 - 108,37
Ciomas Ciomas - 21,00 0,04 47,68 0,01 - 0,01 7,44 - 76,18
Ciomasrahayu 0,02 11,29 - 33,71 0,17 - - 6,72 0,01 51,92
Kotabatu - 26,76 - 44,38 0,06 - - 10,06 - 81,26
Laladon - 24,71 0,23 71,71 0,02 - 0,10 17,23 - 114,00
Mekarjaya - 15,58 - 17,20 0,17 - 0,01 5,06 - 38,02
Padasuka 0,01 10,56 0,01 30,47 0,03 - 0,04 10,06 - 51,18
Pagelaran 0,01 18,60 0,01 73,41 0,05 - 0,02 23,94 - 116,04
Parakan - 35,30 - 68,96 0,21 - 0,07 9,48 - 114,02
Sukaharja - 40,06 - 67,19 0,01 - - 12,42 - 119,68
Sukamakmur 0,04 38,16 - 138,91 0,10 - 0,03 18,60 0,01 195,85
Kecamatan Pasireurih - 42,38 0,04 90,03 0,45 - 0,03 33,27 - 166,20
Tamansari Simagalih - 42,28 0,02 68,61 0,14 - 0,33 26,02 - 137,40
Sukajadi 0,02 105,34 - 214,68 0,49 - 0,20 54,77 - 375,50
Sukajaya - 70,15 - 170,56 0,53 - 0,13 65,33 - 306,70
Sukaluyu - 38,68 0,38 151,94 0,32 0,09 0,02 18,90 - 210,33
Sukamantri - 85,91 - 126,78 0,30 - - 34,54 - 247,53
Sukaresmi - 66,08 - 107,87 1,34 - 0,08 34,23 - 209,60
Tamansari 0,11 88,78 0,73 165,57 0,12 - - 38,64 0,02 293,97
Jumlah 0,21 799,81 1,46 1.762,18 4,52 0,09 1,09 444,35 0,04 3.013,75
Sumber : Hasil Analisis, 2021
4-14
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-15
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Sistem
Arahan Fungsi WP
Permukiman
a. PPLk (Pusat Pelayanan Lingkungan
Kota)Desa Ciomas Rahayu Kecamatan
Sistem Pusat
Desa Pusat Ciomas;
Permukiman b. PPLk Sukamantri di Kecamatan Tamansari
Pertumbuhan
Perdesaan
c. PPLd Desa Sirnagalih di Kecamatan
Tamansari
Sumber : Perda Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2016 tentang RTRW Kabupaten Bogor 2016-2036
Sistem pusat kegiatan di Kecamatan Ciomas dalam RTRW Kabupaten Bogor 2016 –
2036 ditetapkan yaitu :
1. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), yaitu Ciomas; dan Peran dan fungsi PPK di WP
Ciomas yaitu sebagai berikut:
Berfungsi sebagai pusat kegiatan industry dan jasa yang melayani skala
kecamatan atau beberaoa desa/kelurahan;
4-16
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Kondisi PPK CIomas saat ini, bila dilihat dari peran dan fungsinya sudah melebihi
pengembangan yang ada, dimana sebaran sarana dan prasarana minimal sudah mencukupi
kebutuhan pelayanan bagi masyarakat Kecamatan Ciomas dan Kecamatan Tamansari
sendiri. PPK Ciomas bahkan sudah bisa melayani dari wilayah lain baik itu yang
berbatasan dengan Kota Bogor maupun kecamatan-kecamatan lainnya yang berbatasan
dengan PPK Ciomas. Untuk skala pelayanan kecamatan PPK Ciomas kondisi sekarang
perlu penanganan penataan baik itu dari aspek sarana, prasarana maupun aspek kondisi
fisik dasar wilayahnya. Perkembangan PPK CIomas per tahun sangat pesat dengan
diiringi pertumbuhan penduduk dan migrasi penduduk dari daerah lain yang masuk ke
Ciomas. Bagi kawasan JABODETABEK Ciomas dan Tamansari merupakan pilihan
utama tempat bermukim yang paling murah dari sisi harga lahan dan rumah. Hal ini yang
harus diantisipasi bagi PPK Ciomas kedepan, seiring dengan perkembagan wilayah
kedepan.
1. WP Ciomas ini berbatasan dengan Kota Bogor, maka orientasi pelayanan dan
pergerakan WP Ciomas terhadap perkotaan yang lebih tinggi hirarkinya, yaitu
terhadap Kota Bogor.
4-17
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-18
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-19
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-20
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
lahan pada tahap analisis berikutnya. Data-data yang dibutuhkan meliputi peta-peta hasil
analisis SKL. Keluaran dari analisis ini meliputi:
Analisis kemampuan lahan ini akan meliputi Analisis Satuan Kemampuan Lahan
(SKL) Morfologi, Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kemudahan Dikerjakan,
Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Lereng, Analisis Satuan
Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Pondasi, Analisis Satuan Kemampuan Lahan
(SKL) Ketersediaan Air, Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Untuk Drainase,
Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Terhadap Erosi, serta Analisis Satuan
Kemampuan Lahan (SKL) Pembuangan Limbah. Adapun bobot dari masing satuan
kemampuan lahan (SKL) adalah sebagai berikut:
4-21
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-22
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
pemeliharaan prasarana dan sarana serta biaya kesehatan yang dikeluarkan tidak
sedikit. Olehnya itu nilai kepentingannya (bobot) diberi nilai 5 (lima).
KLASIFIKASI PENGEMBANGAN
Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan
KECAMATAN DESA Grand Total
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi
Ciapus 142.57 142.57
CIOMAS Ciomas 110.38 110.38
4-23
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
KLASIFIKASI PENGEMBANGAN
Hasil
Morfologi Pengamatan Lereng SKL Morfologi Nilai
Gunung/Pegunungan Kemampuan lahan dari morfologi
dan >40% tinggi 1
Bukit/Perbukitan
Gunung/Pegunungan Kemampuan lahan dari morfologi
25-
dan cukup 2
(Groundcheck 40%
Bukit/Perbukitan
/Survey Kemampuan lahan dari morfologi
15-
Bukit/Perbukitan Lapangan) 25% sedang 3
Kemampuan lahan dari morfologi
Datar 2-15% kurang 4
Kemampuan lahan dari morfologi
Datar 0-2% rendah 5
Sumber : Peraturan Menteri PU No.20/PRT/M/2007
4-24
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Kriteria diatas merupakan salah satu landasan dalam menentukan hasil Analisis
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Morfologi. Melalui kriteria tersebut diketahui Satuan
Kemampuan lahan (SKL) Morfologi WP Ciomas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
SKL MORFOLOGI
Grand
KECAMATAN DESA Morfologi Morfologi Morfologi Morfologi Morfologi
Total
Rendah Kurang Cukup Sedang Tinggi
Ciapus - - - - 142,57 142,57
Ciomas - - - - 110,38 110,38
Ciomasrahayu - - - - 87,25 87,25
Kotabatu - - 5,26 - 229,84 235,10
Laladon - - - - 149,96 149,96
CIOMAS Mekarjaya - - - - 64,83 64,83
Padasuka - - - - 120,28 120,28
Pagelaran - - - - 184,39 184,39
Parakan - - - - 164,85 164,85
Sukaharja - - - - 129,20 129,20
Sukamakmur - - - - 241,82 241,82
Pasireurih - - 189,89 - 127,42 31,31
Sirnagalih - - 85,08 - 87,41 172,50
Sukajadi - - 507,89 - 507,89
Sukajaya - - 494,85 0,53 78,66 574,04
TAMANSARI Sukaluyu - - 285,87 - 90,91 376,78
Sukamantri - - 327,72 - 5,40 333,12
Sukaresmi - - 230,90 - 86,54 317,44
Tamansari 165,93 363,95 524,56 531,21 - 1.585,65
Grand Total 165,93 363,95 2.652,02 531,73 2.101,71 5.815,34
Sumber : Hasil Analisis, 2021
4-25
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-26
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-27
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Adapun tabel kriteria untuk SKL kemudahan dikerjakan di WP Ciomas dapat dilihat
pada tabel-tabel berikut ini.
SKL
Morfologi Lereng Ketinggian Penggunaan Lahan Kemudahan Nilai
Dikerjakan
Gunung/
Pegunungan dan Sangat
Bukit/ > 40% Tinggi Semua
Rendah
Perbukitan
• Air danau, 1
Gunung/ • Air rawa,
Pegunungan dan 25 – Sangat
Cukup Tinggi • Air sungai,
Bukit 40% Rendah
/Perbukitan • Hutan,
• Sawah
• Air empang,
• Badan dan median jalan,
• Padang rumput,
• Pemakaman,
Gunung/
• Pemukiman (area terbangun),
Pegunungan dan 25 –
Cukup Tinggi • Kebun, Rendah 2
Bukit/ 40%
Perbukitan • Semak Belukar,
• Tanah kosong/Lahan parkir,
• Tegalan/Ladang,
• Vegetasi non Budidaya
lainnya
Bukit /Perbukitan 15 –
25% Sedang Semua Sedang 3
4-28
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
SKL
Morfologi Lereng Ketinggian Penggunaan Lahan Kemudahan Nilai
Dikerjakan
Sangat Rendah Sangat
Datar 0 – 2% Semua 5
Tinggi
Sumber : Peraturan Menteri PU No.20/PRT/M/2007
Kriteria diatas merupakan salah satu landasan dalam menentukan hasil Analisis
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kemudahan Dikerjakan. Melalui kriteria tersebut
diketahui Satuan Kemampuan lahan (SKL) Kemudahan Dikerjakan WP Ciomas dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
4-29
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-30
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
SKL
Curah
Morfologi Lereng Geologi Penggunaan Lahan Kestabilan Nilai
Hujan
Lereng
Gunung/
Pegunungan dan Semak, Belukar, Kestabilan
>40% 1
Bukit/ Ladang lereng rendah
Perbukitan
Gunung/
Pegunungan dan Kebun, Hutan, Hutan Kestabilan
25-40% 2
Bukit/ Belukar lereng kurang
Perbukitan
Kestabilan
Bukit/ Perbukitan 15-25% Semua lereng sedang 3
Belukar, Ladang,
Padang Rumput,
Alluvium 13,6- Permukiman,
Datar 2-15% dan 20,7 Perkebunan,
Tubuh Air mm/hr Sawah Irigasi,
Tubuh Air, Water
Fill Kestabilan
5
Belukar, Ladang, lereng tinggi
Padang Rumput,
Alluvium 13,6- Permukiman,
Datar 0-2% dan 20,7 Perkebunan,
Tubuh Air mm/hr Sawah Irigasi,
Tubuh Air, Water
Fill
Sumber : Peraturan Menteri PU No.20/PRT/M/2007
Kriteria diatas merupakan salah satu landasan dalam menentukan hasil Analisis
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Lereng. Melalui kriteria tersebut diketahui
Satuan Kemampuan lahan (SKL) Kestabilan lereng SWP Ciomas dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
4-31
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-32
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-33
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Kriteria diatas merupakan salah satu landasan dalam menentukan hasil Analisis
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Pondasi. Melalui kriteria tersebut diketahui
Satuan Kemampuan lahan (SKL) Kestabilan pondasi WP Ciomas dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4. 21 SKL Kestabilan Pondasi WP Ciomas
SKL KESETABILAN PONDASI
KECAMATAN DESA Daya Dukung Daya Dukung Daya Dukung Grand Total
Dan Kestabilan Dan Kestabilan Dan Kestabilan
Pondasi Pondasi Sedang Pondasi Cukup
Kurang
Ciapus 0,09 71,72 70,75 142,57
Ciomas 0,04 78,11 32,23 110,38
Ciomasrahayu 3,17 81,52 2,56 87,25
CIOMAS Kotabatu 3,40 221,33 10,36 235,10
Laladon 6,69 113,57 29,69 149,96
Mekarjaya 0,91 54,36 9,55 64,83
Padasuka 1,06 115,84 3,39 120,28
4-34
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
a. Peta morfologi,
b. Peta kelerengan,
c. Peta curah hujan,
d. Peta hidrogeologi,
e. Peta jenis tanah dan
f. Peta penggunaan lahan eksisting
4-35
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-36
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Tabel 4. 22 Kriteria Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Ketersediaan Air Tanah
SKL
Curah Penggunaan
Morfologi Lereng Hidrogeologi Jenis Tanah Ketersediaan Nilai
Hujan Lahan
Air Tanah
15- Ketersediaan
Bukit/Perbukitan - - Semua Semua 3
25% air sedang
Kriteria diatas merupakan salah satu landasan dalam menentukan hasil Analisis
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Ketersediaan Air Tanah. Melalui kriteria tersebut
diketahui Satuan Kemampuan lahan (SKL) Ketersediaan Air Tanah WP Ciomas dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. 23 Kriteria Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Ketersediaan Air Tanah
4-37
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Selain itu untuk mengetahui sistem atau pola drainase di suatu wilayah sehingga
dalam pengembangan lahannya akan dapat menyesuaikan sehingga dapat mengurangi
dampak maupun bencana yang mungkin terjadi. Drainase berkaitan dengan aliran air,
serta mudah tidaknya air mengalir. Drainase tinggi artinya aliran air mudah mengalir atau
mengalir lancar. Drainase rendah berarti aliran air sulit dan mudah tergenang. Kriteria
penilaian SKL Kemampuan Lahan Drainase dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Penggunaan SKL
Morfologi Lereng Ketinggian Geologi Lahan Kestabilan Nilai
Lereng
Gunung/ -
Pegunungan dan Semak, Belukar,
>40 % - 5
Bukit/ Perbukitan Ladang
Drainase
Gunung/ - - tinggi
Pegunungan dan 25-40% Kebun, Hutan, Hutan Belukar 4
Bukit/ Perbukitan
- - Drainase
Bukit/ Perbukitan 15-25% Semua cukup 3
4-38
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Penggunaan SKL
Morfologi Lereng Ketinggian Geologi Lahan Kestabilan Nilai
Lereng
Belukar,Ladang,PadangRumput,
Alluvium Permuki man, Perkebun Drainase
Datar 2-15% 25-50 mdpl dan 2
an,SawahIrigasi,Tubuh Air, kurang
Tubuh Air Water Fill
Belukar,Ladang,
Alluvium PadangRumput,Permukiman,
Datar 0-2% <25 mdpl dan - 1
Perkebunan, Sawah Irigasi,
Tubuh Air
Tubuh Air, Water Fill
Sumber : Peraturan Menteri PU No.20/PRT/M/200
Kriteria diatas merupakan salah satu landasan dalam menentukan hasil Analisis
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Drainase. Melalui kriteria tersebut diketahui Satuan
Kemampuan lahan (SKL) Drainase WP Ciomas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
SKL DRAINASE
Grand
KECAMATAN DESA Drainase Drainase Drainase Drainase Total
Rendah kurang Sedang Cukup
Ciapus - - - 142,57 142,57
Ciomas - - - 110,38 110,38
Ciomasrahayu - - - 87,25 87,25
Kotabatu - - - 235,10 235,10
Laladon - - - 149,96 149,96
CIOMAS Mekarjaya - - - 64,83 64,83
Padasuka - - - 120,28 120,28
Pagelaran - - - 184,39 184,39
Parakan - - - 164,85 164,85
Sukaharja - - - 129,20 129,20
Sukamakmur - - - 241,82 241,82
Pasireurih - - 1,70 315,61 317,31
Sirnagalih - - - 172,50 172,50
Sukajadi - - 507,89 - 507,89
Sukajaya - 0,53 436,24 137,28 574,04
TAMANSARI - -
Sukaluyu 35,44 341,34 376,78
Sukamantri - - - 333,12 333,12
Sukaresmi - - 11,85 305,59 317,44
Tamansari 165,93 617,35 385,84 416,53 1.585,65
Grand Total 165,93 617,88 1.378,95 3.652,58 5.815,34
Sumber : Hasil Analisis, 2021
Berdasarkan hasil analisis diatas, kemampuan lahan Drainase WP Ciomas
didominasi oleh kriteria Drainase cukup yang merupakan tingkat aliran air pada sistem
drainase cukup sehingga aliran air tidak mudah tergenang atau mengalir pada wilayah WP
Ciomas. Kriteria drainase kurang pada WP Ciomas dengan luasan sebesar 3.652,58 Ha
4-39
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-40
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-41
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Kriteria diatas merupakan salah satu landasan dalam menentukan hasil Analisis
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Pembuangan Limbah. Melalui kriteria tersebut
diketahui Satuan Kemampuan lahan (SKL) Pembuangan Limbah WP Ciomas dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
SKL LIMBAH
Kemampuan Kemampuan
Kemampuan Lahan Lahan Grand
KECAMATAN DESA
Lahanpembuangan Pembuangan Pembuangan Total
Limbah Kurang Limbah Limbah
Sedang Tinggi
Ciapus - - 142,57 142,57
Ciomas - - 110,38 110,38
CIOMAS Ciomasrahayu - - 87,25 87,25
Kotabatu - 3,71 231,39 235,10
Laladon - - 149,96 149,96
4-42
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
SKL LIMBAH
Kemampuan Kemampuan
Kemampuan Lahan Lahan Grand
KECAMATAN DESA
Lahanpembuangan Pembuangan Pembuangan Total
Limbah Kurang Limbah Limbah
Sedang Tinggi
Mekarjaya - - 64,83 64,83
Padasuka - - 120,28 120,28
Pagelaran - - 184,39 184,39
Parakan - - 164,85 164,85
Sukaharja - - 129,20 129,20
Sukamakmur - - 241,82 241,82
Pasireurih 1,70 97,96 217,66 317,31
Sirnagalih - 81,77 90,73 172,50
Sukajadi 56,71 451,18 - 507,89
Sukajaya 114,86 348,50 110,68 574,04
TAMANSARI
Sukaluyu 24,00 175,69 177,08 376,78
Sukamantri - 273,29 59,83 333,12
Sukaresmi 11,77 110,61 195,06 317,44
Tamansari 882,76 575,94 126,94 1,585,65
Grand Total 1.091,80 2.118,65 2.604,89 5.815,34
Sumber : Hasil Analisis, 2021
Berdasarkan hasil analisis diatas, kemampuan lahan pembuangan limbah WP
Ciomas didominasi oleh kriteria pembuangan limbah tinggi yang merupakan kemampuan
lahan dalam mengatasi permasalahan sistem pembuangan limbah cukup baik sehingga
permasalahan limbah dapat diatasi dengan baik di WP Ciomas. Kriteria pembuangan
limbah sedang pada WP Ciomas dengan luasan sebesar 2.604,89 Ha.
4-43
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-44
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Penggunaan
Morfologi Jenis Tanah Lereng Lahan SKL Erosi Nilai
Gunung/Pegunungan Semak,
dan - >40% Belukar, Erosi tinggi 1
Bukit/Perbukitan Ladang
Gunung/Pegununga n Semak,
dan Belukar, Erosi cukup
- 25-40% 2
Bukit/Perbukitan Ladang tinggi
Semak,
Bukit/Perbukitan - 15-25% Belukar, Erosi sedang 3
Ladang
Aluvial, Glei
Humus, Litosol, Tidak ada
Datar 0-2% Semua 5
dan Latosol erosi
Sumber : Peraturan Menteri PU No.20/PRT/M/2007
Kriteria diatas merupakan salah satu landasan dalam menentukan hasil Analisis
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Potensi Erosi. Melalui kriteria tersebut diketahui
Satuan Kemampuan lahan (SKL) Potensi Erosi WP Ciomas dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
4-45
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-46
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-47
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Peta Peta
Penggunaan Peta SKL
Peta Peta Peta Peta Jenis Peta Curah Kerentanan
No. Lahan Tekstur Bencana Nilai
Morfologi Kelerengan Ketinggian Tanah Hujan Gerakan
Eksisting Tanah Tanah Alam
Potensi
1000 –
1000 – Sedang bencana
3 Berombak 8 – 15 % Mediteran Hutan 1500 agak rawan 3
2000 m (lempung) alam
mm/tahun cukup
Pertanian,
Perkebunan,
500 – 1000 Pertanian < 1000 Potensi
4 Landai 2–8% Latosol Halus Aman bencana 4
m Tanah mm/tahun
Kering (liat) alam
Semusim kurang
4-48
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-49
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-50
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-51
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-52
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Salah satu masalah persampahan yang cukup rumit dalam penyelesaiannya adalah
pengadaan dan pengelolaan fasilitas tempat pemrosesan akhir (TPA) yang layak,
baik secara teknis maupun non teknis. Keberadaan TPA selain dapat menampung
timbulan sampah yang dihasilkan juga harus dapat meminimalisasi bahaya yang
mungkin timbul akibat penimbunan sampah tersebut. Selain itu mengingat
pencemaran limbah dari kegiatan pertanian, peternakan, perindustrian dan kegiatan
perkotaan memberikan timbulan sampah yang berpengaruh terhadap kualitas tanah,
air dan udara. Dengan cara kreatif penanggulangan sampah selain dengan
pembinaan dan penyuluhun pemberdayaan masyarakat, dilakukan pemanfaatan
limbah-limbah cair dan/atau padat yang berdaya guna dan berhasil guna, seperti
kegiatan 3R, 4R (waster zero), biomassa, maupun kompos.
7) Pembobotan Satuan Kemampuan Lahan Kerentanan Bencana Alam
Permukiman yang terletak pada lahan yang sering dilanda bencana alam, dapat
menimbulkan kerugian materi yang cukup besar dan terkadang sampai
menimbulkan korban jiwa. Upaya antisipasi dari pemanfaatan lahan permukiman
di lahan yang rentan terhadap bencana alam perlu dilakukan untuk mengatasi atau
mengurangi dampak yang ditimbulkannya. Hal ini mengisyaratkan begitu
pentingnya lahan yang aman dari bencana alam untuk pemanfaatan permukiman.
Mengingat pentingnya satuan kemampuan lahan ini maka kepentingannya
dikategorikan sangat penting dengan nilai kepentingannya untuk permukiman
adalah 5 (lima).
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dihasilkan kelas kemampuan lahan
terhadap klasifikasi pengembangan yang akan dilakukan, untuk lebih jelasnya dapat
dilihar pada tabel dibawah ini.
KLASIFIKASI PENGEMBANGAN
Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan
KECAMATAN DESA Grand Total
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi
4-53
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-54
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-55
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan hasil analisis diatas, seluruh lahan pada WP Ciomas berada pada
kategori Tanaman tahunan seluas 2.814,05 Ha, dengan jenis tanaman yang dipanen
hasilnya setahun. Arahan kawasan tanaman setahun dengan luas 2.606,91 Ha. Penjelasan
yang lebih nya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.
4-56
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-57
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan hasil analisis diatas, arahan rasio tutupan lahan pada WP Ciomas
yaitu Rasio tutupan lahan maksimum 20% dengan luasan sebesar 2.814,05 Ha. Rasio
tutupan lahan maks 30 % dengan luasan sebesar 2.606,91 Ha.
4-58
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-59
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-60
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Daya dukung tergantung pada persentasi lahan yang dapat digunakan untuk
peruntukan tertentu yang berkelanjutan dan lestari, persentasi lahan ditentukan oleh
kesesuaian lahan untuk peruntukan tertentu. Analisis daya dukung lahan yang dijabarkan
sebagai dasar pengembangan wilayah mengidentifikasi daya dukung lahan yang terdiri
dari kawasan limitasi, kawasan berkendala dan kawasan potensial. Pengertian dari ketiga
kawasan tersebut adalah sebagai berikut :
4-61
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-62
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-63
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Adapun analisis daya dukung lahan WP Ciomas terdapat pada kawasan limitasi
dan kawasan potensial. Untuk kawasan potensial WP ciomas sebesar 3.803,21 Ha dan
Kawasan Limitasi sebesar 2.012,13 Ha. Secara lebih rinci disajikan pada tabel berikut ini.
