Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

EKSPLORASI TEKS

Dosen pengampu:
Meilani Harfika Sari S.pd

Disusun oleh:
1. Melsa Sutria (23631040)
2. Mila Mandasari (23631045)

Kelas: perbankan Syariah 2C

PROGRAM STUDI PEBANKAN SYARIAH FAKULAS SYARIAH


DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) CURUP TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentunya saya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat beserta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang sangat kita
nanti-nantikan syafa’atnya dihari akhir nanti.

Kami mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat,
baik itu berupa sehat jasmani ataupun rohani, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul Eksplorasi Teks.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan didalamnya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun sehingga dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.

Curup, 9 maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teks sebagai bahan dasar pembelajaran


Pendekatan pembelajaran Bahasa berbasis teks, Pada pendekatan ini diharapkan siswa
mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya, Bahasa
Indonesia diajarkan bukan sekedar sebagai pengetahuan Bahasa, melainkan sebagai teks yang
mengembang fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks pada
konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan Bahasa, baik verbal maupun non
verbal, yang mengungkapkan makna secara kontekstual.
Teks adalah satuan Bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan yang lengkap
secara kontekstual. Teks tidak selalu berwujud berwujud Bahasa tulis, sebagaimana lazim
dipahami, misalnya teks Pancasila yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat
berwujud baik tulis maupun lisan, bahkan dalam multimoda, teks dapat berwujud perpaduan
antara teks lisan atau tulis dan gambar/animasi/film.
Teks itu sendiri memeiliki duan unsur utama, yaitu konteks situasi dan konteks budaya.
Konteks situasi berkenaan dengn penggunaan Bahasa yang di dalamnya terdapat register yang
melatarbelakangi lahirnya teks, yaituadanya sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak
disampaikan (field), sasaran atau partisipan yang dituju oleh pesan, pikiram, gagasan, atau ide itu
(tenor), dan format Bahasa yag digunkan untuk menyampaikan atau mengemas pesan, pikiran,
gagasan, atau ide itu (mode), terkait dengan format Bahasa tersebut, teks dapat diungkapkan
kedalam berbagai jenis, missal deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, diskusi,
naratif, cerita petualangan, anekdot dan lain-lain.
Konteks yang kedua adalah konteks situasi dan konteks budaya masyarakat tutur Bahasa yang
menjadi tempat jenis-jenis teks tersebut diproduksi. Konteks situasi merupakan konteks yang
terdekat menyertai penciptaan teks, sedangkan konteks sosial atau konteks budaya lebih bersifat
institusional dan global.
Struktur teks membuat struktur berpikir, sehingga disetiap penguasan jenis teks tertentu,
siswa akan memiliki kemampuan berpikir sesuai dengan struktur yang dikuasainya. Dengan
berbagai macam teks yang dikuasainya, siswa akan mampu menguasai berbagai struktur bepikir.
Bahkan, satu topik tertentu dapat disajikan kedalam jenis teks yang berbeda dan tentunya dengan
struktur berpikir yang berbeda pula. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian dapat mengontruksi
ilmu pengetahuannya melalui kemampuan mengobservasi, mempertanyakan, mengasosialkan,
menganalisis, dan menyajikan hasil analisis secara memadai.1
1
Teuku Husni dan Widya Iswara, “pembelajaran Bahasa Indonesia, Berbasis teks dalam kurikulum 2013, “ diakses
dari (http://lpmpaceh.kemdikbud.go.id/?p=2066), pada tanggal 15 Maret 2024, pukul 22.22 Wib.
Selain itu, secara garis besar teks dapat dipilah atas teks sastra dan teks nonsastra. Teks
sastra dikelompokkan kedalam teks naratif dan nonnaratif. Adapun teks nonsastra
dikelompokkan kedalam teks jenis faktual yang didalamnya terdapat subkelompok teks laporan
dan teks transasksi dan eksposisi. Dengan memperhatikan jenis-jenis teks diatas, termasuk unsur
utama yang harus ada didalam teks, melalui pembelajaran Bahasa berbasis teks, materi sastra dan
materi kebahasan dapat disajikan.
B. Jenis-jenis teks
Teks adalah rangkaian kata atau kalimat yang memiliki struktur dan tata bahasa tertentu serta
bisa disusun secara lisan maupun tulisan. Tujuannya, untuk menyampaikan informasi,
menjelaskan sesuatu, atau mengungkapkan makna.
Setelah memahami apa itu teks secara umum, tentu saja kita juga harus mengerti dan
memahami mengenai apa saja jenis teks yang ada. Dibawah ini akan dijelaskan secara detail
mengenai jenis teks sebagai berikut:

