SKRIPSI
Oleh
NIM : 131310001757
JEPARA
2015
i
NOTA PEMBIMBING
Kepada:
Yth. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Ilmu Keguruan
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU)
Jepara.
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Pembimbing
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. (Q.S . Al Isra :23)1
Persembahan:
1
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya : Surya Cipta Aksara.
1989) hlm.421
iv
ABSTRAK
v
DEKLARASI
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
Barokatus Sholihah
vi
KATA PENGANTAR
dan salam-mu dengan tiada henti keharibaan Nabi Muhammad SAW. Rasul mulia
2. Bapak Drs. H. Ahirin Ali, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
mengadakan penelitian.
3. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara yang
4. Bapak Kepala MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara yang telah
5. Kedua orang tuaku dan suamiku tercinta yang telah mendukung penulisan
6. Semua sahabat dan rekan mahasiswa serta semua pihak yang telah rela
vii
Untuk semuanya penulis tidak dapat membalas segala bantuanya, hanya
dapat memohon kepada Allah SWT semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah
kesempurnaan, untuk itu kepada para pembaca kritik dan saran sangat diharapkan,
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi semua pihak.
Peneliti
Barokatus Sholihah
viii
PEDOMAN
TRANSLITERASI ARAB LATIN
Berdasarkan SKB menteri Agama dan mentri
Pendidikan dan kebudayaan RI
Nomor 0543 b / U / 1987 Tertanggal 22 Mei 1988
A. Konsonan Tunggal
HURUF HURUF
NAMA KETERANGAN
ARAB LATIN
ب Ba’ B -
ت Ta’ T -
ج Jim J -
خ Kha’ Kh -
د Dal D -
ر Ra’ R -
ز Za’ Z -
س Sin S -
ش syin Sy -
d
ض Ada D dengan titik dibawah
ix
HURUF HURUF
NAMA KETERANGAN
ARAB LATIN
ط t T t dengan titik dibawah
ظ Za’ Z z dengan titik dibawah
ع ‘ain - -
غ gain G -
ف Fa’ F -
ق qaf Q -
ك kaf K -
ل lam L -
م mim M -
ن nun N -
و waw W -
ه Ha’ H -
Koma lurus miring
ء hamzah -
(tidak untuk awal kata)
ي Ya’ Y -
Ta’ h
ة dibaca ah ketika mauquf
marbutah
Ta’
...ة t/h dibaca ah/at ketika mauquf
marbutah
x
B. Vokal Pendek
C. Vokal Panjang
D. Vokal Diftong
ب
ِ ﺼ َﻮا
وﷲُ اَ ْﻋﻠَ ُﻢ ِﺑﺎ ﻟ ﱠ
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING..................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................iv
ABSTRAK ..........................................................................................................v
HALAMAN DEKLARASI................................................................................vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................vii
HALAMAN TRANSLITERASI .......................................................................ix
HALAMAN DAFTAR ISI ...............................................................................xii
HALAMAN TABEL .......................................................................................xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1
B. Penegasan Istilah ...............................................................................5
C. Rumusan Masalah ..............................................................................7
D. Tujuan Penelitian ...............................................................................7
E. Manfaat Penelitian ..............................................................................8
F. Sistematika Penulisan .........................................................................9
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hasil Belajar Kognitif Akidah Akhlak ............................................11
1. Pengertian Hasil Belajar Akidah Akhlak ....................................11
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kognitif ...........17
3. Karakteristik mata pelajaran akidah-akhlak ..............................18
4. Pembelajaran Akidah Akhlak Dalam Konteks Pembelajaran
Kognitif ......................................................................................20
B. Akhlak Siswa Terhadap Orang Tua ................................................21
1. Pengertian Akhlak ......................................................................21
2. Pengertian Orang Tua .................................................................23
xii
3. Macam-macam akhlak ................................................................24
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak ...............27
C. Korelasi antara hasil belajar kognitif dengan akhlak siswa kepada
orang tua .........................................................................................31
D. Penelitian yang relevan ..................................................................36
E. Pengajuan hipotesis .........................................................................39
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ......................................................................................63
B. Saran ................................................................................................64
C. Kata Penutup ....................................................................................65
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Akhlak kepada orang tua siswa MTs Darul Hikmah Menganti Kedung
4.4
Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015........................................................... 51
Distribusi Frekwensi Nilai Rata-Rata Akhlak Kepada Orang Tua Siswa
4.5 MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara Tahun Pelajaran
2014/2015…........................................................................................….. 53
4.6 Nilai interval akhlak kepada orang tua siswa…............................….. 56
Tabel Kerja Korelasi Antara Hasil Belajarakidah-Akhlak Dengan
4.7 Akhlak Kepada Orang Tua Siswa Mts Darul Hikmah Menganti Kedung
Jeparatahun Pelajaran 2014/2015..................................................….…... 56
4.8 Penafsiran Besarnya Koefisien Korelasi..................................…..…...... 61
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3 Olah data angket tentang akhlak siswa kepada orang tua ……… 72
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Orang tua terutama ibu adalah seseorang yang sangat penting dalam
kehidupan setiap orang dan tak ada seorangpun yang memungkiri akan begitu
besarnya jasa-jasa ibu dalam hidup manusia. Karena semenjak awal bulan
taruhan nyawa. Dan karena itulah Allah mewasiatkan kepada seluruh manusia
Perintah Allah tersebut akan menjadi suatu hal yang mudah dilakukan
bila dilakukan dengan disiplin secara turun temurun, proses estafet dari generasi
kegenerasi tentang pendidikan moral Islam moral mulia dilakukan dengan baik.
1
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya : Surya Cipta Aksara.
1989) hlm.654
1
2
pendidikan Islam akan memutus rantai kebahagiaan dan keindahan dalam hidup
berkeluarga.2
merupakan instrumen atau alat yang penting untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh manusia yaitu sebagai makhluk yang harus dididik, makhluk yang
dapat dididik dan makhluk yang dapat mendidik. Proses belajar yang terjadi pada
dilakukan oleh seorang dewasa kepada anak didik dalam masa pertumbuhan agar
Perkembangan sosial dan tingkah laku anak dimulai dari usia anak-anak
melepaskan diri dari keluarga, ia makin mendekatkan diri pada orang-orang lain.
