Anda di halaman 1dari 12

OPTIK

Nama Kelompok Remedial FISIKA


 Adellit Heagel L P
 Cinta Nadia Firdaus
 Shinta Dewi A P
 Siti Hifdzilla
 Windy Aprilia
Cermin dan lensa
 Cermin
Cermin dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Cermin datar
2. Cermin cekung
3. Cermin cembung

a. Cermin Datar
Cermin datar merupakan sepotong gelas geometri bola berjejari tak hingga, dan
salah satu permukaan datarnya dilapisi oleh perak nitrat. Ketika cahaya menimpa
permukaan benda, sebagian cahaya dipantulkan. Sisanya diserap oleh benda (dan
diubah menjadi energi panas) atau, jika benda tersebut transparan seperti kaca atau
air, sebagian diteruskan. Untuk benda-benda yang sangat mengkilat seperti cermin
berlapis perak, lebih dari 95 persen cahaya bisa dipatulkan.
Ketika satu berkas cahaya menimpa permukaan yang rata, kita definisikan sebagai
sudut datang, ϴi sebagai sudut yang dibuat berkas sinar datang dengan dengan garis
normal terhadap permukaan (normal berarti tegak lurus) dan sudut pantul, ϴr, sebagai
sudut yang dibuat berkas sinar pantul dengan normal. Untuk permukaan permukaan
yang nyata ternyata ”berkas sinar datang dan pantul berada pada bidang yang sama
dengan garis normal permukaan”. Hukum pantulan sudut datang sama dengan sudut
pantul.
Cermin datar membentuk bayangan yang tegak, dengan ukuran yang sama
dengan bendanya, dan bayangannya berada dalam jarak yang sama dari permukaan
pantul dengan jarak benda di depan cermin. Bayangan tersebut maya, yaitu bayangan
tidak akan muncul pada layar yang diletakkan pada posisi bayangan karena cahaya
tidak memusat (berkonvergensi) di sana.
Bayangan yang dihasilkan dari cermin datar akan berbalik. Misalnya bayangan
tangan kanan pada sebuah cermin datar adalah tangan kiri. Pembalikan dari kanan ke
kiri ini adalah hasil dari pembalikan kedalaman, yaitu tangan diubah dari kanan dari
kanan ke kiri karena bagian depan dan belakang tangan dibalik oleh cermin
b. Cermin Cekung
Cermin cekung terbuat dari sepotong bola cermin, bila disinari maka sinar itu
sebagian besar terpantul melalui titik tertentu yaitu titik F. Bola cermin dimaksud
merupakan bola gelas yang dilapisi perak nitrat di bagian luarnya.
Fokus utama sebuah cermin cekung adalah titik F di mana sinar yang sejajar dan
sangat dekat dengan titik pusat atau sumbu optik cermin difokuskan. Fokus yang nyata
untuk cermin cekung (konkaf). Fokus ini terletak pada sumbu optik dan berada
ditengah-tengah antara titik pusat kelengkungan dan cermin. Cermin cekung
membentuk bayangan nyata terbalik dari benda yang diletakkan di luar fokus utama.
Jika benda berada di antara fokus utama dan cermin, bayangan tersebut maya, tegak,
dan diperbesar.
Sifat-sifat bayangan pada cermin cekung berbeda-beda bergantung pada jarak
benda di depan cermin. Yaitu : ketika benda berada jauh dari cermin sifat bayangan
yang terjadi terbalik, tetapi ketika mendekati cermin bayangan akan berubah menjadi
tegak. Bayangan tegak dan lebih besar tampak ketika kamu bercermin di depan sendok
makan.
Ragam sinar yang jatuh dipermukaan cermin cekung dapat digolongkan ke dalam tiga
sinar istimewa (principal rays) berikut ini :
1. Sinar datang yang melewati pusat kelengkungan cermin, dipantulkan melalui
melalui lintasan semula.
2. Sinar datang berlintasan sejajar dengan sumbu cermin, dipantulkan melalui titik
fokus cermin itu.
3. Sinar datang yang melewati titik fokus, dipantulkan kearah sejajar dengan sumbu
cermin.

