Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

GENRE TEKS BAHASA INDONESIA

“KONSEP DASAR TEKS”

Dosen Pengampu :

Farel Olva Zuve, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :

Nurul Aulia (22016139)

Rahmi Amelia (22016195)

Rahmi Kamiriah(22)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji & syukur atas rahmat dan ridha
Tuhan YME, karena tanpa rahmat dan ridhanya, kita tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Farel Olva Zuve,
S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Genre Teks Bahasa
Indonesia, yang telah memberikan sedikit banyak mengenai pembelajaran
mata kuliah tersebut. Kami juga mnegucapkan terimakasih kepa teman-
teman yang telah membantu dalam proses pengerjaan makalah ini. Dalam
makalah ini kami menjelaskan tentang “Konsep Dasar Teks”.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 19 Februari 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Fungsi Ko-munikatif................................................................................................5
B. Lokasi Sosial...........................................................................................................8
C. Struktur Teks..........................................................................................................9
D. Unsur Teks............................................................................................................19
E. Karakteristik Kebahasaan.....................................................................................20
BAB III PENUTUP..............................................................................................22
A. Kesimpulan...........................................................................................................22
B. Saran....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia diajarkan bukan hanya sekedar sebagai pengetahuan


bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi aktualisasi diri yang
penggunaannya pada konteks sosial dan akademis. Oleh sebeb itu, guru secara
perlahan-lahan harus mengarahkan siswa agar mandiri. Sehingga siswa dapat
menguasai model teks yang diajarkan.

Hal ini dapat dilakukan siswa melalui kegiatan diskusi, melengkapi teks
rumpang, membuat keranngka teks, dan membuat teks mirip dengan teks yang
diajarkan. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia berlandaskan
sebagaimana uraian diatas. Jika pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan
sesuai tahap tersebut, maka siswa akan mampu menguasai pengetahuan dan
keterampilan membuat berbagai teks.

Namun kenyataannya yang sering terjadi disekolah, banyak terdengar


keluhan-keluhan dari para guru pengajar bahasa Indonesia. Salah satu keluhan
mereka adalah kurangnya kemampuan mereka mengajarkan bahasa indoneisa
berbasis teks, terutama menyusun teks. Hal ini akan berdampak pada proses dan
hasil pembelajaran. Salah satunya akan berdampak pada ketidak kemampuan
siswa dalam menyusun berbagai teks.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka berikut ini rumusan masalah


sebagai acuannya :

1. Fungsi Ko-Munikatif
2. Lokasi Sosial
3. Struktur Sosial
4. Unsur Teks
5. Karakteristik Kebahasaan

1
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah
sebagai berikut :

1. Menjelaskan apa Fungsi dari Ko-Munikatif


2. Menjelaskan Lokasi Sosial
3. Menjelaskan Struktur Sosial
4. Menjelaskan Unsur dari Teks
5. Menjelaskan Karakteristik Kebahasaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

Konsep dasar teks

Istilah teks sebenarnya telah dikenal sebelum istilah wacana mengemuka.


Hanya saja, pengertian teks itu tidak selalu sama bagi setiap orang. Dalam
pengertian yang umum, istilah teks selalu diasosiasikan dengan bahasa tulis atau
yang tertulis. Teks proklamasi misalnya, dipahami sebagai tulisan yang berisi
pernyataan kemerdekaan yang dibacakan pertama kali oleh Soekarno atas nama
bangsa Indonesia. Demikian juga dengan teks-teks lain, selalu dikaitkan dengan
bahasa tertulis.

Dapat diketahui bahwa teks lebih mengarah kepada bahasa tulis,


sedangkan wacana dapat mencakup bahasa tulis ataupun lisan. Akan tetapi, ada
juga pendapat yang menyatakan bahwa Teks itu mencakup tulisan dan lisan.
Stoddard (1991) dikutip Ahmad (2010), menjelaskan definisi teks berdasarkan
pendapat beberapa ahli, yang kemudian diulas oleh Ahmad berupa teks
merupakan entitas yang terlihat sebagai wujud bahasa, dapat berbentuk lisan
(spoken), dan tulisan (written). Jadi teks identik dengan bahasa. Bahkan teks dapat
mencakup tanda (sign) yang bersifat non verbal, seperti tanda lalu lintas, gambar-
gambar dalam iklan, ikon atau simbol yang dipahami maksudnya.

Mahsun (2013), menjelaskan teks sebagai proses sosial yang berorientasi


pada tujuan sosial. Yang mana tujuan sosial ditujukan atau ditampilkan melalui
ranah-ranah yang disebut konteks situasi. Agar tujuan sosial dapat dicapai,
diperlukan sarana komunikasi yang berupa bahasa. Bahasa yang muncul
berdasarkan konteks situasi mewujudkan register atau bahasa sebagai teks.

Berdasarkan proses sosial atau tujuan sosial, dapat diketahui kriteria jenis
teks, yaitu diantaranya :

a) Mendeskripsikan (Describe)
b) Menjelaskan (Explain)
c) Menginstruksikan (Instruct)

3
d) Berargumentasi (Argue)
e) Bercerita (Narrate)

Teks merupakan hasil dan proses dari penggunaan bahasa. Seperti


dikemukakan sebelumnya, teks bahkan identik dengan bahasa itu sendiri. Teks
merupakan sarana untuk mencapai tujuan sosial sesuai dengan genrenya masing-
masing. Dengan teks pemakai suatu bahasa dapat berkomunikasi satu sama lain,
bertukar informasi, gagasan, pikiran, maupun perasaan.

Halliday dan Ruqaiya (1992), menyebutkan bahwa teks merupakan jalan


menuju pemahaman tentang bahasa. Itu sebabnya, teks menurutnya merupakan
bahasa yang berfungsi atau bahasa yang sedang melaksanakan tugas tertentu
dalam konteks situasi. Semua contoh bahasa hidup yang mengambil bagian
tertentu dalam konteks situasi disebut teks. Dengan demikian, teks, seperti
dinyatakan Halliday dan Ruqaiya (1992:77), merupakan ungkapan pernyataan
suatu kegiatan sosial yang bersifat verbal.

Batasan ini mengandung pengertian bahwa setiap pemakaian bahasa selalu


memiliki tujuan. Tujuan yang dimaksudkan di sini tentu tujuan sosial, karena
bahasa tidak lain merupakan sarana untuk melaksanakan proses sosial. Jika
kehidupan itu hanya terdiri atas satu orang, tidak perlu terjadi interaksi sosial,
maka bahasa tidak diperlukan. Bahasa yang digunakan dengan tujuan sosial
tertentu itulah yang melahirkan teks.

Dengan demikian, maka teks didefinisikan sebagai satuan bahasa yang


digunakan sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial baik secara lisan maupun tulis
dengan struktur berpikir yang lengkap. Definisi di atas, menuntun pada pencirian
teks yang wujudnya dapat berupa bahasa yang dituturkan atau dituliskan, atau
juga bentuk-bentuk sarana lain yang digunakan untuk menyatakan apa saja yang
dipikirkan, misalnya dikenal jenis teks label atau multimodal. Itu sebabnya, kata-
kata atau kalimat-kalimat lepas yang tidak memiliki konteks situasi yang mungkin
dituliskan di papan tulis bukanlah teks.

Selain itu, karena teks digunakan untuk pernyataan suatu kegiatan sosial
dengan struktur berpikir yang lengkap, maka setiap teks memiliki struktur

4
tersendiri. Sementara itu, tujuan sosial yang hendak dicapai manusia dalam
kehidupan itu beragam, maka akan muncul beragam jenis teks yang tentunya
dengan struktur teks atau struktur berpikir yang beragam pula.

Nababan (1987:64), berpendapat bahwa teks merupakan esensi wujud


bahasa. Artinya, teks direalisasikan atau diwujudkan dalam bentuk wacana dan
lebih yang bersifat konseptual. Ketika menyusun teks untuk tujuan tertentu,
berarti kita melakukan pemilihan bentuk dan struktur teks yang akan digunakan
agar pesan yang diinginkan dapat tersampaikan secara tepat. Pemilihan struktur
teks oleh penutur untuk mencapai tujuan ditentukan oleh konteks situasi yang
dihadapi. Tindakan komunikasi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu diwujudkan dalam bentuk yang konkret berupa teks.

Begitu pula dengan pendapat dari Beaugrande dan Dresseler (1981:3),


bahwa teks mengacu pada suatu peristiwa komunikatif. Teks ditransmisikan
melalui saluran atau media dan akan memiliki fungsi yang memenuhi tujuan
komunikatif yang dimaksudkan.

Tindakan dalam situasi komunikatif memberikan kerangka kerja di mana


teks dengan fungsinya memiliki tempatnya sendiri dan teks hanya dapat dipahami
dan dianalisis lebih dalam kaitannya dengan kerangka tindakan dalam situasi
komunikatif tersebut. Sebuah teks sepenuhnya merupakan sinyal komunikatif
yang digunakan di dalam sebuah interaksi komunikatif.

A. Fungsi Ko-munikatif

Teks di transmisikan atau di sampaikan melalui saluran atau media yang


sesuai dan secara ideal akan memiliki atau memenuhi fungsi dari komunikatif.
Adanya tindakan dalam situasi komunikatif memberikan kerangka kerja. Selain
itu, teks hanya dapat dipahami dan dianalisis lebih dengan kerangka tindakan
dalam komunikatif tersebut. Menurut Kallmeyer, kk. Teks diartikan sebagai sinyal
komunikatif yang digunakan di dalam sebuah interaksi komunikatif.

5
Secara luas, teks diartikan sebagai suatu kejadian komunikatif yang
memenuhi tujuan standar tekstualisasi. Bagaimana bila salah satu dari standar ini
dianggap belum dipenuhi, maka teks tidak dapat dikatakan sebagai komunikatif.

Dalam kamus linguistic Kridalaksana (2008), mendefinisikan fungsi komunikatif


dalam teks sebagai penggunaan suatu bahasa untuk penyampaian informasi antara
pembicara atau penulis, da pendengar atau pembaca. Menurut definisi ini, fungsi
komunikatif teks tidak hanya terkait dengan komunikasi lisa, tetapi juga
mencakup komunikasi tulis. Dalam hal ini yang membedakan antara komunikasi
tulis dengan komunikasi lisan adalah media yang digunakan.

Menurut Rogers dan Steinfatt (1999), komunikasi adalah adalah


penyampai suatu pesan dan pemahaman antara pembicara atau penulis/penutur
dan pendengar atau pembaca/penutur yang merupakan hal yang utama.

Fungsi ko-munikatif teks terkait dengan bahasa sebagai alat komunikasi


verbal. Dalam berkomunikasi sering terjadi bahwa, makna referensial (acuan)
dipahami sama antara penutur dan petutur, tetapi makna asosiatif (makna yang
muncul ddalam benak seseorang jika mendengar atau membaca kata tertentu),
makna efektif atau emotif (perasaan negative atau positif jika mendengar atau
membaca kata tertentu), dan nilai rasa (konotasi) dapat berbeda antara penutur dan
petutur (Darmojuwono, 2005).

Perbedaan makna antara penutur dan petutur yang terkait dengan makna
asosiatif, makna emotif dan nilai rasa dalam penerjemahan tidak selalu dapat
diterjemahkan dengan optional, karena makna-makna ini sangat erat kaitannya
dengan unsur ensiklopedis, terutama pengalaman dan pengetahuan.

Semakin banyak persamaan pengalaman, pengetahuan, dan latar belakang


budaya (lingkup kehidupan) antara penutur dan petutur, maka kesenjangan dalam
lingkaran pemahaman fungsi komunikatif semakain kecil, karena pengalaman dan
pengetahuan sangat besar pengaruhnya terutama untuk membentuk makna
asosiatif dan makna efektif.

6
Fungsi teks dilihat dari aspek komunikatif terkait erat dengan fungsi
kognitif bahasa, karena konsep makna yang tersimpan dalam ingatan semantis dan
membentuk jaringan semantis digunakan dalam komunikasi. Keberhasilan
komunikasi ditentukan oleh kesamaan pemahaman berbagai makna oleh penutur
dan petutur.

Setiap tuturan yang disampaikan oleh penutur memiliki fungsi


komunikatif. Fungsi komunikatif yang disampaikan atau digunakan oleh setiap
penutur untuk menyampaikan pesa. Penyampaian pesan dalam bahasa maupun
teks dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penyampaian pesan secara verbal
melalui kontak mata, sentuhan, dan gerakan tangan. Sedangkan jika komunikasi
atau penyampaian pesan bersifat nonverbal melalui llisan dan tulisa. (Yanita,
2016).

Menurut definisi itu, fungsi komunikatif dalam teks tidak hanya berkaitan
dengan komunikasi lisan, tetapi juga mencakup komunikasi tertulis. Dalam hal
ini, yang membedakan komunikasi tertulis dengan komunikasi lisan adalah media
yang digunakan. Fungsi komunikatif teks berkaitan dengan bahasa sebagai alat
komunikasi verbal (Abd. Wahab, 2018).

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari proses komunikasi.
Okke Kusuma dalam bukunya “Telaah Wacana “ menjelaskan bahwa komunikasi
merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia (Gani & Arsyad,
2018). Komunikasi pun terjadi sebagai akibat dari hubungan soail antar manusia.
Dalam komunikasi, manusia dapat saling menyampaikan informasi yang berupa
pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung.

Fungsi komunikatif teks dalam bahasa sebagai pengguna bahasa untuk


penyampaian informasi antara pembicara atau penulis dan pendengar atau
pembaca (Mahmud, Ampera, Risagarniwa, & Sidiq, (2019). Salah satu bidang
bahasa yang mengkaji masalah fungsi komunikatif adalah sosiolinguistik. Fungsi
komunikatif yang dimaksud dalam kajian sosiolinguistik yaknni cara seseorang
menyampaikan suatu tuturan agar maksud dan tujuan dari tuturan tersebut dapat
tercapai.

7
B. Lokasi Sosial

Tipe teks dalam genre merupakan kerangka berpikir yang khas dalam
ekspresi berbahasa. Tipe teks merupakan bagian dari klarifikasi tujuan berbahasa
(genre). Steiap tipe teks terwujud dalam kegiatan bahasa tertentu yang disebut
dengan lokasi sosial.

Genre dengan tipe teksnya diklasifikasikan menjadi 5 kelompok yaitu :

 menggambarkan (describing) dengan tipe laporan serta deskripsi


 menjelaskan (explaining) dengan tipe teks eksplanasi
 memerintah/menginstruksikan (instructing) dengan tipe teks
instruksi/prosedur
 berargumen/berpendapat (arguiring) dengan tipe teks eksposisi, diskusi,
dan tanggapan
 Menceritakan (narrating) dengan tipe teks rekon (recount)
 Bersastra dengan tipe teks narasi dan puisi

Berikut uraian genre, tipe teks, dan lokasi sosial dalam bentuk tabel!

