Anda di halaman 1dari 94

MODUL PEMBELAJARAN

JARINGAN VIRTUAL-LAN
(VLAN)

Kelas XI
Semester
Ganjil

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya modul ini, dengan harapan dapat
digunakan sebagai modul untuk peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi
Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.
Revolusi industry 4.0 memberikan perubahan yang sangat signifikan dalam bidang
pendidikan, yaitu kemudahan untuk mendapat informasi dan sumber belajar yang relevan dan
tuntutan agar pesera didik dapat memiliki kompetensi yang memadai untuk bersaing di dunia
usaha dan dunia industry. Dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi revolusi
industry 4.0, guru dan peserta didik harus saling bersinergi dalam rangka peningkatan proses
pendidikan.
Tuntutan jaman yang mengubah pola pendidikan dari dari pembelajaran yang berpusat
kepada guru menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dari pembelajaran tatap
muka menjadi pertemuan daring. Modul ″Jaringan Virtual Local Area Network (VLAN)” mata
pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma
pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan pendekatan model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarkurikulum abad 21, yaitu pendekatan model
pembelajaran berbasis peningkatanketerampilan proses sains.
Penyajian modul ini disusun dengan tujuan supaya peserta didik dapat menemukan konsep
dari sebuah disiplin ilmu menggunakan metode saintifik. Melalui modul ini diharapkan peserta
didik dapat mengasah keterampilan secara mandiri, guru hanya berperan sebagai fasilitator yang
membantu kesulitan peserta didik, serta mengembangkan kompetensi yang telah didapatkan oleh
peserta didik.
Penulis menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi kesempurnaan modul ini
dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam membantu
terselesaikannya modul Jaringan Virtual Local Area Network (VLAN) Administrasi
Infrastruktur Jaringan kelas XII
Nganjuk, ….. Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Sampul ..................................................................................................................................... i
Kata Pengantar......................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................... iii
Peta Kedudukan Modul .......................................................................................................... iv
Peta Konsep Modul.................................................................................................................. vi
Pendahuluan ........................................................................................................................... 1
a. Deskripsi ...................................................................................................................... 1
b. Kompetensi Dasar........................................................................................................ 1
c. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................................... 1
d. Prasyarat....................................................................................................................... 2
e. Petunjuk Penggunaan Modul ....................................................................................... 2
f. Tujuan Umum .............................................................................................................. 3
g. Tujuan Khusus ............................................................................................................. 3
Kegiatan Belajar 1 Konsep Jaringan Virtual LAN (VLAN) ................................................... 4
a. Capaian Pembelajaran.................................................................................................. 4
b. Sub-Capaian Pembelajaran .......................................................................................... 4
c. Pokok-Pokok Materi .................................................................................................... 4
d. Uraian Materi .............................................................................................................. 5
e. Rangkuman .................................................................................................................. 15
f. Tugas ........................................................................................................................... 15
g. Latihan ......................................................................................................................... 15
h. Evaluasi........................................................................................................................ 16
Kegiatan Belajar 1 Konfigurasi Jaringan VLAN dengan Cisco Packet Tracer....................... 21
a. Capaian Pembelajaran.................................................................................................. 21
b. Sub-Capaian Pembelajaran .......................................................................................... 21
c. Pokok-Pokok Materi .................................................................................................... 21
d. Uraian Materi .............................................................................................................. 22
e. Rangkuman .................................................................................................................. 31
f. Tugas ........................................................................................................................... 32
g. Latihan ......................................................................................................................... 32
h. Evaluasi........................................................................................................................ 33

iii
Glosari...................................................................................................................................... 39
Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 40

PETA KEDUDUKAN MODUL

Mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan ini merupakan mata pelajaran kelompok
Kompetensi Keahlian (C3) Teknik Komputer dan Jaringan pada yang dikembangkan bagi peserta didik
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bagor, Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika, Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan
jaringan.

3.1 Mengevaluasi VLAN pada jaringan


4.1 Mengkonfigurasi VLAN

3.2 Mengevaluasi permasalahan VLAN


4.2 Melakukan perbaikan konfigurasi VLAN

3.3 Memahami proses routing


4.3 Mengkaji jenis-jenis routing

3.4 Mengevaluasi routing statis


4.4 Mengkonfigurasi routing statis
Administrasi
Infrastruktur Jaringan
3.5 Menganalisis permasalahan routing statis
4.5 Memperbaiki konfigurasi routing statis

3.6 Mengevaluasi routing dinamis


4.6 Mengkonfigurasi routing dinamis

3.7 Mengevaluasi permasalahan routing dinamis


4.7 Memperbaiki konfigurasi routing dinamis

3.8 Mengevaluasi internet gateway


4.8 Mengkonfigurasi NAT

3.9 Menganalisis permasalahan internet gateway


4.9 Memperbaiki konfigurasi NAT

iv
PETA KONSEP MATA PELAJARAN ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN
KELAS XI

v
PENDAHULUAN

DESKRIPSI

Jaringan Virtual LAN (VLAN) merupakan salah satu materi yang terdapat pada mata
pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI. Jaringan VLAN merupakan suatu
kumpulan perangkat dalam jaringan LAN yang dikonfigurasi sehingga dapat berkomunikasi
seolah-olah dihubungkan dengan kabel, padahal berada pada segmen yang berbeda.
Penggunaan VLAN akan memecah broadcast domain sehingga switch hanya akan
menyebarkan pesan broadcast ke vlan tertentu. Dengan begitu host yang lain yang berada di
luar vlan tidak akan ikut menerima pesan broadcast.

B. KOMPETENSI DASAR

3.2 Mengevaluasi permasalahan VLAN


4.2 Melakukan Perbaikan konfigurasi VLAN

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.2.1 Menjelaskan permasalahan VLAN


3.2.2 Menjelaskan permasalahan VLAN ID
3.2.3 Membandingkan permasalahan VLAN Membership
3.2.4 Menjelaskan permasalahan mode sambungan VLAN
3.2.5 Menjelaskan pengertian VTP
3.2.6 Menjelaskan permasalahan inter-VLAN routing
4.2.1 Merancang jaringan VLAN
4.2.2 Melakukan konfigurasi database VLAN
4.2.3 Melakukan konfigurasi pengelompokan anggota VLAN
4.2.4 Melakukan konfigurasi sambungan VLAN
4.2.5 Melakukan konfigurasi inter-VLAN Routing
4.2.6 Menguji jaringan VLAN

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
PRASYARAT

Untuk mempelajari modul ini, Peserta didik harus menguasai kompetensi dasar yang ada
pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar yaitu pada kompetensi dasar:
3.11. Menerapkan instalasi jaringan komputer
4.11. Menginstalasi jaringan komputer
3.12. Menerapkan pengalamatan IP pada jaringan komputer
4.12. Mengkonfigurasi pengalamatan IP pada jaringan komputer
3.15. Mengevaluasi desain jaringan lokal (LAN)
4.15. Mendesain jaringan lokal (LAN)

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Untuk Peserta Didik


a. Pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan system Self Based Training
atau system pembelajaran mandiri. Diharapkan seluruh peserta didik dapat belajar
secara aktif dengan mengumpulkan berbagai sumber selain modul ini, misalnya
melalui majalah media elektronik maupun melalui internet.
b. Dalam modul ini dituntut tersedianya media yang lengkap yang meliputi :
1) Unit komputer yang siap digunakan;
2) Sistem operasi yang legal dan siap digunakan;
3) Buku manual perangkat lunak Cisco Packet Tracer;
4) SOP dalam pengoperasian komputer.
c. Peserta didik mengerjakan tes formatif sebelum melanjutkan ke Kegiatan Belajar
selanjutnya
d. Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik dapat melanjutkan ke modul
selanjutnya
e. Guru atau instruktur berperan sebagai fasilitator dan pengarah dalam semua
materi di modul ini sehingga diharapkan dapat terjadi komunikasi timbal balik
yang efektif dalam mempercepat proses penguasaan kompetensi peserta didik.
2. Untuk Guru
a. Membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar, utamanya dalam materi
materi yang relative baru bagi peserta didik.

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
b. Membimbing peserta didik melalui tugas tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
c. Membantu peserta didik dalam memahami konsep dan praktek dalam modul ini
dan menjawab pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar dan pencapaian
jenjang pengetahuan peserta didik
d. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang diperlukan untuk belajar
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/ pendamping guru dari dunia usaha untuk
membantu jika diperlukan.
g. Melaksanakan penilaian
h. Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik

TUJUAN UMUM

Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan belajar diharapkan peserta didik dapat
memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan materi
mengevaluasi VLAN dalam jaringan pada admininstrasi infrastruktur jaringan dengan baik
dan percaya diri.

G. TUJUAN KHUSUS

Adapun tujuan khusus mempelajari modul jaringan VLAN ini yaitu memfasilitasi peserta
didik agar:
1. Dapat menjelaskan permasalahan VLAN dengan benar
2. Dapat menjelaskan permasalahan VLAN ID dengan benar
3. Dapat mengetahui permasalahan VLAN Membership dengan benar
4. Dapat mengetahui permasalahan mode sambungan VLAN dengan benar
5. Dapat menjelaskan permasalahan VTP dengan benar
6. Dapat menjelaskan permaslahan inter-VLAN routing dengan benar
7. Dapat merancang jaringan VLAN dengan benar
8. Dapat melakukan konfigurasi database VLAN dengan benar
9. Dapat melakukan konfigurasi pengelompokan anggota VLAN dengan benar
10. Dapat melakukan konfigurasi sambungan VLAN dengan benar
Jaringan VLAN

Semester Ganjil
11. Dapat melakukan konfigurasi inter-VLAN Routing dengan benar
12. Dapat menguji jaringan VLAN dengan benar

KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP JARINGAN VIRTUAL LOCAL
AREA NETWORK (VLAN)

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1 ini, peserta didik diharapkan mampu


mengevaluasi VLAN pada jaringan dan mampu mengetahui permasalahan dalam VLAN.

SUB-CAPAIAN PEMBELAJARAN

Adapun Sub-Capaian kegiatan dalam kegiatan belajar ini adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik mampu menjelaskan Konsep Virtual Local Area Network (VLAN)
2. Peserta didik mampu menjelaskan Permasalahan Virtual Local Area Network (VLAN)
3. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian Virtual Local Area Network (VLAN) ID
4. Peserta didik mampu menjelaskan permasalahan Virtual Local Area Network (VLAN) ID
5. Peserta didik mampu membandingkan dengan permasalahn dalam Virtual Local Area
Network (VLAN) Membership
6. Peserta didik mampu memilih teknik pengelompokkan anggota Virtual Local Area
Network (VLAN)
7. Peserta didik mampu memahami mode sambungan Virtual Local Area Network (VLAN)
8. Peserta didik mampu memilih mode sambungan dengan permasalahan Virtual Local
Area Network (VLAN)
9. Peserta didik mampu memahami Virtual Trunking Protokol dengan permsalahan dalam
Virtual Trunking Protokol
10. Peserta didik mampu memahami Inter Virtual Local Area Network (VLAN) Routing dan
memahami permasalahan Inter Virtual Local Area Network (VLAN)

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
POKOK-POKOK MATERI

1. Konsep VLAN
2. Permasalahan VLAN
3. VLAN ID
4. Permasalaahan VLAN ID
5. VLAN Membership
6. Mode Sambungan VLAN
7. Virtual Trunking Protocol
8. Inter-VLAN Routing

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
A. URAIAN MATERI

Permasalahan yang timbul pada komponen


jaringan yang bekerja pada layer 2 (data link)
seperti hub, bridge, dan switch adalah alat tersebut
menimbulkan broadcast domain. Adanya
broadcast domain dapat mempengaruhi seluruh
client yang terhubung dengan alat tersebut. Solusi
yang digunakan yaitu dengan memisahkan
broadcast domain dengan menggunakan alat yaitu
router, akan tetapi bila semakin banyak segmen
yang dibutuhkan maka akan semakin banyak port
router yang disediakan (semakin besar router harga
Gambar 1.1 Layer OSI
semakin mahal). Solusi terbaik dan harga murah
adalah dengan menggunakan switch manageable
yang mendukung VLAN (Virtual LAN).

