Anda di halaman 1dari 6

T I N G K A T KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA P J K R

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI TAHUN A K A D E M I K 2016/2017


Ahmad Alwi Nuiudin *), Bachtiar *)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani mahasiswa PJKR FKIP
Universitas Muhammadiyah Sukabumi.Metode yang digunakan untuk mengambil data untuk
mengeiahui kemampuan pengambilan oksigen maximal ( V02 Max) dengan cara tes dan pengukuran
yaitu tes lari miiltitahap (multistage fitness test) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa PJKR angkatan 2016 2017 yang berjumlah 50 orang. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggimakan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50
mahasiswa PJKR. terdapat 3S mahasiswa atau 76 % mempunyai kemampuan V02 Max sangat
kurang, 7 mahasiswa atau 14% mempunyai kemampuan V02 max Kurang, 5 mahasiswa atau 10 %
mempunyai kemampuan V02 Max cukup. dan belum ada mahasiswa PJKR yang if temiliki kemampuan
V02 max baik dan sangat baikKesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kebugaran jasmani
mahasiswa PJKR Un'versitas Muhammadiyah Sukabumi masih dalam kategori sangat kurang. Hal ini
dapat dilihat dari hasil persentase yang masih menunjukkan angka 76% atau sebanyak 38 mahasiswa
dari .50 mahasiswa.

Kata Kunci: Kebugaran Jasmani ^ *'

