Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


Jl. Tripandita No. 03 Magetan Kode Pos 63319
Telp. (0351) 894209 Fax. (0351) 894209

Magetan, 29 April 2019.

Nomor : 100/329/403.109/2019. Kepada :


Sifat : Penting Yth. Sdr. Camat
Lampiran : 1 (satu) berkas. Se Kabupaten Magetan
Hal : Panduan Kerja Anggota BPD di
Masa Jabatan 2019 s.d 2025 MAGETAN

Berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam ketentuan


Permendagri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) dan Peraturan Bupati Magetan Nomor 43 Tahun 2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengisian, Peresmian dan Pemberhentian
Keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa, perlu kami tegaskan bahwa
setelah anggota BPD diresmikan oleh Bapak Bupati Magetan pada tanggal 13
Maret 2019, dengan Surat Keputusan Bupati Magetan Nomor :
188/93/403.109/2019 tanggal 12 Maret 2019, maka diharapkan kepada
Saudara Camat untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna
memahamkan tugas pokok dan fungsi BPD.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu kami sampaikan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memfasililitasi pembentukan kelembagaan BPD yang terdiri dari :
a. Pimpinan BPD, yaitu Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris.
b. Ketua Bidang, yaitu :
 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Pembinaan
Kemasyarakatan.
 Bidang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa.
c. Guna mendukung pelaksanaan tugas kelembagaan BPD, Kepala Desa
mengangkat 1 (satu) orang tenaga staf administrasi BPD dari
perangkat desa/honorer desa dengan Surat Penugasan.
2. Pembentukan kelembagaan BPD ditetapkan dengan Keputusan BPD, dan
mulai berlaku setelah mendapat pengesahan Camat atas nama Bupati.
(Contoh format sebagaimana dalam terlampir)
3. Mengingatkan kepada BPD terhadap tugas-tugas yang mendesak dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, antara lain :
a. Membentuk Panitia Pilkades tahun 2019.
b. Memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Desa tentang akan
berakhirnya masa jabatan Kepala Desa, 6 bulan sebelum masa
jabatan berakhir, tembusan kepada Bupati.
4. Guna mempermudah BPD dalam memahami tugas-tugasnya, berikut
kami sampaikan Panduan Kerja Anggota BPD.

Demikian atas kerjasamanya disampaikan terima kasih.

KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


DAN DESA KABUPATEN MAGETAN

Drs. ISWAHYUDI YULIANTO, M.Si.


Pembina Utama Muda
NIP 19630723 199003 1 010

PANDUAN KERJA
ANGGOTA BPD 2019 – 2025

2
PANDUAN KERJA
ANGGOTA BPD 2019 – 2025

1. LATAR BELAKANG

Seiring dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110


Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa dan Peraturan Bupati Magetan
Nomor 43 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengisian, Peresmian dan
Pemberhentian Keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa, sebagai implementasi dari
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
6 tahun 2014 tentang Desa, yang telah diubah dua kali dengan penetapan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019,
maka diperlukan sebuah Panduan Kerja Bagi Anggota Badan Permusyawaratan Desa,
sehingga dapat terwujud tata kelola pemerintahan desa yang baik (good governance)
melalui peningkatan pemahaman dan kapasitas anggota BPD dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya. Ini merupakan pilihan yang rasional (rationalchoice). Salah satu
agenda besar menuju good governance adalah peningkatan pemahaman dan kapasitas
anggota BPD, baik melalui peran Camat dalam menjalankan fungsi fasilitasi, pelatihan
dan rapat koordinasi.
Dalam rangka peningkatan profesionalisme anggota BPD, dalam menjalankan
fungsi pengawasan kinerja dan juga sebagai mitra kerja Pemerintah Desa melalui proses
monitoring dan evaluasi BPD terhadap pelaksanaan tugas Kepala Desa yang tertuang
dalam Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LKPPD), maka perlu
diperhatikan pengembangan kapasitas anggota BPD dengan prioritas peningkatan
pemahaman tugas pokok dan fungsi dibidang Pemerintahan, Pembangunan,
Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam mewujudkan good governance
adalah pelaksanaan dari tugas pokok dan fungsi, kewenangan, hak dan kewajiban yang
dimiliki anggota BPD dalam rangka membangun good governance di desa paling tidak,
ada beberapa prinsip dasar yang harus diterapkan dalam menjalankan fungsi
pengawasan dan mitra kerja pemerintah desa, yaitu prinsip kepastian hukum,
transparansi, profesionalitas, akuntabilitas dan partisipasi.
Mewujudkan good governance dimaksud untuk mendukung proses
pembangunan dengan meningkatkan sumber daya dan pembangunan institusi yang
sehat menunjang sistem produksi yang efesien oleh semua unsur governance. Good
Governance atau tata pemerintahan yang baik, merupakan bagian dari paradigma baru
yang berkembang dan memberikan nuansa yang cukup mewarnai terutama dengan
diberikannya Dana Desa yang membutuhkan pengawasan yang positif, serta pasca krisis
multi-dimensi seiring dengan tuntutan era reformasi.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud disusunnya Pedoman Kerja Anggota BPD adalah :