Ketika seorang administrator membentuk VLAN-VLAN maka ia diberikan kemampuan


untuk menciptakan broadcast domain yang lebih kecil di dalam internetwork switch layer 2,
dengan cara memilih port-port yang berbeda pada switch untuk subnetwork yang berbeda
pula Sebuah VLAN diperlakukan seperti subnet atau broadcast domainnya sendiri, yang
berarti frame-frame yang dibroadcast pada sebuah network hanya di switch atau dialihkan
diantara port-port yang dikelompokkan secara logikal di dalam VLAN yang sama.

Broadcast domain adalah sebuah divisi logis


dari sebuah jaringan komputer, di mana semua
node dapat mencapai atau terhubung satu sama
lain dengan broadcast pada lapisan data link

1. Konsep Virtual LAN (VLAN)


Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Virtual Local Area Network (VLAN) merupakan sekelompok perangkat pada satu
LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan)
sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur
yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN
yang berbeda. (wikipedia.org).
Menurut Akbar, Sebauah VLAN adalah pengelompokan logikal dari dari user dan
sumber daya network yang terhubung ke port-port yang telah ditentukan secara
administratif pada sebuah switch. Sedangkan menurut Rohkim, VLAN merupakan suatu
model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan
suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik
peralatan.

Dapat disimpulkan bahwa Virtual LAN (VLAN)


adalah suatu kumpulan perangkat dalam jaringan
LAN yang dikonfigurasi sehingga dapat
berkomunikasi seolah-olah dihubungkan dengan
kabel, padahal berada pada segmen yang berbeda.

Gambar 1.2 Jaringan VLAN

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Teknologi VLAN bekerja dengan cara melakukan pembagian jaringan secara logika
ke beberapa subnet. VLAN mengizinkan banyak subnet dalam jaringan yang
menggunakan switch yang sama.
a. Cara Kerja VLAN
Virtual LAN (VLAN) diklasifikasikan berdasarkan port yang digunakan, MAC
Address, tipe protokol, alamat subnet, dan berdasarkan aplikasi. Semua informasi yang
mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) di simpan dalam suatu
database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database
harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya
maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur.
Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan
konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang
sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya atau
dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi
mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya untuk
menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.

b. Perbandingan LAN dan VLAN


Berbagai network device yang dihubungkan oleh hub atau switch yang sama akan
membentuk suatu LAN, yang memiliki broadcast domain yang sama. Jaringan yang
menggunakan hub akan memiliki satu collision domain yang sama, sedangkan pada
jaringan yang menggunakan switch terdapat lebih dari satu collision domain. Sebuah
device layer 3 diperlukan jika suatu device pada suatu LAN hendak berkomunikasi
dengan device lain yang berada di luar LAN tersebut.
Berikut ini perbedaan VLAN dan LAN :
1. VLAN dapat membagi broadcast domain
Setiap port pada switch dapat di-assign ke dalam VLAN yang berbeda. Port yang
di-assign ke dalam VLAN yang sama, berbagi broadcast domain yang sama. Port
yang tidak berada pada VLAN yang sama tidak akan berbagi broadcast domain yang
sama. Hal ini meningkatkan performa jaringan secara keseluruhan.
Pengguna yang berada pada segmen yang sama akan berbagi bandwidth pada
segmen tersebut. Setiap penambahan user pada segmen tersebut menyebabkan
berkurangnya bandwtih yang tersedia bagi masing-masing user sehingga
menyebabkan menurunnya performa jaringan tersebut. VLAN menawarkan lebih
Jaringan VLAN

Semester Ganjil
banyak bandwidth kepada pengguna dibandingkan dengan jaringan biasa
menggunakan LAN.

Gambar 1.3.Broadcast domain pada VLAN


(Sumber : https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jtk/article/download/3662/2531)

2. VLAN membuat adanya fleksibilitas jaringan


VLAN membuat suatu jaringan yang setiap device-nya tidak tergantung dari
lokasi fisiknya. Fleksibilitas seperti ini mempermudah proses menambah, mengubah,
dan memindahkan device dalam sebuah jaringan. VLAN juga memungkinkan untuk
mengelompokkan pengguna berdasarkan jenis pekerjaannya.

c. Keuntungan VLAN
Menurut Cisco System Inc. (2001, CCNA1 : Modul 3.1.1.3) dalam Patwiyanto
(2018) beberapa keuntungan dari implementasi VLAN adalah
1. Security
Implementasi VLAN dalam suatu perusahaan memungkinkan terkontrolnya
keamanan data dalam tiap-tiap departemen karena berada dalam satu broadcast
domain yang sama.
2. Cost Reduction
Mengurangi biaya yang akan dikeluarkan apabila terdapat penambahan jaringan dan
lebih efisien dalam pemakaian bandwidth dan uplinks
3. Higher Performance

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Memisahkan jaringan layer 2 ke dalam berbagai logical workgroup (broadcast
domain) yang dapat mengurangi traffic data yang tidak diperlukan dan meningkatkan
performance jaringan
4. Broadcast Strom Mitigation
Penerapan VLAN dapat mengurangi jumlah device yang turut serta dalam sebuah
broadcast storm.
5. Improved IT Staff Efficiency
Penerapan VLAN memudahkan pengaturan jaringan dan konfigurasi VLAN dapat
langsung tersebar apabila ada sebuah switch baru yang terhubung ke dalam jaringan
tersebut.

2. VLAN ID

VLAN ID merupakan nomor identitas suatu VLAN

Menurut Cisco System Inc. (2001, CCNA1 : modul 3.1.1.4), akses VLAN dibagi
menjadi dua yaitu normal range dan extended range.
a. Normal Range VLAN
Digunakan dalam jaringan skala kecil dan menengah. Rentang VLAN ID mulai dari
1 hingga 1005. ID antara 1002 sampai 1005 digunakan untuk Token Ring dan FDDI
VLAN.
ID 1 dan 1002 sampai 1005 secara otomatis akan dibuat dan tidak bisa dihapus.
Konfigurasi ini disimpan dalam VLAN database file yang dinamakan vlan.dat. File
ini terletak pada flash memory switch. VLAN trunking protocol (VTP) yang
berfungsi untuk mengatur konfigurasi VLAN antar switch hanya bisa mengenali
normal range ini dan menyimpannya dalam VLAN database.
b. Extended Range VLAN
Memungkinkan ISP untuk mengembangkan infrastrukturnya untuk mencukupi
lebih banyak pelanggan. Rentang VLAN ID antara 1006 sampai 4094. Fitur VLAN
yang dimiliki lebih sedikit dibanding VLAN yang termasuk normal range.
Konfigurasinya disimpan dalam running configuration . VTP tidak dapat
mengenali extended range VLAN ini

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
3. VLAN Membership
Menurut Cisco System Inc. (2001, CCNA1 : Modul 3.1.1.3) dalam Patwiyanto
(2018) Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di
gunakan, MAC address, tipe protokol, alamat subnet, dan berdasarkan aplikasi.

a. Berdasarkan Port
Teknik penerapan pengelompokkan anggota VLAN yaitu dengan melakukan
konfigurasi pada port dan memasukkannya pada VLAN sendiri. Apabila port
tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN, maka port tersebut harus
berubah fungsi menjadi port trunk (VTP). Pengelompokkan anggota VLAN
berdasarkan Port (Port Based) merupakan metode konfigurasi yang paling banyak
digunakan. Metode ini sering diimplementasikan dimana DHCP digunakan untuk
memberikan alamat IP ke host. Keanggotaan pada suatu VLAN dapat didasarkan
pada port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, sebuah switch
dengan 4 port, yaitu port 1 dan 4 merupakan anggota VLAN 2, sedangkan port 2 dan
4 merupakan anggota VLAN 3.
Tabel 1.1. Port dan VLAN
Port 1 2 3 4
VLAN 2 3 3 2

Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus
berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
b. Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation
atau komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi atau mencatat semua
MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu
bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation.
Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi
sebagai anggota dari VLAN tersebut. Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin
harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan
workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.
Tabel 1.2. MAC Address dan VLAN
MAC 134567846234 955643326678 325673333552 675653433435

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Address
VLAN 2 3 3 2
c. Berdasarkan Tipe Protokol
VLAN bekerja pada layer 2 (Data link), maka penggunaan protokol (IP dan IP
Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan. Keanggotaan VLAN berdasarkan
tipe protokol sebagai berikut:

Tabel 1.3. Protokol dan VLAN


Protokol IP IPX
VLAN 2 3

d. Berdasarkan IP Subnet
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi
suatu VLAN
Tabel 1.4. Protokol dan VLAN
IP Subnet 21.5.14 40.52.14
VLAN 2 3
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak
mempermasalahkan fungsi router. IP address digunakan untuk memetakan
keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan
ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di
layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di
banding menggunakan MAC addresses.
e. Berdasarkan Aplikasi
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang
dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu
jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bisa digunakan oleh
VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
4. Mode Sambungan VLAN
Sambungan pada VLAN terbagi dalam tiga tipe yaitu Trunk Link, Access Link dan
Hybrid link
a. Trunk Link
Trunk Link akan menghubungkan semua perangkat VLAN yang memiliki
keanggotaan VLAN. Tipe trunk link mempunyai keuntungan menghemat penggunaan
port dalam mengirimkan data dari satu VLAN ke VLAN yang lain.

Gambar 1.4 Mode Sambungan Trunk Link


(Sumber : http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JTIKP/article/download/65/pdf_8)

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
b. Access Link
Access Link merupakan akses yang menghubungkan antara switch dengan PC.
Access link juga menghubungkan antara switch dengan switch yang lain ketika
sedang mengkonfigurasikan jaringan VLAN non-tagging.

c. Hybrid Link
Hybrid Link merupakan gabungan antara Trunk dan Access

Gambar 1.5 Mode Sambungan Hybird Link


(Sumber : http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JTIKP/article/download/65/pdf_8)

5. VLAN Trunking Protocol (VTP)


VTP (VLAN Trunking Protokol) adalah suatu protokol untuk mengenalkan suatu
atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan.
Menurut Cisco System Inc. (2001, CCNA1 : modul 3.2.1.1), trunk adalah sebuah point-
to-point link antara 1 atau lebih Ethernet switch interfaces dengan device lainnya, seperti
router atau switch. Ethernet trunks dapat membawa traffic data dari berbagai VLAN
hanya dalam sebuah link. Sebuah VLAN trunk memungkinkan pertukaran data dalam
seluruh jaringan. Metode trunk ini menggunakan protokol IEEE 802.1Q untuk saling
berkomunikasi pada interface Fast Ehternet dan Gigabit Ethernet.
Sebuah trunk tidak bergantung pada salah satu VLAN, melainkan trunk
dikategorikan sebagai penghubung antar VLAN diantara switch dan router. Switching
tabel pada kedua ujung trunk dapat digunakan untuk membuat keputusan forwarding
berdasarkan MAC address tujuan dari frame. Seiring dengan bertambahnya jumlah
VLAN yang melalui trunk link, keputusan forwading menjadi lebih lambat dan lebih
sulit. Hal ini dikarenakan switching tabel yang lebih besar memerlukan waktu yang lebih
lama untuk diproses.

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Virtual Trunking Protocol berfungsi untuk menyebarkan konfigurasi VLAN yang
ada ke seluruh switch dalam satu jaringan yang memiliki VTP domain yang sama dan
berjalan dalam trunk link. Hal ini dapat mempermudah administrator, sehingga
administrator tidak perlu mengkonfigurasi VLAN secara manual ke seluruh switch yang
terdapat dalam jaringan. Pada konfigurasi awal (default) VTP ini sudah aktif, namun VTP
baru mulai berfungsi ketika trunk link diaktifkan.

Keuntungan menggunakan VTP adalah sebagai berikut:


a. Tidak mungkin ada kesalahan dalam konfigurasi VLAN
b. Ketika ada perubahan VLAN, maka VLAN tersebut akan di
advertise ke switch lain.

