Disusun Oleh :
1. Briand Van Ibrahimovic
2. Asa Izzah Wahyuni
3. Boy Fernanda
4. Mella Ifiana Aero Padika
5. Rahma Yuliana
6. Salsabillah Ahzarah F.M
7. Sholekah Budi Rahayu
8. Dicky Wahyu Kamarudin
9. Fauzan Mufthi Hakim
10. Nur Azizah Resty
Menyetujui.
Kepala SMA WIJAYA SURABAYA
II
SURAT PERNYATAAN KEORISINILAN KARYA TULIS
III
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul "Laporan hasil kunjungan study tour ke
Yogyakarta " ini dengan baik tanpa ada halangan. Laporan Kegiatan Study Tour
ini berisi tentang seluruh kegiatan Study Tour yang dilaksanakan siswa-siswa
SMA WIJAYA SURABAYA
Terselesaikannya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Kepada tim/kelompok yang sangat kompak dalam pengerjaan karya tulis
ini dengan baik.
2. Narasumber terpecaya dalam pengerjaan ini yang sudah banyak
membantu.
3. Ibu Lisana Puji Astuti, S.SN
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kami. Selain itu, kami
berharap semoga laporan karya wisata ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun
dan dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus-
tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Semoga dengan kami membuat karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan
memberikan motivasi bagi para pembacanya, khususnya bagi kami dan bagi para
generasi muda yang akan datang.
Kelompok (4)
IV
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................I
Halaman Pengesahan ..............................................................................................II
Surat Pernyataan Keorisinilan................................................................................III
Kata Pengantar.......................................................................................................IV
Daftar Isi .................................................................................................................V
BAB I Pendahuluan .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II Kajian Pustaka.............................................................................................3
2.1 Pengertian Pariwisata......................................................................................3
2.2 Pengertian Wisatawan.....................................................................................5
2.3 Pengertian Pariwisata sebagai suatu industri..................................................6
BAB III Metode Penulisan ......................................................................................7
3.1 Lokasi dan Waktu penelitian ..........................................................................7
3.2 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................7
3 3 Instrumen Penelitian .......................................................................................9
BAB IV Pembahasan.............................................................................................10
4.1 Monjali..........................................................................................................10
4.2 Pantai Kukup.................................................................................................11
4.3 Bakpia Wong ................................................................................................11
4.4 Heha Sky.......................................................................................................12
4.5 Malioboro .....................................................................................................12
BAB V Penutup .....................................................................................................14
5.1 Kesimpulan...................................................................................................14
5.2 Saran .............................................................................................................14
V
Daftar Pustaka........................................................................................................15
Lampiran ...............................................................................................................16
VI
BAB I
PENDAHULUAN
Secara geografis, Yogyakarta juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek
wisata yang terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan
menjadi motor kegiatan perekonomian Yogyakarta yang secara umum bertumpu
pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan restoran; serta
pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier effect)
yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan
wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap
perekonomian daerah sangat signifikan.
1
1.3 Tujuan Penulisan
Kegiatan study tour pada dasarnya tidak hanya untuk sarana refreshing saja,
tetapi yang terpenting haruslah memiliki beberapa tujuan antara lain:
a) Untuk menambah pengetahuan serta wawasan tentang kondisi
suatu obyek wisata
b) Untuk mengetahui proses berlangsungnya study tour
c) Untuk mengkolaborasikan konsep dari kelas dengan yang ada di
lingkungan
d) Untuk mengkolaborasikan konsep dari kelas dengan yang ada di
lingkungan
e) Untuk mengkolaborasikan konsep dari kelas dengan yang ada di
lingkungan
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan kegiatan di atas, kegiatan study tour bermanfaat sebagai
berikut
a) Menambah pengetahuan tentang seni dan kebudayaan Indonesia
b) Dapat melakukan interview secara langsung dengan pemandu wisata serta
touris asing
c) Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang IPTEK dan IMTAQ
d) Terjalin silaturrahmi antara pihak madrasah dengan pihak obyek wisata
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Secara etimologi kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri
atas dua suku kata yaitu "pari" yang berarti banyak, berkali-kali berputar-putar,
dan keliling. Sedangkan kata "wisata" yang berarti perjalanan atau bepergian.
