Anda di halaman 1dari 6

STAF AHLI BUPATI BIDANG PEMERINTAHAN, HUKUM, DAN POLITIK

SEBAGAI PERPUSTAKAAN BERJALAN DALAM MEMBERIKAN POLICY


ADVICE KEPADA BUPATI DAN MENJADI GURU BAGI OPD

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan Nomor 83 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Staf Ahli Bupati disebutkan bahwa Staf Ahli Bupati terdiri
dari : 1) Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik; 2) Staf Ahli Bupati
Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan; 3) Staf Ahli Bupati Bidang
Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.

Staf Ahli Bupati mempunyai tugas membantu Bupati dalam memberikan


rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Bupati di bidangnya masing-masing sesuai
dengan kebijakan Bupati. Jika peran ini diberikan secara optimal, maka staf ahli bupati
memiliki peran yang sangat strategis dalam menentukan penyediaan informasi dan
analisis yang perlu dilakukan guna dijadikan pertimbangan oleh Bupati untuk membuat
keputusan tertentu. Dalam perspektif kebijakan publik Staf Ahli Bupati merupakan
seorang analisis kebijakan yang berfungsi memberikan masukan atau rekomendasi dalam
bentuk policy paper.

Keberadaan Staf Ahli Bupati ini sangat diperlukan, mengingat antara lain : 1)
meningkatnya kompleksitas persoalan yang harus dihadapi Bupati; 2) pertimbangan
antara nilai-nilai normatif dengan nilai-nilai kemanusiaan jika terjadi benturan
dihadapkan Bupati sebagai pejabat publik.; 3) terbatasnya sumber daya yang ada pada
Organisasi Perangkat Daerah, sehingga perlu pertimbangan dalam perumusan kebijakan
yang akurat.

Sebagai Staf Ahli Bupati yang peran utamanya adalah policy Advice bagi
Bupati, maka kemampuan ketrampilan dan kompetensi seorang Staf Ahli Bupati untuk
mampu mengidentifikasi dan menganalisa isu-isu strategis daerah serta mempunyai
kompetensi kebijakan tingkat daerah menjadi sangat penting untuk dikuasai, sehingga
Staf Ahli bisa menjadi guru bagi Organisasi Perangkat Daerah.

Dengan memperhatikan tugas Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum


dan Politik diatas maka perlu adanya kerjasama yang baik organisasi pemerintah daerah
harus terbuka dalam memberikan informasi. Dalam menentukan kebijakan, Bupati harus
mempertimbangkan saran dan masukan dari berbagai sumber termasuk Staf Ahli. Jika
penentuan tidak dilakukan secara cermat, maka akan dapat menimbulkan dampak negatif
di masyarakat. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan dalam implementasi sebuah
kebijakan harus diteliti lebih mendalam agar sasaran pokok yang ingin dicapai dalam
kebijakan dapat terealisasi dengan cepat dan tepat.

Namun dalam realitas birokrasi posisi Staf Ahli tidak bisa menjalankan tugas
dengan optimal sebab sekadar sebagai pemberi saran dan masukan atas kebijakan. Peran
Staf Ahli cenderung tidak begitu berperan jika dibandingkan Kepala Dinas/Badan yang
memiki kegiatan sekaligus didukung dengan anggaran guna merealisasiakan program
program daerah yang terkait dengan bidang pemerintahan hukum dan politik. Sehingga
aspirasi masyarakat terkait dengan kebijakan daerah dibidang pemerintahan hukum dan
politik tidak bisa diakomodasi dan difasilitasi oleh Staf ahli. Staf Ahli sering kali kurang
berperan di lingkungan birokrasi pemerintahan dan kurang peka dalam menangkap
aspirasi publik yang berkembag di lapangan.

Dari uraian di atas dapat rumuskan yang menjadi hambatan-hambatan Staf


ahli dibidang pemerintahan, hukum dan politik antara lain :

1. Belum adanya dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah untuk memberikan


informasi dan data untuk dijadikan bahan kajian Staf Ahli.
2. Setiap persoalan yang menyangkut kebijakan publik, lebih dominan ditangani oleh
pelaksana teknis yaitu Organisasi Perangkat Daerah terkait
3. Adanya anggapan negatif terkait jabatan Staf Ahli, sehingga tidak memiliki peran
yang penting untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Staf Ahli Bupati Bidang politik hukum dan pemerintahan secara khusus
memiliki tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Bupati
mengenai aspek analisis pemerintahan hukum dan politik, yang terkait dengan
penyelenggaraan pemerintahan daerah serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Staf ahli dibidang hukum pemerintahan dan politik sebenarnya memiliki


