Oleh:
Yuslizal Saleh
Aidy Ruslan
Hasbi Yusuf
Sofyan Silahiddin
i Achyar Burhan
r-·
1
Perp u· t' ·
Naskah buku ini semula merupalcan basil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah Sumatra Seiatan 1980/1981, disunting dan diterbitkan dengan dana Proyek
Penelitian Pusat
Staf inti Proyek. Pusat: Dra. Sri Sukesi Adiwimarta (Pemimpin), Drs. Hasjmi Dini (Benda-
harawan), Drs. Lukman Hakim (Sekretaris) Prof. Dr. Haryati Soebadio, Prof. Dr. Amran
Halim dan Drs. Astrid Susanto (Konsultan). ·
Sebagai atau seluruh isi buku ini dilarang digunalcan atau diperbanyalc dalam bentuk
apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit kecuali dalam hal pengutipan untuk keper-
luan penulisan artikel atau karangan ilmiah
Alamat penerbit : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Jalan Daksinapati Barat IV , Rawllmangun Jakarta Timur
iv
PRAKATA
v
Karena 1uasnya rnasaiah kebahasaan dan kesastraan yang perlu dijang-
kau, sejak tahun 1976 Proyek Penelitian Pusat ditunjang oleh 10 proyek pe·
nelitian tingkat daerah yang berkedudukan di 10 propinsi, yaitu: (1) Daerah
Istimewa Aceh, (2) Swnatra Barat, (3) Sumatra Selatan, (4) Jawa Barat, (5)
Daerah Istimewa Yogyakarta, (6) Jawa Timur, (7) Kalimantan Selatan, (8)
Sulawesi Selatan, (9) Sulawesi Utara, dan (10) Bali. Selanjutnya, sejak tahun
1981 telah diadakan puta ·poryek peneliUan bahasa di 5 propinsi lain, yaitu :
(I) Sumatra· Utara, (2) Kalimantan Barat, (3) Riau, (4) Sulawesi Tengah, dan
(5) Maluku. Pada ~ahtin 1983 ini telah diadakan pula poryek penelitian
bahasa di 5 propinsi lain,· yaitu: (1) Jawa Tengah, (2) Lampung, (3) Kaliman-
tan Tengah, (4) Irian Jaya, dan. (5) Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian,
pada saat ini terdapat 20 proyek penelitian tingkat daerah di samping Proyek
Penelitian Pusat, yang berkedudukan di Jakarta.
}>rogram kegiatan poryek perielitian bahasa di daerah dan proyek Pene-
litian J>usat sebagian disusun berdasarkan Rencana lnduk Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa dengan memperhatikan isi buku· Pelita dan usul-
usul yang diajukan oleh daerah yang bersangkutan.
Proyek Penelitian Pusat bertugas, antara lain, sebagai koordinator ,
pengarah administratif dan teknis poryek penelitian daerah serta menerbit·
kan hasil penelitian bahasa dan sastra. Kepala Pusat Pemibnaan dan Pengem-
bangan Bahasa berkeududkan sebagai pembina proyek, baik poryek penelitian
t.ingkat daerah maupun Pr.oyek Penelitian Pusat.
Kegiatan penelitian bahasa dilakukan atas dasar kerja sama dengan per·
guruan tinggi baik di daerah maupun di Jakarta
Hingga tahun 1983 ini Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
dan l>aerah telah menghasilkan lebih kurang 652 naskah laporan penelitian
. bahasa· dan sastra serta pengajaran bahasa dan sastra, dan 43 naskah kamus
dan daftar istilah berbagai bidang ilmu dan teknologi. Atas dasar pertimbang-
an efisiensi kerja sejak tahun 1980 penelitian dan penyusunan dan bahasa
daerah ditangani oleh Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Dalam rangka penyediaan sarana kerja sarna btiku-buku acuan bagi
mahasiswa, doseri , guru , tenaga peneliti, serta masyarakat umum, naskah-
naskah iaporan hasil penelitian itu diterbitkan setelah dinilai dan disunting.
· Buku Morfologi Kata Kerja Bahasa Komering ini semula merupakan
naskah laporan penelitian yang berjudul "Morfologi Kata Kerja Bahasa Kome·
vi
PRAKATA
v
Karena luasnya rnasalah kebahasaan dan kesastraan yang perlu dijang-
kau, sejak tahun 1976 Proyek Penelitian Pusat ditunjang oleh 10 proyek pe-
nelitian tingkat daerah yang berkedudukan di 10 propinsi, yaitu: (l) Daerah
Istimewa Aceh, (2) Sumatra Barat, (3) Sumatra Selatan, (4) Jawa Barat, (5)
Daerah lstimewa Yogyakarta, (6) Jawa Timur, (7) Kalimantan Selatan, (8)
Sulawesi Selatan, (9) Sulawesi Utara, dan (10) Bali. Selanjutnya, sejak tahun
1981 telah diadakan pula ·poryek penelitian bahasa di 5 propinsi lain, yaitu:
(l) Sumatra· Utara, (2) Kalimantan Barat, (3) Riau, (4) Sulawesi Tengah, dan
(5) Maluku. Pada ~ahlin 1983 ini telah diadakan pula poryek · penelitian
bahasa di 5 propinsi lain,' yaitu: (l) Jawa Tengah, (2) Lampung, (3) Kaliman-
tan Tengah, (4) Irian Jaya, dan (5) Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian,
pada saat ini terdapat 20 proyek penelitian tingkat daerah di samping Proyek
Penelitian Pusat, yang berkedudukan di Jakarta.
J>rogram kegiatan poryek penelitian bahasa di daerah dan proyek Pene-
litian Pusat sebagian disusun berdasarkan Rencana Induk Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa ·dengan memperhatikan isi buku· Pelita dan usul-
usul yang diajukan oleh daerah yang bersangkutan .
Proyek Penelitian Pusat bertugas, an tara lain, sebagai koordinator ,
pengarah administratif dan teknis poryek penelitian . daerah serta menerbit-
kan basil penelitian bahasa dan sastra. Kepala Pusat Pemibnaan dan Pengem-
bangan Bahasa berkeududkan sebagai pembina proyek, baik poryek penelitian
tingkat daerah maupun Proyek Penelitian Pusat.
Kegiatan penelitian bahasa dilakukan atas dasar kerja sama dengan per-
. guruan tinggi baik di daerah maupun di Jakarta
Hingga tahun 1983 ini Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Oaerah telah m.enghasilkan lebih kurang 65 2 naskah laporan penelitian
. bahasa dan sastra serta pengajaran bahasa dan sastra, dan 43 naskah kamus
dan daftar istilah berbagai bidang ilmu dan teknologi. Atas dasar pertimbang-
an efisiensi kerja sejak iahun 1980 penelitian dan penyusunan dan bahasa
daerah ditangani oleh Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Dalam rangka penyediaan sarana kerja sama buku-buku acuan bagi
mahasiswa, doseri , guru , tenaga peneliti, serta masyarakat umum, naskah-
naskah laporan basil penelitian itu diterbitkan setelah dinilai dan disunting.
Buku Morfologi Kata Kerja Bahasa Komering ini semula merupakan
naskah laporan penelitian yang berjudul "Morfologi Kata Kerja Bahasa Kome-
vi
ring", yang disusun oleh tim peneliti Fakultas Keguruan Universitas Sriwijaya
dalam rangka kerja sama dengan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah-Sumatra Selatan tahun 1980/1981. Setelah mela1ui proses peni-
laian dan disunting oleh Drs. M. Djasmin Nasution dari Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, naskah ini diterbitkan dengan dana yang discdiakan
oleh Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah- Jakarta.
Akhirnya , kepada Ora . Sri Sukesi Adiwimarta, Pemimpin Proyek
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta (Proyek Penelitian
Pusat) beserta staf, tim peneliti, serta semua pihak yang memungkinkan
terbitnya buku ini, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga .
Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi pembinaan dan pengembang-
an bahasa dan sastra di Indonesia.
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
ix
Namun, kami sudah berusaha sedapat-dapatnya untuk menghasilkan laporan
penelitian yang agak berbobot. Kami berharap semoga basil penelitian ini ada
juga manfaatnya bari pendokumentasian bahasa Komering, perencanaan,
pembinaan dan pengembangan, serta pengajaran bahasa Indonesia, dan penga-
yaan khasanah nusantara.
Mudah-mudahan maksud baik kita tercapai.
Tim Peneliti
X
DAFTARISI
Halaman
PRAKATA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... v
UCAP AN TERIMA KASIH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix
DAFT AR lSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi
DAFT AR BAGAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xv
DAFT AR LAM BANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvii
PET A SUMATERA SELAT AN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xix
PETA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU . . . . . . . . . . . . . . . xx
Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.1 Latar Belakang dan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . .
1.1.1 Latar Be1akang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1 .1 .2 Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.2 Tujuan dan Hasil yang diharapka n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.3 Bahasa Komering . . . . . . . .. . . . . . . . . . . ... . . . . . . . 3
1.3 .1 Wilayah Pemakaian .. .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.3.2 Jumlah Penutur . . .. . .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.3 .3 Ragam Dialek Geogra fis/ Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
1.4 Asum si da n Hipotesis .... .. . . . 5
1.4.1 Asumsi . . . . . . . . . . . . . . . .. . 5
1.4 .2 Hipotesis . . . . . . . . . . .. ... . . 6
xi
1.5 Metode dan Teknik .... .... . 6
1.5 .1 Met ode . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
1.5 .2 Teknik . . . . . . . . . . ; . . . .... 7
1.6 Populasi dan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
I .6 .1 Populasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
1.6.2 Srunpel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
xii
4.3.2 Morfofonemik bu- . . . . . . . . . . . .. . .. . . ... ...... . 50
4.3 3 Morfofonemik ti- . . . . . . . . . . . •••• 0 ••• •••••• 0. 0. 50
4.3.4 Morfofonemik si- .... ..... . . • • • 0. 0 ••••• 0 0 •• 0 •• 51
4.3.5 Morfofonemik ka- • • • • • • • • 0 0 ••• 0 . 0 • ••••• 0 . 0 0 •• 51
4.3.6 Morfofonemik pa- . . . . . . . . . . 51
4.4 Morfofonemik Akhiran ... o ............. o ..... o . . 52
4.4.1 Morfofonemik - an . . . . . . . . . . . ................ . 52
4.4.2 Morfofonemik - i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... ... o • •• 53
4.4.3 Morfofonemik -ke dan -ga . o • • • • ••••••••••••••••• 54
xili
5.7.1 Awalan .... -· .. . .. .. . . ... . . . .. .... . 125
5.7.2 Akhiran .... .. .. . . ....... . ..... . . .... . .. .... . 143
573 Kombinasi Awalan dan Akhiran . ... . ... .... . . . .... . 153
5.7.4 Kombinasi Awalan . .. . ..... . ........ ... .. ... . . . 193
5.8 Arti Perulangan Kata Kerja Bahasa Komering ... . . . .... . 200
5.8.1 Arti Perulangan Paripurna dengan Kata Dasat . . . . . . . .. . . 200
5.8.2 Arti Perulangan Sebagian Paripurna dengan
Morfem Bersusun . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ..... . 201
5.8.3 Arti Perulangan Sebagian .. . .. .. .. . .. . .. . . .. .. ... . 202
5.8.4 Arti Perulangan Serempak dengan Pengirnbuhan .... . . .. . 203
5.8 .5 Arti Perulangan dengan Variasi Fonem . . . . . . .. . ... ... . 204
xiv
DAFT AR BAGAN
Halaman
XV
Bagan 14 Proses Morfologis tip a- Y- if -ko 90
Bagan 15 Proses Morfologis ka-Y - an dan ka- Y-ga . . . . . . . . . 91
Bagan 16 Proses Morfologis bu-Y -an, bu-Y - ko , dan
bu-Y-i ....... . . ........... 93
Bagan 17 Proses Morfologis N-, ti-, ku-, -i, - ko
dengan Z . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 99
Bagan 18 Proses Morfologis N- N- Z-i dan N- N- Z- ko 100
Bagan 19 Proses Morfologis tipa- Z dan tike-Z . . . . . . . . . . . . . 1 01
Bagan 20 Proses Morfologis bu- Z-an, ka- Z- an, dan
si- Z- an 103
Bagan 21 Proses Morfologis N- Q- i/-ko, ti-Q- i/-ko dan
ku- Q-i/-ko . . . . . . . . . . . . . . . . 108
Bagan 22 Proses Morfologis N- N- Q-i dan N-N- Q-ko . . . . . . 1 09
Bagan 23 Proses Morfologis tipa - Q-i dan tipa- Q-ko . . . . . . . 111
Bagan 24 Proses Morfo1ogis bu- Q- ko dan bu- Q- an . . . . . . . . 11 2
Bagan 25 Proses Morfologis ka-Q-an . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11 3
Bagan 26 Proses Morfologis N-P-i/-ko, ti-P- i/-ko
dan ku- P-i-/-ko . . . . . . . . . . . . 119
Bagan 27 Proses Morfologis tipa-P . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 120
xvi
DAFTAR LAMBANG
A. Lambang Fonemik
xvii
B. Lambang Nonfonemik
xviii
PETASUMATRASELATAN
C) Jambi
G)Palembang
Bengkulu
Daerah Penelitian
~~ngKarang
~
s
Skala I : 4.000.000
xix
PETAKABUPATENOGAN KOMERING ULU
~ Keterangan:
~ D ialek BC'S
Contoh :
Buay Madang Cempaka- Martapura Bahasa Indonesia
Belitang Simpang
1.4.2 Hipotesis
Berpegang pada semua asumsi di" atas, peneliti berusaha membuktikan
hipotesis kerja sebagai berikut.
a) Morfem kata kerja bahasa Komering terbagi atas morfem bebas
dan morfem terikat.
b) Morfem bebas kata kerja bahasa Komering berfungsi sebagai
'
kata a tau pokok kata (stem).
c) Morfem terikat kata kerja bahasa Komering berwujud awalan,
akhiran, dan sisipan .
d) Di dalam bahasa Komering , kata kerja yang terdiri dari dua
• morfem atau lcbih berwujud kata turunan, kata ulang, atau
kata majemuk.
e) Di dalam bahasa Komering , kata kerja dapat dibentuk dari kata
dasar atau pokok kata semua jenis kata, termasuk kata kerja
sendiri .
f) Morfem terikat (imbuhan) pembentuk kata kerja di dalam bahasa
Komering mempunyai fungsi dan makna tertentu.
1.5.2 Teknik
Serasi dengan prinsip-prinsip metode deskriptif dalam teori linguistik
struktural seperti yang dipaparkan di atas , penyelenggaraan penelitian ini
menggunakan teknik-teknik deskriptif struktural. Penjabaran teknik-teknik
yang dimaksud disajikan dalam Bab II .
Sam pel untuk populasi jenis kedua adalah penutur asli bahasa Komering
dialek Buay Madang Cempaka Belitang yang dijadikan informan. Jumlah
informan sisesuaikan dengan tujuan penelitian. Masing-masing dialek Buay
Madang, Cempaka, dan Belitang diwakili oleh satu atau lebih informan ,
dengan memenuhi persyaratan tertentu.
Syarat -syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi informan dalam pene-
litian ini adalah sebagai berikut.
a) penutur asli bahasa Komering dialek Buay Madang Cempaka
Belitang ;
b) pria atau wanita yang sudah dewasa (16- 60 tahun) ;
c) sekurang-kurangnya berpendidikan sekolah dasar ;
d) tidak pernah terlalu lama meninggalkan daerah asal;
e) dapat berbahasa Indonesia;
f) mempunyai kesehatan yang baik ;
g) tidak mempunyai cacat bicara, seperti gagap, pelo, dan bindeng;
h) tidak terlalu lama menggunakan bahasa lain secara terus-menerus ;
i) bersedia menjadi informan dan mempunyai cukup waktu untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini;
j) bersikap terbuka , sabar , ramah, dan tidak telalu emosional atau
mudah merasa tersinggung.
BAB II KERANGKA TEORI
9
.,
10
an tim peneliti , asalkan konsep-konsep itu tidak bertentangan satu sama lain.
Konsep itu diramu dari konsep-konsep yang diajukan dalam buku-buku
acuan yang dicantumkan dalam daftar pustaka. Secara khusus, kebanyakan
konsep ditempa , dipetik dari pandangan ilmuwan bahasa atau linguis, Nida
(1976), Perancis (1958), Samsuri {1978), Tarigan (1975), dan kumpulan ker-
tas kerja yang disusun oleh Rusyana dan Samsuri (1976).
Relevansi teori itu dengan penelitian ini terletak pada bidang telaahan-
nya. Penelitian ini berhubungan dengan morfologi dan teori itu juga mem-
bicarakan pokok-pokok pikiran tentang morfologi. Namun, penerapan
teori itu harus disesuaikan dengan struktur ·umum bahasa Komering karena
bahasa Komering mempunyai ciri-dri khas tersendiri.
Dalam penilitian ini digunakan pendekatan deskriptif dan struktural.
Pendekatan deskriptif merujuk kepada pendekatan yang memberikan bahasa
seobyektif mungkin berdasarkan semata-mata pacta fakta yang diamati.
Hal ini berarti bahwa linguis haruslah berlaku objektif dalam sikapnya ter-
hadap data yang diberikannya. Bukanlah urusannya untuk memberikan peni-
laian kepada bal1asa yang ditelitinya atau meletakkan norma-norma atas krite-
ria · pribadi ten tang kemurnian yang relevan harus ditelaah, dan tidak satu-
pun yang dikucilkan atas dasar pikiran bahwa ada orang yang mungkin meng-
anggapnya "tak anggun" a tau "pasaran". Namun , perlu disadari bahwa ada
kemungkinan bahwa tidak semua data yang terkumpul relevan bagi keperlu-
an linguis (Allen, 1975:32- 33).