PENDAHULUAN mulai tingkat sekolah dasar (SD), sekolah


Olaluaga adalah salah satu aktivitas menengah pertama (SMP), sekolah menengah
yang dilakukan oleh manusia. Aktivitas atas (SMA), dan bahkan di perguruan tinggi.
Olahraga menjadi bagian yang tidak bisa Di perguruan tinggi khususnya perguruan
dipisahkan dari aktivitas manusia bahkan tinggi yang mana terdapat fakultas ilmu
hampir di seluruh belahan dunia. Dengan keolahragaan ataupim program studi di
berpartisipasinya semua negara dalam ajang perguruan tinggi yang metnang mempelajari
olimpiade menjadi bukti bahwa olahraga bidang studi olahraga. Tentunya banyak sekali
memang ada di seluruh negara di dunia. olahraga yang dipelajari dan diperkenalakan di
Hingga kini olahraga kian meluas dan perguruan tinggi, baik di perguman tinggi
memiliki makna sebagai sebuah fenomena negeri (PTN) maupun perguruan tinggi
yang bersifat global, mencakup wilayah kajian swasta(PTS).
hampir semua sendi-sendi kehidupan manusia Universitas Muhaitimadiyah Sukabumi
(Yusuf Hidayat, 2012:1). Di Indonesia sendiri (UMMl) adalah salah satu perguruan tinggi
ada berbagai macam jenis olahraga. Dari mulai swasta yang ada di Kota Sukabumi, Jawa
olahiaga yang bersifat perorangan seperti Barat. Di U M M I sendiri terdapat program
atletilc, renang, senam, bela diri,dan lain studi Pendidikan Jasmam, Kesehatan, dan
sebagainya, sampai olahi'aga yang bersi fat
Rekreasi (PJKR) dibawah naungan Fakultas
beregu seperti sepak bola, bola voli, bola
Keguruan dan Ihnu Pendidikan (FKIP). Salah
basket, sepak takraw, futsal, dan masih banyak
satu koinponen penting dari sebuah perguruan
lagi cabang olahraga yang lainnya.
tinggi adalah kurikulum. Kurikulum
Jika dililiat dari tujuannya, olahraga merupakan bahan kajian, muatan, dan materi
bisa tnenjadi ajang mencari prestasi, bisa juga yang harus dicakup dalam satu program studi
bertujuan sebagai rekreasi. Selain itu olahraga yang dirumuskan dalam kurikulum yang
juga merupakan sarana yang digunakan untuk berlaku secara nasional. Struktur kurikulum
melaksanakan pendidikan di Indonesia. Dari yang berlaku di UMMI mengacu pada
21
keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 Macam-macam Tes kebugaran
tanggal 20 Desember 2000 dan Mendiknas Tes adalah uji kemampuan maksimal,
045/U/2002 yang diturunkan dalam pedoman dengan demikian tes kebugaran jasmani adalah
pengembangan kurikulum U M M I SK Rektor uji kemampuan maksimal untuk menilai
No. 807/KEP/1.0/C/2014 (Pedoman Akademik kemampuan anaerobik dan kemampuan
UMMI, 2016;31). Dalam buku pedoman aerobik (Santosa Giriwijaya, 2012:16). Ada
akademik UMMI khususnya untuk program banyak tes kebugaran jasmani yang sering
studi PJKR ada banyak sekali cabang olahraga dipakai untuk melihat tingkat kebugaran
yang menjadi mata kuliah baik mata kuliah jasmani seseorang anatara lain TKJI (Tes
wajib maupun mata kuliah pilihan. Kebugaran Jasmani Indonesia), tes laii 12
Untuk bisa melakukan berbagai menit {cooper test), dan juga tes lari multi
macam kegiatan olahraga yang ada dalam tahap atau multi stage fitness test (MFT) atau
kurikulum PJKR, mahasiswa PJKR harus dikenal juga dengan bleep test.
mempunyai kebugaran jasmani yang baik. Dan
untuk melihat hngkat kebugaran jasmani Tes Lari multi tahap atau Multi Stage
mahasiswa PJKR Universitas Fitness Test
Muhammadiayah Sukabumi mahasiswa bam Tes lari multi tahap ini adalah salah
PJKR harus menjalani tes kebugaran jasmani satu tes yang banayak digunakan untuk
yakni dengan tes lari multi stage fitness tes mengukur tingkat kebugaran jasmani
(MFT). ^. seseorang. Bentuk tes ini adalah tes lari bolak-
balik dengan jarak 20 meter dengan mengikuti
TINJAUAN PUSTAKA nada tertentu bcrdasarkan level dan balikan lari
Pengertian Kebugaran jasmani yang telah ditentukan. Semakin tinggi level lari
Makna kebugaran jasmani saaigatlah dan balikan lari yang berhasil ditempuh maka
luas jika diartikan. Menurut Sumintarsih semakin baik pula tingkat kebugaran
(2006:149) kebugaran jasmani secara umum jasmaninya.
adalah kebugaran fisik (physical fitness), yakni
kemampuan seseorang melakukan kerja sehari- M E T O D E PENELITIAN
hari secara efisien tanpa tunbul kelelahan yang Penelitian ini termasuk dalam jenis
berlebihan sehingga masih dapat menikmati penelitian deskriptif kuantitatif yang dirancang
waktu luangnya. Pendapat Iain mengatakan untuk mengumpulkan informasi tentang
bahwa kebiigaian jasmani adalah kemampuan keadaan yang sebenamya. Dalam hal ini
tubuh untuk melakukan suatu pekerjaan fisik penehtian ini dimaksudkan untuk melihat dan
yang dikerjakan sehari-hari tanpa menggambarkan tingkat kebugaran jasmani
menimbulkan kelelahan yang sangat berarti mahasiswa PJKR Universitas Muhammadiyah
(Giri Wiarto, 20012:169). Lebih lanjut Sukabumi. Populasi penehtian ini adalah
Prof.H.Y.S. Santosa Giriwijoyo (2012:17) mahasiswa program studi PJKR angkatan. 2016
menjelaskan kebugaran jasmani adalah derajat sebanyak 50 orang dengan 46 putra dan 4
sehar dinamis sesorang yang menjadi putri. Teknik pengambilan sampel dalam
kemampuan jasmani dasar untuk dapat penelitian ini menggunakan total sampling
melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan. yaig mana sampel adalah populasi dalam
Dari pendapat beberapa ahli dapat penelitian ini sebanyak 50 orang dengan 46
dipahami bahwa kebugaran jasmani orang putra dan 4 orang putri. Metode yang
merupakan kemampuan tubuh seseorang untuk digunakan dalam pengambilan data dalam
melakukan aktivitas fisik termasuk berolahraga penelitian ini menggunakan survey dengan
dalam jangl<a waktu yang relatif lama tanpa teknik tes dan pengukuran. Instrumen yang
mengalami kelelahan berarti. Kebugaran digimakan dalam pengambilan data dalam
jasmani juga merupakan indikator tingkat penelitian ini adalah tes lari MFT {multi stage
kesehatan seseorang.

