Keberadaan Staf Ahli Bupati ini sangat diperlukan, mengingat antara lain : 1)
meningkatnya kompleksitas persoalan yang harus dihadapi Bupati; 2) pertimbangan
antara nilai-nilai normatif dengan nilai-nilai kemanusiaan jika terjadi benturan
dihadapkan Bupati sebagai pejabat publik.; 3) terbatasnya sumber daya yang ada pada
Organisasi Perangkat Daerah, sehingga perlu pertimbangan dalam perumusan kebijakan
yang akurat.
Sebagai Staf Ahli Bupati yang peran utamanya adalah policy Advice bagi
Bupati, maka kemampuan ketrampilan dan kompetensi seorang Staf Ahli Bupati untuk
mampu mengidentifikasi dan menganalisa isu-isu strategis daerah serta mempunyai
kompetensi kebijakan tingkat daerah menjadi sangat penting untuk dikuasai, sehingga
Staf Ahli bisa menjadi guru bagi Organisasi Perangkat Daerah.
Namun dalam realitas birokrasi posisi Staf Ahli tidak bisa menjalankan tugas
dengan optimal sebab sekadar sebagai pemberi saran dan masukan atas kebijakan. Peran
Staf Ahli cenderung tidak begitu berperan jika dibandingkan Kepala Dinas/Badan yang
memiki kegiatan sekaligus didukung dengan anggaran guna merealisasiakan program
program daerah yang terkait dengan bidang pemerintahan hukum dan politik. Sehingga
aspirasi masyarakat terkait dengan kebijakan daerah dibidang pemerintahan hukum dan
politik tidak bisa diakomodasi dan difasilitasi oleh Staf ahli. Staf Ahli sering kali kurang
berperan di lingkungan birokrasi pemerintahan dan kurang peka dalam menangkap
aspirasi publik yang berkembag di lapangan.
Staf Ahli Bupati Bidang politik hukum dan pemerintahan secara khusus
memiliki tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Bupati
mengenai aspek analisis pemerintahan hukum dan politik, yang terkait dengan
penyelenggaraan pemerintahan daerah serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
Peran dan fungsi Staf Ahli Bupati akan berjalan dengan efektif jika seorang
Staf Ahli dapat diposisikan sebagai Guru dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
dan poros penasihat di jalur birokrasi, serta sebagai seorang yang ahli dalam memberikan
polici Advice yang tepat kepada Pengambil Kebijakan, sehingga kendala pelaksanaan
peran dan fungsi staf ahli bisa teratasi.
1. Selalu aktif menjalankan komunikasi kedinasan secara horisontal, yaitu dengan para
Asisten dan semua pimpinan OPD, terkait permasalahan di bidang Pemerintahan,
hukum dan politik, sehingga memperoleh informasi yang dibutuhkan, guna bahan
kajian strategis untuk disajikan kepada Bupati. Kecakapan berkomunikasi sesuai
bidang tugas staf ahli sangat dibutuhkan, sehingga pertimbangan-pertimbangan, saran
dan masukan Staf Ahli menjadi sangat dibutuhkan oleh OPD. Komunikasi dengan
OPD yang efektif akan menjadikan bersinerginya dalam pelaksanakan proses
pengambilan keputusan antara kepentingan publik dan aspek teknis. Dengan
memperhatikan kedua aspek tersebut, menjadikan setiap analisis, kajian, telaah, dan
rekomendasi kebijakan yang disajikan kepada Bupati, dapat diterima sebagai input
kebijakan yang tepat.
2. Staf Ahli harus mampu menjalankan komunikasi vertikal, yaitu dengan Sekretaris
Daerah dan Bupati/Wakil Bupati. Kunci sukses komunikasi dengan pimpinan adalah
tersambungnya bukan hanya ikatan kedinasan, tetapi juga non kedinasan. Komunikasi
yang tepat membutuhkan waktu dan situasi yang tepat. Sehingga Staf Ahli harus
mampu menempatkan diri pada waktu dan situasi yang tepat saat memberikan Advice
kepada pimpinan. Rekomendasi yang baik, jika disajikan pada waktu yang tidak tepat,
maka akan mendapatkan respon dan tanggapan yang kurang baik. Oleh karena itu
menempatkan waktu dan situasi yang tepat menjadi sangat penting dalam
berkomunikasi dengan pimpinan.
