Persamaan Persepsi Bismillah Oneshot Vers. 1
Persamaan Persepsi Bismillah Oneshot Vers. 1
Vignette:
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gig
belakang bawah kiri berlubang dan terasa ngilu bila kemasukan makanan atau saat
terkena minuman dingin. Pada pemeriksaan intraoral tampak gigi 36 karies dentin
pada permukaan oklusal. Pemeriksaan vitalitas dengan tes termal (+), tes perkusi
(-). tes tekan (-), kegoyangan gigi (-). Pemeriksaan radiologi tidak ada kelainan
periapikal.
Tugas Kandidat:
1. Tuliskan diagnosis pada kasus tersebut!
2. Tuliskan rencana perawatan pada kasus tersebut!
3. Simulasikan dan verbalkan tahap-tahap perawatan pada gigi tersebut!
Jawaban
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
1. DIAGNOSIS :
Gigi 36 Pulpitis Reversibel dengan Normal Apical Tissue (Berdasarkan
Klasifikasi AAE)
2. RENCANA PERAWATAN :
Restorasi Direct Composite Class II menggunakan packable Resin Komposit
3. TAHAP-TAHAP PERAWATAN
a. Senyum, salam, sapa penguji (sebutkan nama dan asal universitas)
b. Persiapan operator:
● Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO (basahi dibawah air
mengalir dan sabun, gosok telapak tangan,punggung tangan kanan
dan kiri, sela sela jari, gerakan mengunci pada buku-buku jari,
memutar pada ibu jari, gerakan memutar ujung jari di telapak tangan,
dan memutar pergelangan tangan, bilas dan keringkan)
● Pemakaian APD (masker dan handscoon, atau menggunakan apd
level 3 di masa pandemi yaitu memasang inner glove, head cap,
masker n95, googles, hazmat, outer gloves, boots)
c. Persiapan alat dan bahan yang terdiri dari (angkat instrumen dan bahan
tunjukkan ke penguji) :
● Set diagnostic kit (2 kaca mulut, sonde lurus, sonde halfmoon,
excavator, pinset dental)
● cotton roll , cotton pellet
● rubber dam kit
● povidone iodine 1%
● gelas kumur
● polibib
● suction
● round diamond bur
● Flame diamond bur
● handpiece contra angle high speed dan low speed
● cavity cleanser (CHX 2%)
● Etsa (Asam fosfat 37%)
● Dentin Bonding Agent (asam poliakrilat 10%)
● Resin Komposit Packable
● Plastic Filling Instrument
● Cement stopper
● Light Curing Unit
● Microbrush
● GIC tipe 3/ RMGIC / CaOH (Liner)/ *Bahan Liner Sesuaikan sama
yang ada di station nanti liat baik-baik
● Mixing Slab
● Paper Pad
● Matrix
● Wedge
● Spatula GIC
● Cement Spatel (untuk manipulasi CaOH)
● Tumpatan Sementara (Kalau linernya pake GIC)
● Articulating Paper
● White Stone
● Fine Finishing Bur
● Composite Polishing Kit dan Enhancer
Etsa Asam
- Aplikasikan bahan etsa (asam fosfat 37%) pada seluruh permukaan
kavitas dengan menggunakan microbrush, diamkan 15-20 detik atau
sesuai petunjuk pabrik.
- Bilas dengan air dan keringkan hingga Frosty white appearance
Bonding
- Aplikasikan selapis tipis bonding agent pada seluruh permukaan
kavitas yang telah di etsa dengan menggunakan microbrush.
- Tipiskan bonding agent pada kavitas dengan udara ringan dari three
way syringe agar bonding agent merata dan solvent menguap, lalu
diamkan selama 5 detik.
- Lakukan penyinaran dengan light cure selama 10-15 detik.
Pengecekan Oklusi
- Lakukan pengecekan hasil tumpatan dengan sonde untuk
memeriksanya ada tidaknya step/garis demarkasi batas antara
tumpatan dengan struktur gigi,
- Lakukan pengecekan oklusi dengan articulating paper.
