id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk memonitoring potensial hazard yang
ada di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java yang kemudian ditindak
lanjuti dengan upaya pencegahan dan pengendalian bahaya.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat
serta inayahnya sehingga pelaksanaan magang dan penyusunan laporan magang
dengan judul “Monitoring Potensial Hazard Area Proses Produksi Sebagai
Upaya Preventif Pencegahan Kecelakaan Kerja PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia Central Java” dapat selesai tepat waktu.
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program
D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Disamping itu magang ini dilaksanakan untuk membina dan
menambah wawasan guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme
serta mencoba mengaplikasikan pengetahuan penulis dan mengamati
permasalahan dan hambatan yang ada tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta potensi-potensi bahaya di perusahaaan.
Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini penulis telah
dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. S. PD-KR-FINASIM, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
2. Bapak Sumardiyono SKM., M. Kes, selaku ketua Program D. III Hiperkes dan
keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
3. Harninto, dr., Ms., Sp.Ok selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.
4. Hardjanto, dr., MS. Sp.Ok selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.
5. Bapak Sri Hartanto selaku OHS Manager PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Central Java yang telah membimbing penulis selama melakukan magang.
6. Bapak Muh. Wardoyo selaku OHS Supervisor PT. Coca Cola Amatil
Indonesia Central Java yang telah membimbing penulis selama melakukan
magang.
7. Seluruh pendamping lapangan, staf dan tenaga kerja PT. Coca Cola Amatil
Indonesia Central Java
8. Orang tua dan kakak tercinta yang selalu mendukung dan memotivasi penulis,
terimakasih atas doa dan kasih sayangnya yang secara langsung dan tidak
langsung memberikan dorongan yang sangat luar biasa dalam penyelesaian
laporan ini.
9. Teman-teman sesama mahasiswa magang dan pihak-pihak lain yang tidak
penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu selama penyusunan
laporan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
untuk penyempurnaan tugas akhir. Kiranya penyusunan tugas akhir ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya.
Surakarta, April 2012
Penulis,
commit to user
Hemas Winahyoe Astarini
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
B. Pembahasan....................................................................................... 58
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
yang tidak dapat dielaknya adalah bertambahnya jumlah dan ragam sumber
bahaya. Faktor lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat keselamatan dan
kesehatan kerja. Proses kerja tidak aman, dan sistem kerja yang semakin
kompleks dan modern dapat menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan dan
bahaya tertentu yang bila tidak mendapat perhatian secara khusus akan dapat
kecelakaan kerja dapat berasal dari berbagai kegiatan atau aktivitas dalam
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pelaksanaan operasi atau juga berasal dari luar proses kerja. Tenaga kerja yang
terpapar dengan potensi bahaya lingkungan kerja tertentu dalam waktu yang
maupun psikis, sesuai dengan jenis dan besarnya potensi bahaya yang ada,
atau dengan kata lain akan timbul penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2008).
kesehatan kerja sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 05/MEN/1996
kerja, kerugian berupa cacat atau cidera yang bersifat sementara maupun
ventilasi udara ditempat kerja menyebabkan suhu efektif berada diluar zona
merupakan tekanan panas sebagai beban tambahan yang berat bagi pekerja
dengan akibat kelelahan luar biasa pada mata dan konsekuensinya sangat
oleh debu, uap, gas dan lain lain yang disatu pihak sangat mengganggu
produktifitas kerja dan mengurangi mutu hasil kerja, serta juga dipihak lain
yang memproduksi minuman ringan yang memiliki faktor dan potensi bahaya
mampu mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
potensi bahaya dengan memonitoring potensi bahaya yang ada di PT. Coca-
Cola Amatil Indonesia Central Java melalui tugas akhir dengan judul
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Central Java”.
evaluasi potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja yang ditimbulkan oleh
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
tempat kerja yang ada di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java.
2. Tujuan Khusus
bahayanya.
terhadap faktor bahaya dan potensi bahaya yang ada di tempat kerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Central Java.
tugas akhir.
D. Manfaat Magang
1. Bagi Perusahaan
K3 di Perusahaan.
Java.
kesehatan kerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Bagi Mahasiswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Bahaya
a. Pengertian bahaya
sistem kerja.
