Anda di halaman 1dari 15

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ANIMASI DALAM

MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA


INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 04 WATUKUMPUL

Munifah Sarif 1, Toto Raharjo 2 , Bekti Taufiq Ari Nugroho 3

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


FKIP Universitas Terbuka Semarang 1, SMPN 03 Petarukan 2, UIN Salatiga 3
fa.hasby13@gmail.com 1 , raharjototo@gmail.com 2 , bektitaufiq65@gmail.com 3

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa
Inggris siswa melalui penggunaan media audio visual berupa video animasi pada siswa
kelas IV SD Negeri 04 Watukumpul. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
yang dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil
belajar yang lebih baik daripada sebelumnya. Objek penelitian adalah siswa kelas IV
sejumlah 25 siswa. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
karena untuk pengukuran keberhasilannya menggunakan angka, tabel, grafik dan diagram
untuk menampilkan hasil data atau informasi yang diperoleh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan media video animasi dapat meningkatkan penguasaan
kosakata Bahasa Inggris siswa kelas IV SDN 04 Watukumpul. Pada tahap prasiklus,
prosentase ketuntasan siswa dalam penguasaan kosakata Bahasa Inggris mencapai
32% atau sebanyak 8 siswa dan 68% siswa tidak tuntas, setelah melakukan
perbaikan pada siklus 1 didapatkan hasil bahwa sebesar 64% atau sebanyak 16
siswa tuntas dan 36 % atau sebanyak 9 siswa lainnya tidak tuntas. dan pada siklus
2 didapatkan prosentase yang memuaskan yaitu jumlah siswa yang tuntas
mencapai 92% atau sebanyak 23 siswa dan yang tidak tuntas hanya 8% atau
sebanyak 2 siswa. Ini berarti bahwa penggunaan media video animasi dapat
meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa.

Kata kunci: Kosakata Bahasa Inggris, media audio visual, video animasi
i i i

ABSTRACT
The purpose of this study is to improve students' mastery of English kosakata Bahasa
Inggris through the use of audio-visual media in the form of animated videos in grade
IV students of SD Negeri 04 Watukumpul. This research is a Classroom Action Research
conducted to improve the teaching and learning process to improve learning outcomes
better than before. The object of study was grade IV students totaling 25 students. This
research method uses the quantita tif research method because for measuring its success
it uses numbers, tables, graphs and diagrams to display the results of the data or
information obtained. The results showed that the use of animated video media can
improve the mastery of English kosakata Bahasa Inggris for grade IV students of SDN 04
Watukumpul. Pthere is a precyclical stage, the percentage of student completion in
mastering English kosakata Bahasa Inggris reaches 32% or as many as 8
students and 68% of students are not complete, after making improvements in cycle
1 it was found that 64% or as many as 16 students were completed and 36% or
as many as 9 students others are incomplete. And in cycle 2, a satisfactory
percentage was obtained, namely the number of students who completed reached

1
92% or as many as 23 students and those who were not completed were only 8%
or as many as 2 students. This means that the use of animated video media can
improve students' mastery of English kosakata Bahasa Inggris.

Keywords: English vocabulary, audio-visual media, animated video

PENDAHULUAN
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang dijadikan sebagai
i i i i i i i

i fondasi bagi jenjang selanjutnya. Dalam pendidikan dasar sudah seharusnya


i i i i i i i i

i tertanam pada siswa tentang pemahaman dan penguasaan konsep pelajaran yang
i i i i i i i i i

i matang. Dengan demikian, siswa akan termotivasi dan terpacu dalam menekuni
i i i i i i i i i

i proses belajar pada jenjang pendidikan yang ada diatasnya.


