Anda di halaman 1dari 310

TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM

Morfologi Kata Kerja


Bahasa Komering
Bpppb

Morfologi Kata Kerja


Bahasa Komering

Oleh:

Yuslizal Saleh
Aidy Ruslan
Hasbi Yusuf
Sofyan Silahiddin
i Achyar Burhan

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
1984
Hale cipta pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

r-·
1
Perp u· t' ·

r·:o: Yl- •. fJp \1 00


d-{ aa ~ 0 ~ t..S _ s -1 ~ 6
(I ,--fvl{)P,
~)

Naskah buku ini semula merupalcan basil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah Sumatra Seiatan 1980/1981, disunting dan diterbitkan dengan dana Proyek
Penelitian Pusat

Staf inti Proyek. Pusat: Dra. Sri Sukesi Adiwimarta (Pemimpin), Drs. Hasjmi Dini (Benda-
harawan), Drs. Lukman Hakim (Sekretaris) Prof. Dr. Haryati Soebadio, Prof. Dr. Amran
Halim dan Drs. Astrid Susanto (Konsultan). ·

Sebagai atau seluruh isi buku ini dilarang digunalcan atau diperbanyalc dalam bentuk
apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit kecuali dalam hal pengutipan untuk keper-
luan penulisan artikel atau karangan ilmiah
Alamat penerbit : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Jalan Daksinapati Barat IV , Rawllmangun Jakarta Timur

iv
PRAKATA

Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (1979/1980 -- 1983/


1984) telah digariskan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan kebu.
dayaan nasional dalam berbagai seginya. Dalam kebijaksanaan ini, masalah
kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu masalah kebudayaan na-
sional yang perlu digarap dengan sungguh-sungguh dan berencana sehingga
tujuan akhir pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa
daerah, termasuk sastranya, tercapai. Tujuan akhir itu adalah berkembang.
nya · bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi nasional dengan baik di
kalangan masyarakat luas.
Untuk mencapai tujuan itu, perlu dilakukan kegiatan kebahasaan
dan kesastraan, seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan peristilahan
melalui penelitian bahasa dan satra Indonesia dan daerah, penyusunan ber-
bagai kamus Indonesia dan kamus daerah, penyusunan berbagai kamus istilah,
serta penyusunan buku pedoman ejaan, pedoman tata bahasa, dan pedoman
bentukan istilah, (2) penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai media
massa, (3) penterjemahan karya sastra daerah yang utama, sastra dunia,
dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa Indonesia, (4) pengem-
bangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan melalui penelitian, inven.
tarisasi, perekaman, pendokumentasian, dan pembinaan jaringan informasi,
dan (5) pengembangan tenaga , bakat, dan prestasi dalam bidang bahasa dan
sastra melalui penataran, sayembara mengarang, serta pemberian bea siswa
dan hadiah a tau tanda penghargaan.

Sebagai salah satu tindak lanjut kebijaksanaan itu, dibentuklah oleh


Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan l>derah pada Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa (Proyek Penelitian Pusat) pada tahun 1974.
Proyek itu bertugas mengadakan penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan
daerah dalam segala aspeknya, termasuk peristilahan untuk berbagai bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.

v
Karena 1uasnya rnasaiah kebahasaan dan kesastraan yang perlu dijang-
kau, sejak tahun 1976 Proyek Penelitian Pusat ditunjang oleh 10 proyek pe·
nelitian tingkat daerah yang berkedudukan di 10 propinsi, yaitu: (1) Daerah
Istimewa Aceh, (2) Swnatra Barat, (3) Sumatra Selatan, (4) Jawa Barat, (5)
Daerah Istimewa Yogyakarta, (6) Jawa Timur, (7) Kalimantan Selatan, (8)
Sulawesi Selatan, (9) Sulawesi Utara, dan (10) Bali. Selanjutnya, sejak tahun
1981 telah diadakan puta ·poryek peneliUan bahasa di 5 propinsi lain, yaitu :
(I) Sumatra· Utara, (2) Kalimantan Barat, (3) Riau, (4) Sulawesi Tengah, dan
(5) Maluku. Pada ~ahtin 1983 ini telah diadakan pula poryek penelitian
bahasa di 5 propinsi lain,· yaitu: (1) Jawa Tengah, (2) Lampung, (3) Kaliman-
tan Tengah, (4) Irian Jaya, dan. (5) Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian,
pada saat ini terdapat 20 proyek penelitian tingkat daerah di samping Proyek
Penelitian Pusat, yang berkedudukan di Jakarta.
}>rogram kegiatan poryek perielitian bahasa di daerah dan proyek Pene-
litian J>usat sebagian disusun berdasarkan Rencana lnduk Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa dengan memperhatikan isi buku· Pelita dan usul-
usul yang diajukan oleh daerah yang bersangkutan.
Proyek Penelitian Pusat bertugas, antara lain, sebagai koordinator ,
pengarah administratif dan teknis poryek penelitian daerah serta menerbit·
kan hasil penelitian bahasa dan sastra. Kepala Pusat Pemibnaan dan Pengem-
bangan Bahasa berkeududkan sebagai pembina proyek, baik poryek penelitian
t.ingkat daerah maupun Pr.oyek Penelitian Pusat.
Kegiatan penelitian bahasa dilakukan atas dasar kerja sama dengan per·
guruan tinggi baik di daerah maupun di Jakarta
Hingga tahun 1983 ini Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
dan l>aerah telah menghasilkan lebih kurang 652 naskah laporan penelitian
. bahasa· dan sastra serta pengajaran bahasa dan sastra, dan 43 naskah kamus
dan daftar istilah berbagai bidang ilmu dan teknologi. Atas dasar pertimbang-
an efisiensi kerja sejak tahun 1980 penelitian dan penyusunan dan bahasa
daerah ditangani oleh Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Dalam rangka penyediaan sarana kerja sarna btiku-buku acuan bagi
mahasiswa, doseri , guru , tenaga peneliti, serta masyarakat umum, naskah-
naskah iaporan hasil penelitian itu diterbitkan setelah dinilai dan disunting.
· Buku Morfologi Kata Kerja Bahasa Komering ini semula merupakan
naskah laporan penelitian yang berjudul "Morfologi Kata Kerja Bahasa Kome·

vi
PRAKATA

Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (1979/1 980 -- 1983/


1984) telah digariskan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan kebu-
dayaan nasional dalam berbagai seginya. Dalam kebijaksanaan ini, masalah
kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu masalah kebudayaan na-
sional yang perlu digarap dengan sungguh-sungguh dan berencana sehingga
tujuan akhir pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa
daerah, termasuk sastranya, tercapai. Tujuan akhir itu adalah berkembang-
nya · bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi nasional dengan bai.k di
kalangan masyarakat luas.
Untuk mencapai tujuan itu , perlu dilakukan kegiatan kebahasaan
dan kesastraan, seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan peristilahan
melalui penelitian bahasa dan satra Indonesia dan daerah , penyusunan ber-
bagai kamus Indonesia dan kamus daerah, penyusunan berbagai kamus istilah,
serta penyusunan buku pedoman ejaan, pedoman tata bahasa, dan pedoman
bentukan istilah, (2) penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai media
massa, (3) penterjemahan karya sastra daerah yang utama, sastra dunia,
dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa Indonesia , (4) pengem-
bangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan ·melalui penelitian, inven-
tarisasi, perekaman, pendokumentasian, dan pembinaan jaringan informasi,
dan (5) pengembangan tenaga, bakat, dan prestasi dalam bidang bahasa dan
sastra melalui penataran, sayembara mengarang, serta pemberian bea siswa
dan hadiah a tau tanda penghargaan.

Sebagai salah satu tindak lanjut kebijaksanaan itu, dibentuklah oleh


Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidi.kan dan Kebudayaan, Proyek
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah pada Pusat Pembinaan
dan Penge!llbangan Bahasa (Proyek Penelitian Pusat) pada tahun 1974.
Proyek itu bertugas mengadakan penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan
daerah dalam segala aspeknya, termasuk peristilahan untuk berbagai bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.

v
Karena luasnya rnasalah kebahasaan dan kesastraan yang perlu dijang-
kau, sejak tahun 1976 Proyek Penelitian Pusat ditunjang oleh 10 proyek pe-
nelitian tingkat daerah yang berkedudukan di 10 propinsi, yaitu: (l) Daerah
Istimewa Aceh, (2) Sumatra Barat, (3) Sumatra Selatan, (4) Jawa Barat, (5)
Daerah lstimewa Yogyakarta, (6) Jawa Timur, (7) Kalimantan Selatan, (8)
Sulawesi Selatan, (9) Sulawesi Utara, dan (10) Bali. Selanjutnya, sejak tahun
1981 telah diadakan pula ·poryek penelitian bahasa di 5 propinsi lain, yaitu:
(l) Sumatra· Utara, (2) Kalimantan Barat, (3) Riau, (4) Sulawesi Tengah, dan
(5) Maluku. Pada ~ahlin 1983 ini telah diadakan pula poryek · penelitian
bahasa di 5 propinsi lain,' yaitu: (l) Jawa Tengah, (2) Lampung, (3) Kaliman-
tan Tengah, (4) Irian Jaya, dan (5) Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian,
pada saat ini terdapat 20 proyek penelitian tingkat daerah di samping Proyek
Penelitian Pusat, yang berkedudukan di Jakarta.
J>rogram kegiatan poryek penelitian bahasa di daerah dan proyek Pene-
litian Pusat sebagian disusun berdasarkan Rencana Induk Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa ·dengan memperhatikan isi buku· Pelita dan usul-
usul yang diajukan oleh daerah yang bersangkutan .
Proyek Penelitian Pusat bertugas, an tara lain, sebagai koordinator ,
pengarah administratif dan teknis poryek penelitian . daerah serta menerbit-
kan basil penelitian bahasa dan sastra. Kepala Pusat Pemibnaan dan Pengem-
bangan Bahasa berkeududkan sebagai pembina proyek, baik poryek penelitian
tingkat daerah maupun Proyek Penelitian Pusat.
Kegiatan penelitian bahasa dilakukan atas dasar kerja sama dengan per-
. guruan tinggi baik di daerah maupun di Jakarta
Hingga tahun 1983 ini Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Oaerah telah m.enghasilkan lebih kurang 65 2 naskah laporan penelitian
. bahasa dan sastra serta pengajaran bahasa dan sastra, dan 43 naskah kamus
dan daftar istilah berbagai bidang ilmu dan teknologi. Atas dasar pertimbang-
an efisiensi kerja sejak iahun 1980 penelitian dan penyusunan dan bahasa
daerah ditangani oleh Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Dalam rangka penyediaan sarana kerja sama buku-buku acuan bagi
mahasiswa, doseri , guru , tenaga peneliti, serta masyarakat umum, naskah-
naskah laporan basil penelitian itu diterbitkan setelah dinilai dan disunting.
Buku Morfologi Kata Kerja Bahasa Komering ini semula merupakan
naskah laporan penelitian yang berjudul "Morfologi Kata Kerja Bahasa Kome-

vi
ring", yang disusun oleh tim peneliti Fakultas Keguruan Universitas Sriwijaya
dalam rangka kerja sama dengan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah-Sumatra Selatan tahun 1980/1981. Setelah mela1ui proses peni-
laian dan disunting oleh Drs. M. Djasmin Nasution dari Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, naskah ini diterbitkan dengan dana yang discdiakan
oleh Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah- Jakarta.
Akhirnya , kepada Ora . Sri Sukesi Adiwimarta, Pemimpin Proyek
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta (Proyek Penelitian
Pusat) beserta staf, tim peneliti, serta semua pihak yang memungkinkan
terbitnya buku ini, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga .
Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi pembinaan dan pengembang-
an bahasa dan sastra di Indonesia.

Jakarta, Januari 1984 Amran Halim


Kepala Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa

vii
UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam melaksanakan penelitian ini tim peneliti banyak sekali men-


dapat bantuan moral dan material dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, se-
wajarnyalah dalam kesempatan ini tim mengungkapkan rasa terima kasih
kepada mereka .
Terima kasih pertama dan terutama kami sampaikan kepada proyek
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah atas kepercayaan serta
biaya yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan penelitian ini. Selan-
jutnya, kami ucapkan pula terima kasih kepada Bapak Rektor Universitas Sriwi
jaya, Bapak Dekan Fakultas Keguruan Unsri. Bapak Direktur Lembaga Bal1asa
Unsri, Bapak Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebuda-
yaan Propinsi Sumatera Selatan , Bapak Bupati/Kepala Daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu , Bapak Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Ogan Komering Ulu , Bapak Camat Kecamatan
Cempaka, Bapak Camat Kecamatan Buay Madang , Bapak Camat Kecamatan
Belitang, dan Bapak Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Kecamatan Cempaka.
Akhirnya, kami sampaikan penghargaan kepada para informan di la-
pangan atas kegairahan dan ketekunan mereka bekerja dengan kami untuk
merekam data dan mengumpulkan informasi. Kapada rekan-rekan di Fakul-
tas Keguruan, Drs. Lipurnaim dan Cik Mat Nuh , B.B.A. , kami ucapkan pula
terima kasih atas bantuan mereka dalam memeriksa kesahihan data.
Kami sangat menyadari bahwa laporan irli belum sempurna; di dalam-
nya mungkirl saja :erdapat berbagai kelemahan dan mungkin juga kesalahan.

ix
Namun, kami sudah berusaha sedapat-dapatnya untuk menghasilkan laporan
penelitian yang agak berbobot. Kami berharap semoga basil penelitian ini ada
juga manfaatnya bari pendokumentasian bahasa Komering, perencanaan,
pembinaan dan pengembangan, serta pengajaran bahasa Indonesia, dan penga-
yaan khasanah nusantara.
Mudah-mudahan maksud baik kita tercapai.

Tim Peneliti

X
DAFTARISI

Halaman
PRAKATA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... v
UCAP AN TERIMA KASIH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix
DAFT AR lSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi
DAFT AR BAGAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xv
DAFT AR LAM BANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvii
PET A SUMATERA SELAT AN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xix
PETA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU . . . . . . . . . . . . . . . xx

Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.1 Latar Belakang dan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . .
1.1.1 Latar Be1akang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1 .1 .2 Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.2 Tujuan dan Hasil yang diharapka n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.3 Bahasa Komering . . . . . . . .. . . . . . . . . . . ... . . . . . . . 3
1.3 .1 Wilayah Pemakaian .. .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.3.2 Jumlah Penutur . . .. . .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.3 .3 Ragam Dialek Geogra fis/ Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
1.4 Asum si da n Hipotesis .... .. . . . 5
1.4.1 Asumsi . . . . . . . . . . . . . . . .. . 5
1.4 .2 Hipotesis . . . . . . . . . . .. ... . . 6

xi
1.5 Metode dan Teknik .... .... . 6
1.5 .1 Met ode . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
1.5 .2 Teknik . . . . . . . . . . ; . . . .... 7
1.6 Populasi dan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
I .6 .1 Populasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
1.6.2 Srunpel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

Bab II Kegiatan Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9


2..1 Kerangka teori ..... .... .. ... .. . 9
2.2 Teknik Penelitian . . . . . . . . . ...... . 13
2.2.1 Teknik Percon tohan . ...... .. . ... . 13
2.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... . .. .. . . 14
2.2.3 Teknik Pengolahan Data .. . ... .... . 16
224 Teknik Penulisan Laporan ..... . ... . 18

Bab III Fonologi .. . .. . . . . . . . ... . . . . .... . . . . . . . . . . . . 19


3.1 Konsonan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
3.2 Vokal .... .. . ... . . .. . . . . . . . . . . 20
3.3 Fonem Suprasegrne ntal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
3.4 Di ~trib u si
Fonem Konsonan .. .. ..... . . . . ...... .. . . 21
3.4.1 Distribusi Fonem Konsonan .. . . . . . . . . . .. ... . ..... . 21
3.4.2 Deret Konsonan ... .. ... . . .. .... ..... . .... . .. . 21
3.4.3 Distribusi Voka1 .. . . . . . . . .... .... ... . ..... . ... . 24
3.4.4 DeretVoka1 ... ... . . . . . . . . . . . . . . . . . .... ... . . . 24
25
Bab IV Morfofonemik . . ..... . . ...... . .. ... .. ... .. . . . 27
4.1 Wijud Morfem Kata Kerja Bahasa Komering .. , . . . . . . . . . 27
4 .2 Jenis Morfem Kata Ke rja Bahasa Komering . ... . . . . . . . . . 28
4.2 .1 Mo rfem Bebas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. ..... . . 28
4.2.2 Morfem Terikat . ..... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..... . 29
4.2.3 Morfem Tunggal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . 35
4 .2.4 Morfem Bersusun (Kompleks) .. ... . ... . . .... . . ... . 35
4.2.5 Morfem Ulang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
4 .2 .6 Morfem Majemuk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........ . 44
4.3 Morfofonemik Awalan .... .. .... . . . . . . . ...... .. . 44
4.3 .1 Morfofonemik N- . . . . . . . . . . . . ... . ..... . ... . 45

xii
4.3.2 Morfofonemik bu- . . . . . . . . . . . .. . .. . . ... ...... . 50
4.3 3 Morfofonemik ti- . . . . . . . . . . . •••• 0 ••• •••••• 0. 0. 50
4.3.4 Morfofonemik si- .... ..... . . • • • 0. 0 ••••• 0 0 •• 0 •• 51
4.3.5 Morfofonemik ka- • • • • • • • • 0 0 ••• 0 . 0 • ••••• 0 . 0 0 •• 51
4.3.6 Morfofonemik pa- . . . . . . . . . . 51
4.4 Morfofonemik Akhiran ... o ............. o ..... o . . 52
4.4.1 Morfofonemik - an . . . . . . . . . . . ................ . 52
4.4.2 Morfofonemik - i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... ... o • •• 53
4.4.3 Morfofonemik -ke dan -ga . o • • • • ••••••••••••••••• 54

Bab V Morfologi Kata Kerja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55


5.1 Kata Dasar Kata Kerja . . . .... 0 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 56
5 .1.1 Definisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0 • • • • 56
5.1.2 Kelompok Hojo ng . . . . . . . 0 ••••• ••• ••••••• 0 •••••• 56
5.1.3 Kelompok Tostos . 0 ....... ... .... .... ....... 0 0 . 66
5.1.4 Perulangan . . . . 0 . . 0 . . . . . . . . . . . .. .. .... 0 . . . . . . . 77
5.1.5 Pemajemukan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ... ... . 81
5.2 Kat a Dasar Kata Benda . . . . . . .. .. . . .... .. .. .. .. . . . 82
5 .2 .J Definisi . . . . . . . . . . . . . . .. ... .. . . .. . .. .. .. . . .. . 82
5.2.2 Pengimbuhan . . . . . . . . . . . . ... . .. . ... .. .. .. .. . . . 83
5o2.3 Perulangan ... o ... o o ... . o ... .. 0. . . . . . . . . . . . . . . 93
5.3 Kat a Dasar Kata Keadaan .. . . o .... ... ... .... . .. 0 . . 95
5.3.1 Defin isi . .. ... 0 .. . .... o .. o. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 95
5.302 Pengimbangan . 0 .. o .... o . .......... 0 . . . . . . . . . . . 96
5.3 .3 Perulangan .. .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 0 •••••••••• 0 103
5.4 Kata Dasar Kata Bilangan .... . o •• •••••••••••• 0 •• ••
105
5.4.1 Definisi . . o • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • o • • • • •••••••• 105
5.4 02 Pengimbuhan .... . ...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 106
5.4.3 Perulangan ...... o •• • •• • •••• 0 ••••••••• •• ••• 0 • •
113
5o5 Kata Dasar Kata Ganti Orang .. o116 ••••••••••••••••••••

5.5 .1 Definisi . . . .. o . . o o . . . . . . . . . . .. 0 . . . . . . . . . . . . . . 116


5.5.2 Pengim buhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 116
5.5 .3 Perulangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 120 o ••

5.6 Kata Dasar Jenis Kata Lain .... . . . . . . . . . . .. ...... 0 • 122


5.7 Fungsi dan Arti Morfem Imbuhan Kata Ke rja Bahasa
Komering ... 0 . .. ............. . . . 0 0 ......... . 125

xili
5.7.1 Awalan .... -· .. . .. .. . . ... . . . .. .... . 125
5.7.2 Akhiran .... .. .. . . ....... . ..... . . .... . .. .... . 143
573 Kombinasi Awalan dan Akhiran . ... . ... .... . . . .... . 153
5.7.4 Kombinasi Awalan . .. . ..... . ........ ... .. ... . . . 193
5.8 Arti Perulangan Kata Kerja Bahasa Komering ... . . . .... . 200
5.8.1 Arti Perulangan Paripurna dengan Kata Dasat . . . . . . . .. . . 200
5.8.2 Arti Perulangan Sebagian Paripurna dengan
Morfem Bersusun . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ..... . 201
5.8.3 Arti Perulangan Sebagian .. . .. .. .. . .. . .. . . .. .. ... . 202
5.8.4 Arti Perulangan Serempak dengan Pengirnbuhan .... . . .. . 203
5.8 .5 Arti Perulangan dengan Variasi Fonem . . . . . . .. . ... ... . 204

Dab VI Kesimpulan dan Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • 205


6.1 Kesimpulan . . . . . . .. . .. . . . . .... .. . . ...... .. . . 205
6 .1.1 Bahaa Komering . . . .. . .. . .. . .. .... . . . .. .•. .. . . 205
6.1.2 Fonologi .. ... . .. .. . .. . .. . ...... . . . ... ~ . .. . . 205
6.1 .3 Wujud Morfem . . . . .. . .. . . . . .. .... . . ... ... .. . . 206
6.1.4 Jenis Morfem . . . . . .. . .. . . . . ...... . . .. ... . .. . .. 206
6.1.5 Morfofonemik . . . . . .. . .. . . . . ...... . . .. .... .. . . 209
6 .1.6 Morfologi Kata Kerja .. . .. . . . . .. .... . . ...... .. . 211
6 .2 Ham batan ............ . ... .. . . . . . . . . . . . . . . .. 213

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . .. .. . 215


LAMPIRAN 1 REKAMAN KATA . . . . . . . . .. .. . . . . . . .. .. . 219
LAMPIRAN 2 REKAMAN KALIMAT . . . . . .... . . . . . . .. .. . 237
LAMPI RAN 3 REKAMAN CERITA RAKY AT . .. . . . . . . .. .. . 249
LAMPIRAN 4 DAFTAR KATA KERJA . . . . .... . . . . . . .. .. . 263
LAMPIRAN 5 DAFTAR KALIMAT . . . . . . . .... . . . . . . .. .. . 281

xiv
DAFT AR BAGAN

Halaman

Bagan 1 Proses Morfologis bu- ~ -an dan ti- Xi . . . . . . . . . . . . . 59


Bagan 2 Proses Morfo1ogis N- Xi - i/-ko, ti- Xi-i/-ko dan
ku- Xi- i/-ko . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63
Bagan 3 Proses Morfologis tipa -Xi - i/-ko dan
tika - Xi - i/-ko . . . . . . . . . . . . . . . . 64
Bagan 4 Proses Morfologis bu - Xi - an , si - Xi - an , dan
ka - x i -an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65
Bagan 5 Proses Morfologis N - Xt' ti- ~·dan ka - X1 . . . . . . . . 67
Bagan 6 Proses Morfologis N -~ - i/ - ko , ti - X1 - i/-ko dan
ku - Xt -an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69
Bagan 7 Proses Morfologis N - N - ~- i/ -ko .............. 70
Bagan 8 Proses Morfologis tipa - ~ - i/- ko dan
tika - ~ - i/ko . . . . . . . . . . . . . . . . . 74
Bagan 9 Proses Morfologis bu - Xt - an, si - ~ -an , dan
ka - xt - an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76
Bagan 10 Proses Morfologis ka - Xt - an -ga . . . . . . . . . . . . . . 77
Bagan 11 Proses Morfo1ogis (N-Y) -i dan N-(Y - i) . .... .... 84
Bagan 12 Proses Morfologis N- Y- i/-ko , ti- Y - i/ko,
dan ku- Y - i-ko . . . . . . . . . . . . . . 86
Bagan 13 Proses Morfologis pa- Y -i/ko dan ka-Y -i-ko . . . . . . 89

XV
Bagan 14 Proses Morfologis tip a- Y- if -ko 90
Bagan 15 Proses Morfologis ka-Y - an dan ka- Y-ga . . . . . . . . . 91
Bagan 16 Proses Morfologis bu-Y -an, bu-Y - ko , dan
bu-Y-i ....... . . ........... 93
Bagan 17 Proses Morfologis N-, ti-, ku-, -i, - ko
dengan Z . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 99
Bagan 18 Proses Morfologis N- N- Z-i dan N- N- Z- ko 100
Bagan 19 Proses Morfologis tipa- Z dan tike-Z . . . . . . . . . . . . . 1 01
Bagan 20 Proses Morfologis bu- Z-an, ka- Z- an, dan
si- Z- an 103
Bagan 21 Proses Morfologis N- Q- i/-ko, ti-Q- i/-ko dan
ku- Q-i/-ko . . . . . . . . . . . . . . . . 108
Bagan 22 Proses Morfologis N- N- Q-i dan N-N- Q-ko . . . . . . 1 09
Bagan 23 Proses Morfologis tipa - Q-i dan tipa- Q-ko . . . . . . . 111
Bagan 24 Proses Morfo1ogis bu- Q- ko dan bu- Q- an . . . . . . . . 11 2
Bagan 25 Proses Morfologis ka-Q-an . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11 3
Bagan 26 Proses Morfologis N-P-i/-ko, ti-P- i/-ko
dan ku- P-i-/-ko . . . . . . . . . . . . 119
Bagan 27 Proses Morfologis tipa-P . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 120

xvi
DAFTAR LAMBANG

A. Lambang Fonemik

Fo- Contoh Ejaan Arti Fo- Contoh Ejaan Arti


nem Fo.nemik Biasa nem Fonetik

i ipon ipon gigi g golgol golgol pukul


a api api apa h hanhan hanghang langkahi
u uba? ubak ayah s soksok soksok pad atkan
0 onta? ontak an tar c cokcok cok~;ok tegak
ay babay babai dukung j jaljal jaljal injak
aw caw caw caucau kacau r ruhruh ruhruh tumpah-
kan
uy ram buy rambui !em par m mosmos mosmos benam-
kan
p parpar parpar ratakan n nahnah nahnah lihatkan
b basbas bas bas tebas ii iio?iiok nyoknyok tekan
t to?to? toktok potong q qa?I)a? ngakngak longgar-
kan
d dahdah dahdah siangi 1 lamlam lamlam makan
(ikan)
k kapkap kapkap tebas w wi?wi? wikwik buka
? lu?lu? lukluk gosok y yamyam yam yam buyar

xvii
B. Lambang Nonfonemik

/--/ pelambangan ·fonemik


menjadi
berarti
+ ditambahkan kepada
artinya dalam bahasa Indonesia
petunjuk jenis imbuhan ; ti--;:. awalan ,
- ko----e- akhiran
2 perulangan (apabila terletak di belakang
morfem)
(- -) pelambangan morfofonemik

xviii
PETASUMATRASELATAN

C) Jambi

G)Palembang
Bengkulu

Daerah Penelitian
~~ngKarang

~
s

Skala I : 4.000.000

xix
PETAKABUPATENOGAN KOMERING ULU

~ Keterangan:
~ D ialek BC'S

Sk~ l a I : 875. 000


[[[I]] Di~lek MS
XX
BAB I PENDAHULUAN

1.1. La tar Belakang dan Masalah


1.1.1 Latar Belakang
Sampai sekarang be1um ada deskripsi yang memadai mengenai morfo·
logi kata kerja bahsa Komering. Oleh karena itu, penelitian tentang morfo-
1ogi kata kerja bahasa Komering perlu dilaksanakan.
Penelitian ini perlu dilengkapi dengan informasi mengenai latar bela-
kang sosial budaya karena penelitian ini dipusatkan kepada bidang morfo-
logi kata kerja. lnformasi mengenai latar belakang sosial bahasa diatasi dengan
mengemukakan pokok-pokok keterangan yang diperlukan sebagai panduan
bagi pengenalan bahasa Komering tan pa menggunakan acuan lain. Pada ba-
gian 1.3 bab ini diungkapkan informasi mengenai (1) wilayah pemakaian,
(2) jumalah penutur , (3) ragam dialek geografis/sosial, dan ( 4) fungsi serta
kedudukan serta kedudukan bahasa Komering dalam masyarakatnya.
Penelitian tentang morfologi kata kerj a bahasa Komering ini besar rele-
vansinya dengan pembinaan dan pengembangan bahasa Komering sendiri.
Sesuai dengan pernyataan yang tertera di dalam politik Bahasa Nasional ,
seperti yang diungkapkan oleh Halim (1976), penelitian ini diharapkan da -
pat memberikan manfaat kepada bahasa Komering dalam hal penyediaan
keterangan yang sahih mengenai (1) fu ngsi dan kedudukannya, (2) penentuan
ciri-<:iri bahasa Komering baku , (3) pembakuan dan pengembangan bahasa
Komering ,, (4) pengembangan pengej aran bahasa Komering, dan (5) pendo-
kumentasi bahasa Komering, khususnya dalam bidang morfologi kata ker-
ja.
Penelitian tentang morfologi kata kerja tentu ada pula relevansinya
dengan upaya pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Penelitian ini
akan melahirkan deskripsi mengenai rnorfologi kata kerja bahasa Komering.
Deskripsi itu dapat digunakan untuk membandingkan bahasa Komering dan
bahasa Indonesia sehingga diketahui persamaan dan perbedaan kedua bahasa
dalam bidang morfologi kata kerjanya . Data yang diperoleh dari perbanding-
2

an seperti ini amat diperlukan dalam perencanaan penyusunan bahan pela-


jaran, dan penentuan prosedur kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan
bahasa Indonesia kapada masyarakat yang berbahasa Komering .
Sebenarnya bahasa Komering sudah pernah diteliti oleh beberapa orang
peneliti. Hasil penelitian itu dapat dilihat dalam Gaffar et al. {1977 dan
1979). Risnom 1972); Sidapati (I 972) dan Yusuf (1974).
Mungkin sekali ada lagi penelitian lain mengenai bahasa ini yang sudah
dilakukan sebe1umnya. Morfologi bahasa ini memang sudah juga disinggung,
tetapi morfologi kata kerjanya belum dideskripsikan secara menyeluruh.
Sebaliknya, penelitian yang dilakukan sekarang ini memusatkan perhatian
kepada pemerian morfologi kata kerja bahasa Komering secara khusus dan
menyeluruh. Jadi , penilitian tentang morfologi kata kerja bahasa Komering
berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai bahasa ini. Perlu
pula dijelaskan bahwa penelitian ini secara langsung bukanlah merupakan
lanjutan penelitian-penelitian sebelumnya, tetapi dalam penelitian ini hasil
penelitian-penelitian terdahulu , apabila diperlukan, dimanfaatkan sebagai
perlengkapan bahan.
1.1.2 Masalah
Masalah bahasa kadang-kadang begitu rumitnya schingga suatu pe-
nelitian mengenai bahasa tidak mungkin mampu mengaji semua unsurnya
secara tuntas. Kendatipun penelitian ini menjuruskan diri kepada morfo-
logi kata kerja bahasa Komering saja , tetapi menelitian ini tidak mungkin
menggarap semua permasalahan. Morfologi berhubungan dengan bentuk ser-
ta-.pembentukan kata kerja menyangkut makna . Bahasa Komering sendiri
mempunyai berbagai ragam , yakni ragam sastra, ragam percakapan, dan ragam
geografis.: Secara diakronis, bahasa ini tentu dapat pula d"ibagi atas bahasa
Komering lama dan bahasa Komering baru . Oleh sebab itu , pembatasan
masalah dan ruang lingkup perlu dibuat dalam penelitian ini.
Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada morfologi kata kerja ba-
hasa Komering yang dipakai masyaraKat Komering masa kini . Bahasa Kame-
ring yang diteliti hanya bahasa Komering yang dikenal dengan bahasa Ko-
mering Ulu yang penuturnya . sebagian besar bermukim di Kabupaten
Ogan Komering Ulu dan sebagian daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir di
Propinsi Sumatera Selatan .
Aspek y ang diteliti adalah kata kerja dan pembentukan kata kerja
melalui afiksasi reduplikasi. dan kompositum . Pelacakan diarahkan kepada
unsur-unsur sebagai berikut :
3

a) wujud dan jenis morfem kata kerja bahasa Komering;


b) imbuhan dan pengimbuhan kata kerja bahasa Komering;
c) bentuk-bentuk morfofonemik kata kerja bahasa Komering (untuk
keperluan ini diteliti pula fonologi bahasa Komering secara garis
besar) ;
d) bentuk kata kerja bahasa Komering yang diturunkan dari berbagai
jenis kata , termasuk kata kerja itu sendiri;
e) kata kerja bahasa Komering yang berbentuk kata ulang; dan
f) kata kerja bahasa Komering yang berbentuk kata majemuk.
Setiap morfem kata kerja tentu saja mempunyai fungsi dan makna tertentu
dan dalam penelitian ini fungsi dan makna itu termasuk pokok bahasa.
Walaupun demikian , yang diteliti hanyalah fungsi gramatikal dan makna
leksikal serta makna struktural.

1.2 Tujuan dan Hasil yang diharapkan


Tujuan penelitian ini adalah membuat deskripsi mengenai morfologi
kata kerja bahasa Komering. Deskripsi itu mencakup hal-hal utama sebagai
berikut :
a) ciri morfem kata kerja bahasa Komering;
b) pembentukan kata kerja bahasa Komering melalui aftksasi, redupli-
kasi dan kompositum; dan
c) fungsi serta makna morfem kata kerja bahasa Komering .

1.3 Bahasa Komering


Sekedar untuk melengkapi, informasi dalam bagian ini disajikan secara
ringkas Jatar belakang sosial budaya bahasa Komering. Sebagian besar in-
formasi yang digunakan dalam lapisan ini dikutip dari buku yang ditulis
oleh Gaffar et al. (1977).

1.3 .1 Wi/ayah Pemakaian


Seperti yang dicantumkan di dalam peta pada halaman x dan xi, wila-
yah pemakaian bahasa Komering Ulu meliputi kawasan antara Kecamatan
Tanjung Lubuk di Kabupaten Ogan Komering Ilir sampai ke Kecamatan
Simpang di Kabupaten Organ Komering Ulu. Perl u ditambahkan bahwa
di dalam kawasan itu bahasa Komering bukanlah bahasa daerah satu satunya
yang dipakai penduduk.
4

·Bahasa lain yan_g terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah


bahasa Ogan, bahasa Kisam, bahasa Lengkayap, bahasa Jawa dan bahasa Bali.
Pada umumnya bahasa Komering digunakan sebagai bahasa ibu oleh
penduduk yang tinggal dan berasal dari lima kecamatan di Kabupaten Ogan
Komering Ulu. Di bawah ini dicantumkan nama kelima kecamatan itu bersa-
ma marga masing-masing kecamatan.

1) Kecamatan Cempaka yang terdiri dari :


a) Marga Semendawai Suku I dengan ibu kota Gunung Batu ;
b) Marga Semendawai Suku II dengan ibu kota Campaka;
c) Marga Semendawai Suku III dengan ibu kota Betung.
2) Kecamatan Buay Madang yang terdiri dari :
a) Marga Madang Suku I dengan ibu kota Rasuan;
b) Marga Madang Suku II dengan ibu kota Kotanegara ;
c) Marga Buay Pemuka Bangsa Raja dengan ibu kota Muncak
Kabau.
3) Kecamatan Belitang yang terdiri dari :
a) Marga Belitang I dengan ibu kota.Gumawang;
b) Marga Belitang II dengan ibu kota Sumber Jaya;
c) Marga Belitang III cengan ibu kota Kota Sari.
4) Kecamatan Simpang yang terdiri dari :
a) Marga Buay Pemaca dengan ibu kota Simpang;
b) Marga Lengkayap dengan ibu kota Tanjung;
c) Marga Kiti dengan ibu kota Gedung Pakuan.
5) Kecamatan Martapura yang terdiri dari :
a) Marga Paku Sengkunyit dengan ibu kota Martapura;
b) Marga Bunga Mayang dengan ibu kota Kambang Mas ;
c) Marga Buay Pemuka Peliung dengan ibu kota Banton.

1.3.2 Jumlah Penutur


Menurut catatan jumlah penduduk yang tinggal di dalam kelima keca-
matan itu adalah 135.068 orang. Tidak semua penduduk ini menggunakan
5

bahasa Komering. Dengan mengambil penduduk di daerah-daerah lain yang


berbahasa Komering, dapat dikatakan bahwa jumlah penutur asli bahasa
Komering lebih kurang 125 .000 orang.

1.3 .3 Ragam Dialek Geografis/Sosial


Bahasa Komering mempunyai dua dialek · geografis yang utama, yaitu
dialek Martapura..Simpang dan dialek Buay Madang Cempaka-Belitang.
Perbedaan yang kentara antara kedua dialek ini terletak pada bidang fono-
logi dan kosa kata, sedangkan dalam bidang morfosintaksis kedua dialek
hampir sama.

Contoh :
Buay Madang Cempaka- Martapura Bahasa Indonesia
Belitang Simpang

bola bela 'habis'


bolah belah 'belah'
holau he/au 'bagus'
sijaho seranian 'dahulu'
anggoman kaheno.ng 'istri'

Di dalam bahasa Komering tidak ada dialek sosial yang berdasarkan


strata masyarakat. Ma ksudnya, bahasa Komering tidak mempunyai pem-
bagian bahasa hal us, bahasa sedang, dan bahasa kasar.

1.4 Asumsi dan Hipotesis


1.4.1 Asumsi
Penelitian ini dilandasi oleh dan berpedoman kepada asurnsi-asumsi
sebagai berikut.
a) Bahasa Komering termasuk rumpun bahasa Melayu .
b) Bahasa Komering dan bahasa Indonesia mempunyai beberapa
persamaan dalam unsur-unsur fonologis, morfologis, dan sin-
taksis.
c) Di dalam bahasa Komering terdapat beberapa dialek yang agak
berbeda satu sama lain dalam lafal dan kosa kata. Akan tetapi ,
dialek-dialek itu masih dapat saling dipaharni oleh masyarakatnya.
d) Dalam sistem morfologi bahasa Komering terdapat unsur-un~ur
morfem dan kata.
6

1.4.2 Hipotesis
Berpegang pada semua asumsi di" atas, peneliti berusaha membuktikan
hipotesis kerja sebagai berikut.
a) Morfem kata kerja bahasa Komering terbagi atas morfem bebas
dan morfem terikat.
b) Morfem bebas kata kerja bahasa Komering berfungsi sebagai
'
kata a tau pokok kata (stem).
c) Morfem terikat kata kerja bahasa Komering berwujud awalan,
akhiran, dan sisipan .
d) Di dalam bahasa Komering , kata kerja yang terdiri dari dua
• morfem atau lcbih berwujud kata turunan, kata ulang, atau
kata majemuk.
e) Di dalam bahasa Komering , kata kerja dapat dibentuk dari kata
dasar atau pokok kata semua jenis kata, termasuk kata kerja
sendiri .
f) Morfem terikat (imbuhan) pembentuk kata kerja di dalam bahasa
Komering mempunyai fungsi dan makna tertentu.

1.5. Metode dan Teknik


1.5.1 Metode
Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif seperti yang diterapkan dalam kerangka teori linguistik struk-
tural. Metode analisis struktural ada1ah metode analisis deskriptif: sinkronis
(Trager, 1942 :55), yang berusaha memberikan gambaran objektif mengenai
morfologi kata kerja bahasa Komering sesuai dengan yang dipakai secara
otentik oleh penutur asli bahasa ini pada waktu sekarang, yaitu waktu 15
tahun terakhir . Metode ini tidak normatif dalarn pengertian tidak menentu-
kan norma-norma yang harus dipatuhi penutur aslinya dan tidak pula diak-
ronis dalam pengertian tidak memperhitungkan perkembangan sejarah bahasa
itu.
Analisis struktural berangkat dari anggapan dasar yang menyatakan
bahwa bahasa pada hakika tnya adalah tuturan (Bloomfield, 1933 :6). Sejalan
dengan maksud anggapan dasar ini, data yang dianalisis diambil dari ujaran-
ujaran yang dipakai oleh masyarakat penutur bahasa Komering pada masa
kini.
7

1.5.2 Teknik
Serasi dengan prinsip-prinsip metode deskriptif dalam teori linguistik
struktural seperti yang dipaparkan di atas , penyelenggaraan penelitian ini
menggunakan teknik-teknik deskriptif struktural. Penjabaran teknik-teknik
yang dimaksud disajikan dalam Bab II .

1.6 Populasi dan Sampel


1.6 .1 Populasi
Populasi yang menjadi sasaran penelitian ini mencakup :
a) ujaran-ujaran morfem , ka ta , frase , dan kalimat yang dipakai
dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat bahasa Komering
di masa kini; dan
b) penutur-penutur asli bahasa Komering yang bermukim , baik
di daerah Komering Ulu maupun di tempat-tempat Jain .
1.6 .2 Sampel
Dalam penelitian ini digunakan sampel yang ditentukan Jewat teknik
sampling terarah atau yang digabungkan dengan teknik sampling random
tak terbatas . (Good dan Scates , 1954:602). Teknik sampling terarah diha-
rapkan mampu ' menggiring sampel ke arah tujuan yang hendak dicapai dan
sampel itu benar-benar mewakili populasi. Teknik sampling tak terbatas
mengandung prinsip random tak terbatas. Prinsip ini berarti bahwa setiap
sampel mempunyai kemungkinan y ang sama untuk mencerminkan populasi
secara keseluruhan.
Sesudah diungkapkan pada bagian 1.3.3 bahwa bahasa Komering mem-
punyai dua dialek geografis yang utama , yaitu -(1) dialek Martapura- Simpang
dan (2) dialek Buay Madang- Cempaka - Belitang . Dalam penelitian ini di-
gunakan dialek Buay Madang- Cempaka- Belitang sebagai sampel. Kriteria
pemilihan sam pel ini adalah (1) besarnya jumlah penutur dialek Buay Ma-
dang-Cempaka-Belitang lebih besar daripada jumlah penutur dialek Marta-
pura Simpang ; (2) penggunaan prinsip-prinsip teknik sampling random
tak terbatas ; dan (3) fasilitas dan efisiensi kedua penelitian · ter dahulu menge-
nai bahasa Komering juga menggunakan dialek Buay Madang- Cempaka-
Belitang sebagai sampel, dan seorang anggota tim peneliti (Hasbi Yusuf)
adalah penutur asli bahasa Komering dialek Buay Madang- Cempaka-Beli-
tang. Oleh karena itu, dia sekaligus berfungsi sebagai nara sumber.
8

Sam pel untuk populasi jenis kedua adalah penutur asli bahasa Komering
dialek Buay Madang Cempaka Belitang yang dijadikan informan. Jumlah
informan sisesuaikan dengan tujuan penelitian. Masing-masing dialek Buay
Madang, Cempaka, dan Belitang diwakili oleh satu atau lebih informan ,
dengan memenuhi persyaratan tertentu.
Syarat -syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi informan dalam pene-
litian ini adalah sebagai berikut.
a) penutur asli bahasa Komering dialek Buay Madang Cempaka
Belitang ;
b) pria atau wanita yang sudah dewasa (16- 60 tahun) ;
c) sekurang-kurangnya berpendidikan sekolah dasar ;
d) tidak pernah terlalu lama meninggalkan daerah asal;
e) dapat berbahasa Indonesia;
f) mempunyai kesehatan yang baik ;
g) tidak mempunyai cacat bicara, seperti gagap, pelo, dan bindeng;
h) tidak terlalu lama menggunakan bahasa lain secara terus-menerus ;
i) bersedia menjadi informan dan mempunyai cukup waktu untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini;
j) bersikap terbuka , sabar , ramah, dan tidak telalu emosional atau
mudah merasa tersinggung.
BAB II KERANGKA TEORI

Di dalam Bab I diberitahukan bahwa penelitian mengenai morfologi


bahasa Komering dilaksanakan atas dasar metode deskriptif dalam kerangka
teori linguistik : struktural. Di dalam bab ini kerangka teori itu diuraikan
sehingga konsep-konsep yang berhubungan dengan teori itu menjadi jelas.
Yang dimaksud dengan kerangka teori dalam hubungan ini adalah pernyataan-
pernyataan yang memberikan batasan kepada konsep istilah yang digunakan.
Kata konsep sendiri mengandung berbagai makna. Dalam penelitian ini
kata konsep diartikan sebagai kategori tempat ilmu dan pengalaman di-
kelompokkan. Ciri·dri dasar suatu konsep adalah (1) nama, (2) atribut
kriterial , dan (3) kaidah atau definisi (Martorella, 1977 :197-200). Morfo-
logi mengandung sejumlah konsep yang masing-masing memiliki nama,
atribut kriterial , dan kaidah. Misalnya , satu atau lebih fonem yang dibubuh-
kan di belakang morfem dasar diberi .nama akhiran, de ngan atribut kriterial
satu atau lebih fonem yang dapa t dibubuhkan di belakang morfem dasar
untuk membentuk kata baru dan kaidah satu atau lebih fonem yang dapat
dibubuhkan di belakang morfem dasar untuk membentuk kata baru .
Selain dari kerangka teori , bab in i juga menguraikan teknik-teknik yang
diterapkan menurut acuan teori linguistik strutural. Teknik itu meliputi
teknik sampling, teknik pengumpulan data , teknik pengolahan data , dan
teknik penulisan laporan.
2.1 Kerangka Teori
Dalam penelitian ini pada dasarnya digunakan kerangka teori linguistik
struktural. Di dalam teori linguistik struktural terdapat berbagai mazhab .
Sayangnya, Iinguistik nusantara belum mempunyai mazhab teori struktural
tertentu. Oleh sebab itu, tidak mungkin dinyatakan dengan tuntas teori mana
yang diikuti sepenuhnya. Boleh dikatakan bahwa dalam penelitian ini diterap-
kan metode eklitik, metode y ang mengan1bil prinsip dan konsep dari mazhab-
mazhab yang berada dalam jangkauan khazanah pengetahuan serta pengalam-

9
.,
10

an tim peneliti , asalkan konsep-konsep itu tidak bertentangan satu sama lain.
Konsep itu diramu dari konsep-konsep yang diajukan dalam buku-buku
acuan yang dicantumkan dalam daftar pustaka. Secara khusus, kebanyakan
konsep ditempa , dipetik dari pandangan ilmuwan bahasa atau linguis, Nida
(1976), Perancis (1958), Samsuri {1978), Tarigan (1975), dan kumpulan ker-
tas kerja yang disusun oleh Rusyana dan Samsuri (1976).
Relevansi teori itu dengan penelitian ini terletak pada bidang telaahan-
nya. Penelitian ini berhubungan dengan morfologi dan teori itu juga mem-
bicarakan pokok-pokok pikiran tentang morfologi. Namun, penerapan
teori itu harus disesuaikan dengan struktur ·umum bahasa Komering karena
bahasa Komering mempunyai ciri-dri khas tersendiri.
Dalam penilitian ini digunakan pendekatan deskriptif dan struktural.
Pendekatan deskriptif merujuk kepada pendekatan yang memberikan bahasa
seobyektif mungkin berdasarkan semata-mata pacta fakta yang diamati.
Hal ini berarti bahwa linguis haruslah berlaku objektif dalam sikapnya ter-
hadap data yang diberikannya. Bukanlah urusannya untuk memberikan peni-
laian kepada bal1asa yang ditelitinya atau meletakkan norma-norma atas krite-
ria · pribadi ten tang kemurnian yang relevan harus ditelaah, dan tidak satu-
pun yang dikucilkan atas dasar pikiran bahwa ada orang yang mungkin meng-
anggapnya "tak anggun" a tau "pasaran". Namun , perlu disadari bahwa ada
kemungkinan bahwa tidak semua data yang terkumpul relevan bagi keperlu-
an linguis (Allen, 1975:32- 33).
Istilah struktural mengandung pengertian bahwa bahasa adalah suatu
sistem berpola yang unsur-unsurnya saling berhubungan , bukan kumpulan bu-
tir-butir individual (Aitchison, 1978 : 5). Sistem adalah suatu pola atau susunan
yang muncul berulang kali dan ada artinya bagi penutur bahasa yang bersang-
kutan (Finocch iaro dan Bonom o, 1973: 5). Dalam linguistik, pola mengandung
konsep susunan bunyi bahasa dan kata -kata yang muncul berkali-kali secara
sistematik dan yang mempunyai arti. Sistem pola-pola seperti ini membentuk
struktur bahasa , yaitu pola-pola unsur bahasa yang muncul berulang kali
dalam bentuk kata atau susunan kata dalam ujaran-ujaran.
Objek utama penelitian ini adalah morpologi kata kerja bahasa Kame-
ring. Yang dimaksud dengan morpologi adalal1 cabang ilmu linguistik yang
membicarakan bentuk dan pembentukan kata serta pengaruh perubal1an-
perubahan bentuk kata terhadap fungsi dan arti kata (Ramlan , 1967 : 2)
lstilah bent uk dalam hubungan ini mengandung konsep fonem atau urutan
fonem yang mempunyai ani. Dalam penelitian ini arti atau makrla merujuk
11

kepada (1) arti leksikal dan (2) arti struktural. Arti leksikal adalah arti refe-
ren saja, yaitu ten tang benda, kualitas, dan hubungan dalarn dunia luar yang
ditunjukkan oleh suatu bentuk. .Arti struktural merujuk kepada arti suatu
bentuk yang ditentukan oleh keseluruhan hubungan distribusi dengan bentuk-
bentuk lain {Samsuri, 1980 : 167 - 168). Fungsi suatu bentuk adalah tugas
yang diberikan kepada bentuk itu dalarn pembentukan kata . Misalnya, dalarn
bahasa Indonesia awalan meN- dalarn menyabun mempunyai fungsi memben-
tuk kata kerja aktif.
Nama lain untuk bentuk adalah morf. Suatu morf mungkin mempunyai
beberapa alomorf, yaitu sekumpulan morf yang mirip secara fonemik dan
arti. Variasi alomorf suatu morf yang sering disebabkan distribusinya . Dengan
demikian lahir nama lain, yaitu morfem. Yang dimaksud dengan morfem
adalah sekelompok alomorf yang mirip dalarn arti dan mempunyai distribusi
komplementer {Francis, 1958 : 173). Morfem kadang-kadang berbentuk kata ,
kadang-kadang tidak berbentuk kata . Dengan perkataan lain, morfem dan
kata berbeda dalarn konsep . Morfem adalah bentuk terkecil yang mempunyai
arti ; mortem tidak mempunyai bentuk lain sebagai unsumya . Morfem dapat
berbentuk bebas dan dapat pula berbentuk terikat. Sebaliknya, kata selalu
berbentuk bebas dan boleh saja terdiri dari lebih dari satu morfem.
Berdasarkan distribusi dalarn ujaran , dikenal dua macarn morfem , yaitu
(1) morfem bebas dan (2) morfem terikat. Morfem bebas adalah morfem yang
dalarn ujaran dapat berdiri sendiri dengan arti tertentu. Morfem terikat adalah
morfem yang dalarn ujaran tidak dapat berdiri sendiri un tuk menyatakan arti
tertentu. Menurut bentuknya, morfem terbagi atas (1) morfem tunggal dan
(2) morfem bersusun (kompleks). Morfem tunggal adalah morfem yang terdiri
dari satu bentuk saja , misalnya rnmah, me- dan -kan. Morfem bersusun adalah
morfem yang terdiri dari lebih dari satu bentuk, misalnya mernmahkan.
Demikianlah pembagian · morfem atas beberapa jenis. Akhimya, perlu ditegas-
kan bahwa morfem mempunyai wujud . Menurut linguistik deskriptif struk-
tural, wujud morfem adalah satu fo nem atau urutan beberapa buah fonem.
Fonem yang menentukan wujud morfem biasanya adalah fonem segmental,
yaitu konsonan dan vokal. Akan tetapi, dalarn beberapa bahasa wujud mor-
fem dapat pula ditentukan oleh fonem segmental bersarna fonem supraseg-
mental, yaitu prosodi atau fonem tekanan dan fo nem nada . Misalnya, dalarn
bahasa Simalungun fonem tekanan menentukan wujud morfem. Urutan fo-
nem I hapur I barulah menunjukkan arti apabila kepadanya diberikan tekanan
a tau aksen . Apabila tekanan diberika n kepada suku pertama atau suku kedua ,
morfem itu barulal1 mengandung arti. Jadi ,/'hapurlberarti 'kapur', sedang-
12

kan/ha'pur/berarti 'rapuh' (Tarigan, 1975 : 6). Selain itu, adapula ujud mor-
fem yang hampa atau kosong, yang dinamakan morfem tanpa wujud. Misal-
nya, dalam bahasa Inggris ada bentuk sip 'satu domba' dan sip 'lebih dari
satu domba'. Bentuk kosong yang menyatakan arti, dalam hal ini adalah ben-
tuk jamak atau lebih dari satu seperti itulah yang disebut morfem tanpa
wujud.
Salah satu cara membentuk kata kerja. adalah dengan proses morfologis,
yaitu cara pembentukan kata kerja dengan menggabungkan satu morfem lain.
Proses morfologis ada tiga macam, yaitu (1) pengimbuhan atau aflksasi,
(2) perulangan atau reduplikasi, dan (3) pemajemukan atau komposisi.
Pengimbuhan adalah pembentukan kata dengan jalan menggabungkan
imbuhan atau afiks dengan morfem dasar . Imbuhan terbagi atas tiga golongan,
yaitu (1) awalan, (2) sisipan, dan (3) akhiran. Awalan dibubuhkan di depan
morfem dasar . Sisipan diselatkan di dalam morfem dasar. Akhiran dibubuh-
kan di akhir morfem dasar. Selain itu , dikenal pula istilah konfiks atau mor-
fem terpisah, yaitu morfem terikat yang merupakan kesatuan yang pertama-
tama harus membelah diri dahulu sebelum bergabung dengan sebuilh morfem
dasar. Dalam proses penggabungan, sebagian dari morfem terpisah itu ditem-
patkan pada awal morfem dasar dan sebagian dilekatkan pada akhir morfem
dasar itu (Keraf, 1976 : 70). Contoh konfiks adalah ber-. . .-an dalam berda-
tangan.
Pembentukan kata dengan perulangan dilakukan dengan mengulang
suatu morfem , baik secara keseluruhan maupun secara sebagian. Sebagai hasil
perulangan terbentuk kata yang dikenal sebagai kata ulang. Dengan kata lain,
morfem dasar yang diulang merupakan morfem bebas yang mempunyai arti
leksikal. Di dalam konsep ini tersirat pengertian bahwa tidak semua kata yang
mempunyai ulangan disebut kata ulang. Bentuk seperti kupu-kupu dalam
bahasa Indonesia, bukanlah kata ulang karena kupu bukanlah morfem bebas
dalam bahasa Indonesia. Bentuk seperti kupu-kupu itu disebut bentuk ulang .
Pembentukan kata dengan pemajemukan dilakukan dilakukan dengan
mensenyawakan dua kata atau lebih. Hasil proses pemajemukan dinamakan
kata majemuk. Yang dimaksud dengan kata majemuk adalah kata yang terdiri
dari dua atau lebih kata sebagai unsurnya.
Pembentukan kata , teristimewa pembentukan kata dengan pengimbuh-
an , sering mengakibatkan peristiwa morfofonemik , yaitu perubahan fonem
pada morfem-morfem yang terlibat dalam proses morfologis. Menurut ciri-
cirinya , boleh dikatakan ada empat macam peristiwa morfofonemik, yakni
13

(!) penambahan fonem. misalnya me- + bagi - -- membagi : (2) peluluhan


fonem, misalnya ber- + kerja - - bekerja; (3) perubahan fonem, misalnya
perubahan fone m hambat glotal menjadi fonem hambat velar pada duduk +
-i - - duduki; dan pergeseran fonem , misalnya tebas + -i - - teba-si (fonem
terakhir pada tebas bergeser ke akhiran -i) .
Pemberian peristiwa morfofonemik dengan sendirinya melibatkan pe-
ngetahuan mengenai fonolo~. "Fonologi adalah deskripsi fone m-fonem suatu
bahasa, alofon fonem , dan pola-pola pemunculanny a dalam suatu uru tan
(La do, 1976 : 2 19 ). Dalam penelitian ini dibicarakan fonologi bahasa Kome-
ring seperlunya saja, sebagai penunjang pokok bahasan utama, yaitu morfo-
logi kata kerja . Unsur-unsur yang diperikan meliputi (1) konsonan , (2) vokal ,
(3) fonem suprasegmental , (4) distribusi fonem , dan (5) struktur suku kata .
lstilah k~ta kerja merujuk kepada konsep yang lazim disebut jenis kata
atau penggolonga n ka ta. Pr oses morfologis sendiri berkaitan pula dengan
konsep jenis kata. Ka ta kerja dapat dibentuk de ngan berbagai jenis kata .
Dalam lingui stik str uktural, jenis kata tidak ditentu kan atas dasar arti , tetapi
a tas dasar gramatikal dengan memperhatikan rambu-rambu pada kata-kata
dan distribusi kata dalam frase dan kalimat. Pada umumnya rambu-rambu
itu berbentuk imb uhan .
Ada bebcrapa siste m dalam penamaa n jenis k ata . Di dalam penelitian ini
dipakai istilah kata benda , kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata ganti,
kata bilangan , da n sebagainya. lstilah yang sudah umum dikenal masyarakat
ini diberikan detlnisi yang sesuai dengan prinsip linguistik struktural. Definisi
itu disajikan dalam bagian laporan yang bersangkutan .
2.2 Teknik Penelitian
Serasi dengan prinsip-prinsip metode deskriptif dalam teori linguistik
struktural sepertl yang dipaparkan dalam Ba b. I , penyelenggaraan penelitian
ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut.
2.2. 1 Teknik Sllmpling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
sampling terarah yang digabungkan dengan teknirri Sllmpling random tak ter-
batas. Sampling random tak terbatas berarti bahwa setiap individu atau un-
sur dalam populasi atau jagad memp unyai kesempatan yang sama untuk
dimasukkan ke dalam sampel Good dan Sactes, 1954 : 601) .
Sampel diarahkan kepada objek penelitian, yaitu morfologi kata kerja
bahasa Komering. Kata kerja, pembentukan kata kerja, fungsi dan arti mor-
14

fem kata kcrja mcrupakan bagian bahasa Kon'lering. Walaupun penelitian


ini berhubungan erat dengan bahasa Komering , sampelnya diarahkan kepada
unsur-unsur morfologi kata kerja saja. Sampel diarahkan kepada tu]uan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini.
Seperti telah diutarakan dalam Bab I, bahasa Komering adalah bahasa
yang mempunyai wilayah yang luas dan pemakai yang besar jumlahnya . Di·
tinjau dari persamaan kosa kata dasar dan struktur bahasa , dalan1 kawasan
Sumatra bagian selatan terdapat beberapa bahasa yang termasuk bahasa
Komer ing, misalnya , bahasa Daya , bahasa Sungkai, bahasa Krui , bahasa
Menggala , dan bahasa Kayu Agung. Namun , masyarakat pemakai masing·
masing bahasa ini menganggap bahasa mereka merupakan bahasa sendiri ;
bahasa mereka bukan dialek bahasa lain . Untuk menetapk~n mana yang
bahasa dan mana yang dialek sering rum it dan sukar. Sosiologi bahasa sam-
pai pada kesimpulan bahwa ungkapan " suatu bahasa" sering merupakan
ungkapan yang subjektif, suatu istilah yang tidak saja menunjukkan perasa-
an dan pendapat (Fishman , 1972 : 16). Oleh sebab itu , bahasa yang dibicara-
kan dalam penelitian ini adalah bahasa Komering yang dipakai oleh penduduk
yang berm.ukim di atau berasal dari daerah Komering di Kabupaten Ogan
Komering Ulu.
Di dalam bahasa Komering sendiri ada beberapa dialek. Akan tetapi,
atas dasar variasi lafal, dialek-dialek itu dapat dikelompokkan ke dalam dua
dialek utama , yaitu (1) dialek Buay Madang , Cempaka , dan Belitang dan (2)
dialek Martapura dan Si.mpang. Penjelasan mengenai kedua dialek utama ini
telah diberikan dalam Bab I . Penjelasan itu mencakup keterangan bahwa da-
lam penelitian ini digunakan dialek Buay Madang, Cempaka, Belitang sebagai
san1pel dan alasan-alasan mengapa pilihan jatuh kepada dialek ini.
San1pel, baik ujaran maupun penutur, diambil dari dialek Buay Madang,
Cempaka, Belitang. Penarikan sampel .dilakukan secara random dan tak ter-
batas . lnforman diambil secara mana suka, asalkan mereka adalah penutur
bahasa Komering dialek Buay Madang, Cempaka, Belitang . Begitu pula ,
sampel ujaran diambil secara mana suka dari ujaran-ujaran yang mengandung
unsur-unsur morfologi kata kerja bahasa Komering. Teknik pengambilan
sampel seperti ini cukup memadai. Sampel yang ditentukan menurut prin·
sip-prinsip teknik ini berdaya guna sebagai wakil populasi secara represen-
tatif. Semua sampel ditarik dari dialek yang sa.ma dalam bahasa Komering.

