Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Oleh:
NIM: 2306087
Kelas: 1C
JURUSAN KEPERAWATAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Teks Sebagai Dasar Pembelajaran” ini tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu,
kritik dan saran dari Bapak Dr. H. Marsono, M.Pd sebagai Dosen Pengampu Bahasa
Indonesia selalu saya harapkan demi lebih baiknya makalah ini tak lupa saya ucapkan
terimakasih kepada orang tua saya dan teman-teman yang sudah membantu dalam
penyelesaian tugas ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Rini Khusyatun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan .............................................................................................................. 12
B. Saran .................................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
siapa pesan itu ditujukan (pelibat/tenor), dan dalam format bahasa yang
bagaimanakah pesan itu disampaikan (sarana/mode).
Secara umum. Mahsun (2014:15) memetakan teks dengan diklasifikasikan atas
teks tunggal/genre mikro dan teks majemuk/genre makro.
1. Teks Tunggal (Genre Mikro)
Bahasa hanya muncul dalam proses sosial. Beberapa proses sosial
utama yang dilakukan melalui tindakan berbahasa dapat berupa
penggambaran, penjelasan, perintah, penyajian alasan-alasan/argumen, dan
penceritaan. Berdasarkan sudut pandang penceritaannya, maka genre atau
ragam teks tersebut dapat dipilah ke dalam dua kelompok besar, yaitu teks-teks
yang termasuk dalam genre sastra dan nonsastra. Sementara itu, teks-teks
dalam kelompok genre sastra dikategorikan ke dalam genre cerita, sedangkan
teks-teks genre nonsastra dikelompokkan ke dalam genre faktual dan genre
tanggapan. Baik genre cerita maupun genre faktual dan genre tanggapan
masing-masing dikelompokkan ke dalam dua kelompok subgenre, yaitu (1)
subgenre naratif dan nonnaratif untuk kategori genre cerita: (2) subgenre
laporan dan prosedural untuk kategori genre faktual, dan (3) subgenre
transaksional dan ekspositori untuk kategori genre tanggapan.
2. Teks Majemuk (Genre Makro)
Teks majemuk merupakan teks kompleks dengan struktur yang lebih
besar dan tersegmentasi ke dalam bagian-bagian yang dapat berupa bab,
subbab, atau seksi, subseksi. Mahsun (2014:36) menjelaskan dalam teks
semacam ini tergabung beberapa jenis teks berkelanjutan (continous texts) atau
teks tunggal yang digunakan untuk mengisi bagian-bagian dari struktur teks
tersebut. Dalam penjelasan yang lain Titscher (dalam Mahsun, 2014),
menjelaskan bahwa antara struktur judul dengan struktur lainnya harus
memperhatikan keterkaitan yang padu baik dari segi permukaan tekstual yaitu
keterhubungan sintaksis teks atau disebut dengan istilah koherensi. Dengan
adanya kohesi dan koherensi antar bagian struktur itulah yang menyebabkan
berbagai jenis teks tunggal yang menjadi pengisi bagian-bagian teks majemuk
tersebut terikat menjadi satu kesatuan yang padu baik dari segi keterhubungan
sintaksis maupun semantis.
3
Secara skematis, relasi antara struktur teks akademik terdiri atas:
a) judul;
b) Pendahuluan;
c) Rumusan masalah;
d) Tujuan;
e) Tinjauan pustaka;
f) Kerangka teori;
g) Metode;
h) Jadwal;
i) Daftar pustaka
(Mahsun, 2014:40). Berdasarkan urutan tersebut, sebuah teks majemuk
antara bagian yang satu dengan yang lain haruslah memperlihatkan keterkaitan
satu sama lain, yang membentuk teks itu secara keseluruhan. Unsur yang
mengikat antar bagian itulah yang disebut dengan unsur pengikat teks.
Robert de Beaugrande dan Wolfgang Dresler (dalam Mahsun, 2014:40)
mendefinisikan teks sebagai sebuah peristiwa komunikatif yang harus
memenuhi syarat-syarat:
a) Kohesi, yaitu unsur permukaan yang menunjukkan keterhubungan
sintaksis teks;
b) Koherensi, yaitu unsur semantik tekstual penyusun makna sebuah teks;
c) Intensionalitas, yang merujuk pada hal yang berhubungan dengan sikap
dan tujuan produksi teks;
d) Akseptabilitas, yang merupakan cerminan intensionalitas yang
memungkinkan resipien-resipien mengakui sebuah teks dalam suatu situasi
tertentu;
e) Informativitas merujuk pada bagaimana informasi baru yang disampaikan
itu distrukturkan dan menggunakan piranti kohesi apa;
f) Situasionalitas merujuk pada konstelasi pembicaraan dan situasi tuturan
yang berperan penting dalam memproduksi teks; dan
g) Intertektualitas, yang mengacu pada dua makna: pertama, merujuk pada
keterkaitan suatu teks dengan teks sebelumnya atau teks yang muncul
secara bersamaan; kedua, merujuk pada adanya kriteria formal yang
4
mengubungkan teks-teks tertentu dengan teks-teks lainnya dalam genre
atau jenis teks tertentu.