Istilah struktural mengandung pengertian bahwa bahasa adalah suatu
sistem berpola yang unsur-unsurnya saling berhubungan , bukan kumpulan bu-
tir-butir individual (Aitchison, 1978 : 5). Sistem adalah suatu pola atau susunan
yang muncul berulang kali dan ada artinya bagi penutur bahasa yang bersang-
kutan (Finocch iaro dan Bonom o, 1973: 5). Dalam linguistik, pola mengandung
konsep susunan bunyi bahasa dan kata -kata yang muncul berkali-kali secara
sistematik dan yang mempunyai arti. Sistem pola-pola seperti ini membentuk
struktur bahasa , yaitu pola-pola unsur bahasa yang muncul berulang kali
dalam bentuk kata atau susunan kata dalam ujaran-ujaran.
Objek utama penelitian ini adalah morpologi kata kerja bahasa Kame-
ring. Yang dimaksud dengan morpologi adalal1 cabang ilmu linguistik yang
membicarakan bentuk dan pembentukan kata serta pengaruh perubal1an-
perubahan bentuk kata terhadap fungsi dan arti kata (Ramlan , 1967 : 2)
lstilah bent uk dalam hubungan ini mengandung konsep fonem atau urutan
fonem yang mempunyai ani. Dalam penelitian ini arti atau makrla merujuk
11
kepada (1) arti leksikal dan (2) arti struktural. Arti leksikal adalah arti refe-
ren saja, yaitu ten tang benda, kualitas, dan hubungan dalarn dunia luar yang
ditunjukkan oleh suatu bentuk. .Arti struktural merujuk kepada arti suatu
bentuk yang ditentukan oleh keseluruhan hubungan distribusi dengan bentuk-
bentuk lain {Samsuri, 1980 : 167 - 168). Fungsi suatu bentuk adalah tugas
yang diberikan kepada bentuk itu dalarn pembentukan kata . Misalnya, dalarn
bahasa Indonesia awalan meN- dalarn menyabun mempunyai fungsi memben-
tuk kata kerja aktif.
Nama lain untuk bentuk adalah morf. Suatu morf mungkin mempunyai
beberapa alomorf, yaitu sekumpulan morf yang mirip secara fonemik dan
arti. Variasi alomorf suatu morf yang sering disebabkan distribusinya . Dengan
demikian lahir nama lain, yaitu morfem. Yang dimaksud dengan morfem
adalah sekelompok alomorf yang mirip dalarn arti dan mempunyai distribusi
komplementer {Francis, 1958 : 173). Morfem kadang-kadang berbentuk kata ,
kadang-kadang tidak berbentuk kata . Dengan perkataan lain, morfem dan
kata berbeda dalarn konsep . Morfem adalah bentuk terkecil yang mempunyai
arti ; mortem tidak mempunyai bentuk lain sebagai unsumya . Morfem dapat
berbentuk bebas dan dapat pula berbentuk terikat. Sebaliknya, kata selalu
berbentuk bebas dan boleh saja terdiri dari lebih dari satu morfem.
Berdasarkan distribusi dalarn ujaran , dikenal dua macarn morfem , yaitu
(1) morfem bebas dan (2) morfem terikat. Morfem bebas adalah morfem yang
dalarn ujaran dapat berdiri sendiri dengan arti tertentu. Morfem terikat adalah
morfem yang dalarn ujaran tidak dapat berdiri sendiri un tuk menyatakan arti
tertentu. Menurut bentuknya, morfem terbagi atas (1) morfem tunggal dan
(2) morfem bersusun (kompleks). Morfem tunggal adalah morfem yang terdiri
dari satu bentuk saja , misalnya rnmah, me- dan -kan. Morfem bersusun adalah
morfem yang terdiri dari lebih dari satu bentuk, misalnya mernmahkan.
Demikianlah pembagian · morfem atas beberapa jenis. Akhimya, perlu ditegas-
kan bahwa morfem mempunyai wujud . Menurut linguistik deskriptif struk-
tural, wujud morfem adalah satu fo nem atau urutan beberapa buah fonem.
Fonem yang menentukan wujud morfem biasanya adalah fonem segmental,
yaitu konsonan dan vokal. Akan tetapi, dalarn beberapa bahasa wujud mor-
fem dapat pula ditentukan oleh fonem segmental bersarna fonem supraseg-
mental, yaitu prosodi atau fonem tekanan dan fo nem nada . Misalnya, dalarn
bahasa Simalungun fonem tekanan menentukan wujud morfem. Urutan fo-
nem I hapur I barulah menunjukkan arti apabila kepadanya diberikan tekanan
a tau aksen . Apabila tekanan diberika n kepada suku pertama atau suku kedua ,
morfem itu barulal1 mengandung arti. Jadi ,/'hapurlberarti 'kapur', sedang-
12
kan/ha'pur/berarti 'rapuh' (Tarigan, 1975 : 6). Selain itu, adapula ujud mor-
fem yang hampa atau kosong, yang dinamakan morfem tanpa wujud. Misal-
nya, dalam bahasa Inggris ada bentuk sip 'satu domba' dan sip 'lebih dari
satu domba'. Bentuk kosong yang menyatakan arti, dalam hal ini adalah ben-
tuk jamak atau lebih dari satu seperti itulah yang disebut morfem tanpa
wujud.
Salah satu cara membentuk kata kerja. adalah dengan proses morfologis,
yaitu cara pembentukan kata kerja dengan menggabungkan satu morfem lain.
Proses morfologis ada tiga macam, yaitu (1) pengimbuhan atau aflksasi,
(2) perulangan atau reduplikasi, dan (3) pemajemukan atau komposisi.
Pengimbuhan adalah pembentukan kata dengan jalan menggabungkan
imbuhan atau afiks dengan morfem dasar . Imbuhan terbagi atas tiga golongan,
yaitu (1) awalan, (2) sisipan, dan (3) akhiran. Awalan dibubuhkan di depan
morfem dasar . Sisipan diselatkan di dalam morfem dasar. Akhiran dibubuh-
kan di akhir morfem dasar. Selain itu , dikenal pula istilah konfiks atau mor-
fem terpisah, yaitu morfem terikat yang merupakan kesatuan yang pertama-
tama harus membelah diri dahulu sebelum bergabung dengan sebuilh morfem
dasar. Dalam proses penggabungan, sebagian dari morfem terpisah itu ditem-
patkan pada awal morfem dasar dan sebagian dilekatkan pada akhir morfem
dasar itu (Keraf, 1976 : 70). Contoh konfiks adalah ber-. . .-an dalam berda-
tangan.
Pembentukan kata dengan perulangan dilakukan dengan mengulang
suatu morfem , baik secara keseluruhan maupun secara sebagian. Sebagai hasil
perulangan terbentuk kata yang dikenal sebagai kata ulang. Dengan kata lain,
morfem dasar yang diulang merupakan morfem bebas yang mempunyai arti
leksikal. Di dalam konsep ini tersirat pengertian bahwa tidak semua kata yang
mempunyai ulangan disebut kata ulang. Bentuk seperti kupu-kupu dalam
bahasa Indonesia, bukanlah kata ulang karena kupu bukanlah morfem bebas
dalam bahasa Indonesia. Bentuk seperti kupu-kupu itu disebut bentuk ulang .
Pembentukan kata dengan pemajemukan dilakukan dilakukan dengan
mensenyawakan dua kata atau lebih. Hasil proses pemajemukan dinamakan
kata majemuk. Yang dimaksud dengan kata majemuk adalah kata yang terdiri
dari dua atau lebih kata sebagai unsurnya.
Pembentukan kata , teristimewa pembentukan kata dengan pengimbuh-
an , sering mengakibatkan peristiwa morfofonemik , yaitu perubahan fonem
pada morfem-morfem yang terlibat dalam proses morfologis. Menurut ciri-
cirinya , boleh dikatakan ada empat macam peristiwa morfofonemik, yakni
13
a) Observasi
Observasi diarahkan kepada bentuk ujaran-ujaran, termasuk cara
mengucapkannya, terutama ujaran -ujaran yang berkaitan dengan wujud dan
bentuk morfologi kata kerja bahasa Komering. Ujaran adalah bahasa lisan
yang terdiri dari bunyi dan/atau urutan bunyi yang mempunyai pengertian.
Ujaran memanupilasikan bunyi bahasa sedemikian rupa sehingga sepenggal
bunyi bisa merupakan salah satu aspek kebahasaan yang penting sekali,
yang tidak dapat dinyatakan secara lain (Samsuri, 1980: 168). D_engan kata
lain , ujaran adalah rentangan apa saja dalam percakapan oleh satu orang,
sebelum dan sesudahnya terdapat kesenyapan di pihak orang itu (Lyons,
1977: 172). Semua ujaran yang berhubungan dengan morfologi kata kerja
bahsa Komering yang diucapkan infor man langsung dicatat. Apabila ada un-
sur-unsur yang kurang jelas, informan segera di.minta untuk mengulang meng-
ucapkan ujaran yang mengandung unsur-unsu r itu atau memberi.kan pen-
jelasan dengan contoh-contoh lain.
b) Telaah Bacaan
Bahan yang digunakan un tuk telaah bacaan adalah teks , cerita rakyat
yang tertulis , dan hasi.l-hasil penelitian terdahulu mengenai bahasa Komering.
Telaah bacaan di.manfaatkan untuk memb uat instrumen, mengumpulkan data
tambahan , dan menguji data yang terkumpulkan.
c) Rekaman
Bahan yang direkam adalah semua ujaran yang diberikan informan se-
bagai jawaban kepada rangsangan yang di.muat dalam instrumen penelitian.
Selain itu , direkam pula mani.festasi bahasa Komeri.ng dalam bentuk perca-
kapan bebas.
d) Wawancara
Wawan cara dilakukan dengan para informan, penutur bahasa Komering
yang dapat dihubungi, dan para pejabat yang ada hubungannya dengan tu-
juan serta pelaksanaan penelitian i.ni seperti Kepala Kantor Wilayah dan Ke-
pala Bidang Kesenian di Kantor Wi.layah Departemen Pendidikan dan Kebu-
dayaan Propinsi Sumatera Se!atan. Wawancara dipusatkan kepada pelacakan
data dan informasi tambahan serta pengecekan data yang diragukan ke-
sahihannya.
Untuk mengumpulkan korpus data digunabn instrumen sebagai beri-
kut .
16
I) I nstrumen I
Instrumen I berisi daftar kata kerja dalam bahasa Indonesia
untuk diterjemahkan kedalam bahasa Komering oleh informan.
2) Instrumen II
Instrumen II berisi daftar kalimat dalam bahasa Indonesia untuk
diterjemahkan ke dalam bahasa Komering oleh informan.
Kedua instrumen ini disusun dengan berpedoman kepada buku-buku
acuan dan buku-buku tata bahasa Indonesia . Secara khusus dipedomani
kedua buku Japoran penelitian tentang bahasa Komering terdahulu dan di-
sertasi Tarigan (197 5) yang berjudul Mor[ologi bahasa Simalungun, teristi-
mewa bagian yang membicarakan morfologi kata kerja. Pedoman itu dirasa-
kan amat perlu untuk menyusun instrumen yang paling berdaya guna de-
ngan memperhatikan kememadaan internal (internal adequacy). Yang dimak-
sud denga n kememadaan internal atau internal adequency adalah kesesuaian
teori dengan data yang hendak didekripsikan (langacker, 1972:24).
Perlu dijelaskan bahwa dalam pengumpulan data digunakan instrumen
perekam seperti tape recorder serta alat dan kertas catatan.
Data yang terkumpul berbentuk (I) ujaran lisan dan (2) teks tertulis .
Sesuai dengan instr umen yang digunakan , data itu merupakan data deskrip-
tif, yaitu data yang sudah disusun , dikatagorikan , atau dikuantifikasikan
oleh pengamat akan tetapi tidak melibatkan pertimbangan nilai atau value
judgment, (Hansen, 1977:352).
3 .l Konsonan
Di dalam bahasa Komering terdapat 19 konsonan, yang terdiri dari :
1) /p/ fonen ham bat bilabial tak bersuara ;
2) /b/ fo nen ham bat bilabial bersuara ;
3) / t/ fonem hambat alveolar tak bersuara;
4) jd/ fo nem hambat alveolar bersuara ;
5) /k/ fo nem ham bat velar tak bersuara ;
6) /?/ fo nem hambat glotal tak bersuara ;
7) /g/ fonem hambat velar bersuara;
19
20
Catatan :
Dalam bahasa Komering dialek Buay Madang, ·Cempaka, Belitang,
fonem /r/ adalah fonem geser velar bersuara , sedangkan dalam dialek Marta-
pura, Simpang, fonem /r/ adalah fonem getar alveolar bersuara.
3.2 Vokal
Di dalam bahasa Komering terdapat empat fonem vokal, yaitu :
1) /i/ fonem vokal depan yang tinggi;
2) /a/ fonem vokal depan yang rendah;
3) /u/ fonem vokal belakang yang tinggi;
4) /of fonem vokal belakang yang rendah .
Catatan :
Dalam bahasa Komering dialek Martapura, Simpang terdapat enam
fonem vokal, yaitu /i, e, a, e, u, o/.
3.3 Fonem Suprasegmental
Di dalam bahasa Komering terdapat hanya satu fonem suprasegmental,
yaitu fonem jeda terbuka atau jeda tambah. Kemampuan fonem jeda terbu-
21
a) IIJarokop 'diam'
IIJa + rbkopl 'bibi diam'
b) /sambolih/ 'sembelih'
sam+ bolihl ' Sam yang cerewat'
c) lbujal)ululJ I ' babi'
lbujal) + uiul) I 'bujang tua'
Catatan :
Dalam morfem bersusun atau kata turunan, ada lagi beberapa deret
konsonal lain. sebagai akibat penggabungan morfem terikat dengan morfem
lain.
l. v / u-sun / 'bawa'
/ o-lok/ 'galakkan'
2. VK / on-ta ?/ 'an tar
/in-ja?/ 'bangun'
3. KV /pati/ ' bunuh '
/rokop/ 'diam'
4. KVK / so-ru ?/ 'jahit'
/ lapah/ ' pergi'
Demikianlah struktur suku kata bahasa Komering yang umum dan pro-
duktif. Sebenarnya ada lagi pola suku kata lain dalam bahasa ini, seperti
KKV dalam /plok/ 'blok' dan / pro/ 'pro·. Bahasa ini bahkan mempunyai pola
26
27
28
a) Contoh morfem bebas kata kerja bahasa Kompring dengan satu suku kata:
/so?/ 'ikut '
/lap/ 'lap'
/up/ 'berhenti'
b) Contoh morfem be bas kata kerja bahasa Komering dengan dua suku
kata:
/tutu/ 'tumbuk'
/cap cap/ 'cencang'
/tom tom/ ' timpa'
c) Contoh morfem be bas kata kerja bahasa Komering dengan tiga suku
kata :
/safJgayar/ 'san dar'
/sambolih/ 'sembelih'
/sumbahyan/ 'sembahyang'
d) Contoh morfem bebas kata kerja bahasa Komering dengan empat suku
kata :
/jumarokjok/ 'serentak berdiri'
/cumalo?co/ 'serentak tumbuh'
1) Awalan N -
Contoh:
N- + /pagas/ ' tikam' - /magas/ 'menika:mr
N- + / botu/ 'pukul' - /nambotu/ 'memukul'
N - + /sobu/ 'tiup' - /nobu/ 'meniup'
30
2) Awalan bu-
Contoh :
bu - + / tanom / ' tanam' ~ /butanom/ 'bertanam'
bu - + /barop/ 'bibi' /bubarop/ 'berbibi'
bu - + /kotolJ / 'pegang' -----..-. /bukotolJ/ 'berpeg«ng'
3) A walan ti-
Contoh:
ti- + /kani? I 'makan' ___.. / tikani? I 'termakan '
ti- + / gopit/ 'kepit' ____,.. / tigopit/ ' terkepit'
ti- + / golgol/ ' pukul' ~ / tigolgol/ 'dipukul'
4) Awalan ku -
Contoh :
ku - + /suah/ 'bakar' ~ /kusuah/ 'kubakar'
ku - + / koroh/ 'gigit' ___.. /kukoroh/ 'kugigit'
ku - + /basuh/ 'cuci' ~ /kubasuh/ 'kucuci'
5) Awlan ka-
Contoh:
ka-- + /inurn/ 'minum' ----7
-
/kainum/ 'dapat diminum'
ka - + / USUI) / 'bawa' /kausulJ I 'dapat dibawa'
ka- + /inja?/ 'angkat' _...... /kainja?/ ' dapat diangkat'
6) Awalan si-
Contoh:
si-
si-
si-
+ / pusaw/ 'usap' ______,..
+ /karu ?/ 'ikat'
+ /kani?/ 'makan ' ~
7) Awalan pa-
- /sipusaw/
/sikaru?/
/sikani?/
'sampai diusap'
'sampul diikat'
'sampai dimakan'
Contoh:
pa- + /holaw/ 'bagus'
pa - + /kani?/ 'makan
pa- + /kuta/ 'pagar'
--
~
/paholaw/
/ pakani?/
/pakuta/
'perbagus'
'termakan'
'terpagar'
b) Akhiran
Dalam bahasa Komering terdapat empat akhiran pembentuk kata kerja yaitu
- ko,-ga, -i, - an.