Tujuan Berbahasa Tipe Teks Lokasi Sosial


(genre) :
Deskripsi : Deskripsi personal (diri),
menggambarkan deskripsi umum (objek,
peristiwa, hal, sastra lingkungan, perasaan), deskripsi
dalam artikel atau buku.
Laporan (report) : Definisi, buku rujukan,
Menggambarkan
melaporkan informasi dokumenter, buku pegangan
(handbook), laporan ilmiah
(penelitian/percobaan/pengamata
n), laporan infromasi, presentasi
kelompok.
Menjelaskan Eksplanasi : menjelaskan Menjelaskan mengapa/bagaimana
sesuatu dalam artikel, pidato/ceramah,
tulisan ilmiah (populer), dan
surat.
Memerintah atau Instruksi/Prosedur : Buku panduan/manual
Menginstruksikan menunjukkan bagaimana (penerapan), instruksi
sesuatu dilakukan pengobatan, aturan olahraga,
rencana pembelajaran, instruksi,
resep, pengarahan/pengaturan.

8
Berargume atau Eksposisi : Memberi Iklan, kuliah, ceramah/pidato,
Berpendapat pendapat atau sudut editorial, surat pembaca,
pandang, artikel/koran/majalah, surat
Meyakinkan/Mempengar pribadi/dinas.
uhi
Diskusi : mengevaluasi Kuliah, ceramah/pidato,
suatu persoalan dengan editorial/tajuk, talkshow, diskusi,
sudut pandang tertetnu, 2 debat, artikel koran/majalah.
atau lebih
Tanggapan : Memberi Resensi, ulasan buku/film/musik,
pendapat yang disebut kritik sastra, kritik seni, reaksi-
dengan kritik. youtube.
Menceritakan Rekon (recount) Jurna, buku harian, artikel koran,
berita, sejarah, surat, blog, garis
waktu (time-line).
Narasi : bercerita khas Prosa (fiksi ilmiah, fantasi, fabel,
sastra cerita rakyat, mitos, dll), dan
drama.
Bersastra
Puisi Puisi modern, puisi nusantara,
puisi rakyat (pantun, syair,
gurindam)

C. Struktur Teks

Secara umum, teks dapat diklasifikasi atas teks tunggal/genre mikro dan teks
majemuk/genre makro.

1. Teks Tunggal (Genre Makro)


Bahasa sebagai sarana komunikasi hanya akan hadir jika manusia terdiri
atas lebih dari satu orang, karena komunikasi selalu melibatkan beberapa
pihak, paling tidak komunikan dan komunikator. Dengan kata lain, bahasa
hanya muncul dalam proses sosial. Dalam menjalankan proses sosial,
terdapat beberapa tindakan kebahasaan yang dilakukan dalam
berkomunikasi. Beberapa proses sosial utama yang dilakukan melalui
tindakan berbahasa dapat berupa penggambaran, penjelasan, perintah,
penyajian alasan-alasan/argumen, dan penceritaan.
Berdasarkan sudut pandang penceritaannya, maka genre atau ragam teks
tersebt dapat dipilah ke dalam dua kelompok besar, yaitu teks-teks yang
termasuk dalam genre sastra dan genre nonsastra. Teks-teks yang termasuk
dalam kelompok genre sastra dikategorikan ke dalam genre cerita,

9
sedangkan teks-teks genre nonsastra dikelompokkan ke dalam genre
faktual dan genre tangapan.
Berikut Jenis-jenis Teks Berdasarkan Genrenya dan disertai struktur teks !

No. GENRE/SUBGENRE JENIS TEKS STRUKTUR


TEKS
I. SASTRA
1.1 PENCERITAAN 1.1.1 Ceritaan Ulang  Pengenalan/
Tujuan Sosial : Tujuan Sosial : Menceritakan Orientasi
Menceritakan kejadian kembali peristiwa di masa Rekaman
lalu. Kejadian
1.1.2 Anekdot  Pengenalan/
Tujuan Sosial : Menceritakan Orientasi
berbagai reaksi emosional  Masalah/
dalam sebuah cerita. Komplikasi
 Reaksi
1.1.3 eksemplum  Pengenalan/
Tujuan Sosial : Menilai Orientasi
perilaku atau karakter dalam  Insiden
cerita.  Interpretasi

1.1.4 naratif
Tujuan Sosial : Menyelesaikan masalah dalam
sebuah cerita.
1.1.4.1 Cerpen  Pengenalan/
Orientasi
 Masalah/
Komplikasi
 Pemecahan
masalah/Resol
usi
1.1.4.2 Novel  Pengenalan/
Orientasi
 Masalah/
Komplikasi
 Pemecahan
masalah/Resol
usi
1.1.4.3 Dongeng  Pengenalan/
Orientasi
 Masalah/
Komplikasi

