Berikut ini merupakan daftar keuskupan-keuskupan Gereja Katolik di Indonesia, yaitu yurisdiksi gerejawi Gereja
Katolik Roma yang bertempat di wilayah administratif negara Republik Indonesia. Seluruh Hierarki Gereja
Katolik di Indonesia terafiliasi dalam yurisdiksi Gereja Latin yang menggunakan ritus liturgi Romawi (Latin).
Dengan demikian, tidak ada yurisdiksi Gereja-Gereja Katolik Timur di Indonesia.
Yurisdiksi Gereja Katolik di Indonesia saat ini terdiri dari 10 keuskupan agung dan 27 keuskupan sufragan yang
membentuk 10 provinsi gerejawi, serta satu ordinariat militer yang tunduk langsung pada Takhta Suci.[1] Uskup,
uskup agung, atau ordinaris militer dari setiap wilayah gerejawi tersebut tergabung dalam suatu wadah
permusyawaratan tingkat nasional yang disebut Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). KWI membawahi
beberapa perangkat yang melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan pastoral di wilayah Indonesia yang
sebelumnya dibahas melalui sidang-sidang KWI. Perlu dicatat bahwa KWI bukanlah sebuah institusi yang
membawahi keuskupan-keuskupan tersebut, tetapi organisasi yang menghimpun uskup-uskup Indonesia untuk
bekerja sama dan saling bahu-membahu dalam meningkatkan pelayanan kekatolikan Indonesia. Logo Konferensi Waligereja
Indonesia
Nunsiatur Apostolik untuk Indonesia yang didirikan dan berkedudukan di Jakarta, menjadi perwakilan
diplomatik Takhta Suci setingkat kedutaan besar bagi Indonesia, sekaligus sebagai penghubung Sri Paus dengan
para uskup di Indonesia. Layaknya nunsiatur di negara lain, Nunsiatur Apostolik untuk Indonesia dikepalai oleh seorang nunsius apostolik. Nunsius
Apostolik untuk Indonesia saat ini dijabat oleh Mgr. Piero Pioppo, yang juga menjabat sebagai Nunsius Apostolik untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara (ASEAN).[2][3]
Daftar
Regio Sumatra
Provinsi Gerejawi Medan
Sumatra Barat
Keuskupan 19 Juni [C 2]
Padang Riau 3 Juli 2021 [G 2]
1952 Santa Theresia dari Kanak- Vitus Rubianto
2 Dioecesis (1 tahun, [D 2]
(70 tahun, Kanak Yesus Solichin, S.X.
235 hari) [S 2]
Padangensis 249 hari) Dua kabupaten/kota di
Jambi[f]
27 Sumatra Selatan
Keuskupan Agung [C 4]
Palembang Desember 3 Juli 2021
Yohanes Harun [G 4]
4 Archidioecesis 1923 Santa Maria Bengkulu (1 tahun,
Yuwono [S 4]
(99 tahun, 235 hari)
Palembangensis
58 hari) Hampir seluruh Jambi[i]
Regio Jawa
Provinsi Gerejawi Jakarta
[C 11]
Keuskupan 27 April Henricus 28 Juni
[G 11]
Malang 1927 Santa Perawan Maria dari Pidyarto 2016
11 Jawa Timur bagian timur[q] [D 10]
(95 tahun, Gunung Karmel Gunawan, O. (6 tahun,
Dioecesis Malangensis [S 11]
302 hari) Carm. 240 hari)
Keuskupan Agung 16
14 April [C 14]
Ende September
Pulau Flores bagian tengah Vincentius 2007 [G 14]
14 1913 Kristus Raja
Archidioecesis (Nusa Tenggara Timur)[u] Sensi Potokota (15 tahun, [D 13]
(109 tahun,
Endehena 315 hari)
160 hari)
Keuskupan 22 [C 15]
10 Juli Bali
Denpasar November [G 15]
1950 Silvester Tung
15 Dioecesis Roh Kudus 2008 [D 14]
(72 tahun, Kiem San
Nusa Tenggara Barat (14 tahun, [S 14]
Denpasarensis 228 hari)
93 hari)
Keuskupan 14
[C 17]