Teks yang masuk kategori teks majemuk/genre makro adalah teks-teks
naskah akademik, seperti teks usulan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, laporan
penelitian, artikel, dan abstrak. Teks majemuk juga diklasifikasikan atas dua
jenis yaitu teks majemuk yang faktual dan fiksional. Termasuk ke dalam teks-
teks kelompok faktual adalah proposal penelitian, skripsi, tesis, disertasi,
makalah, buku teks, dan lain-lain. Selanjutnya, teks majemuk yang bersifat
fiksional misalnya novel.
B. JENIS-JENIS TEKS
1. Teks Prosedur
Teks prosedur adalah bagian dari jenis-jenis teks dalam Bahasa
Indonesia yang isinya langkah atau cara dalam melakukan atau membuat
sesuatu dengan benar. Cara menulis jenis-jenis teks prosedur:
Menggunakan pernyataan persuasif (ajakan) seperti kata seharusnya,
hendaknya, sepantasnya;
Menggunakan kata kerja imperatif (perintah) seperti kata pastikan,
tunjukkan, ceritakan, hindari, jadilah;
Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik;
Menggunakan kata kerja aktif seperti kata memasak, membungkus, dan
semacamnya;
Menggunakan konjungsi penjumlahan atau penambahan seperti kata
selanjutnya, berikutnya, kemudian, setelah itu;
Menggunakan deskripsi alat atau petunjuk penggunaan alat seperti benda
dan alat yang dipakai, ukuran, jumlah, dan warna.
2. Teks Deskripsi
Teks Deskripsi adalah jenis teks yang kerap pula digunakan dan
ditemukan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks deskripsi
merupakan teks pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata yang jelas
dan terperinci. Berisi penggambaran tempat, objek, tempat atau peristiwa yang
dapat dirasakan, dilihat, dicium, dan didengar. Teks deskripsi menggambarkan
kondisi objek dari sudut pandang penulis. Sama seperti teks-teks yang lain, teks
5
deskripsi juga memiliki kekhasan tersendiri. Teks ini mempunyai karakteristik
sebagai berikut.
Jenis teks yang berisi tinjauan terhadap sebuah isu dari dua sudut
pandang yang berbeda, yaitu sisi yang mendukung dan menentang isu tersebut.
Teks diskusi sering disebut teks argumentasi dua sisi. Struktur teks nya adalah:
Isu
Argumentasi
Argumentasi yang menentang
Kesimpulan/rekomendasi.
4. Teks Argumentasi
6
5. Teks Eksposisi
7
Teks observasi adalah bagian dari jenis-jenis teks dalam bahasa
Indonesia yang memberikan informasi dan pengetahuan sesuai dengan
pengamatan terhadap suatu objek. Cara menulis jenis-jenis teks observasi:
1) Abstraksi
2) Orientasi
3) Krisis
4) Reaksi
5) Koda
9. Teks Laporan
8
berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan
penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan
genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari
beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi,
dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah
jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang
lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
Karya non akademik inlah karya yang penulisanya tidak didukung oleh fakta
umum yang biasanya hanya bedasarkan fakta pribadi dan menggunakan bahasa
formal yang popular.
Ciri-Ciri Teks Akademik Dan Non Akademik
Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa
teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis.
Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan
untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertlan
sederhana, padat, objektif, dan logis tersebut. Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya
hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu.
Teks Non Akademik
Teks non akademik adalah karya tulis non ilmiah atau karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan maupun pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subjektif, dan tidak didukung oleh fakta umum.
Ciri-ciri:
1. Rumit dalam struktur kalimat
2. Cenderung tidak padat informasi
3. Padat kata-kata structural
4. Cenderung sedikit memanfaatkan nnominalisas
5. Cenderung sedikit memanfaatkan metafora gramatika dan sehingga tidak
banyak mengandung ungkapan inkroguen
6. Cenderung sedikit memanfaatkan istilah teknis
7. Lebih konkret dan cenderung tidak bersifat taksonomik
8. Tidak meononjol pada salah satu jenis proses.
Contoh Jenis Teks Non Akademik
9
Berbagai macam jenis-jenis karya tulis non akademik yang harus kamu
ketahui, seperti berikut;
1) Dongeng
Contoh dari teks non akademik ini sangat banyak, salah satunya adalah
dongeng. Mungkin kamu sudah sering mendengar tentang dongeng, yaitu
merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata
sehingga bisa menjadi alur perjalanan hidup dengan pesan moral. Biasanya,
dongeng ini akan memiliki makna hidup dan berisi cara berinteraksi dengan
makhluk lainnya.
