Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEKS SEBAGAI DASAR PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Dr. H. Marsono, M.Pd

Oleh:

Nama: Rini Khusyatun

NIM: 2306087

Kelas: 1C

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU (POLINDRA)

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Teks Sebagai Dasar Pembelajaran” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini berisi konsep teks sebagai dasar pembelajaran dengan


diklasifikasikan atas teks tunggal/genre mikro dan teks majemuk/genre makro. Tulisan
ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kita dari segi konsep teks, jenis teks, teks
akademik dan non akademik, serta pentingnya teks akademik.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu,
kritik dan saran dari Bapak Dr. H. Marsono, M.Pd sebagai Dosen Pengampu Bahasa
Indonesia selalu saya harapkan demi lebih baiknya makalah ini tak lupa saya ucapkan
terimakasih kepada orang tua saya dan teman-teman yang sudah membantu dalam
penyelesaian tugas ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Indramayu, 17 Oktober 2023

Rini Khusyatun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Teks Sebagai Bahasa Dasar Pembelajaran ............................................. 2


B. Jenis-jenis Teks .................................................................................................... 5
C. Teks Akademik Dan Non Akademik.................................................................... 8
D. Pentingnya Teks Akademik.................................................................................. 10

BAB III PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................................................. 12
B. Saran .................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran Bahasa Indonesia selalu bergerak dinamis mengikuti
perkembangan manusia sebagai pelaku. Bahasa berkembang mengikuti
pergerakan jaman. Pembelajaran berbasis teks dirumuskan sebagai formula efektif
untuk mensejajarkan pelaksanaan pendekatan ilmiah. Melalui teks, kemampuan
berpikir mahasiswa dapat dikembangkan.
Capaian pembelajaran Bahasa Indonesia pada setiap multijenjang mulai
pendidikan dasar sampai dengan menengah berorientasi secara konsisten untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia peserta didik, baik secara lisan
maupun tulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Reperesentasi penguasaan keterampilan berbahasa adalah kesanggupannya siswa
berpikir secara sistematis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Teks Sebagai Bahasa Dasar Pembelajaran?
2. Sebutkan Jenis-Jenis Teks!
3. Apa Itu Teks Akademik Dan Non Akademik?
4. Apa Pentingnya Teks Akademik?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Konsep Teks Sebagai Bahasa Dasar Pembelajaran
2. Mengetahui Jenis-Jenis Teks
3. Mengetahui Teks Akademik Dan Non Akademik
4. Mengetahui Pentingnya Teks Akademik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP TEKS SEBAGAI BAHASA DASAR PEMBELAJARAN


Dalam buku “Pembelajaran Keterampilan Berbahasa (Dengan Pendekatan
Komunikatif-Interaktif) tulisan Prof. Dr. Syukur Ghazali, M.Pd. dengan mengutip
banyak pernyataan para pakar yang membahas tentang konsep pembelajaran
bahasa yang berkaitan dengan teks. Seperti menurut Omaggio (dalam Ghazali,
2010:20) pada tingkat pemula tipe-tipe teks umum terfokus pada ujaran-ujaran
singkat yang diambil dari materi yang sudah tidak asing lagi (waktu, tanggal,
cuaca, nomor, pakaian). Pada tingkat lanjutan, terpusat pada teks-teks naratif
Sederhana dan percakapan-percakapan singkat secara berhadap-hadapan dalam
dialek standar. Pada tingkat mahir, isi materi meluas mencakup topik-topik yang
bersifat faktual (peristiwa-peristiwa terkini, politik, pendidikan, ekonomi, kuliah
akademik, laporan dan deskripsi).
Teks merupakan jalan menuju pemahaman tentang bahasa. Itu sebabnya, teks
merupakan bahasa yang berfungsi atau bahasa yang sedang melaksanakan tugas
tertentu dalam konteks situasi. Batasan tersebut mengandung pengertian bahwa
setiap pemakaian bahasa memiliki tujuan. Tujuan yang dimaksudkan di sini tentu
tujuan sosial, karena bahasa tidak lain merupakan sarana untuk melaksanakan
proses sosial. Selaras dengan hal tersebut, maka teks didefinisikan sebagai satuan
bahasa yang digunakan sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial baik secara lisan
maupun tulis dengan struktur berpikir yang lengkap.
Membahas teks tidak akan lepas dari pembahasan genre dan register. Genre
merujuk pada nilai-nilai atau norma-norma kultural yang direalisasikan dalam
suatu proses sosial. Dengan demikian, genre dapat didefinisikan sebagai jenis teks
yang berfungsi menjadi rujukan agar suatu teks dapat dibuat lebih efektif, baik dari
segi ketepatan tujuannya (tujuan sosial), maupun ketepatan pemilihan dan
penyusun elemen teks, dan ketepatan dalam penggunaan unsur tata bahasanya.
Register menyangkut pesan apa yang akan disampaikan (medan/field), kepada

