Anda di halaman 1dari 1

1.

Apakah Getuk dapat membawa Arema kembali ke masa kejayaannya dan menjadi
kebanggaan Malang, apakah Joko Susilo dan Arema tidak terpisahkan ?

2. Fakta paling penting :


- 1986 : Getuk sudah bermain bola sejak usia 16 tahun di Persikabo Blora
- 1992/1993 : Getuk bersama Arema menang Galatama
- 1995 : Getuk keluar Arema dan join PSM selama 1 tahun
- 1996 : Getuk bermain di Persija
- 1998 - 2003 : Getuk bermain kembali di Arema dan pensiun di 2023
- 2004 : Getuk menjadi pelatih dan join Akademi Arema
- 2006 : Getuk lulus junior coach
- 2007 : Getuk menjadi pelatih junior
- 2012 : Arema gagal di LSI (Getuk tidak percaya diri dan megakui timnya biasa saja dan
membutuhkan pemain yg memiliki figur ideal, tetapi tetap mengapresiasi tim & bertanggung
jawab atas kegagalan tim)
- 2013 : Arema menang Menpora Cup (Getuk tidak puas karena menganggap bukan
pertandingan spesial)
- 2014 : Getuk kursus kepelatihan dari semula lisesnsi A menjadi lisensi A AFC
- 2015 : Arema gagal di final Sunrise of Java Cup (Getuk menyampaikan kalah tidak masalah,
selama sudah memberikan penampilan terbaik)
- 2016 : Arema merekrut Aji Santoso sebagai pelatih dan Getuk sebagai asisten pelatih, tetapi
performa Arema tetap tertinggal dibandingkan tim lainnya dan fans meminta utk memecat
pelatih Aji Santoso, Rudy menengkan fans dengan menyatakan pemecatan bukan solusi
terbaik dan ada regulasi dr FIFA)
- July 2017 : Aji Santoso mengundurkan diri dan menajemen mengatkan Getuk sebagai
pelatih dengan pertimbangan karena sudah bergabung sejak 2007 dan sudah memberikan
kontribusi dan diharapkan bisa membawa kembali Areme ke papan atas

3. Isu utama : Ketergantungan Arema kepada sosok Joko Susilo

4.
- Arema harus bisa mengidentifikasi sosok pelatih pengganti Getuk, yang bisa membaur
dengan budaya pemain dan daerah Malang
- Arema harus memiliki visi dan misi jangka panjang, bukan sekedar pertimbangan bisnis
dalam berkompetisi

Anda mungkin juga menyukai