i i i i i i i

Penguasaan konsep-konsep dasar pelajaran lebih cenderung ditekankan pada


i i i i i i i

i siswa Sekolah Dasar, karena pada level ini merupakan masa dimana pertama kalinya
i i i i i i i i i i i

i anak-anak mengenal konsep pelajaran. Jika pada awalnya penguasaan konsep ini
i i i i i i i i i

i tidak benar, maka akan menjadi sebuah beban dan ketakutan anak pada saat
mengikuti pendidikan selanjutnya di jenjang yang lebih tinggi
Menurut Rosmita Sari Siregar, dkk (2022 : 2) bahwa Konsep dasar dari
pendidikan merupakan proses pembelajaran secara sadar dan terencana agar
menjadikan kegiatan belajar mengajar dan proses pembelajaran menjadi aktif dan
produktif, artinya dengan dalam proses pembelajaran ini mampu mengembangkan
potensi diri peserta didik untuk baik dalam pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, daya spiritual keagamaan, bermanfaat bagi bangsa dan
negara, serta mempunyai ketrampilan dalam bidang yang di inginkan yang sesuai
dengan bakat yang di miliki.
Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan pelajaran yang belum banyak di
i i i i i i i i

i minati oleh siswa karena perbedaan bahasa yang sulit untuk diucapkan dan
i i i i i i i i i i

i dituliskan. Hal yang mendasari kesulitan siswa dalam belajar bahasa inggris adalah
i i i i i i i i i i

i karena kurangnya penguasaan kosakata Bahasa Inggris. Kosakata merupakan hal


i i i i i

paling penting dalam penguasaan materi dalam bahasa inggris. Menurut


Mulyanah, dkk ( 2018 : 176) pemahaman mengenai kosakata juga menjadi salah
satu penyebab keberhasilan dalam mempelahjari Bahasa Inggris sehingga
banyaknya kosakata yang dipahami oleh siswa pahami maka akan lebih mudah
mereka dalam mengungkapkan ide sesuai pemikiran mereka sendiri.

2
Menurut Rita Harisma ( 2022 : 6) Vocabulary is one of components
supporting elements to mastery of four language skills ; listening, speaking,
reading, and writing. Without grammar, it is very little can be conveyyed and
without vocabulary is nothing to be conveyed.(Kosakata merupakan salah satu
komponen pendukung penguasaan empat kemampuan bahasa ; mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis. Tanpa tata bahasa sangat sedikit yang bisa
disampaikan dan tanpa kosakata tidak ada yang bisa disampaikan).
Penguasaan kosakata Bahasa Inggris yang cukup akan mempermudah kita
i i i i i i i i

dalam memahami dan menggunakan Bahasa Inggris baik dalam lisan maupun
i i i i i i i i i i i i

tulisan. Tidak terkecuali bahasa apapun, yang pertama harus dikuasai adalah
i i i i i i i i i i i i

kosakata, karena kosakata merupakan pondasi awal kita dapat memahami apa
i i i i i i i i i i

maksud yang disampaikan dalam berbahasa. Kosakata tentu saja berperan aktif
i i i i i i i i i i

dalam membangun ketrampilan berbahasa inggris dalam hal listening (membaca),


i i i i i i i i i

speaking (berbicara), reading (membaca) dan writing (menulis).


i i i i i i i

Djoko Saryono dan Soedjito (2020 : 1) berpendapat kata adalah unsur dasar
kalimat. Artinya, kalimat hanya akan terbentuk jika ada dua kata atau lebih yang
disusun menurut kaidah tata kalimat yang berlaku.Selanjutnya, Nining Yulianti
(2021 : 6) mengatakan bahwa kosakata Bahasa Inggris mempunyai peranan yang
sangat vital dalam berbahasa, karena penguasaan kosakata Bahasa Inggris
merupakan suatu syarat utama yang menentukan keberhasilan sesorang terampil
berbahas
Hasil dari Prasiklus menunjukkan penguasaan kosakata siswa kelas IV
i i i i i i i i i i

SDN 04 Watukumpul dalam pembelajaran Bahasa Inggris masih tergolong rendah.