fungsi yang strategis jika eksistensinya didukung oleh stakeholder kebijakan daerah dan
OPD terkait. Staf Ahli Bupati Bidang pemerintahan hukum dan politik yang ideal
memiliki kemampuan antara lain :
1. Mampu menyiapkan bahan kajian berupa data dan informasi dibidang pemerintahan
hukum dan politik.
2. Mampu melaksanakan pengkajian atas permasalahan dibidang pemerintahan hukum
dan politik.
3. Mampu menyusun konsep atau modal alternatif upaya perbaikan dibidang
pemerintahan hukum dan politik.
4. Mampu memberi saran dan pertimbangan kepada bupati dalam rangka alternatif
pemecahan masalah dibidang pemerintahan hukum dan politik
5. Mampu mengoordinasikan tindak lanjut alternatif kebijakan kepada OPD terkait di
bidang pemerintahan hukum dan politik.

Peran dan fungsi Staf Ahli Bupati akan berjalan dengan efektif jika seorang
Staf Ahli dapat diposisikan sebagai Guru dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
dan poros penasihat di jalur birokrasi, serta sebagai seorang yang ahli dalam memberikan
polici Advice yang tepat kepada Pengambil Kebijakan, sehingga kendala pelaksanaan
peran dan fungsi staf ahli bisa teratasi.

Untuk dapat memposisikan peran dan fungsi sebagaimana yang diharapkan,


maka Sfat Ahli Bupati bidang pemerintahan hukum dan politik harus melakukan langkah-
langkah sebagai berikut :

1. Selalu aktif menjalankan komunikasi kedinasan secara horisontal, yaitu dengan para
Asisten dan semua pimpinan OPD, terkait permasalahan di bidang Pemerintahan,
hukum dan politik, sehingga memperoleh informasi yang dibutuhkan, guna bahan
kajian strategis untuk disajikan kepada Bupati. Kecakapan berkomunikasi sesuai
bidang tugas staf ahli sangat dibutuhkan, sehingga pertimbangan-pertimbangan, saran
dan masukan Staf Ahli menjadi sangat dibutuhkan oleh OPD. Komunikasi dengan
OPD yang efektif akan menjadikan bersinerginya dalam pelaksanakan proses
pengambilan keputusan antara kepentingan publik dan aspek teknis. Dengan
memperhatikan kedua aspek tersebut, menjadikan setiap analisis, kajian, telaah, dan
rekomendasi kebijakan yang disajikan kepada Bupati, dapat diterima sebagai input
kebijakan yang tepat.
2. Staf Ahli harus mampu menjalankan komunikasi vertikal, yaitu dengan Sekretaris
Daerah dan Bupati/Wakil Bupati. Kunci sukses komunikasi dengan pimpinan adalah
tersambungnya bukan hanya ikatan kedinasan, tetapi juga non kedinasan. Komunikasi
yang tepat membutuhkan waktu dan situasi yang tepat. Sehingga Staf Ahli harus
mampu menempatkan diri pada waktu dan situasi yang tepat saat memberikan Advice
kepada pimpinan. Rekomendasi yang baik, jika disajikan pada waktu yang tidak tepat,
maka akan mendapatkan respon dan tanggapan yang kurang baik. Oleh karena itu
menempatkan waktu dan situasi yang tepat menjadi sangat penting dalam
berkomunikasi dengan pimpinan.
3. Aktif menggali ilmu dengan cara membaca. Prinsip dasar ilmu pengetahuan dan
informasi itu tidak akan datang sendiri, tetapi harus dicari, guna menjadi dasar
penyusunan kajian dan analisis yang strategis. Gudang ilmu di lingkup pemerintah
Daerah Kabupaten adalah Perpustakaan Daerah. Maka tempat berkantor yang ideal
bagi Staf Ahli Bupati adalah yang dekat dengan Perpustakaan, dengan harapan Staf
Ahli bisa dijadikan Perpustakaan berjalan, karena Staf Ahli Bupati memiliki
segudang ilmu yang dapat dijadikan sebagai bahan policy Advice bagi Bupati dan
dijadikan sebagai Guru oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
4. Aktif menjalin komunikasi dengan sumber-sumber ilmu dan informasi, seperti tokoh
agama, tokoh pendidikan, pegiat literasi, pakar hukum, dan lain-lain. Selain
perpustakaan, para tokoh tersebut adalah merupakan gudang ilmu dibidangnya
masing-masing. Seorang Staf Ahli harus menjadi orang yang generalis, bukan
spesialis. Artinya mampu memahami semua persoalan secara makro, karena yang
bersifat mikro harus dipahami oleh Dinas Teknis.
5. Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, hukum dan politik harus mempunyai
kompetensi intelektual sehingga mampu dan menguasai pengetahuan tentang analisis
dinamika sosial kemasyarakatan, terampil dalam menyusun kertas kerja dan analisa
perubahan sosial, menyusun kajian dan analisis berkaitan dengan pelaksanaan otonomi
daerah, pemerintahan desa, pertanahan, hubungan antar lembaga pemerintah dan non
pemerintah, kerjasama antar daerah dan pengembangan wilayah serta batas wilayah,
pembinaan kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat, ketentraman dan kepentingan
umum, produk hukum daerah, politik dalam negeri termasuk didalamnya pelaksanaan
pemilu dan partai politik.

C. KESIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI

Untuk dapat mewujudkan dan mengoptimalkan kinerja Staf Ahli Bupati


Bidang Pemerintahan hukum dan politik, sebagai pejabat yang diakui eksistensinya
dalam memberikan Advice kepada Bupati dan Sekretaris Daerah, maka seorang Staf
Ahli Bupati harus mampu menganalisa dan membuat kajian secara cermat, sehingga
rekomendasi yang disajikan kepada pengambil kebijakan akan diterima sebagai
langkah yang tepat. Demikian juga seorang Staf Bupati akan selalu dibutuhkan dan
dipandang sebagai guru dan pembimbing bagi Organisasi Perangkat Daerah, maka
seorang Staf Ahli harus memiliki wawasan yang luas tentang ilmu pengetahuan, maka
seorang staf ahli harus giat membaca dan up to date terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang pemerintahan, hukum dan politik.

Guna mewujudkan keberadaan seorang Staf Ahli Bupati yang memiliki


kinerja yang baik, maka dapat disimpulkan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Staf Ahli Bupati harus selalu aktif menjalankan komunikasi kedinasan secara
horisontal dan vertikal agar keberadaan Staf Ahli Bupati ini benar-benar
dibutuhkan oleh pengambil kebijakan dan juga oleh Organisasi Perangkat Daerah.
2. Staf Ahli Bupati harus selalu aktif menggali ilmu dengan cara membaca, maka
keberadaannya harus dekat dengan perpustakaan, sehingga bisa diidentikkan
dengan Perpustakaan Berjalan, agar bisa menjadi guru bagi Organisasi Perangkat
Daerah dan mampu menjadikan setiap analisis, kajian, telaah, dan rekomendasi
kebijakan yang disajikan kepada Bupati, dapat diterima sebagai input kebijakan
yang tepat.
3. Staf Ahli Bupati harus senantiasa aktif menjalin komunikasi dengan sumber-
sumber ilmu dan informasi, agar mampu dan menguasai pengetahuan tentang
analisis dinamika sosial kemasyarakatan, terampil dalam menyusun kertas kerja.

Ada beberapa saran untuk jabatan Staf Ahli Bupati Bidang pemerintahan,
hukum dan politik, agar dapat bekerja optimal dalam pelayanan informasi, data dan
analisis kepada Bupati, antara lain :

1. Staf Ahli Bupati Bidang pemerintahan, hukum dan politik harus memiliki
wawasan yang luas terkait persoalan/dinamika pemerintahan, hukum dan politik di
daerah, maka harus giat membaca.
2. Staf Ahli Bupati Bidang pemerintahan, hukum dan politik harus memiliki
kemampuan komunikasi yang efektif, baik vertikal maupun horisontal, agar
keberadaanya betul-betul dibutuhkan oleh pengambil kebijakan dan juga
Organisasi Perangkat Daerah.
3. Sfaf ahli bidang pemerintahan, hukum dan politik mampu melaksanakan observasi
kondisi sosial politik yang berkembang ditengah masyarakat dan menjalin
komunikasi yang baik dengan tokoh-tokoh yang keberadaanya betul-betul
mewakili masyarakat yang memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan fungsi dan
tugas birokrasi.
4. Staf ahli Bidang pemerintahan, hukum dan politik harus memiliki kompetensi
intelektual dan kapabilitas, sehingga mampu menganalisa dengan cermat dan cepat
beradaptasi terhadap perubahan sosial di masyarakat, sehingga dapat memberikan
telaah yang berkualitas kepada pengambil kebijakan.
5. Perlu diusulkan dalam analisa jabatan, yaitu staf teknis yang membantu Staf Ahli
Bupati, agar mampu membuat analisa kebijakan dalam jumlah yang banyak dan
dengan waktu yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai