Drama Sosiologi
Drama Sosiologi
Para pemain :
•> Al Aqso
Narator :
Isi naskah :
Bel telah berbunyi lima menit yang lalu, kini Fany dan temannya yaitu Naila sedang makan bersama
di kantin. Sembari menghabiskan makanan, mereka pun berbincang-bincang ringan.
Fany : Eh, Nai. Aku pengen banget beli album NCT Dream yang limited edition itu, tapi aku belum
punya uangnya.
Fany : Masalahnya Nai, po nya itu lusa. Kalau aku nunggu lagi, nanti malah kehabisan.
Fany : Aduh Nai, gimana ya. Album itu kan harganya mahal, aku gak berani kalau minta uang
sebanyak itu ke orang tua aku.
Ketika usai menghabiskan makanan dan bel berbunyi untuk kedua kalinya, Fany dan Naila
memutuskan untuk kembali ke kelas. Saat pelajaran tengah berlangsung, Fany memerhatikan Naila
yang sedari tadi diam seperti sedang memikirkan sesuatu.
Naila : Aku kayaknya kepikiran sama yang tadi kamu di kantin omongin deh.
Naila : Iya. Kenapa kamu gak pakai uang kas saja untuk beli album itu? Uang kas kita banyak kan?
Fany : Emm... Iya sih. Tapi itu namanya kan korupsi.
Naila : Sekali-kali tidak apa-apa fan. Lagian juga gak ada yang sadar kalau kamu pakai uang itu untuk
beli album.
Fany memilih tak menjawab dan kembali memerhatikan guru yang sedang menerangkan pelajaran di
depan. Namun diam-diam, Fany memikirkan apa yang dikatakan oleh Naila. Apakah Fany harus
mengikuti perkataannya atau tidak.
Fany : Kayaknya engga, aku gak akan punya uang sebanyak itu.
Sebagai ketua kelas, Zahwa diminta oleh wali kelas untuk menanyakan total uang kas kelas kepada
bendahara karena wali kelas ingin mengadakan makan-makan bersama.
Fany pun mengeluarkan buku yang berisi data-data kas kelas dan menunjukkannya pada Zahwa.
Zahwa : Boleh sekalian kasih ke aku uangnya? Aku mau kasih ke Bu Tebe buat makan-makan
bersama nanti.
Zahwa : Fan?
Fany mengeluarkan sebuah tas kecil yang biasa dijadikan tempat untuk menyimpan uang.
Zahwa dibuat kebingungan ketika memeriksa tas yang diberikan oleh Fany.
( *backsound )
Farel dan aqso yang menguping percakapan mereka saling menatap satu sama lain lalu menghampiri
Zahwa dan Fany.
Aqso : ngaku aja Fan, lagian uang kas makin hari makin sedikit. Udah ketauan banget tuh
Farel : kamu gimana sih Fan? Jadi bendahara gak amanah banget.
Mendengar hal itu, seluruh anak-anak di dalam kelas heboh dan mengalihkan pandangan mereka ke
arah Fany.
Zahwa : aduhh udah deh gausah ribut gitu. Kita belum tau yang sebenarnya.
Dengan ragu, Fany mau tidak mau harus menjelaskan secara jujur mengenai hilangnya uang kas.
Fany : teman-teman, aku minta maaf ya. Aku pakai uang kas untuk kepentingan aku sendiri. Aku tau
ini salah, aku udah ambil uang yang bukan milik aku.
Tanpa di duga, naila datang dan menghampiri fany lalu berdiri di sebelahnya.
Naila : soalnya aku yang bilang ke Fany buat pakai uang kas untuk beli barang yang dia mau. Aku
minta maaf sama kalian semua. Aku janji gak akan berbuat kayak gini lagi.
Aqso : oalahhh ternyata sumber masalahnya dari kamu toh, parah nihh.
Farel : udah so, mereka juga udah minta maaf dan mau tanggung jawab buat gantiin uangnya
Zahwa : ingat ya fany, kalo mau beli barang sesuatu lebih baik kamu nabung dulu. Jangan malah
pake uang orang lain tanpa persetujuannya, ini namanya korupsi loh. Dan Naila, jangan menghasut
orang kayak gini lagi ya, ini gak baik. Kita udah maafin kalian kok, asal kalian gak ngelakuin hal ini
lagi, iya kan teman-teman?
Zahwa : nah sekarang kita balik ke meja masing-masing yuk, sekalian persiapan buat pergantian
mata pelajaran.
Fany maupun Naila merasa lega karena teman-temanya telah memaafkan mereka. Kini Naila dan
Fany telah berjanji pada diri mereka masing-masing untuk tidak melakukan hal yang sama.
(* backsound )
Nah teman-teman, dari cerita yang telah kita saksikan bersama tadi ada banyak pelajaran yang dapat
kita ambil. Salah satunya adalah jangan pernah mencuri dan mengambil barang orang lain demi
kepentingan diri kita sendiri. Jika kita melakukan korupsi, dipastikan bahwa hidup kita tidak akan
pernah tenang. Selain itu dengan melakukan korupsi kita bisa masuk penjara karena terjerat kasus
hukum. Jangan pernah sekali-kali tergoda untuk melakukan tindakan buruk ini ya. Dan terimakasih
karena telah menyimak dengan baik pertunjukan drama kami. Sekian dari kamu, maaf bila banyak
kesalahan.