4-64
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-65
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
𝟓𝟎%(𝑫𝑫𝑳)
𝑫𝑻 = 𝒂 𝒙 𝟓 (𝑱𝒊𝒘𝒂)
Keterangan :
Berdasarkan hasil analisis ini dapat dilihat sebagian besar desa yang berada pada
WP Ciomas dapat menampung penduduk pada tahun 2043, desa yang ada pada
Kecamatan Ciomas tidak dapat menampung penduduk tahun 2043 diantaranya Desa
pagelaran. Sedangkan, untuk kecamatan tamansari hampir seluruh desa dapat
menampung penduduk pada tahun 2043. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Proyeksi Jaringan
Daya Untuk Daya Tampung
Penduduk Fasilitas Jalan dan
KECAMATAN DESA Dukung Permukiman
Tahun 2043 (20%) Utilitas Jumlah
Lahan (m2) (m2) (50%) Keterangan
(Jiwa) (30%) (Jiwa)
Ciapus 1.425.654,39 22.570 285.130,88 427.696 712.827,20 35.641 Mencukupi
Ciomas 1.103.846,00 22.109 220.769,20 331.154 551.923,00 27.596 Mencukupi
Ciomasrahayu 872.475,65 19.780 174.495,13 261.743 436.237,83 21.812 Mencukupi
CIOMAS Kotabatu 2.350.952,40 37.443 470.190,48 705.286 1.175.476,20 58.774 Mencukupi
Laladon 1.499.565,89 20.193 299.913,18 449.870 749.782,95 37.489 Mencukupi
Mekarjaya 648.275,72 14.922 129.655,14 194.483 324.137,86 16.207 Mencukupi
Padasuka 1.202.818,48 28.288 240.563,70 360.846 601.409,24 30.070 Mencukupi
4-66
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Salah satu faktor terpenting yang berpengaruh pada pemanfaatan ruang adalah
karakteristik sosial budaya masyarakat, adat istiadat, kebiasaan masyarakat, sistem
kekerabatan dan lain sebagainya. Secara umum budaya yang berkembang di WP Ciomas
tidak lepas dari budaya Sunda, sehingga perlu adanya pelestarian budaya yang ada dan
sesuai dengan karakteristik wilayahnya. Karakteristik sosial budaya yang berpotensi
sebagai salah satu media untuk mempercepat dan memperlancar proses pembangunan di
WP Ciomas pada umumnya, antara lain:
Sistem dan sifat kegotongroyongan masyarakat masih tinggi. Kegiatan yang kadang
masih dilakukan adalah gotong-royong kerja bakti membersihkan lingkungan,
membangun tempat ibadah secara bersama-sama maupun membangun fasilitas umum
lainnya secara swadaya dan gotong-royong. Kebiasaan ini diupayakan untuk tetap
dipertahankan guna menjaga hubungan sosial antar masyarakat serta merupakan modal
dasar pembangunan pada tingkat lingkungan.
4-67
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
tiap dua minggu ataupun tiap bulannya) dengan kegiatan misalnya bersih
kampung/gang/kelurahan, atau pembuatan taman-taman lingkungan
permukiman/perumahan dengan bantuan dan bergulir ataupun insentif bantuan dana dari
pemerintah.
Pada hari-hari tertentu (hari libur) para anak muda melakukan kegiatan jogging trek
dimana kegitan tersebut sudah difasilitasi di tempat tertentu. Hal ini sangat diperlukan
untuk memperindah kota sehingga kegiatan yang ada tidak tersebar melainkan terpusat
disuatu kawasan yang telah dipilih sehingga tidak menimbulkan dampak kemacetan pada
keseluruhan WP Ciomas.
4-68
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-69
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
membangun kota bisa terwujud serta dapat membantu ekonomi masyarakat dengan
cara menyediakan event atau bazzar di setiap ataupun beberapa acara tertentu.
4-70
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-71
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Rata-rata
Laju
Desa/
No Kecamatan 2015 – 2016 2016 - 2017 2017 - 2018 2018 - 2019 Pertumbu
Kelurahan
han
Penduduk
1 Kota Batu 2,1% 2,0% 1,8% 1,7% 1,9%
2 Mekarjaya 1,3% 1,2% 1,1% 0,9% 1,1%
3 Parakan 2,7% 2,6% 2,5% 2,4% 2,5%
4 Ciomas 1,1% 1,0% 0,9% 0,8% 1,0%
5 Pagelaran 4,0% 3,9% 3,8% 3,7% 3,9%
6 Kecamatan Sukamakmur 1,7% 1,6% 1,5% 1,4% 1,6%
Ciomas
7 Ciapus 4,0% 3,9% 3,7% 3,6% 3,8%
8 Sukaharja 2,1% 2,0% 1,9% 1,8% 1,9%
9 Padasuka 0,4% 0,3% 0,2% 0,0% 0,2%
10 Ciomas Rahayu 4,4% 4,3% 4,2% 4,1% 4,3%
11 Laladon 1,7% 1,6% 1,5% 1,3% 1,5%
Total rata-rata Pertahun Desa/Kel 2,3% 2,2% 2,1% 2,0% 2,2%
1 Sukajadi 0,8% 0,7% 0,6% 0,5% 0,7%
2 Sukaluyu 1,5% 1,4% 1,3% 1,2% 1,4%
3 Sukajaya 1,9% 1,8% 1,7% 1,6% 1,8%
4 Kecamatan Sukaresmi 1,2% 1,1% 0,9% 0,8% 1,0%
5 Tamansari Pasireurih 2,0% 1,9% 1,7% 1,6% 1,8%
6 Tamansari 0,8% 0,7% 0,6% 0,4% 0,6%
7 Sukamantri 1,5% 1,4% 1,3% 1,2% 1,3%
8 Sirnagalih 1,5% 1,4% 1,3% 1,1% 1,3%
Total rata-rata Pertahun Desa/Kel 1,4% 1,3% 1,2% 1,1% 1,2%
Grand Total 1,9% 1,8% 1,6% 1,5% 1,7%
Sumber: Hasil Analisis, 2021
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui besaran laju pertumbuhan penduduk dari
tahun 2015- 2019 di WP Ciomas. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan
Ciomas sebesar 2,2%. Desa yang memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat
di Desa Ciomas Rahayu sebesar 4,3% dan Desa yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan
penduduk terendah terdapat di Desa Padasuka sebesar 0,2%. Sedangkan rata-rata laju
pertumbuhan penduduk di Kecamatan Tamansari sebesar 1,2%. Desa yang memiliki rata-
rata laju pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat di Desa Pasireurih dan Desa Sukajaya
sebesar 1,8% serta Desa yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan penduduk terendah
terdapat di Desa Tamansari sebesar 0,6%. Rata-rata Laju pertumbuhan penduduk
dipengaruhi oleh peningkatan penduduk dari tahun ke tahun.
4-72
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
18,000%
16,000%
14,000%
12,000%
10,000%
Laju Pertumbuhan
8,000%
6,000%
4,000%
2,000%
0,000%
Desa/ Kelurahan
4-73
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
𝑃𝑡 = 𝑃0 (1 + 𝑟𝑡)
Dimana:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Pt = Jumlah penduduk pada tahun dasar
r = Laju pertumbuhan penduduk
t = Periode waktu antara tahun dasar dan tahun t (dalam tahun)
Berdasarkan rumus tersebut, proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2023-2043 dengan
rentang waktu per 5 tahun dapat dilihat pada tabel berikut.
Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk pada 20 tahun yang akan datang,
dapat diketahui bahwa penduduk di WP Ciomas mengalami peningkatan jumlah
penduduk yang cukup konstans. Pada Kecamatan Ciomas, yang memiliki perkembangan
penduduk
4-74
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
tertinggi tahun 2043 yaitu Desa Kota Batu dengan jumlah penduduk 37.443 jiwa.
Sedangkan yang memiliki perkembangan penduduk tertinggi tahun 2043 pada Kecamatan
Tamansari yaitu Desa Sukamantri dengan jumlah penduduk 28.475 jiwa. Jumlah
penduduk pada Kecamatan Ciomas yang diproyeksikan pada tahun 2023-2043 yaitu dari
166.567 jiwa menjadi 245.884 jiwa. Jumlah penduduk pada Kecamatan Tamansari yang
diproyeksikan pada tahun 2023-2043 yaitu dari 114.931 jiwa menjadi 169.660 jiwa.
Sedangkan jumlah penduduk total pada WP Ciomas diproyeksikan sebesar 281.498 jiwa
pada tahun 2023 dan sebesar 415.544 jiwa pada tahun 2043.
4-75
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Sukaluyu 377 28 31 34 38 41
Sukajaya 574 20 22 24 27 29
Sukaresmi 317 46 52 57 63 69
Kecamatan
Pasireurih 317 48 53 59 65 70
Tamansari
Tamansari 1.586 9 11 12 13 14
Sukamantri 333 58 65 72 79 85
Sirnagalih 173 108 120 133 146 159
Total Tamansari 4.185 42 47 52 57 62
WP CIOMAS 5.815 76 85 95 104 113
Sumber: Hasil Analisis, 2022
10
0
4-76
50
0
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
menjadi 235 jiwa/ha pada tahun 2043. Desa/Kelurahan yang memiliki kepadatan terendah
di WP Ciomas adalah Desa Tamansari. Peningkatan kepadatan penduduk di Desa
Tamansari tidak begitu signifikan. Hal ini dikarenakan tidak mengalami peningkatan
yang cukup padat pada tiap tahunnya.
4-77
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
kawasan kepadatan sedang, dan tahun 2043 berjumlah 163jiwa/ha diklasifikasi kawasan
kepadatan sedang. Pada Kecamatan Ciomas, yang diperkirakan memiliki kepadatan
penduduk rata-rata tertinggi berdasarkan tahun 2023-2043 yaitu Desa Padasuka sebesar
197 jiwa/ha. Sedangkan, yang diperkirakan memiliki kepadatan penduduk terendah 2023-
2043 pada yaitu Desa Sukamakmur sebesar 66 jiwa/ha.
4-78
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Nilai PDRB Kabupaten Bogor dalam periode tahun 2016 - 2020 menunjukkan 3
hasil yang beragam. Terdapat 6 sektor lapangan usaha yang selama 5 tahun selalu
mengalami kenaikan, 10 sektor yang selama periode tahun 2016 - 2019 selalu mengalami
peningkatan dan pada tahun 2020 terjadi penurunan dan yang terakhir ada 1 sektor yang
mengalami peningkatan dan penurunan secara berkala yaitu sektor pertambangan dan
penggalian. Jika melihat rata- rata kontribusi tiap sektor lapangan usaha dari tahun 2016 –
2020 , sektor yang berkontribusi paling besar adalah sektor industri pengolahan sebesar
54,5% disusul oleh sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda
motor sebesar 12,28% dan sektor yang kontribusnya paling minim adalah sektor
pengadaaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 0,12%.
Sedangkan jika melihat laju perekonomian Kabupaten Bogor selama tahun 2016
– 2020 rata – rata cukup baik dan mengalami peningkatan namun pada tahun 2019 – 2020
terjadi penurunan hampir pada semua sektor lapangan usaha.
4-79
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
alat analisis Klassen Typology (Tipologi Klassen). Tipologi Klassen pada dasarnya
membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah
dan pendapatan per kapita daerah (Dalam hal ini digunakan pendekatan laju pertumbuhan
ekonomi dan besaran kontribusi masing-masing sektor terhadapat PDRB).
4-80
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Tabel 4. 44 PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah) 2016-2020
Rata-
No Lapangan Usaha 2016 % 2017 % 2018 % 2019 % 2020 %
Rata (%)
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 6.682,55 5,07% 6.871,11 4,92% 7.031,22 4,74% 7.169,92 4,57% 7.227,24 4,69% 4,80%
2 Pertambangan dan Penggalian 3.476,36 2,64% 3.455,65 2,48% 3.544,12 2,39% 3.499,08 2,23% 3.537,91 2,30% 2,41%
3 Industri Pengolahan 72.308,80 54,88% 76.161,88 54,57% 80.870,97 54,57% 85.429,73 54,46% 83.269,09 54,04% 54,50%
4 Pengadaan Listrik dan Gas 235,31 0,18% 239,51 0,17% 241,88 0,16% 247,60 0,16% 237,44 0,15% 0,17%
5 Pengadaaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 150,30 0,11% 161,90 0,12% 171,05 0,12% 182,41 0,12% 199,02 0,13% 0,12%
6 Konstruksi 11.838,08 8,98% 13.104,72 9,39% 14.487,25 9,78% 15.605,65 9,95% 14.786,54 9,60% 9,54%
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
16.582,68 12,59% 17.332,72 12,42% 18.022,21 12,16% 19.253,97 12,27% 18.423,12 11,96% 12,28%
Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 4.140,80 3,14% 4.457,49 3,19% 4.818,89 3,25% 5.215,80 3,32% 5.148,14 3,34% 3,25%
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 3.305,91 2,51% 3.586,56 2,57% 3.839,85 2,59% 4.035,98 2,57% 3.661,81 2,38% 2,52%
10 Informasi dan Komunikasi 3.203,44 2,43% 3.582,16 2,57% 3.907,67 2,64% 4.267,77 2,72% 5.587,38 3,63% 2,80%
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 705,29 0,54% 739,62 0,53% 791,54 0,53% 846,85 0,54% 857,43 0,56% 0,54%
12 Real Estate 1.104,47 0,84% 1.207,41 0,87% 1.323,71 0,89% 1.448,11 0,92% 1.512,44 0,98% 0,90%
13 Jasa Perusahaan 268,79 0,20% 292,34 0,21% 311,44 0,21% 339,54 0,22% 302,54 0,20% 0,21%
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib 2.113,30 1,60% 2.211,11 1,58% 2.245,69 1,52% 2,283,88 1,46% 2,240,69 1,45% 1,52%
15 Jasa Pendidikan 2.543,89 1,93% 2.763,58 1,98% 2.923,51 1,97% 3.086,90 1,97% 3.306,95 2,15% 2,00%
16 Jasa Kesehatan 720,82 0,55% 786,29 0,56% 846,99 0,57% 902,56 0,58% 840,93 0,55% 0,56%
17 Jasa Lainnya 2.379,58 1,81% 2.607,38 1,87% 2.825,36 1,91% 3.052,57 1,95% 2.958,16 1,92% 1,89%
PDRB 131.760,37 100,00% 139.561,45 100,00% 148.203,35 100,00% 156.868,30 100,00% 154.096,81 100,00% 100,00%
Sumber: PDRB Kabupaten Bogor, 2016-2020
4-81
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Tabel 4. 45 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Persen) 2016-2020
No Lapangan Usaha 2016 - 2017 2017 - 2018 2018 - 2019 2019 - 2020 Rata-Rata LP
4-82
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Agar analisis typology klassen dapat dilakukan, maka perlu diketahui terlebih
dahulu kondisi ekonomi regional yaitu kondisi ekonomi Provinsi Jawa Barat. Nilai PDRB
Provinsi Jawa Barat berdasarkan harga konstan 2010 tercatat sebesar Rp. 1.275.619,24
miliar pada tahun 2016 dan meningkat menjadi Rp 1.455.235,14 miiliar pada tahun 2020.
Jika melihat rata- rata kontribusi sektor perekonomian Provinsi Jawa Barat pada
tahun 2016 – 2020, sektor yang berkontribusi paling besar adalah sektor industri
pengolahan sebesar 42,96% disusul oleh sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi
mobil dan sepeda motor sebesar 15,33% dan sektor yang kontribusnya paling minim
adalah sektor pengadaaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 0,08%.
Sedangkan jika melihat laju perekonomian Provinsi Jawa Barat selama tahun 2016
– 2020 rata – rata mengalami penurunan namun tidak signifikan dan ada beberapa sektor
yang kondisinya cukup baik dan mengalami peningkatan namun di tahun 2019 – 2020
terjadi penurunan hampir pada semua sektor lapangan usaha.
4-83
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Tabel 4. 46 PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah) 2016-2020
Rata-Rata
No Lapangan Usaha 2016 % 2017 % 2018 % 2019 % 2020 %
Kontribusi
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 98.096,58 7,69% 99.669,37 7,42% 101.752,20 7,17% 104.596,75 7,01% 106.991,94 7,35% 7,33%
2 Pertambangan dan Penggalian 27.138,68 2,13% 26.589,93 1,98% 25.491,23 1,80% 24.791,42 1,66% 23.771,26 1,63% 1,84%
3 Industri Pengolahan 549.471,38 43,07% 578.703,24 43,07% 616.427,07 43,42% 641.352,05 43,00% 614.291,24 42,21% 42,96%
4 Pengadaan Listrik dan Gas 6.139,55 0,48% 5.438,11 0,40% 5.438,95 0,38% 5.373,58 0,36% 4.964,31 0,34% 0,39%
5 Pengadaaan Air, Pengelolaan 1.009,02 0,08% 1.080,96 0,08% 1.134,53 0,08% 1.168,93 0,08% 1.295,18 0,09% 0,08%
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 103.507,07 8,11% 111.001,03 8,26% 119.305,16 8,40% 126.631,20 8,49% 119.068,58 8,18% 8,29%
7 Perdagangan Besar dan Eceran; 198.865,39 15,59% 207.862,67 15,47% 216.611,15 15,26% 232.871,68 15,61% 214.374,85 14,73% 15,33%
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 61.297,38 4,81% 64.258,64 4,78% 67.702,02 4,77% 71.064,36 4,76% 68.097,41 4,68% 4,76%
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan 32.559,35 2,55% 35.285,42 2,63% 38.160,14 2,69% 40.928,32 2,74% 38.634,85 2,65% 2,65%
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 47.856,80 3,75% 53.527,16 3,98% 58.420,75 4,12% 63.861,23 4,28% 85.980,07 5,91% 4,41%
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 33.030,52 2,59% 34.179,94 2,54% 35.727,39 2,52% 36.512,28 2,45% 36.932,39 2,54% 2,53%
12 Real Estate 14.738,07 1,16% 16.109,92 1,20% 17.658,39 1,24% 19.344,12 1,30% 19.716,06 1,35% 1,25%
13 Jasa Perusahaan 5.334,98 0,42% 5.784,33 0,43% 6.284,13 0,44% 6.859,66 0,46% 5.599,12 0,38% 0,43%
14 Administrasi Pemerintahan, 6.813,81 2,04 7.140,46 2,03 7.517,97 2 8.109,26 2,06 8.056,83 2,27 2,08
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
15 Jasa Pendidikan 11.354,62 3,23 12.197,11 3,31 13.103,71 3,44 14.111,91 3,58 14.299,37 3,91 3,49
16 Jasa Kesehatan 4.542,71 1,15 4.912,96 1,18 5.249,40 1,21 5.698,34 1,26 6.125,81 1,47 1,25
17 Jasa Lainnya 5.608,94 1,57 6.072,79 1,62 6.535,99 1,63 7.102,43 1,69 6.716,94 1,73 1,65
PDRB 1.275.619,24 100,00% 1.343.662,14 100,00% 1.419.624,14 100,00% 1.491.575,95 100,00% 1.455.235,14 100,00% 100,00%
Sumber: Hasil Analisis, 2021
4-84
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Tabel 4. 47 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha (Persen) 2016-2020
Rata-
No Lapangan Usaha 2016-2017 2017-2018 2018-2019 2019-2020 Rata
LP
Pertanian, Kehutanan dan
1 2% 2% 3% 2% 2%
Perikanan
Pertambangan dan
2 -2% -4% -3% -4% -3%
Penggalian
3 Industri Pengolahan 5% 7% 4% -4% 3%
4 Pengadaan Listrik dan Gas -11% 0% -1% -8% -5%
Pengadaaan Air,
5 Pengelolaan Sampah, 7% 5% 3% 11% 6%
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 7% 7% 6% -6% 4%
Perdagangan Besar dan
7 Eceran; Reparasi Mobil 5% 4% 8% -8% 2%
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
8 5% 5% 5% -4% 3%
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
9 8% 8% 7% -6% 5%
Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 12% 9% 9% 35% 16%
Jasa Keuangan dan
11 3% 5% 2% 1% 3%
Asuransi
12 Real Estate 9% 10% 10% 2% 8%
13 Jasa Perusahaan 8% 9% 9% -18% 2%
Administrasi
14 Pemerintahan, Pertahanan 5% 2% 5% -7% 1%
dan Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 9% 6% 5% 7% 7%
16 Jasa Kesehatan 8% 8% 9% -5% 5%
17 Jasa Lainnya 10% 7% 7% -3% 5%
Sumber: Hasil Analisis, 2021
Analisis Tipologi Klassen merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengetahui
bagaimana gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing
suatu wilayah. Tipologi klassen pada dasarnya membagi wilayah berdasarkan indikator,
yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan per kapita daerah: (1) daerah cepat
maju dan cepat tumbuh (high growth and high income), (2) daerah maju tapi tertekan
(high income but low growth), (3) daerah berkembang cepat (high growth but low
income) dan
(4) daerah relatif tertinggal (low growth but low income).
Persamaan dari analisis tipologi klassen ini dapat dilihat pada tabel berikut.
4-85
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Keterangan:
ri : Laju pertumbuhan PDRB Sektor i (Kota)
rn: Laju pertumbuhan PDRB Sektor i
(Provinsi) Yi: Kontribusi Sektor i (Kota)
Yn:Kontribusi Sektor i (Provinsi)
Hasil analisis Tipologi Klassen akan menunjukkan posisi pertumbuhan dan pangsa
sektor, subsektor, usaha, atau komoditi pembentuk variabel regional suatu daerah.
Tipologi Klassen dengan pendekatan sektoral (yang dapat diperluas tidak hanya di tingkat
sektor tetapi juga subsektor, usaha ataupun komoditi) menghasilkan empat klasifikasi
sektor dengan karakteristik yang berbeda sebagai berikut.
Kuadran ini merupakan kuadran sektor dengan laju pertumbuhan PDRB (ri) yang
lebih besar dibandingkan pertumbuhan daerah yang menjadi acuan atau secara nasional
(rn) dan memiliki kontribusi terhadap PDRB (Yi) yang lebih besar dibandingkan
kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang menjadi acuan atau secara
nasional (rn). Klasifikasi ini biasa dilambangkan dengan Yi lebih besar dari Yn dan ri
lebih besar dari rn. Sektor dalam kuadran I dapat pula diartikan sebagai sektor yang
potensial karena memiliki kinerja laju pertumbuhan ekonomi dan pangsa yang lebih besar
daripada daerah yang menjadi acuan atau secara nasional.
4-86
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Sektor yang berada pada kuadran ini memiliki nilai pertumbuhan PDRB (ri) yang
lebih rendah dibandingkan pertumbuhan PDRB daerah yang menjadi acuan atau secara
nasional (rn), tetapi memiliki kontribusi terhadap PDRB daerah (Yi) yang lebih besar
dibandingkan kontribusi nilai sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang menjadi acuan
atau secara nasional (Yn). Klasifikasi ini biasa dilambangkan dengan ri lebih kecil dari rn
dan Yi lebih besar dari Yn. Sektor dalam kategori ini juga dapat dikatakan sebagai sector
yang telah jenuh.
Sektor potensial atau masih dapat berkembang dengan pesat (Kuadran III).
Kuadran ini merupakan kuadran untuk sektor yang memiliki nilai pertumbuhan
PDRB (ri) yang lebih tinggi dari pertumbuhan PDRB daerah yang menjadi acuan atau
secara nasional (rn), tetapi kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB (Yi) lebih kecil
dibandingkan nilai kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang menjadi acuan
atau secara nasional (Yn). Klasifikasi ini biasa dilambangkan dengan ri lebih besar dari rn
dan Yi lebih kecil dari Yn. Sektor dalam Kuadran III dapat diartikan sebagai sektor yang
sedang booming. Meskipun pangsa pasar daerahnya relatif lebih kecil dibandingkan rata-
rata nasional.
Kuadran ini ditempati oleh sektor yang memiliki nilai pertumbuhan PDRB (ri) yang
lebih rendah dibandingkan pertumbuhan PDRB daerah yang menjadi acuan atau secara
nasional (rn) dan sekaligus memiliki kontribusi tersebut terhadap PDRB (Yi) yang lebih
kecil dibandingkan nilai kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang menjadi
acuan atau secara nasional (Yn)
Sebagai input terhadap analisis tipologi klassen, berikut ini diuraikan tentang data
mengenai laju pertumbuhan PDRB dan kontribusi sektor terhadap PDRB, masing-masing
diuraikan atas dasar harga konstan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
4-87
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
10 Informasi dan Komunikasi 2,80 15,26 4,41 16,23 x x Sektor relative tertinggal IV
Sektor potensial atau masih
Jasa Keuangan dan
11
Asuransi
0,54 5,03 2,53 2,84 x x dapat berkembang dengan II
pesat
4-88
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-89
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan tabel diatas, maka pada kuadran tipologi klassen untuk perekonomian
Kabupaten Bogor yang dapat dipetakan seperti pada tabel berikut.