Maumere Desember 14 Juli 2018
Kabupaten Sikka (Nusa Ewaldus [G 17]
17 Dioecesis 2005 Santo Yoseph (4 tahun,
Tenggara Timur) Martinus Sedu [D 16]
(17 tahun, 224 hari)
Maumerensis
71 hari)
13 [C 18]
Keuskupan 8 Maret
November [G 18]
Ruteng 1951 Santa Maria Assumpta dan Pulau Flores bagian barat Siprianus
18 2019
(71 tahun, Santo Yosef (Nusa Tenggara Timur)[w] Hormat [D 17]
Dioecesis Rutengensis (3 tahun, [S 15]
352 hari)
102 hari)
[C 20]
Keuskupan 25 Mei
2 Juni 2007 [G 20]
Atambua 1936 Timor Barat bagian timur (Nusa
20 Santa Maria Imakulata Dominikus Saku (15 tahun,
(86 tahun, Tenggara Timur)[z] [D 19]
Dioecesis Atambuensis 266 hari) [S 17]
274 hari)
Keuskupan 20
[C 21]
Weetebula Oktober 4 April 2009
Pulau Sumba (Nusa Tenggara Edmund Woga, [G 21]
21 Dioecesis 1959 Roh Kudus (13 tahun,
Timur) C.SS.R. [D 20]
(63 tahun, 325 hari)
Veetebulaensis
126 hari)
Regio Kalimantan
Provinsi Gerejawi Pontianak
21
Keuskupan 11 Maret [C 25]
Samuel Oton Desember
Sintang 1948 Kalimantan Barat bagian [G 25]
25 Kristus Raja Sidin, O.F.M. 2016
(74 tahun, timur[ad] [D 24]
Dioecesis Sintangensis Cap. (6 tahun,
349 hari)
64 hari)
[C 30]
Sulawesi Selatan 11
Keuskupan Agung 13 April [G 30]
Makassar November [D 29]
1937 Johannes Liku
30 Archidioecesis
Hati Yesus yang Mahakudus Sulawesi Barat 1994 [D 30]
(85 tahun, Ada'
(28 tahun, [S 23]
Makassarensis 316 hari)
Sulawesi Tenggara 104 hari) [S 24]
Santo Fransiskus
Keuskupan 22
Xaverius (Ambon) Maluku 8 Desember [C 31]
Amboina Desember
2021 [G 31]
31 Dioecesis 1902 Seno Ngutra
(1 tahun, [D 31]
(120 tahun, Santa Maria Hati Tak Maluku Utara
Amboinaensis 77 hari)
63 hari)
Bernoda (Langgur)
19 Sulawesi Utara
Keuskupan Benedictus 12 April [C 32]
Manado November [G 32]
Estephanus 2017
32 Dioecesis 1919 Hati Tersuci Maria Gorontalo [D 32]
Rolly Untu, (5 tahun,
(103 tahun, [S 25]
Manadoensis M.S.C. 317 hari)
96 hari) Sulawesi Tengah
Regio Papua
Provinsi Gerejawi Merauke
Keuskupan Agung 11
24 Juni [C 33]
Merauke November
1950 Papua Selatan bagian selatan Petrus Canisius [G 33]
33 Santo Fransiskus Xaverius 2020
Archidioecesis (72 tahun, dan timur laut[af] Mandagi, M.S.C. [D 33]
(2 tahun,
Meraukensis 244 hari)
104 hari)
[C 34]
29 Mei [G 34]
Keuskupan Agats 7 Juni 2002
1969 Papua Selatan bagian barat Aloysius [D 34]
34 Salib Suci (20 tahun,
Dioecesis Agatsensis (53 tahun, laut[ag] Murwito, O.F.M. [D 35]
261 hari)
270 hari) [S 26]
Keuskupan
Manokwari– 19
Papua Barat 30 Juni [C 36]
Sorong Desember
Hilarion Datus 2003 [G 36]
36 Dioecesis 1959 Kristus Raja (Sorong)
Lega (19 tahun, [D 38]
(63 tahun, Papua Barat Daya
Manokvariensis 238 hari)
66 hari)
Sorongensis
19 [C 37]
Keuskupan Papua Tengah 7 Agustus
Desember [G 37]
Timika 2019
37 2003 Tiga Raja — Lowong — [D 39]
(3 tahun,
Dioecesis Timikaensis (19 tahun, Papua bagian barat[ai] 200 hari) [S 27]
66 hari)
Kemiliteran
Ordinariat Militer
Ordinariat Militer 25
2 Januari
Indonesia Desember Ignatius Kardinal [C 38]
Santa Maria Diangkat ke Surga Lingkungan TNI dan Polri di 2006
38 1949 Suharyo
Ordinariatus Militaris (Jakarta) seluruh Indonesia[4] (17 tahun, [G 38]
(73 tahun, Hardjoatmodjo
