No. : 021/APTIFI/VIII/2022
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Undangan Kegiatan Workshop Penguatan Mutu Prodi
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Pimpinan Institusi (terlampir)
Di - Tempat
Berdasarkan data dari LAM-PTKes, terdapat peningkatan jumlah Program Studi (Prodi) Kesehatan dengan
peringkat C/Baik dari hasil akreditasi 9 Kriteria oleh LAM-PTKes pada tahun 2021, jika dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, mempertimbangkan pentingnya peran SPMI, SPME dan AMI,
maka APTIFI dan AIPTIKESGI bekerjasama dengan LAM-PTKes bermaksud menyelenggarakan Program
Penguatan Mutu Prodi, baik D3, D4, S1 maupun profesi dalam menghadapi re-akreditasi 9 kriteria dari
LAMPTKes sehingga terjadi peningkatan peringkat akreditasi.
Terkait hal tersebut, kami mengundang institusi Bapak/Ibu untuk mengirimkan perwakilannya pada kegiatan
“Workshop Penguatan Mutu Prodi Fisioterapi dan Kesehatan Gigi Dengan Akreditasi C/Baik Dan
Tidak Terakreditasi“ yang akan diselenggarakan pada :
Adapun biaya partisipasi kegiatan ini sebesar Rp 2.100.000,- (untuk 1 orang peserta/institusi) dan Rp
3.400.000,- (apabila institusi mengirimkan 2 orang peserta). Biaya ini sudah termasuk Penginapan 2
malam (twin share), Paket meeting selama kegiatan, Seminar kit, sertifikat, dan fasilitasi sampai bulan
Desember 2022. Biaya ditransfer ke rekening bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Kartasura a.n.
Wahyuni no rek. 7124642897.
Pendaftaran melalui registrasi online : https://bit.ly/WorkshopPenguatanMutuProdi paling lambat tanggal
25 Agustusi 2022 pukul 23.59 WIB. Berikut kami lampirkan TOR kegiatan.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Isnaini Herawati (08156729074); Muthiah Munawarah
(081355125566) atau Tri Wiyatmi (08122542837).
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.
Lampiran 1
WORKSHOP
Workshop Penguatan Mutu Program Studi Fisioterapi dan Kesehatan Gigi dengan
Akreditasi C/Baik dan Tidak Terakreditasi serta Program Studi Baru
B. LATAR BELAKANG
SPMI yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi bertujuan menjamin pemenuhan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) secara sistematik dan berkelanjutan sehingga
tumbuh dan berkembang budaya mutu di setiap program studinya. Menurut UU
Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 54, dan dijelaskan kembali pada Permendikbud nomor 3
tahun 2020 standar nasional pendidikan tinggi meliputi: standar nasional pendidikan,
standar nasional penelitian, dan standar nasonal pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi dilakukan dengan merujuk
kepada ketiga standar nasional pendidikan tinggi ini melalui tiga kegiatan yaitu 1)
SPME yang dilakukan dengan menggunakan borang akreditasi BAN-PT untuk
institusi dan borang akreditasi LAM-PT Kes untuk program studi; 2) SPMI yang
dilakukan oleh perguruan tinggi; 3) serta didukung oleh ketersediaan Pangkalan Data
Perguruan Tinggi (PDPT) yang terintegrasi secara nasional. Pelaksanaan SPMI
mengikuti kaidah PPEPP yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan
Peningkatan Standar yang telah ditetapkan.
Akreditasi sebagai bagian dari pelaksanaan SPME merupakan kegiatan penilaian untuk
menentukan kelayakan Perguruan Tinggi dan Program Studi. Kebijakan tentang
akreditasi diatur dalam Permendikbud No. 5 tahun 2020 tentang Akreditasi Program
Studi dan Perguruan Tinggi. Kebijakan ini mengatur tentang jangka waktu akreditasi,
akreditasi ulang dan pengembangan instrument akreditasi PS dilakukan oleh Lembaga
AkreditasiMandiri (LAM). Saat ini LAM PT Kes menggunakan intstrumen akreditasi
terbaru yaitu 9 kriteria. Pelaksanaan akreditasi dilakukan secara daring untuk proses
pengajuan dan asesmen kecukupan, dan luring untuk proses asesmen lapangan.
Berdasarkan data dari LAMPTKes, hasil akreditasi 9 Kriteria pada Program Studi
(Prodi) Kesehatan yang diakreditasi oleh LAM-PTKes dengan peringkat C/Baik
pada tahun 2021 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2015 terdapat 34,9% prodi terakreditasi C/Baik, kemudian pada tahun 2019
menurun menjadi 20,5%. Namun pada November tahun 2021 meningkat kembali
menjadi 35,6%. Data SIMAk-2 bulan November 2021 menunjukkan bahwa
berdasarkan bidang ilmu, prodi kesehatan yang paling banyak berperingkat C/Baik
adalah Prodi Kebidanan (30,81%), Keperawatan (29,36%), Farmasi (17,45%), dan
Kesehatan Lain (10,98%). Berdasarkan jenjang pendidikan paling banyak dari Prodi D3
(49,36%), S1 (29,79%), dan Profesi (14,89%). Berdasarkan kepemilikan paling banyak
dari perguruan tinggi swasta (88,16%), dan berdasarkan wilayah paling banyak dari
Sumatera Utara (12,63%), Jawa Timur (10,57%), dan Sulawesi Selatan (10,57%). Hal
ini menunjukkan mutu dari pendidikan tinggi fisioterapi dan kesehatan gigi masih harus
ditingkatkan.
