Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

Andyani, N., Saddhono, K., & Mujyanto, Yant. (2016). Peningkatan Kemampuan Menulis
Teks Eksplanasi dengan Menggunakan Media Audiovisual pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan
Pengajarannya, 4(2), 161-174. ISSN I2302-6405
Ariningsih, N. E., Sumarwati, & Saddhono, K., (2012). Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 1(1), 40-53. ISSN I2302-6405
Cahyaningrum, F., Andayani, & Saddhono, K. (2018). Peningkatan Keterampilan Menulis
Argumentasi Melalui Model Think Pair Share dan Media Audiovisual pada Siswa Kelas
X-10 SMA Negeri Kebakkramat. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 3(1), 44-55. DOI :
10.24832/jpnk.v3i1.605

Hakim, Arief. (2005). Kiat Menulis Artikel Media. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.
Helaluddin. (2016). Penerapan Strategi ‘Catalisting’ dalam Menulis Paragraf Prosedural.
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(2), 216-228.
DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v3i2.5185
Indriyastuti, A. (2018). Peningkatan Keterampilan Menulis Descriptive Text dengan Menggunakan
Media Magic Cord pada Mata Pelajaran Bahsa Inggris di Kelas X. Lensa: Kajian Kebahasaan,
Kesusastraan, dan Budaya, 8(1), 56-74. DOI: https://doi.org/10.26714/lensa.8.1.2018.56-74

Jalaluddin & Napitupulu F. D. (2016). Low-Stake Writing For The Short-Paragraph Writing Skill Of
Semester Five Students Of Amik Tunas Bangsa Pematangsiantar. IOSR Journal of Research &
Method in Education (IOSR-JRME), 6(2), 1-5. DOI: 10.9790/738806210105.

Keraf, Gorys. (2001). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kosasih. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya.
Mahargyani, A. D., Waluyo, H., & Saddhono K. (2012). Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi
dengan Menggunakan Metode Field Trip pada Siswa Sekolah Dasar. BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 1(1), 138162. ISSN I2302-6405.

Muluneh, T. K. (2018). Improving Students’ Paragraph Writing Skill through Task-Based


Approach. Arts and Social Sciences Journal, 9(3), 1-4. DOI: 10.4172/2151-
6200.1000351

Mulyati. (2015). Terampil Berbahasa Indonesia untuk Pergurun Tinggi. Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP.
Munirah & Hardian. (-), Pengaruh Kemampuan Kosakata dan Struktur Kalimat Terhadap
Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra, 16(1), 78-87. DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
Munirah. (2017). The Effectiveness of Concept Sentence Model toward Writing Skill of Persuasive
Paragraph. Theory and Practice in Language Studies, 7(2), 112-121. DOI:
http://dx.doi.org/10.17507/tpls.0702.04

Murtono. (2010). Menuju Kemahiran Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press.


Nasution, I. W., Manurung, B., & Gultom T., (2017). Comparison of Metacognitive and
Scientific Writing Skills of Students at Ecology Topic Learned by Project-Based
Learning and Guided Discovery Learning Models. International Journal of Humanities
Social Sciences and Education (IJHSSE),
4(11), 159-166. http://dx.doi.org/10.20431/2349-0381.0411018

Oktaria, Dinari., Andayani, & Saddhono K. (2017). Penguasaan Kalimat Efektif sebagai Kunci
Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi. Metalingua, 15(2), 165-177.

Sari, Kartika., Zuela, M. S., & Boeriswati Endry. (2017). Keterampilan Membaca Cepat melalui
Metode Resitasi. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(2), 79-88. DOI: doi.org/10.21009/JPD.082.08

Sugono, D. (2009). Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Suladi. (2014). Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Sulistyo., Tri, E., & Suhita, R. (2015). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Surakarta:
UPT UNS Press.

Suriasumantri, J. (2005). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Sutama, I M. (2016). Pembelajaran Menulis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


Tarigan, H. (1986). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Tarsito.
Wijayanto, A. (2006). Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Gramedia.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan

Kalimat yang membangun sebuah paragraf dapat dikelompokkan atas dua, yaitu kalimat topik dan
kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Yang kalimat oleh kalimat penjelas adalah unsur yang
terdapat pada kalimat topik atau kalimat penjelas lainnya. Unsur-unsur yang menyatakan itu adalah
subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan, atau gubungan unsur. Dalam sebuah paragraf,
dalam hal ini paragraf deduktif (kalimat topiknya berada pada awal paragraf atau pada kalimat
pertama), unsur yang di- jelaskan oleh kalimat penjelas dapat terdapat pada kalimat topik saja dan
dapat pula terdapat pada kalimat topik dan kalimat pen- jelas lainnya. Unsur 'yang' kalimat penjelas
yang lebih banyak adalah subjek, lalu disusul objek, pelengkap, keterangan, dan gabungan unsur.
Temuan itu memberikan petunjuk bahwa gagasan utama dalam sebuah kalimat lebih terlihat pada
subjek dan akan lebih lanjut dalam kalimat berikutnya. Para penulis kadang-kadang dalam
mengungkapkan pikiran- nya tidak hanya pada satu, tetapi juga terfokus pada tidak lain. Oleh
karena itu, bagian yang menyatakan oleh seorang penulis dalam sebuah paragraf tidak hanya satu
unsur. Kemungkin- an unsur yang menyatakan itu dalam sebuah paragraf adalah subjek, objek;
subjek, predikat; subjek, pelengkap; subjek, nama; atau subjek, dan objek. Yang selalu disajikan
oleh kalimat pen- jelas adalah unsur subjek

Ukara ingkang yasa setunggaling paragraf angsal dipunperangaken inggil kalih, inggih menika ukara
topik lan ukara penjelas utawi ukara pendukung. Ingkang ukara dening ukara penjelas inggih menika
unsur ingkang wonten ing ukanten topik utawi ukanten penjelas sanesipun. unsur-unsur ingkang
nyatakaken menika inggih menika subjek, predikat, objek, pelengkap, katrangan , utawi gubungan
unsur. lebet setunggaling paragraf, lebeting bab menika paragraf deduktif (ukara topikipun wonten
ing awal paragraf utawi ing ukara pertami), unsur ingkang dipunjlentrehaken dening ukanten
penjelas angsal wonten ing ukanten topik mawon lan angsal ugi wonten ing ukanten topik lan
ukanten pen-jelas sanesipun.

unsur 'ingkang' ukanten penjelas ingkang langkung[MIYOS] kathah inggih punika[MENIKA] subjek,
lajeng dipunsusul objek, pelengkap, katrangan , lan gabungan unsur. panggihan puniku[MENIKA]
nyukani[MARINGAKEN] pitedah menawi gagasan utami lebet setunggaling ukanten langkung[MIYOS]
ketingal[KEPRIKSAN] ing subjek lan ajeng[badhe] langkung[MIYOS] lajeng lebeting ukanten
salajengipun. para penulis kadang-kadang lebet medharaken pamanahipun[PANGGALIHIPUN]
mboten namung[naming] ing setunggal, nanging ugi terfokus ing mboten sanes. pramila, perangan
ingkang nyatakaken dening setunggaling tiyang penulis lebet setunggaling paragraf mboten
namung[naming] setunggal unsur. kemungkin-an unsur ingkang nyatakaken puniku[MENIKA] lebet
setunggaling paragraf inggih punika[MENIKA] subjek, objek; subjek, predikat; subjek, pelengkap;
subjek, nami[ASMA]; utawi subjek, lan objek. ingkang tansah dipunsajikaken dening ukanten pen-
jelas inggih punika[MENIKA] unsur subjek

Anda mungkin juga menyukai