2.2.2 Teknik Pengumpulan Data


Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik sebagai beri-
kut.
15

a) Observasi
Observasi diarahkan kepada bentuk ujaran-ujaran, termasuk cara
mengucapkannya, terutama ujaran -ujaran yang berkaitan dengan wujud dan
bentuk morfologi kata kerja bahasa Komering. Ujaran adalah bahasa lisan
yang terdiri dari bunyi dan/atau urutan bunyi yang mempunyai pengertian.
Ujaran memanupilasikan bunyi bahasa sedemikian rupa sehingga sepenggal
bunyi bisa merupakan salah satu aspek kebahasaan yang penting sekali,
yang tidak dapat dinyatakan secara lain (Samsuri, 1980: 168). D_engan kata
lain , ujaran adalah rentangan apa saja dalam percakapan oleh satu orang,
sebelum dan sesudahnya terdapat kesenyapan di pihak orang itu (Lyons,
1977: 172). Semua ujaran yang berhubungan dengan morfologi kata kerja
bahsa Komering yang diucapkan infor man langsung dicatat. Apabila ada un-
sur-unsur yang kurang jelas, informan segera di.minta untuk mengulang meng-
ucapkan ujaran yang mengandung unsur-unsu r itu atau memberi.kan pen-
jelasan dengan contoh-contoh lain.

b) Telaah Bacaan
Bahan yang digunakan un tuk telaah bacaan adalah teks , cerita rakyat
yang tertulis , dan hasi.l-hasil penelitian terdahulu mengenai bahasa Komering.
Telaah bacaan di.manfaatkan untuk memb uat instrumen, mengumpulkan data
tambahan , dan menguji data yang terkumpulkan.
c) Rekaman
Bahan yang direkam adalah semua ujaran yang diberikan informan se-
bagai jawaban kepada rangsangan yang di.muat dalam instrumen penelitian.
Selain itu , direkam pula mani.festasi bahasa Komeri.ng dalam bentuk perca-
kapan bebas.
d) Wawancara
Wawan cara dilakukan dengan para informan, penutur bahasa Komering
yang dapat dihubungi, dan para pejabat yang ada hubungannya dengan tu-
juan serta pelaksanaan penelitian i.ni seperti Kepala Kantor Wilayah dan Ke-
pala Bidang Kesenian di Kantor Wi.layah Departemen Pendidikan dan Kebu-
dayaan Propinsi Sumatera Se!atan. Wawancara dipusatkan kepada pelacakan
data dan informasi tambahan serta pengecekan data yang diragukan ke-
sahihannya.
Untuk mengumpulkan korpus data digunabn instrumen sebagai beri-
kut .
16

I) I nstrumen I
Instrumen I berisi daftar kata kerja dalam bahasa Indonesia
untuk diterjemahkan kedalam bahasa Komering oleh informan.
2) Instrumen II
Instrumen II berisi daftar kalimat dalam bahasa Indonesia untuk
diterjemahkan ke dalam bahasa Komering oleh informan.
Kedua instrumen ini disusun dengan berpedoman kepada buku-buku
acuan dan buku-buku tata bahasa Indonesia . Secara khusus dipedomani
kedua buku Japoran penelitian tentang bahasa Komering terdahulu dan di-
sertasi Tarigan (197 5) yang berjudul Mor[ologi bahasa Simalungun, teristi-
mewa bagian yang membicarakan morfologi kata kerja. Pedoman itu dirasa-
kan amat perlu untuk menyusun instrumen yang paling berdaya guna de-
ngan memperhatikan kememadaan internal (internal adequacy). Yang dimak-
sud denga n kememadaan internal atau internal adequency adalah kesesuaian
teori dengan data yang hendak didekripsikan (langacker, 1972:24).
Perlu dijelaskan bahwa dalam pengumpulan data digunakan instrumen
perekam seperti tape recorder serta alat dan kertas catatan.
Data yang terkumpul berbentuk (I) ujaran lisan dan (2) teks tertulis .
Sesuai dengan instr umen yang digunakan , data itu merupakan data deskrip-
tif, yaitu data yang sudah disusun , dikatagorikan , atau dikuantifikasikan
oleh pengamat akan tetapi tidak melibatkan pertimbangan nilai atau value
judgment, (Hansen, 1977:352).

2.2.3 Teknik Pengo/ahan Data


Data yang terkumpul, baik sebagai variabel yang dikontrol maupun
sebagai variabel yang tak dikontrol , diolah dengan teknik pengartuan pe-
nyusunan kartu , dan analisis. Ketiga macam teknik ini sering dilakuka.n
secara serempak dalam urutan mana suka dan saling mengisi serta saling me-
lengkapi (Nida, 1949 : 192; Samarin , 1967: 151).
Dengan teknik pengartuan dan penyusunan kartu, data dikelomok-
kelompokkan menurut persamaan atau perbedaan ciri serta hubungan struk-
tural dalam berbagai pola sehingga terlihat dengan jelas struktur morfologi
kata kerja bahasa Komering.
Prosedur yang diikuti dalam analisis data adalah sebagai berikut.
a) Menentukan makna bentuk dan satuan yang terdapat di dalam
korpus;
b) membuat transkripsi data dengan :
1) menggunakan sistem lambang tertentu;
2) mencireni atau mengidentiftkasikan bagian-bagian korpus
yang strukturnya kelihatan rumit atau sukar dideskripsi-
kan; dan
3) melacak kesalahan atau kegalingan atau ketidak man-
tapan struktural atau penyirnpangan bentuk yang ada
dalam korpus;
c) melakukan pemenggalan atau segmentasi data untuk memisah-
misahkan bagian-bagian dalam kata-kata dan ujaran-ujaran lain
yang terdapat dalam korpus, menurut bagian-bagian yang mun-
cul berulang kali, kemungkinan bergabung dan menetapkan
fungsi a tau arti bentuk yang ditemukan ;
d) mengadakan klasiftkasi dan perbandingan antara berbagai ben-
tuk yang ada dalam korpus dan semua jenis bentuk yang mun-
cul dik:umpulkan, dibanding-bandingkan , serta dibagi atas ke-
lompok-kelompok struktural yang sejenis dengan tujuan untuk
menemukan pola-pola morfologi kata kerja bahasa Komering.
Dengan menggunakan pola-pola itu dicoba menyusun kerangka
struktur morfologi kata kerja bahasa Komering serta diusahakan
pula untuk mengisi semua celah dalam pola struktural itu dengan
butir-butir ujaran yang terdapat di dalam korpus ;
e) membuat kaidah umum atau generalisasi atas dasar bentuk-ben-
tuk yang ada dalam korpus yang sudah dikelompok-kelompok-
kan secara struktural dan dengan struktur morfologi kata kerja
bahasa Komering yang dibuat seperti ini , dijadikan bagian
dari keseluruhan deskripsi morfologi kata kerja bahasa ini ;
f) melakukan pemeriksaan dan ujian terhadap generalisasi yang
sudah dibuat itu dengan menggunakan korpus data dan kelau
perlu dengan meminta pendapat para informan . Apabila semua
keraguan lenyap , generalisasi itu dirnantapkan ; dan
g) membuat formulasi terakhir untuk aturan atau kaidah umum da -
lam morfologi kata kerja bahasa Komering supaya generalisasi
itu menjadi jelas dan mudah difahami , serta tidak menirnbulkan
salah tafsir. Untuk membuat formulasi yang berdaya guna, diper-
hatikan hal-hal sebagai berikut :
18

1) setiap generalisasi dilengkapi dengan contoh-<:ontoh secu-


kupnya (tiga atau lebih);
2) konsistensi dalam pemakaian istilah dan konsep linguis-
tik yang dipakai dalam setiap generalisasi ;
3) setiap generalisasi dibuat secara sederhana dan ekonomis.

2.2.4 Teknik penulisan Laporan


Penulisan laporan mengikuti teknik yang dianjurkan oleh Pusat Pem-
binaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Kebudayaan
di dalam buku Pedoman Penulisan Laporan Penelitian.
BAB III FONOLOGI

Penelitian mengenai morfologi kata kerja bahasa Komering perlu


dilengkapi dengan fonologi bahasa ini karena deskripsi tentang morfologi juga
menyinggung unsur-unsur fonologi, misalnya dalam bagian yang membica-
rakan wujud morfem dan morfofonemik. Tambahan pula penelitian ini be-
rangkat dari dan berlandaskan pada ujaran.ujaran lisan, sesuai dengan prin·
sip linguistik struktural. Fonologi ini berfungsi sebagai penunjang dan me-
merikan fonem serta struktur fonem bahasa bahasa Komering secara garis
besar saja.
Definisi fonologi sudah diberikan dalam Bab 2. Dalam bab yang sama
juga dikemukakan ruang lingkup fonologi yang perlu dideskripsikan, yaitu
(I) konsonan, (2) fokal, (3) fonem suprasegmental, (4) distribusi fone!?,
dan (5) struktur suku kata. Pemerian fonologi dibuat dengan menggunakan
lambang-lambang fonemik dan nonfonemik seperti yang tercantum dalam
daftar lam bang dan huruf di halaman xi.
Bahan yang digunakan sebagai data dalam pemerian fonologi ini di·
petik dari korpus data yang terkumpul dan buku laporan penelitian menge-
nai bahasa Komering yang dilakukan terdahulu .

3 .l Konsonan
Di dalam bahasa Komering terdapat 19 konsonan, yang terdiri dari :
1) /p/ fonen ham bat bilabial tak bersuara ;
2) /b/ fo nen ham bat bilabial bersuara ;
3) / t/ fonem hambat alveolar tak bersuara;
4) jd/ fo nem hambat alveolar bersuara ;
5) /k/ fo nem ham bat velar tak bersuara ;
6) /?/ fo nem hambat glotal tak bersuara ;
7) /g/ fonem hambat velar bersuara;

19
20

8) /h/ fonem geser glotal tak bersuara;


9) /sf fonem desis alveolar tak bersuara ;
10) /c/ fonem afrikatif alveo-palatal tak bersuar~;
11) /j/ fonem afrikatif alveo-palatal bersuara ;
12) (r/ fonem geser velar bersuara;
13. /m/ fonem nasal bilabial bersuara;
14) /n) fonem nasal alveolar bersuara ;
15) /n/ .fonem nasal alveo - palatal bersuara;
16) /n/ fonem nasal velar bersuara;
17) /1/ fonem lateral alveolar bersuara ;
18) /w/ fonem semi-vokal bilabial bersuara ;
19) /y/ fonem seni vokal alveo -palatal bersuara.

Catatan :
Dalam bahasa Komering dialek Buay Madang, ·Cempaka, Belitang,
fonem /r/ adalah fonem geser velar bersuara , sedangkan dalam dialek Marta-
pura, Simpang, fonem /r/ adalah fonem getar alveolar bersuara.

3.2 Vokal
Di dalam bahasa Komering terdapat empat fonem vokal, yaitu :
1) /i/ fonem vokal depan yang tinggi;
2) /a/ fonem vokal depan yang rendah;
3) /u/ fonem vokal belakang yang tinggi;
4) /of fonem vokal belakang yang rendah .

Catatan :
Dalam bahasa Komering dialek Martapura, Simpang terdapat enam
fonem vokal, yaitu /i, e, a, e, u, o/.
3.3 Fonem Suprasegmental
Di dalam bahasa Komering terdapat hanya satu fonem suprasegmental,
yaitu fonem jeda terbuka atau jeda tambah. Kemampuan fonem jeda terbu-
21

ka mengubah arti seperti yang ditunjukkan dalam pasangan minimal di bawah


ini.

a) IIJarokop 'diam'
IIJa + rbkopl 'bibi diam'
b) /sambolih/ 'sembelih'
sam+ bolihl ' Sam yang cerewat'
c) lbujal)ululJ I ' babi'
lbujal) + uiul) I 'bujang tua'

3.4 Distribusi Fonem


Salah satu ciri struktur fonologi diperlihatkan oleh distribusi fonem-
fonemnya , yaitu posisi yang mungkin ditempati sebuah fonem di dalam kata .
Sebuah fonem dapat menempati posisi awal , posisi tengah , dan posisi akhir .

3.4.1 Distribusi Fonem Konsonan


Fonem lp, t, k, s, r, m, n, IJ ', 1/ dapat menempati posisi awal , tengah,
dan akhir .
Fonem lb, d, g, c, j, n, w, yl hanya dapat menempati posisi awal dan
tengah.
Fonem /?/ umumnya menempati posisi alhir saja.
3.4.2 Deret Konsonan
Dalam fonologi bahasa Komering ada sejumlah deret konsonan, yaitu
dua konsonan yang letaknya berdampingan dalam satu kata sebagai sem-
padan suku kata . Deret konsonam dalam morfem dasar bahasa Komering
disajikan di bawah ini.

/pk/ / kapkap/ 'tebas'


/pb/ /gugup/ 'pukul '
/pi/ /luplup/ 'pukul terus'
/pr/ I raprap/ 'runtuh'
/tb/ /but but/ 'cabut'
/ttl /tuttut/ 'tiruan bunyi'
/ tk/ /kitkit/ 'dihabiskan'
22

/tl/ /lu tlut/ 'kubak'


/ty/ /yatyat/ 'kayak'
/ kp/ /pakpak/ 'bertemu'
/kb/ /bukbuk/ 'rebus'
/kt/ / tuktuk/ 'pukul'
/kd/ /dokdok/ 'mengendap'
/kef /cokcok/ 'tegak'
/ ks/ /soksok/ 'mengisap'
(kl/ /loklok/ 'berendam'
/kj / /jukjuk/ 'tusuk'
/?b/ /bi?bi? I 'cara satu-satu'
/? t/ / tu?tu?/ 'tumbuh'
/?g/ /gu ?gu ?/ 'tersantuk'
/?c/ /cu?cu?/ 'tusuk'
/?j/ /ji?ji? I ' kincit '
/?s/ /su?su?/ ' menyuruk'
i?h/ /ho?ho?/ 'keberatan'
/?1/ /lu?lu?/ 'gosok'
/?n/ /no?no?/ 'tekan'
/?w/ /wi?wi?/ 'buka'
/?r/ /ra?ra?/ 'kacau'
/sb/ /basbas/ 'tebas'
/st/ /tostos/ 'pukul'
/sm/ /mosmos/ 'benamkan'
/sn/ /!Jasnas/ 'mencium
berulang-ulang'
/ sw/ /waswos/ 'hilir mudik'
/hp/ /pohpoh/ 'cuci'
/ht/ /tihtih/ 'diambil satu
satu'
23

/hd/ /dahdah/ 'menyiangi ikan'


/hk/ /kihkih/ 'ketok kepala'
/he/ /cahcah/ 'cecah'
/hn/ /nahnah/ 'diperliha tkan'
/nn/ /nahnah/ 'tawar '
/hr/ /rohroh/ 'sembelih'
/lp/ /pulpul/ 'bakar'
/lb/ /bulbul/ 'bakar'
/It/ /til til/ 'dipreteli'
/lg/ /golgol/ 'pukul'
/lc/ /culcul/ 'keluarkan'
/lj/ /joljol/ 'sum bat'
/Is/ /silsil/ 'kuliti'
/lrJ I /!Jal!Jal/ 'kunyah'
/mt/ jtomtom/ 'timpa'
/mg/ /gomgom/ 'lindungi'
/me/ /camcuh/ 'sembarang pakai'
/mh/ /hamhom/ 'lari ke sana'
/ml/ /lamlam/ 'makan'
/mn/ /lJami)Um/ 'melemparkan ben-
da ke arah yang
berbeda-beda'
/my/ yam yam/ 'buyar'
/nt/ /gonti/ 'ganti'
/nsf / san san/ 'menyuruh menjauh'
/nd/ /lando?/ 'lelap'
fnc/ /manci?/ 'me lamar'
/ nj/ /panjut/ ' tarik'
/l]t/ /tal]ta!J/ 'ten tang'
24

/TJC/ /cancan/ 'dibawa lari'


ITJi/ /janjaJJ/ 'siram'
/TJS/ /monsa/ 'dapat'
/TJh/ /hanhan/ 'langkahi'
ITJn/ /nonnon/ 'baru pandai
berjalan'
/TJW/ /wan win/ 'melempar'
/rp/ /parpar/ 'ratakan'
/rb/ /burbur/ 'tabur'
/rk/ /torkom/ 'terkam'
/rj/ /torjun/ 'terjun'

3,4,3 Distribusi Vokal


Keempat vokal bahasa Komering dapat menempati posisi awal, tengah,
dan akhir dalam morfem dasar.
Perlu dijelaskan bahwa di dalam bahasa Komering ada tiga diftong,
yaitu /ay, aw, uy/. Diftong /ay/ dan /aw/ dapat menempati semua posisi,
serta difton:g /uy / hanya terdapat pada posisi tengah dan akhir.

3.4.4 Deret Vokal


Berdasarkan korpus dan data lain yang terkumpul, ternyata dalam ba-
hasa Komering deret vokal lal!Ska lebih kurang sepuluh macam. Deret vokal
adalah dua fokal yang letaknya berdampingan dalam satu kata sebagai sepa-
dan suku kata. Deret vokal dalam morfem dasar bahasa Komering adalah
sebagai berikut :
/ii/ /ii?/ 'ih'
/ia/ /tia?/ 'jatuh'
/io/ /pioh/ 'remas'
/aa/ /maap/ 'maar
/au/ /kaunin/ 'semua'
/ao/ /haos/ 'haus'
25

/ui/ /cuil/ 'jawil'


/ua/ /mua?/ 'muat'
fuo/ /cuo/ 'kurang setuju'

Catatan :
Dalam morfem bersusun atau kata turunan, ada lagi beberapa deret
konsonal lain. sebagai akibat penggabungan morfem terikat dengan morfem
lain.

3.5 Struktur Suku Kata


Unsur lain dalam fonologi bahasa Komering adalah struktur suku kata ,
yaitu sebuah urutan fonem (segmental) yang paling sedikit terdiri dari sebuah
vokal, yang mungkin diikuti oleh sebuah konsonan, atau/dan didahului
oleh sebuah , dua buah , atau tiga buah kons0nan (Samsuri, 1976 :78). Pola
suku kata dituliskan dengan lambang V (vokal) dan K (konsonan).
Di bawah ini digambarkan pola-pola dalam struktur suku kata bahasa
Komering.

l. v / u-sun / 'bawa'
/ o-lok/ 'galakkan'
2. VK / on-ta ?/ 'an tar
/in-ja?/ 'bangun'
3. KV /pati/ ' bunuh '
/rokop/ 'diam'
4. KVK / so-ru ?/ 'jahit'
/ lapah/ ' pergi'

Demikianlah struktur suku kata bahasa Komering yang umum dan pro-
duktif. Sebenarnya ada lagi pola suku kata lain dalam bahasa ini, seperti
KKV dalam /plok/ 'blok' dan / pro/ 'pro·. Bahasa ini bahkan mempunyai pola
26

suku kata KKKV, misalnya , dalam kata (strap/ 'hukum'.


Namun, pola-pola seperti ini tidak produktif dan terdapat dalam beberapa
kata serapan, yang sering diucapkan sebagian besar penutur bahasa Komering
dengan pola KV.
Dalam bahasa Komering sering pula terjadi perubahan-perubahan
bunyi dalam suatu morfem sebagai akibat dari pembentukan kata dengan
menggabungkan morfem lain kepada morfem itu . Perubahan bunyi semacam
ini tidak digubris dalam bah ini karena hal ini menjadi pokok bahasan bah
berikut yang khusus membicarakan peristiwa morfofonemik kata kerja
bahasa Komering.
BAB IV MORFOFONEMIK

Penelitian mengenai morfologi umumnya dan morfologi kata kerja


khususnya dianggap kurang lengkap tanpa pemberian gambaran mengenai
morfofonemik . Linguistik deskriptif seperti linguistik struktural yang memen-
tingkan bahasa lisan dalam penelitiannya, memandang morfofonemik sebagai
bagian yang terpadu dalam penelaahan morfologi. Oleh sebab itu , bab ini di-
sediakan untuk memberikan deskripsi mengenai sagi-segi morfofonemik
dalam mofologi kata kerja bahasa Komering.
Apa yang dimaksud dengan morfofonemik sudah diutarakan dalam
Bab II . Dalam Bab IV ini berturut-turut dibicarakan (1) wujud danjenis mor-
fem kata kerja bahasa Komering. (2) morfofonemik awalan , dan (3) mor-
fofonemik akhiran.
4.1 . Wujud Morfem Kata Kerja Bahasa Komering
Morfem kata kerja bahasa Komering mempunyai wujud yang terdiri
dari fonem segmental saja. Dalam bahasa ini tidak ada morfem kata kerja
yang mempunyai wujud fonem suprasegmental atau prosodi .
Wujud morfem kata kerja bahasa Komering dibagi atas beberapa kelom-
pok menu rut jumlah fonem yang membangunnya.
1) Morfem Kata K erja dengan Wujud Satu Fonem
Dalam bahasa Komering hanya ada satu morfem kata kerja yang ber-
wujud satu fonem, yaitu /i/ 'akhiran - i'.
2) Mortem Kata Kerja dengan Wujud Dua Fonem
Morfem kata kerja bahasa Komering yang berwujud dua fo nem adalah
morfem terikat atau imbuhan .
Contoh:
/ bu / 'ber-'
/ti/ 'ter- '
fko/ '-kan

27
28

3) Mortem Kata Kerja dengan Wujud Tiga Fonem


Morfem kata kerja ~ah!!sa Komering yang berwujud tiga fonem adalah
morfem be bas yang jumlahnya kecil sekali.
Contoh:
/ju? I 'beri'
/so? I 'ikut'
/lap/ 'lap'
4) Mortem Kata Kerja Bahasa Komering dengan Wujud Empat Fonem
Morfem kata kerja bahasa Komering yang berwujud empat fonem
mencakup beberapa morfem terikat dan sebagian morfem terikat
dan sebagian morfem bebas kata kerja .
Contoh:
/tip a/ 'diper--'
/a tot/ 'angkat'
/inurn/ 'min urn'
5) Mortem Kata Kerja Bahasa Komering dengan Wujud Lima Fonem
atau Lebih
Morfem kata kerja bahasa Komering yang berwujud lima fonem atau
lebih adalah sebagian besar morfem bebas kata kerja.
Contoh :
/rotaTJ I 'datang'
/soru?/ 'jahit'
/ta?ta?/ 'rum put'
/tostos/ 'pukul'

4.2 Jenis Mortem Kata Kerja Bahasa Komering


Dalam bahasa Komering terdapat en am jenis morfem, yaitu (I) morfem
bebas, (2) morfem terikat, (3) morfem tunggal, (4) morfem bersusun, (5)
morfem ulang, dan (6) morfem majemuk.
4.2.I .Mortem Bebas
Pada umumnya morfem bebas kata kerja bahasa Komering terdiri
dari dua suku kata. Morfem bebas kata kerjanya yang terdiri dari satu suku
kata, tiga suku kata, empat suku kata atau Jebih tidak banyak. Di bawah ini
disajikan contoh masing-masing jenis morfem bebas kata kerja dalam bahasa
ini .
29

a) Contoh morfem bebas kata kerja bahasa Kompring dengan satu suku kata:
/so?/ 'ikut '
/lap/ 'lap'
/up/ 'berhenti'
b) Contoh morfem be bas kata kerja bahasa Komering dengan dua suku
kata:
/tutu/ 'tumbuk'
/cap cap/ 'cencang'
/tom tom/ ' timpa'
c) Contoh morfem be bas kata kerja bahasa Komering dengan tiga suku
kata :
/safJgayar/ 'san dar'
/sambolih/ 'sembelih'
/sumbahyan/ 'sembahyang'

d) Contoh morfem bebas kata kerja bahasa Komering dengan empat suku
kata :
/jumarokjok/ 'serentak berdiri'
/cumalo?co/ 'serentak tumbuh'

4.2 .2.Morfem Terikat


Morfem kata kerja bahasa Komering yang termasuk morfem terikat
adalah imbuhan yang terbagi atas (1) awalan , (2) akhiran, (3) morfem terpi-
sah (konftks), dan (4) morfem gabungan . Di bawah ini dideskripsikan masing-
masing morfem terikat itu bersama beberapa contoh.
a) Awalan
Dalam bahasa Komering terdapat tujuh awalan pembentuk kata kerja,
yaitu N - , bu-, ti-, ku- , ka-, si-, dan pa- .

1) Awalan N -
Contoh:
N- + /pagas/ ' tikam' - /magas/ 'menika:mr
N- + / botu/ 'pukul' - /nambotu/ 'memukul'
N - + /sobu/ 'tiup' - /nobu/ 'meniup'
30

2) Awalan bu-
Contoh :
bu - + / tanom / ' tanam' ~ /butanom/ 'bertanam'
bu - + /barop/ 'bibi' /bubarop/ 'berbibi'
bu - + /kotolJ / 'pegang' -----..-. /bukotolJ/ 'berpeg«ng'
3) A walan ti-
Contoh:
ti- + /kani? I 'makan' ___.. / tikani? I 'termakan '
ti- + / gopit/ 'kepit' ____,.. / tigopit/ ' terkepit'
ti- + / golgol/ ' pukul' ~ / tigolgol/ 'dipukul'

4) Awalan ku -
Contoh :
ku - + /suah/ 'bakar' ~ /kusuah/ 'kubakar'
ku - + / koroh/ 'gigit' ___.. /kukoroh/ 'kugigit'
ku - + /basuh/ 'cuci' ~ /kubasuh/ 'kucuci'
5) Awlan ka-
Contoh:
ka-- + /inurn/ 'minum' ----7
-
/kainum/ 'dapat diminum'
ka - + / USUI) / 'bawa' /kausulJ I 'dapat dibawa'
ka- + /inja?/ 'angkat' _...... /kainja?/ ' dapat diangkat'
6) Awalan si-
Contoh:
si-
si-
si-
+ / pusaw/ 'usap' ______,..
+ /karu ?/ 'ikat'
+ /kani?/ 'makan ' ~
7) Awalan pa-
- /sipusaw/
/sikaru?/
/sikani?/
'sampai diusap'
'sampul diikat'
'sampai dimakan'

Contoh:
pa- + /holaw/ 'bagus'
pa - + /kani?/ 'makan
pa- + /kuta/ 'pagar'
--
~
/paholaw/
/ pakani?/
/pakuta/
'perbagus'
'termakan'
'terpagar'

b) Akhiran
Dalam bahasa Komering terdapat empat akhiran pembentuk kata kerja yaitu
- ko,-ga, -i, - an.
31

l) Akhiran - ko
Contoh :
l umbanl 'buang' + -ko _____,. / umbanko/ 'buangkan'
lkutal 'pagar' + - ko ----+ /kutako/ 'pagarkan'
llaTJgar/ 'tinggi' + - ko - llaTJagarko/ 'tinggikan '

2) Akhiran - ga
Contoh :
l turuy I 'tidur' + - ga - / turuigal 'terlalu banyak
tidur'
lgurawl 'gurau' + - ga ~ /gu rawga/ 'terlalu banyak
bermain'
lhontakl 'duduk' + -~a - /hontakgal 'terlalu ba-
banyak duduk'
3) Akhiran -i
Contoh:
/ kuta/ 'pagar' + -i ~ /kutai/ 'pagari'
lkani?/ 'makan' + -i ----+ / kaniki/ 'makani'
lholawl 'bagus' + -i lholawi/ 'bagusi'
4) Akhiran -an
Contoh :
lrobahl 'rendah' + - an -------+ / robahanl
1
rendahkan
1

ltijaTJ I 'panjang' + - an - ltijal)anl 'panjangkan'


/laTJgar / 'tinggi' + - an ____,. /lanl)garan/ 'tinggikan'

c) Morfem Terpisah ( Konfiks)


Dalam bahasa Komering terdapat tiga konfiks atau imbuhan terpisah,
yaitu awalan dan akhiran yang bersama-sama membentuk morfem baru
dari morfem dasar. Ketiga konfiks itu adalah ka- ... - an, bu- ... - an,
'si- . . . - an.

Contoh :
ka - + /rua/ 'dua' + - an ____,. /karuaan/ tlapat diduakan'
ka- + /kuta/ ' pagar' + - an ~ /kakutaan/ ' dapat dipagar'
ka- + /holawl 'bagus' + -an ___,_ /kaholawanl 'dapat di-
perbaguskan'
32

1) Konfiks ka - . .. - an
Contoh:
ka- + frua/ 'dua' + - an - /karuaan/ 'dapat
diadukan
ka - + /kuta/ 'pagar' + - an ~ /kakutaan/ 'dapat
dip agar'
ka- + /holaw/ 'bagus' - an ____,. /kaholawan/ 'dapat

2) Konfiks bu- .. . - an
Contoh:
bu- + fkuta/ 'pagar' + - an ~ /bukutaan 'sating
pagar'
bu- + /holaw/ 'bagus' + - an /buholawan/ 'saling
memperba
guskan'
Contoh :
ka- + /rua/ 'dua' + - an ~ /karuaan/
' dapat
diduakan'
ka- /kuta/ 'pagar' + - an ----7 /kakutaan/ 'dapat
dipagar'
ka- + /holaw/ 'bagus' + - an --....:;. /kaholawan/ 'dapat
diperbagus-
kan'
2) Konfiks bu - . .. - an
Contoh :
bu- + /kuta/ 'pagar' + ·-an ----.. /bukutaan/ 'saling
pagar'
bu-+ /holaw/ 'bagus' + -an - /buholawan/ 'salingmem-
perbagus'
bu-+ /toiuf 'tiga' + - an - /butoluan/ 'bertigaan'

3) Konfiks si- ... -an


Contoh:
si- + /halu/ 'bertemu' + -an ~I /sihaluan/ 'sarna-sarn11
bertemu'
33

si- + /boli/ 'bell' + - an -----;. /sibolian/ 'saling mem-


belikan'
si- + /randan/ 'tun tun ' + - an - /sirandanan/ 'sampai
dituntun'

d) Morfem Gabungan
Dalam bahasa Komering terdapat sejumlah morfem gabungan, yaitu
imbuhan yang dapat bergabung dalam morfem bersusun atau morfem
kompleks. Morfem gabungan itu antara lain adalahN- .. . - ko, N- ... - ki,
ti- . . . - ko, pa- . .. ko, pa- .. . - i, ti-. .. - ka, ti- .. . - ga, ka-... - ga,
bu- . .. ti, ti- dan pa-.

1) Gabungan Awalan N- dan A.khiran - ko


Contoh :
N- + [ holawko/ 'bagu skan' - hJaholawko/ 'membaguskan'
N- + / tawayko/ 'ajarkan' · - + /nawayko/ 'mengajarkan'
N- + / pogatko/ 'putuskan' ~ / mogatko / 'putuskan'

2) Gabungan Awalan N - dan Akhiran -i

Contoh :
N - + / tajomi/'tajami' ___. /najomi/ 'menajami'
N - + /luba!Ji/'lobangi' - + / IJalubalJi/ 'melobangi'
N - + /sopoki/ 'carikan' ____,.. /nopoko/ 'mencarikan'

3) Gabungan Awalan ti- , dan Akhiran - ko


Contoh:
ti- + /lal)garko/ 'tinggikan· - / tilal)ga rko/ 'ditinggikan'
ti- + / ruako/ 'duakan' _ ____,. /tiruako/ ' diduakan'
ti- + /ombayko/ 'nenekkan' - /tiombayko/ ' dinenekkan'

4) Gabungan Awalan ti-, Awalanpa-, dan Akhiran - ko


Contoh :
tipa- + /holawko/ 'baguskan ' --'> / tipaholawko/
'dengan tak sengaja
menjadi bagus'
tipa- + lkutakol 'pagarkan' __.. ltipakutakol
'terpagarkan'
tipa- + lruakol 'duakan' - ltiparuakol
' terduakan'

5) Gabtmgan Awalan ti-, Awalanpa-, Akhiran - i


Contoh:
tip a- + lholawil 'bagusi' ~ ltipaholawil
'terbagusi'
tipa- + lkawilil 'kaili' ~ ltipakawilil
' terkaili'
tipa- + l toluil ' tigai' ~ ltipatoluil
'tertigai'

6) Gabungan Awalan ti-, dan Awalan ka-


Contoh :
tika- + l rabayl 'takut ___,.. ltikarabayl 'ditakuti'
tika- + l turuyl ' tidur' _____,. ltikaturuy I 'tertidur'
tika- + lpandayl 'pandai' ___,. I tikapanday I 'diketahui'
7) Gabungan Awalan ti- dan Akhiran -ga
Contoh :
/ tikurul) / 'dikurung '

' dicari '


+ - ga

+ - ga
- / tikurul)ga/
' terlalu dikurungi'
/ tisopo?ga/

-
/ tisopo ?/ ~

'terlalu dicari'
/ tihol) u?/ 'disayangi' + -ga / tihoiJ u?ga/
terlalu disayangi'

8) Gabungan Awalan ka - dan Akhiran - ga


Contoh :
/kabalak/ + - ga ---+ /kabalakga/
' dapat dibesarkan'
/karua/
'dapat diduakan'
+ - ga
- 'sanggup dibesarkan'
/karuaga/
'sanggup menjadi
dua'
/ kakutal + - ga -~
/kakutaga/
'dapat dipagari' 'sa.r1ggup memagari'
35

9) Gabungan Awalan bu- dan Awalan ti-


Contoh:
bu- + l titulul) I 'ditolbn!( ' - lbu titulul) I

-
'tolong-menolong'
bu- + ltawayl 'diajar' lbutitaway/

10)
bu-

G~bungan
+ l titoga?l ' tertegak'

Awalan ti- dan Awalan pa-


- 'belajar'
l butitoga?l
'menegakkan'

Contoh :
ti- + l palobonl 'pelupa' __.,. ltipalobonl
'dilupakan'
ti- + l pasuahl 'pembakar' ~ ltipasuahl
'terbakar'
ti- + lpabasuhl 'pembasuh' - l tipabasuhl
'tercuci'
4.2.3 Morfem Tunggal
Morfem tunggal kata kerja bahasa Komering terdiri dari (I) katar dasar
dan (2) imbuhan .
1) Kata Dasar
Sebagian besar kata dasar kata kerja dalam bahasa Komering terdiri dari
dua suku kata. Dalam bahasa ini kata dasar kata kerja yang terdiri dari
satu suku kata atau lebih dari dua suku kata tidak uesar jumlahnya.
Contoh :
/so? I 'ikut'
/golgoll ' pukul'
/sambolih/ 'sembelih'
2) lmbuhan
lmbuhan pembentuk kata kerja dalam bahasa Komering terdiri dari
awalan , akhiran, konfiks, dan morfem gabungan . Masing·masing jenis
imbuhan kata kerja dalam bahasa Komering sudal1 disajikan dalam bagian
4.2.2 di atas .

4.2 .4 Morfem Bersusun (Kompleks)


Morfem bersusun kata kerja dalam bahasa Komerin g merupakan bentuk
yan g te rjadi sebagai akibat proses (1) pengimbuhan , (2) pengulangan dan (3)
36

pemajerrtukan. Pengimbuhan kata kerja dalam bahasa ini sudah pula diberikan
selengkapnya dalam bagian 4.2.2 dan tidak akan diulangi lagi dalam bagian
ini. Morfem bersusun yang dihasilkan proses pengulangan dan pemajemukan
diperikan di bawah ini, masing-masing dalam bagian morfem ulang dan
morfem majemuk.

4.2.5 Morfem Ulang


Jenis morfem ulang dalam bahasa Komering terdiri dari empat kelom-
pok, yaitu (1) perulangan paripuma, (2) perulangan sebagian, (3) perulangan
bersama pengimbuhan, dan (4) perulangan dengan variasi fonem.
1) Peru/angan Paripuma
Morfem ulang yang termasuk ke dalam kelompok perulangan ·paripurna
adalah perulangan seluruh bentuk dasar, tanpa variasi fonem dan tidak
berkombinasi dengan proses perimbuhan (bandingkan dengan defmisi
yang diajukan Ramlan ( 196 7 : 24 ).
Contoh :
llijUI) I 'lari' - llijUI)lijUIJ I 'lari -lari'
lili? I 'injak' ~ lili?ili?l 'injak-injak'
lcapcapl 'cencang' _____,. lcapcapcapcapl 'cencang-cencang'
Catatan:
Dalam bahasa Komering sejumlah morfem dasar kata kerja yang ber-
bentuk suku kata ulang se perti lcapcapl 'cencang.' Namun, morfem seperti
ini tidak termasuk morfem ulang karena suku kata yang seolah-olah diulang
itu tidak merupakan bentuk linguistik dalam bahasa ini. Dalam bahasa ini
tidak ada bentuk toh lain morfem dasar kata kerja bahasa Komering yang
berbentuk suku kata ulang adalah sebagai berikut :
lpohpohl 'cuci '
/ro?ro?l ' peras'
ltostosl 'pukul'
lcamcaml 'cicip'
lcokcokl 'tegak'
ltaytayl ' titi'
ltomtoml ' timpa'
lta?ta?/ ' rumputi'
lgolgoll 'pukul'
lkapkapl 'tebas'
37

/lutlut / 'kubak'
/yatyat/ 'koyak '
lwi?wi?l 'buka'
Selain dari ben tuk tertera di atas, di dalam bahasa Komering ada pula morfem
ulang paripurna y ang dibentuk dengan pengulangan seluruh morfem bersusun
kata kerja. Pe rulangan seperti ini bukan perulangan dengan proses peng-
imbuhan .
Contoh:
/miwarJ / -->- l miwaQmiwarJ /
' menangis ' ~ ' menangis-nangis'
/moj orJ mojorJ I

-
/mojorJ / ~

'duduk' 'duduk-duduk '


lrJaQguayl ---'> I rJ a1J guay rJ arJ guay I
'me mbuat' ---'> 'membuat-buat '
2) Perulangan S ebagian
Mo rfem ulang yang termasuk ke dalam kelompok perulangan seb agian
adalah perulangan sebagian morfem dasar . Dal am bahasa Komering semua
morfem dasar kel ompok ini merupakan morfe m besusun . Oleh karena
itu , pengelompokan morfem ulan g sebagian didasarkan kepada kelompok
morfem bersusunnya.
a) Perulangan Sebagian Morfem Bersusun dengan Awalan N -
Contoh:
IDalia? I l rJalia?lia?l
'melihat ' ' melihat-Jihat'
/anclOrJ i/ / andorJ id ol) i/
'mendengar' 'mendengar-dengar'
/ mulu'mpa?/ -----? l mulumpa?Jumpa?/
'melompat' ' melompat-l om pat '
b) Pentlangan Sebagian Morfem Bersusun dengan Awalan
bu -
Contoh:
/ burubah/
'berubah'
-
____,.
/ burubahubah/
' ben:bah-ubah'
/ butanom/ / butanomtanom/
'bertanam' 'bertanam-tanam'
/bukotoiJ / ~ / bukotoiJkOtO!J /
'berpegang' 'berpegang-pegang'
38

c) Perulangan Sebagian Morfem Bersusun dengan Awalan


ti-
Contoh :
l tigopitl l tigopitgopitl
' dikepit' 'dikepit-kepit'
ltisaya?l ltisaya?saya?l
'disayat' 'disayat;sayat'
l tikatil) I
'dipegang' - l tikatil) katiiJ I
'dipegang-pegang'

d) Perulangan Sebagian Morfem Bersama dengan Awalan ku -


Contoh:
l kuaku?/ kuaku?aku?/
'kuambil' 'kuambil -ambil'
l kujujuiJ I l kujujul)jujuiJ I
'kudorong' 'ku dorong-dorong'
l kukapkapl lkukapkapkapkap/
'kutebas' 'kutebas-tebas'

e/ Peru langan Sebagian Mmjem Bersusun d engan Awalan


ka-
Contoh:
/ kakani ?/
__
, /kakani?kani?/
'cobalah dimakan' 'cob alah dimakan-makan '
/kakipasl lkakipaskipas/
'tolong dikipaskan' 'tolong dikipas-kipaskan'
lkabalakl lkab alakbalakl
' tolong dibesarkan' ' tolong besar-besarkan'
f) Peru/angan Sebagaian Morfem Bersusun dengan Awalan
si-
Contoh :
lsipusawl lsipusawpusawl
'san1pai diusap' 'sampai diusap-usap'
lsikaru?l /sikaru ?kam?/
'sampai diikat' 'sampai diikat-ikat'
/silamlam/ Isilamlamlamlam/
'sampai dimakan' 'sampai dimakan-makan'
39

g) Perulangan Sebagian Mortem Bersusun dengan A walan


pa-
Contoh :
l paholawl
'perbagus'
- l paholawholawl
' perbagus-bagus'
lpatojal) I l patojal) tojal) I

-
'perpanjang' ' perpanjang-panjang'
l pabora?l l pabora?bora?l
'perle bar' 'perlebar-lebar'

h) Perulangan . Sebagian Mortem Bersusun dengan Akhiran


- ko
Contoh:
ltul) kopkol l tul) koptul)kopkol
'tumpahkan' 'tumpah-tumpahkan'
lsuhakkol
'koyakkan'
- lsuhaksuhakkol
'koyak-koyakkan '
lborsihkol lb0rshiborsihkol
'bersihkan' 'bersih-be rsihkan'

i) Perulangan Sebagian Mortem Bersusun dengan Akhiran


- ga
Contoh:
lturuygal ----. I turuyturuygal
'terlalu banyak 'terlalu banyak tidur-tidur'
tidur'
lgurawgal - I gurawgurawga/
'terlalu banyak 'terlalu banyak bergurau-
bergurau' gurau'
lhontakgal __,. l hontakhontakgal
'terlalu banyak duduk' 'terlalu banyak duduk-duduk'

j) Perulangan Sehagian Mortem Bersuara dengan Akhiran


-i
Contoh :
lrogohil lrogohrogohil
'turuni' 'turun-turuni'
40

ljoljolil ljoljoljoljolil
'sumbat' 'sumbat-sumbati'
I tij al) il l tijal) tijal)il
'panjang' 'panjang-panjangi'

k) Perulangan Sebagaian Mortem Bersusun dengan Konfiks


ka- . . . -an
Contoh :
lkatoluan l -..... lkatolutoluanl
'dapat ditigakan' 'dapat ditiga-tigakan'
lkahatokanl ~ lkahato?hatokanl
'sanggup mengatapi' 'sanggup mengatap-atapi'
lkasayakan l lka$aya ?sayakanl
'tersayat' ' tersayat-sayat'

1) Perulangan Sebagian Motem Bersusun dengan Kontiks


ber- . .. - an
Contoh :
lbukapakanl l bukapa?kapakanl
'saling mengapak' 'saling kapak-kapakan '
lburuaanl ~ lburuaruaanl
'berduaan' berdua-duaan'
lbuholawanl -- l buholawholawanl
'sating membaguskan' 'sating bagus-membaguskan'
m) Perulangan Sebagian Mortem Bersuara dengan Kontiks
sf·- . .. - an
Contoh :
lsihumpasanl lsihumpashumpasanl
'sating menghempaskan' 'hempas-menghempaskan'
lsipagasanl ~ lsipagaspagasanl
'sating menikam' ' tikam-menikam'
lsibolianl ----+ lsibolibolianl
'saling membelikan' 'saling membelikan'
n) Perulangan Sebagian Mortem Bersusun dengan Awalan
N- dan Akhiran - ke
Contoh :
I lJ aramikol
- llJ aramiramikol
41

'meramaikan' 'meramai-ramaikan'
lambonorkol l ambonorbonorkol
'membenarkan' ' membenar-benarkan'
IIJinumkol IIJinumlJ inumkol
'meminurnkan' ' meminum-minurnkan'
o) Perulangan Sebagian Morfem Bersusun dengan Awa/an
N - dan Akhiran -i
Contoh :
I!Jalamonil I l)alamoniJalamonil
'memperbanyak' 'memperbanyak-banyaki'
I!Jahinikil IIJahini ?hinikil
' memperlicin' 'memperlicin-licin'
IIJahorumil I !JahorumiJahorumil
'me m perharum' 'mengharum -harumi'
p) Peru Iangan Sebagian M orfem Bersusun dengan A walan
ti- dan Akhiran - ke
Contoh :
ltiiuahkol
- ltiluahluahkol

--
'dikeluarkan' ' dikeluar-keluarkan'
l tibil)kOI)kOI / tibir;kOI) bil)kOI)kol
'dibengkokkan ' ' dibengkok-bengkokkan '
/tikilukol
'dimin takan'
- l tikilokkiluko/
'diminta-mintakan '
q) Peru Iangan Sebagian Morfem Bersusun dengan A walan
ti-, A walan pa-, dan Akhiran - ko
Contoh :
ltipatumburkol
'tertabrakkan'
- l tipatumburtumburko/
'tertabrak-tabrakan'
/ tipaili?kol l tipaili ?ili ?kol
'terinj akkan '
l tipainurnkol
'terminumkan '
- 'te rinjak-injakkan'
l tipain uminurnkol
'terminum-minurnkan '
r) Perulangan Sebagian Morfem Bersusun dengan A walan
ti-, A walan pa- , dan Akhiran - i
Contoh :
l tipapajakil
-- I tipapaja ?pajaki/
42

'terebus'
ltipaponahil
'tertunggui'
- 'terebus-rebusi'
I tipaponahponahil
'tertunggu-tunggui'
I ti parancutil
'teruncingi'
- ltiparancutrancutil
'teruncing-runcingi'

s) Pernlangan Sebagian Mortem Bersusun dengan Awalan


ti- dan Awalan ka-
Contoh:
/tikapodom/
' terpejam'
ltikahojonl
- Itikapodompodoml
'terpejam-pejam'
ltikahojonhojonl
'terduduk' 'te rduduk-duduk'
ltikaturuy I /tikaturuyturuy I
'tertidur' 'tertidur-tidur'

t) Perulangan Sebagio,n Mortem Bersusun dengan Awalan


ti- dan Akhiran - ga
Contoh:
ltiinja ?gal
- ltiinj a?inja?gal

-
' terlalu diangkat' 'terlalu diangkat-angkat'
I tigancaiJgal / tigancai)gancai)ga/
'terlalu dicepatkan' ' terlalu dicepat-cepatkan'
ltitostosga /titostostostosga/
' terlalu dipukuli' 'terlalu dipukul-pukuli'

u) Perulangan Sebagian Mortem Bersusun dengan Awa/an


ka- dan Akhiran -ga
Contoh :
/karoni?ga/ - /karoni ?roni ?ga/
'sanggup mengecilkan' 'sanggup mengecil-ngecilkan '
/ katoluga/ __. /katolutoluga/
'sanggup menjadikan 'sanggup menjadikan tiga-tiga'
tiga'
/kapawayga/ - /kapawaypawayga/
'sanggup menjemurkan' 'sanggup menjemur-jemurkan'
43

v) Perulangan Sebagian Mortem Bersusun dengan Awalan


bu- dan A walan ti-

Contoh:
lbutituluiJI
'tolong-menolong'
- lbutituluiJ tuluiJI
'bertolong-tolongan'
lbutitawayl lbutitawaytawayl
'belajar'
lbutitoga?l
'menegakkan' - 'belajar-lajar'
lbu ti toga ?toga? I
'menegak -negak.kan'

'-"
w)Perulangan Sebagian Mortem Bersusun dengan Awalan
ti- dan A walan pa-
Contoh :
ltipabunta?l l tipabunta?bunta?I
'dipersingkat' 'dipersingkat-singkat'
l tipahoda?l I tipahoda?hoda? I
' diperhenti' ' diperhen ti-hen ti'
/ tipal]oluh/
'diperkering'
- / tipaiJoluhl)oluh/
' diperkering-kering'
3) Perulangan Bersama Pengimbuhan
Morfem ulang yang termasuk kelompok ini terbentuk sebagai hasil per-
ulangan bersama proses pengimbuhan ; perulangan dan pengimbuhan itu
bersama-sama pula mendukung satu fungsi.
Contoh:
lsopo?l
I goriiJI

/gonti/
' cari
'senang'

'ganti'
- /sopo?sopokan/ 'cari-carian'
/goriiJgorU:J an/ 'senang-menye -

/ gon tigon tianl


nangkan'
'ganti-gantian'
4) Perulangan dengan Variasi Fonem
Dalam bal1asa Komering se diki t benar terdapat kata kerja yang termasuk
kelompok morfem ulang dengan variasi fonem.
Contoh :
/balik/ 'balik' /bulakbalik/ 'bolak-balik'
/galiiJ/ 'goyang' /galaiJgaliiJ/ 'goyang-goyang'
/kumat/ 'kumat'
- /kumatkamitl 'mengomel'
44

4.2.6 Morfem Majemuk


Di dalam bahasa Komering terdapat jenis morfem kata kerja yang
dinamakan morfem majemuk, yaitu morfem yang dibentuk oleh persenyawa-
an dua kata atau mungkin lebih. Morfem majemuk kata kerja bahasa Ko-
mering terbagi atas beberapa kelompok seperti yang diberikan di bawah ini.

a) Kata Kerja + Kata Kerja


Contoh:
/lapah/ + /mojon/ /lapahmojoy /
'jalan' + 'duduk' 'jalan duduk'
/liju9/ + / rator;/ - /lijunrato!)/
'pergi' 'datang' 'pergi datang'
/lib a/ + /hulu/ - /libahulu/
'hilir' 'mudik ' 'hilir mudik'
b) Kata Kerja + Kata Benda
Contoh:
/sopo? / + /duit/ ~ /sopo?duit/
'cari' 'uang' 'r:ari uang'
/lapah/ + /kukut/ - / lapahk-ukit/
'jalan' 'kaki' 'jalan kaki'
/caka?/ + /mubil/ - /caka?mubil/
'naik' 'mobil' 'naik mobil'
c) Kata Kerja + Kata Keadaan
Contoh :
/lapah/ + /podok/ - /lapahpodok/
'jalan' ' dekat' 'jalan dekat'
/turuy/ + / lando?/ ~ /turuylando?/
' tidur' 'nyenyak' ' tidur nyenyak'
/mo!Jan/ + /baton/ / mOn<i!JbOtO!}/
' makan' 'ken yang' 'makan kenyang'
4.3 Morfofonemik A waliln
Sebelumnya sudah ditarakan bahwa bahasa Komering memiliki tujuh
awalan yang berfungsi sebagai pembentuk kata keja. Dalam bagian ini dilukis-
kan morfofonemik masing-masing awalan itu se cara terpisah, kecuali awalan
ku -. Awalan ku - tidak menimbulkan morfofonemik yang penting. Morfofo-
nemik kontlks dan in1buhan gabungan tidak dibicarakan secara khusus karena
45

morfofonemik imbuhan secara individual dipandang memadai dalam mem-


berikan gambaran mengenai morfofonemik kontiks atau imbuhan gabungan.

4.3 .I Morfofonemik N -
Awalan N - menimbulkan peristiwa morfofonemik yang <.: ukup banyak
dalam bahasa Komering. Di bawah ini disajikan morfofonemik N - yang
sangat diperlukan bagi peraihan wawasan yang memadai mengenai morfo-
fologi kata kerja bahasa ini, teristimcwa untuk kepentingan pengucapan -
nya.
a) Jika N - dilekatkan ke pada kata yang berfonem awal
/b/, N- menjadi / am/ atau f-qam j dan fonem awal / b/
tidak luluh.
Contoh:
N- + / balak/ 'besar' /ambalak/, I !)am balak/
'membesar'
N- + / boli / 'bell' -----'> /emboli/, fqamboli/
'membeli'
N- + /botu/ 'pukul' /ambotu/, l qambotu/
'memukul'
b) Jika N - dilekatkan kepada kata yang berfonem awal
/d, j/, N- menjadi /an/ atau / l)alJ / dan fo nem awal
/d, j/ tidak luluh
Contoh:
N- + / doqi/ 'den gar'
- /anduqi/
' mendengar'
l lJamdolJi/

.'V- + ldapo ?/ 'dapat'


- /andapo?/, /nandapo?/

N-

N-
+

+
/dond a/

/juku?/
'denda'

'rum put'
-
~
'mendapat'
/andonda/,
'mendenda'
l <'njuku?/ ,
/!Jandonda/

/!Janjuku?/

N- + /jalal 'jala'
- ' merumput'
/anja!al,
'menjala'
/ qanjala/

N- + /jaja?l 'tunjuk'
- /anjaja?I,
'menunjuk'
/ l)anja ja?1
46

c) Jika N - dilekatkan kepada kata yang berfonem awal


/ p/, N - menjadi /m / a tau (nam/ dan fonem awal /p/
luluh .

