ORMAS GASA
TAHUN 2020
PEMBUKAAN
Seorang Ibu :
Saudara-saudara jemaat yang dikasihi dalam Tuhan,
Tradisi dan budaya masih terasa kental menyelimuti kehidupan masyarakat Sangihe
Disaat moderenisasi dan globalisasi terus menggempur kebudayaan nasional, nilai –
Nilai luhur dari nenek moyang masih terjaga. Salah satu acara budaya yang masih
Dilestarikan adalah TULUDE yang digelar setiap awal pergantian tahun. Arti kata
Tulude atau Menulude berasal dari kata “ suhude “ yang dalam bahasa Sangihe
berarti “ tolak “. Dalam arti luas Tulude berarti menolak untuk terus bergantung
pada masa yang lalu dan bersiap menyongsong tahun depan. Tulude diadakan
sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas limpahan berkat yang
telah diberikan Tuhan selama setahun yang lalu. Kata Menulude yang artinya adalah
meluruskan jalan kehidupan kita yang bengkok atau tidak lurus di tahun yang lama
supaya dibaharui dan diarahkan pada hal-hal yang baik di tahun yang baru.
Pesan teologis ini sejajar dengan seruan Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus :
“ Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru : yang lama
Sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang “ (2 Kor 5:17)
Mekantari (Menyanyi) :
P + J : “BERSYUKURLAH”
Bernyanyilah bagi Tuhan Hua Nyanyikanlah nyanyian syukur bagiNya
Persembahkanlah hormat dan pujian Atas kemurahanNya pada kita
Reff :
Bersyukurlah atas segala berkat
Yang telah dilimpahkanNya bagi kita, bagi kita ..
Dan tak putus-putusnya kita terima, terima, terima Ya Allahku Yang Ajaib ..
Ya Yesus Engkau sangat Mulia Bagi semua orang percaya
Naikkanlah doa kepadaNya Sebab bagi Kristus
Tidak ada Yang Mustahil ..
NYANYIAN PENUTUP
P : Mahundarisi (Jemaat berdiri)
Mekantari (Menyanyi):
P+J : Amin……Amin……Amin