Dengan demikian pengertian dari kata pariwisata berarti suatu perjalanan yang
dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ketempat lain.
Menurut definisi yang luas seperti yang dikatakan oleh Spillane (1985: 5)
pariwisata adalah : Perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara,
dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan
atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,
budaya, alam, dan ilmu".
Pariwisata menyangkut perjalanan dari suatu tempat ketempat lain atau
disebut dengan istilah tour. Seperti batasan yang diberikan oleh WATA (World
Assosiation of Travel Agent), tour adalah: "... Perlawatan keliling yang memakan
waktu lebih dari tiga hari yang diselenggarakan oleh Biro Perjalanan Wisata
3
(BPW) dengan acara antara lain peninjauan beberapa kota atau objek wisata di
dalam maupun di luar negeri". Selain pengertian di atas, beberapa ahli juga
merumuskan pengertian pariwisata sebagai berikut: Sihite (2000: 46-47)
mengatakan:
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara
waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meniggalkan
3
tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk
berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata- mata
untuk menikmati kegiatan pertaniasyaan dan rekreasi atan untuk memenuhi
keinginan yang beranekaragam. Spillane (1985: 23) mengatakan:... Pariwisata
adalah kegiatan melakukan
Perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan,
mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atan istirahat,
menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain". Yoeti ( 1996: 118) mengatakan:
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu
yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan
untuk berusaha (business) atau untuk mencari nafkah di tempat yang
dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut gunn
pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka
ragam. Pariwisata menurut Robert Mcintosh dan Shaskinant Gupta Dalam Yoeti,
(1992: :8) mengatakan: "... Gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari
interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah
dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung
lainnya". Wahab dalam bukunya yang berjudul An Introduction On Tourism
Theory (Dalam Yoeti 1983: 107) mengatakan: Pariwisata adalah suatu aktivitas
manusia yang dilakukan secara sadar, yang mendapat pelayanan secara bergantian
di antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri, meliputi tempat tinggal
orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan
yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialami dimana ia
memperoleh pekerjaan tetap serta mengemukakan bahwa pariwisata itu terdiri dari
tiga unsur yaitu:
a. Manusaia (man), adalah orang yang melakukan pariwisata.
h. Ruang (space), adalah daerah atau ruang lingkup tempat melakukan
perjalanan
c. Waktu (time), adalah waktu yang digunakan selama dalam perjalanan dan
tinggal di daerah tujuan wisata.
4
2.2. Pengertian Wisatawan
Orang-orang yang datang berkunjung ke suatu tempat atau negara, biasanya
disebut sebagai pengunjung (visitor). Pengunjung-pengunjung ini umumnya
datang ke suatu tempat dengan bermacam-macam motivasi. Wisatawan adalah
bagian yang termasuk di dalamnya namun tidak semua pengunjung dapat disebut
sebagai wisatawan
Berdasarkan pasal 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Dewan social Perserikatan
Bangsa-Bangsa No.870, (Dalam Yoeti 1983: 123) mengatakan: "...Visitor atau
pengunjung adalah, setiap orang yang mengunjungi suatu negara yang bukan
merupakan tempat tinggalnya yang biasa, dengan alasan apapun juga, kecuali
mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar oleh negara yang dikunjunginya".
Menurut Yoeti (1996:133-135) ada bermacam-macam jenis pengunjung, beberapa
di antaranya adalah:
1. Wisatawan (Tourist), yaitu pengunjungan sementara yang sekurang- kurangnya
tinggal selama 24 jam di negara atau daerah yang dikunjunginya berdasarkan
tujuan perjalanannya yang dikelompokkan sebagai berikut:
a. Orang-orang yang mengunjungi suatu negara untuk pleasure atau
liburan.
b. Orang-orang yang mengunjungi suatu negara karena family reason
visit friend and relative.
c. Orang-orang yang mengunjungi suatu negara karena urusan MICE
( Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition ).
d. Orang-orang yang datang ke suatu negara karena urusan sekolah.
e. Orang-orang yang datang ke suatu negara sebagai utusan bidang
olahraga ataupun hanya sekedar menonton pertandingan olahraga.
f. Orang-orang yang mengunjungi suatu negara karena alasan
keagamaan.