Berdasarkan hasil survei cepat yang dilakukan LAM PT Kes pada tahun 2021 diketahui
bahwa terdapat 33,33% prodi terakreditasi C/Baik dengan kategori SPMI tidak baik.
Penyebabnya adalah kurangnya SDM, kurangnya dukungan dari yayasan bagi PTS, dan
kurangnya komitmen untuk mengimplementasikan SPMI. Sedangkan dari faktor
non SPMI diketahui bahwa 69,50% prodi terakreditasi C/Baik kesulitan memenuhi
tenaga dosen tetap, 71,63% kesulitan dalam hal pendanaan, 95,70% kesulitan dalam hal
penelitian, 32,60% kesulitan dalam hal pengabdian kepada masyarakat, dan 86,50%
dalam hal publikasi.
Audit mutu internal sebagai bagian dari tahapan PPEPP pada SPMI, khususnya
pada tahap evaluasi, menjadi salah satu cara untuk menjamin mutu dari sebuah
perguruan tinggi. Audit mutu merupakan sebuah proses yang sistematis,
mandiri, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya
secara obyektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit telah terpenuhi. Selain
itu, audit mutu juga merupakan proses pengujian yang sistematik, mandiri, dan
terdokumentasi untuk memastikan pelaksanaan kegiatan di PT sesuai prosedur dan
hasilnya telah sesuai dengan standar untuk mencapai tujuan institusi.
Audit mutu dilakukan oleh seorang auditor, tugas dari auditor internal adalah
melaksanakan verifikasi kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar pendidikan
tinggi dalam rangka mendapatkan rekomendasi ruang peningkatan mutu dan menjamin
akuntabilitas berdasarkan praktik baik serta temuan atau ketidaksesuaian antara
penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi. Pelaksanakan
AMI oleh auditor dimaksudkan untuk mendapatkan ruang peningkatan dan menjamin
akuntabilitas perguruan tinggi. Auditor yang berperan hendaknya telah mendapatkan
pelatihan audit dan kompeten, memiliki ketrampilan cara mengaudit serta dari bidang
keilmuan yang diaudit.
Mempertimbangkan pentingnya peran SPMI, SPME dan AMI, maka APTIFI dan
APGI bekerjasama dengan LAM PT Kes merasa perlu untuk menyelenggarakan
Program Penguatan Mutu untuk mempersiapkan program studi Fisioterapi dan
Kesehatan Gigi menghadapi akreditasi 9 kriteria dari LAMPTKes sehingga terjadi
peningkatan peringkat akreditasi.
C. TUJUAN
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta prodi Fisioterapi dan Kesehatan Gigi
diharapkan dapat:
D. MATERI
E. SASARAN PESERTA
1. Program Studi Fisioterapi dan Kesehatan Gigi yang sudah 2 kali terakreditasi
dengan peringkat C/Baik;
2. Program Studi Fisioterapi dan Kesehatan Gigi baru;
3. Program Studi Fisioterapi dan Kesehatan Gigi yang tidak terakreditasi;
4. Program Studi Studi Fisioterapi dan Kesehatan Gigi yang berasal dari Perguruan
Tinggi Negeri dan PerguruanTinggi Swasta
F. PEMATERI
G. FASILITATOR
H. WAKTU PELAKSANAAN
I. SUSUNAN ACARA
J. TEMPAT PELAKSANAAN
Demikian TOR Penguatan Mutu Prodi Fisioterapi dan Kesehatan gigi untuk Prodi
dengan Akreditasi C/Baik dan Tidak Terakreditasi termasuk prodi baru ini kami buat,
semoga bermanfaat dan hasilnya dapat meningkatkan kemampuan pengelola
perguruan tinggi peserta penguatan dalam mempersiapkan akreditasi yang akan
datang serta menjalankan SPMI dan AMI yang berkesinambungan dengan terus
melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan.
Mengetahui,
Ketua Umum APTIFI Ketua Umum AIPTIKESGI
08.45 – 10.15 Kebijakan SPMI Perguruan Tinggi DR. Ir. Hisar Sirait MA
(Fasilitator SPMI dan AMI
Dikti)
10.15 – 11.15 Pengantar Penyusunan Dokumen DR. Ir. Hisar Sirait MA
Kebijakan SPMI (Fasilitator SPMI dan AMI
Dikti)
11.15 – 12.15 Pengantar Penyusunan Dokumen Manual DR. Ir. Hisar Sirait MA
SPMI (Fasilitator SPMI dan AMI
Dikti)
13.00 – 15.00 Pengantar Penyusunan Standar SPMI DR. Ir. Hisar Sirait MA
(Fasilitator SPMI dan AMI
Dikti)
15.00 – 15.45 Pengantar Penyusunan Dokumen Formulir DR. Ir. Hisar Sirait MA
SPMI (Fasilitator SPMI dan AMI
Dikti)
09.00 – 10.30 Karakteristik dan Etika Auditor DR. Ir. Hisar Sirait MA
(Fasilitator SPMI dan AMI
Dikti)
10.30 – 12.00 Panduan Pelaksanaan Audit Dokumen & DR. Ir. Hisar Sirait MA
Lapangan (Fasilitator SPMI dan AMI
Dikti)
14.30 – 16.00 Pedoman Penyusunan Rencana Tindak DR. Ir. Hisar Sirait MA
Lanjut (Fasilitator SPMI dan AMI
Dikti)
SUSUNAN PANITIA
PENGUATAN MUTU PRODI FISIOTERAPI DAN KESEHATAN GIGI
TERAKREDITASI C/BAIK DAN TIDAK TERAKREDITASI
Bendahara : Wahyuni
Qomariah, AMF.