6. Inter-VLAN Routing
Inter VLAN Routing adalah proses routing yang di jalankan oleh router yang
bertujuan agar masing-masing komputer pada VLAN yang berbeda bisa saling
berhubungan. VLAN diasosiasikan dengan ip subnet yang unik pada network.
Konfigurasi subnet akan memfasilitasi proses routing pada lingkungan beberapa VLAN.
Tujuan utama dari Routing antar Virtual LAN (VLAN) adalah meneruskan traffic dari
antar VLAN artinya menhubungkan dua buah VLAN yang berbeda no ID-nya.
Sebagaimana ditahu jika VLAN membagi sebuah jaringan menjadi beberapa segmen dan
broadcast domain, dimana paket data tidak akan diteruskan ke VLAN yang bukan
tujuannya. Untuk dapat menghubungkan antar VLAN akan butuh perangkat yang
memilki kapasitas untuk melakukan routing yaitu Router atau Layer 3 Switch. Inter-
VLAN routing memforward traffic network dari satu VLAN ke VLAN lain menggunakan
router. VLAN diasosiasikan dengan ip subnet yang unik pada network. Konfigurasi
subnet akan memfasilitasi proses routing pada lingkungan beberapa VLAN.
Sebuah router diperlukan jika sebuah host dalam suatu broadcast domain ingin
berkomunikasi dengan host lain dalam broadcast domain yang berbeda. Jika sebuah
VLAN menjangkau banyak device, trunk digunakan untuk menghubungkan antar device.
Trunk membawa traffic untuk banyak VLAN. Sebagai contoh, sebuah trunk dapat
menghubungkan sebuah switch ke switch yang lain, switch ke inter-VLAN router, atau
switch ke server dengan NIC khusus yang mendukung trunking

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Menurut Herdy (2018), konsep interVLAN Routing yaitu menghubungkan VLAN
yang berbeda dengan router. Default gateway tiap VLAN disetting pada router, sering
disebut juga “Router on a stick”. Command untuk default gateway tiap VLAN dipasang
ke dalam subinterface. Router based inter-Vlan routing adalah suatu proses untuk
meneruskan (forwarding) trafic jaringan dari suatu VLAN menuju VLAN lainnya Dalam
prosesnya inter-VLAN routing, VLAN diasosiasikan menggunakan ip subnet pada suatu
jaringan komputer. Konfigurasi subnet akan memfasilitasi proses routing dari beberapa
VLAN. Ketika kita menggunakan router untuk memfasilitasi inter-VLAN routing,
interface pada router dapat dihubungkan dengan VLAN yang berbeda. Setiap device pada
VLAN tersebut mengirimkan traffic melalui router untuk mencapai VLAN lain.

Gambar 1.6 Proses Inter-VLAN Routing


(Sumber : https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jtk/article/download/3662/2531)

Koneksi Inter-VLAN dapat dicapai dengan logical connection atau physical


connection. Logical connection terdiri dari koneksi tunggal, atau trunk, dari switch ke
router. Trunk tersebut dapat mendukung banyak VLAN. Topologi ini disebut router on a
stick karena ada koneksi tunggal ke router walau sebenarnya ada banyak logical
connection antara router dan switch. Router on a stick adalah salah satu jenis konfigurasi
router yang mana sebuah interface physical merouting traffic antara beberapa VLAN
pada network. Koneksi physical terdiri dari koneksi tunggal yang terpisah untuk tiap
VLAN. Ini berarti terdapat interface yang terpisah untuk tiap VLAN. Desain awal VLAN
bergantung pada router eksternal yang terhubung ke switch yang mendukung VLAN.

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Dalam pendekatan ini, router dihubungkan melalui satu atau beberapa link ke switched
network.

RANGKUMAN

Virtual LAN (VLAN) adalah suatu kumpulan perangkat dalam jaringan LAN yang
dikonfigurasi sehingga dapat berkomunikasi seolah-olah dihubungkan dengan kabel, padahal
berada pada segmen yang berbeda. Jaringan virtual LAN (VLAN) adalah pengembangan dari
jaringan LAN. Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN
yang dinamakan VLAN ID. Range VLAN ID dibagi menjadi dua yaitu normal range dan
extended range. Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port
yang di gunakan, MAC address, tipe protokol, alamat subnet, dan berdasarkan aplikasi.
Trunking adalah sebuah konsep dimana sistem komunikasi dapat menyediakan akses jaringan
untuk banyak client dengan berbagi satu set garis atau frekuensi, tidak memberikan secara
individu. Trunk adalah penghubung baik antara switch dengan switch atau switch dengan
router. VTP (VLAN Trunking Protokol) adalah adalah suatu protokol untuk mengenalkan
suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan.
Trunking protokol dikembangkan untuk mengatur perpindahan frame dari VLAN yang
berbeda pada sebuah link fisik tunggal secara efektif. Dua tipe mekanisme trunking yaitu:
frame filtering dan frame tagging. InterVLAN Routing adalah proses routing yang di jalankan
oleh router yang bertujuan agar masing-masing komputer pada VLAN yang berbeda bisa
saling berhubungan. VLAN diasosiasikan dengan ip subnet yang unik pada network.

TUGAS

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Jelaskan konsep jaringan VLAN !
2. Jelaskan pengertian VLAN ID
3. Sebutkan keanggotaan VLAN !
4. Jelaskan tipe sambungan VLAN!
5. Jelaskan konsep Inter-VLAN Routing!

Jaringan VLAN
LATIHAN
Semester Ganjil
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 2-3 peserta didik
2. Untuk meningkatkan pemahaman tentang Inter-Vlan Routing, Diskusikan tentang
konsep dan cara kerja teknik router on a stick.
3. Kumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar
4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas

EVALUASI

1. Jenis Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis
c. Penilaian Keterampilan : Tugas Praktik

2. Teknik Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


Sikap :
a. Kerjasama
b. Kedisiplinan
c. Kejujuran
d. Mengakses dan
Mengorganisasikan Selama
1 Observasi
Informasi pembelajaran
e. Tanggungjawab
f. Memecahkan
masalah
g. Kemandirian
h. Ketekunan
Pengetahuan :
Mampu memecahkan Diakhir
2 Tes Tulis
masalah dari tugas pembelajaran
individu
Keterampilan: Selama proses
3 a. Kegiatan Diskusi Tes Praktik/ Diskusi diskusi dan
b. Kegiatan Presentasi presentasi

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Lembar Penilaian Sikap

Aspek Penilaian Jumlah


Skor
No Nama Peserta Didik Tanggung
Jujur Disiplin Santun Percaya Diri Kerjasama
jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5

Keterangan:
Keterangan:
4 = jika empat indikator terpenuhi
3 = jika tiga indikator terpenuhi
2 = jika dua indikator terpenuhi
1 = jika satu indikator terpenuhi
Skor Maksimal : 24
Cara Penilaian
Skor Perolehan
Nilai Sikap : x 100
Skor Maksimal
Jaringan VLAN

Semester Ganjil 17
Jaringan VLAN

Semester Ganjil 18
Indikator Penilaian Sikap
1. Jujur
a. Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan pendidik, tanpa menjiplak tugas orang lain
b. Mau mengakui kesalahan atau kekeliruan
c. Mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang diyakininya, walaupun berbeda
dengan pendapat teman
d. Mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi
2. Disiplin
a. Tertib dalam melaksanakan tugas
b. Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu
c. Mengikuti peraturan yang ada
d. Tertib mengikuti instruksi
3. Tanggungjawab
a. Menyelesaikan tugas yang diberikan
b. Berpastisipasi dalam kegiatan diskusi kelompok
c. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam kelompok di kelas
d. Menerima resiko dari tindakan yangdilakukan
4. Santun
a. Menghormati orang lain dan menghormati cara bicara yang tepat
b. Berbicara atau bertutur kata halus tidak kasar
c. Berinteraksi dengan teman secara ramah
d. Bersikap sopan
5. Percaya diri
a. Berani tampil di depan kelas
b. Berani mengemukakan pendapat
c. Mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya orang lain
d. Mencoba hal-hal baru yang bermanfaat
6. Kerjasama
a. Terlibat katif dalam kerja kelompok
b. Bersedia melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan
c. Bersedia membantu oranglain dalam satu kelompokyang mengalami kesulitan
d. Rela berkorban demi teman lain

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 18
Rubrik Penilaian Pengetahuan

INDIKA RUMUS
TOR AN ASPEK –ASPEK SKO
KUNCI SOAL
PENILA BUTIR PENILAIAN R
IAN SOAL
Menjelas Jelaskan VLAN merupakan kumpulan a. Menjelaskan konsep jaringan 5
kan konsep perangkat dalam LAN yang VLAN dengan benar
konsep jaringan dikonfigurasi sehingga dapat b. Menjelaskan pengertian
VLAN VLAN ! berkomunikasi seolah-olah VLAN kurang benar 3
dihubungkan dengan kabel, c. Menjelaskan konsep jaringan
padahal berada pada segmen yang VLAN tidak benar
berbeda dalam LAN. Teknologi 1
VLAN bekerja dengan cara
melakukan pembagian jaringan
secara logika ke dalam beberapa
subnet.
Menjelas Jelaskan VLAN ID identitas dari sebuaha. Menjelaskan pengertian 5
kan pengertia VLAN yang ditetapkan ke port VLAN ID dengan benar
pengertia n VLAN akses untuk membagikan atau b. Menjelaskan pengertian 3
n VLAN ID memetakan LAN Virtual yang VLAN ID kurang benar
ID mana port ini terhubung ke switch
c. Menjelaskan pengertian 1
VLAN ID tidak benar
Menyebu Sebutkan a. Berdasarkan port a. Menyebutkan keanggotaan 5
tkan keanggot b. Berdasarkan MAC Address VLAN dengan benar
keanggot aan c. Berdasarkan tipe protocol b. Menyebutkan keanggotaan 3
aan VLAN ! d. Berdasarkan alamat subnet IP VLAN kurang benar
VLAN e. Berdasarkan aplikasi c. Menyebutkan keanggotaan 1
VLAN tidak benar
Menjelas Jelaskan a. Trunk Link a. Menjelaskan tipe sambungan 5
kan tipe tipe Digunakan untuk VLAN dengan benar
sambung sambung menghubungkan switch b. Menjelaskan tipe sambungan
an an dengan switch, switch dengan VLAN kurang benar 3
VLAN VLAN! router, switch dengan server. c. Menjelaskan tipe sambungan
b. Access Link VLAN tidak benar
Digunakan untuk 1
menghubungkan computer
dengan switch.
c. Hybird Link
Gabungan antara Trunk link
dan Access Link
Menjelas Jelaskan Proses routing yang di jalankan a. Menjelaskan konsep inter- 5
kan konsep oleh router yang bertujuan agar VLAN Routing dengan benar
Inter- Inter- masing-masing komputer pada b. Menjelaskan konsep inter-
VLAN VLAN VLAN yang berbeda bisa saling VLAN Routing kurang benar 3
Routing Routing! berhubungan. c. Menjelaskan konsep inter-
VLAN Routing tidak benar
1

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 19
Rubrik Penilaian Keterampilan/Diskusi
Aspek Penilaian
Juml
Sistematika
No Nama Komuni Wawas Keberani Penampil ah
Penyampai Antusias
kasi an an an Skor
an
1
2
3
4
5

Keterangan

Skor 1 : Kurang Sekali


Skor 2 : Kurang
Skor 3 : Cukup
Skor 4 : Baik
Skor 5 : Baik Sekali
Skor Maksimal : 55
Cara Penilaian
Skor Perolehan
Nilai Sikap : x 100
Skor Maksimal

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 20
KEGIKEGIATAN BELAJAR 2
KONFIGURASI VLAN DENGAN CISCO
PACKET TRACER

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2 ini, peserta didik diharapkan mampu melakukan
konfigurasi VLAN.

