KELAS : X IPA 3
KIMIA
Jawaban : C
Elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutan atau leburannya dapat menghantarkan listrik
Jawaban : E
Garam (NaCl) jika dilarutkan dalam air maka ion-ionnya akan terionisasi sempurna menjadi ion
Na+ dan Cl- sehingga dapat menghantarkan listrik. Maka dari itu air garam disebut larutan
elektrolit kuat.
3. Jika logam besi dibiarkan di udara, maka dapat terjadi reaksi: 4Fe + 3O 2 → 2Fe2O3. Dalam hal
ini, unsur besi merupakan …
a. zat hasil reduksi
b. zat yang teroksidasi
c. zat hasil oksidasi
d. zat yang mengalami reduksi
e. zat yang tereduksi
Jawaban : E
0 0 +3 -2
Bilangan oksidasi unsur besi (Fe) naik dari 0 menjadi +3. Jadi Fe bertindak sebagai pengoksidasi
sehingga disebut dengan zat yang tereduksi.
Jawaban : E
Peristiwa oksidasi adalah pegikatan oksigen atau penambahan jumlah bilangan oksidasi.
Sehingga jawaban yang tepat adalah E.
5. Pada reaksi :
2Ag+(aq) + Zn(s) → 2Ag(s) + Zn2+(aq)
Jawaban : D
Jawaban: D
Jawaban: E
8. Dalam reaksi:
2KClO3(s) + 3S(s) → 2KCl(s) + 3SO2(g)
yang bertindak sebagai oksidator adalah ….
A. KClO3
B. S
C. KCl dan SO2
D. KCl
E. SO2
Jawaban : A
Oksidator adalah zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan menaikkan bilangan
oksidasi zat lain. Jadi oksidatornya adalah KClO3.
Jawaban: E
NO3– = biloks N + 3biloks O
-1 = N + (3 x (-2))
-1 = N – 6
N = +5
NO = biloks N + bilok O
0=N–2
N = +2
10. Senyawa krom yang bertindak sebagai reduktor terdapat pada reaksi ….
A. Cr2O72- + Fe2+ → Cr3+ + Fe3+
B. Cr2O3 + HCl → CrCl3 + H2O
C. Cr2(SO4)3 + FeSO4 → CrSO4 + Fe2(SO4)3
D. Cr + HNO3 → Cr(NO3)3 + NO + H2O
E. Cr2O72- + Sn2+ → Cr3+ + Sn4+
Jawaban: D
Pada reaksi Cr + HNO3 → Cr(NO3)3 + NO + H2O
Biloks Cr dalam Cr = 0
Biloks Cr dalam Cr(NO3)3 = +3
Jadi, Cr mengalami oksidasi dan berperan sebagai reduktor.
Jawaban : E
Magnesium adalah unsur logam, sementara nitrogen adalah unsur non logam. Sehingga
magnesium nitride disebut sebagai senyawa ionik. Mg berada di golongan IIA dan N berada di
golongan VA.
Mg2+ + N3- → Mg3N2
Jawaban : D
P dan O adalah unsur nonlogam. Jadi penamaan yang benar adalah P2O5
Jawaban : E
Fe2O3 → Fe3+ + O2-
Unsur Fe memiliki muatan 3+ jadi penamaan menjadi Besi (III) oksida.
14. Nama-nama senyawa di bawah ini sesuai dengan rumus kimianya adalah ……
A. Na2O = dinatrium monoksida
B. AlCl3 = aluminium trioksida
C. Fe2O3 = besi (II) trioksida
D. CaCO3 = kalsium karbonat
E. Cu(NO3)2 = tembaga nitrat
Jawaban : D
Na2O semestinya namanya Natrium Oksida
AlCl3 semestinya namanya adalah Aluminium klorida
Fe2O3 semestinya namanya adalah Besi (III) Oksida
Cu(NO3)2 semestinya namanya adalah Tembaga (II) Nitrat
Jawaban : D
ClO4– : perklorat
ClO3– : klorat
ClO2– : klorit
ClO- : hipoklorit
HO– :hidroksida
Jawaban : E
Senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan non logam mempunyai aturan penamaan :
Unsur yang berada di depan (logam) diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut.
