Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI

Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan


prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus
berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan
keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.

Didalam Akuntansi Internasional terdapat beberapa karakteristik era ekonomi global, antara
lain:

1. Bisnis Internasional
2. Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global sulit untuk
mengidentifikasi negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada
perusahaan multi nasional
3. Ketergantungan pada perdagangan internasional

Alasan-alasan perusahaan Go Internasional :

1. Theory of comparative advantage


2. Imperfect market theory
3. Product cycle theory
4. Transfer technology and Strategic Alliance

A. PERKEMBANGAN

1. 8 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi


Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional :

Sumber pendanaan

Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat seperti Amerika Serikat dan Inggris,
akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan
dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan
kepemilikan publik yang luas.

Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan,
akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif dalam meminimunkan pembayaran dividend an menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga keuangan
memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan publik
yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.

Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum(kasus). Kodifikasi
hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dan kode Napoleon. Dalam Negara-negara
hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan
prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung
sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas
dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap. Tentu saja terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih
fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi hukum. Hal ini mendorong usaha coba-
coba dan memungkinkan penerapan pertimbangan.

Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan negara hukum umum,
aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional sektor swasta. Hal ini
memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan
dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung kedalam
hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada bentuk (formal)
legalnya saja, sementara hukum akuntansi yang lebih umum cenderung terpaku pada muatan
(isi) ekonominya. Sebagai contoh, sewa guna usaha di bawah aturan hukum umum biasanya
tidak dikapitalisasi. Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada dasarnya
dapat dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembeli property.

Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan
harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk
keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam
kasus ini, sebagian contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Dinegara lain
seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda : Laba kena pajak pada dasarnya
adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dengan
hukum pajak. Tentu saja, Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang
aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan
menurut masuk terakhir keluar pertama (LIFO) di Amerika Serikat merupakan satu contoh.

Ikatan Politik dan Ekonomi


Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui peneklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis.
Faktor Politik & Ekonomi sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional
karena kebijakan pemerintah dan keadaan ekonomi saat itu di suatu negara dapat membuat
akuntansi sulit berkembang. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan,
perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang
berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa
bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris
mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris.
Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan
Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang
setelah berakhirnya perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan
sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-
negara tersebut (seperti India) atau karena pilihan mereka sendiri (seperti Negara-negara
Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).

Inflasi
Inflasi mengaburksn bisaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-
nilai aset dsan beban-beban terkait. Semerntara disisilain melakukan peningkatan berlebihan
terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi seringkali menunutut perusahaan-
perusahaan melakukan berbagai perubahan harga kedalam perhitungan keuangan mereka.
Meksiko dan beberapa negara amerika serikat menggunakan akuntansi tingkat umum karena
pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970an, sehubungan dengan
tingkat inflasi yang tidsak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakuksan eksperimen dengan
pelaporan pengaruh perubahan harga.

Tingkat perkembangan ekonomi


Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan
masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis
saham atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian
dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industry
berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian asset tetap dan
pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang
penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti penilaian asset tidak berwujud dan
sumber daya manusia semakin berkembang.

Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna
jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks
mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami
akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative
kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan akuntansi yang professional
sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu Negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah
salah satu contoh Negara di mana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi
lainnya, sebuah Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke
Negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini
sedang diterapkan oleh Cina.

Budaya
Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum). Hofstede
mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social):

1. individualism,
2. jarak kekuasaan,
3. penghindaran ketidakpastian, dan
4. maskulinitas.

Analisis yang dilakukannya didasarkan pada data yang berasal dari para karyawan sebuah
perusahaan multinasional besar dari AS yang beroperasi di 40 negara yang berbeda.

Secara singkat, individualism merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang
tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
Jarak kekuasaan adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga
dan organisasi secara tidak adil dapat diterima. Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh
mana masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak
pasti. Maskulinitas adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta kinerja dan pencapaian
yang dapat dilihat (nilai-nilai maskulin yang tradisional) ditekankan daripada hubungan dan
perhatian.
Empat dimensi budaya nasional menurut Hofstede, yaitu:

a. Individualisme vs kolektivisme merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan social


yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling
tergantung.

1. Large vs Small Powr Distance (Jarak kekuasaan) adalah sejauh mana hierarki dan
pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu
lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
2. Strong vs Weak Uncertainty Avoidance (Penghindaran ketidakpasian) adalah sejauh
mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan
yang tidak pasti.
3. Maskulinitas vs feminimitas adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dan
kinerja serta pencapaian yang dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan
perhatian.

