Anda di halaman 1dari 2

SISTEM PAKAR PENYAKIT TANAMAN CABE METODE CENTURTY FACTOR

DI SENTANI

Veren Verin Valery Laku, Reski, Dicky Wahyudi, Peronika Pan Indiri, Yumin wuka
Program Studi Sistem Informasi, Stimik Sepuluh Nopember Jayapura Jl. Ardipura Raya No.22B, Ardipura,
Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Indonesia

Abstrak
Cabe adalah jenis sayuran yang dapat membangkitkan selerah makan khususnya dilidah
pecinta kuliner pedas di Indonesia. Budidaya tanaman cabe yang banyak ditemui khususnya
pada daerah perkebunan. Pada musim hujan, pemilik tanaman cabe selalu merasa resah pada
saat menanam cabe dimusim hujan. Dimusim hujan cabe rentan terkena penyakit yang cukup
banyak. Untuk mengatasi penyakit tersebut, dibutuhkan langkah yang tepat yaitu dengan cara
memberikan penanganan khusus berupa pengobatan yang benar terhadap tanaman yang
terkena penyakit. Untuk proses mendiagnosa jenis-jenis penyakit yang ada ditanaman
tersebut maka diperlukan cara alternatif dengan menerapkan sebuah aplikasi sistem pakar
agar dapat mendiagnosa penyakit pada tanaman cabe. Dalam rancangan sistem pakar ini,
menerapkan metode Certainty Factor. Metode Certainty faktor digunakan untuk menghitung
nilai bobot saat gejala awal penyakit pada tanaman cabe. Dalam penelitian ini dilakukan
pengujian terhadap user untuk melakukan konsultasi dengan menjawab beberapa pertanyaan
tentang gejala gejala yang telah dialami pada tanaman cabe.
Kata kunci : certainty faktor, penyakit pada tanaman cabe, sistem pakar

I. PENDAHULUAN
Masyarakat saat ini hampir sebagian beasar sudah menjangkau perangkat komputer.
Kemajuan teknologi dalam bidang komputer telah menjadikan komputer sebagai alat bantu untuk
memudahkan pekerjaan manusia dalam berbagai aspek. Salah satu contohnya menghasilkan
suatu cara pendekatan yang sering disebut dengan kecerdasan buatan. Salah satu pengembangan
kecerdasan buatan yaitu sistem pakar yang dalam hal ini sistem pakar diagnosa hama dan
penyakit tanaman pada Tanaman Cabai.
Cabai cukup banyak memiliki sejarah serangan hama dan penyakit. Sebut saja hama
thrips, lalat buah, kutu daun, dan tungau yang banyak meresahkan petani. Tidak hanya itu,
penyakit seperti layu bakteri, layu fusarium, antraknosa, dan penyakit virus kuning bahkan lazim
ditemui di beberapa sentra produksi cabai. Serangan hama dan penyakit ini berpotensi
menurunkan produksi cabai. Bahkan pada beberapa kasus, serangan hama dan penyakit mampu
menyebabkan gagal panen.
Petani terkadang mengetahui ketika tanamannya diserang hama atau penyakit, tetapi
petani tidak tahu hama atau penyakit apa yang sedang menyerang tanamannya. Masalah ini
berkaitan erat dalam upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai secara strategis.
Seorang pakar dibutuhkan untuk bertindak sebagai media bantu, mengingat terbatasnya
pengetahuan para praktisi petani cabai dan kurangnya tenaga penyuluh.
Permasalahan diatas dapat dibantu dengan dibuatnya Media Sistem Pakar Diagnosa
Hama dan Penyakit Tanaman Cabai. Metode penelitian ini diterapkan untuk mengakomodasi
tingkat keyakinan pakar sehingga dapat diterapkan untuk membuat Sistem Pakar Diagnosa Hama
dan Penyakit Tanaman Cabai, dengan Menggunakan Metode Certainty Factor sehingga
mendapatkan presentase nilai keyakinan serangan hama atau penyakit beserta solusi
pengendaliannya.
Dalam metode penelitian ini menggunakan menggunakan sebuah metode yaitu Certainty
faktor. Certainty faktor merupakan suatu metode untuk membuktikan apakah suatu fakta itu pasti
ataukah tidak pasti yang berbentuk metric yang biasanya digunakan dalam sistem pakar.

II. METODE PENELITIAN


Metode penelitian dalam penelitian ini meliputi metode pengumpulan data, metode literature,
metode wawancara, metode analisis, metode pengembangan dan mentode pengujian.

II.1. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka untuk memperoleh informasi yang
dibutukan melalui berbagai sumber seperti buku dan seorang pakar.

II.2. Metode Literatur


Metode literatur bersumber dari buku, majalah, dan media internet.

II.3. Metode Wawancara


Metode wawancara dilakukan secara langsung kepada seorang pakar atau ahli dalam bidang
pertanian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan hama dan penyakit pada tanaman
cabai.

II.4.Metode Analisis
Analisa dilakukan setelah data yang dikumpulkan telah lengkap supaya dapat merancang
sistem pakar untuk mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman cabai. Ada beberapa
tahap yang harus dilakukan dalam analisis data, yaitu mengidentifikasi kebutuhan sistem
dan fungsi sistem, memodelkan sistem yang akan dibangun, merancang lingkungan
implementasi, serta merancang antarmuka pengguna sistem.

II.5.Metode Perancangan
Perancangan sitem pakar dimodelkan menggunakan DFD (Data Flow Diagram) untuk
menampilkan beberapa proses di dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data yang
menampilkan input dan output dalam sistem.

II.6.Metode Pengembangan
Pengembangan sistem pakar menggunakan metode waterfall dengan pendekatan yang
sistematis. Artinya, tahap pertama harus diselesaikan terlebih dahulu untuk bisa masuk ke
tahap berikutnya. Tahap dalam metode waterfall terdiri dari requirement analysis, system
and software design, implementation and unit testing, integration and system testing, dan
operation and maintenance.

II.7.Metode Pengujian
Pengujian sistem pakar menggunakan metode black box testing. Metode ini ditujukan untuk
menguji program dapat berjalan dengan lancar atau masih terdapat bug atau error.

Anda mungkin juga menyukai