2
http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/04/akhlak-anak-terhadap-orang-tua-dan.html,
diunduh tgl.28/10/2014
3
Irwanto, Psikologi Umum. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm. 105
3
mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian.
Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu
hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran
belajar inilah yang disebut sebagai Hasil belajar. Proses belajar di sekolah adalah
mengajar oleh siswa dan guru pada intinya bermuara pada usaha mencapai tujuan
belajar itu sendiri. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
Akidah Akhlaq.
menghasilkan perubahan tingkah laku yang sesuai dengan nilai dan norma agama.
Hal ini senada dengan pernyataan Muh Atiyah Al Abrasy dalam bukunya At
akan melihat bahwa tujuan yang tertinggi adalah membentuk akhlak dan
pendidikan rohani, setiap pelajar harus menyebutkan soal moral, setiap guru
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 89
4
haruslah orang yang bermoral, dan setiap pendidik haruslah mengutamakan moral
didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial mata
proses belajar mengajar mata pelajaran akidah akhlak yang baik agar siswa dapat
laku siswa yang sesuai dengan materi akidah akhlak. Namun hasilnya belum tentu
Hasil belajar Kognitif Aqidah Akhlak Dengan Akhlak Kepada Orang Tua Siswa
5
Abu Ahmadi, dkk, Ilmu Pendidikan ( Jakarta, Rineka Cipta, 2001 ) hlm. 111
5
B.Penegasan Istilah
a. Korelasi menurut Gay seperti yang dikutif oleh Nur Khoiri, M.Ag dalam
bukunya yang berjudul Model dan jenis dalam penelitian menyatakan
Correlational research is a study that involves collecting data to determine
what whether and to what degree a relationship exist between two or more
quantifiable variable (gay, 1982:430) penelitian korelasi adalah suatu
penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan
apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih .6
menetap dalam waktu yang relative lama dan merupakan hasil pengalaman.8
6
Nur Khoiri, Model dan Jenis dalam Penelitian, (Jepara: INISNU, 2010), hlm. 28
7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 22
8
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm.38-39
9
http://abazariant.blogspot.com/definisi-kognitif-afektif-dan-psikomotor.html
6
dan pembiasaan. 10
a. Akhlak adalah sifat yang terpatri dalam jiwa seseorang yang mendorongnya
b. Siswa ialah murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah);
pelajar. 12
c. Orang tua adalah Bapak, Ibu yang melahirkan” 13 Orang tua adalah sebagai
pembimbing dan pengabdi anak-anak artinya orang tua harus selalu siap
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa
yang dimaksud dengan Korelasi Antara Hasil belajar Kognitif Aqidah Akhlak
Dengan Akhlak Kepada Orang Tua Siswa adalah hubungan yang timbal balik
antara proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk
10
Depag RI, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta : Dirjen Binbaga Islam, 2004),
hlm. 1
11
Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 28.
12
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008), hlm 1363
13
Arifin, Hubungan Timabal Balik Pendidikan Agama Islam Dilingkungan Keluarga,
(Jakarta: Bulan Bintang , 2002), hlm. 7
14
Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Didaktik metodik PBM, (Jakarta: Rajawali Pers,
2000) , hlm 12.
7
prilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari siswa kepada bapak, ibu
yang melahirkan.
C. Rumusan Masalah .
ini yaitu:
1. Bagaimana Hasil belajar Kognitif Aqidah Akhlak Siswa MTs Darul Hikmah
2. Bagaimana Akhlak Kepada Orang Tua Siswa MTs Darul Hikmah Menganti
Dengan Akhlak Kepada Orang Tua Siswa MTs Darul Hikmah Menganti
D. Tujuan penelitian
1. Untuk menguraikan Hasil belajar Kognitif Aqidah Akhlak Siswa MTs Darul
2. Untuk menjelaskan Akhlak Kepada Orang Tua Siswa MTs Darul Hikmah
Dengan Akhlak Kepada Orang Tua Siswa MTs Darul Hikmah Menganti
E. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis.
Dengan Akhlak Kepada Orang Tua Siswa MTs Darul Hikmah Menganti
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
akhlak dapat meningkatkan akhlak siswa kepada orang tua), maka dapat
memotifasi siswa untuk mentaati saran, bimbingan dan nasehat orang tua
b. Bagi Guru
dapat memberi dorongan kepada dewan Guru guru, wali murid dan tokoh
F. Sistematika Penulisan.
yaitu :
1. Bagian Muka .
Pada bagian ini akan dimuat beberapa halaman, diantaranya adalah halaman
2. Bagian Isi.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi Sub bab A membahas tentang Hasil belajar
Kognitif, Sub bab B berisi tentang akhlak kepada orang tua yang
Dan sub bab C berisi tentang korelasi antara Hasil belajar Kognitif
Aqidah -akhlak terhadap akhlak siswa kepada orang tua. pada sub
bab D berisi tentang Penelitian yang relevan, dan pada sub bab E
Keterbatasan Penelitian.