(Harrianto, 2010).
7
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
b. Jenis bahaya
1) Bahaya mekanis
2) Bahaya listrik
3) Bahaya kimiawi
antara lain :
b) Iritasi oleh bahan kimia yang memiliki sifat iritasi seperti asam
4) Bahaya fisis
b) Tekanan.
c) Getaran.
merah.
5) Bahaya biologis
bersumber dari unsur biologis seperti flora dan fauna yang terdapat
c. Tempat kerja
tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
kerja bekerja, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
2. Sumber Bahaya
kokoh dan memenuhi syarat. Disain ruangan dan tempat kerja harus
gang harus diberi marka yang jelas. Pada tempat yang memerlukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
terlebih dahulu serta diperiksa oleh suatu tim ahli. Jika diperlukan
memenuhi syarat.
ruangan, ketel uap, crane, lift, dll. Potensi bahaya faktor mesin
luka atau cedera. Agar peralatan ini aman dipakai maka perlu
pengoperasiannya.
b. Faktor kimia
2010).
1) Mudah terbakar
2) Mudah meledak
4) Korosif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
5) Bersifat racun
racun dari bahan kimia ini dapat akut dan sering tergantung pada
6) Radioaktif
manusia.
9) Menyebabkan kanker.
Material Safety Data Sheet (MSDS). MSDS ini dapat dimintai kepada
2010).
diusahakan tidak melebihi 30-40 per menit diatas denyut nadi sebelum
bekerja yang turut memperberat beban kerja antara lain tingkat gaji
dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relatif rendah yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
d. Proses
proses yang rumit. Proses yang berbahaya ada juga proses yang kurang
Proses banyak bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku dan
e. Cara kerja
sendiri dan orang lain disekitarnya. Cara kerja yang demikian antara
lain :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
f. Faktor fisik
1) Kebisingan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
c) Mengganggu konsentrasi.
permanen.
2) Pencahayaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
2003) :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
7 Tahun 1964.
jenis vibrasi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
4) Iklim kerja
(Harrianto, 2010).
Gejala antara lain kejang otot tubuh dan perut sakit sekali.
sadarkan diri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
2003).
(Budiono, 2003):
(1) Chilblain
(2) Trencfoot
gangrene.
(3) Froshbite
gangrene.
g. Faktor biologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
dari pengamatan atau perhatian sehingga bahaya dari faktor ini tidak
mungkin dapat terekspose oleh faktor ini, untuk itu dengan mengenal
(Pusparini, 2008).
(Harrianto, 2010).
h. Faktor psikologis
i. Lingkungan kerja
bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat tenaga kerja bekerja
(Budiono, 2003).
masyarakat sekitarnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
Code : PC).
CE).
Code : EH).
11) Energy Hazard, bahaya dari energi, misalnya steam, panas, dsb
(Tarwaka, 2008).
hal-hal atau risiko terburuk yang akan terjadi antara lain meliputi :
1) Cedera (Injury)
2) Sakit (Illness)
3) Kerusakan (Damage)
4) Biaya (Cost)
sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
sambungan
sambungan
1) Eliminasi
sumbernya.
2) Subsitusi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
3) Rekayasa/enginering
yang ada sehingga sumber bahaya atau potensi bahaya yang ada
dapat berkurang.
4) Pengendalian administrasi
pembelian bahan atau peralatan, petunjuk cara kerja yang sehat dan
b. Model kecelakan.
c. Penyelidikan kecelakaan.
a. Peraturan perundangan
b. Standarisasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
higiene umum.
c. Pengawasan
e. Riset medis
mengakibatkan kecelakaan.
f. Penelitian psikologis
terjadi, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa dan apa–
apa sebabnya.
h. Pendidikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
i. Latihan-latihan
j. Penggairahan
k. Asuransi
Salah satu cara dengan inspeksi atau pemeriksaan yaitu suatu kegiatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Area produksi
PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia
Central Java
↓
Bahaya
lingkungan kerja
↓
Faktor bahaya
Potensial bahaya
↓
Monitoring
Faktor bahaya
Potensial bahaya
↓
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Lokasi Penelitian
minum ringan (soft drink) berupa Sprite, Fanta, Coca cola dalam botol
mililiter.