SUB-CAPAIAN PEMBELAJARAN

Adapun Sub-Capaian kegiatan dalam kegiatan belajar ini adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik mampu merancang topologi VLAN
2. Peserta didik mampu melakukan konfigurasi Database VLAN
3. Peserta didik mampu melakukan konfigurasi VLAN Membership
4. Peserta didik mampu melakukan konfigurasi mode sambungan VLAN
5. Peserta didik mampu melakukan konfigurasi Inter-VLAN Routing
6. Peserta didik mampu menguji hasil konfigurasi VLAN

POKOK-POKOK MATERI

1. Merancang Topologi Jaringan VLAN


2. Konfigurasi VLAN ID dan Nama VLAN (Database VLAN)
3. Konfigurasi VLAN Membership
4. Konfigurasi Mode Sambungan VLAN
5. Konfigurasi Inter-VLAN Routing
6. Menguji Hasil VLAN

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 21
A. URAIAN MATERI

Packet tracer merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk melakukan
simulasi jaringan. Dalam program atau aplikasi ini dapat membuat sebuah simulasi suatu
jaringan yang secara sederhana terdiri atas device (komputer, laptop, gadget) lalu Router dan
Server. Software ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang intens dalam masalah
jaringan yaitu Cisco. Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco System Inc
yang digunakan oleh Cisco Network Academy Program (CNAP), sebagai simulator untuk
merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan (network).
VLAN dapat diimplementasikan pada managable switch dan tidak dapat dibuat pada
non-managable switch. Karena harga dari sebuah managable switch relatif mahal, maka
untuk tujuan pembelajaran lebih dimungkinkan dengan menggunakan software simulasi.
Cisco Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan multi-tasking yang dapat
digunakan untuk menganalisis serta melakukan berbagai macam pekerjaan seperti
implementasi topologi yang berbeda, pemilihan jalur optimum berdasarkan algoritma routing,
membuat server, subnetting, dan menganalisis konfigurasi jaringan serta perintah-perintah
troubleshooting

1. Merancang Topologi Jaringan VLAN


Untuk membangun jaringan VLAN di Cisco Packet Tracer, terlebih dahulu
merancang topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan. Pada Kegiatan Belajar ini
membangun jaringan VLAN dengan menggunakan 2 segmen VLAN. Seperti pada
gambar 2.1.

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 22
Gambar 2.1 Rancangan Jaringan VLAN
Sesuai dengan rancangan jaringan diatas, dapat diidentifikasi perangkat-perangkat
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kebutuhan Perangkat

No Jenis Perangkat Jumlah Ket

1 Router 1 unit

2 Switch 1 unit

3 PC 8 unit

4 Kabel Straight 9 buah

Jaringan VLAN yang akan dibangun pada Kegiatan Belajar ini menggunakan 2
segmen/ VLAN. Berikut tabel Pendistribusian IP Address, Port, dan VLAN ID
Tabel 2.2 Pendistribusian IP Address, Port, dan VLAN ID

Interface/ VLA
No Nama PC IP Address Subnetmask Gateway
Port N ID
1 PC0 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1 Fa 1/1 10
2 PC1 192.168.1.3 255.255.255.0 192.168.1.1 Fa 1/2 10
3 PC2 192.168.1.4 255.255.255.0 192.168.1.1 Fa 1/3 10
4 PC3 192.168.1.5 255.255.255.0 192.168.1.1 Fa 1/4 10
5 PC4 192.168.2.2 255.255.255.0 192.168.2.1 Fa 1/5 20
6 PC5 192.168.2.3 255.255.255.0 192.168.2.1 Fa 1/6 20
7 PC6 192.168.2.4 255.255.255.0 192.168.2.1 Fa 1/7 20
8 PC7 192.168.2.5 255.255.255.0 192.168.2.1 Fa 1/8 20

2. Konfigurasi IP Address
Tahap berikutnya setelah merancang jaringan, yakni memberikan IP Address pada
masing-masing PC. Langkah-langkah untuk mengkonfigurasi IP Address di Cisco Packet
Tracer yaitu klik PC  Desktop IP Configuration. Berikut konfigurasi IP Address
masing-masing PC.

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 23
PC0

Gambar 2.2 Konfigurasi PC0


PC1

Gambar 2.3 Konfigurasi PC1


PC2

Gambar 2.4 Konfigurasi PC2

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 24
PC3

Gambar 2.5 Konfigurasi PC3


PC4

Gambar 2.6 Konfigurasi PC4


PC5

Gambar 2.7 Konfigurasi PC5

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 25
PC6

Gambar 2.8 Konfigurasi PC6


PC7

Gambar 2.9 Konfigurasi PC7

3. Konfigurasi VLAN ID dan Nama VLAN (Database VLAN)


Pada kegiatan belajar ini, pemberian ID dan nama VLAN sesuai dengan tabel berikut
ini
Tabel 2.3 ID dan Nama VLAN

No ID VLAN Nama VLAN


1 10 Lab_Rekayasa
2 20 Lab_Multimedia

Berikut sintak untuk membuat ID dan penamaan VLAN


Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name lab_rekayasa
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 20
Jaringan VLAN

Semester Ganjil 26
Switch(config-vlan)#name lab_multimedia
Switch(config-vlan)#end
Switch#

Gambar 2.10 Konfigurasi VLAN ID dan Nama VLAN

Untuk mengecek hasil konfigurasi menggunakan sintak:


Switch#sh vlan

Gambar 2.11 Hasil Konfigurasi VLAN ID dan Nama VLAN

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 27
4. Konfigurasi VLAN Membership
Langkah berikutnya setelah memberi ID dan nama VLAN yaitu mengelompokkan
anggota berdasarkan port. Pada kegiatan belajar ini pengelompokkan port berdasarkam
Tabel 2.2.
Sintak untuk mengelompokkan anggota VLAN berdasarkan port adalah sebagai
berikut:
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa 1/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 2/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 3/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 4/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 5/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 6/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 7/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 8/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#end
Switch#

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 28
Gambar 2.12 Hasil Konfigurasi Pengelompokkan Anggota VLAN

5. Konfigurasi Mode Sambungan VLAN


Langkah berikutnya yaitu memberikan mode sambungan trunk. Pada kegiatan belajar
ini sambungan Trunk untuk menghubungkan switch dengan router. Pada switch interface
FastInternet 9/1 yang digunaka untuk menghubungkan ke rouer. Sehingga interface
FastInternet 9/1 akan diberikan mode sambungan trunk. Sintak untuk memberikan mode
sambungan trunk adalah sebagai berikut:
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa 9/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#end
Switch#

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 29
Gambar 2.13 Hasil Konfigurasi Pengelompokkan Anggota VLAN

6. Konfigurasi Inter-VLAN Routing


Agar PC antar VLAN dapat terhubung perlu melakukan konfigurasi Inter-VLAN
Routing pada router. Pada kegiatan belajar ini, interface router yang digunakan untuk
menghubungkan dengan switch adalah interface FastInternet 9/0. Sintak yang digunakan
untuk mengkonfigurasi router adalah sebagai berikut:
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 9/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fa 9/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fa 9/0
Router(config-if)#no shutdown

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 30
Gambar 2.14 Konfigurasi Router

7. Menguji Hasil VLAN


Setelah serangkaian konfigurasi diatas selesai, maka tahap terakhir adalah pengujian
konektivitas. Langkah untuk menguji konektivitas PC antar VLAN melalui command
promt

Gambar 2.15 Uji Konektivitas PC0 ke PC4

RANGKUMAN

Packet tracer merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk melakukan
simulasi jaringan. VLAN dapat diimplementasikan pada managable switch dan tidak dapat

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 31
dibuat pada non-managable switch. Karena harga dari sebuah managable switch relatif mahal,
maka untuk tujuan pembelajaran lebih dimungkinkan dengan menggunakan software
simulasi. Cisco Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan multi-tasking yang
dapat digunakan untuk menganalisis serta melakukan berbagai macam pekerjaan seperti
implementasi topologi yang berbeda, pemilihan jalur optimum berdasarkan algoritma routing,
membuat server, subnetting, dan menganalisis konfigurasi jaringan serta perintah-perintah
troubleshooting. Tahapan-tahapan membangun jaringan VLAN di Cisco Packet tracer terdiri
dari merancang jaringan, konfigurasi IP address, konfigurasi ID dan nama VLAN,
pengelompokkan anggota VLAN, konfigurasi mode trunk, konfigurasi inter VLAN routing,
dan pengujian konektifitas.

TUGAS

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Tuliskan sintak untuk membuat id dan nama VLAN !
2. Jelaskan fungsi sintak berikut!
Switch(config)#interface fa 7/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20

3. Tuliskan sintak untuk membuat sambungan trunk !


4. Jelaskan fungsi sintak berikut!
Router(config)#interface fa 9/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0

5. Jelaskan langkah menguji konektivitas jaringan VLAN!

LATIHAN

Pada sebuah instansi sekolah bernama SMK Bhakti Negara memiliki sebuah ruang
laboratorium. Karena keterbatasan dana Lab tersebut dipecah menjadi 2 jaringan VLAN yang
digunakan untuk lab jaringan dan lab multimedia. Masing-masing VLAN tersebut memiliki 8
unit client. Anda sebagai seorang teknisi jaringan diminta untuk merancang dan membuat
simulasi jaringan VLAN di sekolah tersebut. Rancanglah jaringan VLAN tersebut dan buatlah
simulasi jaringan VLAN di Cisco Packet Tracer.
Jaringan VLAN

Semester Ganjil 32
EVALUASI

1. Jenis Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis
c. Penilaian Keterampilan : Tugas Praktik

2. Teknik Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


Sikap :
a. Kerjasama
b. Kedisiplinan
c. Kejujuran
d. Mengakses dan
Mengorganisasikan Selama
1 Observasi
Informasi pembelajaran
e. Tanggungjawab
f. Memecahkan
masalah
g. Kemandirian
h. Ketekunan
Pengetahuan :
Mampu memecahkan Diakhir
2 Tes Tulis
masalah dari tugas pembelajaran
individu
3 Keterampilan: Tes Praktik Selama proses
a. Membuat topologi praktikum
jaringan VLAN sesuai
ketentuan
b. Memberikan alamat
IP pada masing-
masing client
c. Mengkonfigurasi
VLAN ID
d. Mengkonfigurasi
pengelompokkan port
VLAN
e. Mengkonfigurasi
mode trunk
f. Mengkonfigurasi
router

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 33
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
g. Melakukan uji
konektivitas jaringan
VLAN
h. Membuat laporan

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 34
Lembar Penilaian Sikap

Aspek Penilaian Jumlah


Skor
No Nama Peserta Didik Tanggung
Jujur Disiplin Santun Percaya Diri Kerjasama
jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5

Keterangan:
Keterangan:
4 = jika empat indikator terpenuhi
3 = jika tiga indikator terpenuhi
2 = jika dua indikator terpenuhi
1 = jika satu indikator terpenuhi
Skor Maksimal : 24
Cara Penilaian
Skor Perolehan
Nilai Sikap : x 100
Skor Maksimal
Jaringan VLAN

Semester Ganjil 34
Jaringan VLAN

Semester Ganjil 35
Indikator Penilaian Sikap
1. Jujur
a. Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan pendidik, tanpa menjiplak tugas orang lain
b. Mau mengakui kesalahan atau kekeliruan
c. Mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang diyakininya, walaupun berbeda
dengan pendapat teman
d. Mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi
2. Disiplin
a. Tertib dalam melaksanakan tugas
b. Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu
c. Mengikuti peraturan yang ada
d. Tertib mengikuti instruksi
3. Tanggungjawab
a. Menyelesaikan tugas yang diberikan
b. Berpastisipasi dalam kegiatan diskusi kelompok
c. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam kelompok di kelas
d. Menerima resiko dari tindakan yangdilakukan
4. Santun
a. Menghormati orang lain dan menghormati cara bicara yang tepat
b. Berbicara atau bertutur kata halus tidak kasar
c. Berinteraksi dengan teman secara ramah
d. Bersikap sopan
5. Percaya diri
a. Berani tampil di depan kelas
b. Berani mengemukakan pendapat
c. Mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya orang lain
d. Mencoba hal-hal baru yang bermanfaat
6. Kerjasama
a. Terlibat katif dalam kerja kelompok
b. Bersedia melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan
c. Bersedia membantu oranglain dalam satu kelompokyang mengalami kesulitan
d. Rela berkorban demi teman lain

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Rubrik Penilaian Pengetahuan