BAB V : PENUTUP
3. Bagian akhir.
berarti mengetahui. Namun dimaksud kognitif disini adalah salah satu domain
/wilayah ranah psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang
pendidikan:
proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan
pengalaman.12
10
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2006), hlm.66
11
Nana Syaodih Sukmadina, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 155
12
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hlm.104
11
12
meniru, dan lain sebagainya. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan
merupakan proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya
Dari beberapa pandangan para ahli di atas, maka jelaslah bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati, dapat diukur, dan bersifat
13
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009),
hlm.9
14
Sardiman. AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta. PT Rajawali Pers,
2009), hlm. 20
15
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.156
13
spesifik. Jadi, orang atau siswa dapat dikatakan belajar bila terjadi perubahan
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil belajar
menetap dalam waktu yang relative lama dan merupakan hasil pengalaman.16
Dalam proses belajar mengajar, tipe hasil belajar yang diharapkan dapat
16
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm.38-39
17
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), hlm.5
14
evaluasi yang diadakan setelah kegiatan belajar mengajar yang ditandai dengan
nilai.20
intrinsif pada diri siswa. Motivasi intrinsif adalah semangat juang untuk
belajar yang tumbuh dan dalam diri siswa itu sendiri, siswa tidak akan
mengeluh dengan prestasi yang rendah, dan siswa akan berjuang lebih keras
kemampuan dirinya dan percaya siapa punya potensi yang tak kalah dari
orang lain apabila siswa berusaha sebagaimana harusnya. Siswa juga yakin
tidak ada sesuatu yang tidak dapat dicapai bila siswa berusaha sesuai dengan
kesanggupannya.
18
Agus Suprijono, Cooperative, hlm.6-7
19
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm.22
20
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009)
hlm. 200
15
c. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi diri siswa, seperti makan tahan
aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan
a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dapat diklasifikasikan
faktor jasmaniah anatra lain: kelelahan, motivasi. suasana hati dan kebiasaan
belajar.
21
Nana Sudjana, Penilaian, hlm.56-57
16
menjadi dua, yaitu faktor manusia dan manusia, seperti alam, hewan, dan
lingkungan fisik.22
seberapa jauh hasil belajar yang dicapai. Akibat dari belajar dapat diketahui
22
Suharsini Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2002), hlm. 26
23
Chatarina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT. UNNES Press., 2004), hlm. 4.
24
Chatarina Tri Anni, Op.cit, hlm. 6.
17
pada peneguhan Aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling
a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
dan kesiapan)
3) Faktor kelelahan
1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
ciri khas mata pelajaran tersebut jika dibandingkan dengan mata pelajaran
mata pelajaran bisa bertolak dari pengertian dan ruang lingkup mata pelajaran
27
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), hlm. 54-72
19
hari.
sebagai berikut:
kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan kelurga, (2)
pencegahan, yaitu menjaga hal-hal negatif dari lingkungan atau dari budaya
mengamalkan Akhlak yang baik dan menjahui Akhlak yang buruk, baik
manusia, maupun dengan alam lingkungan, dan (3) siswa memperoleh bekal
20
pendidikan menegah.
c. Ruang lingkup mata pelajaran aqidah Akhlak secara garis besar berisi materi
khaliqnya (Allah SWT) mencakup segi aqidah, yang meliputi iman kepada
dan qodla dan qodar, (2) hubungan horizontal antara manusia dengan
kewajiban membiasakan akhlak yang baik terhadap diri sendiri dan orang
lain, serta menjahui akhlak yang buruk, (3) hubungan manusia dengan
baik lingkungan dalam arti luas maupun makhluk hidup selain manusia,
seseorang, sadar atau tidak sadar didasarkan pada kepercayaan atau keyakinan,
pandangan dan sikap hidup atau nilai yang selama ini dianutnya. Dalam
28
Ibid, hlm. 308-311
21
disamping cerdas dan terampil juga mempunyai sikap moral yang luhur, tujuan
keberagamaan kesadaran relegius diperlukan 3 aspek yaitu: akal, hati dan fisik,
1. Pengertian Akhlak
bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata “Al-Khuluku”, dan kata yang
terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata “al-Khalku” yang
bermakna “Kejadian”. Kedua kata tersebut berasal dari kata kerja “Khalaka”
khalku dengan kata al-khuluku sebagai berikut: Dikatakan: “Fulan itu baik
kejadiannya dan baik budi pekertinya”. Maksudnya baik lahir dan batinnya.
Yang dimaksud ”Baik Lahir” yaitu baik rupa atau rupawan, sedang yang
29
Ibid, hlm. 311-312
22
arti kejadian yang bersifat lahiriyah, seperti wajah yang bagus atau jelek. ” Al-
khuluku” atau jamak “Akhlak” mengandung arti budi pekerti atau pribadi yang
bersifat rohaniah, seperti sifat-sifat terpuji atau sifat-sifat yang tercela Secara
etimologis Akhlak adalah jamak dari khuluq yang berartti budi pekerti,
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-
pertimbangan. 30
budi pekerti atau kelakuan 32. Kata akhlak walaupun terambil dari bahasa arab
(yang biasa berartikan tabiat, perangai, kebiasaan, bahkan agama), namun kata
kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam al-Quran surat al-Qalam ayat
Saw sebagai Rasul. 33 Islam memandang akhlak sebagian dari Iman atau
30
Anwar Masy’ari., Akhlak Al-Quran, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990), hlm. 1-2
31
Khalil Al-Musawi, Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana, (Jakarta: PT. Lentera
Basritama, 1998), hlm. 91
32
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Off.Cit, hlm.28
33
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, (Bandung: Mizan, 2000), hlm. 253
23
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-
Qalam: 4).34
kelakuan, kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan manusia
sangat beragam. Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat menjadi salah satu
dengan orang tua adalah ayah Ibu atau orang yang dihormati di kampung,
tetua. 37 Orang tua adalah bapak, ibu yang melahirkan” 38 orang tua adalah
sebagai pembimbing dan pengabdi anak-anak artinya orang tua harus selalu
34
Departemen Agama RI, Alquran Dan Terjemahannya, (Jakarta: Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al-Quran DEPAG, 1995), hlm. 960
35
Imam Malik, Al-Muwatha, Juz. 14,(Beirut: Daarul Fikr, 1980), hlm. 132
36
Departemen Agama RI, Alquran Dan Terjemahannya, (Surabaya: Surya Cipta Aksara ,
1989), hlm.1067
37
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, ( Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008), hlm .1022
38
Arifin, hubungan timabal balik pendidikan agama islam dilingkungan keluarga, jakarta:
bulan bintang , 1976. hlm. 7
24
pertumbuhanya. 39
orang tua dalam penelitian ini adalah ayah dan ibu dari anak ( jika anak itu
tinggal bersama ayah dan ibu ) atau orang lain yang bertanggung jawab atas
pendidikan anak tersebut / wali siswa / orang tua asuh atau jika anak tersebut
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan kepada ayah dan ibu
3. Macam-Macam Akhlak
mazmumah.
a. Akhlak Mahmudah
1) Bersifat baik
atau kejujuran.
