Anda di halaman 1dari 21

4 STEP MODEL RINGKAS

Oleh :
Risdiyanto
Model
 Model adalah merupakan representasi dari realita
(dengan cara sederhana, mudah murah, dan
informatif).
• Miniature,
• Maket,
• Prototype, dsb

• Peta kontur,
• Peta jalan, dsb

• Secara umum model matematis dapat dirumuskan


sebagai y=f (x), y = peubah tak-bebas; x =
peubah bebas.
Tes/Pengujian Model
 Uji Kecukupan Data
 Uji Korelasi
 Uji Linearitas
 Uji Fitness/Kesesuaian
Uji Kecukupan Data
 Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui pola fungsi dari
data yang sesungguhnya, sehingga tidak ada keraguan
terhadap fungsi tersebut.
Y-Axis

Y-Axis
Y-Axis

Y-Axis

CV 2 Z 2
N=
E2

Jumlah data yang


Jumlah data yg “sedikit”
“cukup” akan
akan mengakibatkan
memberikan gambaran
intepretsi kecenderungan
yang jelas tentang
X-Axis X-Axis pola tidak akurat
kecenderungan pola data
Uji Korelasi (1)
 Untuk menentukan tingkat korelasi antara variabel
bebas dan variabel tak bebas, serta korelasi
antara variabel bebas satu dengan variabel bebas
yang lain.

N .  X i Yi −  X i  Yi
r=
 2

N  X i −  X i N  Yi −  Yi
2 2 2

Uji Korelasi (2)
 Jika ada sebuah fungsi y = f(x), maka korelasi
yang dapat muncul adalah
r =1 y mempunyai korelasi positif terhadap x
dimana setiap x bertambah maka y akan bertambah.
 r = -1 y mempunyai korelasi negatif terhadap x
dimana setiap x bertambah maka y akan berkurang.
r = 0 y tidak mempunyai korelasi terhadap x
dimana setiap x bertambah maka y tidak tentu.
Uji Linearitas
❑ Uji linearitas digunakan

Y-Axis
untuk mengetahui
aproksimasi dari
sekumpulan data,
aproksimasi data dapat
berupa persamaan linear
atau persamaan non- Non-
Linear
linear.
Linear

X-Axis
Uji Fitness/Kesesuaian
 Uji kesesuaian

Y-Axis
digunakan biasanya Kelompok
Data 1
unruk menentukan
kelompok data mana
yang akan digunakan. ŷi

Kelompok
yi Data 2
n
min S = 
l=1
( yi − yˆ i ) 2

X-Axis
Least Square vs MaxLikelihood
 Beberapa kasus kesesuain data tidak dapat
diterangkan secara mutlak dengan Uji Least Square
Moda Kasus I Pemilih Kasus II Pemilih
A 1.100.000,- 50% 100.000,- 10%
B 1.050.000,- 50% 50.000,- 90%
Selisih 50.000,- 50.000,-

y1 y 2 yi
Maks =  Pi → L = x x...x
i yˆ1 yˆ 2 yˆ i
“Uji harus dilakukan sequential tidak
boleh ada yang gagal kecuali Uji
Linearitas”
Model 4 tahap (Four Step Model)
•Trip Generation : bangkitan (trip production) dan tarikan pergerakan (trip attraction). Bangkitan
tergantung dari tipe tata guna tanah dan intensitas aktifitas

•Trip Distribution : dari mana mau ke mana. Bergantung dari intensitas tata guna tanah dan
spatial separation

•Modal Split : Pemilihan moda


•Traffic Assignment : Pembebanan jaringan
PROSES PEMODELAN DAN PREDIKSI PERMINTAAN ARUS LALU
LINTAS
TAHUN DASAR MODEL JARINGAN JALAN TAHUN RENCANA

DATA ROAD INVENTORY DAN ▪RENCANA PENGEMBANGAN JALAN “COMMITED”


SURVAI LAPANGAN ▪USULAN PENGEMBANGAN JARINGAN MASA DATANG

JARINGAN JALAN JARINGAN JALAN


TAHUN DASAR TAHUN RENCANA

ANALISA SOSIO-EKONOMI

DATA HISTORIS TREND SCENARIO PROYEKSI SOSIO-EKONOMI


SOSIO-EKONOMI DI TAHUN RENCANA

KALIBRASI MODEL LALU LINTAS PROYEKSI PERMINTAAN LALU LINTAS


DATA
MATRIKS OD AWAL DARI SOSIO-EKONOMI
SURVAI TAHUN DASAR PROYEKSI SOSIO-EKONOMI
RSI-OD
PADA
TAHUN RENCANA

KALIBRASI TRIPS ENDS


MATRIKS OD (BANGKITAN DAN KALIBRASI MODEL TRIP MODEL TRIP ENDS DI
TAHUN DASAR TARIKAN ) GENERATION TRIP GENERATION TAHUN RENCANA
JARINGAN JALAN
TAHUN RENCANA

TRAFFIC COUNT SURVEY


POLA KALIBRASI MODEL MODEL MATRIKS OD
PERGERAKAN TRIP DISTRIBUTION TRIP DISTRIBUTION TAHUN RENCANA

PEMBEBANAN LALU LINTAS


PEBEBANAN LALU LINTAS PEBEBANAN LALU LINTAS
TAHUN DASAR TAHUN RENCANA

•IDENTIFIKAASI PERMASALAHAN •DESAIN DAN PRASARANAN JALAN


•USULAN PERBAIKAN •TEST KONDISI “DENGAN” DAN “TANPA PROYEK”
TRIP GENERATION

4 3
Pusat Zona
5 6 7
● ● ●
Simpul (node)

8● ●9

Ruas Jalan (link)


10
● ● ● 2
11 12
Penghubung
1
Pusat Zona
Batas Zona

Garis Kordon
(Cordon-Line)

Pembentukan zone wilayah studi


9,027 9,028
9,018
9,016

9,019
9,017

9,015

9,023
9,014
9,013 9,011 9,022
9,010 9,020
9,005
9,009
9,030
9,012
9,008 9,021
9,007
9,026

9,006

9,029
Fungsi Jalan: 9,004

A 9,001
K1
K2
K3
9,002
9,024 9,025 9,021

9,031
9,003
Trip Generation
• Beberapa tata guna tanah menghasilkan lalu
lintas yang berbeda dengan tata guna tanah
lainnya
• Tata guna tanah yang berbeda akan
menghasilkan moda lalu lintas yang berbeda
dan juga waktu pergerakan yang berbeda
• Besarnya trip generation juga dipengaruhi
oleh tingkat aktifitas pada suatu tata guna
tanah yang sama. Ukuran aktifitas disini salah
satunya adalah pada kepadatan pemukiman
1 2 3 Oi

1 - 70 10 80

2 60 - 90 150

3 40 80 - 120 Pertumbuhan lalu lintas


Dd 100 150 100 350

1 2 3 Oi

1 - 77 11 88

2 68 - 99 167

3 44 88 - 132

Dd 112 165 110 387


MODAL SPLIT : pemilihan moda
berapa persen memakai angkutan mobil, berapa persen
menggunakan bus, dsb
• Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi
orang yang akan menggunakan setiap moda. Proses ini
dilakukan dengan maksud untuk mengkalibrasi model
pemilihan moda pada tahun dasar dengan mengetahui
peubah bebas (atribut) yang mempengaruhi pemilihan moda
tersebut. Setelah dilakukan proses kalibrasi, model dapat
digunakan untuk meramalkan pemilihan moda dengan
menggunakan nilai peubah bebas (atribut) untuk masa
mendatang
• Pemilihan moda sangat sulit dimodel, walaupun hanya dua
buah moda yang akan digunakan (umum atau pribadi). Ini
disebabkan karena banyak faktor yang sulit dikuantifikasi
misal kenyamanan, keamanan, keandalan, atau ketersediaan
mobil pada saat diperlukan.
TRIP ASSIGNMENT
Validasi :
membandingkan output hasil program dengan hasil survei
lapangan

volume lalin
lapangan

volume lalin hasil


program

Anda mungkin juga menyukai