penyakit akibat kerja yang mungkin timbul di area produksi PT. Coca-Cola
40
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
Java dapat ditekan sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar
D. Sumber Data
1. Data primer
Data yang diperoleh dari observasi lapangan dan tanya jawab dengan
2. Data sekunder
1. Observasi lapangan
produksi serta mencari potensi dan faktor bahaya yang ada di PT. Coca-
2. Wawancara
3. Kepustakaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
perusahaan serta laporan penelitian yang sudah ada dan sumber lainnya
4. Dokumentasi
F. Pelaksanaan
G. Analisis data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Hasil
lingkungan kerja ditemui berbagai potensi dan faktor bahaya yang dapat
kemungkinan sama dengan line-line lainnya. Sumber risiko yang terjadi antara
kimia (lime atau kapur (Ca(OH)2), chlorine, resin, NaCl, caustic soda (NaOH)
tekanan panas dan faktor fisiologis seperti sikap kerja, keserasian tenaga kerja
dengan peralatan atau mesin. Faktor bahaya psikologi sosial yang dapat dilihat
diklasifikasikan menjadi
a. Kebisingan
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
conveyor.
beda, ada tenaga kerja yang konsisten menggunakan ear plug namun
b. Pencahayaan
Industri).
c. Getaran
d. Iklim kerja
Kondisi tenaga kerja tidak mengalami kelainan kulit akibat suhu panas.
Central Java adalah gas, bahan-bahan kimia lain (lime atau kapur
(NaOH) dan lain-lain) dan debu. Penggunaan bahan kimia di PT. Coca-
bagi tenaga kerja maka dari itu dilakukan pemeriksaan kualitas udara.
Central Java dengan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) seperti pada
tidak lepas dari bahan kimia dan mesin yang dapat menimbulkan penyakit
pelindung diri yang sesuai bagi tenaga kerja yang berinteraksi dengan
bahan kimia, penyediaan data bahan berbahaya atau Material Safety Data
a. Sikap kerja
kelelahan mata.
berdiri.
dilengkapi dengan kursi yang memiliki pijakan kaki agar posisi kaki
tidak menggantung.
Indonesia Central Java dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain :
karyawan.
commit to user
51
Tabel 12. Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko Area Produksi Line 8 di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java
Frekuensi Severity Number of Likelihoo Risk Tindakan Pencegahan
Hazard
Task Sub Task Potensi bahaya Personal person d Rating
code
exposure
Pre Pembuatan Kontak dengan CEH Operator 4 4 1 4 64 Penggunaan APD (sarung
production NaOH di tank anggota badan yang washer tangan, kacamata, shower
reclamasi menyebabkan iritasi pencuci)
Terhirup NaOH CEH 4 2 1 4 32 Penggunaan APD (sarung
menyebabkan tangan, kacamata, shower
gangguan pernafasan pencuci)
Getaran mesin washer PFH 2 2 1 2 8 Tidak berada dekat dengan
mesin washer
Terjatuh dari tangga FLH 2 2 1 2 8 Awareness K3
Loading krat Luka akibat tertabrak MEH Packer 2 5 2 2 40 Awareness K3, SIO
botol kosong forklift crew operator forklift
ke case Luka akibat pecahan MEH 3 1 3 4 36 Menggunakan sepatu,
conveyor botol sarung tangan
Tertimpa krat dan FLH 5 1 1 5 25 Menggunakan APD
botol (sepatu boot, sarung
tangan)
Luka akibat terjepit MEH 3 1 1 3 9 Menggunakan APD
krat (sepatu boot, sarung
tangan) dan awareness K3
Terkilir akibat salah MHH 1 1 2 2 4 Pemahaman tentang teknik
angkat angkat angkut
Loading botol Terganggunya NSH Packer 5 4 1 5 100 menggunakan ear plug,
kosong ke pendengaran akibat crew awareness penggunaan ear
loadtabel kebisingan plug, rotasi operator
