ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran karbon monoksida (CO)dari Jalan
Sisingamangarajadengan metode Finite Length Line Source (FLLS) dan memetakan sebaran
dengan aplikasi SIG. Berdasarkan hasil pengamatan volume lalu lintas,total jumlah kendaraan
adalah 7.591 unit/jam (pagi) dan 7.433 unit/jam (siang). Jumlah kendaraan tersebut
menyumbangkan laju emisi sebesar 49.171,7 µg/m.s pada pagi hari dan pada siang hari sebesar
46.943,1 µg/m.s. Bedasarkan perhitungan dengan FLLS konsentrasi CO paling tinggi adalah pada
tepi jalan (roadside) yaitu sebesar 20.340 µg/Nm3 pada pagi hari dan 18.340 µg/Nm3 pada siang
hari. Analisa spasial dengan Sistem Informasi Geografis menghasilkan wilayah sebaran dampak
dari sumber tersebut adalah Kelurahan Harjosari 2. Perbandingan hasil pemodelan dan hasil
pengukuran di lapangan dengan wilmott’s index menghasilkan nilai d=0,69-0,84, R=0,93-0,96,
dan NMSE=0,02-0,04. Hasil validasi memiliki keakuratan 16,5%-17%.Kisaran ini masih dalam
kriteria pemodelan Gaussian (10%- 20%).
ABSTRACT
Purpose of this study is to determine the distribution pattern of carbon monoxide (CO) from
Singamangaraja street by using Finite Length Line Source (FLLS) method and map to the
distribution with GIS aplication. Based on the results of observations of traffic volume on the
Singamangaraja street is 7.591 units/hour (morning) and 7.433 units/hour (noon). The amount
emission rate is 49.171.7 µg/m.s in the morning and 46.943.1 µg /m.s in the noon. According to
calculations FLLS the highest CO concentration is at roadside (20.340 µg/Nm3 in the morning and
18.340 µg/Nm3 in the noon). Based on direct measurement of the concentration of a maximum of
18.323 µg /Nm3 in the morning and 17.177 µg /Nm3 at noon. Spatial analysis with Geographic
Information System generate distribution impact area of the source was Harjosari 2 district.
Comparison between modeling and field survey using wilmott’s index method had d=0,69-0,84,
R=0,93-0,96, dan NMSE=0,02-0,04. Statistic validation had 16,5%-17% accuracy and still in
range of Gaussian criteria (10%- 20%).
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 14 (1) : 41-51 (Januari 2017) Deni Gurianti dkk
42
Analisis Sebaran Karbon Monoksida dari Sumber Transportasi dari Jalan Sisingamangaraja
43
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 14 (1) : 41-51 (Januari 2017) Deni Gurianti dkk
44
Analisis Sebaran Karbon Monoksida dari Sumber Transportasi dari Jalan Sisingamangaraja
45
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 14 (1) : 41-51 (Januari 2017) Deni Gurianti dkk
Gambar 7. Perbandingan Konsentrasi CO Hasil Perhitungan, Hasil Pengukuran, dan Baku Mutu
Hasil Pengukuran Pagi
Gambar 8. Perbandingan Konsentrasi CO Hasil Perhitungan, Hasil Pengukuran, dan Baku Mutu
Hasil Pengukuran Siang
Berdasarkan hasil pemodelan, semakin jauh yaitu sebanyak 20.340 µg/Nm3. Sedangkan di
jarak dari sumber maka konsentrasi CO waktu siang dengan jarak yang sama
semakin menurun. Hal ini membuktikan konsentrasi CO adalah sebanyak 18.340
bahwa jarak mempengaruhi persebaran µg/Nm3. Pada waktu pagi konsentrasi
polutan. Konsentrasi tertinggi pada pagi hari terendah adalah pada ±2.000 m dari sumber
adalah pada jarak 7 m dari sumber emisi dengan konsentrasi sebanyak 49,497 µg/Nm3
46
Analisis Sebaran Karbon Monoksida dari Sumber Transportasi dari Jalan Sisingamangaraja
dan pada pagi hari dan 44,629 µg/Nm 3 pada Konsentrasi CO hasil pengukuran masih
siang hari. berada dibawah baku mutu udara ambien PP
Nomor 41 tahun 1999. Konsentrasi CO
Pada pengukuran pagi hari cuaca cerah dan tertinggi yaitu padaroadside untuk sampling
kecepatan angin adalah 2,45 m/detik. pagi hari sebesar 18.323 µg/Nm3 dan 17.177
Sedangkan pada saat pengukuran siang cuaca µg/Nm3 untuk sampling siang hari. Pada
lebih cerah dengan kecepatan angin lebih lokasi berikutnya konsentrasi CO cenderung
tinggi yaitu 2,58 m/detik. Cuaca semakin turun di karenakan karena jaraknya dari
cerah mengindikasikan intensitas penyinaran sumber emisi semakin jauh. Namun pada
matahari yang semakin besar. Kondisi titik 600 m konsentrasi CO cenderung naik
atmosfer pada siang hari di kelas A-B. Hal dikarenakan adanya pengaruh sumber emisi
ini berarti kondisi atmosfer pada pagi hari lain berupa sumber transportasi. pengukuran
lebih stabil dibandingkan siang hari. Ketika pada titik 600 m dilakukan berdekatan
keadaan atmosfer lebih stabil maka udara dengan jalan pada komplek perumahan
akan cenderung bergerak kebawah dan warga.