c. Cermin Cembung
Cermin cembung (convex mirror) terbuat dari sepotong permukaan bola gelas,
yang permukaan bagian dalam bola dilapisi dengan perak nitrat sebagai bahan
pemantul cahaya. Cermin cembung hanya menghasilkan bayangan nyata tegak dari
benda yang diletakkan di depannya.
Jika permukaan cermin memiliki radius kelengkungan R, maka sinar yang datang
dari arah luar bola dan sejajar dengan sumbu cermin dipantulkan yang seolah-olah
berasal dari fokus cermin itu. Sinar datang yang berarah menuju ke pusat cermin
dipantulkan melalui lintasan yang sama dengan ketika sinar datang. Fokus cermin
cembung selalu berada di permukaan cermin dan bersifat memancarkan sinar yang
jatuh ke cermin, sehingga panjang fokus (f) dinyatakan : f = - R/2.
Cermin cembung memiliki sifat divergen atau menyebarkan sinar yaitu bila ada
sinar datang yang sejajar sumbu utama maka sinar tersebut akan dipantulkan seolah
olah berasal dari titik fokus kebalikan dari pemantulan pada cermin cekung yang
mengumpulkan sinar. Titik fokus pada cermin cembung besarnya setengah kali dari jari
jari kelengkungan cermin, karena cermin cembung adalah sebagai busur atau juring
dari bangun bola.
Terdapat 3 sinar istimewa untuk melukiskan pembentukan bayangan pada cermin
cembung, yaitu:
a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
focus f.
b. Sinar datang yang menuju titik fokus F dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.
c. Sinar datang yang menuju titik pusat kelengkungan M dipantulkan kembali seolah-
olah datang dari titik pusat kelengkungan tersebut.

 Lensa
Lensa di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Lensa cekung
2. Lensa cembung

a. Lensa Cekung
lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian
tepinya, sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung adalah maya, tegak dan
diperkecil.
Jenis-jenis lensa cekung diantaranya adalah :
 Lensa cekung ganda
 Lensa cekung datar
 Lensa cekung cembung
b. Lensa cembung
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian
tepinya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung adalah maya, tegak dan
diperbesar.
jenis-jenis lensa cembung, diantaranya adalah :
 Lensa cembung ganda
 Lensa cembung datar
 Lensa cembung cekung
Pemantulan dan Pembiasan Cahaya
1. Pemantulan cahaya
Pemantulan atau refleksi cahaya adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari
permukaan benda yang terkena cahaya. Peristiwa pemantulan cahaya secara mudah
dapat kita amati pada permukaan benda yang mengkilap seperti cermin atau logam.
Macam – macam pemantulan cahaya
Pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua, yaitu :
 Pemantulan baur (difus)
Pemantulan baur (difus) adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada
pemukaan benda yang tidak rata, di mana berkas sinar (cahaya) pantulnya
mempunyai arah yang tidak teratur (baur). Contohnya, pemantulan cahaya pada
tembok, kayu, batu, tanah dan sebagainya.
 Pemantulan Teratur
Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan
yang rata, di mana berkas sinar (cahaya) pantulnya mempunyai arah yang
teratur (sama). Pemantulan teratur bersifat menyilaukan, namun mampu
menghasilkan bayangan yang jelas. Pemantulan teratur bisa terjadi pada cermin.
2. Pembiasan atau difraksi cahaya
Pembiasan atau difraksi cahaya adalah adalah peristiwa pembelokan arah cahaya
ketika melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
Pembiasan cahaya terjadi akibat kecapatan cahaya berbeda pada setiap medium.
Syarat Terjadinya Pembiasan Cahaya
Ada 2 syarat terjadinya proses pembiasan cahaya, yaitu:
 Cahaya merambat melalui dua medium yang memiliki perbedaan kerapatan optik,
misalnya udara dengan air, udara dengan kaca, air dengan kaca, dan sebagainya.
 Cahaya yang datang harus miring pada batas dua medium, karena jika tegak lurus
maka tidak akan mengalami proses pembiasan.
 Cahaya yang datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat (ex. kaca
ke udara) harus menghasilkan sudut bias lebih kecil dari 90°. Hal ini karena jika sinar
bias sama dengan 90° maka cahaya tidak akan memasuki medium kedua. Sedangkan
jika sudut bias lebih besar dari 90° maka akan terjadi peristiwa pemantulan
sempurna.
Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa
Pembentukan Bayangan pada cermin

