Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Air merupakan salah satu faktor penentu (determinan) dalam proses


produksi pertanian. Oleh karena itu investasi irigasi menjadi sangat penting dan
strategis dalam rangka penyediaan air untuk pertanian. Sebagaimana di daerah-
daerah lain kondisi lahan terutama tanah pertanian di Kabupaten Bondowoso pada
saat kini masih banyak dijumpai masalah seperti penurunan fungsi jaringan irigasi
akibat berbagai hal seperti kebocoran, usia bangunan yang sudah tua maupun akibat
bencana alam yang mengakibatkan penurunan suplai air irigasi dan pada akhirnya
berakibat pada penurunan produksi pertanian.

Selain itu pengembangan sarana dan prasarana pertanian juga perlu


dikembangkan, baik itu sub sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan dan
peternakan, guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat petani sehingga
diharapkan sektor pertanian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
khususnya petani, salah satunya perlu adanya pembangunan jalan usaha tani.

Mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan sangat besar, sementara


kemampuan petani serta APBD Kabupaten Bondowoso sangat terbatas, maka
Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk tahun 2020 melalui anggaran Kementerian
Pertanian, mengajukan proposal Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian
Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani guna mengatasi
permasalahan yang ada sehingga produksi pertanian dapat meningkat.

Demikian proposal ini diajukan dan atas perhatiannya diucapkan terima


kasih.

Bondowoso, Januari 2020


BUPATI BONDOWOSO

Drs. KH. SALWA ARIFIN


Kabupaten Bondowoso – Provinsi Jawa Timur

PROPOSAL
KEGIATAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN
BERUPA REHABILITASI JARINGAN IRIGASI TERSIER
DAN JALAN USAHA TANI

1. Latar Belakang

Komoditas pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan


dan peternakan) merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk
dikembangkan mengingat potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
ketersediaan teknologi serta potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar
internasional yang terus meningkat.
Usahatani pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan peternakan) masih mempunyai kendala keterbatasan penggunaan sarana
produksi, alat dan mesin pertanian yang antara lain disebabkan kurang
memadainya sarana jalan usahatani. Disamping itu jalan usahatani mutlak
diperlukan dalam pengangkutan hasil pertanian yang mempunyai sifat
“perishable” (mudah rusak) yang harus ditangani secara baik dan benar serta
berhati-hati, sehingga penurunan mutu dan kehilangan hasil dapat dihindari.
Oleh karena itu perlu adanya penyediaan prasarana jalan usahatani yang
memadai pada daerah sentra produksi pertanian (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan).
Peranan infrastruktur pertanian dalam pembangunan pertanian
semakin strategis dan penting, hal ini sangat berkaitan dengan upaya
pencapaian sasaran program ketahanan pangan nasional. Selain itu dukungan
infrastruktur pertanian yang memadai seperti jalan sangat dibutuhkan guna
menunjang pembangunan pertanian yang efisien. Dengan adanya jalan
pengangkutan sarana produksi pertanian hingga hasil pertanian menjadi lebih
mudah dan murah sehingga usaha pertanian menjadi lebih efisien.

Proposal Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian 1


Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani
Kabupaten Bondowoso – Provinsi Jawa Timur

Infrastruktur pertanian khususnya jalan pertanian merupakan salah


satu komponen dalam subsistem hulu yang diharapkan dapat mendukung
subsistem usahatani, subsistem pengolahan dan subsistem pemasaran hasil
khususnya pada sentra-sentra produksi tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan rakyat dan peternakan. Jalan pertanian merupakan unsur
penting sebagai sarana infrastruktur dalam pengembangan pertanian dalam
rangka peningkatan ketahanan pangan, pengembangan agribisnis dan
peningkatan kesejahteraan petani.
Pada saat ini banyak lokasi lahan pertanian belum mempunyai /
terdapat jalan pertanian yang memadai sehingga sangat menghambat
masyarakat tani dalam berusaha tani di lahannya. Oleh karena itu perlu
pengembangan jalan pertanian dengan pengertian sebagai pembangunan
baru, peningkatan kapasitas atau rehabilitasi jalan pertanian agar memenuhi
standar teknis untuk dilalui kendaraan yang mengangkut sarana produksi
pertanian, hasil pertanian dan alat mesin pertanian.
Sarana infrastuktur pertanian seperti jalan usaha tani (JUT) di
Kabupaten Bondowoso pada saat kini banyak yang mengalami penurunan
fungsi bahkan belum memadai. Keterbatasan kemampuan petani merupakan
alasan umum mengapa partisipasi petani dalam pengeloaan jalan usaha tani
tersebut sangat rendah.
Dipandang perlu Pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI
menyediakan anggaran untuk meningkatkan dan mengembangkan fungsi
sarana infrastruktur rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan jalan usaha tani
(JUT) tersebut mengingat kemampuan APBD Kabupaten Bondowoso sangat
terbatas. Anggaran yang disediakan oleh pemerintah tersebut diperuntukkan
bagi kebutuhan fisik konstruksi bangunan infrastuktur sedangkan komponen
biaya yang lain tidak tersedia akan diupayakan dengan anggaran APBD
Kabupaten Bondowoso.

Proposal Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian 2


Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani
Kabupaten Bondowoso – Provinsi Jawa Timur

2. Tujuan

Tujuan dari Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian Berupa


Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani adalah :
a. Mencukupi kebutuhan air irigasi bagi tanaman di areal pelayanan irigasi
setempat.
b. Memperlancar mobilitas alat mesin pertanian, sarana produksi dan
hasil produksi pertanian dari dan lahan .
c. Menyerap tenaga kerja di pedesaan.