memperlambat proses dispersi sehingga
konsentrasi polutan pada permukaan bumi Validasi hasil pemodelan CO dengan hasil
lebih besar. Hal tersebut yang mengakibatkan pengukuran di lapangan dapat dilihat pada
konsentrasi pada pagi hari lebih besar Tabel 1 dan Tabel 2 dibawah ini.
dibandingkan konsentrasi pada siang hari.
Berdasarkan Tabel 1 dan 2 dapat dilihat 0,69 dan untuk pengukuran siang adalah
bahwa nilai d untuk pengukuran pagi adalah 0,84. Nilai d mendekati 1 menunjukkan
47
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 14 (1) : 41-51 (Januari 2017) Deni Gurianti dkk
tingginya tingkat kesesuaian antara hasil Informasi Geografis. Wilayah yang terkena
pemodelan dengan pengukuran di lapangan. dampak sebaran CO adalah Kelurahan
Nilai NMSE kurang dari 0,5 dan Fa2 kurang Harjosari 2 sampai pada daerah perbatasan
dari 50% untuk pengukuran pagi dan siang Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan hasil
menandakan nilai eror dan bias pada data perhitungan, konsentrasi maksimal berada
kecil dari 0,5. Nilai R mendekati 1 pada wilayah yang dekat dengan jalan dan
menunjukkan hasil pemodelan memiliki semakin jauh jarak dari sumber konsentrasi
hubungan linear dengan hasil pengukuran. akan semakin kecil, sedangkan berdasarkan
Nilai FB sebesar -1,41 dan -1,02 masih hasil pengukuran konsentrasi maksimal juga
dalam rentang yang diperbolehkan. berada pada wilayah yang dekat dengan
jalan, namun pada jarak 600 meter
Menurut (Paramitadevi, 2014; Heist dkk, konsentrasi CO lebih besar dari pada jarak
2013; Schenelle, 2003) formula kepulan 500 meter.
Gaussian untuk sumber emisi di permukaan
apabila dibandingkan dengan hasil observasi Menurut data dari BPS Kota Medan (2015)
memiliki tingkat keakuratan sebesar 10%- jumlah penduduk Kecamatan Medan Amplas
20%. Berdasarkan 50% Fa2 keakuratan adalah 121. 362 orang dengan luas wilayah
penelitian ini adalah sebesar 16,5%-17% dan 11,19 km2 dan rasio kepadatan 10.846
masih dalam rentang kriteria tersebut. penduduk per km2. Dampak CO bagi
manusia adalah terjadinya ikatan antara CO
Hubungan linear antara hasil pemodelan dan hemoglobin membentuk COHb, gejala
dengan pegukuran dilapangan dibuktikan yang langsung dirasakan penduduk adalah
oleh Gambar 7 dan 8 yang menunjukkan berupa penyakit ISPA dan gangguan paru-
bahwa tren konsentrasi hasil perhitungan dan paru. Jumlah kejadian penyakit Data dari
hasil pengukuran langsung dilapangan adalah BPS Kota Medan (2015) menyebutkan ISPA
sama untuk titik sampling roadside,300 m ringan di Kecamatan Medan Amplas adalah
dari jalan dan 500 m dari jalan. Hasil tersebut sebanyak 15.209, bronchitis sebanyak 276.
membuktikan adanya kesesuaian antara hasil Hubungan antara kejadian penyakit dan
perhitungan dan pengukuran langsung sebaran CO perlu dikaji lebih lanjut. Menurut
dilapangan yang juga dibuktikan oleh nilai (Paramitadevi, 2014; Handa dan Tai, 2005)
koefisien korelasi Pearson (R) sangat di Indonesia jarang dilakukan pemeriksaan
mendekati 1. terhadap HbCO pada pasien, sehingga
mengakibatkan gejala ini diketahui setelah
Analisa Spasial dengan Aplikasi Sistem pasien dalam kondisi akut saat dibawa ke
Informasi Geografis pusat pelayanan kesehatan.
