Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN KOMPRESOR

No. Dokumen : SOP /400/432.302.10/2017


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 17/Maret/2017

Halaman :1/3

UPT PUSKESMAS ABDURASID, S.Kep.Ns.MM.


BATUMARMAR 19670905 199103 1 010
1. Pengertian Kompresor adalah suatu alat yang digunakan untuk
menyimpan tekanan udara untuk menggerakkan dental unit.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah
menggunakan kompresor
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Batumarmar Nomor
SK/18.2/432.302.10/2017 tentang Pelayanan Klinis di UPT
Puskesmas Batumarmar.
4. Referensi Buku manual Kompresor ABN SC 25 H

5. Prosedur 1. Petugas menutup/putar switch saluran udara searah jarum


jam pada kompresor
2. Petugas memasang catu daya listrik dari kompresor ke
stop kontak
3. Kompresor akan mengisi udara sampai penuh hingga
otomatis mati/berhenti sendiri
4. Petugas mematikan/mencabut catu daya listrik kompresor
dari stop kontak bila pelayanan sudah selesai.
5. Petugas membuang sisa udara dalam kompresor dengan
membuka switch saluran udara hingga habis, dengan
memperhatikan jarum pada regulator menunjuk sampai
angka nol.

1/1
6. Diagram Alir
Menutup saluran udara

Memasang catu daya listrik

Kompresor mengisi udara otomatis

Mematikan kompresor

Membuang sisa udara


kompresor

7. Unit Terkait Pendaftaran, Kesgilut, Apotek

8. Rekaman Historis
Diberlakukan
No Halaman Yang Diubah Perubahan
Tanggal

1/2
PENCABUTAN GIGI DENGAN ANASTHESI INJEKSI
No. Dokumen : SOP / / 432.302.10 / 2017
No. Revisi :0
DAFTAR
Tanggal Terbit :
TILIK
Tanggal Mulai Berlaku :
Halaman : 1/1

Unit : Puskesmas Batumarmar

Nama Petugas :

Tanggal Pelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak TB.


.
1. Apakah petugas memberi salam & menyebut nama pasien
sesuai dengan namanya?
2. Apakah petugas menyiapkan alat dan bahan?
3. Apakah petugas mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi?
4. Apakah petugas mencuci tangan dengan sabun dan
memakai masker?
5. Apakah petugas memastikan pasien dalam kondisi fisik baik
dan siap untuk dilakukan anastesi?
(tensi normal 120/80 mmHg pada pasien usila dan pre
hipertensi toleransi hingga 140/90 mmHg, lambung tidak
dalam kondisi kosong GDA <200 mg/dl, GDP <120 mg/dl
dan GD 2 jam PP < 140mg/dl)
6.
Bila kondisi pasien tidak baik, apakah petugas menunda
7. pencabutan?
Apakah petugas mempersilahkan pasien mengisi dan
menandatangani informed consent pelaksanaan anastesi
8. dan pencabutan?
Apakah petugas menyiapkan obat anastesi lokal dalam
9. syringe disposable 3 cc?
Apakah petugas mengulasi daerah yang akan dianastesi
10. dengan povidon iodine dan kapas?
Apakah petugas melakukan anastesi dengan teknik yang
11. sesuai dengan gigi yang akan dicabut?
12. Apakah petugas observasi kondisi pasien?
Bila telah terjadi parestesi pada gigi yang bersangkutan,
apakah petugas melakukan pemisahan gigi dari soketnya
13. dengan bein?
Apakah petugas melanjutkan pencabutan dengan tang yang
14. sesuai dengan gigi yang akan dicabut?
Apakah petugas pasca pencabutan memeriksa kelengkapan
15. struktur gigi yang dicabut dan kondisi soket?
16. Apakah petugas mencuci tangan setelah perawatan?
17. Apakah pasien diberi instruksi pasca pencabutan?
Apakah petugas mencatat di kartu status dan register
harian?

1/3
1/4

Anda mungkin juga menyukai