3
1) Untuk memberikan pemahaman kepada Kepala Desa dan BPD tentang kepastian
hukum terhadap BPD sebagai lembaga di desa yang melaksanakan fungsi
Pemerintahan Desa.
2) Untuk dijadikan pedoman peningkatan kapasitas anggota BPD dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
3) Untuk dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah internal dan eksternal.
4) Untuk dijadikan pedoman dalam menyusun rencana kerja, evaluasi dan
pelaporan.
5) Untuk dijadikan pedoman dalam mengukur kinerja anggota BPD.

b. Tujuan disusunnya Pedoman Kerja Anggota BPD adalah :


1) Agar anggota BPD memahami peran sebagai lembaga Pemerintahan Desa.
2) Agar anggota BPD termotivasi untuk mampu menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat desa.
3) Agar anggota BPD terdorong untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik.
4) Agar semua anggota BPD mempunyai tanggungjawab yang jelas dalam
menjalankan fungsi pengawasan kinerja dan mitra kerja Pemerintah Desa.
5) Agar semua anggota BPD bertindak tidak melampaui batas kewenangan sebagai
anggota BPD

PANDUAN KERJA
4
ANGGOTA BPD 2019 – 2025

Ruang Lingkup Panduan Kerja Anggota BPD 2019-2025 :


A. Keanggotaan dan Kelembagaan BPD
B. Fungsi, tugas, hak, kewajiban dan kewenangan BPD
C. Peraturan dan tata tertib BPD
D. Pembinaan dan Pengawasan
E. Pendanaan

A. KEANGGOTAAN DAN KELEMBAGAAN BPD


1. Keanggotaan BPD
a. Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk Desa yang tata cara pengisiannya
dilakukan melalui musyawarah perwakilan, berdasarkan :
1) keterwakilan wilayah dan
2) keterwakilan perempuan..
b. Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang
dan paling banyak 9 (sembilan) orang, dengan memperhatikan jumlah penduduk
dan kemampuan Keuangan Desa.
c. Jumlah anggota BPD ditentukan sebagai berikut :
1) 5 (lima) orang untuk Desa dengan jumlah penduduk sampai dengan 2000 (dua
ribu) jiwa;
2) 7 (tujuh) orang untuk Desa dengan jumlah penduduk 200l (dua ribu satu)
sampai dengan 2500 (dua ribu lima ratus) jiwa; dan
3) 9 (sembilan) orang untuk Desa dengan jumlah penduduk diatas 2500 (dua ribu
lima ratus) jiwa.
d. Keterwakilan anggota BPD :
1) Berdasarkan keterwakilan perempuan :
 Jumlah anggota BPD berdasarkan keterwakilan perempuan ditetapkan
hanya 1 (satu) orang.
 Wakil perempuan adalah perempuan warga desa yang memenuhi syarat
calon anggota BPD serta memiliki kemampuan dalam menyuarakan dan
memperjuangan kepentingan perempuan.
 Pemilihan unsur wakil perempuan dilakukan oleh perempuan warga desa
yang memiliki hak pilih.
2) Berdasarkan keterwakilan wilayah :
 Jumlah anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah ditetapkan
berdasarkan ketentuan jumlah penduduk sebagaimana huruf c, dikurangi 1
(satu) orang anggota BPD berdasarkan keterwakilan perempuan.
 Jumlah anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah, dihitung secara
proporsional berdasarkan jumlah penduduk wilayah kerja Kamituwo.
e. Proses Pengisian Anggota BPD
1) Pengisian anggota BPD dilaksanakan oleh panitia yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
2) Panitia pengisian anggota BPD ditetapkan paling banyak berjumlah 11 (sebelas)
orang yang terdiri atas unsur Perangkat Desa paling banyak 3 (tiga) orang dan
unsur Masyarakat paling banyak 8 (delapan) orang.
3) Panitia pengisian anggota BPD melakukan penjaringan dan penyaringan bakal
calon anggota BPD dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum masa
keanggotaan BPD berakhir.
4) Bakal calon anggota BPD yang memenuhi syarat di tetapkan sebagai calon
anggota BPD.

