EKSPLORASI TEKS
Dosen pengampu:
Meilani Harfika Sari S.pd
Disusun oleh:
1. Melsa Sutria (23631040)
2. Mila Mandasari (23631045)
Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentunya saya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat beserta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang sangat kita
nanti-nantikan syafa’atnya dihari akhir nanti.
Kami mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat,
baik itu berupa sehat jasmani ataupun rohani, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul Eksplorasi Teks.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan didalamnya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun sehingga dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teks prosedur
Memahami teks prosedur adalah bagian dari jenis-jenis teks dalam Bahasa Indonesia
yang isinya Langkah atau cara dalam melakukan atau membuat sesuatu dengan benar.
Cara menulis jenis-jenis teks prosedur:
a. Menggunakan pernyataan persuasif (ajakan) seperti kata seharusnya, hendaknya,
sepantasnya.
b. Menggunakan kata kerja imperatif (perintah) seperti kata pastikan, tunjukkan,
ceritakan, hindari, jadilah.
c. Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik.
d. Menggunakan kata kerja aktif seperti kata memasak, membungkus, dan semacamnya.
e. Menggunakan konjungsi penjumlahan atau penambahan seperti kata selanjutnya,
berikutnya, kemudian, setelah itu.
f. Menggunakan deskripsi alat atau petunjuk penggunaan alat seperti benda dan alat
yang dipakai, ukuran, jumlah, dan warna.
2. Teks deskripsi
Teks deskripsi adalah jenis teks yang kerap pula digunakan dan ditemukan. Berdasarkan
kamus besar bahasa Indonesia, teks deskripsi merupakan teks pemaparan atau
penggambaran dengan kata-kata yang jelas dan terperinci. Berisi penggambaran tempat,
objek, tempat atau peristiwa yang dapat dirasakan, dilihat, dicium, dan didengar, teks
deskripsi menggambarkan kondisi objek dari sudut pandang penulis. Jadi penulis harus
mampu menjelaskan secara konkret. Sehingga pembaca dapat merasakan secara langsung
apa yang digambarkan dalam teks deskripsi.2
Sama seperti teks-teks yang lain teks deskripsi juga memiliki kekhasan tersendiri, teks ini
mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a. Teks deskripsi sebagai sarana penggambaran atau penjelasan sebuah objek
2
Anugrah Dwi, “pengertian teks beserta jenisnya lengkap, “ diakses dari: (https://fkip.umsu.ac.id/pengertian-teks-
beserta-jenisnya-lengkap/), pada tanggal 17 maret 2024, pukul 20.34 wib.
b. Penggambaran ditulis secara rinci yang melibatkan usur indra manusia
c. Penggambaran ditulis sejelas mungkin sehingga pembaca dapat merasakan langsung
apa yang ada didalam teks deskripsi
d. Menggunakan bahasa yang mudah dan sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari,
biasanya bahasa yang padat dan jelas
e. Menggunakan bahasa kiasan
f. Menjelaskan ciri fisik seperti bentuk, ukuran, warna maupun keadaan suatu objek
yang ingin digambarkan.
3. Teks Diskusi
Jenis teks yang berisi tinjauan terhadap sebuah isu dari dua sudut pandang yang berbeda,
yaitu sisi yang mendukung dan menentang isu tersebut. Teks diskusi sering disebut teks
argumentasi dua sisi. Struktur teksnya adalah sebagai berikut:
a. Isu
b. Argumentasi
c. Argumentasi yang menentang
d. Kesimpulan/rekomendasi
4. Teks Argumentasi
Teks argumentasi adalah teks yang berisi penjelasan mengenai suatu pendapat atau fakta
menurut sudut pandang penulis yang bertujuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan
pembaca.