PDRB Kecamatan Ciomas pada tahun 2021 berdasarkan harga konstan adalah
sebesar 1.616,114 miliar rupiah. Sektor industri pengolahan merupakan sektor yang
paling besar distribusinya terhadap PDRB Kecamatan Ciomas pada tahun 2021 dengan
besaran distribusi sebesar 37,30%. Sektor kedua terbesar yang berkontribusi terhadap
PDRB Kecamatan Ciomas pada tahun 2021 adalah sektor Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan besaran distribusi sebesar 22,40%. Sedangkan
di urutan ketiga terbesar yang berkontribusi terhadap PDRB Kecamatan Ciomas pada
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.45% Pertambangan dan Penggalian 0.02%
Industri Pengolahan 37.30% Pengadaan Listrik dan Gas 0.46% Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.47% Konstruksi 10.91% Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 22.40% Transportasi dan
Pergudangan 3.20% Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3.56% Informasi dan
Komunikasi 6.52% Jasa
4-90
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Keuangan dan Asuransi 0.58% Real Estate 1.48% Jasa Perusahaan 0.41% Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2.64% Jasa Pendidikan 2.91% Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.82% Jasa lainnya 2.87% 53 tahun 2021 adalah sektor
konstruksi dengan nilai distribusi sebesar 10,91%. Sisanya sebesar 23,39% yang
berkontribusi terhadap PDRB Kecamatan Ciomas pada tahun 2021 ditunjukkan oleh
sektor-sektor lain.
PDRB Kecamatan Tamansari pada tahun 2021 berdasarkan harga konstan adalah
sebesar 1.036,959 miliar rupiah. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor merupakan sektor yang paling besar distribusinya terhadap PDRB
Kecamatan Tamansari pada tahun 2021 dengan besaran distribusi sebesar 30,42%. Sektor
kedua terbesar yang berkontribusi terhadap PDRB Kecamatan Tamansari pada tahun
2021 adalah sektor industri pengolahan dengan besaran distribusi sebesar 29,18%.
Sedangkan di urutan ketiga terbesar yang berkontribusi terhadap PDRB Kecamatan
Tamansari pada tahun 2021 adalah sektor konstruksi dengan nilai distribusi sebesar
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.42% Pertambangan dan Penggalian 0.25%
Industri Pengolahan 29.18% Pengadaan Listrik dan Gas 0.31% Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.28% Konstruksi 8.08% Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 30.42% Transportasi dan
Pergudangan 5.23% Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4.09% Informasi dan
Komunikasi 0.87% Jasa Keuangan dan Asuransi 0.69% Real Estate 2.08% Jasa
Perusahaan 0.22% Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1.71% Jasa Pendidikan 7.51% Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.58% Jasa lainnya
2.08% 54 8,08%. Sisanya sebesar 32,32% yang berkontribusi terhadap PDRB Kecamatan
Tamansari pada tahun 2021 ditunjukkan oleh sektor-sektor lain.
4-91
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
1. Tenaga Kerja
2. Pendapatan/jumlah produksi sector
3. Nilai Tambah
4. Luas Lahan
5. Jumlah Penduduk
Dalam setiap metode yang digunakan dalam menganalisisi suatu data ada
kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan pada metode ini adalah pengolahan data yang
dilakukan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan sangat mudah dan tidak
4-92
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
memerlukan data dan program pengolahan yang rumit. Nahun hal ini juga menyebabkan
timbulnya kekurangan pada metode ini yaitu karena pengolahan data yang sifatnya
sederhana menuntut data yang digunakan harus teruji kebenarannya. Hasil perhitungan
LQ memiliki tiga kriteria yaitu :
LQ > 1
Artinya, komoditas itu menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan. Komoditas
memiliki keunggulan komparatif, hasilnya tidak saja dapat memenuhi kebutuhan di
wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah
LQ = 1
Artinya sektor itu tergolong non-basis, tidak memiliki keunggulan komparatif.
Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak
mampu untuk diekspor.
LQ < 1
Artinya sektor itu termasuk non-basis. Produksi sektor di suatu wilayah tidak dapat
memenuhi kebutuhan sendiri sehingga perlu pasokan atau impor dari luar.
Penentuan sektor basis dan non basis dapat dilakukan dengan menggunakan
perhitungan dengan rumus sebagai berikut :
𝐿𝑄=𝑋𝑟𝑅𝑟⁄𝑋𝑛𝑅𝑛
Keterangan :
𝑋𝑟: Nilai sektor x dalam sub region
𝑋𝑛: Nilai sektor x dalam region
𝑅𝑟: Total nilai sektor x dalam sub region
𝑅𝑛: Total nilai sektor x dalam region
Berdasarkan data PDRB Kabupaten Bogor 2016-2020 atas dasar harga konstan
didapatkan informasi mengenai kegiatan usaha sektor yang ada di Kabupaten Bogor.
Melalui data tersebut diolah menggunakan metode analisis LQ hingga didapatkan
informasi mengenai sektor basis dan non basis yang ada di Kabupaten Bogor. Sektor
basis pada Kabupaten Bogor diantaranya yaitu pertanian kehutanan dan perikanan,
industri pengolahan, administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan social wajib, dan
jasa pendidikan. Sektor pertanian kehutanan dan perikanan selama periode waktu 2016-
2020 menjadi sektor basis tertinggi yang memberikan kontribusi terhadap daerahnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
4-93
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Analisis
Kategori Sektor Keterangan
LQ
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1,4 Basis
1,6
1,4
1,2
1,0
0,8
0,6
0,4
0,2
0,0
ABCDEFGHIJKLM,OPQ R, S,
NT, U
LQ
4-94
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Sektor unggulan dapat diartikam sebagai sektor utama yakni sektor yang
menciptakan pertumbuhan yang pesat dan kekuatan ekspansi keberbagai sektor lain
dalam perekonomian
Tabel 4. 52 Analisis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan WP Ciomas Tahun 2019 - 2020
4-95
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan hasil analisis LQ untuk komoditas peternakan dengan memakai data produksi
Tahun 2018 dan Tahun 2019, rata-rata LQ dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
4-96
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Produksi (Ekor)
No Komoditas Rata - Rata Keterangan
2018 2019
1 Sapi 2.57 3 2.79 Basis
2 Kerbau 2.07 2.23 2.15 Basis
3 Kuda 0 0 0 Non Basis
4 Domba 11.18 11.48 11.33 Basis
5 Kambing 1.91 2.14 2.02 Basis
4-97
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan hasil analisis LQ untuk komoditas Biofarmaka dapat dilihat pada Tabel
sebagai berikut:
4-98
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan hasil analisis LQ untuk komoditas Tanaman Hias dapat dilihat pada Tabel
sebagai berikut:
Tabel 4. 56 Analisis Komoditas Unggulan Tanaman Hias WP Ciomas Tahun 2019 – 2020
4-99
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan hasil analisis LQ untuk komoditas Buah-Buahan dapat dilihat pada Tabel
sebagai berikut:
Tabel 4. 57 Analisis Komoditas Unggulan Buah - Buahan WP Ciomas Tahun 2019 - 2020
4-100
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-101
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Analisis Shift Share dalam penelitian ini adalah menggunakan variabel pendapatan,
yaitu PDRB untuk menguraikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor. Analisis shift
share digunakan untuk mengetahui perubahan dan pergeseran sektor perekonomian
Kabupaten Bogor. Hasil analisis akan menggambarkan kinerja sektor-sektor dalam PDRB
Kabupaten Bogor dibandingkan Provinsi Jawa Barat. Kemudian dilakukan analisis
terhadap penyimpangan yang terjadi sebagai hasil perbandingan tersebut. Bila
penyimpangan tersebut positif, maka dikatakan suatu sektor dalam PDRB Kabupaten
Bogor memiliki keunggulan kompetitif atau sebaliknya. Berikut adalah hasil perhitungan
shift share Kabupaten Bogor.
4-102
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Kabupaten Bogor berspesialisasi pada sektor yang sama dan tumbuh lambat pada
perekonomian Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil, bahwa terdapat 11
sektor ekonomi yang dinilai memiliki daya saing (progressif) dan dapat
ditumbuhkembangkan. Sektor dengan daya saing tertinggi di Kabupaten Bogor adapat
dilihat pada tabel analisis shift share berikut
Pertumbuhan
Kategori Sektor Proporsional Shift Differential Shift Kesimpulan
Sektoral Lokal
Pertanian, Kehutanan, dan
A 4,69 0,047 -0,014 mundur
Perikanan
Pertambangan dan
B 2,30 -0,017 0,054 maju
Penggalian
C Industri Pengolahan 54,04 -0,018 0,018 maju
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,15 -0,052 0,039 maju
Pengadaan Air, Pengelolaan
E Sampah, Limbah dan Daur 0,13 0,133 -0,014 mundur
Ulang
F Konstruksi 9,60 -0,035 0,008 maju
Perdagangan Besar dan
G Eceran, Reparasi Mobil, 11,96 -0,055 0,039 maju
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
H 3,34 -0,017 0,030 maju
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
I 2,38 -0,032 -0,039 mundur
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 3,63 0,371 -0,027 mundur
Jasa Keuangan dan
K 0,56 0,036 0,001 maju
Asuransi
L Real Estate 0,98 0,044 0,024 maju
M, N Jasa Perusahaan 0,20 -0,159 0,091 maju
Administrasi Pemerintahan,
O Pertahanan, dan Jaminan 1,45 -0,045 0,054 maju
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 2,15 0,091 0,004 maju
Jasa Kesehatan dan
Q 0,55 -0,030 -0,016 mundur
Kegiatan Sosial
R, S, T,
Jasa Lainnya 1,92 -0,002 -0,005 mundur
U
Total 100,00 0,000 0,007
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2021
Dari tabel diatas diketahui bahwa sektor yang memiliki Provincial share terbesar
adalah sektor Industri Pengolahan, sedangkan yang terkecil adalah Pengadaan Air,
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dengan angka 0.13.
Sedangkan diketahui angka Proportional Shift masih memiliki 11 sektor yang bernilai
negatif yaitu: sektor Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Pengadaan
Listrik Dan Gas, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda
Motor,
4-103
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Dilihat dari nilai total perubahan sektor Pertambangan dan Penggalian adalah
sektor dengan pertumbuhannya cepat sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam
memacu pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor. Sektor yang lain memiliki nilai total
yang cukup baik dan tidak ada yang bernilai negatif.
Pergerakan Melintasi WP Ciomas, yaitu terjadi pada jalan kolektor dan lokal yang
melintasi WP Ciomas. Pergerakan tersebut merupakan pergerakan penduduk
kecamatan-kecamatan bagian barat WP Ciomas menuju Kota Bogor yang berbatasan
langsung dengan WP Ciomas. Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu Kecamatan
Tenjolaya, Kecamatan Pamijahan, Kecamatan Dramaga dan Kecamatan Ciampea.
Pergerakan Ke luar WP Ciomas, yaitu pergerakan ke luar wilayah WP Ciomas dalam
melakukan kegiatan perekonomian serta pemenuhan kebutuhan infrastruktur wilayah
atau pemanfaatan infrastruktur. Sebagian besar masyarakat WP Ciomas baik
Kecamatan Ciomas maupun Kecamatan Tamansari bekerja di wilayah Kota Bogor,
sehingga pergerakan keluar WP Ciomas dengan intensitas tinggi terjadi pada hari
kerja
4-104
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
dan jam kerja yaitu Hari Senin-Jumat pada jam 06.00-07.00. Sementara itu dalam
pemenuhan kebutuhan infrastruktur diantaranya pemenuhan kebutuhan sarana rumah
sakit, pendidikan tinggi, perdagangan dan jasa di Kota Bogor.
Pergerakan masuk ke WP Ciomas, yaitu pergerakan dari luar WP Ciomas masuk ke
WP Ciomas diantaranya untuk pemenuhan pelayanan pendidikan akhir serta
perdagangan dan jasa.
4-105
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut, maka semakin mudah aksesibilitas
yang didapat begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat aksesibilitas yang didapat
maka semakin sulit daerah itu dijangkau dari daerah lainnya.
Kuantitas
Aspek Cakupan Klasifikasi Kualitas Keterangan
Aksesibiltas Seluruh Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Indeks Panjang
Jaringan Aksesibilitas jalan/luas
Sangat tinggi > 5.000 >5 (km/km2)
Tinggi > 1.000 > 1,5
Sedang > 500 > 0,5
Rendah > 100 > 0,15
Sangat rendah < 100 > 0,05
Mobilitas Seluruh PDRB per kapita (juta Indeks Mobilitas Panjang
Jaringan Rp/kap/thn) jalan/1000
High Income >5 penduduk
> Rp. 178.297.840
Upper Middle Income >2
Rp. 57.536.080 - Rp.
178.297.840
Lower Middle Income >1
Rp. 1.4721.840 - Rp. 57.536.080
Low Income< Rp. 1.4721.840 > 0,5
Sumber: Kepmenkimpraswil No.534/KPTS/M/2001
jiwa
Kepadatan Penduduk =
Luas Wilayah (km2)
4-106
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-107
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-108
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-109
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Ciomas Rahayu
Sukamakmur
Sukamantri
Pasir Eurih
Tamansari
Mekarjaya
Sukaresmi
Sukaharja
Kota Batu
Sirnagalih
Pagelaran
Padasuka
Sukaluyu
Sukajaya
Sukajadi
Parakan
Laladon
Ciomas
Ciapus
No Kelurahan/Desa
1 Kota Batu 4,0 3,0 6,0 7,0 10,0 10,0 8,0 8,0 6,0 10,0 9,0 6,5 8,5 7,0 2,5 4,5 2,5 2,0
2 Mekarjaya 4,0 2,0 4,0 6,0 6,0 6,0 5,0 8,0 4,0 10,0 10,0 7,0 8,0 6,0 4,0 7,0 7,0 6,0
3 Parakan 3,0 2,0 3,0 5,0 8,0 8,0 7,0 7,0 3,0 10,0 8,5 5,0 7,0 4,5 2,0 6,0 4,0 4,0
4 Ciomas 6,0 4,0 3,0 3,0 5,0 5,0 4,0 6,0 3,0 7,0 8,5 5,0 7,0 4,5 3,0 5,5 7,0 6,0
5 Pagelaran 7,0 6,0 5,0 3,0 4,0 4,0 3,0 5,0 5,0 7,0 8,0 5,0 6,0 5,0 5,0 8,0 8,0 8,0
6 Sukamakmur 10,0 6,0 8,0 5,0 4,0 6,0 5,0 6,0 7,0 7,0 6,0 3,0 4,0 4,0 4,5 6,0 8,0 8,0
7 Ciapus 10,0 6,0 8,0 5,0 4,0 6,0 2,0 5,0 7,0 8,0 6,5 5,5 5,0 6,0 5,0 8,0 10,0 10,0
8 Sukaharja 8,0 5,0 7,0 4,0 3,0 5,0 2,0 5,0 6,0 6,0 6,0 4,0 4,0 5,0 7,0 7,0 9,0 9,0
9 Padasuka 8,0 8,0 7,0 6,0 5,0 6,0 5,0 5,0 6,0 3,0 9,0 6,0 7,5 6,0 6,0 9,0 10,0 9,0
10 Ciomas Rahayu 6,0 4,0 3,0 3,0 5,0 7,0 7,0 6,0 6,0 6,0 9,0 6,0 7,0 5,5 4,0 6,5 7,5 7,0
11 Laladon 10,0 10,0 10,0 7,0 7,0 7,0 8,0 6,0 3,0 6,0 10,0 6,5 8,0 7,0 7,0 10,0 10,0 10,0
12 Sukajadi 9,0 10,0 8,5 8,5 8,0 6,0 6,5 6,0 9,0 9,0 10,0 4,0 2,0 5,0 10,0 7,0 9,0 9,0
13 Sukaluyu 6,5 7,0 5,0 5,0 5,0 3,0 5,5 4,0 6,0 6,0 6,5 4,0 2,0 2,0 7,0 4,0 6,0 6,0
14 Sukajaya 8,5 8,0 7,0 7,0 6,0 4,0 5,0 4,0 7,5 7,0 8,0 2,0 2,0 3,0 8,0 5,0 7,0 7,0
15 Sukaresmi 7,0 6,0 4,5 4,5 5,0 4,0 6,0 5,0 6,0 5,5 7,0 5,0 2,0 3,0 6,0 3,0 5,0 5,0
16 Pasir Eurih 2,5 4,0 2,0 3,0 5,0 4,5 5,0 7,0 6,0 4,0 7,0 10,0 7,0 8,0 6,0 4,0 6,0 6,0
17 Tamansari 4,5 7,0 6,0 5,5 8,0 6,0 8,0 7,0 9,0 6,5 10,0 7,0 4,0 5,0 3,0 4,0 3,0 3,0
18 Sukamantri 2,5 7,0 4,0 7,0 8,0 8,0 10,0 9,0 10,0 7,5 10,0 9,0 6,0 7,0 5,0 6,0 3,0 1,0
19 Sirnagalih 2,0 6,0 4,0 6,0 8,0 8,0 10,0 9,0 9,0 7,0 10,0 9,0 6,0 7,0 5,0 6,0 3,0 1,0
Sumber: Hasil Olahan Data GIS, 2021
4-110
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Ciomas Rahayu
Sukamakmur
Sukamantri
Pasir Eurih
Tamansari
Mekarjaya
Sukaresmi
Tujuan
Sukaharja
Sirnagalih
Kota Batu
Pagelaran
Padasuka
Sukaluyu
Sukajaya
Sukajadi
Parakan
Laladon
Ciomas
Ciapus
No Kecamatan Oi
Asal
1 Kota Batu 1.477 1.969 1.477 1.547 689 787 1.354 861 1.477 984 766 1.212 811 1.266 2.756 1.750 3.150 4.331 28.662
2 Mekarjaya 717 1.075 807 657 418 478 789 314 807 358 251 410 314 538 627 410 410 657 9.319
3 Parakan 990 1.114 1.114 817 325 371 583 371 1.114 371 306 594 371 743 1.299 495 743 1.021 11.752
4 Ciomas 661 744 992 1.818 694 793 1.364 579 1.488 708 408 793 496 992 1.157 721 567 909 15.224
5 Pagelaran 1.198 1.048 1.258 3.145 1.835 2.097 3.844 1.468 1.887 1.498 917 1.677 1.223 1.887 1.468 1.048 1.048 1.442 28.791
6 Ciomas Sukamakmur 366 458 343 824 1.258 610 1.007 534 588 654 534 1.220 801 1.030 712 610 458 629 12.269
7 Ciapus 579 723 543 1.302 1.989 844 3.979 1.013 930 904 779 1.052 1.013 1.085 1.013 723 579 796 19.267
8 Sukaharja 287 345 246 647 1.054 402 1.150 402 431 479 335 575 503 517 287 328 255 351 8.309
9 Padasuka 852 639 730 1.278 1.875 994 1.364 1.875 1.278 2.841 663 1.136 795 1.278 994 758 682 1.042 20.222
10 Ciomas Rahayu 1.052 1.184 1.578 2.367 1.736 789 902 1.447 921 1.315 614 1.052 789 1.291 1.381 971 842 1.240 20.418
11 Laladon 590 442 442 948 1.159 737 737 1.352 1.721 1.106 516 908 645 948 737 590 590 811 14.391
12 Sukajadi 362 245 288 432 560 475 502 747 317 408 408 815 1.426 734 285 466 362 498 8.967
13 Sukaluyu 365 254 356 534 653 692 432 816 346 445 457 519 1.039 1.335 297 593 396 544 9.708
14 Sukajaya 342 272 311 467 666 636 581 999 339 467 454 1.271 1.453 1.090 318 581 415 571 10.892
15 Sukaresmi 472 413 550 825 908 722 550 908 482 675 590 578 1.651 963 482 1.101 660 908 12.966
Tamansari
16 Pasir Eurih 1.591 746 1.492 1.492 1.094 774 796 782 580 1.119 710 348 568 435 746 995 663 912 14.252
17 Tamansari 885 427 498 815 685 581 498 782 387 689 498 498 996 697 1.494 871 1.328 1.826 13.568
18 Sukamantri 2.395 641 1.123 962 1.029 655 599 915 524 898 748 582 998 748 1.347 873 1.996 3.659 18.296
19 Sirnagalih 2.236 699 1.048 1.048 961 611 559 854 543 898 699 543 932 699 1.258 815 1.863 3.727 17.757
Dd 15.941 10.394 12.874 19.007 18.919 12.186 13.018 23.041 10.840 15.229 13.692 9.663 16.830 12.957 18.312 13.617 14.250 13.723 17.815
Sumber: Hasil Analisis, 2021
Keterangan:
= Sangat Tinggi
= Tinggi
= Sedang
= Rendah
= Sangat Rendah
4-111
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
𝑺𝒊. 𝑺𝒋
𝑻𝒊𝒋 = 𝒌
𝒅𝒊𝒋𝟐
Keterangan :
Tij : Kekuatan Gravitasional Antara 2 Wilayah
k : Satuan Konstanta
Si : Jumlah penduduk di wilayah j (Jiwa)
Sj : Jumlah penduduk di wilayah I (Jiwa)
dij : Jarak Antara Wilayah I dengan Wilayah j (Km)
4-112
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Ciomas Rahayu
Sukamakmur
Sukamantri
Pasir Eurih
Tamansari
Mekarjaya
Sukaresmi
Sukaharja
Sirnagalih
Kota Batu
Pagelaran
Padasuka
Sukaluyu
Sukajaya
Sukajadi
Parakan
Laladon
Ciomas
Ciapus
No Kelurahan/Desa Jumlah Range
1 Kota Batu 163.599.471,53 366.776.786,13 118.784.245,07 165.041.528,40 34.462.099,64 54.118.613,89 36.467.110,44 88.751.703,86 159.310.083,80 40.422.534,52 31.095.297,64 64.540.989,84 42.345.020,61 74.326.298,40 640.513.612,03 188.201.627,50 822.259.124,74 1.246.930.278,30 1.187.311.642,77 S
2 Mekarjaya 163.599.471,53 268.316.375,60 86.896.879,30 73.038.128,45 31.124.476,33 48.877.274,87 30.353.175,83 28.856.225,26 116.543.646,98 13.142.753,44 8.189.220,35 18.093.770,40 15.542.577,66 32.892.653,03 81.348.812,65 25.288.038,40 34.100.084,80 45.046.648,15 847.605.654,14 R
3 Parakan 366.776.786,13 268.316.375,60 194.815.776,71 132.633.918,14 22.078.372,23 34.671.448,18 19.529.473,60 47.529.788,80 261.281.432,53 16.574.057,14 14.293.782,74 44.722.659,07 25.600.556,80 73.742.668,33 410.349.284,80 43.406.142,58 131.696.437,60 127.816.661,70 1.347.633.371,92 S
4 Ciomas 118.784.245,07 86.896.879,30 194.815.776,71 477.275.444,80 73.219.036,35 114.981.756,74 77.478.932,30 83.806.259,29 338.474.177,07 43.817.716,80 18.516.724,68 57.935.480,06 33.163.961,60 95.529.133,99 236.258.887,82 66.918.362,76 55.707.660,80 73.590.532,40 1.565.732.507,62 T
5 Pagelaran 165.041.528,40 73.038.128,45 132.633.918,14 477.275.444,80 216.357.527,14 339.763.670,66 260.488.811,80 228.226.947,98 230.439.018,10 82.866.256,20 39.532.112,35 109.565.186,98 85.366.594,60 146.335.209,55 160.849.098,14 59.816.181,60 80.660.145,83 78.283.898,63 2.123.264.995,47 T
6 Sukamakmur 34.462.099,64 31.124.476,33 22.078.372,23 73.219.036,35 216.357.527,14 64.349.746,26 39.961.703,43 67.539.345,46 50.101.688,40 35.312.635,80 29.948.833,48 129.694.781,07 81.850.793,15 97.436.410,58 84.622.534,44 45.315.687,82 34.372.523,68 33.359.909,43 599.193.995,23 R
7 Ciapus 54.118.613,89 48.877.274,87 34.671.448,18 114.981.756,74 339.763.670,66 64.349.746,26 392.219.282,35 152.729.971,41 78.678.721,20 42.457.182,67 40.073.809,52 60.596.084,39 82.263.616,29 68.005.445,43 107.640.567,33 40.029.119,20 34.545.885,14 33.528.163,66 1.280.390.485,56 S
8 Sukaharja 36.467.110,44 30.353.175,83 19.529.473,60 77.478.932,30 260.488.811,80 39.961.703,43 392.219.282,35 65.865.642,42 46.183.360,77 32.550.922,95 20.282.407,48 49.406.560,35 55.432.247,15 42.231.921,65 23.683.973,60 22.547.302,40 18.392.720,34 17.850.870,96 968.547.492,94 S