-
Contoh :
N- + / pohpoh/ 'cuci' /mohpoh/, I l)amohpoh/
'mencuci'
N- + / pulpul/ 'bakar'
- /mulpul/,
'membakar'
/!Jamulpul/

N- + / putil/ ' petik' ~ /mutil/, / ~amutil/


'memetik'
d) Jika N - dilekatkan kepada kata yang berfonem awal
fc, sf, N - menjadi /n/ atau /!Jiil/ dan fonem awal
/c, sf luluh.
Contoh:
N- + /capcap/ 'cencang' ~ /napcap/, /!Janapcap/
'mencencang'
N- + /cabi?/ 'cubit' ----+ /nabi?/, /!Janabi?/

N-

N-
+

+
/col up/

/sahsah/
'ce lup'

'bersih'
- 'mencubit'
/nolup/,
'mencelup'
/nahsah/,
/l)anolup/

h1anahsah/
'membersih'
N- + /sansan/ 'singkir'
- /nansan/,
'menyingkir'
/l)anahsah/

N- + /soru? I 'jahit' /iloru?/, /l)anoru?/


'mejahit'
e) Jika N- dilekatkan kepada kata yang berfonem awal
/g/, N- menjadi /a!J I atau /l)alJ / dan fonem awal /g/
tidak luluh.
Contoh :
N- + /golgol/ 'pukul'
- /al)golgo1/,
'memukul'
/l)al)golgol/

N- + /goray/ 'sentuh'
- /alJgoray I, /-rJ.aJ]goray /
'menyentuh'
N- + /gonti/ 'ganti'
- /al)gonti/,
'mengganti'
/IJaiJgonti/
47

f) Jika N- dilekatkan kepada kata yang berfonem awal


/k/, maka N- menjadi ITJ/ atau ITJaTJ / dan fonem awal
/k/ luluh.
Contoh :
N- + / kotoTJ / 'pegang'
- ITJO(OT) /,
' memegan g'
ITJOTJ Oton/

N- + lkupkupl 'kejar ' fTJupkupl, I TJaTJupkupl


'mengejar'
N- + lkaru?I 'ikat'
- /f)aru ?i ,
' mengikat'
l rJaTJaru?/

g) Jika N- dilek atkan ke pada kata yang berfonem awal


lh , I, m, r, wl , maka N- menjadi /TJa/ dan fonem
awal lh , I, m, r, wl tidak luluh .
Contoh:
N- + lhanda?/ ' putih' ~ /TJahandakil
'memutih'
N- + lhapusl 'hapus'
- /rJahapus/

N-

N-
+

+
lhisopl

llobonl
'isap'

'hi lang
-
____.,
'menghapus'
ITJahisopl
'mengisap'
ITJalobonl
'menghilang'
N- + /lia?I 'lihat' ITJalia ?I
'melihat'
N- + lloko?l 'lekat'
- /TJaloko? I
'melekat'
N- + lmalif) / 'curl'
-- /TJamalinl
'mencuri'
N- + /masa?l 'masak'
-- ITJamasa? I
'menjadi masak'
N-

N-
+

+
lmalas/

lratol
'malas'

'rata'
- /!Jamalasl
'menjadi malan'
ITJaratol

-
'merata'
N- + lrosop/ 'resap' /TJarosop /
'meresap'
48

N- + /robut/ 'rebut'
- / TJarobut/
'merebut'
N- + /wat/ 'ada' / TJawat /
' menjadi ada'
N- + / walu / 'delapan' / TJawalu/

N- + /waruf_J / 'warung'
- 'menjadi delapan'
/ TJaWafUfJ I
'membuka warung'
h) Jika N - dilekatkan kepada kata yamg berfonem awal
/y/, N - menjadi /n/ dan fonem awal /y/ luluh atau
/na/ dan fo nem awal /y/ tidak luluh.
Contoh:
N- + /yo?yo?/ 'eraf ~ /nokyok/, / TJayo?yo?j
'menjadi erat'
N- + /yam yam/ 'bongkar'--.. / namyam /, /nayamyam/

N- + /yatyat / 'koyak'
-
i) Jika N- dilekatkan kepada kata yang berfonem awal
' membongk.ar'
/natyat/, / TJayatyat /
'menjadi koyak'

/ t/, N - menjadi /n/ a tau /nan / dan fonem awal / t/


luluh.
Contoh:
N- + /taytay / ' titi'
- /naytay I, /T] anaytay/

N- + / tabuk/ ' tam par'


- 'meniti'
/nabuk/, / TJanabuk/

N- + /tijaTJ I 'panjang'
- 'menampar'
/nijan/ ,
'memanjan g'
/ TJanijaTJ /

j) Jika N- dilekatkan kepada kata tertentu yang berfonem awal


/h, I, rl, N- menjadi /mu/ dan fonem awal /h, I, r/ tidak luluh .
Contoh:
N-

N-
+

+
/haloto?/

/hontok/
'Judah'

'du duk'
-
~
/muhaloto?/
'meludah'
/muhontok/

N- + /lu~pa?/ '1om pat'


- 'menduduki'
/mulumpa?/
'melompat'
49

N-

N-
+

+
l lantil) I

l raTJkaTJ I
'lenting'
-
'rangkak'----+
lmulatiiJI
'melenting'
lmuratjkaiJI

N-

Catatan :
+ lraTJaTJ I 'ranggas'
- 'merangkak'
lmuratjkaiJ I
'meranggas'

Dengan kata hojong 'duduk' dan hiwang 'tangis' N - menjadi /ml dan
fonem awal /hi luluh . Morfofonemiknya adalah sebagai berikut :
N- + l hojoTJ I 'duduk' ----+ lmojoTJ / 'duduk'

--
l mojoTJko j 'mendudukkan'
+ /hiwaTJ I 'tangis' /miwaTJ / 'menangis '
k) Jika N- dilekatkan kepada kata bersuku satu yang berfonem awal
/p/, N- menjadi / TJ al dan fonem awal lp/ tidak luluh .
Contoh:
N- + /pa?) 'empat' - / IJapa?/ 'menjadi empat'
N- + l pak/ 'pak' ~ ITJapakl 'mempak'
N- + /pol/ 'penuh' ----+ i'CJapoll 'menjadi penuh'
1) Jika N - dilekatkan kepada kata berfonem awal In, n,
TJ maka N- menjadi / TJa/ dan fonem awal /n, TJ fl/
tidak luluh .
Contoh :
N- + /nambun/ 'banyak ~ / TJanambun/
'menjadi banyak'
N- + /nahnah/ 'perlihatkan' - / IJanahnahko /
'memperlihatkan'
N- + /nasihat/ 'nasehat ' .....- / TJanasihatko/
'menasehatkan'
N- + / Dison/ 'dingin' ~ / TJanison/
'mendingin '
N- + / f)ol uh/ 'kering' ~ /TJanoluh/
' mengering'
---. If)aTJalTJal/
'mengun yah'
N- + /no?no?/ ' tekan ' ICJano?no?/
'menekan'
50

N- + /f)olko?/ 'beku'
- /!Janolko?/
'membeku'
/f)anawnaw/
N- + /nawnaw/ 'encer' ---+
'mengencer'
m/Jika N - dilekatkan kepada kata yang berfonem awal
/a, i , o, u/, maka N- menjadi /n / dan fonem awal
/a, i, o, u/ tidak luluh .

--
Contoh :
N -· + /a tot/ 'angkut' /rJatot/ 'mengangkut'
Nu - + /aku?/ 'ambil' /f)aku? I 'mengambil'
Nu- + /asah/ 'asah' ~ /f)asah/ 'mengasah'
Nu- + /in an/ 'asuh' ~ / rJinaf) I 'mengasuh'
Nu - + /ill? I 'injak' /f)ili? I 'menginjak'
Nu - + /inti?/ 'in tip' / TJinti? I 'mengintip'
Nu- + /olok/ 'beri' ~ /rJolok/ 'memberi'
Nu - + / oTJka/ 'ada' / TJonka/ 'mengadakan'

--
Nu- + /ubor/ 'aduk' /f)ubor/ 'mengaduk'
Nu - + / usufJ / 'bawa' /fJUSUn/ 'membawa'
Nu- + /ulah/ 'olah' ~ /nulah/ 'mengolah

4 .3.2 Morfofonemik bu -
Pada umumnya awalan bu- tidak mengalami proses morfofonemik
jika dilekatkan kepada morfem dasar, kecuali jika dilekatkan kepada kata
tertentu yang berfonem awal /u, a/ , bu - menjadi /bur/ atau /bar/.
Contoh:
bu- + /gonti/ 'ganti' -----.... / bugonti/ 'berganti'
bu- + / kotOfJ I 'pegang' ----+ /b ukotofJ/ 'berpegang'
bu - + 'henti' 'berhenti'
-
/hoda?/ ~ /buhoda?/
bu - + / ubah/ ' ubah' /buru bah/ 'berubah'
bu- + jaf) kat / 'angkat' /baraf]kat/ 'berangkat '
4 .3.3 Morfofonemik ti-
Pada umumnya awalan ti- tidak mengalami proses morfofonemik
jika dilekatkan kepada morfem dasar. Namun, dalam frase di + kata kerja +
kata benda, ti- menjadi di-
Contoh :
ti- + /sobu/ 'tiup' - /tisob u/ 'te rtiup'
51

ti- + /urn ban/ 'buaug - /tiumban/ 'terbuang'


ti- + /katirJ I 'pegang' ---+ /tikatirJ/ 'dipegang'
/tiaku?/ 'diambil' ----+ /diaku?/ + (tian)
' diambil (mereka)'
/tis opo?/ 'dicari' ~ /disopo?/ + (Ali)
'dicari (Ali)'
/tiusun/ 'terbawa' ---+ /diusun/ + (bapa?)
'dibawa (bapak)'
4 .3.4 Morfofonemik si-
Pada umumnya si- tidak mengalami proses morfofonemik jika di-
lekatkan kepada morfem dasar .
Contoh :
si- + /hum pas/ 'banting ~ /sihumpasan/
'sama-sama memban-
ting'
si- + /boll/ 'bell' ------+ /siboll/
'sampai dibeli'
si- + /karu? I 'ikat' ~ /sikaru ?/
'sampai diikat'
4.3 .5 Morfofonemik ka -
Pada umumnya ka- tidak mengalarni proses morfofonemik jika di-
lekatkan kepada morfem dasar.
Contoh:
ka - + / usun/ 'bawa' ~ /kausun/ 'dapat dibawa'
ka- + /kani?/ 'makan' ~
/kakani?/ 'dapat dimakan'
ka- + /inurn/ 'minum' ----+ /kainum/ 'dapat diminum'
4 .3.6 Morfofonemik pa-
Pada umumnya pa- yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja
tidak mengalami proses morfofonemik jika dilekatkan kepada morfem
dasar .
Contoh:
pa- + / bora?/ 'Iebar· - / pabora? I 'perlebar'
pa- + /holaw/ 'bagus' ~ /paholaw/ 'perbagus '
pa- + /siaw/ 'merah' ~ /pasiaw/ 'permerah'
52

4.4 Morfofonemik Akhiran


Di bawah ini dilukiskan morfofonemik masing-masing akhiran yang
berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dalam bahasa Komering.
4.4.1.Morfofonemik -an
a) Jika -an dilekatkan kepada kata yang berfonem akhiran
/?/,-an menjadi /kan/ dan/?/ tidak luluh atau /tan/
dan /? / luluh
Contoh:
ka- + /tinju? I ' tangkap' + -an ____,. /katinjukan/

si- + /karu?/

bu- + /tia?/
'ikat'

'jatuh'
+ -an
- 'kena tangkap'
Isikarukan/
'saling ikat'
+ -an ---'r /butiakan/
'berjatuhan'
bu- + /dako?/ 'rangkul' + -an --+ l budakotanl
'berangkulan'
ka- + /sakit.?'; 'sakit' + - an ---4 lkasakitan/
'merasa sakit'
ka- + lcaka?l 'naik' + - an ~ l kacakatanl
'dapat dinaiki'
Catatan :
1) Jika - an dilekatkan kepada lkani? I 'makan', maka terjadi morfofonemik
unik , yaitu fonem akhir I? I luluh. Jadi, morfofonemiknya adalah bu- +
l kani?l + - an menjadi lbukanianl 'bermakanan'
2) Dalam beberapa dialek bahasa Komering lain fonem akhir /?I pada morfem
dasar tidak berubah menjadi lkl sebagai akibat penambahan dengan
akhiran - an.
b) Jika - an dilekatkan kepada kata yang berfonem akhir lkl, akhiran - an
menjadi lganl dan fonem akhir lkl luluh .
Contoh :
ka - + l balakl ' besar' + -an ~ lkabalaganl
'dapat dibesarkan'
ka - + lbicakl 'becek' + - an ---4- lkabicaganl

ka- + l bukbuk/ 'rebus' + - an


- 'kena becek'
/ba bukbuganl
'sama-sama mere bus'
53

c) Jika - an dilekatkan kepada kata yang berfonem akhir konsonan selain


dari /?, k/ , biasanya- an diucapkan bersama konsonan akhir itu.
Contoh:
/robah/
/tijal) I
'rendah'
'panjang'
-- / robahhan/
/tijalJIJan/
'rendahkan'
'panjangkan'
'tinggi'

--
/Ian gar/ /langgaran/ ' tinggikan'
bu - /kipas/ 'kipas' + - an /bukipassan/
'berkipasan '
bu- + /tam pol/ 'tampa! ' +- an /butampollan/
'bertampalan '
bu- + /inurn/ 'minum ' +-an
- /buinumman/
'berminuman '
si + /colup/ 'celup +- an /sicoluppan/
'saling celup'
si- + /gopit/ ' kepit' +- an ~ /sigopittan/
'saling kepit'
4.4.2 Morfofonemik - i
Akhirnya -i menimbulkan beberapa peristiwa morfofonemik seperti
. yang digambarkan di bawah ini.

a) Jika - i dilekatkan kepada kata yang berfonem akhir /'?/, - i menjadi


/kif dan/? I tidak luluh a tau /ti/ dan /?/ luluh .
Contoh :
/inja?/ 'angkat' + - i ----. /inja?ki/ 'angkati'
/tinju?/ 'tangkap' + -i ____..,. /tinju?ki/ 'tangkapi'
/ to?to?/ 'potong' + -i - /to?to?ki/ 'potongi'
/caka?/ 'naik' + -i ----+ I cakati/ 'naiki'
/loko?/ 'lekat' + -i - /lokoti/ 'lekati'
/ toga?/ ' tegak' + -i ____..,. /togati/ 'tegaki'
Catatan :
a) Dalam beberapa dialek bahasa Komering lain fo nem akhir /?/ pada mor-
fem dasar tidak berubah menjadi /k/ sebagai akibat penambahan dengan
akhiran -i.
b) Jika - i dilekatkan kepada kata yang berfonem akhir konsonan selain
da..i pada /?/, biasanya -i diucapkan bersama konsonan akhir itu.
54

-
Contoh :
/pohpohj 'cuci' /pohpohi/ 'cucii'
/cokcok/
/golgol/
'tegak'
'pukul'
-
----? /cokcoki/
/golgolli/
___,.. /halomi/
'tegaki'
' pukuli'

-
/hal om/ 'hi tam' 'hitami'
/ma?mon/ ' kukuh' /ma?monni/ 'kukuhi'
/ko ton/ 'pegang' ~ kotonni/ 'pegangi'
/ siop/ ' bisik'
- /sioppi/ 'bisiki'
/ putor/
/tonis/
'putar'
'dengar'
-- /putorri/
/tonissi/
'putari'
'dengari'
/robut /
/holaw/
'rebut'
'bagus'
-- robutti/
/holawwi/
'rebuti'
'bagusi'
/ram pay/
/luyluy/
'sayur'
'!em but'

4.4.3 Morfofonemik -ko dan -ga


- /rampayyi/
luyluyyi/
'sayuri'
'lembuti'

Jika - ko atau -ga dilekatkan kepada kata, sedikit sekali peristiwa


rnorfofonemik diakibatkannya.
Contoh :
/lobas/ 'obat' + - ko - /lobasko/ 'obatkan'
/taway/ 'ajar' + -ko ___.· /tawayko/ 'ajarkan'
/joljol/ 'sum bat' + -ko - /joljolko/ 'sumbatkan'
/jUfUf) I 'dorong' + - ga ___,. fj uruf)ga / 'terlalu banyak
didorong'
/udok/ 'aduk' + -ga - /udokga/ 'terlalu banyak
diaduk'
/but but/ 'cabut' + -ga ~ /butb ut / 'terlalu banyak
dicabut'

Dari uraian di atas telah tergambar secara sepintas lalu morfologi


kata kerja bahasa Komering. Peranan dan arti imbuhan dalan1 pembentukan
kata kerja bahasa ini dideskripsikan dalam bab berikut.
BAB V MORFOLOGI KATA KERJA

Di dalam bahasa Komering pembentukan kata kerja terjadi melalui


dua cara yang utama, yaitu cara pembentukan kosa kata biasa dan cara peng-
imbuhan. Pembentukan kosa kata biasa termasuk bidang inguistik sinkronis
yang berada di luar ruang lingkup penelitian ini. Oleh karena itu , ia tidak
digubris sama sekali. Pokok bahasan dalam bab ini dipusatkan kepada pem -
bentukan kata kerja melalui pengimbuhan.
Pembentukan kata karja melalui pengimbuhan berarti pemanfaatan
imbuhan untuk membuat kata kerja dengan morfem dasar . Morfem dasar
itu terdiri dari berbagai jenis kata , antara lain , kata kerja sendiri, kata benda,
kata keadaan , kata bilangan, dan kata ganti orang. Berdasarkan kenyataan ini,
pemberian morfologi kata kerja bahasa Komering dibagi-bagi atas beberapa
kelompok kata kerja menurut jenis kata morfem dasar yang dibentuk men-
jadi kata kerja melalui pengimbuhan . Dengan cara demikian, kata kerja
dikelompokkan sebagai berikut :
1) kata kerja dengan kata dasar kata kerja;
2) kata kerja dengan kata dasar kata benda ;
3) kata kerja dengan kata dasar kata keadaan;
4) kata kerja dengan kata dasar kata bilangan ;
5) kata kerja dengan kata dasar kata ganti orang.
Seusai membicarakan bentuk kata kerja , bab ini mengungkapkan fung-
si dan arti struktural setiap imbuhan pembentuk kata kerja dalam bahasa
Komering. Setiap pola dijelaskan dengan contoh-contoh dalam bahasa Kame-
ring yang diikuti dengan arti atau padanan dalam bahasa Indonesia, baik
contoh dalam bahasa Komering maupun arti dalam bahasa Indonesia ditu-
liskan dalam ejaan biasa, yaitu Ejaan Yang Disempumakan.
Perlu diterangkan bahwa dalam ejaan biasa fonem /k/ dan fonem /?/
dituliskan dengan huruf k saja. Dalam bahasa Komering kedua f~nem ini
memang kadang-kadang kontrastif, """tetapi hanya pada beberapa pasangan
minimal saja d'\n pada posisi akhir kata . Hal ini yang memerlukan perhatian

55
56

adalah penggunaan huruf /r/ . Seperti yang sudah diutarakan terdahulu, dalam
dialek Buay Madang, Cempaka, dan Belitang /r/ diucapkan sebagai bunyi
geser atau frikatif velar bersuara. Dalam dialek Jain /r/ djucapkan sebagai
bunyi getar alveolar bersuara. Arti huruf dan Jambang yang digunakan dalam
bab ini dapat dilihat dalam daftar lam bang di halaman ix.

5.1. Kata Dasar Kata Kerja


5 .1.1 Definisi
Kata kerja dalam bahasa Komering adalah kata yang dapat dipakai
untuk menyatakan· perintah, dapat didahului kata dapok 'boleh', baik yang
dapat digabung maupun yang tidak dapat digabung dengan in)buhan N -,
bu - , ka -, ti- , ku - , si-, pa-, - an, - ko, atau _- i.
Berdasarkan rambu-rambu penanda kata kerja yang dikandung dalam
defmisi di atas, boleh dikatakan bahwa kata kerja dalam bahasa Komering
ll,da yang berbentuk kata dasar . Kata dasar kata kerja diberi lam bang X.
Contoh :
hojong 'duduk'
ratong 'datang'
lijung 'pergi'
· akuk 'ambil'
. tostos 'pukul'
suah 'bakar'
Bentllk X dibagi atas dua kelompok, yaitu :
1) kelompok hojong (Xi); dan
2) kelompok tostos (Xt).

5.1.2 Kelompok hojong


Kata kerja kelompok hojong adalah kata kerja intranstitif, yaitu kata
kerja yang tidak perlu diikuti objek . Bentuk Xi dalam kelonipok hojong se-
bagai kata kerja intransitif ada yang dapat dan ada yang tidak dapat digabung
dengan awalan N- atau bu-. Dengan demikian, kelompok hojong terbagi
atas tiga tipe, yaitu :
1) tipe ratong,
2) tipe hojong, dan
3) tipe gurau.
57

Masing-rnasing tipe dideskripsi.kan di bawah ini.


I) Tipe ratong
.Kata. kerja tipe ratong adalah kata kerja intransitif yang biasanya
tidak mendapat awalanN- atau awalan bu- tanpa akhiran .
Contoh:
ratong 'datang'
maha 'tertawa'
miah 'jaga'
turui ' tidur'

2) Tipe hojong
.Kata k~rja tipe hojong adalah kata kerja intransitif yang dapat
diberi awalanN- tanpa akhiran.
Contoh :
hojong 'duduk' -mojong 'duduk'
honggop . 'hinggap' - muhonggop 'menghinggap'
lumpak 'lompat' - mulumpa[c 'melompat'

3) Tipe gurou
.Kata kerja tipe gurau adalah kata kerja intransitif yang dapat diberi
awalan bu- tanpa akhiran.
COntoh :
gurau 'main' - bugurou 'bermain'
hodak 'henti' ----. buhodak 'berhenti'
langui 'renang' - - . bulangui 'berenang'

Dari kata kerja kelompok hojong dapat dibentuk kata turunan melalui
pengirnbuhan, pengulangan , dan pemajemukan seperti yang dipaparkan
di bawah ini.

a) Po/a {bu - X ;J - an dan bu -Xt - an


Kata turunan dapat dibentuk dari ketiga tipe Xi itu dengan kombinasi
imbuhan bu- dan - an atau dengan konfiks bu-. - an. Pol a (bu-X;)-an
terjadi dengan tipe lainnya. Pola ini membentuk kata kerja intransitif
58

yang menyatakan banyak yang melakukan yang disebut Xi atau melaku-


kannya secara serempak.
Contoh :
bugurau 'bermain' - bugurauan
'bersama bermain'
buhodak 'berhenti buhodakan
'serempak semua berhenti'
bulangui 'berenang - bulanguian
'bersama berenang '
ratong ' datang - buratongan
'berdatangan'
turui 'tidur' buturuin
'bertiduran'
lumpak 'lompa t' - bulumpakan
'berlompatan'
b)Pola buti-X;
Pola buti-X; dibentuk dengan gabungan bu- dan ti- +X; yang menurun-
kan kata kerja intransitif sebagai penegas atau pemanis saja. Bentuk ~
yang termasuk pola ini sangat kecil jumlahnya. Kenyataannya memang
menunjukkan bahwa pola ini tidak produktif.
COntoh :
____,. butitawai
tawai 'belajar
togak 'tegak
turu.l<: 'ikut'
-- butitogak
butituruk
'belajar'
'tegak'
'ikut'
c) Pola ti- X;
Pola ti- Xi bersama Xi tipe hojong dapat menurunkan kata kerja intran-
sitif yang menyatakan berada dalam keadaan melakukan yang disebut ~·
Contoh:
hojong 'duduk' - tihojong 'terduduk'
hiwang 'tangis' tihiwang 'tertangis'
togak 'tegak' titogak 'tertegak'

Dalam Bagan 1 di bawah ini digain5iirkan proses morfologis pola a, b,


dan c dengan menunjukkan unsur langsungnya. Lambang </1 dalam bagan itu
menyatakan morfem nol.
59

BAGAN 1 PROSES MORFOLOGIS bu -~-an DAN ti - ~

bu- 4> 4>


-ti- --an

d) Pola tipa-X;
Pola tipa-X; dibentuk dengan gabungan ti- dan pa-~ yang menurunkan
kata kerja intransitif untuk menyatakan tidak sengaja atau dijadikan
dalam keadaan melakukan apa yang disebut xi.

Contoh:
hojong 'duduk'
-- tipahojong 'terduduk
hiwang
maha

e) Po/a tika -~
'tangis'
'tertawa'
- tipahiwang
tipamaha
'tertangis'
'dijadikan'

Pola tika-Xi dibentuk dengan gabungan awalan ti- dan ka- + Xi untuk
menurunkan kata kerja intransitif yang menyatakan sudah berada dalam
keadaan atau terbawa-bawa melakukan yang disebut xi.
Catatan:
Walaupun dalan situasi tertentu tampaknya tipa- Xi = tika-~ dalam fung-
si dan artinya; kedua pola tidak selalu dapat ditukarsilangkan begitu saja.
Dalam bahasa Komering tidak ada kata turunan tipaturai Jadi, pemakaian
pola tipa - X;danpola tika-Xi ditentukan oleh wijud Xi seperti yang di-
tunjukkan contoh di muka.

f) POlaXi - i
Setiap Xi dapat dijadikan kata kerja transitif imperatif dengan pola Xi-i,
yaitu xi + akhiran -i.
60

Contoh:
ingok 'ingat'
-- ingoti 'ingati'

-
tiak 'jatuh tiaki 'jatuhi'
pikir j;ikir' pikiri 'pikiri'

g) Pola N-/Xi- i)
Setiap ~ dapat dijadikan kata kerja transitif aktif dengan pola N-/Xi-i),
yaitu dengan melekatkan awalan nasal N- kepada (4i).
Contoh:

ingoti 'ingati - ngingoti 'mengingati


tiaki 'jatuh' ~ niaki 'menjatuhi'
pikiri · 'pikiri' - mikiri 'memikiri'

h) .Pola ti-(X; - i) atau di-(X;-i)


Pola (Xi- i) dapat menurunkan kata kerja bentuk pasif dengan melekat·
kan awalan ti- atau awalan di- kepadanya. Seperti yang sudah dikemuka-
kan bahwa perbedaan ti- dan di- dalam kata kerja pasif terlihat dalam
konstruksi sintaksis sebagai berikut: tihojongi + .if>~isalnya, dalam dapok
tihojongi 'boleh diduduki' dihijongi + bak + pelak;.mya, misalnya, !diho-
jongi bakkiai ~diduduki oleh kakak {laki-laki).
Contoh:
hiwangi
ratongi
' tangisi'
'kunjungi
-
~
tihiwangi 'ditangisi'
tiratongi 'dikunjungi'
didatangi'
turui 'tiduri' ~ titurui 'ditiduri
i) Pola ku- (X; - i)
Pola Xi-i) dapat menurunkan kata kerja bentuk pasif dengan melekat·
kan awalan persona ku-kepadanya.

Contoh:
ratongi
gurahi
' kunjungi'
'banguni'
--- kuratongi
kugurahi
'kukunjungi
'kubanguni'
hojongi ' duduki'
- kuhojongi 'kududuki'
61

j) Pola pa- X;
Dcngan pola pa-X; dapat diturunkan kata kerja dengan X bersama awalan
pa- yang menyetakan aspek kausatif.
Contoh:
ratong 'datang ' - paratong 'suruh datang'
lijung 'pergi' - - pelijung 'suruh pergi'
turui 'tidur' - paturui ' suruh tidur'
k) Pola (pa - X; -- i
Pola (pa-~) dapat menurunkan kata kerja lain dengan melekatkan
akhiran - i yang menyatakan aspek kausatif dan pasif.
Contoh:
paratong 'suruh datang.' - paratongi ' disuruh datang'
pagurah 'suruh bangun · - - pagurahi ' disuruh bangun'
pahojong 'suruh duduk' - pahojongi ' disuruh duduk'
I) Pola ( tipa - X i) - i
Dengan pola ( tipa-X; ) dapat diturunkan ka ta kerja lain dengan mele·
katkan akhiran ·- i yang menyatakan bahwa apa yang disebut Xi sudah
dilakukan dengan tidak sengaja . Pola tipa- X;- i boleh juga diturunkan
dari (pa - X; - i} dLtambahawalan ti- yang menyatakan bentuk pasif.
Contoh :

--
tipahojong 'terduduk' tipahojongi ' terduduk'
tipagurah
tipaturui
m) Pola ( tika- X ; )-i
' terbangun'
' tertidur'
- tipagurahi
tipatunii

Dengan pola ( tika - X; ) dapat diturunkan kata kerja lain dengan me-
' terbangun'
' tertidur

lekatkan akhiran - i yang menyetakan bentuk pasif.


Contoh :
tikahojong 'terduduk'
- tikahojongi
'sl\ dah diduduki '
tikagurah ' terbangun'
- tikagurahi

tikabiwang 'ikut terta·


ngis' - 'sudah dibangun '
tikabiwangi
'ikut ditangisi'
62

n) Pola X; - ko
Semua Xi dapat dijadikan kata kerja transitif dengan melekatkan akhiran
.- ko kepadanya .
Contoh:
hojong 'duduk - hojongko 'dudukkan'
turui 'tidur' - turuiko 'tidurkan'
togak 'tegak' - togakko 'tegakkan'

o) Po/a N - (Xi - ko)


Dengan melekatkan awalan N - kepada (X; - ko) terbentuk kata kerja
turunan transitif dalam bentuk aktif.
Contoh :
hojongko 'dudukkan' - - mojongko 'mendudukkan'
turuiko 'tidurkan' - nuruiko 'menidurkan'
honggopko 'hinggapkan' __.,. muhonggopko 'menghinggap·
kan' ·
p) Pola ti- (X; - ko) atau di- (X; - ko)
Kata turunan dengan pola ti- (X; - ko) atau di- (X; - ko) dibentuk
dengan melekatkan awalan ti- atau di- kepada (Xi - ko) dan menyatakan
bentuk pasif.
Contoh:
hojongko .' dudukkan' ~ tihojongko 'didudukkan'
turuiko ' tidurkan' - dituruiko ' di tidur kan'
gorahko 'bangunkan' - - - tigurahko ' dibangunkan'

q) Pola ku - (X; - ko)


Bentuk pasif dapat pula dinyatakan dengan melekatkan awalan persona
ku - kepada (X; - ko) . Perlu dicatat bahwa dalam bahasa Komering ku-
adalall awalan persona satu-satunya.

Contoh :
hojongko
turuiko
'dudukkan'
'tidurkan'
- kuhojongko
kuturuiko
' kududukkan'
'kutidurkan'

-
--+-

gurahko 'bangunkan' kugurahko ' kubangunkan'


63

Dalam Bagan 2 di bawah ini dapat dilihat proses morfologis pola


N - Xi - i/- ko, pola ti-Xi - i/- ko, dan polaku -X;-i/- ko.

BAGAN 2 PROSES MORFOLOGIS N - Xi - i/- ko,ti- X; - i/- ko, DAN


ku - X; - i/- ko.

N
~ - i
ti- xi - ko
r---
ku-

r) Po/a (pa-X; )- ko
Kata turunan dengan pola (pa -X; )- ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko ke pada (pa- X; ), dan menyatakan aspek kausatif dan aktif.
Contoh :

paratong 'suruh datang' - paratongko 'suruh datangkan'


pagurah 'suruh bangun' - pagurahko 'suruh bangu nkan '
paturui 'suruh tidur' - paturuiko 'suruh tidurkan'
s) Pola (tipa -Xi )-ko a tau ti-/pa- X;- ko)
Kata turunan dengan pola (tipa- Xi) - ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran -ko kepada (tipa- X;) dan menyatakan dilakukan y ang disebut
Xidengan tidak sengaja . Kata turunan tipa- X;-ko boleh pula diturun-
kan dengan melekatkan awalan ti- kepada (pa-X; - ko) yang menyata-
kan aspek kausatif dan pasif. ·

--
Contoh :
tipahojong ' terduduk' tipahojongko ' terdudukkan'
tipahiwang 'tertangis' tipahiwangko 'tertangiskan'
paratongko 'suruh da- tiparatongko ' disuruh datarig-
. tangkan' kan'
64

t) Po/a (tika - X;)-ko


Kata turunan dengan pola tika- X-ko dibentuk melalui proses morfo-
logis pola (tika-X;) + akhiran -.ko atau awalan ti- + pola (ka-X;-ko).
Contoh :
tikaturui . 'tertidur' - tikaturuiko
' disuruh tiduran
tikahoyong 'terduduk - tikahojongko
' disuruh dudukkan
karatongko 'minta datang ~ ' diminta datangkan'

Proses morfologis kata turunan yang berpola tipa-X;-i/-ko dan


tika-X;-i/-ko dijelaskan secara ringkas dengan menunjukkan unsur langsung.
pola itu seperti yang dilakukan dalam Bagan 3 di bawah ini.

BAGAN 3 PROSES MORFOLOGIS tipa- Xi- i/-ko DAN tika-Xi-i/-ko

pa- -i
ti--
ka- xi -- ko
1---

Se'suai dengan pemerian di atas, unsur langsung . pola ini dapat pula
berbentuk seperti yang dilukiskan di bawah ini.

- i
ti-
-ko
65

u) Pola Xi-ga
Pola Xi- ga dibentuk dengan t:nelekatkan akhiran -ga kepada Xi untuk ·
menyatakan terlalu banyak melakukan yang disebut Xif
Contoh:
turui 'tidur' - turuiga 'terlalu banyak tidur'
togak ' tegak' - togakga ' terlalu banyak tegak'
hojong ' duduk' ~ hojongga 'terlalu J:>anyak duduk'
v) Pola si- X 1 an
Kata turunan dengan dengan pola si-X;-an dibentuk dengan melekatkan
imbuhan terpisah si- ... -an .kepada xi dan nienyatakan subjek jarnak
Saling atau bersarna-sarna melakukan yang disebut Xi.
Contoh :
rat'ong ' datang' - siratongan 'sating mendatang'
hiwang 'tangis' - sihiwangan 'bertangisan'
gurah ' bangun' -- sigurahan . 'sating membangunkan'
w) Pola ka-X1 an
Kata turunan dengan pola ka -X;-an dibentuk dengan melekatkan im·
buhan terpisah ka-an kepada xi dan menyatakan dikenai yang disebut
Xi.
Contoh:
ratong ' datang' --+ karatongan 'didatangi
gurah 'bangun' - kagurahan . 'dibangunkan'
honggop 'honggop' ~ kahonggopan 'dihinggapi'
Proses morfologis ka - X;an sarna dengan proses morfologis pola si-
X;- an . dan pola bu- Xi :- an, seperti digarnbarkan dalarn bagan di bawah ini.
BAGAN 4 PROSES MORFOLOGIS bu- Xi - an, si-Xi - an, DAN
ka-X;-an.

bu-

si- -an
xi
ke-
66

5.1.3 Kelompok tostos


Kata kerja yang termasuk kelompok tostos adalah kata kerja yang
memerlukan objek apabila dipakai di dalam konstruksi sintaksis. Dari bentuk
xt dalam kelompok tostos dapat dibentuk kata kerja turunan yang terdiri
dari sejumlah pola , menurut imbuhan yang digunakan.

Di bawah ini disajikan pola-pola itu.


l)PolaN-Xt
Kata turunan dengan pola N-Xt dibentuk dengan melekatkan awalan
N- kepada X1 dan menyatakan bentuk aktif.
Contoh:
tostos 'pukul' ~ nostos 'memukuli'
suah 'bakar' - nyuah 'membakar'
boli 'beli' ---:>' ngamboli 'membeli'

Catatan :
Dalam dialek lain , bentuk ngamboli dinyatakan dengan bentuk amboli.
2) Pola ti-Xt
Kata turunan dengan pola ti-Xt dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepada X1 dan menyatakan bentuk pasif, atau ketidak sengajaan.
Seperti yang sudah dipaparkan di muka, bentuk pasif dalam bahasa
Komering juga dinyatakan dengan awalan di-
Contoh:
tostos 'pukul'
-- titotos 'dipukul, terpukul'

--
suah 'bakar' tisuah 'dibakar , terbakar'
boli 'bell' tiboli 'dibeli'
kotong 'pegang' tikotong ' dipegang'
3) Pola ku - Xt
Kata turunan dengan pola ku --Xt dibentuk dengan melekatkan awalan
persona ku - kepada xt dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh :
tostos 'pukul ' kutostos 'kupukul'
suah 'bakar' kusualt ' kubakar'
bali 'bell' kuboli 'kubell'
67

Pemberian di atas menunjukkan kesejajaran pembentukan polaN-X;,


pola ti-Xt dan pola ku-Xt . Kaidah yang berlaku bagi ketiga pola itu adalah
setiap Xt yang dapat diturunkan dengan awalan N- dapat pula diturunkan
dengan awalati ti- dan awalan ku - . Secara ringkas proses morfologis ketiga
pola itu digarnbarkan dalarn Bagan 5 di bawah ini.

BAGAN 5 PROSES MORFOLOGIS N-Xt , ti-Xt, DAN ku-Xt

N-

ti-

ku-

4) Pola Xr-i
Kata turunan dengan pola Xt-i dibentuk dengan melekatkan akhiran - i
kepada xt dan menyatakan intensitas dalam konstruksi pemerintah.

Contoh:
guai 'buat' ----> guaii 'tmati'
akuk 'ambil' ____, akuki 'am bill'
tinjuk 'tangkap' tinjuki 'tangkapi'
5) Pola X r-ko
Kata turunan dengan pola Xt - ko dibentuk dengan melekatkan akhiran
- ko kepada Xt dan menyatakan kausatif.
Contoh :
guai 'b uat' guaii 'buatkan'
akuk 'ambil' akuki 'arnbilkan '

6)
tinjuk
Pola-N-Xt - i
'tangkap'
-- tinjuki 'tangkapkan'

Kata turunan dengan N-Xt- i dibentuk dengan melekatkan awalan N -


kepada pola (Xr-i) dan menyatakan bentuk aktif serta intensitas.
68

Contoh:
guai 'buat - gaiko 'buatkan'
akuk 'ambil' - akukko 'ambilkan'
tinjuk 'tangkap' - tinjukko 'tangkapkan'
7) PolaN-Xt-i
Kata turunan dengan pola N-Xcko dibentuk dengan melekatkan
akhiran -ko kepada pola (Xt-ko) dan rrtenyatakan bentuk aktif
kausatif.
Contoh:
guaiko 'buatkari - ngangguaiko 'membuatkan'
akukko 'ambilkan' ngakukko 'mengambilkan'
tinjukko 'tangkapkan'- ninjukko 'menangkapkari'

8) . Pola ti-Xt-i
Kata turunan dengan pola ti-Xt-i dibentuk dengan melekatkan
awalan -ti kepada pola (X1-i) dan menyatakan bentuk pasif dan
intensitas.

---
Contoh:
guaii 'buati' tiguaii 'dibuati, tcrbuati'
akuki 'am bill' tiakuki 'diambili , terambili,
tinjuki 'tangkapi' titinjuki 'ditangkapi, tertangkap'

9) Po/a ku-Xt-i
Kata turunan dengan pola ku- Xt- i . dibentuk dengan melekatkan
awalan persona ku- kepada pola (X,t-i) dan menyatakan bentuk
pasif dan intensitas .

Contoh:
guaii 'buati' ___,. kuguaii 'kubuati'

10)
akuki
tinjuki
'ambili'
'tarigkapi'

Po/a ti- Xt - ko
-
~ kuakuki
kutinjuki
'kuambili'
'kutangkapi'

Kata tuninan.: dengan pola ti- Xrko dibentuk dengan melekatkan


awalan ti- kepada pola (X t- ko J dan menyatakan bentuk pasif kausatif,
atau ketidak sengajaan .
69

--
Contoh :
guaiko 'buatkan · tiguaiko 'dibuatkan ,
terbuatkan '
akukko 'ambilkan ' ___.,. tiakukko 'diambilkan .
terambilkan '
tinjukko 'tangkapkan ' ~ titinjukko 'di tangkapkan ,
tertangkapkan '
11) Pola ku - Xr - ko
Kata turunan dengan pola ku - Xt - ko dibentuk dengan melekatkan
awalan persona ku - kepada pola (Xt - ko) dan men yatakan bentuk
pasif kausatif.
Contoh :
guaiko 'buatkan ' - kuguaiko 'kubuatkan'
akukko 'ambilkan' __, kuakukko 'kuam bilkan '
tinjukko 'tangkapkan' ,...__.... kutinjukko 'kutangkapkan'

Dalam Bagan 6 dipanjangkan proses worfologi segala pola yan g me-


ngandung akhiran - i dan - ko yang diberikan di muka .

BAGAN 6 PROSES MO RFOLOGIS N-Xt - if- ko, ti- Xt - if- ko, DAN
ku - X t - if- ko.

N-
ti-
ku - lJ -i
- ko

12) PolaN- N - Kt- i dan N - N - Xt- ko


Kata turu nan dengan pola N - N - Xt - i •dan pola N -N-Xt - ko masing-
masing dibentuk dengan melekatkan awalan N-kepada pola (N- Xt- i)
dan pola (N- Xt-ko)dan menyatakan penegasan.
70

Contoh :
mocohi
'memecahi'
musoki
-
~
ngamocohi
'benar-benar memecahi'
ngamusoki
'menyuapi'
maruti
- 'benar-benar menyuapi'
ngamaruti

-
'memaruti' ' benar-benar memaruti'
mocohko ngamocohko
' memecahkan' 'benar-benar memecahkan'
musokko
'menyuapkan'
- ngamusokko
'benar-benar menyuapkan'
marutko ~ ngamarutko
'memarutkan' 'benar-benar memarutkan'
Dalam Bagan 7 di bawah ini digambarkan secara ringkas proses morfolo-
gis pola N-N-Xt-idan N-N-Xt - koitu.

BAGAN 7 PROSES MORFOLOGIS N-N-Xt-if-ko

-i
N- N -- xt r--
. .....___ - k(

13) Pola pa- Xt


Kata turunan dengan pola pa- Xt dibentuk dengan melekatkan awalan
pa - kepada xt dan menyatakan bentuk pasif.

Contoh:
toktok
kotong
'potong'
'pegang'
-- patoktok
pakotong
'dipotong'
'dipegang'
koroh 'gigit'
- pakoroh 'digigit:
71

14) Pola pa-Xt- i


Kata turunan dengan pola pa- Xt - i dibentuk dengan melekatkan
akhiran -i kepada pola (pa-Xt) dan menyatakan bentuk pasif serta
intensitas.
Contoh:
patoktok 'di potong' - patoktoki 'dipotongi'
pakotong 'dipegang' - pakotongi 'di pe gangi '
pakoroh 'digigi t' - pakorohi 'digigiti '
15) Pola pa-Xt- ko
Kata turunan dengan pola pa- X t- ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko kepada pola (pa-Xt) dan menyatakan bentuk pasif
dan kausatif.
Contoh :
patoktok 'dipotong' - patoktokko 'dipotongkan '
pako tong 'dipegang' pakotongko 'dipegangkan'
pakoroh 'digi.git' - pakorohko ' digigitkan'

16) Pola ka-Xt


Kata turunan dengan pola ka-Xt dibentuk dengan melekatkan awalan
ka - kepada X t dan menyatakan kausatif.
Contoh :
liak
usung
'lihat'
'bawa'
-- kaliak
kausung
'tolong dilihat '
'tolong dibawa'

17)
akuk
Pola ka -Xt- i
'ambil'
- kaakuk 'tolong diambil'

Kata turunan dengan pola ka - Xri dibentuk dengan melekatkan


akhiran - i kepada pola (ka - Xt)d an menyatakan kausatif serta intensi-
tas .
Contoh :
kaliak ' tolong dilihat'
- kaliaki 'tolong dilihati '

kausung 'tolong dibawa'


- kausungi 'tolong oi-

-
bawai'
kaakuk 'tolong diambil' kaakuti 'tolong diambili'
72

18) Pola ka - Xt- ko


Kata turunan dengan pola ka - Xt - ko dibentuk dengan me1ekatkan
- ko kepada pola ( ka - X t) dan menyatakan kausatif yang lebih hal us.
Contoh:
kaliak 'tolong dilihat '
- kaliak ' tolong di-
lihatkan'
kausung 'tolong dibawa'
- kausungi 'tolong di-
bawakan '
kaakuk 'tolong diambil' - -~ kaakuki 'tolong diambilkan'
19) Pola tipa- Xt
Kata turunan dengan pola tipa-X t dibentuk dengan melekatkan
awalan ti- kepala pola (pa-Xt) dan menyatakan ketidak sengajaan.
Contoh :
patoktok 'dipotong'
-
_..._
tipatoktok 'terpotong'

-
patostos 'dipukul' tipatostos 'terpukul'
pacacap 'dicencang' tipacapcap ' tercencang'
20) Pola tipa- Xt- i
Kata turunan dengan pola tipa- Xt- i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - i kepada pola (tipa- Xt) dan menyatakan ketidak sengajaan
serta intensitas .

--
Contoh:
tipatoktok 'terpotong' tipatoktokki 'terpotong'
tipatostos ' terpukul' tipatostosi 'terpukuli'
tipacapcap 'tercencang' ~ tipacapcapi 'tercencangi'
21) Pola tipa- Xt - ko
Kata turunan dengan pola tipa- Xt - ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran -ko kepada pola (tipa- Xt) dan menyatakan ketidaksengajaan
serta kausatif.
Contoh :
tipatoktok 'terpotong' ---'t tipatoktokko 'terpo-
tongkan'
tipatostos 'terpukul' -----.. tipatostosko ' terpu-
tipacapcap 'tercencang'
-- kulkan'
tipacapcapko 'tercencan~kan'
73

22) Pola tipa- Xt


Kata turunan dengan pola tika-Xt dibentuk dengan melekatkan
awalan ti- J<epada pola ( ka -Xt) dan menyatakan perfektif.
Contoh :
kaliak 'tolong dilihat'
-- tikaliak 'sudah terlihat'

23)
kausung
kaaku k

Pola tika- Xt - i
'tolong dibawa'
'tolong diambil'
- tikausung
tikaakuk
'su dah terbawa'
'sudah terambil'

Kata turunan dengan pola tika-Xt- i dibentuk dengan melekatkan


akhiran -i kepada pola ( tika - X t) dan menyatakan intensitas.
Contoh :

tikaliak ~ tikaliaki
'sud ah terlihat' 'sudah terlihat'
tikausung ------'> tikausungi
'sudah terbawa'
tikaakuk
' sudah terambil'
-- 'sudah terbawai'
tikaakuti
'sudah terambili'

24) Pola tika- Xt - ko


Kata turunan dengan pola tika- Xt- ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko kepada pola (tika - Xt) dan mentakan kausatif perfektif.

Contoh :
tikaliak ~ tikaliakko
'sudah terlihat'
tikausung
'sudah terbawa'
tikaakuk
--
~
'sudah terlihatkan'
tikausungko
'sudah terbawakan'
tikaakukko
'sudah terambil' 'sudah terambilkan'

Dalam Bagan 8 di bawah ini digambarkan proses morfologis pola


tipa - Xt - i/-ko dan pola tika- Xt - if- ko
74

BAGAN 8 PROSES MORFOLOGIS tipa-Xri/-ko DAN tika-Xr-i/~ko

pa- -i
ti- -ka- .._
xt
-ko

Kata turunan itu dapat pula terbentuk melalui proses morfologis lain seperti
yang digambarkan dalam bagan berikut.

pa- -i
ti-
~
ka-
-
-ko

25) Pola bu- Xt


Kata turunan dengan pola bu-X t dibentuk dengan melekatkan awalan
bu - kepada X t dan menyatakan bentuk·in transit if.
Contoh :
tan om 'tanam' -----;. butar.om 'bertanam'

26)
kotong
gucuh
Pola bu - Xt- an
'pegang
'tinju'
-- bukotong
bugucuh
'berpegang'
'bertinju'

Kata turunan dengan pola bu-Xt-an dibentuk dengan melekatkan


akhiran - an kepada pola ( bu - X [J dan menyatakan intensitas atau
bentuk resiprokal.
75

Contoh:
bukotong 'berpegang' - - bukotongan 'berpegangan'
bugucuh 'bertinju' - bugucuhan 'bertinjuan'
butumbur 'bertabrak' --- butumburan 'bertabrakan'
Catatan:
Kata turunan dengan pola bu- Xt - an dapat pula dibentuk dengan
melekatkan konflks (imbuhan terpisah) kepada xt
Contoh:
basuh
bali
tulung
'cuci'
'beli'
'tolong'
-- bubasuhan
bubo/ian
butulungan
'bercucian'
'berbelian, berbelanja'
'bertolong-tolongan'

27) Pola si-Xt


Kata turunan dengan pola si- X t dibentuk dengan melekatkan awalan
si- kepada xt dan menyatakan bentuk pasif serta intensif.
Contoh :
akuk 'amb il' -----:. siakuk 'sampai diambil'
usung ' bawa' ___., siusung 'sampai dibawa'
bolah 'belah' ----.. sibolah 'sampai dibelah'

28) Pola si- X t- an


Kata turunan dengan pola si- Xt - an dibentuk dengan melekatkan
konflks si- ... - an kepada Xt dan menyatakan bentuk resiprokal.
Contoh :
humpas 'hem pas' - sihumpasan 'saling hempas'
golgol 'pukul' - sigolgolan 'saling pukul'
pagas 'tikam' - sipagasan 'sating tikam'

29) Pola ka -Xt- an


Kata turunan dengan pola ka- Xt - an dibentuk dengan melekatkan
konflks ka - .. . - an kepada xt dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh :
sopok
tutu/
a/au
'cari'
'susul'
'kejar'
-
~
___.,
kasopokan
katutulan
kaalauan
'dapat dicari'
'dapat disusul'
'dapat dikejar'
76

Dalam Bagan 9 di bawah ini dilukiskan proses morfologis pada bu-


Xt-an, si-Xt-an, dan ka - Xi--an.
Bagan 9 PROSES MORFOLOGIS bu-Xt-an, si-Xt-an, DAN ka-Xt- an

bu-

si-
xt - an
ke-

30) Pola Xt-ga


Kata turunan dengan pola Xt-ga dibentuk dengan melekatkan akhiran
- ga kepada X t dan menyatakan keterlaluan.
Contoh:
inurn 'min urn' --4 inumga 'terlalu banyak
min urn'
mongan ' makan' monganga 'terlalu banyak
makan nasi'
masak 'memasak' ---'>" masakga 'terlalu banyak
memasak'
31) Pola X t- an
Kata turunan dengan pola X t- an dibentuk dengan melekatkan akhiran
- an kepada xt dan mcnyatakan bentuk pasif.
Contoh :
angkik 'angkat' ~ angkitan 'tolong diangkat'
ubah ' ubah' _____.,. ubahan 'tolong diubah'
sapu 'sapu' ____.. sapuan ·tolong disapu'

32) Pola Xt - an-ga


Kata turunan dengan pola X t- an - ga dibentuk dengan melekatkan
akhiran :_ga kepada pola xt- an dan menyatakan bentuk pasif dan
keizinan.
77

Contoh:
akutan ---? akutanga
'tolong diambil' 'sudah boleh diambil'
sua han - suahanga
'tolong dibakar' 'sudah boleh dibakar'
angkitan ____, angkitanga
'tolong diangkat' 'sudah boleh diangkat'
33) Pola ka -Xt-an -ga
Kata turunan dengan pola ka - Xt-an - ga dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ga kepada pola ka - X t - an menyatakan bentuk aktif serta
kesanggu pan.
Contoh :
kacakatan 'dapat dinaiki ' ~
kacakatanga
'sanggup menaiki'
kausungan 'dapat dibawa' - kausunganga
'sanggup membawa'
kabolahan ' dapat dibelah' - kabolahan
'sanggup membelah'

Dalan1 Bagan 10 di bawah ini proses morfologis pol a ka- X t- an- ga


diperjelas lagi.

BAGAN 10 PROSES MORFOLOGIS ka-Xt .. an - ga

ka -
GJ-an - ga

5 .1.4 Peru Iangan


Setiap morfem kata kerja yang diperikan di muka dapat dibentuk
menjadi kata ulang. Dalam bahasa Komering baik morfem tunggal maupun
78

morfem bersusun dapat dijadikan kata ulang. Apabila morfem tunggal menga-
lami perula ngan , hasilnya merupakan kata ulang paripurna.
Apabila morfem bersusun mengalami perulangan , hasilnya merupakan kata
ulang paripurna atau kata ulang sebagian. Oleh sebab itu, kata ulang dalam
bahasa Komering terbagi atas beberapa kelompok sesuai dengan pola proses
perulangan yang terjadi.

Di bawah ini disajikan pola-pola kata ulang itu , dengan memakai


lam bang X yang mencakup Xi dan X 1 .

a) Pola(Xf
Kata turunan dengan pola (Xf merupakan kata ulang paripurna yang
dibentuk dengan mengulang X.
Contoh :
ratong 'da tang' ~ ratong-ratong 'datang-datang'
togak ' tegak' --> togak-togak ' tegak-tegak'
go/go! 'pukul' --> golgol-golgol 'pukul-pukul'

b) Pola (Awalan - X/
Kata turunan dengan pola (awalan +X/ merupakan kata ulang paripurna
yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun yang ber-
tuk X berawalan .
Contoh :
mojong mojong-mojong
'duduk' 'duduk-duduk'
ngandongi ngandongi-ngandongi
'mendengar' 'mend en gar
tisopok tisopok-tisopok
' dicari' 'dicari-( di)cari'

c) Pola (X-Akhiran) 2
Kata turunan dengan pola (X-akhiran) 2 merupakan kata ulang paripurna
yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun yang berben-
tuk X berakhiran .

-
Contoh :
akuti akuti-akuti
'ambili 'ambil(i)-ambili'
79

umbanko ~ umbanko - umbanko


'buangkan' 'buang(kan)- buangkan'
suahan ~ suahan-suahan
'tolong dibakar· 'tolong dibakar-bakar'

d) Pola ( Awalan - X - Akhiranf


Kata turunan dengan pola (X - akhiranf merupakan kata ulang paripurna
yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun yang berben-
tuk X berakhiran.

Contoh:
akuti akuti-akuti
'ambili 'ambil(i)-ambili'
umbanko umanko-umbanko
'buangkan' ' buang(kan)- buangkan'
sua han ~unhan-suahan
' tolong dibakar' 'tolong dibakar-bakar'

d) Po /a (Awalan +X+ Akhiranf


Kata turunan dengan pola (awalan +X+ akhiran f merupakan kata
ulang paripurna yang dibentuk dengan mengulang morfem bersusun
yang berbentuk Xberawalan dan berakhiran .

Contoh :
tihiwangi
- tihiwar_zgi-tihiwangi
'ditangisi'
nganjukjukko
--- 'ditangis(i )- ( di)tangisi
nganjukjuko-nganjukjukko
'menusukkan'
kabolahan
'dapat dibelah'
- 'men usuk(kan )- (me )n usukkan'
kabolahan-kabolahan
'dapat dibelah-belah'

e) Pola Awalan + (Xf


Kata turunan dengan awalan + (Xf merupakan kata ulang sebagian
yang dibentuk dengan mengulang X saja daripada morfem bersusunnya.
Contoh :
nganguai
'meinbuat' - nganguai-guai
'membuat-buat'
80

buriap
'berpikir'
- buriap-riap
'berpikir-pikir'
kasoruk kasoruk-soruk
'dapat dijahit' ' dapat dijaltit-jaltit'

f) Po/a (X/ - Akhiran


Kata turunan dengan pola (X/+ akhiran merupakan kata ulang sebagian
yang dibentuk dengan mengulang X saja daripada morfem bersusunnya.

Contoh:
hiwangi ----+ hiwang-hiwangi
'tangisi' 'tangis-tangisi'
gurahko ____., gurah-gurahko
'bangunkan' 'bangun-bangunkan '
inumga ~ inum-inumga
'terlalu banyak minum' 'tf:!r!alu banyak minum-minum '

g) Pola A walan + (X 1 + A khiran


Kata turunan dengan pola awalan +(X/+ akhiran merupakan kata
ulang sebagian yang dibentuk dengan mengulang X saja daripada morfem
bersusun yang berawalan dan berakltiran itu .

Contoh:
nganggolgoli nganggolgol-golgoli
'memukuli' 'memukul-mukuli'
dihiwangko dihiwang-hiwangko
' ditangiskan' 'ditangis-tangiskan'
butumburan butumbur-tumburan
'bertabrakan' 'bertabrak -tabrakan '

Catatan:
1
Kata turunan dengan pola awalan + (X + akhiran dapat pula merupakan
kata ulang dengan kombinasi pengimbuhan yang dibentuk dengan peng-
ulangan X bersama pengimbuhan secara serempak.
Contoh:
hambur buhambur-hamburan
'terbang' 'berterbang-terbangan'
81

tulung situlung-tulungan
'tolong' 'bertolong-tolongan'
dongi dongi-dongian
' dengar' 'masih terdengar-dengar'

h) Po/a X-N-X
Kata turunan dengan pola X -N-X termasuk kata ulang sebagian yang
dibentuk dengan mengulang X dalam morfem bersusun berawalan N-
yang diletakkan di an tara X yang diulang.
Contoh :
mu/apok 'menambah' - lapok-mulapok
'tamb ah-menambah'
munulung 'menolong' - tulung-munulung
'tolong-menolong'
nganggolgol 'memukul' ~ golgol-nganggolgol
'pukul-memukul'
i) Pola X+ X 0
Kata turunan dengan pola X+ X 0 merupakan kata ulang bervariasi fonem
yang dibentuk dengan mengulang X sambil mengubah fonem vokalnya.
Dalam bahasa Kome ring kata ulang bervariasi fonem tidak berproduktif.
Contoh:
cui! 'cuil' _..., cual-cuil 'cual-cuil'
gaZing 'goyang!--- gulang-galing 'goyang-gayong'
kumat 'kumat'- kumat-kamit 'mengomel'
5.1.5 Pemajemukan
Kata kerja dalam bahasa Komering yang berwujud kata majemuk
dikelompokkan ke dalam tiga pola, menurut jenis kata yang mendukung
pem bentukan kata kerja lain.
a) Pola Kata K erja + Kata K erja
Kata turunan dengan pola kata keja + kata kerja adalal1 kata majemuk
yang dibentuk dengan menggabungkan kata kerj a dengan kata kerja.
Contoh :
mongan
'makan '
+ turuz
'tidur' - mongan turui
'makan tidur'
82

sumbahyang : + mojong -- sumbahyang mojong


'sembahyang' 'duduk' 'sembahyang duduk'
usung + lijung --+ usung lijung
'bawa' 'pergi' ' bawa pergi'
b) Pola Kata Kerja + KataBenda
Kata turunan dengan pola kata kerja + kata benda adalah kata majemuk
yang dibentuk dengan menggabungkan kata kerja dengan kata benda.
Contoh :
mocohko + hulu - mocohko hulu
'memecahkan' 'kepala' ' memecahkan kepala'
bukak + banguk - bukak banguk
'buka' 'mulut' 'buka mulut'
ngaratongko + balak ~ ngaratongko balak
'mendatangkan' 'kesukaran' 'mendatangkan kesukaran'
c) Pola Kata Kerja + Kata Keadaan
Kata turunan dengan pola kata keja + kata keadaan adalah kata majemuk
yang dibentuk dengan menggabungkan kata kerja dan kata keadaan.
Contoh:
ngumung + bangkang ~ ngumung bangkang
'mengomong' 'kosong' 'mengomong kosong'
sapu + bersih ~ sapu borsih
'sapu' 'bersih' 'sapu bersih'
mongan + ronik ~ mongan ronik
'makan' 'kecil' 'makan kecil'

5.2 Kata Dasar Kata Benda


5 .2.1 Definisi
Yang dimaksud dengan kata benda dalarn bahasa Komering adalah
setiap kata yang dapat digabung dengan akhiran kepunyaan seperti - ku
dan - na, atau yang dapat didahului kata bilangan.

