2022
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
KECAMATAN BALONGPANGGANG
KANTOR DESA WOTANSARI
KEPUTUSAN KEPALA DESA WOTANSARI
KECAMATAN BALONGPANGGANG KABUPATEN GRESIK
NOMOR: ........................................
TENTANG
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DESA WOTANSARI
KECAMATAN BALONGPANGGANG KABUPATEN GRESIK
TAHUN 2022 - 2025
Menimbang :
1. Bahwa ancaman bencana yang mengancam kehidupan dan penghidupan masyarakat
Desa Wotansari harus diantisipasi dengan rencana yang matang pada setiap tahapan
mulai dari prabencana, tanggap darurat, dan pasca bencana;
2. Bahwa inisiasi Pengurangan Risiko Bencana ditingkat desa harus disusun dengan baik
dan untuk mengoptimalkan peranserta masyarakat dalam penanggulangan bencana
berbasis komunitas;
3. Dari hasil kajian risiko bencana yang dilakukan secara partisipatif di desa Wotansari
ada 4 ancaman yaitu banjir, angin putting beliung, Covid-19, dan konflik;
4. Bahwa aspirasi masyarakat Desa Wotansari untuk menyelenggarakan program untuk
Penanggulangan Bencana berbasis komunitas telah sedemikian besar, yang
mendorong lahirnya inisiasi rencana penanggulangan bencana tahun 2022 - 2025.
Mengingat :
1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
5. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana;
2
6. Peraturan Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana Nomor 01 Tahun 2012
tentang Pedoman Desa/Kelurahan Tangguh Bencana;
7. Peraraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 7 Tahun 2012 tentang
penyelenggaraan penanggulangan bencana;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Organisasi
Lembaga Lain Sebagai Perangkat Daerah;
9. Surat Keputusan Kepala Desa Wotansari ............................ Tentang Penanggulangan
Bencana Desa Wotansari.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan Rencana Penanggulangan Bencana Desa Wotansari
Tahun 2022- 2025 atau untuk selanjutnya disebut dengan RPB Desa
Wotansari 2022 – 2025.
Keempat : Peraturan Kepala Desa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Desa Wotansari
Pada tanggal, …..………… 2022
Kepala Desa Wotansari
……………………
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa Wotansari.
Dokumen ini merupakan salah satu tahapan dalam rangka pembentukan Desa Tangguh
Bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik.
Secara teknis, pada dokumen ini terdiri dari bagian pendahuluan, gambaran umum dan
kondisi kebencanaan daerah, hasil pengkajian risiko setiap ancaman, dan rencana
penanggulangan bencana setiap ancaman.
Kami menyadari bahwa dokumen ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan dokumen ini, dan
semoga Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa Wotansari ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
Wotansari,……………………..2022
Hormat Kami
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1..2. Tujuan..........................................................................................................................2
3.4. Peta............................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................19
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peristiwa bencana alam merupakan kejadian yang sulit dihindari dan diperkirakan
secara tepat. Dampak bencana dapat berupa korban jiwa, harta benda, kerusakan
infrastruktur, lingkungan sosial, dan gangguan terhadap tata kehidupan serta
penghidupan masyarakat yang telah mapan sebelumnya.
Desa Wotansari yang secara geografis merupakan salah satu desa yang berada pada
kawasan rawan dan memungkinkan mengalami dampak bahaya. Kondisi alam ini bisa
menimbulkan tingkat risiko bencana yang tinggi pula ketika didukung oleh faktor-
faktor kerentanan baik terkait dengan manusianya, kegiatan manusia, maupun ketiadaan
fasilitas pembantu. Untuk itu, kemampuan mengurangi tingkat risiko bencana alam/non
alam serta kerentanan masyarakat menunjukkan bahwa rencana penanggulangan
bencana adalah bidang yang wajib dimasukkan dalam agenda rencana pembangunan
pemerintah Desa Wotansari.
