1. Pengertian Pelayanan untuk menanggulangi kasus-kasus kegawat daruratan obstetric
neonatal Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membantu persalinan 2. Tujuan dengan memberikan pertolongan pertama ibu melahirkan a. Keputusan Kepala Puskesmas . No. 093/SK/K-PKM.BBR/I/2015 tgl. 02- 3. Kebijakan 01-2015 tentang Pendelegasian wewenang 4. Referensi - Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :
1. Ruang Bersalin 2. Ruang USG 3. Air bersih 4. Kamar mandi/toilet b. Langkah – Langkah Prosedur : 1. Persiapan pelaksanaan a. Dalam tahap ini ditentukan : - Biaya operasional PONED - Lokasi pelayanan emergensi di puskesmas - Pengaturan petugas dalam memberikan pelayanan gawat darurat obstetric neonatal. b. Format-format - Rujukan - Pencatatan dan pelaporan (Kartu Ibu, Partograf, dll) 2. Sosialisasi Dalam pemasaran social ini yang perlu diketahui oleh masyarakat antara lain adalah jenis pelayanan yang diberikan dan tariff pelayanan. Pemasaran social dapat dlaksanakan antara lain oleh petugas kesehatan dan sector terkait, dari tingkat kecamatan sampai ke desa, a.l dukun/ kader dan satgas GSI melalui berbagai forum yang ada seperti rapat koordinasi tingkat kecamatan/ desa, lokakarya mini dan kelompok pengajian dan lain-lainnya. 3. Alur pelayanan di puskesmas mampu PONED Setiap kasus emergensi yang datang ke puskesmas mampu PONED harus langsung ditangani, setelah itu baru pengurusan administrasi (pendaftaran, pembayaran → alur pasien. Pelayanan gawat darurat obstetric dan neonatal yang diberikan harus mengikuti prosedur tetap (protap). Puskesmas . Pelaksanaan Poned No. Dokumen : No. Revisi : 0 Halaman :2/2 SPO/PND/PB/031
6. Unit Terkait 1. Dinas Kesehatan Kabupaten
2. Rumah sakit Kabupaten/Kota 3. Organisasi Profesi : IBI, IDAI, POGI,IDI 4. Lembaga Swadaya Masyarakat