OLEH :
ELTA ANGGUN MADONA
NIM : 171210009
OLEH :
ELTA ANGGUN MADONA
NIM : 171210009
Pada tahun 2005 penulis lulus dari TK Muslimat NU Slahung, tahun 2011
lulus dari Sd Negeri 5 Slahung, tahun 2014 lulus dari SMP Negeri 1 slahung dan
pada 2017 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Slahung. Pada 2017 penulis
memilihprogram studi Diploma III Keperawatan ari lima program studi yang ada
Penulis
NIM : 171210009
v
MOTTO
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur alhamdulillah kepada Allah SWT. Atas karunia
serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya Karya Tulis Ilmiah yang
Saya persembahkan karya tulis ilmiah ini untuk seseorang yang selalu
dari tidak mengerti sampai umurku sekarang terima kasih papa dan mama karena
selalu memanjatkan do’a di setiap sujudmu dan motivasi yang sangat luar biasa
Terima kasih juga buat sahabat-sahabatku yang selalu mensuport saya dan
selalu memberi semangat dukungan dalam bentuk apapun itu. Serta teman-teman
DIII Keperawatan yang saya cintai sudah menjadi keluarga besar yang luar biasa
selama 3 tahun ini canda, tawa, tangis sudah pernah kita rasakan saya pasti rindu
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini.Karya tulis ilmiah yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Masalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral”.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan guna
menyelesaikan program studi Diploma III Keperawatan Stikes Insan Cendekia
Medika Jombang. Ketua Stikes ICME Jombang : Bapak Imam Fatoni., SKM.,
MM, dosen penguji : Dr. Hariyono. S.Kep., Ns., M.Kep, dosen pembimbing 1:
Ibu Inayatur R.S.Kep., M.Kep dan dosen pembimbing 2 : Ibu Iva Milia Hani R.
S.Kep., Ns., M.Kep atas pengarahan, bimbingan dan batuan yang telah diberikan.
Direktur RSUD Bangil Pasuruan, staf perawat ruang yang telah memberikan ijin
dan kesempatan serta fasilitas dalam penelitian, perpustakaan dan sekretariat
Program Ahli Madya Keperwatan Stike ICME Jombang, serta semua responden
yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
Penulis menyadari dalam penulisan karya Tulis Ilmiah Ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu apabila ada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menerima dengan tangan terbuka.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis berharap dapat dijadikan dan
bermanfaat bagi penulis khususnya dari bagi para pembaca umumnya.
i
ABSTRAK
x
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
3.3 Partisipan..............................................................................................34
x
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................34
3.5 Pengumpulan Data...............................................................................34
3.6 Uji Keabsahan Data.............................................................................37
3.7 Analisa Data.........................................................................................37
3.8 Etik Penelitian......................................................................................37
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.....................................................................................................39
4.2 Pembahasan..........................................................................................60
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan..........................................................................................70
5.2 Saran.....................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
WOC....................................................................................................................13
x
DAFTAR
x
DAFTAR
4. DM : Diabetes Militus
x
BAB
PENDAHULUAN
fungsi dari otak akibat tersumbatnya atau bocornya aliran pembuluh darah ke
(Saraswati, 2019). Pada masa modern ini, CVA dimata dunia merupakan
masalah serius yang harus dihadapi. Hal ini di karenakan gejala CVA yang
aliran darah arteri, aliran vena/arteri mengalami reduksi mekanis. (Potter &
Perry, 2010).
CVA di Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 10,9 permil untuk setiap seribu
1
2
penduduk dan diramalkan 2020 akan menjadi dua kali lipat. Provinsi Jawa
CVA berdasarkan gender laki-laki lebih banyak (kurang lebih 11 permil) dan
jantung. Selain itu dapat disebabkan oleh perokok berat, stress yang berlebih,
gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan kolesterol yang meningkat dalam
dibiarkan dalam waktu yang lama pembuluh darah akan pecah (CVA
dan tepat.. Sebagai perawat memiliki peran penting dalam memberi dukungan
dan asuhan keperawatan pada klien CVA. Tindakan yang dapat menangani
jaringan mati.