INDIKA
TOR RUMUSAN ASPEK –ASPEK SKO
KUNCI SOAL
PENILA BUTIR SOAL PENILAIAN R
IAN
Menulisk Tuliskan sintak Switch>enable a. Menuliskan sintak 5
an untuk membuat id Switch#configure terminal membuat ID dan
perintah dan nama VLAN ! Switch(config)#vlan 10 Nama VLAN
konfigur Switch(config-vlan)#name dengan benar
asi lab_rekayasa b. Menuliskan sintak 3
database Switch(config-vlan)#exit membuat ID dan
VLAN Switch(config)#vlan 20 Nama VLAN
Switch(config-vlan)#name kurang benar
lab_multimedia c. Menuliskan sintak 1
Switch(config-vlan)#end membuat ID dan
Switch# Nama VLAN tidak
benar
Menjelas Jelaskan fungsi Mengelompokkan anggota a. Menjelaskan fungsi 5
kan sintak berikut! VLAN berdasarkan Port sintak dengan benar
fungsi Switch(config)#inter dengan interface fastInternet b. Menjelaskan fungsi
dari face fa 7/1 7/1 ke dalam anggota VLAN sintak kurang benar 3
perintah Switch(config- 20 c. Menjelaskan fungsi
konfigur if)#switchport mode sintak tidak benar
asi access 1
pengelo Switch(config-
mpokkan if)#switchport access
anggota vlan 20
VLAN
Menulisk Tuliskan perintah Switch>enable a. Menuliskan sintak 5
an untuk membuat Switch#configure terminal sambungan mode
perintah sambungan trunk ! Switch(config)#interface fa trunk dengan benar
konfigur 9/1 b. Menuliskan sintak 3
asi Switch(config-if)#switchport sambungan mode
sambung mode trunk trunk kurang benar
an mode Switch(config-if)#end c. Menuliskan sintak 1
trunk Switch# sambungan mode
trunk tidak benar
Menjelas Jelaskan fungsi Mengkonfigurasi sub a. Menjelaskan 5
kan sintak berikut! interface/port fastethernet 9/0 perintah inter-
perintah Router(config)#inter membuka gerbang untuk VLAN dengan benar
inter- face fa 9/0.10 memasukkan IP Address b. Menjelaskan
VLAN Router(config- yang akan disambungkan perintah inter- 3
routing subif)#encapsulation dengan VLAN 10 VLAN kurang benar
dot1Q 10 c. Menjelaskan
Router(config- perintah inter-
subif)#ip address VLAN tidak benar 1
192.168.1.1
255.255.255.0

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
INDIKA
TOR RUMUSAN ASPEK –ASPEK SKO
KUNCI SOAL
PENILA BUTIR SOAL PENILAIAN R
IAN
Menjelas Jelaskan langkah pengujian konektivitas a. Menjelaskan 5
kan menguji konektivitas jaringan VLAN dilakukan langkah menguji
langkah jaringan VLAN! dengan langkah melalui konektifitas jaringan
menguji command promt VLAN dengan benar
konektifi Klik salah satu PC  b. Menjelaskan
tas desktop command promt langkah menguji 3
jaringan  ketik ping alamat tujuan konektifitas jaringan
VLAN VLAN kurang benar
c. Menjelaskan
langkah menguji
konektifitas jaringan 1
VLAN tidak benar

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Rubrik Penilaian Keterampilan
NO INDIKATOR ASPEK PENILAIAN SKOR
PENILAIAN
a. Membuat topologi jaringan VLAN sesuai 3
ketentuan dengan benar
Membuat topologi
b. Membuat topologi jaringan VLAN sesuai 2
1. jaringan VLAN
ketentuan kurang benar
sesuai ketentuan
c. Membuat topologi jaringan VLAN sesuai 1
ketentuan tidak benar
a. Memberikan alamat IP pada masing- masing 3
client sesuai dengan ketentuan
Memberikan alamat
b. Memberikan alamat IP pada masing- masing 2
2. IP pada masing-
client kurang sesuai dengan ketentuan
masing client
c. Memberikan alamat IP pada masing- masing 1
client tidak sesuai dengan ketentuan
a. Mengkonfigurasi VLAN ID sesuai dengan 3
ketentuan
Mengkonfigurasi b. Mengkonfigurasi VLAN ID kurang sesuai dengan 2
3.
VLAN ID ketentuan
c. Mengkonfigurasi VLAN ID tidak sesuai dengan 1
ketentuan
a. Mengkonfigurasi pengelompokkan port VLAN 3
sesuai dengan ketentuan
Mengkonfigurasi
b. Mengkonfigurasi pengelompokkan port VLAN 2
4. pengelompokkan
kurang sesuai dengan ketentuan
port VLAN
c. Mengkonfigurasi pengelompokkan port VLAN 1
tidak sesuai dengan ketentuan
a. Mengkonfigurasi mode trunk sesuai dengan 3
ketentuan
Mengkonfigurasi b. Mengkonfigurasi mode trunk kurang sesuai 2
5.
mode trunk dengan ketentuan
c. Mengkonfigurasi mode trunk tidak sesuai dengan 1
ketentuan
a. Mengkonfigurasi router sesuai dengan ketentuan 3
b. Mengkonfigurasi router kurang sesuai dengan 2
Mengkonfigurasi
6. ketentuan
router
c. Mengkonfigurasi router tidak sesuai dengan 1
ketentuan
a. Melakukan uji konektivitas jaringan VLAN sesuai 3
dengan ketentuan
Melakukan uji
b. Melakukan uji konektivitas jaringan VLAN 2
7. konektivitas jaringan
kurang sesuai dengan ketentuan
VLAN
c. Melakukan uji konektivitas jaringan VLAN tidak 1
sesuai dengan ketentuan
a. Membuat laporan dengan sesuai dengan ketentuan 3
b. Membuat laporan kurang sesuai dengan ketentuan
8. Membuat laporan
c. Membuat laporan tidak sesuai dengan ketentuan 2
1

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
PENDAHULUAN

DESKRIPSI
Jaringan Virtual LAN (VLAN) merupakan salah satu materi yang terdapat pada mata
pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI. Jaringan VLAN merupakan suatu
kumpulan perangkat dalam jaringan LAN yang dikonfigurasi sehingga dapat berkomunikasi
seolah-olah dihubungkan dengan kabel, padahal berada pada segmen yang berbeda.
Penggunaan VLAN akan memecah broadcast domain sehingga switch hanya akan
menyebarkan pesan broadcast ke vlan tertentu. Dengan begitu host yang lain yang berada di
luar vlan tidak akan ikut menerima pesan broadcast.

B. KOMPETENSI DASAR

3.2 Mengevaluasi permasalahan VLAN


4.2 Melakukan perbaiakan konfigurasi VLAN

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.2.1 Menentukan cara pemeriksaan permasalahan VLAN


3.2.2 Mendeteksi letak permasalahan VLAN
4.2.1 Melakuakan perbaiakan VLAN
4.2.2 Menguji hasil perbaikan VLAN

PRASYARAT

Untuk mempelajari modul ini, Peserta didik harus menguasai kompetensi dasar yang ada
pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar yaitu pada kompetensi dasar:
3.1 Mengevaluasi VLAN
4.1 Mengkonfigurasi VLAN

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

3. Untuk Peserta Didik


a. Pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan system Self Based Training
atau system pembelajaran mandiri. Diharapkan seluruh peserta didik dapat belajar
secara aktif dengan mengumpulkan berbagai sumber selain modul ini, misalnya
melalui majalah media elektronik maupun melalui internet.
b. Dalam modul ini dituntut tersedianya media yang lengkap yang meliputi :
5) Unit komputer yang siap digunakan;
6) Sistem operasi yang legal dan siap digunakan;
7) Buku manual perangkat lunak Cisco Packet Tracer;
8) SOP dalam pengoperasian komputer.
c. Peserta didik mengerjakan tes formatif sebelum melanjutkan ke Kegiatan Belajar
selanjutnya
d. Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik dapat melanjutkan ke modul
selanjutnya
e. Guru atau instruktur berperan sebagai fasilitator dan pengarah dalam semua
materi di modul ini sehingga diharapkan dapat terjadi komunikasi timbal balik
yang efektif dalam mempercepat proses penguasaan kompetensi peserta didik.
4. Untuk Guru
a. Membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar, utamanya dalam materi
materi yang relative baru bagi peserta didik.
b. Membimbing peserta didik melalui tugas tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
c. Membantu peserta didik dalam memahami konsep dan praktek dalam modul ini
dan menjawab pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar dan pencapaian
jenjang pengetahuan peserta didik
d. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang diperlukan untuk belajar
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/ pendamping guru dari dunia usaha untuk
membantu jika diperlukan.
g. Melaksanakan penilaian
Jaringan VLAN

Semester Ganjil
h. Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik

G. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan belajar diharapkan peserta didik dapat
memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan materi
mengevaluasi permasalahan VLAN dalam jaringan pada admininstrasi infrastruktur jaringan
dengan baik dan percaya diri.
Adapun tujuan khusus mempelajari modul jaringan VLAN ini yaitu memfasilitasi peserta
didik agar:
13. Dapat menentukan cara pemeriksaan permasalahan VLAN dengan benar
14. Dapat melakukan pendeteksian letak permasalahan VLAN dengan benar
15. Dapat melakukan perbaikan VLAN dengan benar
16. Dapat melakukan pengujian VLAN dengan benar

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
KEGIATAN BELAJAR 1
PERMASALAHAN JARINGAN VIRTUAL LOCAL
AREA NETWORK (VLAN)

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1 ini, peserta didik diharapkan mampu


mengevaluasi permasalahan VLAN pada jaringan.

SUB-CAPAIAN PEMBELAJARAN

Adapun Sub-Capaian kegiatan dalam kegiatan belajar ini adalah sebagai berikut:
11. Peserta didik mampu menjelaskan permasalahan Virtual Local Area Network (VLAN)
12. Peserta didik mampu memperbaiki VLAN
13. Peserta didik mampu mengkonfigurasi ulang VLAN

POKOK-POKOK MATERI

9. Permasalahan VLAN
10. Perbaikan VLAN

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
B. URAIAN MATERI

Apa sih itu VLAN ? Sebagian dari kalian sudah tau apa itu VLAN, oke VLAN adalah virtual
local area network atau suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti
LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus
menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan
menjadi sangat fleksibel karena dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi, tanpa
bergantung lokasi workstations, eperti kita ketahui bahwa switch tidak bisa membaca Layer
3 sehingga tidak bisa membaca Network sehingga hanya bisa dihubungkan hanya satu
network saja.

gambar 1 : layanan segmentasi permasalahan VLAN

(Sumber : http://andreardiansya.blogspot.com/2018/10/permasalahan-vlan.html)

Konfigurasi VLAN
Dalam melakukan konfigurasi VLAN yang harus diketahui adalah hal-hal dibawah ini:
Fungsi dan cara kerja Manage Switch
a. Switch manageable adalah switch dengan harga tinggi yang dapat dikonfigurasi karena
memiliki system operasi di dalam nya. Switch manageable dibuat untuk meningkatkan
Jaringan VLAN

Semester Ganjil
keamanan pada sebuah jaringan local dan biasa di pakai pada perusahaan perusahaan
elite. Oleh karena cara kerjanya, switch manageable dapat juga dikelompokkan menjadi
devisce yang bekerja pada layer 3 OSI. Model paket data semakin sedikit karena
kapasitas buffer memori yang bisa menampung paket menjadi lebih banyak , sehingga
lalu lintas komunikasi data semakin lancar . akibat nya switch semakin cepat dalam
melakukan processing paket data.

VLAN diciptakan untuk menyediakan layanan segmentasi secara


tradisional disediakan oleh router di konfigurasi LAN. VLAN
menangani masalah-masalah seperti skalabilitas, keamanan, dan
manajemen jaringan.

b. Switch dapat dikatakan sebagai multiport bridge karena mempunyai collision domain
maupun broadcast domain tersendiri . serta dapat mengatur lalu lintas paket yang melaui
switch jaringan. Cara menghubungkan computer ke switch sangat mirip dengan cara
menghubungkan computer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk
menggantikan hub yang sudah terpasang.