i i i i i i i i i i

Ini ditunjukkan dari 25 siswa kelas IV hanya ada 8 siswa (32,00%) yang dapat
i i i i i i i i i i i i i i

meraih nilai 70 ke atas atau yang sudah memenui Kriteria Ketuntasan Minimal
i i i i i i i i i i i i

(KKM). Sedangkan 17 (68.00%) siswa lainnya memperoleh nilai yang kurang dari
i i i i i i i i i i i

70 atau masih di bawah KKM. Minimnya penguasaan kosakata ini dikarenakan


i i i i i i i i i i i

kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang bervariasi dan metode


i i i i i i i i

pembelajaran yang kurang sesuai. Dalam sebuah pembelajaran diperlukan media


i i i i i i i i i

untuk menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran. Siswa akan lebih mudah


i i i i i i i i i

memahami konsep yang diberikan dengan penggunaan media pembelajaran yang


i i i i i i i i i

menarik dan sesuai dengan materi yang diberikan oleh guru.


i i i i i i i i i

3
Menurut Marlina,dkk ( 2021 : 168) fungsi dari penggunaan media
pembelajaran yaitu untuk mempermudah guru dalam menyampaikan sebuah
matei pelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efisien dan dapat
membantu mempermudah siswa dalam menerima sebuah konsep atau media ajar.
Sedangkan, Septy Nurfadillah, dkk ( 2021 : 8) menjelaskan pengertian media
pembelajaran diartikan sebagai alat-alat, grafis, fotografis, atau elektronis, untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi secara visual verbal.
Ada juga pendapat dari Olivia Feby Mon Harahap, dkk (2022 : 58) menyatakan
bahwa media pembelajaran dapat menjadi alat penunjang proses pembelajaran
bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Salah satu manfaat dari media pembelajaran
yaitu agar dapat merangsang siswa menjadi aktif dan kreatif, serta meningkatkan
kemampuan berbahasa Inggris siswa
Penguasaan kosakata dalam Bahasa Inggris dapat dilakukan dengan cara
penggunaan media pembelajaran yang tepat. Pada saat ini, kemajuan teknologi
sangat mendominasi laju perkembangan pendidikan. Pembelajaran melalui media
digital juga lebih mudah dan sudah banyak diterapkan di sekolah. Salah satu
penggunaan pembelajaran digital dalam meningkatkan penguasaan kosakata
dalam pelajaran Bahasa Inggris adalah menggunakan media audio visual. Media
ini merupakan media berbasis gambar bergerak dan suara yang bisa menarik
perhatian siswa dalam memahami konsep pembelajaran, dalam hal ini adalah
penguasaan kosakata Bahasa Inggris
Menurut Urip Widodo (2021 : 138 ) hal-hal yang dapat dilakukan oleh
guru untuk mengatasi masalah yang dalam pembelajaran bahasa Inggris antara
lain 1) mendengarkan lagu berbahasa inggris ; 2) mengadakan pelatihan
ketrampilan bahasa inggris ; 3) menggunakan aplikasi di smartphone 4)
mengoptimalkan media pembelajaran. Penggunaan media Audio Visual juga
sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris seseorang.
Adapun pendapat dari Menurut Akhmad Feri Fatoni, dkk ( 2021)
mengemukakan proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual
merupakan cara efisien yang dapat meningkatkan kemampuan listening sekaligus
menambah perbendaharaan atau penguasaan kosa kata bahasa Inggris. Menurut
Yulia Mutmainah, dkk (2022) Pemakaian media audio visual dipilih dengan