10
 Pemecahan
masalah/Resol
usi
1.1.4.4 Mite/Legenda  Pengenalan/
Orientasi
 Masalah/
Komplikasi
 Pemecahan
masalah/Resol
usi
1.1.4.5 Cerita Petualang  Pengenalan/
Tujuan Sosial : Menceritakan Orientasi
pengalaman yang penuh  Masalah/
dengan tantangan yang dapat Komplikasi
berakhir dengan beberapa
 Pemecahan
peristiwa.
masalah/Resol
usi
1.1.4.6 Cerita Fantasi  Pengenalan/
Tujuan Sosial : Menceritakan Orientasi
pemecahan suatu masalah  Masalah/
dengan penyelesaian akhir Komplikasi
yang menyenangkan.
 Pemecahan
masalah/Resol
usi
1.1.4.7 Fabel  Pengenalan/
Tujuan Sosial : Bercerita Orientasi
dengan sudut pandang moral  Masalah/
yang eksplisit. Komplikasi
 Pemecahan
Masalah/Reso
lusi
1.1.4.8 Sejarah  Latar
Tujuan Sosial : Menceritakan Belakang
peristiwa sejarah.  Rekaman
Tahapan
Kehidupan
1.1.4.9 Biografi/Otobiografi  Latar
Tujuan Sosial : Menceritakan Belakang
tahapan kehidupan.  Rekaman
Tahapan
Kehidupan
1.2 NON PENCERITAAN 1.2.1 Pantun  Sampiran
: Tujuan Sosial : Memberi

11
Tujuan Sosial : nasihat, kritik dalam  Isi
Mendeskripsikan kehidupan sosial.
kejadian atau isu 1.2.2 Syair  Sampiran
 Isi
1.2.3 Puisi Tidak
Terstruktur
1.2.4 Gurindam Tidak
Terstruktur

No GENRE/ JENIS TEKS STRUKTUR TEKS


. SUBGENRE
II. FAKTUAL
2.1 LAPORAN 2.1.1 Deskripsi  Pernyataan Umum
Tujuan Sosial : Tujuan Sosial :  Uraian bagian-
Melaporkan Menggambarkan bagian
kejadian/isu atau fenomena
melaporkan secara 2.1.2 Laporan  klasifikasi
umum tentang Tujuan Sosial :  Uraian bagian-
berbagai kelas benda Mengelompokkan jenis bagian
dan menggambarkan
fenomena
2.1.3 Laporan Informatif  Judul
Tujuan Sosial :  Pengenalan : ciri
Memberikan informasi fisik, sebutan lain.
tentang berbagai kelas  Deskripsi khusus :
benda, seperti harimau, habitatnya,
batu, pohon, ular, telepon makanan, dan fakta
genggam dll. menarik lainnya.
2.1.4 Laporan Ilmiah
Tujuan Sosial : Memberikan laporan tentang kajian
terhadap suatu objek ilmiah yang dilakukan secara
sistematis, terkontrol, empirik, dan kritis atas
tahapan pengumpulan, analisis, dan penyajian hasil
analisis data.
2.1.4.1 Skripsi  Judul
 Pendahuluan :
latar belakang,
rumusan masalah,
tujuan, tinjauan
pustaka, kerangka
teori, metode.
 Pembahasan :
analisis dan
interpretasi data.
 Simpulan

12
 Daftar Pustaka
2.1.4.2 Tesis  Judul
 Pendahuluan :
latar belakang,
rumusan masalah,
tujuan, tinjauan
pustaka, kerangka
teori, metode.
 Pembahasan :
analisis dan
interpretasi data.
 Simpulan
 Daftar Pustaka
2.1.4.3 Disertasi  Judul
 Pendahuluan :
latar belakang,
rumusan masalah,
tujuan, tinjauan
pustaka, kerangka
teori, metode.
 Pembahasan :
analisis dan
interpretasi data.
 Simpulan
 Daftar Pustaka
2.1.4.4 Laporan Hasil  Judul
Penelitian  Pendahuluan :
latar belakang,
rumusan masalah,
tujuan, tinjauan
pustaka, kerangka
teori, metode.
 Pembahasan :
analisis dan
interpretasi data.
 Simpulan
 Daftar Pustaka
2.1.5 Surat
2.1.5.1 Surat Dinas  Kop Lembaga
 Nomor Surat
 Hal
 Lampiran
 Waktu/Tanggal
 Alamat yang dituju
2.1.5.2 Surat Pribadi  Alamat yang dituju
Tujuan Sosial :  Waktu/Tanggal