9 Padasuka 88.751.703,86 28.856.225,26 47.529.788,80 83.806.259,29 228.226.947,98 67.539.345,46 152.729.971,41 65.865.642,42 112.398.594,47 316.882.784,40 21.938.772,90 53.441.353,47 38.373.842,40 71.376.245,27 78.455.518,09 33.195.636,31 36.258.207,78 43.444.495,42 875.704.478,94 S
10 Ciomas Rahayu 159.310.083,80 116.543.646,98 261.281.432,53 338.474.177,07 230.439.018,10 50.101.688,40 78.678.721,20 46.183.360,77 112.398.594,47 79.988.535,90 22.151.412,58 53.959.329,20 44.478.571,20 85.766.939,58 178.235.868,30 64.258.176,45 65.083.799,72 72.512.485,20 1.393.410.723,30 S
11 Laladon 40.422.534,52 13.142.753,44 16.574.057,14 43.817.716,80 82.866.256,20 35.312.635,80 42.457.182,67 32.550.922,95 316.882.784,40 79.988.535,90 12.646.321,51 32.405.602,71 24.001.849,46 37.318.741,20 41.020.106,40 19.135.194,62 25.803.178,13 25.043.016,73 704.015.379,81 R
12 Sukajadi 31.095.297,64 8.189.220,35 14.293.782,74 18.516.724,68 39.532.112,35 29.948.833,48 40.073.809,52 20.282.407,48 21.938.772,90 22.151.412,58 12.646.321,51 53.319.127,05 239.287.981,80 45.576.319,82 12.524.173,03 24.332.851,20 19.849.262,64 19.264.503,53 246.022.373,75 R
13 Sukaluyu 64.540.989,84 18.093.770,40 44.722.659,07 57.935.480,06 109.565.186,98 129.694.781,07 60.596.084,39 49.406.560,35 53.441.353,47 53.959.329,20 32.405.602,71 53.319.127,05 259.061.863,20 308.391.123,60 27.671.683,20 80.677.363,20 48.351.449,07 46.927.015,80 641.956.194,83 R
14 Sukajaya 42.345.020,61 15.542.577,66 25.600.556,80 33.163.961,60 85.366.594,60 81.850.793,15 82.263.616,29 55.432.247,15 38.373.842,40 44.478.571,20 24.001.849,46 239.287.981,80 259.061.863,20 153.779.065,07 23.770.020,05 57.930.801,15 39.856.006,40 38.681.848,80 504.417.781,47 R
15 Sukaresmi 74.326.298,40 32.892.653,03 73.742.668,33 95.529.133,99 146.335.209,55 97.436.410,58 68.005.445,43 42.231.921,65 71.376.245,27 85.766.939,58 37.318.741,20 45.576.319,82 308.391.123,60 153.779.065,07 50.304.334,27 191.560.260,27 92.992.566,91 90.253.006,70 787.642.925,80 R
16 Pasir Eurih 640.513.612,03 81.348.812,65 410.349.284,80 236.258.887,82 160.849.098,14 84.622.534,44 107.640.567,33 23.683.973,60 78.455.518,09 178.235.868,30 41.020.106,40 12.524.173,03 27.671.683,20 23.770.020,05 50.304.334,27 118.439.820,80 70.983.194,49 68.892.030,20 2.001.958.157,20 T
17 Tamansari 188.201.627,50 25.288.038,40 43.406.142,58 66.918.362,76 59.816.181,60 45.315.687,82 40.029.119,20 22.547.302,40 33.195.636,31 64.258.176,45 19.135.194,62 24.332.851,20 80.677.363,20 57.930.801,15 191.560.260,27 118.439.820,80 270.305.917,16 262.342.707,20 588.976.275,02 R
18 Sukamantri 822.259.124,74 34.100.084,80 131.696.437,60 55.707.660,80 80.660.145,83 34.372.523,68 34.545.885,14 18.392.720,34 36.258.207,78 65.083.799,72 25.803.178,13 19.849.262,64 48.351.449,07 39.856.006,40 92.992.566,91 70.983.194,49 270.305.917,16 3.183.844.305,60 1.313.076.590,41 S
19 Sirnagalih 1.246.930.278,30 45.046.648,15 127.816.661,70 73.590.532,40 78.283.898,63 33.359.909,43 33.528.163,66 17.850.870,96 43.444.495,42 72.512.485,20 25.043.016,73 19.264.503,53 46.927.015,80 38.681.848,80 90.253.006,70 68.892.030,20 262.342.707,20 3.183.844.305,60 1.772.363.943,85 T
Sumber: Hasil Analisis, 2021
4-113
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Penambahan
No Desa Panjang Jalan (km) Jaringan Jalan
(Km)
1 Parakan 6,88 8,25
2 Sukamakmur 5,06 12,1
3 Sukaharja 6,11 6,45
4 Laladon 6,45 7,5
5 Sukajaya 4,67 8,61
6 Sukamantri 15,89 16,65
7 Sirnagalih 6,76 8,65
Sumber: Hasil Analisis, 2021
Berikut panjang jalan lokal dan juga lingkungan yang ada di WP Ciomas:
Panjang Jalan
Fungsi Jalan Nama Jalan
(km)
Babakan-Gadog 2,98
Buniaga-Kp Baru 7
Ciapus-Gadog 0,27
Ciapus-Tamansari 0,48
Cibeureum-Cimanglid 0,14
Cibeureum-Tajurhalang 0,86
Cibogel-Kabandungan 3,87
Ciherang-Situ Kaum 1,51
Jalan Gadog-Gn Malang 0,46
Lingkungan Jl Masuk Curug Nangka 2,37
Kabandungan-Batugede 1,48
Kotabatu-Cibeureum 1,16
Kretek-Ciapus 1,07
Kretek-Klapa Tujuh 2,43
Manggadua-Gadog 2,32
Nambo-Sukajaya 2,95
Pancasan-Ciapus 3,21
4-114
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Pangkalan-Sukaluyu 2,79
Sindangbarang-Ciomas 4,73
Sindangbarang-Kretek 0,06
Sukaluyu-Ciapus 2,15
Tangkil-Kompa-Ciapus 2,92
Jalan Lingkungan 1 330,54
Jalan Setapak 1,04
Lokal Primer 1 Pancasan-Ciapus 0,93
Ciomas-Kretek 2,45
Lokal Primer 2 Sindangbarang-Ciomas 0,9
Sindangbarang-Kretek 2,9
Lokal Primer 3 Cibeureum-Cimanglid 0,99
Grand Total 386,99
4-115
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-116
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Sarana pendidikan merupakan sarana yang penting karena berguna untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar dan mengajar demi meningkatkan kualitas hidup para
masyarakat yang diharapkan dapat lebih berwawasan luas serta memiliki perilaku yang
baik dan bertanggung jawab di WP Ciomas. Berdasarkan hasil analisis sarana pendidikan
di Ciomas, hasil nilai kebutuhan minus menandakan kecamatan tersebut memiliki sarana
yang melebihi standar kebutuhan. Sedangkan hasil nilai kebutuhan plus menandakan
kecamatan tersebut memiliki kebutuhan sarana yang harus dipenuhi sesuai standar.
Sarana pendidikan terdiri dari TK/KB, SD/MI, SMP/MI, SMA/MA/SMK. Dalam upaya
mewujudkan pengembangan sarana pendidikan dapat dilakukan dengan perbaikan
kualitas dan kuantitas sarana pendidikan dengan sebarannya yang merata. Kuantitas
sarana dapat disesuaikan dengan jumlah kebutuhan sarana terhadap jumlah penduduk
yang dapat dilihat pada SNI 03- 1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika dilihat dari persebaran eksisting sarana pendidikan sudah cukup merata, akan
tetapi ada beberapa kelurahan/desa yang belum memiliki sarana pendidikan yang
lengkap. Proyeksi kebutuhan sarana pendidikan dapat dilihat berdasarkan proyeksi jumlah
penduduk dengan ketentuan SNI tersebut sebagi acuan dalam penentuan jumlah proyeksi
kebutuhan. Hal ini dapat memberikan gambaran dalam pemerataan sarana pendidikan
melalui jumlah kebutuhan sarana pendidikan masing-masing kelurahan di WP Ciomas.
Proyeksi kebutuhan sarana pendidikan tahun 2043 dapat dilihat pada analisis berikut ini.
4-117
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-118
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kekurangan sarana pendidikan yang
paling banyak di WP Ciomas adalah sarana pendidikan Tk/KB. Kecamatan Ciomas
membutuhkan 154 unit tambahan TK yang tersebar di beberapa kelurahan/desa.
Sedangkan di Kecamatan Tamansari Kelurahan membutuhkan 126 unit tambahan dari
sarana TK. Hal ini dikarenakan pada kelurahan-kelurahan tersebut belum tersedianya
sarana untuk menampung murid TK yang ada menurut standar. Dapat dilihat juga dari
indeks kecukupan pada kelurahan-kelurahan tersebut dimana indeks kecukupannya sama
dengan 0 (nol) atau
<1 yang berarti masih belum mencukupi. Total kebutuhan luas untuk penambahan sarana
TK adalah 76.854 m² di Kecamatan Ciomas dan 62.864m² di Kecamatan Tamansari.
Sedangkan sarana pendidikan SD/MI, SMP/MI, SMA/SMK memiliki kondisi eksisting
yang cukup merata di setiap kelurahannya, hanya memerlukan sedikit penambahan unit di
kelurahan yang eksistingnya belum memenuhi kebutuhan atau bahkan belum terdapat
sarana.
Pada tahun 2043 Kecamatan Ciomas sarana pendidikan pada jenjang SD/MI
masih membutuhkan penambahan sarana sebanyak 101unit, SMP/MI sebanyak 34 unit ,
dan SMA/MA/SMK sebanyak 35 unit. Sedangkan pada Kecamatan Tamansari sarana
pendidikan pada jenjang SD/MI masih membutuhkan penambahan sarana sebanyak 74
unit, SMP/MI sebanyak 24 unit, dan SMA/MA/SMK sebanyak 20 unit.
4-119
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
tersebut memiliki kebutuhan sarana yang harus dipenuhi sesuai standar. Sarana kesehatan
terdiri dari postu, posyandu, Balai Pengobatan. Utuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
table berikut.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kekurangan sarana kesehatan yang
paling banyak pada Kecamatan Ciomas adalah sarana posyandu. Kekurangan sarana
posyandu di tahun 2043 membutuhkan 193 unit tambahan pada kecamatan tersebut yang
tersebar di beberapa kelurahan/desa. Kelurahan/desa yang membutuhkan penambahan
sarana posyandu paling banyak adalah Desa Kota Batu. Hal ini dikarenakan belum
tersedianya jumlah sarana posyandu yang sesuai dengan standar. Dapat dilihat juga dari
indeks kecukupan dimana indeks kecukupannya sama dengan 0 (nol) atau <1 yang berarti
masih belum mencukupi. Sedangkan sarana kesehatan pustu atau puskesmas pembantu
sudah dapat mencukupi sesuai dengan ketentuan standar. Sarana tersebut tidak
memerlukan penambahan unit karena jika dilihat dari jumlah eksistingnya sarana
puskesmas pembantu/pustu terdapat cukup banyak dan merata di seluruh kelurahan.
4-120
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-121
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kekurangan sarana peribadatan yang
paling banyak di WP Ciomas adalah sarana musholla. Kekurangan sarana musholla pada
tahun 2043 membutuhkan 790 unit tambahan di Kecamatan Ciomas dan 473 unit di
Kecamatan Tamansari yang tersebar di setiap kelurahannya/Desa. Kekurangan sarana
musholla ini dikarenakan pada kelurahan-kelurahan dalam kecamatan tersebut belum
tersedia sarana musholla yang sesuai dengan standar. Dapat dilihat juga dari indeks
kecukupan pada kelurahan-kelurahan tersebut dimana indeks kecukupannya sama dengan
0 (nol) atau <1 yang berarti masih belum mencukupi. Total kebutuhan lahan untuk
penambahan musholla di Kecamatan Ciomas adalah sebesar 78.954 m2 dan pada
Kecamatan Tamansari 47.264 m2.
4-122
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-123
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
diartikan jumlah sarana masjid disudah mencukupi dan tidak memerlukan tambahan unit.
Hal ini juga dapat dilihat dari indeks kecukupan sarana masjid yang bernilai >1 atau dapat
diartikan sarana masjid sudah mencukupi dan melebihi standar minimum.
Jumlah Penduduk
Jenis Sarana Luas Lahan Minimal (m2)
Pendukung (Jiwa)
Toko/Warung 250 100
Pertokoan 6.000 3.000
Pusat Pertokoan + Pasar Lingkungan 30.000 10.000
Pusat Perbelanjaan dan Niaga (toko +
120.000 36.000
pasar + bank + kantor)
Sumber: 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kekurangan sarana perdagangan dan
niaga di Kecamatan Ciomas adalah sarana pasar. Kekurangan sarana pasar membutuhkan
6 unit tambahan dengan kebutuhan lahan seluas 58.918 m2. Sedangkan sarana
toko/warung juga masih banyak membutuhkan 221 unit tambahan dengan kebutuhan
lahan seluas
31.238 m2 pada kecamatan tersebut yang tersebar di beberapa kelurahan. Hal ini
dikarenakan pada desa/kelurahan tersebut belum tersedianya jumlah sarana pertokoan
yang sesuai dengan standar. Dapat dilihat juga dari indeks kecukupan pada
desa/kelurahan tersebut dimana indeks kecukupannya sama dengan 0 (nol) atau <1 yang
berarti masih belum mencukupi. Tidak ada sarana yang dapat mencukupi sesuai dengan
ketentuan standar. Namun, masih terdapat 1 desa yang memenuhi Toko/warung yaitu
berada pada
4-124
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-125
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Desa Parakan di Kecamatan Ciomas yang mencukupi untuk melayani penduduk yang
hanya tinggal di desa tersebut.
RTH (Ruang Terbuka Hijau) merupakan salah satu kebutuhan yang harus
dipenuhi untuk memberikan fasilitas dengan segala fungsinya. Penyediaan RTH (Ruang
Terbuka Hijau) telah diatur dalam kebijakan Permen PU Tahun 2008 mengenai Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan disebutkan
bahwa analisis kebutuhan RTH dapat dihitung berdasarkan luas wilayah, jumlah
penduduk, kebutuhan oksigen, daya serap CO 2 dan serapan air.Kebutuhan RTH (Ruang
Terbuka Hijau) berdasarkan luas wilayah telah diatur permen PU No.5 Tahun 2008, PP
No.15 Tahun 2012 Pasal 36 ayat 1 tentang RTH publik dalam perkotaan dan UU tata
ruang Pasal 29 tentang proporsi RTH. Berikut ini adalah rumus kebutuhan RTH (Ruang
Terbuka Hijau) berdasarkan luas wilayah :
Kebutuhan sarana taman dan lapangan olah raga disetiap Kecamatan yang ada di
WP Ciomas berbeda-beda. Maka dari itu perlu dilakukan proyeksi kebutuhan untuk
melihat kebutuhan selama 20 ke depan atau pada tahun 2043. Proyeksi kebutuhan sarana
perdagangan dan niaga dapat dilihat berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dengan
ketentuan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan dengan ketentuan sebagai berikut:
4-126
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
2
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 (𝑚 )
Berdasarkan hasil analisis sarana taman dan lapangan olah raga di WP Ciomas,
hasil nilai kebutuhan minus menandakan kecamatan tersebut memiliki sarana yang
melebihi standar kebutuhan. sedangkan hasil nilai kebutuhan plus menandakan
kecamatan tersebut memiliki kebutuhan sarana yang harus dipenuhi sesuai standar.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan taman dan lapangan olah
raga di WP Ciomas yang paling banyak dibutuhkan adalah taman RT dengan jumlah
kebutuhan 984 unit di Kecamatan Ciomas dan 679 unit di Kecamatan Tamasari. Dengan
jumlah kebutuhan tersebut membutuhkan luas 245.884 m2 untuk Taman RT di Kecamatan
Ciomas dan 169.660 m2 di Kecamatan Tamansari. Kebutuhan Taman RW di Kecamatan
Ciomas adalah sebanyak 98 unit dan Kecamatan Tamansari 68 unit. Sedangkan Taman
Kelurahan di Kecamatan Ciomas adalah sebanyak 11 unit dan Kecamatan Tamansari 8
unit sesuai dengan jumlah desa/kelurahan yang ada di setiap kecamatannya. Kebutuhan
Taman Kecamatan membutuhkan 1 unit pada setiap kecamatan.
4-127
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Tabel 4. 80 Kebutuhan Sarana Taman dan Lapangan Olah Raga di WP Ciomas Tahun 2043
4-128
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
3. Ketentuan Lain:
Kebutuhan air non domestik : 15% kebutuhan domestik
Asumsi kebutuhan air bersih (SR) : 150 l/orang/hari
Asumsi kebutuhan air bersih (HU) : 30 l/orang/hari
Asumsi Kebutuhan sosial : 10%
4-129
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Ciomas memiliki jumlah
penduduk 245.884 jiwa pada tahun proyeksi 2043. Cakupan terhadap pelayanan air
minum kebutuhan yang dicakup mencapai 100% dan dalam cakupan pelayanannya yaitu
semua populasi penduduk Kecamatan Ciomas terlayani. Sambungan langsung kebutuhan
air membutuhkan 31.964.953 l/h. Selain itu, dibutuhkan juga hidran umum (HU) yang
biasanya di tempatkan pada daerah rawan air minum, daerah kumuh, masyarakat
berpenghasilan rendah, dan daerah terpencil/terisolasi, serta didistribusikan oleh
Pemerintah melalui PDAM untuk di kelola swadaya oleh masyarakat secara gratis.
Kecamatan Ciomas memiliki cakupan pelayanan HU sebanyak 7.376.528 l/h. Kebutuhan
domestik adalah penggunaan air yang paling penting semua kebutuhan air untuk
keperluan penghuni rumah. Meliputi kebutuhan air untuk mempersiapkan makanan, toilet
, mencuci pakaian , mandi , dan menyiram pekarangan. Air bersih yang digunakan oleh
penduduk di Kecamatan Ciomas sebanyak 39.341.480 l/h yang harus di distribusikan di
tahun 2043. Kebutuhn non domestik 15% dari kebutuhan domestik di luar dari kebutuhan
rumah tangga Kecamatan Ciomas pada tahun 2043 memerlukan 5.901.222 l/h. Terdapat
kebutuhan sosial untuk fasilitas-fasilitas sosial yaitu 3.934.148 l/h. Kebocoran air yang di
perkirakan mencapai 9.385.370 l/h dari total kebutuhan air bersih di Kecamatan Ciomas
yaitu
59.012.220 l/h.
Pada tahun 2043 Kecamatan Tamansari memiliki jumlah penduduk 169.660 jiwa.
Cakupan terhadap pelayanan air minum kebutuhan yang dicakup mencapai 100% dan
dalam cakupan pelayanannya yaitu semua populasi penduduk Kecamatan Tamansari
terlayani. Sambungan langsung kebutuhan air membutuhkan 22.055.787 l/h. Selain itu,
dibutuhkan juga hidran umum (HU) yang biasanya di tempatkan pada daerah rawan air
minum, daerah kumuh, masyarakat berpenghasilan rendah, dan daerah
terpencil/terisolasi, serta didistribusikan oleh Pemerintah melalui PDAM untuk di kelola
swadaya oleh masyarakat secara gratis. Kecamatan Tamansari memiliki cakupan
pelayanan HU sebanyak 5.089.797 l/h. Kebutuhan domestik adalah penggunaan air yang
paling penting semua kebutuhan air untuk keperluan penghuni rumah. Meliputi
kebutuhan air untuk mempersiapkan makanan, toilet, mencuci pakaian , mandi , dan
menyiram pekarangan. Air bersih yang digunakan oleh penduduk di Kecamatan
Tamansari sebanyak 27.145.584 l/h yang harus di distribusikan di tahun 2043. Kebutuhn
non domestik 15% dari kebutuhan domestik di luar
4-130
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-131
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
dari kebutuhan rumah tangga Kecamatan Tamansari pada tahun 2043 memerlukan
4.071.838 l/h.Terdapat kebutuhan sosial untuk fasilitas-fasilitas sosial yaitu 2.714.558 l/h.
Kebocoran air yang di perkirakan mencapai 6.786.396 l/h dari total kebutuhan air bersih
di Kecamatan Tamansari yaitu 40.718376 l/h.
Ketersediaan prasarana atau jaringan pengelolaan air limbah pada suatu wilayah,
secara tidak langsung memiliki kedudukan yang sangat penting sebagai penjamin
kesehatan masyarakat. Sistem pengelolaan air limbah sendiri secara jenis terbagi menjadi
dua jenis pengelolaan menurut lokasi pengelolaannya yaitu sistem pengelolaan onsite
(berada pada lokasi langsung dan bersifat individual secara pengelolaan) dan sistem
pengelolaan offsite (tidak berada pada lokasi langsung akan tetapi dikumpulkan untuk
selanjutnya dikelola secara komunal melalui suatu jaringan perpipaan). Secara umum dari
kedua jenis sistem tersebut jenis pengelolaan secara komunal dinilai lebih baik secara
nilai ekonomi, perawatan, dan pengendalian karena dapat dikelola bersama ataupun diatur
oleh pemerintah daerah. Berikut adalah hasil analisis prasarana air limbah.
4-132
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kebutuhan air berpengaruh pada perhitungan
air limbah. Hal ini dikarenakan pembuangan limbah dapat mempengaruhi kualitas air
bersih. Maka, satuan air limbah bekas di Kecamatan Ciomas mengeluarkan sebanyak
47.209.776 l/k/h. Limbah air yang terpakai sebanyak 33.046.843l/k/h. Air limbah
merupakan kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman,
perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air pemukiman
dan air hujan yang mungkin ada. Debit rata-rata hari maksimum limbah di Kecamatan
Ciomas sebanyak 73.765.275 l/h.
Sedangkan pada Kecamatan Tamansari satuan air limbah bekas mengeluarkan
sebanyak 32.574.701 l/k/h. Limbah air yang terpakai sebanyak 22.802.291 l/k/h. Air
limbah merupakan kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah
pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air
pemukiman dan air hujan yang mungkin ada. Debit rata-rata hari maksimum limbah di
Kecamatan Tamansari sebanyak 50.897.970 l/h.
4-133
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-134
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan hasil analisi dapat dilihat bahwa pada tahun 2043 penduduk yang
terlayani di Kecamatan Ciomas sebanyak 172.119 jiwa dari jumlah penduduk 245.884
jiwa. Timbulan sampah domestik sebanyak 430.297 l/h sedangkan timbulan sampah non
domestik 86.059 l/h. Jika ditotalkan maka jumlah timbulan sampah di Kecamatan Ciomas
tahun 2043 sebanyak 516.357 l/h. Adapun kebutuhan kendaraan pengangkut sampah
meliputi gerobak sampah RT, bak sampah kecil, gerobak sampah kelurahan, bak sampah
besar kelurahan, mobil sampah dan bak sampah besar kecamatan. Kecamatan Ciomas
membutuhkan gerobak sampah RT sebanyak 98 unit, bak sampah kecil sebanyak 98 unit,
gerobak sampah Kelurahan dan Bak sampah Kelurahan masing-masing membutuhkan 8
unit.Untuk kendaraan pengangkut lainnya pada kecamatan ini tidak membutuhkan.
