Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

DESA LAMAJANG
TAHUN 2022

UPT PUSKESMAS PANGALENGAN DTP


Kata Pengantar

Puji syukur selalu kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
selesainya Laporan Survei Mawas Diri (SMD) Puskesmas Pangalengan DTP Tahun
2019 . Laporan ini akan dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan Tahun 2020 dengan pendekatan Top Down dan Bottom Up.
Kami menyampaikan terima kasih atas semua kerja cerdas dan penuh dedikasi
dari seluruh staf Puskesmas Ampenan serta semua pihak yang telah berpartisipasi
mensukseskan pelaksanaan Survei Mawas Diri ini .
Kami telah berupaya maksimal, namun pasti masih banyak kekurangan,
kelemahan dan kesalahan. Untuk itu kami mohon kritik, masukan dan saran, demi
penyempurnaan Laporan Survei Mawas Diri (SMD) Puskesmas Pangalengan DTP
dimasa yang akan datang.

Pangalengan, Januari 2019


Kepala Puskesmas Pangalengan DTP,

dr. Asep Purnama


NIP. 19810325 201411 1 001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Survei mawas diri merupakan suatu upaya bersama yang dilakukan oleh
Puskesmas dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama
mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masyarakat dan menggali potensi
yang dimilki untuk memecahkan permasalahan tersebut. Potensi yang dimiliki
antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang peluang yang dapat
dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar
selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif
memperkuat upaya upaya perbaikannya, sesuai batas kewenangannya. Survei
Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah
bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa ( Depkes RI, 2007). Metode
mawas diri diciptakan oleh yayasan Indonesia sejahtera, salah satu LSM yang
banyak bergerak dibidang pembinaan kesehatan masyarakat didaerah pedesaan.
Mawas diri sering dipakai oleh berbagai instansi yang terkait dengan program
kesehatan dengan melakukan beberapa modifikasi sesuai dengan keperluannya
masing-masing. Mawas diri harfiah berarti melihat kedalam diri sendiri untuk
mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi.
Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan
sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan penuh
kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya.

B. Tujuan Survei Mawas Diri


1. Dilaksanakannya pengumpulan data mengenai masalah kesehatan,
lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku
yang paling menonjol di masyarakat.
3. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya
mengatasi masalah kesehatan.
4. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat
dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa
Siaga.

C. Manfaat Survei Mawas Diri (SMD)


1. Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah yang terdapat di
wilayahnya sendiri, karena survei ini dilakukan oleh masyarakat .
2. Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada dilingkungannya sendiri.
3. Untuk menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa.
4. Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun pemecahan
masalah yang dihadapi.
BAB II
PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

A. Sasaran Survei Mawas Diri (SMD)


Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau dengan
menetapkan sampel rumah dilokasi tertentu yang dapat menggambarkan
kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku pada umumnya di
desa/kelurahan.

B. Metode Survei Mawas Diri (SMD)


Pengamatan langsung dengan cara :
1. Observasi partisipatif : Melakukan koordinasi dengan kepala
lingkungan tentang rencana survei mawas diri terkait dengan tujuan,
metode dan strategi pelaksanaannya
2. Wawancara dengan kunjungan rumah, bersama kader melakukan
pendataan dari rumah ke rumah dengan metode tanya jawab, pengisian
formulir, observasi dan pemeriksaan fisik rumah dan anggotanya.

C. Pelaksana SMD
1. Kader yang telah dilatih tentang apa SMD, cara pengumpulan data
penyusun daftar pertanyaan sederhana), cara pengamatan, cara
pengolahan / analisa data sederhana, dan cara penyajian.
2. Tokoh masyarakat di desa.

D. Tahapan SMD
1. Persiapan
a. Menyusun daftar pertanyaan dan lembar observasi, dengan
memperhatikan :
1) Prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas dan di Lingkungan
2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3) Pernyataan harus jelas, singkat, padat, dan tidak bersifat
mempengaruhi responden
4) Kombinasi pernyataan terbuka, tertutup, dan menjaring
5) Menampung juga harapan masyarakat
6) Lembar observasi dapat mudah mengobsevasi rumah, halaman,
dan lingkungan sekitarnya
b. Menentukan kriteria responden, termasuk cakupan wilayah dan
jumlah KK
c. Menentukan subjek pelaksana dan melatihnya
2. Pelaksanaan
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk
melaksanakan dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidan desa
mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.