Dalarn bahasa Komering terdapat sejumlah kata benda yang berbentuk


kata dasar.
Contoh:
saisai 'din ding'
83

kawil 'kail'
kuta 'pagar'
gargaji 'gergaji'
paku 'paku'
hatok 'a tap'
5.2.2 Pengimbuhan
Kata kerja dibentuk dari kata benda melalui pengimbuhan. Oleh karena
itu, pola-pola kata kerja berkata dasar kata benda dikelompokkan menurut
imbuhan pembentukannya. Di bawah ini diperikan setiap pola itu dengan
menggunakan huruf kapital Y untuk melambangkan kata benda.
1) PolaN-Y
Kata turunan dengan pola N -Y dibentuk dengan melekatkan awalan
N- kepada Y, dan menyatakan bentuk transitif.
Contoh:
saisai 'dinding ~ nyaisai 'mendinding'
hatok 'atap' ngahatok 'mengatap'
-
~

paku 'paku' maku 'memaku'


2) Pola ti-Y
Kata turunan dengan pola ti-Y dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepda Y, dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh:
saisai
hatok
paku
Catatan:
'din ding
'atap'
'paku' ---
-----'> tisaisai
tihatok
tipaku
'didinding'
'diatap'
'dipaku'

Untuk menyatakan bentuk pasif selain daripada awalan ti-


juga digunakan awalan di- dalam bahasa Komering.
3) Polaku-Y
Kata turunan dengan pola ku - Y dibentuk dengan melekatkan awalan
persona ku- kepada Y dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh:
saisai 'din ding' - kusaisai 'kudinding'
hatok 'atap' ----.. kuhatok 'kuatap'
paku 'paku' - kupaku 'kupaku'
84

4) Pola Y-i
Kata turunan dengan pola Y -idibentuk dengan melekatkan akhiran -i
kepada Y, dan menyatakan bentuk transitif serta intensitas.
Contoh:
lobas 'obat' - lobasi 'obati'
kawil 'kail' - kawili 'kalli'
kuta 'pagar' ~ kutai 'pagari'
5) Pola Y-ko
Kata turunan dengan pola Y -ko dibentuk dengan melekatkan akhiran
- ko kepada Y menyatakan bentuk transitif serta kausatif.
Contoh:
lobas 'obat' ----;. lobask0 'obatkan'
kawil 'kail' ----T kawilko 'kailakn'
kuta 'pagar' _____,. kutako 'pagarkan'
6) PolaN-Y-i
Kata turunan dengan pola N -Y-i dibentuk dengan melekatkan akhiran
- i kepada pola (N-Y) dan menyatakan bentuk transitif serta intensitas.
Contoh:
nyaisai 'mendinding' ~ nyaisaii 'mendinding'
maku 'memaku' ~ makui 'memakui'
ngahatok 'mengatap' ___,. ngahatoki 'mengatapi'
Catatan :
Pola N -Y- i boleh juga dibentuk dengan melekatkan awalan1N-
kepada pola ( Y -i). Perbedaan proses morfologis itu dijelaskan dalam
Bagan 11 di bawah ini.
BAGAN II PROSES MORFOLOGIS (N- Y)-i DAN N-(Y-i)

N
-lJ -i
85

N-
lJ_,
7) Pola ti- Y - i
Kata turunan dengan pola ti- Y - i di bentuk dengan melekatkan akhiran
- i kepada pola ( ti- Y) dan menyatakan bentu k pasif serta intensitas.
Contoh:
tisaisai 'didinding' tisaisaii 'didindingi'
--
----'>
tipaku 'di paku' tipakui 'dipakui'
tiho.tok 'diatap' tihatoki 'diatapi'
8) Polaku - Y - i
Kata turunan dengan pola ku - Y - i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - i kepada pola (ku - Y) dan menyatakan bentuk pasif serta
intensitas.
Contoh :
kusaisai 'kudinding' - kusaisaii 'kudingini'
kupaku 'kupaku' - kupakui 'kupakui'
kuhatok 'kuatap' - kuhatoki 'kuatapi '
9) PolaN- Y - ko
Kata tur unan dengan pola N- Y - ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko ke pada pola (N- Y) atau awalan N - kepada pola ( Y - ko)
dan menyatakan bentuk transitif serta kausatif.
Contoh :
ny aisai 'mendinding' ______.... nyaisaiko ' men dindingkan'
ngaho.tok 'mengatap ' - ngahatokko ' mengatapkan '
maku 'memaku' makuko 'mem akukan '
I 0) Pola ti- Y - ko
Kata turunan dengan pola ti- Y - ko dibentuk dengan melekatkan
86

akhiran - ko kepada pola (ti-Y} dan menyatakan bentuk pasif serta


kausatif.
Contoh:
tisaisai
tihatok
tipaku
'didinding'
'diatap'
'dipaku'
--
-
tisaisaiko
tihatokko
tipakuko
'didindingkan'
'diatapkan'
'dipakukan'
11) Po/a ku- Y - ko
Kat a turunan dengan pola ku- Y - ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko kepada pola (ku - Y) dan menyatakan bentuk pasif serta
kausatif.
Contoh :
kusaisai 'kudinding' kusaisaiko 'kudindingkan'
kuhatok
kupaku
' kuatap'
'kupaku'
--- kuhatokko
kupakuko
'kuatapkan'
'kupakukan'

Proses morfologis kata kerja bahasa Komering dengan Y bersama


awalan N - , ti-, dan ku - dan akhiran -i dan - ko diperjelas lagi dalam Bagan
12 dj bawah ini.

BAGAN 12 PROSES MORFOLOGIS N - Y-i/- ko, ti-Y- if-ko, DAN


ku-Y-i/- ko

N-
1---
y
ti-
1---
--
- ko
-i

ku-~--~

12) Po/aN- N-Y-i


Kata turunan dengan pola N -N- Y-i dibentuk dengan melekatkan
awalan N- kepada pola (N-Y- i) dan menyatakan bentuk transitif
intensif serta penegasan .
87

Contoh:
makui
'memakui'
- ngamakui
'benar-benar memakui'
ngutai
- ngangutai
' nyangkuli'
nyangkuli
'mencangkuli'
13) Po/aN-N- Y-ko
- 'benar-benar memagari
nganyangkuli
'benar-benar mencangkuli'

Kata turunan dengan pola N -N- Y -ko dibentuk dengan melekatkan


awalan N - kepada pola {N-Y - ko) dan menyatakan bentuk transitif
kausatif serta penegasan.
Contoh:
makuko --7 ngamakuko
'memakukan'
ngutako
- 'benar-benar memakukan'
ngangutako
'memagarkan'
nyangkulko
'mencangkulkan'
14) Polapa- Y
- 'benar-benar memagarkan'
nganyangku/ko
'benar-benar mencangkulkan'

Kata turunan dengan pola pa- Y dibentuk dengan melekatkan awalan


pa- kepada Y dan menyatakan untuk pasif kausatif.
Contoh :
kasut 'sandal' pakasut 'dijadikan sandal'

-
~

go tong 'sabuk' pagotong 'dijadikan sabuk'


baju 'baju' pabaju 'dijadikan baju'
15) Polapa-Y-i
Kata turunan dengan pola pa-Y-i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - i kepada pola (pa-Y) dan menyatakan bentuk pasif intensif.
Contoh:
pakasut 'dijadikan sandal' ~ pakasuti
'persandali'
pagotong 'dijadikan sabuk' pagotongi
'persabuki'
pabaju 'dijadikan baju' pabajui
'perbajui'
88

16) Pola pa- Y -ko


Kata turunan dengan pola pa- Y -ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran -ko kepada pola (pa-Y) dan menyatakan bentuk pasif kausatif.
Contoh:
pakasut 'dijadikan sandal'
- pakasutko

----
'persandalkan'
pagotong 'dijadikan sabuk' pagotongko
'persabukkan'
pabaju 'dijadikan baju' pabajuko
'perbajukan'
17) Pola ka- Y
Kata turunan dengan pola ka-Y dibentuk dengan me1ekatkan awalan
ka - kepada Y dan menyatakan bentuk pasif dan kesanggupan.
Contoh:

-
saisai 'din ding' ~ kasaisai 'dapat didinding'
kuta 'pagar' kakuta 'dapat dipagar'
gargaji 'gergaji' __, kagargaji 'dapat digergaji'
18) Pola ka-Y-i
Kata turunan dengan pola ka-Y-i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko kepada po1a (ka-Y) dan menyatakan bentuk pasif
intensif.
Contoh :
kasaisai ~ kasaisaii
'dapat didinding' 'dapat didindingi'
kakuta ' ~ kakutai
'dapat dipagar' 'dapat dipagari'
kagargaji --+ kagargajii
'dapat digergaji' 'dapat digergajii'
19) Pola ka-Y-ko
Kata turunan dengan po1a ka - Y -ko dibentuk dengan me1ekatkan
akhiran -ko kepada po1a (ka-Y) dan menyatakan bentuk pasif
kausatif.
Contoh:
kasaisai -- kasaisaiko
'dapat didinding' 'to1ong didindingkan'
89

kakuta kakutako
' dapat dipagar' 'tolong dipagarkan'
kagargaji - kagargajiko
' dapat digergaji' 'tolong digergajikan'

Dalam Bagan 13 di bawah ini proses morfologis pola (pa- Y)-i/-ko


dan pola ( ka - Y) - i/- ko digambarkan secara diagramatik.

BAGAN 13 PROSES MORFOLOGIS pa- Y-i/-ko DAN ka-Y-i/-ko

pa- - i
y
-ka - - ko

20) Pola tipa- Y


Kata tunman dengan pola tipa- Y dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepada pola (pa -Y) dan menyatakan bentuk pasif serta ketidak-
sengajaan .

Contoh:
pasaisai 'dijadikan dinding' ~ tipasaisai

pakuta

pakawil
'dijadikan pagar'

'dijadikan kail'
-- 'terdinding'
tipakuta
' terpagar'
tipakawil
' terkail'
2 1) Pola tipa- Y - i
Kata turu nan dengan pola tipa- Y - i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - i kepada pola ( tipa- Y) dan menyatakan ketidak sengajaan
intensif.
90

Contoh :
tipasaisai

tipakuta
'terdinding'

'terpagar'
-- tipasaisaii
'terdindingi'
tipakutai

22)
tipakawil

Pola tipa- Y -ko


'terkail'
- ' terpagari'
tipakawili
'terkaili'

Kata turunan dengan pola tipa-Y-ko dibentuk dengan melekatkan


akhiran -ko kepada pola ( tipa- Y) dan menyatakan ketidaksengajaan
kausatif.

-
Contoh:
tipasaisai 'terdinding' tipasaisaiko
'terdindingkan'
tipakuta 'terpagar' ---7 tipakutako

tipakawil ' terkail


- 'terpagarkan
tipakawilko
'terkailkan'

Bagan 14 di bawah ini memperje1as proses morfo1ogis pola tipa- Y -i


dan pola tipa- Y - ko.

BAGAN 14 PROSES MORFOLOGIS tipa-Y- i/-ko

ti-E -i
-ko

23) Pola ka-Y - an


Kata turunan dengan po1a ka-Y-an dibentuk dengan me1ekatkan
akhiran - an kepada pola (ka -Y) dan menyatakan bentuk pasif serta
kesanggupan.
91

Contoh:
kasaisai - kasaisaian
'dapat didinding' 'terdindingkan'
kakuta - kakutaan
'dapat dipagar' 'terpagarkan'
kagargaji - kagargajian
'dapat digergaji' 'tergergajikan'
24) Pola ka-Y- ga
Kata turunan dengan pola ka - Y - ga dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ga kepada pola (ka - Y) dan menyatakan bentuk pasif serta
lebih daripada semestinya.
Contoh :
kagotas ---+ kagotasga
'dapat diketam' 'lebih daripada dapat diketam'
kakuta ~ kakutaga
'dapat dipagar' 'lebih daripada dapat dipagari'
kagargaji ---+ kagargajiga
'dapat digergaji' 'lebih daripada dapat digergaji'
Bagan 15 di bawah ini memperjelas proses morfologis ka - Y -an dan po-
la ka - Y-ga.

BAGAN IS PROSES MORFOLOGIS ka - Y - anDAN ka- Y - ga

.u - an

- ga

25) Pola bu- Y


Kata turunan dengan pola bu-Y dibentuk dengan melekatkan awalan
bu - kepada Y dan menyatakan bentuk intransitif.
92

Contoh:
kasut 'sandal' ~ bukasut 'bersandal'
pupur 'bedak' bupupur 'berbedak'
gunting 'gunting' ____, bugunting 'bergunting'
26) Pola bu-Y-an
Kata turunan dengan pola bu-Y-an dibentuk dengan melekatkan
akhiran -an kepada pola (bu-Y) dan menyatakan intensitas.
Contoh:
bukasut __, bukasutan
'bersandal'
bupupur
'berbedak'
bugunting
-
----+
'bersandalkan'
bupupuran
'memakai - makai bedak'
buguntingan
'bergunting' 'berguntingkan'
27) Pola bu - Y -ko
Kata turunan dengan pola bu-Y- ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko kepada pola (bu-Y) dan menyatakan bentuk transitif.
Contoh :
bukasut ~ bukasutko
'bersandal' 'bersandalkan'
bukuta ---+ bukutako

28)
'berpagar'
busaisai
'berdinding'
Pola bu - Y - i
- 'berpagarkan'
busaisaiko
'berdindingkan'

Kata turunan dengan pola bu - Y - i dibentuk dengan melekatkan


akhiran - i kepada pola (bu - Y) dan menyatakan bentuk transitif
intensif.

--
Contoh:
bukasut 'bersandal' bukasuti 'bersandali'
bukuta 'berpagar' ----+bukutai 'berpagari'
bubaju 'berbaju' _... bubajui 'berbajui'
Bagan 16 di bawah ini memperjelas proses morfologis pol a bu-Y-an,
pola bu-Y- ko, dan pola bu-Y-i.
93

BAGAN 16 PROSES MORFOLOGIS bu-Y- an, bu -Y- ko, DAN bu - Y-i

OO-U - an

- ko

-i

29) Pola si- Y - an


Kata turunan dengan pola si- Y -an dibentuk dengan melekatkan
konfiks si-... - an kepada Y dan menyatakan resiprokal.
Contoh:
kawil 'kail' sikawilan 'saling kail'
kuta 'pagar' sikutaan 'saling pagar'
gunting 'gunting' siguntingan 'masing-masing
menggunakan
5.2 .3 Perulangan 'gun ting'

Dari kata kerj a yang dibentu k dari kata bend a ( Y) dapat diturunkan
kata kerj ulang. Sesuai dengan jenisnya, kata kerja ulang tidak dapat dibentuk
dengan mengulang Y saja. Jadi , perulangan itu adalah perulangan kata kerja
bersusun yang ber~ata dasar Y. Di bawah ini disajikan pola-pola kata ulang
kata kerja yang kata dasarnya Y.
a) Pola ( Awalan + Y/
Kata turunan dengan pola ( awalan + Y)2 merupakan kata kerja paripurna
yang dibentuk dengan mengulang morfem bersusun yang berbentuk Y
berawalan .
Contoh:
nguta ' memagar' - nguta-nguta
'memagar-(me) magar'
tisaisai ' didinding' ~ tisaisai-tisaisai
'didinding-( di) din ding'
94

bubaju 'berbaju'. - bubaju-bubaju


'berbaju- (ber) baju '

b) Pola ( Y - + AkhiranF
Kata turunan dengan pola (Y + akhiran)2 merupakan kata ulang paripurna
yang dibentuk dengan mengulang morfem bersusun yang berbentuk Y
berawalan dan berakhiran .
Contoh :
saisaii saisaii- saisaii
'din ding
pakuko
' pakukan'
hatokko
- 'dinding-dindingi'
pakuko-pakuko
'palm (kan) - pakukan'
hatokko-hatokko
'atapkan' 'a tap(kan )- atapkan'

c) Pola(Awalan+ Y+akhiranF
Kata turunan dengan pola ( awalan + Y + akhiran;2 merupakan kata ulang
paripurna yang dibentuk dengan mengulang morfem bersusun yang ber-
bentuk Y berawalan dan berakhiran.
Contoh:
tipakawilko ----"7 tipakawilko-tipakawi/ko
'terkailkan' 'terkail (kan) - terkailkan'
kagargajiko ---4- kagargajian-kagargajian
'tolong digergajikan' 'tolong digergaji- gergajikan'
pakasu tko ____. pakasu tko-pakasu tko
'persandalkan' 'persan dal(kan )-persandalkan'

d) Pola Awalan + (Y)


Kata turunan dengan pola awalan + (YF merupakan kata ulang sebagian
yang dibentuk dengan mengulang Y saja daripada morfem bersusunnya.
Cont oh:
tikawil
pabaju
'dikail'
'perbaju'
- tikawil-kawil
pabaju-baju
' dikail-kail'
'perbaju-baju'
kakuta 'dapat di- kakuta-kuta 'dapat dipagar-
pagar' pagar'
95

e) Pola (Y) 2 + Akhiran


Kata turunan dengan pola (Yr+akhiran merupakan kata ulang sebagian
yang dibentuk dengan mengulang Y saja daripada morfem bersusunnya .
Contoh:
lobasi
kutako
pakuko
'obati'
'pagarkan'
'pakukan' ---
~ lobas-lobasi
kutu-kutako
paku-pakuko
'obat -obati'
'pagar-pagarkan'
' paku-pakukan'

f) Pola A walan + ( Y ~ + Akhiran


Kata turunan dengan pola awalan + ( Y j +akhiran merupakan kata ulang
sebagian yang dibentuk dengan mengulang Y saja daripada morfem bersu-
sun yang mempunyai awalan dan akhiran yang bersangkutan .

Contoh:
bukutako 'berpagarkan ' - bukuta-kutako
'berpagar-pagarkan'
kusaisaii 'kudindingi' - kusaisai-saisaii
'kudinding-din dingi'
sikawilan 'saling kail' _____, sikawil-kawilan
'kail-mengail'
g) PolaN- Y-Y
Kata turunan dengan pola N-Y- Y merupakan ka-ta ulang berkombinasi
dengan pengimbuhan yang dibentuk dengan pengulangan Y bersama
pengimbangan secara serempak.

Contoh :
ku tLZ 'pagar ---'!> nguta-kuta ' memagar-magar'
saisai 'din ding' nyaisasi-saisai ~ mendinding-din
ding'
paku 'paku' ____.. maku-kau ' paku-memaku'

5.3 Kata Dasr Kata Keadalln

5 .3 .1 Definisi
Yang dirnaksud dengan kata keadaan dalam bahasa Komering adalah
setiap kata yang dapat didahuluki kata kaliwat 'agak' atau lobih 'lebih.'
96

Di bawah ini diberikan beberapa kata keadaan bahasa Komering yang


berbentuk kata dasar.
tijang 'panjang'
buntak 'pendek'
biak 'be rat'
ham pang 'ringan'
ngison 'dingin'
siau 'merah'
halom 'hit am'

5 .3 .2 Pengimbuhan
Kata kerja yang dibentuk dengan kata dasar kata keadaaan dikelompok-
kan atas sejumlah pola menurut imbuhan pembentuknya. Di bawah ini setiap
pola dideskripsikan dengan huruf kapital Z sebagai lambang kata keadaan.

1) PolaN- Z
Kata turunan dengan pola N - Z dibentuk dengan melekatkan awalan
N - kepada Z an menyatakan bentuk transitif.

Contoh:

tijang
buntak
halom
:tij ang'
'pendek'
'hitam'
- nijang
ngambuntak
ngahalom
'memanjang'
'memendek'
'menghitam'

2) Pola Z-i
Kata turunan dengan pola Z=i dibentuk dengan melekatkan akhrian
-i kepada Z dan menyatakan bentuk transitif.

Contoh:

tijangi 'panjangi' nijangi 'memanjangi'


buntaki :pendeki' nxambuntaki 'memendeki'
halomi 'hitami' ngahalomi 'menghitami'

3) Pola Z-ko
Kata turunan dengan pola Z-ko dibentuk dengan melekatkan akhiran
-ko kepada Z dan menyatakan bentuk transitif aktif.

~ -
97

Contoh:

--
1 1 1 1
biak berat biakko beratkan
1 1
ringankan 1

---
hampang ringan hampangko 1

1 1 1 1
siau merah siauko merahkan

4) PolaN-Z- i
Kata turunan dengan pola N -Z-i dibentuk dengan melekatkan awalan
N~ kepada pola (Z-i/dan menyatakan bentuk transitif aktif.

Contoh:

tijangi
buntaki
1

1
panj3ngi
pendeki 1
1
1

- nijangi
ngambuntaki
1

1
memanjangi
memendeki
1
1

halomi hitami ngahalom i menghitami 1

5) Po/a N-Z- ko
Kata tthunan dengan N-Z-ko dibentuk dengan melekatkan awalan
N-'kepada pola (Z-ko), dan menyatkan bentuk transitif aktif.

Contoh:

biakko 'beratkan ---+ ngambiakko 'memberatkan'


hampangko 'ringankan' ngahampangko'meringankan'
siau ko 'merahkan' -- nyiauko 'memerahkan'

6) Po/ati-Z - i
Kata turunan dengan pola ti- Z - i dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepada pola (Z-i) dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh :

--
tijangi 'panjangi' titijangi ' dipanjangi'
buntaki 'pendeki' tibuntaki ' dipendeki'

7)
halomi

Po/a ku - Z - i
'halomi'
- tihalomi ' dihitami'

Kata turunan dengan pola ku-Z- i dibentuk dengan melekatkan awalan


persona ku- kepada pola (Z-i) dan menyatakan bentuk pasif intensif.
98

Contoh:
tijangi kutijangi 'kupanjangi'

--
'panjangi' ------'!>

buntaki 'pendeki' kubuntaki 'kupendeki'


ha/omi 'hitami' kuha/omi 'kuhitami'

8) Po/aN-Z-ko
Kata turunan dengan pola N-Z-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan N- kepada pola (Z-ko) dan menyatakan bentuk transitif
aktif.

Contoh:

billkko 'beratkan' -- ngambillkko 'diberatkan'


hampangko 'ringankan' - ngahampangko'diringankan'
silluko 'merahkan' nyilluko 'dimerahkan'

9) Po/a ti-Z-ko
Kata turunan dengan pola ti-Z-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan ti- kepada pola (Z-ko}, dan menyatakan bentuk pasif.

Contoh:

billkko 'beratkan'
hampangko 'ringankan'
siauko 'merahkan'
- tibiakko 'diberatkan'
tihampangko 'diringankan'
tisiauko 'dimerahkan'

10) Pola ku-Z-ko


Kata turunan dengan pola ku-Z-ko dibentuk dengan melakatkan
awalan personan leu- kepada pola (Z-ko) dan menyatakan bentuk pa-
sif.

Contoh :
billkko 'beratkan'
hampangko 'ringankan'
siauko 'merahkan'
- kubillkko 'kuberatkan'
kuhampangko 'kuringankan:
kusilluko 'kumerahkan'

Dalam Bagan 17 di bawah ini diperlihatkan proses morfologis pola


sampai dengan pola I 0 yang diperikan dimuka.
99

BAGAN 17 PROSES MORFOLOGIS N-, ti- ku-, -i, -ko dengan Z.

N-
r-L.
ti- z -i
~

ku- -ko

11) Pola N-N-Z-i


Kata turunan dengan pola N - N-Z-i dibentuk dengan melekatkan
awalan N - kepda pola (N- Z-i) dan menyatakan bentuk transitif
intensif.

Contoh :

nijangi
'memanjangi'
nyiaui
- nganijangi
'benar-benar memanjangi'
nganyiaui
'memerahi' 'benar-benar memerahi'
ngambuntaki ngangambuntaki
'memendeki' 'benar-benar memendeki'

12) PolaN-N- Z-ko


Kata turunan dengan pola N - N-Z - ko dibed'tuk dengan melekatkan
awalan N - kepada pola (N-Z-ko) dan menyatakan bentuk transitif
intensif.

Contoh :
monuhko ngamonuhkp
'memenuhkan' 'benar-benar memenuhkan '
ngambalakko ngangambalakko

-
'membesarkan' 'benar-benar membesarkan'
nguningko nganguningko
' menguningkan' 'benar-benar menguningkan'
100

Dalam Bagan 18 di bawah ini diperlihatkan proses morfologis pola


N-N-Z-i dan polaN-N-Z-ko.

BAGAN 18 PROSES MORFOLOGIS N-N-Z-i DAN N -N-Z- ko

N- N-

13) Pola pa- Z


Kata turunan dengan pola pa- Z dibentuk dengan melekatkan awalan
pa- kepada Z dan menyatakan bentuk transitif imperatif.
Contoh :
halau ' bagus' ~paholau 'perbagus'
ronik 'kecil' -paronik 'perkecil'
robah 'rendah' ~parobah 'perendah'
14) Pola tipa-Z
Kata turunan dengan pola tipa-Z dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepada pola (pa-Z) dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh:
paholau 'perbagus' ~ tipaholau 'diperbagus'
paronik 'perkecil' ~ tiparonik ' diperkecil'
para bah ' perendah' ------+ tiparobah ' diperendah'
15) Pola ka - Z
Kata turunan dengan pola ka -Z dibentuk dengan melekatkan awalan
ka - kepada Z dan menyatakan bentuk transitif imperatif.
Contoh:
langgar 'tinggi' ~ kalanggar 'tolong diting-
gikan'
101

tijang 'panjang'
- katijang 'tolong dipan-

-
jangkan '
buntak 'pendek' kabuntak 'tolong dipen-
dekkan'
16) Pola tika- Z
Kata turunan dengan pola tika- Z dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepada pola {ka-Z) dan menyatakan bentuk berfektif secara
kebetulan .
Pola ini tidak produktif.
Contoh:
kapodom
karabai

kapandai
' tolong pejamkan'
'ditakuti'

'ketahui'
-
--4

____..
tik:apodom ' terpejam '
tikarabai 'menjadi
takut'
tikapandai 'diketahui'

Dalam Bagan 19 di bawah ini diperlihatkan proses morfologis pola


tipa- Zdan pola tika- Z.

BAGAN 19 PROSES MORFOLOGIS tipa- Z DAN tika-Z

pa- Z
ti-
ku -

17) Pola Z - an
Kata turunan dengan pola Z - an dibentuk dengan melekatkan akhlran
- an kepada Z dan menyatakan bentuk transitif kausatif.
Contoh :

---
holau 'bagus' holauan 'baguskan'
robah 'rendah' robahan 'rendahkan'
balak 'besar' balagan 'besarkan'
102

18) Po/a bu-Z


Kata turunan dengan po1a bu-Z dibentuk dengan melekatkan awalan
bu- kepada Z dan menyatakan bentuk intransitif mandiri.
Contoh:
cindo 'cantik' ----'> bucindo 'mencantikkan diri'
holau 'bagus' buholau 'membaguskan diri'
sa/ah 'salah' ~ busalah 'bersalah'
19) Po/a bu-Z- an
Kata turunan denagn pola bu-Z- an dibentuk dengan melekatkan
awalan bu- kepada pola (Z-an) dan menyatakan bentuk transitif
kausatif.
Contoh:
holauan 'baguskan' - buholauan 'membuat jadi
bagus'
robahan ' rendahkan' ~ burobahan 'membuat jadi
rendah'
balagan 'besarkan' ~ bubalagan 'membuat jadi
besar'
20) Pola ka- Z-an
Kata turunan dengan pola ka-Z - an dibentuk dengan melekatkan
awalan ka- kepada pola (Z- an) dan menyatakan perubahan situsional.

--
Contoh:
biakan 'beratkan' kabiakan 'menjadi berat'
hampangan 'ringankan' ---7 kahampangan 'menjadi ri-

21)
hasinan
Pola si- Z-an
'asinkan'
- kahasinan
ngan'
'menjadi asin'

Kata turunan dengan pola si-Z-an dibentuk degan me1ekatkan awalan


si- kepada pola (Z-an) dan menyatakan bentuk resiprokal.
Contoh:
bun takan 'pendekan' - sibuntakan 'saling pendek-
kan'
langgaran .tinggikan' - silanggaran 'saling tinggi-
kan'
103

holauan 'baguskan' ~ siholauan 'saling bagus-


kan'

Dalam Bagan 20 di bawah ini diperlihatkan proses morfologis pola


bu- Z - an, pola ka - Z - an, dan pola si-Z-an.

BAGAN 20 PROSES MORFOLOGIS bu-Z-an, ka-Z-an, DAN si-Z-an

bu- z -a n
t--

ka-

si-

22) Pola ka-Z- ga


Kata turunan dengan pola ka - Z - ga dibentuk dengan melekatkan
akhiran -ga kepada pola (ka-Z) dan menyatakan kesanggupan .
Contoh :
Katijang - katijangga
'tolong dipanjangkan' 'sanggup memanjangkan'
kabuntak - kabuntakga
'tolong dipendekkan' 'sanggup memendekkan'
kaholau - kaho/auga
'tolong dibaguskan' 'sanggup membaguskan'

5.3 .3 Peru Iangan


Kata kerja dalam bahasa Komering dapat dibentuk melalui perulangan
kata kerja turunan dengan kata dasar kata keadaan (Z). Di bawah ini disaji-
kan pola-pola kata kerja ulang dengan Z.
a) Po/a (Awa/an + zf
Kata turunan dengan pola (awalan + zr merupakan kata ulang paripurna
104

yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun yang berben-


tuk Z berawalan .
Contoh:
ngaholau ngaholau-ngaholau
'membangus' 'membagus-(mem) bagus'
bucindo bucindo-bucindo
'bersolek' 'bersolek -(ber) solek'
paromk paronik-paronik
'perkecil' 'perkecil-(per) kecil'
b) Pola ( Z + Akhiran) 2
Kata turunan dengan pola (Z + akhiranr merupakan kata ulang paripurna
yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun yang berben-
tuk Z berakhiran.
Contoh :
!Jampangi hampangi-hampangi
' ringani '
buntakko
'pendekkan'
robahan
- 'ringan(i)-ringani'
buntakko-buntakko
'pendek(kan)-pendekkan'
robahan-robahan
'rendahkan' 'rendah(kan)- rendahkan'

c) PIJla(Awalan +Z+Akhiranl
Kata turunan dengan pola ( awalan + Z + akhiranr merupakan kata ulang
paripurna yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun
yang berbentuk Z berawalan dan berakhiran.
Contoh:
ngambiaki ngambiaki-ngambiaki

-
'memberati' 'memberat(i)- (mem) berati'
tisiauko tisiauko-tisiauko
'dimerahkan' 'dimerah(kan)- (di) merahkan'
bubalagan bubalagan-bubalagan
'membuat jadi besar' 'membuat jadi besar-besar'
d) Pola Awalan + (Zr
Kata turunan dengan pola awalan + (Z;2 merupakan kata ulang sebagian
yang dibentuk dengan mengulang Z saja daripada morfem bersusunnya.
105

Contoh:
ngahalom ngahalom-halom
'menghitam' 'menghitam-hitam'
'menghitam ' - buholau-holau
'membaguskan diri ' ' membagus-baguskan'
tipangison - tipangison-ngison
'diperdingin 'diperdingin-dingin'
e) Pola ( Z f2 + Akhiran
Kata turunan dengan pola (Z/ + akhiran merupakan kata ulang sebagian
yang dibentuk dengan mengulang Z saja daripada morfem bersusunnya.
Contoh :
bangkangi
'kosongi'
mamisko
- bangkang-bangkangi
'kosong-kosongi'
mamis-manisko
'maniskan'
balagan
'besarkan' --
f) Pola Awalan + (Zf + Akhiran
'manis-maniskan'
balak-balagan
'besar-besarkan'

Kata turunan dengan pola awalan + (Z/ + akhiran merupakan kata ulang
sebagaian yang dibentuk dengan mengulang Z saja daripada morfem
bersusunnya .
Contoh :
ngaholawi ----+ holau-ngaholaui
'menghitami' 'mengitam-hitami'
nijangko - tijang-nijangko
'dipanjangkan' 'dipanjang-panjangkan'
ngambuntakko ~ bun tak-ngambuntakko
'memendekkan' 'pendek -memendekkan'

5.4 Kata Dasar Kata Bilangan


5 .4 .I Definisi
Yang dimaksud dengan kata bilangan adalah kata yang dapat men-
duduki posisi objek di dalam kalimat dan membentuk frase bersama
kata penunj uk satuan seperti jolma 'orang, bungkal 'buah', atau
gundang 'ekor.'
106

Contoh:
sai 'satu'
rua 'dua'
tolu 'tiga'
pak 'empat'
lima 'lima'
nom 'en am'
pitu 'tujuh'
wa/u 'delapan'
suai 'sembilan'
puluh 'sepuluh'
5 .4 .2 .Pengimbuhan
Melalui pengimbuhan dapat diturunkan kata kerja bahasa Komering
dengan kata dasar kata bilangan. Pola-pola kata kerja yang dibentuk dengan
kata bilangan dikelompokkan menurut imbuhan yang -dipakai. Kata dasar
kata bilangan dilambangkan dengan huruf kapital Q. Di bawah ini disajikan
deskripsi pola-pola kata kerja bahasa Komering dengan kata dasar bilangan .
l) PolaN-Q
Kata turunan dengan pola N-Q dibentuk dengan melekatkan awalan
N - kepada Q dan menyatakan dbentuk intransitif.
Contoh :

--
rua ' dua' ~ ngarua 'mendua'
tolu 'tiga' nolu 'meniga'
pak 'empat' ----"' ngapak 'mengempat'

2) Pola Q-i
Kata turunan dengan pola Q- i dibentuk dengan melekatkan akhiran
- i kepada Q dan menyatakan bentu k transitif.
Contoh :
rua
tolu
'dua'
'tiga'
- ruai
____,. to lui
'duai'
' tigai'
pak 'em pat' --'> paki 'empati'

3) Po/a Q-ko
Kata turunan dengan pola Q- ko dibentuk dengan melekatkan akhiran
- ko kepada Q dan menyatakan bentuk transitif.
107

-
Contoh :
sai 'satu' saiko 'satukan'

4)
rua
pitu

PolaN. Q-i
'dua'
'tujuh'
--
~ ruako
pituko
'duakan'
' tujuhkan'

Kata turunan dengan pola N-Q-i dibentuk dengan melekatkan awalan


N- kepada pola ( Q-i} dan menyatakan bentuk transitif aktif.
Contoh:
ruai
paki
limai
'dua'
'em pat'
'lima'
--
---..:..
______,..
ngaruai
ngapaki
ngalimai
'menduai'
'mengempati'
'melimai'
5) PolaN-Q- ko
Kata turunan dengan pola N- Q-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan N - kepada pola (Q- ko) dan menyatakan bentuk transitif
aktif.
Contoh :
ruako 'duakan' - ngaruako 'menduakan'
pakko 'empatkan' - ngapakko 'mengempatkan '
limako 'limakan' _______. ngalimako 'melimakan'
5) Pola ti- Q- i
Kata turunan dengan pola ti-Q-i dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepada pola (Q- i) dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh :
ruai 'duai' tiruai

--
~ 'diduai '
paki 'empati' tipaki ' diempati'
limai 'limai' tilimai 'dilimai'

7) Pola ti- Q-ko


Kata turunan dengan pola ti-Q-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan ti- kepada pola (Q- ko) dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh :
ruako 'duakan' ____, tiruako 'diduakan'
pakko 'empatkan' --- tipakko ' diempatkan'
limako 'limakan' - tilimako 'dilimakan'
108

8) Pola ku-Q-i
Kata turunan dengan pola ku-Q-i dibentuk melekatkan awalan
persona ku- kepada pola (Q-i) dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh :
ruai 'duai' ~ kuruai 'kuduai'
paki 'empati' kupaki 'kuempati'
limai 'limai' ~ kulimai 'kuliami'
9) Pola ku - Q- ko
Kata turunan dengan pola ku -Q-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan persona ku- kepada pola (Q-ko) dan menyatakan bentuk
pasif.
Contoh :
ruako 'duakan' ---... kuruako 'kuduakan'
pakko 'empatkan' - kupakko 'kuempatkan'
limako 'limakan' - - . kulimako 'kulimakan'

Dalam Bagan 21 di bawah ini diperlihatkan proses morfologis kata


kerja berkata dasar Q bersan1a awalan N-, ti--, dan ku - serta akhiran -i
dan -ko.

BAGAN 21 PROSES MORFOLOGIS N-Q- ij-ko, ti-Q-i/-ko DAN


ku- Q- i/-ko.

N- - i
ti- Q
- ko

ku -

10) PolaN- N - Q-i


Kata turunan dengan pola N - N - Q-i dibentuk dengan melekatkan
awalan N - kepada pola (N-Q-i} dan menyatakan bentuk transitif
dan penegasan .
109

Contoh :
ngaruai 'menduai '
- ngangaruai

no lui

ngalimai
'menigai'

'melimai'
-- 'benar-benar menduai'
nganolui
'benar -benar menigai'
ngangalimai
'benar-benar melimai'
11) Pola N-N- Q-ko
Kata turunan dengan pola N -N-Q- ko dibentuk dengan melekatkan
awalan N - kepada pola (N- Q- ko) dan wenyatakan bentuk transitif
serta penegasan .
Contoh :
ngaruako 'menduakan' -- ngangaruako
'benar-benar menduakan'
noluko 'menigakan' - nganoluko
'benar-benar menigakan'_
ngapakko 'mengempatkan-!~ ngangapakko
'benar-benar mengempat-
kan '

Dalam Bagan 22 di bawah ini diperlihatkan proses morfologis pola


N - N - Q- 1dan pola N-N-Q ko

BAGAN 22 PROSES MORFOLOGIS N- N- Q- 1 DAN N- N- Q- ko

-i
N- N- Q r---
'----•-ko

12) Pola pa-Q


Kata turunan dengan pola pa- Q dibentuk dengan melekatkan awalan
pa- k epada Q dan meny atakan bentuk transitif kausatif.
110

Contoh :
rua 'dua' - parua 'perdu a'
tolu 'tiga' patolu 'pertiga'
lima 'lima' palima 'perlima'

Catatan :

Dalam pol a ini selain daripada awalan pa-, sering juga digunakan
alom orf jpuf .
13) Pola pa- Q- i
Kata turunan dengan pola pa- Q- i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - i kepada pola (pa-Q) dan menyatakan bentuk transitif
iatensif.
Contoh:
parua 'perdua' - paruai 'perduai'
patolu 'pertiga' ~ patolui 'pertigai'
palima 'perlirna' ~ palimai 'perlirnai'
14) PQ/a pa- Q-ko
Kata turunan dengan pola pa-Q-ko dibentuk dengan melekatkan
akhian - ko kepada pola (Q-ko) dan menyatakan bentuk transitif
kausatif.
Contoh :
parua
patolu
palima
'perdua'
'pertiga'
'per lima'
--- paruako
patoluko
palimako
'pertigakan'
'pertigakan'
'perlimakan'

15) Pola tipa- Q


Kata turunan dengan po1a tipa-Q dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepada pola {pa-Q) dan menyatakan bentuk pasif dan ketidak
sengajaan.

Contoh :
parua 'perdua' - tiparua 'terperdua'
patolu 'pertiga' - tipatolu 'terpertiga'
palima 'perlirna' - tipalima 'terperlima'
111

16) Pola tipa -Q-i


Kata turunan dengan pola tipa-Q-i dibentuk dengan melekatkan
akhiran -i kepada pola (tipa-Q), dan menyatakan bentuk pasif serta
intensif.
Contoh:
tiparua 'terperdua' - tiparuai ' terperduai'
tipatolu 'terpertiga' ----;. tipatolui 'terpertigai '
tipalima 'terperlima'- tipalimai 'terperlimai'
17) Pola tipa- Q- ko
Kata turunan dengan po1a tipa- Q- ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko kepada pola (tipa- Q) dan menyatakan bentuk pasif
kausatif.
Contoh :
tiparua 'terperdua' ~ tiparuako ' terperduakan'
tipatolu ' terpertiga' - tipatoluko 'terpertigakan'
tip alima 'terperlima' ~ tipalimako 'terperlimakan'

Dalam bagan 23 di bawah ini diperlihatkan proses morfologis pola


tipa - Q-i dan pola tipa- Q-ko.

BAGAN 23 PROSES MORFOLOGIS tipa-Q- i DAN tipa- Q- ko

ti- pa-LJ -i

-ko

18) Pola bu- Q


Kata turunan dengan po1a bu- Q dibentuk dengan me1ekatkan awalan
bu- kepada Q dan menyatakan bentuk intransitif.
112

Contoh:
rua 'd ua' - burna 'menjadi dua'
tolu 'tiga' - butolu 'menjadi tiga'
pak 'em pat' -- bupak 'menjadi empat'
19) Pola bu- Q- ko
Kata turunan dengan pola bu-Q-ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran -ko kepada pola (bu-Q) dan menyatakan bentuk intransitif.
Contoh :
burna - burnako
'menjadi dua' 'masing-masing jadi dua'
butolu - butoluko
'menjadi tiga' 'masing-masing jadi tiga'
bupak ~ bupakko
'menjadi empat' 'masing-masingjadi empat'
20) Po/a bu- Q- an
Kata turunan dengan pola bu-Q- arz dibentuk dengan melekatkan
akhiran -an kepada pola (bu-Q) dan menyatakan bentuk intransitif.
Contoh:
burua 'menjadi dua' - burnan 'berduaan'
buto/u 'menjadi tiga' - buto/uan 'bertigaan'
bupak 'menjadi empat'- bupakan 'berempatan'
Dalam Bagan 24 di bawah ini diperlihatkan proses morfologis kata
kerja dengan kata dasar kata bilangan bersama awalan ; bu- dan akhiran 1/>,
-ko, -an.
BAGAN 24 PROSES MORFOLOGIS bu-Q- ko DAN bu-Q-an

1/>

bu- Q
-leo

-an
113

21) Pola ka-Q


Kata turunan dengan pola ka -Q dibentuk dengan melekatkan awalan
ka -~epada Q, dan menyatakan bentuk pasif.

Contoh:
rua
tolu
lima
'dua'
'tiga'
'lima'
------ karua
katolu
kalima
'dijadikan dua'
'dijadikan tiga'
'dijadikan lima'

22) Pola ka -Q- an


Kata turunan dengan pola ka - Q- an dibentuk dengan melekatkan
akhiran - an kep ada pola (ka- Q) dan menyatakan bentuk pasif dan
kesanggu pan.
Contoh :
karua ' dijadikan dua' ----7 karuan
' dapat dijadikan dua'
katolu ' dijadikan tiga' - katoluan
'dapat dijadikan tiga'
kalima 'dijadikan lima' ~ kalimaan
'dapat dijadikan lima'

Bagan 25 di bawah ini menunjukkan proses morfologis pola ka - Q-an.

BAGAN 25 PROSES MORFOLOGIS ka-Q - an

ka- Q -an

5 .4 .3 Perulangan
Semua kata turunan yang kata dasarn ya kata bilangan dapat lagi di-
bentuk menjadi kat a ke rja lain melalui perulangan. Di bawah ini disajikan
114

pola-pola kata kerja ulang dengan kata dasar Q.


a) Pola(Awa/an+Qj2
Kata turunan dengan pola ( awalan + Qj termasuk kata ulang paripurna
yang dibentuk dengan mengulang seluruhnya paripurna yang dibentuk
dengan mengulang seluruhnya morfem bersusun dengan Q berawalan.
Contoh :
ngarua 'mendua' ~ ngarua-ngarua
'mendua- (men) dua'
burua 'jadikan ~ burua-burua
'dibagi-bagi dua'
parua 'perdua' - parua-parua
'perdua- (per) dua'
b) Pola (Q + Akhiranj2
Kata turunan dengan pol a ( Q + akhiranf termasuk kata ulang paripur-
na yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersuusn dengan Q
berakhiran .
Contoh:
nomi 'enami' nomi-nomi 'enam(i)- enami'
pituko 'tujuhkan ' pituko-pituko 'tujuh(kan )-
tujuhkan'
waluko ' delapan'
-waluko-waluko 'delapan(kan) -
delapankan'
c) Pola (A walan + Q + Akhiran) 2
Kata turunan dengan pola (awalan + Q + akhiranr termasuk kata ulang
paripurna yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun
yan g mempunyai awalan dan akhiran .
Contoh :
ngapaki ~ ngapaki-ngapaki
'mengempati ' ' men gempat(i)- ngcmpati '
buruan buruaan-buruaan
'berduaan ' 'berdua(an)- berduaan '
karuan karuaan-karuaan
'dapat dijadikan dua' ' dapa t dijadikan dua-dua'

d) Pola A walan + ( Q;2


Kata turunan dengan pola awalan + (Q;2 te rmasuk kata ulang sebagian
115

yang dibentuk dengan mengulang Q saja daripada morfem bersusun


berawalan yang bersangkutan .
Contoh:
ngapak 'mengempat' - ngapak-pak 'menjadi empat-
empat'
burua 'jadi dua' burua-rua 'jadi dua-dua'
karua 'dijadikan --+ karua-rua
dua'

e) Pola ( Q) 2 + Akhiran
Kata turunan dengan (Qr + akhiran termasuk kata ulang sebagian yang
dibentuk dengan mengulang Q saja daripada morfem bersusun berakhiran
yang bersangkutan.
Contoh:
walui 'delapani' - - + walu-walui 'delapan-delapani'
suaiko 'sem bilankan ' - suai-suaiko 'sembilan-sembilankan'
pituko 'tujuhkan' - pitu-pituko 'tujuh-tuj uhkan '

f) Pola Awalan + (Q) 2 + Akhiran


Kata turunan de ngan pola awalan + (Qf + akhiran term asuk kata ulang
Q saja daripada morfem bersusun berawalan dan berakl1iran yang ber-
sangkutan.
Contoh :
titolui 'ditigai' - titolu-tolui 'ditiga-tiga'
buruaan 'berduaan' - burua-ruan 'berdua.<fuaan '
kalimaan ' dapat di- kalima-limaan 'dapat Jilima-limakan'
jadikan lima'
g) Pola Q + N - Q
Kata turunan dengan pola Q - N - Q termasuk kata ulang sebagian
yang dibentuk dengan mengulang Q dan melekatkan N - antara Q yang
diulang .
Contoh:
ngaruako 'menduakan ' - rua-ngaruako 'dua-menduakan '
ngalimai 'melimai' - lima-ngalimai ' lima-melimai'
nganoluko 'menigakan' - nolu-nganoluko 'tiga-menigakan'
116

5.5 Kata Dasar Kata Ganti orang


5.5 .1 Definisi
Kata ganti orang dalam bahasa Komering adalah kata yang dapat
menduduki posisi subjek atau objek dalam kalimat sebagai pengganti kata
benda yang menyatakan orang dan dinegatifkan dengan layon 'bukan.'
Kata ganti orang dalam bahasa Komering adalah sebagai berikut.

Tunggal Jarnak
Orang I nyak 'saya' sikam 'kami'
sikam dua 'saya kita 'kita'
(hormat)'
Orang II niku 'engkau' kuti 'kamu sekalian'
gusti 'anda
(hormat)'
Orang III ia 'dia 'mereka'
baliau 'beliau
(hormat)'

Di samping itu, dalam bahasa Komering digunakan pula kata ganti


orang ku - sebagai awalan persona subjektif dan - ku sebagai akhiran persona
pasif.
5 .5 .2 Pengimbuhan
Dalam bahasa Komering kata kerja dapat diturunkan dari kata ganti
orang dengan jalan pengimbuhan . Namun , tidak semua kata ganti orang
dapat dijadikan kata kerja dalam bahasa ini.
Di bawah ini disajikan pola-pola kata kerja bahasa Komering dalam
kata dasar kata ganti orang. Dalam setiap pola digunakan huruf kapital P
untuk melambangkan kata dasar kata ganti orang.
I) PolaN- P
Kata turunan dengan pol a N - P dibentuk dengan melekatkan awalan
N - kepada P dan menyatakan bentuk intransitif.
Contoh :
aku 'aku' -- ngaku 'mengaku'
niku 'engkau' - :7ganiku ' memperengkau'
gusti 'anda' nganggusti 'memperanda'
117

Catatan:
Kata aku digunakan daJam bahasa Komering un tuk membentuk kata '
kc rja saja .
2) Pola P i
Kata turun an dcngan pola P- i di bentuk dengan melekatkan akhiran
- i kepacla P dan menyatabn bentuk transitif.
Contoh :
aku
niku
'aku '
'engkau·
-
-----....
akui
nikui
'ak ui'
'engkaui '
gusti anda' ~ gustii 'andai '
3) PolaP- ko
Kata turunan dengan pola P- ko dibentuk dengan melekatkan akhiran
- ko kep ada Pdan men ya takan bentuk transitif.
Contoh :
niku 'engkau ' niku.ko 'engkaukan'
gusti ·and a' gustiko 'andakan'
baliau 'beliau ' ___. baliauko ' beliaukan '
4) PolaN- P- i
Kata tu runan dengan p ola N-P- i dibentuk dengan mele katkan awalan
N - kepad a pol a (P- i) dan meny atakan bentuk transitif aktif.
Contoh :
akui
gusti
baliaui
'akui'
'andai'
'beliaui
-- ngakui 'meugakui'
____,. nganggustii 'mengandai'
ngambaliaui ' membeliaui'
5) Pola N - P- ko
Kata turunan dengan N - P- i dibe ntuk dengan melekatkan awalan N-
kepada pola (P-ko) , dan menyatakan bentu k aktif.
Contoh :
nikuko 'engkaukan ' ~ nganikuko 'mengengkaukan '
gustik o 'andakan' nganggr.1stiko ' mengandakan'
baliauko ' beliaukan ' ~ ngambaliau- ' membeliaukan'
6) Pola ti-P- i ko

Kata turunan dengan pola ti-P- i dibentuk dengan melekatkan awalan


118

ti- kepada pol a (P-i}, dan menyatakan bentuk pasif.


Contoh :
akui 'akui' tiakui 'diakui'
nikui 'engkaui tinikui 'diengkaui'
baliaui 'beliaui tibaliaui 'dibeliaui'

7) Pola ti-P- ko
Kata turunan dengan pola ti-P-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan ti- kepada pola (P- ko) dan menyatakan bentuk pasif.

Contoh:
nikuko 'engkaukan' - tinikuko ' diengkaukan'
gustiko 'andakan' - tigustiko 'diandakan'
baliauko 'beliaukan' - tibaliauko 'dibeliaukan'

8) Pola ku - P- i
Kata turunan dengan pola ku-P-i dibentuk dengan melekatkan awalan
persona ku - kepada pol a (P- i) dan menyatakan bentuk pasif.

---
Contoh:
akui 'akui ' kuakui 'kuakui'
gustii 'andai' kugustii 'kuandai'
baliaui 'beliaui' kubaliaui 'k ubeliaui'

9) Pola ku -P-ko
Ka ta turunan dengan pola ku-P-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan persona ku - kepada pola (P-ko) dan menyatakan bentuk
pasif.

Contoh:
nikuko
gtlstiko
'engkaukan'
'andakan'
--
- kunikuko
kugustiko
'kuengkaukan'
'kuandakan'
baliauko 'belia ukan'
- kubaliauko 'kubeliaukan

Dalam Bagan 26 di bawah ini diperlihatkan proses morfologis kata


kerja dengan kata dasar kata ganti orang (P) bersama awalan N-. ti-, ku -,
dan akhiran -i, -ko.
119

BAG AN 26 PROSES MORFOLOGIS N-P-i/- ko, ti-P- i/- ko, ku - p- i/- ko

N-
i-
ti-
p -
- ko

ku -

10) Pola bu-P


Kata turunan dengan pola bu -P dibentuk dengan melekatkan awa1an
bu - kepada P dan menyatakan bentuk intransitif.

Contoh :
sikam dua 'beta' busikam dua 'berbeta'
sikam 'kami' busikam 'be rkami'
tian ' mereka' butian 'bermereka'

11) Polapa-P
Kata turunan dengan pola pa-P dibentuk dengan melekatkan awalan
po1a (pa-P) dan menyatakan bentuk pasif serta ketidaksengajaan .
Contoh:
aku
'aku'
- tipaaku
'tidak sengaja mengaku a tau dibuat
mengaku'
niku tipaniku
'engkau'
gusti
'an da' - 'tidak sengaja menyapa dengan engkau'
tipagusti
'tidak sengaja menyapa dengan anda'

Dalam Bagan 27 di bawah ini diperlihatkan proses morfo1ogis po1a


tipa - P
120

BAGAN 27 PROSES MORFOLOGIS tipa-P

ti- pa - P

13) Pola si- P- an


Kata turunan dengan pola si-P- an dibentuk dengan melekatkan
konflks si-. . . -an kepada P dan menyatakan bentuk resiprokal.
Contoh :
aku 'aku' ----+- siakuan 'saling mengaku '
niku 'engkau'- sinikuan 'saling menyapa engkau'
baliau 'beliau' ___.. sibaliauan 'saling menyapa beliau'

5 .5 .3 Peru Iangan
Dari semua pola kata kerja dengan kata dasar kata ganti orang (P) yang
dideskripsikan di muka dapat diturunkan kata kerja lain dengan perulangan.
Dalam bahasa Komering terdapat dasar P seperti yang diperikan di bawah ini.
a) Pola (Awa/an + P) 2
Kata turunan dengan pola (awalan + 1>;2 merupakan kata ulang pari-
puma yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun
dengan P berawalan .
Contoh:
nganiku
'memperengkau'
bugusti
- nganiku-nganiku
'memperengkau-(mem) perengkaui'
beranda{ ber) anda'
' beranda' 'beranda-(ber)anda'
{
paba/ia~ pabaliau-pabaliau
'menyapa beliau' 'menyapa beliau-beliau
121

b) Pola (P + Akhiran) 2
Kata turunan dengan .p ola (P + akhiranr merupakan kata ulang pari-
puma dan dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun
dengan P ~erakhiran.

-
Contoh :
akui akui-akui
'akui' 'aku(i)- akui'
nikuko nikuko-nikuko
'engkaukan'
kutiko
'kamukan'
c) Pola ( awalan + P + Akhiran?
- 'engkau (kan)-engkaukan'
kutiko-kutiko
'kamu(kan)-kamukan'

Kata turunan dengan pola awalan + P + akhiran 1 merupakan kata ulang


paripurna yang diben tuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun
denga n Pyang berawalan serta berakhiran .
Contoh :
ngakui ngakui-ngakui

--
'mengakui' ' mengakui(i)-mengakui'
tikutiko tiku tiko-tikutiko
'dikamukan' 'dikamu(kan )- dikamukan'
siakuan
'saling mengaku'
- siakuan-siakuan
'saling mengaku-aku'

d) Pola Awa/an + (Pf


Kata turunan dengan pola awalan + fPr
merupakan kata ulang sebagian
yang dibentuk dengan mengulang P saja daripada morfe m bersusun ber-
awalan yang bersangkutan.
Contoh:
nganiku nganiku-niku
'mempereflgkau'
/Jusikam
- 'memperengkau-engkau '
busikam-sikam

-
'berkami' 'berkami-karni'
pagusti pagus ti-gus ti
'suruh memakai anda' 'suruh memakai anda-anda'
r
e) Pol a ( P + Akhiran
Kat a turunan dengan pola (P~ + akhiran merupakan kat a ulang sebagian
122

yang dibentuk dengan mengulang P saja darlpada morfem bersusun ber-


akhiran yang bersangkutan .
Contoh:

--
akui 'akui' akui-akui 'akui-akui'
kutiko 'kamukan' kuti-kutiko 'kamu-kamukan'
baliauko 'beliaukan' - baliau-baliauko 'beliau-beliaukan'
f) Pola Awalan + ( P f2 + Akhian
Kata turunan dengan pola awalan + (Pj + akhiran merupakan kata ulang
sebagian yang dibentuk dengan mengulang P saja daripada morfem ber-
susun berawalan dan berakhiran yang bersangkutan .
Contoh:
ngekui ~ ngakui-Okui
'mengakui' 'mengaku-akui'
tinikuko - tiniku-nikuko
'diengkaukan' 'diengkau-engkaukan'
siLlkuan --+ siaku-akuan
'saling mengaku' 'saling mengaku-ngaku'
g) Pola P + P -an
Kat a turunan dengan pola P +P - an merupakan kata ulang bersama
proses pengimbuhan yang dibentuk dengan perulangan dan pengimbuhan
secara serempak.
Contoh:
aku
- aku-akuan

-
'aku 'masing-masing mengaku'
niku niku-nikuan
'engkau' 'm asing-masing memperengkau'
gusti gusti-gustian
'anda' 'masing-masing memperanda'

5. 6 Kata Dasar Jenis Kata Lain


Dengan menggunakan imbuhan, kata kerja dalam bahasa Komering
dapat pula dibentuk dari kata dasar yang bukan kata kerja, kata benda, kata
keadaa, kata bilangan, atau kata ganti orang. Pada umumnya hampir semua
kata dalam bahasa Komering dapat dijadikan kata kerja dengan menggunakan
imbuhan pembentuk kata kerja yang sudah diperikan di muka.
123

Di bawah ini diberikan beberapa kata keija bahasa Komering yang


diturunkan dari jenis kata lain.
a) Kata Dasar Kata Ganti Penunjuk

1) dija 'sini'
dijako 'kesinikan'
ngandijako 'mengesinikan'
tipadija 'terkesinikan'
dija-dijako 'keseni-sinikan'
tidija-dijako 'dikesini -kesinikan.

2) dudo, disan 'sana'


ngandudoko 'kesanakan'
tipadisan 'terkesanakan '
dudo-dudoko 'kesana-kesanakan'
tidudo-dudoko 'dikesana-sanakan '

3) sina 'itu'
sinako 'itukan'
sina-sinako 'itu-itukan'
tisina-sinako 'diitu-itukan'

b) Kata Dasar Kata Tanya-


l) api 'apa'
apiko 'apakan'
ngapiko 'mengapakan'
tiapiko 'diapakan '
tiapii 'dibuat jadi apa'
api-apiko 'apa-apakan'
ngapi-apiko 'mengapa-apakan'
ngapi-ngapi 'mengapa-mengapa'

2) pira 'berapa'
pirako ' berapakah'
pirai 'dijadikan berapa'
mirako 'memberapakan'
mirai 'memberapai'
tipirako 'diberapakan'
124

tipirai 'dibuat jadi berapa'


pira-pira 'berapa-berapa'
pira-pirako 'berapa-berapakan'
tipira-pirako 'diberapa-berapakan'
tipira-pirai 'dijadikan berapa-berapa'

3) hagukpa 'ke mana'


hagukpaku 'dijadikan ke mana'
hagukpai 'menjadikan ke mana'
ngahagukpa 'menjadikan ke mana'
tihagukpa 'dihadapkan ke mana'
ngahaguk -iuzgukpa 'menghadap ke mana-mana'
tihaguk-hagukpa 'dihadapkan ke mana-mana'
4) juksipa 'bagaimana'
juksipako 'bagaimanakan'
ngajuksipako 'menjadikan bagaimana'
tijuksipako 'dib agaimanakan'
juksipa-juksipako 'bagaimana-bagaimanakan'
c) Kata Dasar Kata Keterangan
makwat 'tidak'
makwatko 'tidakkan'
makwati 'menjadikan tidak'
timakwatko 'ditidakkan'
ngamakwatko 'menidakkan'
ngamakwati 'menidakkan'

d) Kata Dasar Kata Depan


1) haluan 'ke depan'
ngahaluan 'pergi ke depan'
ngahaluanko 'mengedepankan'
ngaha/uani 'membuatjadi ke depan '
tihaluan 'suruh ke depan'
2) buri 'belakang'
ngamburi 'membelakang'
ngamburiko 'membelakangkan'
kuburiko 'kubelakangkan'
tiburiko 'dibelakangkan'
125

3) unggak 'atas'
tidunggakko ' diataskan'
dunggakko 'keataskan '
ngandunggak 'mengatas'
ngandunggakko 'mengataskan '

4) bah 'bawah'
dibahan 'diperbawah '
dibahko 'ke bawahkan '
dibahi 'di bawahi'
ngandibah 'membawah'
ngandibahko 'membawahkan'

5) luah 'luar'
diluahkan 'diluarkan'
ngaluahko 'mengeluarkan'
ngaluahi 'mengeluari'
luah-luahko 'keluar-keluarkan'
ngaluahi-ngaluahi 'mengeluari-mengeluari'
6) lorn 'dalam'
dilomko 'didalamkan'
ngandilom 'mendalam'
ngandilomko 'mendalamkan'

5 .7 Fungsi dan Morfem Imbuhan Kata Kerja Bahasa Komering


Pengertian fungsi dan arti morfem imbuhan dan morfem ke rja telah
dijelaskan pada Bab II di atas. Dalam bagian morfologi sudah disinggung
sepintas lalu fungsi dan arti imbuhan bahasa Komering. Berik.ut ini dijelaskan
secara terperinci fungsi dan arti awalan , akhiran, dan kombinasi awalan dan
akhiran kata kerja bahasa Komering.