Gambar 4.12
Gambar 9 sampai Gambar 12 menunjukkan
ISOPLETH
Gambar 4.12 HASIL
hasil analisa spasial menggunakan Sistem PENGUKURAN
ISOPLETH HASIL PAGI
466400 467200 468000 468800 469600 PENGUKURAN PAGI
466400 467200 468000 468800 469600
LEGENDA
LEGENDA
Kel. Sitirejo 3 Kel. Sitirejo 3 Lokasi Sampling
392000
Lokasi Sampling
392000
392000
392000
1 Roadside
1 Roadside
Kel. Amplas 2 300 m dari jalan
Kel. Amplas 2 300
3 500 m jalan
m dari dari jalan
3 500
4 600 m jalan
m dari dari jalan
Kel. Harjosari 1 4segm
600en
mjalan
dari jalan
Kel. Harjosari 1 Kec. Medan Amplas yang diamati
segm en jalan
Batas kelurahan
391200
391200
18001 - 19000
jalan
17001 arteri prim er
- 18000
#
1 Jl. Sis2inga
#
16001 - 17000
man gara Konsentrasi
15001 - 16000(ug/Nm3)
ja 18001
14001- 15000- 19000
# Kel. Harjosari 2
#
3 13001 - 14000
17001 - 18000
# 4 12001 - 13000
2
390400
390400
16001
11001 - 17000
- 12000
15001
10001 - 16000
- 11000
900114001-
- 10000 15000
# Kel. Harjosari 2 8000 - 9000
#
3 U
13001 - 14000
4 Kab . Deli Se rdang 12001 Koordinat
- 13000
390400
390400
11001 referensi:
- 12000
10001
Sk ala 1 : 150 00
- 11000
47 N
9001 - 10000
389600
389600
DIGAMBAR OLEH:
8000 - 9000
DENI GUSRIANTI
Kab . Deli Se rdang TEKNIK U LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK Koordinat
466400 467200 468000 468800 469600 USU referensi:
ala 1 : 150 00 PETA47
Sk SUMBER N
DASAR:
Gambar 9. Isoplet Konsentrasi Hasil Pengukuran Pagi
389600
BAPPEDA PROVSU
389600
DIGAMBAR OLEH:
DENI GUSRIANTI
TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
48 466400 467200 468000 468800 469600 USU
SUMBER PETA DASAR:
BAPPEDA PROVSU
Analisis Sebaran Karbon Monoksida dari Sumber Transportasi dari JalanGambar
Sisingamangaraja
4.13
Gambar 4.13
ISOPLETH
ISOPLETH HASIL
HASIL
PENGUKURAN
PENGUKURAN SIANG
SIANG
466400 467200 468000 468800 469600
466400 467200 468000 468800 469600 LEGENDA
Kel. Sitirejo 3
LEGENDA
Lokasi Sampling
392000
392000392000
1 Roadside
Kel. Sitirejo 3 Lokasi
2 300 mSampling
dari jalan
392000
Kel. Amplas 31500 m dari jalan
Roadside
4 600 m dari jalan
Kel. Harjosari 1 2 segmen
300 m jalan
dari jalan
Kel. Amplas 3 yang
500 diamati
m dari jalan
Kec. Medan Amplas batas kelurahan
600 lokal
4 jalan m dari jalan
primer
Kel. Timb ang Deli segmen jalan
Kel. Harjosari 1 jalan arteri sekunder
Jl. Bajak 2
391200
yang diamati
391200
Kec. Medan Amplas
jalan arteri primer
#
1 Jl. Sisinga batas(ug/Nm3)
Konsentrasi kelurahan
man gara
ja 15001-18000
jalan lokal primer
#
Kel. Timb ang Deli 14001- 15000
jalan15000
arteri sekunder
2 14001-
Jl. Ba jak 2
391200
391200
13001
jalan- 14000
arteri primer
12001 - 13000
#
1 Jl. Sis3inga Kel. Harjosari 2
#
11001 - 12000
Konsentrasi (ug/Nm3)
#
4 man gara
ja 10001 - 11000
15001-18000
390400
390400
9001 - 10000
14001- 15000
8001 - 9000
# 7001 - 8000
2 14001- 15000
5000 - 7000
13001 - 14000
Kab . Deli Se rdang U
12001 - Koordinat
13000