31
l) Akhiran - ko
Contoh :
l umbanl 'buang' + -ko _____,. / umbanko/ 'buangkan'
lkutal 'pagar' + - ko ----+ /kutako/ 'pagarkan'
llaTJgar/ 'tinggi' + - ko - llaTJagarko/ 'tinggikan '
2) Akhiran - ga
Contoh :
l turuy I 'tidur' + - ga - / turuigal 'terlalu banyak
tidur'
lgurawl 'gurau' + - ga ~ /gu rawga/ 'terlalu banyak
bermain'
lhontakl 'duduk' + -~a - /hontakgal 'terlalu ba-
banyak duduk'
3) Akhiran -i
Contoh:
/ kuta/ 'pagar' + -i ~ /kutai/ 'pagari'
lkani?/ 'makan' + -i ----+ / kaniki/ 'makani'
lholawl 'bagus' + -i lholawi/ 'bagusi'
4) Akhiran -an
Contoh :
lrobahl 'rendah' + - an -------+ / robahanl
1
rendahkan
1
Contoh :
ka - + /rua/ 'dua' + - an ____,. /karuaan/ tlapat diduakan'
ka- + /kuta/ ' pagar' + - an ~ /kakutaan/ ' dapat dipagar'
ka- + /holawl 'bagus' + -an ___,_ /kaholawanl 'dapat di-
perbaguskan'
32
1) Konfiks ka - . .. - an
Contoh:
ka- + frua/ 'dua' + - an - /karuaan/ 'dapat
diadukan
ka - + /kuta/ 'pagar' + - an ~ /kakutaan/ 'dapat
dip agar'
ka- + /holaw/ 'bagus' - an ____,. /kaholawan/ 'dapat
2) Konfiks bu- .. . - an
Contoh:
bu- + fkuta/ 'pagar' + - an ~ /bukutaan 'sating
pagar'
bu- + /holaw/ 'bagus' + - an /buholawan/ 'saling
memperba
guskan'
Contoh :
ka- + /rua/ 'dua' + - an ~ /karuaan/
' dapat
diduakan'
ka- /kuta/ 'pagar' + - an ----7 /kakutaan/ 'dapat
dipagar'
ka- + /holaw/ 'bagus' + - an --....:;. /kaholawan/ 'dapat
diperbagus-
kan'
2) Konfiks bu - . .. - an
Contoh :
bu- + /kuta/ 'pagar' + ·-an ----.. /bukutaan/ 'saling
pagar'
bu-+ /holaw/ 'bagus' + -an - /buholawan/ 'salingmem-
perbagus'
bu-+ /toiuf 'tiga' + - an - /butoluan/ 'bertigaan'
d) Morfem Gabungan
Dalam bahasa Komering terdapat sejumlah morfem gabungan, yaitu
imbuhan yang dapat bergabung dalam morfem bersusun atau morfem
kompleks. Morfem gabungan itu antara lain adalahN- .. . - ko, N- ... - ki,
ti- . . . - ko, pa- . .. ko, pa- .. . - i, ti-. .. - ka, ti- .. . - ga, ka-... - ga,
bu- . .. ti, ti- dan pa-.
Contoh :
N - + / tajomi/'tajami' ___. /najomi/ 'menajami'
N - + /luba!Ji/'lobangi' - + / IJalubalJi/ 'melobangi'
N - + /sopoki/ 'carikan' ____,.. /nopoko/ 'mencarikan'
+ - ga
- / tikurul)ga/
' terlalu dikurungi'
/ tisopo?ga/
-
/ tisopo ?/ ~
'terlalu dicari'
/ tihol) u?/ 'disayangi' + -ga / tihoiJ u?ga/
terlalu disayangi'
-
'tolong-menolong'
bu- + ltawayl 'diajar' lbutitaway/
10)
bu-
G~bungan
+ l titoga?l ' tertegak'
Contoh :
ti- + l palobonl 'pelupa' __.,. ltipalobonl
'dilupakan'
ti- + l pasuahl 'pembakar' ~ ltipasuahl
'terbakar'
ti- + lpabasuhl 'pembasuh' - l tipabasuhl
'tercuci'
4.2.3 Morfem Tunggal
Morfem tunggal kata kerja bahasa Komering terdiri dari (I) katar dasar
dan (2) imbuhan .
1) Kata Dasar
Sebagian besar kata dasar kata kerja dalam bahasa Komering terdiri dari
dua suku kata. Dalam bahasa ini kata dasar kata kerja yang terdiri dari
satu suku kata atau lebih dari dua suku kata tidak uesar jumlahnya.
Contoh :
/so? I 'ikut'
/golgoll ' pukul'
/sambolih/ 'sembelih'
2) lmbuhan
lmbuhan pembentuk kata kerja dalam bahasa Komering terdiri dari
awalan , akhiran, konfiks, dan morfem gabungan . Masing·masing jenis
imbuhan kata kerja dalam bahasa Komering sudal1 disajikan dalam bagian
4.2.2 di atas .
pemajerrtukan. Pengimbuhan kata kerja dalam bahasa ini sudah pula diberikan
selengkapnya dalam bagian 4.2.2 dan tidak akan diulangi lagi dalam bagian
ini. Morfem bersusun yang dihasilkan proses pengulangan dan pemajemukan
diperikan di bawah ini, masing-masing dalam bagian morfem ulang dan
morfem majemuk.
/lutlut / 'kubak'
/yatyat/ 'koyak '
lwi?wi?l 'buka'
Selain dari ben tuk tertera di atas, di dalam bahasa Komering ada pula morfem
ulang paripurna y ang dibentuk dengan pengulangan seluruh morfem bersusun
kata kerja. Pe rulangan seperti ini bukan perulangan dengan proses peng-
imbuhan .
Contoh:
/miwarJ / -->- l miwaQmiwarJ /
' menangis ' ~ ' menangis-nangis'
/moj orJ mojorJ I
-
/mojorJ / ~
-
'perpanjang' ' perpanjang-panjang'
l pabora?l l pabora?bora?l
'perle bar' 'perlebar-lebar'
ljoljolil ljoljoljoljolil
'sumbat' 'sumbat-sumbati'
I tij al) il l tijal) tijal)il
'panjang' 'panjang-panjangi'
'meramaikan' 'meramai-ramaikan'
lambonorkol l ambonorbonorkol
'membenarkan' ' membenar-benarkan'
IIJinumkol IIJinumlJ inumkol
'meminurnkan' ' meminum-minurnkan'
o) Perulangan Sebagian Morfem Bersusun dengan Awa/an
N - dan Akhiran -i
Contoh :
I!Jalamonil I l)alamoniJalamonil
'memperbanyak' 'memperbanyak-banyaki'
I!Jahinikil IIJahini ?hinikil
' memperlicin' 'memperlicin-licin'
IIJahorumil I !JahorumiJahorumil
'me m perharum' 'mengharum -harumi'
p) Peru Iangan Sebagian M orfem Bersusun dengan A walan
ti- dan Akhiran - ke
Contoh :
ltiiuahkol
- ltiluahluahkol
--
'dikeluarkan' ' dikeluar-keluarkan'
l tibil)kOI)kOI / tibir;kOI) bil)kOI)kol
'dibengkokkan ' ' dibengkok-bengkokkan '
/tikilukol
'dimin takan'
- l tikilokkiluko/
'diminta-mintakan '
q) Peru Iangan Sebagian Morfem Bersusun dengan A walan
ti-, A walan pa-, dan Akhiran - ko
Contoh :
ltipatumburkol
'tertabrakkan'
- l tipatumburtumburko/
'tertabrak-tabrakan'
/ tipaili?kol l tipaili ?ili ?kol
'terinj akkan '
l tipainurnkol
'terminumkan '
- 'te rinjak-injakkan'
l tipain uminurnkol
'terminum-minurnkan '
r) Perulangan Sebagian Morfem Bersusun dengan A walan
ti-, A walan pa- , dan Akhiran - i
Contoh :
l tipapajakil
-- I tipapaja ?pajaki/
42
'terebus'
ltipaponahil
'tertunggui'
- 'terebus-rebusi'
I tipaponahponahil
'tertunggu-tunggui'
I ti parancutil
'teruncingi'
- ltiparancutrancutil
'teruncing-runcingi'
-
' terlalu diangkat' 'terlalu diangkat-angkat'
I tigancaiJgal / tigancai)gancai)ga/
'terlalu dicepatkan' ' terlalu dicepat-cepatkan'
ltitostosga /titostostostosga/
' terlalu dipukuli' 'terlalu dipukul-pukuli'
Contoh:
lbutituluiJI
'tolong-menolong'
- lbutituluiJ tuluiJI
'bertolong-tolongan'
lbutitawayl lbutitawaytawayl
'belajar'
lbutitoga?l
'menegakkan' - 'belajar-lajar'
lbu ti toga ?toga? I
'menegak -negak.kan'
'-"
w)Perulangan Sebagian Mortem Bersusun dengan Awalan
ti- dan A walan pa-
Contoh :
ltipabunta?l l tipabunta?bunta?I
'dipersingkat' 'dipersingkat-singkat'
l tipahoda?l I tipahoda?hoda? I
' diperhenti' ' diperhen ti-hen ti'
/ tipal]oluh/
'diperkering'
- / tipaiJoluhl)oluh/
' diperkering-kering'
3) Perulangan Bersama Pengimbuhan
Morfem ulang yang termasuk kelompok ini terbentuk sebagai hasil per-
ulangan bersama proses pengimbuhan ; perulangan dan pengimbuhan itu
bersama-sama pula mendukung satu fungsi.
Contoh:
lsopo?l
I goriiJI
/gonti/
' cari
'senang'
'ganti'
- /sopo?sopokan/ 'cari-carian'
/goriiJgorU:J an/ 'senang-menye -
4.3 .I Morfofonemik N -
Awalan N - menimbulkan peristiwa morfofonemik yang <.: ukup banyak
dalam bahasa Komering. Di bawah ini disajikan morfofonemik N - yang
sangat diperlukan bagi peraihan wawasan yang memadai mengenai morfo-
fologi kata kerja bahasa ini, teristimcwa untuk kepentingan pengucapan -
nya.
a) Jika N - dilekatkan ke pada kata yang berfonem awal
/b/, N- menjadi / am/ atau f-qam j dan fonem awal / b/
tidak luluh.
Contoh:
N- + / balak/ 'besar' /ambalak/, I !)am balak/
'membesar'
N- + / boli / 'bell' -----'> /emboli/, fqamboli/
'membeli'
N- + /botu/ 'pukul' /ambotu/, l qambotu/
'memukul'
b) Jika N - dilekatkan kepada kata yang berfonem awal
/d, j/, N- menjadi /an/ atau / l)alJ / dan fo nem awal
/d, j/ tidak luluh
Contoh:
N- + / doqi/ 'den gar'
- /anduqi/
' mendengar'
l lJamdolJi/
N-
N-
+
+
/dond a/
/juku?/
'denda'
'rum put'
-
~
'mendapat'
/andonda/,
'mendenda'
l <'njuku?/ ,
/!Jandonda/
/!Janjuku?/
N- + /jalal 'jala'
- ' merumput'
/anja!al,
'menjala'
/ qanjala/
N- + /jaja?l 'tunjuk'
- /anjaja?I,
'menunjuk'
/ l)anja ja?1
46
-
Contoh :
N- + / pohpoh/ 'cuci' /mohpoh/, I l)amohpoh/
'mencuci'
N- + / pulpul/ 'bakar'
- /mulpul/,
'membakar'
/!Jamulpul/
N-
N-
+
+
/col up/
/sahsah/
'ce lup'
'bersih'
- 'mencubit'
/nolup/,
'mencelup'
/nahsah/,
/l)anolup/
h1anahsah/
'membersih'
N- + /sansan/ 'singkir'
- /nansan/,
'menyingkir'
/l)anahsah/
N- + /goray/ 'sentuh'
- /alJgoray I, /-rJ.aJ]goray /
'menyentuh'
N- + /gonti/ 'ganti'
- /al)gonti/,
'mengganti'
/IJaiJgonti/
47
N-
N-
+
+
lhisopl
llobonl
'isap'
'hi lang
-
____.,
'menghapus'
ITJahisopl
'mengisap'
ITJalobonl
'menghilang'
N- + /lia?I 'lihat' ITJalia ?I
'melihat'
N- + lloko?l 'lekat'
- /TJaloko? I
'melekat'
N- + lmalif) / 'curl'
-- /TJamalinl
'mencuri'
N- + /masa?l 'masak'
-- ITJamasa? I
'menjadi masak'
N-
N-
+
+
lmalas/
lratol
'malas'
'rata'
- /!Jamalasl
'menjadi malan'
ITJaratol
-
'merata'
N- + lrosop/ 'resap' /TJarosop /
'meresap'
48
N- + /robut/ 'rebut'
- / TJarobut/
'merebut'
N- + /wat/ 'ada' / TJawat /
' menjadi ada'
N- + / walu / 'delapan' / TJawalu/
N- + /waruf_J / 'warung'
- 'menjadi delapan'
/ TJaWafUfJ I
'membuka warung'
h) Jika N - dilekatkan kepada kata yamg berfonem awal
/y/, N - menjadi /n/ dan fonem awal /y/ luluh atau
/na/ dan fo nem awal /y/ tidak luluh.
Contoh:
N- + /yo?yo?/ 'eraf ~ /nokyok/, / TJayo?yo?j
'menjadi erat'
N- + /yam yam/ 'bongkar'--.. / namyam /, /nayamyam/
N- + /yatyat / 'koyak'
-
i) Jika N- dilekatkan kepada kata yang berfonem awal
' membongk.ar'
/natyat/, / TJayatyat /
'menjadi koyak'
N- + /tijaTJ I 'panjang'
- 'menampar'
/nijan/ ,
'memanjan g'
/ TJanijaTJ /
N-
+
+
/haloto?/
/hontok/
'Judah'
'du duk'
-
~
/muhaloto?/
'meludah'
/muhontok/
N-
N-
+
+
l lantil) I
l raTJkaTJ I
'lenting'
-
'rangkak'----+
lmulatiiJI
'melenting'
lmuratjkaiJI
N-
Catatan :
+ lraTJaTJ I 'ranggas'
- 'merangkak'
lmuratjkaiJ I
'meranggas'
Dengan kata hojong 'duduk' dan hiwang 'tangis' N - menjadi /ml dan
fonem awal /hi luluh . Morfofonemiknya adalah sebagai berikut :
N- + l hojoTJ I 'duduk' ----+ lmojoTJ / 'duduk'
--
l mojoTJko j 'mendudukkan'
+ /hiwaTJ I 'tangis' /miwaTJ / 'menangis '
k) Jika N- dilekatkan kepada kata bersuku satu yang berfonem awal
/p/, N- menjadi / TJ al dan fonem awal lp/ tidak luluh .
Contoh:
N- + /pa?) 'empat' - / IJapa?/ 'menjadi empat'
N- + l pak/ 'pak' ~ ITJapakl 'mempak'
N- + /pol/ 'penuh' ----+ i'CJapoll 'menjadi penuh'
1) Jika N - dilekatkan kepada kata berfonem awal In, n,
TJ maka N- menjadi / TJa/ dan fonem awal /n, TJ fl/
tidak luluh .
Contoh :
N- + /nambun/ 'banyak ~ / TJanambun/
'menjadi banyak'
N- + /nahnah/ 'perlihatkan' - / IJanahnahko /
'memperlihatkan'
N- + /nasihat/ 'nasehat ' .....- / TJanasihatko/
'menasehatkan'
N- + / Dison/ 'dingin' ~ / TJanison/
'mendingin '
N- + / f)ol uh/ 'kering' ~ /TJanoluh/
' mengering'
---. If)aTJalTJal/
'mengun yah'
N- + /no?no?/ ' tekan ' ICJano?no?/
'menekan'
50
N- + /f)olko?/ 'beku'
- /!Janolko?/
'membeku'
/f)anawnaw/
N- + /nawnaw/ 'encer' ---+
'mengencer'
m/Jika N - dilekatkan kepada kata yang berfonem awal
/a, i , o, u/, maka N- menjadi /n / dan fonem awal
/a, i, o, u/ tidak luluh .
--
Contoh :
N -· + /a tot/ 'angkut' /rJatot/ 'mengangkut'
Nu - + /aku?/ 'ambil' /f)aku? I 'mengambil'
Nu- + /asah/ 'asah' ~ /f)asah/ 'mengasah'
Nu- + /in an/ 'asuh' ~ / rJinaf) I 'mengasuh'
Nu - + /ill? I 'injak' /f)ili? I 'menginjak'
Nu - + /inti?/ 'in tip' / TJinti? I 'mengintip'
Nu- + /olok/ 'beri' ~ /rJolok/ 'memberi'
Nu - + / oTJka/ 'ada' / TJonka/ 'mengadakan'
--
Nu- + /ubor/ 'aduk' /f)ubor/ 'mengaduk'
Nu - + / usufJ / 'bawa' /fJUSUn/ 'membawa'
Nu- + /ulah/ 'olah' ~ /nulah/ 'mengolah
4 .3.2 Morfofonemik bu -
Pada umumnya awalan bu- tidak mengalami proses morfofonemik
jika dilekatkan kepada morfem dasar, kecuali jika dilekatkan kepada kata
tertentu yang berfonem awal /u, a/ , bu - menjadi /bur/ atau /bar/.
Contoh:
bu- + /gonti/ 'ganti' -----.... / bugonti/ 'berganti'
bu- + / kotOfJ I 'pegang' ----+ /b ukotofJ/ 'berpegang'
bu - + 'henti' 'berhenti'
-
/hoda?/ ~ /buhoda?/
bu - + / ubah/ ' ubah' /buru bah/ 'berubah'
bu- + jaf) kat / 'angkat' /baraf]kat/ 'berangkat '
4 .3.3 Morfofonemik ti-
Pada umumnya awalan ti- tidak mengalami proses morfofonemik
jika dilekatkan kepada morfem dasar. Namun, dalam frase di + kata kerja +
kata benda, ti- menjadi di-
Contoh :
ti- + /sobu/ 'tiup' - /tisob u/ 'te rtiup'
51
si- + /karu?/
bu- + /tia?/
'ikat'
'jatuh'
+ -an
- 'kena tangkap'
Isikarukan/
'saling ikat'
+ -an ---'r /butiakan/
'berjatuhan'
bu- + /dako?/ 'rangkul' + -an --+ l budakotanl
'berangkulan'
ka- + /sakit.?'; 'sakit' + - an ---4 lkasakitan/
'merasa sakit'
ka- + lcaka?l 'naik' + - an ~ l kacakatanl
'dapat dinaiki'
Catatan :
1) Jika - an dilekatkan kepada lkani? I 'makan', maka terjadi morfofonemik
unik , yaitu fonem akhir I? I luluh. Jadi, morfofonemiknya adalah bu- +
l kani?l + - an menjadi lbukanianl 'bermakanan'
2) Dalam beberapa dialek bahasa Komering lain fonem akhir /?I pada morfem
dasar tidak berubah menjadi lkl sebagai akibat penambahan dengan
akhiran - an.
b) Jika - an dilekatkan kepada kata yang berfonem akhir lkl, akhiran - an
menjadi lganl dan fonem akhir lkl luluh .
Contoh :
ka - + l balakl ' besar' + -an ~ lkabalaganl
'dapat dibesarkan'
ka - + lbicakl 'becek' + - an ---4- lkabicaganl
--
/Ian gar/ /langgaran/ ' tinggikan'
bu - /kipas/ 'kipas' + - an /bukipassan/
'berkipasan '
bu- + /tam pol/ 'tampa! ' +- an /butampollan/
'bertampalan '
bu- + /inurn/ 'minum ' +-an
- /buinumman/
'berminuman '
si + /colup/ 'celup +- an /sicoluppan/
'saling celup'
si- + /gopit/ ' kepit' +- an ~ /sigopittan/
'saling kepit'
4.4.2 Morfofonemik - i
Akhirnya -i menimbulkan beberapa peristiwa morfofonemik seperti
. yang digambarkan di bawah ini.
-
Contoh :
/pohpohj 'cuci' /pohpohi/ 'cucii'
/cokcok/
/golgol/
'tegak'
'pukul'
-
----? /cokcoki/
/golgolli/
___,.. /halomi/
'tegaki'
' pukuli'
-
/hal om/ 'hi tam' 'hitami'
/ma?mon/ ' kukuh' /ma?monni/ 'kukuhi'
/ko ton/ 'pegang' ~ kotonni/ 'pegangi'
/ siop/ ' bisik'
- /sioppi/ 'bisiki'
/ putor/
/tonis/
'putar'
'dengar'
-- /putorri/
/tonissi/
'putari'
'dengari'
/robut /
/holaw/
'rebut'
'bagus'
-- robutti/
/holawwi/
'rebuti'
'bagusi'
/ram pay/
/luyluy/
'sayur'
'!em but'
55
56
adalah penggunaan huruf /r/ . Seperti yang sudah diutarakan terdahulu, dalam
dialek Buay Madang, Cempaka, dan Belitang /r/ diucapkan sebagai bunyi
geser atau frikatif velar bersuara. Dalam dialek Jain /r/ djucapkan sebagai
bunyi getar alveolar bersuara. Arti huruf dan Jambang yang digunakan dalam
bab ini dapat dilihat dalam daftar lam bang di halaman ix.
2) Tipe hojong
.Kata k~rja tipe hojong adalah kata kerja intransitif yang dapat
diberi awalanN- tanpa akhiran.
Contoh :
hojong 'duduk' -mojong 'duduk'
honggop . 'hinggap' - muhonggop 'menghinggap'
lumpak 'lompat' - mulumpa[c 'melompat'
3) Tipe gurou
.Kata kerja tipe gurau adalah kata kerja intransitif yang dapat diberi
awalan bu- tanpa akhiran.
COntoh :
gurau 'main' - bugurou 'bermain'
hodak 'henti' ----. buhodak 'berhenti'
langui 'renang' - - . bulangui 'berenang'
Dari kata kerja kelompok hojong dapat dibentuk kata turunan melalui
pengirnbuhan, pengulangan , dan pemajemukan seperti yang dipaparkan
di bawah ini.
d) Pola tipa-X;
Pola tipa-X; dibentuk dengan gabungan ti- dan pa-~ yang menurunkan
kata kerja intransitif untuk menyatakan tidak sengaja atau dijadikan
dalam keadaan melakukan apa yang disebut xi.
Contoh:
hojong 'duduk'
-- tipahojong 'terduduk
hiwang
maha
e) Po/a tika -~
'tangis'
'tertawa'
- tipahiwang
tipamaha
'tertangis'
'dijadikan'
Pola tika-Xi dibentuk dengan gabungan awalan ti- dan ka- + Xi untuk
menurunkan kata kerja intransitif yang menyatakan sudah berada dalam
keadaan atau terbawa-bawa melakukan yang disebut xi.
Catatan:
Walaupun dalan situasi tertentu tampaknya tipa- Xi = tika-~ dalam fung-
si dan artinya; kedua pola tidak selalu dapat ditukarsilangkan begitu saja.
Dalam bahasa Komering tidak ada kata turunan tipaturai Jadi, pemakaian
pola tipa - X;danpola tika-Xi ditentukan oleh wijud Xi seperti yang di-
tunjukkan contoh di muka.
f) POlaXi - i
Setiap Xi dapat dijadikan kata kerja transitif imperatif dengan pola Xi-i,
yaitu xi + akhiran -i.
60
Contoh:
ingok 'ingat'
-- ingoti 'ingati'
-
tiak 'jatuh tiaki 'jatuhi'
pikir j;ikir' pikiri 'pikiri'
g) Pola N-/Xi- i)
Setiap ~ dapat dijadikan kata kerja transitif aktif dengan pola N-/Xi-i),
yaitu dengan melekatkan awalan nasal N- kepada (4i).
Contoh:
Contoh:
ratongi
gurahi
' kunjungi'
'banguni'
--- kuratongi
kugurahi
'kukunjungi
'kubanguni'
hojongi ' duduki'
- kuhojongi 'kududuki'
61
j) Pola pa- X;
Dcngan pola pa-X; dapat diturunkan kata kerja dengan X bersama awalan
pa- yang menyetakan aspek kausatif.
Contoh:
ratong 'datang ' - paratong 'suruh datang'
lijung 'pergi' - - pelijung 'suruh pergi'
turui 'tidur' - paturui ' suruh tidur'
k) Pola (pa - X; -- i
Pola (pa-~) dapat menurunkan kata kerja lain dengan melekatkan
akhiran - i yang menyatakan aspek kausatif dan pasif.
Contoh:
paratong 'suruh datang.' - paratongi ' disuruh datang'
pagurah 'suruh bangun · - - pagurahi ' disuruh bangun'
pahojong 'suruh duduk' - pahojongi ' disuruh duduk'
I) Pola ( tipa - X i) - i
Dengan pola ( tipa-X; ) dapat diturunkan ka ta kerja lain dengan mele·
katkan akhiran ·- i yang menyatakan bahwa apa yang disebut Xi sudah
dilakukan dengan tidak sengaja . Pola tipa- X;- i boleh juga diturunkan
dari (pa - X; - i} dLtambahawalan ti- yang menyatakan bentuk pasif.
Contoh :
--
tipahojong 'terduduk' tipahojongi ' terduduk'
tipagurah
tipaturui
m) Pola ( tika- X ; )-i
' terbangun'
' tertidur'
- tipagurahi
tipatunii
Dengan pola ( tika - X; ) dapat diturunkan kata kerja lain dengan me-
' terbangun'
' tertidur
n) Pola X; - ko
Semua Xi dapat dijadikan kata kerja transitif dengan melekatkan akhiran
.- ko kepadanya .
Contoh:
hojong 'duduk - hojongko 'dudukkan'
turui 'tidur' - turuiko 'tidurkan'
togak 'tegak' - togakko 'tegakkan'
Contoh :
hojongko
turuiko
'dudukkan'
'tidurkan'
- kuhojongko
kuturuiko
' kududukkan'
'kutidurkan'
-
--+-
N
~ - i
ti- xi - ko
r---
ku-
r) Po/a (pa-X; )- ko
Kata turunan dengan pola (pa -X; )- ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko ke pada (pa- X; ), dan menyatakan aspek kausatif dan aktif.
Contoh :
--
Contoh :
tipahojong ' terduduk' tipahojongko ' terdudukkan'
tipahiwang 'tertangis' tipahiwangko 'tertangiskan'
paratongko 'suruh da- tiparatongko ' disuruh datarig-
. tangkan' kan'
64
pa- -i
ti--
ka- xi -- ko
1---
Se'suai dengan pemerian di atas, unsur langsung . pola ini dapat pula
berbentuk seperti yang dilukiskan di bawah ini.
- i
ti-
-ko
65
u) Pola Xi-ga
Pola Xi- ga dibentuk dengan t:nelekatkan akhiran -ga kepada Xi untuk ·
menyatakan terlalu banyak melakukan yang disebut Xif
Contoh:
turui 'tidur' - turuiga 'terlalu banyak tidur'
togak ' tegak' - togakga ' terlalu banyak tegak'
hojong ' duduk' ~ hojongga 'terlalu J:>anyak duduk'
v) Pola si- X 1 an
Kata turunan dengan dengan pola si-X;-an dibentuk dengan melekatkan
imbuhan terpisah si- ... -an .kepada xi dan nienyatakan subjek jarnak
Saling atau bersarna-sarna melakukan yang disebut Xi.
Contoh :
rat'ong ' datang' - siratongan 'sating mendatang'
hiwang 'tangis' - sihiwangan 'bertangisan'
gurah ' bangun' -- sigurahan . 'sating membangunkan'
w) Pola ka-X1 an
Kata turunan dengan pola ka -X;-an dibentuk dengan melekatkan im·
buhan terpisah ka-an kepada xi dan menyatakan dikenai yang disebut
Xi.
Contoh:
ratong ' datang' --+ karatongan 'didatangi
gurah 'bangun' - kagurahan . 'dibangunkan'
honggop 'honggop' ~ kahonggopan 'dihinggapi'
Proses morfologis ka - X;an sarna dengan proses morfologis pola si-
X;- an . dan pola bu- Xi :- an, seperti digarnbarkan dalarn bagan di bawah ini.
BAGAN 4 PROSES MORFOLOGIS bu- Xi - an, si-Xi - an, DAN
ka-X;-an.
bu-
si- -an
xi
ke-
66
Catatan :
Dalam dialek lain , bentuk ngamboli dinyatakan dengan bentuk amboli.
2) Pola ti-Xt
Kata turunan dengan pola ti-Xt dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepada X1 dan menyatakan bentuk pasif, atau ketidak sengajaan.
Seperti yang sudah dipaparkan di muka, bentuk pasif dalam bahasa
Komering juga dinyatakan dengan awalan di-
Contoh:
tostos 'pukul'
-- titotos 'dipukul, terpukul'
--
suah 'bakar' tisuah 'dibakar , terbakar'
boli 'bell' tiboli 'dibeli'
kotong 'pegang' tikotong ' dipegang'
3) Pola ku - Xt
Kata turunan dengan pola ku --Xt dibentuk dengan melekatkan awalan
persona ku - kepada xt dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh :
tostos 'pukul ' kutostos 'kupukul'
suah 'bakar' kusualt ' kubakar'
bali 'bell' kuboli 'kubell'
67
N-
ti-
ku-
4) Pola Xr-i
Kata turunan dengan pola Xt-i dibentuk dengan melekatkan akhiran - i
kepada xt dan menyatakan intensitas dalam konstruksi pemerintah.
Contoh:
guai 'buat' ----> guaii 'tmati'
akuk 'ambil' ____, akuki 'am bill'
tinjuk 'tangkap' tinjuki 'tangkapi'
5) Pola X r-ko
Kata turunan dengan pola Xt - ko dibentuk dengan melekatkan akhiran
- ko kepada Xt dan menyatakan kausatif.
Contoh :
guai 'b uat' guaii 'buatkan'
akuk 'ambil' akuki 'arnbilkan '
6)
tinjuk
Pola-N-Xt - i
'tangkap'
-- tinjuki 'tangkapkan'
Contoh:
guai 'buat - gaiko 'buatkan'
akuk 'ambil' - akukko 'ambilkan'
tinjuk 'tangkap' - tinjukko 'tangkapkan'
7) PolaN-Xt-i
Kata turunan dengan pola N-Xcko dibentuk dengan melekatkan
akhiran -ko kepada pola (Xt-ko) dan rrtenyatakan bentuk aktif
kausatif.
Contoh:
guaiko 'buatkari - ngangguaiko 'membuatkan'
akukko 'ambilkan' ngakukko 'mengambilkan'
tinjukko 'tangkapkan'- ninjukko 'menangkapkari'
8) . Pola ti-Xt-i
Kata turunan dengan pola ti-Xt-i dibentuk dengan melekatkan
awalan -ti kepada pola (X1-i) dan menyatakan bentuk pasif dan
intensitas.
---
Contoh:
guaii 'buati' tiguaii 'dibuati, tcrbuati'
akuki 'am bill' tiakuki 'diambili , terambili,
tinjuki 'tangkapi' titinjuki 'ditangkapi, tertangkap'
9) Po/a ku-Xt-i
Kata turunan dengan pola ku- Xt- i . dibentuk dengan melekatkan
awalan persona ku- kepada pola (X,t-i) dan menyatakan bentuk
pasif dan intensitas .
Contoh:
guaii 'buati' ___,. kuguaii 'kubuati'
10)
akuki
tinjuki
'ambili'
'tarigkapi'
Po/a ti- Xt - ko
-
~ kuakuki
kutinjuki
'kuambili'
'kutangkapi'
--
Contoh :
guaiko 'buatkan · tiguaiko 'dibuatkan ,
terbuatkan '
akukko 'ambilkan ' ___.,. tiakukko 'diambilkan .
terambilkan '
tinjukko 'tangkapkan ' ~ titinjukko 'di tangkapkan ,
tertangkapkan '
11) Pola ku - Xr - ko
Kata turunan dengan pola ku - Xt - ko dibentuk dengan melekatkan
awalan persona ku - kepada pola (Xt - ko) dan men yatakan bentuk
pasif kausatif.
Contoh :
guaiko 'buatkan ' - kuguaiko 'kubuatkan'
akukko 'ambilkan' __, kuakukko 'kuam bilkan '
tinjukko 'tangkapkan' ,...__.... kutinjukko 'kutangkapkan'
BAGAN 6 PROSES MO RFOLOGIS N-Xt - if- ko, ti- Xt - if- ko, DAN
ku - X t - if- ko.
N-
ti-
ku - lJ -i
- ko
Contoh :
mocohi
'memecahi'
musoki
-
~
ngamocohi
'benar-benar memecahi'
ngamusoki
'menyuapi'
maruti
- 'benar-benar menyuapi'
ngamaruti
-
'memaruti' ' benar-benar memaruti'
mocohko ngamocohko
' memecahkan' 'benar-benar memecahkan'
musokko
'menyuapkan'
- ngamusokko
'benar-benar menyuapkan'
marutko ~ ngamarutko
'memarutkan' 'benar-benar memarutkan'
Dalam Bagan 7 di bawah ini digambarkan secara ringkas proses morfolo-
gis pola N-N-Xt-idan N-N-Xt - koitu.
-i
N- N -- xt r--
. .....___ - k(
Contoh:
toktok
kotong
'potong'
'pegang'
-- patoktok
pakotong
'dipotong'
'dipegang'
koroh 'gigit'
- pakoroh 'digigit:
71
17)
akuk
Pola ka -Xt- i
'ambil'
- kaakuk 'tolong diambil'
-
bawai'
kaakuk 'tolong diambil' kaakuti 'tolong diambili'
72
-
patostos 'dipukul' tipatostos 'terpukul'
pacacap 'dicencang' tipacapcap ' tercencang'
20) Pola tipa- Xt- i
Kata turunan dengan pola tipa- Xt- i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - i kepada pola (tipa- Xt) dan menyatakan ketidak sengajaan
serta intensitas .
--
Contoh:
tipatoktok 'terpotong' tipatoktokki 'terpotong'
tipatostos ' terpukul' tipatostosi 'terpukuli'
tipacapcap 'tercencang' ~ tipacapcapi 'tercencangi'
21) Pola tipa- Xt - ko
Kata turunan dengan pola tipa- Xt - ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran -ko kepada pola (tipa- Xt) dan menyatakan ketidaksengajaan
serta kausatif.