13
Menyatakan/menceritaka  Salam Pembuka
n maksud secara pribadi  Kalimat Pembuka
 Isi
 Kalimat Penutup
 Salam Penutup
 Pengirim
2.1.6 Berita  Headline
Tujuan Sosial : Mencatat  By-line : identitas
suatu berita/informasi. reporter
 Pengantar :
informasi dasar
(siapa, apa, dimana,
dan kapan)
 Isi : fakta dan
pendukung dan
lebih rinci tentang
apa, siapa, dimana,
kapan, dari yang
penting sampai
yang kurang penting
 Tail : fakta kurang
penting
2.1.7 Reviu/Laporan  Pengenalan/
Buku Orientasi : Judul,
Tujuan sosial : Menilai Pengarang, Ilustrasi,
daya tarik dari suatu Penerbit, Buku lain
karya yang ditulis
(riwayat singkat
pengarang)
 Ringkasan
 Rekomendasi :
skala penilaian,
target pembaca dll.
2.2 ARAHAN ATAU 2.2.1 Prosedur/Arahan  Tujuan
PROSEDURAL Tujuan Sosial :  Alat yang
Tujuan Sosial : Bagaimana melakukan digunakan
mengarahkan atau percobaan atau  Langkah-langkah
mengerjakan tentang pengamatan.  Pengamatan
langkah-langkah yang  Simpulan
telah ditentukan 2.2.2 Penceritaan  Tujuan
Prosedur  Langkah-langkah
Tujuan Sosial :  hasil
Bagaimana prosedur
dilakukan (Laporan
pecrobaan)
2.2.3 Panduan  Tujuan
 Deskripsi langkah-

14
langkah
2.2.4 Perintah/Instruksi  Tujuan
 Deskripsi Langkah-
langkah
2.2.5 Protokoler  Tujuan
Tujuan Sosial : Apa yang  Deskripsi
boleh/tidak boleh
dilakukan
2.2.6 Resep  Tujuan
 Alat yang
digunakan
 Langkah-langkah

No GENRE/SUBGENRE JENIS TEKS STRUKTUR TEKS


.
III. TANGGAPAN
3.1 TRANSAKSIONAL 3.1.1 Ucapan  Identifikasi kelompok
Tujuan Sosial : Terima Kasih yang diwakili
Menegosiasikan  Tujuan pidato
hubungan, informasi  Identifikasi peserta
barang dan layanan  Deskripsi isi :
Dukungan, keperluan,
dll.
 Komentar Personal
 Dukungan (tepuk
tangan)
3.1.2 Undangan  Judul
 Keperluan
 Waktu/Tanggal
 Tempat
 Penjelasan khusus
(pakaian yang dipakai
dll.)
3.1.3 Wawancara  Tujuan
 Identifikasi Partisipan
 Daftar Pertanyaan
 Jawaban
 Penutup
3.1.4 Negosiasi  Orientasi
 Pengajuan
 Penawaran
 Persetujuan
 Penutup
3.2.1 Label  Judul
Tujuan Sosial :  Ilustrasi/gambar/visual

15
Menjelaskan  label rincian informasi
sesuatu dengan tentang subjek
menggunakan  garis yang
bentuk verbal menghubungkan
beserta ilustrasi dengan
gambar/lambang labelnya (tidak harus
jika label rinciannya
langsung diletakkan
dibawah Gambar)
3.2.2 Penjelasan  Judul
atau Eksplanasi  Pernyataan Umum
Tujuan Sosial :  Penjelasan
Memaknai pesan
suatu teks
3.2.3 Pidato
(persuasif)
3.2.4 Tanggapan  Evaluasi
(kritis)  Deskripsi Teks
Tujuan Sosial :  Penegasan ulang
Menanggapi
pesan teks
3.2.5 Tanggapan  Evaluasi
Pribadi  Reaksi
Tujuan Sosial :
Bereaksi
emosional
terhadap teks
3.2.6 Tanggapan  Tesis
Pribadi  Argumen
Tujuan Sosial :  Reiterasi (pernyataan
Mendebat suatu ulang tesis dengan
sudut pandang pernyataan lain)
3.2.7 Diskusi  Permasalahan/Isu
Tujuan Sosial :  Sudut pandang beberapa
Mendiskusikan pihak (menerima,
dua atau lebih menolak)
sudut pandang  Argumen pendukung
 Argumen menolak
 Simpulan
3.2.8 Reviu atau  Deskripsi Teks
Telaah  Isi
Tujuan Sosial :  Evaluasi
Mengevaluasi
teks, teks visual,
atau musik

16
Teks-teks yang digambarkan pada tabel di atas sebagian besar merupakan teks
tunggal, karena strukturnya tidak dibangun atas penggabungan beberapa jenis
teks, kecuali laporan ilmiah teks cerpen, novel, dongeng, mite/legenda, cerita
petualang, cerita fantasi, fabel dan sejenisnya dapat disajikan dalam bentuk teks
genre majemuk.

2. Teks Majemuk (Genre Makro)


Teks majemuk merupakan sebuah teks kompleks dengan struktur
yang lebih besar dan tersegmentasi ke dalam bagian-bagian yang dapat
berupa bab, subbab, atau seksi, subseksi. Yang termasuk ke dalam teks
majemuk (genre makro) ini adalah teks-teks naskah akademik, seperti
teks :usul/proposal penelitian, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi,
makalah, artikel ilmiah, buku, abstrak dan lain-lain (jenis teks majemuk
yang faktual). Sedangkan jenis majemuk yang sifatnya fiksional yaitu
novel.