- Jika ada jejas berlebih pada hasil restorasi yang ditandai dengan
warna yang tebal, lakukan penyesuaian oklusi dengan fine finishing
bur.
- Cek kembali oklusi pasien.
- Lakukan prosedur polishing dengan bur polishing (rubber cup,
rubber point, rubber disk) poles dalam keadaan lembab
o. Tanyakan pada pasien apakah sudah puas dengan hasil restorasi dengan
memberikan kaca kepada pasien.
p. Matikan lampu dental unit.
q. Persilahkan pasien keluar ruangan dan instruksikan untuk kontrol 1 Minggu
pasca tindakan.
r. Lepaskan APD, rapikan alat bahan dan buang sampah medis.
Jawaban
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
Tugas Kandidat:
1. Verbalkan kepada penguji faktor resiko berdasarkan skenario tersebut!
2. Verbalkan kepada, penguji cara mencegah terjadinya gigi berlubang
berdasarkan scenario tersebut!
3. Simulasikan dan verbalkan cara menyikat gigi yang sesuai untuk balita
menggunakan alat peraga!
Jawab:
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
1. Faktor Resiko
ECC terjadi jika terdapat faktor-faktor seperti host, agen, substrat, dan waktu.
Selain itu, ECC juga dipengaruhi kondisi sosial ekonomi orangtua, kondisi karies
aktif pada orang tua, pola konsumsi pada anak, dan penggunaan botol untuk
minum susu *penjelasannya hafalin pakai bahasa sendiri aja biar ga bingung.
a. Host
Struktur lapisan enamel pada gigi berperan dalam proses terjadinya karies.
Selain mempengaruhi komposisi mikroorganisme didalam plak saliva juga
mempengaruhi pH. Karena itu, aliran saliva yang berkurang dapat
menyebabkan karies gigi yang tidak terkendali
b. Agen
Faktor agent dipengaruhi oleh jumlah bakteri dan plak dalam rongga mulut.
Plak gigi berperan penting dalam proses terjadinya karies.
c. Environment
Faktor lingkungan rongga mulut dapat mempengaruhi pembentukan plak
karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme pada
permukaan enamel. Karbohidrat memiliki peran penting dalam pembuatan
asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstra sel.
d. Waktu
Karies merupakan suatu penyakit kronis progresif yang membutuhkan waktu
beberapa bulan bahkan tahun untuk dapat berkembang. Lama paparan
makanan yang tinggi sukrosa dapat meningkatkan waktu demineralisasi dan
mempersingkat waktu remineralisasi
Faktor pendukung lainnya antara lain adalah :
a. Keadaan sosial ekonomi orangtua, orangtua dengan kondisi sosial
ekonomi yang rendah cenderung memiliki anak dengan resiko ECC yang
tinggi.
b. Kondisi ibu mempunyai karies gigi aktif atau tidak, kondisi karies pada
orangtua dapat dialami juga oleh anaknya karena ada kemungkinan
transfer bakteri saat orangtua berbagi alat makan dengan anak.
c. Pola konsumsi anak, sering makan cemilan / minum minuman
mengandung gula per hari (>3 kali/hari) di antara waktu makan dapat
meningkatkan resiko ECC
d. Penggunaan botol untuk minum susu, penggunaan botol untuk minum
susu pada anak-anak dapat meningkatkan resiko retensi plak, terutama
bila anak tidur sambil minum susu dari botol.
2. Pencegahan ECC
a. Pemilihan sikat gigi yang lembut dan ukuran yang sesuai dengan umur.