4
alasan untuk membantu adaptasi teknologi karena kurangnya variasi dalam
pembelajaran menyebabkan kebosanan siswa dalam pembelajaran sehingga
media audio visual dirasa sangat atraktif dan dapat menarik minat para siswa
dalam belajar Bahasa Inggris untuk memperkaya penguasaan kosakata para siswa
Ma’ruf Nurizal, dkk (2020:3) berpendapat In teaching vocabulary using
audio-visual as media, the teacher plays the vocabulary using the animation
video from YouTube. Using this video, the students are able to see the objects in
the form of pictures, and the spelling of the objects name. In addition, the students
are also able to listen the way to pronounce the words which they learn. As a
result, they can understand and memorize the vocabularies well. Dapat diartikan
bahwa dalam mengajarkan kosakata dengan menggunakan pemanfaatn audio
visual sebagai media, guru memainkan kosakata menggunakan video animasi dari
YouTube. Dengan menggunakan video ini, siswa dapat melihat objek dalam
bentuk gambar, dan ejaan nama objek. Selain itu, para siswa juga mampu
mendengarkan cara mengucapkan kata-kata yang mereka pelajari. Hasilnya,
mereka dapat memahami dan menghafal kosakata dengan baik)
Siswa juga masih merasa kesulitan jika hanya memahami materi melalui
i i i i i i i i i

buku pelajaran saja. Hal ini yang menjadikan hasil belajar siswa terkait penguasaan
i i i i i i i i i i i i

kosakata Bahasa Inggris masih rendah.. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran


i i i i i i i i i i i

Bahasa Inggris di sekolah memang harus di modifikasi dengan penggunaan media


i i i i i i i i i i i i

pembelajaran yang sesuai sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. Untuk itu


i i i i i i i i i

dibutuhkan pemanfaatan media pembelajaran agar siswa dapat dengan mudah


i i i i i i i i i

menangkap dan menguasai kosakata bahasa inggris.


i i i i i i i Salah satu media yang
i i i i

digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata


i i i i i i siswa adalah dengan
i i i

menggunakan media Audio Visual berupa video animasi.


i i i i i i i

J. Julia, dkk (2021:76) mengatakan bahwa video animasi dapat memberi


objek dapat bergerak dan dapat mengubah bentuk, ukuran dan warna. Video
animasi yang disajikan merupakan video yang berentuk kartun untuk
menyampaikan materi pelajaran yang bisa dengan mudah diterima oleh siswa
Sekolah Dasar. Menurut Fariz (dalam J Julia 2021: 76) Animasi adalah media,
sedangkan animasi merupakan media audiovisual berupa rangkaian gambar tak
hidup yang berurutan pada frame dan di proyeksikan secara mekanis elektronis

5
sehingga tampak hidup pada layar. Dunia Sekolah Dasar adalah dunia anak-anak
yang masih mempunyai daya imajinasi yang tinggi dan daya ketertarikan dengan
gambar penuh warna. Sehingga media animasi sangat tepat digunakan untuk
memberikan penjelasan materi agar tujuan pembelajaran bisa tercapai
Penggunaan media Audio Visual ini juga dapat meminimalisir kebosanan
atau kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris, karena siswa
akan disajikan materi dalam bentuk yang menarik. Kelebihan dari media Audio
Visual ini akan lebih memudahkan siswa dalam memahami kosakata Bahasa
Inggris yang ada atau disajikan dengan bentuk video yang dikemas semenarik
mungkin agar siswa tidak merasa bosan. Media audio visual yang dinilai efektif
digunakan dalam penguasaan kosakata bahasa inggris siswa diantaranya adalah
video animasi. Menurut Tadulako (2018) dalam Julanos,dkk (2020 : 24)
memberikan pendapat bahwa jenis metode pembelajaran yang bisa dipakai untuk
memotivasi minat siswa berkomunikasi dengan bahasa Inggris salah satunya
adalah penggunaan video animasi.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Menurut IG.A. Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2021:4) bahwa
Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research) adalah sebuah penelitian yang
dilakukan karena adanya masalah-masalah yang ditemukan oleh guru didalam
kelasnya melalui refleksi diri,penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa juga meningkat.
Tahapan dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dijelaskan
melalui gambar berikut:

Gambar 1.
Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

6
Hal utama yang perlu dilakukan pada siklus 1 adalah melakukan
perencanaan berupa pembuatan RPP dan menyiapkan media pembelajaran yaitu
media audio visual berupa video animasi, setelah itu dilanjutkan dengan
pelaksanaan yaitu langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan
sesuai dengan RPP yang telah dibuat yang meliputi Kegiatan awal, Kegiatan inti
dan kegiatan akhir. Setelah pelaksanaan selesai maka dilanjutkan dengan
pengamatan di akhir pembelajaran dengan cara peneliti melakukan tes formatif
untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran. Setelah diamati maka proses
selanjutnya adalah membuat refleksi dari serangkaian tahapan penelitian yang
sudah dilaksanakan. Karena hasil pada Siklus 1 belum mencapai parameter
klasikal sebesar 85% maka peneliti melakukan perbaikan kembali pada Siklus 1I
dengan tahapan yang sama dengan Siklus 1 hanya dibedakan dalam langkah-
langkah pembelajarannya yang lebih ditekankan ke metode pembelajarannya.
Teknik Pengambilan Data Pada penelitian ini pengambilan data dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi merupakan sebuah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan
data yang valid dan akurat yang diperlukan dalam menjawab masalah yang
timbul dalam penelitian. Pengamatan ini berpusat pada proses dan hasil serta
pengaruh pembelajaran yang dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap
siswa. Pengaruh serta proses yang telah diamati, dicatat perubahan yang terjadi
dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Wawancara
Wawancara diberikan pada seluruh siswa secara klasikal untuk melihat
keberhasilan penggunaan media audio visual dalam meningkatkan penguasaan
kosakata Bahasa Inggris siswa.
c. Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini yaitu berupa gambar atau foto selama
proses pembelajaran menggunakan media audio visual dan hasil tes siswa. Alat
ukur tes ini diberikan pada siswa dalam bentuk LKPD yang berisi tes tertulis
yang memiliki tujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dalam hal
ini adalah penguasaan kosakata Bahasa Inggris

7
Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik statistik
deskriptif. Teknik analisis ini memberikan deskripsi berdasarkan hasil
perhitungan data yang sudah dilakukan, lalu disimpulkan secara umum.

TEMUAN DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan permasalahan yang muncul di
kelas IV SDN 04 Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.
Masalah yang ditemukan adalah rendahnya penguasaan kosakata siswa dalam
pembelajaran Bahasa Inggris. Setelah dilakukan refleksi ternyata ditemukan
penyebab rendahnya penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa salah satunya
disebabkan karena tidak adanya media pembelajaran yang kreatif dan inovatif,
sehingga siswa merasa bosan ataupun jenuh dengan metode pembelajaran yang
monoton.
Penelitian ini harus menyiapkan beberapa dokumen untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran ini, diantaranya Rancangan atau
desain perbaikan pembelajaran, Media pembelajaran (media audio visual) dan
instrumen lainnya yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan perbaikan
pembelajaran ini dengan tepat dan sesuai dengan tujuan.
Terdapat 2 siklus perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan pada
penelitian ini yaitu siklus 1 dan siklus 2. Sebelum melakukan penelitian siklus 1
dan siklus 2, peneliti melakukan observasi prasiklus untuk mengetahui kondisi
awal siswa, sehingga peneliti dapat menentukan cara untuk memecahkan
permasalahan proses pembelajaran.
Rencana pembelajaran yang akan diterapkan pada tahap prasiklus
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab antara pendidik dan siswa tanpa
bantuan media apapun. Pelaksanaan prasiklus yaitu pada hari Jum’at, 14 Oktober
2022 dan dibantu oleh teman sejawat. Proses pembelajaran yang dilakukan pada
prasiklus cenderung biasa saja, monoton, dan membosankan karena siswa tidak
aktif dalam proses pembelajarannya.
Ketika dilakukan tes uraian masih banyak siswa yang belum mampu
menguasai kosakata Bahasa Inggris dan hanya beberapa yang dapat mencapai
nilai KKM mata pelajaran Bahasa Inggris yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70,