Cermin dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

Cermin Datar
Cermin datar adalah kaca yang salah satu permukaannya dilapisi amalgam perak.
Cermin datar dapat memantulkan seluruh berkas cahaya yang jatuh kepadanya.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar yaitu :
a. Bayangannya bersifat maya.
b. Sama besar dengan bendanya.
c. Tegak
d. Menghadap terbalik dengan bendanya.
e. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin (jarak bayangan =
jarak benda)
Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke
dalam (cekung).Cermin cekung disebut juga cermin konkaf atau cermin positif.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul (konvergen). Ketika sinar-sinar
sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu
titik, yang dinamakan titik api atau titik fokus (F).
Sifat – sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung :
a. Maya
b. Sama tegak
c. Di perbesar
Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin lengkung yang permukaan bidang pantulnya
berbentuk cembung. Cermin cembung disebut juga cermin konveks atau cermin negatif.
Sifat – sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung :
a. Maya
b. Sama tegak
c. Di perkecil

Pembentukan Bayangan Pada Lensa

Lensa di bagi menjadi 2 macam yaitu :

o Lensa Cembung
Lensa cembung merupakan lensa yang bagian tengahnya memiliki ketebalan lebih
daripada bagian tepi. Lensa cembung biasanya memiliki bentuk lingkaran dan terbuat
dari kaca atau plastik sehingga lensa memiliki indeks bias lebih besar ketimbang indeks
bias udara. Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen). Lensa cembung
memiliki dua titik pusat kelengkungan (R=2f).
Lensa cembung memiliki kegunaan besar bagi kehidupan manusia, mulai dari
pemanfaatannya di kacamatan, kamera, teropong, dan masih banyak lagi. Lensa
cembung berfungsi untuk mengumpulkan berkas sinar. Lensa ini disebut lensa positif
karena memiliki jarak fokus positif dan menghasilkan bayangan nyata. Lensa cembung
terdiri dari:
a. Lensa cembung ganda
b. Lensa cembung datar
c. Lensa cembung cekung

Untuk dapat mengetahui pembentukan bayangan pada lensa cembung maka perlu
mengetahui sinar-sinar istimewa yang terjadi pada lensa cembung. Pada lensa cembung
dikenal tiga berkas sinar istimewa, tiga berkas sinar istimewa tersebut adalah:

I. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus


II. Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
III. Sinar datang melalui titik optik akan diteruskan.

o Lensa Cekung
Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis dari bagian tepinya.
Lensa cekung berfungsi untuk menyebarkan berkas sinar. Lensa ini disebut lensa negatif
karena memiliki jarak fokus negatif yang menghasilkan bayangan maya. Lensa cekung
terdiri dari :
a. Cekung ganda
b. Cekung datar
c. Cekung cembung

Lensa cekung bersifat menyebarkan sinar (divergen). Berbeda dengan cermin, lensa
dapat meneruskan cahaya dari kedua sisinya. Oleh karena itu lensa cekung memiliki dua
buah titik pusat kelengkungan (R=2f).

Untuk mengetahui pembentukan bayangan pada lensa cekung, maka harus mengetahui
sinar-sinar istimewa yang terjadi pada lensa cekung. Pada lensa cekung dikenal pula tiga
berkas sinar istimewa, tiga berkas sinar istimewa tersebut adalah :
A. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskanseolah-olah berasal dari titik focus
B. Sinar datang menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
C. Sinar datang melalui titik optik akan diteruskan.
Pemantulan dan Pembiasan dalam kehidupan sehari-hari
Contoh penerapan pemantulan teratur

1. Kesulitan yang dialami oleh pengemudi saat berkendara di jalan aspal basah ketika
malam. Berkendara malam di jalan aspal basah tentunya lebih sulit daripada
berkendara di jalan aspal kering hal ini karena air akan masuk ke celah-celah jalan aspal
dan menghaluskan permukaannya, sehingga apabila terkena sinar dari lampu kendaraan
akan menyebabkan terjadinya pemantulan teratur yang memberi kesan menyilaukan
mata dan menyebabkan penglihatan pengemudi menjadi terganggu.
2. Dalam bidang fotografi, peristiwa pemantulan teratur ini dimafaatkan untuk
mendapatkan foto yang indah seperti panorama gunung yang bayangannya
terpantulkan oleh permukaan air mampu memantulkan cahaya secara teratur sehingga
mampu membentuk bayangan yang jelas.
3. Kita bisa melihat wajah atau tubuh kita di depan cermin karena terjadi proses pemantulan
teratur.
4. Kaca spion kendaraan terbuat dari cermin cembung juga menggunakan prinsip
pemantulan teratur.