Unsur yang berada di belakang (nonlogam) diberi nama sesuai dengan nama unsure tersebut
dengan mengganti akghiran unsur menjadi –ida
Logam Na diberi nama Natrium. Nonlogam I diberi nama iodide. Dengan demikian nama
kimia NaI adalah Natrium Iodida.
Jawaban : B
Timah memiliki bilangan oksidasi + 4 = Sn +4 kloroda memiliki bilangan oksidasi -1= Cl-1
Rumus kimia : SnCl4
Jawaban : C
Senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan non logam mempunyai aturan
penamaan : Unsur yang berada di depan (logam) diberi nama sesuai dengan nama unsur
tersebut.
Unsur yang berada di belakang (nonlogam) diberi nama sesuai dengan nama unsure
tersebut dengan mengganti akghiran unsur menjadi –ida
Logam K diberi nama kalium. Non logam Cl diberi nama klorida. Dengan demikian nama kimia
KCl adalah kalium klorida.
Jawaban : B
Logam yang memiliki bilangan oksidasi 1 jenis (Golongan IA, IIA, IIIA)
1) Menyebutkan nama logam nya
2) Menyebutkan nama non logam nya + akhiran –ida
Li₂O
unsur 1 = Li = logam golongan IA = litium
unsur 2 = O = non logam = oksida
→ Litium oksida
20. Diketahui bilangan oksidalogam Ca =+2, O= -2, maka nama senyawa yang dibentuk oleh kedua unsur
adalah ……
a. Kalsium oksida
b. Kalsium dioksida
c. Kalium oksida
d. Kalium dioksida
e. Kalsium (II) oksida
Jawaban : A
Karena Ca = +2, O = -2, maka rumus senyawanya CaO (kalsium oksida).
21. Gas belerang dioksida direaksikan dengan gas oksigen dengan persamaan reaksi:
SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
Bila volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volume gas SO2 : O2 :
SO3 adalah ….
A. 1 : 1 : 1
B. 1 : 2 : 1
C. 2 : 1 : 1
D. 2 : 1 : 2
E. 3 : 2 : 1
Jawaban: D
Hukum perbandingan volume atau hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa gas-gas yang
bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan sama, berbanding
sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Reaksi setara:
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
Jadi, perbandingan volume gas SO2 : O2 : SO3 = 2 : 1 : 2
Reaksi setara:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Perbandingan volume:
C3H8 : O2 : CO2 : H2O= 1 : 5 : 3 : 4
Untuk membakar sempurna setiap liter gas propane (C3H8), maka
5
volume O2 = x 1 liter = 5 liter
1
23. Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa di mana pun selalu tetap. Diketahui unsur
H dalam H2O sebanyak 4 gram, sedangkan perbandingan unsur H dan O dalam suatu senyawa
adalah 1 : 8. Massa unsur O dalam senyawa tersebut adalah …. Gram.
A. 4
B. 8
C. 10
D. 32
E. 40
Jawaban: D
Diketahui massa hidrogen yang membentuk senyawa sebanyak 4 gram, maka oksigen yang
diperlukan yaitu:
8
massa oksigen = x 4 gram = 32 gram
1
24. Pembakaran sempurna gas ammonia memerlukan gas oksigen dengan persamaan reaksi:
NH3(g) + O2(g) → NO2(g) + H2O(g)
Dengan menganggap bahwa kadar oksigen di udara 20%, maka volume udara yang diperlukan
untuk membakar 4 liter gas ammonia adalah …
A. 5 liter
B. 7 liter
C. 10 liter
D. 20 liter
E. 35 liter
Jawaban: E
Persamaan reaksi setara:
4NH3(g) + 7O2(g) → 4NO2(g) + 6H2O(g)
Volume gas oksigen = (7/4) x 4 liter = 7 liter
Volume oksigen = 20% volume udara
7 liter = 0,2 volume udara
volume udara = 7/0,2 = 35 liter
25. Unsur A dan B membentuk dua macam senyawa dengan komposisi sebagai berikut.
Perbandingan massa A di dalam senyawa I dan II pada massa B yang tetap adalah ….