Memiliki berbagai potensi mulai dari jumlah penduduk yang banyak dan tersebar,
keberagaman mata pencaharian, kondisi topografi yang tinggi dan cenderung tidak rata,
lahan pertanian dan perkebunan yang luas, hutan rakyat yang sangat luas, serta kearifan
lokal yang dijunjung tinggi menjadikan Desa Wotansari sebagai salah satu desa yang
harus memiliki sensitifitas tidak hanya pada isu pembangunan saja, tetapi juga dalam
kesiapsiagaan terhadap permasalahan bencana.
Potensi bencana yang ada baik yang diakibatkan oleh alam maupun non alam, dan
kerentanan masyarakat yang tinggi (rendahnya tingkat kesadaran dan pengetahuan
masyarakat), memerlukan upaya peningkatan kapasitas guna mengurangi risiko
terhadap bencana. Sejauh ini kegiatan penanggulangan bencana belum masuk ke dalam
arus utama pembangunan dan pemerintahan Desa Wotansari. Pada saat ini
penanggulangan bencana masih bersifat sektoral dan reaktif, sehingga perlu adanya
upaya pencegahan yang terintegrasi sehingga penanggulangan bencana dapat bersifat
komprehensif.
1
Salah satu perwujudan dari pelaksanaan amanat ini adalah disusunnya Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB) Desa Wotansari untuk Periode 2022-2027. Dokumen
RPB ini disahkan dengan Peraturan Desa, sebagai wujud komitmen politik antara
semua elemen pemerintahan desa yang direpresentasikan oleh Pemerintah Desa dan
Badan Perwakilan Desa untuk penanggulangan bencana di tingkat desa. RPB Desa ini
disusun secara partisipatif, dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses
penyusunannya, sekaligus proses legalisasinya.
Rencana Penanggulangan Bencana adalah dokumen resmi desa yang memuat data
informasi tentang risiko bencana di Desa Wotansari dalam waktu tertentu dan rencana
segenap elemen masyarakat desa untuk mengurangi risiko bencana tersebut melalui
program-program dan kegiatan pembangunan fisik maupun non fisik. RPB
mengandung juga strategi, kebijakkan dan langkah-langkah teknis administratif yang
dibutuhkan untuk mewujudkan kesiapsiagaan terhadap bencana, kapasitas tanggap yang
memadai dan upaya-upaya mitigasi yang efektif.
Keberadaan RPB Desa Wotansari akan memiliki peranan penting dalam penurunan risiko
bencana (termasuk risiko jangka panjang) yang kemudian dapat menekan kerugian yang akan
dialami oleh masyarakat. Rencana ini dapat menjadi landasan konseptual untuk mengurangi
dampak yang ditimbulkan oleh bencana, sekaligus dalam rangka adaptasi terhadap bahaya
alam maupun bencana yang disebabkan oleh kelalalaian manusia.
1.2. Tujuan
a) Maksud
Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Desa Wotansari dimaksudkan
untuk memberikan acuan dan dasar hukum bagi upaya penyelenggaraan
penanggulangan bencana (PB) di wilayah Desa Wotansari dalam waktu lima tahun
mendatang.
b) Tujuan
Rencana Penanggulangan Bencana Desa Wotansari disusun dengan tujuan untuk
menjadi bagian dari perencanaan pembangunan desa secara terpadu dan
terkoordinasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada,
sehingga dapat menurunkan risiko bencana di desa Wotansari secara signifikan.
2
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
Desa Wotansari berada pada koordinat 112.4561 BT / -7,3 LS dan masuk dalam
wialayh Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik memiliki batas wilayah:
Jumlah penduduk 1.428 jiwa terdiri dari 676 jiwa laki-laki dan 752 jiwa perempuan.