Indonesicus 52 hari)
60 hari)
Garis waktu
1807
8 Mei — Wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dipisahkan dari Prefektur Apostolik Kepulauan Samudera Hindia dan membentuk
Prefektur Apostolik Batavia, dengan pusat pastoral di Batavia (sekarang Jakarta).
1841
3 April — Prefektur Apostolik Batavia ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Batavia.
1902
22 Desember — Wilayah Kepulauan Maluku dan Pulau Papua dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik
Nugini Belanda, dengan pusat pastoral di Kepulauan Kei.
1905
11 Februari — Wilayah Pulau Kalimantan dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Borneo Belanda, dengan
pusat pastoral di Pontianak.
1911
30 Juni — Wilayah Pulau Sumatra dan kepulauan-kepulauan di Laut Natuna dan Selat Karimata (sekarang Kepulauan Riau dan Kepulauan
Bangka Belitung) dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Sumatra, dengan pusat pastoral di Padang.
1913
16 September — Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Kepulauan
Sunda Kecil, dengan pusat pastoral di Ende.
1918
13 Maret — Prefektur Apostolik Borneo Belanda ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Borneo Belanda.
1919
19 November — Wilayah Pulau Sulawesi dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Celebes, dengan pusat
pastoral di Manado.
1920
29 Agustus — Prefektur Apostolik Nugini Belanda ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Nugini Belanda.
1922
12 Maret — Prefektur Apostolik Kepulauan Sunda Kecil ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil.
1923
27 Desember:
Wilayah Pulau Sumatra bagian selatan dipisahkan dari Prefektur Apostolik Sumatra dan membentuk Prefektur Apostolik Benkoelen, dengan
pusat pastoral di Bengkulu.
Wilayah kepulauan-kepulauan di Laut Natuna dan Selat Karimata dipisahkan dari Prefektur Apostolik Sumatra dan membentuk Prefektur
Apostolik Banka dan Biliton, dengan pusat pastoral di Pulau Bangka.
Prefektur Apostolik Sumatra berganti nama menjadi Prefektur Apostolik Padang1).
1927
27 April — Wilayah Malang dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Malang.
1928
15 Februari — Wilayah Surabaya dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Surabaia.
1932
20 April — Wilayah Bandung dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Bandung.
25 April — Wilayah Purwokerto dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Purwokerto.
18 Juli — Prefektur Apostolik Padang1) ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Padang1).
1934
1 Februari — Prefektur Apostolik Celebes ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Celebes.
1936
25 Mei — Wilayah Timor Belanda (sekarang Timor Barat) dipisahkan dari Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil dan membentuk Vikariat
Apostolik Timor Belanda, dengan pusat pastoral di Atambua.
1937
13 April:
Wilayah Pulau Sulawesi bagian selatan, khususnya Makassar dan sekitarnya, dipisahkan dari Vikariat Apostolik Celebes dan membentuk
Prefektur Apostolik Makassar.
Vikariat Apostolik Celebes berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Manado.