Pasuruan.
Bangil Pasuruan
Bangil Pasuruan
4
b. Bagi Perawat
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini semoga bisa menjadi salah satu
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
dimana aliran darah terganggu atau bahkan terhenti akibat ada sumbatan
diotak mati atau bahkan rusak akibat kurangnya suplai O 2 dan darah dalam
(Rudi&Maria,2019).
6
7
2.1.2. Klasifikasi
1) Stroke Hemoragik
a) Perdaraahan Intraserebral
b) Perdaarahan Subarachoid
2) Stroke Iskemik
venous congestion.
embolus.
perbaikan.
9
2.1.3. Etiologi
1. Trombosis
2. Emboli
akibat benda asing yang terdapat pada pembuluh darah diotak. Sumber
trhombosis berasal dari jantung bagian dalam, juga berasal dari plak
3. Hemoragik
b. Penyakit jantung
c. Diabetes Melitus
koroner.
f. Usia
usia.
Pada klien yang berkulit putih risiko terkena stroke lebih tinggi.
h. Jenis Kelamin
i. Polisitemia
Aliran darah keotak lambat akibat darah lebih kental karena kadar
Hb yang tinggi.
j. Perokok
k. Alkohol
2.1.5. Patofisiologi
darah yang lemah. Pembuluh darah yang lemah pada klien CVA adalah
lama bisa terjadi dalam hitungan jam, jika jumlahnya besar akan
infrak dan hemoragik. Peradangan pada otak juga dapat terjadi akibat dari
2.1.6. WOC
Thromb
us Pembuluh darah menjadi beku/kaku
Ketidakefektifan
Penurunan suplai darah & 02 keotak Peerfusi Jaaringan Serebral
Edema otak
TIK
mengalami
peningkatan
1
Arteri
Perubahan ketajaman sensori,Proses
penglihatan dantidak
menelan pengecapan
efektif
Kelemahan AnggotaKehilangan
Gerak fungsi tonus otot fasial
Kebutaan Kerusak
Dislagia an
mobiliit
DPD
2.1.7. Manisfestasi Klinis (Defisit
Perawat
Tanda dan gejala stroke tergantung dadri bagian mana atau yangan Diri)
a. Kehilangan Motorik
atas motorik klien, contohnya : Kelemahan pada salah satu sisi tubuh
b. Kehilangan Komunikasi
c. Gangguan Persepsi
sebagian.
spasial.
a. Radiologi
karotis interna.
meningkat.
jantung.
b. Laboratorium
Hb, eritrosiit.
3) Kolesterol, Lemak(Lipid)
1
5) Elektrolit(cairan)
a. Fase Akut
a. Penatalaksanaan umum
2) Fase rehabilitasi
Pada fase ini klien dan keluarga dituntut untuk bisa melakukan
aktivitas sehari-hari.
b. Pembedahan
c. Terapi obat-obatan
1) CVA Iskemik
PA.
2) CVA hemoragik
antikonvulsan.
2.2.1. Definisi
2.2.2. Etiologi
a. Aterosklerosis aortik
b. Embolisme
c. Endokarditis
endocardium.
d. Atrium Fibrilasi
kecil keluar.
e. Hiperkolesteroemia
stroke.
c. Faktor lain
2.2.4. Penatalaksaan
a. Medis
1) Terapi trombolitik
PA).
2) Antikoagulan
4) Pembedahan
a) Karotis endarterektomi
vertebral.
