Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PERKEMBANGAN

AKADEMIK DAN NON AKADEMIK

PENERIMA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN KIP KULIAH

SEMESTER GANJILTAHUN AKADEMIK 2022/2023

KIP KULIAH
Memacu Prestasi – Memutuskan Rantai Kemiskinan

NAMA : GUFRAN
NIM : 20256122046
PROGRAM STUDI : HUKUM EKONOMI SYARIAH
JURUSAN : SYARIAH DAN EKONOMI BISNIS ISLAM
SEMESTER : 1 (SATU)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MAJENE

TAHUN 2022-2023
1

LAPORAN PERKEMBANGAN
AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
PENERIMA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN KIP KULIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MAJENE
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2022/2023

NAMA : GUFRAN
NIM : 20256122046
PRODI/JURUSAN : HES/Syariah dan ekonomi bisnis islam
SEMESTER : 1 (satu)
ROMBEL : HES 2
ALAMAT : Lekopadis, Kec Tinambung, Kab Polewali Mandar
HP : 082352850275
DOSEN PENASEHAT AKADEMIK : AHMAD ABBAS

I. LAPORAN PRESTASI AKADEMIK

No. Semester IPK Paraf Dosen PA


1 2 3 4

1 I 3,15

2 II
3 III
4 IV
5 V
6 VI

*) IPK (melampirkan KHS semester berjalan yang dilegalisir oleh


Jurusan/Program Studi)
2

II. LAPORAN PRESTASI NON AKADEMIK


a) Prestasi yang diraih selama semester:

Waktu
No. Kegiatan Tingkat Hasil
pelaksanaan
1 2 3 4 5

*) Kolom 3 diisi dengan pilihan kota/provinsi/nasional/internasional


*) melampirkan sertifikat/piagam dan foto kegiatan

b) Keikutsertaan pada kegiatan organisasi kemahasiswaan intra kampus selama


semester berjalan :

No. Nama Organisasi Aktif sejak Jabatan


1 2 3 4

*) melampirkan surat keterangan dari pengurus organisasi

c) Keikutsertaan pada kegiatan kepanitiaan yang diikuti selama semester


berjalan:

No. Kegiatan Waktu pelaksanaan


1 2 3

*) melampirkan Surat Keputusan/Sertifikat dari ketua panitia


d) Publikasi Ilmiah/Karya Tulis yang dibuat selama semester berjalan :

Waktu
No. Judul karya tulis/karya ilmiah Penerbit
pelaksanaan
1 2 3 4
1 LATTO-LATTO ALAT PERAGA ILMU 2023
PENGETAHUAN YANG BERBALUT
ANCAMAN

*) melampirkan hasil Karya Ilmiah/ Karya Tulis yang telah dibuat


hardcopy dan mencantumkan link bila ada

e) Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan selama semester


berjalan:
3

Tempat Waktu
No. Nama Kegiatan
Pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4

*) melampirkan deskripsi kegiatan, Berita Acara Pelaksanaan, dan foto


kegiatan dalam bentukt hardcopy dan softcopy

f) Partisipasi dalam kegiatan Workshop/Seminar/Conference selama semester


berjalan :

No. Kegiatan Peran Penyelenggara Tempat Waktu


1 2 3 4 5 6

*) Kolom 2 diisi dengan pilihan pembicara/peserta


*) melampirkan sertifikat/piagam dan foto kegiatan
4

III. LAPORAN KEUANGAN

Laporan Pemakaian biaya hidup yang diberikan sebesar Rp.2.200,000


oleh mahasiswa pada semester 1 Tahun Akademik 2022/2023 :

No Keperluan Debit Kredit Saldo Akhir


1 2 3 4 5
1 Pembelian laptop Rp. 3.650.000 Rp. 3.650.000 Rp. 0
2 Transportasi Rp. 600.000 Rp. 600.000 Rp. 0
Jumlah Rp.4.200.000 Rp. 4.200.000 Rp. 0

IV. Saran / lain-lain

V. Daftar Lampiran

No. Nama Dokumen Status


1 2 3
1 Kartu Hasil Studi (KHS) Ada
2 Surat Keterangan Aktif pada Organisasi Intra Kampus tidak
3 Foto Copy Buku Tabungan sampai dengan transaksi Ada
terakhir
4 Nota/ Kuitansi Belanja Ada

Demikian laporan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila terdapat hal
yang tidak benar, maka saya siap mempertanggungjawabkan dan menerima sanksi
di kemudian hari.