Bersambung
43
52
Sambungan
washer Luka akibat terjepit MEH 2 3 2 2 24 Pemasangan machine
bagian mesin uncaser guarding
Tersetrum akibat ELH 1 5 1 2 10 Sepatu boot, sarung tangan
aliran listrik safety, awareness K3
Cleaning dan Terhirup uap chlorine CEH 4 2 1 3 24 Menggunakan masker kain
sanitasi menyebabkan
gangguan pernafasan
Terkena larutan CEH 3 2 1 2 12 Menggunakan kacamata
chlorine safety, sarung tangan karet,
menyebabkan iritasi dan awareness penggunaan
APD
Terkena larutan CEH 2 2 1 2 8 Penggunaan APD (sarung
NaOH menyebabkan tangan)
iritasi
Terhirup uap NaOH CEH 2 2 1 2 8 Penggunaan masker
menyebabkan
gangguan pernafasan
Getaran mesin filler PFH 2 2 1 2 8 Tidak berada dekat mesin
filler
Terpeleset karena FLH 2 1 1 3 6 Penggunaan sepatu boot,
lantai licin sarung tangan
Production Pre- Terganggunya NSH Inspector 5 4 1 5 100 menggunakan ear plug,
of finish inspection pendengaran akibat awareness penggunaan ear
good kebisingan plug, rotasi operator
Kelelahan mata akibat ENH 3 2 3 2 36 Rotasi inspektor
paparan sinar lampu
Luka akibat pecahan MEH 3 1 3 3 27 Menggunakan sepatu,
botol sarung tangan dan
awareness K3
Bersambung
53
Sambungan
Luka karena terjepit MEH 1 1 2 1 2 Menggunakan sepatu,
botol sarung tangan dan
awareness K3
Washing Terganggunya NSH Operator 5 4 1 5 100 menggunakan ear plug,
pendengaran akibat washer awareness penggunaan ear
kebisingan plug, rotasi operator
Terjepit bagian mesin MEH 2 4 2 4 64 Pemasangan machine
yang berputar guarding
Merusak pernafasan LVH 2 3 2 2 24 Memakai masker
akibat terhirup uap
caustic
Terpapar panas ENH 2 3 2 2 24 Memakai sarung tangan,
kacamata
Iritasi karena kontak CEH 2 1 2 2 8 Menggunakan APD (safety
langsung dengan clothes, sarung tangan,
caustic saat sanitasi masker) dan awareness K3
tangki
Terjatuh dari tangga FLH 1 4 1 2 8 Penggunaan sepatu boot,
washer sarung tangan
Luka akibat terbentur MEH 2 2 1 2 8 Awareness K3
bagian mesin
Getaran mesin washer PFH 2 2 1 2 8 Tidak berada dekat dengan
mesin
Empty Terganggunya NSH Inspector 5 4 1 5 100 menggunakan ear plug,
inspector pendengaran akibat awareness penggunaan ear
kebisingan plug, rotasi operator
Luka terjepit MEH 3 4 2 2 48 Pemasangan machine
conveyor guarding
Luka terkena pecahan MEH 3 1 3 2 18 Menggunakan sepatu boot
botol
Bersambung
54
Sambungan
Kelelahan mata akibat ENH 1 2 3 3 18 Rotasi inspektor
sinar lampu
Luka terjepit botol MEH 1 1 1 2 2 Menggunakan sepatu,
sarung tangan dan
awareness K3
Pengoperasian Terganggunya NSH Operator 5 4 1 5 100 menggunakan ear plug,
filler pendengaran akibat filler dan awareness penggunaan ear
kebisingan CC plug, rotasi operator
Luka akibat pecahan MEH 4 4 1 4 64 Memakai kacamata, sepatu
botol boot, sarung tangan, kaca
pengaman dari mesin,
pemeriksaan machine
guarding
Terjepit oleh mesin MEH 4 4 1 4 64 Memakai kacamata, sepatu
boot, sarung tangan, kaca
pengaman dari mesin,
pemeriksaan machine
guarding
Getaran mesin filler PFH 2 2 1 2 8 Tidak dekat dengan mesin
filler
Terpeleset akibat FLH 2 1 2 2 8 Penggunaan sepatu boot
lantai licin dari dan awareness K3
ceceran beverage
Tertimpa peralatan FLH 2 1 1 3 6 Awareness K3
berat
Pengoperasian Iritasi karena kontak CEH 3 1 1 3 9 Menggunakan APD (safety
conveyor langsung dengan clothes, sarung tangan) dan
pelumas conveyor awareness K3
Terpeleset akibat FLH 2 1 1 3 6 Menggunakan APD
lantai licin karena (sepatu boot) dan
Bersambung
55
Sambungan
ceceran pelumas awareness K3