Contoh :
tipatoktok 'terpotong' ---'t tipatoktokko 'terpo-
tongkan'
tipatostos 'terpukul' -----.. tipatostosko ' terpu-
tipacapcap 'tercencang'
-- kulkan'
tipacapcapko 'tercencan~kan'
73
23)
kausung
kaaku k
Pola tika- Xt - i
'tolong dibawa'
'tolong diambil'
- tikausung
tikaakuk
'su dah terbawa'
'sudah terambil'
tikaliak ~ tikaliaki
'sud ah terlihat' 'sudah terlihat'
tikausung ------'> tikausungi
'sudah terbawa'
tikaakuk
' sudah terambil'
-- 'sudah terbawai'
tikaakuti
'sudah terambili'
Contoh :
tikaliak ~ tikaliakko
'sudah terlihat'
tikausung
'sudah terbawa'
tikaakuk
--
~
'sudah terlihatkan'
tikausungko
'sudah terbawakan'
tikaakukko
'sudah terambil' 'sudah terambilkan'
pa- -i
ti- -ka- .._
xt
-ko
Kata turunan itu dapat pula terbentuk melalui proses morfologis lain seperti
yang digambarkan dalam bagan berikut.
pa- -i
ti-
~
ka-
-
-ko
26)
kotong
gucuh
Pola bu - Xt- an
'pegang
'tinju'
-- bukotong
bugucuh
'berpegang'
'bertinju'
Contoh:
bukotong 'berpegang' - - bukotongan 'berpegangan'
bugucuh 'bertinju' - bugucuhan 'bertinjuan'
butumbur 'bertabrak' --- butumburan 'bertabrakan'
Catatan:
Kata turunan dengan pola bu- Xt - an dapat pula dibentuk dengan
melekatkan konflks (imbuhan terpisah) kepada xt
Contoh:
basuh
bali
tulung
'cuci'
'beli'
'tolong'
-- bubasuhan
bubo/ian
butulungan
'bercucian'
'berbelian, berbelanja'
'bertolong-tolongan'
bu-
si-
xt - an
ke-
Contoh:
akutan ---? akutanga
'tolong diambil' 'sudah boleh diambil'
sua han - suahanga
'tolong dibakar' 'sudah boleh dibakar'
angkitan ____, angkitanga
'tolong diangkat' 'sudah boleh diangkat'
33) Pola ka -Xt-an -ga
Kata turunan dengan pola ka - Xt-an - ga dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ga kepada pola ka - X t - an menyatakan bentuk aktif serta
kesanggu pan.
Contoh :
kacakatan 'dapat dinaiki ' ~
kacakatanga
'sanggup menaiki'
kausungan 'dapat dibawa' - kausunganga
'sanggup membawa'
kabolahan ' dapat dibelah' - kabolahan
'sanggup membelah'
ka -
GJ-an - ga
morfem bersusun dapat dijadikan kata ulang. Apabila morfem tunggal menga-
lami perula ngan , hasilnya merupakan kata ulang paripurna.
Apabila morfem bersusun mengalami perulangan , hasilnya merupakan kata
ulang paripurna atau kata ulang sebagian. Oleh sebab itu, kata ulang dalam
bahasa Komering terbagi atas beberapa kelompok sesuai dengan pola proses
perulangan yang terjadi.
a) Pola(Xf
Kata turunan dengan pola (Xf merupakan kata ulang paripurna yang
dibentuk dengan mengulang X.
Contoh :
ratong 'da tang' ~ ratong-ratong 'datang-datang'
togak ' tegak' --> togak-togak ' tegak-tegak'
go/go! 'pukul' --> golgol-golgol 'pukul-pukul'
b) Pola (Awalan - X/
Kata turunan dengan pola (awalan +X/ merupakan kata ulang paripurna
yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun yang ber-
tuk X berawalan .
Contoh :
mojong mojong-mojong
'duduk' 'duduk-duduk'
ngandongi ngandongi-ngandongi
'mendengar' 'mend en gar
tisopok tisopok-tisopok
' dicari' 'dicari-( di)cari'
c) Pola (X-Akhiran) 2
Kata turunan dengan pola (X-akhiran) 2 merupakan kata ulang paripurna
yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun yang berben-
tuk X berakhiran .
-
Contoh :
akuti akuti-akuti
'ambili 'ambil(i)-ambili'
79
Contoh:
akuti akuti-akuti
'ambili 'ambil(i)-ambili'
umbanko umanko-umbanko
'buangkan' ' buang(kan)- buangkan'
sua han ~unhan-suahan
' tolong dibakar' 'tolong dibakar-bakar'
Contoh :
tihiwangi
- tihiwar_zgi-tihiwangi
'ditangisi'
nganjukjukko
--- 'ditangis(i )- ( di)tangisi
nganjukjuko-nganjukjukko
'menusukkan'
kabolahan
'dapat dibelah'
- 'men usuk(kan )- (me )n usukkan'
kabolahan-kabolahan
'dapat dibelah-belah'
buriap
'berpikir'
- buriap-riap
'berpikir-pikir'
kasoruk kasoruk-soruk
'dapat dijahit' ' dapat dijaltit-jaltit'
Contoh:
hiwangi ----+ hiwang-hiwangi
'tangisi' 'tangis-tangisi'
gurahko ____., gurah-gurahko
'bangunkan' 'bangun-bangunkan '
inumga ~ inum-inumga
'terlalu banyak minum' 'tf:!r!alu banyak minum-minum '
Contoh:
nganggolgoli nganggolgol-golgoli
'memukuli' 'memukul-mukuli'
dihiwangko dihiwang-hiwangko
' ditangiskan' 'ditangis-tangiskan'
butumburan butumbur-tumburan
'bertabrakan' 'bertabrak -tabrakan '
Catatan:
1
Kata turunan dengan pola awalan + (X + akhiran dapat pula merupakan
kata ulang dengan kombinasi pengimbuhan yang dibentuk dengan peng-
ulangan X bersama pengimbuhan secara serempak.
Contoh:
hambur buhambur-hamburan
'terbang' 'berterbang-terbangan'
81
tulung situlung-tulungan
'tolong' 'bertolong-tolongan'
dongi dongi-dongian
' dengar' 'masih terdengar-dengar'
h) Po/a X-N-X
Kata turunan dengan pola X -N-X termasuk kata ulang sebagian yang
dibentuk dengan mengulang X dalam morfem bersusun berawalan N-
yang diletakkan di an tara X yang diulang.
Contoh :
mu/apok 'menambah' - lapok-mulapok
'tamb ah-menambah'
munulung 'menolong' - tulung-munulung
'tolong-menolong'
nganggolgol 'memukul' ~ golgol-nganggolgol
'pukul-memukul'
i) Pola X+ X 0
Kata turunan dengan pola X+ X 0 merupakan kata ulang bervariasi fonem
yang dibentuk dengan mengulang X sambil mengubah fonem vokalnya.
Dalam bahasa Kome ring kata ulang bervariasi fonem tidak berproduktif.
Contoh:
cui! 'cuil' _..., cual-cuil 'cual-cuil'
gaZing 'goyang!--- gulang-galing 'goyang-gayong'
kumat 'kumat'- kumat-kamit 'mengomel'
5.1.5 Pemajemukan
Kata kerja dalam bahasa Komering yang berwujud kata majemuk
dikelompokkan ke dalam tiga pola, menurut jenis kata yang mendukung
pem bentukan kata kerja lain.
a) Pola Kata K erja + Kata K erja
Kata turunan dengan pola kata keja + kata kerja adalal1 kata majemuk
yang dibentuk dengan menggabungkan kata kerj a dengan kata kerja.
Contoh :
mongan
'makan '
+ turuz
'tidur' - mongan turui
'makan tidur'
82
kawil 'kail'
kuta 'pagar'
gargaji 'gergaji'
paku 'paku'
hatok 'a tap'
5.2.2 Pengimbuhan
Kata kerja dibentuk dari kata benda melalui pengimbuhan. Oleh karena
itu, pola-pola kata kerja berkata dasar kata benda dikelompokkan menurut
imbuhan pembentukannya. Di bawah ini diperikan setiap pola itu dengan
menggunakan huruf kapital Y untuk melambangkan kata benda.
1) PolaN-Y
Kata turunan dengan pola N -Y dibentuk dengan melekatkan awalan
N- kepada Y, dan menyatakan bentuk transitif.
Contoh:
saisai 'dinding ~ nyaisai 'mendinding'
hatok 'atap' ngahatok 'mengatap'
-
~
4) Pola Y-i
Kata turunan dengan pola Y -idibentuk dengan melekatkan akhiran -i
kepada Y, dan menyatakan bentuk transitif serta intensitas.
Contoh:
lobas 'obat' - lobasi 'obati'
kawil 'kail' - kawili 'kalli'
kuta 'pagar' ~ kutai 'pagari'
5) Pola Y-ko
Kata turunan dengan pola Y -ko dibentuk dengan melekatkan akhiran
- ko kepada Y menyatakan bentuk transitif serta kausatif.
Contoh:
lobas 'obat' ----;. lobask0 'obatkan'
kawil 'kail' ----T kawilko 'kailakn'
kuta 'pagar' _____,. kutako 'pagarkan'
6) PolaN-Y-i
Kata turunan dengan pola N -Y-i dibentuk dengan melekatkan akhiran
- i kepada pola (N-Y) dan menyatakan bentuk transitif serta intensitas.
Contoh:
nyaisai 'mendinding' ~ nyaisaii 'mendinding'
maku 'memaku' ~ makui 'memakui'
ngahatok 'mengatap' ___,. ngahatoki 'mengatapi'
Catatan :
Pola N -Y- i boleh juga dibentuk dengan melekatkan awalan1N-
kepada pola ( Y -i). Perbedaan proses morfologis itu dijelaskan dalam
Bagan 11 di bawah ini.
BAGAN II PROSES MORFOLOGIS (N- Y)-i DAN N-(Y-i)
N
-lJ -i
85
N-
lJ_,
7) Pola ti- Y - i
Kata turunan dengan pola ti- Y - i di bentuk dengan melekatkan akhiran
- i kepada pola ( ti- Y) dan menyatakan bentu k pasif serta intensitas.
Contoh:
tisaisai 'didinding' tisaisaii 'didindingi'
--
----'>
tipaku 'di paku' tipakui 'dipakui'
tiho.tok 'diatap' tihatoki 'diatapi'
8) Polaku - Y - i
Kata turunan dengan pola ku - Y - i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - i kepada pola (ku - Y) dan menyatakan bentuk pasif serta
intensitas.
Contoh :
kusaisai 'kudinding' - kusaisaii 'kudingini'
kupaku 'kupaku' - kupakui 'kupakui'
kuhatok 'kuatap' - kuhatoki 'kuatapi '
9) PolaN- Y - ko
Kata tur unan dengan pola N- Y - ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko ke pada pola (N- Y) atau awalan N - kepada pola ( Y - ko)
dan menyatakan bentuk transitif serta kausatif.
Contoh :
ny aisai 'mendinding' ______.... nyaisaiko ' men dindingkan'
ngaho.tok 'mengatap ' - ngahatokko ' mengatapkan '
maku 'memaku' makuko 'mem akukan '
I 0) Pola ti- Y - ko
Kata turunan dengan pola ti- Y - ko dibentuk dengan melekatkan
86
N-
1---
y
ti-
1---
--
- ko
-i
ku-~--~
Contoh:
makui
'memakui'
- ngamakui
'benar-benar memakui'
ngutai
- ngangutai
' nyangkuli'
nyangkuli
'mencangkuli'
13) Po/aN-N- Y-ko
- 'benar-benar memagari
nganyangkuli
'benar-benar mencangkuli'
-
~
----
'persandalkan'
pagotong 'dijadikan sabuk' pagotongko
'persabukkan'
pabaju 'dijadikan baju' pabajuko
'perbajukan'
17) Pola ka- Y
Kata turunan dengan pola ka-Y dibentuk dengan me1ekatkan awalan
ka - kepada Y dan menyatakan bentuk pasif dan kesanggupan.
Contoh:
-
saisai 'din ding' ~ kasaisai 'dapat didinding'
kuta 'pagar' kakuta 'dapat dipagar'
gargaji 'gergaji' __, kagargaji 'dapat digergaji'
18) Pola ka-Y-i
Kata turunan dengan pola ka-Y-i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko kepada po1a (ka-Y) dan menyatakan bentuk pasif
intensif.
Contoh :
kasaisai ~ kasaisaii
'dapat didinding' 'dapat didindingi'
kakuta ' ~ kakutai
'dapat dipagar' 'dapat dipagari'
kagargaji --+ kagargajii
'dapat digergaji' 'dapat digergajii'
19) Pola ka-Y-ko
Kata turunan dengan po1a ka - Y -ko dibentuk dengan me1ekatkan
akhiran -ko kepada po1a (ka-Y) dan menyatakan bentuk pasif
kausatif.
Contoh:
kasaisai -- kasaisaiko
'dapat didinding' 'to1ong didindingkan'
89
kakuta kakutako
' dapat dipagar' 'tolong dipagarkan'
kagargaji - kagargajiko
' dapat digergaji' 'tolong digergajikan'
pa- - i
y
-ka - - ko
Contoh:
pasaisai 'dijadikan dinding' ~ tipasaisai
pakuta
pakawil
'dijadikan pagar'
'dijadikan kail'
-- 'terdinding'
tipakuta
' terpagar'
tipakawil
' terkail'
2 1) Pola tipa- Y - i
Kata turu nan dengan pola tipa- Y - i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - i kepada pola ( tipa- Y) dan menyatakan ketidak sengajaan
intensif.
90
Contoh :
tipasaisai
tipakuta
'terdinding'
'terpagar'
-- tipasaisaii
'terdindingi'
tipakutai
22)
tipakawil
-
Contoh:
tipasaisai 'terdinding' tipasaisaiko
'terdindingkan'
tipakuta 'terpagar' ---7 tipakutako
ti-E -i
-ko
Contoh:
kasaisai - kasaisaian
'dapat didinding' 'terdindingkan'
kakuta - kakutaan
'dapat dipagar' 'terpagarkan'
kagargaji - kagargajian
'dapat digergaji' 'tergergajikan'
24) Pola ka-Y- ga
Kata turunan dengan pola ka - Y - ga dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ga kepada pola (ka - Y) dan menyatakan bentuk pasif serta
lebih daripada semestinya.
Contoh :
kagotas ---+ kagotasga
'dapat diketam' 'lebih daripada dapat diketam'
kakuta ~ kakutaga
'dapat dipagar' 'lebih daripada dapat dipagari'
kagargaji ---+ kagargajiga
'dapat digergaji' 'lebih daripada dapat digergaji'
Bagan 15 di bawah ini memperjelas proses morfologis ka - Y -an dan po-
la ka - Y-ga.
.u - an
- ga
Contoh:
kasut 'sandal' ~ bukasut 'bersandal'
pupur 'bedak' bupupur 'berbedak'
gunting 'gunting' ____, bugunting 'bergunting'
26) Pola bu-Y-an
Kata turunan dengan pola bu-Y-an dibentuk dengan melekatkan
akhiran -an kepada pola (bu-Y) dan menyatakan intensitas.
Contoh:
bukasut __, bukasutan
'bersandal'
bupupur
'berbedak'
bugunting
-
----+
'bersandalkan'
bupupuran
'memakai - makai bedak'
buguntingan
'bergunting' 'berguntingkan'
27) Pola bu - Y -ko
Kata turunan dengan pola bu-Y- ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran - ko kepada pola (bu-Y) dan menyatakan bentuk transitif.
Contoh :
bukasut ~ bukasutko
'bersandal' 'bersandalkan'
bukuta ---+ bukutako
28)
'berpagar'
busaisai
'berdinding'
Pola bu - Y - i
- 'berpagarkan'
busaisaiko
'berdindingkan'
--
Contoh:
bukasut 'bersandal' bukasuti 'bersandali'
bukuta 'berpagar' ----+bukutai 'berpagari'
bubaju 'berbaju' _... bubajui 'berbajui'
Bagan 16 di bawah ini memperjelas proses morfologis pol a bu-Y-an,
pola bu-Y- ko, dan pola bu-Y-i.
93
OO-U - an
- ko
-i
Dari kata kerj a yang dibentu k dari kata bend a ( Y) dapat diturunkan
kata kerj ulang. Sesuai dengan jenisnya, kata kerja ulang tidak dapat dibentuk
dengan mengulang Y saja. Jadi , perulangan itu adalah perulangan kata kerja
bersusun yang ber~ata dasar Y. Di bawah ini disajikan pola-pola kata ulang
kata kerja yang kata dasarnya Y.
a) Pola ( Awalan + Y/
Kata turunan dengan pola ( awalan + Y)2 merupakan kata kerja paripurna
yang dibentuk dengan mengulang morfem bersusun yang berbentuk Y
berawalan .
Contoh:
nguta ' memagar' - nguta-nguta
'memagar-(me) magar'
tisaisai ' didinding' ~ tisaisai-tisaisai
'didinding-( di) din ding'
94
b) Pola ( Y - + AkhiranF
Kata turunan dengan pola (Y + akhiran)2 merupakan kata ulang paripurna
yang dibentuk dengan mengulang morfem bersusun yang berbentuk Y
berawalan dan berakhiran .
Contoh :
saisaii saisaii- saisaii
'din ding
pakuko
' pakukan'
hatokko
- 'dinding-dindingi'
pakuko-pakuko
'palm (kan) - pakukan'
hatokko-hatokko
'atapkan' 'a tap(kan )- atapkan'
c) Pola(Awalan+ Y+akhiranF
Kata turunan dengan pola ( awalan + Y + akhiran;2 merupakan kata ulang
paripurna yang dibentuk dengan mengulang morfem bersusun yang ber-
bentuk Y berawalan dan berakhiran.
Contoh:
tipakawilko ----"7 tipakawilko-tipakawi/ko
'terkailkan' 'terkail (kan) - terkailkan'
kagargajiko ---4- kagargajian-kagargajian
'tolong digergajikan' 'tolong digergaji- gergajikan'
pakasu tko ____. pakasu tko-pakasu tko
'persandalkan' 'persan dal(kan )-persandalkan'
Contoh:
bukutako 'berpagarkan ' - bukuta-kutako
'berpagar-pagarkan'
kusaisaii 'kudindingi' - kusaisai-saisaii
'kudinding-din dingi'
sikawilan 'saling kail' _____, sikawil-kawilan
'kail-mengail'
g) PolaN- Y-Y
Kata turunan dengan pola N-Y- Y merupakan ka-ta ulang berkombinasi
dengan pengimbuhan yang dibentuk dengan pengulangan Y bersama
pengimbangan secara serempak.
Contoh :
ku tLZ 'pagar ---'!> nguta-kuta ' memagar-magar'
saisai 'din ding' nyaisasi-saisai ~ mendinding-din
ding'
paku 'paku' ____.. maku-kau ' paku-memaku'
5 .3 .1 Definisi
Yang dirnaksud dengan kata keadaan dalam bahasa Komering adalah
setiap kata yang dapat didahuluki kata kaliwat 'agak' atau lobih 'lebih.'