Cara Kerja VLAN


VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk
mengklasifikasikannya, baik itu menggunakan port, MAC address, dsb. Semua informasi
yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) disimpan pada
suatu database, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus
mengindikasi port-port yang digunakan VLAN.
Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch yang bisa diatur. Switch/bridge inilah
yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan
dipastikan semua switch memiliki informasi yang sama.
VLAN Cross Connect (CC) adalah mekanisme yang digunakan untuk membuat VLAN
Switched, VLAN CC menggunakan frame IEEE 802.1ad mana Tag S digunakan sebagai
Label seperti dalam MPLS. IEEE menyetujui penggunaan seperti mekanisme dalam nominal
6,11 dari IEEE 802.1ad-2005.

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Kesimpulannya, VLAN membuat kita dapat mengontrol pola lalu lintas dan bereaksi cepat
untuk relokasi. VLAN memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan dalam
persyaratan jaringan dan memungkinkan untuk administrasi disederhanakan.

Apa Kelemahan dari VLAN ?

 Secara logika berbeda network tetapi secara fisik satu network


 Ketika ada broadcast jadi semua dikirim ke semua
 ketika jumlah banyak host-nya maka kerja DHCP akan berantakan dan tidak bisa
diduga.

Kenapa harus menggunakan VLAN?

 Jika dalam jumlah yang banyak dalam satu network maka akan terganggu (gampang
terserang hack)

 Keamanan menjadi baik karena fisik satu network tetapi logic berbeda network

 Masalah kebutuhan

 Router itu kerjanya lebih lambat ketimbang switch

 Dengan VLAN broadcast akan di batasi

 Untuk membedakan VLAN satu denngan VLAN yang lain dengan menggunakan ID

 Contohnya port 1-5 masuk ke VLAN1

 VLAN dengan bentuk Number Angka

 Contoh VLAN10 -> Sales

Jenis-jenis VLAN dalam Switch


a. VLAN default adalah VLAN yang sudah ada secara default contoh di cisco
VLAN1,VLAN1002
b. Data VLAN adalah VLAN yang digunakann oleh user
c. VLAN VOIP adalah dikhususkan untuk komunikasi suara dan akan memberikan
prioritas utama dibandingkan datanya
d. VLAN Native
e. VLAN management adalah VLAN yang dibangun keperluan management switch,
misalnya : akan mengubah konfigurasi switch Admin, dan Admin dimasukkan ke
VLAN management artinya hanya orang-orang yang keperluan khusus

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Jalur VLAN ada 2 bentuk

a. Tradisional jadi mempunyai banyak jalur


b. TRUNKING yaitu VLAN yang mempunyai 1 jalur mempunyai teks yang
mengidentifikasikan beberapa VLAN atau jalurnya mempunyai banyak jalur logika
dlam 1 fisik
Port yang biasa digunakan
a. Port Access = port menghubungkan ke PC (Data user)
b. Port Trunking = port yang menghubungkan antar SWITCH

Permasalahan Yang Timbul Di Dalam Vlan

a. Beberapa Aplikasi Yang Beroperasi Dengan Prinsip Client-Server Dapat Mengalami


Kegagalan Operasi Maupun Gangguan Koneksi.
b. Total Waktu Ping Dapat Bertambah Secara Signifikan Terlebih Jika Server Virtual
Yang Digunakan Tidak Beroperasi Secara Optimal Atau Kelebihan Beban.
c. Komputer Maupun Perangkat Lain Dalam Jaringan Kesulitan Mendapatkan Dynamic
Ip.
d. Kendala Pengiriman Berkas Antarperangkat Dalam Jaringan.
e. Gangguan Koneksi Dalam Jaringan Terutama Jika Server Mengalami Kelebihan
Beban Dari Jaringan Lain.

RANGKUMAN

Virtual LAN (VLAN) adalah suatu kumpulan perangkat dalam jaringan LAN yang
dikonfigurasi sehingga dapat berkomunikasi seolah-olah dihubungkan dengan kabel, padahal
berada pada segmen yang berbeda. Jaringan virtual LAN (VLAN) adalah pengembangan dari
jaringan LAN. Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN
yang dinamakan VLAN ID. Range VLAN ID dibagi menjadi dua yaitu normal range dan
Jaringan VLAN

Semester Ganjil
extended range. Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port
yang di gunakan, MAC address, tipe protokol, alamat subnet, dan berdasarkan aplikasi.
Trunking adalah sebuah konsep dimana sistem komunikasi dapat menyediakan akses jaringan
untuk banyak client dengan berbagi satu set garis atau frekuensi, tidak memberikan secara
individu. Trunk adalah penghubung baik antara switch dengan switch atau switch dengan
router. VTP (VLAN Trunking Protokol) adalah adalah suatu protokol untuk mengenalkan
suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan.
Trunking protokol dikembangkan untuk mengatur perpindahan frame dari VLAN yang
berbeda pada sebuah link fisik tunggal secara efektif. Dua tipe mekanisme trunking yaitu:
frame filtering dan frame tagging. InterVLAN Routing adalah proses routing yang di jalankan
oleh router yang bertujuan agar masing-masing komputer pada VLAN yang berbeda bisa
saling berhubungan. VLAN diasosiasikan dengan ip subnet yang unik pada network.

TUGAS

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


6. Jelaskan konsep jaringan VLAN !
7. Jelaskan pengertian VLAN ID
8. Sebutkan keanggotaan VLAN !
9. Jelaskan mavam permasalahan VLAN!
10. Jelaskan konsep Inter-VLAN Routing!

LATIHAN

5. Buatlah kelompok yang beranggotakan 2-3 peserta didik


6. Untuk meningkatkan pemahaman tentang permasalahan VLAN , Diskusikan tentang
konsep dan cara kerja VLAN?
7. Kumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar
8. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas

EVALUASI

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
3. Jenis Penilaian
c. Penilaian Sikap : Observasi
d. Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis
e. Penilaian Keterampilan : Tugas Praktik

4. Teknik Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


Sikap :
i. Kerjasama
j. Kedisiplinan
k. Kejujuran
l. Mengakses dan
Mengorganisasikan Selama
1 Observasi
Informasi pembelajaran
m. Tanggungjawab
n. Memecahkan
masalah
o. Kemandirian
p. Ketekunan
Pengetahuan :
Mampu memecahkan Diakhir
2 Tes Tulis
masalah dari tugas pembelajaran
individu
Keterampilan: Selama proses
3 c. Kegiatan Diskusi Tes Praktik/ Diskusi diskusi dan
d. Kegiatan Presentasi presentasi

Jaringan VLAN

Semester Ganjil
Lembar Penilaian Sikap

Aspek Penilaian Jumlah


Skor
No Nama Peserta Didik Tanggung
Jujur Disiplin Santun Percaya Diri Kerjasama
jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5

Keterangan:
Keterangan:
4 = jika empat indikator terpenuhi
3 = jika tiga indikator terpenuhi
2 = jika dua indikator terpenuhi
1 = jika satu indikator terpenuhi
Skor Maksimal : 24
Cara Penilaian
Skor Perolehan
Nilai Sikap : x 100
Skor Maksimal

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 17
Indikator Penilaian Sikap

7. Jujur
e. Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan pendidik, tanpa menjiplak tugas orang lain
f. Mau mengakui kesalahan atau kekeliruan
g. Mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang diyakininya, walaupun berbeda
dengan pendapat teman
h. Mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi
8. Disiplin
e. Tertib dalam melaksanakan tugas
f. Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu
g. Mengikuti peraturan yang ada
h. Tertib mengikuti instruksi
9. Tanggungjawab
e. Menyelesaikan tugas yang diberikan
f. Berpastisipasi dalam kegiatan diskusi kelompok
g. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam kelompok di kelas
h. Menerima resiko dari tindakan yangdilakukan
10. Santun
e. Menghormati orang lain dan menghormati cara bicara yang tepat
f. Berbicara atau bertutur kata halus tidak kasar
g. Berinteraksi dengan teman secara ramah
h. Bersikap sopan
11. Percaya diri
e. Berani tampil di depan kelas
f. Berani mengemukakan pendapat
g. Mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya orang lain
h. Mencoba hal-hal baru yang bermanfaat
12. Kerjasama
e. Terlibat katif dalam kerja kelompok
f. Bersedia melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan
g. Bersedia membantu oranglain dalam satu kelompokyang mengalami kesulitan
h. Rela berkorban demi teman lain

Rubrik Penilaian Pengetahuan


INDIKA RUMUS
TOR AN ASPEK –ASPEK SKO
KUNCI SOAL
PENILA BUTIR PENILAIAN R
IAN SOAL
Menjelas Jelaskan VLAN merupakan kumpulan d. Menjelaskan konsep jaringan 5
kan konsep perangkat dalam LAN yang VLAN dengan benar
konsep jaringan dikonfigurasi sehingga dapat e. Menjelaskan pengertian
VLAN VLAN ! berkomunikasi seolah-olah VLAN kurang benar 3
dihubungkan dengan kabel, f. Menjelaskan konsep jaringan
padahal berada pada segmen yang VLAN tidak benar
berbeda dalam LAN. Teknologi 1
VLAN bekerja dengan cara
melakukan pembagian jaringan
secara logika ke dalam beberapa
subnet.
Menjelas Jelaskan VLAN ID identitas dari sebuah d. Menjelaskan pengertian 5
kan pengertia VLAN yang ditetapkan ke port VLAN ID dengan benar
pengertia n VLAN akses untuk membagikan atau e. Menjelaskan pengertian 3
n VLAN ID memetakan LAN Virtual yang VLAN ID kurang benar
ID mana port ini terhubung ke switch f. Menjelaskan pengertian 1
VLAN ID tidak benar
Menyebu Sebutkan f. Berdasarkan port d. Menyebutkan keanggotaan 5
tkan keanggot g. Berdasarkan MAC Address VLAN dengan benar
keanggot aan h. Berdasarkan tipe protocol e. Menyebutkan keanggotaan 3
aan VLAN ! i. Berdasarkan alamat subnet IP VLAN kurang benar
VLAN j. Berdasarkan aplikasi f. Menyebutkan keanggotaan 1
VLAN tidak benar
Menjelas Jelaskan d. Trunk Link d. Menjelaskan tipe sambungan 5
kan tipe tipe Digunakan untuk VLAN dengan benar
sambung sambung menghubungkan switch e. Menjelaskan tipe sambungan
an an dengan switch, switch dengan VLAN kurang benar 3
VLAN VLAN! router, switch dengan server. f. Menjelaskan tipe sambungan
e. Access Link VLAN tidak benar
Digunakan untuk
INDIKA RUMUS
TOR AN ASPEK –ASPEK SKO
KUNCI SOAL
PENILA BUTIR PENILAIAN R
IAN SOAL
menghubungkan computer 1
dengan switch.
f. Hybird Link
Gabungan antara Trunk link
dan Access Link
Menjelas Jelaskan Proses routing yang di jalankan d. Menjelaskan konsep inter- 5
kan konsep oleh router yang bertujuan agar VLAN Routing dengan benar
Inter- Inter- masing-masing komputer pada e. Menjelaskan konsep inter-
VLAN VLAN VLAN yang berbeda bisa saling VLAN Routing kurang benar 3
Routing Routing! berhubungan. f. Menjelaskan konsep inter-
VLAN Routing tidak benar
1

Rubrik Penilaian Keterampilan/Diskusi

Aspek Penilaian
Juml
Sistematika
No Nama Komuni Wawas Keberani Penampil ah
Penyampai Antusias
kasi an an an Skor
an

Keterangan

Skor 1 : Kurang Sekali


Skor 2 : Kurang
Skor 3 : Cukup
Skor 4 : Baik
Skor 5 : Baik Sekali
Skor Maksimal : 55
Cara Penilaian
Skor Perolehan
Nilai Sikap : x 100
Skor Maksimal

BAB 6
KONSEP ROUTING
Pada bab 6 akan dijelaskan tentang konsep Routing dan jenisnya serta jenis-jenis protokol
routing untuk komunikasi antar router di jaringan.

1.1. Pengertian Routing

Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu
jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara
dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router
lain.

Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan


topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses
power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam
jaringan.

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket.
Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing
tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router
menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika
menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi
tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara
manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi
perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka
akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing.
Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan
routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih
dari administrator.
Gambar 6.1 Tipe-tipe routing
Routing statik

Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian :

 Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router


 Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing
 Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Seorang administrator harus
menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfiguras router dengan routing
statis.