5
5) Pemilihan calon anggota BPD paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa
keanggotaan BPD berakhir.
6) Calon anggota BPD terpilih disampaikan oleh panitia kepada Kepala Desa paling
lama 7 (tujuh) hari sejak calon anggota BPD terpilih ditetapkan panitia.
7) Calon anggota BPD terpilih disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui
Camat paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya hasil pemilihan dari panitia
pengisian untuk diresmikan oleh Bupati.
f. Persyaratan calon anggota BPD adalah :
 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
 memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Republik Indonesia dan
Bhinneka Tunggal Ika;
 berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah;
 berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau
sederajat;
 bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa;
 bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD;
 wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis; dan
 bertempat tinggal di wilayah pemilihan.
g. Peresmian Anggota BPD :
1) Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan keputusan Bupati paling lama 30
(tiga puluh) hari sejak diterimanya laporan hasil pemilihan anggota BPD dari
Kepala Desa.
2) Keputusan Bupati mulai berlaku sejak tanggal pengucapan sumpah dan janji
anggota BPD.
3) Pengucapan sumpah janji anggota BPD dipandu oleh Bupati atau pejabat yang
ditunjuk paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya keputusan Bupati
mengenai peresmian anggota BPD.
4) Masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal
pengucapan sumpah/janji.
5) Anggota BPD dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali
secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.
6) Anggota BPD sebelum memangku jabatannya bersumpah/berjanji secara
bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati atau pejabat
yang ditunjuk.
7) Susunan kata sumpah/janji anggota BPD sebagai berikut :
”Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi
kewajiban saya selaku anggota Badan Permusyawaratan Desa dengan sebaik-
baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat
dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, dan
bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta melaksanakan segala
peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi
Desa, Daerah, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
8) Pengucapan sumpah/janji jabatan anggota BPD, didampingi oleh rohaniawan
sesuai dengan agamanya masing-masing;
9) Anggota BPD yang telah melaksanakan sumpah dan janji, mengikuti pelatihan
awal masa tugas yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten.

2. Kelembagaan BPD
a. Kelembagaan BPD terdiri atas :
a. pimpinan; dan
b. bidang.
b. Pimpinan BPD terdiri atas :
1) 1 (satu) orang ketua;
6
2) 1 (satu) orang wakil ketua; dan
3) 1 (satu) orang sekretaris.
c. Bidang terdiri atas :
1) bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pembinaan kemasyarakatan;
dan
2) bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.
d. Bidang dipimpin oleh ketua bidang;
e. Pimpinan BPD dan ketua bidang merangkap sebagai anggota BPD.
f. Untuk mendukung pelaksanaan tugas kelembagaan BPD diangkat 1 (satu) orang
tenaga staf administrasi BPD dari perangkat desa atau honorer desa.
g. Pimpinan BPD dan ketua dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam
rapat BPD yang diadakan secara khusus.
h. Rapat pemilihan pimpinan BPD dan ketua bidang untuk pertama kali dipimpin oleh
anggota tertua dan dibantu oleh anggota termuda.
i. Rapat pemilihan dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal
pengucapan sumpah/janji.
j. Rapat pemilihan pimpinan dan atau ketua bidang berikutnya karena pimpinan dan
atau ketua bidang berhenti, dipimpin oleh ketua atau pimpinan BPD lainnya
berdasarkan kesepakatan pimpinan BPD.
k. Pimpinan dan ketua bidang yang terpilih, ditetapkan dengan keputusan BPD.
l. Keputusan BPD mulai berlaku setelah mendapatkan pengesahan Camat atas nama
Bupati.

B. FUNGSI, TUGAS, HAK, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN BPD


1. Fungsi BPD :
a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa;
b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan
c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

2. Tugas BPD :
a. Menggali Aspirasi Masyarakat :
1) BPD melakukan penggalian aspirasi masyarakat.
2) Penggalian aspirasi sebagaimana dapat dilakukan langsung kepada
kelembagaan dan masyarakat desa termasuk kelompok masyarakat miskin,
masyarakat berkebutuhan khusus, perempuan, kelompok marjinal, dll
3) Penggalian aspirasi dilaksanakan berdasarkan keputusan musyawarah BPD
yang dituangkan dalam agenda kerja BPD.
4) Pelaksanaan penggalian aspirasi menggunakan panduan kegiatan yang
sekurang-kurangnya memuat maksud, tujuan, sasaran, waktu dan uraian
kegiatan.
5) Hasil penggalian aspirasi masyarakat desa disampaikan dalam musyawarah
BPD.

b. Menampung Aspirasi Masyarakat :


1) Pelaksanaan kegiatan menampung aspirasi masyarakat dilakukan di
sekretariat BPD.
2) Aspirasi masyarakat diadministrasikan dan disampaikan dalam musyawarah
BPD.

c. Mengelola Aspirasi Masyarakat :


1) BPD mengelola aspirasi masyarakat Desa melalui pengadministrasian dan
perumusan aspirasi.
2) Pengadministrasian aspirasi berdasarkan pembidangan yang meliputi bidang
pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarakat Desa.

7
3) Perumusan aspirasi dilakukan dengan cara menganalisa dan merumuskan
aspirasi masyarakat Desa untuk disampaikan kepada Kepala Desa dalam
rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan kesejahteraan
masyarakat Desa.

d. Menyalurkan Aspirasi Masyarakat :


1) BPD menyalurkan aspirasi masyarakat dalam bentuk lisan dan atau tulisan.
2) Penyaluran aspirasi masyarakat dalam bentuk lisan seperti penyampaian
aspirasi masyarakat oleh BPD dalam musyawarah BPD yang dihadiri Kepala
Desa.
3) Penyaluran aspirasi masyarakat dalam bentuk tulisan seperti penyampaian
aspirasi melalui surat dalam rangka penyampaian masukan bagi
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, permintaan keterangan kepada Kepala
Desa, atau penyampaian rancangan Peraturan Desa yang berasal dari usulan
BPD.

e. Menyelenggarakan Musyawarah BPD :


