Anda di halaman 1dari 104

KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH IMAMI

MADRASAH GEFA

DOKUMEN I
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

NAMA MADRASAH : MI IMAMI


NSM : 111235070115
NPSN : 60715097
STATUS AKREDITASI : A.
ALAMAT : Jl. Sultan Agung No. 23 Kepanjen

Disusun Oleh :
Tim Pengembang Kurikulum MI
2020

MADRASAH IBTIDAIYAH IMAMI


Jl. Sultan Agung No. 23 Kepanjen
TAHUN 2020

i
Yayasan Pendidikan Islam Hasyim Asy’ari
MADRASAH IBTIDAIYAH IMAMI
NSM. 111235070115, Status: Terakreditasi A, NPSN. 60715097
Jalan Sultan Agung Kepanjen Malang Telp. 0341-399943
www.miimami.blogspot.com – mi_imami@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH IMAMI KEPANJEN MALANG
NOMOR: 01/B-2/MI-115/VII/2020

TENTANG
PENETAPAN dan PEMBERLAKUAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
MADRASAH IBTIDAIYAH IMAMI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH IMAMI,

Menimbang : a. bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


(KTSP)
jenjangpendidikandasardanmenengahdisusunoleh
satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar
Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan(SKL).
b. Madrasah Ibtidaiyah merupakan satuan
pendidikan umum bercirikhas Islam di bawah
pembinaan KementerianAgama.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Madrasah IMAMI
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Madrasah Ibtidaiyah IMAMI Kemenag Tahun
Pelajaran2020/2021

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, sebagaimana telah diubah dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang perubahan kedua atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
ii
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
8. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah;
9. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum pada Madrasah;
10. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam
Nomor 6980 (2761 RA) Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Teknis tentang Penyusunan dan
Pengembangan KTSP Madrasah Ibtidaiyah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA MI IMAMI TENTANG


PENETAPAN dan PEMBERLAKUAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MI IMAMI TAHUN
PELAJARAN 2020/ 2021

iii
KESATU : Menetapkan Pemberlakuan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan MI IMAMI Kemenag tahun
pelajaran 2020 / 2021 sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan dan kegiatan belajar
mengajar di MI IMAMI pada tahun pelajaran
2020/2021
KEDUA : Dokumen KTSP sebagaimana dimaksud pada DIKTUM
KESATU sebagai pedoman semua unsur madrasah
dalam mengelola pendidikan di madrasah.

KETIGA : Dokumen KTSP ini akan direvisi setiap awal tahun


pelajaran dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan madrasah.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Malang
pada tanggal 01 Juli 2020

KEPALA MI IMAMI,

H. Mochammad Fairus, S.Ag

Tembusan:
1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab./Kota

iv
REKOMENDASI PENGESAHAN
KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH IMAMI
Alamat : Jl. Sultan Agung No 23 Kepanjen

LEMBAR VALIDASI
KTSP TAHUN PELAJARAN 2020 /2021

Setelah dilakukan validasi menggunakan instrumen validasi yang telah disesuaikan


dengan regulasi yang berlaku, maka Rancangan KTSP:

Madrasah Ibtidaiyah : MI IMAMI


Alamat : Jl. Sultan Agung No 23 Kepanjen
TahunPelajaran : 2020 / 2021

dapat direkomendasikan untuk mendapat pengesahan sebagai pedoman


penyelenggaraan pendidikan pada madrasah tersebut pada Tahun Pelajaran 2020/2021
sesuai dengan ketentuan peraturan perudangan yang berlaku.

Malang, 05 Juli 2020


Pengawas Madrasah Tingkat Dasar
Kecamatan Kepanjen,

KHOIRUL UMAM, S.Ag


NIP. 197210101997031007

v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MALANG
Alamat Jalan Kolonel Sugiono No. 266 Malang 65149
Telp. 0341-801131 ; Faksimile (0341) 803403
E-mail : kabmalang@kemenag.go.id

PENGESAHAN

Berdasarkan hasil telaah dan kajian Tim Pengembang Kurikulum Madrasah


Ibtidaiyah IMAMI, dengan memperhatikan pertimbangan dari Komite
Madrasah dan rekomendasi Pengawas Madrasah maka dengan ini
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI IMAMI Dokumen I
disahkan dan dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2020/2021 ,
selanjutnya pada akhir tahun pelajaran akan dievaluasi keterlaksanaan
dan ketercapaiannya sebagai acuan pengembangan kurikulum pada tahun
pelajaran berikutnya.

Kepanjen, 07 Juli 2020

Ketua Komite Madrasah Kepala Madrasah

H. Slamet Fauzi, S.Pd H. Mochammad Fairus, S.Ag

Mengetahui
a.n. Kepala Kankemenag Kab. Malang
Kasi Pendidikan Madrasah

Dr. MUHAMMAD ARIFIN, M.Pd


NIP. 196810121999031002

6
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas taufik dan hidayah Nya
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada MI IMAMI pada tahun
pelajaran 2020/2021 dapat terselesaikan.

Berbagai program kurikuler, kesiswaan terpadu dalam sebuah program madrasah yang
seluruhnya bersinergi membentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya
diberi nama Kurikulum MI IMAMI Kolaborasi komponen-komponen tersebut terintegrasi
dalam bentuk fleksibilitas alokasi waktu, format satuan pembelajaran, keterpaduan mata
pelajaran dan penerapan muatan lokal yang disesuaikan kebutuhan madrasah. Sedang
kegiatan siswa di luar jam belajar terintegrasi dalam bentuk program OSPSH yang
dijabarkan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan akademik.

Berbagai dokumen kurikulum madrasah berupa program akademik dan kesiswaan


tahun pelajaran 2020/2021 ini, berisi gambaran tentang perencanaan dan pelaksanaan
program kurikuler dan kesiswaan selama satu tahun pelajaran. Dengan gambaran ini setiap
elemen madrasah dapat melaksanakan program madrasah yang disesuaikan dengan kalender
pendidikan yang ditetapkan.

Akhirnya dengan harapan kurikulum ini dapat menjadi pedoman program madrasah
danmenjadi landasan untuk mewujudkan visi dan misi serta tujuan madrasah menjadi
program nyata sehingga pada akhir tahun pelajaran 2020/2021 dapat mewujudkan madrasah
yang bermutu.

Malang, 3 Juli 2020

Kepala Madrasah

7
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul ...................................................................................................
Halaman Penetapan ..............................................................................................
Halaman Pengesahan ...........................................................................................
HalamanRekomendasi …………………………………………………………..
HalamanValidasi…………………….…………………………………………..
Kata Pengantar .....................................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................................
Daftar Tabel .........................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN ...............................................................................


A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Tujuan Pengembangan KTSP .......................................................
C. Landasan Hukum........................................................................ ...
D. Prinsip dan Acuan Operasional Pengembangan KTSP .................

BAB II : KARAKTERISTIK MADRASAH ...................................................


A. Profil Madrasah .............................................................................
B. AnalisisKonteks.............................................................................

BAB III : VISI, MISI, TUJUAN, DAN PROGRAM PRIORITAS .................


A. Tujuan Pendidikan Madrasan Dasar .............................................
B. Visi dan Misi Madrasah ................................................................
C. Tujuan Madrasah (umum) .............................................................
D. Tujuan Madrasah (khusus) ............................................................
E. Program Prioritas………………………………………………...

BAB IVI : STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ...............................


A. Struktur Kurikulum .......................................................................
B. Muatan Kurikulum ........................................................................
1. Mata Nasional ........................................................................
2. Muatan Lokal .........................................................................
3. Pengembangan Diri.............................................................. ..
4. Beban Belajar ........................................................................
5. Ketuntasan Belajar .................................................................
6. Kenaikan Kelas ......................................................................
7. Kelulusan.................................................................... ...........
8. Pengayaan dan Remedi...................................................... ....
9. MutasiPeserta Didik................................................................
10. Pendidikan Kecakapan Hidup ................................................
11. Pendidikan Berwawasan Karakter........................................ .
12. StrategiPembelajarandanPenilaian.................................... .....

BAB V : KALENDER PENDIDIKAN .............................................................


A. Permulaan Tahun Pelajaran ...........................................................
B. Minggu Efektif Belajar ..................................................................
C. Waktu Pembelajaran Efektif..........................................................
D. Waktu Libur ...................................................................................
BAB V : PENUTUP ...........................................................................................

8
Lampiran-Lampiran :

1. Kalender Pendidikan Madrash


2. SK Penetapan Kurikulum
3. SK Tim Pengembang Kurikulum
4. SK Penetapan KKMdan (Lampiran KKM Permapel)
5. SK Kriteria Kenaikan Kelas
6. Dokumentasi Penyusunan KTSP

DAFTAR TABEL

2.1 : Daftar nama pengajar di MI IMAMI pada masa awal


2.2 : Pengurus madrasah diniyah IMAMI tahun 1973
2.3 : Tenaga pengajar Madrasah Diniyah IMAMI tahun 1973 – 1994
2.4 : Panitia pembangunan MI IMAMI
2.5 : Tenaga pengajar MI IMAMI tahu 1993 – 1994
2.6 : Susunan pengurus KH. Hasyim Asy’ari tahun 1993
2.7 : Tenaga pengajar MI IMAMI 1995-2009
2.8 : Daftar nama guru MI IMAMI 2020/2021
2.9 : Data jumlah siswa MI IMAMI tahun pelajaran 2020/2021
2.10 : Data prasarana MI IMAMI tahun pelajaran 2020/2021
2.11 : Daftar sarana MI IMAMI
3.1 : Pengukuran pencapaian dalam mewujudkan Madrasah dengan Gerakan Furudlul Ainiyah
(GEFA) kelas 6 – 1
4.1 : Struktur kurikulum
4.2 : Kegiatan pengembangan diri dan pelaksanaannya
4.3 : Kegiatan pengembangan diri tak terprogram
4.4 : Jenis dan strategi pelaksanaan Pengembangan Diri
4.5 : Beban belajar peserta didik
4.6 : Jam belajar hari Senin dan Sabtu
4.7 : Nilai ketuntasan sikap
4.8 : Skala penilaian pertama
4.9 : Skala penilaian kedua
4.10 : Penetapan Interval Predikat
4.11 : KKM Semester 1
4.12 : KKM Semester 2
4.13 : Interval Nilai dan Predikat kelas 1 MI IMAMI
4.14 : Interval Nilai Dan Predikat kelas 6
5.1 : Pekan Efektif Belajar
5.2 : Perhitungan Pekan dan Jam Efektif Semester 1

9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke

desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan dalam berbagai

aspek pendidikan, terutama hal-hal yang berkenaan dengan kurikulum. Penerapan

desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah dengan diberikannya wewenang

kepada madrasah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan

pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya

maupun pelaksanaannya di madrasah.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Tujuan tertentu meliputi tujuan pendidikan nasional serta

kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan

peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di tempat.

Pengembangan Kurikulum yang beragam mengacu pada standar nasional

pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan

nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar

kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.

1
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat 2 dinyatakan bahwa kurikulum pada

semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi

sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Implementasi

UU No. 20 tahun 2003 yang dijabarkan dalam sejumlah Peraturan

Pemerintah (PP) menyiratkan bahwa setiap sekolah atau satuan pendidikan

harus mampu menyusun kurikulum dan mengimplementasikannya sesuai dengan

potensi dan kondisi masing- masing.

Sesuai amanat PP No. 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum pada jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada Standar Isi

dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Oleh karena itu Kurikulum MI IMAMI

disusun dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang melingkupinya, yang

diharapkan sesuai dengan amanat Undang-Undang.

Dokumen Kurikulum MI IMAMI ini secara umum mencakup :

1. Tujuan Pendidikan Madrasah

2. Struktur dan Muatan Kurikulum

3. Beban Belajar Siswa

4. Kalender Pendidikan

5. Silabus

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Secara umum, prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan di MI

IMAMI, telah memperhatikan beberapa prinsip pengembangan kurikulum,

diantaranya sebagai berikut :

2
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip

bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan

kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan

mandiri, juga menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan

keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan

jenjang. Kurikulum dikembangkan berdasarkan jenis pendidikan

tanpa membedakan suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial,

ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan

wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara

terpadu. Kurikulum disusun secara berkaitan dan berkesinambungan

yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,

semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk

mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan

dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk menjamin relevansi di

pendidikan dengan kebutuhan kehidupan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup

keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian, keilmuan, dan mata pelajaran

3
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua

jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,

pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang

hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

formal, nonformal, dan informal dengan memerhatikan kondisi dan tuntutan

lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia

seluruhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum

dikembangkan dengan memerhatikan kepentingan nasional dan kepentingan

daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi

dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip

sebagai berikut.

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,

perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang berguna bagi dirinya. Peserta didik harus

mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh

kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan

menyenangkan.

2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:

a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

b. Belajar untuk memahami dan menghayati,

4
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,

melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan

yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai

dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan

tetap memerhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang

berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan

pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan

hangat.

5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi

dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip

alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar, dan berkembang

di masyarakat, lingkungan sekitar, serta lingkungan alam semesta

dijadikan sumber belajar, contoh, dan teladan).

6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial,

dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan

dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata

pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan

dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan

5
memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

Selain itu, pengembangan Kurikulum sesuai dengan Standar

Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun Standar Kompetensi

Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) SD/MI selengkapnya adalah:

1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan

anak

2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri

3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya

4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi di lingkungan sekitarnya

5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan

kreatif

6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan

bimbingan guru/pendidik

7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya

8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam

kehidupan sehari-hari

9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan

sekitar

10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan

11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,

dan tanah air Indonesia

12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal

13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan

memanfaatkan waktu luang

6
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun

15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri

dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya

16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis

17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis,

dan berhitung

C. Landasan Hukum

1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang


sistem pendidikan Nasional.
2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Junto Peraturan pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 tahun 2013 dan Permendikbud no 13 tahun 2015.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 41 Tahun 2007 dan
Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016 (khusus k 13 )tentang Standar
Proses
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 103 Tahun 2014 tentang
pembelajaran di Pendidikan Dasar da Menengah.
5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 60 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum Tahun 2013.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
8. Permendikbud RI Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
9. Permendikbud RI Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi.
10. Permendikbud RI Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 23 tahun 2016 tentang
standar penilaian.

7
12. Permen dikbud No 37 Tahnu 2018 peruubahan permendikbud No 24
tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.

13. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi


dan Tata Cara kerja Kementerian Agama
14. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan
15. SK Dirjen Nomor 5161 Tahun 2018 tentang Juknis Penilaian Hasil
Belajar pada Madrasah Ibtidaiyah
16. Keputusan Menteri Agama No 183 tahun 2019 tentang Kurikulum
Madrasah PAI dan Bahasa Arab
17. Keputusan Menteri Agama No 184 tahun 2019 tentang implementasi
Kurilukum pada Madrasah.
18. Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6980 tentang Juknis Penyusunan dan
Pengembangan KTSP Madraah Ibtidaiyah.tahun 2019
19. Keputusan Dirjen Pendis Nomor 5164 Tahun 2018 tentang Juknis
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Madrasah
20. Surat Keputusan Dirjrn 5161 tentang Juknis Penilaian Madrasah
Ibtidaiyah/
21. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491
Tahun 2020 tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran
2020/2021.
22. SK Gubernur Jatim No 12/2008 dan Peraturan Gubernur Jawa Timur
Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa/Madura
Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah .
23. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provisi Jawa
Timur No 1328 tahun 2019 tentang Panduan Umum dan Panduan
Khusus Program Gerakan Ayo Membangun Madrasah ( GERAMM )
Kanwil Jatim.
24. Juknis Penilaian Hasil Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah oleh Direktorat
KSKK Madrasah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kemenag tahun
2018

8
D. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum

1. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didikdisesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antarsubstansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan


seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu
semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.

9
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi,keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi
dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan


nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

2. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


KTSP dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan dan komite madrasah
di bawah koordinasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan/atau
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dalam mewujudkan relevansi
atau kesesuaian atas perkembangan kebutuhan kehidupan peserta didik do masa
depan.