1. Teks prosedur
Memahami teks prosedur adalah bagian dari jenis-jenis teks dalam Bahasa Indonesia
yang isinya Langkah atau cara dalam melakukan atau membuat sesuatu dengan benar.
Cara menulis jenis-jenis teks prosedur:
a. Menggunakan pernyataan persuasif (ajakan) seperti kata seharusnya, hendaknya,
sepantasnya.
b. Menggunakan kata kerja imperatif (perintah) seperti kata pastikan, tunjukkan,
ceritakan, hindari, jadilah.
c. Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik.
d. Menggunakan kata kerja aktif seperti kata memasak, membungkus, dan semacamnya.
e. Menggunakan konjungsi penjumlahan atau penambahan seperti kata selanjutnya,
berikutnya, kemudian, setelah itu.
f. Menggunakan deskripsi alat atau petunjuk penggunaan alat seperti benda dan alat
yang dipakai, ukuran, jumlah, dan warna.

2. Teks deskripsi
Teks deskripsi adalah jenis teks yang kerap pula digunakan dan ditemukan. Berdasarkan
kamus besar bahasa Indonesia, teks deskripsi merupakan teks pemaparan atau
penggambaran dengan kata-kata yang jelas dan terperinci. Berisi penggambaran tempat,
objek, tempat atau peristiwa yang dapat dirasakan, dilihat, dicium, dan didengar, teks
deskripsi menggambarkan kondisi objek dari sudut pandang penulis. Jadi penulis harus
mampu menjelaskan secara konkret. Sehingga pembaca dapat merasakan secara langsung
apa yang digambarkan dalam teks deskripsi.2
Sama seperti teks-teks yang lain teks deskripsi juga memiliki kekhasan tersendiri, teks ini
mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a. Teks deskripsi sebagai sarana penggambaran atau penjelasan sebuah objek

2
Anugrah Dwi, “pengertian teks beserta jenisnya lengkap, “ diakses dari: (https://fkip.umsu.ac.id/pengertian-teks-
beserta-jenisnya-lengkap/), pada tanggal 17 maret 2024, pukul 20.34 wib.
b. Penggambaran ditulis secara rinci yang melibatkan usur indra manusia
c. Penggambaran ditulis sejelas mungkin sehingga pembaca dapat merasakan langsung
apa yang ada didalam teks deskripsi
d. Menggunakan bahasa yang mudah dan sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari,
biasanya bahasa yang padat dan jelas
e. Menggunakan bahasa kiasan
f. Menjelaskan ciri fisik seperti bentuk, ukuran, warna maupun keadaan suatu objek
yang ingin digambarkan.

3. Teks Diskusi
Jenis teks yang berisi tinjauan terhadap sebuah isu dari dua sudut pandang yang berbeda,
yaitu sisi yang mendukung dan menentang isu tersebut. Teks diskusi sering disebut teks
argumentasi dua sisi. Struktur teksnya adalah sebagai berikut:
a. Isu
b. Argumentasi
c. Argumentasi yang menentang
d. Kesimpulan/rekomendasi