5
2.3. Pengertian Pariwisata Sebagai Suatu Industri
Pariwisata dikatakan sebagai industri, karena di dalamnya terdapat berbagai
aktivitas yang bisa menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Akan tetapi,
makna industri di sini bukan sebagaimana pengertian industri pada umumnya
yaitu adanya pabrik atau mesin-mesin yang besar atau kecil yang penuh dengan
asap. Industri pariwisata tidak seperti pengertian industri pada umumnya,
sehingga industri pariwisata disebut industri tanpa asap.
Uraian di atas sejalan dengan konsep industri pariwisata yang dikemukakan oleh
Yoeti (1996: 153) mengatakan: "... Industri pariwisata adalah kumpulan dari
macam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang-
barang dan jasa-jasa (goods and service) yang dibutuhkan wisatawan pada
khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam perjalanan".
Pengertian lain yang sejalan dengan uraian di atas tentang industri pariwisata
adalah seperti yang dikemukakan oleh Damardjati dikutip oleh Sihite (2000:54)
mengatakan: "... Industri pariwisata adalah rangkuman dari berbagai macam yang
secara bersama-sama menghasilkan produk-produk/jasa-jasa layanan-layanan atau
services "
6
7
BAB III
METODE PENULISAN
7
pada tujuan penelitian yaitu mengetahui proses berlangsungnya study tour
yang ada dilakukan di Daerah Yogyakarta, yang kemudian data yang
diperoleh dicatat dan
8
dihubungkan secara sistematik dan dicek ketelitiannya.
2. Dokumentasi, Tujuan dari dokumentasi adalah untuk mengumpulkan data-
data yang tidak diterangkan dalam wawancara. Menurut Guba dan Lincoln
dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film. Studi dokumentasi
merupakan suatu cara mengumpulkan data pendukung yang ditandai
berupa segala catatan tertulis maupun gambar-gambar yang dibutuhkan
dalam penelitian di tempat wisata yang ada di Yogyakarta.
3. Validitas data, Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi untuk menvalidkan data. Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik
triangulasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber. Triangulasi sumber bertujuan untuk menguji kredibilitas data
yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui
beberapa sumber". Data dari sumber tersebut akan dideskripsikan,
dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda dan mana
spesifik dari sumber-sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh
peneliti akan menghasilkan suatu kesimpulan yang selanjutnya akan
diminta kesepakatan dengan sumber-sumber data tersebut.
4. Analisis data, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis interaktif dari Milles & Huberman, Aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-
menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data
dilakukan dengan tujuan agar informasi yang dihimpun akan menjadi jelas
dan eksplisit. Teknik analisis data dalam suatu penelitian dilakukan
menggunakan analisis data kualitatif deskriptif, sehingga peneliti
menggambarkan keadaan atau fenomena yang diperoleh kemudian
menganalisisnya dengan bentuk kata-kata untuk memperoleh kesimpulan.
Aktivitas dalam analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi
8
3.3. Instrumen pengumpulan data
Dalam laporan ini, menggunakan instrumen Angket (kuesioner)
Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau
pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab oleh
responden. Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara kecuali
implementasinya, dimana angket dilaksanakan secara tertulis. Keuntungan angket,
antara lain:
a) responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungan
dengan peneliti, dan waktu relatif lama, sehingga objektivitas dapat terjamin,
b) dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden yang Jumlahnya
cukup banyak. Angket terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
Angket berstruktur, yaitu angket yang menyediakan beberapa
kemungkinan jawaban.
Angket tak berstruktur, yaitu bentuk angket yang memberikan jawaban
secara terbuka dimana responden secara bebas menjawab pertanyaan
tersebut.