2. 4 Dimensi yang Mempengaruhi Praktik Keuangan Suatu Negara


Berdasarkan analisis Hofstade, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang
menghubungkan budaya dan akuntansi. Ia mengusulkan 4 dimensi akuntansi yang
mempengaruhi praktik keuangan suatu negara, yaitu :

profesionalisme vs ketetapan wajib pengendalian


Preferensi terhadap pertimbangan professional individu dan regulasi sendiri kalangan
professional dibandingkan terhadapkepatuhan dengan ketentuan hukum yang teleh ditentukan

keseragaman vs fleksibilitas
Preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi
dalam suatu keadaan tertentu.

Koservatisme vs optimism
Suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi
segala ketidakpastian dimsa depan daripada memilih pendekatan yang sekedar optimis namun
beresiko

Kerahasiaan vs transparansi
Preferensi atas kerahasiaan dan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu
dibandingkan dengan kesediaan untuk pengungkapan informasi kepada publik.

3. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pengembangan Akuntansi


Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki
pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :

Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok
dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan
akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung
dalam sektor swasta lebih sesuai dengan system yang berlaku di negara-negara hukum umum
(common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya, semua aspek
fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat.
Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman, ketika persiapan-persiapan perang yang intensif
dan kemudian pada saat PD II memerlukan sistem akuntansi nasional yang sangat seragam
untuk mengontrol semua aktivitas ekonomi nasional secara total.

Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik
tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi.
Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke
negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia,
Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. Jerman menggunakan simpati politik
untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.

Sifat Kepemilikan Bisnis


Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip
pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-
perusahaan yang kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan
publik yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang
dinamakan Sunshine accounting standards of wide open disclosure, sedangkan
ketidakhadiran partisipasi public dalam kepemilikan saham perusahaan di Perancis telah
membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran komunikasi ”insider” saja.
Kepemilikan Bank yang tinggi di Jerman juga menghasilkan respon akuntansi yang berbeda.
Di AS, AICPA membuat rekomendasi khusus bagi standar dan praktik akuntansi keuangan
tertentu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan non publik yang lebih kecil.

Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis


Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah
asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas.
Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam
membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang
menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan
system akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.

Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai
belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di
Swiss masih sangat konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan
kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak,
bahkan di beberapa Negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan
pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.

Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan


Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan
sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output
akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan
memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.

Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif


Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu.
Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi
sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan
metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi
standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon dio beberapa
negara Amerika Selatan.

Ada Legislasi Akuntansi tertentu


Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-
teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan
akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.

Kecepatan Inovasi Bisnis


Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena
penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang
untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.

Tahap pembangunan Ekonomi


Negara yang masih mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsipprinsip akuntansi
yang berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada
kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual
yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.

Pola pertumbuhan Ekonomi


Kondisi perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan
pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh
berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.

Status Pendidikan dan Organisasi Profesional


Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber
otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin
digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktorfaktor akuntansi dari Inggris
merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II.
Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS.
Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari
negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang
terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.

Seperti halnya dunia bisnis pada umumnya, praktik-praktik akuntansi beserta pengungkapan
informasi finansial di perusahaan di berbagai negara dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Radebaugh dan Gray (1997:47) menyebutkan sedikitnya ada dua belas faktor yang
mempengaruhi sistem akuntansi perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah sifat kepemilikan
perusahaan, aktivitas usaha, sumber pendanaan dan pasar modal, sistem perpajakan,
eksistensi dan pentingnya profesi akuntan, pendidikan dan riset akuntansi, sistem politik,
iklim sosial, tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, tingkat inflasi, sistem
perundang-undangan, dan aturan-aturan akuntansi.

Lebih rinci, Radebaugh dan Gray menjelaskan hubungan antara faktor-faktor tersebut di atas
dengan sistem akuntansi perusahaan sebagai berikut:

Sifat kepemilikan perusahaan


Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar
ditemui pada perusahaan-perusahaan yang dimiliki publik dibandingkan dengan pada
perusahaan keluarga.

Aktivitas usaha
Sistem akuntansi dipengaruhi oleh jenis aktivitas usaha, misalnya agribisnis yang berbeda
dengan manufaktur, atau perusahaan kecil yang berbeda dengan perusahaan multinasional.

Sumber pendanaan
Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar
ditemui pada perusahaan-perusahaan yang mendapatkan sumber pendanaan dari para
pemegang saham eksternal dibandingkan dengan pada perusahaan dengan sumber pendanaan
dari perbankan atau dari dana keluarga.

Sistem perpajakan
Negara-negara seperti Perancis dan Jerman menggunakan laporan keuangan perusahaan
sebagai dasar penentuan utang pajak penghasilan, sedangkan negara-negara seperti Amerika
Serikat dan Inggris menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan dengan aturan
perpajakan sebagai dasar penentuan utang pajak dan disampaikan terpisah dengan laporan
keuangan untuk pemegang saham.