conveyor
Fullgood Luka akibat pecahan MEH 3 1 3 2 18 Menggunakan sarung
inspection botol tangan
Mata lelah akibat ENH 1 2 3 3 18 Menggunakan sepatu boot,
inspeksi sarung tangan
Terganggunya NSH 5 4 1 5 100 menggunakan ear plug,
pendengaran akibat awareness penggunaan ear
kebisingan plug, rotasi operator
Packaging Terganggunya NSH 5 4 1 5 100 menggunakan ear plug,
pendengaran akibat awareness penggunaan ear
kebisingan plug, rotasi operator
Luka akibat pecahan MEH 5 1 2 2 20 Menggunakan sepatu boot,
botol sarung tangan
Terjepit krat MEH 2 1 2 2 8 Menggunakan APD
(sepatu safety) dan
awareness K3
Tersetrum akibat ELH 1 2 1 2 4 Awareness K3
aliran listrik
palleting Luka akibat tertabrak MEH 2 5 2 2 40 Awareness K3, SIO
forklift operator forklift
Luka akibat pecahan MEH 2 2 3 2 24 Menggunakan sepatu boot,
botol sarung tangan
Terkilir akibat salah MHH 2 2 1 2 8 Pemahaman tentang teknik
angkat beban angkat angkut
Tertimpa krat FLH 1 1 3 2 6 Tumpukan krat tidak
terlalu tinggi
Post Penggunaan Menghirup emisi MVH All 3 1 2 2 12 Memakai APD masker, WI
production transportasi kendaraan, polusi employes operasional forklift, SIO
forklift sehingga forklift melalui batas nilai
Bersambung
56
Sambungan
menimbulkan ispa uji emisi
Tabrakan baik dengan PCH All 3 5 1 3 45 Membuat jalur pejalan
orang, objek atau employes kaki, pemasangan sign
benda maupun tanda jalan, membuat
kendaraan layout jalan forklift,
training driver forklift, dan
memasang blind spot
mirror
Kena ledakan tabung MEH Operator 1 5 3 2 30 Menyakinkan bahwa
LPG forklift tabung dan seal tidak
bocor, memasang klim
tabung dengan benar dan
tepat. WI tentang
penggunaan bahan bakar
gas elpiji untuk forklift
Luka pada kepala FLH Operator 3 4 1 2 24 Pemakaian, helm, WI
akibat forklift forklift operasional forklift,
terguling Training driver forklift,
seat belt
Forklift yang MVH All 2 3 1 3 18 Larangan forklift
membawa employes membawa penumpang
penumpang berisiko
penumpang terjatuh
Kejatuhan botol atau FLH Operator 3 1 1 3 9 Pemakaian, helm, WI
produk sehingga forklift operasional forklift
melukai bagian tubuh
Terganggunya NSH Operator 3 1 1 3 9 Pemakaian APD (ear plug)
pendengaran akibat forklift
kebisingan
Terlindas ban forklift MVH Allemplo 2 2 1 3 12 Memakai safety shoes,
Bersambung
57
Sambungan
yes membuat jalur pejalan kaki
Mesin forklift FRH Operator 2 2 1 2 8 WI operasional forklift,
terbakar karena forklift pemasangan APAR.
overheat atau Forklift Daily Checklist
konsleting
Terjatuh dari forklift FLH Operator 2 2 1 3 12 WI operasional forklift
forklift
Semburan air radiator MEH Operator 1 1 1 2 12 Training Driver forklift
forklift
Getaran mesin forklift PFH Operator 2 2 1 3 12 Diatur istirahat
forklift
Tabrakan PCH All 4 5 1 4 80 Pembuatan pedestrian
employes untuk jalur pejalan kaki
atau tenaga kerja
Pengggunaan Terlindas ban truk PCH All 2 3 2 2 16 Memakai safety shoes,
transportasi employes membuat jalur pejalan kaki
Mengganggu LVH 1 2 3 1 6 Pemakaian APD (sarung
pernafasan tangan, masker kain)
Terganggunya NSH 1 1 3 1 3 Menggunakan APD (ear
pendengaran akibat plug)
kebisingan
Semburan air radiator MEH 1 1 1 2 2 Pemahaman tentang
preventif dan maintenance
forklift
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
B. Pembahasan
diklasifikasikan menjadi
a. Kebisingan
line 8, akan tetapi dengan pemakaian APD yaitu berupa ear plug bagi
filling frestea dan filling line 8 tidak melebihi NAB. Di PT. Coca-Cola
85 decibel A (dBA).