(CVA)
2.3.1. Pengkajian
a. Biodata
register.
b. Keluhan utama
tromboenboli.
terjadi pada saat klien melakukan aktifitas, proses terjadinya lebih cepat
a. B1 (Pernafasan)
adanya lidah jatuh kebelakang dan catat jumlah dan irama nafas.
b. B2 (Sirkulasi)
c. B3 (Persyarafan)
neurologi yang signifikan pada klien. Hal itu bisa diajadiakn bahan
No Kesadaran Pengertian
1 Composmentis Jika diberi suatu pertanyaan atau pun
GCS : 15-14 diajak bicra klien dapat menjawab dengan
benar dan baik, memahami dirinya dan
lingkungannya.
2 Apatis Keadaan klien dimna tidak mau
GCS : 13-12 memperhatikan lingkungan sekitar atau
sikap dimana klien acuh terhadap keadaan
sekitar.
3 Delirium Klien tampak gaduh, gelisah, meronta-
GCS : 9-7 ronta, disorientasi.
4 Somenolen Keadaan kesadran klien dimana keinginan
GCS : 11-10 untuk selalu tidur saja. Dapat bangun jika
dirangsang nyeri, tetapi jika berhenti
dirangsang nyeri klien akan tertidur
kembali.
5 Sopor Suatu kondisi yang bisa dibilang hampir
GCS : 6-4 sama dengan koma,hanya terbaring dan
tertidur. Hanya dapat dibangunkan dengan
rasangan nyeri saja.
6 Koma Jika dirangsang dengan berbagai
GCS : 3 rangsangan tidak akan bangun karena
keasadran klien sudah hilang ataupun tidak
ada sama sekali.
2
Penilaian Nilai
Respon Mata (E)
Dapat dibangunkan secara 4
spontan
Dapat bangun jika diperintah 3
Dapat bangun dengan 2
rangsangan nyeri
Tidak ada respon sama sekali 1
Respon Verbal (V)
Dapat menjawab dengan baik 5
atau pengetahuan dengan
keadaan sekitar baik
Klien tampak bingung 4
Mengeluarkan perkataan 3
yang sulit untuk dimengerti
Klien sama sekali tidak bisa 2
mengeluarkn perkataan hanya
mengerang saja
Tidak ada respon sama sekali 1
Respon Motorik (M)
Sesuai dengan perintah 6
Dapat mengetahui lokasi 5
nyeri
Respon menghindari nyeri 4
Gerakan fleksii abnormal 3
(dekortikasi)
Gerakan ekstensii abnormal 2
(decerebrasi)
Respon tidak ada 1
a) Status mental
b) Pengetahuan (intelektual)
a) Sikap
b) Bentuk
c) Ukuran
f) Kekuatan otot
gaya gravitasi.
Dapat menahan 4 75
sedikit tahanan dan
dapat lawan
grvitasi
Dapat menolak 5 100
gravitasi dan
tahanan kuat.
d. B4 (Perkemihan)
e. B5 (Pencernaan)
berlawanan dari otak. Turgor kulit akan buruk jika kulit kurang cairan
tidaknya luka dibagian kulit yang kurang terkena udara atau lebih
bicara
09090
9
Reakti
vitas
pupil
09091
7
Tekan
an
darah
09091
8
Tekan
an
nadi
3
09092
3
Orient
asi
kognit
if
09092
4
Status
kognit
if
2.3.6. Implementasi
2.3.7. Evaluasi
harus ada klien, perawat dan tim medis lainnya. Tujuannya agar dap[at
S : Data subyektif
O : Data Obyektif
Data perkembangan keadaan klien yang dapat diukur dan dilihat oleh
tenga medis.
A : Analisis
P : Perencanaan
METODE PENELITIAN
tersebut.
33
3
atau pecah pembuluh drah diotak mengakibatkan sel saraf diotak karena
(NANDA,2018-2020)
3.3. Partisipan
penelitian ini. Patisipan yang dilibatkan dalam penelitian ini ialah yang pasien
Pasuruan. Waktu penelitian dimulai dari Februari sampai bulan April 2020.
dibutuhkan cara pengumpulan data, cara itu antara lain : (Nursalam, 2017) :
3
a. Wawancara
1) Tidak terstruktur
emosi dan perasaan klien karena suatu masalah yang dijadikan bahan
penelitian.