b. Frekuensi menyikat gigi 2x sehari pagi setelah makan dan malam sebelum
tidur
c. Pasta gigi sebesar biji jagung
d. Sikat gigi diganti 3 bulan sekali tidak digunakan bersamaan dengan org
lain
- Instruksikan pada orangtua kontrol berkala
- Instruksikan pada orangtua untuk menggunakan air minum yang
berfluoride
- Instruksikan orang tua ke drg untuk melakukan TAF (3 bulan sekali)
untuk anak resiko karies tinggi
- Instruksikan tidak menggunakan alat makan yang bersamaan
- Edukasi orangtua bahwa pemberian ASI kepada anak lebih bagus
- Pemberian susu >7x per hari setelah umur 12 bulan dapat
meningkatkan resiko ECC
3. Cara menyikat gigi pada balita (diberitahu kepada ibunya):
SIMULASI CARA MENYIKAT GIGI PADA BALITA
Baik ibu-ibu sekalian, jadi untuk menjaga gigi anak ibu tetap terjaga, kita awali
dengan :
- Mengajarkan anak kapan waktu sikat gigi yang tepat : yaitu pada pagi hari
setelah sarapan dan malam hari sebelum anak tidur.
- Pemilihan sikat gigi, gunakan ukuran yang sesuai untuk anak balita, dan
untuk pasta gigi nya juga khusus untuk anak tapi tetap yang mengandung
fluoride.
- Langkah sikat giginya : Ambilkan pasta gigi untuk anak ibu ke sikat gigi
cukup sebesar biji jagung, lalu gerakan awalnya:
1. Sikat gigi depan luar dengan gerakan ke atas dan kebawah
2. Untuk bagian belakang luar samping kanan dan kiri bisa dengan gerakan
membentuk lingkaran (membulat)
3. Lalu pada bagian permukaan gigi dalam, dengan gerakan maju mundur
4. lalu pada gigi bagian belakang dalam dengan gerakan keatas dan kebawah
5. dan untuk gigi bagian dalam gigi depan, juga gerakan keatas dan kebawah
6. terakhir bisa kita ajarkan untuk anak menyikat lidah secara perlahan, dengan
sikat gigi menghadap ke bawah.
7. Evaluasi pengetahuan anak-anak dengan menginstruksikan pasien untuk
menyikat gigi sesuai teknik yang diajarkan
instruksi tambahan :
1. bisa juga kita ajarkan penggunaan benang gigi, tetapi harus dalam
pengawasan dari orang tua.
DEMIKIAN,TERIMAKASIH DOKTER
Kalo yang ditanyakan teknik menyikat gigi secara spesifik :
*capek ya? wkwk. Baca sekilas aja bagian ini, cuman buat jaga-jaga aja
1. Teknik Bass :
- Bulu sikat diarahkan parallel terhadap bidang oklusal dengan kepala
sikat menutupi 3-4 gigi dari permukaan paling distal gigi dari setiap
lengkung rahang.
- Sikat diposisikan pada margin gingiva dengan kemiringan 45 derajat
terhadap sumbu panjang gigi.
- Tekanan dan getaran ringan diberikan pada gigi dengan gerakan maju-
mundur.
- Teknik ini menghilangkan plak di atas dan di bawah margin gingiva.
2. Teknik Modified Bass/Sulcus Cleaning :
- Kepala sikat diposisikan parallel terhadap bidang oklusal dengan
kepala sikat menutupi 3-4 gigi dari permukaan paling distal pada setiap
gigi di lengkung rahang.
- Sikat diarahkan 45 derajat terhadap sumbu panjang gigi. Tekanan dan
getaran ringan diaplikasikan pada gigi dengan gerakan maju-mundur.
- Gerakan ini dikombinasikan dengan memegang sikat secara miring ke
arah distal.
- Teknik ini dapat mengurangi inflamasi pada gingiva.
3. Teknik Stillman Seperti teknik Bass :
- bulu sikat diposisikan 45 derajat terhadap gigi.
- Tidak seperti teknik Bass, setengah bulu sikat diletakkan di dalam
sulkus dan setengah bulu sikat diletakkan pada gingiva.
- Gerakan yang dilakukan sama dengan teknik Bass.
4. Teknik Charter :
- Bulu sikat diletakkan 45 derajat terhadap gingiva dengan bulu sikat
diarahkan ke korona.
- Bulu sikat digetarkan secara ringan hingga ujung bulu sikat mencapai
area interproksimal.
5. Teknik Fones
- Bulu sikat diposisikan di permukaan beberapa gigi dengan gerakan
sirkular 4-5 kali untuk setiap bagian gigi.