22
fitness test). Adapun inslrumen tes yang 5. peluit
digunakan adalah sebagai berikut: d. Petunjuk 1. Pertama-tama
pelaksanaan testee berdiri di
tes belakang garis
Uttldidn MFT l U u Q!»V() T«il
pertama
X M •
menghadap garis
ke dua.
2. Kemudian setelah
teidengar aba-aba
Gambar 1. Lintasan lari MFT
atau nada "TUT"
dari pengeras
suard testee mulai
berlari menuju
garis ke dua.
3. Sebelum terdengar
(.•.•IB kembali aba-aba
1 11
atau bunyi "TUT"
a It testee harus sudah
a •
1 u berada di garis ke
dua, kemudian
J IWM 13

berlari lagi setelah


terdengar nada
•TUT".
A 9
4. Apabila aba-aba
atau nada "TUT"
sudah berbunyi
dan testee belum
mampu mencapai
Gambar 2. Form catatan penilian hasil lari
garis batas maka
MFT
testee harus
menambah
Adapun prosedur pelaksanaan tes dalam kecepatan lari.
penelitian adalali sebagai berikut: 5. Setelah dua kali
berurutan testee
Bentuk Tes Tes lari multi taliap tidak rnampu
(lari bolak-balik mengik-uti irama
dengan jarak 20 meter) aba-aba atau nada
Tujuan Unmk mengukur "ITJT" berarti
tingkat kebugaran kemampuan testee
jasmani dengan hanya pada level
melihat efisiensi dan balikan
jantung dan pam-paru tersebut.
melalui pengambilan 6. Setelah testee
oksigen maskimal dianggap selesai
(V02 Max). melakukan tes
c. A] at dan 1. Lintasan datar tesste tidak boleh
fasihtas 2. Meteran langsung berhenti,
3. Pengeras suara tetapi harus
4. Marker cones meneruskan lari

23
pelan-pelan untuk Leve BaU V02 Lev Bali V02
cooling down. I kan Max el kan Max
e Peniiaian Level dan balikan 6 2 33.6 7 2 37.1
yang berhasil dicapai 6 4 33.6 7 4 37.8
oleh testee di 6 6 34.3 7 6 38.5
konversikan dalam 6 8 35.0 7 8 39.2
nilai ambilan V02 6 10 36.4 7 10 39.9
max. Leve Bali V02 Lev Bali V02
f Petugas 1 orang petugas 1 kan Max el kan Max
lintasan 8 2 47.4 9 2 43.9
1 orang pencatat hasil 8 4 48.0 9 4 44.5
lari untuk 1 orang 8 6 48.7 9 6 45.2
testee 8 8 49.3 9 8 45.8
8 11 50.2 9 n 46.8
Teloiik analisis data dalam penelitian Leve Bali V02 Lev BaU V02
ini menggunakan persentase. Setelah diketahui 1 kan Max el kan Max
tingkat kebugaran jasmani masing-masing
10 2 47.4 11 2 50.8
peserta tes maka akan dapat ditemukan berapa
10 4 48.0 11 4 51.4
besar persentase untuk masing-masing kategori
10 6 48,7 11 6 51,9
dragan menggunakan rumus persentase,
10 8 49.3 n 8 52,5
adapun rumus persentase yang digunakan
10 11 50.2 11 10 53.1
menurut Anas Sudijono (2008 : 43) adalah
sebagai berikut: 11 12 53.7
Leve BaU V02 Lev Bali V02
P=-xJOO%
N
I kan Max Hi el kan Max
(Sumber: Anas Sudijono, 2008: 43) 12 2 54.3 13 2 64.6
Keterangan: 12 4 54.8 13 4 65.1
P : Persentase yang dicari 12 6 55.4 13 6 65,6
F : Frekuensi 12 8 56.0 13 8 59.3
N : Jumlah Individu- 12 10 56.5 13 10 59.8
12 12 57.1 13 13 60.6
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini merupakan suatu
Leve Bali V02
1 Lev Bali V02

kajian lapangan tentang kebugaran jasmam


1 kan Max i 15el kan Max

mahasiswa PJKR tahun akademik 2016/2017.