96
5 .3 .2 Pengimbuhan
Kata kerja yang dibentuk dengan kata dasar kata keadaaan dikelompok-
kan atas sejumlah pola menurut imbuhan pembentuknya. Di bawah ini setiap
pola dideskripsikan dengan huruf kapital Z sebagai lambang kata keadaan.
1) PolaN- Z
Kata turunan dengan pola N - Z dibentuk dengan melekatkan awalan
N - kepada Z an menyatakan bentuk transitif.
Contoh:
tijang
buntak
halom
:tij ang'
'pendek'
'hitam'
- nijang
ngambuntak
ngahalom
'memanjang'
'memendek'
'menghitam'
2) Pola Z-i
Kata turunan dengan pola Z=i dibentuk dengan melekatkan akhrian
-i kepada Z dan menyatakan bentuk transitif.
Contoh:
3) Pola Z-ko
Kata turunan dengan pola Z-ko dibentuk dengan melekatkan akhiran
-ko kepada Z dan menyatakan bentuk transitif aktif.
~ -
97
Contoh:
--
1 1 1 1
biak berat biakko beratkan
1 1
ringankan 1
---
hampang ringan hampangko 1
1 1 1 1
siau merah siauko merahkan
4) PolaN-Z- i
Kata turunan dengan pola N -Z-i dibentuk dengan melekatkan awalan
N~ kepada pola (Z-i/dan menyatakan bentuk transitif aktif.
Contoh:
tijangi
buntaki
1
1
panj3ngi
pendeki 1
1
1
- nijangi
ngambuntaki
1
1
memanjangi
memendeki
1
1
5) Po/a N-Z- ko
Kata tthunan dengan N-Z-ko dibentuk dengan melekatkan awalan
N-'kepada pola (Z-ko), dan menyatkan bentuk transitif aktif.
Contoh:
6) Po/ati-Z - i
Kata turunan dengan pola ti- Z - i dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepada pola (Z-i) dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh :
--
tijangi 'panjangi' titijangi ' dipanjangi'
buntaki 'pendeki' tibuntaki ' dipendeki'
7)
halomi
Po/a ku - Z - i
'halomi'
- tihalomi ' dihitami'
Contoh:
tijangi kutijangi 'kupanjangi'
--
'panjangi' ------'!>
8) Po/aN-Z-ko
Kata turunan dengan pola N-Z-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan N- kepada pola (Z-ko) dan menyatakan bentuk transitif
aktif.
Contoh:
9) Po/a ti-Z-ko
Kata turunan dengan pola ti-Z-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan ti- kepada pola (Z-ko}, dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh:
billkko 'beratkan'
hampangko 'ringankan'
siauko 'merahkan'
- tibiakko 'diberatkan'
tihampangko 'diringankan'
tisiauko 'dimerahkan'
Contoh :
billkko 'beratkan'
hampangko 'ringankan'
siauko 'merahkan'
- kubillkko 'kuberatkan'
kuhampangko 'kuringankan:
kusilluko 'kumerahkan'
N-
r-L.
ti- z -i
~
ku- -ko
Contoh :
nijangi
'memanjangi'
nyiaui
- nganijangi
'benar-benar memanjangi'
nganyiaui
'memerahi' 'benar-benar memerahi'
ngambuntaki ngangambuntaki
'memendeki' 'benar-benar memendeki'
Contoh :
monuhko ngamonuhkp
'memenuhkan' 'benar-benar memenuhkan '
ngambalakko ngangambalakko
-
'membesarkan' 'benar-benar membesarkan'
nguningko nganguningko
' menguningkan' 'benar-benar menguningkan'
100
N- N-
tijang 'panjang'
- katijang 'tolong dipan-
-
jangkan '
buntak 'pendek' kabuntak 'tolong dipen-
dekkan'
16) Pola tika- Z
Kata turunan dengan pola tika- Z dibentuk dengan melekatkan awalan
ti- kepada pola {ka-Z) dan menyatakan bentuk berfektif secara
kebetulan .
Pola ini tidak produktif.
Contoh:
kapodom
karabai
kapandai
' tolong pejamkan'
'ditakuti'
'ketahui'
-
--4
____..
tik:apodom ' terpejam '
tikarabai 'menjadi
takut'
tikapandai 'diketahui'
pa- Z
ti-
ku -
17) Pola Z - an
Kata turunan dengan pola Z - an dibentuk dengan melekatkan akhlran
- an kepada Z dan menyatakan bentuk transitif kausatif.
Contoh :
---
holau 'bagus' holauan 'baguskan'
robah 'rendah' robahan 'rendahkan'
balak 'besar' balagan 'besarkan'
102
--
Contoh:
biakan 'beratkan' kabiakan 'menjadi berat'
hampangan 'ringankan' ---7 kahampangan 'menjadi ri-
21)
hasinan
Pola si- Z-an
'asinkan'
- kahasinan
ngan'
'menjadi asin'
bu- z -a n
t--
ka-
si-
c) PIJla(Awalan +Z+Akhiranl
Kata turunan dengan pola ( awalan + Z + akhiranr merupakan kata ulang
paripurna yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun
yang berbentuk Z berawalan dan berakhiran.
Contoh:
ngambiaki ngambiaki-ngambiaki
-
'memberati' 'memberat(i)- (mem) berati'
tisiauko tisiauko-tisiauko
'dimerahkan' 'dimerah(kan)- (di) merahkan'
bubalagan bubalagan-bubalagan
'membuat jadi besar' 'membuat jadi besar-besar'
d) Pola Awalan + (Zr
Kata turunan dengan pola awalan + (Z;2 merupakan kata ulang sebagian
yang dibentuk dengan mengulang Z saja daripada morfem bersusunnya.
105
Contoh:
ngahalom ngahalom-halom
'menghitam' 'menghitam-hitam'
'menghitam ' - buholau-holau
'membaguskan diri ' ' membagus-baguskan'
tipangison - tipangison-ngison
'diperdingin 'diperdingin-dingin'
e) Pola ( Z f2 + Akhiran
Kata turunan dengan pola (Z/ + akhiran merupakan kata ulang sebagian
yang dibentuk dengan mengulang Z saja daripada morfem bersusunnya.
Contoh :
bangkangi
'kosongi'
mamisko
- bangkang-bangkangi
'kosong-kosongi'
mamis-manisko
'maniskan'
balagan
'besarkan' --
f) Pola Awalan + (Zf + Akhiran
'manis-maniskan'
balak-balagan
'besar-besarkan'
Kata turunan dengan pola awalan + (Z/ + akhiran merupakan kata ulang
sebagaian yang dibentuk dengan mengulang Z saja daripada morfem
bersusunnya .
Contoh :
ngaholawi ----+ holau-ngaholaui
'menghitami' 'mengitam-hitami'
nijangko - tijang-nijangko
'dipanjangkan' 'dipanjang-panjangkan'
ngambuntakko ~ bun tak-ngambuntakko
'memendekkan' 'pendek -memendekkan'
Contoh:
sai 'satu'
rua 'dua'
tolu 'tiga'
pak 'empat'
lima 'lima'
nom 'en am'
pitu 'tujuh'
wa/u 'delapan'
suai 'sembilan'
puluh 'sepuluh'
5 .4 .2 .Pengimbuhan
Melalui pengimbuhan dapat diturunkan kata kerja bahasa Komering
dengan kata dasar kata bilangan. Pola-pola kata kerja yang dibentuk dengan
kata bilangan dikelompokkan menurut imbuhan yang -dipakai. Kata dasar
kata bilangan dilambangkan dengan huruf kapital Q. Di bawah ini disajikan
deskripsi pola-pola kata kerja bahasa Komering dengan kata dasar bilangan .
l) PolaN-Q
Kata turunan dengan pola N-Q dibentuk dengan melekatkan awalan
N - kepada Q dan menyatakan dbentuk intransitif.
Contoh :
--
rua ' dua' ~ ngarua 'mendua'
tolu 'tiga' nolu 'meniga'
pak 'empat' ----"' ngapak 'mengempat'
2) Pola Q-i
Kata turunan dengan pola Q- i dibentuk dengan melekatkan akhiran
- i kepada Q dan menyatakan bentu k transitif.
Contoh :
rua
tolu
'dua'
'tiga'
- ruai
____,. to lui
'duai'
' tigai'
pak 'em pat' --'> paki 'empati'
3) Po/a Q-ko
Kata turunan dengan pola Q- ko dibentuk dengan melekatkan akhiran
- ko kepada Q dan menyatakan bentuk transitif.
107
-
Contoh :
sai 'satu' saiko 'satukan'
4)
rua
pitu
PolaN. Q-i
'dua'
'tujuh'
--
~ ruako
pituko
'duakan'
' tujuhkan'
--
~ 'diduai '
paki 'empati' tipaki ' diempati'
limai 'limai' tilimai 'dilimai'
8) Pola ku-Q-i
Kata turunan dengan pola ku-Q-i dibentuk melekatkan awalan
persona ku- kepada pola (Q-i) dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh :
ruai 'duai' ~ kuruai 'kuduai'
paki 'empati' kupaki 'kuempati'
limai 'limai' ~ kulimai 'kuliami'
9) Pola ku - Q- ko
Kata turunan dengan pola ku -Q-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan persona ku- kepada pola (Q-ko) dan menyatakan bentuk
pasif.
Contoh :
ruako 'duakan' ---... kuruako 'kuduakan'
pakko 'empatkan' - kupakko 'kuempatkan'
limako 'limakan' - - . kulimako 'kulimakan'
N- - i
ti- Q
- ko
ku -
Contoh :
ngaruai 'menduai '
- ngangaruai
no lui
ngalimai
'menigai'
'melimai'
-- 'benar-benar menduai'
nganolui
'benar -benar menigai'
ngangalimai
'benar-benar melimai'
11) Pola N-N- Q-ko
Kata turunan dengan pola N -N-Q- ko dibentuk dengan melekatkan
awalan N - kepada pola (N- Q- ko) dan wenyatakan bentuk transitif
serta penegasan .
Contoh :
ngaruako 'menduakan' -- ngangaruako
'benar-benar menduakan'
noluko 'menigakan' - nganoluko
'benar-benar menigakan'_
ngapakko 'mengempatkan-!~ ngangapakko
'benar-benar mengempat-
kan '
-i
N- N- Q r---
'----•-ko
Contoh :
rua 'dua' - parua 'perdu a'
tolu 'tiga' patolu 'pertiga'
lima 'lima' palima 'perlima'
Catatan :
Dalam pol a ini selain daripada awalan pa-, sering juga digunakan
alom orf jpuf .
13) Pola pa- Q- i
Kata turunan dengan pola pa- Q- i dibentuk dengan melekatkan
akhiran - i kepada pola (pa-Q) dan menyatakan bentuk transitif
iatensif.
Contoh:
parua 'perdua' - paruai 'perduai'
patolu 'pertiga' ~ patolui 'pertigai'
palima 'perlirna' ~ palimai 'perlirnai'
14) PQ/a pa- Q-ko
Kata turunan dengan pola pa-Q-ko dibentuk dengan melekatkan
akhian - ko kepada pola (Q-ko) dan menyatakan bentuk transitif
kausatif.
Contoh :
parua
patolu
palima
'perdua'
'pertiga'
'per lima'
--- paruako
patoluko
palimako
'pertigakan'
'pertigakan'
'perlimakan'
Contoh :
parua 'perdua' - tiparua 'terperdua'
patolu 'pertiga' - tipatolu 'terpertiga'
palima 'perlirna' - tipalima 'terperlima'
111
ti- pa-LJ -i
-ko
Contoh:
rua 'd ua' - burna 'menjadi dua'
tolu 'tiga' - butolu 'menjadi tiga'
pak 'em pat' -- bupak 'menjadi empat'
19) Pola bu- Q- ko
Kata turunan dengan pola bu-Q-ko dibentuk dengan melekatkan
akhiran -ko kepada pola (bu-Q) dan menyatakan bentuk intransitif.
Contoh :
burna - burnako
'menjadi dua' 'masing-masing jadi dua'
butolu - butoluko
'menjadi tiga' 'masing-masing jadi tiga'
bupak ~ bupakko
'menjadi empat' 'masing-masingjadi empat'
20) Po/a bu- Q- an
Kata turunan dengan pola bu-Q- arz dibentuk dengan melekatkan
akhiran -an kepada pola (bu-Q) dan menyatakan bentuk intransitif.
Contoh:
burua 'menjadi dua' - burnan 'berduaan'
buto/u 'menjadi tiga' - buto/uan 'bertigaan'
bupak 'menjadi empat'- bupakan 'berempatan'
Dalam Bagan 24 di bawah ini diperlihatkan proses morfologis kata
kerja dengan kata dasar kata bilangan bersama awalan ; bu- dan akhiran 1/>,
-ko, -an.
BAGAN 24 PROSES MORFOLOGIS bu-Q- ko DAN bu-Q-an
1/>
bu- Q
-leo
-an
113
Contoh:
rua
tolu
lima
'dua'
'tiga'
'lima'
------ karua
katolu
kalima
'dijadikan dua'
'dijadikan tiga'
'dijadikan lima'
ka- Q -an
5 .4 .3 Perulangan
Semua kata turunan yang kata dasarn ya kata bilangan dapat lagi di-
bentuk menjadi kat a ke rja lain melalui perulangan. Di bawah ini disajikan
114
e) Pola ( Q) 2 + Akhiran
Kata turunan dengan (Qr + akhiran termasuk kata ulang sebagian yang
dibentuk dengan mengulang Q saja daripada morfem bersusun berakhiran
yang bersangkutan.
Contoh:
walui 'delapani' - - + walu-walui 'delapan-delapani'
suaiko 'sem bilankan ' - suai-suaiko 'sembilan-sembilankan'
pituko 'tujuhkan' - pitu-pituko 'tujuh-tuj uhkan '
Tunggal Jarnak
Orang I nyak 'saya' sikam 'kami'
sikam dua 'saya kita 'kita'
(hormat)'
Orang II niku 'engkau' kuti 'kamu sekalian'
gusti 'anda
(hormat)'
Orang III ia 'dia 'mereka'
baliau 'beliau
(hormat)'
Catatan:
Kata aku digunakan daJam bahasa Komering un tuk membentuk kata '
kc rja saja .
2) Pola P i
Kata turun an dcngan pola P- i di bentuk dengan melekatkan akhiran
- i kepacla P dan menyatabn bentuk transitif.
Contoh :
aku
niku
'aku '
'engkau·
-
-----....
akui
nikui
'ak ui'
'engkaui '
gusti anda' ~ gustii 'andai '
3) PolaP- ko
Kata turunan dengan pola P- ko dibentuk dengan melekatkan akhiran
- ko kep ada Pdan men ya takan bentuk transitif.
Contoh :
niku 'engkau ' niku.ko 'engkaukan'
gusti ·and a' gustiko 'andakan'
baliau 'beliau ' ___. baliauko ' beliaukan '
4) PolaN- P- i
Kata tu runan dengan p ola N-P- i dibentuk dengan mele katkan awalan
N - kepad a pol a (P- i) dan meny atakan bentuk transitif aktif.
Contoh :
akui
gusti
baliaui
'akui'
'andai'
'beliaui
-- ngakui 'meugakui'
____,. nganggustii 'mengandai'
ngambaliaui ' membeliaui'
5) Pola N - P- ko
Kata turunan dengan N - P- i dibe ntuk dengan melekatkan awalan N-
kepada pola (P-ko) , dan menyatakan bentu k aktif.
Contoh :
nikuko 'engkaukan ' ~ nganikuko 'mengengkaukan '
gustik o 'andakan' nganggr.1stiko ' mengandakan'
baliauko ' beliaukan ' ~ ngambaliau- ' membeliaukan'
6) Pola ti-P- i ko
7) Pola ti-P- ko
Kata turunan dengan pola ti-P-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan ti- kepada pola (P- ko) dan menyatakan bentuk pasif.
Contoh:
nikuko 'engkaukan' - tinikuko ' diengkaukan'
gustiko 'andakan' - tigustiko 'diandakan'
baliauko 'beliaukan' - tibaliauko 'dibeliaukan'
8) Pola ku - P- i
Kata turunan dengan pola ku-P-i dibentuk dengan melekatkan awalan
persona ku - kepada pol a (P- i) dan menyatakan bentuk pasif.
---
Contoh:
akui 'akui ' kuakui 'kuakui'
gustii 'andai' kugustii 'kuandai'
baliaui 'beliaui' kubaliaui 'k ubeliaui'
9) Pola ku -P-ko
Ka ta turunan dengan pola ku-P-ko dibentuk dengan melekatkan
awalan persona ku - kepada pola (P-ko) dan menyatakan bentuk
pasif.
Contoh:
nikuko
gtlstiko
'engkaukan'
'andakan'
--
- kunikuko
kugustiko
'kuengkaukan'
'kuandakan'
baliauko 'belia ukan'
- kubaliauko 'kubeliaukan
N-
i-
ti-
p -
- ko
ku -
Contoh :
sikam dua 'beta' busikam dua 'berbeta'
sikam 'kami' busikam 'be rkami'
tian ' mereka' butian 'bermereka'
11) Polapa-P
Kata turunan dengan pola pa-P dibentuk dengan melekatkan awalan
po1a (pa-P) dan menyatakan bentuk pasif serta ketidaksengajaan .
Contoh:
aku
'aku'
- tipaaku
'tidak sengaja mengaku a tau dibuat
mengaku'
niku tipaniku
'engkau'
gusti
'an da' - 'tidak sengaja menyapa dengan engkau'
tipagusti
'tidak sengaja menyapa dengan anda'
ti- pa - P
5 .5 .3 Peru Iangan
Dari semua pola kata kerja dengan kata dasar kata ganti orang (P) yang
dideskripsikan di muka dapat diturunkan kata kerja lain dengan perulangan.