Eksistensi dan pentingnya profesi akuntan


Profesi akuntan yang lebih maju di negara-negara maju juga membuat system akuntansi yang
dipakai lebih maju dibandingkan dengan di negara-negara yang masih menerapkan sistem
akuntansi yang sentralistik dan seragam.

Pendidikan dan riset akuntansi


Pendidikan dan riset akuntansi yang baik kurang dijalankan di negara-negara yang sedang
berkembang. Pengembangan profesi juga dipengaruhi oleh pendidikan dan riset akuntansi
yang bermutu.

Sistem politik
Sistem politik yang dijalankan oleh suatu negara sangat berpengaruh pada sistem akuntansi
yang dibuat untuk menggambarkan filosofi dan tujuan politik di negara tersebut, seperti
halnya pilihan atas perencanaan terpusat (central planning) atau swastanisasi (private
enterprises).

Iklim social
Iklim sosial diartikan sebagai sikap atas penghargaan terhadap hak-hak pekerja dan
kepedulian terhadap lingkungan hidup. Informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut
pada umumnya dipengaruhi atas sistem sosial tersebut.

Tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan


Perubahan struktur perekonomian dari agraris ke manufaktur akan menampilkan sisi lain dari
sistem akuntansi, antara lain dengan mulai diperhitungkannya depresiasi mesin. Industri jasa
juga memunculkan pertimbangan atas pencatatan aktiva tak berwujud seperti merek,
goodwill dan sumber daya manusia.

Tingkat inflasi
Timbulnya hyperinflation di beberapa negara di kawasan Amerika Selatan membuat adanya
pemikiran untuk menggunakan pendekatan lain sebagai alternatif dari pendekatan historical
cost.

Sistem perundang-undangan

Di negara-negara seperti Perancis dan Jerman yang menggunakan civil codes, aturan-aturan
akuntansi yang dipakai cenderung rinci dan komprehensif, berbeda dengan Amerika Serikat
dan Inggris yang menggunakan common law.

Aturan-aturan akuntansi
Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak sepenuhnya
sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan aturan
akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan
profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika Serikat.
Sementara itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya tujuh
faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah

1. sistem hukum,
2. pemilik dana,
3. pengaruh system perpajakan, dan
4. kemantapan profesi akuntan.
5. inflasi,
6. teori akuntansi dan
7. accidents of history

4. Perkembangan Akuntansi Dalam Ekonomi yang Berorientasi Pasar


Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makrekonomi mungkin mengakui secara formal
nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, menghitung beban depresiasi atas
peralatan produkstif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu
dengan cepat jika hal ini merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional atau
nasional.

Pola Mikroekonomis

Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak
mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar
kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan masing-
masing perusahaan bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi
fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu berurat
berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini berlaku bagi banyak
proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.

Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang
berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan
perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan
dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara
mapan dalam lingkungannya. Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini
menyangkut:
1. Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2. Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3. Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk
bertahan
4. Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi
aplikasinya dari analisis ekonomi.

Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi
adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal
moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.

Disiplin Independen

Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk
menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang
disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan
konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain ,
bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.

Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi.

1. Pendekatan makro ekomomi


2. Pendekatan mikro ekonomi
3. Pendektan independen
4. Pendekatan yang seragam

Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun
1960-an. 1a mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi berorientasi pasar.

Berdasarkan pendekatan makroekonomi,


Praktik akuntansi didapatkan dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi
nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijn nasional,
karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan oasional.
Karenanya, sebagai contoh, suatu kebijakan nasional berupa lapangan kerja yangstabil
dengan menghindari perubahan besardalam siklusbisnisakan menghasilkan praktik akuntansi
yang meratakan laba. Atau, untuk mendorong perkembangan industri tertentu, suatu negara
dapat mengizinkan penghapusan pengeluaran modal secara cepat pada beberapa industri
tersebut. Akuntansi di Swedia berkembang dan pendekatan makroekonomi.

Berdasarkan pendekatan mikroekonomi.


Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada
perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai
tujuan ini, perusahaan harus memperlahankan modal fisik yang dimiliki. Juga sama
pentingnya bahwa perusahaan memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi
dan mengendalikan aktivitas usaha. Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya
penggañtian sangat didukung karena paling sesuai dengan pendekatan ini. Akuntansi di
Belanda berkembang dari mikroekonorni.
Berdasarkan pendekatan independen,
Akuntansi berasal dan praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-
lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai Fungsi jasa
yang konsep dan prinsipnya di ambi1 dan proses bisnis yang dijalankan, diambilkan dari
cabang keilmuan seperti ekonomi. Bisnis menghadapi kerumitan dunia nyata dan
ketidakpastian yang senantiasa terjadi melalui pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi
berkembang dengan cara yang sama. Sebagai contoh, laba secara sederhana merupakan hal
yang paling bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan secara pragmatis menjawab
kebutuhan para pengguna. Akuntansi berkembang secara independen di lnggris dan Amerika
Serikat.