10
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
b. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur- unsur pendidikan formal, non
formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang, serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

c. Menyeluruh dan berkesinambungan


Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

3. Adapun acuan Operasional penyusunan kurikulum antara lain:


KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun untuk
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia.

b. Penguatan pendidikan karakter


Penguatan Pendidikan Karakter merupakan upaya membangun dan membekali
peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 guna menghadapi
dinamika perubahan di masa depan, mengembangkan platform pendidikan
nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan

11
memperhatikan keberagaman budaya Indonesia dan merevitalisasi serta
memperkuat potensi dan kompetensi pada lingkungan pendidikan.

c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor ) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta
didik.

d. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman karasteritik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendrong
partisipasi masyrakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk
itu, keduanya harus di tampung secara berimbang dan saling mengisi.

f. Tuntutan dunia kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.

g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan

12
penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.

h. Moderasi Beragama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
takwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran
harus ikut mendukung perilaku kehidupan beragama yang moderat.

i. Dinamika perkembangan global


Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya pemeliharaan
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus mendorong perkembangan wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.
k. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Pendidikan diharapkan menjadi penguat budaya antikorupsi. Kurikulum harus
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
l. Kesetaraan Gender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan
dan memperhatikan kesetaraan gender.

13
m. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan
ciri khas satuan pendidikan

n. Pendidikan Anti Korupsi


Kurikulum diarahkan pada pembentukan karakter termasuk mengembangkan
kejujuran dan nilai integritas sedini mungkin agar anak menjadikannya sebagai
kebiasaan dan pandangan hidup termasuk di dalamnya pendidikan anti
korupsi.

o. Pendidikan Anti Narkoba


Dalam upaya mencegah permasalahan sosial global saat ini kurikulum harus
menjamin terwujudnya karakter peserta didik yang tangguh dan tidak mudah
terbawa pada perilaku menyimpang termasuk penggunaan narkoba.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap sebagai sebuah dokumen, yang akan
menjadi kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran
yang baik. Pembelajaran dilaksanakan di kelas atau di luar kelas dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Dalam strategi pembelajaran ini diharapkan siswa akan mengikuti proses
pembelajaran dengan senanghati, menumbuh kembangkan daya keatifitas
mereka sekaligus harus efektif dalam menuju ketercapaian tujuan
pembelajaran.

14
BAB II

KARAKTERISTIK MADRASAH GERAKAN FURUDLUL AINIYAH (GEFA)

A. Profil Madrasah

1. Sejarah dan Perkembangan MI IMAMI

Dalam realitas sejarah, sebuah madrasah lahir dan berkembang, dari, oleh dan untuk
masyarakat Islam. Sehingga mereka sebenarnya sudah jauh lebih dahulu menerapkan
konsep pendidikan berbasis masyarakat, baik secara individu maupun organisasi, dan
membangun madrasah untuk memenuhi pendidikan mereka.
Tidak heran jika madrasah yang dibangun oleh orang-orang terdahulu, biasanya
dibangun dengan kondisi seadanya saja atau memakai tempat apa adanya. Mereka
didorong oleh semangat keagamaan atau dakwah, dan hasilnya pun tidak mengecewakan.
Dalam perkembangannya IMAMI pun demikian.
Melewati masa, mengarungi zaman, dan mengalami berbagai rintangan dan
hambatan, namun berposes agar tetap berjalan pada perlintasan pendidikan.
Dibawah ini akan diterangkan periodeisasi IMAMI dalam alur sejarah, sejak berdiri
hingga yang paling mutaakhir:
1) Tahun 1957 – 1958
Tercatat dalam sejarahnya, IMAMI berdiri pada tahun 1957 atas prakarsa H. Asnan
Qodri dan Ustad Sholeh Mashuri datang dari Mangunsari, Tulungagung, Ustad Sholeh
Mashuri ini merupakan Alumni Mesir. Keduanya adalah seorang alim intelek. Demi
tersebarnya syiar agama Islam dan termanajemen dengan baik dan benar, maka
didirikanlah sebuah Lembaga Pendidikan Islam dengan nama Madrasah Diniyah
IMAMI.
Akronim kata “IMAMI” memiliki makna yang representatif untuk
berlangsungnya regenarasi yang Islami. IMAMI sendiri merupakan singkatan dengan
rangkaian kata yang memiliki makna, yaitu
I : Ikatan
M : Madrasah
A : Arabiah
M : Misriah
I : Indonesia
Selain mempunyai makna yang disebutkan di atas, kata IMAMI dipilih dengan harapan

15
alumni dari Madrasah Ibtidaiyah ini bisa menjadi imam (pemimpin).
Pada awal perjalan, proses belajar mengajar di madrasah ini, masihlah sangat sederhana.
Seringkali proses belajar mengajar, menumpang dari rumah ke rumah warga yang
dikenali oleh H. Asnan Qodri.
Pada waktu itu, salah satu lokasi yang di tempati untuk melasanakan belajar dan
mengajar adalah kediaman Bapak Abdul Jaed yang berlokasi di Desa Cepokomulyo,
Kepanjen.
Karena pada saat itu kesadaran masyarakat akan pendidikan terutama pendidikan agama
masih sangat minim sekali, sehingga yang mau belajar agama pada waktu itu hanya 3
orang saja yaitu : Abd. Rosyid, Abd. Aziz, dan Mahmud.
2) Tahun 1959 – 1963
Dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun dalam proses pembelajaran yang di laksanakan
di Desa Cempokomulyo itu. Oleh karena belum memiliki gedung sendiri dan masih
menumpang di rumah penduduk, karna ada beberapa pertimbangan, maka lokasi belajar
mengajar berpindah tempat lagi.
Tak jauh dari lokasi dari kediaman Abdul Jaed, dewan guru dan para murid, kemudian
diperkenankan untuk menempati salah satu musholla yang berada tidak jauh dari sungai
Molek, Kepanjen. Lebih tepatnya utara sungai Molek jalan Kawi.
Tak jauh berbeda dengan pengalaman belajar mengajar ketika berada di kediaman Abdul
Jaed, Cepokomulyo, cikal bakal berdirinya IMAMI pun berpindah tempat lagi. Kurang
lebih dalam kurung waktu satu tahun proses belajar mengajar di Mushalla tersebut.
Namun demikian, sebagai salah satu lembaga yang berasaskan pendidikan agama, begitu
mendengar perpindahan tempat belajar dari Mushalla yang berada di salah satu gang
kecil di jalan Kawi, ada seseorang yang bersedia untuk meminjamkan rumah pribadinya.
Ia relakan rumah tersebut digunakan untuk proses belajar mengajar para murid dalam
mempelajari agama Islam.
Beliau yang meminjamkan rumahnya itu bernama Bapak Sukri yang berada di timur
bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kepanjen.
Sama-sama masih berada di jalan Kawi. Namun yang mulanya berada di Mushalla yang
sejatinya berada di selatan jalan Raya Kawi itu, kemudian berpindah ke sebelah utara
jalan Raya Kawi.
Dalam perjalanan kurun waktu tahun inilah para dewan guru dan para murid Madrasah
Diniyah IMAMI berduka. Tahun 1961, Mereka ditinggalkan oleh pendiri IMAMI,
Ustadz Sholeh Mashuri. Beliapun akhirnya dimakamkan di pemakaman umum Punten,

16
Kepanjen (Sekarang di sebelah utara Pondok Pesantren Syarif Hidayatullah). Namun
demikian, berpulangnya Ustadz Sholeh Mashuri,
3) Tahun 1963 – 1972
Proses pendidikan di jalan Kawi pun tidak berlangsung lama. Seluruh murid dan dewan
guru, akhirnya harus berpindah tempat lagi. Pada tahun 1963-1972 status IMAMI masih
berupa Madrasah Diniyah yang difokuskan untuk mengajar agama. Jam pelajaran yang
dilaksanakan pun hanya sore hari tanpa mengganggu aktifitas belajar mengajar dari
tingkat Sekolah Dasar yang umumnya memang dilaksanakan pada pagi hari.
Agar proses belajar mengajar agama berjalan lancar, walaupun tidak memiliki tempat
yang dapat dipastikan, dewan guru mencoba berkomunikasi kepada beberapa tempat
yang sekiranya bisa digunakan untuk dimanfaatkan untuk pendidikan. Akhirnya, dewan
guru meminta ijin agar dapat menumpang digedung Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama
(SDNU) Kepanjen jalan Sultan Agung.
Pada saat itu siswa IMAMI mulai mengalami perkembangan. Tak heran jika kemudian
muncul inisiatif untuk merekrut beberapa orang yang dianggap mampu menjadi tenaga
pengajar dan dengan suka rela mengabdikan diri di Madrasah ini. Dari hasil perekrutan
tersebut diperoleh 11 orang tenaga pengajar yang sekaligus sebagai pengelola
operasional madrasah dan menunjuk salah seorang sebagai Kepala Madrasah Dibawah
ini akan disampaikan nama-nama pengajar di IMAMI masa-masa awal akan dibentuknya
sebuah lembaga yang terstruktur. Yaitu:
No Nama Alamat Keterangan
1 Ahmad Yahya Jl.Sawunggaling Kepanjen Kepala madrasah
2 Ahmad Zainuri Jl.Sawunggaling Kepanjen Guru
3 Marzuki Kepanjen Guru
4 M, Sahid Kepanjen Guru
5 Syofi’IYunus Kepanjen Guru
6 Abdul Rohman Kepanjen Guru
7 Abdul Ghoni Ngadilangkung, Kepanjen Guru
8 Mustofa Cepokomulyo, Kepanjen Guru
9 Abdul Asykur Kepanjen Guru
10 H. Mujani Jl.Sawunggaling, Kepanjen Guru
11 Hj. Romlah Jl.Sawunggaling, Kepanjen Guru
Sumber :Dokumetasi MI IMAMI Tahun 2010
Table 2.1 : Daftar nama pengajar di MI IMAMI pada masa awal

17
4) Tahun 1972 – 1993
Setelah mengalami berbagai rintangan dan perjalanan panjang, siswa IMAMI
bertambah banyak. Oleh karena itu beberapa orang bermusyawarah dan bersepakat untuk
membeli sebidang tanah yang nantinya akan digunakan sebagai gedung Madrasah
Diniyah IMAMI.
Dengan menghimpun dari beberapa dermawan dan sukarelawan, akhirnya
terkumpulah dana untuk mendirikan gedung. Pada tahun 1973 Madrasah Diniyah
IMAMI resmi menempati gedung sendiri yang terletak di jalan Sultan Agung, Kelurahan
Kepanjen, KecamatanKepanjen, Kabupaten Malang, JawaTimur. Lebih tepatnya berada
di selatan sungai Molek yang berada di timur Masjid Agung Baiturrahman.
Demi kelancaran proses pendidikan, maka beberapa tokoh dan perintis madrasah
mengadakan musyawarah. Dalam musyawarah tersebut dihasilkan susunan pengurus.

PENGURUS MADRASAH DINIYAH IMAMI


KEPANJEN MALANG TAHUN 1973
No Nama Alamat Keterangan
1 KH. Mahmud Yahmadun Jl. Efendi Kepanjen Ketua Yayasan
2 H. Asnan Qodri Jl. Welirang Kepanjen
3 Mustanan Jl. Suruji Kepanjen
4 H. Mawardi Jl. Pahlawan Kepanjen
5 H. Kholil Jl. Sawunggaling Kepanjen
Table 2.2 : pengurus madrasah diniyah IMAMI tahun 1973

Setelah terbentuk susunan pengurus, kemudian para tokoh dan pengurus merekrut
beberapa orang yang dianggap mampu menjadi tenaga pengajar dan dengan sukarela
mengabdikan diri di madrasah ini. Dari hasil perekrutan tersebut yaitu :
TENAGA PENGAJAR MADRASAH DINIYAH IMAMI
KEPANJEN MALANG TAHUN 1973 – 1994
No Nama Alamat Keterangan
1 Abdul Ghoni Ngadilangkung Kepanjen Kepala Madrasah
2 H. Mudjani Jl.Sawunggaling Kepanjen Guru
3 Mustofa Kepanjen Guru
4 Kholil Kepanjen Guru
5 Mansyur Kepanjen Guru

18
6 Abdul Jawad Ketapang Sukoraharjo Guru
7 Abu Bakar Cepokomulyo Kepanjen Guru
8 Slamet Talangagung Guru
9 Eddy Santoso Tulaan, Panggungrejo, TU
Kepanjen
Sumber :Dokumetasi MI IMAMI Tahun 2010

Table 2.3 : Tenaga pengajar Madrasah Diniyah IMAMI tahun 1973 - 1994

5) Tahun 1993 – 2010


Berdirinya MI IMAMI pagi berawal dari gagasan untuk melestarikan dan
mengembangkan pendidikan IMAMI. Yang semula murni hanya pendidikan diniyah dan
kemudian dikembangkan dengan memberikan pendidikan umum.
Gagasan ini muncul karena adanya situasi dimana saat – saat menjelang ujian sekolah
banyak murid – murid diniyah yang tidak masuk karena harus mengikuti les/ pelajaran
tambahan. Keadaan seperti ini membuat Madrasah Diniyah IMAMI tidak dapat
berkembang. Untuk menanggulangi masalah tersebut kemudian dibentuklah panitia kecil
pendirian MI IMAMI pagi. Susunan panitianya sebagai berikut :

PANITIA PEMBANGUNAN MI IMAMI


No Nama Keterangan
1 H. Mudjani Penasehat
2 Slamet Ketua
3 Dra. Idha Sripatmiharti Sekertaris
4 H. Abdul Syukur Pendukung
Sumber :Dokumetasi MI IMAMI Tahun 2010

Table 2.4 : Panitia pembangunan MI IMAMI

Padatahun 1993 mulailah dibuka kelas baru. Dalam perkembangannya lembaga ini mulai
memilah antara madrasah diniyah dan madrasah ibtida’iyah (berbasis kurikulum). Untuk
madrasah diniyah tetap masuk sore dan madrasah ibtida’iyah masuk pagi. Perubahan ini
merupakan tindakan positif untuk memenuhi kurikulum yang diberlakukan oleh
Departemen Agama.
Latar belakang didirikannya Madrasah Ibtida’iyah IMAMI adalah :

19
a) Pengembangan dakwah islamiyah dalam rangka menciptakan manusia yang
berkualitas, beriman dan bertakwa
b) Di wilayah Kepanjen belum ada lembaga pendidikan yang mempunyai ciri khas
islam.
c) Untuk melestarikan tinggalan para ulama
d) Membantu anak-anak miskin dan yatim piatu agar dapat mengikuti pendidikan
yang dibutuhkan.
Karena madrasah sudah dipilah antara madrasah pagi dan sore maka diperlukan beberapa
tenaga pengajar untuk madrasah ibtidaiyah ( pagi ). Kemudian para tokoh dan pengurus
bermusyawarah untuk merekrut beberapa tenaga pengajar tambahan, yaitu:

TENAGA PENGAJAR MADRASAH IBTIDAIYAH IMAMI


KEPANJEN MALANG TAHUN 1993 - 1994
No Nama Alamat Keterangan
1 Dra. Idha Sripatmiharti Jl. Penanggungan Kepanjen Kepala Madrasah
2 H. Mudjani Jl.Sawunggaling Kepanjen Guru
3 Mahmudah Sukoraharjo Kepanjen Guru
4 Kusnan Ketapang Sukoraharjo Guru
Sumber :Dokumetasi MI IMAMI Tahun 2010

Table 2.5 : Tenaga pengajar MI IMAMI tahu 1993 – 1994

Setelah memiliki gedung sendiri, akhirrnya pengurus memutuskan untuk bergabung


kedalam Yayasan Pendidikan Islam Hasyim Asyari. Sejak saat itu MI IMAMI hidup
dalam Yayasan Pendidikan Islam Hasyim Asyari dan susunan kepengurusan pun telah
berubah.
SUSUNAN PENGURUS KH. HASYIM ASYARI
KEPANJEN MALANG TAHUN 1993
No Nama Alamat Keterangan
1 H. Mudjani Jl.SawunggalingKepanjen Penasihat
2 Abdul Qodir Jl. Sultan AgungKepanjen Penasihat
3 Abdul Manaf Jl. A. Yani Kepanjen Ketua Yayasan
4 H. Moch Munir Jl. A. Yani Kepanjen Wakil ketua
5 H. Hartono Alwi Jl. Sultan Agung Kepanjen Sekertaris

20
6 Ubaidillah Jl. Banurejo Kepanjen Bendahara
7 Arifin Mustanan Jl. Suruji Kepanjen Sarana dan prasarana
8 Asnawi Jl. A. Yani Kepanjen Kurikulum
9 Slamet Fauzi, S. Pd Talangangung Bp 3
10 Syukur Jl. Punten Kepanjen Bp 3
11 Mashudi Jl. Welirang Kepanjen Pembantu umum
Sumber :Dokumetasi MI IMAMI Tahun 2010
Tabel 2.6 : Susunan pengurus KH. Hasyim Asy’ari tahun 1993