4) Bersifat adil
39
Tim dosen IKIP Malang, Pengantar Didaktik Metodik PBM, (Jakarta, Rajawali Pers,
1990) , hlm 12.
25
dengan cara yang benar atau memerikan hak orang lain tanpa
mengurangi haknya.
6) Bersifat hormat
tersedia berupa harta benda, waktu, dan tenaga menurut ukuran keperluan.
7) Bersifat kuat
8) Bersifat malu Malu adalah malu terhadap Allah dan malu kepada dirinya
9) Menjaga kesucian diri Menjaga kesucian diri adalah menjaga diri dari
segala tuduhan, fitnah, dan perbuatan keji lainnya. Hal ini dapat
10) Menepati janji Janji ialah suatu ketetapan yang dibuat dan disepakati
oleh seseorang untuk orang lain atau dirinya sendiri untuk dilaksanakan
sesuatu ketetapannya.
1) Sifat dengki
Iri berarti merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain, kurang
orang lain, tidak rela apabila orang lain mendapat nikmat dan
kebahagiaan.
3) Sifat angkuh
merasa lebih besar, lebih kaya, lebih pintar, lebih dihormati, dan lebih
4) Sifat riya
Riya yaitu berbuat amal karena didasarkan ingin mendapat pujian dari
orang lain, agar dipercayai orang lain, agar ia dicintai orang lain, karena
diantaranya:
a. Lingkungan keluarga
hal berikut:
40
Rosihan Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm.
41
Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 112-113
28
naluri itu sebagai salah satu landasan kehidupan alamiah, psikologis, dan
penyimpangan.42
ibu dan anak dimana keduanya (ayah dan ibu) mempunyai peranan yang
ibunyalah yang selalu ada disampingnya, oleh karema itu ia meniru perangai
ibunya, karena ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus
anak, dimata anak, ayah merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai
diantara orang- orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga, oleh karena
42
Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat,
(Jakarta: Gema Insani, 1995), hlm. 144
29
Dengan demikian, maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai
b. Lingkungan sekolah
kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang tua kepada anaknya,
sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali kekeluargaan. Guru bertanggung
menanamkan akhlak sesuai dengan ajaran Islam. Bahkan diluar sekolah pun
itu tidak terdapat. Disana ada aturan-aturan tertentu. Sekolah dimulai pada
waktu yang ditentukan, dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu
kasih sayang yang kurang mendalam, contoh dari suri tauladannya, suasana
3. Lingkungan masyarakat
43
Ibid., hlm. 145
44
Ibid,.hlm 146
30
adalah:
kemunkaran.
anak saudaranya sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia, mereka
buruk, Islam membina mereka melalui salah satu cara membina dan
mendidik manusia.
padu.
45
Abdurrahman An Nahlawi, Op.cit, hlm.176-181
31
Dari penelahan beberapa teori yang telah dilakukan sejauh ini, dan telah
menyatakan bahwa Tujuan utama dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar
manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan
yang telah digariskan Allah SWT inilah yang akan mengantarkan manusia kepada
kebahagiaan dunia dan akhirat. Akhlak mulia juga merupakan tujuan pokok dalam
Pendidikan Akhlak dalam Islam berbeda dengan pendidikan moral lainnya karena
pendidikan akhlak dalam Islam lebih menitik beratkan pada hari esok, yaitu hari
pahala, dan dosa. Dari sini tampak bahwa pendidikan Akhlak dalam Islam
menyandingkan dan menyeimbangkan antara dua sisi yaitu dunia dan akhirat.46
karena orang tua adalah penyebab perwujudan manusia. Kalaulah mereka itu tidak
ada, kitapun tidak akan pernah ada. Kita tahu bahwa perwujudan itu disertai
dengan kebaikan dan kenikmatan yang tak terhingga banyaknya, plus berbagi
rizki yang kita peroleh dan kedudukan yang kita raih. Orang tua sering kali
mengerahkan segenap jerih paya mereka untuk menghindarkan bahaya dari diri
46
Ali Abdul Halim Mahmud, Al-Tarbiyat al-Khulkiyah, (Akhlaq Mulia). terj. Abdul
Hayie al-Katani (Jakarta : Gema Insani, 2004), hlm.159.
32
kita. Mereka bersedia kurang tidur agar kita bisa beristirahat. Mereka memberikan
kesenangan-kesenangan kepada kita yang tidak bisa kita raih sendiri. Mereka
memikul berbagai penderitaan dan mesti berkorban dalam bentuk yang sulit kita
bayangkan.
Akhlak Terpuji, menyatakan setiap manusia senantiasa berada di antara dua ujung.
Ujung yang paling rendah berada di bawah derajat hewan, dan yang tertinggi
manusia dari ujung yang paling rendah (di bawah binatang) untuk berpindah
kepada ujung yang paling tinggi (di atas malaikat) tersebut. Buku Menghias Diri
antara kedua ujung yang paling rendah dan paling tinggi. Sebagai rujukan bagi
tujuan hakiki dari kehidupan manusia.47 Untuk menuju kesempurnaan yang hakiki
peran kedua orang tua tidak bias diabaikan, karena Orang tua (ibu dan bapak)
adalah orang secara jasmani menjadi asal keturunan anak. Jadi anak adalah
keturunan dari orang tuanya dan darahnya adalah juga mengalir darah orang
tuanya. Seorang anak kandung merupakan bagian dari darah dan daging orang
tuanya, sehingga apa yang dirasakaan oleh anaknya juga dirasakan oleh orang
Ashadi Falih dan Cahyo Yusuf dalam bukunya Akhlak Membentuk Pribadi
Muslim menyatakan Akhlak menurut hukum tatabahasa adalah nama benda, tetapi
47
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2003), hlm. 34
33
ia mempunyai makna kata sifat yang selalu bersandar dengan (suatu) perbuatan
(menurut tatahukum ilmu nahwu yang disebut ism jamak taksir). Kata kerjanya
kholaqa, bentuk subyeknya kholiq, dan dalam bentuk obyeknya makhluq. Kalau
disusun menjadi bentuk kalimat yang aktif akan menjadi: Al-Kholiqu yakhluqul
kehidupan dan dan kehidupan manusia dengan Allah SWT dengan sesama
yang mulia dan menerapkan akhlak kepada sesame terutama akhlak kepada
kedua orang tua, akan membawa keselamatan dan kemuliaan dunia ahirat.