Gambar 6.2 contoh perintah IP Route

Gambar 6.3 Menentukan outgoing interface


Gambar 6.4 Menentukan Next-hop IP Address

Pada gambar 6.3 dan 6.4 di atas, administrator jaringan dari router Hoboken harus
mengkonfigurasi routing statis ke jaringan 172.16.1.0/24 dan 172.16.5.0/24. Karena itu
administrator memasukkan 2 perintah ke router. Administrative distance adalah parameter
tambahan yang menunjukkan reliabilitas dari rute. Semakin kecil nilai administrative distance
semakin reliable rutenya. Oleh Karen itu rute dengan administrative distance yang lebih kecil
harus diberikan pertama kali sebelum administrative distance yang lebih besar diberikan.
Default administrative distance saat menggunakan routing statis adalah 1. ketika interface luar
dikonfigurasi sebagai gateway, routing statis akan ditunjukkan dalam tabel routing sebagai
informasi yang “directly connected”. Untuk melihat informasi administrative distance
digunakan perintah show ip route. Nilai dari administrative distance adalah antara 0 sampai
dengan 255 yang diberikan setelah next-hop atau outgoing interface. Contoh:

waycross(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1 130

Jika interface dari router down, rute tidak akan dimasukkan ke table routing. Kadang-
kadang routing statis digunakan untuk tujuan backup. Routing statis dapat dikonfigurasi
dalam router yang hanya akan digunakan ketika routing dinamis mengalami kegagalan.
Untuk menggunakan routing statis sebagai backup, harus dilakukan seting administrative
distance ke nilai yang lebih besar daripada protokol routing dinamis yang digunakan.

Konfigurasi routing statis

Langkah-langkah untuk melakukan konfigurtasi routing statis adalah sebagai berikut :

 Langkah 1 – tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address. Address bias saja
interface local atau next hop address yang menuju tujuan.
 Langkah 2 – masuk ke mode global configuration.
 Langkah 3 – ketik perintah ip route dengan prefix dam mask yang diikuti dengan address
seperti yang sudah ditentukan di langkah 1. Sedangkan untuk administrative distance
bersifat tambahan, boleh digunakan boleh tidak.
 Langkah 4 – ulangi langkah 3 untuk semua jaringan yang dituju yang telah ditentukan pada
langkah 1.
 Langkah 5 – keluar dai mode global configuration.
 Langkah 6 – gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.

Contoh jaringan sederhana dengan 3 router seperti yang ditunjukkan oleh gambar 6.5 di
ini bawah
.

Gambar 6.5 Konfigurasi sederhana dengan 3


Router

Router Hoboken harus dikonfigurasi sehingga dapat mencapai jaringan 172.16.10 dan
jaringan 172.16.5.0. Kedua jaringan subnet masknya 255.255.255.0.

Paket yang tujuannya ke jaringan 172.16.1.0 harus dirutekan ke Sterling dan paket
yang ditujuan ke jaringan 172.16.5.0 haus dirutekan ke Waycross. Dalam hal ini routing statis
bisa digunakan.

Kedua routing statis tersebut akan dikonfigurasi menggunakan interface local sebagai
gateway ke jaringan yang dituju. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.5.
Gambar 6.6 penggunaan interface local sebagai gateway

Dua routing statis yang sama juga dapat dikonfigurasi dengan next-hop address
sebagai gateway. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.6. Rute pertama ke jaringan
172.16.1.0 dengan gateway ke 172.16.2.1. Sedangkan rute kedua ke jaringan 172.16.5.0
dengan gateway ke 172.16.4.2. Administrative distance tidak digunakan, sehingga defaultnya
bernilai 1.

Gambar 6.7 Penggunaan Next-hop

Routing default
Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama
dengan
routing yang ada dalam table routing. Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing
default untuk trafik internet. Routing default secara actual menggunakan format:

ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 *next-hop-address | outgoing interface +

Mask 0.0.0.0, secara logika jika kita AND-kan dengan IP address tujuan selalu
menunjuk ke jaringan 0.0.0.0. Jika paket tidak cocok dengan rute yang ada dalam table
routing, maka paket akan dirutekan ke jaringan 0.0.0.0.

Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk mengkonfigurasi routing default:

 Langkah 1 – masuk mode global configuration.


 Langkah 2 – ketik perintah ip route dengan 0.0.0.0 sebagi prefix dan 0.0.0.0 sebagai mask.
Alamat tambahan untuk routing default dapat berupa address dari local interface yang
terhubung langsung ke jaringan luar atau IP address dari next-hop router.
 Langkah 3 – keluar dari mode global config.
 Langkah 4 – gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang jalan ke NVRAM.

Pada halaman sebelumnya, routing statis yang dikonfigurasi dalam Hoboken akses ke
jaringan
172.16.1.0 pada Sterling dan 172.16.5.0 pada Waycross. Sekarang seharusnya kemungkinan
rute paket ke dua jaringan tersebut dari Hoboken. Bagaimanapun, Sterling dan Waycross
tidak tahu bagaimana mengembalikan paket ke jaringan yang lain yang terhubung langsung.
Routing statis dapat dikonfigurasi pada Sterling dan Waycross untuk mencapai jaringan
tujuan.

Sterling terhubung ke semua jaringan yang tidak terhubung langsung melalui interface
serial
0. Waycross hanya satu koneksi ke semua jaringan yang tidak terhubung langsung melalui interface
serial 1. Routing default pada Sterling dan Waycross akan digunakan untuk rut eke semua paket yang
ditujukan untuk jaringan yang tidak terhubung langsung.
Gambar 6.8 Jaringan yang tidak terhubung langsung
Gambar 6.9 Jaringan yang tidak terhubung langsung

Setelah routing statis dikonfigurasi, langkah selanjutnya adalah hal yang sangat
penting untuk melakukan verifikasi apakah table routing dan proses routingnya bekerja
dengan baik. Perintah untuk melihat konfigurasi yang sedang aktif dan untuk mem-verifikasi
routing statis adalah show running- config dan show ip route.

Adapaun langkah-langkah untuk melakukan verifikasi konfigurasi routing statis adalah:

 Berikan perintah show running-config dalam privileged mode untuk melihat konfigurasi yang
sedang aktif
 Verifikasi routing statis yang telah dimasukkan. Jika rute tidak benar, maka diperlukan
kembali lagi ke mode global config untuk menghapus routing statis yang salah dan masukkan
routing yang benar
 Berikan perintah show ip route
 Verifikasi lagi, apakah table routing yang dimasukkan sudah sesuai dengan tujuan dari hasil
perintah tersebut.

Troubleshooting konfigurasi routing statis

Pada sub bab ini diberikan contoh konfigurasi routing statis dalam Hoboken untuk
mengakses jaringan pada Sterling dan Waycross, seperti yang dilihat pada gambar di bawah
ini. Pada konfigurasi di router Sterling jaringan 172.16.1.0 tidak dapat mencapai jaringan di
Waycross 172.16.5.0.
Gambar 6.10 Jaringan yang tidak terhubung langsung

Gambar 6.11 Langkah troubleshooting dengan perintah show ip route

Dari mode privileged EXEC pada router Sterling, ping ke node pada jaringan
172.16.5.0. Pada gambar di bawah ini menunjukkan perintah ping yang gagal, sekarang
gunakan perintah traceroute dari Sterling ke alamat yang digunakan pada perintah ping.
Gambar 6.12 Troubleshooting konfigurasi routing statik

Catatan dimana traceroute mengalami kegagalan. Traceroute menandakan bahwa


paket ICMP dikembalikan oleh Hoboken tapi tidak dari Waycross. Hal ini berarti masalah
terjadi pada Hoboken atau Waycross.

Lakukan telnet ke router Hoboken. Coba kembali ping ke node pada jaringan
172.16.5.0 yang terhubung ke router Waycross. Perintah ping ini seharusnya berhasil karena
Hoboken terhubung langsung ke Waycross.

Gambar 6.13 Troubleshooting konfigurasi routing statis

Routing Dinamis

Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah
komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing
informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk
membangun dan memperbaiki table routingnya. Seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 6.14 Routed vs Routing Protokol

Contoh routing protokol:

 Routing Information Protocol (RIP)


 Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
 Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
 Open Shortest Path First (OSPF)

Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung. Routed protocol menyediakan
informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan
diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya.

Contoh routed protocol:

 Internet Protocol (IP)


 Internetwork Packet Exchange (IPX)

Autonomous System (AS)

AS adalah kumpulan dari jaringan-jaringan yang dalam satu administrasi yang


mempunyai strategi routing bersama. AS mungkin dijalankan oleh satu atau lebih operator
ketika AS digunakan pada routing ke dunia luar.

American Registry of Internet Numbers (ARIN) adalah suatu service provider atau
seorang administrator yang memberikan nomor identitas ke AS sebesar 16-bit. Routing
protokol seperti Cisco IGRP membutuhkan nomor AS (AS number) yang sifatnya unik.
Gambar 6.15 Autonomous System

Tujuan Routing protocol dan autonomous system

Tujuan utama dari routing protokol adalah untuk membangun dan memperbaiki table
routing. Dimana tabel ini berisi jaringan-jaringan dan interface yang berhubungan dengan
jaringan tersebut. Router menggunakan protokol routing ini untuk mengatur informasi yang
diterima dari router-router lain dan interfacenya masing-masing, sebagaimana yang terjadi di
konfigurasi routing secara manual.

Routing protokol mempelajari semua router yang ada, menempatkan rute yang terbaik
ke table routing, dan juga menghapus rute ketika rute tersebut sudah tidak valid lagi. Router
menggunakan informasi dalam table routing untuk melewatkan paket-paket routed prokol.

Algoritma routing adalah dasar dari routing dinamis. Kapanpun topologi jaringan
berubah karena perkembangan jaringan, konfigurasi ulang atau terdapat masalah di jaringan,
maka router akan mengetahui perubahan tersebut. Dasar pengetahuan ini dibutuhkan secara
akurat untuk melihat topologi yang baru.

Pada saat semua router dalam jaringan pengetahuannya sudah sama semua berarti
dapat dikatakan internetwork dalam keadaan konvergen (converged). Keadaan konvergen
yang cepat sangat diharapkan karena dapat menekan waktu pada saat router meneruskan
untuk mengambil keputusan routing yang tidak benar.

AS membagi internetwork global menjadi kecil-kecil menjadi banyak jaringan-


jaringan yang dapat diatur. Tiap-tiap AS mempunyai seting dan aturan sendiri-sendiri dan
nomor AS yang akan membedakannya dari AS yang lain.
Gambar 6.16 Prinsip kerja Autonomous System

Klasifikasi routing protokol

Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua kategori
berikut :
 Distance vector
 Link-state

Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke
link-link lain dalam suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan
kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.

Gambar 6.17 Klasifikasi routing protokol


Routing protokol distance vector

Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router
ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling berhubungan pada
saat terjadi perubahan topologi. Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma
Bellman-Ford.

Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung langsung.
Pada gambar di bawah ini digambarkan konsep kerja dari distance vector.

Gambar 6.18 konsep distance vector

Router B menerima informasi dari Router A. Router B menambahkan nomor distance


vector, seperti jumlah hop. Jumlah ini menambahkan distance vector. Router B melewatkan
table routing baru ini ke router-router tetangganya yang lain, yaitu Router C. Proses ini akan
terus berlangsung untuk semua router.

Algoritma ini mengakumulasi jarak jaringan sehingga dapat digunakan untuk


memperbaiki database informasi mengenai topologi jaringan. Bagaimanapun, algoritma
distance vector tidak mengijinkan router untuk mengetahui secara pasti topologi internetwork
karena hanya melihat router-router tetangganya.