2) Terstruktur
Suatu tindakan yang direalisasikan dengan perasaan jiwa yang aktif dan
1) Tidak trstruktur
2) Terstruktur
3) Studi Dokumentasi
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 3 hari, jika data belum
orang lain sebagai penjelas. Apabila pada penelitian ini orang lain yang
a. Pengumpulan data
melakukan penelitian.
b. Mereduksi Data
c. Penyajian data
Data klien akan dirahasiakan dengan cara memberi inisial nama klien.
d. Kesimpulan
b. Anonymity (tidak ada nama) adalah suatu cara dalam memberi jaminan
4.1. Hasil
4.1.2. Pengkajian
a. Identitas Klien
39
4
b. Riwayat Penyakit
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit Klien
RIWAYAT KLIEN 1 KLIEN 2
PENYAKIT
Keluhan Utama Klien mengatakan Klien mengalami
pusing dan anggota penurunan kesadaran
gerak bagian kanan
lemas
Riwayat Penyakit Keluarga klien Keluarga klien
Sekarang mengatakan bahwa mengatakan klien
klien jatuh dikamar ditemukan dalam
mandi,lalu dibawa ke keadaan tidak sadar
RSUD bangil dalam kejadian setelah
keadan tidak sadar aktifitas. Kemudian
anggota gerak bagian keluarga membawa
kanan lemas. Saat ini klien ke RSUD
klien dirawat di Ruang Bangil. Saat ini klien
Krissan dibed 2A dirwat di Ruang
Krissan dibed 8A
Riwayat Penyakit Klien mengatakan Klien memiliki
Dahulu memiliki riwayat riwayat penyakit
penyakit asam urat dan hipertensi dan DM
hipertensi
Riwayat Penyakit Tidak ada anggota Keluarga pasien
Keluarga keluarga yang mengatakn bahwa
menderita CVA salah satu anggota
keluarganya memiliki
riwayat DM.
Riwayat Psikososial Klien mengatakan Keluarga klien
bahwa dirinya sudah mengatakan sudah
ikhlas dan pasrah ikhlas dan pasrah.
dengan penyakit yang Keluarga klien
dialaminya Klien berharap agar klien
menyakini sebagai sakit diberi kesembuhan.
yang telah ditentukan
oleh yang di atas.
Riwayat Spiritual Klien walaupun tidak Keluarga klien selalu
dapat melakukan berdo’a untuk
ibadah, tetapi tetap kesembuhan klien
berdzikir dan berdo’a
untuk kesembuhannya
4
penurunan
kesadaran
Pola Aktivitas Saat dirumah klien Saat dirumah klien
melakukan aktifitas melakukan aktifitas
sehari-hari sendiri sehari-hari sendiri
tanpa bantuan tanpa ada yang
siapapun , tetapi membantu,tetapi
selama sakit klien selama sakit klien
dibantu oleh perawat dibantu oleh
perawat.
d. Pemeriksaan Fisik
3 5 33
4 5 3 3
Hematologi
Leukosit (WBC) 5,78 H 16,21 103/uL 4,5-11
Nilai Kritis
<2 or>30
Neutrofil 3,4 H 9,5 103/uL 1,5-8,5
Limfosit 1,19 4,80 103/uL 1,1-5,0
Monosit 0,64 H 1,68 103/uL 0,14-0,66
Eosinofil H 0,469 0,064 103/uL 0-0,33
Basofil H 0,12 H 0,13 103/uL 0-0,11
Neutrofil % 58,2 58,9 % 35-66
Limfosit % L 20,6 29,6 % 24-44
Monosit % H 11,01 H 10,33 % 3-6
Eosinofil % H 8,1 0,4 % 0-3
Basofil % H 2,1 0,8 % 0-1
Eritrosit (RBC) 4,318 H 5,571 % 4-5,2
Hemoglobin 13 15,57 g/dL 12-16
(HGB) Nilai kritis
<21 or >65
Hematrokrit L 28,9 48,4 % 33-51
(HCT) Nilai Kritis
<21 or >65
MCV L 66,86 86,78 fL 80-100
MCH L 20,35 27,94 Pg 26-34
MCHC L 30,45 32,19 % 32-36
RDW H 20,56 12,78 % 11,5-13,1
PLT 348 321 103/uL 150-450
Nilai Kritis
<50 or >1000
MPV 5,315 8,999 fL 6,90-10,6
Kimia Klinik
BUN 13 15 Mg/dL 7,8-20,23
Kreatinin 0,961 0,541 Mg/dL 0,6-1,0
GULA DARAH
Glukosa Sewaktu 119 H 370 Mg/dL <200
4
f. Terapi
TERAPI
KLIEN 1 KLIEN 2
24-02-2020 26-02-2020
Infus Ns 20 tpm Infus Asering 14 tpm
Inj Citicolin 2x250 mg Inj Phenitoin 3x100 gram
Inj Antrain 3x1 gram Inj Antrain 3x1 gram
Inj Kalmeco 1x500 mg Inj Omeprazole 1x40 gram
Inj Omeprazole 1x40 gram O2 NRBM 10 liter/menit
Manitol 5x100 Captopril 3x25mg (oral)
Nifedipin 3x 10 mg (oral )
Alupurinol 3 x 100 mg (oral)
4 5
4
KLIEN 2
Ds : Klien mengalami Stroke Hemoragik , Risiko Kerusakan
penuruan kesadaran mobilitas menurun Integritas kulit
Do :
a) Kesadaran
Delirium
b) GCS 3-4-4
c) Kesulitan dalam
menelan
d) Kesulitan dalam
menggerakan
anggota badan
e) TD : 140/80
mmHg
f) S : 36 0C
g) N : 86x/menit
h) RR : 25x/menit
i) Spo2 : 92 %
j) Kekuatan Otot :
3 3
3 3
4
a. Klien 1
lemas
Kekuatan Otot : 3 5
3 5
N: 84 X/menit, RR:20x/menit.
b. Klien 2
Kekuatan Otot 3 3
3 3
5
92 %.
4.1.5. Perencanaan
6. Monitor
090903 kekuatan
Fungsi pegangan
sensorik 7. Monitor
dan kesimetrisan
motorik wajah
kranial 8. Monitor
tingkat
090906 orientasi
Tekanan 9. Kolaborasi
Intrakran dengan tim
ial medis dalam
pemberian
090908 terapi
Ukuran
Pupil
090909
Reaktivit
as pupil
090917
Tekanan
darah
090918
Tekanan
nadi
090923
Orientasi
kognitif
090924
Status
kognitif
serebral ukuran
berhubunga pupil,
Cuk Sed Tid
dengan oedema Sang Bany bentuk,
up ikit ak
serebral at ak kesimetris
Ter terg terg
terga terga an dan
gan ang ang
nggu nggu reaktivitas
ggu gu gu
SKALA 2. Monitor
OUTCO tingkat
ME kesadaran
1 2 3 4 5 3. Monitor
KESEL
URUHA Kecenderu
N ngan
Indikator Skala
: Koma
Glasgow
090901 4. Monitor
tanda-
Kesadara
n tanda vital
tekanan
090903 darah,
Fungsi suhu,
sensorik denyut
dan nadi,
motorik respirasi
kranial 5. Monitor
reflek
090906 kornea
Tekanan 6. Monitor
Intrakran kekuatan
ial pegangan
7. Monitor
090908 kesimetris
an wajah
Ukuran
Pupil 8. Monitor
tingkat
090909 orientasi
9. Kolaboras
Reaktivit
as pupil i dengan
tim medis
090917 dalam
Tekanan pemberian
terapi
5
PerawatanTirah Baringdarah
:
Tinggikan teralis tempat tidur
,dengan cara yang tepat
Balikkan klien yang tidak dapat mobilisasi paling tidak setiap2 jam.
