Didalam Akuntansi Internasional terdapat beberapa karakteristik era ekonomi global, antara
lain:
1. Bisnis Internasional
2. Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global sulit untuk
mengidentifikasi negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada
perusahaan multi nasional
3. Ketergantungan pada perdagangan internasional
A. PERKEMBANGAN
Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat seperti Amerika Serikat dan Inggris,
akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan
dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan
kepemilikan publik yang luas.
Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan,
akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif dalam meminimunkan pembayaran dividend an menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga keuangan
memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan publik
yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum(kasus). Kodifikasi
hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dan kode Napoleon. Dalam Negara-negara
hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan
prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung
sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas
dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap. Tentu saja terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih
fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi hukum. Hal ini mendorong usaha coba-
coba dan memungkinkan penerapan pertimbangan.
Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan negara hukum umum,
aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional sektor swasta. Hal ini
memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan
dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung kedalam
hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada bentuk (formal)
legalnya saja, sementara hukum akuntansi yang lebih umum cenderung terpaku pada muatan
(isi) ekonominya. Sebagai contoh, sewa guna usaha di bawah aturan hukum umum biasanya
tidak dikapitalisasi. Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada dasarnya
dapat dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembeli property.
Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan
harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk
keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam
kasus ini, sebagian contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Dinegara lain
seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda : Laba kena pajak pada dasarnya
adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dengan
hukum pajak. Tentu saja, Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang
aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan
menurut masuk terakhir keluar pertama (LIFO) di Amerika Serikat merupakan satu contoh.
Inflasi
Inflasi mengaburksn bisaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-
nilai aset dsan beban-beban terkait. Semerntara disisilain melakukan peningkatan berlebihan
terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi seringkali menunutut perusahaan-
perusahaan melakukan berbagai perubahan harga kedalam perhitungan keuangan mereka.
Meksiko dan beberapa negara amerika serikat menggunakan akuntansi tingkat umum karena
pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970an, sehubungan dengan
tingkat inflasi yang tidsak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakuksan eksperimen dengan
pelaporan pengaruh perubahan harga.
Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna
jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks
mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami
akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative
kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan akuntansi yang professional
sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu Negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah
salah satu contoh Negara di mana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi
lainnya, sebuah Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke
Negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini
sedang diterapkan oleh Cina.
Budaya
Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum). Hofstede
mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social):
1. individualism,
2. jarak kekuasaan,
3. penghindaran ketidakpastian, dan
4. maskulinitas.
Analisis yang dilakukannya didasarkan pada data yang berasal dari para karyawan sebuah
perusahaan multinasional besar dari AS yang beroperasi di 40 negara yang berbeda.
Secara singkat, individualism merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang
tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
Jarak kekuasaan adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga
dan organisasi secara tidak adil dapat diterima. Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh
mana masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak
pasti. Maskulinitas adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta kinerja dan pencapaian
yang dapat dilihat (nilai-nilai maskulin yang tradisional) ditekankan daripada hubungan dan
perhatian.
Empat dimensi budaya nasional menurut Hofstede, yaitu:
1. Large vs Small Powr Distance (Jarak kekuasaan) adalah sejauh mana hierarki dan
pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu
lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
2. Strong vs Weak Uncertainty Avoidance (Penghindaran ketidakpasian) adalah sejauh
mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan
yang tidak pasti.
3. Maskulinitas vs feminimitas adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dan
kinerja serta pencapaian yang dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan
perhatian.
keseragaman vs fleksibilitas
Preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi
dalam suatu keadaan tertentu.
Koservatisme vs optimism
Suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi
segala ketidakpastian dimsa depan daripada memilih pendekatan yang sekedar optimis namun
beresiko
Kerahasiaan vs transparansi
Preferensi atas kerahasiaan dan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu
dibandingkan dengan kesediaan untuk pengungkapan informasi kepada publik.
Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok
dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan
akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung
dalam sektor swasta lebih sesuai dengan system yang berlaku di negara-negara hukum umum
(common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya, semua aspek
fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat.
Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman, ketika persiapan-persiapan perang yang intensif
dan kemudian pada saat PD II memerlukan sistem akuntansi nasional yang sangat seragam
untuk mengontrol semua aktivitas ekonomi nasional secara total.
Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik
tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi.
Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke
negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia,
Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. Jerman menggunakan simpati politik
untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.
Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai
belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di
Swiss masih sangat konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan
kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak,
bahkan di beberapa Negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan
pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
Seperti halnya dunia bisnis pada umumnya, praktik-praktik akuntansi beserta pengungkapan
informasi finansial di perusahaan di berbagai negara dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Radebaugh dan Gray (1997:47) menyebutkan sedikitnya ada dua belas faktor yang
mempengaruhi sistem akuntansi perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah sifat kepemilikan
perusahaan, aktivitas usaha, sumber pendanaan dan pasar modal, sistem perpajakan,
eksistensi dan pentingnya profesi akuntan, pendidikan dan riset akuntansi, sistem politik,
iklim sosial, tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, tingkat inflasi, sistem
perundang-undangan, dan aturan-aturan akuntansi.
Lebih rinci, Radebaugh dan Gray menjelaskan hubungan antara faktor-faktor tersebut di atas
dengan sistem akuntansi perusahaan sebagai berikut:
Aktivitas usaha
Sistem akuntansi dipengaruhi oleh jenis aktivitas usaha, misalnya agribisnis yang berbeda
dengan manufaktur, atau perusahaan kecil yang berbeda dengan perusahaan multinasional.
Sumber pendanaan
Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar
ditemui pada perusahaan-perusahaan yang mendapatkan sumber pendanaan dari para
pemegang saham eksternal dibandingkan dengan pada perusahaan dengan sumber pendanaan
dari perbankan atau dari dana keluarga.
Sistem perpajakan
Negara-negara seperti Perancis dan Jerman menggunakan laporan keuangan perusahaan
sebagai dasar penentuan utang pajak penghasilan, sedangkan negara-negara seperti Amerika
Serikat dan Inggris menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan dengan aturan
perpajakan sebagai dasar penentuan utang pajak dan disampaikan terpisah dengan laporan
keuangan untuk pemegang saham.
Sistem politik
Sistem politik yang dijalankan oleh suatu negara sangat berpengaruh pada sistem akuntansi
yang dibuat untuk menggambarkan filosofi dan tujuan politik di negara tersebut, seperti
halnya pilihan atas perencanaan terpusat (central planning) atau swastanisasi (private
enterprises).
Iklim social
Iklim sosial diartikan sebagai sikap atas penghargaan terhadap hak-hak pekerja dan
kepedulian terhadap lingkungan hidup. Informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut
pada umumnya dipengaruhi atas sistem sosial tersebut.
Tingkat inflasi
Timbulnya hyperinflation di beberapa negara di kawasan Amerika Selatan membuat adanya
pemikiran untuk menggunakan pendekatan lain sebagai alternatif dari pendekatan historical
cost.
Sistem perundang-undangan
Di negara-negara seperti Perancis dan Jerman yang menggunakan civil codes, aturan-aturan
akuntansi yang dipakai cenderung rinci dan komprehensif, berbeda dengan Amerika Serikat
dan Inggris yang menggunakan common law.
Aturan-aturan akuntansi
Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak sepenuhnya
sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan aturan
akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan
profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika Serikat.
Sementara itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya tujuh
faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
1. sistem hukum,
2. pemilik dana,
3. pengaruh system perpajakan, dan
4. kemantapan profesi akuntan.
5. inflasi,
6. teori akuntansi dan
7. accidents of history
Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak
mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar
kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan masing-
masing perusahaan bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi
fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu berurat
berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini berlaku bagi banyak
proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang
berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan
perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan
dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara
mapan dalam lingkungannya. Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini
menyangkut:
1. Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2. Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3. Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk
bertahan
4. Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi
aplikasinya dari analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi
adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal
moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.
Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk
menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang
disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan
konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain ,
bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun
1960-an. 1a mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi berorientasi pasar.
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara. Pandangan
ini telah mendominasi pemikiran akuntansi selama kurang lebih 20 lahun lerakhir.
Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal yang disebut sebagai model “pemegang
sahani” dan “pihak berkepentingan” (atau kelola perusahaan dalam negara hukum umum dan
hukum kode. Sistem hukum suatu negara dan sistem keuangannya dapat dikaitkan dalam
suatu hubungan sebab akibal. Suatu sistem legal dalam hukum umum menekankan hak
pemegang saham dan menawarkan perlindungan yang lebih kuat
Hukum melindungi investor luar an secara hukum sangat ditegakkan. Hasilnya adalah pasar
iiodal yang kuat berkembang di negara-negara hukum umum dan pasar modal yang lemah
berkembang di negara-negara hukum kode. Perusahaan-perusahaan di negara hukum urnum
memperoleh modal dalam jumlah yang besar metalui penawaran publik saham kepada
sejumtah investor, dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di negara hukuni kode.
Karena investor memiliki posisi wajar terhadap perusahaan, terdapat permintaan akan
informasi akuntansi yang mencerminkan kinerja operasi dan posisi keuangan dengan akurat.
Pengungkapan publik menyelesaikan masalah informasi yang tidak seimbang (asimetris)
antara perusahaan dan investor.
B.KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara yaitu: dengan
pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada
pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode
statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan prektik akuntansi seluruh dunia.
Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti: