Menjadi
Orangtua
Hebat
dalam Mengasuh Anak
Buku
1
BINA
KELUARGA
BALITA
BADAN
KOORDINASI
KELUARGA
BERENCANA
NASIONAL
Bahan
P
enyuluhan
B
ina
K
eluarga
B
alita
b
agi
K
ader
Menjadi
Orangtua
Hebat
dalam Mengasuh Anak
Buku 1
1. 2.
Bersiap-siap Memahami
menjadi Peran
Orangtua Orangtua
3. 4.
Memahami Melibatkan
Konsep Diri Peran
Orangtua Ayah
Pengantar
Dalam
daur
hidup
manusia,
periode
Pada
lima
tahun
pertama
kehidupan,
usia
anak
di
bawah
lima
tahun
(balita)
proses
tumbuh
kembang
anak
berjalan
merupakan
periode
paling
kriJs
dalam
sangat
pesat
dan
opJmal.
Para
ahli
menentukan
kualitas
hidupnya
di
masa
mengatakan
masa
balita
sebagai
masa
yang
akan
datang.
Pengajaran
dan
emas
(
golden
age
period
),
karena
pada
pendidikan
yang
diberikan
pada
awal
usia
0-‐2
tahun,
perkembangan
otak
anak
kehidupan
ini
menjadi
modal
dasar
bagi
mencapai
80%.
Di
masa
inilah
anak-‐anak
kebahagiaan
dan
kesuksesan
di
masa
memiliki
kesempatan
untuk
mengem-‐
dewasanya.
Mendidik
anak
di
masa
bangkan
aspek-‐aspek
dalam
dirinya,
baik
sekarang
di
mana
teknologi
informasi
secara
fisik,
kogniJf,
maupun
sosio
berkembang
dengan
pesat
(era
layar
)
emosional.
membutuhkan
keterampilan
mengasuh
yang
memadai
dan
konsep
diri
yang
Menyadari
akan
penJngnya
pembinaan
posiJf
agar
mampu
berkomunikasi
dan
tumbuh
kembang
anak
sejak
dini,
sejak
menerapkan
disiplin
dengan
kasih
tahun
1984
Badan
Kependudukan
dan
sayang.
Keluarga
Berencana
Nasional
(BKKBN)
mencanangkan
program
Bina
Keluarga
Orangtua
diharapkan
memiliki
kesiapan
Balita
(BKB),
dan
sejak
1991
program
ini
menjadi
orangtua
dan
memahami
telah
berkembang
menjadi
Gerakan
BKB.
tujuan
pengasuhan
yang
benar
agar
Penyelenggaraan
BKB
merupakan
upaya
mampu
menghasilkan
anak
yang
kuat
untuk
meningkatkan
penge-‐tahuan
dan
dan
tangguh
di
masa-‐masa
selanjutnya.
ketrampilan
orangtua
dalam
membina
Untuk
menghasilkan
anak
yang
tumbuh
kembang
anak
secara
utuh
dan
bertakwa
kepada
Tuhan
Yanga
Maha
opJmal,
melalui
pemberian
sJmulasi
Esa,
memiliki
pengetahuan,
percaya
fisik,
kogniJf,
sosio
emosional
serta
diri,
sehat,
berkarakter,
memiliki
peran
spiritual.
jenis
kelamin
yang
sehat
dan
benar
serta
berbudi
pekerJ
luhur,
peran
ayah
Dengan
akJf
mengikuJ
kegiatan
ini,
di-‐
sangatlah
penJng.
Ayah
juga
diha-‐ harapkan
orangtua
memiliki
bekal
yang
rapkan
mengambil
peran
yang
besar
di
cukup
untuk
membantu
anak-‐anaknya
dalam
pengasuhan
dimulai
dari
masa
menjalani
masa
balitanya
dengan
benar,
kehamilan,
masa
ibu
menyusui
dan
baik
dan
menyenangkan.
masa
kanak-‐kanak.
Untuk
menunjang
Gerakan
BKB,
maka
dibuatlah
bahan
penyuluhan
ini.
Materi
ditekankan
pada
pe-‐mahaman
1.
keluarga
tentang
pengasuhan
anak,
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak,
permainan
bermakna,
pemben-‐ Bersiap-siap
tukan
karakter
serta
tantangan
anak
dengan
gaya
hidup,
dan
teknologi.
menjadi
Dengan
tersedianya
bahan
penyuluh-‐
an
ini,
petugas
lapangan,
kader,
dan
keluarga
anggota
BKB
diharapkan
Orangtua
akan
lebih
memahami
materi-‐materi
pengasuhan
anak,
sehingga
memu-‐
dahkan
pelaksanaan
penyuluhan.
Dengan
demikian,
tujuan
program
BKB
dapat
tercapai
sebagaimana
yang
diharapkan.
Bersiap-‐siap
menjadi
Orangtua
Perencanaan
membangun
keluarga
8
fungsi
keluarga
Fungsi
Keagamaan
Fungsi
Sosial-‐Budaya
C
Bagaimana
Melaksanakan
Fungsi
Keluarga?
Fungsi
Cinta
Kasih
Keluarga
berkualitas
yang
kita
ciptakan
juga
akan
dapat
terwujud
apabila
masing-‐masing
Fungsi
keluarga
memiliki
ketahan
keluarga
yang
Perlindungan
Jnggi
dan
ketahanan
keluarga
hanya
dapat
tercipta
apabila
masing-‐masing
keluarga
dapat
melaksanakan
fungsi-‐fungsi
keluarga
Fungsi
secara
serasi,
selaras
dan
seimbang.
Reproduksi
Contoh
:
Dalam
sebuah
keluarga
yang
tercukupi
Fungsi
secara
materi
berar<
fungsi
ekonomi
Sosialisasi
&
Pendidikan
keluarga
dapat
dilaksanakan
secara
op<mal,
namun
<dak
akan
berar<
apa-‐apa
Fungsi
bila
dalam
keluarga
tersebut
<dak
ada
rasa
Ekonomi
kasih
sayang
dan
perlindungan,
karena
dalam
keluarga
yang
demikian
akan
terasa
gersang
dan
anak-‐anak
<dak
merasa
Fungsi
nyaman
<nggal
di
rumah.
Pembinaan
Lingkungan
Bersiap-‐siap
menjadi
Orangtua
8
fungsi
keluarga
Pengasuhan
berkualitas
mencakup
:
• perawatan
kesehatan,
gizi,
• pemenuhan
kasih
sayang
• sJmulasi
KeJganya
sangat
diperlukan
agar
anak
dapt
tumbuh
kembang
secara
op<mal.
Memahami
Peran
Orangtua
Tujuan
Pengasuhan
Pengayom
keluarga
Tujuan
pengasuhan
adalah
merawat,
mengasuh
dan
mendidik
anak
Orang
yang
bermanfaat
bagi
lingkungan
agar
dapat
menjalankan
peran
sebagai
:
keluarga
dan
masyarakat
Memahami
Peran
Orangtua
Tipe
Pola
Asuh
4.Diabaikan
Memahami
Peran
Orangtua
Tipe
Pola
Asuh
Gaya
pengasuhan
model
ini
menerapkan
aturan
Contoh
:
Ayah
memukul
anak
ke<ka
anak
<dak
bahwa
orangtua
selalu
benar,
anak
harus
selalu
mendengarkan
ayah
berbicara
padahal
anak
mematuhi
apapun
yang
dikatakan
dan
disaran-‐ <dak
mendengar
karena
ayah
berbicara
dari
kan
orangtua.
jarak
yang
jauh.
Memahami
Peran
Orangtua
Tipe
Pola
Asuh
4.
Diabaikan
Orangtua
dengan
pola
asuh
ini
mengabaikan
Contoh:
Orangtua
<dak
<dak
menentukan
aturan
keberadaan
anak,
bahkan
menunjukkan
keJdak-‐ jam
berapa
anak
harus
<dur
dan
<dak
menyuruh
pedualian
terhadap
anak.
Mereka
Jdak
mengambil
anak
<dur.
tanggung
jawab
pengasuhan,
Jdak
menetapkan
aturan-‐aturan.
Anak
tumbuh
tanpa
arahan
dan
keterlibatan
ayah
dan
ibu.
KeJka
dewasa
anak
akan
tampil
sebagai
remaja
yang
cenderung
memiliki
harga
diri
serta
kepercayaan
diri
yang
rendah,
berJngkah
laku
buruk,
kemampuannya
terJnggal
dari
teman-‐
teman
seusianya
dan
Jdak
bersemangat
ke
sekolah.
Memahami
Peran
Orangtua
Tipe
Pola
Asuh
E
Bagaimana
Pola
Pengasuhan
EfekJf?
1.
Dinamis
7.
Berpikir
ke
depan
2.
Sesuai
kebutuhan
&
kemampuan
anak
8.Libatkan
Anak
3.
Ayah
dan
Ibu
konsisten
9.
Sabar
4.
Teladan
PosiJf
10.
Beri
Penjelasan
5.
Komunikasi
yang
baik
11.
RealisJs
6.
Berikan
pujian
12.
Jaga
kebersamaan
Memahami
Peran
Orangtua
Pola
Asuh
EfekJf
2.Sesuai
kebutuhan
1.Dinamis
&
kemampuan
anak
Pola
asuh
harus
dinamis.
Orangtua
harus
mam-‐ Pada
usia
balita
orangtua
menerapkan
pola
asuh
pu
menyesuaikan
diri
dengan
perubahan
zaman
yang
tuntutan
dan
batasan
yang
Jnggi
dalam
dan
mampu
mengubah
cara-‐cara
berinteraksi
rangka
membentuk
kebiasaan
posiJf
ada
anak.
dengan
anak
pada
saat
yang
tepat.
KeJka
anak
sudah
lebih
besar
orangtua
dapat
melonggarkan
batasan
karena
anak
sudah
mampu
melakukannya
sendiri.
3.Ayah
dan
Ibu
konsisten
4.
Teladan
posiJf
Ayah
ibu
harus
memiliki
kesamaan
dalam
Pola
asuh
harus
disertai
teladan
perilaku
posiJf
penerapan
nilai
–
nilai
dari
orangtua.
Orangtua
harus
menjadi
contoh
Jngkah
laku
yang
ingin
dibentuk
Contoh
:
Jika
ibu
mengajarkan
sikap
hemat,
ayah
Contoh
:
Untuk
membentuk
sikap
jujur,
Ayah
dan
juga
mela<h
anak
hemat
dan
<dak
memberI
ibu
harus
berlaku
jujur
di
dalam
kehidupan
anak
uang
di
luar
pengetahuan
ibu.
sehari-‐hari
Memahami
Peran
Orangtua
Pola
Asuh
EfekJf
i
5.Komunikasi
yang
baik
7.Berpikir
ke
depan
Orangtua
membangun
komunikasi
yang
baik
Biasakan
untuk
membuat
aturan
bersama
dengan
anak.
Ciptakan
suasana
nyaman
keJka
dengan
anak
berkomunikasi
agar
anak
berani
mengungkap-‐
kan
perasaan
dan
permasalahan
yang
sedang
contoh
:
waktu
<dur
adalah
jam
21.00
dihadapinya.
6.Berikan
pujian
8.Libatkan
anak
Berikan
pujian
atau
penghargaan
kepada
Buatlah
aturan
untuk
disepakaJ
bersama
anak
keJka
mereka
melakukan
suatu
hal
dengan
anak
anda
tentang
kegiatan
yang
baik.
sehari-‐hari.
Memahami
Peran
Orangtua
Pola
Asuh
EfekJf
9.Sabar
11.RealisJs
Gunakan
kata-‐kata
yang
baik
keJka
Gunakan
kata-‐kata
yang
baik
keJka
meng-‐ingatkan
anak
(jangan
gampang
mengingatkan
anak
(jangan
gampang
marah
dan
hindari
kata-‐kata
kasar)
marah
dan
hindari
kata-‐kata
kasar)
10.Beri
penjelasan
12.Jaga
kebersamaan
Perintahkan
anak
dengan
kata-‐kata
Buatlah
aturan
untuk
disepakaJ
yang
jelas
bersama
dengan
anak
anda
tentang
kegiatan
sehari-‐hari.
Memahami
Peran
Orangtua
Faktor
PenJng
Pengasuhan
1.
Disiplin
F
Apa
saja
faktor
penJng
dalam
pengasuhan?
2.
Komunikasi
Memahami
Peran
Orangtua
Faktor
PenJng
Pengasuhan
Disiplin
Langkah
Disiplin
dengan
kasih
sayang
d Adil
Memahami
Peran
Orangtua
Faktor
PenJng
Pengasuhan
Disiplin
NegaJf
PosiJf
“Jangan
lari-‐lari!”
“Berjalan
yang
baik!”
c c.
Jelas
Jelas
d d.
Adil
Adil
Batasan
yang
jelas
arJnya
orangtua
mengajari
Orangtua
dapat
menjelaskan
apa
yang
anak
sehingga
anak
tahu
apa
yang
diharapkan.
dilakukan,
kapan
melakukannya,
sebaiknya
apa
yang
harus
dilakukan.
Orangtua
diharapkan
dapat
membantu
anak
mengerJ
alasan
yang
dibuat
oleh
orang
tua.
Contoh
:
Tutup
kembali
pintu
ke<ka
kamu
masuk.
Contoh
alasan
yang
dibuat
:
Berbicara
yang
sopan
kepada
ayah
dan
ibu.
“Ibu
lakukan
ini
karena
Ibu
takut
kepada
Allah”
Bermain
bersama
kakak.
atau
“Ibu
ingin
kamu
aman“
Memahami
Peran
Orangtua
Faktor
PenJng
Pengasuhan
Disiplin
Langkah
Disiplin
dengan
kasih
sayang
Jika
orangtua,
guru
atau
pendamping
anak
Tidak
menyerang
secara
langsung
pada
diri
menilai
perlu
memberi
anak
hukuman
maka
pribadi
anak,
Jdak
menyinggung
suku,
berikan
hukuman
sesuai
dengan
fungsinya,
c agama
dan
fisik
(warna
kulit,
bentuk
mata,
berat
badan,
Jnggi
badan,
cacat
tubuh
dan
yaitu
menghalangi,
mendidik,
dan
mendorong
sebagainya).
(memoJvasi).
d Membangun
diri
anak
Ada
penjelasan
mengenai
alasan
hukuman
yang
baik
e mengapa
hukuman
diberikan
kepada
anak
memenuhi
pemikiran
dasar
sebagai
berikut
:
Mengarah
pada
pembentukan
haJ
nurani
f
(moral)
2.Komunikasi
Pada
saat
berkomunikasi
orangtua
harus
mem-‐perhaJkan
perasaan
apa
yang
sedang
Komunikasi
merupakan
hal
yang
sangat
dirasakan
anak
dan
bahasa
tubuh
anak.
penJng
dalam
pengasuhan
anak,
karena
menjadi
dasar
bagi
hubungan
orangtua
Agar
komunikasi
berjalan
dengan
baik
dan
anak.
orangtua
perlu
memahami
perasaan
anak
dan
menyampaikan
kata-‐kata
dengan
cara
yang
baik.
Orangtua
memilih
kata-‐kata
yang
posiJf
agar
anak
memiliki
konsep
diri
yang
posiJf
dan
memahami
pesan
yang
disampaikan
oleh
orangtua.
Secara
umum
manusia
ingin
perasaannya
didengar,
diterima
dan
dihargai.
Memahami
Peran
Orangtua
Faktor
PenJng
Pengasuhan
Komunikasi
Mengapa
penJng
melaJh
anak
Perasaan
seperJ
air,
jika
terhambat
akan
mencari
jalan
keluar
sendiri.
Anak
perlu
laJhan
mengung-‐
mengungkapkan
perasaannya?
kapkan
perasaan
dengan
cara
yang
tepat.
Mengapa
penJng
membaca
bahasa
tubuh
anak?
komunikasi
tatap
muka
ditentukan
oleh
90%
dari
pesan
bahasa
tubuh.
2 Memerintah
“Pokoknya
sekarang
duduk!”
1.
Kepribadian
Orangtua
2.
KarakterisJk
Anak
G
Apa
yang
Mempengaruhi
3.
Dukungan
Sosial
Pengasuhan?
4.
Pola
Pengasuhan
Memahami
Peran
Orangtua
Pengaruh
Pengasuhan
1.
Kepribadian
3.
Dukungan
Sosial
Orangtua
2.
KarakterisJk
Anak
4.
Pola
Pengasuhan
KarakterisJk
anak
mempengaruhi
peng-‐ Pola
pengasuhan
yaitu
pola
sikap
atau
asuhan
yang
mereka
terima.
Karak-‐ perlakuan
orangtua
terhadap
anak,
juga
terisJk-‐karakterisJk
ini
seperJ
usia
anak,
memberi
pengaruh
sendiri
pada
perkembangan
jenis
kelamin,
dan
tempe-‐ramen.
anak.
Hal
ini
akan
dijelaskan
lebih
mendalam
pada
materi
kegiatan
belajar
2
Cara
Peng-‐
asuhan
Anak.
Memahami
Peran
Orangtua
Membentuk
Tingkah
Laku
PosiJf
1.
Keteladanan
1.
Keteladanan
Contoh:
• berkata
jujur,
• senang
membaca,
• berkata
yang
baik,
• sikap
dermawan
(suka
memberi),
• pergi
ke
tempat
ibadah,
• menolong
orang
lain,
dan
• Jngkah
laku
baik
yang
lain.
.
Memahami
Peran
Orangtua
Membentuk
Tingkah
Laku
PosiJf
2.
Pembiasaan
Contoh:
jadwal
kegiatan
untuk
anak
3
tahun
Membentuk
Memahami
Peran
Orangtua
Tingkah
Laku
PosiJf
3.
Pemberian
Penghargaan
dan
Konsekuensi
Contoh:
• diusap
kepalanya
• diberi
sebuah
jeruk
atau
sepotong
kue.
• hadiah
berupa
kegiatan
jalan-‐jalan
ke
rumah
nenek,
atau
pergi
tamasya
ke
tempat
wisata.
.
Sebaliknya
jika
anak
melakukan
Jngkah
laku
yang
kurang
baik,
yang
Jdak
diinginkan
orangtua,
orangtua
harus
menunjukkan
sikap
Jdak
suka
sehingga
anak
tahu
bahwa
Jngkah
lakunya
Jdak
disukai
atau
Jdak
benar.
3.
Memahami
Konsep Diri
Orangtua
Memahami
Konsep
Diri
Orangtua
Konsep
Diri
Orangtua
Orangtua
perlu
mengenal
dirinya
sendiri
Orangtua
juga
dapat
meminta
masukan
dari
lebih
baik
dari
orang
lain,
memahami
orang
lain
tentang
diri,
terimalah
yang
kurang
kelebihan,
keunikan
dan
kekurangan
yang
dan
Jngkatkan
yang
lebih
atau
posiJf.
dimilikinya.
Orangtua
disarankan
untuk
meng-‐opJmalkan
Cara
ini
membantu
orangtua
melihat
dirinya,
karena
hal-‐hal
posiJf
yang
dimilikinya
baik
dari
ciri-‐ciri
banyak
hal
yang
dapat
dilihat
orang
lain
namun
kita
posiJf,
kepribadian,
sifat-‐sifat
dan
prestasi
yang
sendiri
Jdak
mengetahuinya.
pernah
dicapai,
misalnya
:
• saya
canJk,
Selain
itu,
orangtua
harus
terus
meningkatkan
• saya
orang
yang
ramah,
pengetahuannya
dengan
menghadiri
penyuluhan
dan
• saya
pandai
memasak,
t e m p a t -‐ t e m p a t
y a n g
d a p a t
m e n i n g k a t k a n
• saya
pandai
berkebun,
keterampilan
dan
pengetahuan
(tempat
kursus
dan
• saya
juara
lomba
menyanyi,
rumah
ibadah).