8
sedangkan nilai ketuntasan Klasikal yang sudah ditetapkan sekolah yaitu 85% dari
jumlah siswa . Menurut Uno dalam Ratih Purwaningtyas (2015) berdasarkan
konsep belajar tuntas, maka pembelajaran yang efektif adalah apabila setiap siswa
sekurang-kurangnya dapat menguasai 75 dari materi yang diajarkan. Sedangkan
menurut Hamdani dalam Ratih Purwaningtyas (2015) tingkat ketuntasan klasikal
85% secara keseluruhan objek penelitian.
Hasil evaluasi pra siklus sangat tidak memuaskan karena dari 25 siswa,
hanya 8 siswa yang tuntas yang terdiri dari perolehan nilai Sangat Baik sebanyak
3 siswa (12%), Baik 3 siswa ( 12%), dan Cukup 2 siswa (8%). Sedangkan yang 17
siswa (68 %) nilainya masih belum tuntas atau masih dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum). Data tersebut dapat di prosentasekan dalam tabel dibawah
ini:
Tabel 1.
Kriteria Nilai Jumlah siswa Prosentase
Sangat Baik 3 12%
Baik 3 12%
Cukup 2 8%
Kurang 17 68%
Hasil penguasaan kosakata Bahasa Inggris tahap prasiklus

Berdasarkan tabel 1 Hasil penguasaan kosakata Bahasa Inggris tahap


prasiklus dapat dibuat gambar diagram batang sebagai berikut.

Hasil Penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa


68%

18
16
14
Jumlah Siswa

12
10
8
12% 12%
6 8%
4
2
0
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Kriteria Nilai

Gambar 2.
Hasil penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa tahap Pra siklus

9
Setelah melihat hasil prasiklus yang masih dibawah rata-rata ketuntasan
minilanya, maka dilakukan perbaikan pembelajaran siklus 1. Masih dalam
pelajaran dan materi yang sama, yang berbeda yaitu adanya penggunaan media
sebagai alat untuk membantu memperbaiki permasalahan pembelajaran. Media
yang digunakan yaitu media audio visual berupa video animasi.
Berdasarkan hasil evaluasi dan hasil pengamatan yang telah dilakukan
bersama teman sejawat, serta catatan-catatan peneliti dapat disimpulkan bahwa
perbaikan Siklus 1 diperoleh hasil yang cukup baik karena sudah mencapai
ketuntasan 64,00%, dengan kriteria penilaian sangat baik sebanyak 5 siswa (20%),
Baik sebanyak 6 siswa (24%), Cukup sebanyak 5 siswa (20%) dan Kurang
sebanyak 9 siswa (36%). Namun, perlu adanya perbaikan-perbaikan lagi dalam
pembelajaran Bahasa Inggris tersebut. Untuk itu perbaikan pembelajaran Bahasa
Inggris dilanjutkan ke siklus 2. Hasil evaluasi pada siklus 1 dapat di lihat dalam
tabel berikut ini:
Tabel 2.
Hasil Penguasaan kosakata Bahasa Inggris Siklus 1
Kriteria Nilai Jumlah Nilai Prosentase
Sangat Baik 5 20%
Baik 6 24%
Cukup 5 20%
Kurang 9 36%

Hasil tabel 2 diatas menunjukkan bahwa penguasaan kosakata Bahasa


Inggris tahap Siklus 1 dapat dibuat gambar diagram batang sebagai berikut:

Hasil Penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa 36%

9
24%
8
20% 20%
7
Jumlah Siswa

6
5
4
3
2
1
0
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Kriteria Nilai