dalam Islam adalah agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa
berada di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan Allah SWT.
antara dua ujung. Ujung yang paling rendah berada di bawah derajat hewan,
dan yang tertinggi bahkan berada di atas derajat malaikat. Tujuan akhlak
adalah menghindarkan manusia dari ujung yang paling rendah (di bawah
binatang) untuk berpindah kepada ujung yang paling tinggi (di atas malaikat)
tersebut.
48
Ashadi Falih dan Cahyo Yusuf, Akhlak Membentuk Pribadi Muslim, (Semarang Aneka
Ilmu, 2003), hlm 114
34
Ashadi Falih dan Cahyo Yusuf menyatakan bahwa hasil belajar kognitif
Setiap siswa yang belajar akan tampak dari hasil belajarnya itu setelah
Dan Hasil belajar sejauh ini peneliti telah mengkaji dari beberapa
1. Skiner yang dikutif oleh Muhibbin Syah Hasil belajar adalah sebuah kalimat
yang terdiri dari dua kata, yaitu; “ Hasil” dan “Belajar”. Antara kata “Hasil”
dan “Belajar” mempunyai arti yang berbeda. Hasil adalah hasil dari suatu
kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak pernah
melakukan suatu kegiatan. Pencapaian Hasil tidaklah mudah, akan tetapi kita
dan optimis dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Dan belajar
secara progresif. 49
dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Hasil
49
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.90
35
belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi
Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang
manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu
siswa kepada orang tua terhadap Orang tua adalah Hasil belajar mengakibatkan
perubahan pada siswa dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu
yaitu mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik kearah yang sesuai
dengan tuntunan islam agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa
berada di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan Allah SWT mempunyai
hubungan yang baik dengan sang kholiq dan dengan sesama manusia terutama
50
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009),
hlm.18
51
Tri Anni Chantarina, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT UNNES Press, 2006), hlm.5
52
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yoyakarta: pustaka pelajar, 2009), hlm.45
36
kepada kedua orang tua, inilah yang akan mengantarkan manusia kepada
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup
53
bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono juga
menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari
bahan perbandingan:
Akhlak tidak mempunyai pengaruh yang positif dan non signifikan terhadap
kepribadian siswa SDN I Ngabul Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010, hal ini
dibuktikan dengan perolehan hasil r xy (0,114), lebih besar dari pada r dalam
53
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya,
2009), hlm. 3
54
Dimyati dan Mudjiono, Op.cit, 3-4
37
tabel baik pada taraf signifikansi 5% (0,329) maupun taraf 1% (0,424). Dengan
Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang terdiri dari siswa kelas VA
cukup baik dengan rata-rata 32,4 atausebesar 74,3 %, Terdapat korelasi yang
sedang atau cukup signifikan antara pembelajaran Akidah Akhlak dengan nilai-
nilai moral siswa karena nilai dari pearson correlation sebesar 0,572. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang sedang atau cukup
maka semakin meningkat juga perilaku siswa. Begitu juga sebaliknya semakin
siswa tersebut.
Kabupaten Magelang).
metode tanya jawab pada siswa kelas satu SD Negeri Girimulyo Kecamatan
bahwa perhatian, keaktifan dan prestasi belajar pada materi Akidah Akhlak
Prestasi belajar sebesar 50%. Pada siklus II dari 31 siswa Perhatian sebesar
45,16%, Keaktivan siswa sebesar 56,45%, Prestasi belajar sebesar 67,5%, dan
pada siklus III dari 31 siswa Perhatian sebesar 54,83%, Keaktivan siswa
mengenai masalah hasil belajar sebagai variabel X dan akhlak siswa kepada
ataupun akhlak siswa dimanapun dia berada termasuk kepada orang tua.
E. Pengajuan Hipotesis
masalah yang diajukan peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori dan masih
Bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara hasil belajar
Pelajaran 2014/2015.
Bahwa tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara hasil
belajar kognitif aqidah-akhlak dengan akhlak siswa kepada orang tua siswa
Pelajaran 2014/2015.
55
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm . 37
BAB III
METODE PENELITIAN
teori yang ada. Desain yang sering digunakan adalah cross-sectinal. Penelitian
diikuti variasi variabel yang lain. Dengan demikian, dalam rancangan penelitian
maka data akan dianalisis dengan teknik bebas distribusi atau non parametrik.
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Peneltian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya: 2010), hlm. 53
40
41
3
“Populasi adalah keseluruan subyek penelitian. Sedangkan yang
dimaksud dengan sampel adalah sejumlah kecil individu-individu serupa yang ada
dan mungkin pernah ada 4. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara, yang berjumlah 195
secara acak). Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa atau 15 % dari jumlah
bahwa :”...selanjutnya jika subyeknya besar atau lebih dari 100 orang, maka dapat
diambil antara 10 %-15% atau 20 % -25% atau lebih besar” 5 Adapun rincian
Tabel. 1
Daftar Populasi Penelitian
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII A 15 17 32
2 V II B 16 18 34
3 VIII A 15 16 31
4 VIII B 18 17 35
5 IX A 13 18 31
2
Riduwan, M.B.A, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: ALFABETA, 2005), hlm.