1. Kebutuhan sebesar 900 Watt untuk rumah kavling kecil dan 1.300 Watt untuk rumah
kavling menengah.
2. Kebutuhan sebesar 2.200 Watt untuk rumah kavling besar
4-135
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-136
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-137
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-138
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4. Kebutuhan Teledensitas
P=x% x Pt
Keterangan:
P = Jumlah pelanggan selular
X% = teledensitas selular (%)
Pt = Jumlah penduduk pada t tahun
4-139
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Analisa figure and ground merupakan pendekatan fungsional, yaitu dari fungsi
massa dan ruang serta bagaimana hubungannya. Gambar di bawah ini memperlihatkan
figure and ground kawasan (bentuk massa bangunan / urban solid dan ruang terbuka /
urban void yang terhubung dengan penghubung / linkage). Dari analisa ini akan dapat
diidentifikasikan pola ruang kota dalam kawasan (urban fabric) dan masalah keteraturan
massa / ruang perkotaan. Perkembangan perkotaan WP Ciomas berpola kurvalinier dan
organis yaitu mengikuti jaringan jalan dan berkembang sporadic karena termasuk
unplanned (tidak terencana), dimana satu segmen kota berkembang secara spontan
dengan bermacam-macam kepentingan yang saling mengisi, sehingga akhirnya kota
memiliki pola yang tidak teratur Pola tekstur yang di miliki WP Ciomas bila dilihat
secara makro di golongkan kedalam susunan kawasan yang bersifat heterogen, dimana
dua atau lebih pola berbenturan,konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruangnya yang
ukuran bentuk dan kerapatannya berbeda.
Secara keseluruhan, aksesibilitas pejalan kaki yang ada pada WP Ciomas saat ini
berupa trotoar yang keberadaannya terbatas hanya pada ruas jalan Nasional (Arteri
Primer) dan Provinsi (Kolektor Primer). Pada pasal 54 PP No. 79 Tahun 2013
menyebutkan bahwa fasilitas untuk sepeda berupa lajur dan/atau jalur sepeda yang
disediakan secara khusus
4-140
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
untuk pesepeda dan/atau dapat digunakan bersama-sama dengan Pejalan Kaki. Namun
demikian, kondisinya belum sesuai dengan standar yang saat ini berlaku.
Sumber : lampiran no 10 Keputusan Dirjen Bina Marga tentang Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki
Pada Jalan Umum
Selain itu, untuk jalur pejalan kaki pada WP Ciomas di beberapa lokasi terdapat
permasalahan pada pemanfaatan ruang pejalan kaki, masih adanya lahan untuk pejalan
kaki digunakan untuk kepentingan komersil seperti lahan Pedagang kaki lima (PKL). Hal
ini membuat pejalan kaki menggunakan badan jalan yang dilalui oleh kendaraan bermotor
baik roda dua ataupun roda empat dan mengakibatkan hambatan lalu lintas untuk
kendaraan bermotor.
Gambar 4. 27 Pengembangan Jalur Pejalan Kaki pada Jalan Kolektor dan Jalan Lokal
Karakteristik kawasan dapat dilihat dari kondisi fasad dan langgam bangunan yang
ada di WP Ciomas. Di wilayah perencanaan, kondisi fasad dan langgam bangunan dapat
4-141
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
dilihat pada beberapa fungsi yaitu permukiman, perkantoran, perdagangan dan jasa,
industri, Kesehatan, olahraga, pariwisata dan hiburan, Pendidikan, peribadatan, sosial,
transportasi, dan utilitas. Fasad bangunan permukiman, sebagian dipengaruhi oleh
arsitektur bangunan modern dengan bentuk rumah tunggal maupun rumah deret
permanen maupun semi permanen.
Bangunan perdagangan dan jasa terdiri dari bangunan hotel, ruko, pasar, dan
sebagainya yang memiliki fasad bangunan dipengaruhi oleh arsitektur bangunan modern
permanen. Sama halnya dengan bangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang ada di
wilayah perencanaan, fasad bangunan sebagian besar merupakan bangunan permanen
yang dipengaruhi oleh arsitektur bangunan modern. Secara garis besar, hampir
keseluruhan bangunan yang ada di wilayah perencanaan dipengaruhi oleh arsitektur
bangunan modern permanen seperti kondisi bangunan perkotaan pada umumnya.
4-142
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
luas 3.615,31 m² atau 62,86% dari keseluruhan luasan wilayah perencanaan yang terdiri
dari jalur hijau, kolam, makam, pekarangan, hutan rimba, pertanian, perkebunan,
permukaan/lapangan diperkeras, semak belukar, taman, tanah kosong, dan
tegalan/ladang.
Non
Kecamatan Desa/Kelurahan Terbangun Jumlah
Terbangun
Ciapus 77,37 92,93 170,3
Ciomas 38,59 95,42 134,01
Ciomasrahayu 3,53 81,26 84,79
Kotabatu 20,82 247,75 268,57
Laladon 57,59 90,7 148,29
CIOMAS Mekarjaya 21,73 75,95 97,69
Padasuka 14,26 145,82 160,08
Pagelaran 22,93 183,93 206,86
Parakan 100,73 113 213,73
Sukaharja 149,97 42,37 192,34
Sukamakmur 107,08 81,36 188,45
Pasireurih 155,38 88,95 244,33
Sirnagalih 21,91 140,61 162,52
Sukajadi 666,5 113,84 780,33
Sukajaya 136,07 76,2 212,28
TAMANSARI
Sukaluyu 220,71 55,8 276,51
Sukamantri 144,02 186,88 330,9
Sukaresmi 206,19 92,6 298,79
Tamansari 1.449,94 130,1 1.580,04
Total 3.615,31 2.135,48 5.750,79
Sumber: Hasil Analisis,2021
Ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah perencanaan terdiri dari jalur hijau,
makam, dan taman. Luasan RTH di wilayah perencanaan memiliki luasan 2,25 ha atau
0,04% dari keseluruhan luasan wilayah perencanaan.
4-143
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Vista Kawasan akan sangat menentukan nilai estetika, dimana hal ini
berhubungan dengan elemen-elemen seperti furniscape, taman kota, dan public area.
Faktor vista di kawasan perencanaan, ditentukan oleh pandangan ke ruang yang sangat
luas, view ke landscape kawasan, serta landmark yang dapat menjadi penanda. Elemen
vista yang ada akan menentukan daya tarik sekaligus potensi pemanfaatan ruang untuk
fasilitas rekreasi dan ruang publik. Landmark di WP Ciomas diantaranya seperti Kantor
Pemerintahan (Tamansari dan Ciomas) dan Sarana Peribadatan berupa Pura (Pura
Parahyangan Jagatkarta) di Kecamatan Tamansari. Pemanfaatan elemen landscape atau
landmark yang tepat dapat menjadi daya tarik dari fasilitas rekreasi yang akan
dikembangkan. Selain itu dapat berfungsi sebagai:
4-144
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Gambar 4. 31 Pagar Bangunan Yang Bercirikan Gambar Melati Dan Alat-Alat Tradisonal
Sunda Seperti Kujang
GSB adalah jarak minimum antara garis pagar terhadap dinding bangunan terdepan.
GSB ditetapkan dengan mempertimbangkan keselamatan, resiko kebakaran, kesehatan,
kenyamanan, dan estetika. Tujuan ditetapkannya GSB untuk mencukupi kebutuhan akan:
4-145
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
a. Ketinggian ruang pada lantai dasar disesuaikan dengan fungsi dan bentuk
arsitektural bangunannya
b. Jarak vertikal lantai bangunan ke lantai berikutnya maksimal 5 meter disesuaikan
dengan fungsi bangunannya (kecuali bangunan ibadah, industri, gedung olahraga,
bangunan monumental, dan bangunan gedung serba guna)
c. Ketinggian lantai dasar suatu bangunan diperkenakan mencapai 1,2 meter di atas
tinggi rata-rata tanah atau jalan di sekitarnya
d. Jika pada suatu kawasan terdapat kemiringan yang curam atau perbedaan tinggi
yang besar, maka tinggi maksimal lantai dasar ditetapkan berdasarkan jalan masuk
utama ke persil, dengan memperhatikan keserasian lingkungan;
e. Apabila sebuah persil berada di bawah titik ketinggian bebas banjir, maka tinggi
lantai dasar ditetapkan setinggi 1,2 meter dari titik ketinggian bebas banjir yang
telah ditetapkan;
f. Lantai mesanin dihitung dalam ketentuan intensitas ruang
g. Penggunaan rongga atap diperhitungkan dalam ketentuan intensitas ruang
4-146
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Tata letak bangunan di dalam suatu tapak harus memenuhi ketentuan tentang jarak
bebas, yang ditentukan oleh jenis peruntukan dan ketinggian bangunan. Jarak bebas antar
bangunan minimum terbagi menjadi jarak bebas samping (JBS) dan jarak bebas belakang
(JBB). JBB adalah jarak minimum antara garis batas petak belakang terhadap dinding
bangunan terbelakang. Jarak Bebas Samping (JBS) merupakan jarak minimum antara
batas petak samping terhadap dinding bangunan terdekat.
a. untuk bangunan tunggal atau kopel pada zona lindung jarak bebas samping
minimum 3 (satu) meter dari batas kavling;
b. untuk semua bangunan pada zona lindug jarak bebas belakang antar bangunan
minimum 3 (satu) meter;
c. untuk bangunan tunggal atau kopel pada zona budidaya jarak bebas samping
minimum 1 (satu) meter dari batas kavling; dan
d. untuk semua bangunan pada zona budidaya jarak bebas belakang antar
bangunan minimum 1 (satu) meter. Tata bangunan yang terdapat dalam
ketentuan tata bangunan ruang dapat didetailkan kembali lebih lanjut dalam
RTBL.
Bangunan sudut pertemuan antara sungai/ danau dan jalan mempunyai dua (2) arah
orientasi, yaitu ke arah jalan dan sungai/ danau.
4-147
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Intensitas pemanfaatan ruang yang terdapat dalam ketentuan intensitas pemanfaatan ruang
dapat didetailkan kembali lebih lanjut dalam RTBL.
KDB adalah koefisien perbandingan antara luas lantai dasar bangunan gedung
dengan luas persil/kavling. KDB maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan jenis
penggunaan lahan berdasarkan standar, faktor lokasi/ nilai lahan. KDB maksimum
dinyatakan dalam satuan persentase, misalnya di sebuah kegiatan dengan KDB 60%,
maka properti yang dapat dibangun luasnya tak lebih dari 60% dari luas lahan.
4-148
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
secara umum pada suatu zona. KDH minimal ditetapkan dengan mempertimbangkan
tingkat pengisian atau peresapan air dan kapasitas drainase. KDH minimal dinyatakan
dinyatakan dalam satuan persentase, misalnya di sebuah zona dengan KDH 20%.
Ketentuan umum mengenai KDH adalah sebagai berikut:
Koefisien dasar hijau (KDH) ditetapkan sesuai dengan peruntukkan dalam
rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
KDH minimal 10% pada daerah sangat padat/padat.
KDH ditetapkan meningkat setara dengan naiknya ketinggian bangunan dan
berkurangnya kepadatan wilayah.
Untuk perhitungan KDH secara umum, digunakan rumus:
KDH = 100 % - (KDB + 20%KDB)
Atas dasar tersebut besarnya ketentuan KDH tergantung pada ketentuan KDB.
4-149
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Lembaga pemerintah dalam hal ini dilibatkan sesuai dengan lingkup tugas masing-masing
lembaga tersebut, yaitu :
4-150
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan
Perangkat Daerah.
3. Lembaga swasta yang dilibatkan dalam penataan ruang ini adalah yang memiliki
kontribusi terhadap pemanfaatan ruang secara ekonomi karena keterlibatannya
membawa dampak peningkatan perekonomian pada kawasan-kawasan tertentu.
Sektor swasta (privat) ini berperan dalam hal peningkatan investasi untuk
pemanfaatan ruang.
4. Berbagai lembaga masyarakat yang terkait dengan pemanfaatan ruang secara
signifikan seharusnya berperan cukup penting dalam proses kegiatan pemanfaatan
dan pengendalian ruang.
Tabel 4. 89 Nama Organisasi dan Tugas dari Perangkat Daerah Kabupaten Bogor
No Organisasi Tugas
I Pemerintah
1 Sekretariat Daerah Tipe A merupakan unsur staf dan mempunyai tugas melakukan penyusunan
kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif;
2 Sekretariat Dewan merupakan unsur pelayanan administrasi dan pemberian dukungan
Perwakilan Rakyat Daerah terhadap tugas dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Tipe A mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan dan
keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah serta menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli
yang diperlukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam
melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan;
3 Inspektorat Tipe A merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dan mempunyai tugas membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan oleh Perangkat Daerah;
4 Dinas Pendidikan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendidikan;
5 Dinas Pemuda dan Olah menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kepemudaan dan olah
Raga Tipe A raga;
6 Dinas Kebudayaan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kebudayaan dan bidang
Pariwisata Tipe A pariwisata;
7 Dinas Kesehatan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan;
8 Dinas Sosial Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial;
9 Dinas Pemberdayaan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan perempuan dan perlindungan anak dan bidang pengendalian penduduk
Anak, Pengendalian dan keluarga berencana;
Penduduk dan Keluarga
Berencana Tipe A
10 Dinas Kependudukan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang administrasi
Pencatatan Sipil Tipe A kependudukan dan pencatatan sipil;
4-151
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Organisasi Tugas
11 Dinas Pemberdayaan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Tipe A masyarakat dan desa;
12 Dinas Penanaman Modal dan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan
Pelayanan Terpadu Satu bidang energi sumber daya mineral;
Pintu Tipe A
13 Dinas Koperasi, Usaha Kecil menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil
dan Menengah Tipe A dan menengah;
14 Dinas Perdagangan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perdagangan dan
Perindustrian Tipe A bidang perindustrian;
15 Dinas Tenaga Kerja Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan
bidang transmigrasi;
16 Dinas Komunikasi dan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang komunikasi dan
Informatika Tipe A informatika, bidang persandian dan bidang statistik;
17 Dinas Perumahan, Kawasan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perumahan dan
Permukiman dan Pertanahan kawasan pemukiman dan bidang pertanahan;
Tipe A
18 Dinas Pekerjaan Umum dan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan
Penataan Ruang Tipe A penataan ruang;
19 Dinas Perhubungan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perhubungan untuk
wilayah daratan;
20 Dinas Ketahanan Pangan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pangan;
Tipe A
21 Dinas Tanaman Pangan, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pertanian;
Hortikultura dan Perkebunan
Tipe A
22 Dinas Perikanan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kelautan dan
Peternakan Tipe A perikanan serta urusan pemerintahan bidang pertanian aspek
perternakan;
23 Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan
Tipe A bidang kehutanan;
24 Dinas Arsip dan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kearsipan dan bidang
Perpustakaan Tipe A perpustakaan;
25 Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketentraman dan
Tipe A ketertiban umum serta perlindungan masyarakat sub urusan
ketentraman dan ketertiban umum;
26 Dinas Pemadam Kebakaran menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketentraman dan
Tipe B ketertiban umum serta perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran.
27 Badan Kepegawaian dan melaksanakan fungsi penunjang bidang kepegawaian, pendidikan dan
Pengembangan Sumber Daya pelatihan;
Manusia Tipe A
28 Badan Pengelolaan melaksanakan fungsi penunjang keuangan;
Keuangan dan Aset Daerah
Tipe A
29 Badan Pengelolaan melaksanakan fungsi penunjang keuangan;
Pendapatan Daerah Tipe A
30 Badan Perencanaan melaksanakan fungsi penunjang perencanaan dan fungsi penunjang
Pembangunan, Penelitian penelitian dan pengembangan;
dan Pengembangan Daerah
Tipe A
31 Badan Kesatuan Bangsa dan melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan
Politik Tipe A politik.
II Masyarakat
KNPI, PHRI, ORGANDA
III Swasta
PT. PLN, REI,
PT. Telkom, HIPMI,
PDAM, KONI,
4-152
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Organisasi Tugas
PT. KAI,
KADIN,
Perbankan
Indosat,
Pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP
Ciomas ini dalam mekanisme pengelolaan tata ruang perlu didukung oleh aspek
kelembagaan di daerah yang berfungsi sebagai badan koordinasi. Selain itu, dalam
kegiatan perencanaan terdapat tiga elemen dasar yang mencakup perencanaan,
pemanfaatan, dan pengendalian yang masing-masing membutuhkan lembaga yang
mengkoordinasikan/ bertanggung jawab. Kelembagaan penataan ruang diharapkan
mampu berfungsi sebagai wadah media komunikasi antar stakeholder terkait untuk
mengatasi masalah keruangan yang ada di wilayah perencanaan. Adapun kebutuhan
pengembangan kelembagaan penataan ruang dalam tiga aspek diatas sebagai berikut:
4-153
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Koordinasi
Kegiatan koordinasi ditujukan untuk menghindari terjadinya konflik yang
mungkin timbul di antara para pengguna ruang dalam proses pemanfaatan ruang.
Lembaga yang berperan sebagai lembaga koordinasi kegiatan penataan ruang
adalah TKPRD yang dibentuk dari beberapa instansi di tingkat Kota.
Pengawasan
Kegiatan pengawasan merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk
menemukenali dan memperbaiki permasalahan yang ditemui dalam kegiatan
pemanfaatan ruang, menyediakan informasi tentang perkembangan situasi yang
terjadi dalam proses pemanfaatan ruang serta melakukan kegiatan evaluasi yang
dimaksudkan untuk menghasilkan umpan balik dalam rangka penyempurnaan
kegiatan penataan ruang yang sedang berjalan maupun sebagai masukan bagi
penyempurnaan rencana tata ruang. Lembaga yang berperan dalam kegiatan
pengawasan terutama juga dilaksanakan oleh TKPRD. Selain itu, masyarakat
dalam hal ini juga sangat diharapkan dapat berperan aktif dalam mengawasi
pelaksanaan tata ruang wilayah.
Penertiban
Kegiatan penertiban dimaksudkan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya
penyimpangan terhadap rencana tata ruang dalam proses pemanfaatan ruang.
4-154
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
RDTR WP
Ciomas Konteks Masalah
Keruangan
Diskusi
Ti
Medias
Pemanfaatan Program
Ruang Sesuai Keruangan
Pelaksanaan
Ya Indikator Kinerja
Program
End
2. Lembaga Pembuat Rekomendasi, terdiri atas: TKPRD dalam hal ini menjadi
wewenang Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
Kabupaten Bogor. TKPRD ini juga beranggotakan dinas-dinas teknis lain yang ada di
wilayah pemerintahan Kabupaten Bogor. Selain lembaga-lembaga dalam
Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor, terkait adanya otonomi daerah, maka
keterlibatan masyarakat baik dalam tingkat kecamatan maupun desa juga memiliki
peran penting dalam perencanaan pembangunan. Adapun lembaga-lembaga tersebut
antara lain tokoh masyarakat,
4-155
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
LKMD, PKK, RW, RT, karang taruna, LSM, dan lembaga sosial lainnya yang
terdapat dalam masyarakat WP Ciomas. Adanya lembaga-lembaga tersebut dapat
menciptakan adanya kesinambungan antara pemerintah kota dan pemerintah daerah di
kecamatan maupun kelurahan/desa yang bersangkutan.
Klasifikasi zona adalah jenis dan hirarki zona yang disusun berdasarkan kajian
teoritis, kajian perbandingan, maupun kajian empirik untuk digunakan pada kawasan
perkotaan yang disusun Peraturan Zonasinya. Perkembangan WP Ciomas, dengan segala
aktivitasnya menimbulkan segmentasi ruang untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Tiap ruang
memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda-beda. Antara ruang yang satu dengan
ruang yang lain memerlukan penempatan dan penataan supaya tidak menimbulkan
gangguan satu sama lain. Secara umum tujuan dari penyusunan klasifikasi zonasi untuk :
4-156
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
Kawasan Lindung
1 Hutan Lindung HL Peruntukan ruang yang memelihara dan terjaga dan terwujudnya kawasan hutan dengan faktor- faktor
merupakan bagian dari kawasan mewujudkan kelestarian kelestarian fungsi hutan kelas lereng, jenis tanah dan
lindung yang mempunyai fungsi fungsi hutan lindung dan lindung dan tidak intensitas hujan setelah masing-
pokok sebagai perlindungan mencegah timbulnya adanya kerusakan hutan masing dikalikan dengan angka
sistem penyangga kehidupan kerusakan hutan meningkatnya fungsi penimbang mempunyai jumlah nilai
untuk mengatur tata air, meningkatkan fungsi hutan lindung terhadap (skor) 175 (seratus tujuh puluh lima)
mencegah banjir, mengendalikan hutan lindung terhadap tanah, air, iklim, atau lebih
erosi, mencegah intrusi air laut, tanah, air, iklim, tumbuhan, dan satwa kawasan hutan yang mempunyai
dan memelihara kesuburan tanah tumbuhan, dan satwa lereng lapangan 40% (empat puluh
persen) atau lebih dan/atau kawasan
hutan yang mempunyai ketinggian
2000 (dua ribu) meter atau lebih di
atas permukaan laut kawasan
bercurah hujan yang tinggi,
berstruktur tanah yang mudah
meresapkan air dan mempunyai
geomorfologi yang mampu
meresapkan air hujan secara besar-
besaran
2 Badan Air BA Air permukaan bumi yang
berupa sungai, danau, embung,
waduk, dan sebagainya.
3 Konservasi Taman Nasional TN Daerah pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan
untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan,
menunjang budi daya,
pariwisata, dan rekreasi.