10
Gambar 3
Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris tahap Siklus 1

Tahapan pada Siklus 2 sama dengan Siklus 1, hanya saja ada perbedaan
dalam penggunaan medianya saja. Pada Siklus 1 media yang digunakan dengan
cara siswa hanya mendengar dan melihat gambar pada LCD tanpa pengulangan
kata yang diberikan secara intens untuk memberikan memorize (ingatan),
sedangkan pada siklus 2 siswa diberikan tekhnik pengulangan kata secara intens
dan pemberian latihan melalui LKPD dalam bentuk teks rumpang percakapan
tentang kegiatan sehari hari hanya dengan menggunakan audio (suara) saja
sehingga siswa mudah menyimak apa yang disampaikan oleh audio tersebut.
Akhir perbaikan pembelajaran siklus 2, peneliti melakukan tes formatif
untuk menilai pelaksanaan perbaikan siklus 2. Hasil dari evaluasi siklus 2 sangat
memuaskan karena dari pelaksanaan perbaikan siklus 2 dengan media audio
visual hasilnya mengalami peningkatan yang baik. Dari 16 siswa yang tuntas
menjadi 23 siswa yang tuntas dari 25 siswa dengan rincian kriteria nilai Sangat
Baik sebanyak 9 siswa (36 %), Baik sebanyak 11 orang (44%), Cukup sebanyak 3
orang (12%) dan 2 siswa (8%) masih belum tuntas atau masih dibawah KKM.
Hasil evaluasi pada siklus 2 dapat dituliskan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.
Hasil Penguasaan kosakata Bahasa Inggris Siklus 2
Kriteria Nilai Jumlah siswa Prosentase
Sangat Baik 9 36%
Baik 11 44%
Cukup 3 12%
Kurang 2 8%

Hasil tabel 3 penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa Siklus 2 dapat


dibuat gambar diagram batang sebagai berikut:

11
Hasil Penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa
44%
12 36%

10
Jumlah Siswa

6 12%
8%
4

0
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Kriteria Nilai

Gambar 4.
Penguasaan kosakata Bahasa Inggris tahap Siklus 2

Data lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel perbandingan hasil belajar
siswa berdasarkan ketuntasan belajar prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 bisa dilihat
pada tabel 4
Tabel 4.
Perbandingan Hasil Penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa tahap
Prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas
Tahapan
Jumlah siswa Persentase Jumlah siswa Persentase
Prasiklus 8 32% 17 68%
Siklus 1 16 64% 9 36%
Siklus 2 23 92% 2 8%

Tabel 4 diatas dapat dibuat diagram perbandingan hasil penguasaan


kosakata Bahasa Inggris siswa berdasarkan ketuntasan belajar prasiklus, siklus 1
dan siklus 2 sebagai berikut.

12
Perbandingan Hasil penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa
prasiklus,siklus 1 dan siklus 2
25 92%

20
68%
64%
JUmlah siswa

15

10 36%
32%

5
8%

0
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
Perbandingan hasil per siklus

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 5.
Perbandingan Hasil penguasaan kosakata Bahasa Inggris Siswa Prasiklus,
Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan perbandingan hasil ketuntasan evaluasi pada prasiklus, siklus


1 dan siklus 2 ternyata mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar yang
signifikan. Pada prasiklus terdapat 8 siswa atau 32% yang mencapai ketuntasan
belajar, meningkat pada siklus 1 yaitu sebanyak 17 atau 64% siswa dan pada
siklus 2 meningkat lagi menjadi 23 atau 92% siswa dengan mendapat nilai ≥ 70,
sehingga masuk dalam kategori tuntas.
Peningkatan hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa penggunaan media
video animasi telah berhasil meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Inggris
siswa kelas 4 semester 1 SDN 04 Watukumpul karena sesuai dengan indikator
keberhasilan penelitian yaitu penelitian dikatakan berhasil apabila ketuntasan
klasikal minimal sebesar 85% siswa telah berhasil mendapatkan nilai akhir ≥
KKM, sehingga penelitian di hentikan hanya pada siklus 2 saja