1) Musyawarah BPD dilaksanakan dalam rangka menghasilkan keputusan BPD
terhadap hal-hal yang bersifat strategis.
2) Hal yang bersifat strategis seperti musyawarah pembahasan dan penyepakatan
rancangan Peraturan Desa, evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, menetapkan peraturan tata tertib BPD, dan usulan
pemberhentian anggota BPD.

f. Menyelenggarakan musyawarah BPD, dengan mekanisme, sebagai berikut :


1) Musyawarah BPD dipimpin oleh pimpinan BPD;
2) Musyawarah BPD dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah anggota BPD;
3) Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah guna mencapai
mufakat;
4) Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan
dilakukan dengan cara pemungutan suara;
5) Pemungutan suara dinyatakan sah apabila disetujui oleh paling sedikit ½ (satu
perdua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota BPD yang hadir; dan
6) Hasil musyawarah BPD ditetapkan dengan Keputusan BPD dan dilampiri
notulen musyawarah yang dibuat oleh sekretaris BPD.

g. Menyelenggarakan Musyawarah Desa.


1) Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD yang difasilitasi oleh Pemerintah
Desa.
2) Musyawarah Desa merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh BPD,
Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat Desa untuk memusyawarahkan hal
yang bersifat strategis dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
3) Hal yang bersifat strategis meliputi :
 Penataan Desa;
 Perencanaan Desa;
 Kerja sama Desa;
 Rencana investasi yang masuk ke Desa;
 Pembentukan BUMDesa;
 Penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan
 Kejadian luar biasa.
4) Unsur masyarakat terdiri atas :
 tokoh adat;
 tokoh agama;
 tokoh masyarakat;
 tokoh pendidikan;

8
 perwakilan kelompok tani;
 perwakilan kelompok nelayan;
 perwakilan kelompok perajin;
 perwakilan kelompok perempuan;
 perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan
 perwakilan kelompok masyarakat tidak mapan.
5) Selain unsur masyarakat, musyawarah Desa dapat melibatkan unsur
masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
6) Musyawarah Desa dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

h. Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa.


1) BPD membentuk pantia pemilihan Kepala Desa serentak dan panitia pemilihan
Kepala Desa antarwaktu.
2) Pembentukan panitia ditetapkan dengan keputusan BPD.
3) Panitia terdiri dari perangkat Desa dan unsur masyarakat.
4) Jumlah anggota panitia disesuaikan dengan beban tugas dan kemampuan
pembiayaan.
5) Panitia bertanggungjawab kepada BPD.
6) Dalam hal anggota panitia tidak melaksanakan tugas dan kewajiban dapat
diberhentikan dengan keputusan BPD.

i. Pembahasan dan Penyepakatan Rancangan Peraturan Desa


1) BPD dan Kepala Desa membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa
yang diajukan BPD dan atau Kepala Desa.
2) Pembahasan rancangan Peraturan Desa diselenggarakan oleh BPD dalam
musyawarah BPD.
3) Rancangan Peraturan Desa yang diusulkan Kepala Desa dibahas terlebih
dahulu dalam musyawarah internal BPD paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
terhitung sejak rancangan Peraturan Desa diterima oleh BPD.
4) Pelaksanaan pembahasan rancangan Peraturan Desa antara BPD dan Kepala
Desa untuk pertama kali dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
pelaksanaan musyawarah internal BPD.
5) Setiap pembahasan rancangan Peraturan Desa dilakukan pencatatan proses
yang dituangkan dalam notulen musyawarah.
6) Dalam hal pembahasan rancangan Peraturan Desa antara BPD dan Kepala
Desa tidak mencapai kata sepakat, musyawarah bersama tetap mengambil
keputusan dengan disertai catatan permasalahan yang tidak disepakati.
7) Rancangan Peraturan Desa dapat diajukan oleh Kepala Desa kepada Bupati
melalui Camat disertai catatan permasalahan yang tidak disepakati paling
lambat 7 (tujuh) hari sejak musyawarah pembahasan terakhir untuk
mendapatkan evaluasi dan pembinaan.
8) Tindaklanjut evaluasi dan pembinaan dapat berbentuk :
 penghentian pembahasan; atau
 pembinaan untuk tindaklanjut pembahasan dan kesepakatan rancangan
Peraturan Desa.
 tindaklanjut pembahasan dan kesepakatan dapat dihadiri Camat atau
pejabat lain yang ditunjuk Bupati.

j. Melaksanakan Pengawasan Kinerja Kepala Desa.


1) BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa.
2) Pelaksanaan pengawasan dilakukan melalui :
 perencanaan kegiatan Pemerintah Desa;
 pelaksanaan kegiatan; dan
 pelaporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
3) Bentuk pengawasan BPD berupa monitoring dan evaluasi.