Selanjutnya pada tahun 1994, ada beberapa perubahan tenaga pengajar dan kepala
madrasah yang diamanahkan kepada Ratna Mufidah. Peralihan inipun tidak berlangsung
lama hanya dalam kurunwaktu ± 1 tahun. Dan pada tahun 1995, ada perubahan lagi
kepala madrasah dan ada beberapa penambahan tenaga pengajar, Yaitu :
TENAGA PENGAJAR MADRASAH IBTIDAIYAH IMAMI
KEPANJEN MALANG TAHUN 1995 – 2009
No Nama Alamat Keterangan
1 Farid Fauzi, S. Ag Sukun Kepanjen Kepala Madrasah
2 H. Mudjani Ilham Ardirejo Kepanjen Guru
3 Mahmudah Sukoraharjo Kepanjen Guru
4 Kusnan Kepanjen Guru
5 RatnaMufida Kauman Kepanjen Guru
6 Mochamad Kholili, S. Ag Kepanjen Guru
7 Noor Kholis Kepanjen Guru
8 Maria Ulfa Kepanjen Guru
9 Hamilatun Nafisa Kedung Pedaringan Guru
10 Wahidatul Awalin Sukoraharjo Kepanjen Guru
11 Muhibbatul Azizah Penarukan Kepanjen Guru
12 Qurrota A’yun, S. Ag Sukoraharjo Kepanjen Guru
13 Nur Syamsiah Ardirejo Kepanjen Guru
14 Suliha, A. Ma Sukoraharjo Kepanjen Guru
15 Mochammad Fairus, S.Ag Ardirejo Kepanjen Guru
16 Junaidi Kedung Pedaringan Guru
17 Siti Nur Fadila Sukoraharjo Kepanjen Guru

21
18 Samsul Arif, S. Pd.I Penarukan Kepanjen Guru
19 Dianita A. Z Jatirejoyoso Kepanjen Guru
20 Dedy Alif Irianto Sukoraharjo Kepanjen Guru
21 Sumiasih, S. Pd Kepanjen Guru
Sumber :Dokumetasi MI IMAMI Tahun 2010
Table 2.7 : Tenaga pengajar MI IMAMI 1995-2009
6) Tahun 2010 – Sekarang
Setelah mengalami perjalanan yang penuh rintangan dan beberapa kali
pergantianpemimpin, akhirnya kini MI IMAMI dapat tumbuh dan berkembang pesat. MI
IMAMI menjalin hubungan dengan berbagai instansi, baik lokal maupun internasional
(Lapis & Australia).
Terlihat dari bangunan berwarna hijau tua tersebut, telah banyak perubahan besar
dibanding pada masa awal berdirinya. Pada awal berdirinya MI IMAMI yang hanya
hitungan jari jumlah murid yang mendaftar, kini madrasah tersebut sudah menampung
ratusan murid dan memiliki puluhan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi di
bidangnya masing-masing.
Bukan hanya secara bangunan fisik saja yang dikehendaki dalam perkembangan MI
IMAMI, namun juga kekuatan inti yakni Sumber Daya Manusia (SDM) juga diperkuat.
Sebab, SDM itulah yang menjadi tonggak penting dalam upata untuk mencetak generasi
bangsa yang tangguh.
Pada masa inilah, dibawah nahkoda keuletan Mohammad Fairus, putra dari Abah Mujani
Ilham, MI IMAMI menuai kejayaan yang harus tetap dipertahankan sebagai lembaga
pendidikan Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai ilmu pengetahuan dan tekonologi
tanpa mengurangi sedikitpun akar keislaman dan keimanan, sebagai tangga untuk
mencapai ihsan, atau generasi paripurna (insan kamil).
Berbagai disiplin kegiatan bagi para murid maupun tenaga pengajar di IMAMI
benar-benar digembleng agar dapat memenuhi kebutuhan dan melakukan keseimbangan.
Dengan perubahan yang begitu pesat menjadikan semakin semangat para pengelola
untuk mengembangkan madrasah ini. Berharap agar para siswa dan calon siswa lebih
tertarik untuk melanjutkan dan masuk di madrasah ini, sehingga secara kuantitas
bertambah banyak dan secara kualitas dapat diandalkan.
Tidak lain, upaya inilah yang barangkali masuk dalam kategori qaidah muhafadatu ala
qodimis sholih wal akhdu bil jadid al ashlah, menjaga tradisi lama yang kreatif dan
mengembangkan hal-hal kekinian yang inovatif.

22
Di bawah ini akan disampaikan tabel perkembangan signifikan dari masa ke masa
tentang jumlah peserta didik, mulai dari awal berdirinya MI IMAMI, hingga yang tahun
ajaran baru kali ini.

2. PROFIL DAN IDENTITAS MADRASAH IBTIDAIYAH

a. Identitas MI IMAMI

1. Nama Lembaga : MI IMAMI


2. Alamat / desa : Jl. Sultan Agung No. 23 RT/RW 05/03
Kecamatan : Kepanjen
Kabupaten : Malang
Propinsi : Jawa Timur
Kode Pos : 65163
No.Telepon : (0341) 399943

3. Nama Yayasan : YPI Hasyim Asya`ari Kepanjen


4. Status Sekolah : Swasta / Terakreditasi A
5. Status Lembaga MI : Swasta / Terakreditasi A
6. No SK Kelembagaan : MIS/07.0115/2016
7. NSM : 111235070115
8. NIS / NPSN : 20518352
9. Tahun didirikan/beroperasi : 1993
10. Status Tanah : Milik sendiri
11. Luas Tanah : 799.5 m
12. Nama Kepala Sekolah : H.Mochammad Fairus, S. Ag
13. No.SK Kepala Sekolah : Kep.012/YPI/UP.01/VIII/2018
14. Masa Kerja Kepala Sekolah : 4 Tahun
15. Status akreditasi : Terakreditasi A
16. No dan SK akreditasi : Dd.040310

3. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH


IMAM KEPANJEN MALANG TAHUN 2020-2021
Kegiatan belajar mengajar di MI IMAMI di selenggarakan pada waktu pagi hari,
di mulai pada pukul 06.30 – 14.00 WIB, menyadari sangat pentingnya tenaga
kependidikan dan keberhasilan proses belajar mengajar, lembaga pendidikan ini

23
benar – benar memperhatikan mutu guru. Hal ini dibuktikan dengan tenaga pengajar
yang mengajar di lembaga ini yaitu hampir semua guru berlatar belakang
pendidikan. Jumlah tenaga seluruhnya ada 23 orang guru dan 14 orang Tenaga
Kependidikan.
Adapun Daftar Nama Guru MI IMAMI tahun 2020/2021 adalah sebagai berikut:

Pendidik Sertifikasi
Status
NO Nama Guru an Jabatan Kepegawaian
Terakhir Ada Tidak
Kepala
1 H. Mochammad Fairus, S.Ag S.1 Non Pns Ada
Madrasah
2 Muchibatul Azizah, S.Pd.I S.1 Guru Non Pns Ada
3 Samsul Arif, S.Pd.I S.1 Guru Non Pns Ada
4 Noor Kholis, S.Pd.I S.1 Guru Non Pns Ada
5 Suliha, S.Pdi S.1 Guru Non Pns Ada
6 Qurrota A'Yun, S.Ag S.1 Guru Non Pns Ada
7 Alif Dedy Irianto, S. Kom S.1 Guru Non Pns Tidak
8 Uswatun Khasanah, S.Pd S.1 Guru Non Pns Tidak
9 Latif Zubaidah Nasution S.1 Guru Non Pns Tidak
10 Maylul Khamidiyah, S.Pd.I S.1 Guru Non Pns Tidak
11 Siti Aminah. S.Pd.I S.1 Guru Non Pns Tidak
12 Imam Mukhtadi, S.Pd S.1 Guru Non Pns Tidak
13 Mokhamad Yahya S.1 Guru Non Pns Tidak
14 Mochammad Sulthoni Arif,
S.1 Guru Non Pns Tidak
S.Pd.I
15 Ika Fitri Anis Solicha S.1 Guru Non Pns Tidak
16 Alinatul Khusna, S.Pd.I S.1 Guru Non Pns Tidak
17 Frendy Bayu Listyawan, S.Pd.I S.1 Guru Non Pns Tidak
18 Muhammad Yunus, S.Pd.I S.1 Guru Non Pns Tidak
19 Sufiaji S.1 Guru Non Pns Tidak
20 Dahlia Nur Iftitah, S.Pd S.1 Guru Non Pns Tidak
21 Khadafi S.1 Guru Non Pns Tidak
22 Irfan Azis S.1 Guru Non Pns Tidak
23 Naila Ilhamada SLTA Guru Non Pns Tidak
24 Nafisatul Mukhaiyaroh S.1 Guru Non Pns Tidak
Pemb. Al
25 Munadiroh S.1 Non Pns Tidak
Qur’an
26 Hariono SLTA Pemb. Al Non Pns Tidak

24
Qur’an
Pemb. Al
27 Zulaekah Zuzun Zudiarti SLTA Non Pns Tidak
Qur’an
Pemb. Al
28 Luluk Farida SLTA Non Pns Tidak
Qur’an
Pemb. Al
29 Rif'an Khumaidi SLTA Non Pns Tidak
Qur’an
Pemb. Al
30 Nur Hayati SLTA Non Pns Tidak
Qur’an
Pemb. Al
31 Dewi Masithoh SLTA Non Pns Tidak
Qur’an
Ekstrakuri
32 M. Suaidi SLTP Non Pns Tidak
kuler
Tenaga
33 Faistanto SLTP Kependidi Non Pns Tidak
kan
Tenaga
34 Siti Shochifah - Kependidi Non Pns Tidak
kan
Tenaga
35 Khaliyatul Lathifah, S.Pd S.1 Kepend / Non Pns Tidak
TU
Tenaga
36 Silviana Dwi Puspitasari SLTA Kepend / Non Pns Tidak
TU
Tenaga
37 Khoirul Anam SLTA Kependidi Non Pns Tidak
kan
Tenaga
38 Nihayatul Ni’mah SLTA Kependidi Non Pns Tidak
kan
Sumber :Dokumetasi MI IMAMI Tahun 2020

Table 2.8 : Daftar nama guru MI IMAMI 2020/2021

25
4. PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH IMAM KEPANJEN
MALANG TAHUN 2020-2021
Di MI IMAMI pada tahun pelajaran 2020/2021, jumlah siswa secara keseluruhan
adalah 580 siswa, yang terdiri dari 299 laki-laki dan 281 perempuan
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I 56 51 107
II 53 40 93
III 58 45 103
IV 39 45 84
V 46 47 93
VI 47 53 100
Jumlah 299 281 580
Sumber :Dokumetasi MI IMAMI Tahun 2020
Table 1.9 : Data jumlah siswa MI IMAMI tahun pelajaran 2020/2021

5. ANALISIS KONTEKS
a) Kelebihan
a. Madrasah sudah membentuk Tim Pengembang Kurikulum Madrasah.
b. Madrasah menyusun KTSP tahun pelajaran 2020/2021 yang sudah disahkan
dengan melibatkan Pengawas, Perwakilan Pengurus Yayasan, Komite,
Kepala Madrasah, Guru, dan tenaga kependidikan.
c. Sebanyak 80% guru menyusun perangkat pembelajaran sesuai kurikulum
2013
d. Madrasah meiliki jumlah buku yang sesuai dengan standard minimal 1 anak
1 buku untuk maple PAI dan tematik.
e. Semua guru sudah berpendidikan S1 atau D4.
f. Siswa perkelas di madrasah tidak melebihi 26tandard maksimal.
g. Madrasah menusun dan melaksanakan program GERAMM/
h. Madrasah memiliki program unggulan yaitu Madrasah Literasi
i. Sebanyak 90% guru melaksanakan peniliaian afektif, kognitif, dan
psikomotor.

26
b) Kelemahan
a. Sebanyak 20% tidak menysun perangkat pembelajaran.
b. Hanya 30 % ( 6 dari 23 ) sudah memiliki sertifikat pendidik.
c. Masih 60% guru menggunakan media yang sesuai.
d. Pada masa Covid 19, progrram pengembangan diri tidak terlaksana.
e. Masih 50% guru mengajar sesuai langkah-langkah yang ada di RPP.
f. Hanya 80% guru memiliki laptop.
g. Masih 90% guru bisa menyusun kisi-kisi soal.
h. Sebanyak 80 % guru menggunakan lembar observasi yang sesuai dalam
melakukan penilaian afektif.
6. Sarana Fisik Bangunan
Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen penting
yang harus terpenuhi dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan. Sarana
pembelajaran yang terdapat MI IMAMI cukup memadai. Di antaranya,
Madrasah menyediakan LCD dan layar proyektor sebagai media pembelajaran
yang dan media pembelajaran IPA. Berikut ini adalah prasarana yang terdapat di
MI IMAMI: bisa dilihat pada table berikut:

NO JENIS BANGUNAN JUMLAH KONDISI

1 Kelas 18 Baik

2 Ruang Kepala 1 Baik


3 Ruang Guru 2 Baik
4 Ruang TU 1 Baik
5 Toilet 10 Baik
6 Lab. Komputer 1 Baik
7 R. UKS 1 Baik
8 Kantin 1 Baik
9 Gudang 1 Baik
Table 2.10 : Data prasarana MI IMAMI tahun pelajaran 2020/2021

27
Sarana Penunjang
NO JENIS BANGUNAN JUMLAH KONDISI
1 Komputer 11 Baik
2 Mesin Tik 1 Baik
3 Mebeleuir Kelas
a. Meja Siswa (Single) 336 Baik
b. Kursi Siswa (Single) 428 Baik
c. Meja Siswa (Double) 124 Baik
d. Kursi Siswa (Double) 74 Baik
e. Meja Guru 18 Baik
f. Kursi Guru 18 Baik
e. Papan Tulis 20 Baik
f. Lemari 11 Baik
a. Rak 12 Baik
4 Meubel Kantor
a. Kursi Kepala 1 Baik
b. Meja Kepala 1 Baik
c. Kursi TU 2 Baik
d. Meja TU 2 Baik
e. Meja Guru 22 Baik
f. Kursi Guru 22 Baik
g. Lemari 2 Baik
h. Meja Komp. 4 Baik
5 Penunjang Kantor
a. Komputer 6 Baik
b. Printer 4 Baik
c. Scanner 2 Baik
6 Perlengkapan
a. Dispenser Air 2 Baik
b. Tape 1 Rusak
c. Mic 6 Baik
d. Papan Informasi 3 Baik

28
e. Lemari Kop. 3 Baik
f. Kotak Obat 18 Baik
g. Sound System 6 Baik
h. Mixer 2 Baik
7 Perpustakaan
a. Rak Buku 6 Baik
b. Buku Bacaan 200 Baik
c. Ruang Baca 1 Baik
8 Pendidikan Jasmani
a. Bola Basket 4 Baik
b. Bola Sepak 10 Baik
c. Bola Volley 4 Baik
d. Tenis Meja 1 Baik
e. Bola Futsal 1 Baik
f. Bola Tangan
9 Kesenian
10 Terbang Al Banjari 12 Baik
11 Lab. Komputer
a. Komputer 13 Baik
b. Meja Panjang 4 Baik
c. Kursi 20 Baik
12 Meja Panjang 4 Baik
13 Meja duduk kecil 20 Baik
14 Meja Bundar 3 Baik
15 HT 4 Baik
16 Proyektor 3 Baik
17 Layar Proyektor Porteble 2 Baik
Layar Proyektor Baik
18 2
Gantung
Tabel 2.11 : Daftar sarana MI IMAMI

29
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN & PROGRAM UNGGULAN

A. Visi
TERWUJUDNYA LULUSAN MADRASAH YANG BERIMAN, BERTAQWA,
BERILMU DAN BERAKHLAQUL KARIMAH, SERTA
BERWAWASAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
B. Misi
Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1. Menumbuhkembangkan sikap, perilaku dan amaliah keagamaan Islam di
madrasah;
2. Menumbuhkembangkan semangat belajar ilmu keagamaan Islam;
3. Melestarikan, mengembangkan, mengamalkan ajaran Islam berfaham
ahlussunnah wal jama’ah an nahdliyah;
4. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran secara PAIKEMI (Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan dan Islami);
5. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan daya saing yang sehat
kepada seluruh warga madrasah, baik prestasi akdemik maupun non-akademik;
6. Menciptakan lingkungan madrasah yang sehat, bersih, rindang, indah dan
menyenangkan;
7. Mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dalam setiap aktifitas pendidikan;
8. Mengembangkan sikap kepekaan peserta didik terhadap lingkungan; dan
9. Mewujudkan madrasah sebagai lembaga pendidikan berciri khas agama Islam
yang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

C. Tujuan Madrasah
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan , pengetahuan , kepribadian, akhlak mulia ,
serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut,
maka tujuan yang ingin dicapai oleh MI IMAMI Kepanjen adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengamalan 5 S (salam, senyum, sapa, sopan dan santun) pada
seluruh warga madrasah;
2. Meningkatkan pengamalan sholat berjama’ah

30
3. Meningkatkan kemahiran membaca, menulis dan menghafal al Qur’an serta
tilawatil qur’an (qiroah);
4. Meningkat nilai rata-rata UASBN secara berkelanjutan;
5. Mewujudkan duta madrasah dalam ajang berprestasi di bidang akademik maupun
non-akademik di tingkat kecamatan dan kabupaten; dan
6. Meningkatkan kepedulian warga madrasah akan kesehatan, kebersihan,
kenyamanan dan keindahan lingkungan madrasah.
7. Meningkat jumlah sarana/ prasarana serta pemberdayaannya yang mendukung
peningkatan prestasi akademik dan non-akademik;
8. Meningkatkan kualitas kinerja guru dan pegawai dalam mendukung prestasi
akademik dan non akademik peserta didik (siswa);
9. Meningkatkan kemampuan dan kemahiran peserta didik dalam 3 (tiga) bahasa
“AJI”: Arab, Jawa dan Inggris secara aktif;
10. Mewujudkan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang sangat diminati dan
dibutuhkan oleh masyarakat luas;
11. Menggalang kerjasama dengan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan guru dan pegawai madrasah; dan
12. Mewujudkan madrasah sebagai madrasah rujukan.

D. Program Prioritas/Unggulan MI IMAMI


Program Unggulan/Prioritas Mi Imami Kepanjen
1. Latar Belakang
Peningkatan dan pemerataan akses pendidikan madrasah merupakan upaya
memperluas jangkauan dan meningkatkan kapasitas pendidikan madrasah pada setiap
jenjang pendidikannya sehingga dapat diakses dan diikuti oleh sebanyak mungkin
masyarakat dari berbagai latar belakang.
Berdasakan kenyataan tersebut pada Tahun 2019 Bidang Pendidikan Madrasah
Kantor Wilayah Kementerian Agama Prvinsi Jawa Timur telah melaunching suatu
program Gerakan Ayo Membangun Madrasah (GERAMM).
Program Gerakan Ayo Membangun Madrasah (GERAMM) merupakan
bagian dari strategi penting Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Timur dalam upaya pengembangan dan peningkatan mutu, daya saing, dan citra
madrasah. GERAMM merupakan sebuah program terstruktur, sistematis, dan masif
yang dilakukanan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur kepada

31
institusi madrasah untuk mendorong percepatan capaian prestasi dan keunggulan
kompetitif, serta komparatif di bidang-bidang tertentu yang dapat menjadi model dan
sumber inspirasi bagi madrasah lain dalam meningkatkan mutu dan daya saing
madrasah di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini baru pertama kali diselenggarakan dilingkup kerja Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dengan harapan dapat menjadi pemacu
semangat Madrasah untuk terus meningkatakan akses, mutu dan kualitas layanan
yang dimiliki madrasah sehingga manjadi institusi yang HEBAT BERMARTABAT
dan sekaigus menjadi KIBLAT PENDIDIKAN NASIONAL.
Ayo Membangun Madrasah disingkat dengan GERAMM, yaitu suatu gerakan
yang terstruktur, sistematis, dan masif sebagai upaya untuk meningkatan akses, mutu,
dan kualitas layanan pendidikan madrasah. Kata GERAMM sendiri terinspirasi oleh
kata GERAM tanpa huruf ‘M’ yang kedua.
GERAMM yang dimaksud dalam konsep ini sebagai akronim dari Gerakan Ayo
Membangun Madrasah pada dasarnya sebagai program akeselerasi yang dilakukan
secara terstruktur, sistamtis, dan masif serta komprehenship. Program ini muncul
untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada di pendidikan madrasah mulai dari
jenjang RA, MI, MTs, dan MA.
Program GERAMM memiliki tujuan antara lain:
a. Terwujudnya furudul ainiyah di madrasah untuk membangun budaya
religius.
b. Berkembangnya program-program inovasi di madrasah
c. Berkembangnya budaya literasi di madrasah
d. Terciptanya lingkungan madrasah sehat
e. Meningkatnya kompetensi pengawas, kepala madrasah dan guru
GERAMM meliputi 7 (tujuh) komponen utama yang sekaligus menjadi pilar.
Ketujuh komponen GERAMM meliputi:
1. Gerakan Litetrasi Madrasah [GELEM]
2. Gerakan Madrasah Inovasi [GEMI]
3. Gerakan Madrasah Sehat [GEMES]
4. Gerakan Furudul ‘Ainiyah [GEFA]
5. Gerakan Peningkatan Kompetensi Guru [KATA SIGURU]
6. Gerakan Peningkatan Kompetensi Kepala Madrasah [KATA SIKAMAD]
7. Gerakan Peningkatan Kompetensi Pengawas [KATA SIAWAS]

32
2. Program Prioritas/Unggulan MI IMAMI Kepanjen
Madrasah Ibtidaiyah IMAMI sebagai salah satu lembaga pendidikan formal
bercirikhas agama Islam yang memiliki keunggunalan dalam membangun komitmen
keagamaan yang jelas dan memiliki prospek yang sangat baik. Dalam rangka menjaga
eksistensi dan kualitas madrasah maka perlu adanya inovasi yang dilakukan oleh
madrasah dengan menentukan program-program unggulan sesuai potensi madrasah.
Sesuai dengan kondisi dan potensi Madrasah, maka prioritas program unggulan
yang dijalankan MI IMAMI Kepanjen dalam meningkatkan mutu dan daya saing
global melalui pengembangan karakter dan kompetensi adalah mewujudkan Gerakan
Madrasah Furudlul Ainiyah (GEFA).
a. Konsep madrasah dengan Gerakan Furudlul Ainiyah (GEFA)
Madrasah dengan Gerakan Furudlul Ainiyah (GEFA) adalah madrasah yang
mengembangkan karakter sesuai dengan ajaran agama Islam Ahlus Sunnah wal
Jamaah. Untuk mewujudkan program unggulan tersebut madrasah berkomitmen:
10. Menumbuhkembangkan sikap, perilaku dan amaliah keagamaan Islam di
madrasah;
11. Menumbuhkembangkan semangat belajar ilmu keagamaan Islam;
12. Melestarikan, mengembangkan, mengamalkan ajaran Islam berfaham
ahlussunnah wal jama’ah an nahdliyah;
13. Mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dalam setiap aktifitas
pendidikan;
14. Mewujudkan madrasah sebagai lembaga pendidikan berciri khas agama Islam
yang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
b. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkan Madrasah dengan Gerakan
Furudlul Ainiyah (GEFA)
1) Pembiasaan salam takdzim saat memasuki areal madrasah
2) Doa awal pembelajaran
3) Pembelajaran al Quran
4) Hafalan surat-surat pendek
5) Sholat Duha berjamaah
6) Membaca asmaul husna
7) Membaca sholawat Nuril Anwar
8) Sholat Dhuhur berjamaah
9) Khataman al-Quran di awal bulan

33
10) Fiqih ibadah
11) Mengenal dan berlatih menulis huruf hijaiyah (Imla’ Tahaji dan Khot)
12) Praktik manasik haji
13) Praktik penyembelihan hewan sesuai syariat Islam
14) Ekstra Seni Banjari
15) Ekstra Qiroah
16) Ekstra Kaligrafi
17) Ziarah kubur ke makam pendiri dan ziarah para wali
18) Kelas tahfidz

c. Pengukuran pencapaian dalam mewujudkan Madrasah dengan Gerakan


Furudlul Ainiyah (GEFA)
Nilai Paraf
Materi Kelas 6 (Semester I) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat mengetahui
kalimat tayyibah (istighfar)
 Peserta didik dapat mengenal
sifat Allah dalam Asmaul
Husna (al-Qawwiy, al-Hakiim,
al-Mushawwir dan al-Qadir)
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat memahami
iman pada Qada’ dan Qodar
 Peserta didik dapat memahami
sifat tanggung jawab, adil, dan
bijaksana
 Peserta didik dapat mengetahui
sifat tercela (marah,fasik dan
murtad)
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat

34
membedakan makanan yang
halal dan haram
 Peserta didik dapat
membedakan minuman yang
halal dan haram
 Peserta didik dapat
membedakan binatang yang
halal dan haram
 Peserta didik dapat memgetahui
hukum, rukun, dan syarat jual
beli
 Peserta didik dapat mengtahui
hukum dan rukun pinjam
meminjam
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat menghafal
menghafal surat Ad-Dhuha dan
terjemahan
 Peserta didik dapat memahami
hukum bacaan tajwid, mad
thobi’i, mad wajib muttasil, dan
mad jais munfasil
 Peserta didik mampu menghafal
dan mengamalkan kandungan
hadist keutamaan memberi

Nilai Paraf
Materi Kelas 6 (Semester II) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat mengetahui
sifat Allah dalam Asmaul Husna
(al-Ghafuur, al-Afuwwu, ash-

35
Shabuur dan al-Haliim)

 Peserta didik dapat memahami


sifat sabar dan taubat dari kisah
Nabi Ayub AS dan Nabi Adam
AS
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat memahami
akhlak yang baik terhadap hewan
dan tumbuhan
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat memgetahui
hukum, rukun, dan syarat jual
beli
 Peserta didik dapat mengtahui
hukum dan rukun pinjam
meminjam
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat menghafal
menghafal surat Al Bayyinah dan
terjemahan
 Peserta didik mampu menghafal
dan mengamalkan kandungan
hadist tentang amal shalih

Nilai Paraf
Materi Kelas 5 (Semester I) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat melafalkan
kalimat tayyibah hamdalah dan
takbir

36
 Peserta didik dapat melafalkan
al-Asma’ al-Husna (ar-Razzaq,
al-Fattah, asy-Syakur,
al-Mugni) dan artinya
 Peserta didik dapat menyajikan
contoh perilaku akhlak mulia
sebagai implementasi hikmah
beriman kepada hari akhir
(kiamat)
 Peserta didik dapat
menyimulasikan akhlak yang
baik ketika di tempat ibadah
dan tempat umum
 Peserta didik dapat menyajikan
contoh sikap teguh pendirian
dan dermawan, optimis,
qana’ah, dan tawakal dalam
kehidupan sehari-hari
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat memahami
tentang haid dan tata cara
bersuci
 Peserta didik dapat memahami
tentang khitan dan sejarahnya
 Peserta didik dapat memahami
tentang hukum dan syarat
qurban
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat menghafal
menghafal surat Al Kaafirun
dan terjemahaan
 Peserta didik dapat menghafal
surat Al Maun dan terjemahan

37
 Peserta didik dapat menghafal
surat At Takatsur dan
terjemahan
 Peserta didik dapat memahami
hadist tentang menyayangi anak
yatim
 Peserta didik dapat membaca
hukum bacaan mim sukun

Nilai Paraf
Materi Kelas 5 (Semester II) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat melafalkan
kalimat tayyibah misalnya Tarji’
dan maknanya
 Peserta didik dapat melafalkan
sifat-sifat Allah swt. Yang
terkandung dalam al-Asma’
al-Husna (al-Muhyi, al-Mumit
dan al-Baqi.)
 Peserta didik dapat
mensimulasikan akhlak yang
baik dalam hidup bertetangga
dan bermasyarakat
 Peserta didik dapat menyajikan
contoh cara menghindari sifat
pesimis, bergantung, serakah,
dan putus asa dalam kehidupan
sehari-hari
 Peserta didik dapat menceritakan
kisah Qarun sebagai rujukan
untuk menghindari sifat kikir dan

38
serakah dalam kehidupan
seharihari
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat memgetahui
pengertian, hukum, rukun dan
syarat haji
 Peserta didik dapat memgetahui
pengertian, hukum, rukun dan
syarat umroh
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat menghafal
surat Al Qadar dan terjemahan
 Peserta didik dapat menghafal
surat Al Alaq dan terjemahan
 Peserta didik dapat menghafal
hadist ciri-ciri orang munafik
 Peserta didik dapat Memahami
hukum bacaan waqof dan wasol

Nilai Paraf
Materi Kelas 4 (Semester I) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat mengetahui
kalimat thayyibah laa haula
walaa quwwata illa billahil
aliyyil adziim(hauqalah)
 Peserta didik dapat mengenal
sifat-sifat allah swt yang
terkandung dalam al-asmaa
al-husnaa(al-mu’min, al-azhiim,
al- haadii, al-adlu, dan
al-hakam)

39
 Peserta didik dapat mengetahui
adanya kitab-kitab allah swt
swt. sebagai implementasi dari
pengamalan rukun iman ke-3
(tiga)
 Peserta didik dapat memahami
sikap hormat dan patuh dalam
kehidupan sehari-hari
 Peserta didik dapat
mendeskripsikan sikap tabah
dan sabar dalammenghadapi
cobaan dalam kisah masyithah
 Peserta didik dapat
mendeskripsikan kisah
tsa’labah sebagai implementasi
dalam menghindari sifat
tercela kufur nikmat
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat memahami
ketentuan zakat fitrah
 Peserta didik dapat memahami
ketentuan infaq dan sedekah
 Peserta didik dapat memahami
manfaat zakat, infaq, dan
sedekah
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat menghafal
menghafal surat An Nashr dan
terjemahaan
 Peserta didik dapat menghafal
surat Al Kautsar dan terjemahan
 Peserta didik dapat menghafal
surat Al Adiyat

40
 Peserta didik dapat menghafal
hadist tentang niat dan
terjemahaan
 Peserta didik dapat menghafal
hadist tentang taqwa dan
terjemahaan

Nilai Paraf
Materi Kelas 4 (Semester II) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat mengetahui
kalimat thayyibah
(assalaamu’alaikum)
 Peserta didik dapat mengenal
sifat-sifat allah swt yang
terkandung dalam al-asmaa
al-husnaa (as- salaam, dan
al-latiif)
 Peserta didik dapat
menjelaskan nama-nama nabi,
rasul allah swt. dan ulul azmi,
serta sifat-sifatnabi dan rasul
 Peserta didik dapat
menjelaskan adab bertamu dan
berteman dalam kehidupan
sehari-hari
 Peserta didik dapat
menjelaskan sifat munafik,
dampak negatif dan cara
menghindarinya
B. FIQIH/AMALIYAH

41
 Peserta didik dapat memahami
ketentuan sholat Idain
 Peserta didik dapat memahami
ketentuan sholat Jum’at
 Peserta didik dapat memahami
kaidah Sholat Jum’at dan Idain
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat Memahami
hukum bacaan idhar dan ikhfa’
 Peserta didik dapat menghafal
surat Al Lahab dan terjemahan
 Peserta didik dapat menghafal
surat Al Insyiroh
 Peserta didik dapat Menghafal
dan mengamalkan hadist tentang
silaturahim dan terjemahan
 Peserta didik dapat Memahami
hukum bacaan Idghom dan Iqlab

Nilai Paraf
Materi Kelas 3 (Semester I) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat melafalkan
kalimat thayyibah (Subhanallaah,
MaasyaAllah SWT) dan
maknanya.
 Peserta didik dapat melafalkan
al-Asma al-Husna (al-A’dziim,
al-Kabiir, al-Kariim dan
al-Maaliik) dan artinya
 Peserta didik dapat menyebutkan
malaikat-malaikat Allah SWT dan

42
tugas-tugasnya

 Peserta didik dapat menunjukkan


sikap sifat rendah hati, santun,
ikhlas, kasih sayang, dan taat
dalam kehidupan sehari-hari
 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku baik ketika bersin dalam
kehidupan sehari-hari
 Peserta didik dapat mencontohkan
akhlakul karimah patuh dan taat
terhadap kedua orang tua dalam
kehidupan sehari-hari melalui
kisah Nabi Ismail AS
 Peserta didik dapat menceritakan
kisah Nabi Ismail AS sebagai
bentuk sikap taat dan patuh
terhadap orang tua
 Peserta didik dapat menceritakan
kisah Kan’an sebagai bentuk cara
menghindari sikap durhaka kepada
orang tua
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat mengenal
ketentuan salat sunah rawatib
 Peserta didik dapat mengetahui
manfaat salat sunah rawatib
 Peserta didik dapat menjelaskan
tata cara tayamum bagi orang yang
sakit
 Peserta didik dapat mengetahui
manfaat tayamum bagi orang yang
sakit