3. Pengolahan Data
a. Petugas Puskesmas sehingga dapat diperoleh perumusan masalah
kesehatan untuk selanjutnya merumuskan prioritas masalah
kesehatan, lingkungan dan perilaku di desa/kelurahan yang
bersangkutan.
b. Hasil pengolahan data dirumuskan dalam bentuk laporan SMD,
yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk MMD (Musyawarah
Masyarakat Desa)

E. Cara Penyajian Data SMD


Cara penyajian
data yaitu :
1. Secara Tekstular : adalah penyajian data hasil SMD menggunakan
kalimat.
2. Secara Tabular : merupakan penyajian data dalam bentuk kumpulan
angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu
daftar. Dalam tabel, disusun dengan cara alfabetis, geografis, menurut
besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas yang lazim.
3. Secara Grafikal : adalah gambar-gambar yang menunjukkan secara
visual data berupa angka atau simbol-simbol yang biasanya dibuat
berdasarkan dari data tabel yang telah dibuat.
BAB III
HASIL SURVEY MAWAS DIRI
A. Responden
Jumlah responden pada survey mawas diri yang dilaksanakan di desa Lamajang
pada tahun 2022 ini adalah 100 orang yang tersebar di 23 RW. Dengan rincian
responden sebagai berikut :
1. Kelompok Responden Berdasarkan Umur
Penyebaran responden yang dikelompokkan berdasarkan umur dapat terlihat
pada tabel 1.

Tabel 1. Kelompok Responden SMD Berdasarkan Umur

No Kelompok Umur Jumlah


1. 21 – 30 tahun 38
2. 31 – 40 tahun 30
3. 41 – 50 tahun 23
4. 51 – 60 tahun 9
5. 61 – 70 tahun 0
6. > 71 tahun 0
Total 100

2. Kelompok Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Penyebaran responden yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dapat
terlihat pada tabel 2.

Tabel 2. Kelompok Responden SMD Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 7

2. Perempuan 93

Jumlah 100

3. Kelompok Responden Berdasarkan Pendidikan


Penyebaran responden berdasarkan kelompok pendidikan bisa dilihat pada
table 3 di bawah ini.
Tabel 3 kelompok responden berdasarkan kelompok pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Perguruan Tinggi 3

2. SMA/SMK/MA 37

3. SMP/MTS 34
4. SD/MI 26

5. Tidak Sekolah 0

Total 100

4. Kelompok Responden Berdasarkan Pekerjaan


Penyebaran responden berdasarkan jenis pekerjaannya bisa dilihat pada
tabel 4. dibawah ini.
Tabel 4. Kelompok Responden SMD Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1. Pegawai Negeri Sipil 11

2. Pegawai Swasta 0

3. Buruh 66

4. Petani 5

5. Wiraswasta 12

6. Tidak Bekerja 6

7. Lain-lain 0

Total 100

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Kuesioner Survey Mawas Diri (SMD) ini terdiri dari 7 bagian yaitu :
1. Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan
2. Kesehatan Ibu dan Anak & KB
3. Gizi dan Imunisasi
4. Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit
5. Kesehatan Lingkungan
6. Perilaku Anggota Keluarga
7. Kesehatan Lansia
C. HASIL SURVEI MAWAS DIRI

Berdasarkan hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada tanggal 17-22
bulan Desember 2018 di wilayah desa Lamajang Kecamatan Pangalengan dengan
teknis wawancara, pengamatan dan kuesioner. Didapatkan beberapa masalah
kesehatan sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Survei Mawasa Diri (SMD) desa Lamajang