4. Teks Argumentasi
Teks argumentasi adalah teks yang berisi penjelasan mengenai suatu pendapat atau fakta
menurut sudut pandang penulis yang bertujuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan
pembaca.
Struktur teks argumentasi adalah sebagai berikut:
a. Pendahuluan, berisi argument yang akan disampaikan atau dasar dari sebuah argumen
yang akan disampaikan oleh penulis.
b. Tubuh argumen, ide atau gagasan yang disampaikan dan bertujuan untuk
membuktikan pendapat yang dijabarkan pada bagian pendahuluan.
c. Kesimpulan, berisi ringkasan yang meliputi semua isi dari bacaan atau teks dan
bertujuan untuk memastikan kebenaran kepada pembaca.3

5. Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah teks yang menjelaskan atau memaparkan segala informasi tertentu
sehingga dapat menambah pengetahuan dari pembaca.
Berikut ulasan tentang jenis-jenis dari teks eksposisi:
a. Teks eksposisi definisi, eksposisi definisi adalah suatu paragraph eksposisi yang
memiliki isi mengenai pengertian akan sesuatu hal.

3
Anugrah Dwi, Ibid.
b. Teks eksposisi proses, eksposisi proses adalah suatu paragraf eksposisi yang memiliki
maksud tentang adanya proses pembuatan, proses pengguna/ cara melakukan sesuatu.
c. Teks eksposisi klasifikasi, merupakan paragraf eksposisi yang memiliki isi tentang
pengelompokan terhadap sesuatu.
d. Teks eksposisi pertentangan, merupakan paragraf eksposisi yang berisi mengenai
sesuatu hal yang lainnya.
e. Teks eksposisi ilustrasi, adalah suatu paragraf eksposisi yang memberikan gambaran
secara sederhana tentang sesuatu dengan sesuatu lainnya yang memiliki kemiripan
atau memiliki kesamaaan sifat.
f. Teks eksposisi analisis, adalah suatu paragraf eksposisi yang berisi membagi
permasalahan pada setiap gagasan pokok menjadi sebuah bagian-bagian tertentu dan
selanjutnya pada tiap-tiap bagian tersebut akan dikembangkan secara sistematis.
g. Teks eksposisi perbandingan, adalah suatu paragraph eksposisi yang berisi mengenai
penjelasan ide pada sebuah kalimat utama dengan melakukan perbandingan dengan
hal yang lainnya.
h. Teks eksposisi berita, adalah suatu paragraf eksposisi yang berisi mengenai berita
peristiwa yang tertentu.
Struktur teks eksposisi sebagai berikut:
1. Tesis, merupakan suatu bagian yang memiliki isi tentang sudut pandang dari penulis
terhadap setiap permasalah yang akan diangkat.
2. Argumentasi, merupakan suatu bentuk bukti atau alasan yang dipergunakan dalam
memperkuat pendapat dalam sebuah tesis meskipun pada umumnya argumentasi juga
bis akita gunakan untuk menolak suatu pernyataan.
3. Penegasan ulang (simpulan), bagian ini mengandung pernyataan simpulan yang
menegaskan Kembali tesis yang sudah dikemukakan diawal teks dan dapat dibuktikan
atau bisa diperkuat oleh unsur argument yang ada di poin kedua.4

6. Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi merupakan tekss yang menjelaskan tentang sebuah kejadian atau
peristiwa secara urut dan runtut. Teks eksplanasi dapat menjelaskan kejadian alam,
budaya, sosial, ilmu pengetahuan, serta keadaan ekonomi. Lebih singkatnya Teks
eksplanasi dapat disebut sebagai teks yang menjelaskan hubungan sebab akibat suatu
peristiwa.
Ciri-ciri teks eksplanasi:
4
Taufiqur Rahman, Teks dalam kajian struktur dan kebahasaan, (semarang: cv. Pilar Nusantara, 2018) hlm 5-9.
a. Informasi yang disampaikan berupa fakta atau bersifat faktual/ nyata adanya.
b. Informasi yang disampaikan berupa fenomena yang dapat dijelaskan secara ilmiah,
baik fenomena alam, sosial, budaya, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Bersifat informatif (memberikan pengetahuan) dan objektif (tidak mempengaruhi
pembaca).
d. Menjelaskan hubungan kausalitas atau sebab akibat peristiwa.5