9
4) Hasil pelaksanaan pengawasan kinerja Kepala Desa menjadi bagian dari
laporan kinerja BPD.

k. Melaksanakan Evaluasi Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


1) BPD melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan
Desa.
2) Evaluasi laporan merupakan evaluasi atas kinerja Kepala Desa selama 1 (satu)
tahun anggaran.
3) Pelaksanaan evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip demokratis, responsif,
transparansi, akuntabilitas dan objektif
4) Evaluasi pelaksanaan tugas Kepala Desa meliputi :
 Capaian pelaksanaan RPJMDesa, RKP Desa dan APBDesa;
 Capaian pelaksanaan penugasan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi
Dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
 Capaian ketaatan terhadap pelaksanaan tugas sesuai peraturan
perundang-undangan; dan
 Prestasi Kepala Desa.
5) Pelaksanaan evaluasi merupakan bagian dari laporan kinerja BPD.
6) BPD melakukan evaluasi LKPPD paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak
LKPPD diterima.
7) Berdasarkan hasil evaluasi, BPD dapat :
 membuat catatan tentang kinerja Kepala Desa;
 meminta keterangan atau informasi;
 menyatakan pendapat; dan
 memberi masukan untuk penyiapan bahan musyawarah Desa.
8) Dalam hal Kepala Desa tidak memenuhi permintaan BPD, BPD tetap
melanjutkan proses penyelesaian evaluasi LKPPD dengan memberikan catatan
kinerja Kepala Desa.
9) Evaluasi LKPPD menjadi bagian dari laporan kinerja BPD.

l. Menciptakan Hubungan Kerja yang Harmonis dengan Pemerintah Desa dan


Lembaga Desa Lainnya
1) Dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan
Pemerintah Desa dan lembaga lainnya, BPD dapat mengusulkan kepada
Kepala Desa untuk membentuk Forum Komunikasi Antar Kelembagaan Desa
atau FKAKD.
2) Forum terdiri dari unsur Ketua/Kepala kelembagaan Desa yang telah
terbentuk.
3) Forum ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.
4) Tugas forum menyepakati dan menyelesaikan berbagai permasalahan aktual di
desa.

3. Hak BPD :
Hak BPD sebagai Lembaga :
a. Mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa
kepada Pemerintah Desa;
b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa; dan
c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
Pengawasan
a. BPD melakukan pengawasan melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas
Kepala Desa.
b. Monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
10
Pernyataan Pendapat
a. BPD menggunakan hak menyatakan pendapat berdasarkan keputusan BPD.
b. Pernyataan pendapat merupakan kesimpulan dari pelaksanaan penilaian secara
cermat dan objektif atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
c. Penilaian dilakukan melalui pembahasan dan pendalaman suatu objek
penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dilakukan dalam musyawarah BPD.
d. Keputusan BPD berdasarkan hasil musyawarah BPD.
Biaya Operasional
a. BPD mendapatkan biaya operasional yang bersumber dari APBDesa.
b. Biaya operasional digunakan untuk dukungan pelaksanaan fungsi dan tugas
BPD.
c. Alokasi biaya operasional dengan memperhatikan komponen kebutuhan
operasional dan kemampuan Keuangan Desa.

Hak Anggota BPD :


a. Sebagai anggota BPD mempunyai hak :
1) Mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;
2) Mengajukan pertanyaan;
3) Menyampaikan usul dan/atau pendapat;
4) Memilih dan dipilih; dan
5) Mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
b. Hak anggota BPD huruf a angka 1 s.d 4, digunakan dalam musyawarah BPD.
c. Selain hak sebagaiman pada huruf a, anggota BPD juga mempunyai hak :
1) Memperoleh pengembangan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan,
sosialisasi, pembimbingan teknis, dan kunjungan lapangan yang dilakukan di
dalam negeri; dan
2) Penghargaan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota bagi pimpinan dan anggota BPD yang berprestasi.
d. Pimpinan dan anggota BPD mempunyai hak untuk memperoleh tunjangan,
meliputi :
1) Tunjangan pelaksanaan tugas dan fungsi :
 Merupakan tunjangan kedudukan.
 Diberikan berdasarkan kedudukan dalam kelembagaan BPD.
2) Tunjangan lainnya.
 Merupakan tunjangan kinerja.
 Dapat diberikan dalam hal terdapat penambahan beban kerja.
3) Tunjangan kinerja bersumber dari Pendapatan Asli Desa.
4) Besaran tunjangan BPD ditetapkan oleh Bupati.
e. Pembiayaan pengembangan kapasitas bersumber dari APBN, APBD Provinsi,
APBD Kabupaten/Kota dan APBDesa.
f. Penghargaan kepada pimpinan dan anggota BPD diberikan pada tingkat Nasional,
Provinsi dan/atau Kabupaten dalam 2 (dua) kategori :
1) Kategori pimpinan; dan
2) Kategori anggota.

4. Kewajiban BPD
a. Anggota BPD wajib :
1) Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
2) Melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
3) Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok,
dan/atau golongan;
4) Menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa;

11
5) Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga Pemerintah
Desa dan lembaga desa lainnya; dan
6) Mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori penyelenggaraan
Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola pemerintahan yang baik.

b. Laporan Kinerja BPD


1) Laporan kinerja BPD merupakan laporan atas pelaksanaan tugas BPD dalam
1 (satu) tahun anggaran.
2) Laporan kinerja dibuat dengan sistematika :
 Dasar hukum;
 Pelaksanaan tugas; dan
 Penutup.
3) Laporan kinerja BPD dilaporkan secara tertulis kepada Bupati melalui Camat
serta disampaikan kepada Kepala Desa dan forum musyawarah Desa secara
tertulis dan atau lisan.
4) Laporan kinerja BPD disampaikan paling lama 4 (empat) bulan setelah selesai
tahun anggaran.
5) Laporan kinerja BPD yang disampaikan kepada Bupati digunakan untuk
evaluasi kinerja BPD serta pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
6) Laporan kinerja BPD yang disampaikan pada forum musyawarah Desa
merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas BPD kepada
masyarakat Desa.