NO PROGRAM TEMUAN PERSENTASE


Kesehatan Ibu dan Anak, KB
1. Ibu hamil melakukan a. Ya 36 100 %
pemeriksaan kehamilan 0 0%
b. Tidak
minimal 4 kali ?
2. Ibu hamil mengalami a. Ya 4 11,1 %
gangguan kehamilan ? b. Tidak 32 88,9 %
3. Terdapat kematian bayi, a. Ya 4 11,1 %
balita, maupun ibu hamil ? b. Tidak 32 88,9 %
4. Pernah terlahir bayi BBLR a. Ya 0 0%
(Berat Badan Lahir Rendah, 40 100 %
b. Tidak
< 2500 gram )
Gizi
1. Balita selalu ditimbang a. Ya 39 97,5 %
(minimal 8 kali per tahun) 1 2,5 %
b. Tidak
di posyandu ?
2. Balita dengan status gizi a. Ya 3 7,5 %
kurang/BGM/Buruk ? b. Tidak 37 92,5 %
3. Bayi diberikan ASI Eksklusif a. Ya 30 75 %
selama 6 bulan (hanya 10 25 %
b. Tidak
diberikan ASI saja) ?
4. Mengkonsumsi aneka a. Ya 93 93 %
ragam makanan/menu 7 7%
b. Tidak
seimbang ?
5. Menggunakan garam ber a. Ya 100 100 %
Iodium ? b. Tidak 0 0%
Imunisasi
1 Anak terakhir memperoleh a. Ya 36 100 %
imunisasi lengkap ? b. Tidak 0 0%
Surveilans
1. Dalam 3 bulan terakhir, ada a. Ya 35 35 %
anggota keluarga yang sakit 65 65 %
b. Tidak
?
2. Diare a. Ya 11 11 %
b. Tidak 89 89 %
3. Hipertensi a. Ya 10 10 %
b. Tidak 90 90 %
4. Tuberkulosis a. Ya 0 0%
b. Tidak 100 100 %
5. Demam Tifoid a. Ya 2 2%
b. Tidak 98 98 %
6. Gatal-gatal a. Ya 9 9%
b. Tidak 91 91 %
7. Hepatitis a. Ya 0 0%
b. Tidak 100 100 %
8. Varicella (cacar air) a. Ya 0 0%
b. Tidak 100 100 %
9. Diabetes mellitus a. Ya 0 0%
b. Tidak 100 100 %
10. Pneumonia (Balita) a. Ya 0 0%
b. Tidak 100 100 %
Rumah dan Lingkungan
1. Ketersediaan jamban a. Ada, sarana, 61 61 %
keluarga memenuhi syarat
b. Ada sarana, tidak 39 39 %
memenuhi syarat
c. Tidak ada sarana 0 0%
2. Penyediaan Air Bersih a. Sumur 40 40 %
b. PDAM 43 43 %
c. Sungai 0 0%
d. Lainnya 17 17 %
3. Kualitas Air Bersih a. Tidak berasa, 99 99 %
tidak berbau,
tidak berwarna
b. Tidak berasa, 1 1%
berbau dan atau
keruh
c. Lainnya 0 0%
4. Kamar mandi yang dipakai a. Ada, di dalam 92 92 %
keluarga rumah
b. Ada, di luar rumah 8 8%
c. Tidak ada 0 0%
5. Jenis kamar mandi a. Terbuka 8 8%
b. Tertutup 92 92 %
6. Lantai kamar mandi a. Tanah 1 1%
b. Semen 39 39 %
c. Ubin 60 60 %
d. Lainnya 0 0%
7. Pembuangan air limbah a. Tergenang di 1 1%
kamar mandi pekarangan
b. Ke sawah atau 1 1%
kebun
c. Ke Selokan / 70 70 %
sungai
d. SPAL 28 28 %
8. Pembuangan sampah a. Tersedia TPS 61 61 %
rumah tangga tertutup
b. Tersedia TPS 39 39 %
terbuka
c. Tidak tersedia 0 0%
9. Pembuangan sampah a. Tersedia 77 77 %
pekarangan b. Tidak tersedia 23 23 %
10. Pembuangan air limbah a. Tersedia sarana 80 80 %
dapur tertutup dan
mengalir sehingga
tidak ada
genangan air
b. Tidak ada sarana / 20 20 %
dibuangn secara
terbuka
11. Jendela a. Ada di seluruh 63 63 %
jenis ruang dan
cukup
b. Ada, hanya pada 37 37 %
sebagian ruangan
c. Tidak ada 0 0%
12. Ventilasi d. Ada jendela, ada 80 80 %
ventilasi.
e. Ada jendela, tidak 19 19 %
ada ventilasi
f. Tidak ada jendela 1 1%
13. Lantai Rumah a. Tanah pada 6 6%
seluruh ruang
b. Plester/semen 10 10 %
pada sebagian
ruang, sebagian
tanah
c. Plester/semen 22 22 %
pada seluruh
ruangan
d. Ubin/keramik 24 24 %
sebagian ruang
e. Ubin/keramik 27 27 %
seluruh ruangan
f. Lainnya 11 11 %
14. Penggunaan alas kaki setiap a. Ya 46 46 %
dirumah b. Tidak 54 54 %
15. Ruang tidur a. Terang dan tidak 95 95 %
lembab.
b. Ada, tidak terang 5 5%
dan lembab
c. Tidak ada ruang 0 0%
tidur
16. Atap rumah a. Seng/genting 100 100 %
b. Anyaman 0 0%
ijuk/daun kelapa
17. Langit-langit rumah a. Asbes 20 20 %
b. Triplex 56 56 %
c. Anyaman bamboo 24 26 %
d. Tanpa langit-langit 0 0%
18. Kandang ternak a. Terpisah dari 10 10 %
rumah
b. Menempel / 2 2%
menjadi satu
dengan rumah
c. Tidak punya 0 0%
kandang
19. Jenis hewan ternak a. Unggas 9 9%
b. Hewan berkaki 3 3%
empat
c. Ikan 0 0%
d. Lainnya (Kucing) 0 0%
Perilaku Anggota Keluarga
1. Anggota keluarga merokok a. Ya 85 85 %
b. Tidak 15 15 %
2. Kebiasaan CTPS sebelum a. Ya 95 95 %
makan b. Tidak 5 5%
3. Kebiasaan menggosok gigi 2 a. Ya 95 95 %
x sehari b. Tidak 5 5%
4. Anggota keluarga a. Ya 0 0%
menggunakan 100 100 %
b. Tidak
miras/narkoba
5. Mandi 2 kali sehari a. Ya 100 100 %
b. Tidak 0 0%
6. Minum air dimasak terlebih a. Ya 95 95 %
dahulu b. Tidak 5 5%
7. Kebiasaan BAB ke jamban a. Ya 95 95 %
b. Tidak 5 5%
8. Kebiasaan CTPS setelah a. Ya 95 95 %
BAB b. Tidak 5 5%
9. Kebiasaan buang sampah di a. Ya 97 97 %
tempatnya b. Tidak 3 3%
10. Kebiasaan makan 3 kali a. Ya 97 97 %
sehari b. Tidak 3 3%
11. Kebiasaan mencuci bahan a. Ya 100 100 %
makanan sebelum dimasak b. Tidak 0 0%
12. Kebiasaan aktifitas fisik a. Ya 57 57 %
minimal 30 menit tiap hari b. Tidak 43 43 %
13. Kebiasaan membersihkan a. Ya 100 100%
rumah / menyapu setiap 0 0%
b. Tidak
hari
14. Kebiasaan membuka a. Ya 95 95 %
jendela saat pagi hari atau 5 5%
b. Tidak
minimal setengan hari
15. Pemisahan sampah sesuai a. Ya 28 28 %
jenisnya b. Tidak 72 72 %