7. Teks anekdot
Teks anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lelucon,
menarik, dan mengesankan. Umumnya teks anekdot menceritakan orang penting atau
terkenal berdasarkan kejadian nyata.
Berikut beberapa ciri-ciri anekdot:
a. Bersifat humor atau lelucon.
b. Bersifat menggelitik.
c. Memiliki tujuan tertentu.
d. Bersifat menyindir atau mengkritik.
e. Bisa jadi mengenai orang penting.
f. Kisah cerita yang dibuat hamper menyerupai dongeng.
g. Terkadang menceritakan tentang karakter hewan dengan manusia yang terhubung
secara umum dan realistis.6

8. Teks berita
Teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa atau informasi mengenai
sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Penyampaian berita ini bisa dilakukan secara lisan
yang sering kita dengar dan lihat ditelevisi, dan secara tulisan yang dapat kita baca
dimedia cetak.
Struktur teks berita:
a. Judul (headline), merupakan kata kunci yang mewakili keseluruhan berita.
b. Teras (lead), adalah bagian yang sangat penting dari berita.
c. Tubuh (body), merupakan inti dari teks berita.7

C. Ciri-ciri Teks Akademik dan Non Akademik


Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik
atau teks nonilmiah. Perbedaan antara teks akademik dan teks non akademik perlu dijelaskan
secara memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik
yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain
sederhana, padat, objektif, dan logis (lihat misalnya sudaryanto,1996, moeliono, tanpa tahun:
moeliono, 2004). Akan tetapi selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang
5
Dina Priyatiningrum dkk, mari belajar bahasa Indonesia, (Jawa tengah: Pen Fighters, 2022) hlm 75-77.
6
Yuli amelia sikumbang, bahan ajar teks anekdot, (Medan: Guepedia.com, 2022) hlm 9-11.
7
Taufiqur Rahman, Loc.Cit.
diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistic tentang pengertian
sederhana, padat, objektif, dan logis itu (Wiratno,2012). Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya
hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu.
Anda, sebagai insan akademik, tentu harus dapat menjelaskan hal itu secara akademik
berdasarkan argument yang kuat. Sebagai kata-kata sehari-hari, sederhana, padat, objektif,
dan logis memang mudah dipahami. Seperti terdaftar didalam kamus besar bahasa Indonesia,
secara denotative, sederhana berarti “bersahaja, tidak berlebih-lebihan, atau tidak banyak
seluk beluknya (kesulitan dsb)”: padat berarti “sangat penuh hingga tidak berongga, padu
atau mampat”: objektif berarti “mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi
pendapat atau pandangan pribadi”: dan logis berarti “sesuai dengan logika, benar menurut
penalaran, atau masuk akal” (pusat bahasa, 3rdbEd., 2001:793, 809, 1008).
Atas dasar kenyataan ini, perlu diungkapkan ancangan yang dapat menjelaskan perbedaan
teks akademik dan teks nonakademik. Perbedaan tersebut dilihat dari kecendrungan ciri-ciri
yang dikandung oleh teks tersebut. Teks akademik diasosiasikan dengan teks tulis, dan teks
nonakademik diasosiasikan dengan teks lisan. Teks tulis bukan teks yang dimediakan dengan
tulisan. Sebaliknya, teks lisan bukan teks yang dituturkan secara lisan. Sebagai contoh, teks
berita yang didengarkan di radio adalah teks tulis yang dimediakan secara lisan, dan naskah
drama dalam bentuk dialog adalah teks lisan yang dimediakan dengan tulisan.8