5 .7 .1 Awalan
5.7 .1.1 Awalan N-
Awalan N - mempunyai 17 rna cam arti seperti berik.u t.

a) N - + Kata Kerja
N - + kata kerja - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) melakukan/ mengerj akan yang dinyatakan oleh kata dasar
126

Contoh :
kotong 'pegang' ngotong 'memegang'
tinjuk 'tangkap' ninjuk 'menangkap'
a_kuk 'ambil' - ngakuk 'menga;nbil'
2) melakukan/mengerjakan sesuatu yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
hojong 'duduk mojong 'duduk'
hiwang 'tangis -- miwang 'menangis'
luneak 'loncat' ngaluncak 'meloncat'
b) N - + Kata Benda
N- + kata benda ----; kata kerja aktif transitif
berarti :
I) menggunakan/melakukan pekerjaan dengan alat
Contoh :

pahat 'pahat' ---+ mahat 'memahat'


parang 'parang' -- marang 'memarang'
sua! 'sisir' nyual 'menyisir'
2) membuat suatu yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh:
puting 'puting' muting 'membuat puting'
siring 'siring' -- nyiring 'membuat siring'
samba/ 'samba!' - nyambal 'menyambal'
3) memasang/memberi sesuatu yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh:
kuta 'pagar' ~ nguta 'memagar'
saisai 'din ding' nyaisai 'mendinding'
-
~

hatok 'a tap' ngahatok 'mengatap'.


4) membuka/membangun sesuatu yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh:
huma 'ladang' ngahuma 'membuka ladang'
sa bah 'sawah' __.___ nyabah 'membuka sawah'
kobun 'kebun'
- ngobun 'membuka kebun'
127

5) mengambil/mencari sesuatu yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh :
howi 'rotan ' ----+ ngahowi 'mencari rotan'
sabuk
kabing
'sabut'
'urn but '
-- ny abuk
ngabing
'mencari sabut'
'mencari umbut'
6) membuang sesuatu yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
jukuk
bulu
'rum put'
'bulu '
-- nganjukuk
ngambulu
'membuang rumput'
'membuang

7)
bawak 'kulit'
-
menyapa/memanggil seseorang
ngambawak
bulu'
'membuaJjg
kulit'

Contoh :
kantik 'kawan'
- ngantik 'memanggil ka-

adik
bak
'adik'
'bapak' -- ngadik
ngambak
wan'
'memanggil adik'
'memanggil
bapak'
8) mengeluarkan apa yang disebu t kata dasar
Contoh :
hiting 'keringat'
- ngahiting 'mengeluarkan

-
keringat'
minyak 'min yak' ngfDTlinyak 'mengeluarkan

--
min yak'
hawa 'udara' ngahawa 'mengeluarkan
udara'

9) mengadakan/menghasilkan apa yang disebut kata dasar


Contoh :
tohlui

anak
'tel or'

'anak'
--- noh/ui

nganak
'mengadakan
tel or'
'mengadakan

-
anak'
tunas 'tunas' nunas 'mengadakan
tunas'
128

10) pergi ke/menuju ke


Contoh :
kiri 'kiri ' ______. ngiri 'menuju ke kiri'
tongah 'tengah' -- nongah 'menuju ke tengah'
pinggir 'tepi' ____.. minggi 'menuju ke tepi'
11) berubah menjadi/menyerupai sesuatu yang dinyatakan oleh kata
dasar.
Contoh :
batu 'batu'
- ngambatu 'berubah menjadi
batu'
kay u 'kayu'
-- ngay u 'berubah menjadi
kayu'
basi 'besi' ngambo si 'menyerupai besi'

c) N- + Kqta Keadaan
N - + kata keadaan - - kata kerja intransitif, yang berarti :
1) menjadi/berubah menjadi yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
lomoh 'lembut' - ngalomoh 'menjadi lembut'
balak 'balak' --+ amba/ak 'menjadi besar'
pin tor 'pintar' ----> mintor 'menjadi pintar'
2) menyerupai/berlaku seperti apa yang disebut kata dasar
Contoh :
bagu 'tolol ' ngambugu 'berlaku tolol'
tuha 'tua' nuha 'berlaku tua'
pin tor 'pin tar' mintor 'berlaku pintar'

d) N - + Kata Bilangan
N- + kata bilangan ---+ kata kerja aktif intransitif, yang berarti berubah
menjadi apa yang dinyatakan oleh kata dasar .
Contoh :
rua 'dua' ngarua 'berubah menjadi dua'
tolu 'tiga' - nolu 'berubah menjadi tiga'
suai 'sembilan' - nyua 'berubah menjadi sem-
bilan'
129

e) N- + Kata Ganti
N- + kata ganti --- kata keija aktif, yang berarti :
I) menyebut apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
nyak 'saya' - nganyak 'menyebut saya'
sikam 'kami' - nyikam 'menyebut kami'
tian 'mereka' nian 'menyebut mereka'
2) memanggil/menyapa apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
baliau 'beliau' --- ngambaliau 'memanggil beliau'
kuti 'kamu' - nguti 'memanggil kamu'
gusti 'anda' nganggusti 'memanggil anda'

2.7 .1.2 Awalan bu-


a) Bu- + Kata Kerja
Bu - + kata kerja ----7 kata keija aktif intransitif, yang berarti :
I) melakukan pekeijaan yang disebut kata dasar
Contoh :
gawi 'keija' - bugawi 'bekeija'
usap 'usap' _____,. buusap 'berusap'
hodak 'henti' ---+ buhodak 'berhenti'
2) melakukan pekerjaan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
lijung 'lari'
- bu/ijung 'berlari dengan

ratong 'datang'
- buratong
serentak'
'datang dengan

tanom 'tanarn'
- butanom
serentak'
'bertanarn dengan
serentak'
bu - + kata kerja ~ kata kerja aktif transitif saling melakukan
pekerjaan yang disebut kata dasar
Contoh:
laga 'kelahi' - bulaga 'berkelahi'
130

gumul 'gumul' - bugumul 'bergumul'


porang ' perang' buporang 'berperang'
b) Bu + Kata Benda
Bu -- + kata benda ~ kata kerja aktif transitif
1) memakai apa yang disebut kata dasar
Contoh :
baju 'baju' bubaju 'memakai baju'
karito
sudu
'sepeda'
'sendok'
-- bukarito
busudu
'memakai sepeda'
'memakai sendok'
2) menggunakan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
pahat 'pahat'
- bupahat 'menggunakan pahat'

3)
sikat
bosi
'sikat'
'besi'
-
Mencari apa yang disebut kata dasar
busikat
bubosi
'menggunakan sikat'
'menggunakan besi'

Contoh:
iwak
bisa
'ikan'
'rusa' --- buiwak
bubisa
'mencari ikan'
'mencari rusa'

4)
damar 'damar'
-
tumbuh apa yang disebut kata dasar
budamar 'mencari damar'

Contoh:

--
buok 'ram but' bubuok 'tumbuh rambut'
bu/ung 'daun ' bubulung ' tumbuh daun'
bakak 'akar' bubakak 'tumbuh akar'
5) menganggap/memanggil apa yang disebut kata dasar
Contoh:
akas
anak ·
kiai
'kak:P!
'anak"
'kakak'
---
---+
buakas
buanak
bukiai
'menganggap kakek'
'menganggap anak'
'menganggap kakak'
6) membuat/membangun apa yang disebut kata dasar

-
Contoh:
siring 'siring' busiring 'membuat siring'
131

sabah 'sawah' busabah 'membuat sawah'

-
---!>

hum a 'ladang' buhuma 'mem buat ladang'


7) telah memasang apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kuta 'pagar'
- bukuta ' telah memasang
pagar'
rawang 'pintu'
- burawang 'telah memasang
pintu '
jandilo jandilo
- bujandilo 'telah memasang
jendela'
8) merniliki apa yang disebut kata dasar

--
Contoh:
tunas 'tunas ' butunas 'bertunas'
tohlui 'telor' --> butohlui 'bertelor'
sisu 'a yam' busisu 'berayam'
c) Bu- + Kata Keadaan
Bu - + kata keadaan - kata ke rj a aktif intransitif, yang berarti :
1) berubah menjadi/membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
halom
handak
'hi tam'
'putih'
- buhalom
buhandak
'menjadi hitam'
'menjadi putih'
-
~
1
siau merah' busiau 'menjadi merah'

2) sama-sama menjadikan apa yang disebut kata dasar


Contoh :
holau 'bagus' buholau sama-sama menjadi-
kan bagus'
pin tor 'pin tar' bupintor 'sama-sama menjadi-
kan pintar
rokop 'diam' ~ burukop 'sama-sama menjadi-
kan diam'
3) memiliki sifat apa yang disebut kata dasar
Cont oh :
liom 'malu' - buliom 'memiliki sifat malu'
132

sabar 'sabar' - busabar 'memiliki sifat sabar'


hanjak 'riang' - buhanjak 'memiliki sifat riang'
d) Bu - + Kata Bilangan
Bu - + kata bilangan - - kata kerja aktif intransitif, yang berarti men-
di apa yang disebut kata dasar
Contoh:
rua 'dua' - - burua 'menjadi dua'
lima 'lima' - bulima 'menjadi lima'
pitu 'tujuh' - bupitu 'menjadi tujuh'
Bu - + kata bilangan -----> kata kerja aktif transitif, yang berarti sating/
masing-masing apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
rua
suai
nom
e) Bu- + Kata Ganti
'dua'
'sembilan'
'enam' --
~ burua
busuai
bunom
'sating dua'
'sating sembilan'
'sating enam'

Bu- + Kata ganti ~ kata kerja aktif transitif, yang berarti menga-
takan/menyebut/memanggil apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
niku
gusti
kuti
'engkau'
'anda'
'kamu'
--- buniku
bugusti
bukuti
'mengatakan engkau'
'memanggil anda'
'memanggil kamu'
5.7.1.3 Awalan ti-
a) Ti- + Kata Kerja
Ti- + kata kerja ~ kata kerja pasif, yang berarti ;
1) dapat di- apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
kuta · 'pagar' ---+ tikuta 'dapat dipagar'
saisai 'dinding' - tisaisai 'dapat didinding'
paku 'paku' - tipaku 'dapat dipaku'
2) sampai kena apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh:
tuh/an 'tulang' - tituhlan 'sampai kena
tulang'
133

utok 'otak' - tiutok 'sampai kena otak'


kayu 'kayu' - tikayu 'sampai kena kayu'
b) Ti- + Kata Benda
Ti- + kata benda ---+ kata kerja aktif intransitif, yang berarti menuju
ke/pergi ke apa yang dinyatakan oleh kata dasar.
Contoh :
pasar 'pasar' - tipasar 'pergi ke pasar'
kanan 'kanan' - tikanan 'menuju ke kanan'
hum a 'sawah' - tihuma 'menuju ke sawah'
c) Ti-Kata Keadaan
Ti- + kata keadaan ~ kata kerja pasif, yang berarti dapat dijadikan
apa yang dinyatakan oleh kata dasar.
Contoh:
buntak 'pendek' tibuntak 'dapat dijadikan

bun tor 'bun dar'


- tibuntor
pendek'
'dapat dijadikan

-
bun dar'
holau 'bagus' tiholau 'dapat dijadikan
bagus'
Ti- + kata keadaan - kata keja aktif intransitif, yang berarti berubah
menjadi apa yang dinyatakan oleh kata dasar.
Contoh:
handak 'putih' --.> tihandak 'berubah menjadi
pu tih'
halom 'hi tam' ---.. tihalom 'berubah menjadi
hi tam'
koras 'keras'
- tikoras 'berubah menjadi
keras'
d) Ti- + Kata Bilangan
Ti- + kata bilangan - kata kerja pasif, yang berarti :
1) dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar

-
Contoh :
rua
tolu
suai
'dua'
'tiga'
'sembilan' --
-
tirua
titolu
tisuai
'dapat dijadikan dua'
'dapat dijadikan tiga'
'dapat dijadikan sem-
bilan'
134

2) bukan sengaja dijadikan apa yang dispbut kata dasar


Contoh :
pak - tipak
'empat' 'bukan sengaja dijadikan empat'
walu - tiwalu
'delapan' 'bukan sengaja dijadikan 6elapan'
puluh - tipuluh
'sepuluh' 'bukan dijadikan sepuluh'
e) Ti- + Kata Ganti
Ti- + kata ganti - kata kerja pasif, y ang berarti :
1) disapa/disebut/dipanggil apa yang disebut kata dasar
Contoh :
nyak 'say a' ----.. tinyak 'disebut saya'
niku 'engkau' - tiniku 'disebut engkau'
kuti 'kamu' - tikuti 'disebut kamu'
2) tersapa/bukan sengaja disapa apa yang disebut kata dasar
Contoh:
gusti
baliau
tian
'anda'
'beliau'
'mereka'
--- tigusti
tibaliau
titian
'tersapa anda'
' tersapa beliau'
'tersapa mereka'

5.7.1.4 Awalan ku -
a) Ku- + Kata Kerja
Ku- + kata kerja ---:..kata kerja pasif, yang berarti :
1) pekerjaan dilakukan oleh persona
Contoh:
tinjuk 'tangkap' - kutinjuk 'kutangkap'
bolah 'belah' - ku bolah 'kubelah'
somk 'jahit' - kusoruk 'kujahit'
2) dapat di- olch persona
Contoh:
dongi 'dengar' - kudongi 'dapat didengar oleh
say a'
135

angkat

liak
'angkat'

'lihat'
--
~
kuangkat

kuliak
'dapat diangkat oleh
say a'
'dapat dilihat oleh
saya'
b) Ku- + Kata Benda
Ku- + kata benda - kata kerja pasif, yang berarti :
l) diberi/dipasang apa yang disebut kata dasar oleh persona
Contoh:
hatok
kuta
saisai
'a tap'
'pagar'
'dinding'
-- kuhatok
kukuta
kusaisai
'kuatap'
'kupagar'
'kudinding'
2) pekerjaan dilakukan oleh persona dengan menggunakan alat yang
disebut kata dasar.

---
Contoh:
pahat 'pahat' kupahat 'kupahat'
gergaji 'gergaji' kugergaji 'kugergaji'
sagu 'ketam' kusugu 'kuketam'
5.7.1 .5 Awalanpa-
a) Pa- + Kata Kerja
Pa- + kata kerja ----.;,kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I ) melakukan pekerjaan apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
solik 'lihat' pasolik 'menjadi melihat'
kotong 'pegang' - pakotong ' menjadi memegang'
dongi 'dengar' - padongi 'menjadi mendengar'
2) bukan sengaja melakukan pekerjaan apa yang disebut kata dasar .
Contoh :
akuk 'ambil' ~ paakuk 'bukan sengaja mengambil'
golgol 'pukul' -- pagolgol 'bukan sengaja memukul'
kanik 'makan ' --- pakanik 'bukan sengaja memakan'
3) menyuruh/memaksa melakukan pekerjaan yang disebut kata dasar
Contoh :
miah 'bangun' -----. pamiah 'menyuruh bangun'
136

mongan
ilik
'makan'
'pijak' - pamongan
pailik
'menyuruh makan'
'menyuruh pijak'

4) minta tolong kepada orang lain melakukan .suatu pekerjaan untuk ke-
pentingan sendiri.
Contoh :
gunting 'gunting' ----. pagunting 'minta tolong gi.mtingkan'
akuk 'ambil' ~ paakuk 'minta tolong ambilkan'
karuk 'ikat' - pakaruk 'minta tolong ikatkan'
b) Pa- + Kata Benda
Pa- + kata benda ---4 kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) memasang apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuta 'pagar' pakuta 'memasang pagar'
batu 'batu' - pabatu 'memasang batu'
lampu 'lampu' palompu 'memasang lampu'
2) bukan sengaja membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh:
sabah 'sa wah' --fJaSabah 'membuat jadi sawah'
siring 'siring' - pasiring 'membuat jadi siring'
huma 'ladang' - pahuma 'membuatjadi Iadang'
3) bukan sengaja memakai apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kapiah
'topi'
baju
-
----+
pakapiah
'bukan sengaja memakai topi'
pabaju
'baju' 'bukan sengaja memakai baju'
ca/ona - pacalana
'sepan' 'bukan sengaja memakai sepan'
4) bukan sengaja membuat/menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
bubu
'bubu' - pabubu
~b~kan sengaja menjadikan bubu'
137

k11rsi pakursi
'kursi' 'bukan sengaja menjadikan kursi'
saisai ----+ pasaisai
'din ding' 'bukan sengaja menjadi dinding'
d) Pa- + Kata Keadaan
Pa- + kata keadaan ~ kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) membuat jadi Jebih/menjadikan Jebih apa yang disebut kata dasar .
Contoh :
holau paholau
'bagus' 'membuat jadi Jebih bagus'
ronik
- paronik
'kecil'
siau
'merah ' - 'menjadikan lebih kecil'
pasiau
'menjadikan lebih merah'
2) bukan sengaja menjadikan/membuat apa yang disebut kata dasar
Contoh :
langgar palanggar
'tinggi 'bukan sengaja menjadikan tinggi'
buntak
'pendek'
- pabuntak
'bukan sengaja menjadikan pendek'
tijang patijang 1
'panjang' 'bukan sengaja menjadikan panjang'
3) minta tolong kepada orang lain supaya menj adikan apa yang dinyatakan
oleh kata dasar
Contoh :
holau paholau
'bagus'
buntak
'pendek'
balak
-- 'minta tolong baguskan '
pabuntak
'minta tolong pendekkan'
pabalak
'besar' 'minta tolong besarkan'
d) Pa- + Kata Bilangan
Pa- + kata bilangan - kata kelja aktif transitif, yang berarti :
1) membuat jadi/menjadikan apa yang disebut kata dasar.
138

Contoh :
rua 'dua' - parua 'menjadikan dua'
pak 'empat' - papak 'menjadikan empat'
wa/u 'delapan' - pawalu 'menjadikan delapan'
2) minta tolong kepada orang lain untuk menjadikan apa yang disebut
kata dasar

-
Contoh:
nom pan om
'en am' 'minta tolong untuk menjadikan
enam'
suai pasuai
'sembilan' 'minta tolong untuk menjadikan

-
sembilan'
pitu papitu
'tujuh' 'minta tolong untuk menjadikan
tujuh'
3) bukan sengaja menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
rua bolas
'dua belas' - parua bolas
'bukan sengaja menjadikan dua
belas'
tolu ~ patolu
'tig!l'
'lima
'lima' - 'bukan sengaja menjadikan tiga'
palima
'bukan sengaja menjadikan lima'
4) membagi menjadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
walu ~ pawalu
'delapan' 'membagi menjadi delapan'
suai pasuai
'sembilan' 'membagi menjadi sembilan'
puluh -- papu/uh
'sepuluh' 'membagi menjadi sepuluh'
e) Pa- + Kata Ganti
Pa- + kata ganti - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
139

I) menyatakan/menyebut apa yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh:
niku 'engkau' paniku 'mengatakan engkau'
nyak 'saya' panyak 'mengatakan saya'
sikam 'kami' pasikam 'mengatakan kami'
2) menyapa/memanggil apa yang disebut kata dasar
Contoh :
gusti 'anda' --+- pagusti 'memanggil anda'
baliau 'beliau' ---+ pabaliau ' memanggil beliau'
tUm 'mereka - patian 'memanggil mereka'
3) bukan sengaja menyebutkan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
niku paniku
'engkau' 'bukan sengaja mengengkaukan'
nyak panyak
'saya'
gusti
'anda'
- 'bukan sengaja mengakukan '
pagusti
'bukan sengaj a mengandakan'
5.7 .1.6 Awalanka-
a) Ka- + Kata Kerja
Ka- + kata kerja - kata keija pasi f, yang berarti :
l) dapat di- yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh:
akuk 'ambil' kaakuk 'dapat diambil'
angkat 'angkat' - kaangkat 'dapat diangkat'
solik 'Jihat' - kasolik 'dapat dilihat'
2) ke na/bukan sengaja di- apa yang dinyatakan kata dasar
Contoh :
usung 'bawa' - kausung 'kena bawa'
kanik 'makan' - kakanik 'kena makan'
ilik 'pijak' kailik 'kena pijak'
3) tolong di-, apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
kotong ' pegang' - kakotong 'tolong dipegang'
140

kobok 'tutup' kakobok 'tolong ditutup'


polok ' potong' kapolok 'tolong dipotong'
b) Ka- + Kata Benda
Ka - + kata benda - kata kerja pasif, yang berarti :

1) dapat diberi/dipasang apa yang dinyatakan kata dasar

--
Contoh:
kuta 'pagar' kakuta 'dapat dipasang pagar'
saisai ' dinding' kasaisai 'dapat dipasang din- .
ding'
hatok 'atap'
- kahatok
2) dapat dijadikan apa yang dinyatakan oleh kata dasar
'dapat dipasang atap'

Contoh :
huma 'ladang'
-- kahuma ' dapat dijadikan

siring

kobun
'siring'

'kebun'
- kasiring

kakobun
Ia dang'
'dapat dijadikan
siring'
'dapat dijadikan
kebun'

3) bukan sengaja dijadikan apa yang dinyatakan oleh kata dasar

Contoh :
kuta kakuta
'pagar' 'bukan sengaja dijadikan pagar'
- saisai -'-----+ kasaisai
'dinding' 'bukan sengaja dijadikan dinding'
tali katali
'tali' 'bukan sengaja dijadikan tali'

41) tolong di- . . . -kan apa yang dinyatakan kata dasar oleh orang lain .
Contoh:
kanan
hatok
gunting
'kanan'
'atap'
'gunting'
-- kakanan
kahatok
kagunting
'tolong dikanankan'
'to1ong diatapkan'
'tolong diguntingkan
141

c) Ka- + Kata K eadaan


Ka- + kata keadaan - kata kerja pasif, yang berarti :
1) dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar

--
Contoh:
holau 'bagus' kaholau 'dapat dijadikan bagus'
bun talc 'pendek' kabuntak 'dapat dijadikan pen-

bun tor 'bundar'


-- kabuntor

2) minta tolong dijadikan apa yang disebut kata dasar


dek'
'dapat dijadikan
bundar'

-
Contoh:
langgar kalanggar
'minta tolong dijadikan tinggi'
-
'tinggi:
robah karobah
'rendah'
koncong
'kencang' - 'minta tolong dijadikan rendah'
kakoncong
'min ta tolong dijadikan kencang'
3) bukan sengaja dijadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
patoh kapatoh
'patah' 'bukan sengaja dijadikan patah'
cadang kacadang
'rusak '
ngison
'dingin '

d) Ka- + Kata Bilangan


- 'bukan sengaja dijadikan rusak '
kangison
'bukan sengaja dijadikan dingin'

Ka- + kata bilangan ~ kata kerja pasif, yang berarti :


I) dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
rua
pak
'dua'
'empat' -- karua
kapok
'dapat dijadikan dua'
'dapat dijadikan

-
em pat'
suai 'sembilan' kasuai 'dapat dijadikan sembilan'
142

2) minta tolong dijadikan apa yang disebut kata dasar

-
Contoh:
walu kawalu
'delapan' 'minta tolong dijadikan delapan'
sabolas kasabolas
'sebelas' 'minta tolong dijadikan sebelas'
saratus kasaratus
'seratus' 'minta tolong dijadikan seratus'
3) bukan sengaja dijadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
lima
'lima'
- kalima
' bukan sengaja dijadikan lima'
pak ~ kapak
'empat' 'bukan sengaja dijadikan em pat'
tofu katolu
'tiga' 'bukan sengaja dijadikan tiga'

e) Ka - + Kata Ganti
Ka- + kata ganti - kata kerja aktif, yang berarti :
I) bukan sengaja memanggil/menyapa apa yang disebut kata dasar
Contoh :
gusti
'anda'
baliau
-- kagusti
'bukan sengaja memanggil anda'
kabaliau
'beliau' 'bukan sengaj a memanggil beliau'
niku
'engkau'
- kaniku
"bukan sengaja memanggil engkau'
2) sanggup menyebut/mengatakan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuti 'kamu' --; kakuti 'sanggup mengatakan
kamu'
sikam 'kami' kasikam 'sanggup mengatakan
kami'
kita 'kit a'
-- kakita 'sanggup mengatakan
kita'
143

5. 7.2 Akhiran
5.7.2.1 Akhiran -i
a) Kata Kerja + -i
Kata Kerja + -i ___.. kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) melakukan apa yang dinyatakan oleh kata dasar dengan berulang-ulang

Contoh:
tanom 'tanam'
- tanom i 'berulang-ulang

akuk

tabuk
'ambil'

'pukul'
-- akuti

tabuki
menan am'
'berulang-ulang
mengambil'
'berulang-ulang
mukul'

2) menyuruh melakukan pekerjaan apa yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh :
angkat 'angkat'
- angkati 'menyuruh meng-
angkat'
kanik

suah
'makan'

'bakar'
- kaniki

suahi
' menyuruh memakan'

' menyuruh membakar'


3) menyatakan intensitas
Contoh :
kapak 'kapak' kapaki 'kapaki'
basuh 'cuci' basuhi 'cucii'
guring 'goreng'
-
4) melakukan pekerjaan sampai selesai
guringi 'gorengi'

Contoh :
pasang 'pasang'
-- pasangi 'memasang sampai

toktok

to bas
'potong'

'tebas'
-- toktoki

to basi
selesai'
' memo tong sampai
selesai'
' menebas sampai
selesai'
144

b) Kata Benda + -i
Kata Benda + - i - kata keija aktif transitif, yang berarti :
I) memasang apa yang disebutkata dasar

-
Contoh:
bubu 'bubu' bubui 'memasang bubu'
pinja
puluk
'jerat'
'pulut'
-
2) memberi apa yang disebut kata dasar
jerati
puluki
'memasang jerat'
'memasang pulut'

Contoh:
batu 'batu' batui 'memberi batu'
honi 'pasir' - - . honii 'memberi pasir'
gula 'gula' - gulai 'memberi gula'
3) mengukur dengan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kopas 'depa'
- kopasi 'mengukur dengan
depa'
mitir 'meter'
- mitiri 'mengukur dengan
meter'

rokang 'jengkal' - rokangi 'mengukur dengan


jengkal'
4) memasukkan ke dalam apa yang disebut kata dasar
Contoh :
karung 'karung'
- karungi 'memasukkan ke
dalam karung'
kutak

kucikan
'kotak'

'kantong'
-
____,
kutaki

kucikani
'memasukkan ke
dalam otak'
'memasukkan ke
dalam kantong'
5) membuat apa yang disebut kata dasar
Contoh :
samba/ 'sambal' sam bali 'mem!:mat samba!'
gu/ai 'gulai' - gulaii 'membuat gulai'
pindang 'pin dang' - pindangi 'membuat pindang'
145

6) membuang apa yang disebut kata dasar


Contoh :
jukuk 'rumput' 'membuang rumput'

--
bawak 'kulit' 'membuang kulit'
ha/otok 'Judah' 'membuang Judah'

7) menyuruh memakai apa yang disebut kata dasar


Contoh:
baju 'baju' ----1- bajui 'menyuruh memakai
baru'
ca/ana 'ceJana' calanai 'menyuruh memakai
ceJana'
kapiah 'topi' ~ kapiahi 'menyuruh memakai
to pi'

8) meJakukan pekerjaan dengan alat yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh:
pahat 'pahat' _____..,. pahati 'pahati'
cangkul 'cangkuJ ' - cangkuli 'cangkuli'
garubak 'gerobak' - garubaki 'gerobaki'

c) Kata Keadaan + -i
Kata keadaan + - i -kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
holau 'bagus' holaui 'membuat jadi bagus'
bun tor 'bun dar' - buntori 'membuat jadi bun dar'
langgar 'tinggi' - langgari 'membuat jadi tinggi'

2) membuat jadi Jebih apa yang disebut kata dasar


Contoh:
handak 'putih' - handaki 'membuat jadi Jebih
putih'
rajin 'rajin' rajini 'membuat jadi lebih
raj in'
146

balak 'besar' - balagi 'membuat jadi lebih


hesar'

3) menyuruh menjadikan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
tajom 'tajam'
- tajomi 'menyuruh menjadikan
tajam'
borsih 'bersih'
-borsihi 'menyuruh menjadikan
bersih'
ronik 'kecil' ~ roniki 'menyuruh menjadikan
kecil'

4) menyuruh menjadikan lebih yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh:
halomi

roklom
'hi tam'

'dalam'
-- halomi

roklomi
'menyuruh menjadikan
lebih hitam'
'menyuruh menjadikan
lebih dalam'
balak 'besar' ----+ balagi 'menyuruh menjadikan
lebih besar'
d) Kata Bilangan + -i
Kata bilangan + -i ---+ kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
rua 'dua' ~ ruai 'menjadikan dua'
tolu 'tiga' ___,. tolui 'menjadikan tiga'
pak 'empat' - paki 'menjadikan empat'
2) menyuruh menjadikan/menambah apa yang disebut kata dasar
Contoh :
nom

pitu
'enam'

'tujuh'
-~
nomi

pitui
'menyuruh menjadi-
kan enam'
'menyuruh menjadi-
kan tujuh'
lima 'lima' ____, limai 'menyuruh menjadi-
kan lima'
147

e) Kata Ganti + -i
Kata ganti + - i - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I) menyebut/mengatakan apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
nyak 'saya' - nyaki 'mengatakan saya selalu'
niku 'engkau' - nikui 'mengatakan engkau selalu'
tian 'mereka' - tiani 'mengatakan mereka selalu'
2) menyapa/memanggil semua apa yang disebut kata dasar
Contoh :

--
baliau 'beliau baliaui 'menyapa beliau semua'
gusti
kuti
'anda'
'kamu'
- gustii
kutii
'menyapa anda semua'
'menyapa karnu semua'

5.7 .2.2 Akhiran - ko


a) Kata Kerja + - ko
Kata kerja + -ko -kata kerja aktif transitif, yang berarti :

I) menyuruh melakukan apa yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh :
akuk 'arnbil'
angkat 'angkat'
pasang 'pasang'
-- akukko
angkatko
pasangko
'arnbilkan'
'angkatkan ·
'pasangkan'

2) minta tolong kepada orang lain untuk melakukan apa yang disebut kata
dasar
Contoh :
boli
jual
tan om
'beli'
'jual'
' tan am' - boliko
jua/ko
tanomko
'tolong belikan'
'tolong jualkan'
'tolong tanarnkan'
a) Kata kerja + -ko - kata kerja pasif, yang berarti dilakukan/dikeljakan
oleh pelengkap pelaku .
Contoh:
akuk 'ambil' ~ akukko 'cliarnbilkan'
148

bukak 'buka' - bukakko 'dibukakan'


kuruk 'masuk' - kurukko 'dimasukkan'

b) Kata Benda + -ko


Kata benda + - ko - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I) pakaikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
baju 'baju' - bajuko 'pakaikan baju'
kapiah 'topi' - kapiahko 'pakaian topi'
sepatu 'sepatu' - sapatuko 'pakaikan sepatu'
2) pasangkan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
-
kuta
!Ultok
saisai
'pagar'
'a tap'
'dinding' -
-
3) Buatkan apa yang disebut kata dasar
kutako
hatokko
saisaiko
'pasangkan pagar'
'pasangkan atap'
'pasangkan dinding'

Contoh:
hum a 'ladang' - humako 'buatkan ladang'
sabah 'sawah' ---+sabahko 'buatkan sawah'
kobun 'kebun' . - kobunko 'buatkan kebun'
4) arahkan/tujuan ke apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kanan 'kanan' kananko 'arahkan ke kanan'
---
----+-
kiri 'kiri' kiriko 'arahkan ke kiri'
unggak 'atas' ~ unggakko 'arahkan ke atas'
5) gunakan apa yang disebut kata dasar

Contoh:
pahat
gargaji
'pahat'
-- pahatko
gargajiko
'gunakan pahat'

-
'gergaji' 'gunakan gergaji'
sugu 'ketam' suguko 'gunakan ketam'

Kata benda + -ko - kata kerja pasif, yang berarti dilakukan/dikerjakan


oleh pelengkap pelaku apa yang dinyatakan oleh kata dasar.
149

Contoh:
gunting 'gunting' ~ guntingko 'digun tingkan'
paku 'pal<U' ~ pakuko 'dipakukan'
tali 'tali' - taliko 'ditalikan'

c) Kata Keadaan + -ko


Kata keadaan + -ko - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) jadikan/buatkan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
holau 'bagus' - holauko 'j adikan bagus'
ronik 'kecil' ronikko 'jadikan kecil'
bingkong 'bengkok' - bingkongko 'jadikan bengkok'
2) rninta tolongjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kodol 'tebal' kodolko 'tolong jadikan tebal'
balak 'besar' - - ba/akko 'tolong jadikan besar'
borak 'Iebar' ___.,. borakko ' tolong jadikan Iebar'
d) Kata Bilangan + -ko
Kata bi/angan + -ko ---+kata kerja aktif transitif, yang berarti :
l) jadikan/buat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
tolu 'tiga' - toluko 'jadikan tiga'
lima 'lima' ----+ limako 'jadikan lima'
nom 'enam' - nomko 'jadikan enam'

2) tolong cukupkan apa yang disebut kata dasar

Contoh :
saratus - saratusko
'seratus' 'to1ong cukupkan seratus'
sabolas ~ sabolasko
'sebelas' 'tolong cukupkan sebelas'
puluh - puluhko
'sepuluh' 'tolong cukupkan sepuluh'
150

3) bagi/masing-masing menjadi apa yang disebut kata dasar


Contoh:
salawi - salawiko
'dua puluh lima 'bagi menjadi dua puluh lima'
ruabo/as ~ rua bolasko
'dua belas' 'bagi menjadi dua belas'
sawi ~ sawiko
'lima puluh' 'bagi menjadi lima puluh' .

e) Kata Ganti + - ko
Kata ganti + -ko ~ kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) menyebutkan/mengatakan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
g'.lSti
niku
tian
'anda'
'engkau'
'mereka~
-- gustiko
nikuko
tianko
'menyebutkan anda'
'menyebutkan engkau'
'menyebutkan mereka'

2) menyuruh menyebutkan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
baliau ~ baliauko
'beliau' ' menyuruh menyebutkan beliau'
gusti - gustiko
'anda' 'menyuruh menyebutkan anda'
kuti kutiko
'kamu' 'menyuruh menyebutkan kamu'

5.7.2 .3 Akhiran - an
a) Kata Kerja + - an
Kata kerja + -an ~ kata kerja pasif, yang berarti : dapat di- ap.
yang disebu t kata dasar.

Contoh:
kanik 'makan' ~ kanikan 'dapat dimakan'
toktok 'potong' ~ toktokan ' dapat dipotong'
bali 'bell' ~ bolian 'dapat dibeli'
151

b) Kata Benda + - an
Kata Benda + - an - kata ke rja pasif, yang berarti :
1) dapat dipasang apa yang disebut kata dasar

Contoh :
hatok 'a tap'
- hatokan 'dapat dipasang atap'

--
kuta 'pagar' kutaan 'dapat dipasang pagar'
saisai 'dinding' saisaian 'dapat dipasang din-
ding'
2) dibawa dengan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
mubil
garubak
'mobil'
'gerobak'
-- mubilan
garubagan
'dibawa dengan mobil'
' dibawa dengan

rakik 'rakit'
- rakitan
gerobak'
'dibawa dengan rakit'
3) dapat dibawa ke /dapat diarahkan ke apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kiri 'kiri' - kirian ' dapat dibawa ke kiri'
kanan 'kanan' -- kananan 'dapat dibawa ke
kanan'
bah 'bawah' - bahan 'dapat dibawa ke
4) dapat di- apa yang disebut kata dasar bawah'

Contoh :
jukuk
gunting
'rumput'
'gunting'
-
--
juku tan
guntingan
' dapat dirumput'
'dapat digunting'
kabing 'umbut'
c) Kata Keadaan +-an
- kabingan ' dapat diumbut'

Kata keadaan + - an kata kerja pasif, yang berarti dapat di-


apa yang disebut kata dasar.
Contoh :
holau 'bagus' - holauan ' dapat dibaguskan'
ronik 'kecil' - ronikan ' dapat dikecilkan'
balak 'besar' - balagan 'dapat dibesarkan'
152

d) Kata Bilangan + -an


Kata bilangan + -an - kat'a kerja pasir, yang berarti :
I) dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
rua 'dua' - ruaan 'dapat dijadikan dua'
tolu 'tiga' - - toluan 'dapat dijadikan tiga'
pak 'empat' - pakan ' dapat dijadikan empat'
2) masing-masing mengadakan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
lima
'lima'
- limaan
'masing-masing mengadakan lima'
tofu
- toluan
'tiga'
pitu
'tujuh' -- 'masing-masing mengadakan tiga'
pituan
'masing-masing mengadakan tujuh'

5.7.2.4 Akhiran - ga
a) Kata Kerja + -ga
Kata kerja + -ga ____,. kata keija aktif intransitif; yang berarti selalu/
terus-menerus melakukan apa yang disebu t kata dasar.

--
Contoh:
ttirui 'tidur' turuiga 'terus-menerus tidur'
gawi 'kerja gawiga 'terus-menerus bekerja'
mandi 'mandi' ---7 mandiga 'terus-menerus mandi'

Kata kerja + -ga - kata kerja aktif transitif, yang berarti selalu/
terus-menerus mengerjakan apa yang disebut kata dasar :

Contoh:
mongan 'makan' - monganga 'terus-menerus makan'
inurn 'minum' --+ inumga 'terus-menerus minum '
togor 'tegur' --+ togorga 'terus-menerus menegur'
b) Kata Benda + -ga
Kata benda + -ga ~ kata kerja aktif intransitif, yang berarti me-
153

nyatakan terus-menerus melakukan pekerjaan.


Contoh:
cawa 'k ata' - cawaga 'terus-menerus berkata'
karito 'sepeda' - karitoga 'terus-menerus bersepeda'
motor 'motor' ~ motorga 'terus-menerus bermotor'
Kata benda + -ga _.... kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I) terus-menerus melakukan pekerjaan
Contoh :
udut 'rokok' ~ udutga ' terus-menerus merokok'
jukuk 'rumput' - jukukga ' terus-menerus merumput'
sua/ 'sisir' - sua/ga ' terus-menerus menyisir'
2) terlalu banyak membuat/terus-menerus membuat apa yang disebut kata
dasar
Contoh :
sabah ~ sabahga
'sawah'
huma
'ladang'
-- 'terus-menerus membuat sawah'
humaga
'terus-menerus membuat kebun'
kobun
'kebun'
- kongunga
' terus-menerus membuat kebun'
Kata benda + - ga - kata kerj a pasif, yang berarti terla.lu banya.k
di- apa yang disebut kata da.sa.r.
Contoh:
gunting guntingga
'guntin g' 'terla.lu banya.k digunting'
pahat pahatga
'paha t' 'terlalu banya.k dipahat'
sugu suguga
'keta.m' 'terlalu banya.k diketam'

5.7 .3 Kombinasi Awalan dan Akhiran


5 .7 .3. 1 Kombinasi Awalan N - dan Akhiran - i
a) N - + Kata Kerja + - i
N - + kata kerja + - i ~ kata kerja aktif transitif, yang berarti :
154

I) melakukan pekerjaan berulang-ulang/terus-menerus


Contoh:
atot 'angkut' - ngatoti 'mengangkuti'
angkat 'angkat' ----+ ngangkati 'mengangkati'
tunggang 'pikul' - nunggang 'memikul'
2) menyatakan objek pekerjaan itu banyak
Contoh:
toktok 'potong' noktoki ' memotongi'
tinjuk 'tangkap ' ninjuki 'menangkapi'
usung 'bawa' - ngusungi 'membawai'
3) mengandung arti intensitas/menegaskan
Contoh :
tunggu ' tunggu' ~ nunggui 'menunggui'
kanik 'makan' - nganiki 'memakani'
liak 'lihat' ~ ngaliaki 'melihati'

b) N - + Kata Benda + -i
N - + kata benda + --- kata kerja aktif transitif, yang berarti :

I) memasangi/memberi apa yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh :
hatok 'atap' - ngahatoki 'memasangi atap'
sinto 'sinto' ~ nyintoi 'memasang sin to'
saisai 'dinding' ~nyaisai ' memasang dinding'

2) membuangi apa yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh :
jukuk ' rumput' ~ nganjukuk 'membuangi rumput'
bawak 'kulit' --- ngambawaki 'membuangi kulit'
bulu 'b ulu' ~ ngambului 'membuangi bulu '

3) memakaikan apa yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh:
baju 'baju' ngambajui ' memakaikan .baju'
calana 'ce lana' nyalanai 'memakaikan celana'
155

kau.s 'kaus'
- ngausi
4) memasukkan ke dalam apa yang dinyatakan oleh kata dasar
'memakaikan kaus'

Contoh:
kaling ---t ngalingi
' kaleng 'memasukkan ke dalam kaleng
kutak ___.. ngutaki
'kotak' 'memasukkan ke dalam kotak'
kantung ~ ngantungi
'kan tong' 'memasukkan ke dalam kantong'
5) mengukur dengan apa yang dise but kata dasar
Contoh :
kopas 'depa' ~ ngopasi ' mengukur dengan depa'
mitir 'meter'- ngamitiri ' mengukur de~gan meter' ·
ista 'hasta' ----? ngistai 'menguku r dengan hasta'
6) memberi apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
sia 'garam' ---- nyiai 'memberi garam '
cabi 'cabi' - - - ? nyabii :memberi cabi'
miny ak 'minyak' _____. minyaki 'memberi minyak'
7) membuat jadi apa yang disebut kata dasar

Contoh :
samba/ 'samba!'
--- nyamba/i 'membuat jadi sambal'
gulai
pindang
'gulai'
'pindang'
- nganggulaii
mindangi

8) memanggil/ menyapai apa yang dise but kata dasar


'membuat jadi gulai'
'membuat jadi pin dang'

Contoh :
adik 'adik ' ~ ngadiki ' memanggil adik semua'
barop 'bibi ' ~ ngambaropi ' memanggil bibi
semua'
akas 'kakek ' - ngakasi ' memanggil kakek se-
mua'
156

c) N- + Kata Keadaan + -i
N - + kata keadaan + -i - kata kerja aktif transitif, yang berarti :

I) menjadikan lebih apa yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh :
~nggar ngalanggari
'tinggi'
holau
-- 'menjadikan lebih tinggi'
ngaholaui
'bagus'
ronik'
'kecil' - 'menjadi lebih bagus'
ngaroniki
'menjadikan lebih kecil
2) membuat jadi/menjadikan semuanya apa yang disebut kata dasar
Contoh:
balak - ngambalaki
'besar
tijang
- 'menjadikan besar semua'
nijangi
'panjang'
halom
'hi tam' - ' menjadikan panjang semua'
ngahalomi
' menjadikan hitam semua'
3) berulang-ulang menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
handak ngahandaki
'putih' 'berulang-ulang menjadikan putih '
bun tor
-- ngambuntori
'bun dar'
buntak
'pendek' - 'berulang-ulang menjadi bundar'
ngambuntaki
'berulang-ulang menjadikan pendek '

d) N - + Kata Bilanf(an + - i
N - + Kata bilangan + - i -----j?> kata kerja akti f transitif, yang berarti :
I) menjadikan/membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
to fu 'tiga' - nganolui 'menjadikan tiga'
pak 'empat ' - ngapaki ' menjadikan empat'
lima 'lima' ~ ngalimai ' menjadikan lima'
157

2) menambahjadi apa yang disebut kata dasar


Contoh :
nom 'enam ' ___,. nganomi 'menambah jadi enam'
pitu 'tujuh ' - mitui ' menambah jadi tujuh'
walu 'de Iapan' ----!> ngawalui 'menambah jadi delapan'

e) N - + Kata Ganti + - i
N - + kata ganti + - i ___,. kata kerja ak ti f transitif, yang berarti :
1) memanggil/ menyapa semua apa yang disebut kata dasar
Contoh:
baliau
'beliau '
gusti
- ngambaliaui
'menyapa semua beliau'
nganggustii
'anda' 'menyapa semua anda'
2) menyebut-nyebut apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh:
kuti 'kami' ~ ngutii 'menyebut-nyebut kamu'
tian 'mereka' ~ niani 'menyebut-nyebut mereka'
sikam 'kami' ------'; nyikami' menyebut-nyebut kami'

5.7 .3 .2 K ombinasi A walan N - dan A khiran - ko


a) N- + Kata Kerja + - ko
N - + kata kerja + - ko - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) melakukan pekerjaan untuk kepentingan orang lain
Contoh :

baca 'baca' ngambacako 'membacakan'


guai 'buat' - ngangguaiko 'membuatkan'
su/am ___,_ nyalamko ' menyulamkan'
2) membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
hojong ' duduk' - ngahojongko 'membuat jadi
duduk'
158

miah 'bangun' - ngamiahko 'membua t jadi ban gun'


hiwang 'tangis' --.....;. ngahiwangko 'membuat jadi
menangis

3} melakukan pekerjaan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
tan om 'tanam ' ~ nanomko 'menanamkan'
pagas 'tikam ' --r magasko 'menikamkan'
toktok 'potong' ------. noktokko 'memotongkan'
b) N - + Kata Benda + - ko
N - + kata benda + - ko - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I) memasangkan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
hatok 'atap· ~ ngahatokko ' memasangkan atap'
kuta 'pagar' ----r ngangutako 'memasangkan pagar'
sin to 'sin to' ~ nyintoko 'memasang sin to'
2) memakaikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
baju 'baju'
---- ngambajuko 'memakaikan baju'

--
kapiah 'to pi' ngapiahko ' memakaikan topi '
kaus 'kaus' ngausko 'memasang kaus'
3) membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh:
gulai 'gulai' ----? nganggulaiko 'membuat jadi
gulai'
samba! 'samba!" nyambalko 'membuat jadi
samba!'
pindang 'pin dang ~ mindangko 'm embuat jadi
pindang'
4) menganggap sebagai/menjadikan apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
adik 'adik' ---+ ngadikko 'menganggap sebagai

akas 'kakak'
- ngakasko
adik'
'menganggap sebagai
kakek
159

mama ' paman ' - ngamamako 'menganggap sebagai


pam an'
5) mengarahkan/mengangkat ke apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kiri 'ki ri' ------~" ngiriko 'mengarah.kan ke kiri'
kanan 'kanan' - - ngananko 'mengarah.kan ke kanan'
tongah ' tengah ' ~ nongahko 'mengarahkan ke tengah'

6) melakukan pekerjaan dengan alat yang dinyatakan oleh kata dasar


Contoh:
pahat
'pahat'
sugu
-- mahatk o
'melakukan pekerjaan dengan pahat'
nyuguko
'ke tam'
gunting
'gunting' --- ' melakukan pekerj aan dengan ketam'
ngangguntingko
'melakukan pekerjaan dengan gunting

7) membuatkan orang lain apa yang disebut kata dasar


Contoh:
huma ngahumako
'ladang' 'membuatkan orang lain ladang'
sabah nyabahko
'sawah' 'membuatkan orang lain sawah'
kobun ngobunko
'kebun ' 'membuatkan orang lain kebun'

c) N- + Kata Keadaan + - ko
N- + kata keadaan + - k o - kata kerja aktif transitif, yang berar-
ti :

1) membuat jadi apa yang disebut kata dasar

Contoh :
holau ' bagus' - ngaholauko 'menjadikan bagus'
halom 'hitam' - ngahalomko 'menjadikan hitam'
handak 'putih' - ngahandakko 'menjadikan putih'
160

2) menyebabkan menjadi apa yang disebut kata dasar


Contoh :
sabar ny abarko
'sabar' 'menyebabkan menjadi sabar'
bongis'
'bengis '
- menyebabkan m enjadi bengis '
'menyebabkan menjadi bengis'
ngangganasko
ganas
'ganas' 'menyebabkan menjadi ganas'

d) N - + Kata Bilangan + - ko
N - +kata bilangan + - ko - kata kerja ak tif transitif, yang berarti :

1) menjadikan/membagi apa yang disebut kata dasar


Contoh :
pitu - mituko
' tujuh' 'menyebabkan jadi tujuh '
wa/u _____,. ngawaluko
' delap an' 'menyebabkan jadi delapan'
suai ~ ny uaiko
'sembilan' 'menyebabkan jadi sembilan'

e) N - + Kata Ganti + - ko
N - + kata ganti + - ko - kata kerja aktif transitif, yang berarti :

1) memanggil/menyapa apa yang disebut kata dasar


Contoh :
gusti 'anda' - ngangustiko 'mengandakan'
baliau 'beliau' - ngambaliauko 'membeliaukan'
tian 'mereka' - nianko 'memanggil mere-
ka'

2) mengatakan apa yang disebut kata dasar


Contoh :
sikam 'kami - nyikamko 'mengatakan kami'
niku 'engkau' - - + nganikuko 'mengataka engkau'
kuti 'kamu' - ngutiko 'mengatakan kamu'
161

3) menganggap se bagai apa yang disebut kata dasar


Contoh :
gusti
'anda '
baliau
-- nganggustiko
'menganggap sebagai anda'
ngambaliauko
'beliau ' 'menganggap sebagai beliau'
tian
'merek a' - hianko
'menganggap sebagai mereka

5. 7.3 .3 Kombinasi A walan ti- dan Akhiran - I


a) Ti- + Kata Kerja + -i
Ti- + Kata Kerja + - i ---kata kerja pasi f, yang berarti :
I) dilakukan/dikerjakan berulang-ulang
Contoh :
toktok titoktoki
' potong 'berulang-ulang dipotong·
taktak titaktaki
'rumput' 'berulang-ulang dirumput'
inurn - tiinumi
'minum ' 'berulang-ulang diminumkan'
2) menyatakan yang dikenai pekerjaan itu banyak
Contoh:

sam bung 'sambung - tisambungi ' disambungi '


bolah 'belah' ____,. tibolahi 'dibelahi '
polok 'potong' - tipoloki 'dipotongi'
3) mengandung arti in tensitas/menegaskan
Contoh :
kanik 'makan' -- tikaniki 'dimakani'
akuk 'ambil' --? tiaku ti 'diambili'
umban 'buang' ____,. tiumbani 'dibuangi'
4) menyuruh supaya di- apa yang disebut kata dasar

-
Contoh :
jamot tijamoti
162

'simpan' 'menyuruh supaya disimpan'


pasang - tipasangi
'pasang' 'menyuruh supaya dipasang'
bukak - tibukati
'buka' 'menyuruh supaya dibuka'

b) Ti'- + Kata Benda + -i


Ti- + kata benda + -i - kata kerja pasif, yang berarti :
I) dipasangi apa yang disebu t kat a dasar
Contoh:
ijan 'tangga' - tiijani 'dipasangi tangga'

kuta 'pagar' - tikutai 'dipasangi pagar'

hatok 'atap' - tihatoki 'dipasangi atap'

2) dibuangi apa yang disebut kata dasar


Contoh :
jukuk 'rumput' - tijukuti 'dibuangi rumputnya'
bulu 'bulu' - tibului 'dibuangi bulunya'
bawak 'kulit' - tibawaki 'dibuangi kulit'

3) dipakaikan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
baju 'baju' tibajui 'dipakaikan bajunya'
calana
kaus
'celana'
'kaus'
- ticalanai
tikausi

4) dimasukkan ke dalam apa yang disebut kata dasar


'dipakaikan celananya'
'dipakaikan kausnya'

Contoh:
kaling tikalingi
'kaleng' 'dimasukkan ke dalam kaleng'
karung _______., tikarungi
'karung' 'dimasukkan ke dalam karung'
kutak - tikutagi
'kotak ' 'dimasukkan ke dalam kotak'
163

5) diukur dengan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
kopas
rokang
ista
' depa'
'jengkal'
'hasta'
-- tikopasai
tirokangi
'diukur dengan depa'
'diukur dengan jengkal'
tiistai ' diukur dengan hastas'

6) diberi apa yang disebut kata dasar


Contoh:
sia 'garam' ~ tisiai 'diberi garam'
gula 'gula' ~ tigulai ' diberi gula'
cabi 'cabi' ____.. ticabii 'diberi cabi'
7) dibuat/dijadikan apa yang disebut kata dasar

-
Contoh :
samba/ 'samba! ' tisambali 'dijadikan samba! '
gulai ' gula' tigulaii ' dijadikan gulai'
huma 'ladang' tihumai ' dijadikan Jadang'
8) dipanggil/disapai sebagai apa yang disebut kata dasar
Contoh :
akas
barop
adik
'kakek'
'bibi'
'adik'
c) Ti- + Kata Keadaan + - i
--
~ tiakasi
tibaropi
tiadiki
'dipanggil sebagai kakek'
'dipanggil sebagai bibi'
' dipanggil sebagai adik'

Ti- + kata keadaan + - i ~ kata kerj a pasif, yang berarti :


I) dijadikan Jebih apa yang disebut kata dasar
Contoh :
langgar 'tinggi - - tilanggari 'dijadikan Jebih tinggi'
robah 'rendah' -------? tirobahi 'dijadikan Jebih rendah'
ronik 'kecil' - - tironiki 'dijadikan lebih kecil'
2) dijadikan /dibuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
handak 'putih' - tihandaki 'dijadikan putih '
halom 'hitam' ______,.. tihalomi 'dijadikan hi tam '
hujau 'hijau ' __,:,. tihujaui ' dijadikan hijau '
164

3) berulang-ulang dijadikan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
jolas 'jelas' ~ tijolasi 'berulang-ulang di-

kodol

balak
'tebal'

'besar'
-- tikodoli

tibalagi
jelaskan'
'berulang-ulang di-
tebalkan'
'berulang-ulang di-
besarkan'

4) disuruh menjadikan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
bun tor 'bundar'- tibuntori 'disuruh membundar-
kan'
holau 'bagus' - - tiholaui 'disuruh membagus-
kan'
tijang 'panjang'- titijangi 'disuruh memanjang-
kan'

d) Ti- + Kata Bilangan + - i


Ti- + kata bilangan + - i ~ kata kerja pasif, yang berarti :

1) dijadikan/dibuat jadi apa yang disebut kata dasar


Contoh:
rua 'dua' - tiruai 'dijadikan dua'
tofu 'tiga' ~ titolui 'dijadikan tiga'
pak 'empat' ----;. tipaki 'dijadikan empat'
2) ditambah supaya menjadi apa yang disebut kata dasar
Contoh:
lima tilirnai
'lima' 'ditambah supaya menjadi lima'
nom tinorni
'enam' 'ditambah supaya menjadi enam'
pitu
'tujuh'
- tipitui
'ditambah supaya menjadi tujuh'
165

3) disuruh menjadikan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
walu 'delapan' ~ tiwalui 'disuruh menj adikan
delapan'
suai 'sembilan'
- tisuai 'disuruh menjadikan
sembilan'
pu/uh 'sepuluh ~ tipu/uhi ' disuruh menjadikan
sepuluh'
4) bukan sengaja dijadikan apa yang disebu t kata dasar
Contoh :
tolu 'tiga'
- titolui 'bukan sengaj a dijadikan

pak

nom
'empat'

'enam '
-- tipaki

tinomi
tiga'
'bukan sengaja dijadikan
em pat'
' bukan sengaja dij adikan
en am'
e) Ti- + Kata Gan ti + - i
Ti- + kata ganti + - i ~ kata kerja pasif, yang berarti :
1) dis apa/dipanggil apa yang disebu t kata dasar
Contoh :
ba/iau 'be liau' - tibaliaui 'dipanggil beliau'
gusti 'an da' - tigu stii 'dipanggil anda'
niku 'engkau' - tinikui 'dipanggil engkau'

2) disebut-sebut /dikatakan apa yang dinyatakan oleh kata dasar

-
Contoh :
kuti 'kan1u' tikutii 'disebut-sebut kamu'
tian ' me reka' ~ titiani 'disebut-sebut mereka'
sikam 'kami ' ______,. tisikami 'disebut-sebut kami'
3) disuruh menyebut/mengatakan apa yang discbut kata dasar
Co ntoh :
niku tinikui

-
'engkau ' 'd isu ruh menyebutkan engkau '
tian titiani
I66

'mereka' 'disuruh menyebutkan mereka'


baliau tibaliaui
'beliau' 'disuruh menyebutkan beliau'
5.7.3.4 Awalan ti-danAkhiran -ko
a) Ti- + Kata Kerja + -ko
Ti- + kata kerja + -ko - kata kerja pasif, yang berarti :
I) dilakukan/ dikerjakan oleh orang lain
Contoh:
akuk 'arnbil' - tiakukko 'diambilkan'
toktok 'potong'- titoktokko 'dipotongkan'
gawi 'kerja' ~ tigawiko 'dikerjakan'
2) dikerjakan/dilakukan untuk kepentingan orang lain
Contoh:
togak 'tegak' ~ titogakko 'ditegakkan'
guai 'buat' ~ tiguaiko 'dibuatkan'
boli 'bell ~ tiboliko 'dibelikan'
3) menyatakan perintah/menyuruh orang lain mengerjakan pekerjaan
Contoh:
angkat 'angkat' tiangkatko 'diangkatkan'
turui 'tidur' tituruiko 'ditidurkan'
hojong 'duduk' tihojongko 'didukkan'
b) Ti- +Kata Benda+ -ko
Ti- + kata benda + -ko ~ kata kerja pasif, yang berarti :
I) dijadikan/dibuatjadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
hatok 'atap' - tihatokko 'dijadikan atap'
saisai 'dinding' - tisaisaiko 'dijadikan dinding'
kawil 'kail, ----" tikawilko 'dijadikan kail'
2) dinaikkan ke -/diangkut dengan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
mubil
'mobil'
gerubak
- timubi/ko
'dinaikkan ke mobil '
tigurabakko
167

'gerobak' 'dinaikkan ke gerobak'


bica tibicako
'beca' 'dinaikkan ke beca'
3) diarahkan/dibawa ke apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kanan 'kanan' ~ tikananko 'dibawa ke kanan'
kiri 'kiri ' - tikiriko 'dibawa ke kiri'
unggak . 'atas' ~ tiungggakko 'dibawa ke atas'
4) dipanggil/disapa sebagai apa yang disebut kata dasar
Contoh:
akas
'kakek'
indok
- tiakasko
'dipanggil sebagai kakek'
tiindokko
'ibu '
adik
'adik'
-
c) Ti- + Kata Keadaan + - ko ·
'dipanggil sebagai ibu'
tiadikko
'dipanggil sebagai adik'

Ti- + kata keadaan + -ko ~ kata kerja pasif, yang berarti :


1) dijadikan/dibuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
langgar 'tinggi' - tilanggarko 'dijadikan tinggi'
.robah 'rendah'- tirobahko 'dijadikan rendah'
ronik 'kecil' tironikko 'dij adikan kecil'
2) disuruh menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
holau tiholauko
'bagus' 'disu ruh menjadikan bagus
balak tibalakko
'besar' 'disuruh menjadikan besar'
roklom tiroklomko
'dalam ' ' disuruh menjadikan dalam'
d) Ti- + Kata Bilangan + - ko
Ti- + kata bilangan + -ko ~ kata kerja pasif, yang berarti :
1) dibuat jadi/dijadikan apa yang disebut kata dasar
168

-
Contoh :
lima tilimako
"lima' 'disuruh menjadikan lima'
nom tinomko
'en am' 'disuruh menjadikan enam'
suai
'sembilan'
- tisuaiko
'disuruh menjadikan sembilan'

rna 'dua' tiruako 'dijadikan dua'


tofu 'tiga' ~ titoluko 'dijadikan tiga'
pak 'empat'- tipakko 'dijadikan empat'
2) disuruh menjadikan apa yang disebut kada dasar
Contoh :
lima
'lima'
- tilimako
'disuruh menjadikan lima'
tinomko
nom ~

'en am' 'disuruh menjadikan enam'


suai
'sembilan' - tisuaiko
'disuruh menjadikan sembilan'
3) dibagl menjadi apa yang disebut kata dasar
Contoh:

-
walu 'delapan' ~ tiwaluko 'dibagi menjadi delapan'
suai 'sembilan' tisuaiko 'dibagi menjadi sembilan'
puluh 'sepuluh' -----? tipuluhko 'dibagi menjadi se-
puluh'
e) Ti- + Kata Ganti + - ko
Ti- + kata ganti + -ko ~ kata kerja pasif, yang berarti :
1) dipanggil/disapa dengan apa yang disebut kata dasar :
Contoh :
baliau 'beliau'. tibaliauko 'disapa dengan
beliau'
gusti 'anda'
- tigustiko 'disapa dengan

niku 'engkau'
- tinikuko
anda'
'disapa dengan
engkau'
169

2) disuruh mengatakan/menyebutkan apa yang disebut kata dasar


Contoh :
tian titianko
'disuruh menyebutkan mereka'

-
'mereka'
sikam tisikamko
'kami'
kuti
'kamu ' - 'disuruh menyebutkan kami'
tikutiko
'disuruh menyebutkan kamu'

5.7.3 .5 Awalanku-danAkhiran - i
a) Ku - + Kata Kerja + - i
Ku - + kata k erja + -i ~ kata ketja pasif, yang berarti :
I) dikerjakan/dilakukan berulang-ulang oleh persona
Contoh :
tinjuk 'tangkap' _____,. kutinjuki 'kutangkapi'
bo/ah 'belah' kubolahi 'kubelahi'
takat 'panjat' ~ kutakati 'kupanjati'
2) menyatakan dike rjakan semua oleh persona
Contoh:
.so/ik 'lihat' - kusoliki 'kulihati'
toktok 'potong' ~ kutoktoki 'kupotongi'
sambolih 'sembelih' kusambolihi 'kusembelihi'
3) dikerjakan/dilakukan sampai selesai oleh persona
Contoh:
tandok 'tempe!' kutandoki 'kutempeli'
karuk 'karuk' ---+ kukaruki 'kuikati'
siram 'sir am' kusirami 'kusirami'
4) menyatakan intensitas
Contoh:
kotong 'pegang' -----+ kukotongi 'kupegangi'
kanik 'makan' kukaniki 'kumakani'
ilik 'pijak' --+ kuiliki 'kupijaki'
170

b) Ku- + Kata Benda+ -i


Ku - + kata benda + -i ~ kata keija pasif, yang berarti:
1) kupasangi apa yang dise but kata dasar
Contoh:
bubu 'bubu' ____, kububui 'kupasangi buku'
pinja 'jerat' _....,. kupinjai 'kupasangi jerat'
puluk 'pulut' ~ kupuluki 'kupasangi pulut'
2) kuberi apa yang disebut kata dasar
. Contoh :
batu 'batu' kubatui 'kuberi batu'
gula 'gula' - kugulai 'kuberi gula'
sia 'garam' ---4- kusiai 'kuberi garam'
3) kuukur dengan apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
kopas 'depa' ______.,. 'kuukur dengan depa'
mi(ir 'miter' ----.... 'kuukur dengan
miter'
rokang 'jengkal'
- 'kuukur dengan
jengkal'
4) kemasukan ke dalam apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh:
karung kukarungi
'karung 'kemasukkan ke dalam karung'
kutak kukutaki
'kotak' 'kemasukkan ke dalam kotak'
galas
'gelas'
- kugolasi
'kumasukkan ke dalam gelas'

5) kubuat semua apa yang disebut kata dasar


Contoh :
samba! kusambali
'samba] ' 'kubuat semua samba!'
pin dang kupindangi
'pin dang' 'kubuat semua pindah'
gulai kugulaii
· 'gulai' 'kubuat semua gulai'
171

6) kubuangi apa yang disebut kata dasar


Contoh:
jukuk 'rum put' kujukuti :kubuangi rumputnya'
bawak 'kulit' - kubawaki 'kubuangi kulitnya'
sabuk 'sabut' kusabuki 'kubuangi sabutnya'

7) kubawa dengan/kuangkut dengan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
garubak kugarubagi
'kubawa dengan gerobak'
-
'gerobak'
karito kukaritoi
'kubawa dengan sepeda'

-
'sepeda'
mubil kumubili
'mobil' 'kubawa dengan mobil'
8) kukerjakan dengan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
pahat kupahati
'pahat' 'kukerjakan dengan pahat'
gargaji kugargaji
'kukerjakan dengan gergaji'

---
'gergaji'
gotas kugotasi
'ketam' 'kukerjakan dengan ketam'
9) kuarahkan semua ke apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kanan ~ kukanani
' kanan' 'kuarahkan semua ke kanan'
tongah - kutongahi
'tengah' 'kuarahkan semua ke tengah'
pinggir - kupinggiri
' pinggir' 'kuarahkan semua ke pinggir'
c) Ku - + Kata Keadaan + -i
Ku - + kata keadaan + - i ---+ kata kerja pasif, yang berarti :
1) kujadikan/kubuat jadi apa yang disebu t kata dasar
Contoh:
bun tor 'bundar' - kubuntori 'kubuat jadi bun dar'
172

buntak 'pendek' - kubuntaki 'kubuat jadi pendek'


tijang 'panjang' - kutijangi 'kubuat jadi panjang'
2) kujadikan lebih dari apa yang disebut kata dasar
Contoh:
handak 'putih' - kuhandaki 'kujadikan lebih putih'
hujau 'hijau' ~ kuhujaui 'kujadikan lebih hijau'
halom 'hitam' - kuhalomi 'kujadikan lebih hitam'

d) Ku- + Kata Bilangan + -i


Ku- + kata bilangan + - i - kata kerja pasif, yang berarti :
1) kujadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :

--
rua 'dua' kuruai 'kujadikan dua'
tolu 'tiga' kutolui

-
'kujadikan tiga'
pak 'em pat' kupaki 'kuJadikan empat'
2) kubagi jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
lima 'lima' - kulimai 'kubagi jadi lima'
nom 'enam' - kunomi 'kubagi jadi enam'
pitu 'tujuh' - kupitui 'kubagi jadi tujuh'

e) Ku - + Kata Ganti + - i
Ku - + kata ganti + -i __. kata kerja pasif, yang berarti :
1) kupanggil/kusapa semua apa yang disebut kata dasar
Contoh:
gusti
baliau
kuti
' anda'
'beliau'
'kukutii --
2) kukatakan apa yang disebut kata dasar
kugustii
kusapaii
kukutii
'kusapa semua anda'
'kusapa semua beliau'
'kusapa semua kamu'

Contoh:
sikam 'kami' -- kusikami 'kukatakan kan1i'
ram 'kita' - kurami 'kukatakan kita'
tian 'mereka' - kutiani 'kukatakan mereka'
173

5.7.3.6 Awalan ku- dan Akhiran - ko


a) Ku- + Kata K erja + -ko
Ku - + kata kerja + - ko - kata kerja pasif, yang berarti :

1) kukerjakan untuk kepentingan orang lain


Contoh:
akuk 'ambil' - kuakukko 'kuambilkan'
guai 'buat' - kuguaiko 'kubuatkan'
boli 'bell' - kuboliko 'kubelikan.