43
 Peserta didik dapat memahami tata
cara salat bagi orang yang sakit
 Peserta didik dapat mengetahui
manfaat salat bagi orang yang
sakit
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat mengetahui
urutan ayat Al-Humazah,
At-Takâtsur, dan Az-Zalzalah
 Peserta didik dapat
menerjemahkan hadis tentang salat
berjamaah
 Peserta didik dapat memahami isi
kandungan hadis tentang salat
berjamaah
 Peserta didik dapat memahami
bacaan Qalqalah

Nilai Paraf
Materi Kelas 3 (Semester II) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat melafalkan
kalimat thayyibah (Ta’awudz) dan
maknanya
 Peserta didik dapat melafalkan
al-Asma al-Husna (al-Baathin,
al-Walii, al-Mujiib, dan al-Jabbar)
dan artinya
 Peserta didik dapat menyebutkan
makhluk gaib selain malaikat (jin
dan syetan)
 Peserta didik dapat menunjukkan

44
sikap rukun dan tolong-menolong
dalam kehidupan sehari-hari
 Peserta didik dapat menunjukkan
akhlakul karimah terhadap saudara
dalam kehidupan sehari-hari
 Peserta didik dapat menceritakan
kisah kelicikan saudara saudara
Nabi Yusuf AS sebagai bentuk
menghindari sifat khianat, iri, dan
dengki
 Peserta didik dapat menceritakan
kisah keteladanan Nabi Yusuf AS
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat memahami
ketentuan puasa ramadan
 Peserta didik dapat
mengidentifikasi
keutamaan-keutamaan yang ada
dalam bulan Ramadan
 Peserta didik dapat mengetahui
manfaat puasa Ramadan
 Peserta didik dapat memahami
ketentuan salat tarawih dan witir
 Peserta didik dapat mengetahui
manfaat salat tarawih dan witir
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat mengetahui
urutan ayat Al-Qâri‘ah dan At-Tîn
 Peserta didik dapat
menerjemahkan Al-Fâtihah dan
Al-Ikhlâs
 Peserta didik dapat memahami isi
kandungan Al-Fâtihah dan

45
Al-Ikhlâs

 Peserta didik dapat


menerjemahkan hadis tentang
persaudaraan
 Peserta didik dapat memahami isi
kandungan hadis tentang
persaudaraan

Nilai Paraf
Materi Kelas 2 (Semester I) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat mengetahui
kalimat tayyibah (tahlil)
 Peserta didik dapat mengetahui
sifat-sifat Allah dalam Asmaul
Husna (Ar-Rozzaq, Al-Hamid
dan Asy Syakuur)
 Peserta didik dapat mengenal
Allah melalui ciptaan-Nya
 Peserta didik dapat memahami
sikap syukur, hidup sederhana,
dan rendah hati
 Peserta didik dapat memahami
adab ketika bersin
 Peserta didik dapat memahami
cara menghindari sikap
sombong
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat membaca
dan menghafal dengan benar
lafadz adzan dan iqomah

46
 Peserta didik dapat memahami
ketentuan sholat fardhu
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat mengetahui
penulisan huruf-huruf hijaiyyah
secara terpisah dan tersambung
 Peserta didik dapat memahami
hukum bacaan ghunnah
 Peserta didik dapat mengenal
Qur'an Surat Al-Kautsar dan
Al-Kafiruun
 Peserta didik dapat memahami
arti dan isi kandungan hadits
tentang keutamaan belajar
Al-Qur'an Riwayat Al-Bukhari
dari Usman bin affan

Nilai Paraf
Materi Kelas 2 (Semester II) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat mengenal
sifat Allah melalui Asmaul
Husna (Al-Quddus,
As-Somad,Al-Muhaimin,
Al-Badi’)
 Peserta didik dapat memahami
perilaku jujur, rajin, dan percaya
diri
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat memahami
ketentuan sholat berjamaah

47
 Peserta didik dapat memahami
dan menghafal lafal dzikir dan
doa setelah sholat fardhu
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat mengenal
Q.S. Al-Ma’un, Al-Ma'un,
Al-Fiil, Al-'Asr dan al-Qodar
 Peserta didik dapat memahami
hukum bacaan Al-Qomariyah
dan Al-Syamsiyah
 Peserta didik dapat memahami
arti dan isi kandungan hadits
tentang hormat kepada orang tua
riwayat Al-Tirmizy dari
Abdullah bin Umar

Nilai Paraf
Materi Kelas 1 (Semester I) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat menunjukkan
contoh prilaku beriman kepada
enam rukun Iman
 Peserta didik dapat melafalkan
dua kalimah Syahadat dan
artinya
 Peserta didik dapat melafalkan
sifat-sifat Allah SWT
al-Ahad,al-Khaaliq dan artinya

 Peserta didik dapat menunjukkan


prilaku hidup bersih, kasih
sayang, dan rukun

48
 Peserta didik dapat
mendemonstrasikan tatacara
berpakaian secara Islam
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat memahami
rukun Islam
 Peserta didik dapat memahami
syahadatain
 Peserta didik dapat memahami
kaifiyah bersuci dari hadas dan
najis
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat mengenal
huruf hijaiyah (1)
 Peserta didik dapat membaca dan
menghafal surat Al Fatihah
 Peserta didik dapat membaca dan
menghafal surat An Nas
 Peserta didik dapat membaca dan
menghafal surat Al Falaq
 Peserta didik dapat membaca dan
menghafal surat Al Ikhlas

Nilai Paraf
Materi Kelas 1 (Semester II) Tuntas Tidak Tgl. Bulan Pembina
Tuntas
A. AQIDAH
 Peserta didik dapat melafalkan
kalimat thayyibah (Basmallah)
 Peserta didik dapat melafalkan
ar-Rahman, ar-Rahim dan
as-Sami’

49
 Peserta didik dapat
mendemonstrasikan adab belajar,
bermain makan dan minum secara
Islam

 Peserta didik dapat


mensimulasikan sikap ramah
dan sopan santun terhadap
orang tua dan guru
 Peserta didik dapat menyajikan
contoh cara menghindari
berbicara kotor dan bohong
B. FIQIH/AMALIYAH
 Peserta didik dapat memahami
ketentuan wudlu
 Peserta didik dapat memahami
tata cara wudlu
 Peserta didik dapat memahami
manfaat dan hikmah wudlu
C. AL-QUR’AN HADIST
 Peserta didik dapat mengenal
huruf hijaiyah (2)
 Peserta didik dapat membaca
dan menghafal surat Al Lahab
 Peserta didik dapat membaca
dan menghafal surat An Nashr
 Peserta didik dapat membaca
dan menghafal surat Al Quraisy
 Peserta didik dapat membaca
dan menghafal hadist tentang
kebersihan
Tabel 3.1 : Pengukuran pencapaian dalam mewujudkan Madrasah dengan
Gerakan Furudlul Ainiyah (GEFA) kelas 6 -1

50
BAB IV
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi dimaksud terdiri atas
untuk semua mata pelajaran umum untuk kelas I sampai dengan kelas VI
menggunakan Kurikulum 2013 dengan kompetensi yang dikembangkan Permen
dikbud No 37 Tahnu 2018. Untuk rumpun Mata Pelajaran Agama dan Akhlak
Mulia dan Bahasa Arab(kelas I,II,III, V & VI) kompetensi dikembangkan dari
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan KMA 183 tahun 2019 tentang
Kurikulum Madrasah serta KMA 184 2019 tentang implementasi Kurikulum
Madrasah. .
Muatan lokal dan kegatan pengembangan diri merupakan bagian integral
dari struktur kurikuklum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.struktur
kurikulum terdiri dari tiga komponen, yaitu mata pelajaran, muaan lokal, dan
pengembangan diri.kelompok mata pelajaran menurut peraturan pemerintah
nomor 19 Tahun 2005,menyatakan bahwa kurikulum untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. Kelompok mata pelajaran dan ilmu pengetahuan teknologi;
d. Kelompok mata pelajaran dan estetika;
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.

Struktur kurikulum MI IMAMI selama enam tahun mulai Kelas I sampai


dengan Kelas VI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Struktur Kurikulum Kelas I sampai dengan kelas VI
Struktur kurikulum disusun mengacu pada struktur
kurikulum yang terdapat dalam KMA Nomor 184 Tahun 2019
sebagai berikut;
51
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Qur'an dan Hadits 2 2 2 2 2 2
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
I II III IV V VI
b. Aqidah dan Akhlaq 2 2 2 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2 2 2 2
d. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
e. SKI 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 4 4 4 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 5 5 5 7 7 7
4. Matematika 6 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3
7. SBK / ASWAJA 4 4 4 4 4 4
10. PENJASKES 4 4 4 4 4 4
B. *) Muatan Lokal
a. Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
b. Pembelajaran Al Qur’an 4 4 4 4 4 4
C. *) Pengembangan Diri
a. Baca Tulis Quran 4 4 4 4 4 4
b. Bahasa Inggris 2 2 2 2
c. Fiqih Keseharian 2 2
d. Ketauhidan 2
e. Komputer (TIK) 2 2 2 2 2 2
Jumlah 45 45 47 56 56 56
Tabel 4.1 : Struktur kurikulum
Keterangan :
Struktur kurikulum MI IMAMI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan. Struktur kurikulum MI IMAMI disusun
berdasarkan KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum pada Madrasah, sebagai berikut:
52
a. Kurikulum MI IMAMI untuk Kelas I sampai dengan kelas VI memuat
tematik Kurikulum 13 dan mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA Terpadu” dan ”IPS
Terpadu”.
c. Pembelajaran pada kelas I - VI dilaksanakan melalui pendekatan tematik.
d. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36-40
minggu.

B. MUATAN KURIKULUM
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Di samping itu, materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Hal-hal yang harus dimasukkan tim pengembang kurikulum madrasah
dalam dokumen KTSP dokumen 1 sebagai berikut:
1. Muatan Nasional
Muatan nasional mencakup mata pelajaran dan alokasi waktu yang ditetapkan
oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) maupun
Keputusan Menteri Agama (KMA) atau peraturan lain yang berlaku. Mata
pelajaran adalah seluruh mata pelajaran yang diajarkan di madrasah dengan
tetap berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam KMA
Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada
Madrasah. Sedangkan alokasi waktu adalah waktu yang tersedia dalam setiap
mata pelajaran. Dengan rincian sebagai berikut:
a. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada MI IMAMI merupakan ”IPA
Terpadu” dan ”IPS Terpadu”.
b. Pembelajaran pada Kelas I sampai dengan Kelas VI dilaksanakan melalui
pendekatan tematik terpadu dengan menggunakan kurikulum 2013. tdak
ada muatan Mapel IPS dan IPA untuk kelas I – III karena sudah
diintegrasikan pada mapel Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk kelas IV, V
dan VI juga menggunakan pendekatan tematik yang terdiri atas mapel
umum yaitu Bahasa Indonesia, IPA, IPS, SBDP, dan PKN. sedangkan

53
untuk mata pelajaran Matematika dan PJOK masih menggunakan
pendekatan Mapel. Muatan Lokal, Penjaskes,dan Seni Budaya
menggunanakan pendekatan Mata Pelajaran. Pembelajaran pada Kelas I
s.d. VI dilaksanakan untuk mata pelajaran Al Qur’an Hadits, aqidah
Akhlaq, Fiqih, SKI, Bahasa Arab, Muatan Lokal, Penjaskes, dan Seni
Budaya melalui pendekatan mata pelajaran, sehingga guru kelas 1 sampai
dengan Kelas VI adalah guru kelas. Untuk mata pelajaran Al Qur’an
Hadits, aqidah Akhlaq, Fiqih, SKI, Bahasa Arab, matematika dan
Penjaskes (khusus kelas IV-VI) muatan lokal, seni budaya, dan penjaskes
adalah guru mata pelajaran
c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran 2020/2021(satu semester)
adalah 18-20 minggu.
Disamping itu madrasah dapat merelokasi jam pada mata pelajaran tertentu
untuk mata pelajaran lain sebanyak-banyaknya 6 JTM untuk keseluruhan
relokasi dengan pertimbangan kebutuhan peserta didik, akademik, dan
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Merelokasi jam pelajaran
bukan karena pertimbangan kekurangan atau kelebihan guru.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran
yang ada.
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur tentang penetapan Mulok
sebagai berikut:
a. Bahasa Daerah sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai budaya
masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra dengan
tujuan
1) Mengembangkan kemampuan beradat berbudaya jawa
2) memupuk kemampuan dalam berbahasa Daerah
3) Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra jawa
4) Mengembangkan dan melestarikan hasil kreasi budaya jawa

54
b. Pembelajaran Al-Quran sebagai upaya dalam mewujudkan madrasah dengan
gerakan furudlul ainiyah (GEFA)
3. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan dalam bentuk Pembelajaran Al Qur’an, cara menulis huruf arab
(ITK), kemampuan berbahasa inggris, penguasaan dasar komputer (TIK),
pemahaman tentang ke-ASWAJA-an dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan
tidak terprogram atau pembiasaan.
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pelaksanaan
 Baca Tulis Quran,  Kelompok: tatap muka guru
 kemampuan berbahasa inggris, masuk ke kelas
 penguasaan dasar komputer
(TIK),
 pemahaman tentang
ke-Tauhid-an
Ekstrakurikuler  Kepramukaan ( ekstra wajib)
 Al Banjari
 Pagar Nusa
 Kelas olimpiade IPA dan
Matematika
Tabel 4.2 : Kegiatan pengembangan diri dan pelaksanaannya
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini :

55
Program Pengembangan Diri Tak Terprogram (menyesuaikan dengan
program madrasah)
Kegiatan Pelaksanaan
Rutin  Memabacakan Al Fatihah kepada
pendiri
 Baca sholawat nuril anwar sebelum
memulai pelajaran
 Membaca Asma’ul Khusna
 Berpesan / motivasi diakhir
pembelajaran
 Sholat dhuha
 Shalat dzuhur
Spontan/pembiasaan  Salam, Senyum, Sapa
 Cium tangan guru
 Membuang sampah pada tempatnya
 Ta’ziyah kepada keluarga besar MI
IMAMI
 Besuk teman dan guru yang sakit
Tabel 4.3 : Program pengembangan diri tak terprogram
c. Jenis dan strategi pelaksanaan Pengembangan Diri yang diselenggarakan MI
IMAMI adalah sebagai berikut ini.
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
 Baca Tulis Quran  Kemampuan  Pembentukan
 Kemampuan berbahasa  Kemandirian karakter atau
inggris,  Percaya diri kepribadian
 Penguasaan dasar  Kerja sama  Pemberian motivasi
komputer (TIK),  Demokratis
 Pemahaman tentang  Peduli sosial
ke-Tauhid-an  Komunikatif
 Jujur
A. Kegiatan  Demokratis  Latihan terprogram
Ekstrakurikuler:  Disiplin (kepemimpinan,

56
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
1. Kepramukaan  Kerja sama berorganisasi)
 Rasa
Kebangsaan
 Toleransi
 Peduli sosial
dan lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras

2. Al Banjari  Disiplin  terjadwal


 Jujur
 Terampil
 Peduli sosial
3. Pagar Nusa  Disiplin  Terjadwal
 Jujur
 Kerja keras
 Peduli sosial
4. Olimpeade IPA dan  Disiplin  Terjadwal
Matematika  Jujur
 Kemapuan
 Peduli sosial
Tabel 4.4 : Jenis dan strategi pelaksanaan Pengembangan Diri
4. Beban Belajar Peserta Didik dan Beban Mengajar Guru
a. Pengaturan Beban Belajar dan alokasi waktu belajar
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur ( PT ) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT) maksimal 60% dan waktu kegiatan tatap muka
perminggu pada setiap mata pelajaran.

