Anda di halaman 1dari 1

Anonim. (2005). Les chants anti PSG.

Diakses melalui
https://fandelom04.skyrock.com/110669370-Les-chants-anti-PSG.html pada
tanggal 26 Juni 2022.

Arisnawati, N. (2020). GAYA BAHASA SINDIRAN SEBAGAI BENTUK


KOMUNIKASI TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA LAIYOLO. MEDAN
MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan Dan Kesastraan, 18(2), 136.
https://doi.org/10.26499/mm.v18i2.2314

Cahyanti, A. S. (2020). Analisis Penggunaan Kalimat Sarkasme oleh Netizen di Media


Sosial Instagram. Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya,
4(2), 186-195.

Chaer, Abdul. (1994). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Ibrahim, N. A., & Yusof, M. (2020). Sindiran dalam Media Sosial: Perspektif Lakuan
Bahasa (The Irony in Media Social: The Speech Act Perspective). Jurnal
Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 36(2), 269–288.
https://doi.org/10.17576/jkmjc-2020-3602-16

Keraf, G. (2009). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Munsyi. (2011). Bahasa Sindiran. Retrieved from www.adap.com.my/info.php?id=271

Nafinuddin, S. (2020). Pengantar Semantik (Pengertian, Hakikat, dan Jenis). OSF


Preprints. https://doi.org/10.31219/osf.io/b8ws3

Official, V. (2019). SINGA NYA JADI KUCING MEONG MEONG, PERSIB VS PERSIJA
[Video] Diakses melalui https://www.youtube.com/watch?v=7Tvu-wDlq-I pada
tanggal 26 Juni 2022.

Searle,  J.  R.  (1969).  Speech  acts  an  essay  in  the  philosophy  of  language. 
Cambridge:  Cambridge University Press

Setyawati, Candra Dewi. (2013). Kalimat Sindiran Bahasa Jawa di Yogyakarta. Skripsi.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Sugono, D. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Sumarsono dan Paina Partana. (2002). Sosiolinguistik. Yogyakarta: SABDA. 

Wijayanti, Priska. (2016). Status Sindiran dalam Media Sosial Twitter. Skripsi. Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Za’ba. (1965). Ilmu mengarang Melayu: Bagi pergunaan guru-guru dan murid-murid
darjah tinggi di sekolah menengah dan penuntut-penuntut di Maktab Latehan
Guru. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. 

Anda mungkin juga menyukai