5. Kewenangan BPD
BPD berwenang :
a. mengadakan pertemuan dengan mayarakat untuk mendapatkan aspirasi;
b. menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa secara lisan dan
tertulis;
c. mengajukan rancangan Peraturan Desa yang menjadi kewenangannya;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja Kepala Desa;
e. meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada
Pemerintah Desa;
f. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa;
g. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori penyelenggaraan
Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola pemerintahan yang baik;
h. menyusun peraturan tata tertib BPD;
i. menyampaikan laporan hasil pengawasan yang bersifat insidentil kepada Bupati
melalui Camat;
j. Menyusun dan menyampaikan usulan rencana biaya operasional BPD secara
tertulis kepada Kepala Desa untuk dialokasikan dalam Rancangan Anggaran dan
Pendapatan Belanja Desa;
k. mengelola biaya operasional BPD;
l. mengusulkan pembentukan Forum Komunikasi Antar Kelembagaan Desa kepada
Kepala Desa; dan
m. Melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam rangka monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

C. PERATURAN DAN TATA TERTIB BPD


1. BPD menyusun peraturan tata tertib BPD.
2. Peraturan tata tertib BPD dibahas dan disepakati dalam musyawarah BPD.
3. Peraturan tata tertib BPD paling sedikit memuat :
12
a. keanggotaan dan kelembagaan BPD;
b. fungsi, tugas, hak, kewajiban dan kewenangan BPD;
c. waktu musyawarah BPD;
d. pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD;
e. tata cara musyawarah BPD;
f. tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD dan anggota BPD; dan
g. pembuatan berita acara musyawarah BPD.
4. Pengaturan mengenai waktu musyawarah meliputi :
a. pelaksanaan jam musyawarah;
b. tempat musyawarah;
c. jenis musyawarah; dan
d. daftar hadir anggota BPD.
5. Pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD meliputi :
a. penetapan pimpinan musyawarah apabila pimpinan dan anggota hadir lengkap;
b. penetapan pimpinan musyawarah, apabila ketua BPD berhalangan hadir;
c. penetapan pimpinan musyawarah apabila ketua dan wakil ketua berhalangan
hadir; dan
d. penetapan secara fungsional pimpinan musyawarah sesuai dengan bidang yang
ditentukan dan penetapan penggantian anggota BPD antarwaktu.
6. Pengaturan mengenai tata cara musyawarah BPD, meliputi :
a. tata cara pembahasan rancangan Peraturan Desa;
b. konsultasi mengenai rencana dan program Pemerintah Desa;
c. tata cara mengenai pengawasan kinerja Kepala Desa; dan
d. tata cara penampungan atau penyaluran aspirasi masyarakat.
7. Pengaturan mengenai tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD, meliputi :
a. pemberian pandangan terhadap pelaksanaan Pemerintahan Desa;
b. penyampaian jawaban atau pendapat Kepala Desa atas pandangan BPD;
c. pemberian pandangan akhir atas jawaban atau pendapat Kepala Desa; dan
b. d. tindak lanjut dan penyampaian pandangan akhir BPD kepada Bupati/Wali
kota.
8. Pengaturan mengenai penyusunan berita acara musyawarah BPD, meliputi :
a. penyusunan notulen rapat;
b. penyusunan berita acara;
c. format berita acara;
d. penandatanganan berita acara; dan
e. penyampaian berita acara.

D. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


1) Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa melakukan pembinaan
dan pengawasan secara nasional terhadap pelaksanaan peran BPD dalam
penyelenggaran Pemerintahan Desa.
2) Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan peran BPD
dalam penyelenggaran Pemerintahan Desa di Kabupaten/Kota.
3) Bupati/Wali kota melakukan pembinaan dan pengawasaan terhadap pelaksanaan
peran BPD dalam penyelenggaran Pemerintahan Desa di wilayahnya.
4) Pembinaan dan pengawasan Menteri, meliputi :
a. memfasilitasi dukungan kebijakan;
b. fasilitasi dan konsultasi rancangan Peraturan Daerah;
c. memberikan bimbingan, pemantau, evaluasi, pelaporan dan supervisi
pelaksanaan kebijakan;
d. melaksanakan bimbingan teknis serta pendidikan dan pelatihan tertentu;
e. melakukan penelitian tentang pelaksanaan tugas BPD; dan
f. memberikan penghargaan atas prestasi pimpinan dan anggota BPD.
5) Pembinaan dan pengawasan Gubernur, meliputi :
a. memfasilitasi dukungan kebijakan;
b. fasilitasi dan konsultasi rancangan Peraturan Daerah;