Dalam bahasa Komering terdapat dasar P seperti yang diperikan di bawah ini.
a) Pola (Awa/an + P) 2
Kata turunan dengan pola (awalan + 1>;2 merupakan kata ulang pari-
puma yang dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun
dengan P berawalan .
Contoh:
nganiku
'memperengkau'
bugusti
- nganiku-nganiku
'memperengkau-(mem) perengkaui'
beranda{ ber) anda'
' beranda' 'beranda-(ber)anda'
{
paba/ia~ pabaliau-pabaliau
'menyapa beliau' 'menyapa beliau-beliau
121
b) Pola (P + Akhiran) 2
Kata turunan dengan .p ola (P + akhiranr merupakan kata ulang pari-
puma dan dibentuk dengan mengulang seluruh morfem bersusun
dengan P ~erakhiran.
-
Contoh :
akui akui-akui
'akui' 'aku(i)- akui'
nikuko nikuko-nikuko
'engkaukan'
kutiko
'kamukan'
c) Pola ( awalan + P + Akhiran?
- 'engkau (kan)-engkaukan'
kutiko-kutiko
'kamu(kan)-kamukan'
--
'mengakui' ' mengakui(i)-mengakui'
tikutiko tiku tiko-tikutiko
'dikamukan' 'dikamu(kan )- dikamukan'
siakuan
'saling mengaku'
- siakuan-siakuan
'saling mengaku-aku'
-
'berkami' 'berkami-karni'
pagusti pagus ti-gus ti
'suruh memakai anda' 'suruh memakai anda-anda'
r
e) Pol a ( P + Akhiran
Kat a turunan dengan pola (P~ + akhiran merupakan kat a ulang sebagian
122
--
akui 'akui' akui-akui 'akui-akui'
kutiko 'kamukan' kuti-kutiko 'kamu-kamukan'
baliauko 'beliaukan' - baliau-baliauko 'beliau-beliaukan'
f) Pola Awalan + ( P f2 + Akhian
Kata turunan dengan pola awalan + (Pj + akhiran merupakan kata ulang
sebagian yang dibentuk dengan mengulang P saja daripada morfem ber-
susun berawalan dan berakhiran yang bersangkutan .
Contoh:
ngekui ~ ngakui-Okui
'mengakui' 'mengaku-akui'
tinikuko - tiniku-nikuko
'diengkaukan' 'diengkau-engkaukan'
siLlkuan --+ siaku-akuan
'saling mengaku' 'saling mengaku-ngaku'
g) Pola P + P -an
Kat a turunan dengan pola P +P - an merupakan kata ulang bersama
proses pengimbuhan yang dibentuk dengan perulangan dan pengimbuhan
secara serempak.
Contoh:
aku
- aku-akuan
-
'aku 'masing-masing mengaku'
niku niku-nikuan
'engkau' 'm asing-masing memperengkau'
gusti gusti-gustian
'anda' 'masing-masing memperanda'
1) dija 'sini'
dijako 'kesinikan'
ngandijako 'mengesinikan'
tipadija 'terkesinikan'
dija-dijako 'keseni-sinikan'
tidija-dijako 'dikesini -kesinikan.
3) sina 'itu'
sinako 'itukan'
sina-sinako 'itu-itukan'
tisina-sinako 'diitu-itukan'
2) pira 'berapa'
pirako ' berapakah'
pirai 'dijadikan berapa'
mirako 'memberapakan'
mirai 'memberapai'
tipirako 'diberapakan'
124
3) unggak 'atas'
tidunggakko ' diataskan'
dunggakko 'keataskan '
ngandunggak 'mengatas'
ngandunggakko 'mengataskan '
4) bah 'bawah'
dibahan 'diperbawah '
dibahko 'ke bawahkan '
dibahi 'di bawahi'
ngandibah 'membawah'
ngandibahko 'membawahkan'
5) luah 'luar'
diluahkan 'diluarkan'
ngaluahko 'mengeluarkan'
ngaluahi 'mengeluari'
luah-luahko 'keluar-keluarkan'
ngaluahi-ngaluahi 'mengeluari-mengeluari'
6) lorn 'dalam'
dilomko 'didalamkan'
ngandilom 'mendalam'
ngandilomko 'mendalamkan'
5 .7 .1 Awalan
5.7 .1.1 Awalan N-
Awalan N - mempunyai 17 rna cam arti seperti berik.u t.
a) N - + Kata Kerja
N - + kata kerja - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) melakukan/ mengerj akan yang dinyatakan oleh kata dasar
126
Contoh :
kotong 'pegang' ngotong 'memegang'
tinjuk 'tangkap' ninjuk 'menangkap'
a_kuk 'ambil' - ngakuk 'menga;nbil'
2) melakukan/mengerjakan sesuatu yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
hojong 'duduk mojong 'duduk'
hiwang 'tangis -- miwang 'menangis'
luneak 'loncat' ngaluncak 'meloncat'
b) N - + Kata Benda
N- + kata benda ----; kata kerja aktif transitif
berarti :
I) menggunakan/melakukan pekerjaan dengan alat
Contoh :
7)
bawak 'kulit'
-
menyapa/memanggil seseorang
ngambawak
bulu'
'membuaJjg
kulit'
Contoh :
kantik 'kawan'
- ngantik 'memanggil ka-
adik
bak
'adik'
'bapak' -- ngadik
ngambak
wan'
'memanggil adik'
'memanggil
bapak'
8) mengeluarkan apa yang disebu t kata dasar
Contoh :
hiting 'keringat'
- ngahiting 'mengeluarkan
-
keringat'
minyak 'min yak' ngfDTlinyak 'mengeluarkan
--
min yak'
hawa 'udara' ngahawa 'mengeluarkan
udara'
anak
'tel or'
'anak'
--- noh/ui
nganak
'mengadakan
tel or'
'mengadakan
-
anak'
tunas 'tunas' nunas 'mengadakan
tunas'
128
c) N- + Kqta Keadaan
N - + kata keadaan - - kata kerja intransitif, yang berarti :
1) menjadi/berubah menjadi yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
lomoh 'lembut' - ngalomoh 'menjadi lembut'
balak 'balak' --+ amba/ak 'menjadi besar'
pin tor 'pintar' ----> mintor 'menjadi pintar'
2) menyerupai/berlaku seperti apa yang disebut kata dasar
Contoh :
bagu 'tolol ' ngambugu 'berlaku tolol'
tuha 'tua' nuha 'berlaku tua'
pin tor 'pin tar' mintor 'berlaku pintar'
d) N - + Kata Bilangan
N- + kata bilangan ---+ kata kerja aktif intransitif, yang berarti berubah
menjadi apa yang dinyatakan oleh kata dasar .
Contoh :
rua 'dua' ngarua 'berubah menjadi dua'
tolu 'tiga' - nolu 'berubah menjadi tiga'
suai 'sembilan' - nyua 'berubah menjadi sem-
bilan'
129
e) N- + Kata Ganti
N- + kata ganti --- kata keija aktif, yang berarti :
I) menyebut apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
nyak 'saya' - nganyak 'menyebut saya'
sikam 'kami' - nyikam 'menyebut kami'
tian 'mereka' nian 'menyebut mereka'
2) memanggil/menyapa apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
baliau 'beliau' --- ngambaliau 'memanggil beliau'
kuti 'kamu' - nguti 'memanggil kamu'
gusti 'anda' nganggusti 'memanggil anda'
ratong 'datang'
- buratong
serentak'
'datang dengan
tanom 'tanarn'
- butanom
serentak'
'bertanarn dengan
serentak'
bu - + kata kerja ~ kata kerja aktif transitif saling melakukan
pekerjaan yang disebut kata dasar
Contoh:
laga 'kelahi' - bulaga 'berkelahi'
130
3)
sikat
bosi
'sikat'
'besi'
-
Mencari apa yang disebut kata dasar
busikat
bubosi
'menggunakan sikat'
'menggunakan besi'
Contoh:
iwak
bisa
'ikan'
'rusa' --- buiwak
bubisa
'mencari ikan'
'mencari rusa'
4)
damar 'damar'
-
tumbuh apa yang disebut kata dasar
budamar 'mencari damar'
Contoh:
--
buok 'ram but' bubuok 'tumbuh rambut'
bu/ung 'daun ' bubulung ' tumbuh daun'
bakak 'akar' bubakak 'tumbuh akar'
5) menganggap/memanggil apa yang disebut kata dasar
Contoh:
akas
anak ·
kiai
'kak:P!
'anak"
'kakak'
---
---+
buakas
buanak
bukiai
'menganggap kakek'
'menganggap anak'
'menganggap kakak'
6) membuat/membangun apa yang disebut kata dasar
-
Contoh:
siring 'siring' busiring 'membuat siring'
131
-
---!>
--
Contoh:
tunas 'tunas ' butunas 'bertunas'
tohlui 'telor' --> butohlui 'bertelor'
sisu 'a yam' busisu 'berayam'
c) Bu- + Kata Keadaan
Bu - + kata keadaan - kata ke rj a aktif intransitif, yang berarti :
1) berubah menjadi/membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
halom
handak
'hi tam'
'putih'
- buhalom
buhandak
'menjadi hitam'
'menjadi putih'
-
~
1
siau merah' busiau 'menjadi merah'
Bu- + Kata ganti ~ kata kerja aktif transitif, yang berarti menga-
takan/menyebut/memanggil apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
niku
gusti
kuti
'engkau'
'anda'
'kamu'
--- buniku
bugusti
bukuti
'mengatakan engkau'
'memanggil anda'
'memanggil kamu'
5.7.1.3 Awalan ti-
a) Ti- + Kata Kerja
Ti- + kata kerja ~ kata kerja pasif, yang berarti ;
1) dapat di- apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
kuta · 'pagar' ---+ tikuta 'dapat dipagar'
saisai 'dinding' - tisaisai 'dapat didinding'
paku 'paku' - tipaku 'dapat dipaku'
2) sampai kena apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh:
tuh/an 'tulang' - tituhlan 'sampai kena
tulang'
133
-
bun dar'
holau 'bagus' tiholau 'dapat dijadikan
bagus'
Ti- + kata keadaan - kata keja aktif intransitif, yang berarti berubah
menjadi apa yang dinyatakan oleh kata dasar.
Contoh:
handak 'putih' --.> tihandak 'berubah menjadi
pu tih'
halom 'hi tam' ---.. tihalom 'berubah menjadi
hi tam'
koras 'keras'
- tikoras 'berubah menjadi
keras'
d) Ti- + Kata Bilangan
Ti- + kata bilangan - kata kerja pasif, yang berarti :
1) dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar
-
Contoh :
rua
tolu
suai
'dua'
'tiga'
'sembilan' --
-
tirua
titolu
tisuai
'dapat dijadikan dua'
'dapat dijadikan tiga'
'dapat dijadikan sem-
bilan'
134
5.7.1.4 Awalan ku -
a) Ku- + Kata Kerja
Ku- + kata kerja ---:..kata kerja pasif, yang berarti :
1) pekerjaan dilakukan oleh persona
Contoh:
tinjuk 'tangkap' - kutinjuk 'kutangkap'
bolah 'belah' - ku bolah 'kubelah'
somk 'jahit' - kusoruk 'kujahit'
2) dapat di- olch persona
Contoh:
dongi 'dengar' - kudongi 'dapat didengar oleh
say a'
135
angkat
liak
'angkat'
'lihat'
--
~
kuangkat
kuliak
'dapat diangkat oleh
say a'
'dapat dilihat oleh
saya'
b) Ku- + Kata Benda
Ku- + kata benda - kata kerja pasif, yang berarti :
l) diberi/dipasang apa yang disebut kata dasar oleh persona
Contoh:
hatok
kuta
saisai
'a tap'
'pagar'
'dinding'
-- kuhatok
kukuta
kusaisai
'kuatap'
'kupagar'
'kudinding'
2) pekerjaan dilakukan oleh persona dengan menggunakan alat yang
disebut kata dasar.
---
Contoh:
pahat 'pahat' kupahat 'kupahat'
gergaji 'gergaji' kugergaji 'kugergaji'
sagu 'ketam' kusugu 'kuketam'
5.7.1 .5 Awalanpa-
a) Pa- + Kata Kerja
Pa- + kata kerja ----.;,kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I ) melakukan pekerjaan apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
solik 'lihat' pasolik 'menjadi melihat'
kotong 'pegang' - pakotong ' menjadi memegang'
dongi 'dengar' - padongi 'menjadi mendengar'
2) bukan sengaja melakukan pekerjaan apa yang disebut kata dasar .
Contoh :
akuk 'ambil' ~ paakuk 'bukan sengaja mengambil'
golgol 'pukul' -- pagolgol 'bukan sengaja memukul'
kanik 'makan ' --- pakanik 'bukan sengaja memakan'
3) menyuruh/memaksa melakukan pekerjaan yang disebut kata dasar
Contoh :
miah 'bangun' -----. pamiah 'menyuruh bangun'
136
mongan
ilik
'makan'
'pijak' - pamongan
pailik
'menyuruh makan'
'menyuruh pijak'
4) minta tolong kepada orang lain melakukan .suatu pekerjaan untuk ke-
pentingan sendiri.
Contoh :
gunting 'gunting' ----. pagunting 'minta tolong gi.mtingkan'
akuk 'ambil' ~ paakuk 'minta tolong ambilkan'
karuk 'ikat' - pakaruk 'minta tolong ikatkan'
b) Pa- + Kata Benda
Pa- + kata benda ---4 kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) memasang apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuta 'pagar' pakuta 'memasang pagar'
batu 'batu' - pabatu 'memasang batu'
lampu 'lampu' palompu 'memasang lampu'
2) bukan sengaja membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh:
sabah 'sa wah' --fJaSabah 'membuat jadi sawah'
siring 'siring' - pasiring 'membuat jadi siring'
huma 'ladang' - pahuma 'membuatjadi Iadang'
3) bukan sengaja memakai apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kapiah
'topi'
baju
-
----+
pakapiah
'bukan sengaja memakai topi'
pabaju
'baju' 'bukan sengaja memakai baju'
ca/ona - pacalana
'sepan' 'bukan sengaja memakai sepan'
4) bukan sengaja membuat/menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
bubu
'bubu' - pabubu
~b~kan sengaja menjadikan bubu'
137
k11rsi pakursi
'kursi' 'bukan sengaja menjadikan kursi'
saisai ----+ pasaisai
'din ding' 'bukan sengaja menjadi dinding'
d) Pa- + Kata Keadaan
Pa- + kata keadaan ~ kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) membuat jadi Jebih/menjadikan Jebih apa yang disebut kata dasar .
Contoh :
holau paholau
'bagus' 'membuat jadi Jebih bagus'
ronik
- paronik
'kecil'
siau
'merah ' - 'menjadikan lebih kecil'
pasiau
'menjadikan lebih merah'
2) bukan sengaja menjadikan/membuat apa yang disebut kata dasar
Contoh :
langgar palanggar
'tinggi 'bukan sengaja menjadikan tinggi'
buntak
'pendek'
- pabuntak
'bukan sengaja menjadikan pendek'
tijang patijang 1
'panjang' 'bukan sengaja menjadikan panjang'
3) minta tolong kepada orang lain supaya menj adikan apa yang dinyatakan
oleh kata dasar
Contoh :
holau paholau
'bagus'
buntak
'pendek'
balak
-- 'minta tolong baguskan '
pabuntak
'minta tolong pendekkan'
pabalak
'besar' 'minta tolong besarkan'
d) Pa- + Kata Bilangan
Pa- + kata bilangan - kata kelja aktif transitif, yang berarti :
1) membuat jadi/menjadikan apa yang disebut kata dasar.
138
Contoh :
rua 'dua' - parua 'menjadikan dua'
pak 'empat' - papak 'menjadikan empat'
wa/u 'delapan' - pawalu 'menjadikan delapan'
2) minta tolong kepada orang lain untuk menjadikan apa yang disebut
kata dasar
-
Contoh:
nom pan om
'en am' 'minta tolong untuk menjadikan
enam'
suai pasuai
'sembilan' 'minta tolong untuk menjadikan
-
sembilan'
pitu papitu
'tujuh' 'minta tolong untuk menjadikan
tujuh'
3) bukan sengaja menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
rua bolas
'dua belas' - parua bolas
'bukan sengaja menjadikan dua
belas'
tolu ~ patolu
'tig!l'
'lima
'lima' - 'bukan sengaja menjadikan tiga'
palima
'bukan sengaja menjadikan lima'
4) membagi menjadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
walu ~ pawalu
'delapan' 'membagi menjadi delapan'
suai pasuai
'sembilan' 'membagi menjadi sembilan'
puluh -- papu/uh
'sepuluh' 'membagi menjadi sepuluh'
e) Pa- + Kata Ganti
Pa- + kata ganti - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
139
--
Contoh:
kuta 'pagar' kakuta 'dapat dipasang pagar'
saisai ' dinding' kasaisai 'dapat dipasang din- .
ding'
hatok 'atap'
- kahatok
2) dapat dijadikan apa yang dinyatakan oleh kata dasar
'dapat dipasang atap'
Contoh :
huma 'ladang'
-- kahuma ' dapat dijadikan
siring
kobun
'siring'
'kebun'
- kasiring
kakobun
Ia dang'
'dapat dijadikan
siring'
'dapat dijadikan
kebun'
Contoh :
kuta kakuta
'pagar' 'bukan sengaja dijadikan pagar'
- saisai -'-----+ kasaisai
'dinding' 'bukan sengaja dijadikan dinding'
tali katali
'tali' 'bukan sengaja dijadikan tali'
41) tolong di- . . . -kan apa yang dinyatakan kata dasar oleh orang lain .