Kuesioner tak-terstruktur atau bentuk terbuka. Kuesioner tak-berstruktur tidak
menyediakan jawaban yang diharapkan, jadi angket yang menghendaki jawaban
bebas atau jawaban dengan kalimat responden sendiri. Kuesioner tak- berstruktur
memiliki kelebihan yakni memberi responden kebebasan untuk mengungkapkan
pendapat dan sifat mereka, kelemahan kuesioner tak-berstruktur adalah bahwa
informasi yang dihasilkan sulit untuk diproses dan dianalisis. Dalam menjawab
kuesioner tak-berstruktur, subjek mungkin akan melewatkan hal-hal yang penting
atau menekankan hal-hal yang tidak menarik perhatian peneliti. Karena alasan
inilah, maka kebanyakan peneliti menghindari penggunaan kuesioner tak-
berstruktur dan let enggunakan kuesioner terstruktur.
9
10
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Monjali
Monumen Yogya Kembali (Monjali) didirikan untuk memperingati peristiwa
berfungsinya kembali Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia
yang direbut dari penjajah Belanda. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 29 Juni
1949. Ide atau gagasan untuk mendirikan museum ini adalah Bapak Kolonel
Soegiarto. Tanggal 29 Juni 1985 Monumen mulai dibangun. Kemudian, tanggal 6
Juli 1989 Monjali diresmikan oleh Presiden Soeharto. Museum yang berbentuk
menyerupai tumpeng ini di bangun di atas lahan seluas 49.920 m2, dengan
ketinggian 31,8 meter.
Bangunan monjali terdiri dari 3 lantai, lantai 1 berisi 4 ruang museum, lantai
2 berisi 10 diorama dan 40 relief, dan lantai 3 bernama Ruang Garba Graha.
Koleksi Museum berjumlah 1.108, terdiri dari heraldika, miniatur, replika,
kendaraan, senjata api, senjata tradisional, foto dokumentasi, alat perhubungan
angkatan darat, alat kesehatan, inventaris, patung peraga, arsip, daftar nama
pahlawan, relief, diorama, dan evokatif.
- Museum 1 : Berisi koleksi tentang sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia
- Museum 2 : Berisi koleksi tentang perang Gerilya dengan Sistem
Pertahanan Rakyat Semesta
- Museum 3 : Berisi koleksi yang berhubungan dengan peristiwa Serangan
Umum 1949
- Museum 4 : Berisi koleksi Yogyakarta sebagai Ibu Negara Republik
Indonesia
- Lantai 1 : di lantai ini terdapat 4 museum, ruang serbaguna, kantor Tata
Usaha, ruang perpustakaan, kantor keuangan, Toliet, Mushola , dan
beberapa spot selfie.
- Lantai 2 : terdapat ruang 10 diorama 3D dan 40 Relief tentang
penggambaran serangkaian peristiwa peristiwa perjuangan
10
- Lantai 3 : terdapat Ruang Garbha Graha yang digunakan untuk
mendoakan arwah para pahlawan yang telah gugur.
11
dirasakan dari kumbu sebagai salah satu jenis isi dari kulit bakpia. Selain isi
bakpia apakah varianya kumbu hitam, kumbu putih, cokelat, keju atau aneka
inovasi rasa bakpia, dari kalit bakpia kita dapat menentukan bagaimana kualitas
bakpia Jogja berkualitas premium atau tidak.
Bakpia Wong Jogja salah satu brand bakpia yang baru saja dilaunching oleh
Baim Wong merupakan salah satu bakpia yang patut untuk direkomendasikan.
Outlet Bakpia Wong Jogja yang terletak di one stop shopping pusat oleh-oleh
Bakpia Wong terletak di Jalan HOS Cokroaminoto no. 149 Yogyakarta
menyediakan beragam varian rasa Bakpia Wong Jogja mulai dari keju, kumbu
putih, choco premium, kacang hijau serta varian makanan Jogja lainnya.