kerja di area produksi dan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali dan
58
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
b. Pencahayaan
cahaya ruang kerja minimal 100 lux dan lampiran II bahwa jenis
lux dan untuk jenis pekerjaan rutin minimal 300 lux, didapatkan hasil
di ruang lab. plant 234 lux dari NAB intensitas penerangan 300 lux, di
ruang lab. water treatment 282 lux dari NAB intensitas penerangan
300 lux, di ruang syrup 165 lux dari NAB intensitas penerangan 200
lux, di ruang filling line frestea 173 lux dari NAB intensitas
yang lama yaitu pada intensitas 200-1000 lux dan untuk pekerjaan
Industri).
c. Getaran
hasil pemeriksaan tingkat getaran ruang bottling line 8 15,9 pm, ruang
bottling line frestea 47,5 pm, ruang filling line 8 63.4 pm, ruang filling
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
getaran atau bantalan pada setiap mesin, selain memakai APD tenaga
d. Iklim kerja
ISBB < 31,0 oC tidak melebihi NAB dan dapat disimpulkan bahwa
NAB yang ditentukan yaitu ruang boiler, ruang sirup, ruang air
ruang bottling line 8 memenuhi nilai ambang batas dengan beban kerja
ringan dengan pengaturan waktu kerja setiap jam 75%-100 %. Hal ini
sudah sesuai dengan NAB iklim kerja atau tekanan panas sesuai
Central Java juga telah menyediakan air minum untuk mengganti ion-
akan adanya penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh faktor bahaya
fisik yaitu iklim kerja sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga
Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja yang
tidak lepas dari bahan kimia dan mesin yang dapat menimbulkan penyakit
simbol bahaya. Penyediaan eye wash dan shower emergency sudah sesuai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
dilakukan oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri, kadar gas dan
debu yang ada di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java. Masih
bahan baku, produk setegah jadi dari hama atau kutu. Pest control
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
dijumpai sikap dan kerja yang tidak sesuai penerapan ergonomi yang tidak
baik, pengaturan kerja yang tidak tepat. Hal ini akan mengakibatkan
10. Faktor bahaya psikologi sosial yang ada di PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia Central Java dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain :
Central Java yaitu dengan adanya hubungan tenaga kerja atau karyawan
mengakibatkan kejenuhan dari tenaga kerja dan tidak ada semangat dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
tersebut.
produksi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java adalah sebagai berikut
a) Potensi bahaya kerja yang memiliki nilai risiko tertinggi (bernilai >50)
tepat, yaitu :
displin dalam memakai APD, hal ini belum sesuai dengan Undang-
ear plug, awareness penggunaan ear plug, rotasi operator. Hal ini
tenaga kerja yang kurang displin dalam memakai APD, hal ini
kewajiban dan hak tenaga kerja untuk memakai alat pelindung diri
yang diwajibkan.
b) Potensi bahaya kerja yang memiliki nilai risiko sedang (bernilai 10-50)
risiko yaitu :
semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang
tenaga kerja yang kurang displin dalam memakai APD, hal ini
kewajiban dan hak tenaga kerja untuk memakai alat pelindung diri
yang diwajibkan.
(2) Loading krat botol ke case conveyor memiliki potensi bahaya yaitu
luka akibat tertabrak forklift (bernilai 40), tertimpa krat dan botol
tangan, sepatu boot, sarung tangan. Hal ini sesuai dengan Peraturan
operator, serta tempat operator mesin harus cukup luas, aman dan
Angkat dan Angkut bahwa setiap pesawat angkat dan angkut harus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
x 24 jam (dua kali dua puluh empat jam) terhitung sejak terjadinya
dapat bekerja dengan baik, aman, dan mudah dilayani dari tempat
dicapai.