Mengetahui, Majene, ...................


Wakil Ketua III Pembuat Laporan,
Bid. Kemahasiswaan dan Kerjasama
Materai Rp. 10.000

Dr. Anwar Sadat, M.Ag GUFRAN


NIP. 197301012005011004 NIM. 20256122046
5

NOTA
6

BKU TABUNGAN
7

KHS
8

KARYA TULIS ILMIAH

NAMA : GUFRAN
NIM : 20256122046
PROGRAM STUDI : HUKUM EKONOMI SYARIAH
JURUSAN : SYARIAH DAN EKONOMI BISNIS ISLAM
SEMESTER : 1 (SATU)

LATTO-LATTO ALAT PERAGA ILMU PENGETAHUAN YANG


BERBALUT ANCAMAN

Akhir-akhir ini, sepertinya hampir setiap sudut daerah dan kota di Indonesia
selalu terdengar suara bising ketukan dua bola mainan yang dimainkan oleh anak-
anak hingga orang dewasa. Bahkan di pinggir-pinggir jalan ramai dijajakan alat
permainan ini dan selalu saja tak sepi pengunjung. Mereka menyebutnya latto-
latto, dua buah bola plastik keras terhubung tali yang mengeluarkan bunyi ketukan
keras ketika keduanya diadu secara bersamaan.

Entah apa alasannya permainan ini begitu digemari oleh anak-anak. Namun
mereka merasa bahwa bunyi-bunyian yang muncul dari latto-latto menimbulkan
kepuasan tersendiri. Meskipun kenyataannya, suara yang dihasilkan oleh ketukan
dua benda tersebut sangat mengganggu dan dapat menyebabkan stres bagi orang
yang mendengarnya secara terus-menerus, tapi latto-latto ini dulu digunakan
untuk kemajuan ilmu pengetahuan modern.

Permainan dua bola ini sebenarnya merupakan alat peraga ilmu pengetahuan
yang diciptakan oleh Isaac Newton untuk menguji coba rumus gaya yang
diciptakannya. Ada tiga Hukum Newton yang bisa menjelaskan bagaimana
pergerakan latto-latto ini.

Hukum Newton I menjelaskan bahwa saat gaya yang dihasilkan pada dua
benda yang komposisinya sama, maka benda yang awalnya diam akan tetap terus
diam, lalu benda yang awalnya bergerak lurus beraturan maka akan tetap bergerak
lurus beraturan dengan kecepatan yang tetap. Lalu latto-latto yang digerakkan
oleh gaya tegang tali akan menyebabkan Hukum Newton II yakni perubahan arah
gerak benda akan terjadi jika diberikan gaya dari luar.

Kemudian peristiwa latto-latto atau clackers yang saling berbenturan akan


memperagakan Hukum Newton III yakni, jika suatu benda memberikan gaya pada
9

benda lain, maka benda yang mendapatkan gaya akan memberikan gaya yang
sama besarnya dengan yang diterima dari benda pertama, namun arahnya
berlawanan.

Latto-latto kini memang tengah digemari oleh masyarakat Indonesia, bahkan


di beberapa daerah sampai mengadakan perlombaan berhadiah bagi siapa saja
yang mampu menggerakkan latto-latto dalam waktu lama. Tapi tanpa disadari alat
peraga ilmu pengetahuan yang dianggap menyenangkan ini menyimpan ancaman
bagi yang memainkannya maupun orang di sekitarnya. Apa alasannya ya?