Pengunjung dijamin akan "gelap mata" melihat aneka penganan yang dijual,
dikemas dengan sangat baik dan menggoda selera.
Bakpia Wong Jogja merupakan salah satu bakpia yang rasa dan kualitasnya
premium jika dilihat dari tekstur kulit bakpia yang renyah serta isi bakpia yang
lezat dengan aneka varian rasa yang menyesuaikan selera kita. Harga mulai dari
Rp 35.000 sampai Rp 75.000.
12
4.5. Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota
Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan
Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri atas Jalan Margo Utomo, Jalan
Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner
Kraton Yogyakarta. Jalan ini menghubungkan Tugu Yogyakarta hingga
menjelang kompleks Keraton Yogyakarta. Jalan ini berakhir di Pasar Beringharjo
(di sisi timur). Dari titik ini nama jalan berubah menjadi Jalan Achmad Yani. Di
sini terdapat bekas kediaman gubernur Hindia-Belanda di sisi barat dan Benteng
Vredeburg di sisi timur. Jalan ini juga menjadi batas antara Kemantren
Gedongtengen dan Kemantren Danurejan, di mana sisi barat Malioboro adalah
wilayah dari kemantren Gedongtengen, dan sisi timur Malioboro adalah wilayah
dari kemantren Danurejan.
Pada tanggal 20 Desember 2013 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X nama
dua ruas jalan Malioboro dikembalikan ke nama aslinya, Jalan Pangeran
Mangkubumi menjadi jalan Margo Utomo, dan Jalan Jenderal Achmad Yani
menjadi jalan Margo Mulyo. Dua jalan ini seakan menyatu dengan Malioboro,
oleh karena itu kawasan di sekitarnya dikenal dengan "Kawasan Malioboro"[1].
Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu
Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng
Vredeburg, dan Monumen Serangan Umum 1 Maret.
Jalan Malioboro terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan
kerajinan khas Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual
kuliner Jogja seperti gudeg. Jalan ini juga terkenal sebagai tempat berkumpulnya
para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka seperti bermain
musik, melukis, happening art, pantomim, dan lain-lain. Saat ini Jalan Malioboro
tampak lebih lebar karena tempat parkir yang ada di pinggir jalan sudah
dipindahkan ke kawasan parkir Abu Bakar Ali dan menjadikan Jalan Malioboro
sebagai Jalan Semi Pedestrian.
13
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dalam laporan kegiatan study tour ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Kegiatan study tour merupakan sarana belajar diluar ruangan. Siswa siswi
dapat mengetahui dan mengamati peninggalan-peninggalan yang
bersejarah secara nyata.
2. Study tour sebagai kegiatan untuk menempatkan kesadaran siswa siswi
dalam mengimbangi perkembangan zaman yang serba modern guna
berkompetisi menghadapi globalisasi.
3. Ternyata banyak sekali metode pembelajaran yang lebih baik dan
menyenangkan.
5.2. Saran
Didalam pembuatan laporan ini, penulis sebagai manusia biasa pastilah
banyak sekali kesalahan untuk itu demi menyempurnakan laporan ini kritik dan
saran yang bersifat membangun akan selalu penulis harapkan. Adapun saran-saran
yang bisa penilis berikan untuk teman-teman semua yang mengikuti kegiatan ini :
1. Dengan adanya kegiatan ini harusnya diambil manfaatnya.
2. Study tour hendaknya dijadikan sebagai pengembangan potensi diri bukan
untuk ajang bersenang-senang saja.
3. Seharusnya siswa/siswi mentaati peraturan atau tatu tertib yang telah
diberikan oleh panitia
4. Untuk panitia seharusnya lebih menegasi para pelanggar tata tertib dan
lebih mengawasi siswa/siswi
14
DAFTAR PUSTAKA
15
INSTRUMEN STUDY LAPANGAN
“ MUSEUM JOGJA KEMBALI ( MONJALI ) ”
16
17
3. Siapakah yang memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949?
Serangan Umum 1 Maret dipimpin oleh banyak pejuang Indonesia, seperti
Jenderal Soeharto dan Jenderal Sudirman. Selain itu, para tokoh yang memimpin
Serangan Umum 1 Maret 1949 HV Sumual, Mayor Sardjono, Mayor Soekasno,
dan Mayor Soejono.