(4) Cleaning dan sanitasi memiliki potensi bahaya yaitu terhirup uap
displin dalam memakai APD, hal ini belum sesuai dengan Undang-
c) Potensi bahaya kerja yang memiliki nilai risiko terendah (bernilai <10)
mililiter.
(1) Potensi bahaya kerja yang memiliki nilai risiko tertinggi (bernilai >50)
tepat, yaitu
cuma, semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja
tenaga kerja yang kurang displin dalam memakai APD, hal ini
kewajiban dan hak tenaga kerja untuk memakai alat pelindung diri
(b) Washing memiliki potensi bahaya yaitu terjepit bagian mesin yang
dapat bekerja dengan baik, aman, dan mudah dilayani dari tempat
dicapai.
Dengan cara kerja apabila botol pecah maka saat tenaga kerja
dapat bekerja dengan baik, aman, dan mudah dilayani dari tempat
dicapai.
(2) Potensi bahaya kerja yang memiliki nilai risiko sedang (bernilai 10-50)
risiko yaitu :
paparan dalam waktu dan jarak paparan sinar lampu dan rotasi
Dengan cara kerja apabila botol pecah maka saat tenaga kerja
dapat bekerja dengan baik, aman, dan mudah dilayani dari tempat
dicapai.
yang kurang displin dalam memakai APD, hal ini belum sesuai
pada bagian mesin yang berjalan seperti conveyor, hal ini telah
tenaga dan produksi tersebut dapat bekerja dengan baik, aman, dan
Angkat dan Angkut bahwa setiap pesawat angkat dan angkut harus
x 24 jam (dua kali dua puluh empat jam) terhitung sejak terjadinya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
(3) Potensi bahaya kerja yang memiliki nilai risiko terendah (bernilai <10)
3. Tahap post production merupakan tahapan dimana produk jadi siap untuk
dipasarkan :
(1) Potensi bahaya kerja yang memiliki nilai risiko tertinggi (bernilai >50)
tepat, yaitu
pejalan kaki atau tenaga kerja. Hal ini telah sesuai dengan Undang-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
(2) Potensi bahaya kerja yang memiliki nilai risiko sedang (bernilai 10-50)
risiko yaitu :
semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang
cuma, semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
(3) Potensi bahaya kerja yang memiliki nilai risiko terendah (bernilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. Simpulan
Java :
filling line 8, akan tetapi dengan pemakaian APD yaitu berupa ear
Java dengan pemakaian APD berupa ear plug di area produksi dan
82
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
rutin minimal 200 lux dan untuk jenis pekerjaan rutin minimal 300
lux, didapatkan hasil di ruang lab. plant 234 lux dari NAB
lux dari NAB intensitas penerangan 300 lux, di ruang syrup 165
lux dari NAB intensitas penerangan 200 lux, di ruang filling line
frestea 173 lux dari NAB intensitas penerangan 300 lux. Upaya
15,9 pm, ruang bottling line frestea 47,5 pm, ruang filling line 8
APD juga harus ditindak tegas sehingga tenaga kerja sadar akan
NAB yang ditentukan yaitu ruang boiler, ruang sirup, ruang air
beban kerja ringan dengan pengaturan waktu kerja setiap jam 75%-
100 %. Hal ini sudah sesuai dengan NAB iklim kerja atau tekanan
katun).
c. Faktor fisiologi
Dapat dilihat dari sikap kerja dan keserasian antara tenaga kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 86
digilib.uns.ac.id
tingkat risiko kecelakaan atau cidera dan sakit dan merupakan proses
kecelakaan kerja.
tingkat risiko atas potensi bahaya yang mungkin timbul dengan cara
alat pelindung diri yang sesuai dengan tipe potensi bahaya yang ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
B. Saran
dengan pemberian sanksi yang tegas bagi siapa saja yang tidak
karena masih ada tenaga kerja yang tidak menggunakan alat pelindung
diri.
ketika bekerja
4. Perlunya perawatan alat pelindung diri yang digunakan oleh tenaga kerja
sehingga alat pelindung dapat digunakan lebih lama dan berfungsi dengan
baik.
kotak alat pelindung diri yang berada di luar ruangan seperti bagian
6. Sebaiknya perlu adanya training alat pelindung diri secara rutin untuk
bagi keselamatan tenaga kerja karena training alat pelindung diri belum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
A.M Sugeng Budiono. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
Universitas Diponegoro : Semarang.