57
Beban belajar peserta didik mengacu pada struktur kurikulum bersadarkan
KMA No. 184 tahun 2019 tentang implementasi kurikulum Madrasah.
Satu jam Waktu
Jumlah jam Minggu efektif
pembelajaran pembelajara
Kelas pembelajaran per semester
tatap n/ per
per minggu tahun ajaran
muka/menit semester
I 35 40 19 114 hari
II 35 42 19 114 hari
III 35 46 19 114 hari
IV 35 48 19 114 hari

V 35 48 19 114 hari

VI 35 48 19 114 hari
Tabel 4.5 : Beban belajar peserta didik

a. Pengaturan waktu belajar


Pengaturan jam belajar Khusus hari Senin dan Sabtu
Senin dan Sabtu
No
Kls 1 – 2 Kls 3 – 6
06.30 - 07.15 06.30 - 07.15
1
(Sholat Dhuha/Upacara) (Sholat Dhuha/Upacara)

2 07.15 - 07.50 (Jam ke-1) 07.15 - 07.50 (Jam ke-1)

3 07.50 - 08.25 (Jam ke-2) 07.50 - 08.25 (Jam ke-2)

Senin dan Sabtu


No
Kls 1 – 2 Kls 1 – 2

4 08.25 - 09.00 (Jam ke-3) 08.25 - 09.00 (jam ke 3)

5 09.00 - 09.35 (Istirahat) 09.00 - 09.35 (jam ke-4)

6 09.35 - 10.10 (Jam ke-4) 09.35 - 10.10 (Istirahat)

7 10.10 - 10.45 (Jam ke-5) 10.10 - 10.45 (Jam ke-6)

8 10.45 - 11.20 (Jam ke-6) 10.45 - 11.20 (Jam ke-7)

58
9 11.20 - 11.55 (Jam ke-7) 11.20 - 11.55 (Jam ke-8)

10 11.55 - 12.30(Jam ke-9)

Tabel 4.6 : Jam belajar hari Senin dan Sabtu

Pengaturan jam belajar Khusus hari Senin s/d Jum’at


Senin s/d Jum’at
No
Kls 1 – 2 Kls 3 – 6
06.30 - 07.15 06.30 - 07.15
1
(Pemb. Al Qur’an) (Pemb. Al Qur’an)

2 07.15 - 07.50 (Jam ke-1) 07.15 - 07.50 (Jam ke-1)

3 07.50 - 08.25 (Jam ke-2) 07.50 - 08.25 (Jam ke-2)

4 08.25 - 09.00 (Jam ke-3) 08.25 - 09.00 (jam ke 3)

5 09.00 - 09.35 (Istirahat) 09.00 - 09.35 (jam ke-4)

6 09.35 - 10.10 (Jam ke-4) 09.35 - 10.10 (Istirahat)

7 10.10 - 10.45 (Jam ke-5) 10.10 - 10.45 (Jam ke-6)

8 10.45 - 11.20 (Jam ke-6) 10.45 - 11.20 (Jam ke-7)

9 11.20 - 11.55 (Jam ke-7) 11.20 - 11.55 (Jam ke-8)

10 11.55 - 12.30(Jam ke-9)

b. Beban Mengajar Guru


Berdasarkan PP No 15 tahun 2018 pasal 3 kegiatan pokok yang harus di
kerjakan guru selama 37,5 jam kerja efektif itu adalah merencanakan
pembelajaran atau pembimbingan, melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan, menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan, membimbing
dan melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan yang melekat
pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.

59
5. Ketuntasan Belajar.
a. Pengertian
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan
substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan
peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya,
sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas
ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun pelajaran dan tingkat satuan
pendidikan. Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan
peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang
diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun pelajaran
adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan
peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan
pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni
predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C) dan Kurang (D) sebagaimana
tertera pada tabel berikut.
Nilai Ketuntasan Sikap Predikat

Sangat Baik A

Baik B

Cukup C

Kurang D

Tabel 4.7 : Nilai ketuntasan sikap


Ketuntasan belajar untuk aspek sikap ditetapkan dengan predikat minimal
Baik (B). Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan
dalam bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus).
b. Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
Kriteria Ketuntasan Minimal ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan
pendidikan.

60
Kriteria Penetapan KKM tiap Mapel
1) KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.
2) KKM ditetapkan oleh Musyawarah guru mata pelajaran Madrasah Ibtidiyah
IMAMI
3) KKM yang sudah ditetapkan akan disosialisasikan ke semua guru, siswa dan
orang tua pada awal tahun pelajaran.
4) Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100
5) Nilai KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS)
dengan mengunakan ARD
Kriteria Penetapan KKM
KKM Madrasah Ibtidaiyah IMAMI ditentukan melalui analisis tiga hal, yaitu
tingkat kerumitan (kompleksitas), daya dukung sekolah (man, money, material),
intake (tingkat kemampuan rata-rata siswa)
1) Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas
KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan
berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD
tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas
materi/kompetensi, semakin rendah nilai KKM-nya.
2) Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian
latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu,
kompetensi guru (misalnya hasil uji kompetensi guru), rasio jumlah peserta
didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana dan
kebijakan madrasah. Semakin tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi pula
nilai KKM-nya.
3) Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat
diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian pada jenjang pendidikan
sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh madrasah, atau nilai rapor
sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai
KKM-nya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM pada Satuan Pendidikan sebagai berikut.
1) Menetapkan KKM per-KD
2) Menetapkan KKM matapelajaran
3) Menetapkan KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan
Untuk memudahkan menentukan KKM,perlu dibuat skala penilaian yang disepakati
oleh guru mata pelajaran. Berikut disajikan skala penilaian pilihan pertama.

61
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian

Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah


< 60 61 - 80 81 – 100

Guru dan daya dukung Tinggi Sedang Rendah


81 – 100 61 -80 < 60

Intake peserta didik Tinggi Sedang Rendah


81 – 100 61 - 80 < 60
Tabel 4.8 : Skala penilaian pertama

Dalam menetapkan nilai KKM mata pelajaran, pendidik/satuan pendidikan


dapat juga memberikan bobot berbeda untuk masing-masing aspek, atau dengan
menggunakan skor pada setiap kriteria yang ditetapkan sebagai pilihan kedua.

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian

Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah


1 2 3
Guru dan daya dukung Tinggi Sedang Rendah
3 2 1
Intake peserta didik Tinggi Sedang Rendah
3 2 1
Tabel 4.9 : Skala penilaian kedua
Cara Menentukan KKM
1. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut.

a. Contoh penentuan KKM pilihan pertama


Misalkan aspek kompleksitas mendapat skor
75 Aspek daya dukung mendapat skor 80
Aspek intake mendapat skor 70
Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk mata pelajaran
tersebut

62
b. Contoh penentuan KKM pilihan kedua
JikaKDmemilikikriteriakompleksitastinggi,gurudandayadukungtin
ggi,sertaintakepeserta didiksedang,maka nilaiKKM-nya adalah:

Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67

2. Menentukan KKM Setiap mata pelajaran dengan rumus.

3. Menentukan KKM setiap tingkatan kelas pada satuan pendidikan


dengan rumus.

Diharapkan semakin tinggi tingkatan kelas, maka makin tinggi pula KKMnya,
terutama aspek intake karena telah mendapatkan perlakuan di kelas bawahnya.
Misalnya KKM kelas VI lebih tinggi dari kelas V, KKM kelas V lebih tinggi
dari kelas IV dan seterusnya.

Interval Predikat
Setelah satuan pendidikan menentukan KKM selanjutnya satuan
pendidikan membuat interval predikat untuk menggambarkan kategori kualitas
capaian hasil belajar peserta didik. Nilai KKM merupakan nilai minimal untuk
predikat (D,C,B dan A). Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan
ditentukan berdasarkan interval angka pada skala 0-100. Penetapan tabel
interval predikat untuk KKM dibuat seperti contoh pada tabel berikut. Misalnya
KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan =N (besar nilai N adalah bilangan
asli<100).
\

63
Predikat
D C B A
KKM
N <N N≤ .... .. ....≤100

Table 4.10 : Penetapan Interval Predikat

Satuan pendidikan diharapkan menentukan KKM yang sama untuk semua


mata pelajaran pada tingkatan kelas tertentu.
Jika tingkat Ketuntasan Minimal per mata pelajaran untuk tiap kelas sama maka
tabelnya sebagai berikut :
Semester I
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
KOMPONEN
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Qur'an dan Hadits 80 80 80 80 80 80
b. Aqidah dan Akhlaq 80 80 80 80 80 80
c. Fiqih 80 80 80 80 80 80
d. SKI 80 80 80 80
2. Pendidikan Kewarganegaraan 80 80 80 80 80 80
3. Bahasa Indonesia 80 80 80 80 80 80
4. Bahasa Arab 80 80 80 80 80 80
5. Matematika 78 78 78 78 78 78
6. Ilmu Pengetahuan Alam 80 80 80
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 80 80 80
8. Seni Budaya dan Keterampilan 80 80 80 80 80 80
9. PENJASKES 80 80 80 80 80 80
B. *) Muatan Lokal
a. Bahasa Daerah 80 80 80 80 80 80
Tabel 4.11 : KKM Semester 1

64
Semester II
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
KOMPONEN
I.B II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
10. Pendidikan Agama Islam
a. Qur'an dan Hadits 80 80 80 80 80 80
b. Aqidah dan Akhlaq 80 80 80 80 80 80
c. Fiqih 80 80 80 80 80 80
d. SKI 80 80 80 80
11. Pendidikan Kewarganegaraan 80 80 80 80 80 80
12. Bahasa Indonesia 80 80 80 80 80 80
13. Bahasa Arab 80 80 80 80 80 80
14. Matematika 78 78 78 78 78 78
15. Ilmu Pengetahuan Alam 80 80 80
16. Ilmu Pengetahuan Sosial 80 80 80
17. Seni Budaya dan Keterampilan 80 80 80 80 80 80
18. PENJASKES 80 80 80 80 80 80
B. *) Muatan Lokal
b. Bahasa Jawa 80 80 80 80 80 80
Tabel 4.12 : KKM Semester 2
Kriteria Penetapan KKM Satuan Pendidikan
Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, satuan pendidikan dapat
menetapkan satu KKM yang sama dengan mempertimbangkan nilai terendah,
rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran pada kelas tersebut.

Penetapan KKM Kelas


a. Kriteria Penetapan KKM Kelas 1 (contoh)
MI IMAMI memiliki KKM mata pelajaran pada kelas I terendah = 78 dan
tertinggi = 80. Jika ditentukan reratanya maka diperoleh 79. Berdasarkan hasil
analisis tersebut maka MI IMAMI dapat menentukan satu KKM yang berlaku
untuk semua mata pelajaran pada kelas I berdasarkan rata-rata yaitu 79, maka
interval nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran di kelas I menggunakan
tabel yang sama, sebagaimana ditunjukkan di bawah ini. Rumus interval nilai
adalah sebagai berikut:

65
100 -79
Misalnya KKM 79, maka interval nilainya = =7
3

Karena panjang interval 7, maka interval nilai dan predikatnya sebagai berikut.

Interval Predikat Predikat

93 – 100 A

86- 92 B

79 – 85 C

< 79 D
Keterangan: A: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, D: Kurang
Tabel 4.13: Interval Nilai dan Predikat kelas 1 MI IMAMI

b. Kriteria Penetapan KKM Kelas 2


c. Kriteria Penetapan KKM Kelas 3
d. Kriteria Penetapan KKM Kelas 4
e. Kriteria Penetapan KKM Kelas 5
f. Kriteria Penetapan KKM Kelas 6 (contoh)

MI IMAMI memiliki KKM mata pelajaran pada kelas 6 terendah = 78 dan


tertinggi = 80. Jika ditentukan reratanya maka diperoleh 79.

100 -79
Jika KKM 79, maka interval nilainya = =7
3

Karena panjang interval 7, maka interval nilai dan predikatnya sebagai berikut.
Interval Predikat Predikat

93 – 100 A

86- 92 B

66
79 – 85 C

< 79 D
Keterangan: A: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, D: Kurang
Tabel 4.14: Interval Nilai Dan Predikat kelas 6

Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan maka
siswa mendapatkan program pengajaran remedial dan tes remedial yang
dilaksanakan diluar jam tatap muka. (sepulang sekolah). Bagi siswa yang
mencapai lebih dari ketuntasan yang ditetapkan maka mendapatkan pengayaan
yang dilaksanakan dengan bimbingan khusus.

6. Kriteria Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria Kenaikan Kelas :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di setiap
kelas.
2) Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan maksimal 2 mata pelajaran;
3) Rata-rata nilai kepribadian BAIK.
Jika nilai rata-rata capaian semester ganjil dan genap mata pelajaran sama atau
lebih besar dari rata-rata KKM, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan
tuntas dan sebaliknya apabila dinyatakan tidak tuntas.
Bila siswa belum mencapai KKM , guru kelas/ mata pelajaran melaksanakan
kegiatan remedial berbentuk pengulangan materi yang belum dikuasai oleh
siswa dan kegiatan pengayaan dilaksanakan oleh guru berbentuk pemberian
tugas-tugas individual atau berbentuk klasikal untuk siswa yang telah
mencapai KKM lebih cepat dari siswa lainnya.
7. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada madrasah
ibtidaiyah setelah:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal BAIK untuk seluruh kelompok mata pelajaran :
Agama, dan akhlak mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian, Estetika,
Jasmani, olahraga dan kesehatan.

67
3) Lulus Ujian Sekolah / Ujian Nasional sesuai dengan peraturan Menteri
Pendidikan Nasional yang berlaku.

8. Pengayaan dan Remedi


1. Program Remedial
Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran.
Program remedial dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mencapai hasil belajar yang optimal. Remedial hanya dilakukan setelah
pendidik melaksanakan penilaian harian. Metode yang digunakan dalam
pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar
belakang permasalahan pembelajaran yang dialami peserta didik. Setelah
peserta didik mengikuti program remedial dilakukan penilaian kembali untuk
mengetahui ketercapaian KD.
1) Pelaksanaan Program Remedial
Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara:
Pemberian bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan secara kelompok bila
terdapat beberapa peserta didik mengalami kesulitan yang sama. Pemberian
pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda bila semua
peserta didik mengalami kesulitan. Pemberian bimbingan dapat diberikan
melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya
baik secara individu maupun kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang
dialami oleh peserta didik memerlukan bimbingan khusus, bimbingan harus
dilakukan oleh pendidik secara individual maupun kelompok.

2) Prinsip-prinsip program remedial


a) Adaptif. Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta
didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan
gaya belajar masing-masing.
b) Interaktif .Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan
pendidik untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik
dan selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar
mengetahui kemajuan belajar peserta didik.

68
c) Berbagai metode pembelajaran dan penilaian Pembelajaran
remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan
metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
d) Pemberian umpan balik sesegera mungkin Umpan balik berupa
informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan
belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat
menghindari kesalahan belajar yang berlarut-larut dan mendeteksi
sedini mungkin kesulitan belajar.
e) Berkesinambungan Pembelajaran remedial dilakukan
berkesinambungan dengan proses pembelajaran dan pendidik
harus selalu menyediakan program remedial sesuai dengan
kebutuhan
3) Langkah-langkah program remedial
Langkah-langkah program remedial sebagai
berikut:
a. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran berdasarkan hasil
analisis terhadap Penilaian Harian (PH)
b. Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan pembelajaran
c. Melaksanakan program remedial.
d. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta
didik.
e. Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program
remedial sebagai nilai akhir capaian KD muatan pelajaran.

2. Program Pengayaan
Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang telah melampaui KKM KD muatan pelajaran tertentu.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki
minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan,
membaca di perpustakaan terkait dengan tema/sub tema yang
dipelajari pada jam-jam pelajaran sekolah;
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang
membutuhkan.

69
3) Program pengayaan memberi kesempatan peserta didik untuk
memperkaya dan memperdalam pengetahuan sesuai dengan
tingkatan kelas. Misal Arif murid kelas III diberi kesempatan
memperdalam materi pembelajaran pada subtema atau membaca
buku cerita kesukaannya di kelas setelah tuntas penilaian harian KD
tertentu. Naila murid kelas II diberi kesempatan memperdalam
materi pada subtema atau mewarna di kelasnya karena telah
mencapai KKM pada penilaian harian KD tertentu.

9. Mutasi Peserta Didik


a. Madrasah akan memfasilitasi adanya siswa yang pindah madrasah
baik swasta maupun negeri
b. Untuk pelaksanaan pindah madrasah lintas
Provinsi/Kabupaten/Kota, dikoordinasikan dengan Dinas
Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat.
b. Madrasah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis madrasah, antara
lain mencakup hal-hal berikut:
c. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (rapor) dari
madrasah asal sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan di
madrasah tujuan.
d. Melakukan tes atau matrikulasi bagi siswa pindahan

10. Program Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya terintegrasi dengan
semua mata pelajaran. Aspek kecakapan hidup yang dikembangkan
meliputi Kecakapan Personal dan Sosial.
1. Kecakapan Personal meliputi :
1) Kesadaran diri antara lain :
- Jujur
- Disiplin
- Bekerja Keras
- Bertanggung jawab
- Toleran
- Suka menolong
- Peduli Lingkungan
70
2) Kecakapan berpikir antara lain :
- Mencari informasi dilakukan dengan kegiatan observasi, membaca,
bertanya, dan menganalisa.
2. Kecakapan Sosial meliputi :
1) Kecakapan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.
2) Kecakapan bekerjasama.