2
siapa pesan itu ditujukan (pelibat/tenor), dan dalam format bahasa yang
bagaimanakah pesan itu disampaikan (sarana/mode).
Secara umum. Mahsun (2014:15) memetakan teks dengan diklasifikasikan atas
teks tunggal/genre mikro dan teks majemuk/genre makro.
1. Teks Tunggal (Genre Mikro)
Bahasa hanya muncul dalam proses sosial. Beberapa proses sosial
utama yang dilakukan melalui tindakan berbahasa dapat berupa
penggambaran, penjelasan, perintah, penyajian alasan-alasan/argumen, dan
penceritaan. Berdasarkan sudut pandang penceritaannya, maka genre atau
ragam teks tersebut dapat dipilah ke dalam dua kelompok besar, yaitu teks-teks
yang termasuk dalam genre sastra dan nonsastra. Sementara itu, teks-teks
dalam kelompok genre sastra dikategorikan ke dalam genre cerita, sedangkan
teks-teks genre nonsastra dikelompokkan ke dalam genre faktual dan genre
tanggapan. Baik genre cerita maupun genre faktual dan genre tanggapan
masing-masing dikelompokkan ke dalam dua kelompok subgenre, yaitu (1)
subgenre naratif dan nonnaratif untuk kategori genre cerita: (2) subgenre
laporan dan prosedural untuk kategori genre faktual, dan (3) subgenre
transaksional dan ekspositori untuk kategori genre tanggapan.
2. Teks Majemuk (Genre Makro)
Teks majemuk merupakan teks kompleks dengan struktur yang lebih
besar dan tersegmentasi ke dalam bagian-bagian yang dapat berupa bab,
subbab, atau seksi, subseksi. Mahsun (2014:36) menjelaskan dalam teks
semacam ini tergabung beberapa jenis teks berkelanjutan (continous texts) atau
teks tunggal yang digunakan untuk mengisi bagian-bagian dari struktur teks
tersebut. Dalam penjelasan yang lain Titscher (dalam Mahsun, 2014),
menjelaskan bahwa antara struktur judul dengan struktur lainnya harus
memperhatikan keterkaitan yang padu baik dari segi permukaan tekstual yaitu
keterhubungan sintaksis teks atau disebut dengan istilah koherensi. Dengan
adanya kohesi dan koherensi antar bagian struktur itulah yang menyebabkan
berbagai jenis teks tunggal yang menjadi pengisi bagian-bagian teks majemuk
tersebut terikat menjadi satu kesatuan yang padu baik dari segi keterhubungan
sintaksis maupun semantis.

3
Secara skematis, relasi antara struktur teks akademik terdiri atas:
a) judul;
b) Pendahuluan;
c) Rumusan masalah;
d) Tujuan;
e) Tinjauan pustaka;
f) Kerangka teori;
g) Metode;
h) Jadwal;
i) Daftar pustaka
(Mahsun, 2014:40). Berdasarkan urutan tersebut, sebuah teks majemuk
antara bagian yang satu dengan yang lain haruslah memperlihatkan keterkaitan
satu sama lain, yang membentuk teks itu secara keseluruhan. Unsur yang
mengikat antar bagian itulah yang disebut dengan unsur pengikat teks.
Robert de Beaugrande dan Wolfgang Dresler (dalam Mahsun, 2014:40)
mendefinisikan teks sebagai sebuah peristiwa komunikatif yang harus
memenuhi syarat-syarat:
a) Kohesi, yaitu unsur permukaan yang menunjukkan keterhubungan
sintaksis teks;
b) Koherensi, yaitu unsur semantik tekstual penyusun makna sebuah teks;
c) Intensionalitas, yang merujuk pada hal yang berhubungan dengan sikap
dan tujuan produksi teks;
d) Akseptabilitas, yang merupakan cerminan intensionalitas yang
memungkinkan resipien-resipien mengakui sebuah teks dalam suatu situasi
tertentu;
e) Informativitas merujuk pada bagaimana informasi baru yang disampaikan
itu distrukturkan dan menggunakan piranti kohesi apa;
f) Situasionalitas merujuk pada konstelasi pembicaraan dan situasi tuturan
yang berperan penting dalam memproduksi teks; dan
g) Intertektualitas, yang mengacu pada dua makna: pertama, merujuk pada
keterkaitan suatu teks dengan teks sebelumnya atau teks yang muncul
secara bersamaan; kedua, merujuk pada adanya kriteria formal yang