Struktur teks argumentasi adalah sebagai berikut:
a. Pendahuluan, berisi argument yang akan disampaikan atau dasar dari sebuah argumen
yang akan disampaikan oleh penulis.
b. Tubuh argumen, ide atau gagasan yang disampaikan dan bertujuan untuk
membuktikan pendapat yang dijabarkan pada bagian pendahuluan.
c. Kesimpulan, berisi ringkasan yang meliputi semua isi dari bacaan atau teks dan
bertujuan untuk memastikan kebenaran kepada pembaca.3
5. Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah teks yang menjelaskan atau memaparkan segala informasi tertentu
sehingga dapat menambah pengetahuan dari pembaca.
Berikut ulasan tentang jenis-jenis dari teks eksposisi:
a. Teks eksposisi definisi, eksposisi definisi adalah suatu paragraph eksposisi yang
memiliki isi mengenai pengertian akan sesuatu hal.
3
Anugrah Dwi, Ibid.
b. Teks eksposisi proses, eksposisi proses adalah suatu paragraf eksposisi yang memiliki
maksud tentang adanya proses pembuatan, proses pengguna/ cara melakukan sesuatu.
c. Teks eksposisi klasifikasi, merupakan paragraf eksposisi yang memiliki isi tentang
pengelompokan terhadap sesuatu.
d. Teks eksposisi pertentangan, merupakan paragraf eksposisi yang berisi mengenai
sesuatu hal yang lainnya.
e. Teks eksposisi ilustrasi, adalah suatu paragraf eksposisi yang memberikan gambaran
secara sederhana tentang sesuatu dengan sesuatu lainnya yang memiliki kemiripan
atau memiliki kesamaaan sifat.
f. Teks eksposisi analisis, adalah suatu paragraf eksposisi yang berisi membagi
permasalahan pada setiap gagasan pokok menjadi sebuah bagian-bagian tertentu dan
selanjutnya pada tiap-tiap bagian tersebut akan dikembangkan secara sistematis.
g. Teks eksposisi perbandingan, adalah suatu paragraph eksposisi yang berisi mengenai
penjelasan ide pada sebuah kalimat utama dengan melakukan perbandingan dengan
hal yang lainnya.
h. Teks eksposisi berita, adalah suatu paragraf eksposisi yang berisi mengenai berita
peristiwa yang tertentu.
Struktur teks eksposisi sebagai berikut:
1. Tesis, merupakan suatu bagian yang memiliki isi tentang sudut pandang dari penulis
terhadap setiap permasalah yang akan diangkat.
2. Argumentasi, merupakan suatu bentuk bukti atau alasan yang dipergunakan dalam
memperkuat pendapat dalam sebuah tesis meskipun pada umumnya argumentasi juga
bis akita gunakan untuk menolak suatu pernyataan.
3. Penegasan ulang (simpulan), bagian ini mengandung pernyataan simpulan yang
menegaskan Kembali tesis yang sudah dikemukakan diawal teks dan dapat dibuktikan
atau bisa diperkuat oleh unsur argument yang ada di poin kedua.4
6. Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi merupakan tekss yang menjelaskan tentang sebuah kejadian atau
peristiwa secara urut dan runtut. Teks eksplanasi dapat menjelaskan kejadian alam,
budaya, sosial, ilmu pengetahuan, serta keadaan ekonomi. Lebih singkatnya Teks
eksplanasi dapat disebut sebagai teks yang menjelaskan hubungan sebab akibat suatu
peristiwa.
Ciri-ciri teks eksplanasi:
4
Taufiqur Rahman, Teks dalam kajian struktur dan kebahasaan, (semarang: cv. Pilar Nusantara, 2018) hlm 5-9.
a. Informasi yang disampaikan berupa fakta atau bersifat faktual/ nyata adanya.
b. Informasi yang disampaikan berupa fenomena yang dapat dijelaskan secara ilmiah,
baik fenomena alam, sosial, budaya, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Bersifat informatif (memberikan pengetahuan) dan objektif (tidak mempengaruhi
pembaca).
d. Menjelaskan hubungan kausalitas atau sebab akibat peristiwa.5
7. Teks anekdot
Teks anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lelucon,
menarik, dan mengesankan. Umumnya teks anekdot menceritakan orang penting atau
terkenal berdasarkan kejadian nyata.
