PEMBAHASAN
Gardner menetapkan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh setiap kecerdasan
agar dapat dimasukkan dalam teorinya diantaranya adalah:
C. Jenis-jenis Kecerdasan
Gardner menyebutkan ada delapan jenis kecerdasan yang kemudian
berkembang menjadi 10 jenis kecerdasan yang dimiliki setiap individu, yaitu :
1. Kecerdasan Linguistik
2. Kecerdasan Matematis-Logis
3. Kecerdasan Spasial
Kemampuan memersepsikan dunia spasial-visual secara akurat (misalnya,
sebagai pemburu, pramuka, pemandu) dan mentransformasikan persepsi dunia
spasial-visual tersebut (misalnya, decorator interior, arsitek, seniman, atau
penemu). Kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan,
mempresentasikan ide secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri secara
tepat dalam atriks spasial. (Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran. 2010).
4. Kecerdasan Kinetis-Jasmani
5. Kecerdasan Musikal
6. Kecerdasan Interpersonal.
7. Kecerdasan Intrapersonal
8. Kecerdasan Naturalis
9. Kecerdasan Eksistensial
10. Spiritual
1. Faktor pembawaan, faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak
lahir. Batas-batas atau kecakapan seseorang dalam memecahkan
masalah, antara lain di tentukan oleh faktor pembawaan. Oleh karena
itu dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar, dan
pintar sekali, meskipun mereka menerima pelatihan dan pengajaran
yang sama.
2. Faktor minat dan pembawaan yang khas, dimana minat mengarahkan
perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan dengan
perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang
mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar, sehingga
apa
yang diamati oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat
lebih giat dan lebih baik lagi.
3. Faktor pembentukan, pembentukan adalah segala keadaan di luar diri
seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Dapat di
bedakan antara pembentukan yang tidak disengaja, misal; pengaruh
alam di sekitarnya.
4. Faktor kematangan, dimana tiap organ tubuh manusia mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik
maupun psikis, dapat dikatakan telah matang. Anak kelas satu SD
mengerjakan soal matematika kelas empat SD belum mampu
mengerjakannya, karena soal-soal itu masih terlampau sukar. Organ
tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum matang menyelesaikan soal
tersebut dan kematangan berhubungan erat dengan umur.
2. Faktor historis-kultural;
3. Faktor geografis;
4. Faktor keluarga;
5. Faktor situasional;
Bagi seorang guru teori ini sangat bermanfaat dalam memperkaya metode
pengajaran secara kreatif dan inovatif. Dan mengembangkan kecerdasan majemuk
anak merupakan kunci utama untuk kesuksesan masa depan anak. Sebagai orang
tua masa kini mereka sering kali menekan agar anak berprestasi secara akademik
di sekolah dan menjadi juara.Padahal, peran orang tua dalam memberikan latihan-
latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menjadikan
seorang anak menjadi cerdas.
11