4
mengubungkan teks-teks tertentu dengan teks-teks lainnya dalam genre
atau jenis teks tertentu.
Teks yang masuk kategori teks majemuk/genre makro adalah teks-teks
naskah akademik, seperti teks usulan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, laporan
penelitian, artikel, dan abstrak. Teks majemuk juga diklasifikasikan atas dua
jenis yaitu teks majemuk yang faktual dan fiksional. Termasuk ke dalam teks-
teks kelompok faktual adalah proposal penelitian, skripsi, tesis, disertasi,
makalah, buku teks, dan lain-lain. Selanjutnya, teks majemuk yang bersifat
fiksional misalnya novel.
B. JENIS-JENIS TEKS
1. Teks Prosedur
Teks prosedur adalah bagian dari jenis-jenis teks dalam Bahasa
Indonesia yang isinya langkah atau cara dalam melakukan atau membuat
sesuatu dengan benar. Cara menulis jenis-jenis teks prosedur:
 Menggunakan pernyataan persuasif (ajakan) seperti kata seharusnya,
hendaknya, sepantasnya;
 Menggunakan kata kerja imperatif (perintah) seperti kata pastikan,
tunjukkan, ceritakan, hindari, jadilah;
 Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik;
 Menggunakan kata kerja aktif seperti kata memasak, membungkus, dan
semacamnya;
 Menggunakan konjungsi penjumlahan atau penambahan seperti kata
selanjutnya, berikutnya, kemudian, setelah itu;
 Menggunakan deskripsi alat atau petunjuk penggunaan alat seperti benda
dan alat yang dipakai, ukuran, jumlah, dan warna.
2. Teks Deskripsi

Teks Deskripsi adalah jenis teks yang kerap pula digunakan dan
ditemukan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks deskripsi
merupakan teks pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata yang jelas
dan terperinci. Berisi penggambaran tempat, objek, tempat atau peristiwa yang
dapat dirasakan, dilihat, dicium, dan didengar. Teks deskripsi menggambarkan
kondisi objek dari sudut pandang penulis. Sama seperti teks-teks yang lain, teks

5
deskripsi juga memiliki kekhasan tersendiri. Teks ini mempunyai karakteristik
sebagai berikut.

 Teks deskripsi sebagai sarana penggambaran atau penjelasan sebuah objek


 Penggambaran aditulis secara rinci yang melibatkan unsur indra manusia
 Penggambaran ditulis sejelas mungkin sehingga pembaca dapat merasakan
langsung apa yang ada di dalam teks deskripsi
 Menggunakan bahasa yang mudah dan sering dipakai dalam kehidupan
sehari-hari. Biasanya bahasa yang padat dan jelas
 Menggunakan bahasa kiasan
 Menjelaskan ciri fisik seperti bentuk, ukuran, warna maupun keadaan suatu
objek yang ingin digambarkan.
3. Teks Diskusi

Jenis teks yang berisi tinjauan terhadap sebuah isu dari dua sudut
pandang yang berbeda, yaitu sisi yang mendukung dan menentang isu tersebut.
Teks diskusi sering disebut teks argumentasi dua sisi. Struktur teks nya adalah:

 Isu
 Argumentasi
 Argumentasi yang menentang
 Kesimpulan/rekomendasi.
4. Teks Argumentasi

Teks argumentasi adalah teks yang berisi penjelasan mengenai suatu


pendapat atau fakta menurut sudut pandang penulis yang bertujuan untuk
mempengaruhi atau memyakinkan pembaca. Struktur teks argumentasi adalah
sebagai berikut:

 Pendahuluan, berisi argumen yang akan disampaikan atau dasar dari


sebuah argumen yang akan disampaikan oleh penulis.
 Tubuh argumen, ide atau gagasan yang disampaikan dan bertujuan untuk
membuktikan pendapat yang dijabarkan pada bagian pendahuluan.
 Kesimpulan, berisi ringkasan yang meliputi semua isi dari bacaan atau teks
dan bertujuan untuk memastikan kebenaran kepada pembaca.

6
5. Teks Eksposisi

Teks Eksposisi adalah teks yang mengandung sejumlah informasi dan


pengetahuan yang disampaikan dengan singkat, padat, dan akurat, dengan
tujuan untuk menambah wawasan pembaca. Teks eksposisi dibentuk 2 unsur
utama, yaitu fakta (peristiwa yang sebenarnya terjadi) dan gagasan (opini
penulis dalam menanggapi fakta yang ada). Struktur teks eksposisi adalah
sebagai berikut:

 Judul, gambaran tentang topik yang akan dibahas.