Struktur naskah akademik berupa usul penelitian yaitu terdiri atas


judul, pendahuluan, rumusan masalah, tujuan, manfaat/urgensi, tinjauan
pustaka, kerangka teori, metode, jadwal penelitian, dan daftar pustaka.
Kadang-kadang struktur teks naskah akademik yang berwujud proposal
untuk institusi tertentu memiliki unsur struktur tambahan, misalnya :
manfaat penelitian atau urgensi penelitian. Untuk proposal yang
dilaksanakn dalam kurun waktu tahun jamak (multy years) biasanya
ditambah dengan abstrak proposal. Pada dasarnya tergantung pada institusi
yang menjadi penerima/sponsor pelaksanaan penelitian itu.

Teks Akademik merupakan teks yang disusun berdasarkan


kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai kegiatan yang
dilaksanakan secara: sistematis, terkontrol, empirik, dan kritis. Dengan
kata lain, teks akademik memiliki ciri-ciri yang sama dengan kegiatan
ilmiah. Dapat dilihat dari salah satu ciri-ciri di atas yakni secara sistematis

17
dapat diartikan bahwa keseluruhan teks merupakan sebuah sistem yang
terdiri atas subsitem-subsitem yang satu sama yang lain memiliki relasi
dan keterhubungan dalam membentuk keseluruhan teks.

Keterhubungan antara struktur judul dengan struktur lainnya harus


memperlihatkan keterkaitan yang padu baik dari segi permukaan tekstual
yaitu keterhubungan sintaksis teks atau disebut dengan istilah kohesi
maupun keterhubungan secara semantris atau disebut dengan istilah
koherensi (Titscher dkk., 2000), sehingga membentuk totalitas teks
majemuk itu sendiri.
 Struktur judul memiliki kohesi dan koherensi dengan struktur
pendahuluan
 Struktur judul dan pendahuluan memiliki kohesi dan koherensi
dengan struktur rumusan masalah.
 Struktur judul, pendahuluan, dan rumusan masalah memiliki
kohesi dan koherensi dengan struktur tujuan penelitian
 Stuktur judul, pendahuluan, rumusan masalah, dan tujuan
penelitian memiliki kohesi dan koherensi dengan struktur tinjauan
pustaka
 Stuktur judul, pendahuluan, rumusan masalah, tujuan penelitian,
dan tinjauan pustaka memiliki kohesi dan koherensi dengan
struktur kerangka teori
 Stuktur judul, pendahuluan, rumusan masalah, tujuan penelitian,
tinjauan pustaka, dan kerangka teori memiliki kohesi dan
koherensi dengan struktur jadwal penelitian melalui jadwal
penelitian
 Stuktur judul, pendahuluan, rumusan masalah, tujuan penelitian,
tinjauan pustaka, kerangka teori, dan jadwal penelitian memiliki
kohesi dan koherensi dengan struktur daftar pustaka melalui
struktur pendahuluan, tinjauan pustaka, dan kerangka teori

18
Dengan adanya kohesi dan koherensi antar bagian struktur
itulah yang menyebabkan berbagai jenis teks tunggal yang
menjadi pengisi bagian-bagian teks majemuk tersebut terikat
menjadi satu kesatuan yang padu baik dari segi keterhubungan
sintaksis dan semantis.

D. Unsur Teks

Berdasarkan unsur kompleksitasnya, genre teks dibedakan menjadi dua,


yaitu : makro dan mikro.

a. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis
teks secara keseluruhan. Sedangkan,
b. Genre mikro adalah jenis teks yang dapat bediri sendiri, dapat juga
digabungkan menjadi satu kesatuan dalam genre makro.

Menurut Tri Wiratno dalam Pengatar Ringkas Linguistik Sistemik


Fungsional (2018), genre makro digunakan untuk menamai teks secara
keseluruhan, yang di dalamnya masih terkandung genre-genre lain sebagai
subgenre. Subgenre yang dimaksud adalah genre mikro.

Teks genre makro tidak dapat tersusun tanpa adanya genre mikro. Teks
genre mikro yang terdapat dalam genre makro seperti teks deskripsi, laporan,
prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.

Jenis teks genre makro dapat dibedakan dalam bentuk ragam tulis yang
dapat berupa artikel jurnal, berita, buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan
penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Maka dari itu, struktur teks
genre makro berbeda-beda mengikuti jenis teksnya. Akan tetapi, teks ragam
makro juga dapat diwujudkan dalam peristiwa komunikasi. Peristiwa komunikasi
yang ada dalam teks genre makro antara lain wawancara, percakapan telepon, dan
layanan jual beli. Berikut penjelasan singkatnya:

19
a. Teks Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab atau menggali informasi dari
narasumber. Struktur teks wawancara terdiri atas judul, orientasi, isi, dan
reorientasi. Teks semacam ini biasa kita temui di media massa, seperti
koran, televisi, radio, atau media online.
b. Percakapan Telepon
Percakapan telepon merupakan perbincangan yang melibatkan dua orang
atau lebih tanpa tatap muka. Struktur teks percakapan telepon terdiri atas
pembukaan, isi, dan penutup.
Isi dari percakapan telepon bisa berupa banyak hal. Maka tidak menutup
kemungkinan bahwa dalam percakapan telepon memuat salah satu dari
teks deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, atau diskusi.
c. Teks Layanan Jual Beli
Teks layanan jual beli berkaitan dengan produk, percakapan antara
pedagang dan konsumen. Pada teks ini terdapat struktur teks negosiasi,
yaitu orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Teks
jenis ini hanya spesifik membahas mengenai proses persetujuan oleh
kedua belah pihak.

E. Karakteristik Kebahasaan

Dalam kaidah kebahasaan atau karakteristik kebahasaan meski nampaknya


kompleks dan beragam, teks genre makro memiliki kesamaan dalam kaidah
kebahasaan. Berikut kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks genre makro,
yaitu diantaranya :

a. Kalimat kompleks, yaitu kalimat yang terdiri atas induk kalimat dan anak
kalimat.
b. Kata rujukan, yaitu kata yang memuat suatu referensi.
c. Konjungsi, yaitu kata hubung yang berfungsi menjembatani antar kata atau
antar klausa.
d. Diksi, yaitu pilihan kata agar gagasan dapat tersampaikan dengan baik.

20
e. Kata sifat, yaitu kata yang menerangkan karakter suatu hal atau benda.
Kata sifat dapat menumbulkan kesan pada kata benda atau kata ganti
menjadi lebih spesifik dan hidup.
f. Kata kerja, yaitu kata yang biasanya terdapat dalam predikat dalam suatu
frasa atau kalimat. Kata kerja merupakan kata yang menyatakan tindakan,
keberadaan, pengelaman, ataupun pengertian dinamis lainnya.
g. Kata keterangan, yaitu kata yang memberikan penjelasan mengenai
suasana, keadaan, waktu, atau lokasi.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat diambil kesimpulan bahwa, Teks merupakan hasil dan proses dari
penggunaan bahasa. Seperti dikemukakan sebelumnya, teks bahkan identik
dengan bahasa itu sendiri. Teks merupakan sarana untuk mencapai tujuan sosial
sesuai dengan genrenya masing-masing. Dengan teks pemakai suatu bahasa dapat
berkomunikasi satu sama lain, bertukar informasi, gagasan, pikiran, maupun
perasaan.

Batasan inilah mengandung pengertian bahwa setiap pemakaian bahasa


selalu memiliki tujuan. Tujuan yang dimaksudkan di sini tentu tujuan sosial,
karena bahasa tidak lain merupakan sarana untuk melaksanakan proses sosial.
Jika kehidupan itu hanya terdiri atas satu orang, tidak perlu terjadi interaksi sosial,
maka bahasa tidak diperlukan. Bahasa yang digunakan dengan tujuan sosial
tertentu itulah yang melahirkan teks.

Dengan demikian, maka teks didefinisikan sebagai satuan bahasa yang

B. Saran

Dengan demikian bisa kami paparkan semoga makalah ini bermanfaat bagi
masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, terdapat kekurangan maupun
kesalahan dalam penulisan atau pembahasannya. Kami harap kritik yang
membangun dari pembaca, kami mengucapkan mohon maaf dan terimakasih

22
DAFTAR PUSTAKA

Abd. Wahab, K. (2018). Ciri Dan Fungsi Komunikatif Bahasa Melayu Sabah
Dalam Media Sosial. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal Of
Communication, 34(4), 58-74.

Gani, S., & Arsyad, B. (2018). Kajian Teoritis Struktur Internal Bahasa. A Jamiy:
Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 07 (1), 20.

Kosasih, E. 2016. Jenis-jenis Teks: Analisis fungsi, Struktur, dan Kaidah serta
Langkah Penulisannya dalam mata pelajaran bahasa. Bandung: Yrama
Widya.

Mahsun. 2014. Teks pembelajaran bahasa Indonesia kurikulum 2013. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Mahsun. 2018. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks : Edisi Kedua.


Depok : Rajawali.

Ratna Juwita, N.P. (2019). Karakteristik Kebahasaan Teks Pidato Mahasiswa


MPBI-UMS dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia :
karakteristik kebahasaan, pidato, guru BP, Pena: Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra, 9(1), 66-84.

Suhartatik, S. (2018). Karakteristik Fonologi dalam Percakapan di Grup WhatsApp


antar Pengelola STKIP PGRI Sumenep. Jurnal Pendidikan Seni, Bahasa,
dan Budaya, 1(2): 59-66.

Trianto, Agus., Titik Harsiati, E. Kosasih. (2018). Bahasa Indonesia Kelas IX:
Buku Guru, Jakarta: Kemendikbud RI.

23
Widiatmoko, B., & Waslam, W. (2017). Interjeksi dalam bahasa Indonesia:
Analisis Pragmatik. Pujangga, 3(1): 83-97.

24

Anda mungkin juga menyukai