Sebenarnya kepopuleran latto-latto di seluruh dunia mencapai kejayaannya


pada akhir 1960an. Sama seperti hari ini, pada saat itu orang-orang tergila-gila
dengan dua bola kecil berat di atas senar yang bersuara memekakkan telinga itu.
Latto-latto sendiri mempunyai desain yang mirip dengan boleadoras, sebuah
senjata yang digunakan oleh gaucho atau koboi Argentina untuk menangkap
Ilama.

Kepopuleran permainan ini pada masa itu pun layaknya hari ini, di mana
orang-orang membuat perlombaan latto-latto. Contohnya, provinsi terkecil di
Italia bernama Calcinatello yang sampai mengadakan kompetisi tahunan untuk
penggemar latto-latto. Meskipun permainan ini dianggap menyenangkan dan
dipasarkan dengan tujuan sebagai alat pembelajaran anak-anak, namun fakta
bahwa mainan tersebut berubah jadi proyektil karena dapat meledak akibat
benturan keras terus-menerus, membuat berbagai negara akhirnya melarang
peredarannya.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada tahun 1971
akhirnya turun tangan untuk menetapkan standar mainan yang aman untuk
dimainkan oleh masyarakat. Akibatnya para produsen mainan yang lebih dikenal
dengan sebutan clackers ini kesulitan untuk memasarkannya karena dianggap
berbahaya dan dapat menyebabkan kebutaan jika terkena mata.

Meskipun permainan ini telah dilarang di berbagai negara di seluruh dunia


karena berbahaya, sepertinya Indonesia masih belum menyadari ancaman yang
mengintai, terutama bagi anak-anak. Sampai beberapa waktu lalu muncul
pemberitaan tentang seorang anak di Kubu Raya, Kalimantan Barat terkena
pecahan latto-latto di matanya setelah meledak usai dimainkan. Ia pun harus
menjalani operasi mata lantaran luka yang disebabkan mainan tersebut.
10

Mengganggu Konsentrasi

Menyadari bahaya yang mengintai di balik permainan menyenangkan itu,


dinas pendidikan di beberapa daerah melarang anak-anak membawa latto-latto ke
sekolah. Tak hanya itu, pelarangan tersebut juga dilakukan agar permainan ini
tidak mengganggu proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Dinas Pendidikan
(Disdik) Kabupaten Pesisir Barat, Lampung melarang para siswa untuk membawa
latto-latto ke sekolah.

"Pada dasarnya kami tidak melarang untuk anak-anak bermain latto-latto, tapi
yang kami larang latto-latto dibawa ke lingkungan sekolah pada saat kegiatan
sekolah. Kami juga menghindari jika terjadi keributan sesama siswa dan latto-latto
dijadikan alat, maka kami larang dimainkan di lingkungan sekolah," ujar Kasdik
Kabupaten Pesisir Barat, Edwin Kastoladi dikutip Detik.

Tak hanya mengganggu konsentrasi, bebunyian yang dihasilkan dari


hentakkan latto-latto pun bisa menyebabkan gangguan pendengaran seseorang.
Praktisi kesehatan dr Ahmad Wahyuddin, SpTHT-KL dari Primaya Hospital
Depok mengatakan suara yang dihasilkan dari permainan ini bisa berdampak
langsung pada gangguan pendengaran jika dimainkan di ruang tertutup.

Permainan latto-latto mungkin dianggap menyenangkan bagi sebagian orang


dan bisa menjadi solusi atas kecanduan gadget yang banyak dialami anak-anak
dalam dekade terakhir. Tapi sepertinya alat peraga tersebut juga bukan solusi
jangka panjang yang bisa menjadi pilihan, karena bahaya yang mengintai di
baliknya.

Latto-latto yang menjadi hype membuktikan bahwa kita bukannya


kekurangan permainan tradisional, atau anak-anak yang tidak mau
memainkannya, melainkan promosi yang kurang dilakukan untuk
memperkenalkan kembali permainan tersebut di tengah masyarakat modern saat
ini. Semoga saja, latto-latto pun bisa digantikan dengan permainan yang lebih
aman seiring waktu.

Anda mungkin juga menyukai