Masukan
posiJf
dari
dalam
diri
dan
• saya
juara
lomba
senam,
lingkungan
akan
meningkatkan
rasa
percaya
diri
• saya
juara
lomba
BKB
dsb.
orangtua.
Memahami
Konsep
Diri
Orangtua
Konsep
Diri
Anak
Pembentukan
C
Konsep
Diri
Anak
Pembentukan
konsep
diri
anak
juga
sangat
Oleh
karena
itu
orangtua
diharapkan
memberi
penghargaan
kepada
anak
atas
Jngkah
laku
posiJf
penJng.
Orangtua
diharapkan
Jdak
anak
seperJ
:
memberi
cap
pada
anak
seperJ
:
“anak
bodoh”,
“anak
nakal”,
”Ibu
bangga
adik
sudah
dapat
“anak
pemalas”
dan
sebagainya.
makan
sendiri”,
Pemberian
cap
akan
membekas
dalam
diri
anak
“Terima
kasih
sudah
mau
berbagi
dan
akan
mempengaruhi
pembentukan
konsep
dengan
kakak”.
dirinya.
Bagi
anak
cap
tersebut
adalah
suatu
gambaran
diri
bahwa”aku”
seperJ
itu,
jadi
lama
kelamaan
akan
terbentuk
dalam
benaknya
“oh,
Ucapan
posiJf
dan
penghargaan
atas
kelebihan
dan
aku
ini
bodoh?”
apalagi
bila
si
pemberi
cap
keberhasilan
yang
dicapai
anak
akan
membuat
anak
seperJ
itu
adalah
orang
yang
mempunyai
menghargai
dirinya
dan
anak
akan
memiliki
konsep
kedekatan
emosional
dengan
anak
seperJ
diri
yang
posiJf.
Orangtua
yang
memiliki
konsep
diri
orangtua
atau
pengasuhnya.
posiJf
akan
menghasilkan
anak-‐anak
yang
memiliki
konsep
diri
yang
posiJf.
4.
Melibatkan
Peran Ayah
Melibatkan
Peran
Ayah
Peran
Ayah
Sebelumnya,
peran
ayah
dalam
keluarga
adalah
Hanya
ayah
yang
dapat
bermain
sebagai
seorang
sebagai
pencari
najah
dan
pelindung
keluarga.
ayah.
Pengalaman
anak
bermain
bersama
ayah
Peran
ayah
juga
terpengaruh
oleh
budaya
akan
menjadi
pengalaman
yang
penJng
bagi
si
tempat
ayah
berasal/Jnggal.
anak
yang
terkait
dengan
ketrampilan
sosial
anak
Keterlibatan
ayah
dalam
pengasuhan
sering
di
kemudian
hari.
hanya
dianggap
sebatas
pendukung
ibu,
padahal
ayah
juga
dapat
melakukan
pengasuhan
yang
Ayah
yang
ikut
serta
mengasuh
bayi
dan
anaknya
sama
baiknya
dengan
ibu.
dapat
membuat
anak
cerdas
di
sekolah
dan
mempunyai
nilai-‐nilai
akademis
yang
bagus.
Ayah
bisa
sama
baiknya
dengan
ibu
dalam
mengenali
dan
merespon
kebutuhan-‐kebutuhan
Sebaliknya,
ayah
yang
Jdak
peduli
dan
Jdak
mau
bayi
dan
anak
yang
lebih
besar.
Ayah
juga
terlibat
dapat
membuat
anak
memiliki
masalah
berperan
sebagai
guru,
panutan
atau
penasehat.
seperJ
kenakalan
dan
depresi
di
kemudian
hari.
Melibatkan
Peran
Ayah
Peran
Ayah
Perkembangan
Fisik
Melibatkan
Peran
Ayah
4 Prestasi
di
sekolah
lebih
baik
Ayah
dapat
merangsang
anak
untuk
berpikir,
Perkembangan
sehingga
anak
memiliki
moJvasi
yang
kuat
untuk
belajar,
merasa
bahwa
pendidikan
itu
KogniJf
penJng,
dan
dapat
meraih
prestasi
di
sekolah.
5 Perilaku
buruk
berkurang
1 Anak
lebih
cerdas
Masalah
perilaku
buruk
(merengek,
merajuk,
Ayah
yang
bermain
dan
berinteraksi
dengan
memaksa,
dll)
pada
anak
cenderung
berkurang.
bayinya,
akan
membuat
bayi
lebih
cerdas
di
usia
6
bulan
dan
1
tahun,
dan
memiliki
angka
kecerdasan
yang
lebih
Jnggi
saat
diukur
pada
6 Anak
lebih
akJf
usia
3
tahun.
Anak
akan
menyukai
sekolah,
dan
lebih
berparJsipasi
dalam
kegiatan
ekstrakulikuler.
2 Memperbanyak
kosakata
anak
7 Peluang
karir
lebih
baik
Dibandingkan
dengan
ibu,
ayah
berbicara
lebih
banyak
menggunakan
kata
tanya
(“apa”,
Setelah
lulus
sekolah,
anak
akan
meraih
pekerjaan
dan
karir
yang
baik,
penghasilan
“dimana”,
dll,)
yang
dapat
melaJh
anak
untuk
yang
baik,
dan
memiliki
keadaan
psikologis
berkomunikasi.
NanJnya
akan
berguna
untuk
yang
lebih
baik
pula.
memperbanyak
perbendaharaan
kata
anak.
3 Anak
lebih
terampil
8 Resiko
kenakalan
remaja
lebih
rendah
Keterlibatan
ayah
sejak
anak
usia
dini
dapat
Di
usia
sekolah,
anak
dapat
memiliki
nilai
membuat
anak
lebih
terlindungi
dari
kondisi
pelajaran
lebih
bagus
karena
memiliki
kete-‐
yang
penuh
risiko
seperJ
kenakalan,
pergaulan
rampilan
bahasa
dan
berhitung.
bebas,
dan
penggunaan
narkoba.
Melibatkan
Peran
Ayah
4 Anak
sehat
secara
mental
Anak
secara
mental
lebih
sehat,
dan
masalah
Perkembangan
perilaku
cenderung
berkurang/kecil.
Perkembangan
Perkembangan
Sosio-‐Emosional
Fisik
Mendampingi
kehamilan
Menciptakan
komunikasi
yang
baik
Melibatkan
Peran
Ayah
Peran
Ayah
Ayah
ikut
mendampingi
ibu
dalam
pe-‐ Dukungan
ayah
akan
berdampak
pada
meriksaan
kandungan
dan
persiapan
kesabaran
dan
semangat
ibu
untuk
kehamilan
menyusui
bayinya.
Kehadiran
ayah
mempengaruhi
kondisi
emosi
Ayah
ikut
mengganJ
popok,
memandikan,
ibu
yang
baik
dan
dapat
berdampak
pada
menggendong
dan
memberi
makan.
pertumbuhan
dan
perkembangan
janin.
Interaksi
yang
dilakukan
sejak
awal
akan
membantu
anak
merasakan
kehadiran
ayah.
Hal
ini
dapat
membantu
pendekatan
emosi
antara
ayah
dengan
anak,
selain
itu
ayah
juga
dapat
mendukung
ibu
untuk
memberikan
ASI.
Melibatkan
Peran
Ayah
Peran
Ayah
Menciptakan
Melakukan
akJvitas
komunikasi
yang
bersama
anak
baik
Ayah
melakukan
akJvitas
yang
menye-‐ Ayah
dapat
mengajak
anak
berdialog,
nangkan
bersama
anak
seperJ
bermain,
menyempatkan
diri
menghubungi
anak
jalan-‐jalan,
membaca,
mengenalkan
keJka
ayah
Jdak
di
rumah.
lingkungan
sekitar.