D. Tujuh Standar Teks Kualitas


dalam hubungan antara model dan penyusunan teks atau makalah yang disusun untuk tujuan
akademik beberapa model diusulkan termasuk model beaugrande dan dressller (1981), ia
mengungkapkan bahwa wacana harus memenuhi tujuan pedoman tekstualitas yaitu kohesi,
koherensi, intensionalitas, akseptabilitas Informativitas, situasionalitas, dan intertekstualitas.
sementara itu Rankema (1993:34) menamakan ketujuh pedoman itu sebagai kaidah
tekstualitas yang merupakan tanda-tanda prasyarat.
Syarat pertama adalah kohesi, yang merupakan kelengkapan terkoordinasi dalam wacana,
baik lisan maupun tulisan. Keterpaduan ini dibentuk melalui hubungan antara pernyataan
sebelumnya dan kemudian sesudahnya koherensi adalah keruntutan baik dalam pembicaraan
yang diucapkan maupun yang ditulis koherensi dibangun berdasarkan urutan pernyataan
kedua istilah ini sering dapat diperlakukan dengan cara yang sama karena keterpaduan juga
meminta adanya kejelasan atau keruntutan. Kepaduan dibangun berdasarkan unsur
gramatikal dan leksikal (struktur paralel, pronomina, pengulangan kata kunci kata transisi).

Syarat kedua, koherensi yang berfungsi untuk mewujudkan kohesi. untuk itu, tingkat
keterpaduan, yaitu kata ganti, substitusi (verbal, nominal, parsial) atau repetisi, elipsi,
konjungsi, dan leksikal. Dalam wacana, kohesi diwujudkan melalui fungsi gramatikal dan
leksikal sedangkan koherensi atau keruntutan dalam wacana dibangun melalui relasi tindak
ilokusi rangkaian hubungan kalimat dalam wacana, antara lain hubungan kausal, hubungan
hasil, hubungan tujuan, dan hubungan maksud.
Syarat ketiga, adalah intensionalitas, khususnya upaya untuk memajukan hasil wacana
sehingga tercapainya tujuan atau harapan pembicara (penulis) ketika berbicara atau
8
Ida Basaria, bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi, (Medan: CV. Merdeka kreasi group, 2021), hlm 122-124.
mengatakan (mengungkapkan perspektifnya). Upaya ini diselesaikan dengan membangun
kehadiran konstruksi dan semantik pada apa yang diharapkan oleh sikap pembicara. Di
dalamnya terdapat bagian-bagian karakter pembicara, karakter pendek, pemikiran ide atau
peristiwa yang berhubungan dengan situasi konteks (komponen pendukung kohesi dan
koherensi) ,dan konteks (mengacu berbagai hal yang relevan dengan bentuk ujaran).
Beberapa situasi dapat menempatkan beberapa batas tepat waktu dan sumber daya
pemrosesan liar secara penuh direalisir oleh presentasi ajaran atau tuturan.
Syarat keempat, akseptabilitas, adalah pemrosesan niat dan tujuan dari pesan tuturan
(penulisan) sehingga sangat baik dapat diterima secara intelektual oleh audiens atau penerima
pesan. Oleh karena itu, hubungan keterikatan dan penjelasan antar teks diciptakan sebagai
komponen yang terhubung dengan komponen sintaksis, sedangkan kohesi dan koherensi
lebih terkait dengan makna semantik beaugrande dan dreseller.
syarat kelima informativitas, yaitu segala sesuatu yang menyangkut kemunculan dari suatu
teks yang diharapkan atau tidak diharapkan, diketahui atau tidak diketahui (tidak pasti).
informativitas diciptakan dalam pandangan kesatuan, keterpaduan, dan tekstualitas. Teori
dari Shanon dan weaver (1949) bergantung pada probabilitas. Semakin tinggi jumlah
alternatif yang mungkin semakin tinggi nilai informasinya. Teknik perhitungan elektif
diselesaikan dengan mempertimbangkan semua suksesi material yang terjadi dan menghitung
semua kejadian dimulai dengan satu hal kemudian ke hal berikutnya. Hipotesis pada
umumnya akan ditinggalkan dan digantikan oleh ide-ide asumsi, teori, pengabaian, dan
kegembiraan. Informativitas berkonsentrasi pada produksi 3 derajat Informatika, yaitu
tingkat atas (upper degree), tingkat coger dan tingkat melewati keduanya.

Anda mungkin juga menyukai