13
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
BAB IV dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Audio Visual dapat
meningkatan penguasaan kosakata Bahasa Inggris dalam materi kagiatan sehari
hari pada siswa kelas IV semester I SDN 04 Watukumpul Tahun Pelajaran
2022/2023. Hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan prosentase ketuntasan
hasil evaluasi siswa dari tahap prasiklus sebesar 32%, mengalami kenaikan pada
siklus 1 sebesar 64%, dan berakhir pada siklus 2 yang mengalami kenaikan
sebesar 92%.
Hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, diharapkan guru
dapat menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, salah satunya
adalah media audio visual berupa video animasi yang menyajikan materi dalam
bentuk gambar bergerak dan juga suara sehingga siswa lebih mudah memahami
konsep pembelajaran dalam hal ini penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa.
Dengan media video animasi siswa juga merasa tidak bosan karena materi yang
disajikan lebih menarik dan berwarna
Penelitian tindakan kelas ini hendaknya dapat dijadikan sebagai acuan
guna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, mencapai tujuan pembelajaran
dan dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Feri Fatoni ( 2022). Peningkatan Keteramplian Listening Bagi Dosen
Calon Peserta Tes Toep/PLTI Di Lingkungan Universitas Wiraraja
Melalui Pelatihan Pengayaan Kosa Kata Dalam Media Audio Visual Vol 5
N0 1. Jurnal Abdiraja
Djoko Saryono dan Soedjito (2020). Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia :
Paragraf. Jakarta : PT Bumi Aksara
Edi Kurniawan, dkk (2022). Pengaruh penggunaan media audio visual terhadap
hasil belajar kosakata bahasa inggris siswa kelas II MI Dwi Warsa. Vol 5,
no.1 27-28. Jurnal pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
IG.A.K Wardani dan Kuswaya Wihardit (2021). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : Universitas Terbuka

14
J Julia, dkk (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Musik Berbasis Digital
untuk Sekolah Dasar. Sumedang : Caraka Khatulistiwa
Julanos,dkk (2020), Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Bagi Siswa SMP.
Vol 2 No 2. Madani : Indonesian Journal Of Civil Society
Ma’ruf Nurrizal dan Lisda septiani (2020). Improving Student’s Kosakata Bahasa
Inggris Mastery By Using Audio Visual Media. Vol 5 No. 2. An English
Education Jurnal.
Marlina, dkk (2021). Pengembangan media pembelajaran SD/MI. Aceh: Yayasan
Penerbit Muhammad Zaini.
Mulyanah , Ishak, dkk (2018). Penerapan Metode Total Phsycal Response (TPR)
dalam penguasaan kosakata Bahasa Inggris SD. Vol.4, No.2. Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Nining Yulianti (2021). Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris dalam Memahami
Descriptive Text dengan Make a Match ber media Tumbar. Sukabumi : CV
Jejak
Olivia feby Mon Harahap, dkk ( 2022). Media Pembelajaran; Teori, perspektif
penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
Jakarta : Azka Pustaka
Rita Harisma (2022). Modul Kosakata Bahasa Inggris. Medan : Umsu Press
Rosmita Sari Siregar, dkk (2022). Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Medan:
Yayasan Kita Menulis
Septy Nurfadhillah, dkk (2021). Media Pembelajaran. Sukabumi : Jejak Publisher
Urip Widodo (2021 ). Menulis dan Story Telling Jataka Bahasa Inggris hal 138.
Tasikmalaya : Edu Publisher
Yulia Mutmainnah,dkk (2022). Pengenalan Bahasa Inggris Dasar berbasis audio
visual pada siswa SDN Tepusen 2 Kabupaten Temanggung. Vol.3, No.3

15

Anda mungkin juga menyukai