2) pekerjaan mengenai suatu benda


Contoh:
toktok 'potong' - kutoktokko 'kupotongkan'
sambolih 'sembelih' - kusambolihko 'kusembelihkan'
go/go/ ' pukul' - kugolgolko :kupukulkan'

3) kubuat jadi apa yang disebut kata dasar


Contoh :
hojong 'duduk'
- kuhojongko 'kubuat jadi

hiwang 'tangis'
-- kuhiwangko
duduk'
'kubuat jadi

turui 'tidur'
-- kuturuiko
menangis'
'kubuat jadi
tidur'

4) menyatakan intensitas
Contoh :
kotong 'pegang' ~ kukotongko ' kupegangkan'
ilik ' pijak - kuilikko 'ku tidurkan'
turui ' tidur' ~ kuturuiko 'kutidurkan'

5) kupaksa melakukan apa yang disebut kata dasar


Contoh :
kanik 'makan ' ----7 kukanikko 'kupaksa makan'
inurn 'minum ' ----'> kuinumko 'kupaksa minum'
turui 'tidur' - kuturuiko 'kupaksa tidur'
174

b) Ku - + Kata Benda + -ko


Ku - + kata benda + - ko - kata kerja pasif, yang berarti :
I) kubuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuta ' pagar' kukutako 'kubuat jadi pagar'
hatok ' atap' kuhatokko 'kubuat jadi atap'
saisai 'dinding' kusaisaiko 'kubuat jadi din ding'
2) kubuat apa yang disebut kata dasar untuk kepentingan orang lain
Contoh :
samba! 'sambal' kusambalko 'kusambalkan'
· gulai ' gulai' - kugulaiko 'kugulaikan'
sop 'sup ' --- kusopko 'kusupkan'
3) kunaikkan ke dalam/kuangkut dengan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
karito kukaritoko

-
'sepeda ' 'kuangkot dengan sepeda'
mubil kumubilko
' mobil' 'kuangkut dengan mobil'
gerubak kugarubakko
'gerobak' 'kuangkut dengan gerobak'
. 4) kuarahkan/kubawa ke apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kanan 'kanan' ---+ kukananko 'kuarahkan ke kanan'
kiri 'kiri ' -- kukiriko 'kuarahkan ke kiri'
unggak 'atas - kuunggakko 'kuarahkan ke atas'
5) kujadibn /kuanggap sebagai apa yang disebut kata dasar
Contoh:
adik 'adik' ----+ kuadikko 'kuanggap sebagai adik'
kiai 'kakak' - kukiaiko 'kuanggap sebagai
kakak'
akas 'kakek' kuakasko 'kuanggap sebagai
c) Ku- + Kata Keadaan + - ko kakek'

Ku - + kata keadaan + -ko kata kerja pasif, yang berarti :


175

I) kubuat jadi/kujadikan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
robah 'rendah' -kurobahko 'kubuat jadi rendah'
langgar 'tinggi' ---+kulanggarko 'kubuat jadi tinggi'
ronik 'kecil' -kuronikko 'kuronikko
2) kubuat jadi lebih dari apa yang disebut kata dasar
Contoh :
handak kuhandakko
'putih' 'kubuat jadi lebih putih'
halom - kuha/omko
'hi tam' 'kubuat jadi lebih hitam '
hujau ~ kuhujauko
'hijau 'kubuat jadi lebih hijau
3) kupaksa/pura-pura apa yang disebut kata dasar
Contoh :
rajin 'rajin ' - kurajinko 'kupaksa rajin'
sonang 'senang' --.A kusonangko 'kupaksa senang'
hanjak 'gembira' ----., kuhanjakko 'kupaksa gembira'

d) Ku - + Kata Bilangan + -ko


Ku - + kata bilangan + -ko - kata kerja pasif, yang berarti :

1) kujadikan apa yang disebut kata dasar


Contoh :
rua
tolu
pak
'dua'
' tiga'
'empat'
-- kuruako
kutoluko
kupakko
'kujadikan dua'
'kujadikan tiga'
'kujadikan empat'

2) kubagi jadi apa yang disebut kata -dasar


Contoh:
lima
nom
pitu
'lima'
'en am'
' tujuh'
-- kulimako
kunomko
kupituko
'kubagi lima'
'kubagi enam'
'kubagi tujuh'
176

. e) Ka- + Kata Ganti + -ko


Ku + kata ganti + -ko - kata kerja pasif, yang berarti :

I) kusapa/kupanggil apa yang disebut kata dasar


Contoh:
gusti
baliau
niku
'anda'
'beliau'
'engkau' -
- kugustiko
kubaliauko
kunikuko
'kupanggil anda'
'kupanggil beliau'
'ktipanggil engkau'
2) kukatakan/kusebut apa yang dinyatakan oleh kata dasar

--
Contoh:
sikam 'kami' kusikamko 'kukatakan kami'
tian
kuti
'mereka'
'kamu'

5.7.3.7 Awalanpa- danAkhiran -i


- kutianko
kukutiko
'kukatakan mereka?
'kukatakan kamu'

a) Pa- + Kata Kerja + -i


Pa- + kata kerja + -i -kata kerja aktif, yang berarti :
I) menjadi melakukan pekerjaan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kanik 'makan' pakaniki 'menjadi memakani'
kotong . 'pegang' - pakotongi 'menjadi memegangi'.
solik 'lihat' - pasoliki 'menjadi melihati'
2) bukan sengaja melakukan pekerjaan yang disebut kata dasar

--
Contoh:
akuk paakuki
'ambil' 'bukan sengaja mengambili'
hiwang pahiwangi
'tangis' 'bukan sengaja menangiskan'
miah pamiahi
'bangun' 'bukan sengaja membangunkan'
3) menyuruh orang lain mengerjakan pekerjaim
Contoh :
kotong 'pegang' - pakotongi 'menyuruh memegang'
toktok 'potong' patoktoki 'menyuruh memotong'
sambolih 'sembelih' - pasambolih 'menyuruh menyembe-
lih'
177

4) minta tolong kepada orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan


Contoh :
karuk 'ikat - pakaruki 'tolong diikati'
gunting 'gunting' - paguntingi 'tolong diguntingi'
.sam bung 'sambung' - pasambungi ' tolong disambungi'
b) Pa- + Kata Benda + - i
Pa- + kata benda + - i - kata kerja transitif, yang berarti :
1) memasangi apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kuta 'pagar' - pakutai 'memasangi pagar'
lampu 'lampu' ~ palampui ' memasangi lampu'
saisai 'dinding' - pasaisaii 'memasangi dinding'
2) menjadikan/membuat apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kobim
hum a
siring
'kebun'
'ladang'
'siring' -
~

3) memakai apa yang disebut kata dasar


pakutai
pahumai
pasiringi
'membuat kebun'
'membuat ladang'
'membuat siring'

Contoh:
kapiah 'topi' pakapiahi 'memakaikan topi'
baju 'baju' pabajui 'memakaikan baju'
celana 'celana' - - pacalanai 'memakaikan celana'
4) memberi apa yang disebut kata dasar
Contoh:
umpan 'umpan'- paumpani 'memberi umpan'
sia 'garam' pasiai 'memberi gar am'
gula 'gula' pagulai 'memberi gula'
c) Pa- + Kata Keadaan + -i
Pa- + kata keadaan + -i - kata kerja pasif, yang berarti:
1) menjadikan semua apa yang disebut kata dasar
Contoh:
holau 'bagus' ---;. paholaui 'mepjadikan semua
bagus'
178

buntak 'pendek' ~ pabuntaki 'menjadikan semua


pendek'
tijang 'panjang' - patijangi 'menjadikan semua
panjang'

2) bukan sengaja menjadikan/membuat apa yang disebut kata dasar


Contoh :
bun tor pabuntori
'bundar' 'bukan sengaja menjadikan bundar'
langgar palanggari
'tinggi 'bukan sengaja menjadikan tinggi'
ronik paroniki
'kecil' 'bukan sengaja menjadikan kecil'

3) membuat jadi/menjadik:an lebih pada yang disebut kata dasar


Contoh:
kodol
'tebal'
- pakodoli
'menjadikan lebih tebal'
tajom patajomi

-
'tajam' 'menjadikan lebih tajam'
balak pabalagi
'besar' 'menjadikan lebih besar'

4) minta tolong/menyuruh supaya menjadikan apa yang disebut kata dasar


Contoh :
handak 'putih' -pahandaki ' tolong diputihkan'
halom 'hi tam' -pahalomi 'tolong dihitarnkan'
ngoluh 'kering' - pangoluhi ' tolong dikeringkan'
d) Pa- + Kata Bilangan + - i
Pa- + kata bilangan + - i -kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I) menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
nta 'dua' paruai 'dij adikan dua'
nom 'enam ' - panomi 'dijadikan enam'
pitu ' tujuh' papitui 'dijadikan tujuh'
179

2) membagi menjadi apa yang disebut kata dasar


Contoh :
lima 'lima' - paliami ' membagi menjadi lima'
nom 'enam' panomi ' membagi menjadi enam'
pitu 'tujuh' papitui 'memberi menjadi tujuh'
3) menyuruh/minta tolong menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
suai
'sembilan'
puluh
- pasuaii
' tolong dijadikan sembilan'
papuluhi
'sepuluh' ' tolong dijadikan sepuluh'
sabolas ' pasabolasi
'sebelas' 'tolong dijadikan sebelas'
4) bukan sengaja menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
tofu patolui
~tiga' 'bukan sengaja menjadikan tiga'
nom panomi
'enam' ' bukan sengaja menjadikan enam '
pitu papitui
'tujuh' ' bukan sengaja menjadikan tujuh'

e) Pa- + Kata Ganti + - i


Pa - + kata ganti + - i - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) menyapa/memanggil semua dengan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
gusti 'anda' - pagustii 'menyapa semua anda'
baliau 'bellau ' pabaliaui 'menyapa semua beliau'
niku 'engkau ' ____,. panikui :menyapa semua engkau'
2) menyebut/mengatakan apa yang disebut kata dasar
Con toh:
niku 'engkau' ____,. panikui 'menyebut engkau '
sikam 'kami' - .pasikami 'menyebut kami'
kuti 'kamu' pakutii 'menyebut kamu'
180

3) bukan sengaja menyebut/memanggil apa yang dise but kata dasar


Contoh:
tian -- patiani
'mereka' 'bukan sengaja menyebut mereka'
gusti - pagusti
'anda' 'bukan sengilja menyebut anda'
kuti - pakutii
'kamu' 'bukan sengaja menyebut kamu'
4) menyuruh menyebut apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
sikam 'kami' - pasikami 'menyuruh menyebut
kami'
niku 'engkau' ---,. panikui 'menyuruh menyebut
engkau'
kuti 'kamu' _____,. pakutii 'menyuruh menyebut
kamu'
5. 7.3 .8 A walan pa- dan AKhiran -ko
a) Pa- + Kata Kerja + - ko
Pa- + kata kerja + - ko - kata aktif transitif, yang berard :
1) min ta tolong melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
akuk 'ambil - paakukko 'minta tolong ambilkan'
toktok 'potong' - patoktokko 'minta tolong potongkan'
kotong 'pegang' - - + pakotongko ' minta tolong pegangkan'
2) menyuruh orang lain mengerjakan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kanik
ilik
miah
'makan'
'pijak'
'bangun'
-
~
pakanikko
pailikko
pamiahko
'menyuruh memakankan'
'menyuruh memijakkan'
'menyuruh membangun-
kan'
3) bukan sengaja melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
injak painjakko
'angkat' 'bukan sengaja mengangkatkan'
181

karuk pakarukko
'ikat' 'bukan sengaja mengikatkan'
bukak pabukakko
'buka' ' bukan sengaja membukakan'

b) Pa- + Kata Benda + -ko


Pa- + kata benda + -ko ~kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I) memasangkan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuta 'pagar' ~ pakutako 'memasang pagar'
saisai 'dinding' pasaisaiko 'memasang dinding'
hatok 'atap' ~ pahatokko 'memasang atap'
2) menjadikan / me mbuat jadi apa yang disebut kat a dasar

Contoh :
huma 'ladang' pahumako 'membuat ke Jadang'
tali 'tali' pataliko 'membuatjadi tali '
rawang 'pintu'
- parawangko 'membuat jadi pin tu '

3 ) mengarahkan ke/memindahkan kc apa yang disebut kata dasar

Contoh:
kanan 'kanan'
kiri 'kiri'
- pakananko
pakiriku
'memindahkan ke kanan'
'mcmindahkan ke kiri'
unggak 'atas' paunggakko 'memindahkan ke atas'

4) menyapa/me man ggil sebagai apa y ang disebut kata dasar

Contoh :
kiai pakiaiko
'kakak'. 'mc manggil scbagai kakak'
mama pamamaku
'pam an ' 'memanggil sebagai paman'
adik paadikku
'ad ik' ' mcmanggil sebagal adik'
182

c) Pa- + Kata Keadaan + - ko


Pa- + kata keadaan + - ko - kat a kerja aktif transitif, yang ber-
arti:

1) menjadikan lebih apa yang dise but kata dasar

-
Contoh:
holau paholauko
'bagus' 'menjadikan lebih bagus'
ronik paronikko
'kecil'
ngison
'dingin ' - 'menjadikan lebih kecil'
pangisonko
'menjadikan lebih dingin'

2) menyuruh/minta tolong kepada orang lain untuk menjadikan apa yang


disebut kata dasar
Contoh :
halom
'hi tam '
langgar
- pahalomko
'menyuruh menghitamkan'
palanggarko
'tinggi' 'menyuruh meninggikan'
rata para taka
'rata' "rnenyuruh meratak:m·
3) bukan sengaja menjadikan apa yang disebut bta dasar
Contoh :
handak pahandakko
'p utih' 'bukan sengaja menjadikan putih '
man om
'gel ap'
-__. pamanomko
'bukan sengaja menjadikan gelap'
sukor pasukorko
·sukar' ' bukan scngaja menjadikan sukar'

d) Pa - + Kata Bilan}?an + - ko
Pa - + kata bilangan + ·- ko - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I) menjadikan masing-masing apa yang disebut kata dasar
183

Contoh :
tolu patoluko
' tiga' 'menj adi masing-masing tiga'
pak papakko
'em pat' 'menjadi masing-masing em pat'
lima
'lima'
- palimako
'menjadi masing-masing lima'

2) bukan sengaja menjadikan apa yang disebut kata dasar


Contoh :
nom
'en am'
pitu
- panomko
'bukan sengaja menjadikan enam'
papituko
'tujuh' 'bukan sengaja menjadikan tujuh'
walu pawaluko
'delapan' 'bukan sengaja menjadikan delapan'
3) membagi menj adi apa yang dise but kata dasar
Contoh :
suai pasuaiko
'sembilan' 'membagi menjadi sembilan '
puluh papuluhko
'sepuluh' 'membagi menjadi sepuluh'
sabolas pasabolasko
'sebelas' 'membagi menjadi sebelas'

e) Pa- + Kata Gan ti + - ko


Pa - + kata ganti + - ko - kata kerja akti f transitif, yang berarti :
I) menjadikan/ menganggap sebagai apa yang disebu t kata dasar
Contoh :
gusti ~ pagustiko
'anda' menganggap sebagai anda'
baliau ----7 pabaliauko
'beliau' 'menganggap sebagai beliau '
sikam _______. pasikamko
'kami' 'm enganggap se bagai kami'
184

2) memanggil/menyapa apa yang disebut kata dasar


Contoh:
gusti 'anda' - pagustiko 'memanggil anda'
niku 'engkau' - panikuko 'memanggil engkau'
kuti 'kamu' - pakutiko 'memanggil kamu'
3) menyuruh memanggil/menyebut apa yang disebut kata dasar
Contoh :
tian ---+ patianko
'mereka' 'menyuruh memanggil mereka'
sikam - pasikamko
'kami' 'menyuruh memanggil kami'
baliau paba/iauko
'beliau' 'menyuruh memanggil beliau'
4) bukan sengaja menyebutkan/memanggil apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kuti pakutiko
'kamu' 'bukan sengaja menyebutkan kamu '
niku
'engkau'
- panikuko
'bukan sengaja menyebutkan engkau '
gusti pagustiko
'anda' 'b ukan sengaja menyebutkan anda'

5.7.3.9 Awalan ka- dan Akhiran - ga

a) Ka - + kata kerja + - ga ~ kata kerja pasif, yang berarti intensitas


dari dapat /sanggup di- apa yang disebut kata dasar.

Contoh:
akuk kaakukga
'ambil' 'intensitas dari dapat ambil'
guai kaguaiga
'buat' 'intensitas dari dapat dibuat'
toktok katoktokga
'potong' 'inte nsitas dari dapat dipotong'
185

b) Ka- + Kata Benda + -ga


Ka- + kata benda + -ga -----> kata kerja pasif, yang berarti :
1) intensitas dari dapat dipasang apa yang disebut kata dasar
Contoh:

kuta
'pagar'
- kakutaga
'intensitas dari dapat dipagar'
saisai kasaisaiga
'dinding' 'intensitas dari dapat di dinding'
hatok kahatokga
'atap' 'intensitas dari dapat di atap'

2) intensitas dari dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar

-
Contoh :
huma ka/zumaga
'ladang' 'intensitas dari dapat dijadikan ladang'
siring
'siring'
- kasiringga
'intensitas dari dapat dijadikan siring'
kobun
'k:ebun '
- kakobunga
'intensitas dari dapat dijadikan kebun'
c) Ka- + Kata Keadaan + - ga
Ka - + kata keadaan + - ga - kata kerja pasif, yang berarti in te nsitas
dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar.
Contoh :
holau kaholauga
'bagus ' 'intensitas dari da pat dibaguskan '
buntak - kabuntakga
'pendek ' 'intensitas dari dapat dipendekkan '
bun tor kabuntorga
'bun da r' 'intensitas dari dapat dibund arkan'
d) Ka· + Kata Bilangan + - ga
Ka - + kata bilangan + - ga - kata ke rja pasif, yang be rarti intensitas
dari dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar.
Contoh :
rua
'dua' -- karuaga
'intensitas dari dapat dijadikan dua'
186

tolu
'tiga'
pak
-- kato/uga
'intensitas dari dapat dijadikan tiga'
kapakga
'em pat' 'intensitas dari dapat dijadikan empat'

e) Ka - + Kata Ganti + - ga
Ka- + kata ganti + - ga ----> kata kerja pasif, yang berarti intensitas
dari dapat/sanggup mengataakan apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
gusti - kagustiga
'anda' 'in tensitas dari sanggup mengatakan and a'
baliau - kabaliauga
'beliau' 'intensitas dari sanggup mengatakan beliau'
niku - kanikuga
'engkau' 'intensitas dari sanggup mengatakan engkau'

5 .7 .3 .1 0 A wa/an bu- dan Akhiran - an


a) Bu - + Kata Kerja + - an
Bu - + kata kerja + - an - kata kerja aktif transitif, yang berarti :

I) menyatakan saling melakukan pekerjaan


Contoh:
siram 'sir am
tulung ' tolon g·
kotong 'pegang·
--
-
busiraman
bu tu lu ngan
bukotongan
'saling sir am·
'saling tolong'
·saling pegang'

2) menyatakan serentak melakukan/sama-sama melakukan suatu peke1jaan


Contoh :
kanik ' makan' bukanikan 'serentak makan'
mandi
lujung
'mandi'
'lari'
- bumandian
bulijungan
'serentak mandi '
'seren tak lari'

b) Bu- + Kata Benda + - an


Bu- + kata benda + - an _____.. kata kerja akt if transitif, yang berarti :
187

1) menyatakan serentak membuat apa yang disebut kata dasar


Contoh :
huma buhumaan

-
'ladang' 'serentak membuat ladang'
sa bah busabahan
'sawah' 'serentak membuat sawah'
kobun bukobunan
'kebun ' 'serentak membuat kebun'
2) menyatakan saling memasang apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kuta 'pagar' - bukutaan 'sating pagari'
cawa 'kata ' - bucawaan 'saling katai'
halotok 'Judah ' - buhalotokan 'sa1ing ludahi'

c) Bu - + Kata Keadaan + - an
Bu- + kata keadaan + - an -+ kata kerja aktif transitif yang berarti :
I) berlomba ten tang apa yang disebut kata dasar
Contoh :
holau
gancang
'bagus'
'cepat'
- buholauan
bugancangan
'berlomba bagus'
'berlomba cepat'
langgar 'tinggi bulanggaran 'berlomba tinggi'

2) se rentak menjadi apa yang disebut kata dasar


Contoh :
handak buhandakan
'putih ' 'serentak menjadi putih'
siau
'merah '
- busiauan
'seren tak menjadi merah '
hujau buhujauan
'hij au· 'serentak menjadi hijau ·

d) Bu - + kala Bilangan + - an
Bu - + kata bilangan + - an ·---+ kata kerja aktif, yang berarti saling
mengadakan apa yang disebut kata dasar.
188

Contoh:
rua
'dua'
tolu
-- buruaan
'saling mengadakan dua'
butoluan
'sating mengadakan tiga~

-
'tiga'
puluh bupuluhan
'sepuluh' 'saling mengadakan sepuluh'

e) Bu - + Kata Ganti +-an


Bu- + kata ganti + - an ~ kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) saling memanggil/saling menyapa apa yang disebut kata dasar
Contoh:
gusti bugustian
'anda' 'saling memanggil anda'
baliau bubaliauan
'beliau' 'saling memanggil beliau'
kuti
'kamu'
- bukutian
'scl.ing memanggil kamu'

2) bersama menyebut/mengatakan apa yang disebut kata dasar

Contoh :
niku bunikuan
'engkau' 'sama-sama menyebut engkau'
sikam busikaman
'kami' 'bersama-sam a menyebut kami'
kuti bukutian
'kamu ' 'sama-sama menyebut kamu'

5.7 .3 .I I Awalan ka - dan Akhiran - an


a) Ka- + Kata Kerja + - an
Ka - + kata kerja + - an - kata kerja pasif, yang berarti :
I) dapat di - kan apa yang disebut kata dasar
189

Contoh:
akuk 'ambil'
toktok 'potong'
dongi 'den gar'
-
____,
keakukan
katoktokan
kadongian
'dapat diambilkan'
'dapat dipotongkan'
'dapat didengarkan'
2) minta tolong di- kan apa yang disebut kata dasar

Contoh :
kawik
- kakawikan

-
'jolok ' 'minta tolong dijolokkan'
takat katakatan

-
'panjat' 'minta tolong dipanjatkan'
angkat kaangkatan
'angkat' 'minta tolong diangkatkan'

b) Ka - + Kata Benda + - an
Ka- + kata benda + - an ~ kata kerja pasif, yang berarti :
I) minta tolong dibawa dengan apa yang disebut kata kerja
Contoh :
garubak kagarubagan
'gerobak' 'tolong dibawa dengan gerobak '
mubil kamubilan
' mobil' ' tolong dibawa dengan mobil'
biduk kabidukan
'pe rahu' 'tolong dibawa dengan perahu :
2) minta tol ong dibuat apa yang disebut kat,; dasar

-
Contoh :
hum a kahumaan
'l adan g'
kobun
'kebun '
siring
- 'tolong dibuatkan ladang'
kakobunan
'tolong dibuatkan kebun'
kasiringan
'si ring' ' tolong dibuatkan siring'
3) dapa t dibuat / dapa t dipasang apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuta kakutaan
190

'pagar' ' diJ.pat dipasang pagar'


hatok kahatokan
'a tap' 'dapat dipasang a tap'
saisai kasaisaian
'dindin g' 'dapat dipasang dinding

4) dapat diarahkan/dipindahkan ke apa yang diseb ut kata dasar


Contoh :
kiri kakirian
'kiri'
kanan
'kanan'
tongah
- 'dapat dipindahkan ke kiri'
kakanan
'dapat dipindahkan ke kanan'
katongahan
' ten gah' 'dapat dipindahkan ke tengah'
c) Ka - + Kata Keadaan + - an
Ka - + kata keadaan + - an - kata kerj a pasif, yang berarti :
l ) clapat di - kan apa yang disebut kata dasar
Contoh :

holau 'bagus' --- kaholauan 'dapat dibaguskan'


ronik 'kecil' - karonikan 'dapat dikecilkan'
handak 'pu tih · ~ kahandakan 'dapat diputihkan'
2) minta tolong di- kan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
langgar kalanggaran
'tinggi' 'minta tolong ditinggikan'
robah
'rendah'
- karobahan
'minta tolong direndahkan'
buntak kabuntakan
'pendek' 'minta tolong dipendekkan'

d) Ka- + Kata Bilangan + - an


Ka - + kata bilangan + - an - kata ke rj a pasif, yang berarti :
1) minta tolong di - ... - kan apa yang disebut kata dasar
191

Contoh:

nur 'dua' -- karuaan ' minta tolong diduakan'


pitu 'tujuh' - kapituan 'minta tolong dijutuhkan'
puluh 'sepuluh '------ kapuluhan ' minta tolong disepuluh-
kan'
2) dapat dijadikan apa yang disebut kat a dasar
Contoh :
lima
nom
'lima'
'enam· - ka/imaan
kanoman
'dapat dijadikan lima'
'dapat dijadikan enam'
walu 'delap an ' --- kawaluan 'dapat dijadikan
delapan '

e) Ka - + Kata Ganti + - an
Ka - + kata gan ti + - an ---- kata kerja pasif, yang berarti :
1) minta disebut /disapa apa yang dinyatakan kata dasar
Contoh :
gusti 'and a' kagustian ' ' minta disapa anda'

baliau 'beliau .
- kabaliauan 'minta disapa beliau'

sikam 'kami'
- kasikaman

2) dinyatakan apa yang disebut kata dasar o1eh orang lain


' minta disapa kami'

Contoh :
niku kanikuan
'engkau ' ' dinyatakan engkau o1eh orang lain'
tian katianan
'merek a' 'dinyatakan mereka o1eh orang lain:
kuti
'kamu '
- kakutian
'dinyatakan kamu oleh orang lain'

5.7 .3 .12 Awalan si dan Akhiran - an

a) Si- + Kata Kerja + - an


Si- + kata k erja + - an - kata kerja aktif transitif, yang berarti menya-
192

kan saling melakukan apa yang disebut kata dasar


Contoh :
kanik 'makan' sikanikan 'saling makan'
liak 'lihat'
kotong 'pegang'
- siliakan
sikatongan
'saling lihat'
'saling pegang'

b) Si- + Kata Benda + - an


Si- + kata benda + - an ----,. kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) saling memasang/memakai apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuta 'pagar' - sikutaan 'saling pasang pagar'
baju 'baju' ~ sibajuan 'saling pakai baju'
saisai ·din ding' sisaisaian 'saling pasang dinding'

2) saling tolong membuat apa yang disebut kata dasar


Contoh :
hum a sihumaan
'ladang' 'saling tolong membuat ladang'
kobun sikobunan
'kebun' 'saling tolong membu at kebun'
sabah sisabahan
'sabah' 'saling tolong membuat sawah'

3) sama-sar-ca menggunakan apa yang disebu t kata dasar


Contoh:
garobak
'gP.rubak
mubi/
'mobil:
-- sigarubagan
'sama-sama menggunakan gerubak'
simubilan
'sama-sama menggunakan mobil'
biC:uk sibudukan
'perahu ' 'sama-sama menggunakan perahu'
c) Si- + Kata Keadaan + - an
Si- + kata keadaan + - an - kata kerja aktif transitif yang berarti :
1) sama-sama menjadikan lebih apa yang disebut kata dasar
193

Contoh :
lwlau siholauan
'bagus' 'sama-sama menjadikan lebth bagus'
langgar _ .... silanggaran
'tinggi' 'sama-sama menjadikan lebih tin ggi'
robah
'rendah'
- sirobahan
'sama-sama mcnjadikan lebih rendah '
2) bcr lomba/ bertanding ten tang apa ya ng disebut kat a dasar
Contoh :

gancang 'cepat' sigancangan ' be rtand in g cepat'


balak 'balak ' sibalagan ' bertanding besar'
tijang 'panjan g' sitijangan 'bertanding panjang'
d) Di- + Kata Bilangan + - an
Di- + kata bilangan + - an - kata kerja aktif transitif, yang bcrarti
saling mengadakan apa yang disebu t ka la dasar
Contoh :
rua dua ' siruaan 'saling mengadakan dua'
pak 'empat' sipakan 'saling mengadakan em pat'
lima 'lima' ~ silimaan 'saling mengadakan lima'
e) Si- + Kata Ganti + --an
Si- + kata ganti + - an - kata kcrja aktif transitif, yang berarll saling
sapa/s().ling panggil/saling mengatakan apa yang disebu t kala dasar

Contoh:
gusti 'anda' sigustian 'saling sapa anda'
baliau 'beliau ' sibaliauan 'sating sap a beliau'
kuti 'kamu' sikutian 'sating sapa kamu '

5.7 .4 Kombinasi Awalan

5.7.4. 1 f:ombinasi Awalan bu - dan ti-

Bu - + ti- + Kata Kerja


Bu- + ti- + kata kerja ___.. kata kerja aktif transitif, yang bera rti :
194

I) melakukan pekerjaan yang disebut kata dasar


Contoh :
tawai 'ajar' - butitawai 'bel ajar'
tanom 'tanam' butitanom 'bertanam'
togak ' tegak' ---> butitogak 'bertegak'

2) saling mengerjakan apa yang disebut kata dasar


Contoh:
turuk
togak
tulung
'ikut
'tegak'
'tulung
- butituruk
butitogak
butitulung
'saling ikut'
'saling tegak'
'saling tolong'

5.7.4 .2 KombinasiAwalan ti- danpa -


a) Ti- + pa - + Kata Kerja
Ti-· + pa- + kata kerja ~ kata kerja pasif, yang berarti :
1) dapat di - apa yang disebut kata dasar
Contoh:
solik 'lihat' - tipasolik 'dapat dilihat'
dongi 'dengar' - - tipadongi 'dapat didengar'
toktok 'potong' - tipatoktok 'dapat dipotong'

2) diminta/ disilakan /disuruh apa yang disebut kata dasar


Contoh:
kuruk 'mas uk' ~ tipakuruk 'disilakan masuk'
ratong ' datang' _____... tiparatong 'disilakan datang'
lijung 'lari' - tipalijung 'disuruh lari '

3) hukan sengaja di - apa ya ng disebut k ata dasar


Contoh:
ilik ---..>- tipailik
'pijak' 'bukan se ngaja dipijak'
akuk __..,. tipakuk ;
'ambil' 'bukan sengaja diambil'
195

golgol - tipagolgol
'pukul' 'bukan sengaja dipukul'
b) Ti- + pa- + Kata Benda
Ti- + pa- + kata benda - kata kerja pasi f, yang berarti :
1) dapat dipasang apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuta tipakuta
'pagar' 'dapat dipasang pagar'
hatok - tipahatok
'a tap' 'dapat dipasang atap'
saisai - tipasaisai
'dinding' 'dapat dipasang dinding'
2) dapat dijadikan apa yang disebu t kata dasar

--
Contoh :
sa bah 'sawah' tipasabah 'dapa t dijadikan sawah'
hum a 'ladang' tipahuma 'dapat dijadikan
Jadang·
kobun 'kebun ' - tipako bun 'd apat dijadikan kebun·
3) bukan sengaj a dipakai menjadi apa y ang disebu t kata dasar
Contoh :
kapiah tipakapiah
'topi'
buju
'baju'
pay ung
-- 'bukan sengaja dipakai menjadi topi'
tipabaju
'bukan sengaja dipakai menjadi baju'
tipapay ung
'payung· 'bukan sengaja dipakai menjadi payung'
4) bukan sengaja dibuat/ dij adikan apa yang disebu t kata dasar
,...,O'l toh :
bubu 'bubu' ___., tipabubu 'bukan se ngaja di huat bub u'
tali 'tali' - tipatali 'bukan sengaja dib uat tali'
sill to 'sint a' - ripasinto 'bukan sengaja dib uat sinta'
c) Ti- + pa- + Ka ta Keadaan
Ti + pa-- + kata keadaan ~ kat a kerja pasif. yang berarti :
1) dapat <.l ijadikan lebih dari apa yang disebut kat a dasar
196

Contoh:
holau - tipaholau
'bagus' 'dapat dijadikan lebih bagu$'
tijang - tipatijang
'panjang' 'dapat dijadikan lebih panjang'
langgar - - tipalanggar
'tinggi' 'dapat dijadikan lebih tinggi'
2) bukan sengaja dijadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
buntak - tipabuntak
'pendek' 'bukan sengaja dijadikan pendek'
cadang ~ tipacadang
'rusak' 'bukan sengaj'a dijadikan rusak'
ronik ---> tiparonik
'kecil' 'bukan sengaja dijadikan kecil'

d) Ti - + pa- + Kata Bilangan


Ti- + pa- + kata bilangan -----+ kata kerja pasif, yang berarti :

I) dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar


Contoh :
rua 'dua' tiparua 'dapat dijadikan dua'
tolu 'tiga' tipatolu 'dapat dijadikan tiga'
pak 'empat' tipapak 'dapat dijadikan empat'

2) dapat dibagi menjadi apa yang disebut kata dasar


Contoh :
lima 'lima' ____,. tipalima 'dapat dibagi lima'
nom 'enan1 ' ---=,;. tipanom 'dapat dibagi enam'
pitu 't ujuh' - tipapitu 'dapat dibagi tujuh'

3) bukan sengaja dijadikan/dibagi apa yang disebut kata dasar


Contoh:
walu -- ? tipawalu
'delapan' 'bukan sengaja dibagi delapan'
197

c) Ti- + pa- + Kata Ganti


Ti- + pa- + kata ganti --~ kata kerja pasif, yang berarti :
1) dijadikan/dianggap sebagai apa yang disebut kata dasar
Contoh :
gusti 'anda' - -+ tipagusti 'dianggap sebagai anda'
baliau 'beliau' ----=- tipabaliau 'dianggap sebagai
beliau'
kuti 'kamu' --~ tipakuti 'dianggap sebagai
kamu'

2) disapa/dipanggil apa yang disebut kata dasar


Contoh:
niku 'engkau' __ _,. tipaniku 'disapa dengan engkau'
kuti 'kamu' - --o> tipaniku 'disapa dengan kamu'
sikam 'kami' -- ~ tipasikam 'disapa dengan kami'
3) bukan sengaja mengatakan/menyapa apa yang disebut kata dasar
Contoh:
baliau --~ tipabaliau
'beliau' 'bukan sengaja mengatakan beliau'
niku __ .,. tipaniku
'engkau' 'b ukan sengaja mengatakan engkau'
gusti --; tipagusti
'anda' 'bukan sengaja menyapa anda'

5.7 .4.3 Awalan ti- danka -


a) Ti- + ka- + Kata Kerja
Ti- + ka - + kata k erja __ _.., kata kerja pasif, yang berarti :
1) dapat di- apa yang disebut kata dasar

Contoh :
solik 'lihat' tikasolik 'dapa t dilihat'
akuk 'ambil ' --~ tikaakuk 'dapat diambil'
usung ' bawa' tikausung 'dapat dibawa'
198

2) bukan scngaja melakukan kerja yang dinyatakan oleh kata dasar

Contoh:
podom 'pejam' tikapodom ' terpejam'
hojung 'duduk ' ---7 tikahojong ' terduduk'
haha ' tawa' tikahaha 'tertawa '
b) Ti - + ka - + Kata Benda
Ti- + ka - + kata benda -- ~ kala kcrja pasif, yang berarti :
I) dapat dibuat/ dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar
Con toh :
tali ' tali ' -- ~ tikatali ' dapat ditali'
hatok 'a tap' tikahatok 'dapat diatap'
saisai ' din ding' tikasaisai 'dapat didinding'
2) bukan sengaja dijadikan /dibuat apa yang disebu t kat a dasar
Contoh:
sa bah -- ~ tikasabah
'sawah ' 'b uk an sengaja dibuat sawah
hum a __ .,.. tikahuma
'ladang' 'bukan sengaja dibuat ladang'
kobun tikaborak
' kebun' ' bukan sengaj a dibuat kebun'

d) Ti - + ka - + Kata Bilangan
Ti- + ka - + kata bilangan kata kerja pasif. yang berarti :
I) dapat dijadika.n apa yang disebu t kata dasar

Contoh:
1ua 'd ua' ---... tikarua 'dapat dijadikan dua'
tolu 'tiga ' - -? titolu 'dapat dijadikan tiga'
nom ·e nanl' --~ tikanom ' dapat dijadikan en am '
2) bukan scngaja clibuat/dijadikan apa yang dise but kata da.sar

Contoh:
pak --~ tipapak
·empat' 'bukan sengaja dijadikan empat'
199

lima tipa/ima
'lima' 'bukan sengaja dij adikan lima'
pitu --~ tipapitu
'tujuh' 'bukan sengaja dijadikan tujuh'
e) Ti- + ka- + Kata Ganti
Ti- + ka- + kata ganti -- --. kata kerja pasif, yang berarti bukan
sengaja disebut/disapa dengan apa yang dinyatakan oleh kata dasar.
Contoh:
gusti __ .,. tikagusti
'and a' 'bukan sengaja disapa anda'
niku tikaniku
'engkau' 'bukan sengaja disapa engkau'
kita tikakita
'kit a' 'bukan sengaja disapa kita'

5.7 .4.4 K ombinasi A wa/an N - dan N -


a) N - + N- + Kata Kerja
N - + N- + kata kerja kata kerja aktif transitif, yang berarti
intensitas dari melakukan/mengerjakan apa yang disebut kata dasar .
Contoh:
kuta --4 nganguta
'pagar' 'intensitas dari memasang pagar'
sabah ---+ nganyabah
'sawah' 'intensitas dari membuat sawah'
san tan ---+ nganyantan
'san tan' 'intensitas dari membuat santan'
.b)N- + N - + Kata Keadaan
lv - + N- + kata keadaan ---+ kata kerja aktif intransitif, yang berarti
intensitas dari menjadi/berubah menjadi apa yang disebut kata dasar.
Contoh :
tijang --..Y nganijang
' pa.nj ang' 'in tensitas dari menjadi panjang'
kudu/ ---+ ngangudul
'tumpul' 'intensitas dari menjadi tumpul'
tajom ngajom
'taj am' 'intensitas dari menjadi tajam'
200

c) N- + N- + Kata Bilangan
N - + N- + kata bilangan - -~ kata kerja aktif intransitif, yang berarti
intensitas dari menjadi/berubah menjadi apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
tolu nganolu
'tiga' 'intensitas dari menjadi tiga'
pitu __ ..., ngamitu
'tujuh' 'intensitas dari menjadi tujuh'
suai - - -.;> nganyuai
'sembilan' 'intensitas dari menjadi sembilan'
N- + N- + Kata Ganti
N - + N- + kata ganti - - ? kata kerja aktif intransitif, yang berarti
intensitas dari menyapa/menyebut apa yang disebut kata dasar
Contoh :
.
kuti ---? nganguti
'kamu' :inte,nsitas dari menyapa kamu'
tian ---;. nganian
'mereka' 'intensitas dari menyebut mereka'
sikam
__...,. nganyikam
'kami' 'intensitas dari menyebut kami'

5.8 Arti Perulangan Kata Kelja Bahasa Komering


Dalam bagian morfologi terdahulu sudah disinggung sepintas lalu
perihal arti perulangan kata kerja bahasa Komering. Dalam bagian ini arti
perulangan itu dijelaskan dengan lebih terperinci .
Sesuai dengan kerangka teori yang diikuti dalam penelitian ini, per-
ulangan itu tidak mengubah jenis kata. Kata kerja yang mengalami proses
perulangan menghasilkan kata ulang yang jenisnya tetap kata kerja.
Di bawah ini disajikan arti perulangan kata kexja bahasa Komering.

5.8.1 Arti Pernlangan Paripuma dengan Kata Dasar


Arti perulangan paripuma dengan kata dasar dalam bahasa Komering
ada empat macam :
a) berulang-ulang melakukan apa yang disebut kata dasar
-
201

Contoh:
karuk 'ikat' - karuk-karuk 'ikat-ikat'
halau 'kejar' - halau-halau 'kejar-kejar'
atot 'angkat' ~ atot-atot 'angkut-angkut'
b) menyuruh melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
lijung 'lari' lijung-lijung 'menyuruh lari'
tinjuk ' tangkap' ~ tinjuk-tinjuk 'menyuruh tangkap'
kanik 'makan' - kanik-kanik 'menyuruh makan'
c) menyatakan penegasan atau intensitas
Contoh :
simpok 'balut - simpok-simpok 'balut betul-betul'
jujung 'dorong'- jujung-jujung 'dorong betul-betul'
gusuk 'gosok' - gusuk-gusuk 'gosok betul-betul'
d) melakukan dengan santai apa yang disebut kata dasar
Contoh :
turui
mandi
lapah
' tidur'
'mandi' - --
turui-turui
mandi-mandi
'berjalan'- /apah-/apah
' tidur dengan santai'
'mandi dengan santai'
'berjaian-jalan'
5 .8 .2 Arti Peru Iangan Paripurna dengan Morfem Bersusun
Arti perulangan paripurna dengan morfem bersusun ada empat macam :
a) berulang-ulang melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
nganik
' memakan'
tiba/akko
-~
nganik-nganik
'berulang-ulang memakan'
tibalakko-tibalakko
' dibesarkan' 'berulang-ulang dibesarkan'
kutostosi ~ kutostosi-kutostosi
'kupukuli ' 'berulang-ulang kupukuli'
b) terus-menerus melakukan a tau menjadi apa yang disebu t kata dasar
Contoh :
ngaronik
' mengecil'
- ngaronik-ngaronik
'terus-menerus mengecil '
202

ngangguai
'membuat'
- ngangguai-ngangguai
'terus-menerus membuat'
ngambasbasi-ngambasbasi
ngambasbasi
'menebasi' 'terus.menerus menebasi'
c) benar-benar melakukan apa yang disebut kada dasar
Contoh :
buloklok buloklok-buloklok
'berendam' 'benar-benar berendam'
ngandongiko - ngandongiko-ngandongiko
'mendengarkan' 'benar-benar mendengarkan'
d) melakukan dengan santai apa yang disebut kata dasar
Contoh:
mojong mojong-mojong
'duduk' 'duduk dengan santai'
nginum - nginum-nginum
'minum' 'minum dengan santai'
ngalapah -----+ nga/apah-nga/apah
' berjalan' 'berjalan dengan santai'
5.8 .3 Arti Perulangan Sebagian
Arti perulangan sebagian dalan1 bahasa Komering ada lima macam :
a) berulang-ulang melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
nganggucuhi - nganggucuh-gucuhi
' meninjui.' 'berulang-ulang meninjui'
tilanggarko -- tilanggar-langgarko
'ditinggikan' 'berulang-ulang ditinggikan'
kupohpohi kupohpoh-pohpohi
'kucucii' 'berulang-ulang kucucii'
b) saling melakukan dalam waktu yang lama apa yang disebut kata dasar
Contoh :
bugumulan bugumul-gumulan
'saling gumul' 'saling gumul dalam waktu yang lama '
siliakan siliak-liakan
'saling lihat' 'saling Jihat dalam wakt u yang lama'
203

butulungan ~ butulung-tulungan
'saling tolong' 'saling tolong dalam waktu yang lama'
c) melakukan dengan intensif apa yang disebut kata dasar
Contoh:
bugurau
' bermain'
- bugurau-gurau
'bermain dengan intensif
ngahandak ____,.. ngahandak-handak
' menjadi putih' 'benar-benar menjadi putih'
kaakukga ---+ kaakuk-akukga
'sanggup diambil' 'benar -benar sanggup diambil'
d) mencoba-coba melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
mojongko mojong-mojongko
' mendudukkan' 'mencoba-coba mendudukkan'
ngananomi ngananom-nanomi
'menanami' 'mencoba-coba menanami'
ngu tai ~ nguta-ngutai
' memagari' 'mencoba-coba memagari'
e) sating melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
mulapok ____.. mulapok-mulapok
'menambah' 'saling menambah'
munulung -- tulung-munulung
'menolong' 'saling menolong'
nganggolgo/ - go/gol-nganggolgol
'memukul ' 'sating memukul'
5.8 .4 Ar ti Peru Iangan Serempak dengan Pengimbuhan
Arti perulangan serempak dengan pengimbuhan dalam bahasa Komering
ada dua macam
a) sampai dilakukan
Contoh :
sopok 'cari' - sopok-sopokan 'sampai dicari'
r obah 'rendah'-- robah-robahan 'sampai direndahkan'
holau 'bagus' - holau-holauan 'sampai dibaguskan'
204

b) serempak melakukan
Contoh:
ham bur ' terbang' ~ buhambur-hamburan 'serempak terbang'
lumpak 'lompat' - bulumpak-lumpakan 'serempak melombat'
hiwang 'tangis' ~ buhiwang-hiwangan 'serempak menangis'
5.8.5 Arti Perulangan dengan Variasi Fonem
Arti perulangan dengan variasi fonem adalah selalu atau banyak me-
lakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
gaZing 'goyang' ----? gulang-galing 'selalu bergoyang'
kumat 'kumat' ~ kumat-kamit 'selalu mengomel'
gorak ' gerak' ___,. gorak-gorik 'banyak bergerak '
BAB VI KESIMPULAN DAN HAMBAT AN

Dalam bab -bab terdahulu sudah disajikan deskripsi morfologi kata


kerja bahasa Komering sebagai hasil analisis data yang terkumpuL Deskripsi
itu meliputi segala segi sesuai dengan rancangan penelitian ini.
Dalam 8ab Vl ini dikemukakan seperangkat kesimpulan yang ditarik
dari deskripsi dan analisis yang sudah diberikan itu . Kesi.mpulan yang dibuat
disesuaikan den gan metode yang dipakai, yaitu metode deskriptif. Di sam-
ping itu, diikuti pula kerangka teori sebagai yang dilukiskan dalam Bab II .
Bab ini juga memuat hambatan yang dirasakan selama pelaksanaan
penelitian ini, Hambatan itu disebabkan oleh fa ktor-faktor internal , yaitu
faktor-faktor yang berhubungan langsung dengan aspek kebahasaan dalam
bahasa Komering.