Berdasarkan hasil identifikasi masalah kesehatan yaitu melalui kegiatan


Survey Mawas Diri (SMD) di wilayah desa Lamajang Kecamatan Pangalengan
Tahun 2019, maka di dapatkan masalah melalui tabel dibawah ini.

Tabel 6. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil SMD

No Program Masalah Jumlah


1. KIA  Terdapat kematian bayi 4 kasus (2 1 masalah
Immaturer BBLR, 1 Apneu dan 1
Premature Gemelly ).
2. Gizi  Terdapat balita dengan BGM. 2 Masalah
 Cakupan ASI Eksklusif (0-6 bulan
hanya ASI saja) yang masih rendah.
3. Surveilans  Kasus Diare, HT, Gatal-gatal dan 4 Masalah
DM cukup tinggi.
4. Kesehatan  Tedapat KK mempunyai jamban 4 Masalah
Lingkungan tapi belum memenuhi syarat
kesehatan.
 Pembuangan air limbah kamar
mandi/WC masih dibuang ke
selokan.
 Pembuangan sampah Rumah
Tangga tersedia tetapi masih
terbuka.
 Pembuangan air limbah dapur
masih dialirkan ke selokan belum
SPAL.
5. Promosi  85 % dari 100 KK masih merokok. 4 Masalah
Kesehatan  Kebiasaan CTPS yang masih
rendah di lingkungan masyarakat.
 Masih rendahnya kebiasaan
melakukan aktifitas fisik rutin 30
menit setiap hari.
 72 % dari 100 KK belum
melakukan pemilahan sampah.

D. MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH

Untuk menentukan prioritas masalah sebagaimana yang tercantum dalam


tabel 6, maka Tim SMD Puskesmas Pangalengan DTP melakukan analisis
menggunakan metode kriteria matriks USG (Urgent, Serious, Growth).
Berdasarkan skala likert masing-masing kriteria ditetapkan dengan nila 1-5 (5
= sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil). Nilai semakin
besar jika tingkat urgensinya sangat mendesak, atau tingkat keseriusannya, atau
tingkat perkembanganya semakin memprihatinkan. Kemudian kalikan tingkat
urgensi (U) dengan tingkat Keseriusan (S) dan tingkat Perkembangan (G).
Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian.

Tabel 7. Priotitas Masalah hasil Survei Mawas Diri (SMD)

Kriteria Penilaian
No Program Masalah Kesehatan Urgent Serious Growth UxS
(U) (S) (G) xG
1. KIA Kematian bayi IUFD 5 5 4 100
2. Gizi Balita BGM 4 4 4 64
Cakupan ASI Eksklusif 3 3 4 36
masih rendah
3. Surveilans Kasus Diare, HT, Gatal- 3 3 4 36
gatal dan DM cukup
tinggi.
4. Kesehatan Terdapat KK dengan 3 3 4 36
Lingkungan jamban keluarga yang
belum memenuhi syarat.
Pembuangan air limbah 4 4 4 64
kamar mandi dibuang ke
selokan.
Pembuangan sampah 2 3 3 18
rumah tangga tersedia
tapi terbuka.
Pembuangan air limbah 4 3 3 36
dapur masih dialirkan ke
selokan belum SPAL.
4. Promkes Masih banyak anggota 4 4 4 48

keluarga yang masih


merokok.
Masih rendahnya 3 3 3 27

kebiasaan melakukan
aktifitas fisik rutin 30
menit setiap hari.
Kebiasaan CTPS yang 3 3 3 27

masih rendah di
lingkungan masyarakat.
KK belum melakukan 3 3 3 27

pemilahan sampah

Berdasarkan Matriks USG (Urgent, Serious, Growth) maka ditetapkan


prioritas masalah pada masing-masing program.

Tabel 8. Priotitas Masalah pada Masing-masing Program

No Program Prioritas Masalah Nilai Matrik


1. KIA Kematian bayi IUFD 100
2. Gizi Balita BGM 64
Cakupan ASI Eksklusif masih rendah 36
3. Surveilans Kasus Diare, HT, Gatal-gatal dan DM 36
cukup tinggi.
4. Kesehatan Pembuangan air limbah kamar mandi 64
Lingkungan dibuang ke selokan.
Terdapat KK dengan jamban keluarga 36
yang belum memenuhi syarat.
Pembuangan air limbah dapur masih 36
dialirkan ke selokan belum SPAL.
Pembuangan sampah rumah tangga 18
tersedia tapi terbuka.
5. Promkes Masih banyak anggota keluarga yang 64

masih merokok.
Kebiasaan buang sampah ditempatnya 27

yang masih rendah.


Masih rendahnya kebiasaan melakukan 27

aktifitas fisik rutin 30 menit setiap hari.


KK belum melakukan pemilahan sampah 27

Pangalengan, Januari 2019


Kepala Puskesmas Pangalengan DTP

dr. Asep Purnama


NIP. 19810325 201411 1 001
BAB IV
PENUTUP

Demikian laporan hasil Survey Mawas Diri (SMD), dengan ini kami
menyampaikan banyak terima kasih atas peran serta semua pihak semoga kedepannya
akan menjadi lebih baik.
Atas perhatian dan kerjasamanya selama ini kami ucapkan terima kasih.

Pangalengan, Januari 2019


Kepala Puskesmas Pangalengan DTP

dr. Asep Purnama


NIP. 19810325 201411 1 001

Anda mungkin juga menyukai