13
c. memberikan bimbingan, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan supervisi
pelaksanaan kebijakan;
d. melaksanakan bimbingan teknis serta pendidikan dan pelatihan tertentu;
e. melakukan penelitian tentang pelaksanaan tugas BPD; dan
f. memberikan penghargaan atas prestasi pimpinan dan anggota BPD.
6) Pembinaan dan pengawasan Bupati/Walikota, meliputi :
a. memfasilitasi dukungan kebijakan;
b. menyusun Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;
c. memberikan bimbingan, pemantau, evaluasi, pelaporan dan supervisi
pelaksanaan kebijakan;
d. melaksanakan bimbingan teknis serta pendidikan dan pelatihan tertentu; dan
e. memberikan penghargaan atas prestasi pimpinan dan anggota BPD.

7) Pemberhentian Anggota BPD :


a. Anggota BPD berhenti karena:
1) meninggal dunia;
2) mengundurkan diri; atau
3) diberhentikan.
b. Anggota BPD diberhentikan, apabila:
1) berakhir masa keanggotaan;
2) tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap
secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan tanpa keterangan apapun;
3) tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD;
4) tidak melaksanakan kewajiban;
5) melanggar larangan sebagai anggota BPD.
6) melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik BPD;
7) dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan ancaman
pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
8) tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat BPD lainnya yang menjadi
tugas dan kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali berturut-turut tanpa alasan
yang sah;
9) Adanya perubahan status Desa menjadi kelurahan, penggabungan 2 (dua)
Desa atau lebih menjadi 1 (satu) Desa baru, pemekaran atau penghapusan
Desa;
10) bertempat tinggal diluar wilayah asal pemilihan; dan/atau
11) ditetapkan sebagai calon Kepala Desa.

c. Mekanisme Pemberhentian anggota BPD.


1) Pemberhentian anggota BPD diusulkan oleh pimpinan BPD berdasarkan hasil
musyawarah BPD kepada Bupati melalui Kepala Desa.
2) Kepala Desa menindaklanjuti usulan pemberhentian anggota BPD kepada
Bupati melalui Camat paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usul
pemberhentian.
3) Camat menindaklanjuti usulan pemberhentian anggota BPD kepada Bupati
paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usul pemberhentian.
4) Dalam hal pimpinan BPD tidak mengusulkan pemberhentian anggota BPD,
Camat dapat mengusulkan pemberhentian anggota BPD dengan disertai
bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
5) Bupati meresmikan pemberhentian anggota BPD paling lama 30 (tiga puluh)
hari sejak diterimanya usul pemberhentian anggota BPD.
6) Peresmian pemberhentian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
d. Pemberhentian Sementara

14
1) Anggota BPD diberhentikan sementara oleh Bupati setelah ditetapkan sebagai
tersangka dalam tindak pidana korupsi, terorisme, makar, dan/atau tindak
pidana terhadap keamanan negara.
2) Dalam hal anggota BPD yang diberhentikan sementara berkedudukan sebagai
pimpinan BPD, diikuti dengan pemberhentian sebagai pimpinan BPD.
3) Dalam hal pimpinan BPD diberhentikan, pimpinan BPD lainnya memimpin
rapat pemilihan pimpinan BPD pengganti antarwaktu.
e. Pengisian Anggota BPD Antarwaktu
1) Anggota BPD yang berhenti, digantikan oleh calon anggota BPD nomor urut
berikutnya.
2) Dalam hal calon anggota BPD nomor urut berikutnya meninggal dunia,
mengundurkan diri atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon anggota
BPD, digantikan oleh calon anggota BPD nomor urut berikutnya.
3) Dalam hal sudah tidak terdapat calon nomor urut berikutnya, untuk
pengisian anggota BPD antarwaktu dilakukan musyawarah perwakilan hanya
untuk mengisi keterwakilan yang mengalami pergantian antarwaktu.
4) Tata cara pengisian anggota BPD antarwaktu sebagaimana dimaksud pada
angka (3) sesuai ketentuan Pasal 7 sampai dengan Pasal 24 Peraturan Bupati
Magetan Nomor 43 tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengisian,
Peresmian dan Pemberhentian Keanggotaan BPD.
5) Paling lama 7 (tujuh) hari sejak anggota BPD yang diberhentikan antarwaktu
ditetapkan, Kepala Desa menyampaikan usulan nama calon pengganti anggota
BPD yang diberhentikan kepada Bupati melalui Camat.
6) Paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usulan anggota BPD yang
diberhentikan antarwaktu, Camat menyampaikan usulan nama calon
pengganti anggota BPD yang diberhentikan kepada Bupati.
7) Bupati meresmikan calon pengganti anggota BPD menjadi anggota BPD
dengan keputusan Bupati paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
disampaikannya usul penggantian anggota BPD dari Kepala Desa.
8) Peresmian anggota BPD mulai berlaku sejak pengambilan sumpah/janji dan
dipandu oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk.
9) Pejabat yang ditunjuk adalah Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten,
Kepala Dinas yang membidangi, atau Camat.
10) Setelah pengucapan sumpah/janji dilanjutkan penandatanganan berita acara
pengucapan sumpah/janji.
f. Masa jabatan anggota BPD antarwaktu melanjutkan sisa masa jabatan anggota
BPD yang digantikannya.
g. Masa jabatan dihitung 1 (satu) periode.
h. Penggantian antarwaktu anggota BPD tidak dilaksanakan apabila sisa masa
jabatan anggota BPD yang digantikan kurang dari 6 (enam) bulan.
i. Keanggotaan BPD kosong sampai berakhirnya masa jabatan anggota BPD.
j. Larangan Anggota BPD :
1) merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat Desa,
dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat Desa;
2) melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau
jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang
akan dilakukannya;
15
3) menyalahgunakan wewenang;
4) melanggar sumpah/janji jabatan;
5) merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan perangkat Desa;
6) merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota,dan
jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan;
7) sebagai pelaksana proyek Desa;
8) menjadi pengurus partai politik; dan/atau
9) menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang.