3. Sasaran

Sasaran dari Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian Berupa


Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani adalah :
a. Sentra produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan
peternakan
b. Mempermudah mobilisasi produksi hasil pertanian;
c. Peningkatan produksi pertanian;
d. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani;
e. Peningkatan ketahanan pangan di Kabupaten Bondowoso.

4. Indikator Kinerja

1. Masukan : Tersedianya dana untuk Pengembangan Infrastruktur


(Input) Pertanian Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier
sebanyak 125 lokasi dan jalan usaha tani yang
melayani lahan pertanian sejumlah 50 lokasi.

Proposal Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian 3


Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani
Kabupaten Bondowoso – Provinsi Jawa Timur

2. Keluaran : Terwujudnya peningkatan kualitas Rehabilitasi


(Output) Jaringan Irigasi Terser sebanyak 125 lokasi dan jalan
usaha tani sebanyak 50 unit.

3. Hasil :  Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier yang mamadai


(Outcome) melayani irigasi pertanian sejumlah 125 lokasi.
 Jalan Usaha Tani yang mamadai melayani lahan
pertanian sejumlah 50 lokasi.

4. Manfaat :  Meningkatnya kemudahan mobilisasi produksi hasil


(Benefit) pertanian yang melayani lahan pertanian;
 Peningkatan produksi padi, karena terpenuhinya air
irigasi pertanian dan akses jalan yang mamadai.

5. Dampak : Peningkatan pendapatan petani.


(Impact)

5. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup kegiatan pengembangan jalan usahatani terdiri dari :


A. Persiapan
1. Koordinasi dengan Instansi Terkait
2. Sosialisasi
3. Inventarisasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL)
4. Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana
5. Pembuatan Rekening Kelompok
6. Musyawarah Kelompok Tani atau Rembug Desa
7. Pembuatan Desain Sederhana
8. Penyusunan RUKK (Rencana Usulan Kegiatan Kelompok)
9. Transfer dana
Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian Berupa
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani direncanakan
dilaksanakan di sejumlah wilayah kecamatan/desa di Kabupaten

Proposal Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian 4


Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani
Kabupaten Bondowoso – Provinsi Jawa Timur

Bondowoso yang kondisi jaringan irigasinya mengalami kerusakan dan


berpotensi ditingkatkan dan dikembangkan untuk mendukung
peningkatan produksi pertanian khususnya padi, palawija dan tanaman
hortikultura semusim.
Dasar penetapan lokasi :
1) Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier diutamakan untuk meningkatkan
indeks pertanaman.
2) Pembuatan jalan usaha tani adalah membuat jalan baru sesuai
kebutuhan.
3) Peningkatan kapasitas jalan pertanian adalah jalan usaha tani yang
sudah ada ditingkatkan tonase/ kapasitasnya sehingga bisa dilalui oleh
kendaraan yang lebih berat/lebih besar.
4) Rehabilitasi jalan usaha tani adalah memperbaiki kualitas jalan
pertanian yang sudah rusak tanpa ada peningkatan

B. Pelaksanaan
1. Konstruksi
a. Penyediaan bahan/material
b. Pelaksanaan Fisik
c. Pemeliharaan
2. Monitoring
3. Evaluasi
4. Pelaporan

Proposal Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian 5


Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani
Kabupaten Bondowoso – Provinsi Jawa Timur

6. Manfaat

Manfaat dari Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian Berupa


Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani adalah :
a. Tercukupinya kebutuhan air irigasi bagi tanaman di areal pelayanan irigasi
setempat.
b. Lancarnya mobilitas alat mesin pertanian, sarana produksi dan hasil
produksi pertanian dari dan lahan.
c. Terserapnya tenaga kerja di pedesaan.

7. Estimasi Biaya

Biaya yang diajukan untuk Kegiatan Pengembangan Infrastruktur


Pertanian Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani
Tahun 2020 adalah sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah)
dengan rincian sebagai berikut :
- Jaringan Irigasi Tersier 125 lokasi x Rp 100,000,000 = Rp 12,500,000,000
- Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi 50 lokasi x Rp 150,000,000 = Rp 7,500,000,000
JUMLA H Rp 20,000,000,000

8. Sistem Pelaksanaan Kegiatan

Supaya kegiatan dapat berjalan lebih efisien dan efektif serta


dapat menyerap tenaga kerja lebih besar maka Kegiatan Pengembangan
Infrastruktur Pertanian Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan
Jalan Usaha Tani dilaksanakan dengan sistem swakelola.

Proposal Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian 6


Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani
Kabupaten Bondowoso – Provinsi Jawa Timur

9. Upaya Pemerintah Kabupaten Bondowoso

Melakukan perbaikan infrastruktur jaringan irigasi tersier melalui


sumber anggaran APBN Kementerian Pertanian Republik Indonesia TA.
2020.

10. Harapan

Kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi yang dibiayai anggaran APBN


Kementerian Pertanian Republik Indonesia TA. 2020 diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas lahan, produksi pertanian dan pendapatan
petani apabila dikelola dengan baik dan profesional.
Melalui pertimbangan yang cermat dengan memperhatikan
kelayakan secara teknis, sosial dan ekonomis di tingkat lapangan, maka
pelaksanaan kegiatan tersebut akan mudah diterima masyarakat tani.
Pertanian berbasis lokalita dan partisipatif akan semakin tumbuh dan
berkembang secara mandiri di pedesaan, sehingga akan mampu
memperbaiki sistem usaha tani yang secara bertahap dan pada gilirannya
akan meningkatkan ketahanan pangan, kesejahteraan petani dan
masyarakat, serta kelestarian lingkungan dan lahan pertanian.

Proposal Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian 7


Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani
Kabupaten Bondowoso – Provinsi Jawa Timur

Proposal Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pertanian 8


Berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dan Jalan Usaha Tani

Anda mungkin juga menyukai