6. Teknik Leonard :
- Bulu sikat diarahkan 90 derajat terhadap permukaan fasial dalam
posisi oklusi edge to edge anterior dan posterior.
- Bulu sikat diarahkan tegak lurus terhadap sumbu panjang gigi.
Lakukan penyikatan dengan tekanan yang cukup besar dengan
gerakan naik-turun pada permukan gigi dengan rotasi ringan setelah
berkontak dengan margin gingiva.
7. Teknik Horizontal Scrub :
- Bulu sikat diarahkan tegak lurus terhadap sumbu panjang gigi dengan
pergerakan ringan ke segala arah.
8. Teknik Modified Stillman :
- Bulu sikat diarahkan ke apikal secara miring terhadap sumbu panjang
gigi dan sebagian bulu sikat diletakkan di servikal gigi dan sebagian di
gingiva.
- Bulu sikat digetarkan dengan gerakan maju-mundur ke arah koronal
sebanyak 20 kali gerakan.
9. Dental Floss :
- Siapkan benang sepanjang 15mm dan dililitkan di kedua jari telunjuk di
kedua tangan.
- Benang dituntun dengan kedua jari melalui daerah titik kontak
perlahan-lahan dan kemudian melingkari permukaan interproksimal
pada setiap gigi dengan bergantian untuk menghilangkan plak.
- Gunakan jari-jari telunjuk kedua belah tangan untuk mengendalikan
benang waktu membersihkan daerah interdental rahang bawah
- Untuk gigi atas, jari-jari yang dianjurkan untuk dipakai adalah jari
telunjuk dan ibu jari
- Bagian benang yang digunakan harus bersih untuk menghindari
kemungkinan perpindahan mikroorganisme dari satu sisi ke sisi lainnya
10. Sikat Lidah :
- Siapkan alat penyikat lidah dan pastikan alat bersih dengan
mengalirkan air ke sikat
- Letakkan perlahan bagian sikat lidah di posterior lidah
- Tarik sikat ke arah anterior dengan tekanan ringan dari satu sisi ke sisi
lidah lainnya
- Lakukan di depan cermin hingga seluruh permukaan lidah bersih 4.
- Instruksikan pada pasien, terutama pasien anak, untuk mencoba
mempraktikkan hal yang sudah diajarkan dengan menggunakan
phantom dan sikat gigi
Evaluasi pengetahuan anak dengan menanyakan frekuensi dan cara menyikat gigi,
menggunakan dental floss, dan menggunakan sikat lidah yang baik dan benar
IKGA
PRR
Vignette:
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang diantar avahnva ke Dokter gigi
dengan keluhan gigi kiri bawah belakang linu bila dipakai makan/minum dingin.
Pemeriksaan intra oral gigi 36 karies mencapai dentin pada salah satu. Fissure di
oklusal, tes vitalitas (+). Dokter gigi akan melakukan tindakan Preventive Adhesive
Restoration tipe B pada gigi 36.
Tugas Kandidat:
1. Lakukan dan verbalkan pemilihan alat dan bahan untuk kasus tersebut!
2. Simulasikan dan verbalkan tahapan perawatan untuk kasus tersebut!
Jawaban :
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
1. Alat dan Bahan
· 1 set alat diagnostic (2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, eskavator)
· Nierbeken
· Polibib
· Handpiece (low speed dan high speed)
· Alat preparasi : round bur (metal dan diamond) , fissure silindris bur
· chx 0,2%
· disclosing agent
· bristle brush
· pumice
· rubber cup
· microbrush
· etsa (asam fosfat 37%)
· bonding agent
· Flowable composite/Unfilled Resin (Sealant)
· Diluted Composite Resin
· articulating paper
· fine finishing bur
· rubber cups
2. tahap kerja
a. PERSIAPAN OPERATOR
- Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO (basahi dibawah air mengalir dan
sabun, gosok telapak tangan, punggung tangan kanan dan kiri, sela sela
jari, gerakan mengunci pada buku-buku jari, memutar pada ibu jari,
gerakan memutar ujung jari di telapak tangan, dan memutar pergelangan
tangan, bilas dan keringkan)
- Pemakaian APD yaitu masker dan handscoon atau APD level 3 pada masa
pandemi (handscoon dalam, headcap, masker N95, google,
hazmat/coverall, sepatu boots, handscoon luar)
b. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN (sesuai yang telah disebutkan
sebelumnya).
c. PERSIAPAN PASIEN
- Posisi Pasien:
➔ Posisi semi supine dengan pinggul pasien berada pada batas antara
sandaran dan kursi dental chair.
