Masnani, S. W. (2018). Kata Serapan Bahasa Arab dalam Perubahannya dalam Bahasa
Bugis. Nady Al-Adab, 5(1), 45–51.
Muin, M., & Sulfasyah, S. (2018). Penggunaan Teori Monitor Krashen Dalam Pembelajaran
Bahasa Daerah Bugis Sebagai Upaya Pelestarian Bahasa Daerah. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan, 1(1).
Nursalam, 2016, & Fallis, A. . (2013). Penggunaan Teori Monitor Krashen Dalam
Pembelajaran Bahasa Daerah Bugis Sebagai Upaya Pelestarian Bahasa Daerah. Journal
of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Pantu, A. (2014). Pengaruh Bahasa Arab Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia. ULUL
ALBAB Jurnal Studi Islam, 15(1), 97–114.
perawati. (2020). Interferensi Bahasa Bugis Dialeg Wajo Terhadap Penggunaan Bahasa
Indonesia Lisan Di Desa Torue Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong. 5(2),
53–59.
Rabiah, S. (2013). Revitalisasi Bahasa Daerah Makassar Melalui Pengembangan Bahan Ajar
Bahasa Makassar Sebagai Muatan Lokal. Dinamika Ilmu, 13(1), 51–66.
Rahman, N. (2014). Sejarah dan dinamika perkembangan huruf lontaraq di Sulawesi selatan.
International Workshop on Endangered Scripts of Island Southeast Asia, Tokyo
University of Foreign Studies.
Siti Hadrawati, T., Nazari, N., & Fadlan, A. (2020). Bahasa Daerah (Bugis) yang digunakan
Orang Tua Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia Bagi Anak Usia 5-6 Tahun RT
01 Kec. Sadu Kab. Tanjung Jabung Timur. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Kapojos, S. M., & Wijaya, H. (2018). MENGENAL BUDAYA SUKU BUGIS. Jurnal
Lembaga STAKN Kupang| MATHETEUO Vol, 6(2), 153.
Koolhof, S. (2007). Sureq, Lontaraq, Toloq: Manuskrip dan Ragam Sastera Bugis. Sari
(ATMA), 25, 171–186.
Mattulada, L. (1985). Satu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Cet.
II.
Pelras, C. (2006). Manusia Bugis (terjemahan Abdul Rahman Abu, dkk). Jakarta: Nalar
Bekerjasama Dengan Forum Jakarta-Paris EFEO.
Reid, A. (1992). Southes Asia in the Age of Commerce 1640-1680. Terj. Muchtar
Pabottingi. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga, 1450–1680.
Teng, M. B. A. (2015). Filsafat dan Sastra Lokal (Bugis) dalam Perspektif Sejarah.
Sikki, dkk. 1988. Tata Bahasa Bugis. Makassar : Universitas Negeri Makassar
1
Lauder, M. R. REEVALUASI KONSEP PEMILAH BAHASA DAN DIALEK UNTUK
BAHASA NUSANTARA.Makara Hum. Behav. Stud. Asia (2002)
doi:10.7454/mssh.v6i1.31.
Shubhi, M. Distribusi dan Pemetaan Bentuk dan Jenis Karya Sastra yang Tumbuh dan
Berkembang pada Masyarakat Tutur Bahasa Sasak di Kabupaten Dompu dan Bima.
198 (2008).
Inovasi Fonologis dan Variasi Leksikal dalam Bahasa Bugis Dialek Sinjai. Parol. J. Linguist.
Educ. (2014) doi:10.14710/parole.v3i2Okt.5505.
Alwi, Hasan, Dkk. 2003.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta:
Balai Pustaka.
Hidayat, Syamsul. 2007. Intisari Kata Bahasa Indonesia. Surabaya: Apolo Surabaya.
https://petabahasa.kemdikbud.go.id/infobahasa.php?idb=172
Sugono, Dendy. 2008. Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa,
Departemen Pendidikan Nasional
Abidin, Zainal. 1985. Wajo Pada Abad XV-XVI, Suatu Penggalian Sejarah
Terpendam Sulawesi Selatan dari Lontar. Bandung,
Alumni
Coulmas, Florian. 1989. The Writing System of the World. New York: Basil
Blackwell.
Ibda, H. (2017). Urgensi pemertahanan bahasa ibu di sekolah dasar. Dipetik 2020,
dari ejournal.iainsurakarta.: https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pemertahanan+bahasa+bugis&oq=pemer
tahanan+bahasa+