207
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), hlm. 107
4
Raka Joni, Pengukuran Dan Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Karya Anda, 2006),
hlm. 202
5
Suharsimi Arikunto, Op.cit hlm. 109
42
6 IX B 14 18 32
Jumlah 91 104 195
Tabel.2
Daftar Sampel Penelitian
1 VII A 15 17 32 5 15%
2 V II B 16 18 34 5 15%
3 VIII A 15 16 31 5 15%
4 VIII B 18 17 35 5 15%
5 IX A 13 18 31 5 15%
6 IX B 14 18 32 5 15%
Jumlah 91 104 195 30 15%
sebagai berikut:
a. Nilai harian
d. Nilai Semester.6
6
Buku nilai siswa Mts darul Hikmah menganti kedung Jepara
43
Data-data yang ada dari penelitian ini dihimpun dari data lapangan dan
kepustakaan. Jenis penelitian ini adalah field research, yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara peneliti langsung terjun ketempat penelitian atau tempat
1. Angket
diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti.9
Angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu angket terbuka dan angket
tertutup.
jawabannya.
2. Dokumentasi
dokumen yang ada, dokumen dalam arti sempit foto, peta dsd. 11 Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data yang bersifat documenter, yaitu data tentang
struktur organisasi sekolah, keadaan sarana prasarana, dan keadaan guru dan
(dokumen yang ditullis oleh orang yang langsung mengalami suatau peristiwa),
10
Sugiyono, Memahami Penelitian kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), hlm. 142
11
Winarno Surakhamad, Metode Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1991), hlm. 134.
45
dan dokumen sekunder (jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang
1. Analisis Pendahuluan
variabel yang ada dalam penelitian. Sedangkan angket pada setiap item diberi
( )( )
rxy =
2
2
2 ( ) 2 ( )
Y
12
S. Margono, Op.cit hlm. 207
46
Keterangan :
∑ : Sigma
3. Analisis lanjutan.
kemudian hasil tersebut diinterpretasikan dengan nilai r dalam tabel pada taraf
1) Jika nilai r observasi lebih besar atau sama dengan r dalam tabel berarti
diterima.
2) Jika nilai r observasi lebih kecil dari pada nilai r dalam tabel berarti
ditolak.
BAB IV
beberapa siswa dan memberikan angket pada siswa, angket yang peneliti gunakan
tipe pilihan yang terdiri dari lima belas pertannyaan yang masing-masing item
Angket pada setiap item akan diberi skoring dengan standar sebagai
berikut:
1. Data tentang hasil belajar kognitif akidah-akhlak siswa MTs Darul Hikmah
belajar akidah akhlak dari guru mapel akidah akhlak yang hasilnya kemudian
1
Data dari angket Siswa MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara Tahun Pelajaran
2014/2015, tgl 5 Februari 2015
47
48
TABEL. 4.1
HASIL BELAJAR KOGNITIF AKIDAH-AKHLAK SISWA MTS DARUL
HIKMAH MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Nilai Hasil PAI
No Nama Responden
Harian Mid smtr Smtr Nilai
1 Nikmatus Saadah 75 80 80 78
2 Yunizatus Zahra 85 90 80 85
3 Erina Maulidya 85 90 75 83
4 Feni Anggra 85 90 80 85
5 Intan Firdaus 85 90 85 87
6 Uswatun Hasanah 75 80 70 75
7 Daniela Arnesti 75 80 70 75
8 Af’an Rozaq 85 90 70 80
9 Hasan Alfarizki 90 90 80 87
10 Elsa Aprilia 75 80 80 78
11 Lusi Martina 85 90 90 88
12 Rika Herlina 75 80 70 75
13 Riska Listiyo 85 90 70 80
14 Rizki Catur 85 90 90 88
15 Afa Ananda 85 90 70 80
16 Nur Indah 75 80 70 75
17 Putri Qurotul Aini 85 90 70 80
18 Yusria Lusiana 85 90 70 80
19 Oktavida Lismaya 75 80 70 75
20 Fifin Intan 85 90 70 80
21 Hesti Nur 85 90 70 80
22 Nurma Yuliana 85 90 75 83
23 Vera Anjar Sari 85 90 85 87
24 SHolikhatun 85 90 85 87
25 Aninda Susiana 85 90 70 80
26 Anis Fitriana 75 80 80 78
27 Rofi’ah 75 80 70 75
28 Nor Rokhmah 85 90 80 85
29 Dian Alfira 85 90 85 87
30 Mubarokatur Rofi’ah 85 90 70 80
49
MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara tahun Pelajaran 2014/2015, maka
peneliti akan interview dengan dewan guru di MTs Darul Hikmah Menganti
responden atau siswa MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara tahun
Pelajaran 2014/2015. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
sebagai berikut:
siswa)
TABEL .4.2
M
Y
N
50
2436
30
81 , 2
Hikmah Menganti Kedung Jepara tahun Pelajaran 2014/2015 adalah baik, yaitu
TABEL. 4.3
Dari tabel diatas 30 siswa atau 100% berada pada klasifikasi antara
Siswa)
78, 85, 83, 85, 87, 75, 75, 80, 87, 78, 88, 75, 80, 88, 80, 75, 80, 80,
75, 80, 80, 83, 87, 87, 80, 78, 75, 85, 87, 80
Dengan demikian nilai median atau nilai tengah dari hasil belajar
78, 85, 83, 85, 87, 75, 75, 80, 87, 78, 88, 75, 80, 88, 80, 75, 80,
80, 75, 80, 80, 83, 87, 87, 80, 78, 75, 85, 87, 80
sering keluar, atau nilai yang sering muncul adalah 80, sebanyak 9 kali
2. Data Tentang Akhlak Kepada Orang Tua Siswa MTs Darul Hikmah Menganti
TABEL .4.4
JAWABAN NILAI
NO RESPONDEN JML
A B C D E A B C D E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Nimatus Saadah 16 6 1 1 1 80 24 3 2 1 110
2 Yunizatus Zahra 19 3 3 0 0 95 12 9 0 0 116
3 Erina Maulidya 13 4 5 2 1 65 16 15 4 1 101
4 Feni Anggra 14 6 2 3 0 70 24 6 6 0 106
5 Intan Firdaus 13 7 5 0 0 65 28 15 0 0 108
6 Uswatun Hasanah 13 5 5 1 1 65 20 15 2 1 103
7 Daniela Arnesti 14 5 3 3 0 70 20 9 6 0 105
8 Af’an Rozaq 15 5 2 2 1 75 20 6 4 1 106
9 Hasan Alfarizki 18 4 2 1 0 90 16 6 2 0 114
10 Elsa Aprilia 14 5 2 3 1 70 20 6 6 1 103
11 Lusi Martina 16 3 3 2 1 80 12 9 4 1 106
12 Rika Herlina 16 3 6 0 0 80 12 18 0 0 110
13 Riska Listiyo 15 4 4 2 0 75 16 12 4 0 107
14 Rizki Catur 18 2 5 0 0 90 8 15 0 0 113
15 Afa Ananda 13 6 6 0 0 65 24 18 0 0 107
16 Nur Indah 15 4 2 1 3 75 16 6 2 3 102
17 Putri Qurotul Aini 14 7 2 2 0 70 28 6 4 0 108
18 Yusria Lusiana 16 5 2 1 1 80 20 6 2 1 109
52
tabel distribusi frekwensi untuk di hitung nilai rata-rata kelas (mean) dari data
yang terkumpul melalui angket yang terdiri dari 25 item soal dan 30 responden.