 Pernyataan umum, memperkenalkan topik dan menjelaskan posisi penulis,
apakah sependapat atau tidak sependapat dengan topik yang dibahas.
 Argumentasi, berisi alasan atau pendapat penulis tentang topik yang sedang
dibahas.
 Kesimpulan, penegasan ulang tentang pendapat penulis sekaligus
rangkuman dari seluruh isi teks eksposisi tersebut
6. Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah bagian dari jenis-jenis teks dalam bahasa


Indonesia yang menjelaskan tentang mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi.
Teks ini berhubungan dengan topik fenomena sosial, budaya, ilmu
pengetahuan, dan lain sebagainya. Cara menulis jenis-jenis teks yang
eksplanasi:

 Teks eksplanasi biasanya bersifat umum


 Teks eksplanasi berisi sebuah informasi
 Teks eksplanasi berisi sebuah putusan tentang sebuah topik
 Teks eksplanasi menjelaskan tentang sebab dan akibat
 Teks eksplanasi berisi kalimat pasif
 Teks eksplanasi menggunakan sistematika atau penanda urutan
 Teks eksplanasi biasanya menggunakan kata kerja material dan relasional
 Teks eksplanasi diakhiri dengan pemberian kesan atau pandangan teorotis
tentang topik.
7. Teks Observasi

7
Teks observasi adalah bagian dari jenis-jenis teks dalam bahasa
Indonesia yang memberikan informasi dan pengetahuan sesuai dengan
pengamatan terhadap suatu objek. Cara menulis jenis-jenis teks observasi:

 Pendahuluan, berisi pernyataan umum, tujuan, dan manfaat.


 Isi, berupa hasil observasi yang disertai dengan data dan bukti-bukti.
 Penutup, berupa kesimpulan.
8. Teks Anekdot

Jenis teks yang berisi peristiwa-peristiwa lucu, konyol, atau


menjengkelkan sebagai akibat dari krisis yan ditanggapi dengan reaksi.
Anekdot mempunyai struktur teks :

1) Abstraksi
2) Orientasi
3) Krisis
4) Reaksi
5) Koda
9. Teks Laporan

Macam-macam teks selanjutnya adalah teks laporan. Teks ini bertujuan


menggambarkan fenomena dari suatu objek, keadaan, atau peristiwa secara
lengkap. Teks laporan juga sering disebut sebagai teks klasifikasi karena
memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

C. TEKS AKADEMIK DAN NON AKADEMIK


 Teks Akademik
Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis,
misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitlan, laporan
praktikum, dan artikel ilmiah. Teks akademik atau yang sering juga disebut teks
ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari
oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun
menurut metode tertentu. Dengan sistematika penulisan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya. Menurut Wiratno dalam
(Wiratno.dkk, 2014:1-2) teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam

8
berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan
penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan
genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari
beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi,
dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah
jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang
lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
Karya non akademik inlah karya yang penulisanya tidak didukung oleh fakta
umum yang biasanya hanya bedasarkan fakta pribadi dan menggunakan bahasa
formal yang popular.
 Ciri-Ciri Teks Akademik Dan Non Akademik
Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa
teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis.
Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan
untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertlan
sederhana, padat, objektif, dan logis tersebut. Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya
hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu.
 Teks Non Akademik
Teks non akademik adalah karya tulis non ilmiah atau karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan maupun pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subjektif, dan tidak didukung oleh fakta umum.
Ciri-ciri:
1. Rumit dalam struktur kalimat
2. Cenderung tidak padat informasi
3. Padat kata-kata structural
4. Cenderung sedikit memanfaatkan nnominalisas
5. Cenderung sedikit memanfaatkan metafora gramatika dan sehingga tidak
banyak mengandung ungkapan inkroguen
6. Cenderung sedikit memanfaatkan istilah teknis
7. Lebih konkret dan cenderung tidak bersifat taksonomik
8. Tidak meononjol pada salah satu jenis proses.
 Contoh Jenis Teks Non Akademik