14 2 61.1
1 2 64.6

Data diungkap menggunakan tes kebugaran


14 4 61.7
H 15 4 65.1
14 6 62.2 15 6 65.6
jasmani dengan tes lari multi stage fitness test
14 8 62.7
g 15 8 66.2
(MFT) yang sudah di konversikan. Kemudian
14 10 63.2 15 10 66.7
hasil konversi diklasifikasikan dalam kategori
14 13 64.0 m 15 13 67.5
yang telah ditentukan. Untuk lebih jelasnya
Leve BaU V02 Lev BaU V02
dapat dilihat pada tabel di bawah ini ;
1 kan Max m el kan Max
Tabel 1 Tabel Konversi Raihan V02 Max
16 2 68.0 17 2 71.4
Sumber: Mia Kusumawati (2015: 115)
16 4 68.5 m 17 4 71.9
Leve BaU V02 Lev Bali V02
kan Max kan Max 16 6 69.0 17 6 72.4
1 •v el
4 26.8 5 2 30.2 16 8 69,5 M 17 8 72.9
2
4 4 27.6 5 4 31.0 16 10 69.9 17 10 73.4
4 28.3 5 6 31.8 16 12 70.5 17 12 73.9
6
4 9 29.5 . 1 5 9 32.9 16 14 70.9 17 14 74.4
Leve Bali V02 Lev BaU V02
24
1 kan Max el kan Max Tabel 4. Data Frekuensi dan
18 2 74.8 2 78.3 Persentase kemampuan V02 Max
•1 19
18 4 75.3 19 4 78.8 Kategori Frekuensi Persentase
18 6 75.8 19 6 79.2 Sangat 38 76%
IS 8 76.2 19 8 79.7 Kurang
18 10 76.7 19 10 80.2 Kurang 7 14%
18 12 77.2 19 12 80.6 Cukup 5 10%
18 15 77.9 19 15 81.3 Baik 0 0%
%
Leve BaU V02 •
Lev BaU V02 Sangat baik 0 0%
1 kan Max el kan Max
20 2 81.8 21 2 85.2 dari tabel di atas, dapat diperoleh
20 4 82.2 21 4 85.6 informasi bahwa dari 50 mahasiswa TJKR,
20 6 82.6 21 6 86.1 terdapat 38 mahasiswa atau 76 % mempunyai
20 8 83.0 21 8 86.5 kemampuan V02 Max sangat kurang, 7
20 10 83.5 10 86.9 mahasiswa atau 14% mempunyai kemampuan
21
V02 max Kurang, 5 mahasiswa atau 10 %
20 12 83.9 21 12 87.4
mempunyai kemampuan V02 Max cukup, dan
20 14 84.3 21 14 87.8
belum ada mahasiswa PJKR yang memiliki
20 16 84.8 21 16 88.2
kemampuan V02 max baik dan sangat baik.

Tabel 2. Klasifikasi Kemampuan V02 Max 80%


untiik Laki-laki 70%
60%
50%
Skore V02 Max FkBtegori 40%
<35.0 Sangat Kurang 30%
35.0-38.3 Kurang 20%
10%
38.4-45.1 Cukup
0%
45.2-50.9 Baik
51.0-55.9 Sangat baik 1-^