E. PENDANAAN :
1. Pendanan pelaksanaan kegiatan BPD dibebankan pada :
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; dan
d. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
2. Biaya pengisian anggota BPD dan anggota BPD pengganti antar waktu dibebankan
pada APBDesa.
3. Biaya Pelantikan anggota BPD secara bersama-sama dibebankan pada APBD.
4. Biaya Tim Fasilitasi tingkat Kabupaten dan Kecamatan yang pelaksanaan tugasnya di
Desa dibebankan pada APBD.
5. Biaya Pelantikan anggota BPD pengganti antar waktu dibebankan pada APBDesa.

Lampiran-Lampiran :
Contoh Keputusan BPD Tentang Penetapan Kelembagaan BPD
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

16
DESA NGUNUT
KECAMATAN KAWEDANAN KABUPATEN MAGETAN
Alamat : Jl. Raya Desa Ngunut Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan. Kode Pos ...........

KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


DESA NGUNUT KECAMATAN KAWEDANAN KABUPATEN MAGETAN
NOMOR 188/ /Kept/403............./2019
TENTANG
PENETAPAN KELEMBAGAAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DESA NGUNUT KECAMATAN KAWEDANAN KABUPATEN MAGETAN
MASA KEANGGOTAAN TAHUN 2019 - 2025

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


DESA NGUNUT KECAMATAN KAWEDANAN KABUPATEN MAGETAN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan
Permusyawaratan Desa, Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa dan
ketua bidang dipilih dari dan oleh anggota Badan Permusyawaratan
Desa secara langsung dalam rapat Badan Permusyawaratan Desa yang
diadakan secara khusus yang untuk pertama kali dipimpin oleh
anggota tertua dan dibantu oleh anggota termuda;
b. bahwa sesuai Berita Acara Nomor :..................... tentang Hasil Rapat
Anggota Badan Permusyawaratan Desa, Desa Ngunut Kecamatan
Kawedanan Kabupaten Magetan, telah dilaksanakan Pemilihan
Pimpinan dan Ketua Bidang Badan Permusyawaratan Desa, Desa
Ngunut Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan;
c. bahwa sebagai tindaklanjut ketentuan Pasal 30 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan
Desa, perlu menetapkan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa,
Desa Ngunut Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan tentang
Penetapan Pimpinan dan Ketua Bidang Badan Permusyawaratan Desa,
Desa Ngunut Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan
Permusyawaratan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 89);
4. Peraturan Bupati Magetan Nomor 43 Tahun 2018 Pedoman
Pelaksanaan Pengisian, Peresmian Dan Pemberhentian Keanggotaan
Badan Permusyawaratan Desa (Berita Daerah Kabupaten Magetan
Tahun 2018 Nomor 43);

17
Memperhatikan: 1. Keputusan Bupati Magetan Nomor 188/93/Kept/403.013/2019
tentang Peresmian Anggota Badan Permusyawaratan Desa se
Kabupaten Magetan Masa Keanggotaan Tahun 2019-2025;
2. Berita Acara Nomor :..................... tentang Hasil Rapat Anggota Badan
Permusyawaratan Desa, Desa Ngunut Kecamatan Kawedanan
Kabupaten Magetan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU : Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa, Desa Ngunut Kecamatan
Kawedanan Kabupaten Magetan sebagai berikut :
1. Ketua merangkap anggota : ...................
2. Wakil Ketua merangkap anggota : ...................
3. Sekretaris merangkap anggota : ...................

KEDUA : Bidang pada Badan Permusyawaratan Desa, Desa Ngunut Kecamatan


Kawedanan Kabupaten Magetan sebagai berikut :
1. Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan
pembinaan kemasyarakatan:
- Ketua merangkap anggota : .........................
- Anggota : 1. ....................
2. ....................
2. Bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan
masyarakat Desa :
- Ketua merangkap anggota : ......................
- Anggota : 1. ......................
2. ......................

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal disahkan.

Ditetapkan di Magetan
pada tanggal ............................

KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

...........................................
Disahkan di Magetan
pada tanggal ....................

a.n. BUPATI MAGETAN


CAMAT KAWEDANAN

........................................

18

Anda mungkin juga menyukai