2) Cerpen
Apakah kamu suka menulis cerpen? Jika kamu termasuk salah satu
orang yang suka sekali menulis cerpen, maka kamu sudah berhasil membuat
salah satu karya tulis non akademik. Cerpen merupakan salah satu bentuk prosa
naratif fiktif. Cerita pendek tersebut cenderung padat dan langsung pada
tujuannya jika dibandingkan dengan beberapa karya karya fiksi lainnya, seperti
novel.
3) Novel
Selanjutnya ada jenis novel yang merupakan karya fiksi prosa dengan
tulisan secara naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Nah, novel ini lebih
panjang jika dibandingkan dengan karya tulis cerpen. Mungkin kamu juga
termasuk salah satu yang suka dengan membaca novel.
4) Drama
Jenis karya tulis non akademik lainnya drama. Drama merupakan salah
satu karya tulis yang biasanya akan dipentaskan dalam sebuah pertunjukan.
D. PENTINGNYA TEKS AKADEMIK
Teks akademik dianggap penting karena teks ini dinilai memiliki dimensi
yang berbeda dalam arti untuk memahaminya dibutuhkan pendekatan yang
berbeda. Selain itu, teks akademik juga merupakan penjelasan, pengawasan dan
sekaligus prediksi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada saat merancang
penelitian atau kegiatan, kita memerlukan teks yang disebut proposal penelitian
atau proposal kegiatan. Setelah melakukan penelitian atau kegiatan, kita perlu
melaporkannya kepada pihak lain dalam teks yang disebut laporan penelitian atau
10
laporan kegiatan. Demikian pula, pada saat kita menyampaikan pemikiran di
forum seminar atau mengomunikasikannya di jurnal, kita perlu
memformulasikannya dalam teks yang disebut artikel ilmiah. Teks akademik yang
digunakan pada kegiaan akademik ini disebut dengan teks akademik bergenre
makro yang terwujud dalam berbagai jenis seperti buku, ulasan buku, proposal
penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Pada genre
makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa
genre mikro seperti skripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara
keseluruhan, genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebihh kecil dan
dipayungi oleh genre makro.
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Teks merupakan bahasa yang berfungsi atau bahasa yang sedang melaksanakan
tugas tertentu dalam konteks situasi. Setiap pemakaian bahasa memiliki tujuan sosial
karena merupakan sarana untuk melaksanakan proses sosial. Mahsun (2014:15)
memetakan teks dengan diklasifikasikan atas teks tunggal/genre mikro dan teks
majemuk/genre makro. Teks mikro merupakan tindakan berbahasa yang dapat berupa
penggambaran, penjelasan, perintah, penyajian alasan-alasan/argumen, dan
penceritaan. Berdasarkan sudut pandang penceritaannya, dipilah ke dalam dua
kelompok besar, yaitu teks-teks yang termasuk dalam genre sastra (genre cerita) dan
nonsastra (genre faktual dan genre tanggapan). Sedangkan teks majemuk merupakan
teks kompleks dengan struktur yang lebih besar dan tersegmentasi ke dalam bagian-
bagian yang dapat berupa bab, subbab, atau seksi, subseksi. Teks yang masuk kategori
teks majemuk/genre makro adalah teks-teks naskah akademik, seperti teks usulan
penelitian, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, artikel, dan abstrak.
Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya
buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitlan, laporan praktikum, dan
artikel ilmiah. Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu. Teks
akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan
buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah.
Sedangkan teks non akademik adalah karya tulis non ilmiah atau karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan maupun pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subjektif, dan tidak didukung oleh fakta umum.
B. Saran
Mahasiswa harus mampu mengembangkan kemampuan membaca
pemahaman, serta kemampuan menulis juga supaya semakin berkembang dengan baik
12
dan bisa mengaplikasikan struktur genre makro dan mikro untuk penulisan teks
sebagai dasar pembelajaran dengan baik dan benar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, A. (2023, April 15). Pengertian Teks Beserta Jenisnya Lengkap. Retrieved from
fkip.umsu.ac.id: https://fkip.umsu.ac.id/2023/04/15/pengertian-teks-beserta-
jenisnya-lengkap/
14