9
Berbagai macam jenis-jenis karya tulis non akademik yang harus kamu
ketahui, seperti berikut;
1) Dongeng
Contoh dari teks non akademik ini sangat banyak, salah satunya adalah
dongeng. Mungkin kamu sudah sering mendengar tentang dongeng, yaitu
merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata
sehingga bisa menjadi alur perjalanan hidup dengan pesan moral. Biasanya,
dongeng ini akan memiliki makna hidup dan berisi cara berinteraksi dengan
makhluk lainnya.
2) Cerpen
Apakah kamu suka menulis cerpen? Jika kamu termasuk salah satu
orang yang suka sekali menulis cerpen, maka kamu sudah berhasil membuat
salah satu karya tulis non akademik. Cerpen merupakan salah satu bentuk prosa
naratif fiktif. Cerita pendek tersebut cenderung padat dan langsung pada
tujuannya jika dibandingkan dengan beberapa karya karya fiksi lainnya, seperti
novel.
3) Novel
Selanjutnya ada jenis novel yang merupakan karya fiksi prosa dengan
tulisan secara naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Nah, novel ini lebih
panjang jika dibandingkan dengan karya tulis cerpen. Mungkin kamu juga
termasuk salah satu yang suka dengan membaca novel.
4) Drama
Jenis karya tulis non akademik lainnya drama. Drama merupakan salah
satu karya tulis yang biasanya akan dipentaskan dalam sebuah pertunjukan.
D. PENTINGNYA TEKS AKADEMIK
Teks akademik dianggap penting karena teks ini dinilai memiliki dimensi
yang berbeda dalam arti untuk memahaminya dibutuhkan pendekatan yang
berbeda. Selain itu, teks akademik juga merupakan penjelasan, pengawasan dan
sekaligus prediksi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada saat merancang
penelitian atau kegiatan, kita memerlukan teks yang disebut proposal penelitian
atau proposal kegiatan. Setelah melakukan penelitian atau kegiatan, kita perlu
melaporkannya kepada pihak lain dalam teks yang disebut laporan penelitian atau

10
laporan kegiatan. Demikian pula, pada saat kita menyampaikan pemikiran di
forum seminar atau mengomunikasikannya di jurnal, kita perlu
memformulasikannya dalam teks yang disebut artikel ilmiah. Teks akademik yang
digunakan pada kegiaan akademik ini disebut dengan teks akademik bergenre
makro yang terwujud dalam berbagai jenis seperti buku, ulasan buku, proposal
penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Pada genre
makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa
genre mikro seperti skripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara
keseluruhan, genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebihh kecil dan
dipayungi oleh genre makro.

11
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Teks merupakan bahasa yang berfungsi atau bahasa yang sedang melaksanakan
tugas tertentu dalam konteks situasi. Setiap pemakaian bahasa memiliki tujuan sosial
karena merupakan sarana untuk melaksanakan proses sosial. Mahsun (2014:15)
memetakan teks dengan diklasifikasikan atas teks tunggal/genre mikro dan teks
majemuk/genre makro. Teks mikro merupakan tindakan berbahasa yang dapat berupa
penggambaran, penjelasan, perintah, penyajian alasan-alasan/argumen, dan
penceritaan. Berdasarkan sudut pandang penceritaannya, dipilah ke dalam dua
kelompok besar, yaitu teks-teks yang termasuk dalam genre sastra (genre cerita) dan
nonsastra (genre faktual dan genre tanggapan). Sedangkan teks majemuk merupakan
teks kompleks dengan struktur yang lebih besar dan tersegmentasi ke dalam bagian-
bagian yang dapat berupa bab, subbab, atau seksi, subseksi. Teks yang masuk kategori
teks majemuk/genre makro adalah teks-teks naskah akademik, seperti teks usulan
penelitian, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, artikel, dan abstrak.

Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya
buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitlan, laporan praktikum, dan
artikel ilmiah. Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu. Teks
akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan
buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah.
Sedangkan teks non akademik adalah karya tulis non ilmiah atau karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan maupun pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subjektif, dan tidak didukung oleh fakta umum.
B. Saran
Mahasiswa harus mampu mengembangkan kemampuan membaca
pemahaman, serta kemampuan menulis juga supaya semakin berkembang dengan baik

12
dan bisa mengaplikasikan struktur genre makro dan mikro untuk penulisan teks
sebagai dasar pembelajaran dengan baik dan benar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E. S. (2017). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks: Representasi


Kurikulum 2013. Bahasa dan Sastra, 84.

Dwi, A. (2023, April 15). Pengertian Teks Beserta Jenisnya Lengkap. Retrieved from
fkip.umsu.ac.id: https://fkip.umsu.ac.id/2023/04/15/pengertian-teks-beserta-
jenisnya-lengkap/

Suhartina. (2018). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi: Terampil Berbahasa


Melalui Pembelajaran Berbasis Teks. Repository IAIN Pare .

14

Anda mungkin juga menyukai