Anda di halaman 1dari 1

Pentingnya Pelaporan Insiden Keselamatan

Pasien Di Rumah Sakit


 29/12/2017 RSUDZA
INSIDEN Keselamatan pasien masih menjadi masalah utama dirumah sakit dimana berbagai macam
pelayanan memiliki resiko yang mengancam keselamatan pasien di rumah sakit.Keselamatan Pasien
(Patient Safety) Rumah Sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan kepada
pasien lebih aman, yaitu meliputi : Assessment / Pengkajian risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
untuk hal ini Pemerintah sudah berupaya  mengutamakan Keselamatan pasien di pelayanan rumah
sakit.
Apa saja usaha pemerintah agar Program pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit terlaksana
sesuai Standar, di antaranya adalah : Mengeluarkan Undang – undang No 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, di keluarkannya Permenkes No.1691 th 2011 tentang keselamaan pasien di  rumah
sakit, di keluarkannya Permenkes No 11 th 2017 tentang keselamatan pasien di rumah sakit, Mentri
Kesehatan bersama Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) & Komite Keselamatan
Pasien Rumah Sakit (KKPRS) telah mencanangkan Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Seminar Nasional PERSI  pada tanggal 21 Agustus 2005, Pembentukan Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KKPRS) oleh PERSI  pada tanggal 01 juni 2005 dan Tahun 2015 di terbitkan buku
pedoman pelaporan insiden Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Menurut Komite Keselamatan
Pasien Rumah Sakit (KKPRS) kejadian keselamatan pasien merupakan media  belajar dari proses
kesalahan dalam pelayanan di rumah sakit.

Insiden keselamatan pasien adalah kejadian atau situasi yang dapat menyebabkan atau berpotensi
mengakibatkan cidera yang seharusnya tidak terjadi. Insiden Keselamatan Pasien di rumah sakit
memiliki jenis-jenis yang berbeda terdiri dari: Kejadian Potensial Cedera (KPC), Kejadian Nyaris
Cidera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau adverse event
dan Kejadian Sentinel atau sentinel event (Kementerian Kesehatan, 2017). Rumah sakit memiliki
Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang tergabung di Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien ya itu organisasi non=Struktural dan bertanggung jawab  melaksanakan tugas salah satunya
adalah melapor kepada Direktur Rumah Sakit secara langsung. TKP-RS melaksanakan tugas salah
satunya adalah melakukan  pencatatan, pelaporan Insiden, analisis insiden termasuk melakukan Root
Cause Analysis (RCA) / Analisis Akar Masalah dan mengembangkan solusi untuk meningkatkan
keselamatan pasien.

Pada pelaksanaannya bila terjadi insiden keselamatan pasien TKP-RS mengikuti alur penanganan
insiden keselamatan pasien sebagai berikut : (1) setiap insiden harus dilaporkan secara internal
kepada Tim Keselamatan Pasien (TKP) dalam waktu paling lambat 2×24 (dua kali dua puluh empat)
jam dengan menggunakan format laporan, (2) Laporan diverifikasi oleh TKP-RS untuk memastikan
kebenaran adanya insiden, (3) setelah melakukan verifikasi laporan TKP – RS melakukan investigasi
dalam bentuk wawancara dan pemeriksaan dokumen, (4) berdasarkan hasil investigasi tim
keselamatan pasien menentukan derajat insiden (grading) dan melakukan Root Cause Analysis
(RCA) dengan metode baku untuk menentukan akar masalah, (5) Tim keselamatan pasien harus
memberikan rekomendasi keselamatan pasien kepada pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
berdasarkan hasil Root Cause Analysis (RCA).

Anda mungkin juga menyukai