53
distribusi frekwensi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean dari tingkat
Akhlak Kepada orang tua Siswa MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara
TABEL. 4.5
Mean
F .Y
N
3232
30
107 , 7
Siswa)
110,116,101,106,108,103,105,106,114,103,106,110,107,113,107
102,108,109,101,107,112,110,109,112,107,113,95,114,111,107
Dengan demikian nilai median atau nilai tengah dari angket ( Akhlak
110,116,101,106,108,103,105,106,114,103,106,110,107,113,107
102,108,109,101,107,112,110,109,112,107,113,95,114,111,107
Dalam hal ini kelas intervalnya ditentukan ada 4 yaitu baik, cukup
baik, kurang baik dan cukup baik. Adapaun cara menentukan interval nilai
R
I
K
R = Range
K = Kelas Interval
R= H-L
Keterangan : R = Range
H = Skor tertinggi
K = Skor terendah
25 x 1 = 25 ( nilai terendah )
R 100
I = = 25
K 4
56
TABEL.4.6
NILAI INTERVAL AKHLAK KEPADA ORANG TUA SISWA
Interval Kategori Frekuensi Prosentase
100 – 125 Sangat baik 11 36,7%
75 – 99 Baik 19 63,3%
50 – 74 Cukup - -
25 – 49 Kurang - -
Jumlah 30 100%
Tingkat akhlak kepada orang tua siswa MTs Darul Hikmah
B. Pengujian Hipotesis
Dalam pembahasan ini dimasukkan data yang telah masuk dan terkumpul
dari nilai-nilai variabel korelasi antara hasil belajar kognitif aqidah akhlak dengan
akhlak kepada orang tua siswa MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara
TABEL. 4.7
TABEL KERJA KORELASI ANTARA HASIL BELAJAR
AKIDAH-AKHLAK DENGAN AKHLAK KEPADA ORANG TUA SISWA
MTS DARUL HIKMAH MENGANTI KEDUNG JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NO X Y X2 Y2 XY
1 78 110 6084 12100 8580
2 85 116 7225 13456 9860
57
∑ X = 2436 ∑ X2 = 198388
2
∑ Y = 3232 ∑Y = 348812
∑ N = 30 ∑ X Y = 143910
Kemudian langkah selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya
Moment yaitu:
58
( )( )
rxy =
( )
2
( )2
2 2
Y
2 436 . 3 232
262771
30
2436 2 3232 2
1 98388 3 48812
30 30
262771 7 873152
584 , 8 617 , 7
332 , 6
361328 , 4267
332 , 6
601 ,1
0 , 553
Pada kasus ini terlihat bahwa koefisian korelasi adalah 0,553 dengan
signifikansi 0,000. Karena signifikansi > 0,361 dan 0,463, maka Ho di tolak,
belajar kognitif aqidah-akhlak dengan akhlak siswa kepada orang tua di MTs
C. Pembahasan
langkah selanjutnya adalah membuktikan ada atau tidaknya korelasi antara hasil
belajar akidah-akhlak dengan akhlak kepada orang tua siswa MTs Darul Hikmah
Menganti Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015, melalui data yang diperoleh
dari responden melalui daftar angket. Setelah diketahui data-data tersebut dihitung
Jika ro sama dengan atau lebih besar dari pada rtabel, maka hipotesis
alternatif (Ha) disetujui atau diterima atau terbukti ada kebenarannya. Berarti
korelasi negatif yang signifikan. Sebaliknya hipotesis nihil (Ho) tidak dapat
disetujui atau tidak dapat diterima atau tidak terbukti kebenaranya. Ini berarti
bahwa hipotesa nihil menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan
Y itu salah.2
nilai dan koefesien korelasi (rxy) dengan nilai r dalam tabel (r tabel) pada taraf
signifikan 5% maupun 1%. Adapun untuk mengetahui apakah nilai rxy tersebut
2
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada,, 1995),
hlm 182.
60
signifikan atau tidak adalah dengan menunjukkan atau menguji taraf signifikan
siswa Kepada orang Tua di MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara
r observasi = 0,553
dalam tabel), ini berarti hasilnya adalah signifikan atau ada pengaruh positif.
siswa Kepada orang Tua di MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara
r observasi = 0,553
tabel), ini berarti hasilnya adalah signifikan atau ada korelasi positif.
1%, maka hasil yang diperoleh adalah rxy (hasil penelitian) lebih besar
hasilnya dari pada r dalam tabel. Jadi hipotesis yang telah diajukan dalam
kebenaranya. Hal ini berarti bahwa semakin baik Hasil belajar Kognitif
61
Aqidah Akhlaq siswa , maka akan semakin meningkat Akhlaq Siswa kepada
orang tua di MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara Tahun Pelajaran
Aqidah Akhlaq siswa, maka akan semakin menurun Akhlaq Siswa kepada
orang tua siswa MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara Tahun
Pelajaran 2014/2015.