Setiap router yang menggunakan distance vector pertama kali mengidentifikasi router-
router tetangganya. Interface yang terhubung langsung ke router tetangganya mempunyai
distance 0. Router yang menerapkan distance vector dapat menentukan jalur terbaik untuk
menuju ke jaringan tujuan berdasarkan informasi yang diterima dari tetangganya. Router A
mempelajari jaringan lain berdasarkan informasi yang diterima dari router B. Masing-masing
router lain menambahkan dalam table routingnya yang mempunyai akumulasi distance vector
untuk melihat sejauh mana jaringan yang akan dituju. Seperti yang dijelakan oleh gambar
berikut ini:
Gambar 6.19 jaringan distance vector discovery

Update table routing terjadi ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Sama dengan
proses discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari router ke router.
Gambar 9.3 menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke semua router untuk
mengirim ke isi table routingnya. Table routing berisi informasi tentang total path cost yang
ditentukan oleh metric dan alamat logic dari router pertama dalam jaringan yang ada di isi
table routing, sperti yang diterangkan oleh gambar 6.20 di bawah ini.

Gambar 6.20 perubahan topologi distance vector


Gambar 6.21 komponen-komponen routing metric

Analogi distance vector dapat digambarkan dengan jalan tol. Tanda yang
menunjukkan titik menuju ke tujuan dan menunjukkan jarak ke tujuan. Dengan adanya tanda-
tanda seperti itu pengendara dengan mudah mengetahui perkiraan jarak yang akan ditempuh
untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini jarak terpendek adalah rute yang terbaik.

Link-state

Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest
path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi.
Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network
dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan
dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.

Fitur-fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah:

 Link-state advertisement (LSA) – adalah paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar
router
 Topological database – adalah kumpulan informasi yang dari LSA-LSA
 SPF algorithm – adalah hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF
 Routing table – adalah daftar rute dan interface
Gambar 6.22 konsep link-state

Proses discovery dari routing link-state

Ketika router melakukan pertukaran LSA, dimulai dengan jaringan yang terhubung
langsung tentang informasi yang mereka miliki. Masing-masing router membangun database
topologi yang berisi pertukaran informasi LSA.

Algoritma SPF menghitung jaringan yang dapat dicapai. Router membangun logical
topologi sebagai pohon (tree), dengan router sebagai root. Topologi ini berisi semua rute-rute
yang mungkin untuk mencapai jaringan dalam protokol link-state internetwork. Router
kemudian menggunakan SPF untuk memperpendek rute. Daftar rute-rute terbaik dan
interface ke jaringan yang dituju dalam table routing. Link-state juga memperbaiki database
topologi yang lain dari elemen-elemen topologi dan status secara detail.
Gambar 6.23 jaringan link-state discovery

Router pertama yang mempelajari perubahan topologi link-state melewatkan


informasi sehingga semua router dapat menggunakannya untuk proses update. Gambar 10.3
adalah informasi routing dikirim ke semua router dalam internetwork. Untuk mencapai
keadaan konvergen, setiap router mempelajari router-router tetangganya. Termasuk nama dari
router-router tetangganya, status interface dan cost dari link ke tetangganya. Router
membentuk paket LSA yang mendaftar informasi ini dari tetangga-tetangga baru, perubahan
cost link dan link-link yang tidak lagi valid. Paket LSA ini kemudian dikirim keluar
sehinggan semua router-router lain menerima itu.

Gambar 6.24 perubahan topologi link-state


Pada saat router menerima LSA, ia kemudian meng-update table routing dengan
sebagian besar informasi yang terbaru. Data hasil perhitungan digunakan untuk membuat peta
internetwork dan lagoritma SPF digunakan untuk menghitung jalur terpendek ke jaringan
lain. Setiap waktu paket LSA menyebabkan perubahan ke database link-state, kemudian SPF
melakukan perhitungan ulang untuk jalur terbaik dan meng-update table routing.

Ada beberapa titik berat yang berhubungan dengan protokol link-state:


 Processor overhead
 Kebutuhan memori
 Konsumsi bandwidth

Router-router yang menggunakan protokol link-state membutuhkan memori lebih dan


proses data yang lebih daripada router-router yang menggunakan protokol distance vector.
Router link-state membutuhkan memori yang cukup untuk menangani semua informasi dari
database, pohon topologi dan table routing. Gambar 10.4 menunjukkan inisialisasi paket
flooding link-state yang mengkonsumsi bandwidth. Pada proses inisial discovery, semua
router yang menggunakan protokol routing link-state mengirimkan paket LSA ke semua
router tetangganya. Peristiwa ini menyebabkan pengurangan bandwidth yang tersedia untuk
me-routing trafik yang membawa data user. Setelah inisial flooding ini, protokol routing link-
state secara umum membutuhkan bandwidth minimal untuk mengirim paket-paket LSA yang
menyebabkan perubahan topologi.

Gambar 6.25 link-state concern

Penentuan jalur

Router menggunakan dua fungsi dasar:


 Fungsi penentuan jalur
 Fungsi switching

Penentuan jalur terjadi pada layer network. Fungsi penentuan jalur menjadikan router
untuk mengevaluasi jalur ke tujuan dan membentuk jalan untuk menangani paket. Router
menggunakan
table routing untuk menentukan jalur terbaik dan kemudian fungsi switching untuk
melewatkan paket.
Konsep Link State

Dasar algoritma routing yang lain adalah algoritma link state. Algoritma link state
juga bias disebut sebagai algoritma Dijkstra atau algoritma shortest path first (SPF).

Konfigurasi Routing

Untuk menghidupkan protokol routing pada suatu router, membutuhkan seting


parameter global dan routing. Tugas global meliputi pemilihan protokol routing seperti RIP,
IGRP, EIGRP atau OSPF. Sedangkan tugas konfigurasi routing untuk menunjukkan jumlah
jaringan IP. Routing dinamis menggunakan broadcast dan multicast untuk berkomunikasi
dengan router-router lainnya.

Gambar 6.26 tugas konfigurasi routing IP

Perintah router memulai proses routing. Perintah network untuk meng-enable-kan


proses routing ke interface yang mengirim dan menerima update informasi routing.
Gambar 6.27 penggunaan perintah router dan network
Gambar 6.28 Perintah router

Gambar 6.29 Perintah network

Contoh konfigurasi routing seperti berikut:

GAD(config)#router rip
GAD(config-router)#network 172.16.0.0

Untuk RIP dan IGRP, jumlah jaringan didasarkan pada kelas dari alamat jaringan,
bukan alamat subnet atau alamat host.

Protokol Routing

Pada layer internet TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk
membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:
 RIP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector
 IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector
 OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link-state
 EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance
vector
 BGP – menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma distance

vector Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:

 Routing protokol distance vector


 Metric berdasarkan jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur
 Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
 Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik

IGRP adalah protokol routing yang dibangun oleh Cisco, dengan karakteristik sebagai
berikut :

 Protokol routing distance vector


 Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
 Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik

OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut :

 Protokol routing link-state


 Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
 Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
 Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan

EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik


sebagai berikut :

 Menggunakan protokol routing enhanced distance vector


 Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
 Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
 Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
 Update routing dilakukan secara multicast menggunakan alamat 224.0.0.10 yang diakibatkan
oleh perubahan topologi jaringan

Border Gateway Protocol (BGP) merupakan routing protokol eksterior, dengan


karakteristik sebagai berikut :

 Menggunakan routing protokol distance vector


 Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
 Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system

Gambar 6.30 protokol-protokol routing IP

IGP vs EGP

Routing protokol interior didisain untuk jaringan yang dikontrol oleh suatu organisasi.
Kriteria disain untuk routing protokol interior untuk mencari jalur terbaik pada jaringan.
Dengan kata lain, metric dan bagaimana metric tersebut digunakan merupakan elemen yang
sangat penting dalam suatu protokol routing interior.

Sedangkan protokol routing eksterior didisain untuk penggunaan antara dua jaringan
yang berbeda yang dikontrol oleh dua organisasi yang berbeda. Umumnya digunakan antara
ISP dengan ISP atau antara ISP dengan perusahaan. Contoh, suatu perusahaan menjalankan
BGP sebagai protokol routing eksterior antar router perusahaan tersebut dengan router ISP.
IP protokol eksterior gateway membutuhkan 3 seting informasi berikut ini sebelum
router tersebut biasa digunakan :

 Daftar router-router tetangga untuk pertukaran informasi routing


 Daftar jaringan untuk advertise sebagai tanda jaringan dapat dicapai secara langsung
 Nomor autonomous system dari router local
Routing protokol eksterior harus mengisolasi autonomous system.

Ingat bahwa, autonomous system diatur oleh administrasi yang berbeda. Jaringan harus
mempunyai protokol untuk komunikasi antara sistem-sistem yang berbeda tadi.

Gambar 6.31 protokol routing interior/eksterior

Gambar 6.32 Autonomous system


Masing-masing AS harus memiliki nomor identitas 16-bit, yang dikeluarkan oleh
ARIN atau provider untuk menggunakan protokol routing seperti IGRP dan EIGRP.

Kesimpulan
 Routing adalah proses bagaimana router melewatkan paket ke jaringan yang dituju
 Routing protokol adalah komunikasi yang digunakan antar router-router
 Routing protokol mengijinkan satu router untuk sharing informasi dengan router-router
lain berdasarkan jaringan yang ia ketahui dan jalur terbaik ke jaringan tersebut
 Algoritma routing dapat diklasifikasikan sebagai satu dari dua kategori, distance vector
atau link-state
 Autonomous system (AS) adalak kumpulan dari jaringan-jaringan dalam satu pengawasan
administrasi

GLOSARI

Broadcast Domain
Sebuah divisi logis dari sebuah jaringan komputer, di mana semua node dapat mencapai
atau terhubung satu sama lain dengan broadcast pada lapisan data link
Host
Perangkat yang terhubung pada sebuah jaringan
Gateway
Suatu perangkat yang dipakai untuk saling menghubungkan jaringan komputer yang
satu dengan komputer yang lain.
Inter-VLAN Routing
Proses routing yang di jalankan oleh router yang bertujuan agar masing-masing
komputer pada VLAN yang berbeda bisa saling berhubungan
Network
Sebuah sistem operasi yang terdiri atas sejumlah komputer dan perangkat jaringan
lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuam yang sama atau suatu
jaringan kerja yang terdiri dari titik-titik (nodes) yang terhubung satu sama lain, dengan
atau tanpa kabel.
Routing
Proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim
dari jaringan satu ke jaringan lainnya.
Subnet
Pembagian secara yang terlihat secara fisik dari IP jaringan
Trunk
Jaringan VLAN

Semester Ganjil 35
Penghubung baik antara switch dengan switch atau switch dengan router.
Virtual-LAN (VLAN)
Suatu kumpulan perangkat dalam jaringan LAN yang dikonfigurasi sehingga dapat
berkomunikasi seolah-olah dihubungkan dengan kabel, padahal berada pada segmen
yang berbeda
VLAN Trunking Protocol (VTP)
Suatu protokol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar
dapat berkomunikasi dengan jaringan

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 36
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Muhammad. 2018. Makalah tentang Vlan, http://makalahvlan.blogspot.com/ (diakses


31 Juli 2019)
Adjie, Febriyan. 2018. Modul Cisco Packet Tracer Bahasa Indonesia : VLAN + Latihan Lab
(PKA), https://www.febriyan.net/2018/04/modul-cisco-vlan-pka-indonesia.html
(Diakses 31 Juli 2019)
Akbar, Irfan. (2012). Virtual LAN.
https://www.kemendag.go.id/files/regulasi/2012/05/vlan.pdf (diakses tanggal 31 Juli
2019)
Efendi,Rissal, dkk. Pengujian Kinerja Jaringan pada Virtual Local Area Network (VLAN)
menggunakan Virtual Trunking Protocol (VTP).
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JTIKP/article/download/65/pdf_8 (diakses tanggal
31 Juli 2019)
Herdy, Prasojo. 2018. Perancangan Virtual Local Area Network Berbasis VTP Dan Inter-
Vlan Routing. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jtk/article/download/
3662/2531 (diakses tanggal 2 Agustus 2019)
Patwiyanto, dkk. 2018. Administrasi Infrastruktur Jaringan. Penerbit: Andi Offset
Rokhim, Abdul. 2016 . [Modul Konsep Jaringan] Bab 10 VLAN,
https://www.academia.edu/25177760/_Modul_Konsep_Jaringan_Bab_10_VLAN
(diakses 31 Juli 2019)

Jaringan VLAN

Semester Ganjil 37

Anda mungkin juga menyukai