1938
21 Mei:
Wilayah Kalimantan bagian timur, khususnya Banjarmasin dan sekitarnya, dipisahkan dari Vikariat Apostolik Borneo Belanda dan membentuk
Prefektur Apostolik Bandjarmasin.
Vikariat Apostolik Borneo Belanda berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Pontianak.
1939
15 Maret — Prefektur Apostolik Malang ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Malang.
13 Juni — Prefektur Apostolik Benkoelen ditingkatkan dan berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Palembang, seturut dengan pemindahan
pusat pastoral dari Bengkulu ke Palembang.
1940
25 Juni — Wilayah Semarang dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Vikariat Apostolik Semarang.
1941
16 Oktober:
Prefektur Apostolik Bandung ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Bandung.
Prefektur Apostolik Purwokerto ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Purwokerto.
Prefektur Apostolik Surabaia ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Surabaia.
23 Desember — Vikariat Apostolik Padang1) berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Medan, seturut dengan pemindahan pusat pastoral dari
Padang ke Medan.
1948
11 Maret — Wilayah Sintang dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Pontianak dan membentuk Prefektur Apostolik Sintang.
13 Mei — Prefektur Apostolik Makassar ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Makassar.
11 November — Vikariat Apostolik Timor Belanda berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Atambua.
9 Desember — Wilayah Sukabumi dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Sukabumi.
1949
10 Maret — Prefektur Apostolik Bandjarmasin ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Bandjarmasin.
12 Mei:
Wilayah Hollandia (sekarang Jayapura) dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Nugini Belanda dan membentuk Prefektur Apostolik
Hollandia.
Vikariat Apostolik Nugini Belanda berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Amboina, seturut dengan pemindahan pusat pastoral dari
Kepulauan Kei ke Pulau Ambon.
25 Desember — Vikariat Militer Indonesia didirikan untuk melayani kebutuhan iman Katolik tentara Indonesia dan keluarganya.
1950
7 Februari — Vikariat Apostolik Batavia berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Djakarta.
24 Juni — Wilayah Merauke dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Amboina dan membentuk Vikariat Apostolik Merauke.
10 Juli — Wilayah Pulau Bali, Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa dipisahkan dari Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil dan membentuk
Prefektur Apostolik Denpasar.
1951
8 Februari — Prefektur Apostolik Banka dan Biliton ditingkatkan dan berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Pangkalpinang.
8 Maret:
Wilayah Larantuka dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil dan membentuk Vikariat Apostolik Larantuka.
Wilayah Ruteng dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil dan membentuk Vikariat Apostolik Ruteng.
Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Endeh.
1952
19 Juni:
Wilayah Padang dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Palembang dan membentuk Prefektur Apostolik Padang2) yang baru.
Wilayah Lampung dipisahkan dari Vikariat Apostolik Palembang dan membentuk Prefektur Apostolik Tandjung–Karang, dengan pusat pastoral
di Tanjungkarang (sekarang Bandar Lampung).
1954
14 Juni:
Wilayah Ketapang dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Pontianak dan membentuk Prefektur Apostolik Ketapang.
Prefektur Apostolik Hollandia ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Hollandia.
1955
21 Februari — Wilayah Samarinda dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Bandjarmasin dan membentuk Vikariat Apostolik Samarinda.
1956
23 April — Prefektur Apostolik Sintang ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Sintang.
1959
20 Oktober — Wilayah Pulau Sumba dipisahkan dari Vikariat Apostolik Endeh dan membentuk Prefektur Apostolik Weetebula.
17 November — Wilayah Tapanuli dan Pulau Nias dipisahkan dari Vikariat Apostolik Medan dan membentuk Prefektur Apostolik Sibolga.
19 Desember — Wilayah Manokwari dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Hollandia dan membentuk Prefektur Apostolik Manokwari.
1961
3 Januari — Hierarki Gereja Katolik di Indonesia secara resmi dibentuk dengan dikeluarkannya Quod Christus Adorandus oleh Paus Yohanes
XXIII. Akibatnya, sebagian besar ordinariat Gereja Katolik di Indonesia ditingkatkan menjadi keuskupan sufragan atau keuskupan agung,
kemudian batas-batas yurisdiksi dari keuskupan-keuskupan tersebut diperjelas. Setelah itu, enam provinsi gerejawi di Indonesia dibentuk, yang
meliputi seluruh wilayah Indonesia, minus Pulau Papua, Prefektur Apostolik Weetebula, Prefektur Apostolik Sibolga.
Vikariat Apostolik Medan, yang menjadi Keuskupan Agung Medan.
Prefektur Apostolik Padang2), yang menjadi Keuskupan Padang.
Vikariat Apostolik Palembang, yang menjadi Keuskupan Palembang.
Vikariat Apostolik Pangkalpinang, yang menjadi Keuskupan Pangkalpinang.
Prefektur Apostolik Tandjung–Karang, yang menjadi Keuskupan Tandjung–Karang.
Vikariat Apostolik Djakarta, yang menjadi Keuskupan Agung Djakarta.
Vikariat Apostolik Bandung, yang menjadi Keuskupan Bandung.
Prefektur Apostolik Sukabumi, yang ditingkatkan dan berubah nama menjadi Keuskupan Bogor, seturut dengan pemindahan pusat
pastoral dari Sukabumi ke Bogor.
Vikariat Apostolik Semarang, yang menjadi Keuskupan Agung Semarang.
Vikariat Apostolik Malang, yang menjadi Keuskupan Malang.
Vikariat Apostolik Purwokerto, yang menjadi Keuskupan Purwokerto.
Vikariat Apostolik Surabaia, yang menjadi Keuskupan Surabaia.
Vikariat Apostolik Endeh, yang menjadi Keuskupan Agung Endeh.
Prefektur Apostolik Denpasar, yang menjadi Keuskupan Denpasar.
Vikariat Apostolik Larantuka, yang menjadi Keuskupan Larantuka.
Vikariat Apostolik Ruteng, yang menjadi Keuskupan Ruteng.
Vikariat Apostolik Atambua, yang menjadi Keuskupan Atambua.
Vikariat Apostolik Pontianak, yang menjadi Keuskupan Agung Pontianak.
Prefektur Apostolik Ketapang, yang menjadi Keuskupan Ketapang.
Vikariat Apostolik Sintang, yang menjadi Keuskupan Sintang.
Vikariat Apostolik Samarinda, yang menjadi Keuskupan Samarinda.
Vikariat Apostolik Bandjarmasin, yang menjadi Keuskupan Bandjarmasin.
Vikariat Apostolik Makassar, yang menjadi Keuskupan Agung Makassar.
Vikariat Apostolik Amboina, yang menjadi Keuskupan Amboina.
Vikariat Apostolik Manado, yang menjadi Keuskupan Manado.
1963
28 Juni — Vikariat Apostolik Hollandia berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Kota Baru.
1964
12 Juni — Vikariat Apostolik Kota Baru berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Sukarnapura.
1966
15 November — Hierarki Gereja Katolik di Papua resmi terbentuk dan bergabung ke Indonesia. Akibatnya, seluruh ordinariat Gereja Katolik di
Papua ditingkatkan menjadi keuskupan sufragan atau keuskupan agung, kemudian batas-batas yurisdiksi dari keuskupan-keuskupan tersebut
diperjelas. Setelah itu, sebuah provinsi gerejawi tambahan di Indonesia dibentuk, yang meliputi seluruh wilayah Papua.
Vikariat Apostolik Merauke menjadi Keuskupan Agung Merauke.
Vikariat Apostolik Sukarnapura menjadi Keuskupan Sukarnapura.
Prefektur Apostolik Manokwari menjadi Keuskupan Manokwari.
1967
13 April — Wilayah Timor Barat bagian barat dipisahkan dari Keuskupan Atambua dan membentuk Keuskupan Kupang, yang menjadi sufragan
dalam Keuskupan Agung Endeh.