4-157
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
4 Perlindungan PB Peruntukan ruang yang Meresapkan air hujan Terserapnya air hujan Kawasan yang mempunyai
terhadap merupakan bagian dari sehingga dapat menjadi sehingga menjadi kemampuan tinggi untuk meresapkan
kawasan kawasan lindung yang tempat pengisian air tempat pengisian air air hujan sebagai pengontrol tata air
Bawahannya mempunyai fungsi pokok bumi (akuifer) yang bumi (akuifer) yang permukaan.
sebagai perlindungan berguna sebagai berguna sebagai sumber
terhadap kawasan di sumber air air
bawahannya meliputi
kawasan gambut dan
kawasan
resapan air
5 Perlindungan PS Daerah yang diperuntukkan bagi Melindungi fungsi Terlindungi fungsi Untuk sungai tidak bertanggul
Setempat kegiatan pemanfaatan lahan pantai, sungai, mata air, pantai, sungai, mata air, sempadan sungai ditentukan:
yang menjunjung tinggi nilai- situ, danau, embung, situ, danau, embung, i. Paling sedikit berjarak 10 meter
nilai luhur dalam tata kehidupan danwaduk, serta danwaduk, serta dari tepi kiri dan kanan palung
masyarakat untuk melindungi kawasan lainnya yang kawasan lainnya yang sungai sepanjang alur sungai,
dan mengelola lingkungan hidup memiliki fungsi memiliki fungsi kurang dari atau sama dengan 3
secara lestari, serta dapat perlindungan setempat perlindungan setempat meter
menjaga kelestarian jumlah, agar tidak terganggu agar tidak terganggu ii. Paling sedikit berjarak 15 meter
kualitas penyediaan tata air, oleh aktivitas yang oleh aktivitas yang dari tepi kiri dan kanan palung
kelancaran, ketertiban berkembang di berkembang di sungai sepanjang alur sungai,
pengaturan, dan pemanfaatan air sekitarnya sekitarnya dalam hal kedalaman sungai lebih
dari sumber-sumber air. Melindungi kegiatan Terlindungi kegiatan dari 3 meter sampai dengan 20
Termasuk didalamnya kawasan pemanfataan dan upaya pemanfaatan dan upaya meter
kearifan lokal dan sempadan peningkatan nilai peningkatan nilai iii. Paling sedikit berjarak 30 meter
yang berfungsi sebagai kawasan manfaat sumber daya manfaat sumber daya dari tepi kanan dan kiri palung
lindung antara lain sempadan yang ada agar dapat yang ada agar dapat sungai sepanjang alur sungai,
pantai, sungai, mata air, situ, memberikan hasil secara memberikan hasil dalam hal kedalaman sungai lebih
danau, embung, dan optimal sekaligus secara optimal dari 20 meter
waduk, serta kawasan lainnya menjaga kelestarian sekaligus menjaga Untuk sungai bertanggul sempadan
yang memiliki fungsi fungsi pantai, sungai, kelestarian fungsi sungai ditentukan paling sedikit
perlindungan setempat. mata air, situ, danau, pantai, sungai, mata air, berjarak 3 meter dari tepi luar kaki
embung, danwaduk, situ, danau, embung, tanggul sepanjang alur sungai
serta kawasan lainnya danwaduk, serta Luasan lahan yang mengelilingi dan
yang memiliki fungsi kawasan lainnya yang berjarak 50 (lima puluh) meter dari tepi
perlindungan setempat memiliki fungsi muka air tertinggi danau/waduk yang
perlindungan setempat pernah terjadi
4-158
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
6 Ruang Terbuka Sub Zona Rimba RTH-1 Suatu hamparan lahan yang memperbaiki dan terjaganya iklim dapat berbentuk bergerombol atau
Hijau Kota bertumbuhan pohon-pohon menjaga iklim mikro dan nilai menumpuk, menyebar, atau
yang ompak dan rapat di dalam mikro dan nilai estetika berbentuk jalur
wilayah perkotaan baik pada estetika tersedianya ruang luas area yang ditanami (ruang
tanah Negara maupun tanah meresapkan air untuk daerah hijau) seluas 90%-100% dari luas
hak, yang ditetapkan sebagai menciptakan resapan air rimba kota
rimba kota oleh pejabat yang keseimbangan dan terciptanya untuk rimba kota berbentuk
berwenang keserasian lingkungan keseimbangan dan jalur, lebar minimal adalah 30 m
fisik kota keserasian lingkungan untuk rimba kota bergerombol atau
mendukung pelestarian fisik kota menumpuk, minimal memiliki
dan perlindungan tersedianya ruang jumlah vegetasi 100 pohon dengan
keanekaragaman hayati untuk melestarikan jarak tanam rapat tidak beraturan
dan melindungi untuk rimba kota yang tidak
keanekaragaman mempunyai pola atau bentuk
hayati tertentu, luas minimalnya adalah
2.500 m. komunitas vegetasi tumbuh
meyebar terpencar- pencar dalam
bentuk rumpun atau gerombol-
gerombol
kecil
Sub Zona Taman RTH-3 taman yang ditujukan untuk menciptakan kawasan tersedianya ruang lokasi taman berada pada wilayah
Kecamatan melayani penduduk satu pengendalian air larian untuk kawasan kecamatan yang bersangkutan
kecamatan dengan menyediakan pengendalian air larian luas taman minimal 0,2 m2 per
kolam retensi dengan menyediakan penduduk RW, dengan luas
menyediakan area kolam retensi minimal
penciptaan iklim mikro tersedianya area 24.000 m2
dan pereduksi polutan di penciptaan iklim mikro luas area yang ditanami tanaman
kawasan perkotaan dan pereduksi polutan (ruang hijau) minimal seluas 80%-90%
menyediakan tempat di kawasan perkotaan dari luas taman, sisanya dapat berupa
rekreasi dan olahraga tersedianya tempat pelataran yang diperkeras sebagai
masyarakat skala rekreasi dan olahraga tempat melakukan berbagai aktivitas.
kecamatan masyarakat skala pada taman ini selain ditanami dengan
menyediakan area kecamatan berbagai tanaman, juga terdapat
terbuka sebagai ruang tersedianya area minimal 50 (lima puluh) pohon
alternatif terbuka sebagai ruang pelindung dari jenis pohon kecil atau
alternatif sedang untuk jenis taman aktif dan
minimal 100 (lima puluh) pohon
4-159
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
mitigasi/evakuasi mitigasi/evakuasi pelindung dari jenis pohon kecil atau
bencana bencana sedang untuk jenis taman pasif
mendukung pelestarian tersedianya ruang untuk
dan perlindungan melestarikan dan
keanekaragaman hayati melindungi
keanekaragaman hayati
Sub Zona Taman RTH-4 Taman yang ditujukan untuk Menciptakan kawasan Tersediannya ruang Lokasi taman berada pada wilayah
Kelurahan melayani penduduk satu pengendalian air larian untuk kawasan kelurahan yang bersangkutan
kelurahan Menyediakan area pengendalian air larian Luas taman minimal 0,3 m2 per
penciptaan iklim mikro Tersedianya area penduduk RW dengan luas minimal
dan pereduksi polutan di penciptaan iklim mikro 9.000 m2
kawasan perkotaan dan pereduksi polutan Luas area yang ditanami tanaman
Menyediakan tempat di kawasan perkotaan (ruang hijau) minimal seluas 80%-90%
rekreasi dan olahraga Tersedianya tempat dari luas taman, sisanya dapat berupa
masyarakat skala rekreasi dan olahraga pelataran yang diperkeras sebagai
kelurahan masyarakat skala tempat melakukan berbagai aktivitas.
Menyediakan area kelurahan Pada taman ini selain ditanami dengan
terbuka sebagai ruang Tersediannya area berbagai tanaman, juga terdapat
alternatif terbuka sebagairuang minimal 25 (dua puluh lima) pohon
mitigasi/evakuasi alternatif kecil atau sedang untukjenis taman
bencana mitigasi/evakuasi aktif dan minimal 50 (lima puluh)
Mendukung pelestarian bencana pohon pelindung dari jenis pohon kecil
dan perlindungan Tersediannya ruang atau sedang untuk jenis taman pasif
keanekaragaman hayati untuk melestarikan dan
melindungi
keanekaragaman hayati
Sub Zona RTH-7 Penyediaan ruang terbuka hijau Menyediakan ruang Tersedianya ruang Ukuran makam 1 m x 2 m;
Pemakaman yang berfungsi utama sebagai untuk tempat untuk tempat Jarak antar makam satu dengan lainnya
tempat penguburan jenazah. pemakaman umum pemakaman umum minimal 0,5 m;
Selain itu juga dapat berfugnis Menciptakan kawasan Tersedianya ruang Tiap makam tidak diperkenankan
sebagai pengendalian air larian untuk kawasan dilakukan penembokan/perkerasan;
daerah resapan air, tempat Menyediakan area pengendalian air larian Pemakaman dibagi dalam beberapa
pertumbuhan berbagai jenis penciptaan iklim mikro Tersedianya area blok, luas dan jumlah masing-masing
vegetasi, pencipta iklim mikro dan pereduksi polutan penciptaan iklim mikro blok disesuaikan dengan kondisi
serta tempat hidup burung serta dikawasan perkotaan pemakaman setempat;
fungsi sosial masyarakat
4-160
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
disekitar seperti beristirahat dan Mendukung pelestarian dan pereduksi polutan Batas antar blok pemakaman berupa
sebagai sumber pendapatan dan perlindungan di kawasan perkotaan pedestrian lebar 150-200cm dengan
keanekaragaman hayati Tersedianya ruang deretan pohon pelindung disalah satu
untuk melestarikan dan sisinya;
melindungi Batas terluar pemakaman berupa pagar
keanekaragaman hayati tanaman atau kombinasi antara pagar
buatan dengan pagar tanaman, atau
dengan pohon pelindung;
Ruang hijau pemakaman termasuk
pemakaman tanpa perkerasan minimal
70% dari total area pemakaman
7 Suaka alam dan SC Peruntukan ruang yang Meningkatkan fungsi Meningkatnya fungsi Kawasan yang ditunjuk mempunyai
Cagar budaya merupakan bagian dari lindung terhadap tanah, lindung terhadap keanekaragaman jenis tumbuhan dan
kawasan lindung yang air, iklim, tumbuhan dan tanah, air, iklim, satwa serta tipe ekosistemnya; dan/atau
memiliki ciri khas tertentu satwa, serta nilai budaya tumbuhan dan satwa, mewakili formasi biota tertentu
baik di darat maupun di dan sejarah bangsa serta nilai budaya dan dan/atau unit-unit penyusunnya
perairan yang mempunyai Mempertahankan sejarah bangsa Mempunyai kondisi alam, baik biota
fungsi pokok sebagai keanekaragaman hayati, Terjaganya maupun fisiknya yang masih asli dan
kawasan pengawetan satwa, tipe ekosistem keanekaragaman tidak atau belum diganggu manusia
keragaman jenis tumbuhan, dan keunikan alam hayati, satwa, tipe dan/atau mempunyai luas dan bentuk
satwa dan ekosistemnya ekosistem dan tertentu agar menunjang pengelolaan
beserta nilai budaya dan keunikan alam yang efektif dengan daerah penyangga
sejarah bangsa yang cukup luas
Mempunyai ciri khas dan dapat
merupakan satu-satunya contoh di
suatu daerah serta keberadaannya
memerlukan observasi
8 Rawan Bencana RB Peruntukan ruang yang Menetapkan zona yang Tidak adanya Lokasi yang berdekatan dengan
alam merupakan bagian dari tidak boleh dijadikan pembangunan, sumber-sumber bencana (tebing tinggi,
kawasan lindung yang sebagai lokasi apabila risiko laut, bantaran sungai, gunung berapi,
memiliki ciri khas tertentu pembangunan, apabila bencana cukup daerah sesar gempa) yang memiliki
baik di darat maupun di risiko bencana cukup tinggi tingkat resiko kecil, sedang, hingga
perairan yang sering atau tinggi. Terlaksananya tinggi bagi manusia untuk
berpotensi tinggi mengalami Pencegahan dan pencegahan dan menyelamatkan diri pada saat bencana
tanah longsor, gelombang penanganan secara penanganan secara terjadi
pasang/tsunami, banjir,
4-161
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
letusan gunung berapi, dan serius dalam bencana serius dalam
gempa bumi alam bencana alam
Meminimalkan korban Terminimalisasinya
jiwa akibat bencana jumlah korban jiwa
alam akibat bencana alam
Kawasan Budidaya
1 Badan Jalan BJ Bagian jalan yang berada di
antara kisi-kisi jalan dan
merupakan lajur utama yang
meliputi jalur lalu lintas dan
bahu jalan
2 Perumahan Sub Zona R-1 Peruntukan ruang yang Menyediakan zona untuk Tersedianya unit hunian Zona dengan wilayah perencanaan yang
Kepadatan Sangat merupakan bagian dari kawasan pembangunan unit hunian dengan tingkat kepadatan memiliki kepadatan bangunan diatas 1000
Tinggi budi daya difungsikan untuk dengan tingkat kepadatan sangat tinggi (seribu) rumah/hektar
tempat tinggal atau hunian sangat tinggi. Dalam
dengan perbandingan yang pembangunan rumah
sangat besar antara jumlah secara vertikal dengan
bangunan rumah dengan luas kepadatan sangat tinggi
lahan berlaku kepemilikan
berdasarkan strata title,
dimana setiap pemilik unit
hunian memiliki hak
menggunakan bagian
bersama, benda bersama
dan tanah bersama dan
kewajiban yang sama
dalam menyediakan
fasilitas lingkungan di
dalam satuan
perpetakannya
(apartemen/rumah susun)
Sub Zona R-2 peruntukan ruang yang menyediakan zona untuk tersedianya unit hunian zona dengan wilayah perencanaan yang
Kepadatan Tinggi merupakan bagian dari kawasan pembangunan unit hunian dengan tingkat kepadatan memiliki kepadatan bangunan 100
budidaya difungsikan untuk dengan tingkat kepadatan tinggi (seratus)-1000 (seribu) rumah/hektar
tempat tinggal atau hunian tinggi
dengan perbandingan yang besar
4-162
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
antara jumlah bangunan rumah zona peruntukan hunian dengan luas
dengan luas lahan persil dari 60 m2 sampai dengan 150
m2
Sub Zona R-3 peruntukan ruang Bertujuan menyediakan Tersedianya unit hunian zona dengan wilayah perencanaan
Kepadatan Sedang yang merupakan bagian dari zona untuk pembangunan dengan tingkat kepadatan yang memiliki kepadatan bangunan 40
kawasan budidaya difungsikan unit huniandengan tingkat sedang (empat puluh)-100 (seratus)
untuk tempat tinggal atau hunian kepadatan sedang rumah/hektar
dengan perbandingan yang zona peruntukan hunian dengan luas
hampir seimbang antara jumlah persil dari 150 m2 sampai dengan 250
bangunan rumah dengan luas m2
lahan
Sub Zona R-4 peruntukan ruang yang bertujuan menyediakan tersedianya unit hunian zona dengan wilayah perencanaan
Kepadatan Rendah merupakan bagian dari kawasan zona untuk pembangunan dengan tingkat kepadatan yang memiliki kepadatan bangunan
budidaya difungsikan untuk unit huniandengan tingkat rendah dibawah 10 (sepuluh)-40 (empat
tempat tinggal atau hunian kepadatan rendah puluh) rumah/hektar
dengan zona peruntukan hunian dengan luas
perbandingan yang kecil antara persil dari 150 m2 sampai dengan 250
jumlah bangunan rumah dengan m2
luas lahan
Sub Zona R-5 peruntukan ruang yang menyediakan zona untuk tersedianya unit hunian zona dengan wilayah perencanaan
Kepadatan Sangat merupakan bagian dari kawasan pembangunan unit hunian dengan tingkat kepadatan yang memiliki kepadatan bangunan
Rendah budi daya difungsikan untuk dengan tingkat kepadatan sangat rendah dibawah 10 (sepuluh) rumah/hektar
tempat tinggal atau hunian sangat rendah
dengan perbandingan yang
sangat kecil antara jumlah
bangunan rumah dengan luas
lahan
3 Perdagangan dan Perdagangan dan K-1 Peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk: lingkungan dengan tingkat
Jasa Jasa Skala WP merupakan bagian dari menampung tenaga menampung tenaga kepadatan tinggi, sedang, dan
kawasan budi daya kerja, pertokoan, jasa, kerja, pertokoan, jasa, rendah dan akan diatur lebih lanjut
difungsikan untuk rekreasi, dan rekreasi, dan di dalam peraturan zonasi
pengembangan kelompok pelayanan Masyarakat pelayanan masyarakat lingkungan yang diarahkan
kegiatan perdagangan dan/atau menyediakan fasilitas menyediakan fasilitas untuk membentuk karakter
jasa, tempat bekerja, tempat pelayanan pelayananperdaganga ruang kota melalui
berusaha, tempat hiburan dan perdagangan dan jasa n dan jasa yang pengembangan bangunan
rekreasi dengan skala yang dibutuhkan dibutuhkan bangunan tunggal
4-163
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
pelayanan regional yang masyarakat dalam masyarakat dalam skala pelayanan perdagangan dan
dikembangkan dalam bentuk skala pelayanan skala pelayanan jasa yang direncanakan adalah
tunggal secara horisontal regional dan kota regional dan kota tingkat nasional, regional, dan
maupun vertikal membentuk karakter membentuk karakter kota
ruang kota melalui ruang kota melalui jalan akses minimum adalah
pengembangan pengembangan jalan kolektor
bangunan bangunan tidak berbatasan langsung
perdagangdan dan perdagangan dan jasa dengan perumahan penduduk
jasa dalam bentuk dalam bentuk tunggal
tunggal
Perdagangan dan K-2 Peruntukan ruang yang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk: Lingkungan dengan tingkat kepadatan
Jasa Skala WP merupakan bagian dari kawasan menampung tenaga menampung tenaga rendah sampai sedang
budi daya difungsikan untuk kerja, pertokoan, jasa, kerja, pertokoan, jasa, Skala pelayanan perdagangan dan jasa
pengembangan kelompok rekreasi, dan pelayanan rekreasi, dan yang direncanakan adalah tingkat
kegiatan perdagangan dan/atau masyarakat pelayanan masyarakat regional, kota, dan lokal
jasa, tempat bekerja, tempat menyediakan fasilitas menyediakan fasilitas Jalan akses minimum adalah jalan
berusaha, tempat hiburan dan pelayanan perdagangan pelayanan perdagangan kolektor
rekreasi dengan skala pelayanan dan jasa yang dan jasa yang Sebagai bagian dari fasilitas perumahan
WP dibutuhkan masyarakat dibutuhkan masyarakat dan dapat berbatasan langsung dengan
dalam skala pelayanan dalam skala pelayanan perumahan penduduk
kota dan lokal kota dan lokal
Perdagangan dan K-3 Peruntukan ruangyang Menyediakan ruang untuk: Tersedianya ruang untuk: Lingkungan dengan tingkat kepadatan
Jasa Skala SWP merupakanbagian dari Menampung tenaga Menampung tenaga sedang sampai tinggi.
kawasanbudi dayadifungsikan kerja, pertokoan, jasa, kerja, pertokoan, jasa, Skala pelayanan perdagangan dan jasa
untukpengembangankelompok rekreasi dan pelayanan rekreasi, dan pelayanan yang dierencakanan adalah tingkat
kegiatanperdagangandan/atau Menyediakan fasilitas masyarakat regional, kota dan lokal
jasa, tempatbekerja, pelayanan perdagangan Menyediakan fasilitas Jalan akses minimum adalah jalan
tempatberusaha, tempat dan jasa yang pelayanan kolektor
hiburan dan rekreasidengan dibutuhkan masyarakat perdagangan dan jasa Sebagai bagian dari fasilitas
skala pelayanan SWP dalam skala pelayanan yang dibutuhkan perumahan dan dapat berbatasan
kota dan lokal masyarakat dalam langsung dengan perumahan penduduk
skala pelayanan kota
dan lokal
4-164
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
4 Perkantoran KT Peruntukan ruang yang Menyediakan lahan Tersedianya lahan Kantor pemerintahan baik tingkat pusat
merupakan bagian dari kawasan untuk menampung untuk menampung maupun daerah (provinsi,
budi daya difungsikan untuk tenaga kerja dalam tenaga kerja dalam kota/kabupaten, kecamatan, kelurahan)
pengembangan kegiatan wadah berupa wadah berupa Kantor atau instalasi hankam termasuk
pelayanan pemerintahan dan perkantoran, perkantoran, tempat latihan baik pada tingkatan
tempat bekerja/berusaha, tempat pemerintah dan/atau pemerintah dan/atau nasional, Kodam, Korem, Koramil,
berusaha, dilengkapi dengan swasta; swasta; Polda, Polwil, Polsek, dan sebagainya
fasilitas umum/sosial Menyediakan ruang Tersedianya ruang Untuk pemerintah tingkat pusat,
pendukungnya. yang cukup bagi yang cukup bagi provinsi dan kota aksesibilitas
penempatan penempatan minimum adalah jalan kolektor untuk
kelengkapan dasar fisik kelengkapan dasar pemerintah tingkat kecamatan dan
berupa sarana-sarana fisik berupa dibawahnya aksesibilitas minimum
penunjang yang saranasarana adalah jalan lingkungan utama
berfungsi untuk penunjang yang Lingkungan dengan tingkat kepadatan
penyelenggaraan dan berfungsi untuk tinggi, sedang, dan rendah dan akan
pengembangan kegiatan penyelenggaraan diatur lebih lanjut didalam peraturan
perkantoran yang danpengembangan zonasi
produktif sehingga kegiatan perkantoran Lingkungan yang diarahkan untuk
dapat berfungsi yang produktif membentuk karakter tuang kota melalui
sebagaimana mestinya; sehingga dapat pengembangan bangunan bangunan
dan berfungsi sebagaimana tunggal
Menyediakan ruang mestinya; dan Skala pelayanan yang direncanakan
yang cukup bagi sarana- tersedianya ruang yang adalah tingkat nasional dan regional
sarana umum, terutama cukup bagi sarana dan kota jalan akses minimum adalah
untuk melayani sarana umum, jalan kolektor tidak berbatasan
kegiatan-kegiatan terutama untuk langsung dengan perumahan penduduk
perkantoran, yang melayani
diharapkan dapat kegiatankegiatan
Meningkatkan perkantoran, yang
pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat
daerah. meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
daerah.
5 Industri Industri Kimia I-1 zona industri yang mengolah pengelolaan kegiatan terkelolanya dikembangkan pada lingkungan
Dasar bahan mentah menjadi bahan industri yang dilakukan kegiatan industri dengan tingkat kepadatan rendah
4-165
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
baku serta memiliki proses secara terpadu dengan secara terpadu tidak berada maupun berbatasan
kimia yang menghasilkan penyediaan fasilitas- tersedianya fasilitas- langsung dengan zona perumahan
produk zat kimia dasar, seperti fasilitas bersama, fasilitas bersama penentuan lokasi industri
asam sulfat (H2SO4) dan sehingga para pengguna keselamatan kerja dilakukan dengan memperhatikan
ammonia (NH3), seperti, dapat bekerja secara maupun bangunan rencana transportasi yang
Industri kertas, semen, obat- efisien dan pengawasan termonitor dengan berhubungan dengan simpul bahan
obatan, pupuk, kaca, dan lain- terhadap keselamatan baik baku industri dan simpul-simpul
lain kerja maupun bangunan pemasaran hasil produksi yang
dapat termonitor dengan merupakan bagian dari rencana
baik umum jaringan transportasi yang
tertuang di dalam rencana tata
ruang maupun rencana induk
transportasi
memperhatikan ketentuan
peraturan perundang- undangan
terkait dengan pengembangan
lahan industri
Industri Mesin dan I-2 zona industri bahan logam menyediakan ruang tersedianya ruang untuk dikembangkan pada lingkungan
Logam dasar dan produk dasar yang untuk pengembangan pengembangan industri dengan tingkat kepadatan rendah
menghasilkan bahan baku industri mesin dan logam mesin dan logam dasar penentuan lokasi industri
dan bahan setengah jadi, dasar beserta fasilitas beserta fasilitas dilakukan dengan memperhatikan
seperti industri peralatan pelengkapnya yang pelengkapnya yang rencana tranportasi yang
listrik, mesin, besi beton, membutuhkan lahan luas membutuhkan lahan berhubungan dengan simpul bahan
pipa baja, kendaraan yang ditata secara luas yang ditata secara baku industri dan simpul-simpul
bermotor, pesawat terbang, horizontal horizontal pemasaran hasil produksi yang
dan lain-lain merupakan bagian dari rencana
umum jaringan transportasi yang
tertuang di dalam rencana tata
ruang maupun rencana induk
transportasi
memperhatikan kepadatan lalu
lintas dan kapasitas jalan di sekitar
4-166
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
kawasan industri tidak berada
maupun berbatasan langsung
dengan zona perumahan
memperhatikan penanganan
limbah industri
memperhatikan ketentuan
peraturan perundang- undangan
terkait dengan pengembangan
lahan industri
Industri kecil I-3 Zona industri dengan modal Menyediakan ruang Tersedianya ruang Dikembangkan pada
kecil dan tenaga kerja yang untuk untuk industri- untuk untuk industri- lingkungan dengan
sedikit dengan peralatan industri kecil yang industri kecil yang tingkat kepadatan rendah
sederhana. Biasanya merupakan mengakomodasi mengakomodasi sampai sedang
industri yang dikerjakan per kegiatan industri skala kegiatan industri skala Penentuan lokasi industri
orang atau rumah tangga, seperti kecil yang ditata dalam kecil dilakukan dengan
industri roti, kompor minyak, perpetakan kecil dengan Terfasilitasinya memperhatikan
makanan ringan, minyak goreng lantai dua sampai empat masyarakat luas untuk keserasian dengan
curah dan lain-lain lapis, sehingga berusaha pada lingkungan sekitar serta
memungkinkan bangunan industri kebutuhannya
masyarakat luas yang berdekatan Memperhatikan
berusaha pada bangunan dengan rumah kepadatan lalu lintas dan
industri yang berdekatan tinggalnya kapasitas jalan di sekitar
dengan rumah industry
tinggalnya Dapat dikembangkan di
zona perumahan selama
tidak mengganggu aspek
lingkungan
Memperhatikan
penanganan limbah
industry berada di dalam
bangunan deret atau
perpetakan disediakan
lahan untuk bongkar
muat barang hasil
industri sehingga tidak
4-167
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
mengganggu arus lalu
lintas sekitar pemukiman
Memperhatikan ketentuan peraturan
perundang- undangan terkait dengan
pengembangan lahan industri
Aneka industri I-4 Industri yang menghasilkan Menyediakan ruangan bagi Tersedianya ruangan Dikembangkan pada
beragam kebutuhan konsumen kegiatan-kegiatan industri bagi kegiatan- kegiatan lingkungan dengan tingkat
dibedakan ke dalam 4 yang beragam untuk industri yang beragam kepadatan rendah sampai
golongan, yaitu: memenuhi permintaan untuk memenuhi sedang
1. Aneka pengolahan pangan pasar serta meningkatkan permintaan pasar Penentuan lokasi industri
yang menghasilkan kebutuhan keseimbangan antara Meningkatnya dilakukan dengan
pokok di bidang pangan seperti penggunaan lahan secara keseimbangan antara memperhatikan rencana
garam, gula, margarine, ekonomis dan mendorong penggunaan lahan transportasi yang berhubungan
minyak goreng, rokok, susu, pertumbuhan lapangan secara ekonomis dengan simpul bahan baku
tepung terigu kerja Meningkatnya industri dan simpul-simpul
2. Aneka pengolahan sandang pertumbuhan lapangan pemasaran hasil produksi yang
yang menghasilkan kebutuhan kerja merupakan bagian dari
sandang, seperti bahan tenun, rencana umum jaringan
tekstil, industri kulit dan transportasi yang tertuang di
pakaian jadi dalam rencana tata ruang
3. Aneka kimia dan serat yang maupun rencana induk
mengolah bahan baku melalui transportasi
proses kimia sehingga menjadi Memperhatikan kepadatan lalu
barang jadi yang dapat lintas dan kapasitas jalan di
dimanfaatkan, seperti ban sekitar industri
kendaraan, pipa paralon, pasta Disediakan lahan untuk bongkar muat
gigi, sabun cuci, dan korek barang hasil industri sehingga tidak
apianeka bahan bangunan yang mengganggu arus lalu lintas sekitar
mengolah pemukiman
4. Aneka bahan bangunan, seperti
industri kayu, keramik, kaca
dan marmer
6 Sarana Sub Zona Skala SPU-1 Peruntukan ruang yang Menyediakan sarana Tersedianya sarana Lokasi SPU dapat disebar ada titik-titik
Pelayanan Kabupaten/ Kota merupakan bagian dari kawasan pelayanan pendidikan, pelayanan pendidikan, strategis atau sekitar pusat kota.
