Anda di halaman 1dari 7

http://sofiyasmin27.blogspot.com/2015/05/tugas-akuntansi-internasional-bab-2.

html

1.      Bab ini mengidentifikasi tujuh faktor ekonomi, sejarah sosial dan kelembagaan yang dipercaya
mempengaruhi perkembangan akuntansi. Jelaskan bagaimana satu sama lain mempengaruhi
praktik akuntansi!
Jawab :
Standar dan praktik akuntansi di setiap Negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di
antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya
perbedaan antarnegara. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional
juga dapat membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa.
Ada 8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional. Tujuh faktor
utama ekonomi, sejarah social, dan/ atau kelembagaan dan merupaka faktor yang sering
disebutkan oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya (faktor
kedelapan berikut ini) dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.

2.      Mengacu pada tujuh faktor dalam pertanyaan 1, urutkanlah faktor-faktor tersebut kemudian
berikan alasan untuk urutan paling atas dan paling bawah dalam peringkat yang anda susun!
Jawab :
1. Sistem pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi
memiliki focus atau seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan
dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depandan risiko terkait.
Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang
luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui pengukurang akuntansi
yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga keuangan
memilki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan public yang
luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
2.  Sistem hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki
dua orientasi dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum
utamanya diambil dari hukum Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang
menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap
yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan
hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara yang menganut kodifikasi
hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan
mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus
tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat
hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan
sistem kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan
pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan Negara
hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta. Hal ini
memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan
dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam
hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi)
ekonominya.
3.  Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya
dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama.
Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain
seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah
laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak.
Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut Masuk
Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat merupakan suatu contoh.
4. Ikatan politik dan Ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan sejenis.
Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara
perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan
(rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di
seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan
Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi
bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang
menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, (seperti Negara-negara Eropa
Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
5. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai
asset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap
pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan
melakukan berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan keuangan mereka. Meksiko dan
beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum karena pengalaman
mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang
tidak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh
perubahan harga.
6.  Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan
masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis
saham atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan
pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industry berubah menjadi
perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian asset tetap dan pencatatan depresiasi
yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting. Tantangan-
tantangan akuntansi yang baru, seperti penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya manusia
semakin berkembang.
7.  Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai
varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi
biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca
oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf
pendidikan di suatu Negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu contoh Negara
di mana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi lainnya, sebuah Negara harus
mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke Negara lain untuk memperoleh
kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini sedang diterapkan oleh Cina. kebanyakan
negara-negara Eropa Kontinental dan Jepang memiliki sistem kodifikasi hukum dan bergantung
pada perbankan atau pemerintah untuk memperoleh kebanyakan pendanaan. Aturan akuntansi di
sana pada umumnya sesuai dengan hukum pajak.
Sangatlah sulit untuk menentukan mana yang penyebab dan mana yang akibat. Jenis sistem
hukum mungkin terlebih dahulu mempengaruhi sistem keuangan di suatu Negara. Sistem hukum
umum menekankan hak pemegang saham dan menawarkan perlindungan investor yang lebih
baik dibandingkan kodifikasi hukum. Hasilnya adalah pasar ekuitas yang kuat berkembang di
Negara-negara hukum dan pasar ekuitas yang lemah berkembang di Negara-negara yang
menganut kodifikasi hukum. Perpajakan merupakan fungsi akuntansi yang penting di setiap
Negara yang mengenakan pajak penghasilan perusahaan. Apakah pajak mendominasi orientasi
akuntansi bergantung pada apakah akuntansi memiliki tujuan kompetisi, yaitu memberikan
informasi kepada pemegang saham luar. (Akuntansi Pajak tidak cocok untuk tujuan ini). dengan
demikian, jika hukum umum menghasilkan pasar ekuitas yang kuat, perpajakan tidak akan
mendominasi.

3.      Bagaimana nilai-nilai budaya mempengaruhi akuntansi? Apakah terdapat pengaruh yang bersifat
paralel antara faktor-faktor yang disebutkan dalam pertanyaan 1 dan faktor budaya yang
disebutkan disini?
Jawab:
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable budaya
mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari
empat dimensi budaya nasional (nilai social):
(1) individualise,
(2) jarak kekuasaan,
(3) penghindaran ketidakpastian, dan
(4) maskulinitas.
Analisis yang dilakukannya didasarkan pada data yang berasal dari para karyawan sebuah
perusahaan multinasional besar dari AS yang beroperasi di 40 negara yang berbeda.
Secara singkat, individualism merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang
tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung. Jarak
kekuasaan adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan
organisasi secara tidak adil dapat diterima. Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana
masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.
Maskulinitas adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta kinerja dan pencapaian yang
berbeda.
            Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja
yang             menghubungkan budaya dan akuntansi, Ia mengusulkan empat dimensi nilai
akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:
      1.  Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap pertimbangan
profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional  dibandingkan terhadap kepatuhan
dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
    2. Keseragaman versus fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman
dankonsistensi             dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
      3.   Konservatisme versus optimisme: suatu preferensi dalam memilih pendekatan  yang  lebih
bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan,  daripada memilih
pendekatan yang sekadar optimis namun beresiko.
     4.  Kerahasiaan versus transparansi: preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi
usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk
mengungkapkan informasi kepada publik.

