Anda di halaman 1dari 3

TATA URUTAN UPACARA DALAM RANGKA PERINGATAN HARI BADEN POWELL

Ke-166 Tahun
Jumat, 24 Februari 2023

1. Masing – masing pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya


2. Pemimpin upacara mengambil tempat yang telah ditentukan
3. Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin oleh pemimpin pasukan yang paling kanan
4. Laporan masing – masing pasukan kepada pemimpin upacara
5. Pembina upacara / sesepuh upacara memasuki tempat upacara (penjemputan sesepuh upacara)
6. Penghormatan kepada pembina upacara/ sesepuh upacara
7. Laporan pemimpin upacara kepada sesepuh upacara
8. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi Lagu Indonesia Raya
9. Pembacaan/ pelafalan teks Pancasila, Dasa Darma
10. Pembacaan Ikrar Pandu Dunia (Scout Law)
11. Pembacaan biografi Bapak Pandu Dunia
12. Amanat pembina upacara / sesepuh upacara (barisan diistirahatkan)
13. Menyanyikan lagu Hymne Pramuka
14. Pembacaan Doa
15. Laporan pemimpin upacara kepada sesepuh upacara
16. Pembina / sesepuh upacara dan kakak pembina diperkenankan meninggalkan tempat upacara
17. Pemimpin upacara kembali ke barisan
18. Pasukan dibubarkan oleh pemimpin pasukan
BIOGRAFI ROBERT STEPHENSON SMYTH BADEN-POWEL

Secara biografi Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London. Nama kecil bapak
pandu dunia ini adalah Robert Stephenson Smyth. Ayah dari Stephenson bernama Baron Baden
Powell.
Ayah Baden Powell adalah seorang professor di bidang geometri. Ayahnya meninggal ketika ia
masih kecil. Baden Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames pada tahun 1912 dan
dianugerahi tiga orang anak.

MASA KECIL BADEN POWELL


Pengalaman-pengalaman Baden Powell sejak kecil yang berpengaruh pada adanya kegiatan
kepramukaan sangat banyak dan menarik. Pengalaman dari Baden Powell, beliau tulis dalam
buku yang berjudul “Aids to Scouting” yang sebenarnya memberi petunjuk kepada tentara muda
Inggris agar dapat melakukan tugas-tugas penyidikan dengan baik.
Seorang pimpinan Boys Bridge di Inggris yang bernama William Smyth meminta Baden Powell
agar beliau melatih anggotanya sesuai dengan cerita pengalamannya. Maka, William Smyth
memanggil 21 orang pemuda dari Boys Bridge di berbagai wilayah di Inggris. Mereka diajak
berlatih dan berkemah di Pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1908 selama 8 hari.
Pada awal tahun 1908, Lord Robert Baden Powell of Gilwell selalu menulis pengalaman yang
telah dialaminya. Kumpulan dari tulisannya kemudian terbit sebagai buku berjudul “SCOUTING
FOR BOYS” yang semula hanya untuk laki-laki, yang sekarang disebut Boys Scout.
Tak lama kemudian, Agnes (adik perempuan Lord Robert Baden Powell of Gilwell)
membentuk organisasi kepramukaan untuk putri yang bernama Girls Guides yang kemudian
diteruskan oleh Ny. Baden Powell.
Pada tahun 1916, terbentuklah kelompok pramuka usia siaga yang bernama CUB (anak serigala).
Tak lama dari itu, pada tahun 1918, Baden Powell membentuk Rover Scout untuk anggota
pramuka yang sudah lewat 17 tahun.

BADEN POWELL DINGKAT MENJADI BAPAK PANDU DUNIA


Kemudian, pada tahun 1922, Baden Powell menerbitkan buku berjudul “Rovering to Success”
yang berisi petunjuk bagi pramuka penegak dalam menghadapi rintangan dalam hidupnya. Lord
Robert Baden Powell of Gilwell diangkat menjadi Bapak Pandu Pramuka Sedunia atau Chief
Scout of The World pada tanggal 1920 bersamaan dengan kegiatan jambore sedunia di area
Olympia London. 
Baden Powell pernah meminta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir letnan jenderal pada
tahun 1910, kemudian beliau mendapat title Lord dari Raja George pada tahun 1929. Baden
Powell meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

Anda mungkin juga menyukai