Berdasarkan pendekatan yang seragam,


Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh
pemerintah pusat. Keragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan
memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan manajer untuk menggunakan
informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan
seragam digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam
perencanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja,
mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga. Prancis,
dengan bagan akuntansi nasional yang seragam, merupakan pendukung utama pendeka tan
seragam. Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode.

Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara. Pandangan
ini telah mendominasi pemikiran akuntansi selama kurang lebih 20 lahun lerakhir.

1. Aktuntansi dalam negara-negara ukum umum memiliki karakter berorienlasi lerhadap


“penyajian wajar,” transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara
akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan
dan pelaporan keuangan ditujukan untuk kebutuhan informasi investor luar.
Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan aktivitas sektor swasta dengan
peranan penting yang dimainkan oleh profesi akuntansi. Akuntansi hukum umum
sering disebut sebagai “Anglo Saxon,” “lnggris-Arnerika,” atau “berdasarkan mikro.”
Akuntansi hukum umum berawal di Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara
seperti Australia, Kanada, Hong Kong, India, Malaysia, Pakistan dan Amerika
Serikat.
2. Akuntansi dalam negara-negara hukim kodememiliki karaterislik berorientasi
legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian
antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah (“orang dalam”)
mendominasi sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk
perlindungan kreditor. Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan aktivitas
sektor publik dengan relatif sedikil pengaruh dari profesi akuntansi. Akuntansi hukum
kode sering disehut “kontinental,” “legalistik,” atau “seragam secara makro.” Ini
ditemukan di kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental dan bekas koloni mereka
di Afrika, Asia, dan Amerika.

Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal yang disebut sebagai model “pemegang
sahani” dan “pihak berkepentingan” (atau kelola perusahaan dalam negara hukum umum dan
hukum kode. Sistem hukum suatu negara dan sistem keuangannya dapat dikaitkan dalam
suatu hubungan sebab akibal. Suatu sistem legal dalam hukum umum menekankan hak
pemegang saham dan menawarkan perlindungan yang lebih kuat
Hukum melindungi investor luar an secara hukum sangat ditegakkan. Hasilnya adalah pasar
iiodal yang kuat berkembang di negara-negara hukum umum dan pasar modal yang lemah
berkembang di negara-negara hukum kode. Perusahaan-perusahaan di negara hukum urnum
memperoleh modal dalam jumlah yang besar metalui penawaran publik saham kepada
sejumtah investor, dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di negara hukuni kode.
Karena investor memiliki posisi wajar terhadap perusahaan, terdapat permintaan akan
informasi akuntansi yang mencerminkan kinerja operasi dan posisi keuangan dengan akurat.
Pengungkapan publik menyelesaikan masalah informasi yang tidak seimbang (asimetris)
antara perusahaan dan investor.

B.KLASIFIKASI

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara yaitu: dengan
pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada
pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode
statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan prektik akuntansi seluruh dunia.

1. Empat Pendekatan Terhadap Perkembangan Akuntansi


Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pada pertengahan tahun
1960-an, dimana diidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
Negara-negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar:

 Berdasarkan pendekatan makro ekonomi Berdasarkan pendekatan ini praktik


akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makro ekonomi
nasional
 Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi Pada pendekatan ini akuntansi berkembang
dari prinsip-prinsip mikro ekonomi yang fokusnya terletak pada perusahaan secara
individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup dengan mempertahankan modal
fisik yang dimiliki
 Berdasarkan pendekatan independen Pada pendekatan ini akuntansi berasal dari
prektik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari
pertimbangan, coba-coba dan kesalahan
 Berdasarkan pendekatan yang seragam Pada pendekatan ini akuntansi distandardisasi
dan digunakan sebagai alat untuk kendali

2. Sistem Hukum : Akuntasi Hukum Umum Vs Kodifikasi Hukum

 Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap


“penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara
akuntansi keuangan dan pajak.
 Akuntansi dalam negara-negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki
karakteristik berorientasi legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah
kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak.

3. Sistem Praktik : Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum


Banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nasional menjadi semakin menghilang. Terdapat
beberapa alasan untuk hal ini, yaitu:

1. Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di


dunia.
2. Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum.
3. Beberapa negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan Jepang,
mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemetintah kepada
kelompok sector swasta yang professional dan independen.

Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti:

1. Depresiasi, dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu asset


selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) / jumlah yang ditentukan untuk
tujuan pajak (kepatuhan hukum)
2. Sewa guna usaha, yang memiliki substansi pembelian asset tetap (property)
diperlakukan seperti sewa operasi yang biasa (kepatuhan hukum)
3. Pensiun, dengan biaya yang diakui pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian
wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja
(kepatuhan hukum)

Anda mungkin juga menyukai