1968
9 April — Wilayah Sanggau dan Sekadau dipisahkan dari Keuskupan Agung Pontianak dan Keuskupan Ketapang, serta membentuk Prefektur
Apostolik Sekadau, yang menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Pontianak.
1969
6 Februari — Prefektur Apostolik Weetebula ditingkatkan menjadi Keuskupan Weetebula dan menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Endeh.
25 April — Keuskupan Sukarnapura berganti nama menjadi Keuskupan Djajapura.
29 Mei — Wilayah Asmat dipisahkan dari Keuskupan Agung Merauke dan membentuk Keuskupan Agats, yang menjadi sufragan dalam
Keuskupan Agung Merauke.
1970
3–4 Desember — Keuskupan Agung Djakarta mendapat kunjungan pastoral dari Paus Paulus VI di Jakarta.[5]
1973
22 Agustus — Beberapa keuskupan mengalami pergantian nama, yang disesuaikan dengan perubahan ejaan atau perubahan nama dari kota
yang menjadi pusat pastoralnya.
Keuskupan Tandjung–Karang menjadi Keuskupan Tanjungkarang.
Keuskupan Agung Djakarta menjadi Keuskupan Agung Jakarta.
Keuskupan Surabaia menjadi Keuskupan Surabaya.
Keuskupan Bandjarmasin menjadi Keuskupan Banjarmasin.
Keuskupan Agung Makassar menjadi Keuskupan Agung Ujung Pandang.
Keuskupan Djajapura menjadi Keuskupan Jayapura.
1974
14 Mei:
Keuskupan Agung Endeh berganti nama menjadi Keuskupan Agung Ende.
Keuskupan Manokwari berganti nama menjadi Keuskupan Manokwari–Sorong, seturut dengan pemindahan pusat pastoral dari Manokwari ke
Sorong.
1980
24 Oktober — Prefektur Apostolik Sibolga ditingkatkan menjadi Keuskupan Sibolga dan menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Medan.
1982
8 Juni — Prefektur Apostolik Sekadau ditingkatkan dan berganti nama menjadi Keuskupan Sanggau, seturut dengan pemindahan pusat pastoral
dari Sekadau ke Sanggau, serta menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Pontianak.
1986
21 Juli — Vikariat Militer Indonesia ditingkatkan menjadi Ordinariat Militer Indonesia.
1989
9–14 Oktober — Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Agung Ende (saat ini Keuskupan Maumere), dan
Keuskupan Agung Medan mendapat kunjungan pastoral dari Paus Yohanes Paulus II, tepatnya di Jakarta, Yogyakarta, Maumere, dan Medan.[6]
23 Oktober:
Keuskupan Kupang ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Kupang.
Provinsi gerejawi baru terbentuk di Indonesia, ditandai dengan Keuskupan Atambua dan Keuskupan Weetebula yang berpindah metropolit
dari Keuskupan Agung Ende ke Keuskupan Agung Kupang.
1993
5 April — Wilayah Kalimantan Tengah dipisahkan dari Keuskupan Banjarmasin dan membentuk Keuskupan Palangka Raya, yang menjadi
sufragan dalam Keuskupan Agung Pontianak.
2000
15 Maret — Keuskupan Agung Ujung Pandang berganti nama kembali menjadi Keuskupan Agung Makassar.
2002
9 Januari — Wilayah Kalimantan Utara dan Berau dipisahkan dari Keuskupan Samarinda dan membentuk Keuskupan Tanjung Selor, yang
menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Pontianak.
2003
29 Januari:
Keuskupan Samarinda ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Samarinda.
Provinsi gerejawi baru terbentuk di Indonesia, ditandai dengan Keuskupan Banjarmasin, Keuskupan Palangka Raya, dan Keuskupan Tanjung
Selor yang berpindah metropolit dari Keuskupan Agung Pontianak ke Keuskupan Agung Samarinda.
1 Juli:
Keuskupan Palembang ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Palembang.
Provinsi gerejawi baru terbentuk di Indonesia, ditandai dengan Keuskupan Pangkalpinang dan Keuskupan Tanjungkarang yang berpindah
metropolit dari Keuskupan Agung Medan ke Keuskupan Agung Palembang.