6 .I Kesimpu/an
6.1 .I Bahasa K omering
Penutur bahasa Komering berjumlal1 lebih kurang 125 .000 orang
(Gaffar, 1977 :14) dan sebagian besar bermukim di Kabupaten Ogan Ko-
mering Ulu . khususnya di dalam 5 kecamatan , yaitu Kecamatan Cempaka,
Buay Madan g, Belitang, Simpang, dan Martapura .
Dalam bahasa Komering dua dialek geografis utama, yaitu dialek
Martapura- Simpang dan dialek Buay Madang - Cempaka - Belitang. Kedua
dialek ini membedakan diri dalam bidang fonologt dan kosa kata, sedangkan
dalam bidang morfologi serta sintaksis mereka boleh dikatakan sama saja.
Bahasa ini tidak mempunyai dialek sosial yang berdasarkan starta masyarakat.
6.1 .2 Fonologi
Di alam bahasa Komering terdapat 19 konsonan, yakni /p, b, t, d, k , ?,
g, h , s, c, j , r, m , n, n, n,, I, w , y/ . Dalam semua dialek bahasa Komering
variasi ucapan konsonan-konsonan ini boleh dikatakan tidak ada , kecuali

205
206

ucapan / r/ . Dalam dialek Buay Madang , Cempaka, Belitang /r/ diucapkan


sebagai fonem geser velar , sedangkan dalam dialek Martapura - Simpang
/r/ diucapkan sebagai fonem getar alveolar .
Dialek-dialek dalam bahasa Komering bervariasi yang agak besar dalam
vokal. Dialek Buay Madang, Cempaka , Belitang mempunyai 4 vokal, yakni
i, a, u, of . Dialek Martapura , Simpang dan dialek lain mempunyai 6 vokal,
yakni /i, e , e, a, u , o/. Bahasa ini mempunyai 3 diftong yaitu /ay, aw, uy/.
Dalam bahasa Komering hanya ada satu fonem suprasegmental, yakni
fonem jeda terbuka a tau ope juncture, misalnya:
/ TJarokop / 'diam'
ITJa + rokop/ 'bibi diam .
Fonem vokal dapat menempati semua posisi dalam kata Fonem/
/b , d g, c, j . n . w, y/ hanya dapat menempati posisi awal dan tengah , /?/
terdapat pada posisi akhir saja, sedangkan fonem konsonan lainnya dapat
menempati semua posisi .
Dalam fonologi bahasa Komering ada sejumlah deret konsonan dan
de ret vokal. l1ahasa ini tidak memiliki gugus konsonan. Struktur suku kata
dalam kata dasar adalah:
I. v / u -sun / 'baw a'
2. VK /on - ta?j 'an tar'
3. KV /bi- ak/ ' berat'
4. KVK /larJ - gar/ 'tinggi '

6.1.3 Wujud Morfem


Wujud morfem kala kerja bahasa Komering hanyalah fonem segmental
yang terdiri dari:
1) satu fonem , misalnya, /i/ 'akhiran - i'
2) dua fonem, misalnya, / bu/ 'awalan ber-'
3) tiga fonem, misalnya, /so?/ 'ikut'
4) empat for.em, misalnya . / inum/ 'minum'
5) lima fonem, misalnya, / raton/ 'datang'
6) enam fonem , misalnya, /golgol/ 'pukul'
Morfem bahasa Komering berwujud lebih daripada 6 fonem agak langka.
6.1.4 Jenis Morfem
Dalam bahasa Komering terdapat 6 jenis morfem , yaitu sebagai berikut.
207

1) Mortem Bci,as
Sebagian besar morfem bebas kata kerj a bahasa Komering terdiri dari
dua suku kata dan sebagi an di antaranya merupakan suku ulang.
Contoh :
/suah/ 'bakar'
/capcap/ 'ce ncang'
/ tom tom / 'timpa'
2) Morfem Terikat
Dalan1 bahasa Komering ada 7 awalan kata kerja , yaitu
{ N-, bu, ti-, ku - , ka - , si -, pa - , ]- , dan 4 akhiran ,
yaitu { - ko . - ga, - i, - an]- . Awalan dan akhiran ini dapat berkombinasi
yang membentuk (a) konfiks , yaitu { ka - . .. - an]- , { bu - ... - an]- ,
{ si - . . . - an]-, a ta u morfem gab ungan misalnya { N- . .. - ko J·,
{N ... - i) , { ti - .. . - ko]- , { ti- pa- . . . - ko]-, { ti - pa ... - i]-,
{ ti- ka - . . . J- , { ti- ka- ... ]-, {ti - ... - ga)- , { ka - .. .. - ga ]-,
{bu- ti- ]-, { ti - pa- ]-.
3) Mortem Tunggal
Dalam bahasa Komering ada dua macam morfem tunggal , y akni (I) kata
dasar, misalnya, /bulbul/ 'bakar' , dan (2) imbuhan , misalnya, / ti - I ' ter- ,
di- .'
4) Morfem Bersusun
Morfem bersusun bahasa Komering dibentuk oleh (a) pengimbuhan ,
(b) pengulangan , dan (c) pemajemukan.
5) Mortem Ulang
Dalam bahasa Kome ring ada 4 macam morfem ulan g kata kerja , yaitu
sebagili berikut.
a) Mortem Ulang dengan Peru Iangan Paripurna
Dalam bal1asa Komering kata ulang paripurna yang termasuk kata
kerja dapat dibentuk melalui perulangan seluruh kata dasar dan seluruh
kata berimbuhan .
Contoh :
/cap cap/ /capcapcap cap /
'cencang' 'cencang-cencang'
208

/tisaysayko/
'didindingkan ·
- /tisaysay kotisaysayko/
'Jid inding(kan )- (di) dinding-
kan'
b) Morfem Ulang Sebagian
Dalam bahasa Komering kata ulang yang tcrmasuk kata kerja dapat
dibentuk melalui peru Iangan kata dasar dari kata berimbuhan.
Contoh:
/ !Jando!Ji/
'dengar' 'mendengar-dengar'
/ tigolgoli/ / tigolgolgolgoli/
'dipukuli' 'dipuku-pukuli'
c) Morfem Ulang dengan Pengimbuhan
Dalam bahasa Komering kata ulang yang termasuk kata kerja dapat
pula dibentuk melalui perulangan kata dasar bersama pengimbuhan .
Contoh :
/sopo?f 'cari' -->- /sopo ?sopokan/ 'cari-carian'
/ gonti / 'ganti' Igon tigon tian / 'ganti-me nggan tikan'
d) Morfem Ulang dengan Variasi Fonem
Peru lan gan adalah cara rnembentuk kata kerja yang sangat produktif
dalam bahasa Komering. Namun, kata kerja yang berbentuk morfcm
ulang dengan variasi fonem sangat langka dalam bahasa ini.
Contoh :
/kuma!/ 'kuma!' - / kumatkamit/ 'mengomel'
6) Morfem Majemuk
Bahasa Komering agak langka dalam morfem majemuk pada kelompok
kata kerja . Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembentukan
kata kerja melalui pemajemukan kurang produktif dalam bal1asa ini.
Kata kerja yang termasuk kata majemuk dalam bahasa Komering ada 3
mac am, yaitu :
a) kata majemuk dengan pola kata kerja + kata kerja
Contoh:
/lijuJ)/ + fratO J)/ --+ /IijuJ)ratOJ) I
'pergi' 'datang' 'pergi datang'
209

b) kata majemuk dengan pola kata kerja + kata benda


Contoh :
/sopo?/ + /duit/ - /sopo?duit/
'cari' 'uang' 'cari uang'
c) kata majemuk dengan pola kata kerja + kata keadaan
Contoh:
/mofJan/ + /bot on/ - /mof)anbotOfJ I
'mak:an' 'ken yang' 'mak:an kenyang'

6.1 .5 Morfofonemik
Imbuhan yang paling banyak: menimbulkan peristiwa morfofonemik
dalam bahasa Komering adalah awalan N -. Morfem N -. dalam bahasa ini
mempunyai 12 alomorf, yaitu /m, n, n, fJ, /fJam , fJan , am , an , 3fJ /-fJa. mu/ .
Alomorf /fJam , !J3•l'\fJ3fJ ,/ lebih sering dipak:ai dalam dialek Buay Madang,
Cempak:a , Belitang, sedangkan alomorf /am, an, a!J ./ lebih sering dipakai
dalam dialek Martapura - Simpang.
Di bawah ini diberikan satu contoh untuk masing-masing alomorf.
N- + /pohpoh/ 'cuci /mohpoh/ 'mencuci'
N-· + /taytay/ 'titi' /naytay/ 'meniti'
N- + /sansan/ 'singkir' ____.,. /nansan/ 'menyingkir'
N- + /kupku p/ 'kej ar'

-- /fJupkup / 'mengejar'
~

N- + /bukbu k/ 'rebus' /fJambukbuk/ 'mere bus


N- + /dohdoh/ 'lam bat' / IJandohdoh/ 'melambat'
N- + /gupgu p/ 'pukul' / !Ja!Jgupgup/ 'memukul'

-
~

N- + /butbut/ 'cabut' /ambutbut/ 'mencabut'


N- + /j ukjuk/ 'tusuk' /anjukjuk/ 'menusuk'
N- + golgol/ 'pukul' ____, /angogol/ 'memukul'
N-
N-
+
+
/yamyam/
/rokrok/ 'rem as'
--
'bongkar' ----.., /fJayamyam /
/murokrok/
'mem bongkar'
'meremas'
lmbuhan lain yang banyak menimbulkan peristiwa morfofonemik
adalah akhiran - an . Pada umumnya dalam bahasa Komering apabila - an di-
lekatkan kepada kata yang berfoncm akhir konsonan selain dari/?, k/, maka
-an diucapkan bersama konsonan akhir itu, misalnya, /solsol/ 'sesal' +
si - .. . - an menjadi /sisolsolan/ 'saling menyesal' . Akibatnya. adalah bahwa
21 0

alomorf akhlran -an dalam bahasa Komering banyak juga, yaitu sebanyak
konsonan yang menduduki posisi akhlr kata dasar yang boleh diberi akhlran
-an pembentuk kata kerj ao Alomorf akhiran - an dalam bahasa Komering
yang menonjol adalah {1) /kan/ yang dipakai apabila -an dilekatkan kepada
kata dasar yang berfonem akhir /?/, misalnya, /tia?/ 'jatuh' + bu- o o -an
menjadi /butia?kan/ 'berjatuhan,' (2) /tan/ yang dipakai apabila - an di-
lekatkan kepada kata yang berfonem akhlr /?I, misalnya, ( caka?I 'naik'
+ ke - 0 -an menjadi /kacakatan/ ' dapat dinaiki,' dan (3) /gan/ yang di-
0 0

pakai apabila - an dilekatkan kepada kata yang berfonem akhlr /k/, misalnya,
/balak/ 'besar' + ke- - an menjadi /kabalagan/ 'dapat dibesarkan .'
0 0 0

Akhiran - an dalam bahasa Komering menjadi /tan/ atau /kan/ apabila


dilekatkan kepada kata yang berfonem akhir /?/ o Kaidah umum sebagai
panduan dalam memilih pemakaian yang tepat bagi kedua alomorf ini sulit
dirumuskano Kesimpulan dapat ditarik adalah sebagian kata yang berfonem
akhir /?/ melahirkan / tan/ dan sebagian lagi melahirkan /kan/ jika diberi
akhiran - an 0

Akhiran - i juga menimbulkan akhiran - i diucapkan dengan diawali


konsonan yang mengakhiri kat a dasar morfem bersusun berakhlran - i 0

Misalnya , /juljul/ 'jolok' + - i menjadi /juljuli/ 'joloki.' Kesimpulannya adalah


akhiran - i dalam bahasa Komering mempunyai alomorf sebanyak fonem
akhr kata-kata yang dapat dilekati akhiran -io
Al omorf akhiran - i dalam bahasa Komering yang menonjol adalah
/ki/ dan /ti/, yan g dipakai apabila akhiran -i dilekatkan kepada kata yang
berfonem akhir /? /, misalnya, / tinju?/ 'tangkap' +- i menjadi /tinjuki/ ' tang-
kapi' dan /sakit? I 'sakit + - i menjadi /sakiti/ 'sakiti.' Jadi, baik almorf /ki/
maupun alomorf / ti / sama-sama terjadi apabila akhlran - i dilekatkan kepada
kata yang berfonem akhir /?/ Namun , sulit dinyatakan kaidah yang tuntas
0

mengenai pemilihan dalam pemakaian /ki/ dan /ti/' Yang jelas, ada kesej ajaran
antara pemakaian alomorf akhiran -an /kan/ dengan alomorf akhlran - i
/ki/ dan alomorf / tan / dengan alomorf /ti/o
Awalan bu - menim bulkan peristiwa morfofonemik yang berarti mem-
punyai satu alomorf yang san gat menonjol, yaitu /di/ Pemakaian / ti/ dan /di/
0

ditentukan oleh kondisi sintaksis o Alomorf / ti/ dipakai dalam frase ti - + kata
kerja + rf;, misalnya, / tikatil] / 'dipegang' dan sebaliknya alomorf /di/ dipakai
dalam frase di- + kata kerja + kata benda, misalnya, /dikatilJ ali/ 'dipegang
Ali.'
lmbuhan pembentuk kata kerja yang lainnya tidak menimbulkan
211

peristiwa morfofonemik yang berarti dalam bahasa Komering karena tidak


mempunyai alomorf yang menonjol benar.

6.1 .6 Morfologi K ata K erja


Semua contoh bahasa Komering yang melengkapi kesimpulan mengenai
morfologi kata kerja dituliskan dengan ejaan biasa, yaitu Ejaan yang Di-
sempurnakan.
Dalam bahasa Komering kata kerja dapat dibentuk dari hampir semua
jenis kata melalui pemakaian imbuhan pembentuk kata keja. Dalam urutan
menurut kuantitas, jenis kata yang dapat dijadikan kata kerja dalam bahasa
Komering adalah kata kerja, kata benda, kata keadaan, kata bilangan, kata
ganti orang, dan jenis kata lain .
Imbuhan yang khas dan paling produktif serta berhasil guna dalam
membentuk kata kerj a bahasa ini adalah akhiran - i dan akhrian - ko. Hampir
semua kata dalam bahasa Komering dapat dijadikan kata kerja dengan meng-
gunakan akhiran -i atau akhiran - ko . Dengan demikian , akhiran - i dan
akhiran - ko berfimgsi sebagai rambu-rambu yang pasti menunjukkan kata
kerja dalam bahasa ini.
Awalan N - juga berfungsi sebagai pembentuk kata kerja. Akan tetapi ,
tidak semua kata dalam bahasa Komering dapat dijadikan kata kerja dengan
awalan N - . Bahkan , dengan memakai awalan saja, tanpa akhiran, bersama
morfem dasar tertentu awalan N- tidak dapat digunakan dan tempatnya
diambil alih oleh awalan lain , misalnya awalan bu - .
Contohnya, dengan lijung 'lari' tidak dapat diturunkan kata kerja lain ber-
sama awalan N - tanpa akhiran. Kata lijung dapat diberi awalan bu -, bulijung
' berlari.'
lmbuhan lainnya selain daripada itu juga berfungsi membentuk jenis
kata yang bukan kata kerja, tidak dapat digunakan untuk membentuk kata
kerja dengan semua jenis kata yang ada dalam bahasa Komering.
Dalam bahasa Komering ada beberapa konflks dan sejumlah imbuhan
gabungan seperti yang dicantumkan dalam matriks di bawah ini
212

N- bu- ti- leu- ka- si- pa- -i -ko -an -ga

N- + + + +
bu- + + + + +
ti- + + + + +
leu- + + +
ka- + +
si- + +
pa- + +
-i
-ko
-an +
-ga

Dalam matriks di atas tanda positif (+) berati dapat digabungkan dan
tanda negatif (-) berarti dapat digabungkan.
Pembentukan kata kerja melalui perulangan sangat produktif dalam
bahasa Komering. Dalam bahasa ini semua kata kerja dapat dijadikan kata
ulang, baik kata ulang paripuma maupun kata ulang sebagian. Perulangan kata
dengan variasi fonem dan perulangan simultan dengan pengimbuhan agak
langka dalam bahasa Komering.
Proses morfologi melalui pemajemukan kurang produktif dalam bahasa
Komering . Oleh karena itu , dalam bahasa ini tidak banyak terdapat kata
kerja dalam bentuk kata majemuk.
Imbuhan pembentuk kata kerja dalam bahasa Komering berfungsi
membentuk kata kerja aktif, pasif, intransitif, dan transitif. Setiap imbuhan
itu mempunyai arti struktural yang berkisar antara arti melakukan , dikenai,
menggunakan alat, menyuruh melakukan , tidak sengaja melakukan , sudah
dilakukan , sering melakukan, benar-benar melakukan, membuat, membawa,
membuang, saling melakukan, dan terlalu banyak melakukan .
Perulangan tidak mempunyai fungsi dalam pengertian bahwa perulang-
an dalam bahasa Komering tidak mengubah jenis kata. Namun , perulangan
menunjukkan berbagai arti St ruktural yang berkisar antara banyak melaku-
213

kan , sering melakukan , rnelakukan dengan santai, banyak yang melakukan


se.:ara .bersama, saling rnelakukan , dan melakukan dengan berbalas-balasan .
Sarna seperti perulangan , pernajemukan tidak berfungsi se bagai peng-
ubah jenis kata . Arti stn.iktural yang dinyatakan -kata rnajemuk, umumnya
menurut h ukurn DM, misalnya, mocohko hulu 'mernecahkan kepala' atau
'rnenyusahkan pikiran .'
6.2 Hambatan
Dalan1 melaksanakan penelitian ini ditemui beberapa ham batan , y a.itu
hal-hal yang men yukarkan atau mengurangi kelancaran jalannya penelitian .
Di muka sudal1 diu tarakan bahwa yang akan diungkapkan adalah hambatan
intern al, yaitu hambatan yang berhubungan secara langsung dengan objek
penelitian bahasa Komering sendiri.
Hambatan internal yang terbesar yang mem buat jalannya penelitian
ini agak te rsend at-sendat. adalah tidak (belum) adanya kamus bahasa Kame-
ring. Ada beberapa masalah yang tidak dapat dipecahkan kerena kamus
bah a sa ini tidak ada. Misalnya , secara fo rmal ada morfem dasar kata kerja
bahasa Komering y ang dapat diberi awalan gabungan tipa a tau tika - . Setelah
dilacaki bersama info rman, didapat suatu jawaban yang menyatakan bahwa
tipa- dan tika- tidak dapa t disalingtukarkan . Kata te rtentu boleh diberi
tipa-, tetapi tidak boleh tika -. Seandainya kamus bahasa Komering tersedia,
mungkin dapa t dibuatkan daftar kata yang dapat diberi tipa,- a tau tika, - .
Usaha untu k men cari pola kata kerja yang berbentuk kata majemuk
mungki n menjadi lancar dan berhasil guna, seandainya ada kamus bahasa
Komering . Penggunaan instrumen yang berisi daftar kata majemuk dalam
bahasa Indonesia unt uk keperluan ini tidak banyak menolong.
Korpus data yang besar· mungkin diperoleh dengan menggunakan
instrumen yang berdaya guna. lnstrumen seperti ini dapat dibuat dengan
menggunakan kamus bahasa yang ditelitii. Daftar kata seperti daftar kata
Swadesh saja ternyata tidak banyak membantu dalam hal ini. Penelitian
suatu bahasa yang dipusatkan kepad a satu aspek kebahasaan saja seperti
morfologi kata kerja, jelas termasuk penelitian yang harus dilakukan secara
intensif. Penelitian yang intensif memer)ukan korpus data y ang besar dan
baik . Hambatan y ang dialami dalam usaha menyusun instrumen yang peka
dan berhasil guna untuk meraih korpus data y ang besar adalah ketiadaan
kamus bahasa Komering . Jelaslah bahwa hambatan seperti yang diungkapkan
itu dapat diatasi kalau kamus bahasa Komering tersedia dan dapat digunakan
dalam penelitian ini. ·
214

Seperti yang sudah dikemukakan di muka, ejaan yang dipakai untuk


menuliskan bahasa Komering adalah Ejaan yang disempurnakan yang berlaku
di Indonesia sekarang. Ternyata ejaan ini juga muncul sebagai hambatan kecil
dalam keadaan tertentu. Misalnya, dalam Ejaan yang Disempurnakan hurufK
digunakan untuk melambangkan /k/ dan /?/. Ak.an tetapi, untuk bahasa
Komering sebenarnya diperlukan dua huruf terpisah untuk mennuliskan
kedua fonem ini , hurufk untuk /k/ dan huruf atau lambang lain untuk' /?/.
Dalam bahasa ini terdapat sejum!ah pasangan minimal dengan /k/ dan /?/
walaupun hanya pada posisi akhir saja. Di san1ping itu , dalam bahasa Ko-
mering pemakaian akhiran - i dan akhiran - an amat ditentukan oleh /k/
dan /?/ pada posisi akhir. Ak.hiran - i menjadi / ti/ atau /ki/ apabila dilekatkan
kepada kata yang berfonem akhir /?/, contohnya /saki?/+ - i menjadi /sakiti/
'sakiti, sedangkan / kani?/ + - i menjadi /kaniki/ 'memakani' . Apabila di-
lekatkan kepada kata yang berfonem akhir /k/, akhiran - i tidak mengadakan
perubahan seperti itu, misalnya, /balak/ + - i menjadi /balaki/ 'besari'.
Akhiran -an berubah menjadi /tan/ atau /kan/ apabila dilekatkan
kepada kata yang berfonem akhir /?/. Contohnya, /toga?/ + -an menjadi
/ togatan/ 'tegakkan ', sedangkan / roni?/ +-an menjadi /ronikan/ 'kecilkan' .
Sebaliknya, - an berubah menjadi /gan/ apabila dilekatkan kepada kata yang
berfonem akhir /k/ , misalnya, / tutuk/ +-an menjadi / tutugan/ +-an men-
jadi /tutugan/ dapat diturut .'
DAFTAR PUSTAKA

Aitchison, Jean. 1978 . Linguistics. New York: David Mckay & Co.
Allen , J.P.B . dan S. Pit Corder. Editor. 1975. Papers in applied Unties.
Volume 2 . London : Oxford University Press.
Badudu , Y .S. 1978 Pelik-Pelik Bahasa Indonesia (Tata Bahasa). Ban dung:
Penerbit Pustaka Prima.
Bloch, Bernard dan G.L. Trager. 1942 . Outline of Linguistic Analysis. Balti-
more : Unguistic Society of America.
Bloomfield , Leonard . 1933 . Language. New York : Holt, Rinehart and
Winston .
Corder , S. Pit. 1977. Introducing Applied Linguistics.
Harmondworth, Middlesex, England : Penguin Books Ltd.
Effendi, S. Editor. 1978a. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan .
1978b. Pedoman Peneilaian Hasil Penelitian.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaim .
Finocchiaro, Mary dan Michael Bonomo. 1973. The Foreign Language
Leamer : A Guide for Teachers. New York: Regent Publishing
Company .

215
2 16

Fishman , Joshua A. 1972. The Sociology of Language : An Interdisciplinary


Social Science Approach to Language in Society. Rowley Massachu-
setts : Newbury House Publishers.
Fokker, A.A. 1950. Beknopte Grammatika van de Bahasa Indonesia.
Groningen : J .B. Wolters .
Francis, Nelson . W. 1958. The Structure of American English. New York:
The Ronald Press Company.
Gaffar , Z.A. et al. 1977. " Struktur Bahasa Komering" . Palembang : Proyek
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah.
---- . 1979 . "Morfologi dan Sintaksis Bahasa Komering" . Palembang :
Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah.
Gleasson, H.A. 1961. An Introduction to Descriptive Linguistics. New York:
Henry Holt & Company.
Good, Carter V. dan Douglas E. Scates. 1954. Methoda of Research. New
York: Appleton - Century - Crofts .
Halim, Am ran. 1976. " Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia". Dalam
Amran Halim . Editor. Politik Bahasa Nasional. 2. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan .
Hasen , John . 1977. " Observation Skills". Dalam James M. Cooper. Editor.
Classroom Teaching Skills : A Handbook. Lexington, Massachusetts :
D.C. Heath and Company.
Harris, Zelling S. 1969. Structural Linguistics. Chicago : The UNiversity of
Chicago Press.
Hill , Archibald A. 1961. Introduction to Linguistic Structures. New York:
Harcourt, Brace & Co.
Hockett , Charles F . 1958. A Course in Modern Linguistics. New York : Holt,
Rinehart and Winston .
Keraf, Gorys. 1978. Tatabahasa Indonesia untuk Seko/ah Lanjutan Atas.
Ende Flores : Penerbit Nusa Indah.
Langacker, Ronald W. 1972. Fundamentals of Linguistic Analysis. New
York: Harcourt Brace Javanovich .
217

Lyons, John. 1977. Introduction to Theoretical Linguistics. Cambridge:


University Press.
Nida , Eugene A. 1949. Morphology , the Descriptive Analysis of Words.
Ann Arbor: The University of Michigan Press.
Parera, J os Daniel. 1977. Pengantar Linguistik Umum Seri B : Bidang Morfo-
logi. Ende-Flores : Nusa lndah:
Purwadarminta,. W.J .S. 1975 . Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :
PN Balai Pustaka·.
Ramlan , M. 1967. Ilmu Bahasa Indonesia : Morfologi, Suatu Tinjauan
Deskriptif Yogyakarta: Karya Muda.
Rianom, Amin. 1972. "Some Transformations inKomering". Dalam Soeseno
Kartomiharjo . Editor. Ringkasan Tesis !KIP Malang. Malang : IKIP
Malang. ·
Rusyana, Yus dan Samsuri. Editor. 1976; Pedoman Penulisan Tata Bahasa
Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sidapati, Abukosim. 1972. "Local Dialect Variations in Komering". Dalam
Soeseno Kartorniharjo. Editor. Ringkasan Tesis /KIP Malang,
Malang. : IKIP Malang.
Saleh, Yuslizal. etal. 1980. "Struktur Bahasa Rawas".
Palembang : Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra J~donesia dan
Daerah.
Samarin , William J. 1967. Field Linguistics. New York : Holt, Rinehart
and Winston.
Sapir, Edward . 1949. Language : An Introduction to the Study of Speech.
New York: Harcourt , Brace & World.
Tarigan, H.G . 1975. "Morfologi Bahasa Slmalungun". Jakarta : Universitas
Indonesia.
----. 1978 ~ Ta ta Bahasa Tagmemik. Bandung : Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia FKSS IKIP Bandung.
Yusuf, Hasbi. 1974 . "Perbandingan Bahasa Komering Ulu (Cepaka) dengan
· Bahasa Indonesia dalam Bidang Fonetik". Skripsi. Palembang:
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan Universitas
Sriwijaya .
LAMPIRAN I

REKAMAN KATA

1 1
I . aku-akuan masing-masing mengaku
1 1
2. akui akUi
1 1
3. akuk ambil
1 1
4. api-apiko apa-apakan
1 1
5. apiko apakan
1 1
6. biaki berati
1 1
7. biakko beratkan
1 1
8. bubaliau berbeliau
1 1
9. bubasuhan bercucian
1 1
10. bubicara berbicara
1 1
11 . bubolian be rbelian
1 1
12. buboli-bolian berbeli-belian
1 1
13 . bubonor membuat benar
1
14 . bubonor-bonor membuat semua benar'
15 . bubuntakan 'membuat jadi pendek'
16. bubuntak-buntakan 'membuat jadi pendek-pendek'
17. bucindo-cindo 'membuat semua bagus atau indal1'
18 . bugan tungan 'bergantungan'
19. bugargajian 'tolong atau dapat digergaji'
20 . bugucuhan 'bertinjuan'
21. buguyang 'bergoyang'
22. bugusti 'memanggil gusti'

219
220

1 1
23. buhadapan berhadapan
1 1
24. buhalom menjadi hitam
1 1
25. buhaloman membuat jadi hitam
1 1
26. buhalom-halom membuat semua hitam
1 1
27. buhalom-haloman membuat jadi hitam-hitam
1 1
28. buhamburan berserakan; beterbangan
1 1
29. buholauan membuat jadi bagus
1 1
30. buholau-holauan membuat jadi bagus
1 1
31. bukawilan tolong atau dapat dikail
1 1
32. bukuta dapat dipagarkan
1 1
33. bukutaan tolong atau dapat dipagar
1 1
34. bulanggaran membuat jadi tinggi
1 1
35. bulanggar-langgaran membuat jadi tinggi-tinggi
1 1
36. bulangui berenang
1 1
37. bulapahan bepergian
1 1
38. bulima berlima
39. bulimaan I saling lima I
1 1
40. buliom me rasa malu
1 1
41. bulombah-lombahan mempunyai rumah-rumahan
1 1
42. bumasakan bermasakan
1 1
43 . bumubil-mubilan mempunyai mobil-mobilan
1 1
44. buniku memanggil engkau
1 1
45. buntaki pendeki
1 1
46 . buntakko pendekkan
1 1
47. bupak berempat
1 1
48. bupakan Saling empat
1
49. bupakcbupakan berempat-empat atau menjadi
1
empat-empat 1 atau 1saling
1
empat-empatkan
221

1 1
50. bupikir berpikir
1 1
51. bupikir-pikir berpikir-pikir
1 1
52 . bupohpohan bercucian
1 1
53. buratongim berdatangan
1 1 1 1
54. burua-ruaan berdua-dua atau menjadi dua-dua
atau Saling d~-duakakan
1 1

1 1
55 . burua berduaan
1 1
56 . buruaan saling dua
1 1
57 . busaisaian berdinding atau dapat didindingkan
1 1
58 . busalah berbuat salah
1 1
59. busanak-sanakan mempunyai anak-anakan
1 1
60. busikam memanggil kami
1 1
61 . busikan dua menyebutkan .saya
1 1
62. busiul bersiul
1 1
63 . butaburan bertaburan
1 1
64 . butolu bertiga
1 1 1 1
65. butolu-toluan saling tiga-tigakan atau bertiga-tiga
1 1
atau menjadi tiga-tiga
1 1
66. butanom bertanam
1 1
67 . butanoman bertanaman
1 1
68. butanom-tanoman be rtanam-tanaman
1 1
69 . butian memanggil mereka
1 1
70. butiakan berjatuhan
1 1
71. butogatan semua mendirikan
1 1
72. butorbangan beterbangan
1 1
73 . butulungan bertolongan
1 1
74. butumburan bertabrakan
1 1
75 . butumbur-tumburan bertabrak-tabrakan
1 1
7 6. cangkolang berlari
222

1 1
77. <ijakuk diambil
1 1
78. d_igargajii digergajii
1 1
79. d_igargajiko digergajikan
1 1
80. diguai dibuat
1 1
81. ~ija-dijako sini-sinikan
1 1
82. dijako sinikan
....
1 1
83. dikawili dikaili
1 1
84. dikawilko dikailkan
1 1
85. dikutai dipagari
1 1
86. dikutako dipagarkan
87. disaisaii I didindingil
1 1
88 . disaisaiko
~
didindingkan
1 1
89. dudo-dudoko sana-sanakan
I ••f
90. gargaji gergajl
f •• ..,
91. gargaji-gargaji gergaJt-gergaJI
1 1
92. gargaji-gargajii gergaji-gergajii
1 1
93. gargaji-gargajiko gergaji-gergajikan
1 1
94 . gargajii-gargajii gergaji-gergajii
1 1
95. golgol pukul
1 1
96 . guai buat
1 1
97. guyang goyang
1 1
98. guyangi goyangi
1 1
99. hagukpa dijadikan ke mana
1 1
100. hagukpako kemanakan
1 1
101. hampangi ringani
1 1
102. harnpangko ringankan
1 1
103. hiwangi tangisi
1 1
104. hojongi duduki
1 1
I OS. hojongk;o dudukkan
223

1060 injak 'bangkit, bangun'


107 0 ingok-ingotan 'ingat-ingatan'
1080 inumga 'terlalu banyak m~um'
f • • ·I
1090 inum-inumi mmum-mmunu
1100 juk-juksipako 'bag'li-bagaimanakan '
1110 juksipai 'dijadikan bagaimana'
1
11 20 juksipako bagaimanakan, dihadapkan ke mana'
1
113 0 kohalau-holauan kebagus-bagusan ' atau 'sampai menjadi
1
bagus
1
1140 kaakuk 'tolong atau dapat dian1bi1
1
115 kaakukga
0 sanggup diambilo
1 1 1
1160 kabiakan ke beratan' atau menjadi berat
1 1
117 0 kabiak-biakan 'keberat-beratan atau sampai jadi
1
berat
1 1 1 1
118 0 kabuntakan tolong a tau dapat dipendekan
1 1
119 0 kabuntak-buntakan dapat dijadikan pendek-pendek
1 1
1200 kabuntakanga dipendek-pendekkan atau tidak senga-
ja dipendek-pendekkan 1
1 1
121. kabuntakga sanggup memendekkan
1
122 0 kagargaji 'tolong a tau dapat digergaji
1 1
123 0 kagargajii tolong digergajii
1 1 1 1
124 0 kahampangan keringanan atau merasa ringan
1 1
125 kehasinan
0 keasinan atau 1 dapat diasinkan'
1
1260 kahasin-hasin menjadi asin-asin'
1
127 kaholau
0 'tolong atau dapat dibaguskan
1 1
1280 kaholauga sanggup membaguskan
1
129 kaholau-holau
0 dapat dijadikan bagus-bagus'
1
-1300 kaholau-holauga dapat dijadikan bagus-bagus'
1 1 1
131 0 kakawil tolong atau dapat dikail'
224

132. kakawil-kawil 'tolong atau dapat dikail-kail'


133. kakawili 'tolong dikaili'
134. kakawilko 'to1ong dikailkan'
135. kakuta · 'tolong atau dapat dipagar'
136. kakutai 'dapat dipagari'
137. kakuta-kuta 'tolong atau dapat dipagar-dipagar'
138. kalanggar 'tolong ~tau dapat ditinggikan'
I I
139 . kalanggarga sanggup meninggikan
140. kalanggar-langgar 'dapat dijadikan tinggi-tinggi'
I
141. kalapahga sanggup dijalani'
142 . kaliak 'tolong atau dapat dilihat'
143. kaliakan 'dapat dilihat '
144. kalima 'dijadikan lima'
145. kalimaan 'dapat dijadikan lima'
146. kamamisan 'kemanisan' atau 'dapat dimaniskan'
atau 'dapat memaniskah'
147. kamamis-mamis 'dapat menjadi manis-manis'
148. kaniki ' santapi'
I
149. kanik-kanik makani'
I
150. kanik-kaniki santap-santapi' atau 'makan-makani'
151. kapak 'dijadikan empat'
152. kapakan 'dapat dijadikan empat'
153. kapak-pak 'dijadikan empat-empat'
154. kapak-pakan 'dibuat empat-empat'
155 . karua 'dijadikan dua'
156. karuaan 'dapat dijadikan dua'
157. karua-rua 'dijadikan dua-dua'
158. karua-ruaan 'dibuat dua-dua'
159. kasaisai 'tolong didinding'
225

1 1
160. kasaisaii to1~ng didindingi
1 1
161 . kasaisaiko t olong didindingkan
1 1 1
162. kasodop-sodopan kesedap-sedapan atau Sarnpai sedap-
sedap1
1 1
163 . kaso1ik to1ong atau dapat dilihat
1
164. kasoruk tolong di- atau dapat di - a tau minta
1
dijahlt
1 1
165. kasoruk -soruk tolong atau dapat dijahit-jahit
1 1
166 . katijang tolong atau dapat dipanjangkan
1 1
167 . katijangga sanggup memanjangkan
1 1
168. katijang-tijangga dapat dijadikan panjang-panjang
1 1
169. kato1u . dijadikan tiga
1 1
170 . kato1uan dapat dijadikan tiga
1 1
171. katolu-to1u dijadikan tiga-tiga
1 1
172 . katolu-toluan -dibuat tiga-tiga
1 1
173. katulungan minta tolong
1 1
174. kawil-kawil kail-kail
1 1
175. kawil kail
1 1
176 . kawil-kawili kail-kaili
1 1
177 . kawil-kawilko kail-kailkan
1 1
178 . kawili kaili
1 1
179 . kawilko kailkan
1 1
180 . kau sung to1ong atau dapat dibawa
1 1
181. kausungan to1ong atau dapat atau·minta dibawa
1 1
182 . kausungga dapat dibawa
1 1
183 . kurukga te rlalu masuk
1 1
184. kurung kurung
1 1
185 . kuta pagar
I ·I
186 . kutai pagan
226

187 . kutako 'pagarkan'


188. kuta-kuta 'pagar-pagar'
189 . kuta-kutai 'pagar·pagari'
190. kuta-kutako 'pagar-pagarkan'
191. lapah 'berjalan'
192. lapah-lapah 'jalan-jalan '
193. lapah-kukut 'jalan kaki'
194. lapok-mulapok 'tambah-menambah'
195. limai 'Iimai' atau 'menjadi lima'
196. lobas-1obasi 'obat-obati'
197. lumpak 'lorn pat'
198. lumpaki 'Iompati'
199 . luncak-luncaki 'lompat-lompati'
200. makwatko 'tidakkan'
201 . makwati 'menjadikan tidak'
202. miah 'bangun'
203 . mirai 'menjadikan berapa'
204 . mirako 'menjadi berapa'
205. mojong 'duduk'
206 . mojong-mojong 'duduk-duduk ; disuruh duduk-duduk'
207. monganga 'terlalu banyak makan'
208. monganmongan 'makan-makan '
209. muhalotok 'meludah'
210. mehonggop 'menghingga p'
211. me1umpak 'me1ompat'
212 . me1umpak-1umpak 'me1ompat-lompat'
213 . muniak-niak 'berjatuh-jatuh'
21 4 . murangkang 'merangkak'
215. nijang 'memanjang'
227

216. nijangi 'rnernanjangi'


217. nijangko 'mernanjangkan'
218. niak 'menjatuhkan ·sesuatu'
219 . nijang-nijang 'mernanjang-mernanjang'
220. ninjuk 'menangkap'
221. nogak 'rnernbangun'
222. noktok 'memotong'
223. ngahaguk -hagukpa 'menghadap ke mana-mana'
224. ngahagukpa 'rnenjadikan ke mana'
225. ngahampangi 'meringani' atau 'menjadikan ringan'
226. ngahampangko 'meringankan' atau menjadikan ringan'
227. ngahiwang-hiwangko 'menangis-nangiskan'
228. ngahiwangi 'menangisi'
229. ngahiwangko 'menangiskan'
230. ngahiwang-hiwangi 'menangis-nangisi'
231. ngahojongi 'menduduki'
232. ngahojongko 'mendudukkan'
233. ngaku 'mengaku'
234. ngaku-akui 'mengaku-akui'
235 . ngakui 'mengakui'
236. ngakuk 'mengarnbil'
237 . ngalima 'menjadikan lima'
238. ngalimako 'rnembuat jadi lima'
239. ngamatwatko 'menidakkan'
240. ngambiak -biak 'memberat-berat'
241. ngarnbiaki 'memberati' atau 'mernbuat jadi berat'
242. ngambiakko 'memberatkan' atau 'menjadikan berat'
243 . ngarnbiak-ngambiak 'rnembera t -berat'
244. ngambuntak-ngambuntak 'memendek-memendek'
228

1 1
245. ngambuntaki memendeki
1
246. ngambuntakko memendekkan 1
1 1
247. nganak korbau mengikuti saja
1 1
248. ngandijako mengesinikan
1 1
249. ngandudoko mengesana.Jcan
1 1
250. nganiaki menjatuhi
1 1
251. nganijangi memanjangi
1
252. nganikuko · mengengkaukan1
1 1
253. nganiku-niku mengengkau-engkau
1 1
254. nganiku-nikuko mengengkau-engkaukan
1 1
255. nganjajako menawarkan
1 1
256. nganjajai menawari
1 1
257. nganjuksipa menjadikan bagaimana
1 1
258. nganjuksipako menjadikan bagaimana
1 1 1 1
259 . nganogaki membangun atau menegaki
1 1
260. nganolu menj!ldikan tiga
1 1
261. nganolui menjadikan tiga-tiga
1
262 . nganoluko membuat jadi tiga 1
1 1
263. nganolui-nganolui menigakan -menigakan
1
264. nganoluko-nganoluko menigakan-menigakan 1
1 1
265 . nganolu-nganolu menjadikan tiga-menjadikan tiga
1
266. ngimoluko-nganoluko meniga-nigakan 1
1
267. nganolu-nganolu menjadikan tiga-menjadikan tiga 1
1
268. nganolu-nolui menigakan -menigakan 1
1
269. nganolu-noluko meniga-nigakan 1
1
270. nganuruii meniduri 1
1
271 . nganuruiko menidurkan 1
I • ·f
272. nganggargaji menggergaJl
1 1
273 . nganggargajiko menggergajikan
229

1 1
274. nganggargaji-nganggargaji menggergaji-gergaji
1 1
275 . ngangguai membuat
1 1
276 . ngangguai-guai membuat-buat
1 1
277. nganggulik berbaring
1 1
278 . nganggusti memanggil gusti atau anda
1 1
279 . ngapak menjadikan empat
1 1
280 . ngapaki menjadikan empat-empat
1 1
281 . ngapakko membuat jadi empat
1 1
282. ngapaki-ngapaki mengempatkan-mengempatkan
1 1
283 . ngapak-ngapak menjadi empat-menjadi empat
1 1
284 . ngapak-pak menjadi empat-empat
1
285 . ngapi-apiko mengapa-apakan 1
1 1
286. ngapiko mengapakan
I I
287. ngapi-ngapi mengapa -mengapa
1 1
288. ngarua menjadi dua-dua
1 1
289. ngaruai menjadikan dua-dua
1 1
290. ngaruako membuat jadi dua
1 1
291. ngarua-ngarua menjadi dua-menjadi dua
1
292. ngarua-ngarua mendua-menduakan 1
293. ngaruai-ngaruai 1
menduai-menduai 1
1 1
294. ngaruako-ngaruako menduakan-menduakan
1 1
295. ngarua-rua me njadi dua-dua
1 1
296. ngarua-ruai mendua-duai
297. ngarua-ruako 'mendua-duakan'
1 1
298. ngawil mengail
1
299. ngawili mengaili 1
1 1
300 , ngawilko mengailkan
1 1
301. ngawil-ngawil mengail-ngail
1 1
302. ~wil-ngawili mengail-ngaili
230

303 . ngawil-ngawilko 'mengail-ngailkan'


304. nginjak 'mengangkat'
305. nginum-nginum 'minum-minum'
I I
306. ngurung mengurung
307. nguta 'memagari'
I
308. ngutai memagan·I
309 . ngutako 'memagarkan'
I I
310. nguta-nguta memagar-magar
I
311. nguta-ngutai memagar-magan•I
312. nguti-ngutiko 'mengamu-ngamukan'
313. nyaisai 'mendinding'
314. nyaisaii 'mendindingi'
315 . nyaisaiko 'mendindingkan'
316. nyaisai-nyaisai 'me ndinding-dinding'
317. palO 'empati' atau 'menjadi empat'
318. pirai 'berapai' atau 'dijadikan berapa'
319. pirako 'berapakan'
320. pira-pira 'berapa-berapa'
321. pira-pirako 'berapa-berapakan'
I ·I
322. pohpoh CUCl

323 . pulirna 'dijadikan lima'


324. pupak 'dijadikan em pat'
325. purua 'dijadikan dua'
326. putolu 'dijadikan tiga'
327. ratong 'datang'
328. ratongko 'datangkan'
329. ratong-ratong 'datang-datang'
330. ruai 'duai' atau 'menjadi dua'
331. saisai 'dinding'
231

332 . saisai-saisai 'dinding'


3 3 3 . saisai-saisaii I dinding-dindingi I
334. saisai-saisaiko I dinding-dindingkafl I
335. sausau 'raut'
336. siakuan 'saling aku '
337 . sibuntakan 'saling pendek'
1
338. sibuntak-buntakan 'saling memendek -mendekkan
1 1
339 . sigargajian dapat atau sanggup digergaji
1 1
340. sigurahan saling membangunkan
1 1
341 . sigurah-gurahan Saling membangun-bangunkan
1
342. sihalom-haloman saling menghitam-hitamkan 1
1 1
343 . sihancongan saling cepat
1
344. siholauan saling bagus'
1 1
345. siholau -holauan saling membagus-baguskan
1 1
346. sikawilah dapat atau sanggup dikail
1 1
34 7. sikawil-kawilan saling kail
1 1
348. sikutaan dapat atau sanggup dipagari
1 1
349 . siku ta -ku taan saling pagar
1 1
350. silanggaran saling tinggi
1
351 . silanggar-langgaran saling meninggi-ninggikan 1
1
3 52. silimaan masing-masing lima'
1 1
353. sinako itukan
1 1
354. sipakan masing-masing empat
1 1
355. sipak-pakan masing-masing empat-empat
1 1
356. siruaan rnasing-masing dua
1 1
357. sirua-ruaan rnasing-masing dua-dua
1 1
358. sisaisaian dapat atau sanggup dinding
1 1
359. sitoluan rnasing-masing tiga
1 1
360. sitolu-toluan rnasing-masing tiga-tiga
232

361. situlungan 'saling tolong'


362. tabugi 'tabuki'
I
363. taitai menjalani'
364. tiakuk 'diambil, terambil '
365. tiakui 'diakui'
366. tiaku-akui 'diaku-akui'
367. tiapi 'dibuat jadi apa'
368 . tiapiko 'diapakan'
369 . tibiaki 'diberati'
I
370. tibiakko 'diberatkan
371. tibuntaki 'dipendeki'
372. tibuntakko 'dipendekkan'
373 . tidijako 'ke sinikan'
374. tidija -dijako 'ke sini-sinikan'
375. tidudo-dudoko 'ke sana-sanakan'
376. tigargaji 'digergaji'
377. tiguai 'dibuat'
378. tiguai-guai 'terbuat-buat' atau 'dibuat-buat'
379. tigusti 'tersebut anda'
380. tihagukpa 'dihadapkan ke mana'
381. tihaguk-hagukpa 'dihadapkan ke mana-mana'
382. tihampangi I diringani 1
383. tihampangko I diringankan I
..
384 . tiharu-haru 'dipanggi-panggil' •
385. tihiwangi 'ditangisi'
386. tihiwangki 'ditangiskan'
387. tihiwang-hiwang 'tertangis-tangis'
388. tihiwang-hiwangi 'ditangis-tangisi'
389. tihiwang-hiwangko 'ditangis-tangiskan'
233

390 . tihojongi 'diduduki'


391. tihojongko 'didudukkan '
392. tijangi 'dipanjangi'
393. tijangko 'dipanjangkan'
394. tijuksipa.ko 'dibagaimana.kan'
395. tikawil 'dikail'
396. tikawil-kawil 'dikail -kail'
397. tikuta 'dipagar'
398. tikuta-kuta 'dipagar-pagar'
399. tiku ti-kutiko 'dikarnu-kamukan'
400 . tilanggar-langgarko I ditinggi-tinggikan I
401. tilimai 'dijadikan lima'
402. tilima.ko 'menjadikan lima'
403. tima.kwat 'dibuat jadi tidak'
404. timakwatko 'ditidakkan'
405. tinjuk 'tangkap '
406. tinikuko 'diengkaukan'
407 . tiniku-niku 'terengkau-engkau'
408 . tiniku-nikuko 'diengkau-engkaukan'
409. tipaaku 'dibuatjadi mengaku ' atau
'tida.k sengaja menga.ku '
410 . tipabiak 'diperberat' atau 'sengaja jadi berat'
411. tipabia.k-tipabiako 'diperberat-diperberat' atau
'tida.k sengaja diberat-beratkan'
412. tipabunta.k 'diperpendek' atau 'tida.k sengaja
jadi pendek'
413 . tipabunta.k•bunta.k 'diperpendek -pendek'
414. tipabunta.k -tipabunta.k 'diperbendek-diperpendek' atau
'tida.k sengaja dipendek-pendekkan'
234

4150 tipadija 'tidak sengaja ke sini'


4160 tipadijako 'tidak sengaja ke sinikan'
.417 tipadisan
0
'tidak sengaja ke sana'
4180 tipadudo 'tidak sengaja ke situ'
4190 tipagargaji 'digergaji' atau 'tidak sengaja digergaji'
420. tipahampang 'diperingan' a tau 'tidak sengaja jadi
ringan'
421. tipakawil 'dikail' atau 'tidak sengaja dikail'
4220 tipakawil-kawil 'tidak sengaja dikail-kail'
4230 tipaki 'dijadikan empat'
4240 tipakko 'menjadikan empat'
4250 tipakuta 'tidak sengaja dipagar'
4260 tipakuta-kuta 'tidak sengaja dipagaropagar'
427 tipapakopak
0 'tidak sengaja dijadikan empat-empat'
428. tipapakopaki 'terempat-empat' atau 'tidak sengaja
menjadi empat'
4 29 tipalima
0 'masingomasing jadi lima' atau tidak
sengaja jadi lima'
430. tipaniku 'tidak sengaja menyapa engkau'
431. tipapak 'masing-masing jadi empat' atau tidak
sengaja jadi em pat'
4320 tipapak-tipapak 'dijadikan empat-dijadikan empat'
433 o tiparua 'masingomasing jadi dua' atau
'tidak sengaja jadi dua'
434. tiparua-rua 'tidak sengaja dijadikan dua'
4350 tiparua-tiparua 'dijadikan dua-dijadikan dua'
436. tipasaisai 'didinding' atau 'tidak sengja didin-
ding' atau 'tidak sengaja dijadikan
dinding'
235

1 1
437. tipatijang-tijang diperpanjang-panjang
1 1
438. tipatijang-tipatijang diperpanjang-diperpanjang atau
1 1
tidak sengaja dipanjang-panjangkan
1 1
439. tipatolu-tolu tidak sengaja dijadikan tiga-tiga
1 1
440. tipatolu-tipatolu dijadi.kan tiga-dijadikan tiga
1 1
441. tipirai dibuat jadi berapa
1 1
442. tipirako diberapakan
1 1
443. tipira-pirai dijadikan berapa-berapa
1 1
444. tipira-pirako dibera pa-berapakan
1 1
445 . tiruai dijadikan dua
1 1
446. tiruako menjadikan dua
1 1 1
447. tirua-ruai terdua-dua atau tidak sengaja
1
menjadi dua
1 1
448. tisaisai dinding
1 1
449. titijangi dipanjangi
1 1
450 . titijangko dipanjangkan
1 1
451 . titijang-tijangko dipanjang-panjangkan
1 1
452. titolui dijadikan tiga
1 1
453 . titoluko menjadikan tiga
1 1 1
454. titolu-tolui tertiga-tiga atau tidak sengaja men-
1
jadi tiga
1 1
455 . tituruii ditiduri
1 1
456. tituruik.o ditidurkan
1 1
457. togak tegak
1 1
458 . togaki tegaki
1 1
459 . togakko tegakkan
1 1
460. togak-togakko tegak-tegakkan
1 1
461. toktok potong
1 1 1 1
462 . tolui tigai atau menjadi tiga
236

463. tuiung menulung 'tolong menolong'


464. turui 'tidur'
465. turuii 'tid uri'
I
466. turuiko 'tidurkan
I I
467. ucapko ucapkan
I I
468. ucap-ucapko ucap-ucapkan
I 1
469. ulang uloh pulang pergi
1
470 . usung-usungan 'bawa-bawakan
471. wat 'ada'
1
472. watko adakan' atau 'jadikan ada'
LAMPIRAN 2

REKAMAN KALIMAT

1. Ia kok mojong.
'Dia sudah duduk.'
2. Ia ngahojongi tikor/sulan sina.
'Dia menduduki tikar itu.'
3. Ia ngahojongko anakna disan.
'Dia mendudukkan anaknya di sana.'
4 . Tulung hojongko ia dija.
'Tolong dudukkan dia di sini.'
5. Bonika sija dapok tihojongko.
'Boneka ini dapat didudukkan.'
6. Ia tihojong disan.
'Dia terduduk di sana'
7 . Kita mak porlu sihojongan.
'Kita tidak perlu sedudukkan'
8 . Sikam mojong-mojong bugawoh.
'Kami duduk-duduk saja.'
9 . Tihojong-hojong ia digauina.
'Terduduk-duduk dia dibuatnya.'
10 . Dang ... uniga mojong-mojong di rangraya.
'Jangan terlalu lama duduk-duduk dija1an raya.'
11. Dang tihojong-hojongi sajadah/panyumbahyangan sija.
'Jangan diduduk-duduki sajadah ini.'
12 . Gawina minjak mojong bugawoh.
'Kerjanya duduk-tegak saja.'
13 . Tian mak haga mojong-ngahojongi.
'Mereka tidak mau du duk-menduduki.'

237
238

14. Ngapi dipukul/digolgol asu sina?


'Mengapa kaupukul anjing itu?'
15. Ia menganggolgol kucing sina.
'Dia memukuli tilcus itu.'
17. Ia nganggolgolko mistar sina di nyak.
'Dia memukulkan mistar itu kepadaku.'
18. Asu sina digolgolna
'Anjing itu dipukulnya.'
19 . Tungkok sina sai digolgolkona di nyak.
'Tongkat itu yang dipukulkannya kepadaku.'
20 . Sisu sina kagolgol bakku.
'Ayam itu terpukul olehku.'
21. Cuba/abai tigolgolko kayu sija.
'Coba dipukulkan kayu ini.'
22. Dang niku golgol-golgol ia.
'Jangan kaupukul-pupuk dia.'
23. la galak/selalu nganggolgol-golgol ia.
'Dia selalu memukul-mukul dia.'
24. Sikam mak pornah golgol-nganggolgol.
'Kami tidak pernah pukul-memukul.'
25. Laju tian sigolgol-golgolan.
'Lalu mereka berpukul-pukulan.'
26. Ia wat bupanggolgol.
'Dia ada berpemukui.'
27. Dang nomonga nangani sanak-sanak.
'Jangan terlalu banyak memuku1 anak-anak.'
28. Tulung tigolgoli pai sanak sina.
'Tolong dipukuli dulu anak itu.'
29. Mak kagolgolbakku sanak sina.
'Tidak terpukul oleh saya anak itu.'
30. Ia nyuba nganggolgol angin.
'Dia mencoba memukul angin.'
31. Kupkupdan babui/bujang ulung sina.
'Kejarlah babi itu.'
239

32 . Ia ngupngup halimawong sina.


1
Dia mengeja r macan itu.'
33. Halimawong sina dikupkupna.
1
Macan itu dikejarnya.'
34. Ia ngupkupi halimawong sina.
1
Dia mengejari macan itu.'
35 . Halimawong sina diku pku pna.
1 1
Macan itu dikejarnya.
36. Sapi sina mak kakupkup bak sapa juga.
1 1
Sa pi itu tak terkej'!r oleh siapa saja .
37 . Tulung kupkupko jolma ngamaling sina.
1
Tolong kejarkan pencuri itu.'
38. Tian sikupkup-kupkupan.
1 1
Mereka bekejar-kejaran .
39. Dangda kupkupngupkup hoda.
1
Janganlah kejar-mengejar saja.'
40. Ia nyuba ngupkupkupkup kora sina.
'Dia mencoba mengejar-ngejar kera itu.'
41. Ia ngupkup waktu .
1
Dia mengejar waktu.'
43 . Tian jam-jama ngupkupna.
1
Mereka sama-sama mengejarnya.'
43. Kuti nomonga ngupkup untung.
1 1
Kamu terlalu ban yak mengejar untung.
44. Rajoki mak pacak tikupkup-kupkup .
1
Rezeki tidak dapat dikejar-kejar.'
45 . Cangkulda huma sija.
1
Cangkullah sawah ini.'
46 . Cangkulida huma sija.
Cangkulilah sawah ini.'
47. Tulung cangkulko humana.
1
Tolong cangkulkan sawahnya.'
48 . Ia nyangkul tanoh sina.
1
Dia mencangkul tanah itu.'
240

49. Ia nyangkuli tanoh sina.


'Dia mencangkuli tanah itu.'
50. Ia nyangkulko huma sikam.
'Dia mencangkulkan sawah kami.'
.51. Tanoh sina dicangkulna.
'Tanah itu dicangkulnya.'
52 . Tanoh sina dicangkulina.
'Tanah itu dicangkulinya.'
53 . Huma sikam dicangkulkona.
'Sawah kami dicangkulkannya .'
54 . Tanoh sina kacangkul bakna.
'Tanah itu tercangkul olehnya.'
. 55. Tanoh sina dapok ticangkul.
'Tanah itu dapat dicangkul.'
56. Mak kacangkul bak sikam tanoh sina.
'Tidak tercangkul oleh kami tanah itu .'
57. Watmak jolma sina bucangkul.
'Adakah orang itu bercangkul. '
58. Cangkul-cangkulda kobun sina.
'Cangkul-cangkullah kebun itu.'
59. Ia nyuba nyangkul-cangkul tanoh ngoluh sina.
'Dia mencoba mencangkul-cangkul tanah kering itu.'
60 . Tanoh sina kok mulai dicangkul-cangkulna.
'Tanah itu sudah mulai dicangkul-cangkulnya.'
61. Sikarn jarna-jama nyangkuli huma sikarn posai-posai.
'Kami sarna-sarna mencangkuli sawah kami masing-masing.'
62. Tian sicangkul-cangkulan huma.
'Mereka saling cangkul-mencangkuli sawah mereka.'
63. Sina gohgoh hortina rik nyangkul wai.
'Itu sama artinya dengan mencangkul air.'
64. Tanoh sina mak kacangkul-cangkullagi bak sikarn.
'Tanah itu tak tercangkul-cangkullagi oleh kami.'
65. Dang nomonga nyangkul.
'Jangan terlalu banyak mencakul.'
241

66. Karungi/bakaida kikim/ubi kayu sija.


'Karungilah ubi ini.'
67. Sikam haga ngarungi/ngambakai kikim/ubi kayu sija.
'Karni akan mengarungi ubi ini.'
68. Karungkoda/bakakoda kikim/ubi kayu saja .
'Karungkanlah ubi ini.'
69. Ia haga ngarungko/ngambakako kikim/ubi kayu sija.
'Dia mau mengarungkan ubi ini.'
70 . Kikim sija haga dikarungi bak sikam.
'Ubi ini akan dikarungi oleh kami. '
71 . Kikim sija haga dikarungkona.
'Ubi ini akan dikarungkannya.'
72 . Kontang sina makkung bukarung.
'Kentang itu belum berkarung.'
73. Ladana bukarung.
'Ladanya berkarung.'
74 . Tulung karungko kontang sija.
'Tolong karungkan kentang ini.'
75. Lopangmutikarungbakku.
'Mentimunmu terkarung olehku.'
76. Kopi sina makkung dikarungkona.
'Kopi itu belum terkarungkan olehnya.'
77. Kopi nomonga dikarungina.
'Kopi terlalu ban yak dikarunginya. '
78 . Kuti nomonga ngarungi pari sina.
'Kamu terlampau banyak mengarungi padi itu.'
79 . Karung-karungida kikim sija kaunyinna.
'Karung-karungilah ubi ini semuanya.'
80. Sikam radu ngarung-karungi kikim sija.
'Karni sudah mengarung-ngarungi ubi ini.'
81 . Kikim sija kok tikarung-karung.
'Ubi ini sudah dikarung-karung.'
82. Kikim sija dapok dikarung-karungina.
'Ubi ini boleh dikarung-karunginya.'
242

83. Kontangna bukarung-karung lamonna.


'Kentangnya berkarung-karung banyaknya.'
84. Sual karung-mengarung sorahko da di ia.
'Soal karung-mengarung serahkan saja kepadanya.'
85. Lopang sina mak kakarung-karung lagi bakna.
'Mentimun itu tak terkarung-karungkan lagi olehnya.'
86. Pakuda papan sija.
'Pakulah papan ini.'
87 . Pakuida papan sija.
'Pakuilah papan ini.'
88. Tulung pakui papan sija.
'Tolong pakui papan ini.'
89. Tulung pakuko papan sija.
'Tolong pakukan papan ini.'
90. Ia lokok maku.
'Dia sedang memaku.'
91 . Ia lokok maku papan sina.
'Dia sedang memaku papan itu .'
92. Papan sina dipakuna.
'Papan itu dipakunya.'
9 3. Mak kapaku bakna papan sina.
'Tak terpaku olehnya papan itu.'
94. Papan sina mak kapaku.
'Papan itu tak terpakukan.'
95. Papan sina bupaku.
'Papan itu berpaku.'
96. Tulung paku-pakui papan sina.
'Tolong paku-pakui papan itu.'
97. Ia lokok ngamaku-maku.
'Dia sedang memaku-maku.'
98. Ia pacak sual paku-maku .
'Dia ahli dalam paku-memaku.'
99 . Sikam galak sipakuan.
'Kami sering saling paku.'
243

·1 00. Papan sina dipaku-pakuna.