Contoh penerapan pembiasan cahaya

1. Dasar kolam yang terlihat dangkal. Dasar kolam yang terlihat dangkal jika dilihat dari
darat, padahal sebenarnya kolam tersebut cukup/bahkan sangat dalam. Hal tersebut
diketauhi karena bias cahaya dari udara memang kurang rapat dibandingkan dengan bias
cahaya yang menuju air (lebih rapat) dan akan dibiaskan hingga menjauhi garis normal.
2. Sedotan atau benda lain yang terlihat patah di dalam gelas
Proses pembiasan cahaya yang satu ini juga merupakan contoh yang paling mudah kita
temukan dalam keseharian. Sedotan, pensil, sendok, spidol, atau benda lain yang
dimasukan ke dalam gelas berisi air biasanya akan terlihat seperti patah/bengkok. Hal
tersebut tentu saja karena proses pembiasan dan tidak berada pada titik yang sebenarnya
(garis normal).
3. Bintang di langit yang terlihat lebih dekat
Tentu saja jarak aslinya tidak sedekat jangkauan pandangan kita. Namun, jika dilihat dan
diperhatikan, bintang-bintang di langit tersebut memang serasa sangat dekat. Hal tersebut
karena cahaya yang datang dari ruang hampa udara memang kurang rapat dibandingkan
dengan atmosfer bumi yang lebih rapat, sehingga pembiasan akan mendekati garis
normal yang akan berlangsung pada atmosfer bumi.
4. Pelangi
Pelangi yang berwarna-warni biasanya akan terjadi saat turun hujan yang disertai
dengan panas dari cahaya matahari. Kondisi tersebut diketauhi karena adanya dispersi
cahaya dari matahari yang memiliki sifat polikromatik melalui bias dari tetasan air.
Sehingga bias tetesan air yang terkena cahaya matahari tersebut menghasilkan warna
yang bermacam-macam dan terpisah.

Alat – Alat Optik


Macam macam alat optic
1. Mata
Mata merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Bagian-
bagian mata yang penting tersebut, antara lain, kornea, pupil, iris, aquaeus humour,
otot akomodasi, lensa mata, retina, vitreous humour, bintik kuning, bintik buta, dan
saraf mata.
2. LUP
Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah lensa
cembung. Lup digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar nampak lebih besar
dan jelas. Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan
dengan mata tak berakomodasi.
3. Kamera
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi
pada film negatif. Pernahkah Anda menggunakan kamera? Biasanya Anda
menggunakan kamera untuk mengabadikan kejadian-kejadian penting.
4. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar
tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang
dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang
dekat dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa
disebut mikroskop cahaya lensa ganda.
5. Teropong
Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang jauh agar tampak lebih jelas dan dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong
dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong medan.
6. Periskop
Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati
benda-benda di permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma
siku-siku sama kaki.
7. Proyektor slide
Proyektor slide adalah alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar
diapositif sehingga diperoleh bayangan nyata dan diperbesar pada layar. Bagian-
bagian yang penting pada proyektor slide, antara lain lampu kecil yang
memancarkan sinar kuat melalui pusat kaca, cermin cekung yang berfungsi sebagai
reflektor cahaya, lensa cembung untuk membentuk bayangan pada layar, dan slide
atau gambar diapositif.
8. Oftalmoskup
Alat ini dipakai untuk memeriksa retina mata. pada gambar melukiskan bagian-
bagian penting dari optalmoskup. berkas cahaya yang datang dari sumber cahaya S
yang terletak pada fokus lensa L1 dibiaskan sejajar ke cermin C. dari cermin C sinar
dpantulkan ke amta. selanjutnya dokter dapat mengamati retina melalui lubang
ditengah-tengah cermin C dan lensa L2 bertindak sebagai lup.

Anda mungkin juga menyukai