Tabel 3. Klasifikasi Kemampuan V02 Max


Gambar 3. Diagram persentase
untuk Laki-laki
Kemampuan Mahasiswa PJKR 2016/2017

Skore V02 Max Kategori PEMBAHASAN


<25.0 Sangat Kurang KebugJiran jasmani merupakan faktor
25.0-30.9 Kurang penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa
31.0-34.9 Cukup PJKR, dengan kebugaran jasmam yang bagus
35.0-38.9 Baik maka mahasiswa akan mampu mengikuti
39.0-41.9 Sangat baik perkuUahan di PJKR yang mana kebanyakan
dari materi yang diberikan adalah berkaitan
Berdasarkan tabel diatas dan hasil dengan gerak fisik. Ha! ini senada dengan yang
penelitian pada 50 mahasiswa PJKR FKIP dikemukakan oleh Widiastuti (2011:13)
Universitas Muhammadiyah Sukabumi maka menjelaskan bahwa pentingnya kesegaran
didapatkan data hasil kemampuan V02 max jasmani bagi anak usia sekolah antara lain
mahasiswa PJ KR FKIP Universitas dapat meningkatkan kemampuan organ tubuh,
Muhiinunadiyah Sukabumi sebagai berikut: sosial emosional, sportivitas, dan semangat
kompetisi. Lebih lanjut Junusul Hairy dalam
bukunya menjelaskan (1989:9) Kesegaran

25
jasmani yiing diperlukan oleh masing-masing
individu Stingat berbeda dan bervariasi. Dalam SIMPULAN DAN SARAN
penelitian ini bisa disimpiOkan bahwa tingkat SIMPULAN
kebugaran jasmani dari mahasiswa PJKR Berdasarkan hasil penelitian dan
Universitas Muhammadiyah Sukabumi juga pembahasan maka dapat disunpulkan bahwa
bervariasi. Ada 3 kategori yang dihasilkan, tingkat kebugaran jasmani mahasiswa PJKR
yaitu kategori sangat kurang, kurang, dan Universitas Muhammmliyah Sukabumi masih
cukup. Dari hasil penelitian juga dapat dilihat dalam kategori sangat kurang. Hal ini dapat
dan disimpulkan bahwa tingkat kebugaran dilihat dari hasil persentase yang masih
jasmani mahasiswa PJKR Umversitas menunjukkan angka 76% atau sebanyak 38
Muhammadiyah Sukabumi tahun akademik mahasiswa dari 50 mahasiswa.
2016/2017 masih sangat kurang. Hal ini dapat
dilihat dari hasil perhitungan persentase yang SARAN
mencapai 76% yaitu sebanyak 38 mahasiswa Saran yang bisa diberikan adalah
dari 50 mahasiswa. unmk para mahasiswa harus lebih
Rendahnya tingkat kebugaran jasmani meningkatkan kebugaran jasmaninya dengan
mahasiswa PJKR bukan berarti tidak mengikuti perkuliahan dengan baik, karena
berkualitas mahasiswa dan program smdi kebugaran jasmani adalah faktor penting yang
PJKR, tetapi hal ini mempakan gambaran awal harus dipunyai oleh seorang gum penjasorkes
kemampuan mahasiswa PJKR yang mana dan kebugaran jasmani akan meningkat seiring
mereka merupakan mahasiswa baru yang dengan aktivitas yang dilakukan mahasiswa
masih bisa ditingkatkan laialitas kebugaran dalam perkuliahan di program studi PJKR
jasmaninya. Namun, melihat dari rendahnya yang notabene berisikan materi aktivitas fisik
tingl^at kebugaran maliasiswa PJKR tahun dan latihan.
akademik 2016/2017 yang mana merupakan
mahasiswa baru, hal ini juga bisa menjadi
masukan yang harus sangat diperhatikan oleh
program studi PJKR untuk bisa meningkatkan
tingkat kebugaran mahasiswa PJKR.

• DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. (2008). Fengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafmdo Persada.

Giri Wiarto. (2012). Fisiologi dan olahraga. Surakarta: Graha ihnu.

lunusul Hairy. (1989). Fisiologi Olahraga. Jakarta: Depdikbud, Dirjendikti P2LPTK

Mia Kusumawati. (2015). Penelitian Pendidikan Penjasorkes. Bandung: Alfabeta

Santosa Ginwijoyo dan Dikdik Zafar Sidik. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga).
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sumintarsih. (2006). Kebugaran jasmam untuk lanjut usia. Olahraga majalah ilmiah volume 12,

agustus 2006, TH.Xll, No. 2. ISSN 0853-2273.

Widiastuti. (2011). Tes Dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT Bumi Timur Jaya.

Yusuf Hidayat. (2012). Psikologi olahraga. Bandung; Bintang WarliArtika.

26

Anda mungkin juga menyukai