Luas wialayh mencapai 146 Ha dengan penggunaan tataguna lahan sebagai berikut;
Laki-laki Perempuan
Usia 0 - 6 Tahun 90
Usia 0 - 6 Tahun 58
Usia 7 - 12 Tahun 71
Usia 7 - 12 Tahun 58
Usia 13 - 18 Tahun 71
Usia 13 - 18 Tahun 82
Usia 19 - 25 Tahun 77
Usia 19 - 25 Tahun 78
Usia 26 - 40 Tahun 153
Usia 26 - 40 Tahun 152
Usia 41 - 55 Tahun 136
Usia 41 - 55 Tahun 161
Usia 56 - 65 Tahun 74
Usia 56 - 65 Tahun 76
Usia 65 - 75 Tahun 51
Usia 65 - 75 Tahun 46
Usia > 75 Tahun 4
Usia > 75 Tahun 7
Jumlah Perempuan (Orang) 723
Jumlah Laki-Laki (Orang) 711
3
Tabel 3. Mata Pencaharian
4
BAB III KAJIAN RISIKO BENCANA
3.1. Kajian Ancaman
Ancaman merupakan suatu keadaan kondisi yang disebabkan baik alamiah, ulah
manusia atau bisa juga gabungan keduanya, yang bisa menyebabkan dampak/kerugian
baik dari sisi manusia, ekonomi, sosial, infrastruktur, lingkungan dan politik. Setiap
wilayah memiliki potensi ancaman berbeda-beda tergantung kondisi geografis,
lingkungan, sosial, ekonomi, politik dan kependudukannya. Dari kesepakatan
kelompok kerja (pokja) Desa Tangguh Bencana yang dilakukan pada tanggl 18 – 19
Mei 2022 di Balai Desa Wotansari ditetapkan 5 ancaman yaitu banjir, Covid-19,
penyakit mulut dan kuku, hama tikus serta konflik.
Setiap bentuk ancaman mempunyai karakter yang berbeda-beda, bahkan dari satu
ancaman yang sama akan berbeda karakternaya karena tempatnya yang berbeda.
Ancaman wajib dikenali karakter atau ciri-cirinya. Karakter atau ciri-ciri tersebut dapat
diekspresikan dengan ukuran-ukuran ilmiah maupun alamiah, beberapa hal yang dikaji
dari karakter ancaman adalah nama ancaman, jenisnya, asal/penyebab, tanda-tanda, sela
waktu, faktor perusak, kecepatan, frekwensi, durasi, periode, intensitas. Karakter
ancaman yang ada di Desa Wotansari sebagai berikut;
a) Karakter Banjir
Banjir termasuk jenis ancaman bencana campuran yang di sebabkan oleh curah
hujan hujan tinggi, hal ini juga dipicu oleh pendangkalan dan penyempitan sungai
serta perilaku warga yang membuang sampah di sungai. Bahaya dari banjir di Desa
Wotansari adalah kedalaman/ketinggiann air dan derasnya arus. Banjir diawali
dengan hujan deras di bagian hulu lebih dari 5 jam. Sela waktu sekitar 7 jam banjir
sampai di Desa Wotansari, yang biasanya pada musim penghujan antara bulan
desembar sampai januari. Dalam satu tahun bisa terjadi 7 kali kejadian banjir
dengan lama genangan 24 jam dan efek yang dirasakan sampai 1 minggu. Biasanya
wilayah yang terancam terjadi banjir adalah dusun Wotansari, Tlatah, Sokoguru.
Dusun Wotansari merupakan wikayah yang sering terlanda banjir karena lebih
rendah dan dekat dengan sungai lamong. Hampir setiap tahun terjadi banjir di Desa
Wotansari.
5
b) Karakter Ancaman Covid-19
Penyakit mulut dan kuku disebabkan oleh virus. Tanda – tanda hewan yang terkena
dikenali dari kondisi mulut yang berbusa dan kaki bernanah. Gejala awal biasanya
hewan lemas dan berbusa selama 3 hari.
Ancaman konflik lebih disebabkan tawuran antar perguruan bela diri yang sering
dipicu karena salah paham antar anggota. Bahaya konflik adalah meluasnya warga
yang terlibat. Tidak dapat diprediksi kapan akan terjadinya konflik. Saling sindir /
saling mengejek bisa menjadi awal akan ada konflik.