➔ Oklusal RA bersudut 45° dari lantai, Oklusal RB sejajar lantai, mulut
pasien setinggi siku operator
- Pasangkan polibib pada dada pasien dan persiapkan saliva ejector,
beserta gelas kumur berisi povidone iodine 1%
d. POSISI OPERATOR : dari depan kanan px
e. Asepsis dan antisepsis → pasien diinstruksikan kumur povidone iodine 1%
selama 30 detik tanpa dibilas.
f. Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll dan saliva ejector
g. DHE dan Oral profilaksis menggunakan disclosing agent yang diaplikasikan
keseluruh permukaan gigi menggunakan cotton pellet, kemudian dibersihkan
dengan pumice dan bristle brush yang terpasang pada low speed contra
angle handpiece.
h. Pasien di instruksikan untuk berkumur
i. Eskavasi jaringan karies menggunakan ekskavator dan round diamond bur
no. 1 atau 2.
j. Preparasi kavitas menggunakan round diamond bur hingga menghilangkan
unsupported enamel. Ratakan dasar kavitas menggunakan flat-end silindris
diamond bur
k. Irigasi kavitas menggunakan three way syringe, kemudian keringkan dan
ganti cotton roll
l. Cuci kavitas dengan Chx 2% (Cavity Cleanser)
m. Aplikasi etsa (asam fosfat 37%) pada cavo surface enamel margin dengan
microbrush ditunggu hingga 20 detik/sesuai aturan pabrik
n. Dilakukan pembilasan dan dikeringkan hingga chalky white atau frosty white
appearance, isolasi kembali menggunakan cotton roll
o. Aplikasi bonding agent di atas permukaan yang di etsa menggunakan
microbrush kemudian di anginkan menggunakan threeway syringe selama 10
detik kemudian lakukan curing menggunakan light curing unit selama 20 detik
p. Aplikasikan dilute resin composite ke dasar kavitas menggunakan
plastic filling instrument dan flowable composite (sealant) ke pit dan
fissure yang dalam menggunakan aplikator khusus yang tersedia (biasanya
bentuk syringe), kemudian ratakan hingga ke seluruh pit dan fissure yang
sehat menggunakan sonde.
q. Curing menggunakan light curing unit selama 20 detik
r. Cek oklusi menggunakan articulating paper, kurangi bagian yang tebal di
menggunakan fine finishing bur / white stone
s. Polishing menggunakan rubber cup
t. CLOSING :
o Tidak boleh makan dan minum 30 menit hingga 1 jam
o Makan dan minum di sisi yang tidak dilakukan perawatan
o Menjaga OH dengan menyikat gigi 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur.
o Intruksikan pasien untuk control 1 minggu setelah perawatan
o Intruksi pasien untuk control rutin 3-6 bulan sekali
u. Feedback : tanyakan pada orangtua pasien apakan ada yang ingin
ditanyakan
DEMIKIAN,TERIMAKASIH DOKTER
PULPEKTOMI
tahap kerja
a. PERSIAPAN OPERATOR
- Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO (basahi dibawah air mengalir dan
sabun, gosok telapak tangan,punggung tangan kanan dan kiri, sela sela
jari, gerakan mengunci pada buku-buku jari, memutar pada ibu jari,
gerakan memutar ujung jari di telapak tangan, dan memutar pergelangan
tangan, bilas dan keringkan)
- Pemakaian APD yaitu masker dan handscoon atau APD level 3 pada masa
pandemi (handscoon dalam, headcap, masker N95, google,
hazmat/coverall, sepatu boots, handscoon luar)
b. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN (sesuai yang telah disebutkan
sebelumnya).