3. Aktif menggali ilmu dengan cara membaca. Prinsip dasar ilmu pengetahuan dan
informasi itu tidak akan datang sendiri, tetapi harus dicari, guna menjadi dasar
penyusunan kajian dan analisis yang strategis. Gudang ilmu di lingkup pemerintah
Daerah Kabupaten adalah Perpustakaan Daerah. Maka tempat berkantor yang ideal
bagi Staf Ahli Bupati adalah yang dekat dengan Perpustakaan, dengan harapan Staf
Ahli bisa dijadikan Perpustakaan berjalan, karena Staf Ahli Bupati memiliki
segudang ilmu yang dapat dijadikan sebagai bahan policy Advice bagi Bupati dan
dijadikan sebagai Guru oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
4. Aktif menjalin komunikasi dengan sumber-sumber ilmu dan informasi, seperti tokoh
agama, tokoh pendidikan, pegiat literasi, pakar hukum, dan lain-lain. Selain
perpustakaan, para tokoh tersebut adalah merupakan gudang ilmu dibidangnya
masing-masing. Seorang Staf Ahli harus menjadi orang yang generalis, bukan
spesialis. Artinya mampu memahami semua persoalan secara makro, karena yang
bersifat mikro harus dipahami oleh Dinas Teknis.
5. Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, hukum dan politik harus mempunyai
kompetensi intelektual sehingga mampu dan menguasai pengetahuan tentang analisis
dinamika sosial kemasyarakatan, terampil dalam menyusun kertas kerja dan analisa
perubahan sosial, menyusun kajian dan analisis berkaitan dengan pelaksanaan otonomi
daerah, pemerintahan desa, pertanahan, hubungan antar lembaga pemerintah dan non
pemerintah, kerjasama antar daerah dan pengembangan wilayah serta batas wilayah,
pembinaan kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat, ketentraman dan kepentingan
umum, produk hukum daerah, politik dalam negeri termasuk didalamnya pelaksanaan
pemilu dan partai politik.
1. Staf Ahli Bupati harus selalu aktif menjalankan komunikasi kedinasan secara
horisontal dan vertikal agar keberadaan Staf Ahli Bupati ini benar-benar
dibutuhkan oleh pengambil kebijakan dan juga oleh Organisasi Perangkat Daerah.
2. Staf Ahli Bupati harus selalu aktif menggali ilmu dengan cara membaca, maka
keberadaannya harus dekat dengan perpustakaan, sehingga bisa diidentikkan
dengan Perpustakaan Berjalan, agar bisa menjadi guru bagi Organisasi Perangkat
Daerah dan mampu menjadikan setiap analisis, kajian, telaah, dan rekomendasi
kebijakan yang disajikan kepada Bupati, dapat diterima sebagai input kebijakan
yang tepat.
3. Staf Ahli Bupati harus senantiasa aktif menjalin komunikasi dengan sumber-
sumber ilmu dan informasi, agar mampu dan menguasai pengetahuan tentang
analisis dinamika sosial kemasyarakatan, terampil dalam menyusun kertas kerja.
Ada beberapa saran untuk jabatan Staf Ahli Bupati Bidang pemerintahan,
hukum dan politik, agar dapat bekerja optimal dalam pelayanan informasi, data dan
analisis kepada Bupati, antara lain :
1. Staf Ahli Bupati Bidang pemerintahan, hukum dan politik harus memiliki
wawasan yang luas terkait persoalan/dinamika pemerintahan, hukum dan politik di
daerah, maka harus giat membaca.
2. Staf Ahli Bupati Bidang pemerintahan, hukum dan politik harus memiliki
kemampuan komunikasi yang efektif, baik vertikal maupun horisontal, agar
keberadaanya betul-betul dibutuhkan oleh pengambil kebijakan dan juga
Organisasi Perangkat Daerah.
3. Sfaf ahli bidang pemerintahan, hukum dan politik mampu melaksanakan observasi
kondisi sosial politik yang berkembang ditengah masyarakat dan menjalin
komunikasi yang baik dengan tokoh-tokoh yang keberadaanya betul-betul
mewakili masyarakat yang memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan fungsi dan
tugas birokrasi.
4. Staf ahli Bidang pemerintahan, hukum dan politik harus memiliki kompetensi
intelektual dan kapabilitas, sehingga mampu menganalisa dengan cermat dan cepat
beradaptasi terhadap perubahan sosial di masyarakat, sehingga dapat memberikan
telaah yang berkualitas kepada pengambil kebijakan.
5. Perlu diusulkan dalam analisa jabatan, yaitu staf teknis yang membantu Staf Ahli
Bupati, agar mampu membuat analisa kebijakan dalam jumlah yang banyak dan
dengan waktu yang cukup.