Penyebab hama tikus adalah terputusnya rantai makanan seperti tidak ada hewan
pemakan tikus akibat perburuan. Serangan hama tikus berakibat pada gagal panen
karena rusaknya lahan tanaman. Serangan hama tikus terjadi pada musim tanam
dan banyak menyerang areal persawahan, dan hampir 80% persawahan di Desa
Wotansari mengalami serangan hama tikus. Hampir tiap tahun terjadi serangan
hama tikus.
6
Sedangkan kerentanan merupakan suatu kondisi yang menyebabkan ketidakmampuan
dalam menghadapi ancaman bencana.
7
- Warga tidak patuh terhadap protokol kesehatan
- Sifat masa bodoh warga
- Ada linmas
- Ada bhabinkamtibmas
- Terdapat pos kamling
- Penganggaran untuk keamanan
- Adanya simbol atau mayoritas terhadap desa
- Kegiatan yang positif untuk remaja
8
e) Kapasitas dan Kerentanan Atas Ancaman Hama Tikus
Penilaian risiko bencana pada dasarnya adalah upaya untuk menghasilkan tingkat risiko
bencana di suatu daerah melalui perhitungan tiga komponen utama yaitu bahaya,
kerentanan, dan kapasitas. Kapasitas berupa sumberdaya yang tersedia untuk
mengurangi kerentanan serta mencegah ancaman atau mengurangi tingkat ancaman.
Sumberdaya tersebut dapat berupa kebijakan, kegiatan, pengetahuan, keterampilan,
alat, tenaga, dana dan lainnya. Semakin besar sumberdaya tersedia, berarti semakin
tinggi kekuatan, risiko semakin rendah. Sebaliknya, semakin sedikit sumberdaya,
semakin rendah kekuatan atau semakin tinggi kelemahan akan semakin tinggi
risikonya. Tingkat risiko yang diperoleh dari perbandingan tingkat kerugian dengan
tingkat kapasitas. Tingkat risiko tinggi menunjukkan kapasitas dalam mengurangi
kerugian yang ada masih rendah, sedangkan tingkat risiko rendah menunjukkan bahwa
telah memiliki kapasitas dalam mengurangi tingkat kerugian yang ada. Berikut
penilaian risiko di Desa Wotansari dari masing-masing ancaman adalah sebagai mana
tabel berikut;
9
Tabel 7. Risiko Ancaman Banjir
Berapa Dimana Bagaimana
Aspek Apa Risikonya Apa Penyebabnya
Jumlah Lokasi Antisipasinya
Manusia Menimbulkan penyakit diare dan 10 Semua dusun Air kotor -
gatal-gatal
Ekonomi Tidak bisa bekerja Seluruh desa Desa Wotansari PPKM Pemberian bantuan
Infrastruktur
Lingkungan / alam
Sosial Tidak bisa bersekolah Semua anak Desa Wotansari PPKM Belajar online
usia sekolah
Tidak bisa menggelar hajatan Desa Wotansaro PPKM
10
Tabel 9. Risiko Ancaman Penyakit Mulut dan Kuku
Berapa Dimana Bagaimana
Aspek Apa risikonya Apa Penyebabnya
jumlah Lokasi Antisipasinya
Manusia Stres Hewan mati -
11
Tabel 11. Risiko Hama Tikus
Berapa Dimana Bagaimana
Aspek Apa risikonya Apa Penyebabnya
jumlah Lokasi Antisipasinya
Manusia Penyakit tipus Wotansari Terkena bakteri dari tikus Perilaku hidup bersih sehat
Ekonomi Pendapatan menurun Wotansari Hasil panen menurun Mencari pekerjaan tambahan
Lingkungan / alam Jalan dan sawah rusak Wotansari Tikus membuat lubang untuk
sarang
Sosial
12
3.4. Peta
a) Peta Ancaman
Gambaran sebaran ancaman dapat dilihat di desa Wotansari seperti dalam gambar
berikut;
13
b) Peta Risiko
Berdasarkan hasil diskusi pokja Destana maka disepakati tingkat risiko di Desa
Wotansari tergambar seperti berikut;
14
BAB IV RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA
Dari setiap ancaman yang ada di Desa Wotansari, disusun rencana penanggulangan
bencana dengan di pilah untuk kegiatan sebelum bencana, saat bencana, dan setelah
bencana.
Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa Wotansari berisi program, alasan
dari program, tujuan yang ingin dicapai, pemilahan waktu pelaksanaan yaitu
mendesak, menengah dan jangka panjang, dipilah juga atas pelaksanaan yaitu
dilaksanakan secara rutin, dilaksanakan berjenjang dan dan dilaksanakan insidental,
juga direncanakan sumber dana yang bisa digunakan untuk pelaksanaan program.
Dari 5 ancaman yang ada di Desa Wotansari rencana penanggulangan bencana yang
telah disusun secara partisipatif adalah sebagai tabel berikut :
15
Tabel 12. Rencana Penanggulangan Bencana Ancaman Banjir
Status program
Waktu Pelaksanaan Proses pelaksanaan Sumber
Fase Program Alasan Tujuan
Men Mene Pan Insi Berje dana
Rutin
desak ngah jang dental njang
Membuat Supaya debit air saat terjadi Air cepat surut X X Dana desa
gorong-gorong/jembatan pada banjir bisa lancar
Sebelum
jalan poros desa
Bencana
Membuat drainase Air tidak masuk ke pemukiman Air langsung masuk parit dan X X Dana desa
teralirkan
Melakukan evakuasi Membantu memindahkan warga Mempercepat penyelamatan X X Swadaya
Saat
dan barang
Bencana
Mendirikan dapur umum Menyediakan makanan Pengungsi tidak kelaparan X X Swadaya
Kerjabakti membersihkan lumpur Lumpur terbawa banjir masuk Tidak timbul penyakit X X Swadaya
Setelah
ke pemukiman
Bencana
Memperbaiki jalan rusak Arus banjir merusak jalan Memperlancar transportasi X X Dana desa
16
Tabel 14. Rencana Penanggulangan Bencana Ancaman Penyakit Mulut dan Kuku
Status program
Waktu Pelaksanaan Proses pelaksanaan Sumber
Fase Program Alasan Tujuan
Men Mene Pan Insi Berje dana
Rutin
desak ngah jang dental njang
Sebelum Pemberian vitamin Menjaga kesehatan ternak Menguatkan hewan ternak X X Swadaya
Bencana
Penyemprotan desinfektan Mematikan virus Menjaga kesehatan hewan X X Dinas
Saat kesehatan
Bencana hewan
Memberikan obat
Setelah Pemberian pakan sehat Menjaga kesehatan hewan Hewan tetap sehat X X Swadaya
Bencana
17
Tabel 16. Rencana Penanggulangan Bencana Ancaman Hama Tikus
Status program
Waktu Pelaksanaan Proses pelaksanaan Sumber
Fase Program Alasan Tujuan
Men Mene Pan Insi Berje dana
Rutin
desak ngah jang dental njang
Penangkaran burung hantu Untuk memberikan musuh Mengendalikan populasi X X APBDes
Sebelum
alami tikus tikus
Bencana
Persiapan alat pembasmi Bisa digunakan sewaktu-waktu Pengurangi hama tikus X X APBDes
Saat Pengobatan Jumlah tikus semakin banyak Mengurangi ham tikus X X Gapoktan
Bencana
Pembenahan tanaman Antisipasi tidak gagal panen Hasil panen tetap X X Gapoktan
Setelah
Diadakan penyuluhan Kurang pengetahuan Meningkatkan X X Gapoktan
Bencana
pengetahuan petani
18
PENUTUP
.......................
19