090918
Monitor
Tekanan
kondisi kulit.
nadi
090923
Orientasi
kognitif
090924
Status
kognitif
5
4.1.6. Pelaksanaan
4 5 4 5 5 5
11. Memonitori 12. Memonitori
20 orientasi Elta 00 orirentasi
Orientasi Orientasi Elta
klien terhadap
terhadap lingkungan
lingkungan mengalami
sekitar masih peningkatan
kurang baik. keraha lebih
baik
5
Klien 2 Ny.S
Implementasi TTD Implementasi TTD Implementasi
TTD
27-02-2020 28-02-2020 29-02-2020
07. Memonitori 07. Monitori 07. Monitor
00 tanda-tanda Elta 00 kesimetrisan Elta 15 kekuatan Elta
vital : wajah pegangan
TD : 140/80 Klien masih
mmHg tidak bisa
N :86 x/menit menggerakan
S : 36 0C tubuhnya
RR : 25
x/menit
07. Memantau 07. Memonitori 07. Memonitori
10 Pupil 15 tanda-tanda 20 tanda-tanda
Pupil isokor vital : vital :
Reaktivitas TD : 140/90 Td :130/90
kurang baik Elta mmHg Elta mmHg Elta
N : 88 N : 86
x/menit x/menit
S : 36,2 0C S : 36,5 0C
RR : 22 RR : 22
X/menit x/menit
07. Monitori 07. Monitor 07. Monitori
15 kesimetrisan Elta 30 kekuatan Elta 30 kesimetrisan Elta
wajah pegangan wajah
Klien masih
tidak bisa
menggerakan
tubuhnya
07. Memonitori 07. Memonitori 07. Memonitori
30 tingkat 40 tingkat 45 tingkat
kesadaran Elta kesadaran Elta kesadaran Elta
Derilium Derilium Derilium
GCS 3-4-4 GCS 3-4-4 GCS 3-4-4
08. Melakukan 08. Melakukan 08. Melakukan
00 kolaborasi 00 kolaborasi 00 kolaborasi
dengan tim dengan tim dengan tim
medis dalam medis dalam medis dalam
pemberian pemberian pemberian
obat dan Elta obat dan Elta obat dan Elta
5
4.1.7. Evaluasi
4 4
Kekuatan Otot
Kekuatan Otot 3 3
3 3
3 4
A : masalah
3 3 belum teratasi
3 3 P : Intervensi
A : Masalah belum A : masalah dilanjutkan
teratasi belum teratasi
P : Intervensi P : Intervensi
dilanjutkan dilanjutkan
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengkajian
dan merupakan proses yang sistematis dari berbagai sumber data dalam
(Setiadi, 2012)
a. Data Subjektif
teori dapat ditemukan. Hal ini terjadi pada klien 1 mengatakan pusing
b. Data Objektif
kurang baik, jika diajak bicara klien tidak nyambung, aktifitas dibantu
x/menit.
pernafasan didapatkan irama nafas teratur, tidak ada bantuan oleh otot
berlawanan dari otak. Turgor kulit dalam keadaan jelek hal itu
fisik.
kesadaran.
berbicara.
4.2.3. Perencanaan
terapi.
6
dapat mobilisasi paling tidak setiap 2 jam dan kolaborasi dengan dokter
pasien baik. NIC Monitor Neurologi anatara lain yaitu memantau ukuran
ditentukan (NANDA,2019)
keluhan utama dan tanda gejala atau masalah yang dialami oleh klien 1
dan klien 2. Perencanaan pada klien 1 dan klien 2 kurang lebih sama yaitu
sesuia keluhan yang dialami oleh kedua klien yaitu pada klien 1 Infus Ns
20 tpm, Injeksi Citicolin 2x250 mg, Injeksi Antrain 3x1 gram, Injeksi
4.2.4. Tindakan
dan terapi.
6
dengan keluhan dan manisfestasi klinis yang dialami klien 1 dan 2 , tetapi
ketidakseimbangan elektrolit.
4.2.5. Evaluasi
yaitu hipertensi dan DM. Sealin itu juga keadaan ini dapat disebabkan oleh
faktor usia, klien 1 usia 54 tahun dan klien 2 usia 65 tahun. Disini faktor
Orang dengan usia tua mudah terkena Cerebro Vaskular Accident dan juga
5.1. Kesimpulan
berikut :
5.1.1. Pengkajian
kesadaran.
5.1.3. Perencanaan
kriteria hasil kesadran klien membaik, fungsi sensorik dan motorik kranial
70
7
fakta. Hal ini dapat terjadi karena perencanaan tindakan sudah sesuai
kebutuhan dan masalah klien, tetapi masalah klien 1dan 2 belum teratasi
sepenuhnya.
5.1.4. Tindakan
5.1.5. Evaluasi
masih tinggi (3), Fungsi sensorik dan motorik kranial masih terganggu (2),
serebral pada klien 1 masalah teratasi sebagian dan pada klien 2 masalah
belum teratasi.
5.2. Saran
klien head up 150C, melatih klien mika-miki setiap 2 jam sekali dan
menganjurkan keluarga agar melatih mobilitas fisik klien. Selain itu dapat
kembali dan juga dapat memberikan terapi medis sesuai dengan kebutuhan
klien.
Flint, A.C, dkk. 2014. Effect Of Statin Use During Hospitalzation For
Intracerbral Hemorhage On Mortality and Discharge Disposition. Jama
Neurol
Haryono, Rudi dan Maria Putri Sari Utami. 2019. Keperawatan Medikal Bedah 2.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Potter, P. A., & Perry, A.G. 2010. Buku Ajaran Fundamental Keperawatan.
Jakarta: Salemba
Riskesdas. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan RI: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
74
75
Wiajya dan Putri M.Y. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2. Yogyakarta: Nuha
Medika
JADWAL KEGIATAN KARYA TULIS ILMIAH
Bulan
No
Jadwal Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengumuman Pembimbing
Bimbingan proposal dan konfirmasi
2.
judul ke pembimbing
Bimbingan proposal dan studi
3.
pendahuluan
4. Seminar proposal
5. Revisi seminar proposal
Pengambilan dan pengumpulan
6.
data
7. Bimbingan hasil
8. Ujian hasil
9. Revisi KTI seminar hasil
Pengumpulan data dan pengadaan
10.
KTI
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN Tahun 2020
FORMAT PENGKAJIAN STUDI KASUS
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
STIKES ICME JOMBANG
2019
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Penanggung jawab biaya :
Usia : Nama :
Jenis kelamin : Alamat :
Suku : Hub. Keluarga :
Agama : Telepon :
Pendidikan :
Alamat :
Eliminasi
BAK..............................x/hr
BAB...............................x/hr
Kebersihan diri
Mandi...............................x/hr
Keramas..........................x/hr
Sikat gigi..........................x/hr
Memotong kuku...............x/hr
Ganti pakaian..................x/hr
Istirahat dan aktivitas
Tidur malam .....................jam/hr Jam .....................s/d ...........................
Aktifitas ...........................jam/hr jenis ................................................
Kebiasaan merokok/alkohol.jamu .......................................................
Psikososial
Sosial/interaksi ...................
Konsep diri .........................
Spiritual .............................
8. Sistem Endokrin
a. Pembesaran kelenjar Tyroid :
b. Pembesaran kelanjar getah bening :
Lain-lain
:
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, radiologi, EKG, USG)
VIII. TERAPI
............................,...............................
Mahasiswa,
ANALISA DATA
Data Obyektif :
Implementasi keperawatan
Hari/Tanggal Waktu Paraf
Evaluasi
Nama :………….. No.RM : …………
O :
A :
P :