= 0,306 x 100
= 30,61 %
tersebut diatas, dapat dilihat pada tabel penafsiran akan besarnya koefisien
TABEL. 4.8
Aqidah Akhlaq berkorelasi cukup terhadap Akhlaq Siswa Kepada Orang Tua
D. Keterbatasan Penelitian
Hasil apapun yang telah dilakukan secara optimal oleh peneliti, disadari
berikut:
perempuan. Sehingga hasil yang diperoleh tidak bisa dijelaskan secara spesifik
2. Kriteria responden dalam penelitian ini adalah siswa secara perorangan, dalam
hal inipun perlakuan olah data dan analisisnya tidak dibedakan sehingga hasil
3. Angket dalam penelitian ini disebarkan secara acak (tidak khusus kepada siswa
yang mempunyai hasil belajar yang baik), sehingga tidak semua responden
salah satu rumusan masalah dalam penelitian ini. Hal ini berkorelasi pada
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan teori dan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab-
1. Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa MTs Darul Hikmah Menganti Kedung
2. Akhlak Kepada Orang Tua Siswa MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara
Tahun Pelajaran 2014/2015, yang berkategori sangat baik ada 11 siswa atau
36,7% karena terletak diantara interval 100-125, dan berkategori baik ada 19
siswa atau 63,3% karena terletak diantara interval 75-99, dari 30 siswa.
3. Dari analisis uji hipotesis Siswa MTs Darul Hikmah Menganti Kedung Jepara
0,553 dan pada taraf 5% dengan nilai 0,361 dan juga pada taraf 1% dengan
nilai: 0,463. Maka dapat disimpulkan bahwa ro lebih besar dari pada r tabel, ini
berarti benar-benar ada korelasi yang signifikan antara Hasil Belajar Aqidah
Akhlaq dengan Akhlaq Siswa Kepada Orang Tua di MTs Darul Hikmah
diterima kebenaranya karena Ho lebih besar dari pada Ha dengan nilai 0,553 >
0,361 dan 0,463. Hal ini berarti bahwa semakin baik Hasil belajar Aqidah
Akhlaq, maka akan semakin baik Akhlaq Siswa kepada orang tua di MTs
63
64
pula sebaliknya semakin jelek Hasil belajar Aqidah Akhlaq, maka akan
semakin menurun Akhlaq Siswa kepada orang tua di MTs Darul Hikmah
B. Saran
prestasi belajar dan mengamalkan Ilmu Agama Islam yang didapat disekolah
3. Siswa
Siswa hendaknya selalu aktif dan rajin dalam belajar dan membiasakan
membaca Al-qur’an, taat kepada nasihat Bapak dan Ibu guru disekolah,
berperilaku yang baik, aktif menjalankan ibadah salat, disiplin, serta menaati
65
semua tata tertib disekolah sehingga kelak menjadi manusia yang berguna
C. Kata Penutup
menyelesaikan skripsi ini. Menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
Menyadari akan keterbatasan kemampuan penulis maka dalam skripsi ini banyak
kekurangannya dan penulis berharap saran dan kritikan yang membangun dari
dan berhasil dalam mendidik siswanya sehingga kelak menjadi orang yang
bermanfaat bagi diri penulis khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya, dan
dengan hati yang terbuka kepada semua pihak penulis berharap kritik dan saran
Descriptive Statistics
Correlations
hasilbelajar akhlaksiswa
**
hasilbelajar Pearson Correlation 1 .553
N 30 30
**
akhlaksiswa Pearson Correlation .553 1
N 30 30
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
hasilbelajar 81.2000 4.49060 30
akhlaksiswa 107.7333 4.61581 30
Correlations
Hasil belajar
akhlaksiswa
Kognitif
Hasil belajar Pearson Correlation 1 .553**
Kognitif Sig. (2-tailed) .002
Akidah-akhlak Sum of Squares and 584.800 332.600
Cross-products
Covariance 20.166 11.469
N 30 30
Akhlak siswa Pearson Correlation .553** 1
Sig. (2-tailed) .002
Sum of Squares and 332.600 617.867
Cross-products
Covariance 11.469 21.306
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
REKAP LEGGER NILAI KOGNITIF
MAPEL AKIDAH-AKHLAK SISWA MTS DARUL HIKMAH
MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Nilai Hasil PAI
No Nama Responden
HARIAN MID SMTR SMTR NILAI
1 Nikmatus Saadah 75 80 80 78
2 Yunizatus Zahra 85 90 80 85
3 Erina Maulidya 85 90 75 83
4 Feni Anggra 85 90 80 85
5 Intan Firdaus 85 90 85 87
6 Uswatun Hasanah 75 80 70 75
7 Daniela Arnesti 75 80 70 75
8 Af’an Rozaq 85 90 70 80
9 Hasan Alfarizki 90 90 80 87
10 Elsa Aprilia 75 80 80 78
11 Lusi Martina 85 90 90 88
12 Rika Herlina 75 80 70 75
13 Riska Listiyo 85 90 70 80
14 Rizki Catur 85 90 90 88
15 Afa Ananda 85 90 70 80
16 Nur Indah 75 80 70 75
17 Putri Qurotul Aini 85 90 70 80
18 Yusria Lusiana 85 90 70 80
19 Oktavida Lismaya 75 80 70 75
20 Fifin Intan 85 90 70 80
21 Hesti Nur 85 90 70 80
22 Nurma Yuliana 85 90 75 83
23 Vera Anjar Sari 85 90 85 87
24 SHolikhatun 85 90 85 87
25 Aninda Susiana 85 90 70 80
26 Anis Fitriana 75 80 80 78
27 Rofi’ah 75 80 70 75
28 Nor Rokhmah 85 90 80 85
29 Dian Alfira 85 90 85 87
30 Mubarokatur Rofi’ah 85 90 70 80
Mengetahui: