Anda di halaman 1dari 5

KORELASI

Kekuatan hubungan Korelasi



Kekuatan hubungan diukur dengan suatu nilai disebut Koefisien Korelasi. Nilai koefisien
korelasi ini paling sedikit ! dan paling besar !" #adi #ika $ r % Koefisien korelasi" &aka nilai r dapat
din'atakan sbb (
!)r)!
Artin'a (

r % !" hubungan antara * dan + se&purna dan positif , &endekati !" 'aitu hubungan sangat kuat dan
positif.

r % !" hubungan antara * dan + se&purna dan Negatif , &endekati !" 'aitu hubungan sangat
kuat dan negati-e

r % /" hubungan * dan + le&ah sekali atau tidak ada hubungan.

m produksinya. Berikut ini adalah Tabel tentang jumlah absensi tenaga kerja dengan tingkat
kerusakan.
Berdasarkan Contoh kasus dan Tabel diatas, maka kita dapat membuat Scatter Diagramnya
mengikuti langkah-langkah yang telah disebutkan diatas tadi.

Langkah 1 – Pengumpulan data


Seperti yang telah ditampilkan dalam tabel diatas dengan pasangan data sebanyak 30 data (n =
30)

Langkah 2 – Pembuatan Sumbu Vertikal dan Sumber Horizontal

Sumbu Horizontal : Nilai Maksimum untuk Absensi adalah 6 dan Minimumnya adalah 1
Sumbu Vertikal : Nilai Maksimum untuk tingkat kerusakan adalah 5,6 dan Minimumnya adalah
0,7

Catatan :

 Agar bentuk grafik lebih bagus, kita dapat lebihkan batas skala maksimum dan minimum
 Jika yang diuji adalah hubungannya dengan kualitas, maka tingkat kerusakan lebih baik
diletakkan pada sumbu Vertikal.

Langkah 3 – Penebaran Data (Data Plotting)

Lakukan Penebaran data sesuai dengan tabel diatas dengan cara menggambarkan titik-titk X dan
Y.

Langkah 4 – Pemberian Informasi

Berikanlah informasi dan Judul Scatter Diagram seperti contoh dibawah ini:
Judul Scatter Diagram     : Hubungan antara Absensi dengan Tingkat Kerusakan
Banyak pasangan data     : n = 30
Judul dan unit pengukuran  :
Sumbu Vertikal      = Tingkat Kerusakan (%),
Sumbu Horizontal = Jumlah Absensi (Orang)
Interval waktu : 01 ~ 30 November 2012
Nama Pembuat / Penanggung : Dickson Kho
 

Cara Membaca Scatter Diagram :

Dari bentuk grafik yang dihasilkan, maka grafik dari Scatter Diagram diatas dinyatakan
memiliki hubungan Positif  (korelasi Positif) yang artinya Makin Tinggi Jumlah Absensi Tenaga
Kerja akan mengakibatkan tingkat kerusakan yang makin tinggi pula. Jadi jika ingin
mengurangi tingkat kerusakan produk, salah satu tindakan yang harus dilakukan adalah
mengurangi tingkat absensi tenaga kerja.

POLA SCATTER DIAGRAM


Terdapat 3 pola dalam Scatter Diagram yaitu :

1. POLA POSITIF SCATTER DIAGRAM

Yaitu Pola yang menunjukkan hubungan atau korelasi positif di antara Variabel X dan Variabel
Y dimana nilai-nilai besar dari Variabel X berhubungan dengan nilai-nilai besarnya Variabel Y,
sedangkan nilai-nilai kecil variabel X berhubungan dengan nilai-nilai kecil Variabel Y.

2. POLA NEGATIF SCATTER DIAGRAM


Yaitu pola yang menunjukkan hubungan atau korelasi negative di antara Variabel X dan
Variabel Y dimana nilai-nilai besar Variabel X berhubungan dengan nilai-nilai kecil Variabel Y
sedangkan nilai-nilai kecil Variabel X berhubungan dengan nilai-nilai besar Variabel X.

3. POLA TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN (TIDAK BERKORELASI)

Yaitu Pola yang berkemungkinan tidak memiliki hubungan karena tidak ada kecenderungan
nilai-nilai tertentu pada variabel X terhadap nilai-nilai tertentu pada Variabel Y.

Berikut ini gambar 3 Jenis pola dalam menilai hubungan atau korelasi antara pasangan data X
dan Y :

Anda mungkin juga menyukai