Berikut beberapa ciri-ciri anekdot:
a. Bersifat humor atau lelucon.
b. Bersifat menggelitik.
c. Memiliki tujuan tertentu.
d. Bersifat menyindir atau mengkritik.
e. Bisa jadi mengenai orang penting.
f. Kisah cerita yang dibuat hamper menyerupai dongeng.
g. Terkadang menceritakan tentang karakter hewan dengan manusia yang terhubung
secara umum dan realistis.6
8. Teks berita
Teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa atau informasi mengenai
sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Penyampaian berita ini bisa dilakukan secara lisan
yang sering kita dengar dan lihat ditelevisi, dan secara tulisan yang dapat kita baca
dimedia cetak.
Struktur teks berita:
a. Judul (headline), merupakan kata kunci yang mewakili keseluruhan berita.
b. Teras (lead), adalah bagian yang sangat penting dari berita.
c. Tubuh (body), merupakan inti dari teks berita.7
Syarat kedua, koherensi yang berfungsi untuk mewujudkan kohesi. untuk itu, tingkat
keterpaduan, yaitu kata ganti, substitusi (verbal, nominal, parsial) atau repetisi, elipsi,
konjungsi, dan leksikal. Dalam wacana, kohesi diwujudkan melalui fungsi gramatikal dan
leksikal sedangkan koherensi atau keruntutan dalam wacana dibangun melalui relasi tindak
ilokusi rangkaian hubungan kalimat dalam wacana, antara lain hubungan kausal, hubungan
hasil, hubungan tujuan, dan hubungan maksud.
Syarat ketiga, adalah intensionalitas, khususnya upaya untuk memajukan hasil wacana
sehingga tercapainya tujuan atau harapan pembicara (penulis) ketika berbicara atau
8
Ida Basaria, bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi, (Medan: CV. Merdeka kreasi group, 2021), hlm 122-124.
mengatakan (mengungkapkan perspektifnya). Upaya ini diselesaikan dengan membangun
kehadiran konstruksi dan semantik pada apa yang diharapkan oleh sikap pembicara. Di
dalamnya terdapat bagian-bagian karakter pembicara, karakter pendek, pemikiran ide atau
peristiwa yang berhubungan dengan situasi konteks (komponen pendukung kohesi dan
koherensi) ,dan konteks (mengacu berbagai hal yang relevan dengan bentuk ujaran).
Beberapa situasi dapat menempatkan beberapa batas tepat waktu dan sumber daya
pemrosesan liar secara penuh direalisir oleh presentasi ajaran atau tuturan.
Syarat keempat, akseptabilitas, adalah pemrosesan niat dan tujuan dari pesan tuturan
(penulisan) sehingga sangat baik dapat diterima secara intelektual oleh audiens atau penerima
pesan. Oleh karena itu, hubungan keterikatan dan penjelasan antar teks diciptakan sebagai
komponen yang terhubung dengan komponen sintaksis, sedangkan kohesi dan koherensi
lebih terkait dengan makna semantik beaugrande dan dreseller.
syarat kelima informativitas, yaitu segala sesuatu yang menyangkut kemunculan dari suatu
teks yang diharapkan atau tidak diharapkan, diketahui atau tidak diketahui (tidak pasti).
informativitas diciptakan dalam pandangan kesatuan, keterpaduan, dan tekstualitas. Teori
dari Shanon dan weaver (1949) bergantung pada probabilitas. Semakin tinggi jumlah
alternatif yang mungkin semakin tinggi nilai informasinya. Teknik perhitungan elektif
diselesaikan dengan mempertimbangkan semua suksesi material yang terjadi dan menghitung
semua kejadian dimulai dengan satu hal kemudian ke hal berikutnya. Hipotesis pada
umumnya akan ditinggalkan dan digantikan oleh ide-ide asumsi, teori, pengabaian, dan
kegembiraan. Informativitas berkonsentrasi pada produksi 3 derajat Informatika, yaitu
tingkat atas (upper degree), tingkat coger dan tingkat melewati keduanya.