4.      Apakah  perbedaan  nasional dalam  praktik akuntansi dapat dijelaskan lebih baik oleh faktor
budaya atau faktor ekonomi dan hukum? Mengapa?
Jawab:
Karena pembedaan yang didasarkan pada system hukum relatif kurang jelas di Negara-Negara di
mana standar tidak ditegakkan. Bisa dikatakan demikian dikarenakan pembedaan yang
didasarkan pada sistem hukum relatif kurang jelas di beberapa negara yang tidak tegas pada
peraturan hukumnya. Sedang faktor budaya sudah jelas. Tiap negara pasti melikiki sikap budaya
yang berbeda dalam melakukan praktik akuntansinya. Begitu pula dalam faktor ekonomi. Negara
berkembang tentu berbeda dalam sistem penerapan praktik akuntansinya ktimbang dengan
negara yang sudah maju.

5.      Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi yang dibahas dalam bab ini awalnya
dinyatakan pada tahun 1967.  Apakah keempat pola tersebut masih berlaku dewasa ini? Mengapa
atau mengapa tidak?
Jawab :
Masih berlaku, karena pada dewasa saat ini keempat pendekatan ini merupakan dasar klasifikasi
sistem akuntansi yang masih banyak di gunakan di seluruh dunia.

6.      Negara-negara yang cenderung untuk memiliki praktik pengukuran yang relative konservatif 
juga cenderung agak merahasiakan pengungkapan, sedangkan Negara- Negara yang cenderung
memiliki praktik pengukuran kurang konservatif cenderung untuk melakukan pengungkapan
secara transparan. Mengapa hal ini terjadi?
Jawab :
Karena preferensi terhadap kerahasiaan merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran
ketidakpastiaan yang kuat yang timbul dari kebutuhan untuk membatasi pengungkapan informasi
dengan maksud untuk menghindari terjadinya konflik dan kompetisi dan untuk mempertahankan
keamanan. Masyarakat dengan jarak keuasaan yang tinggi akan sangat mungkin berkarakter
membatasi informasi untuk mempertahankan ketidakpastiaan dalam kekuasaan. Kerahasiaan
juga konsisten dengan preferensi atas kolektivisme dengan perhatiannya terhadap hal- hal yang
sangat terkait dengan  perusahaan dibandingkan dengan pihak luar. Masyarakat yang lebih
menekankan pada kualitas hidup, masyarakat, dan lingkungan akan cenderung untuk lebih
terbuka, khususnya informasi yang berkaitan dengan sosial.

7.      Apakah tujuan melakukan klasifikasi sistem akuntansi ?


Jawab:
Tujuan klasifikasi sistem akuntansi yakni untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan
menurut karekteristik khususnya klasifikasi yang mengungkapkan standar dasar dimana anggota-
anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang
beraneka ragam satu sama lain. Maka dengan mengenali kesamaan dan perbedaan tersebut,
pemahaman akan tentang sistem akuntansi akan lebih baik. 
Klasifikasi juga bersifat fundamental dalam usaha memahami dan menganalisis fakta-fakta yang
dapat diamati dan untuk memformulasikan hubungan  yang nyata antara fakta-fakta tersebut.

8.      Apakah  perbedaan antara klasifikasi akuntansi berdasarkan pertimbangan dan empiris ?


Jawab :
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan
secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan
pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data
prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.

9.      Apakah  model akuntansi utama di dunia ? apakah karakter yang berbeda dari tiap tiap model
tersebut ?
Jawab :
Variabel-variabel yang membentuk perkembangan sebuah Negara dalam hal akuntansi, model
akuntansi keuangan tertentu yang berkembang karena minat, sejarah atau pilihan, proses
menetapkan standar akuntansi keuangan nasional itu sendiri dan konservatisme yaitu hal-hal
yang menyebabkan perbedaan tersebut dan ditambah dengan mengenai dimensi internasional
dari proses akuntansi pada tiap negara yang sudah tentu berbeda. Perbedaan itu meliputi : praktik
bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, perbedaan budaya,
resiko bisnis, tingkat inflasi lokal dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi
bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan membuat laporan
keuangannya serta kemudian mengumumkannya ke masyarakat luas.

10.  Mengapa bab ini mengakui bahwa banyak perbedaan- perbedaan akuntansi pada tingkat nasional
semakin tidak jelas? Apakah anda menyetujuinya ? mengapa ?
Jawab :
setuju, karena:
1.  Artisan perusahaan saat ini mencatatkan sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal
mereka.
2. Beberapa Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan tanggung
jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta yang
professional dan independent.
3.  Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh diseluruh dunia.

11.  Penulis berpendapat bahwa klasifikasi yang berdasarkan penyajian wajar versus kepatuhan
hukum  menjelaskan akuntansi pada dunia sekarang ini dengan lebih baik dibandingkan sistem
hukum umum dan hukum  kode.  Apakah anda setuju? Mengapa?
Jawab :
Karena pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang
besar terhadap banyak permasalahan akuntansi seperti:
1.      depresiasai dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama
masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak
(kepatuhan hukum)
2.      sewa guna usaha yang memiliki subtansi pembelian aktiva tetap (property) diperlakukan
seperti itu (penyajian wajar)  atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa
(kepatuhan hukum)
3.      pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar)
atau dibebankan  menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum).

12.   Bagaimana prospek konvergensi atau harmonisasi sistem nasional akuntansi dan pelaporan
keuangan? Faktor- faktor apa saja yang berpengaruh dalam mendorong atau menghambat
perubahan tersebut?
Jawab :
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi
dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Harmonisasi akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi
oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang
menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem
akuntansi, pengungkapan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan
dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya (setidaknya
dalam beberapa aspek) tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu sistem.
Harmonisasi akuntansi mencakup :
1.      Harmonisasi akan standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan,
2.      Harmonisasi akan pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahan publik terkait
dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3.      Harmonisasi akan standar audit
Dengan konvergensi IFRS, PSAK akan bersifat principle-based dan memerlukan professional
judgment, senantiasa peningkatan kompetensi harus pula dibarengi dengan peningkatan
integritas. Hambatan konvergensi biasanya muncul atas beberapa isu akuntansi dan pelaporan
keuangan sebagai berikut:
1.      Pengakuan dan pengukuran: financial assets and derivative financial instruments,
impairment losses, provisions, employee benefit liabilities, income taxes;
2.      Akuntansi Penggabungan Usaha
3.      Pengungkapan atas: related party transactions, segment information.

KASUS

Apakah Klasifikasi Akuntansi Telah Ketinggalan Zaman ? 

1.     Apakah anda setuju dengan pendapat yang dikemukakan Cairn bahwa klasifikasi akuntansi
terlalu sederhana dan kurang relevan dalam dunia saat ini? Apakah usaha-usaha untuk
mengklasifikasikan akuntansi tidak bermanfaat dan ketinggalan zaman? Mengapa atau mengapa
tidak?
Jawab :
Saya tidak setuju dengan pendapat David Cairns yang mengatakan klasifikasi akuntansi terlalu
sederhana dan kurang relevan. Klasifikasi akuntansi diperlukan untuk melakukan deskripsi,
analisa, dan prediksi terhadap perkembangan sistem akuntansi.  Tujuan klasifikasi adalah
mengetahui sejauh mana suatu sistem mempunyai kesamaan dan perbedaan.  Membandingkan
perkembangan sistem akuntansi suatu negara dengan negara lain dan mengetahui alasan
mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain.
Membantu pengambilan keputusan menilai prospek dan masalah dalam akuntansi internasional.

2.     Beberapa pengamat berpendapat bahwa pelaporan keuangan menjadi semakin mirip di kalangan
perusahaan “kelas dunia” perusahaan-perusahaan multinasional terbesar di dunia dan khususnya
yang mencatatkan sahamnya di bursa efek utama seperti London, New York dan Tokyo. Apakah
relevansinya pendapat ini terhadap klasifikasi akuntansi dan apa saja faktor yang menyebabkan
terjadinya hal ini ?
Jawab :
Pendapat diatas kurang relevan terhadap klasifikasi akuntansi. Perusahaan multinasional semakin
menyesuaikan laporan keuangan mereka untuk pengguna di seluruh dunia dengan tujuan sebagai
informasi. Jadi pelaporan keuangan harus dibedakan antara tingkat domestik dengan tingkat
internasional. Faktor yang menyebabkan adalah kemajuan teknologi yang memungkinkan akses
ke informasi secara cepat. 
 

Sumber :
http://sayahajjah.blogspot.com/2014/03/akuntansi-internasional.html
http://vivi-oktaviani.blogspot.com/2011/04/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.html
http://apriakun.blogspot.com/2011/04/tujuan-dari-klasifikasi-sistem.html
http://antoyunianto.blog.com/2012/03/17/akuntansi-internasional-tugas-1/
Diposting oleh Sofiyasmin Ramadani di 12.55 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: AKUNTANSI INTERNASIONAL (SOFTSKILL)

Anda mungkin juga menyukai