Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

PROBLEM KIMIA
SET SUPERINTENSIF 2022
1. Jawaban (D) 6. Jawaban (A)
A memiliki nomor massa 55 dan netron 30

35 %  70  65 %  74
Ar Z 
100 %
Ar Z  72,6

2. Jawaban (A)
Bilangan kuantum yang diijinkan harus memenuhi
syarat sebagai berikut:

Subkulit 4d ⇒ bilangan kuantum utama (n) = 4, bilangan 7. Jawaban (A)


kuantum azimut (d) = 2, maka bilangan kuantum
magnetik (m) yang diijinkan dari ̶2, ̶1, 0, +1, +2,
spinnya = ̶ ½ atau +½
Jawaban (A) n = 4,  = 2, m = 3, s = + ½ set
bilangan kuantum tersebut tidak diijinkan
Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3 ⇒ [Ar] 4s2 3d10 4p3
3. Jawaban (C)
Nomor massa 52 dan netron 28, misal lambang unsur X,
maka jumlah protonnya adalah 52-28 = 24 proton. 8. Jawaban (C)
Jumlah proton = jumlah elektron untuk atom netral = 24 Ion P isoelektron dengan ion X2+.
2–

Konf. elektron X [Ar] 4s2, jumlah elektron 20 e ̶

4. Jawaban (B) Konfigurasi elektron


X: [18Ar] 4s1 4p1 5s1 ⇒ keadaan tereksitasi
Jumlah elektronnya = 18+1+1+1 = 21 ⇒ 21X
Konfigurasi elektron dalam keadaan dasar adalah
21X [18Ar] 4s 3d
2 1

∴ jawaban yang benar (C)


5. Jawaban (D)
Unsur netral ⇒ konf. e– 2, 8, 7 ⇒ ∑elektronnya = 17 e–.
Konf. e– dapat ditulis 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Terdapat 3 9. Jawaban (D)
orbital s yang terisi penuh yaitu 1s2 ; 2s2 ; 3s2. Jumlah total Dari data diperoleh no. atom
elektron dalam orbital s adalah 6 e– no. massa Simbol Konfigurasi Gol/periode
PEMBAHASAN TERTULIS PS 1, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2022, NURUL FIKRI hlm. 1 dari 5 hlm.
– elektron (2) X memiliki 1 elektron yang tidak berpasangan 
jml.neutron pernyataan ini salah, harusnya semua elektron
= no. berpasangan karena X golongan IIA, elektron
atom valesinya berada di orbital s yang terisi penuh (s 2)
24-12 = 12 12V 2, 8, 2 IIA/3 (3) Y dapat membentuk ion Y2–  pernyataan ini benar,
27-14 = 13 13W 2, 8, 3 IIIA/3 elektron valensi Y adalah 6, ingin stabil mengangkap
32-16 = 16 16X 2, 8, 6 VIA/3 2 elektro membentuk Y2–
35-18 = 17 17Y 2, 8, 7 VIIA/3 (4) X memiliki jari-jari ion yang lebih kecil dari jari-jari
40-22 = 18 18Z 2, 8, 8 VIIIA/3 atomnya  pernyataan ini benar, elektron valensi
unsur X adalah 2, akan stabil dengan cara melepas 2
elektron membentuk kation X2+. Jari jari kation
selalu lebih kecil dari pada atomnya

12. Jawaban (C)


Unsur A, B, dan C memiliki jumlah kulit yang sama yaitu
sebanyak 3, berarti unsur unsur ini terletak pada periode 3
A mirip/segolongan dengan 31Ga (2, 8, 18, 3)  gol IIIA
Unsur yang memiliki keelektronegatifan terbesar adalah Y, gol
VIIA B mirip/segolongan dengan 38Sr (2, 8 18, 8, 2)  gol IIA
C mirip/segolongan dengan 32Ge (2, 8, 18, 4)  gol IVA
10. Jawaban (C) Sehingga A gol IIIA/periode 3, B gol IIA/ periode 3, dan C gol
Energi yang dibutuhkan untuk melepas 1 elektron dalam IVA/ periode 3
wujud gas ini adalah energi ionissi Perhatikan sifat periodik SPU berikut

Sifat periodik energi ionisasi (EI):

IIIA<IIA<VIA<VIIA<VIIIA maka ururtannya


13W < 12V < 16X < 17Y < 18Z

11. Jawaban (E) Terlihat dari sifat periodik di atas jawaban yang benar
adalah
Urutan Energi ionisasi A<B<C (ingat pengecualian
IIA>IIIA)

13. Jawaban (A)

Berdasarkan grafik unsur X di atas, energi ionisasi ke-3 unsur


X memiliki lonjakan yang besar dibandingkan energi ionisasi
sebelumnya. Artinya, unsur X memiliki elektron valensi 2
berarti X golongan IIA.
Dengan cara yang sama berarti elektronvalensi unsur Y adalah
6, merupakan golongan VIA (golongan 16)

Pernyataan:
(1) Y terletak di golongan 6  pernyataan ini salah,
harusnya golongan VIA atau 16