Adriana Pusparini. 2008. Faktor Biologi di Tempat Kerja. Hal 48. Universitas
Diponegoro : Semarang.
Ardyanto. 2005. Potret Iklim Kerja dan Upaya Pengendalian Lingkungan pada
Perusahaan Peleburan Baja di Sidoarjo. Universitas Airlangga :
Surabaya. http//journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-1-2-05.pdf.(02
Maret 2012)
Harrianto, Ridwan. 2010. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Buku Kedokteran ECG :
Jakarta.
Sungkar Lubis. 2003. Dampak Kebisingan Frekuensi 6000 dan 8000 Hz Terhadap
Ketulian Karyawan K3
http://www.ekologi.lithang.depkes.go.id/data/vci%202/sukar2_1.pdf. (18
Maret 2012)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran
digilib.uns.ac.id 832
Safety
Minggu II Patrol & First Aid Building House Keeping Waste Water Treatment
Safety Act
Hearing
Minggu III Produksi PPE Ijin Kerja Conservation Hazard JSA
& MCU
Machine
Fire Guarding &
Minggu IV - - -
Emergency Electric
Safety
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id Lampiran 3 84
digilib.uns.ac.id
Hazard Code
Tabel. Hazard / Bahaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 85
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 86
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 87
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 88
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 89
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 90
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 91
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 92
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 93
commit to user
Lampiran 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 94
Occupational Health & Safety Report
Human Resources Department
Coca-Cola Amatil Indonesia – Central Java
Number: 001-D-INV-2011-03-NM
Pada Hari Sabtu , 10 Maret 2012 sekitar jam 09.15 wib Sdr. 0000000000 – Deliveryman- saat dalam perjalanan untuk mengantar
Produk ke outlet jalan raya Petarukan km 8 kabupaten Pemalang mengendarai Mobil Toyota Dyna Light Truk No Pol H 1324 UW ,
berjalan berputar arah saudara 00000000 berhenti disebelah kiri marka sambil menunggu jalur benar-benar dalam keadaan sepi dan
aman, tetapi saat mulai mengarahkan truk H 1324 UW berputar arah tiba-tiba dari belakang bis PO Nusantara melaju dengan
kecepatan tinggi dan sopir bis tidak bisa menguasai kendaraan sehingga menabrak truk H 1324 UW bagian kanan depan
Note :
• Kejadian ini melibatkan pihak Kepolisisan
• Kondisi jalan sepi dan aman
KESIMPULAN INVESTIGASI :
Kecelakaan terjadi karena kurang memperhatikan bahaya saat berputar arah dan bis PO Nusantara melaju terlalu kencang
Dalam Safety riding pengemudi dituntut untuk selalu hati-hati dan waspada , menjaga jarak aman dengan kendaraan didepannya,
sehingga dapat merespon dengan cepat bila terjadi sesuatu hal dijalan.
Wajib mentaati Peraturan Lalu Lintas dan Wajib menggunakan perlengkapan safety saat mengemudikan kendaraan.
Dalam Devensife Driving Pengemudi dituntut untuk menjaga jarak aman , harus mengetahui dengan benar kondisi lalu lintas baik
dari arah depan maupun belakang ( Karyawan wajib membaca kembali buku Devensife Driving )
Menekankan agar lebih berhati-hati ketika mengendarai kendaraan dijalan raya.
Menekankan utuk berputar arah di tempat yang aman dan luas.
DILAPORKAN / MENGETAHUI
NAMA JABATAN TANGGAL TANDA TANGAN
OHS OFFICER 04 Maret 2011
DS MANAGER 04 Maret 2011
OHS MANAGER 04 Maret 2011
FLEET MANAGER 04 Maret 2011
HR REGION MANAGER 04 Maret 2011
DISTRIBUSi:
commit to user
OHS-MGM-D-F-001.21.2 Rev : 01 Tgl. 01 January 2011 Oleh : OHS Hal : 95 to
105