○ 1 set alat diagnostic (2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, eskavator)
○ Nierbeken
○ povidone iodine 10%
○ povidone iodine 1%
○ gelas kumur
○ Polibib
○ Handpiece (low speed dan high speed)
○ Alat preparasi : round bur (metal dan diamond) , fissure silindris bur
○ disclosing agent
○ bristle brush
○ pumice
○ Syringe anestesi, ampul anestesi *kalau giginya vital
○ Barbed broach
○ K-file #15-60 (tapi mungkin nanti yang disediakan cuma sampai 40)
○ ZOE
○ ZnPo
○ Mixing Slab
○ Paper pad
○ Cement Spatle
○ Round Metal bur
○ Round diamond bur
○ White Stone
○ Low speed contra-angle handpiece
○ High Speed handpiece
○ Articulating paper
○ Spuit irigasi
○ H2O2 3% , NaOCl 9% , Aquadest steril
c. PERSIAPAN PASIEN
- Posisi Pasien:
➔ Posisi semi supine dengan pinggul pasien berada pada batas antara
sandaran dan kursi dental chair.
➔ Oklusal RA bersudut 45° dari lantai, Oklusal RB sejajar lantai, mulut
pasien setinggi siku operator
- Pasangkan polibib pada dada pasien dan persiapkan saliva ejector,
beserta gelas kumur berisi povidone iodine 1%
d. POSISI OPERATOR : dari depan kanan px
e. TAHAPAN PULPEKTOMI :
Visit 1
1. Asepsis dan antisepsis → pasien diinstruksikan kumur povidone iodine 1%
selama 30 detik tanpa dibilas.
2. Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll dan saliva ejector
3. DHE dan Oral profilaksis menggunakan disclosing agent yang diaplikasikan
keseluruh permukaan gigi menggunakan cotton pellet, kemudian dibersihkan
dengan pumice dan bristle brush yang terpasang pada low speed contra
angle handpiece.
4. Pasien di instruksikan untuk berkumur
(Bila Gigi Pulpitis Irreversible / Gigi masih vital)
5. Asepsis dan antisepsis area yang akan dianestesi dengan cotton pellet dan
povidone iodine 10%
6. Anestesi infiltrasi lokal pada mucobuccal fold setinggi apeks gigi yang akan
dilakukan anestesi, bevel menghadap tulang, aspirasi, deponir 1 cc,
kemudian lakukan evaluasi anestesi.
7. Ekskavasi jaringan karies menggunakan ekskavator dan round diamond bur
no. 1 atau 2.
8. Access Opening : Angkat atap kamar pulpa dengan round diamond bur high
speed hingga bur terasa jeblos lalu arahkan bur ke arah oklusal hingga
seluruh atap kamar pulpa terangkat
9. Cek apakah masih ada atap kamar pulpa yang tertinggal dengan sonde
halfmoon
10. Irigasi kamar pulpa dengan H2O2 atau NaOCl dan aquadest steril
menggunakan spuit irigasi, dan keringkan dengan paper point.
11. Ekstirpasi jaringan pulpa menggunakan barbed broach dengan teknik
reaming kearah oklusal dan searah jarum jam.
12. Melakukan penentuan panjang kerja, yaitu dengan memasukkan jarum
miller yang diberi stopper sesuai panjang gigi rata-rata, kemudian
memastikan panjang gigi menggunakan Diagnostic Wire Photo (DWP).
DEMIKIAN,TERIMAKASIH DOKTER
IPM
Vignette:
Seorang perempuan berusia, 24 tahun datang ke poliklinik gigi dengan keluhan rasa
perih dan tidak nyaman pada bibir atas.