19 Desember — Wilayah Papua Tengah dan Provinsi Papua bagian barat dipisahkan dari Keuskupan Jayapura dan membentuk Keuskupan
Timika, yang menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Merauke.
2005
14 Desember — Wilayah Sikka dipisahkan dari Keuskupan Agung Ende dan membentuk Keuskupan Maumere, yang menjadi sufragan dalam
Keuskupan Agung Ende.
Catatan
a. Kolom ini tidak memasukkan jabatan-jabatan uskup tituler, yaitu uskup b. Kolom yang menampilkan nama-nama berikut ini merupakan nama
koajutor, uskup auksilier, uskup-uskup emeritus, dan uskup yang santo/santa pelindung atau nama misteri keilahian Kristus yang
memegang jabatan administrator apostolik. digunakan oleh gereja-gereja katedral tersebut. Gereja-gereja tersebut
lebih sering dipanggil dengan hanya menyebutkan nama kota tempat
gereja tersebut berdiri dan embel-embel "Gereja Katedral". Misalnya
"Gereja Katolik Santa Maria Diangkat Ke Surga Jakarta" yang lebih
sering disebut "Gereja Katedral Jakarta".
Referensi
Catholic-Hierarchy (C)
GCatholic (G)
1. Metropolitan Archdiocese of Medan, Indonesia (http://www.gcatholic.or 7. Metropolitan Archdiocese of Jakarta, Indonesia (http://www.gcatholic.o
g/dioceses/diocese/meda0.htm) rg/dioceses/diocese/jaka0.htm)
2. Diocese of Padang, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dioc 8. Diocese of Bandung, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dio
ese/pada0.htm) cese/band0.htm)
3. Diocese of Sibolga, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dioc 9. Diocese of Bogor, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dioces
ese/sibo0.htm) e/bogo1.htm)
4. Metropolitan Archdiocese of Palembang, Indonesia (http://www.gcatho 10. Metropolitan Archdiocese of Semarang, Indonesia (http://www.gcatholi
lic.org/dioceses/diocese/pale3.htm) c.org/dioceses/diocese/sema0.htm)
5. Diocese of Pangkalpinang, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioces 11. Diocese of Malang, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dioce
es/diocese/pang0.htm) se/mala4.htm)
6. Diocese of Tanjungkarang, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioces 12. Diocese of Purwokerto, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/d
es/diocese/tanj1.htm) iocese/purw0.htm)
13. Diocese of Surabaya, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dio 26. Metropolitan Archdiocese of Samarinda, Indonesia (http://www.gcathol
cese/sura0.htm) ic.org/dioceses/diocese/sama0.htm)
14. Metropolitan Archdiocese of Ende, Indonesia (http://www.gcatholic.or 27. Diocese of Banjarmasin, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/
g/dioceses/diocese/ende0.htm) diocese/banj1.htm)
15. Diocese of Denpasar, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dio 28. Diocese of Palangkaraya, Indonesia (http://www.gcatholic.org/diocese
cese/denp0.htm) s/diocese/pala2.htm)
16. Diocese of Larantuka, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/di 29. Diocese of Tanjung Selor, Indonesia (http://www.gcatholic.org/diocese
ocese/lara0.htm) s/diocese/tanj2.htm)
17. Diocese of Maumere, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dio 30. Metropolitan Archdiocese of Makassar, Indonesia (http://www.gcatholi
cese/maum0.htm) c.org/dioceses/diocese/maka0.htm)
18. Diocese of Ruteng, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dioce 31. Diocese of Amboina, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dio
se/rute0.htm) cese/ambo0.htm)
19. Metropolitan Archdiocese of Kupang, Indonesia (http://www.gcatholic.o 32. Diocese of Manado, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dioc
rg/dioceses/diocese/kupa0.htm) ese/mana2.htm)
20. Diocese of Atambua, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dio 33. Metropolitan Archdiocese of Merauke, Indonesia (http://www.gcatholic.
