Anda di halaman 1dari 5

PENYAJIAN GAMBAR GRAFIK TABEL DAN

SKEMA

Dosen Pengampu : Humaidi, M.Pd.I

Disusun Oleh

ABDURRAHMAN

STAI SYAICHONA MOH. CHOLIL BANGKALAN

HUKUM PIDANA ISLAM

BANGKALAN

2023

i
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
PEMBAHASAN....................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................3

ii
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tata Bahasa Indonesia


Tata Bahasa merupakan jenis kaidah bahasa yang mengatur kriteria
penggunaan kata dan kalimati (Purwito, 2016) .Kedudukan kajian tata bahasa
merupakan yang utama dalam pembelajaran bahasa, khususnya pada pendekatan
structuralii (Krissandi, 2017) Tata bahasa merupakan bahan kajian bagi para
pengajar dan pembelajar Bahasaiii (Pangesti, 2017) Sementara itu, pada abad ke-
16 dan ke-17 yang merupakan Abad Pencerahan, para sarjana banyak mengkaji
mengenai pembahasan, penyusunan dan perbandingan tata Bahasa iv (Nasution,
2017) Tata bahasa juga merupakan salah satu permasalahan utama dalam kegiatan
pembelajaran membaca dan menulisv (Mcaryus, 2019)
Dalam bahasa Indonesia, tata bahasa meliputi aturan tentang fonologi,
morfologi, sintaksis, semantik, dan etimologi. Kajian tata bahasa merupakan
komponen penting dari pembelajaran bahasa, terutama pendekatan struktural.
Para pengajar dan pembelajar bahasa dapat menggunakannya sebagai bahan
penelitian.
Morphology, cabang ilmu linguistik yang mempelajari susunan atau
bagianbagian kata secara gramatikal, adalah asal dari istilah "morfologi". Pada
awalnya, disiplin ilmu ini disebut morphemics, yang berarti studi tentang
morfem. Namun, istilah morfologi menjadi lebih populer seiring dengan
perkembangan dan dinamika bahasa.
Sebenarnya, kata "morfologi" berasal dari bahasa Yunani, dari gabungan kata
"morphe", yang berarti "bentuk," dan "logos", yang berarti "ilmu" (Ralibi,
1982:363). Dalam bahasa Yunani, bunyi /o/ di antara dua kata adalah gejala
umum. Misalnya, hubungan antara kata "psyche" dan "logos" mengarah pada
"psikologi", "fon" dan "fonologi", dan sebagainya memiliki gejala yang hampir
identik. Mungkin lebih mudah untuk memahami morfologi melalui rujukan
etimologis. untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
Kata "fonologi" berasal dari gabungan kata "fon", yang berarti "bunyi," dan
"logi", yang berarti "pengetahuan." Oleh karena itu, kata "fonologi" dapat

1
diartikan sebagai "ilmu tentang bunyi". Namun, seperti yang dinyatakan oleh
Chaer (2015, hlm. 1), fonologi adalah bagian dari linguistik yang mempelajari,
membicarakan, dan menganalisis bunyi ujaran yang dibuat oleh alat ucap
manusia.
Bunyi bahasa, sebagai bagian terkecil dari ucapan, bersama dengan
"kombinasi" bunyi yang menghasilkan suku kata, serta elemen suprasegmental
seperti tekanan, nada, hentian, dan durasi, adalah subjek penelitian fonologi,
menurut Chaer (2015, hlm. 5). Di sini, fokusnya adalah fonologi sebagai bidang
yang mempelajari bahasa secara khusus, khususnya subdisiplin fonemik
(misalnya fonologi Bahasa Indonesia), karena subdisiplin ini memiliki hubungan
langsung dengan bahasa secara keseluruhan, sementara fonologi dari sisi
fonetiknya memiliki hubungan dengan kesehatan dan fisika (bunyi tanpa makna).

2
DAFTAR PUSTAKA

Purwito, dkk. (2016). Cinta Bahasa Indonesia, Cinta Tanah Air. Yogyakarta:
Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
Krissandi, A. D. S., Widharyanto, B., dan Dewi, R. P. (2017). Diman, Thomas, ed.
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SD: Pendekatan dan Teknis.
Bekasi: Penerbit Media Maxima.
Pangesti, Fida (2017). "Tata Bahasa Komunikatif dalam Pembelajaran BIPA
Kelas Pemula (A1)". Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa
Indonesia bagi Penutur Asing.
Nasution, Sahkholid (2017). Kholison, Moh., ed. Pengantar Linguistik Bahasa
Arab Sidoarjo: CV. Lisan Arabi.
Macaryus, S., dkk., ed. (2019). Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya dalam
Perspektif Masyarakat 5.0. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta dan HISKI Komisariat UST-UTY. (2015).
Linguistik umum.
Jakarta: RinekaCipta.

Chaer, Abdul. (2015). Linguistik umum. Jakarta: RinekaCipta.

i
Purwito, dkk. (2016). Cinta Bahasa Indonesia, Cinta Tanah Air (PDF). Yogyakarta: Badan Penerbit
ISI Yogyakarta. hlm. 20. ISBN 978-602-6509-02-4. ii Krissandi, A. D. S., Widharyanto, B., dan Dewi,
R. P. (2017). Diman, Thomas, ed. Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SD: Pendekatan dan
Teknis (PDF). Bekasi: Penerbit Media Maxima. hlm.
2. ISBN 978-602-8847-87-2. iii Pangesti, Fida (2017). "Tata Bahasa Komunikatif dalam
Pembelajaran BIPA Kelas Pemula (A1)" (PDF). Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa
Indonesia bagi Penutur Asing. X: 162. iv Nasution, Sahkholid (2017). Kholison, Moh., ed.
Pengantar Linguistik Bahasa Arab (PDF).
Sidoarjo: CV. Lisan Arabi. hlm. 17–18. ISBN 978-602-70113-8-0.
v
Macaryus, S., dkk., ed. (2019). Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya dalam Perspektif
Masyarakat 5.0 (PDF). Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta dan HISKI Komisariat UST-UTY. hlm. 300. ISBN
978-602-356-262-6.

Anda mungkin juga menyukai