17
7. Apakah dampak politik dengan dikuasainya Yogyakarta oleh TNI selama 6
jam?
Meski hanya enam jam, dampak serbuan Indonesia cukup besar, di antaranya:
1. Menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tetap ada dan TNI masih mampu
menyerang
2. Mendukung diplomasi RI di forum PBB
3. Mendorong perubahan sikap Amerika Serikat yang akhirnya balik menekan
Belanda agar berunding dengan RI
4. Menaikkan mental rakyat dan TNI yang bergerilya
5. Mematahkan mental dan semangat Belanda
18
membubarkan TNI dan menerima KNIL sebagai Inti angkatan Perang Negara
Indonesia Serikat.
19
INSTRUMEN STUDY LAPANGAN
“ PANTAI KUKUP DI GUNUNG KIDUL ”
2. Terdapat 4 jenis pantai yakni pantai landai, pantai curam, pantai bertebing dan
pantai karang. Pantai Kukup Gunung Kidul jenis pantai apa?
Pantai kukup termasuk pantai dengan jenis pantai bertebing
20
21
5. Diantara Teluk dan Tanjung, manayang dimiliki oleh Pantai Kukup?
Tanjung
6. Apa saja Sumber Daya Alam Biotik yang ada di Pantai Kukup?
Daerah sekitar pantai Kukup terdapat 70 jenis tumbuhan budidaya yang berma-
faat, meliputi kayu bakar (32), ), 21 jenis herba liar Studi Kasus De untuk pakan
ternak. Kawasan ini melaksanakan Kabupaten Daer sistem pertanian tumpang sari
yang dapat menekan laju erosi secara vegetatif, dengan jenis tanaman ketela
pohon, jagung, kacang tanah, dan kedelai. Hasil pertanian yang dijual dalam
bentuk olahan meliputi melinjo (emping), pisang (ceriping), dan mete, sedangkan
yang sangat potensial dijual dalam bentuk olahan adalah kemlaka (manisan) dan
srikaya (selei).
7. Apa saja Sumber Daya alam abiotik yang ada di Pantai Kukup?
Komponen abiotik yang terdapat pada pantai kukup meliputi pasir, air laut yang
bisa digunakan untuk produksi garam dan cahaya matahari yang amat baik
dimiliki oleh pantai ini.
10. Bagaimana dampak pencemaran air laut terhadap kehidupan manusia dan
biota laut?
Dampak dari pencemaran yaitu rusaknya habitat biota laut dan mengalami
penurunan biota laut, mengalami gangguan kesehatan apabila mengonsumsi air
tersebut, terjadinya abrasi dan erosi, serta keseimbangan lingkungan menjadi
terganggu.
21
INSTRUMEN STUDY LAPANGAN
“ BAKPIA WONG & GARENG T-SHIRT ”
1. Kapan usaha ini mulai dijalankan? Apakah ini satu-satunya usaha yang dimiliki
atau ada cabang lain selain disini?
Bakpia Wong didirikan pada 1 September 2018 atas prakarsa sang pemilik
Baim Wong dan merupakan satu-satunya usaha yang berdiri tanpa adanya outlet
lain. Sedangkan peusahaan Gareng T-shirt dibangun tahun 2002 oleh bapak
Endarto. Awalnya hanya perusahaan penyablonan saja, tetapi kini menjadi
perusahaan yang memproduksi kaos dengan desain yang bermacam macam.
Untuk memulainya bapak Endarto hanya memiliki 1 unit (4 mesin) untuk
menjahit dan mengandalkan 6 karyawan hingga sampai sekarang berkembang
menjadi 9 unit (36 mesin) untuk menjahit dan memiliki kurang lebih 100
karyawan. Sayangnya Gareng T-shirt belum membuka cabang diluar Yogyakarta.
2. Kenapa memilih untuk menjalankan usaha ini? Apakah usaha ini merupakan
usaha sendiri atau adu partner?
Sejak lama Baim ingin membuat bisnis yang juga melestarikan budaya
Indonesia. Setelah melalui berbagai pertimbangan, ia memilih untuk merintis
bisnis bakpia. Bisnis baru Baim ini tidak hanya menguntungkan dirinya,
melainkan juga masyarakat dan usaha lokal setempat. Apa alasannya? Rupanya,
Baim bekerja sama dengan 400 UMKM lokal, bisnis bakpia wong bisa dibilang
sebagai bisnis garapan bersama. Berbeda dengan gareng T-shirt yang merupakan
bisnis garapan pribadi yang didirikan agar mampu memberikan kepuasan bagi
para wisatawan yang datang ke Jogja untuk mencari oleh-oleh kaos khas Jogja.
22
23
3. Berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini dan darimana sumber
modal tersebut?
Bakpia wong : Modal yang dibutuhkan untuk usaha Baim Wong yang satu ini
masih belum diketahui nominalnya, namun modal usaha yang dia dapatkan untuk
membangun usaha ini adalah dengan mengandalkan penghasilannya sebagai
youtuber dan dari hasil endorse yang ia peroleh.
Gareng T-shirt : Tidak ada info mengenai jumlah modal maupun sumber modal
dari usaha ini.
23
efektif, kreatif dan inovatif, berani mengambil resiko , manajemen bisnis yang
baik, menggunakan teknologi di berbagai bidang.
7. Siapakah pemilikan tersebut pada saat awal dan sekarang?
Bagi Bakpia Wong tidak ada pergantian kepemilikan usaha, Bakpia wong paten
dimiliki oleh Baim Wong. Hal yang sama juga berlaku untuk Gareng T-shirt yang
sejak dulu tidak melakukan pergantian pemilik, sehinggi pemiliknya dari dulu
sampai sekarang masih Bapak Endarto
8. Apakah ada sistem manajemen tertentu yang diterapkam pada saat sekarang?
Baim sedang mempertimbangkan untuk menggunakan strategi penyedia biaya
terbaik atau strategi penyedia biaya terbaik untuk dapat menarik konsumen dari
segmen pasar yang lebih luas untuk bakpia wong, sedangkan Endarto
menggunakan sistem manajemen yang unik, yaitu dengan tidak menambah
cabang di tempat lain.
9. Apakah sejak covid usahanya juga terkena dampak pandemi? Dan dampak apa
yang dirasakan ? Lalu langkah apa yang di ambil ?
Saat pandemi omset penjualan Bakpia Wong dan Gareng T-shit menurun.
Bahkan penurunan tersebut mencapai 50-80% sehingga menyebabkan kerugian.
Meski begitu, setidaknya kedua usaha ini masih bisa bertahan serta tidak ada
pengurangan karyawan. Untungnya pandemi tak membuat kedua usaha ini
menyerah. Mereka terus berusaha agar bisa bangkit dari situasi pandemi Covid-19
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan pemasaran digital
dengan gencar mempromosikan produknya di sosial media.
10. Apakah ada inovasi produk yang diciptakan untuk makin menarik
minatKonsumen membeli? Jika ada inovasi seperti apa?
Inovasi yang dilakukan oleh kedua pemilik usaha berhasil menarik minat
banyak konsumen, bahkan dalam sehari mereka bisa menndapatkan ratusan
cuatomer. Inovasi yang biasannya disukai oleh pembeli adalah inovasi lewat
teknologi, karna akan memudahkan pembelian misalnya lewat jasa antar barang
dari aplikasi tertentu.
24
INSTRUMEN STUDY LAPANGAN
LOKASI PDAM
Hari/Tanggal :
Nama siswa : Briand Van Ibrahimovic, Boy Fernanda, Asa Izzah Wahyuni,
Kelas : XI IPA 2
25
5. Apa limbah dari PDAM masih bisa di manfaaatkan?
Iya Bisa,Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM menghasilkan
produk samping berupa limbah lumpur endapan dari proses sedimentasi.
Jika limbah lumpur tidak diolah dapat mengakibatkan dampak terhadap
lingkungan seperti pendangkalan, meningkatkan kekeruhan, dan terjadinya
kontaminasi oleh zat-zat kimia pada badan air.
6. Dengan PH berapa air PDAM bisa dikonsumsi?
Batas minimum dan maksimum yang dianjurkan sesuai
KepMenKes untuk nilai pH antara 6,5 sampai dengan 8,5, sehingga
keasaman sumber air tanah, air PDAM dan air perbukitan harus diolah
terlebih dahulu sampai batas yang dianjurkan.
7. Mengapa air PDAM sampai dipelanggan kadang masih ada sedikit yang
kotor tapi kadang bersih?
Ada beberapa kemungkinan hal itu bisa terjadi antara lain :
1.) Adanya kebocoran pada pipa jaringan di dekat lokasi pelanggan bisa
juga mempengaruhi kualitas air yang diterima oleh pelanggan.
2.) Adanya aktifitas pengaturan suplai dan kenaikan tekanan pada pipa
jaringan sehingga kotoran yang mengendap ikut tergerus.
8. Air PDAM Surabaya apa layak untuk diminum?
Hasil laboratorium internal PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
sudah keluar. Kualitas layanan zona air minum prima (ZAMP) di Ngagel
telah memenuhi standar. Meski begitu, PDAM masih melarang pelanggan
untuk meminum secara langsung. Sebab, uji lab dari Dinas Kesehatan
(Dinkes) Surabaya belum keluar.
9. Pendistribusiannya ke wilayah mana saja?
PDAM Surabaya membagi wilayah pendistribusian menjadi 5
Zona. Zona I, II, III, IV, dan V. Setiap zona pendistribusiannya dibagi dari
2 Instalasi yaitu Ngagel dan Karangpilang. Penelitian ini bertempatkan di
Rumah Pompa Pradah, Rumah Pompa Pradah berada pada zona 5
bersumber dari Instalasi Karangpilang II yang pendistribusiannya hanya
melingkupi subzona 509, 540, 541, 542, 525, 526, dan subzona 435 dan
terdapat pada Kecamatan Sambikerep, Kecamatan Pakal, dan Kecamatan
26
Tandes dengan total pelanggan sebanyak 40230 jiwa dan 8 titik sumur
pemadam kebakaran.
10. Mengapa harga air PDAM di Sidoarjo lebih mahal dari pada Surabaya?
kenaikan tarif air bersih harus dilakukan secepatnya. Sebab, sudah
puluhan tahun tarif tak disesuaikan, biaya perawatan infrastruktur
pengelolaan air bersih mahal. PDAM juga butuh modal untuk investasi,
salah satunya untuk peremajaan pipa.
27
Monumen Jogja Kembali
Lantai 1
Di lantai ini terdapat 4 museum, ruang serbaguna, kantor tata usaha, ruang
perpustakaan, kantor keuangan, toilet, mushola, dan beberapa spot selfie.
Lantai 2
Terdapat ruang 10 diorama 3D dan 40 Relief tentang penggambaran
serangkaian peristiwa peristiwa perjuangan.
Lantai 3
Terdapat ruang Garbha Graha yang digunakan untuk mendoakan arwah
para pahlawan yang telah gugur.
28
Bakpia Wong
Bakpia wong jogja hadir menambah daftar toko bakpia yang ada di kota
gudeg ini. Dengan lahan seluas 33.000 meter persegi dan dilengkapi dengan
fasilitas yang memandai, mulai dari outlet yang menjual oleh-oleh seperti bakpia,
batik, dan merchandise.
Di sini terdapat dua jenis bakpia yang ditawarkan, yaitu bakpia regular dan
bakpia premium masing-masing dengan kemasan eksklusif. Bakpia regular
memiliki 5 varian rasa yaitu kacang ijo, keju, susu dan coklat, sedangkan bakpia
premium menyajikan varian rasa choco almond dan choco hazelnut.
29
30