11. Pendidikan Berwawasan Karakter


Pendidikan Berwawasan Karakter di Madrasah Ibtidaiyah IMAMI
diarahkan pada pembentukan nilai- nilai diantaranya :

a. Iman
a) Percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Percaya adanya hari pembalasan (perhitungan terhadap pahala dan
dosa).
c) Percaya bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh Tuhan Yang Maha
Esa.
d) Menerima apa pun hasil yang didapat setelah berusaha sekuat tenaga dan
fikiran.
e) Mampu menguasai diri atas setiap keadaan yang dihadapi atas dasar
keyakinan bahwa semua itu adalah kehendak Tuhan.
b. Takwa
a) Mengerjakan setiap perintah agama dan mejauhi larangannya.
b) Bersyukur atas setiap yang diberikan Tuhan
c) mengucapkan doa setiap memulai dan mengakhiri suatu pekerjaan
d) Menyesal setiap membuat kesalahan dan segera mohon ampun kepada
Tuhan, serta berusaha untuk tidak mengulanginya.
e) Menolak setiap ajakan untuk melakukan perbuatan tercela.
c. Berahlak Mulia
a) Sopan dan santun dalam pergaulan.
b) Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
c) Bertutur kata menurut norma yang berlaku.
d) Menjunjung tinggi adat istiadat setempat.
e) Berpenampilan rapi dan sopan.
f) Berpandangan positif terhadap orang lain.
g) Merasa bahagia dapat menolong orang lain.
71
h) Memiliki rasa iba diikuti dengan upaya memperbaiki nasib orang lain.
d. Berilmu/Berkeahlian
a) Mampu mengerjakan suatu pekerjaan secara benar.
b) Menambah ilmu dengan berbagai cara/jalan.
c) Mencari informasi baru melalui media yang ada,
d) Menjadi tempat bertanya teman atau pun orang lain.
e) Selalu berusaha memecahkan masalah berdasarkan konsep keilmuan.
f) Rasional dalam berbicara dan bertindak.
g) Mengerjakan suatu pekerjaan berdasarkan pemikiran yang dalam.
h) Bersikap efisien dan efektif dalam bekerja.
e. Jujur
a) Berkata benar ( tidak bohong )
b) Berbuat sesuai aturan ( tidak curang )
c) Menepati janji yang diucapkan
d) Bersedia menerima sesuatu atas dasar hak
e) Menolak sesuatu pemberian yang bukan haknya
f) Berpihak pada kebenaran
g) Menyampaikan pesan orang lain
h) Satunya kata antara niat dengan perbuatan
f. Disiplin
Patuh pada setiap peraturan yang berlaku
a) Patuh pada etika sosial/masyarakat setempat
b) Menolak setiap ajakan untuk melanggar hukum
c) Mengendalikan diri terhadap perbuatan tercela
d) Hemat dalam menggunakan uang dan barang
e) Menyelesaikan tugas tepat waktu
f) Meletakkan sesuatu pada tempatnya
g) Dapat menyimpan rahasia.
g. Demokratis
a) Bersedia mendengarkan pendapat orang lain.
b) Menghargai perbedaan pendapat.
c) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
d) Toleran dalam bermusyawarah / diskusi.

72
e) Bersedia melaksanakan setiap hasil keputusan bersama.
f) Menghargai kritikan yang dilontarkan orang lain.
h. Adil
a) Memperlakukan orang lain atas dasar kebenaran.
b) Mampu meletakkan sesuatu menurut tempatnya.
c) Tidak ingin mendapat lebih atas sesuatu yang bukan haknya.
d) Membela orang lain yang diperlakukan tidak adil.
e) Memperlakukan orang lain sesuai haknya.
f) Tidak membeda-bedakan orang orang dalam pergaulan.
g) Menghargai kerja orang lain sesuai hasil kerjanya
i. Bertanggung jawab
a) Menyelesaikan setiap pekerjaan yang dibebankan sampai tuntas.
b) Tidak mencari-cari kesalahan orang lain atas sesuatu masalah yang
dihadapi.
c) Berani menanggung resiko terhadap perbuatan yang dilakukan.
d) Bersedia menerima pujian atau celaan terhadap tindakan yang
dilakukan.
e) Berbicara dan berbuat secara berterus terang (tidak seperti ungkapan ;
lempar batu sembunyi tangan).
f) Melaksanakan setiap keputusan yang sudah diambil.
j. Cinta tanah air
a) Peduli terhadapnama baik bangsa dan negara.
b) Merasa bangga sebagai orang yang bertanah air Indonesia
c) Bersedia membela tanah air untuk kejayaan bangsa
d) Peduli terhadap rusaknya hutan/lingkungan di tanah air
e) Bersedia memelihara lingkungan dan melindungi flora dan fauna
Indonesia
f) Dapat menyimpan rahasia negara
g) Mau hidup dimanapun di wilayah negara kesatuan Indonesia.
k. Orientasi pada keunggulan
a) Gemar belajar.
b) Belajar dengan bersungguh-sungguh.
c) Berusaha mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan sebaik mungkin.
d) Berupaya mendapat hasil yang terbaik.

73
e) Senang dalam kegiatan yang bersifat kompetitif.
f) Tidak cepat menyerah mengerjakan sesuatu yang mengandung
tantangan.
g) Memiliki komitmen kuat dalam berkarya.
l. Gotong royong
a) Memahami bahwa kerja sama merupakan kekuatan.
b) Memahami hasil kerja sama adalah untuk kebaikan bersama.
c) Dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga untuk kepentingan bersama.
d) Dapat melaksanakan pekerjaan bersama dengan cara yang
menyenangkan.
e) Bantu-membantu demi kepentingan umum.
f) Bersedia secara bersama-sama membantu orang lain.
g) Bersedia secara bersama-sama membela kebenaran.
h) Dapat bekerja dengan giat dalam setiap kelompok kerja
m. Sehat
a) Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan halal.
b) Menggunakan waktu yang tepat untuk bekerja, istirahat, dan berolah
raga.
c) Menjaga kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
d) Menjaga perasaan diri dan orang lain dalam pergaulan.
e) Mengembangkan imajinansi yang sehat.
f) Sadar atas kemampuan yang dimiliki.
g) Lebih suka memberi dari pada menerima baik material maupun spiritual.
h) Menghadapi kegagalan sebagai pemacu untuk instrospeksi dan berusaha
lebih giat.
n. Mandiri
a) Berpikir dan bekerja dengan mengandalkan kemampuan diri.
b) Memiliki semangat percaya diri bahwa setiap pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik.
c) Berusaha memecahkan masalah dengan cara terbaik.
d) Mengembangkan potensi diri dalam memenuhi kebutuhan.
e) Merasa bebas dalam menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan
masalah.
f) Bangga dengan hasil pekerjaan yang diperoleh dengan akal dan tenaga
sendiri.
74
g) Tidak mudah menyalahkan orang lain sebagai pembelaan diri.

o. Kreatif
a) Berpikir pentingnya pembaharuan.
b) tidak merasa puas dengan hasil yang diperoleh, dan ingin yang lebih
baik lagi.
c) Gemar berpikir dan menguji hasil pemikirannya ke dalam suatu
tindakan.
d) Mampu merakit berbagai pemikiran mengenai sesuatu sehingga
menghasilkan hasil karya yang baru dan bermanfaat.
e) Rajin mencobakan sesuatu yang bersifat inovatif

p. Menghargai Cakap

a) Mengucapkan terima kasih atas pemberian atau bantuan orang lain.


b) Santun dalam setiap kontak sosial
c) Menghormati pemimpin dan orang tua
d) Menghormati simbol-simbol negara
e) Tidak mencela hasil karya orang lain
f) Memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin
g) Tidak mengganggu orang yang sedang beribadah menurut agamanya
h) Menerima orang lain apa adanya
q. Cakap

a) Cepat memahami suatu perkembangan baru yang terjadi.

b) Tangkas dalam berpikir, berbicara, dan bekerja.

c) Mampu mendapatkan jalan keluar yang terbaik dari setiap persoalan


yang dihadapi.

d) Mampu memberikan kepada pihak lain alternatif pemecahan masalah


yang sedang dihadapi.

e) Bersedia berbagi pengetahuan dan pemikiran kepada pihak lain.

f) Mampu mengembangkan hubungan yang baik dengan pihak lain untuk


mencapai tujuan bersama.

g) Berusaha mencari atau menciptakan pekerjaan yang sesuai dengan


keahlian yang dimiliki.
75
12. Strategi Pembelajaran dan Penilaian (kaitan dengan Skala prioritas)
a. Strategi pembelajaran MI IMAMI
Strategi pembelajaran MI IMAMI Mengacu Pada Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam nomor 5164 tahun 2018 tentang Petunjuk teknis
penyusunan rencana pelaksanaan Pembelajaran pada madrasah., sebagai
berikut:
1) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran adalah tahap pertama dalam
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP merupakan rencana
pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada:
1. Silabus,
2. Kompetensi Dasar,
3. Buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.
4. Ciri khas pembelajaran abad 21, yang meliputi:
a. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK meliputi penguatan
karakter moderasi beragama atau keseimbangan dalam
beragama atau Islam Wasathiyah, religius, nasionalis,
mandiri, gotong-royong dan integritas)
b. Literasi (literasi dasar atau keluasan wawasan bacaan dan
budaya, literasi media atau keluasan wawasan dalam
penggunaan media, literasi perpustakaan, literasi teknologi
dan literasi visual)
c. Merangsang tumbuhnya 4C (Critical thinking atau
merangsang tumbuhnya kemampuan siswa berfikir kritis,
Collaborative atau merangsang tumbuhnya kemampuan
siswa untuk bekerjasama dengan berbagai pihak, Creativity
atau merangsang tumbuhnya kemampuan siswa berfikir
kreatif inovatif atau munculnya ide-ide baru orisinil, dan
Communicative atau merangsang tumbuhnya kemampuan
siswa untuk mengomunikan pikiran dan ide-ide yang
dimilikinya)
d. High Order Thinking Skill (HOTS) atau keterampilan
mengaitkan komonen-komponen berfikir tingkat tinggi atau

76
mengaitkan antara pengetahuan dengan kompleksitas realitas
kehidupan sekitarnya.
5. RPP mencakup: (a) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran,
dan kelas/semester; (b) alokasi waktu; (c) KI, KD, indikator
pencapaian kompetensi; (d) materi pembelajaran; (e) kegiatan
pembelajaran; (f) penilaian; dan (g) media/alat, bahan, dan
sumber belajar.
2) Prinsip Penyusunan RPP
1. Setiap RPP harus secara utuh memuat Kompetensi Dasar
sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2),
pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari
KI-4);
2. Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
Iebih;
3. Penyusunan RPP sederhana, maksudnya adalah penyusunan RPP
menghindari uraian atau paparan berlebihan yang justru
mengaburkan gambaran realisasi pembelajaran yang akan
dilaksanakan;
4. Penyusunan RPP menjamin tumbuhnya kreativitas guru dan
peserta didik, artinya penyusunan RPP cukup memuat
pokok-pokok yang diperlukan dalam pembelajaran yang
memungkinkan guru mengembangkan kreativitas dalam
merangsang tumbuhnya kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran. Sebaliknya penyusunan RPP bukan teks
pembelajaran yang menjadikan guru terlalu terkungkung
mengikuti Iangkah demi Iangkah yang menjenuhkan peserta
didik melakukan pembelajaran;
5. Penyusunan RPP memperhatikan perbedaan individu peserta
didik atau keberagaman kondisi belajar setiap peserta didik. RPP
disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
Iingkungan peserta didik;

77
6. Penyusunan RPP berpusat pada peserta didik atau cenderung
memuat pokok-pokok aktivitas peserta didik yang diharapkan
dapat berjalan dalam pembelajaran. Proses pembelajaran
dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar yang ada pada peserta didik dengan
menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan;
7. Berbasis konteks atau situasi dan Iingkungan sekitar peserta
didik. Proses pembelajaran yang menjadikan Iingkungan
sekitarnya sebagai sumber belajar;
8. Berorientasi kekinian atau perkembangan kehidupan yang
terbaru. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa
kini;
9. Mengembangkan kemandirian belajar peserta didik.
10. Memberikan umpan batik dan tindak lanjut pembelajaran;
11. RPP memuat rancangan pokok-pokok program pemberian umpan
batik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi atau perbaikan
belajar;
12. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi dan/atau
antar muatan. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan
dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian
kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar;
13. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan
keragaman, atau dapat dilakukan bila terdapat kompetensi lintas
mata pelajaran yang dapat diwujudkan dalam bentuk
pembelajaran terpadu antarmata pelajaran dalam satu tingkatan
kelas;
14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;

78
15. Model RPP dapat berbentuk bagan, uraian, atau bentuk lain yang
sederhana namun cukup menggambarkan skenario dan muatan
pokok pembelajaran yang akan dijalankan peserta didik. Dalam
hal ini yang menjadi prinsip atau kunci utama adalah
kelengkapan komponennya atau telah memuat semua komponen
yang diperlukan dalam penyusunan RPP dan bukan memuat
semua jabaran uraian isi setiap komponennya;
16. Guru diperbolehkan mengembangkan RPP, namun tidak
diperbolehkan mengurangi keberadaan komponen yang sudah
ditentukan.
17. Model RPP bersifat praktis, artinya RPP hendaknya mudah
dibaca dan mudah dipraktikan dalam pembelajaran.

3. Komponen RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Madrasah :
Mata pelajaran/Tema :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
I. Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
II. Kompetensi Dasar.
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
III. Indikator Pencapaian Kompetensi.
1. Indikator KD pada KI-1 (Agama dan PPKn)
2. Indikator KD pada KI-2 (Agama dan PPKn)
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4

79
Cara Penyusunan Indikator
a. indikator diturunkan dari Komptensi Dasar (KD)
b. menggunakan kata kerta operasional
c. jumlah indikator tergantung pada kedalaman dan keluasan materi
d. satu indikator satu kata kerja operasional
e. disusun secara prosedural dari LOTS (Low order thinking skils)
sampai dengan HOTS (High order thinking skils)
IV. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran, memuat informasi tentang pokok materi
dan pokok sub materi atau materi esensial yang berkaitan
dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan.
Informasi tersebut dalam RPP cukup ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi, selanjutnya dijelaskan sumber rujukan yang
memuat materi pembelajaran yang telah dikondisikan.
Kelengkapan materi pembelajaran dapat dirujuk pada buku teks
pelajaran, buku panduan guru, dan sumber belajar Iainnya,
misalnya internet atau media Iainnya, balk yang berupa muatan
lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari Iingkungan
sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran
reguler, pengayaan, dan remedial.
V. Metode Pembelajaran.
Metode pembelajaran memuat informasi tentang metode yang
digunakan dalam pembelajaran sehingga terwujud suasana
belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik dapat mewujudkan KD. Metode ini ditentukan dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan KD, serta
situasi dan kondisi yang mungkin terjadi saat siswa belajar.
VI. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar.
Komponen ini memuat informasi singkat jelas terkait media/alat
media yang akan dipergunakan pada pembelajaran.
1. Media/alat media pembelajaran adalah alat bantu proses
pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
2. Sumber belajar adalah segala sumber yang telah terbukti
menyediakan informasi, data, fakta yang sesuai dengan KD

80
dan dapat dipelajari guna menunjang terwujudnya KD
dalam pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku ,
media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber
belajar lain yang relevan;
VII. Kegiatan Pembelajaran.
Komponen ini memuat pokok — pokok kegiatan yang akan
dilaksanakan pada setiap tahapan pembelajaran. Bila dipandang
perlu oleh guru membutuhkan penjelasan dalam memudahkan
dirinya melaksanakan pembelajaran, maka pokok-pokok
kegiatan dimaksud dapat diberi penjelasan tambahan yang
bersifat praktis. Namun demikian guru tidak diwajibkan
memberikan penjelasan tambahan praktis pada setiap pokok
kegiatan yang dirancang.
Kegiatan pembelajaran dapat disusun atas beberapa pertemuan
sebagai berikut:
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Intl (menggunakan pendekatan saintifik yang
diintegrasikan dengan metode pembelajaran dan
pembelajaran abad 21)
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Intl
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
VIII. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Komponen ini memuat informasi terkait teknik, instrumen
penilaian, dan strategi pembelajaran remedial dan pengayaan
bila terjadi ketidak tuntasan peserta didik yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas,
maka komponen ini terdiri atas;
1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian

81
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
4. Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan
penilaian.

