Nama : ..........................................................
Alamat : ..........................................................
No. KTP : ..........................................................
Selanjutnya disebut Pihak Kedua dan atau Pihak Piutang/Pemberi Pinjaman.
Pada hari dan tanggal ditandatangani surat perjanjian ini menyepakati perjanjian hutang-
piutang sebagai berikut :
1. Adalah benar dan sah Pihak Pertama memiliki Piutang.
2. Pihak pertama dan Pihak Kedua telah menyepakati melakukan proses hutang –
piutang sebesar Rp. 4.900.000,- ( Empat Juta Sembilan Ratus Ribu ).
3. Jika dalam waktu 60 Hari Pihak Pertama tidak melunasi piutang, maka sebidang
tanah milik Pihak Pertama akan di serahkan kepada Pihak Kedua ( Ayi Rohimat ).
Demikian surat perjanjian hutang piutang ini dibuat dengan sebenarnya, tanpa ada paksaan
dan dilakukan dalam keadaan sadar. Perjanjian ini sah apabila ditandatangani diatas
materai.