Anda di halaman 1dari 47

Peran Publikasi Ilmiah

Dalam Karir Dosen

Dr. Lukman
Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI Jawa Tengah
Pakar Publikasi dan Jurnal Kemenristek/BRIN
Profil
Pengalaman:
1. Sekretaris LLDIKTI VI Jawa Tengah
2. Pakar Publikasi/Jurnal Kemenristek/BRIN 2020-Skerang
3. Kepala Sub.Direktorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah – Kemenristek/BRIN (2018- 2020
4. Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
5. Peneliti ilmu Informasi, Pusat Penelitian Informatika-LIPI (2015-2018)
Pendidikan: 6. Peneliti Dokumentasi dan Informasi, PDII-LIPI (2011-2015)
1. Doktor Ilmu Komputer Universitas Indonesia 7. Ka.Sub.Bid. Pangkalan Data PDII-LIPI (2008-2011)
2. Magister Ilmu Informasi dan Perpustakaan- Universitas Indonesia
3. Teknik Kimia, Universitas Diponegoro
4. Kimia Industri, Universitas Padjajaran 3
IPR
35 9
Publikasi
Ilmiah Buku

Network

Kompas
OUTLINE
Pentingnya Publikasi Ilmiah

Manajemen Publikasi Ilmiah

Publikasi Berintegritas
PUBLIKASI SEBAGAI PERSYARATAN WORLD CLASS UNIVERSITY

World Class
University

World Class International Citation/


Comptencies Recognition Webometrick

Quality Information and Network Publications


Knowledge Resources

Research &
Development
University
Kultur di Perguruan Tinggi selalu mendorong prestasi untuk mendapatkan posisi tinggi (rank) dalam
arena “WCU’s Ranking”. Dan kita mengetahui bahwa publikasi dan sitasi merupakan kriteria
dalam penilaian perangkingan tersebut.
Perbandingan Publikasi di Asean
CAPAIAN PUBLIKASI INDONESIA SUDAH BAIK, TETAPI PERLU DITINGKATKAN LAGI
KUALITASNYA, DAN YANG LEBIH PENTING ADALAH DAPAT DIPRODUKSI/DIHILIRKAN,
SEHINGGA LEBIH DIRASAKAN MANFAATNYA SECARA LANGSUNG OLEH MASYARAKAT.

Real time
Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan
Jabatan/Pangkat Dosen
Pedoman Operasional
Penilaian Angka Kredit
Kenaikan Jabatan/
Pangkat Dosen
Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan
Jabatan/Pangkat Dosen
Analisis Kinerja dan Output Riset Nasional

sinta.ristekbrin.go.id
Sinta telah terintegrasi dan
menjadi Rujukan Aktivitas Riset di Indonesia

MOU Integrasi Data


Integrasi data Sinta Ristek -LPDP

Internal
Nasional Internasional
Kemenristekdikti

Sinta- Sinta-Scopus
Sinta-Sister
Perpusnas
RI
Sinta-Ditjen Sinta-Web of
Sinta-PDDIKTI Science
KI
Sebagai Basis Sistem Remunerasi di beberapa PT
Berdasar skor Sinta 2017-2019

http://sinta.ristekbrin.go.id/authors
Roadmap Sinta
Jogja 30 Januari, Jakarta, 18
2017 (Rakernas Makasar 10
Oktober 2017
Ristekdikti) Agustus, 2017
Surat Edaran
Launching Sinta (Hakteknas)
Dirjen SDID
1.0 dan Sinta 2.218 Pemberian
mendaftar di
Award I Author SINTA
Sinta 28 Juli 2018
Verified AWARD II
Jogja, 17 Sinta Goes
Global
Nopember 2016
Penugasan 2019-2020
Pengembangan SiNTA Goes
SINTA Jakarta 4 Quality
Posisi 4 Juli
Agustus, 25.472 Author ( 9 Jan 2018
2017 Verified 2018) Sinta
Potensi Launching 959 Jurnal Award 3
>4.500 → PT Sinta 2.0 74.096 Author
>260.000 → Dosen Verified
1.500 Jurnal
>20.000 → Jurnal,
Namun publikasi
belum terintegrasi,
sehingga sulit
untuk dievaluasi
kinerja Dosen, PT
dan Jurnal.
200.000 Author
Verified
5.000 Jurnal
Statistik User dan Dokumen SINTA

Catatan:
❑ Author yang terdaftar sudah 74% dari seluruh dosen;
❑ Belum banyak Author dari Lemlitbang LPNK dan K/L sudah mendaftar;
❑ Author yang belum mendaftar ada 2 kemungkinan:
✓ Belum mau/ tidak tahu cara mendaftar;
✓ Belum punya publikasi.
Interoperabilitas dan Integrasi Data
Akreditasi Jurnal WoS
Nasional Google Scholar

Sistem Informasi
SISTER Penelitan dan
(Kenaikan Pengabdian
Jabatan Dosen)
Buku, ISBN
(Perpustakaan
Database Dosen Nasional)
(PD-Dikti) dan Peneliti
Kekayaan
Intelektual
LPDP (Dana Riset) (Patent dll..)
Protipe Riset
Progres Pemanfaatan SINTA
Pemeringkatan Peneliti, Institusi,
Prodi, Fakultas, Universitas

Profil Analisis Penulis, Institusi,


Subyek, Prodi, dan Jurnal
Author Score Sinta Series
Komponen Kode Bobot Disclaimer
Penilaian
Jumlah Dokumen Artikel Jurnal di A Q1=40 Misconduct
Scopus Q2=40
Q3=35
Q4=30
NoQ=30
Jumlah Dokumen non Jurnal di Scopus B 15 Misconduct

Jumlah Sitasi di Scopus C 4 Self Citation


Jumlah Sitasi di GoogleScholar D 0.5 Self Citation

Jumlah Sinta (S1-S6) E S1=25 (non Scopus)


S2=25
S3=20
S4=20
S5=15
S6=15
Catatan: 1: Cut off 1000 sitasi GS jika>1000 maka dianggap 1000 sitasi
PHILOSOFI SINTA AWARD

FUNGSI SINTA

PENDATAAN RISET
PEMETAAN RISET
PENGUKURAN
KINERJA RISET

Bermasalah
Manajemen
Publikasi Ilmiah
Manajemen Publikasi Ilmiah

Kajian/ Publikasi Dampak


Penelitian Publikasi
(Science Metrics)
Google, Scholar, Scopus, Sinta)
A.Pencarian Tempat Publikasi
(Garuda, Sinta, DOAJ, Scimago)

B.Petunjuk Penulisan (selingkung)


(Format, Templat Penulisan, Latex) Promosi
(Research Gate, Academia Edu)
C. Penelusuran Referensi Ilmiah
(, GARUDA, DOAJ, Dimension, Openknowledge)

D. Pengelolaan Referensi Artikel


(Mendeley, zotero, endnote, Citavi)

E. Kaidah Substansi Ilmiah Review/


(Judul, Abstrak, Pendahuluan, Metode, Pembahasan, Kesimpulan dan Saran
Editing
F. Pengecekan Tata Bahasa (Grammarly)
G. Etika Publikasi (Plagiarisme)
(Ithenticat, Iturnitin, Plagscan) Manuskrip
Perangkat Riset dan Publikasi Ilmiah
Referensi Alat Untuk Menulis
Tempat Publikasi
Berbayar
Manajemen Referensi

Gratis Identitas Penulis


Pengecekan Tata Bahasa

Paten
Pengecekan Kemiripan
BERKARYA SECARA
BERINTEGRITAS
Etika Publikasi
Ragam Penyimpangan Karya Ilmiah
4 5 6
1 2 3
Kepengarangan Konflik Pengajuan
Fabrikasi Falsifikasi Plagiat
tidak sah kepentingan jamak

Membuat “Mengubah “Menjiplak “Menambah atau “Kompromi atau “Publikasi


untuk menipu untuk menipu” Karya Orang mengurangi penyimpangan berulang atas
Lain” nama pengarang dari netralitas” satu artikel yang
“Menggunakan secara tidak etis” sama”
sumber acuan “Manipulasi agar
tanpa jumlah artikel
mengakui” banyak”
“Calo Akademik”
Investigasi Kasus (26 Oktober 2018)

Perbandingan Sitasi Negara Lain (Normal) Indonesia Terindikasi Kartel Sitasi


Kesimpulan dan Tindak Lanjut
Kesimpulan Terduga melakukan Praktek
langsung maupun tidak langsung:
1. Mafia Publikasi
2. Kartel Sitasi
3. Calo Akademik
KASUS Sinta 2020
Aduan 1 (PM 28 Mei 2020)
Metodologi Akuisisi Data terkait Author Score SINTA 2020
1. Dokumen artikel jurnal, prosiding, book chapter internasional bereputasi diambil
SINTA Aneh menggunakan metode sinkronisasi SCOPUS ke SINTA
2. Label Quartile (Q1-Q4) terjadi perubahan referensi dimana yang sebelumnya
menggunakan data SJR SCIMAGO maka sejak Mei 2020 dirubah menggunakan
Citescore Quartile dari SCOPUS. Ini mengakibatkan kemungkinan adanya
perbedaan Q1-Q4 antara versi SJR Scimago dan citescore Scopus.
3. Label Q1-Q4 hanya berlaku untuk artikel jurnal, untuk artikel conference tetap dinilai
sebagai conference walaupun mempunyai nilai Q1-Q44.
4. Dokumen jurnal terakreditasi diakuisisi menggunakan sinkronisasi SINTA ke profil
Google Scholar jurnal yang bersangkutan serta sinkronisasi artikel profil author.
5. Akreditasi Jurnal Nasional dengan score S1 s,d S6 diambil dari relasi data tahun
terbit artikel, tahun status akreditasi, dan profil jurnal di google scholar

Sinta tidak memberikan label Scopus Quartile,


yang memberikan label adalah scopus Sinta memberikan
apa adanya dari scopus dengan mekanisme sinkronisasi
Viral di Sosial Media (29 Mei 2020)

Permasalahan Hyperauthorship membandingkan


kasus 2018 dan top di Sinta Series 2020
Author Score Sinta Series
Komponen Kode Bobot Disclaimer
Penilaian
Jumlah Dokumen Artikel Jurnal di A Q1=40 Misconduct
Scopus Q2=40
Q3=35
Q4=30
NoQ=30
Jumlah Dokumen non Jurnal di Scopus B 15 Misconduct

Jumlah Sitasi di Scopus C 4 Self Citation


Jumlah Sitasi di GoogleScholar D 0.5 Self Citation

Jumlah Sinta (S1-S6) E S1=25 (non Scopus)


S2=25
S3=20
S4=20
Nama2 Diaspora yang baru pulang di PT kecil S5=15
S6=15
Catatan: 1: Cut off 1000 sitasi GS jika>1000 maka dianggap 1000 sitasi
Hyperauthorship
Bidang Particle Physics Bidang Biomedical Research

Kesimpulan: Hyperauthorship di bidang Sumber:


tertentu dimungkinkan Selama sesuai kaidah Journal of the American Society for Information Science and Technology
Volume 52 Issue 7 2001
dan etika penelitian terutama kontribusi author

Lebih dari 1000


nama dari 100
negara
Sumber:
https://www.nature.com/articles/d41586-019-03862-0
Hyperauthorship Sinta 2020

2 3
Investigasi Suharyo Sumowidagdo (1)
Identitas
1 Dasar Valid
Investigasi Suharyo Sumowidagdo (2)

Suharyo Sumowidagdo mendapat Score tertinggi karena Memiliki Publikasi di Jurnal


terindeks Scopus Q1, Q2 dengan Sitasi di Scopus
Investigasi Suharyo Sumowidagdo (3)

Lebih dari 2 ribu Author


Ratusan Negara
Investigasi Suharyo Sumowidagdo (4)

ALICE Collaboration

Paper 10 Halaman, 1003 Author


Investigasi Agus Sudaryanto (1)
Identitas

2 Dasar Valid

Saat ini sedang studi


S3 di Taiwan
Investigasi Agus Sudaryanto (2)

Agus Sudaryanto mendapat Score tertinggi karena Memiliki Publikasi di Jurnal terindeks Scopus Q1
dengan Sitasi di Scopus
Investigasi Agus Sudaryanto (3)

989 Author
Investigasi Agus Sudaryanto (4)

Paper 70 Halaman
Investigasi Indah Suci Widyahening (1)
3 Identitas
Dasar Valid
Investigasi Indah Suci Widyahening (2)

Indah Suci Widyahening mendapat Score tertinggi karena Memiliki Publikasi di Jurnal terindeks
Scopus Q1-Q4, Non Q, Sitasi Scopus dengan Sitasi di Scopus
Investigasi Indah Suci Widyahening (3)

1.022 Author
Investigasi Indah Suci Widyahening (4)

NCD Risk Factor Collaboration (NCD-RisC)*


Kesimpulan Kasus Sinta 2020 (Hyperauthor)
1. Publikasi yg authorsnya banyak sekali dan dipermasalahkan yang terkategori
Hyperauthorship "BUKAN FIRST AUTHOR di Sinta baru bberapa author, dan di
dunia ini hanya bidang tertentu saja dengan kompleksitas khusus berdasarkan
kebutuhan projek penelitian besar yang mendunia.
2. Penulis yang ada di Sinta secara alami tidak manipulasi authorship dengan cara yang
tidak etis membayar untuk bisa jadi co-author, namun konteks penelitian yang global
dan memerlukan keterlibatan partisipasi setiap author di setiap negara sehingga
comprehensive. Ini yg sebenarnya kita perlukan institusi dan negara untuk menaikkan
performance riset di tingkat dunia.
3. Jurnal tempat paper publikasi hyperauthor yang dipermasalahkan ada di Posisi yang
bergengsi Q1-Q2. Untuk bisa masuk jurnal tersebut seperti di Nature/Lancet tidaklah
mudah, rejectionnya tinggi sekali, di situ ada level international networking, leading
edge problem, outcome yg punya impact. Wajar saja publikasi di Nature, Science,
Lancet dan yg selevel berdampak pada stasi sangat tinggi. Permasalahan first author
sebagai ukuran terlalu dipaksakan, dan bisa dilihat publikasi top researchers,
namanya tidak.muncul di depan, dan tidak dikaitkan dengan perhitungan angka kredit
untuk kenaikan jenjang jabatan.
Kesimpulan Kasus Sinta 2020 (Hyperauthor)

4. Beberapa penulis ternama bahkan pemenang nobel sekalipun yang ada di kampus
dan membimbing mahasiswa selalu menempatkan di akhir authors' list. Sinta sejauh ini
telah memberi kemudahan dan transparansi kinerja riset setiap peneliti, yg bisa dengan
mudah dicek secara online. Kasus banyak Co-author dan first author perlu dibedakan
dgn kinerja hasil publikasi dan sitasi yg sangat banyak dalam waktu singkat satu dua
tahun terakhir, yg datang dari "QUESTIONABLE JOURNALS“ (KASUS SINTA AWARD
2018). Bisa dicek di Sinta, banyak sekali kasus demikian, dan ini terbuka secara
gamblang.
5. Sitasi yang merujuk paper tersebut juga tidak direkayasa dan semuanya alami bisa
dibuktikan dengan siapa yang mengutip di jurnal apa dan kaitannya seperti apa beda
dengan Kasus Sinta Award 2018 yang menjadi kartel sitasi kutip mengutip sesame
anggota dan tidak ada kaitannya.
6. Sebelum ada rujukan resmi kriteria dan ukuran baku dan peringkat, biarlah Sinta
seperti apa adanya sekarang, dan masyarakat bisa mendapatkan pembelajaran.
7. Perlu diwaspadai bangkitnya kembali Mafia Publikasi, Kartel Sitasi dan Calo
Akademik, sehingga proses pembinaan dan sosialusasi mutlak diperlukan
Bangkitnya kembali Mafia Publikasi dan Calo Akademik

Anda mungkin juga menyukai