3. Strategi penilaian
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Penilaian pada MI IMAMI terdiri atas; a) penilaian hasil belajar oleh
Pendidik dan b) penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan.
Penilaian tersebut berlaku untuk kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler
atau ekstra kurikuler di sekolah maupun madrasa yang digambarkan
dalam bagan sebagai berikut:

Keterangan
Komponen Penilaian

Pendidik Satuan Pendidikan

Penilaian Penilaian akhir


Bentuk Harian semester
Penilaian
Penilaian Tengah Penilaian akhir tahun
Semester Ujian Madrasah

Aspek yang Sikap, Pengetahuan dan


Pengetahuan
Dinilai dan Keterampilan
Keterampilan

a) Penilaian oleh Pendidik


Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara terencana

82
dan sistematis. Penilaian hasil belajar oleh pendidik di MI dilaksanakan
untuk memenuhi fungsi formatif dalam bentuk penilaian harian (PH).

Penilaian harian (PH) dapat berupa ulangan harian, pengamatan,


penugasan dan/atau bentuk lain yang diperlukan dan digunakan untuk:
i. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
ii. Menetapkan program remedial dan/atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi;
iii. Memperbaiki proses pembelajaran;dan
iv. Menyusun laporan kemajuan hasil belajar.
Laporan penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
predikat (Sangat Baik, Baik, Cukup, atau Kurang) dan dilengkapi
dengan deskripsi. Laporan penilaian pengetahuan dan keterampilan
berupa angka (0-100), predikat (A, B, C,atau D), dan deskripsi.
b) Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses
pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis, bertujuan untuk menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran
dalam bentuk penilaian akhir semester (PAS), penilaian akhir tahun
(PAT) dan atau ujian madrasah (UM)
Penilaian Akhir Semester (PAS) merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan penilaian
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester ganjil.
Penilaian Akhir Tahun (PAT) merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir semester genap. Cakupan penilaian meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
genap.
Ujian Madrasah (UM) merupakan kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi mata pelajaran tertentu yang dilakukan oleh

83
satuan pendidikan untuk mengukur capaian standar kompetensi lulusan
dari satuan pendidikan. Penyusunan kisi-kisi dan soal sepenuhnya
dilakukan oleh guru pada satuan pendidikan.
Selain ujian madrasah, pemerintah memberikan penguatan
pada pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk
mata pelajaran tertentu. Pada USBN, kisi-kisi dan sebagian dari soal
disiapkan oleh pemerintah, sedangkan soal selebihnya disusun oleh
Kelompok Kerja Guru (KKG) provinsi/kabupaten/kota. Teknis
penyelenggaraan USBN mengacu pada POS USBN yang dikeluarkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Mata pelajaran yang
sudah diujikan pada USBN tidak lagi diujikan pada UM.
Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan
digunakan untuk melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Dalam rangka perbaikan
dan/atau penjaminan mutu pendidikan, satuan pendidikan menetapkan
kriteria ketuntasan minimal, kriteria kenaikan kelas, dan kriteria
kelulusan dari satuan pendidikan. Semua kriteria ini harus dituangkan
dalam dokumen 1 (satu) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) madrasah.
Prosedur Penilaian
1) Prosedur Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
a) Tahap persiapan dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
1. Melakukan analisis silabus pembelajaran dan SKL.
2. Melakukan analisis rencana pelaksanaan pembelajaran.
3. Melakukan analisis pengembangan materi pembelajaran.
4. Menyusun rencana penilaian pembelajaran dan kisi-kisi soal.
b) Tahapan pelaksanaan
Melaksanakan penilaian pembelajaran secara berkesinambungan
sesuai dengan ketentuan dan POS yang berlaku.
c) Tahap pelaporan

84
Laporan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
oleh pendidik berbentuk nilai dan/atau deskripsi pencapaian
kompetensi.Laporan hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sosial dalam bentuk predikat dan deskripsi.
Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada Kepala
Madrasah dan pihak lain yang terkait (wali kelas, guru Bimbingan
dan Konseling dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.
d) Prosedur Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi
kegiatan sebagai berikut:
 Tahap persiapan
1. Menentukan kriteria minimal pencapaian tingkat kompetensi
dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar setiap mata
pelajaran;
2. Mengkoordinasikan penilaian akhir semester, penilaian akhir
tahun dan UM
3. Menentukan kriteria kenaikan kelas;
4. Menentukan kriteria kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan.
 Tahap pelaksanaan
1. Menyelenggarakan penilaian akhir semester dan penilain akhir
tahun;
2. Menyelenggarakan UM.
e) Tahap analisis/pengolahan hasil penilaian dan tindak lanjut
1. Melakukan penskoran hasil penilaian akhir semester dan penilaian
akhir tahun;
2. Melakukan penskoran hasil UM dan USBD;
3. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan sesuai
kriteria yang telah ditetapkan;
4. Mengadakan rapat dewan guru untuk menentukan kenaikan kelas
dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
5. Menerbitkan Sertifikat Hasil Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Daerah (SHUAMBD) setiap peserta didik;

85
6. Menerbitkan Sertifikat Hasil Ujian Madrasah (SHUM) setiap
peserta didik;
7. Menerbitkan Ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan;
f) Tahap pelaporan
1. Melaporkan hasil pencapaian kompetensi peserta didik kepada
orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
2. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kanwil
Kementerian Agama serta instansi lain yang terkait.
2) Penilaian autentik antara lain:
Ruang lingkup penilaian antentik antara lain;

a) Sikap Spiritual dan Sosial


Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah sikap
spiritual dan sikap sosial adalah sebagai berikut:

Tingkatan Sikap Deskripsi

Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan


memberikan perhatian terhadap nilai
Tersebut
Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada
rasa puas dalam membicarakan nilai
Tersebut
Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai
nilai tersebut; dan komitmen terhadap
nilai tersebut
Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari
Menghayati nilai sistem nilai dirinya

Menmmengembangkan nilai tersebut sebagai ciri


dirinya dalam berpikir, berkata,
Menghayati nilai berkomunikasi dan bertindak (karakter

b) Pengetahuan
Sasaran pada kemampuan berpikir Anderson dan Krathwohl
membagi enam katagori dimensi proses kognitif yang merupakan
revisi dari Taxonomy of Educational Objectivesdengan rincian
sebagai berikut:

86
Deskripsi
Kemampuan Berpikir

Mengingat: Pengetahuan hafalan: ketepatan,


Mengemukakan kecepatan, kebenaran pengetahuan yang
kembali apa yang diingat dan digunakan ketika menjawab
sudah dipelajari dari pertanyaan tentang fakta, definisi konsep,
guru, buku, sumber prosedur, hukum, teori dari apa yang
lainnya sebagaimana sudah dipelajari di kelas tanpa
aslinya, tanpa diubah/berubah.
melakukan perubahan
Memahami: Kemampuan mengolah pengetahuan yang
Sudah ada proses dipelajari menjadi sesuatu yang baru
pengolahan dari seperti menggantikan suatu kata/istilah
bentuk aslinya tetapi dengan kata/istilah lain yang sama
arti dari kata, istilah,
maknanya; menulis kembali suatu
tulisan, grafik, tabel,
kalimat/ paragraf/tulisan dengan
gambar, foto tidak
kalimat/paragraf/ tulisan sendiri dengan
berubah.
tanpa mengubah artinya informasi
aslinya; mengubah bentuk komunikasi dari
bentuk kalimat ke bentuk
grafik/tabel/visual atau sebaliknya;
memberi tafsir suatu kalimat/paragraf/

tulisan/data sesuai dengan kemampuan


peserta didik; memperkirakan
kemungkinan yang terjadi dari suatu
informasi yang terkandung dalam suatu
kalimat/paragraf/ tulisan/data.

Menerapkan: Kemampuan menggunakan pengetahuan


Menggunakan seperti konsep massa, cahaya, suara,
informasi, konsep, listrik, hukum penawaran dan
prosedur, prinsip, permintaan, hukum Boyle, hukum
hukum, teori yang Archimedes,
sudah dipelajari untuk membagi/mengali/menambah/menguran
sesuatu yang gi/ menjumlah, menghitung modal dan
harga, hukum persamaan kuadrat,

87
baru/belum dipelajari menentukan arah kiblat, menggunakan
jangka, menghitung jarak tempat di peta,
menerapkan prinsip kronologi dalam
menentukan waktu suatu
benda/peristiwa, dan sebagainya dalam
mempelajari sesuatu yang belum pernah
dipelajari sebelumnya.

Menganalisis: Kemampuan mengelompokkan benda


Menggunakan berdasarkan persamaan dan perbedaan
keterampilan yang ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok
telah dipelajarinya tersebut, menentukan apakah satu
terhadap suatu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas
informasi yang belum dari yang lain, menentukan mana yang
diketahuinya dalam lebih dulu dan mana yang belakangan
mengelompokkan muncul, menentukan mana yang
informasi, memberikan pengaruh dan mana yang
Menentukan menerima pengaruh, menemukan
keterhubungan antara keterkaitan antara fakta dengan
satu kelompok/ kesimpulan, menentukan konsistensi
informasi dengan antara apa yang dikemukakan di bagian
kelompok/ informasi awal dengan bagian berikutnya,
lainnya, antara fakta menemukan pikiran pokok
dengan konsep, antara penulis/pembicara/nara sumber,
argumentasi dengan menemukan kesamaan dalam alur
kesimpulan, benang berpikir antara satu karya dengan karya
merah pemikiran lainnya dan sebagainya
antara satu karya
dengan karya lainnya

Mengevaluasi: Kemampuan menilai apakah informasi


Menentukan nilai yang diberikan berguna, apakah suatu
suatu benda atau informasi/benda menarik/menyenangkan
informasi berdasarkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
suatu criteria kriteria suatu pekerjaan/keputusan/

peraturan, memberikan pertimbangan


alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai
benar/salah/ bagus/jelek dan sebagainya
suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.

Mencipta: Kemampuan membuat suatu


Membuat sesuatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang

88
yang baru dari apa dibacanya, membuat suatu benda dari
yang sudah ada bahan yang tersedia, mengembangkan
tersebut merupakan fungsi baru dari suatu benda,
satu kesatuan utuh mengembangkan berbagai bentuk
dan berbeda dari kreativitas lainnya
komponen yang
digunakan untuk
membentuknya

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada dimensi pengetahuan


adalah sebagai berikut:

Dimensi Deskripsi
Pengetahuan

Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang,


nama benda, angka, tahun dan hal-hal yang
terkait secara khusus dengan suatu mata
pelajaran.

Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi,


keterkaitan antara satu kategori dengan
lainnya, hukum kausalita, definisi dan teori.

Prosedural Pengetahuan tentang prosedur dan proses


khusus dari suatu mata pelajaran seperti
algoritma, teknik, metoda dan kriteria untuk
menentukan ketepatan penggunaan suatu
prosedur.

Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari


pengetahuan, menentukan pengetahuan yang
penting dan tidak penting (strategic knowledge),
pengetahuan yang sesuai dengan konteks
tertentu dan pengetahuan diri (self-knowledge).

89
.c) Keterampilan
Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada keterampilan abstrak
berupa kemampuan belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 20 : Penilaian Keterampilan

Kemampuan Deskripsi
Belajar

mengamati
Mengamati Perhatian pada waktu suatu
objek/membaca suatu tulisan/mendengar
suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang
yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang
digunakan untuk mengamati

Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang


diajukan peserta didik (pertanyaan faktual,
konseptual, prosedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan Jumlah dan kualitas Sumber yang
informasi/menco dikaji/digunakan,
Ba Kelengkapan informasi, validitas informasi
yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang
Digunakan untuk mengumpulkan data

Menalar/
Mengasosiasi Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari
dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan
kesimpulan Mengenai keterkaitan lebih dari dua
fakta/konsep/teori, mensintesis dan Argumentasi
Serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis
fakta/konsep/teori/ pendapat; Mengembangkan
interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan
Kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/
konsep/teori dari dua sumber atau lebih
yang tidak bertentangan; mengembangkan
interpretasi, struktur baru, argumentasi dan
kesimpulan
dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari
berbagai jenis sumber
Menyajikan hasil kajian (dari
Mengomunikasik mengamati
An sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis,
media elektronik, multi media dan lain-lain.

90
BAB V

KALENDER PENDIDIKAN

A. Pengertian

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran.

Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu

efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di madrasah

menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan

pembelajaran selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun

pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Pengaturan waktu belajar di madrasah/madrasah mengacu kepada Standar Isi

dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah,

kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari

pemerintah/pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi latar belakang

pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan di MI IMAMI adalah

sebagai berikut:

A. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran

pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Tahun Pelajaran

dimulai bulan Juli dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

1. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran

untuk setiap tahun pelajaran.

2. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap

91
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran

termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan

pengembangan diri.

C. Pengaturan waktu libur

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran terjadwal. Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu

pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah.

Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur

akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk

hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif

belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada bagan sebagai berikut;

No KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN


Minggu efektif 19 minggu semester Digunakan untuk kegiatan
1. belajar 1 dan 17 minggu pembelajaran efektif pada
semester 2 setiap satuan pendidikan
Jeda tengah Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap
2. semester semester

Libur akhir tahun Maksimum 2 minggu Digunakan untuk


3. pelajaran /semester penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran
Hari libur 2 minggu Daerah khusus yang
4. keagamaan memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu
Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan
5. umum/nasional Peraturan Pemerintah

Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan


6. sesuai dengan ciri
kekhususan
masing-masing
Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
7. madrasah yang diprogramkan secara
khusus oleh madrasah

92
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
8. Dst.

Tabel 5.1: Pekan Efektif Belajar

D. Perhitungan Pekan Efektif Tahun Pelajaran 2020/2021

Jml.
Jml. Jml. Jam
Jumlah Pekan Jam
No Bulan Pekan Pelajaran/
Pekan Tidak Efektif
Efektif Minggu
Efktif
1 Juli 5 3 2 288 jp 56 jam
2 Agustus 4 1 3 288 jp 84 jam
3 September 5 1 4 288 jp 121 jam
4 Oktober 5 2 3 288 jp 84 jam
5 Nopember 4 - 4 288 jp 121 jam
6 Desember 4 2 3 288 jp 84 jam
Jumlah 27 9 18 288 jp 550 jam
Tabel 5.2 : Perhitungan Pekan Dan Jam Efektif Semester 1

Jml.
Jml. Jam
Jumlah Pekan Jml. Pekan Jam
No Bulan Pelajaran/
Pekan Tidak Efektif Efektif
Minggu
Efktif
1 Januari 5 1 4
2 Pebruari 4 - 4
3 Maret 5 1 4
4 April 5 1 4
5 Mei 5 2 3
6 Juni 5 3 2
Jumlah

KEGIATAN SEMESTER DAN MINGGU EFEKTIF SERTA LIBUR SEKOLAH


DI LINGKUNGAN MI IMAMI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
JML
JUMLAH JENIS LIBUR
BULAN MINGGU
SEMESTER HS HEF KTS EFEKTIF LU LHB LS LPP LHR JML
I JULI 2020 26 4 4 1 5
AGUSTUS
23 3 5 2 1 8
2020

93
SEPTEMBER
26 4 4 4
2020
OKTOBER
24 3 4 3 7
2020
NOPEMBER
25 4 5 5
2020
DESEMBER
21 3 4 6 11
2020
JANUARI
25
2020
JUMLAH
SEMESTER 170
I

JML
JUMLAH JENIS LIBUR
BULAN MINGGU
SEMESTER HS HEF KTS EFEKTIF LU LHB LS LPP LHR JML
JANUARI
II 25 4 5 1 6
2021
PEBRUARI
23 4 4 1 5
2021
MARET 2021 26 4 4 1 5
APRIL 2021 25 4 4 1 5
MEI 2021 22 3 5 2 2 9
JUNI 2021 25 3 4 1 5
JULI 202`1
JUMLAH
SEMESTER
II
JUMLAH SELURUHNYA

KETERANGAN :
: Hari Efektif
HES Sekolah
: Hari Efektif
HEF Fakultatif
: Kegitan Tengah
PTS Semester
LU : Libur Umum
LHB : Libur Hari Besar
LS : Libur Semester
LPP : Libur Permulaan Puasa
LHR : Libur Hari Raya

94
BAB VI PENUTUP

Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillah, penyusunan Kurikulum

MI IMAMI telah selesai. Semoga keberadaan dokumen kurikulum ini semakin

memperbaiki kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan kualitas

peserta didik sehingga mampu menghasilkan kader muda perjuangan Islam

pada khususnya dan kejayaan bangsa Indonesia pada umumnya.

Meski demikian, kami sadar bahwa dokumen ini bukanlah kitab suci

yang tiada cacat dan kekurangan, oleh karena itu, guna perbaikan proses

penyusunan kurikulum di masa mendatang, maka saran dan masukan

senantiasa kami nanti.

95

Anda mungkin juga menyukai