Umum budi daya yang dikembangkan kesehatan, olahraga, kesehatan, olahraga, Terdiri atas kantor pemerintahan;
untuk melayani peduduk peribadatan, dan sosial peribadatan, dan gedung sosial budaya (serbaguna, alun-
4-168
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
skala kota budaya untuk kebutuhan sosial budaya untuk alun), sarana peribadatan (masjid
penduduk skala kota kebutuhan pendudu skala agung, gereja), sarana kesehatan
kota (rumah sakit), sarana olahraga
(lapangan besar)
Sub Zona Skala SPU-2 Peruntukan ruang yang Menyediakan sarana Tersedianya sarana Lokasi SPU dapat disebar pada titik-
Kecamatan merupakan bagian dari kawasan pelayanan pendidikan, pelayanan pendidikan, titik strategis atau sekitar pusat
budi daya yang dikembangkan kesehatan, olahraga, kesehatan, olahraga, kecamatan.
untuk melayani peduduk skala peribadatan, dan sosial peribadatan, dan sosial Terdiri atas kantor kecamatan; kantor
kecamatan budaya untuk kebutuhan budaya untuk kebutuhan polisi; pos pemadam kebakaran; kantor
penduduk skala kecamatan penduduk skala pos pembantu; balai nikah/KUA/BP4;
kecamatan parkir umum; gedung pertemuan/serba
guna, puskesmas, sekolah,
Sub Zona Skala SPU-3 Peruntukan ruang yang Menyediakan sarana Tersedianya sarana Lokasi SPU dapat disebar pada titik-
Kelurahan merupakan bagian dari kawasan pelayanan pendidikan, pelayanan pendidikan, titik strategis atau sekitar pusat
budi daya yang dikembangkan kesehatan, olahraga, kesehatan, olahraga, kelurahan.
untuk melayani peduduk skala peribadatan, dan sosial peribadatan, dan sosial Terdiri atas kantor kelurahan; pos
kelurahan budaya untuk kebutuhan budaya untuk kebutuhan kamtib; pos pemadam kebakaran; agen
penduduk skala kelurahan penduduk skala kelurahan pelayanan pos; loket pembayaran air
bersih; loket pembayaran listrik;
puskesmas, sekolah, bak sampah besar;
dan parkir umum dengan standar
satuan parkir 25 m2
Lokasi SPU dapat dijangkau dengan
kendaraan umum.
Sub Zona Skala SPU-4 peruntukan ruang menyediakan sarana tersedianya sarana Lokasi SPU dapat disebar pada titik-
RW yang merupakan pelayanan pendidikan, pelayanan pendidikan, titik strategis atau sekitar pusat RW.
bagian dari kawasan kesehatan, olahraga, kesehatan, olahraga, Terdiri atas balai pertemuan warga;
budi dayayang peribadatan, dan sosial peribadatan, dan sosial pos hansip; gardu listrik; bak
dikembangkan untuk budaya untuk kebutuhan budaya untuk kebutuhan sampah kecil; posyandu; dan parkir
melayani peduduk penduduk skala RW penduduk skala RW umum dengan standar satuan parkir
skala RW 25 m2
Pada lingkungan perumahan dengan
dengan kasus tertentu, dapat
disediakan MCK bersama yang
ketentuannya mengikuti standar
yang
berlaku
4-169
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
Parkir umum yang disediakan
diintegrasikan dengan
kebutuhan
balai pertemuan warga
7 Pertanian • Sub Zona P peruntukan ruang peruntukan lahan untuk: tersedianya lahan untuk: peruntukan pertanian berupa:
Tanaman yang dikembangkan menghasilkan bahan menghasilkan bahan ruang yang secara teknis dapat
Pangan (P-1) untuk menampung pangan, palawija, pangan, palawija, digunakan untuk lahan pertanian basah
• Sub Zona kegiatan yang tanaman keras, hasil tanaman keras, hasil (irigasi maupun non irigasi) ataupun
Hortikultura berhubungan dengan peternakan, dan hasil peternakan, dan hasil lahan kering tanaman pangan maupun
(P-2) pengusahaan perikanan perikanan palawija
• Sub Zona mengusahakan tanaman tertentu, sebagai daerah resapan sebagai daerah resapan ruang yang apabila digunakan untuk
Perkebunan (P- pemberian makanan, air hujan untuk kawasan air hujan untuk kegiatan pertanian lahan basah ataupun
3) pengkandangan, dan sekitarnya kawasan sekitarnya lahan kering dapat memberikan
pemeliharaan hewan untuk membantu penyediaan membantu penyediaan manfaat baik ekonomi, ekologi maupun
pribadi atau tujuan komersial lapangan kerja bagi lapangan kerja bagi sosial kawasan pertanian tanaman
masyarakat setempat masyarakat setempat lahan basah dengan irigasi teknis tidak
boleh
dialihfungsikan memperhatikan
ketentuan pokok tentang perencanaan
dan penyelenggaraan budi daya
tanaman serta tata ruang dan tata guna
tanah budi daya tanaman mengacu
kepada Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1992 tentang Sistem Budi Daya
Tanaman peruntukan perkebunan,
peternakan, perikanan
tidak mengganggu permukiman
penduduk terkait dengan limbah yang
dihasilkan
pada lingkungan dengan kepadatan
rendah
memperhatikan ketentuan pokok
tentang pemakaian tanah dan air untuk
usaha peternakan; serta penertiban dan
keseimbangan tanah untuk ternak
mengacu kepada Undang-Undang
4-170
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
Nomor 6 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok
Peternakan dan Kesehatan Hewan
8 Pertahanan HK peruntukan tanah yang menyediakan ruang untuk: tersedianya ruang untuk: memperhatikan kebijakan sistem
Keamanan merupakan bagian dari tempat kegiatan dan tempat kegiatan dan pertahanan dan keamanan nasional
kawasan budi dayayang pengembangan bidang pengembangan memperhatikan kebijakan pemerintah
dikembangkan untuk pertahanan dan bidang pertahanan yang menunjang pusat pertahanan
menjamin kegiatan dan keamanan negara agar dan keamanan negara dan keamanan nasional
pengembangan bidang dapat menjamin agar dapat menjamin memperhatikan ketersediaan lahan
pertahanan dan keamanan kondisi negara yang kondisi negara yang sesuai dengan kebutuhan bidang
seperti kantor, instalasi kondusif kondusif pertahanan dan keamanan beserta
hankam, termasuk tempat tempat pelatihan para tempat pelatihan para prasarana dan sarana penunjangnya
latihan baik pada tingkat prajurit dan pasukan prajurit dan pasukan aksesibilitas yang menghubungkan
nasional, Kodam, Korem, pertahanan dan hankam sebagai garda zona pertahanan dan keamanan
Koramil, dsb keamanan sebagai depan negara yang adalah jalan kolektor;
garda depan negara khusus dibina untuk tidak berbatasan langsung
yang khusus dibina menjamin dengan zona perumahan dan
untuk menjamin keberlangsungan komersial
keberlangsungan keamanan dan
keamanan dan pertahanan Negara
pertahanan Negara
9 Pariwisata W Peruntukan ruang yang menyediakan ruang untuk: tersedianya ruang untuk: kawasan wisata yang dikembangkan di
merupakan bagian dari kawasan pengembangan pengembangan tempat berlangsungnya atraksi budaya,
budi daya yang dikembangkan akomodasi pariwisata akomodasi pariwisata prosesi upacara adat, dan sekitarnya yang
untuk mengembangkan kegiatan dengan kepadatan yang dengan kepadatan yang ditujukan untuk mengakomodasi wisata
pariwisata baik alam, buatan, bervariasi di seluruh bervariasi di seluruh dengan minat khusus (tengeran/landmark,
maupun budaya kawasan kawasan cagar budaya) kawasan wisata di tempat
mengakomodasi mengakomodasi objek alam (gunung, sawah, pantai, laut,
bermacam tipe bermacam tipe teIuk, lembah) dan kawasan di sekitarnya
akomodasi pariwisata akomodasi pariwisata yang ditujukan untuk mengakomodasi
seperti hotel, vila, resort, seperti hotel, vila, wisata minat alam yang memiliki
homestay, dll. yang resort, homestay, dll kecenderungan mendapatkan sesuatu dan
mendorong penyediaan yang mendorong pengalaman baru yang bermanfaat dari
akomodasi bagi penyediaan akomodasi objek wisata alam yang dikunjungi
wisatawan bagi wisatawan
4-171
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
No Zona Sub-Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan Kriteria Performa Kriteria Perencanaan
10 Transportasi TR Peruntukan ruang yang Menyediakan sarana Tersedianya sarana Lokasi dapat berada pada titik-titik
merupakan bagian dari kawasan pelayanan transportasi, pelayanan transportasi, strategis atau sekitar pusat kota.
budi daya yang dikembangkan untuk kebutuhan penduduk untuk kebutuhan
untuk manampung fungsi penduduk
transportasi dalam upaya untuk
mendukung kebijakan
pengembangan sistem
transportasi yang tertuang
didalam rencana tata ruang yang
meliputi transportasi darat,
udara, dan perairan
Sumber: Berbagai Sumber, 2021
4-172
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang merupakan aturan kegiatan pada setiap
zona. Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang bertujuan untuk:
1. kriteria-kriteria lokasi;
2. hubungan fungsional antar kegiatan, baik kegiatan antar WP maupun kegiatan di
dalam WP;
3. besaran ruang disesuaikan dengan daya dukung lahan, jenis kegiatan, jaringan jalan
yang menjadi orientasi dan arahan kepadatan;
4. keanekaragaman kegiatan yang akan dikembangkan. Keanakaragaman hanya
bernilai bila suatu tempat memberikan pilihan pengalaman, karena memiliki tempat
dengan bentuk yang berbeda, tempat dengan tata guna yang berbeda, bangunan yang
berbeda dari berbagai bentuk.
Adapun beberapa kegiatan yang sudah ada maupun diperkirakan akan berkembangan
di WP Ciomas berdasarkan klasifikasi kegiatan pada pedoman KBLI dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
KEGIATAN
A PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN
1 PERTANIAN TANAMAN, PETERNAKAN, PERBURUAN DAN KEGIATAN YBDI
011 PERTANIAN TANAMAN SEMUSIM
012 PERTANIAN TANAMAN TAHUNAN
013 PERTANIAN TANAMAN HIAS DAN PENGEMBANGBIAKAN TANAMAN
014 PETERNAKAN
015 JASA PENUNJANG PERTANIAN DAN PASCA PANEN
2 KEHUTANAN DAN PEMANENAN KAYU DAN HASIL HUTAN SELAIN KAYU
021 PENGUSAHAAN HUTAN
022 PEMANENAN DAN PEMUNGUTAN KAYU
023 PEMUNGUTAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU
024 JASA PENUNJANG KEHUTANAN
B PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN LAINNYA
081 PENGGALIAN BATU, PASIR DAN TANAH LIAT
099 AKTIVITAS PENUNJANG PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN LAINNYA
C INDUSTRI PENGOLAHAN
10 INDUSTRI MAKANAN
101 INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN DAGING
4-173
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
KEGIATAN
102 INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN IKAN DAN BIOTA AIR
103 INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN
104 INDUSTRI MINYAK DAN LEMAK NABATI DAN HEWANI
105 INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU, PRODUK DARI SUSU DAN ES KRIM
106 INDUSTRI PENGGILINGAN PADI-PADIAN, TEPUNG DAN PATI
107 INDUSTRI MAKANAN LAINNYA
108 INDUSTRI MAKANAN HEWAN
11 INDUSTRI MINUMAN
110 INDUSTRI MINUMAN
13 INDUSTRI TEKSTIL
131 INDUSTRI PEMINTALAN, PENENUNAN DAN PENYELESAIAN AKHIR TEKSTIL
139 INDUSTRI TEKSTIL LAINNYA
14 INDUSTRI PAKAIAN JADI
INDUSTRI PAKAIAN JADI DAN PERLENGKAPANNYA, BUKAN PAKAIAN JADI
141
DARI KULIT BERBULU
143 INDUSTRI PAKAIAN JADI RAJUTAN DAN SULAMAN/BORDIR
15 INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI
151 INDUSTRI KULIT DAN BARANG DARI KULIT, TERMASUK KULIT BUATAN
152 INDUSTRI ALAS KAKI
INDUSTRI KAYU, BARANG DARI KAYU DAN GABUS (TIDAK TERMASUK
16
FURNITUR) DAN BARANG ANYAMAN DARI BAMBU, ROTAN DAN SEJENISNYA
INDUSTRI PENGGERGAJIAN DAN PENGAWETAN KAYU, ROTAN, BAMBU
161
DAN SEJENISNYA
INDUSTRI BARANG DARI KAYU; INDUSTRI BARANG DARI GABUS DAN
162
BARANG ANYAMAN DARI JERAMI, ROTAN, BAMBU DAN SEJENIS LAINNYA
18 INDUSTRI PENCETAKAN DAN REPRODUKSI MEDIA REKAMAN
181 INDUSTRI PENCETAKAN DAN KEGIATAN YBDI
182 REPRODUKSI MEDIA REKAMAN
23 INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM
231 INDUSTRI KACA DAN BARANG DARI KACA
239 INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM LAINNYA
31 INDUSTRI FURNITUR
310 INDUSTRI FURNITUR
33 REPARASI DAN PEMASANGAN MESIN DAN PERALATAN
331 REPARASI PRODUK LOGAM PABRIKASI, MESIN DAN PERALATAN
332 INSTALASI/PEMASANGAN MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI
D PENGADAAN LISTRIK, GAS, UAP/AIR PANAS DAN UDARA DINGIN
35 PENGADAAN LISTRIK, GAS, UAP/AIR PANAS DAN UDARA DINGIN
351 KETENAGALISTRIKAN
352 PENGADAAN DAN DISTRIBUSI GAS ALAM DAN BUATAN
353 PENGADAAN UAP/AIR PANAS, UDARA DINGIN DAN PRODUKSI ES
PENGELOLAAN AIR, PENGELOLAAN AIR LIMBAH, PENGELOLAAN DAN DAUR
E
ULANG SAMPAH, DAN AKTIVITAS REMEDIASI
36 PENGELOLAAN AIR
360 PENGELOLAAN AIR
37 PENGELOLAAN AIR LIMBAH
370 PENGELOLAAN AIR LIMBAH
38 PENGELOLAAN DAN DAUR ULANG SAMPAH
381 PENGUMPULAN SAMPAH
382 PENGELOLAAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH
39 AKTIVITAS REMEDIASI DAN PENGELOLAAN SAMPAH LAINNYA
390 AKTIVITAS REMEDIASI DAN PENGELOLAAN SAMPAH LAINNYA
F KONSTRUKSI
41 KONSTRUKSI GEDUNG
410 KONSTRUKSI GEDUNG
42 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL
421 KONSTRUKSI JALAN DAN JALAN REL
422 KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI, KOMUNIKASI DAN LIMBAH
4-174
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
KEGIATAN
429 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN
G
SEPEDA MOTOR
45 PERDAGANGAN, REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
451 PERDAGANGAN MOBIL
452 REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL
453 PERDAGANGAN SUKU CADANG DAN AKSESORI MOBIL
PERDAGANGAN, REPARASI DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR DAN
454
PERDAGANGAN SUKU CADANG DAN AKSESORINYA
46 PERDAGANGAN BESAR, BUKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
462 PERDAGANGAN BESAR HASIL PERTANIAN DAN HEWAN HIDUP
463 PERDAGANGAN BESAR MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU
464 PERDAGANGAN BESAR BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
465 PERDAGANGAN BESAR MESIN, PERALATAN DAN PERLENGKAPANNYA
466 PERDAGANGAN BESAR KHUSUS LAINNYA
469 PERDAGANGAN BESAR BERBAGAI MACAM BARANG
47 PERDAGANGAN ECERAN, BUKAN MOBIL DAN MOTOR
471 PERDAGANGAN ECERAN BERBAGAI MACAM BARANG DI TOKO
PERDAGANGAN ECERAN KHUSUS BARANG BUDAYA DAN REKREASI DI
476
TOKO KHUSUS
477 PERDAGANGAN ECERAN KHUSUS BARANG LAINNYA DI TOKO
478 PERDAGANGAN ECERAN KAKI LIMA DAN LOS PASAR
H PENGANGKUTAN DAN PERGUDANGAN
52 PERGUDANGAN DAN AKTIVITAS PENUNJANG ANGKUTAN
521 PERGUDANGAN DAN PENYIMPANAN
522 AKTIVITAS PENUNJANG ANGKUTAN
53 AKTIVITAS POS DAN KURIR
531 AKTIVITAS POS
532 AKTIVITAS KURIR
I PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM
55 PENYEDIAAN AKOMODASI
551 PENYEDIAAN AKOMODASI JANGKA PENDEK
56 PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN
561 RESTORAN DAN PENYEDIAAN MAKANAN KELILING
JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING) DAN
562
PENYEDIAAN MAKANAN LAINNYA
563 PENYEDIAAN MINUMAN
J INFORMASI DAN KOMUNIKASI
58 AKTIVITAS PENERBITAN
581 AKTIVITAS PENERBITAN BUKU, MAJALAH DAN TERBITAN LAINNYA
582 PENERBITAN PIRANTI LUNAK (SOFTWARE)
AKTIVITAS PRODUKSI GAMBAR BERGERAK, VIDEO DAN PROGRAM TELEVISI,
59
PEREKAMAN SUARA DAN PENERBITAN MUSIK
AKTIVITAS PRODUKSI GAMBAR BERGERAK, VIDEO DAN
591
PROGRAM TELEVISI
592 AKTIVITAS PEREKAMAN SUARA DAN PENERBITAN MUSIK
60 AKTIVITAS PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN
601 PENYIARAN RADIO
602 AKTIVITAS PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN TELEVISI
61 TELEKOMUNIKASI
611 AKTIVITAS TELEKOMUNIKASI DENGAN KABEL
612 AKTIVITAS TELEKOMUNIKASI TANPA KABEL
613 AKTIVITAS TELEKOMUNIKASI SATELIT
619 AKTIVITAS TELEKOMUNIKASI LAINNYA
62 AKTIVITAS PEMROGRAMAN, KONSULTASI KOMPUTER DAN KEGIATAN YBDI
620 AKTIVITAS PEMROGRAMAN, KONSULTASI KOMPUTER DAN KEGIATAN YBDI
63 AKTIVITAS JASA INFORMASI
4-175
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
KEGIATAN
AKTIVITAS PENGOLAHAN DATA, HOSTING DAN KEGIATAN YBDI; PORTAL
631
WEB
639 AKTIVITAS JASA INFORMASI LAINNYA
K AKTIVITAS KEUANGAN DAN ASURANSI
64 AKTIVITAS JASA KEUANGAN, BUKAN ASURANSI DAN DANA PENSIUN
641 PERANTARA MONETER
AKTIVITAS JASA KEUANGAN LAINNYA, BUKAN ASURANSI DAN DANA
649
PENSIUN
65 ASURANSI, REASURANSI DAN DANA PENSIUN, BUKAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
651 ASURANSI
652 REASURANSI
653 DANA PENSIUN
66 AKTIVITAS PENUNJANG JASA KEUANGAN, ASURANSI DAN DANA PENSIUN
AKTIVITAS PENUNJANG JASA KEUANGAN, BUKAN ASURANSI DAN DANA
661
PENSIUN
662 AKTIVITAS PENUNJANG ASURANSI DAN DANA PENSIUN
663 AKTIVITAS MANAJEMEN DANA
L REAL ESTAT
68 REAL ESTAT
REAL ESTAT YANG DIMILIKI SENDIRI ATAU DISEWA DAN KAWASAN
681
PARIWISATA
682 REAL ESTAT ATAS DASAR BALAS JASA (FEE) ATAU KONTRAK
M AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS
69 AKTIVITAS HUKUM DAN AKUNTANSI
691 AKTIVITAS HUKUM
692 AKTIVITAS AKUNTANSI, PEMBUKUAN DAN PEMERIKSA; KONSULTASI PAJAK
70 AKTIVITAS KANTOR PUSAT DAN KONSULTASI MANAJEMEN
701 AKTIVITAS KANTOR PUSAT
702 AKTIVITAS KONSULTASI MANAJEMEN
71 AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN; ANALISIS DAN UJI TEKNIS
AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN SERTA KONSULTASI TEKNIS
712
YBDI
713 ANALISIS DAN UJI TEKNIS
72 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN ILMU
721
TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN
722
HUMANIORA
73 PERIKLANAN DAN PENELITIAN PASAR
731 PERIKLANAN
732 PENELITIAN PASAR DAN JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT
74 AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS LAINNYA
741 AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
742 AKTIVITAS FOTOGRAFI
749 AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS LAINNYA YTDL
75 AKTIVITAS KESEHATAN HEWAN
750 AKTIVITAS KESEHATAN HEWAN
AKTIVITAS PENYEWAAN DAN SEWA GUNA USAHA TANPA HAK OPSI,
N
KETENAGAKERJAAN, AGEN PERJALANAN DAN PENUNJANG USAHA LAINNYA
77 AKTIVITAS PENYEWAAN DAN SEWA GUNA USAHA TANPA HAK OPSI
AKTIVITAS PENYEWAAN DAN SEWA GUNA USAHA TANPA HAK OPSI MOBIL,
771
BUS, TRUK DAN SEJENISNYA
AKTIVITAS PENYEWAAN DAN SEWA GUNA USAHA TANPA HAK OPSI
772
BARANG PRIBADI DAN RUMAH TANGGA
AKTIVITAS PENYEWAAN DAN SEWA GUNA USAHA TANPA HAK OPSI MESIN,
773
PERALATAN DAN BARANG BERWUJUD LAINNYA
SEWA GUNA USAHA TANPA HAK OPSI ASET NON FINANSIAL, BUKAN KARYA
774
HAK CIPTA
78 AKTIVITAS KETENAGAKERJAAN
4-176
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
KEGIATAN
781 AKTIVITAS PENEMPATAN TENAGA KERJA
782 AKTIVITAS PENYEDIAAN TENAGA KERJA WAKTU TERTENTU
PENYEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MANAJEMEN FUNGSI SUMBER
783
DAYA MANUSIA
AKTIVITAS AGEN PERJALANAN, PENYELENGGARA TUR DAN JASA RESERVASI
79
LAINNYA
791 AKTIVITAS AGEN PERJALANAN DAN PENYELENGGARA TUR
799 JASA RESERVASI LAINNYA DAN KEGIATAN YBDI
80 AKTIVITAS KEAMANAN DAN PENYELIDIKAN
801 AKTIVITAS KEAMANAN SWASTA (PRIBADI)
802 AKTIVITAS JASA SISTEM KEAMANAN
81 AKTIVITAS PENYEDIA JASA UNTUK GEDUNG DAN PERTAMANAN
811 AKTIVITAS PENYEDIA GABUNGAN JASA PENUNJANG FASILITAS
812 AKTIVITAS KEBERSIHAN
813 AKTIVITAS JASA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN TAMAN
AKTIVITAS ADMINISTRASI KANTOR, AKTIVITAS PENUNJANG KANTOR DAN
82
AKTIVITAS PENUNJANG USAHA LAINNYA
821 AKTIVITAS ADMINISTRASI KANTOR DAN PENUNJANG KANTOR
822 AKTIVITAS CALL CENTRE
823 PENYELENGGARA KONVENSI DAN PAMERAN DAGANG
829 AKTIVITAS JASA PENUNJANG USAHA YTDL
O ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
84 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
841 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAN KEBIJAKAN EKONOMI DAN SOSIAL
PENYEDIAAN LAYANAN UNTUK MASYARAKAT DALAM BIDANG HUBUNGAN
842
LUAR NEGERI, PERTAHANAN, KEAMANAN DAN KETERTIBAN
843 JAMINAN SOSIAL WAJIB
P PENDIDIKAN
85 PENDIDIKAN
851 PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
852 PENDIDIKAN MENENGAH
853 PENDIDIKAN TINGGI
854 PENDIDIKAN LAINNYA
855 KEGIATAN PENUNJANG PENDIDIKAN
Q AKTIVITAS KESEHATAN MANUSIA DAN AKTIVITAS SOSIAL
86 AKTIVITAS KESEHATAN MANUSIA
861 AKTIVITAS RUMAH SAKIT
862 AKTIVITAS PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI
869 AKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN MANUSIA LAINNYA
87 AKTIVITAS SOSIAL DI DALAM PANTI
AKTIVITAS SOSIAL DI DALAM PANTI UNTUK PERAWATAN DAN PEMULIHAN
871
KESEHATAN
AKTIVITAS SOSIAL DI DALAM PANTI UNTUK KETERBELAKANGAN MENTAL,
872
GANGGUAN MENTAL DAN PENYALAHGUNAAN OBAT TERLARANG
AKTIVITAS SOSIAL DI DALAM PANTI UNTUK LANJUT USIA DAN
873
PENYANDANG DISABILITAS
879 AKTIVITAS SOSIAL DI DALAM PANTI LAINNYA YTDL
88 AKTIVITAS SOSIAL DI LUAR PANTI
AKTIVITAS SOSIAL DI LUAR PANTI UNTUK LANJUT USIA DAN PENYANDANG
881
DISABILITAS
889 AKTIVITAS SOSIAL DI LUAR PANTI LAINNYA
R KESENIAN, HIBURAN DAN REKREASI
90 AKTIVITAS HIBURAN, KESENIAN DAN KREATIVITAS
900 AKTIVITAS HIBURAN, KESENIAN DAN KREATIVITAS
91 PERPUSTAKAAN, ARSIP, MUSEUM DAN KEGIATAN KEBUDAYAAN LAINNYA
910 PERPUSTAKAAN, ARSIP, MUSEUM DAN KEGIATAN KEBUDAYAAN LAINNYA
93 AKTIVITAS OLAHRAGA DAN REKREASI LAINNYA
931 AKTIVITAS OLAHRAGA
4-177
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
KEGIATAN
932 AKTIVITAS REKREASI LAINNYA
S AKTIVITAS JASA LAINNYA
94 AKTIVITAS KEANGGOTAAN ORGANISASI
941 AKTIVITAS ORGANISASI BISNIS, PENGUSAHA DAN PROFESI
942 AKTIVITAS ORGANISASI BURUH
REPARASI KOMPUTER DAN BARANG KEPERLUAN PRIBADI DAN
95
PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA
951 REPARASI KOMPUTER DAN ALAT KOMUNIKASI
REPARASI BARANG KEPERLUAN PRIBADI DAN PERLENGKAPAN
952
RUMAH TANGGA
96 AKTIVITAS JASA PERORANGAN LAINNYA
961 AKTIVITAS JASA PERORANGAN UNTUK KEBUGARAN, BUKAN OLAHRAGA
962 AKTIVITAS BINATU
969 AKTIVITAS JASA PERORANGAN LAINNYA YTDL
AKTIVITAS RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMBERI KERJA; AKTIVITAS
97 YANG MENGHASILKAN BARANG DAN JASA OLEH RUMAH TANGGA
YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN SENDIRI
AKTIVITAS RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMBERI KERJA DARI PERSONIL
970
DOMESTIK
AKTIVITAS YANG MENGHASILKAN BARANG OLEH RUMAH TANGGA YANG
981
DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN SENDIRI
AKTIVITAS YANG MENGHASILKAN JASA OLEH RUMAH TANGGA YANG
982
DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN SENDIRI
Sumber : Hasil Analisis, 2021
4-178
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-179
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-180
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-181
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-182
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-183
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-184
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-185
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-186
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-187
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-188
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-189
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-190
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-191
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-192
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Rata-rata
Laju
Desa/ 2015 – 2016 - 2018 -
No Kecamatan 2017 - 2018 Pertumbu
Kelurahan 2016 2017 2019
han
Penduduk
1 Kota Batu 2,1% 2,0% 1,8% 1,7% 1,9%
2 Mekarjaya 1,3% 1,2% 1,1% 0,9% 1,1%
3 Parakan 2,7% 2,6% 2,5% 2,4% 2,5%
4 Ciomas 1,1% 1,0% 0,9% 0,8% 1,0%
5 Pagelaran 4,0% 3,9% 3,8% 3,7% 3,9%
6 Kecamatan Sukamakmur 1,7% 1,6% 1,5% 1,4% 1,6%
Ciomas
7 Ciapus 4,0% 3,9% 3,7% 3,6% 3,8%
8 Sukaharja 2,1% 2,0% 1,9% 1,8% 1,9%
9 Padasuka 0,4% 0,3% 0,2% 0,0% 0,2%
10 Ciomas Rahayu 4,4% 4,3% 4,2% 4,1% 4,3%
11 Laladon 1,7% 1,6% 1,5% 1,3% 1,5%
Total rata-rata Pertahun Desa/Kel 2,3% 2,2% 2,1% 2,0% 2,2%
1 Sukajadi 0,8% 0,7% 0,6% 0,5% 0,7%
2 Sukaluyu 1,5% 1,4% 1,3% 1,2% 1,4%
3 Sukajaya 1,9% 1,8% 1,7% 1,6% 1,8%
4 Kecamatan Sukaresmi 1,2% 1,1% 0,9% 0,8% 1,0%
5 Tamansari Pasireurih 2,0% 1,9% 1,7% 1,6% 1,8%
6 Tamansari 0,8% 0,7% 0,6% 0,4% 0,6%
7 Sukamantri 1,5% 1,4% 1,3% 1,2% 1,3%
8 Sirnagalih 1,5% 1,4% 1,3% 1,1% 1,3%
Total rata-rata Pertahun Desa/Kel 1,4% 1,3% 1,2% 1,1% 1,2%
Grand Total 1,9% 1,8% 1,6% 1,5% 1,7%
Sumber : BPS, 2020
4-193
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-194
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Kecamatan Desa/Keluraha Dokumen Hak Guna Hak Hak Hak Hak Hak Kosong Penguasaan Total
n Kepemilikan Bangunan Guna Milik Pakai Pengelolaan Wakaf Fisik
Tidak Lengkap Usaha
Kecamatan Ciapus - 18,19 - 72,52 - - 0,02 17,64 - 108,37
Ciomas Ciomas - 21,00 0,04 47,68 0,01 - 0,01 7,44 - 76,18
Ciomasrahayu 0,02 11,29 - 33,71 0,17 - - 6,72 0,01 51,92
Kotabatu - 26,76 - 44,38 0,06 - - 10,06 - 81,26
Laladon - 24,71 0,23 71,71 0,02 - 0,10 17,23 - 114,00
Mekarjaya - 15,58 - 17,20 0,17 - 0,01 5,06 - 38,02
Padasuka 0,01 10,56 0,01 30,47 0,03 - 0,04 10,06 - 51,18
Pagelaran 0,01 18,60 0,01 73,41 0,05 - 0,02 23,94 - 116,04
Parakan - 35,30 - 68,96 0,21 - 0,07 9,48 - 114,02
Sukaharja - 40,06 - 67,19 0,01 - - 12,42 - 119,68
Sukamakmur 0,04 38,16 - 138,91 0,10 - 0,03 18,60 0,01 195,85
Kecamatan Pasireurih - 42,38 0,04 90,03 0,45 - 0,03 33,27 - 166,20
Tamansari Simagalih - 42,28 0,02 68,61 0,14 - 0,33 26,02 - 137,40
Sukajadi 0,02 105,34 - 214,68 0,49 - 0,20 54,77 - 375,50
Sukajaya - 70,15 - 170,56 0,53 - 0,13 65,33 - 306,70
Sukaluyu - 38,68 0,38 151,94 0,32 0,09 0,02 18,90 - 210,33
Sukamantri - 85,91 - 126,78 0,30 - - 34,54 - 247,53
Sukaresmi - 66,08 - 107,87 1,34 - 0,08 34,23 - 209,60
Tamansari 0,11 88,78 0,73 165,57 0,12 - - 38,64 0,02 293,97
Jumlah 0,21 799,81 1,46 1.762,18 4,52 0,09 1,09 444,35 0,04 3.013,75
Sumber : Hasil Analisis 2021
4-195
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
4-196
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
KODE
NAMA TPZ PENJELASAN
PENULISAN
Transfer TDR adalah TPZ yang memungkinkan pemilik tanah untuk a
Development menjual haknya untuk membangun kepada pihak lain,
Right (TDR) sehingga pembeli dapat membangun propertinya dengan
intensitas lebih tinggi. Umumnya TDR digunakan untuk
melindungi penggunaan lahan pertanian atau penggunaan
lahan hijau lainnya dari konversi penggunaan lahan, dimana
pemilik lahan pertanian atau lahan hijau lainnya dapat
mempertahankan kegiatan pertaniannya dan memperoleh
uang sebagai ganti rugi atas haknya untuk membangun.
Bonus Zoning Bonus zoning adalah TPZ yang memberikan izin kepada b
pengembang untuk meningkatkan intensitas pemanfaatan
ruang melebihi aturan dasar, dengan imbalan (kompensasi)
pengembang tersebut harus menyediakan sarana publik
tertentu, misalnya RTH, terowongan penyeberangan, dan
sebagainya.
Conditional Zona Performa adalah TPZ yang merupakan ketentuan c
Uses pengaturan pada satu atau beberapa Zona/Sub-Zona dalam
satu blok atau beberapa blok yang aturannya tidak didasarkan
pada aturan prespektif, namun didasarkan pada kualitas
kinerja tertentu yang ditetapkan. Zona performa didesain
untuk menyusun standar-standar kondisi fisik yang terukur
yang harus diikuti dengan standar kinerja yang mengikat.
Zona Fiskal Zona Fiskal adalah TPZ yang ditetapkan pada satu zona atau d
beberapa zona yang berorientasi kepada peningkatan
pendapatan daerah.
Zona Pemufakatan pembangunan adalah TPZ yang memberikan e
Pemufakatan fleksibilitas dalam penerapan peraturan zonasi yang
Pembangunan diberikan dalam bentuk peningkatan intensitas pemanfaatan
ruang yang didasarkan pada pemufakatan pengadaan lahan
untuk infrastruktur dan/atau fasilitas publik. Dapat
diterapkan sebagai bentuk insentif imbalan.
4-197
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
KODE
NAMA TPZ PENJELASAN
PENULISAN
Zona Pertampalan aturan (Overlay) adalah TPZ yang memberikan f
Pertampalan fleksibilitas dalam penerapan peraturan zonasi yang berupa
Aturan pembatasan intensitas pembangunan melalui penerapan dua
(Overlay) atau lebih aturan. Dapat diterapkan sebagai bentuk disinsentif
pemberian persyaratan tertentu dalam perizinan.
Zona Zona Ambang adalah TPZ yang merupakan ketentuan g
Ambang pengaturan pada blok peruntukan yang diambangkan
pemanfaatan ruangnya dan peruntukan ruangnya ditentukan
kemudian berdasarkan perkembangan pemanfaatan ruang
pada blok peruntukan tersebut.
Zona Banjir Zona Banjir adalah TPZ yang merupakan ketentuan h
pengaturan pada zona rawan banjir untuk mencegah atau
mengurangi kerugian akibat banjir. Penerapan zona banjir
sekurang-kurangnya memenuhi kriteria lokasi yang
ditetapkan teridentifikasi adanya rawan bencana banjir yang
berdasarkan analisis banjir tahunan hingga jangka waktu
tahunan tertentu dan berdasarkan analisis kerentanan
maupun
risiko bencana banjir.
TPZ Khusus TPZ Khusus adalah TPZ yang memberikan pembatasan i
pembangunan untuk mempertahankan karakteristik dan/atau
objek khusus yang dimiliki Zona, yang penetapan lokasinya
dalam peraturan zonasi. Dapat diterapkan sebagai bentuk
disinsentif pemberian persyaratan tertentu dalam perizinan.
Zona Pengendalian pertumbuhan adalah TPZ yang diterapkan j
Pengendalian melalui pembatasan pembangunan dalam upaya melindungi
Pertumbuhan karakteristik kawasan. Dapat diterapkan sebagai bentuk
disinsentif persyaratan tertentu dalam perizinan.
Zona Pelestarian cagar budaya adalah TPZ yang memberikan k
Pelestarian pembatasan pembangunan untuk mempertahankan bangunan
Cagar dan situs yang memiliki nilai budaya tertentu. Dapat berupa
Budaya persyaratan khusus dalam perizinan untuk tidak merubah
struktur dan bentuk asli bangunan.
TPZ Lainnya TPZ lainnya yang tidak termasuk pada jenis TPZ (kode l
penulisan a-l) dapat didefinisikan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing pemerintah daerah. Apabila terdapat lebih
dari satu TPZ lainnya, dapat dituliskan dengan kode m1,
m2,
m3 dst.
Sumber: Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan Basis Data
dan Penyajian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten Dan Kota, Serta Peta Rencana
Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota
Analisis ketentuan dan standar setiap sekor dilakukan untuk mengetahui standar
yang ditetapkan dalam menetapkan rencana peraturan zonasi. Berdasarkan hasil analisis
dan kompilasi yang telah dilakukan maka ditetapkan beberapa acuan yang dapat
ditetapkan sebagai arahan dalam penyusunan perturan zonasi. Beberapa standar teknis
yang digunakan adalah terkait dengan jaringan jalan, perparkiran, listrik, telekomunikasi,
air minum, air limbah, drainase, persampahan, dan evakuasi bencana. Adapun penjelasan
ketentuan standar teknis dari masing – masing sektor akan dijelaskan pada tabel dibawah
ini.
4-198
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Jaringan Jalan • Jalan Arteri Primer lebar badan jalan tidak kurang dari 11 meter.
• Jalan Arteri sekunder lebar badan jalan tidak kurang dari 11 meter.
• Jalan Kolektor Primer lebar badan jalan tidak kurang dari 9 meter.
• Jalan Kolektor Sekunder lebar badan jalan tidak kurang dari 9 meter.
• Jalan Lokal Primer lebar badan jalan tidak kurang dari 7,5 meter.
• Jalan Lokal sekunder lebar badan jalan tidak kurang dari 7,5 meter.
• Jalan Lingkungan didesain lebar badan jalan tidak kurang dari 6,5 meter.
Perparkiran • Dapat menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas.
• Mudah dijangkau oleh pengguna jasa.
• Apabila berupa gedung parkir, harus memenuhi persyaratan konstruksi
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Apabila berupa taman parkir, harus memiliki batas-batas tertentu.
• Dalam gedung parkir atau taman parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir
kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka jalan.
• Setiap lokasi yang digunakan untuk parkir kendaraan diberi tanda berupa
huruf, atau angka yang memberikan kemudahan bagi pengguna jasa untuk
menemukan kendaraannya.
Kelistrikan • Domestik : 150 watt/jiwa
• Pendidikan : 5 % dari domestic
• Peribadatan : 5 % dari domestic
• Kesehatan : 100 % dari domestic
• Perdagangan : 125 % dari domestic
• Perkantoran : 15 % dari domestic
• Rekreasi : 20 % dari domestic
• Penerangan jalan : 10 % dari domestic
Telekomunikasi • STO : 120.000 jiwa/unit
4-199
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
1. menjamin pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang, peraturan zonasi,
dan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang;
2. mencegah dampak negatif pemanfaatan ruang; dan
3. melindungi kepentingan umum dan masyarakat luas
4-200
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Berdasarkan pada kelompok stakeholders yang ada pada Kabupaten Bogor, maka
selanjutnya akan dikaitkan dengan kegiatan penyelenggaraan penataan ruang di
Kabupaten Bogor, sehingga terlihat peran dan fungsi lembaga-lembaga tersebut dalam
pelaksanaan penataan ruang. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih
kewenangan dalam penyelenggaraan penataan ruang yang akan mengakibatkan
kerancuan pemanfaatan ruang wilayah di Kabupaten Bogor.
Adapun dapat dijelaskan mengenai fungsi dan peran lembaga yang terkait
dengan dalam perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
di Kabupaten Bogor pada tabel berikut
4-201
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Tabel 4. 98 Fungsi dan Peran Lembaga (Stakeholders) dalam Kegiatan Penataan Ruang di Kabupaten Bogor
Lembaga Lingkup Kegiatan Perencanaan Lingkup Kegiatan Pemanfaatan Ruang Lingkup kegiatan Pengendalian Ruang
Badan Perencanaan Koordinator Perencanaan Monitoring Pelaksanaan Pengendalian Ruang agar sesuai
Pembangunan, Penelitian Sosialisasi Pengarahan RPJM dengan rencana pemanfaatan
dan Pengembangan Daerah Pengarahan RTRW Sosialisasi untuk pengendalian pemanfaatan
ruang
Dinas Lingkungan Hidup Masukan ruang fungsi Pemantauan kualitas lingkungan dalam Pemberian izin untuk usaha yang memiliki
ekologi pelaksanaan kepamfaatan ruang dampak pada lingkungan
Dinas Penanaman Modal Masukan Program / Motivator Pemanfaatan Ruang Investasi Pembinaan Ruang Kegiatan Investasi
dan Pelayanan Terpadu Permintaan Investasi
Satu Pintu
BPS Masukan Data Pendataan Statistik Pemanfaatan dan Fungsi Pendataan Statistik Pemanfaatan dan Fungsi
Statisik Spasial Lahan Lahan
Dinas Tanaman Pangan, Masukan ruang potensi Motivator pemanfaatan ruang kegiatan Pembinaan ruang budidaya pertanian dan
Holtikultura dan produksi pertanian dan budidaya pertanian dan perkebunan perkebunan
Perkebunan perkebunan
Dinas Peternakan dan Masukan ruang potensi Motivator pemanfaatan ruang Motivator pemanfaatan ruang perikanan dan
Perikanan produksi perikanan dan kegiatan perikanan dan peternakan peternakan
peternakan
BBWS Citarum Masukan ruang potensi Motivator pemanfaatan ruang kegiatan Pembinaan ruang kegiatan sumber daya air
sumber daya air sumber daya air
Dinas Kebudayaan dan Masukan ruang potensi Motivator pemanfaatan ruang kegiatan Pembinaan Ruang Fungsi Kepemudaan,
Pariwisata Kepemudaan, Olahraga, Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Olahraga, Pariwisata dan kebudayaan
Pariwisata dan kebudayaan kebudayaan
Dinas Pekerjaan Umum, Masukan program Pelaksanaan pengembangan prasarana Pembinaan Prasarana Dasar
dan Penataan Ruang infrastruktur prasarana dasar perkotaan Pembinaan Infrastruktur SDA
Masukan program Pelaksanaan Pengembangan SDA Pemberian rekomendasi tentang pendirian
pengembangan Sumber Daya Motivator pemanfaatan ruang kegiatan bangunan dan penataan kota
Air penataan ruang
Masukan program tata ruang
Masukan program penataan
kota
4-202
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Lembaga Lingkup Kegiatan Perencanaan Lingkup Kegiatan Pemanfaatan Ruang Lingkup kegiatan Pengendalian Ruang
Dinas Perumahan, Masukan program Motivator pemanfaatan ruang Pembinaan Ruang Fungsi Permukiman dan
Kawasan Permukiman dan permukiman kegiatan permukiman dan perumahan perumahan
Pertanahan Masukan ruang potensi Pemantauan dan Pendataan Status Penguasaan Pemantauan dan Pendataan Status
perumahan dan pemanfaatan Lahan Penguasaan dan pemanfaatan Lahan
Masukan program penataan
permukiman
Masukan Eksisting
Pemanfaatan Lahan
Peta – Peta Acuan/Baku
Dinas Perhubungan Masukan program Pelaksanaan Pengembangan Sistem transportasi, Pembinaan Sistem transportasi
pengembangan transportasi
Dinas Komunikasi dan Masukan program Pelaksanaan Pengembangan Sistem pos dan Pembinaan Sistem, pos dan telekomunikasi
informatika pengembangan pos dan telekomunikasi
telekomunikasi
Dinas Koperasi, Usaha Masukan ruang potensi usaha Motivator pemanfaatan ruang strategis Pembinaan Ruang kegiatan usaha kecil
Kecil dan Menengah kecil menengah kegiatan usaha kecil menengah menengah
Pembinaan ruang bernilai strategis ekonomi
Dinas Perdagangan, dan Masukan ruang potensi Motivator pemanfaatan ruang strategis Pembinaan Ruang kegiatan industri dan
Perindustrian strategis perindustrian kegiatan perindustrian perdagangan
Masukan program Motivator pengembangan investasi perdagangan Pembinaan ruang bernilai strategis ekonomi
investasi perdagangan
Dinas Pemadam Kebakaran Masukan program mitigasi - Penanggulangan pemadaman kebakaran dan
dan Penyelamatan bencana dalam pemanfaatan bencana alam
ruang
Dinas Pendidikan Masukan program - -
pengembangan pendidikan
terkait kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan
Dinas Keehatan Masukan program
pengembangan kesehatan
terkait kebutuhan sarana dan
prasarana kesehatan
4-203
Penyempurnaan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Ciomas
Lembaga Lingkup Kegiatan Perencanaan Lingkup Kegiatan Pemanfaatan Ruang Lingkup kegiatan Pengendalian Ruang
Satpol PP - - Penerapan sanksi trhadap pelanggaran
pemanfatan ruang
KADIN Masukan program investasi Motivator pemanfaatan ruang ekonomi Pembinaan ruang bernilai strategis ekonomi
pembangunan oleh sektor
swasta
PLN Masukan Ketersediaan Listrik Pelaksana pengembangan jaringan energi listrik Pembinaan penggunaan energi listrik
dan Peluang
Pengembangannya
TELKOM Masukan Ketersediaan Pelaksana pengembangan jaringan Pembinaan penggunaan telekomunikasi
jaringan telekomunikasi telekomunikasi
PDAM Masukan Ketersediaan air Pelaksana pengembangan pelayanan air bersih Pembinaan penggunaan air bersih
bersih dan Peluang
Pengembangannya
PHRI Perencanaan kegiatan dan Pemanfaatan ruang untuk melakukan Pelaporan dan pengaduan terhadap gangguan
lokasi wisata dan budaya kegiatan pariwisata dan budaya fungsi kegiatan pariwisata dan budaya
yang dapat dikembangkan
Sumber : Hasil Analisis, 2021
4-204