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2
Jawaban: E
Senyawa I = A : B = 60% : 40% = 3 : 2
Senyawa II = A : B = 50% : 50% = 1 : 1
Perbandingan massa A di dalam senyawa I dan II pada massa B yang tetap, maka:
Senyawa I = A : B = 3 : 2
Senyawa II = A : B = 2 : 2
jadi, massa A senyawa I : massa A senyawa II = 3 : 2
26. Serbuk magnesium yang massanya 3 gram tepat habis bereaksi dengan sejumlah serbuk belerang
menghasilkan senyawa magnesium sulfida yang massanya 7 gram. Massa serbuk belerang yang bereaksi
adalah ….
A. 10 gram
B. 7 gram
C. 4 gram
D. 3 gram
E. 1 gram
Jawaban: C
Soal tersebut didasarkan pada Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier). Hukum
kekekalan massa menyatakan bahwa: massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama
dengan massa total zat-zat hasil reaksi.
massa serbuk magnesium + massa serbuk belerang = massa magnesium sulfida
3 gram + massa serbuk belerang = 7 gram
massa serbuk belerang = 7 gram – 3 gram = 4 gram
27. Di dalam senyawa CaS, perbandingan massa Ca : S = 5 : 4. Jika 10 gram kalsium direaksikan dengan 9
gram serbuk belerang, maka massa CaS yang dihasilkan sebanyak ….
A. 9 gram
B. 9,5 gram
C. 10 gram
D. 18 gram
E. 19 gram
Jawaban: D
Diketahui:
perbandingan massa Ca : S = 5 : 4
massa Ca = 10 gram
massa S= 9 gram
Ditanyakan: massa CaS = …?
Jawaban:
Karena perbandingan massa Ca : S = 5 : 4, maka massa yang bereaksi Ca : S = 10 : 8. Sehingga:
massa Ca : massa S = massa CaS
10 gram : 8 gram = 18 gram
28. Kristal iodin yang massanya 10 gram direaksikan dengan 10 gram gas hidrogen. Setelah bereaksi,
ternyata didapatkan 2,5 gram gas hidrogen iodida. Massa zat yang tidak bereaksi adalah ….
A. (10 – 2,5) gram
B. (10 + 2,5) gram
C. (10 + 10) – 2,5 gram
D. (10 + 10) + 2,5 gram
E. (10 – 2,5) – 10 gram
Jawaban: C
massa kristal iodin + massa gas hidrogen = massa gas hidrogen iodida
10 gram + 10 gram = x + 2,5 gram
x = (10 + 10) – 2,5 gram
29. Jika di dalam senyawa FeS perbandingan massa Fe : S = 7 : 4, maka untuk menghasilkan 4,4 gram
senyawa FeS diperlukan Fe dan S berturut-turut sebanyak ….
A. 4,0 gram dan 0,4 gram
B. 3,7 gram dan 0,7 gram
C. 2,8 gram dan 1,6 gram
D. 3,0 gram dan 1,4 gram
E. 3,2 gram dan 1,2 gram
Jawaban: C
Diketahui:
perbandingan massa Fe : S = 7 : 4
Jumlah perbandingan = 7 + 4 = 11
massa FeS = 4,4 gram
Ditanyakan: massa Fe dan massa S = …?
Jawaban:
Massa Fe yang diperlukan = (7/11) x 4,4 gram= 2,8 gram
massa S yang diperlukan = (4/11) x 4,4 gram = 1,6 gram
30. Pembakaran sempurna 32 gram cuplikan belerang menghasilkan 48 gram belerang trioksida. Kadar
belerang dalam cuplikan tersebut adalah …. (Ar S = 32, O = 16)
A. 30%
B. 45%
C. 60%
D. 75%
E. 100%
Jawaban: C
Jumlah mol SO3 = gr/Mr = 48/80 = 0,6 mol
Persamaan Reaksi:
2S + 3O2 → 2SO3
Karena koefisien S dan SO3 sama maka jumlah mol kedua zat tersebut juga sama yaitu 0,6 mol.
Maka
gr S = n x Ar S
gr S = 0,6 x 32 = 19,2 gram
%S = (19,2/32) x 100% = 60%