# Kel. Harjosari 2
#
3 11001 - referensi:
12000
4 10001
Sk ala 1 : 150 00 - 11000
47 N
390400
390400
389600
389600
9001 - 10000
DIGAMBAR OLEH:
8001GUSRIANTI
DENI - 9000
7001 - 8000
TEKNIK LINGKUNGAN
5000 - 7000
FAKULTAS TEKNIK
466400 467200
Kab . Deli Se rdang 468000 468800 469600 U USU
Gambar 4.14
Koordinat
SUMBER PETA DASAR:
Gambar 10. Isoplet Konsentrasi Hasil Pengukuran Siang ISOPLETH
referensi:
BAPPEDA PROVSU
Gambar 4.14 HASIL
PERHITUNGAN
Sk ala 1 :ISOPLETH
150 00 47 N HASIL PAGI
389600
389600
466400 467200 468000 468800
DIGAMBAR OLEH:
PERHITUNGAN PAGI
466400 467200 468000 468800 DENI LEGENDA
LEGENDAGUSRIANTI
Kel. Sitirejo 3 Kel. Sitirejo 3 TEKNIK
Lokasi
Lokasi Sampling LINGKUNGAN
Sampling
11Roads ide
Roads ide
392000
392000
2 FAKULTAS
300 m dari ja lan TEKNIK
392000
392000
Kel. Amplas 32500 300 m jadari
m dari lan ja lan
466400 467200 468000 Kel. Amplas
468800 469600 43600 500m dari USU
m ja lan ja lan
dari
Kel. Harjosari 1 segmen jalan
600
SUMBER
4 m dari
ya ng diamatiPETA ja lan
DASAR:
Kel. Harjosari 1 segmen
batas jala n
keluraha n
Kec. Medan Amplas
Kel. Timbang Deli
BAPPEDA
ya ng diamati
jalan lokal primer
jalan arteri sek under
PROVSU
batas keluraha n
Kec. Medan Amplas
Jl. Bajak 2
391200
Jl. Sisinga 20000 - 21000
1 Kel. Timbang Deli #
man garaja jalan arteri sek under
19001 - 20000
Jl. Bajak 2
18001
jalan - 19000
arteri primer
16001 - 18000
Konsentrasi ( ug/Nm3)
391200
391200
# 14001 - 16000
2 Kel. Harjosari 2 20000
12001 - 21000
- 14000
# Jl. Sisinga
1 man garaja #
19001
10001 - 20000
- 12000
8001 - 10000
3 # 600118001
- 8000 - 19000
4 400116001
- 6000 - 18000
390400
390400
2001 - 4000
# 14001 - 16000
2 Kel. Harjosari 2
100 - 2000
12001 - 14000
U
10001 Koordinat
- 12000
# 8001referensi:
- 10000
#
3 Kab. Deli Serdang 6001 - 8000
Sk ala 1 : 150 00 47 N
4 4001 - 6000
DIGAMBAR OLEH:
390400
390400
DENI2001 - 4000
GUSRIANTI
389600
389600
389600
392000
392000
392000
391200
Konsentrasi
# Jl. Sisinga 18001 - 190 00
jalan arteri sekunder
Kel. Timbang Deli 1 man garaja 17001 - 180 00
Jl. Ba jak 2
jalan- 170
16001 arteri
00 primer
15001 - 160 00
391200
391200
#
2 Konsentrasi
14001 - 150(ug/N00 m3)
Kel. Harjosari 2
# Jl. Sisinga 12001
18001 - 140- 00
190 00
1 m
3 an garaja #
10001 - 120 00
17001
8001 - 1000 - 0180 00
#
4 6001
16001- 8000 - 170 00
390400
390400
4001 - 6000
15001
2001 - 4000 - 160 00
#
2 Kel. Harjosari 2 U
100 - 2000
14001 - 150 00
12001 Koordinat
- 140 00
10001 referensi:
- 120 00
#
#
3 Kab. Deli Serdang 8001
Sk ala 1 : 150 00 - 47
1000 N0
4 6001 - 8000OLEH:
DIGAMBAR
390400
390400
4001 -
DENI GUSRIANTI 6000
389600
389600
389600
TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
466400 467200 468000 468800
USU
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 14 (1) : 41-51 (Januari 2017) Deni Gurianti dkk
50
Analisis Sebaran Karbon Monoksida dari Sumber Transportasi dari Jalan Sisingamangaraja
51