PEMBAHASAN TERTULIS PS 1, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2022, NURUL FIKRI hlm. 2 dari 5 hlm.
(B) reaksi B menjadi C merupakan reaksi endoterm. Salah
(C) reaksi A menjadi C terjadi pelepasan kalor dari sistem
ke lingkungan. Pernyataan ini benar, A  C reaksi
eksoterm, melepas Q ke lingkungan
(D) reaksi A menjadi B memiliki nilai tetapan laju reaksi yang
paling besar. Pernyataan ini salah, A  B Eanya besar
maka k kecil, laju lambat
∴ jawabannya (A) NO3– dan NO2+ (E) reaksi B menjadi C merupakan tahapan penentu laju
reaksi. Pernyataan ini salah, penentu laju adalah A  B
14. Jawaban (B)
PV=nRT 16. Jawaban (A)
Perhatikan pola berikut
PV
= nR =konstan
T
P1V1 P2V2
⇔ 
T1 T2
P1V1T2
⇔ P2 
T1V2
660  4,0  350
⇔ P2 
300  4,4
⇔ P2  700
15. Jawaban (C)
Dari grafik diperoleh

Maka v = 6,0 × 10–3 × 9 =5,4 × 10–2


17. Jawaban (E)
Volume tabung 5 liter, reaksi kesetimbangan

Saat setimbang

Kc =
CS2 H 2 4
CH 4 H 2 S 2
( x / 4) x 4
⇔ 4× 10–2 =
x x2
⇔ x =0,4 M
Mol CH4 awal = M × V = (5x/4)×5=(5×0,4/4)×5 = 2,5 mol
Pernyataan Mol CS2 saat setimbang = M × V =x/4 × 5 =0,4/4 × 5
(A) reaksi A menjadi B melepaskan kalor sebesar (r – q) =0,5 mol
kJ. Pernyataan ini salah, A  B endoterm, Jadi jawabanya (E) 2,5 mol dan 0,5 mol
membutuhkan Q

PEMBAHASAN TERTULIS PS 1, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2022, NURUL FIKRI hlm. 3 dari 5 hlm.
18. Jawaban (B)
10 14 0,2
 Titrasi terhadap 10 mL HCOOH dengan 40 mL larutan ⇔[OH ]= –

NaOH 0,005 M. (Volume NaOH saat titik ekivalen 40 mL) 10 4 50
 Menghitung konsentrasi HCOOH ⇔[OH–]=2 × 10–6,5
(M x V x val)asam = (M x V x val)basa
Ma x 10 x 1 = 0,005 x 40 x 1 pOH = 6,5 – log 2
Ma = 0,02 M
pH =7,5 + log 2

21. Jawaban (B)


19. Jawaban (B)
 Titrasi terhadap 10 mL HCOOH 0,02 M (0,2 mmol)
dengan 20 mL larutan NaOH 0,005 M (0,1 mmol).
(Volume NaOH saat dititik A adalah 20 mL)
Mol asam lemah (L) > mol basa kuat (K) ⇒ K habis
bereaksi  larutan penyangga

na
[H+] = Ka  Makin besar jumlah partikel (ni), Pu makin kecil
ng
Pu larutan X = Pu larutan Z > Pu larutan Y
LK  Makin besar jumlah partikel (ni), Tf makin rendah
[H+] = Ka
K Tf larutan X = Tf larutan Z > Tf larutan Y
0,2  0,1  Makin besar jumlah partikel (ni),  makin tinggi
[H+] = 1 x 10–4
0,1  larutan X =  larutan Z <  larutan Y
[H+] = 1 x 10–4
∴ Jawaban yang benar (B) hanya (2)
pH = 4
∴ jawabannya (B)
22. Jawaban (B)
20. Jawaban (C)
Larutan Y(NO3)2 1 × 10–3 M [Y2+] =1 × 10–3 M
Titik B adalah titik ekivalen  hidrolisis garam HCOONa
pH = 9 + log 2  pOH = 5 – log 2  [OH– ]=2 × 10–5
 HCOOH 10 mL 0,02 M (hitungan no 18)
Ksp Y(OH)2 =Qsp Y(OH)2
 NaOH 40 mL 0,005 M (Volume NaOH saat titik B 40 mL)
Ksp Y(OH)2 = [Y2+][OH– ]2
Ksp Y(OH)2 = 1 × 10–3 × (2 × 10–5)2
Ksp Y(OH)2 = 4 × 10–13

23. Jawaban (D)


Apabila reaksi dilengkapi diperoleh
(A) Fe3+ + e  Fe2+
(B) 2CO2 + 2e  C2O42–
(C) AmO22+ + e  AmO2+
(D) VO2+ + e + 2H+  VO2+ + H2O
(E) S2O82– + 2e  2SO42–
Kw Terlihat reaksi (D) dipengaruhi oleh ion H+
[OH–]=  Mg
Ka

PEMBAHASAN TERTULIS PS 1, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2022, NURUL FIKRI hlm. 4 dari 5 hlm.
24. Jawaban (C)

Pernyataan yang benar hanya (3) larutan hasil elektrolisis


dapat membirukan kertas lakmus merah  larutan hasil
elektrolisis bersifat basa
∴ Jawaban (C) hanya (3)

25. Jawaban (E)


Syarat aromatis
1. Siklik
2. Datar
3. Delokalisasi elektron
4. Elektron  memenuhi aturan Huckel 4n + 2

1. Siklik
2. Datar
3. Delokalisasi elektron
4. Aturan Huckel
5. Aromatis

1. Siklik
2. Datar
3. Delokalisasi elektron
4. Aturan Huckel
5. Aromatis

1. Siklik
2. Datar
3. Delokalisasi elektron
4. Aturan Huckel
5. Aromatis

1. Siklik
2. Datar
3. Delokalisasi elektron
4. Aturan Huckel
5. Aromatis

1. Siklik
2. Datar
3. Delokalisasi elektron
4. Aturan Huckel
5. Aromatis

PEMBAHASAN TERTULIS PS 1, KIMIA, SUPERINTENSIF SBMPTN 2022, NURUL FIKRI hlm. 5 dari 5 hlm.

Anda mungkin juga menyukai