Tugas Kandidat:
1. Lakukan anamnesis pada pasien standar!
2. Verbalkan deskripsi lesi sesuai foto kepada penquji!
3. Verbalkan dan tuliskan diagnosis kerja lesi tersebut!
4. Verbalkan rencana perawatan kepada pasien!
Jawaban:
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
1. Anamnesis
- senyum salam sapa pada pasien, memperkenalkan diri (selamat pagi
mbak, saya drg X sebagai operator hari ini)
- menanyakan identitas pasien (nama, usia, jenis kelamin, alamat,
pekerjaan, status pernikahan)
- menanyakan keluhan utama : OLDCART
● sejak kapan, apakah diawali dengan demam, apakah baru pertama
kali terjadi atau sebelumnya sudah pernah terjadi, apakah sempat
tertusuk benda tajam seperti duri ikan / benda tajam lainnya atau
tergigit , apakah sebelum keluhannya muncul sempat mengkonsumsi
makanan / obat / produk tertentu
● lokasi keluhan, lokasi spesifik, bentuk, ukuran, warna , batas, tepi,
permukaan, daerah sekitar , ada rasa nyeri atau tidak apabila ada :
nyeri seperti apa? terus menerus atau hilang timbul , nyeri nya seperti
apa? (tertusuk2 / perih / nyeri tumpul) , skor nyeri dari 1-10 berapa?
keluhan nyeri mereda jika sedang apa? apa saja yang memperberat
keluhan nyeri? apakah sudah pernah diobati? jika sudah efek nya
apa? apakah enakan?
● apakah sudah pernah ke drg untuk dilakukan perawatan? jika ya,
perawatan apa yang dilakukan? terakhir kapan?
● apakah saat ini sedang mengkonsumsi obat2 an tertentu?
● apakah ada penyakit sistemik seperti darah tinggi, kencing manis,
peny.jantung, asma dll
● apakah ada riwayat masuk RS beberapa taun terakhir
● apakah ada penurunan BB drastis dalam 6 bulan terakhir
● apakah ada alergi obat2an atau makanan tertentu?
● apakah keluarga dirumah ada yg memiliki penyakit serupa seperti yg
dialami skrg , apakah ada keluarga yg memiliki penyakit sistemik
seperti darah tinggi ,kecing manis, jantung , asma?
● kebiasaan pasien (sikat gigi sehari brp kali, penggunaan benang gigi/
pembersih lidah , obat kumur, konsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna? air putih brp gelas sehari? ada kebiasaan merokok dan
konsumsi alkohol? ada kebiasaan menginang? apakah dalam
keadaan stress / sedang banyak pikiran atau pekerjaan /kegiatan
dalam beberapa saat terakhir ini?
2. Deskripsi lesi
- Jenis lesi : vesikula
- Jumlah : multiple
- Lokasi : vermilion border atas kiri
- Bentuk : bervariasi
- Ukuran : 1 mm
- Warna : Putih kekuningan
- Batas : Jelas
- Tepi : Irreguler
- Permukaan : Licin
- Daerah sekitar : Erythematous
- Ada Nyeri atau tidak : nyeri
GINGIVEKTOMI
1. diagnosa kasus :
2. Posisi Pasien : Pasien duduk di dental unit dengan posisi semi supine
membentuk sudut 60 derajat terhadap permukaan lantai
Posisi Operator : Operator berada di depan kanan pasien arah jam 7-9,
ketinggian siku operator sejajar dengan mulut pasien
3. Alat dan bahan yang digunakan antara lain (TUNJUK DAN ANGKAT
PERLIHATKAN KE PENGUJI)
1. Alat diagnostic standart
2. Pocket marking forcep
3. Kirkland knife
4. Orban knife
5. Scalpel blade no.12 dan 15
6. Scalpel handle
7. Kuret gracey
8. Paperpad/mixing pad
9. Spatula
10.Dappen glass.