cese/atam0.htm) org/dioceses/diocese/mera0.htm)
21. Diocese of Weetebula, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/di 34. Diocese of Agats, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dioces
ocese/weet0.htm) e/agat0.htm)
22. Metropolitan Archdiocese of Pontianak, Indonesia (http://www.gcatholi 35. Diocese of Jayapura, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dio
c.org/dioceses/diocese/pont0.htm) cese/jaya0.htm)
23. Diocese of Ketapang, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dio 36. Diocese of Manokwari–Sorong, Indonesia (http://www.gcatholic.org/di
cese/keta1.htm) oceses/diocese/mano0.htm)
24. Diocese of Sanggau, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dio 37. Diocese of Timika, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dioce
cese/sang0.htm) se/timi1.htm)
25. Diocese of Sintang, Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dioc 38. Military Ordinariate of Indonesia (http://www.gcatholic.org/dioceses/dio
ese/sint0.htm) cese/indo1.htm)
1. "Keuskupan Agung Medan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022- 21. "Keuskupan Agung Pontianak". Diarsipkan dari versi asli tanggal
01-22. 2022-01-22.
2. "Keuskupan Padang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. 22. "Keuskupan Ketapang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22.
3. "Keuskupan Sibolga". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. 23. "Keuskupan Sanggau". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22.
4. "Keuskupan Pangkalpinang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022- 24. "Keuskupan Sintang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22.
02-19. 25. "Keuskupan Agung Samarinda". Diarsipkan dari versi asli tanggal
5. "Keuskupan Tanjungkarang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022- 2022-01-22.
01-22. 26. "Keuskupan Banjarmasin".
6. "Keuskupan Agung Jakarta". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022- 27. "Keuskupan Palangka Raya". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-
01-22. 01-22.
7. "Keuskupan Bandung". 28. "Keuskupan Tanjung Selor".
8. "Keuskupan Bogor". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. 29. "Keuskupan Agung Makassar (Baru)". Diarsipkan dari versi asli
9. "Keuskupan Agung Semarang". Diarsipkan dari versi asli tanggal tanggal 2022-01-22.
2022-01-22. 30. "Keuskupan Agung Makassar (Lama)". Diarsipkan dari versi asli
10. "Keuskupan Malang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. tanggal 2022-01-22.
11. "Keuskupan Purwokerto". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01- 31. "Keuskupan Amboina".
22. 32. "Keuskupan Manado". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22.
12. "Keuskupan Surabaya". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. 33. "Keuskupan Agung Merauke". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-
13. "Keuskupan Agung Ende". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01- 01-22.
22. 34. "Keuskupan Agats–Asmat (Baru)".
14. "Keuskupan Denpasar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. 35. "Keuskupan Agats–Asmat (Lama)". Diarsipkan dari versi asli tanggal
15. "Keuskupan Larantuka". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. 2022-01-22.
16. "Keuskupan Maumere". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-24. 36. "Keuskupan Jayapura (Baru)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-
17. "Keuskupan Ruteng". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. 01-22.
18. "Keuskupan Agung Kupang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022- 37. "Keuskupan Jayapura (Lama)". Diarsipkan dari versi asli tanggal
01-22. 2022-01-22.
19. "Keuskupan Atambua". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-22. 38. "Keuskupan Manokwari–Sorong". Diarsipkan dari versi asli tanggal
20. "Keuskupan Weetebula". 2022-01-22.
39. "Keuskupan Timika".
Pustaka
Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia (2017). Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2017. Jakarta.
Lainnya
Lihat pula
Daftar uskup di Indonesia
Daftar paroki di Indonesia
Gereja Katolik di Indonesia
Pranala luar
Hierarki Keuskupan di Indonesia (http://www.kawali.org/keusk/)
Keuskupan di Indonesia (http://media.isnet.org/antar/JuruSelamat/Keuskupan.html)
Entri di Catholic-Hierarchy (http://www.catholic-hierarchy.org/country/bidqv.html)
Entri di GCatholic.org (http://www.gcatholic.org/dioceses/country/ID.htm)