'Papan itu dipaku-pakunya.'
101 . Mak kapaku-paku papan sina bakna.
'Tak terpaku -paku papan it u olehnya.'
102. Papan sina bupaku-paku .
'Papan itu berpaku-paku.'
103. Ngapi dipaku -pakui hoda papan sina?
'Mengapa kaupaku-pakuijuga papan itu?'
104. Balagi kambang sina cutik.
'Besarkan kolam itu sedikit.'
105. Tulung balakko kambang sija.
'Tolong besarkan kolam ini.'
106. Pabalakda kambang sija.
'Perbesarlah kolam ini.'
107 . la ngambalakko kambangna.
'Dia membesarkan kolamnya.
108. Ia ngambalagi kambang sina.
'Dia membesari kolam itu.'
109. Ia haga ngambalakko kambangna.
'Dia hendak memperbesar kolamnya.'
110. Kambang sina dibalakkona.
'Kolam itu dibesarkannya.'
11 1. Tulung pai tibalakko kambang sija .
'Tolong dulu dibesarkan kolam ini.'
11 2 . Kambang sija dibalagina.
'Kolam ini dibesarinya.'
11 3. Kambang sija lokok pacak tibalakko.
'Kolom ini masih bisa diperbesar.'
114. Kambang sija haga dibalagina.
'Kolam ini akan diperbesarnya.'
115. Kambang sina dibalakkona.
'Kolam itu terbesarkan olehnya.'
116. Kambang sina ngambalak-ngambalak.
'Tahu-tahu kolam itu membesar-besar saja.'
244

117. Tulung balak-balakko kambang sija.


1 1
Tolong besar-besarkan kolam ini.
118. Ia .ngambalak-balakko barita sina.
1 1
Dia membesar-besarkan be rita itu.
119. Dang lamonga ngambalakko kambang sija.
1
Jangan banyak benar membesarkan kolam ini. 1
120. Dang galak ngambalak-balak persualan sija.
1
Jangan selalu mem perbesar-besar persoalan ini. 1
121. Gawi juk sija ngambalakko pagalangan bugawoh.
1
Pekerjaan seperti itu memperbesar pangkallengan saja.'
122. Kanian sija makwat ngambalakko tanihimu.
1 1
Makanan ini tidak akan membesarkan perutmu.
123. Ia pintor dilom sual balak-ngambalakko bangunan.
1
Dia pintar dalam soal besar-membesarkan bangunan. 1
124. Bubalak-balak nihan tian ngambatin.
1
Berbesar-besar benar mereka memperkaya.'
125. Kajadian sina ngambalakko huluna.
1
Peristiwa itu membesarkan kepalanya. 1
126. Sikarn buusaha ngambalakko hatina.
1 1
Kami berusaha membesarkan hatinya.
127. Bangkangi kamar sija.
1
Kosongi kamar ini. 1
128. Tu1ung bangkangko kamarku .
1
Tolong kosongkan kamar saya.
129. Bangkangko kamar sija.
1 1
Kosongkan kamar ini.
130. Kaling sa kok ngambangkang.
1 1
Kaleng ini sudah mengosong.
131. Ia ngambangkangi kamar sina.
1
Dia mengosongi kamar itu. 1
132. Ia ngambangkangko kamar sina.
1 1
Dia mengosongkan kamar itu .
133. Kuti kaliwatga galak ngambangkangko kamar sa.
1 1
Kamu terlampau sering mengosongkan kamar ini.
245

134. Kamar sina dibangkangko bakna.


1
Karnar itu terkosongkan olehnya.'
135. Tulung tibangkangko kamar sa.
1 1
Tolong dikosongkan kamar ini.
136. Karnar sina dibangkangina.
1 1
Karnar itu dikosonginya.
137. Karnar sina dibangkangkona.
1
Karnar itu dikosongkannya.'
138. Kaling sija mak pacak lagi tibangkangko.
1 1
Kaleng ini tidak bisa lagi dikosongkan.
139. Payuda kita jama-jama ngambangkangko lombahan kita.
1 1
Marilah kita sama-sama mengosongkan rumah kita.
140. Bangkang-bangkangida kamar sa.
1 1
Kosong-kosongilah kamar ini.
141. Ia pandai dilom sual bangkang-ngambangkangko kamar.
1
Dia pandai dalam soal kosong-mengosongkan kamar .'
142. Bangkang-bangkangko kamar sa.
1
Kosong-kosongkanlah kamar ini.
143. Iada sai ngambangkang-bangkangi kamar sa.
1 1
Dialah yang mengosong-ngosongi kamar ini.
144. Mak kabangkang-bangkangko lagi kaling-kaling sina bak sikam.
1 1
Tidak terkosong-kosongkah lagi kaleng-kaleng itu oleh kamL
145 . Nyak mak sanggup nuhongon-hongon di lombahan sa.
1
Saya tidak sanggup berkosong-kosong di rumah ini.'
146. Panggawian sina ngambangkangko tanihi nihan.
'Pekerjaan itu mengosongkan perut benar.'
147 . Sikam kabangkangan minyak.
1 1
Kami kekosongan minyak.
148. Nyak nyuba ngambangkang-bangkangko tuang sa.
'Saya mencoba mengosong-ngosongkan drum ini.'
149. Saikoda rampai-rampai sa.
'Satukanlah sayur-sayur ini.'
150. Ruaida panggawian sa.
'Duailah pekerjaan ini.'
246

151. To1ukoda nyiwi sa.


'Tigakanlah kelapa ini.'
152. Baliau nganyatu jolma tiuh sija.
'Beliau menyatukan rakyat desa ini.'
153. Barang-barang mak pacak jadi sai.
'Benda-benda tidak bisa menyatu.'
154. Pikiranna rua cabang bugawoh.
'Pikirannya mendua saja.'
155 . Tian haga nolu hari.
'Mereka hendak meniga hari.'
156. Dang ngaruako Tuhan.
'Jangan menduakan Tuhan.'
157. Ia nganolui panggawian sina.
'Dia menigai pekerjaan itu.'
158. Ia haga nganoluko kudo sina.
'Dia mau menigakan kuda itu.'
159 . Ia mak haga tiruai.
'Dia tidak mau diduai.'
160. Huma sina dilirnainya.
'Sa wah itu dilimainya.
161. Bawang sin a dipituko bakku.
'Bawang itu ditujuhkan o1eh saya.'
162. Nyak mak haga burua rik ia.
'Saya tidak mau berdua dengan dia.'
163. Rua-ruaida panggawian sa.
'Dua-duailah pekerjaan ini.'
164. Ia nyuba ngalirna-lirnako jagung sina.
'Dia mencoba melirna-lirnakan jagung itu.'
165. Tian galak burua-ruaan.
'Mereka selalu berdua-duaan.'
166. Nyak mak haga bulirna lirnaan.
'Saya tidak mau berlima-lirnaan.'
167. Nyak nganolu-noluko hitunganna.
'Saya meniga-nigakan hitungannya.'
247

168. Ia mak haga ngaku.


1 1
Dia tidak mau mengaku.
169. Dia ngangutiko nyak.
1 1
Dia memperkamu saya.
170. la ngakui kasalahanna.
1 1
Dia mengakui kesalahannya.
171. Kasalahanna diakuina.
1 1
Kesalahann ya diakuinya .
172. Nyak dipakutina.
1 1
Saya diperkamunya .
173 . Ia tipabaliauko bak sikam.
1 1
Dia terbeliaukan oleh karni.
174. Ia nganggusti ti jolrna tuha sina.
1 1
Dia bergusti kepada orang tua itu .
175. Sikam galak ngambaliauko bapak.
1 1
Kami selalu membeliaukan bapak.
176. Nyak tipakuti-kutina.
1 1
Saya diperkamu-kamunya.
177. Ia galak bukita posaina.
1 1
Dia sering berkita kepada dirinya.
178. la mak haga busikam-sikam.
1 1
Dia tidak rnau berkami-kami.
179. Ia bukita-kita torus.
1
Dia berkita-kita terus.'
180. Nganguti-nguti bugawoh rnak holau.
1
Mengamu-ngamu saja tidak baik.'
LAMPIRAN 3

REKAMAN CERITA RAKY AT

RAJA SUAI MIANAK RAJA SEMBILAN BERANAK

1. Wat tiuh sei ditunggu raja 1. Ada suatu dusun didiami oleh
anakna pitu mikolpah seorang raja anaknya tujuh
bersaudara.
2. Laombahanna di hulu tiuh. 2. Ruamhnya di ulu dusun.
3. Tiap barani nasak sanga ka- 3. Setiap hari masak nasi satu
wah, sanga kawah bole , rua kawah, satu kawah habis, dua
nga kawah rua nga kawah kawah dua kawah habis.
bola.
4. Pindikna hawak anak ho. 4. Sehingga anak raja itu loba
sekali.
5. Pindikna kok kosol raja ho 5. Sehingga anak raja itu sudah
ulah kahawakan anakna. kesal, oleh sebab kelobaab
anaknya.
6. Bupikir raja ho juk samopa 6. Berpikir raja itu bagaimana
carana raja ho hage ngumbako caranya raja itu akan mem-
anakna. buangkan anaknya.
7. Dibingi kira tongah bingi anak- 7. Malamnya kira-kira tengah rna-
na kok bola turui. lam anaknya sudah tidur se-
mua.
8. Raja ngumung rik naina ca- 8. Raja bercakap-cakap dengan
11
wana : J omoh pagi kit a istrmya, katanya : 11 Besok
ti pulan ngumbanko tian ja, pagi kita ke hutan membu-
sebab mak katanggung ngon- angkan mereka ini, ·sebab tidak
juk tian mongan sa hawek- mampu lagi memberi mereka
ga." makan terlalu loba. 11

249
250

9. "Cawako di tian haga ngakuk 9. "Katakan kepada mereka mau


kayu di pulan." mengambil kayu dihutan .".
10. ""Jadi pagi-pagi nihan nasak- 10. "Jadi pagi-pagi sekali masak
de Iamon-lamon haga gusi nasi banyak-banyak untuk be-
sangu kita". kal kita."
11. Anak raja sai bungsu . sa jona 11. Anak raja yang bungsu tadi
makkung turui. belum tidur.
12. Ia ngahaning di bah mijah. 12. Ia mendengar di bawah me-
ja .
13 . Raja jona mak ngaliakna; 13. Raja tadi tidak melihatnya;
pangrasana kok turui kaunyin . perasaannya sudah tidur se-
mua.
14. Jadi adokna umungan raja sa 14. Jadi, apa yang ·ctibicarakan
jona rik nai raja , ia ngadongi- raja tadi dengan istrinya, ia
na kaunyin. dengar seluruhnya.
15. Jomoh pagi-pagi anak raja ho 15. Besok pagi anak raja itu
kok minjak, kok nasak Ia- sudah bangu n, sudah mema-
mon-lamon guai sangu tian. sak nasi banyak-banyak untuk
bekal mereka.
16. Alhasil anak raja sai bungsu- 16. Kemudian anak raja yang bung-
na jona cawe di niai-niai, sunya tadi berkata kepada ka-
"Niai kita ja haga diumbanko kak-kakaknya, "Kak kita ini
bapak." mau dibuang Bapak."
17. Jawab niaina, "Makwat adik, 17. Jawab kakaknya, "Tidak adik,
kita haga diumbanko bapak, kita tidak akan dibuangkan
kita haga ngakuk kayy." bapak, kita mau mengambil
kayu."
18. "Mak ombihna kita haga di- 18. "Tidak mungkin kita akan
umbanko bapak, kita ja anak dibuangkan Bapak, kita ini
bapak." anak Ba pak."
19. Nisina ja mak parcaya lfoda 19. Kakaknya ini tidak percaya
diumungan adikna. juga pada perkataan adiknya.
20. "Iamon nian mak parcaya 20. "Kalau kakak tidak percaya
liakda nonti ho, buktiko u- lihatlah nanti, buktikan per-
munganku tini." kataanku nanti."
251

21. Kira-kira jam pitu tian kok 21. Kira-kira pukul tujuh mereka
berangkat rik na kok ngusung sudah berangkat dan sudah
ibot lamon-lamon. membawa bekal banyak-ba-
nyak.
22. Pintor adikna haga lapah ho 22 . Pintar adiknya ketika mau ber-
ia ngusung roti rik karangan. jalan tadi ia membawa roti
dan kerikil.

23. Roti kabolah kiri karangan 23 . Roti sebelah kiri dan keri-
kabolah kanan. kil sebelah kanan .
24 . Satijang-tijang rangraya ditiak- 24. Sepanjang-panjang djalan dija-
kona roti rik karangan ho, tuhkannya roti dan kerikil
gusi tian muloh tini mari itu, buat mereka pulang nanti
mak tisosak . agar tidak tersesat.
25. Jak rimba kuruk rimba, jak 25 . Dari rimba masuk rimba da-
pulan kuruk pulan alhasil tian ri hutan masuk hutan se-
kok kapayahan lapah mak- hingga mereka sudah kepa-
kung hoda tungguk di pok yahan berjalan belum juga
ngakuk kayu ho. sampai di tempat mereka me-
ngambil kayu.
26. Cakak tulung rogoh tulung 26. Naik bukit turun bukit se-
alhasil pahalu rangraya simpang hingga bertemu jalan simpang
rua. dua.
27. Bapaknya kuruk simpang kiri 27 . Bapaknya masuk. simpang kiri
anakna kuruk simpang kanan. anaknya masuk simpang kanan.
28. Mak uniga bapakna pahalu 28. Tidak berapa lama bapaknya
boruk. bertemu dengan kera.
29. Cak bapakna, "Boruk-boruk, 29 . Kata bapaknya, "Kera-kera
haga mak niku lamon anak- maukan engkau kalau anakku
ku ngandudu donti, jawab memanggil nanti jawab dulu
pai bakmu." olehmu."
"Ya ," cak coruk. "Ya," kata kera.
30. Mak uniga jaksan anakna ngan- 30. Tidak berapa lama setelah
dudu, " Bapak, bapak." itu anaknya meman~ . "Ba-
pak, bapak."
252

31. "Ut," dijawab beruk. 31. "Ya," kata kera itu.


32 . "na, dudo suara bapak. 32. "nah, di situ suara Bapak."
33. Dijawab adikna sai bungau 33. Dijawab adiknya yang bungsu
ho. "Ai niai kita ja dium- tadi, · "Ah Kakak, kita ini
banko bapak.'' dibuangkan Bapak."
34. Niaina ja mak parcaya hoda. 34 . Kakaknya itu tidak percaya
juga .
35 . Ia ngandudu muloj, "Bapak, 35 . Ia memanggil lagi; "Bapak,
bapak." Bapak."
11
36. "Ut ," dijawab boruk munih. 36. Ya," jawab kera pula.
11
37. "Na," cawa niaina, dudo pok 37. "Nah, kata kakaknya, di-
bapak , dongidasuarana." situ tempat Bapak, dengar-
lah suaranya. 11
11
38. "Ai, niai yona boruk dongi- 38. Ah, Kakak, itu kera dengar-
da suarana." lah suaranya. 11
39. Alhasil tianna bocukah hoda 39 . Akhirnya mereka bertengkar
mak radu-radu. tidak sudah-sudah.
40. Oindikna dipa pok suara ho 40. Pendeknya di mana tempat
disopok tian. suara itu mereka cari.
41. Sai adikna jona laju muloh 41. Kalau adiknya tadi kembali
mulang. pulang.
42. Niaina laju nyopok bapakna 42. Kakaknya terus mencari bapak-
sosok pulan toma pulan sosok nya dari hutan masuk ke hu-
rimba tomu rimba, nyopok tan, dari rimba ke rimba
bapakna jona. mencari bapaknya tadi .
43. Alhasil, sihaluan tobing bola 43. Akhirnya bertemu dengan bu-
du langgar, tian cakak to bing kit yang tinggi, mereka menda-
ho mak ongka hoda rupa ki bukit itu dan tidak ada
sapu tian lapah muloh so- juga melihat pondok mereka
sak rimba tomu rimba, so- betjalan kembali masuk rimba
sak pulan tomu pulan kon- ke luar rimba masuk hutan
tu wat paliak tiuh. keluar hutan kalau-kalau meli-
hat dusun.
253

44. Uni-uni tian pahalu tobing 44. lama-lama mereka bertemu


langgar hanggan , tian nmJaU dengan bukit yang paling ting-
di san kontu paliak tiuh di gi, mereka meninjau di sana
san; tian ompai paliak tiuh kalau-kalau melihat dusun di
bola du jaoh nihan. sana; mereka melihat dusun
yang masih jauh sekali.
45 . Laju tian nganjanguk tiuh 45. Kemudian mereka menuju du-
ho , lapah-lapah dihalu tian sun itu, berjalan-jalan dan
sapu nom ngabungkal, sapu mereka bertemu pondok enam
ho mandu ganggasi ditung- buah, pondok itu milik rak-
gu kucing nyanga sai idang sasa yang didiami kucing see-
sapu. kor setiap pondok.
46. Kucing ho diulih-ulih tian 46. Kucing tadi ditanyai mere-
tapi kucing ho mak nyimbat ka, tetapi kucing tersebut tidak
jawabna mih ngian. menyahut hanya menjawab
ngeong.
47. Sapu ho munih katuonan nom 47. Pondok itu kebetulan enam
ngabungkal , jadi cawa tian buah, jadi kata mereka, "Cu-
"cukup kita nyanga sai sapu." kup kita masing-masing satu
pondok."
48. Anak sai tuba di hulu . sai 48. Anak yang tua di ulu dan
sanak di liba. yang muda di hilir.
49 . Alhasil, sipa sai nwnur dua 49 . Akhirnya siapa yang nom or
sai umur tolu sapuna numur dua mendapat pondok nomor
tolu pindikna di atur tian ho- dua, siapa yang nomor tiga
lau-holau. pondoknya nomor tiga, pon-
doknya mereka atur bagus-
bagus.
50. Uni keunian tian tinggal di 50. lama kelamaan mereka tinggal
san ho laju tian ngahuma, di situ dan terus mereka ber-
nyanga sai sabahna. sawah setiap orang mendapat
satu sawah.
51. ldang harani tian di burna 51 . Setiap hari mereka ke sawah
nom mikolpah ho, pagi lapah enam bersaudara itu, pagi ber-
di burna dibi tian mulang jalan ke sawah sore hari pulang
tiuh idang harani gawi tian ke dusun setiap hari kerja
saponada. mereka seperti biasa.
254

52. Wat waktu harani tian mak- 52. Pada suatu hari mereka tidak
wat di huma, kira-kira togi ke sawah, kira-kira tengah hari
harani ratong honui nguik- datang elang menguik-nguik
kuik ngalilingi bubungan. mengelilingi bubungan rumah.
53. Cawana, "Nai putori, nai pu- 53. Katanya, "Kakak putri, kakak
tori numpang pai nohlui di bu- putri menumpang bertelur di
ngamu, yohku sorok, tahikku kembangmu, kencingku jarum
ngiring-kiring toh luiku balak tahiku berbelit-belit telurku se-
kulak." besar kulak."
54. "Mak depok," cak nai putori 54. "Tidak boleh," kata putri
sa1 tuha. yang tua.
55. Pindah di sai sumur duo 55 . Pindah ke nomor dua kata-
cawana, "Nai putori, nai putori nya. "Kakak putri, kakak putri
numpang pai nohlui di bunga- menumpang dulu bertelur di
mu, yohku sorok, tahiku ngi- kembangmu, kencingku jaium,
ring-kiring, tohluiku balak ku- tahiku berbelit-belit telurku se-
lak." besar kulak."
56 . "Mak depok," cak nai pu- 56 . "Tidak boleh," kapa putri.
teri.
57. Ia lijung di pok barih "Nai 57 . Ia lari ke tempat lain, "Ka-
putori, nai putori numpang kak putri, Kakak putri menum-
pai nohlui di bungamu, yoh- pang bertelur di kembangmu,
ku soroh, tahiku ngiring-ki- kencingku jarum, tahiku ber-
ring, tohluiku balak kulak." belit-belit, telurku sebesar ku-
lak."
58. Jawabna mak dapok hoda. 58. Jawabnya tidak boleh juga.
59. Alhasil sampai-sampai kok nai 59. Akhirnya sampai pada putri
putori sai numur lima, mak nomor lima, tidak ada yang
ongka sai ngonjukna mak da- memberi dan tidak boleh semu-
pok kaunyin . anya.
60. Cawa konui ho juk saponada, 60. Kata elang itu seperti itu juga,
"Nai putori, nai putori bung- "Kakak putri bungsu menum-
su numpang pai nohlui di pang dulu bertelur di kembang-
. bungamu, yohku sorok, tahik- mu, kencingku jarum , tahiku
ku ngiring-kiring, tohluiku ba- berbelit-belit, telurku sebesar
lak kulak." kulak."
255

61 . Jawab nai putori ho, Noh- 61. Jawab putri itu, " Bertelurlah."
luida."
62 . Ia nohlui di bunga ho. 62. Ia bertelur di kembang itu.
63. Gawi nai putori ho idang 63. Pekerjaan putri itu setiap hari
harani tian ti huma torus. ke sawah terus.
64. Kapan nai putori ho mulang 64. Sewaktu putri pulang dari sa-
jak huma dihaluna segalana wah didapatkannya semuanya
kok biris, nasak kok radu, sudah selesai. memasak nasi
ngakuk wai kok biris. sudah, mengambil air sudah
sian.
65 . Kapan ia mulang jak burna 65. Bila pulang dari sa wah su-
kok radu, juk saponada terus. dah selesai, seperti itilah terus
menerus.
66. Jadi nai putori sa jona hiran 66. Jadi, putri tadi heran katanya
calc mahatina , "Sapa sai bu- dalam hatinya "Siapa yang
goroksa.11 11
memasakini. - lit
67. Jomoh pagi ia ti huma muloh 67. Besok pagi ia ke sa wah lagi
dibi ia mulang dihalu puto- sorenya ia pulang ditemui
ri bungsu ho saponada. putri bungsu seperti itu juga.
68 . Alih dicawa hiran nai putori 68. Dengan kata lain, heran putri
ho ngaliak sapuna segalana itu melihat pondoknya semua-
kok biris. nya sudah siap.
69 . Harani katigona putori bung- 69. Hari ketiganya putri bung-
su ho makwat ti huma, ia su tadi tidak ke sawah, ia
haga ngintikko sapa sai bu- mau mengintip siapa yang
gorok rik buringkos ho. memasak dan membersihkan
pondok itu.
70. Pagi-pagi nilai di nai putori 70. Pagi-pagi kakak putri bungsu
bungsu kok ngandudu adik , sudah memanggil adik. 11 Adik
adik putori bungsu paida kita putri bungsu marilah kita ke
ti huma. sawah."
71. Jawab nai putori Lajuda kuti, 11
71. Jawab putri bungsu, Pergilah
nyak mak bangik badan , mak- kamu, saya tidak enak badan
11
wat haga ti huma. tidak mau ke sawah. 11
256

72. Tian laju ti huma, nai putori 72. Mereka terus ke sawah putri
bungsu sa jona haga ngintikko tadi mau mengintip siapa yang
sapa sai bugorok. memasak.
73. Nai putori sa jona bujarnot. 73. Putri ini tadi bersembunyi.
74. Kira-kira jam sepuluh diliak- 74. Kira-kira pukul sepuluh dilihat-
na maranai, tolahna Sindang nya ada pemuda, namanya
bulawan. Sindangbelawan.
75. Kan kanahan kan titolon pina 75. Nasi ditelan kelihatan, air pi-
kanahan pina titolon kapori nang ditelan kelihatan karena
holau maranai ho. bagusnya pemuda itu.
76. Diliakna luah jak kaling ba- 76. Dilihatnya pemuda itu keluar
rau biasna. dari kaleng berasnya.
77. Kapan diliak nai putori bungsu 77 . Setelah dilihat putri itu djsem-
barau ho. bunyikannya kaleng beras itu.
78. Ia nganjonguk Sindangbulawan 78 . Ia mendatangi Sindangbelawan
ho. itu.
79. Cawadu nai putori : "I, nyak 79. Kata putri itu, "Aduh saya
mongsa laki," jadi Sindang- memperoleh suarni." jadi Sin-
belawan ho mak pacak lijung dangbelawan itu tidak dapak :
lagi, ulah kok didakok nai dapat pergi lagi karena su-
putori ho jona rikna munih dah dipeluk putri tadi dan
bajuna kok dijamotko nai pula banjunya sudah disim-
putori ho. pan oleh putri.
80 . Ia diguaikona pok turui holau- 80. Ia dibuatkannya tempat tidur
holau. yang bagus.
8 1. Ratong jomoh pagi niai di 81. Kemudian besok pagi kakak
nai putori bungsu jona kok dari putri itu sudah memang-
ngaruh-aruh muloh, adik adik gil-manggil kembali adik-adik-
haga di huma api makwat, nya mau ke sawah apa tidak
paida kita lapah. marilah pergi hari sudah siang.

82 . Jawab nai putori bungsu. "La- 82. Jawab putri bungsu, "Pergi-
ju da kuti badanku mak lah kamu badanku kurang
bangik." sehat. "
257

83. Hari katigo ngaruh-aruh muloh, 83. Hari ketiga memanggil-mang-


cawa du nai putori bungsu. gil kembali, kata putri bung-
11
""Badanku lokok makkung si- su, Badan saya masih belum
hat." sehat. 11
84 . Ratong mama sai panongah 84. Kemudian kakaknya yang me-
11
ho, " Ai nyakga cakak pai nengah itu, Ah saya mau
adokna gawi adik nimbaina naik dulu apa kerja adik se-
kok tolu harani sa makwat bab sudah tiga hari ini tidak
ti huma. 11 pergi ke sawah. 11
85. Nai putori panongan cakak 85 . Putri menengah naik dilihat-
diliakna wat Sindangbelawan. nya ada Sindangbelawan.
86. Cawa nai putori panongah, 86. Kata putri yang menengah,
"Adik adik laki kita jam a- " Adik, adik suarni kita Sarna-
jarna yo." sarna ya."
87 . Nai putori bungsu ngarokop 87. Putri bungsu diarn tidak ada
rnak ongka simbat. jawaban.
88. Jamoh pagi cawa nai putori 88 . Besok pagi kata putri yang me-
panongah, " Niai-niai, adik pu- nengah, " Kakak-kakak, adik
tori bungsu mongsa laki, cawa- putri bungsu mendapat suarni
ku laki kita jarna-jarna tapi dan kataku suarni kita Sarna-
ia na ngarokop cawana lakiku sarna, tetapi dia diam kata-
posai." nya suarni dia sendiri."

89. Cawa du nai putori lima miadik 89. Kata putri lima bersaudara
ho adik kasurna ja taburi sorok itu , adik, kasurnya ini di-
rik taburi hampa puluk, mari ta buri dengan jarum dan se-
lakimuna turuina landok , rik- jenis rambut yang gatal, agar
na ia ngarnan. su arnimu itu nyenyak tidur
dan diarn.
90. Jadi nai putori bungsu sa jona 90. Jadi putri bungsi itu tadi bo-
buyan, laju ditutukna cawa- doh, terus diturutkannya kata-
cawa niaina ho. kata kakaknya tadi.
91 . Waktu Sindangbulawan sa jo- 91. Waktu Sindangbelawan mau
na haga turui diliakna sai tidur dilihatnya jarum dan
sorok rik harnpa puluk ho. rumput tadi.
258

92. Cawa Sindangbulawan ho, "Li· 92 . Kata Sindangbelawan, "Lari-


jungko juga si jasa nai putori kan saja ini putri sebab menu-
nganggulingina nyucuk-nyucuk suk-nusuk badanku menjadi
. sakik badanku." sakit."

93. Nai putori bungsu sa jona mak 93. Putri bungsu itu tadi tidak
percaya lokok hoda diaman- percaya masih didiamkannya.
kor.a.

94. Cawa Sindangbulawan, "La- 94 Kata Sindangbelawan, "Kalau


mon mak dilijungko nai putori tidak putri bungsu dilarikan
nyak lijung juga jakja sa." say a pergi saja dari sini."

95 Mudak kurnadi Sindangbula- 95 . Akhirnya Sindangbelawan itu


wan sa lijung. pergi.
96 . Ia ditutul nai putori bunsu 96. Ia disusul putri bungsu, dike-
dialauna mak kadapokan lagi. jarnya tidak tertangkap lagi.

97 . Sosak rimbo tomu rimba so- 97. Masuk rimba keluar rimba,
sak pulan tomu pulan paha- masuk hutan keluar hutan,
lu sapu sai ditunggu baibai bertemu ia sebuah pondok
tuha. yang dihuni perempuan tua.

98. Jadi cawa nai putori bungsu, 98. Jadi, kata putri bungsu, "Bibi,
"Barop numpang pai ngaulih- menumpang dulu bertanya ada-
ulih wat paliak wat padongi- kah melihat dan mendengar
dongi Sindangbulawan tiliu na- Sindangbelawan lewat meleng-
walaiko parang sai." gangkan perang."

99. "Makwat nakan." 99. "Tidak keponakan."

100. Laju ia lapah yoda tutu- 100. Trus ia berjalan diturutkan-


gankona rangraya rulus. nya jalan lurus.

101. Mak uni sina pahalu luwot 101. Tidak lama antaranya berte-
tiuh ronik, dihaluna baibai mu kembali dengan sebuah
mawai pari nai putori bu- dusun kecil, dijumpainya pe-
hodak. rempuan menjemur padi dan .
putri itu· berhenti.
259

102. Nai putori bungsu butanya, 102. Putri bertanya, " Bibi-bibi,
Barop-barop numpang pai aku menumpang tanya ada-
ngaulih-ulih watmak paliak kah melihat dan adakah men-
watmak padongi-dongi Sin- dengar Sindangbelawan lewat
dangbulawan tiliu nawalaiko melenggangkan parang."
parang sai."
103 . " Makwat nakan." 103 . " Tidak keponakan."
104. Kok rua tiuh mak ongka 104. Sudah dua dusun tidak ada
hoda, laju ia lapah mak di- juga, terus ia berjalan dan
hodakkona lamon mak di- tidak akan dihentikannya ka-
haluna sai Sindangbulawan lau tidak dijumpainya Sin-
sai cak dilom hatina. dangbelawan katanya dalam
hatinya.
105. Mudak kumadi sai ia la- 105. Kemudian ia berjalan dan
pah ho pahalu tiuh mu- bertemu dengan dusun kern-
loh, diliakna wat bakas haga bali, dilihatnya ada seorang
dihuma . laki-laki mau ke sawah.

106. Nai putori ngaulih-ulih, "Pak 106. Putri bertanya kepada la-
barop-pak barop numpang ki-laki itu, "Paman numpang
pai ngaulih-ulih wat mak pa- dulu bertanya adakah meli-
liak, wat mak padongi-dongi hat, adakah mendengar Sin-
Sindangbulawan tiliu." dangbelawan lewat."
107. " Ai, ompaida sanggobok ho- 107. " Ah, barulah sebentar ini."
da liuna ."
108. Jadi ia butambah bugancang 108. Jadi ia bertambah cepat ja1an-
kelapahna ulah ga ngupkup nya sebab mau mengejar
Sindangbulawan ho jona. Sindangbelawan itu tadi.
I 09. Hinggona tawalaina ngoding· 109. Sehingga lenggangnya bergo-
koding ulah ngupkopna. yang-goyang karena menge-
jarnya.
110. Makuniga sina kol( pahalu 110. Tidak berapa lama ia ber-
tiuh rik sapu muloh, di- temu dengan dusun dan pon-
tunggu maranai. dok kembali, yang didiami
seorang bujang/pemuda.
260

111. Nai putori ngaulih-ulih, "NA- 111 . Putri bertanya, "Keponakan-


kan-nakan numpang pai ngau- keponakan menumpang tanya
lih-ulih wat mak piliak wat dulu, adakah melihat, adakah
mak padongi-dongi Sindang- mendengar Sindangbelawan
bulawan tiliu mewalaiko pe- lewat melenggangkan parang
rang sai." satu."

112. "Ai, ompaida iliu." 112. " Ah, barulah lewat."

113 . Ia dialauna pahalu muloh, 113. Ia mengejarnya bertemu kern-


putori ho ngaulih-ulih di be- bali laki-laki, putri itu berta-
kas ho. nya kepada laki -laki tadi.

114. Jawab bakas, "Anaya cakak 114. Jawab laki-laki, "Itulah ia


kapal." naik kapal."

115. Tungguk di kapal putori ho 115. Sampai di kapal putri itu


majong . duduk.

116. Ratongda kucing ngiau cak \ 116. Datanglah kucing mengeong


kucing ; "Nai putori lamon sambil berkata, " Putri kalau
nyakna mojong podok kukut- saya duduk dekat kakimu
na yona tandana lakimu." itu tanda laki/suamimu."

117 . Ratong munih lalar, " Nai 11 7. Datang pula lalat, ''Putri
putori lamon nyak ngari- kalau saya berputar-putar di
bang-ribang diirungna yoda hidungmu itu tandanya sua-
1akirnu." mimu."
118. Ratong munih halibangbang, 118. Datang pula kupu-kupu
''Nai putori lamon nyak tini ''Putri kalau saya nanti hing-
ho munangdok di buwokna gap di rambutmu tandanya
yoda lakirnu ." itu betullah suamirnu."
119. Alhasil wat kaunyin sai haga 119. Akhirnya semua bersedia me-
nulung nunjukko lakina jona. nolong menunjukkan suami-
nya itu.
120. illahna isi du kapal ho 120. Oleh sebab isi kapal itu
Sindangbulawan kaunyin, jadi semuanya Sindangbelawan,
payah ga ninongna. jadi sukar mau mengenalnya.
261

1 21 . Mak uni sina kok diliak 121. Tidak berapa lama sudah di-
nai putori sai kucing kok lihat putri kucing telah men-
podok kukutna, sai halibang- kati kakinya, kupu-kupu su-
bang kok munandok di bu- dah hinggap di rambutnya,
wokna, sai !alar kok ngari- lalat sudah berputar-putar di
bang-ribang di irungna. hidu ngnya.
122. Jadi pikir du nai putori, 122. Jadi, putri berpikir, "Tidak
" Mak salah lagi , sudoda sai salah lagi itulah suamiku."
lakiku."
123 . Sanghobar sina nai putori 123 Sebentar kemudian putri
bupodok di Sindangbulawa n mendekati Slndangbelawan
ho. itu.
124. Cawana, "Niku lakiku mu- 124. Katanya, "Engkau suamiku
lang niku ganta, adokna cak- pulang engkau sekarang, apa
mu ganta nyak nutuk payu katamu sekarang saya turut-
moloh." kan marilah kembali."
125. Bola cerita Raja suai Mia- 125. Habis cerita Raja Sembilan
nak. Beranak.
LAMPIRAN 4

DAFTAR KATA KERJA

Tanggal

Dialek

A. Keterangan tentang Infonnan

1. Nama

2. Kelamin

3. Tempat, tanggal lahir

4. Agama • • • •• 0 ••• •••• • • •• ••• •• ••• •

5. Pekerjaan

6. Alamat sekarang

7. Pendidikan trakhir

8. Kawin/ tak kawin

B. Terjemahkan kata-kata di bawah ini ke dalam bahasa Komering.


1. duduk
2. datang
3. bangun

263
264

4. pergi
5. tangis •• 0 ••• • 0 0 . 0 •• 0 • • • •• 0 0 •••• 0.

6. tidur
7. berlari
8. bergoyang
9. berbaring
10. berenang
11. berjalan
12. berpikir
13. berbicara
14. bersiul
15 . berbeliau
16. bergantungan
17. berterbangan
18. berdatangan
19. berpergian
20. berserakan
21. bertaburan
22 . meludah
23. menghinggap
24. mel om pat
25 . merangkak
26. buat
27. membuat
28. ambil
29. mengambil
30. angkat
31. mengangkat
32. tangkap
33 . menangkap
34 . potong
35. memo tong
36 . kurung
265

37 . mengurung
38. terbuat
39 . dibuat
40 . terambil
41. diambil
42 . ucapkan
43 . santapi ••••• 0 • • 0 • •••• •• 0 • •• ••• •• ·,

44 . tabuki
45 . tegak
46 . tegakkan
47 . dudukkan
48 . tidurkan
49 . datangkan
50. ada
51. adak an
52 . duduki
53 . tegaki
54. tiduri
55 . tangisi
56 . lorn pat
57 . lompati
58. goyang
59 . goyangi
60 . menduduki
61. mendudukkan
62. menangisi
63 . menangiskan
64 . meniduri
65 . menidurkan
66. diduduki
67. didudukkan
68 . ditangisi
69 . ditangiskan
266

70. ditiduri
71. ditidurkan
72. sating bangunkan
73 . sating tolong
74. berhadapan
75. bertolongan
76. bertabrakan
77. bertinjuan
78. berterbangan
79. semua mendirikan
80. berjatuhan
81. bepergian
82 . berbelian
83 . bercucian
84. bertanaman
85. bermasakan
86. tolong di atas dapat dilihat
87. tolong di atau dapat dibawa • •• 0 •• ' ••• ••••••• 0 0 •• •• 0 ••

88. tolong di atau dapat dilihat


89. tolong di atau dapat
90. tolong di atau dapat diminta
dilihat
91. tolong di atau dapat di atau
minta dibawa
92 . dapat dilihat
93. minta tolong
94 . dapat dibawa
95. sanggup diambif
96. sanggup dijalani
97. datang-datang
98. berpikir-pikir
99 . berbelian-belian
100. disuruh duduk-duduk
267

101. .dipanggil-panggil
I 02 . tertangis-tangis
I 03 . melompat-lompat
104. membuat-buat
105 . terbuat-buat atau dibuat-buat
106. ucap-ucapan
107 . santap-santapi atau
makan-makani
108 . tegak-tegakkan
I 09 . lompat-lompati
110. menangis-nangisi
Ill. menangis-menangiskan
112 . ditangis-tangisi
113 . ditangis-tangiskan
114. sating bangun-bangunkan
115 . bertabrak-tabrakan
116. bertjatuh-tjatuhan
117 . bertanam-tanaman ... .... . .. . .. . .... .. ..... .
118. tolong atau dapat dijahit-jahit ... ... ..... . ...... . . .. .. . .
119 . obat-obat
120. minum-minumi
121. ingat-ingatkan
122. bawa-bawakan
123 . duduk-dudukan
124. jalan-jalan
125 . minum-minum
126. makan-makan
127. pukul-pukul
128 . raut
129 . menjalani
130. cuci
13 1. terlalu banyak minum
132. terlalu banyak makan
268

133. terlalumasuk
134. pulang pergi
135. mengikuti saja
. 136. jalan kaki
137 . din ding
138. gergaji
139. Kail
140 . pagar
141 . mendindingi
142. menggergaji
143 . mengail
144. memagar
145 . didindingi
146. digergaji
14 7. dikail
148 . dipagar
149. di atau tidak sengaja didinding
150 . di atau tidak sengaja
digergaji
151. di atau tidak sengaj a dikail
152 . tidak sengaja dipagari
153. dinding-dinding
154. dinding-dindingkan
155. gergaji-gergajii
156. gergaji-gergajikan
157. kaili
15~. kailkan
159. pagari
160. pagarkan
161. mendindingi
162. mendindingkan
163. menggergajikan
164. mengaili
269

165 . mengailkan
166. memagari
167 . memagarkan
168 . didindingi
169. didindingkan
170. digergaji
171. digergajikan
172. dikaili
173 . dikailkan
174. dipagari
175 . dipagarkan
176. dapat atau tolong didinding
177 . dapat atau tolong digergaji
178. dapat atau tolong dikail
179. dapat atau tolong dipagar
180. tolong didindingi
18 1. tolong didindingkan
182. tolong digergajii
183 . tolong digergajikan
184 . tolong dikaili
185 . tolong dikailkan
186. dapat dipagari
187 . dapat dipagarkan
188 . tolong atau dapat dindingkan
189 . tolong atau dapat digergaji
190. tolong atau dapat dikail
191. tolong atau dapat dipagar
192. dapat atau sanggup didinding
193 . dapat atau sanggup digergaji
194 . dapat atau sanggup dikail
195 . dapat atau sanggup dipagari
196. dinding-dinding
197. gergaji-gergaji
270

198. kail-kail
199. pagar-pagar
200. dinding-dindingi
201. gergaji-gergaji
202. kail-kail
203. pagar-pagari
204. dinding-dindingkan
205. gergaji-gergajikan
206. kail-kailkan
207. pagar-pagarkan
208 . mendinding-dinding
209. menggergergaji-gergaji
210. mengail-ngail
211 . memagar -magar
212. mengail-ngail
213. mengail-ngailkan
214. memagar-magari
215. memagar-magarkan
216. tambah-menambah
217 . to1ong-menolong
218. mempunyai mobil-mobilan
219. mempunyai anak-anakan
220 . dipagar-pagar
221 . dikail-kail
222. tidak sengaja dipagar-pagar
223. tidak sengaja dikail-kail
224. tolong atau dapat dikail-kail
225. tolong atau dapat dipagar-
pagar 0 ••• 0 0. 0 •• ••• • • . • 0 • ••• ••• ••••

226. saling kail • ••• • 0 •• •• • • • 0 •• 0 • •••• • 0 • •••

227. saling pagar 0 •••• 0 0. 0. 0 0 0 0 ••• 0. 0. 0 0 • ••••

228. dipanjangi • • 0 •••• 0 0 0 •• • • 0 0 •• 0 . 0 •••• • 0.

229. dipanjangkan • • 0 0 0. 0 0 . 0 •• 0 • • • 0 . 0. 0 •• •• 0 0 0
271

230. pendeki
231. pendekkan 0 •• 0 0 0 0 0 0 0 0 0 •• 0 0 •• t .. • . 0 . 0 ••

232. berarti
233. beratkan
234. ringani
235. ringarikan
336 . memanjangi
237. memanjangkan
238. memendeki
239. memendekkan
240. memberati atau membuat
jadi berat
241. memberatkan atau menjadi-
kan berat
242. meringani atau membuat
jadi ringan
243. meringankan atau menjadi-
kan ringan
244. memanjang
245 . memanjangi
246 . menjatuhkan sesuatu
247. menjatuhi
248 . membangun
249 . membanguni atau menegaki
250. dipanjangi
251. dipanjangkan
252. dipendeki
253 . dipendekkan
254. diberati
255 . diberatkan
256 . diringani
257. diringankan 0 •• •• • 0 •••• 0 •••• - •••• 0 •••••••

258 . diperpanjang atau tidak


sengaja jadi panjang
272

259. diperpendek atau tidak


sengaja jadi pendek
260. diperberat atau tidak
sengaja jadi ringan •• 0 •• • 0 •• •• 0 ••• 0 •• •••••••• •• •

. 261. diperingan atau tidak


sengaja jadi ringan
262. tolong atau dapat dipanjang-
kan
263 . tolong atau dapat dipendek·
kan
264. tolong atau dapat dibaguskan
265. tolong atau dapat ditinggikan
266. keberatan atau menjadi berat
267 . keringanan atau me rasa
ringan ............ .. .... . ........ .
268. keasinan atau dapat diasinkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... .... .
269. kemanisan atau dapat di manis.
kan atau dapat memaniskan
270. sanggup memanjangkan
271. sanggup memendekkan
272. sanggup membaguskan
273. sanggup meninggikan
274. membuat bagus
275. membuat benar
276. berbuat salah
277. menjadikan hitam
278. merasa malu
279 . membuat jadi bagus
280. membuat jadi tinggi
281. membuat jadi hitam
282 . membuat jadi pendek
283. sating pendek
284. saling tinggi
273

285 . saling bagus


286. saling cepat
287. memanjang-memanjang
288. memendek-memendek
289. memberat-memberat
290 . memanjang-manjang
291. memendek-mendek
292. memberat-berat
293. dipanjang-panjangkan
294. ditinggi-tinggikan
295 . diperpanjang-diperpanjang
atau tidak sengaja
dipanjang-panjangkan
296. diperpendek-diperpendek
atau tidak sengaja di-
perpendek-pendekan
297 . diperberat-diperberat
atau tidak sengaja
diberat -diberatkan
298. diperpanjang-panjang
299 . diperpendek-pendek
300. diperberat-berat
301. dapat dijadikan bagus-bagus
302 . dapat dijadikan tinggi-tinggi
303 . menjadi asin-asin
304 . dapat menjadi manis-manis
305. keberat-beratan atau sarnpai
jadi berat
306. kebagus-bagusan atau sarnpai
menjadi bagus
307. kesedap-sedapan atau
sarnpai sedap-sedap
308 . dapat dijadikan panjang-
panjang
274

309. dapat dijadikan bagus-bagus


310. dapat dijadikan pendek-
pendek
311. membuat semua benar
312 . membuat semua hitam
313 . membuat semua bagus atau
indah
314. membuat jadi bagus-bagus
315 . membuat jadi tinggi-tinggi
316. membuat jadi hitam-hitam
317 . membuat jadi pendek-pendek
318 . saling membagus-baguskan
319 . saling menirtggi -ninggikan
320. saling menghitam-hitamkan
321. saling memendek-mendekkan
322. duai atau menjadi dua
323. tigai atau menjadi tiga
324. empati atau menjadi empat
325 . limai atau menjadi lima
326 . menjadi dua
327 . menjadikan tiga
328. menjadi empat
329 . menjadikan lima
330 . menjadikan dua-dua
331. menjadikan tiga-tiga
332. menjadikan empat-empat
333. menjadikan lima-lima
334 . membuat jadi dua
335. membuat jadi tiga
336. membuat jadi em pat
337 . membuat jadi lima
338 . dijadikan dua
339. dijadikan tiga
275

340 . dijadikan empat • • •• 0 0 •••••• •• 0 0 • • 0 . 0 0 ••• •••

341. dijadikan lima • ' 0 •• • •• • 0 • • • •••• 0 0 • • 0 •• • •• •

342. menjadikan dua • • • ••• ••• 0 •••• 0 •• 0 ••• •• • ••••

433. menjadikan tiga • •••• • • 0 • • 0 0 • • • ••••••••• 0 0 0.

344 .menjadikan empat


345. menjadikan lima
346. berduaan
347. bertigaan
348. berempatan
349 .berlimaw
350. masing-masing jadi dua atau
tidak sengaja menjadi dua
351. masing-masing jadi tiga
atau tidak sengaja jadi tiga
382. masing-masingjadi empat
atau tidak sengaja jadi ·em pat
383. masing-masing jadi lima atau
tidak sengaja jadi lima
354. dijadikan dua
355 . dijadikan tiga
356. dijadikan empat
357 . dijadikan lima
358. dapat dijadikan dua
359 . dapat dijadikan tiga
360. dapat dijadikan empat
361. dapat dijadikan lima
362 . saling dua
363 . sating tiga
364. saling em pat • • 0 . 0 •••• • •• •• • • • 0 . 0 ••• • ••• 0 0

365. saling lima


366 . masing-masing dua
367. masing-masing tiga
368. masing-masing empat
276

369 . masing-masing lima


370. dijadikan dua
371. dijadikan tiga
372. dijadikan empat
373. dijadikan lima
374. menjadi dua-menjadi dua
375. menjadi tiga-menjadi tiga
376. menjadi empat-menjadi
em pat
377. menjadi dua-dua
378 . menjadi tiga-tiga
379 . menjadi empat-empat
380 . menduakan-menduakan
381. menigakan-menigakan
382. memendua-menduakan
383 . meniga-nigakan
384. mendua-menduakan
385. meniga -nigakan
386. mendua-duakan
387 . meniga-nigakan
388 . terdua-dua atau tidak
sengaja menjadi dua
389. tertiga-tiga atau tidak
sengaja menjadi tiga
390. terempat-empat atau tidak
sengaja menjadi em pat
391. berdua-dua atau menjadi
dua-dua
392 . bertiga-tiga atau menjadi
tiga-tiga
393. berempat-empat atau menjadi
empat-empat
394. tidak sengaja dijadikan
dua-dua
277

395 . tidak sengaja dijadikan


tiga-tiga
396 . tidak sengaja dijadikan
empat-empat
397. dijadikan dua-dijadikan dua
398. dijadikan tiga-dijadikan tiga
399 . dijadikan empat-dijadikan
em pat
400 . dijadikan dua-dua
401. dijadikan tiga-tiga
402 . dijadikan empat-empat
403 . saling dua-duakan
404 . saling tiga-tigakan
405 . saling empat-empatkan
406 . dibuat dua-dua
407 . dibuat tiga-tiga
408 . dibuat empat-empat
409 . masing-masing dua-dua
410 . masing-masing tiga-tiga
411. masing-masing empat-empat
412 . akui
413. mengaku
414. mengakui
415. diakui
416 . dibuat jadi mengaku atau
tidak sengaja mengaku
417 .saling aku
418. masing-masing mengaku
419. diakui-akui
420 .mengaku-ngakui
421. tidak sengaja menyapa
engkau
422. memanggil gusti
278

423 . memanggil engkau


424. memanggil mereka
425 . memagggil kami
426 . memanggil beliau
427. menyebut saya
428. menyapa gusti
429 . tersebut gusti
430. mengengkaukan
431. diengkaukan
432. mengengkau-engkau
433. mengengkau-engkaukan
434 . mengamu-ngamukan
435. terengkau-engkaukan
436. diengkau-engkaukan
437 . dikamu-kamukan
438. sinikan
439. mengke sinikan
440 . ke sinikan
441. mengke sanakan
442. tidak sengaj a ke sinikan
443 . tidak sengaj a ke sana
444. tidak sengaja ke situ
445 . tidak sengaja ke sini
446. sini-sinikan
447 . ke sini-sinikan
448 . sana-sanakan
449 . ke sana-sanakan
450. itukan
451. apakan
452 . apa-apakan
453 . mengapakan
454 . diapakan
455. mengapa-apakan
279

456 . mengapa-mengapa
457 . dibuat jadi apa
458 . berapakan
459 . berapai atau dij adikan berapa
460. menjadi berapa
461. menjadikan berapa
462 . diberapakan
463 . dibuat jadi be rap a
464. berapa-berapa
465 . berapa-berapakan
466 . diberapa-berapakan
467 . dijadikan berapa-berapa
468 . ke manakan
469 . dijadikan ke mana
470. menjadikan ke mana
47 1. dihadapa:kan ke mana
472 . menghadap ke mana-mana
473 . dihadapkan ke mana-mana
474 . bagaimanakan
475 . dijadikan bagaimana
476 . menjadikan bagaimana
477 . bagai-bagaimanakan
478 . dibagaimanakan
479 . tidakkan
480 . menjadikan tidak
481. ditdakkan
482. dibuat jadi tidak
483 . menidakkan
LAMPIRANS

DAFTAR KALIMAT

Tanggal

Dialek

A. Keterangan ten tang Informan

1. Nama •••• ••••• 0 •••• 0 •••••• 0

2. Kelamin • • • • • • • • • • • ••••• • 0 • • ••

3. Tempat, tanggallahir

4. Agama

5. Pekerjaan

6. Alamat sekarang

7. Pendidikan terakhir

8. Kawin / tak kawin

B. Terjemahkan setiap kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Komering


1. Dua sudah duduk .
• • • • • • • • • 0 • • • • • • • • 0 •• 0. 0 • • • • • • • • 0 ••• ••••• • ••••

2. Dia menduduk tikar itu .


• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 0 • • • • • • • • • • • • • • •

281
282

3. Dia mendudukkan anaknya di sini .


• • • • • • • • • • • 0 • • • 0 ••••• 0. 0 ••• 0 ••••• 0 •••• 0 ••••• 0.

4 . Tolong dudukkan dia di sana.

5. Boneka ini dapat didudukkan .

6. Dia terduduk di sana.

7. Kita perlu sedudukan .

8. Kamu duduk-duduk saja.

9. Terduduk-duduk dia dibuatnya.

10 . Janganlah terlalu lama duduk-duduk dijalan raya.

11. Jangan diduduk-duduki sejadah ini.

12. Kerjanya duduk-tegak saja.

13 . Dia mernukul kucing itu.

14 . Mengapa kaupukul anjing itu

15. Dia memukul kucing itu .

16. Dia memukuli tikus itu.

17. Dia memukulkan mistar itu kepadaku .

18. Anjing itu dipukulnya .

19 . Tongkat itu yang dipukulnya kepadaku.


283

200 Ayam itu terpukul olehku o

21 0 Coba dipukulkan kayu ini.

220 Jangan kaupukul-pukul diao

230 Dia selalu memukul-mukul dia o

240 Kami tidak pernah pukul-memukul.

25 0 Lalu mereka berpukul-pukul.

26 0 Dia ada berpukul.

27 Jangan terlalu banyak memukul anak-anako


0

280 Tolong dipukuli dulu anak itu o

29 Tidak terpukul oleh say a anak itu o


0

30 0 Dia mencoba memukul angin o

31 0 Kejarlah babi itu 0

320 Dia mengejar macan itu o

33 Macan itu dikejarnyao


0

34 0 Dia mengejari macan itu o

350 Macan itu dikejarinyao

36 Sapi itu tak terkejar oleh siapa sajao


0
284

37 . Tolong kejarkan pencuri itu.

38. Merka bekejar-kejaran .

39 . Dia men coba mengejar-ngejar kera itu.

40. Dia mengejar waktu.

41. Mereka sama-sama mengejarnya.

42 . Kamu terlalu banyak mengejar untung.

43. Rezeki tak dapat dikejar-kejar.

44 . Cangkullah sawah ini.

45 . Cangkuliah sawah ini.

46. Tolong cangkulkan sawahnya.

4 7. Dia mencangkul tanah itu .

48. Dia mencangkuli tanah itu .

49 . Dia mencangkulkan sa wah kami.

50 . Tanah itu dicangkulnya.

51 . Tanah itu dicangkulinya.

52. Sa wah kami dicangkulkannya.

53 . Tanah itu tercangkul olehnya.


285

54 . Tanah itu dapat dicangkul.

55. Tak tercangkul oleh kami tanah itu.

56 . Adakah orang itu bercangkul.

57. Cangkul-cangkullah kebun itu.

58 . Dia mencoba mencangkul-cangkul tanah kering itu.

59 . Tanah itu sudah mulai dicangkul-cangkulnya.

60. Kami sama-sama mencangkuli sawah kami masing-masing.

61. Mereka saling cangkul-mencangkulkan sawah mereka.

62. ltu sama artinya dengan mencangkul air.

63. Tanah itu tak tercangkul-cangkullagi oleh kami.

64 . Jangan terlalu banyak mencangkul.

65 . Karungilah ubi ini.

66. Karungkanlah ubi ini.

6 7. Kami akan mengarungi ubi ini.

68. Dia mau mengarungkan ubi ini.

69. Ubi ini akan dikarungi oleh kami.

70. Ubi ini bel urn berkarung.


286

71 . Kentang itu belum berkarung.

72 . ladanya berkarung.

73. Tolong karungkan ken tang ini.

74. Mentimunmu terkarung olehku.

75. Kopi itu belum terkarungkan olehnya.

76. Kopi terlalu ban yak dikarungi.'1ya.

77. Kamti terlampau ban yak mengarungi padi itu.

78 . Karung-karungilah ubi ini semuanya.

79 . Kami sudah mengarung-ngarungi ubi ini.

80. Uni ini sudah dikarung.karung.

81 . Uni ini boleh dikarung-karunginya.

82 . Kentangnya berkarung-karung banyaknya.

83 . Soal karung-karung serahkan saja kepadanya.

84 . Mentimun itu tak terkarung-karungkan lagi olehnya.

85. Pakulah pap an ini.

86. Pakuilah pap an ini.

87. Tolong pakui papan ini.


287

88. Tolong palcukan papan ini.

89. Dia sedang memalcu.

90. Dia sedang memalcu papan itu .

91 . Papan itu dipalcunya.

92. Talc terpalcu olehnya papan itu.

93 . Papan itu tak terpakukan .

94. Papan itu berpalcu .

95 . Tolong palcu-palcui papan itu.

96. Dia sedang memaku-malcu .

97 . Dia ahli dalam paku-memalcu .

98. Kami sering bersipalcuan .

99. Pap an itu dipalcu-pakunya.

100. Talc terpalcu-palcu papan itu olehnya.

101. Papan itu berpaku-paku.

102. MMengapa kaupaku-pakuijuga papan itu?

103. Besari kolam itu sedikit.

104. Tolong besarkan kolam ini.


288

105. Perbesarlah kolam ini.

106. Dia membesarkan kolamnya.

107. Dia membesari kolam itu .

108. Dia hendak memperbesar kolamnya.

109 . Kolam itu dibesarkannya.

110. Tolong dulu dibesarkan kolam ini.

111. Kolam ini dibesarnya.

112. Kolam ini masih bisa diperbesar .

113. Kolam ini akan diperbesarnya.

114. Kolam itu terbesarkan olehnya.

115 . Tahu-tahu kolam itu membesar saja.

116. Tolong besar-besarkan kolam ini.

117. Dia membesar-besarkan be rita itu.

118. Jangan banyak benar membesarkan kolam ini.

119. J angan se1alu memperbesar-besar persoalan ini.

120 . Pekerjaan seperti itu memperbesar pangkallengan saja.

121 . Makanan ini tidak akan membesarkan perutmu.


289

122. Dia pintar dalam soal besar-membesarkan bangunan.

123. Berbesar-besar benar mereka memperkaya.

124. Peristiwa itu membesarkan kepalanya.

125. Kami berusaha membesarkan hatinya .


• • • • • • • • • - ••• • 0 •• 0 •• 0 • •••• •• • • • •• •• • 0. 0 ••• • •• • •

126. Kosongi kamar ini.

12 7. Kosongkan kamar ini.

128. Tolong kosongkan kamar say a.

129. Kaleng ini sudah mengosong.

130. Dia mengosongkan kamar itu.

131. Dia mengosongi kamar itu.

132. Kamu terlampau sering mengosongkan kamar ini.

133. Kamar itu terkosongkan olehnya.

134. Tolong dikosongkan kamar ini.

136. Kam ar itu dikosonginya.

13 7. Kaleng ini tidak bisa lagi dikosongkan .

138. Marilah kita sama-sama mengosongkan rumah kita.

139. Kosong-kosongilah kamar ini.


290

140. Dia pandai dalam soal kosong-mengosongkan kamar.

141. Kosong-kosongkanlah kamar ini.

142. Dialah yang mengosong-ngosongi kamar ini?

143. Tidak terkosong-kosongkan lagi kaleng-kaleng itu oleh kami.

144. Saya tidak sanggup berkosong-kosong di rumah ini.

145 . Pekerjaan itu mengosongkan perut benar.

146. Kami kekosongan minyak.

14 7. Say a mencoba mengosong-ngosongkan drum ini.

148 . Satukanlah sayur-sayur ini.

149. Duailah pekerjaan ini.

150. Tigakanlah kelapa ini.

151. Beliau menyatukan rakyat desa ini.

152 . Benda-benda tidak bisa menyatu .

153 . Pikirannya mendua saja.

154. Mereka hendak meniga hari.

155 . Jangan menduakan Tuhan.

156 . Dia menigai pekerjaan itu .


291

157. Dia mau menigakan kuda itu.

158 . Dia tidak mau diduai.

159. Swah itu dilimainya.

160. Bawang itu ditujuhkan oleh saya.

161. Saya tidak mau berdua dengan dia.

162. Dua-duailah pekerjaan ini.

163 . Dia mencoba melima-limakan jagung itu.

164. Mereka selalu berdua-duaan .

165 . Saya tidak mau berlima-limaan .

166. Saya meniga-nigakan hitungannya.

167. Dia tidak mau mengaku.

168. Dia memperkamu saya.

169. Dia mengakui kesalahannya.

170. Kesalahannya diakuinya.

171 . Saya diperkamunya.

172 . Dia terbeliaukan o1eh kami.

173 Dia bergusti kepada oramg tua itu.


292

174. Kami selalu membeliaukan bapak.

175. Saya diperkamu-kamunya.

176. Dia sering berkita kepada dirinya.

177. Dia berkita-kita terus.

178. Dia tidak mau berkami-kami.

179. Mengamu-ngamu saja tidak baik.

--:-;-- - --
"lj
I
r. _; l ol N

~.
., ' 'J
p~ r '!.I'"") F""'' A If ""'1.
)

DE~ A ' ·,.. l l - 1 , 11 , . ~J


D ".' J I'~ ! J > y "\ '

Anda mungkin juga menyukai