11. Spuit
12. Larutan anastesi
13. Povidone iodine /chlorhexidine
14. Cotton pellet
15. Bahan irigasi (saline), aquadest
16. Periodontal dressing
17. Vaseline
18. Kasa tampon
4. Prosedur Gingivektomi
1. Melakukan tindakan asepsis (berkumur/mengoles) intra dan ekstraoral
dengan bahan antiseptik
2. Melakukan tindakan anastesi infiltrasi
3. Membuat bleeding point dengan memasukan pocket marking forcep sejajar
sumbu gigi, menempel permukaan gigi, sisi tumpul berada di dalam poket,
sisi tajam disebelah luar, hingga menyentuh dasar poket kemudian pocket
marking forcep dijepitkan pada 3 titik (mesial, distal dan midline)
4. Insisi eksternal bevel pada posisi 1 mm apikal dari bleeding point
membentuk sudut 45 derajat ke arah koronal dengan menggunakan kirkland
knife untuk fasial/palatal dan orban knife untuk daerah interdental
5. Melepaskan dinding poket yang telah dipotong (eksisi dinding poket)
6. Membersihkan daerah operasi dari jaringan granulasi, sementum nekrotik
dan sisa kalkulus sampai permukaan bersih menggunakan alat kuret (scaling
dan penghalusan akar)
7. Melakukan gingivoplasty dengan scalpel
8. Irigasi menggunakan larutan saline/aquadest
9. Kontrol pendarahan
10. Aplikasi periodontal dressing
5. Manipulasi dan aplikasi periodontal pack
1. Persiapan bahan: mengeluarkan base dan catalyst dengan perbandingan
1:1
2. Pengadukan dengan gerakan melingkar dan melipat pada mixing pad
menggunakan spatula sampai konsistensi homogen
3. Periodontal pack diambil dengan spatula lalu dicelupkan ke dalam air suhu
ruangan
4. Membasahi tangan dengan air/menggunakan vaseline
5. Mengulung periodontal pack menjadi bentuk silinder
6. Melakukan isolasi dan mengeringkan daerah operasi menggunakan kasa
tampon
7. Aplikasi periodontal pack pada daerah operasi, dengan batas koronal pada
1/3 servikal gigi, batas apikal tidak melebihi mucogingival junction dan bebas
dari kontak oklusi
8. Melakukan penekanan ringan pada gingival margin dan area proksimal
9. Membuang pack yang berlebihan dengan ekskavator
6. KIE Post Gingivektomi :
- tidak makan 30 menit - 1 jam setelah perawatan
- setelah diperbolehkan makan, pasien diinstruksikan menggunakan sisi
yang tidak digunakan perawatan, menghindari makanan panas, pedas
- tidak merokok
- tidak minum alkohol
- menjaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari pagi setelah
makan pagi dan malam sebelum tidur
- meresepkan obat analgesik asam mefenamat 500 mg, 3 kali sehari
diminum bila perlu
- Tanyakan pada pasien apakah ada hal yang masih belum jelas atau
ingin ditanyakan
- Jika tidak ada persilahkan pasien untuk pulang
7. Bersihkan alat dan bahan, buang sampah medis, lepas APD level 3 sesuai
urutan dengan melakukan hand rub di setiap langkahnya
Tugas Kandidat:
1. Tuliskan dan verbalkan kelainan gigi 71, 81, 84, 31 dan 41 pada kasus
tersebut!
2. Verbalkan rencana perawatan pada kelainan gigi-gigi tersebut!
3. Verbalkan tujuan rencana perawatan pada kelainan gigi-gigi tersebut!
4. Tuliskan dan verbalkan ienis perawatan ortodontik pada tindakan gigi 84!
Jawab:
Baik Dokter, Izin memperkenalkan diri (Sebut Nama dan Universitas) sebut
dengan jelas dan pelan baru jawab soal!
1. Kelainan gigi :
- Gigi 71, 81 = persistensi gigi sulung
- Gigi 31, 41 = linguoversi
- Gigi 84 = karies klas 2 distooklusal
2. Rencana perawatan :
- DHE dan KIE
- Restorasi gigi 84 menggunakan tumpatan GIC klas 2
- Ekstraksi gigi 71 dan 81
- Koreksi gigi berdesakan anterior RB
- Fase evaluasi
- Fase retentive
13. Jika pasien dapat menahan air di dalam mulut, pasien bernapas melalui hidung,
jika pasien menyemburkan air atau tersedak saat menahan air berarti pasien
bernapas melalui mulut
14. Jelaskan kepada pasien hasil pemeriksaan dan rencana perawatan yang sesuai
dengan kasus