Contoh:
kanan
hatok
gunting
'kanan'
'atap'
'gunting'
-- kakanan
kahatok
kagunting
'tolong dikanankan'
'to1ong diatapkan'
'tolong diguntingkan
141
--
Contoh:
holau 'bagus' kaholau 'dapat dijadikan bagus'
bun talc 'pendek' kabuntak 'dapat dijadikan pen-
-
Contoh:
langgar kalanggar
'minta tolong dijadikan tinggi'
-
'tinggi:
robah karobah
'rendah'
koncong
'kencang' - 'minta tolong dijadikan rendah'
kakoncong
'min ta tolong dijadikan kencang'
3) bukan sengaja dijadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
patoh kapatoh
'patah' 'bukan sengaja dijadikan patah'
cadang kacadang
'rusak '
ngison
'dingin '
-
em pat'
suai 'sembilan' kasuai 'dapat dijadikan sembilan'
142
-
Contoh:
walu kawalu
'delapan' 'minta tolong dijadikan delapan'
sabolas kasabolas
'sebelas' 'minta tolong dijadikan sebelas'
saratus kasaratus
'seratus' 'minta tolong dijadikan seratus'
3) bukan sengaja dijadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
lima
'lima'
- kalima
' bukan sengaja dijadikan lima'
pak ~ kapak
'empat' 'bukan sengaja dijadikan em pat'
tofu katolu
'tiga' 'bukan sengaja dijadikan tiga'
e) Ka - + Kata Ganti
Ka- + kata ganti - kata kerja aktif, yang berarti :
I) bukan sengaja memanggil/menyapa apa yang disebut kata dasar
Contoh :
gusti
'anda'
baliau
-- kagusti
'bukan sengaja memanggil anda'
kabaliau
'beliau' 'bukan sengaj a memanggil beliau'
niku
'engkau'
- kaniku
"bukan sengaja memanggil engkau'
2) sanggup menyebut/mengatakan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuti 'kamu' --; kakuti 'sanggup mengatakan
kamu'
sikam 'kami' kasikam 'sanggup mengatakan
kami'
kita 'kit a'
-- kakita 'sanggup mengatakan
kita'
143
5. 7.2 Akhiran
5.7.2.1 Akhiran -i
a) Kata Kerja + -i
Kata Kerja + -i ___.. kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) melakukan apa yang dinyatakan oleh kata dasar dengan berulang-ulang
Contoh:
tanom 'tanam'
- tanom i 'berulang-ulang
akuk
tabuk
'ambil'
'pukul'
-- akuti
tabuki
menan am'
'berulang-ulang
mengambil'
'berulang-ulang
mukul'
suah
'makan'
'bakar'
- kaniki
suahi
' menyuruh memakan'
Contoh :
pasang 'pasang'
-- pasangi 'memasang sampai
toktok
to bas
'potong'
'tebas'
-- toktoki
to basi
selesai'
' memo tong sampai
selesai'
' menebas sampai
selesai'
144
b) Kata Benda + -i
Kata Benda + - i - kata keija aktif transitif, yang berarti :
I) memasang apa yang disebutkata dasar
-
Contoh:
bubu 'bubu' bubui 'memasang bubu'
pinja
puluk
'jerat'
'pulut'
-
2) memberi apa yang disebut kata dasar
jerati
puluki
'memasang jerat'
'memasang pulut'
Contoh:
batu 'batu' batui 'memberi batu'
honi 'pasir' - - . honii 'memberi pasir'
gula 'gula' - gulai 'memberi gula'
3) mengukur dengan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kopas 'depa'
- kopasi 'mengukur dengan
depa'
mitir 'meter'
- mitiri 'mengukur dengan
meter'
kucikan
'kotak'
'kantong'
-
____,
kutaki
kucikani
'memasukkan ke
dalam otak'
'memasukkan ke
dalam kantong'
5) membuat apa yang disebut kata dasar
Contoh :
samba/ 'sambal' sam bali 'mem!:mat samba!'
gu/ai 'gulai' - gulaii 'membuat gulai'
pindang 'pin dang' - pindangi 'membuat pindang'
145
--
bawak 'kulit' 'membuang kulit'
ha/otok 'Judah' 'membuang Judah'
c) Kata Keadaan + -i
Kata keadaan + - i -kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
holau 'bagus' holaui 'membuat jadi bagus'
bun tor 'bun dar' - buntori 'membuat jadi bun dar'
langgar 'tinggi' - langgari 'membuat jadi tinggi'
roklom
'hi tam'
'dalam'
-- halomi
roklomi
'menyuruh menjadikan
lebih hitam'
'menyuruh menjadikan
lebih dalam'
balak 'besar' ----+ balagi 'menyuruh menjadikan
lebih besar'
d) Kata Bilangan + -i
Kata bilangan + -i ---+ kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) menjadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
rua 'dua' ~ ruai 'menjadikan dua'
tolu 'tiga' ___,. tolui 'menjadikan tiga'
pak 'empat' - paki 'menjadikan empat'
2) menyuruh menjadikan/menambah apa yang disebut kata dasar
Contoh :
nom
pitu
'enam'
'tujuh'
-~
nomi
pitui
'menyuruh menjadi-
kan enam'
'menyuruh menjadi-
kan tujuh'
lima 'lima' ____, limai 'menyuruh menjadi-
kan lima'
147
e) Kata Ganti + -i
Kata ganti + - i - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I) menyebut/mengatakan apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
nyak 'saya' - nyaki 'mengatakan saya selalu'
niku 'engkau' - nikui 'mengatakan engkau selalu'
tian 'mereka' - tiani 'mengatakan mereka selalu'
2) menyapa/memanggil semua apa yang disebut kata dasar
Contoh :
--
baliau 'beliau baliaui 'menyapa beliau semua'
gusti
kuti
'anda'
'kamu'
- gustii
kutii
'menyapa anda semua'
'menyapa karnu semua'
2) minta tolong kepada orang lain untuk melakukan apa yang disebut kata
dasar
Contoh :
boli
jual
tan om
'beli'
'jual'
' tan am' - boliko
jua/ko
tanomko
'tolong belikan'
'tolong jualkan'
'tolong tanarnkan'
a) Kata kerja + -ko - kata kerja pasif, yang berarti dilakukan/dikeljakan
oleh pelengkap pelaku .
Contoh:
akuk 'ambil' ~ akukko 'cliarnbilkan'
148
Contoh:
hum a 'ladang' - humako 'buatkan ladang'
sabah 'sawah' ---+sabahko 'buatkan sawah'
kobun 'kebun' . - kobunko 'buatkan kebun'
4) arahkan/tujuan ke apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kanan 'kanan' kananko 'arahkan ke kanan'
---
----+-
kiri 'kiri' kiriko 'arahkan ke kiri'
unggak 'atas' ~ unggakko 'arahkan ke atas'
5) gunakan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
pahat
gargaji
'pahat'
-- pahatko
gargajiko
'gunakan pahat'
-
'gergaji' 'gunakan gergaji'
sugu 'ketam' suguko 'gunakan ketam'
Contoh:
gunting 'gunting' ~ guntingko 'digun tingkan'
paku 'pal<U' ~ pakuko 'dipakukan'
tali 'tali' - taliko 'ditalikan'
Contoh :
saratus - saratusko
'seratus' 'to1ong cukupkan seratus'
sabolas ~ sabolasko
'sebelas' 'tolong cukupkan sebelas'
puluh - puluhko
'sepuluh' 'tolong cukupkan sepuluh'
150
e) Kata Ganti + - ko
Kata ganti + -ko ~ kata kerja aktif transitif, yang berarti :
1) menyebutkan/mengatakan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
g'.lSti
niku
tian
'anda'
'engkau'
'mereka~
-- gustiko
nikuko
tianko
'menyebutkan anda'
'menyebutkan engkau'
'menyebutkan mereka'
5.7.2 .3 Akhiran - an
a) Kata Kerja + - an
Kata kerja + -an ~ kata kerja pasif, yang berarti : dapat di- ap.
yang disebu t kata dasar.
Contoh:
kanik 'makan' ~ kanikan 'dapat dimakan'
toktok 'potong' ~ toktokan ' dapat dipotong'
bali 'bell' ~ bolian 'dapat dibeli'
151
b) Kata Benda + - an
Kata Benda + - an - kata ke rja pasif, yang berarti :
1) dapat dipasang apa yang disebut kata dasar
Contoh :
hatok 'a tap'
- hatokan 'dapat dipasang atap'
--
kuta 'pagar' kutaan 'dapat dipasang pagar'
saisai 'dinding' saisaian 'dapat dipasang din-
ding'
2) dibawa dengan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
mubil
garubak
'mobil'
'gerobak'
-- mubilan
garubagan
'dibawa dengan mobil'
' dibawa dengan
rakik 'rakit'
- rakitan
gerobak'
'dibawa dengan rakit'
3) dapat dibawa ke /dapat diarahkan ke apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kiri 'kiri' - kirian ' dapat dibawa ke kiri'
kanan 'kanan' -- kananan 'dapat dibawa ke
kanan'
bah 'bawah' - bahan 'dapat dibawa ke
4) dapat di- apa yang disebut kata dasar bawah'
Contoh :
jukuk
gunting
'rumput'
'gunting'
-
--
juku tan
guntingan
' dapat dirumput'
'dapat digunting'
kabing 'umbut'
c) Kata Keadaan +-an
- kabingan ' dapat diumbut'
5.7.2.4 Akhiran - ga
a) Kata Kerja + -ga
Kata kerja + -ga ____,. kata keija aktif intransitif; yang berarti selalu/
terus-menerus melakukan apa yang disebu t kata dasar.
--
Contoh:
ttirui 'tidur' turuiga 'terus-menerus tidur'
gawi 'kerja gawiga 'terus-menerus bekerja'
mandi 'mandi' ---7 mandiga 'terus-menerus mandi'
Kata kerja + -ga - kata kerja aktif transitif, yang berarti selalu/
terus-menerus mengerjakan apa yang disebut kata dasar :
Contoh:
mongan 'makan' - monganga 'terus-menerus makan'
inurn 'minum' --+ inumga 'terus-menerus minum '
togor 'tegur' --+ togorga 'terus-menerus menegur'
b) Kata Benda + -ga
Kata benda + -ga ~ kata kerja aktif intransitif, yang berarti me-
153
b) N - + Kata Benda + -i
N - + kata benda + --- kata kerja aktif transitif, yang berarti :
kau.s 'kaus'
- ngausi
4) memasukkan ke dalam apa yang dinyatakan oleh kata dasar
'memakaikan kaus'
Contoh:
kaling ---t ngalingi
' kaleng 'memasukkan ke dalam kaleng
kutak ___.. ngutaki
'kotak' 'memasukkan ke dalam kotak'
kantung ~ ngantungi
'kan tong' 'memasukkan ke dalam kantong'
5) mengukur dengan apa yang dise but kata dasar
Contoh :
kopas 'depa' ~ ngopasi ' mengukur dengan depa'
mitir 'meter'- ngamitiri ' mengukur de~gan meter' ·
ista 'hasta' ----? ngistai 'menguku r dengan hasta'
6) memberi apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh :
sia 'garam' ---- nyiai 'memberi garam '
cabi 'cabi' - - - ? nyabii :memberi cabi'
miny ak 'minyak' _____. minyaki 'memberi minyak'
7) membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
samba/ 'samba!'
--- nyamba/i 'membuat jadi sambal'
gulai
pindang
'gulai'
'pindang'
- nganggulaii
mindangi
Contoh :
adik 'adik ' ~ ngadiki ' memanggil adik semua'
barop 'bibi ' ~ ngambaropi ' memanggil bibi
semua'
akas 'kakek ' - ngakasi ' memanggil kakek se-
mua'
156
c) N- + Kata Keadaan + -i
N - + kata keadaan + -i - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
d) N - + Kata Bilanf(an + - i
N - + Kata bilangan + - i -----j?> kata kerja akti f transitif, yang berarti :
I) menjadikan/membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
to fu 'tiga' - nganolui 'menjadikan tiga'
pak 'empat ' - ngapaki ' menjadikan empat'
lima 'lima' ~ ngalimai ' menjadikan lima'
157
e) N - + Kata Ganti + - i
N - + kata ganti + - i ___,. kata kerja ak ti f transitif, yang berarti :
1) memanggil/ menyapa semua apa yang disebut kata dasar
Contoh:
baliau
'beliau '
gusti
- ngambaliaui
'menyapa semua beliau'
nganggustii
'anda' 'menyapa semua anda'
2) menyebut-nyebut apa yang dinyatakan oleh kata dasar
Contoh:
kuti 'kami' ~ ngutii 'menyebut-nyebut kamu'
tian 'mereka' ~ niani 'menyebut-nyebut mereka'
sikam 'kami' ------'; nyikami' menyebut-nyebut kami'
--
kapiah 'to pi' ngapiahko ' memakaikan topi '
kaus 'kaus' ngausko 'memasang kaus'
3) membuat jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh:
gulai 'gulai' ----? nganggulaiko 'membuat jadi
gulai'
samba! 'samba!" nyambalko 'membuat jadi
samba!'
pindang 'pin dang ~ mindangko 'm embuat jadi
pindang'
4) menganggap sebagai/menjadikan apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
adik 'adik' ---+ ngadikko 'menganggap sebagai
akas 'kakak'
- ngakasko
adik'
'menganggap sebagai
kakek
159
c) N- + Kata Keadaan + - ko
N- + kata keadaan + - k o - kata kerja aktif transitif, yang berar-
ti :
Contoh :
holau ' bagus' - ngaholauko 'menjadikan bagus'
halom 'hitam' - ngahalomko 'menjadikan hitam'
handak 'putih' - ngahandakko 'menjadikan putih'
160
d) N - + Kata Bilangan + - ko
N - +kata bilangan + - ko - kata kerja ak tif transitif, yang berarti :
e) N - + Kata Ganti + - ko
N - + kata ganti + - ko - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
-
Contoh :
jamot tijamoti
162
Contoh:
kaling tikalingi
'kaleng' 'dimasukkan ke dalam kaleng'
karung _______., tikarungi
'karung' 'dimasukkan ke dalam karung'
kutak - tikutagi
'kotak ' 'dimasukkan ke dalam kotak'
163
-
Contoh :
samba/ 'samba! ' tisambali 'dijadikan samba! '
gulai ' gula' tigulaii ' dijadikan gulai'
huma 'ladang' tihumai ' dijadikan Jadang'
8) dipanggil/disapai sebagai apa yang disebut kata dasar
Contoh :
akas
barop
adik
'kakek'
'bibi'
'adik'
c) Ti- + Kata Keadaan + - i
--
~ tiakasi
tibaropi
tiadiki
'dipanggil sebagai kakek'
'dipanggil sebagai bibi'
' dipanggil sebagai adik'
kodol
balak
'tebal'
'besar'
-- tikodoli
tibalagi
jelaskan'
'berulang-ulang di-
tebalkan'
'berulang-ulang di-
besarkan'
pak
nom
'empat'
'enam '
-- tipaki
tinomi
tiga'
'bukan sengaja dijadikan
em pat'
' bukan sengaja dij adikan
en am'
e) Ti- + Kata Gan ti + - i
Ti- + kata ganti + - i ~ kata kerja pasif, yang berarti :
1) dis apa/dipanggil apa yang disebu t kata dasar
Contoh :
ba/iau 'be liau' - tibaliaui 'dipanggil beliau'
gusti 'an da' - tigu stii 'dipanggil anda'
niku 'engkau' - tinikui 'dipanggil engkau'
-
Contoh :
kuti 'kan1u' tikutii 'disebut-sebut kamu'
tian ' me reka' ~ titiani 'disebut-sebut mereka'
sikam 'kami ' ______,. tisikami 'disebut-sebut kami'
3) disuruh menyebut/mengatakan apa yang discbut kata dasar
Co ntoh :
niku tinikui
-
'engkau ' 'd isu ruh menyebutkan engkau '
tian titiani
I66
-
Contoh :
lima tilimako
"lima' 'disuruh menjadikan lima'
nom tinomko
'en am' 'disuruh menjadikan enam'
suai
'sembilan'
- tisuaiko
'disuruh menjadikan sembilan'
-
walu 'delapan' ~ tiwaluko 'dibagi menjadi delapan'
suai 'sembilan' tisuaiko 'dibagi menjadi sembilan'
puluh 'sepuluh' -----? tipuluhko 'dibagi menjadi se-
puluh'
e) Ti- + Kata Ganti + - ko
Ti- + kata ganti + -ko ~ kata kerja pasif, yang berarti :
1) dipanggil/disapa dengan apa yang disebut kata dasar :
Contoh :
baliau 'beliau'. tibaliauko 'disapa dengan
beliau'
gusti 'anda'
- tigustiko 'disapa dengan
niku 'engkau'
- tinikuko
anda'
'disapa dengan
engkau'
169
-
'mereka'
sikam tisikamko
'kami'
kuti
'kamu ' - 'disuruh menyebutkan kami'
tikutiko
'disuruh menyebutkan kamu'
5.7.3 .5 Awalanku-danAkhiran - i
a) Ku - + Kata Kerja + - i
Ku - + kata k erja + -i ~ kata ketja pasif, yang berarti :
I) dikerjakan/dilakukan berulang-ulang oleh persona
Contoh :
tinjuk 'tangkap' _____,. kutinjuki 'kutangkapi'
bo/ah 'belah' kubolahi 'kubelahi'
takat 'panjat' ~ kutakati 'kupanjati'
2) menyatakan dike rjakan semua oleh persona
Contoh:
.so/ik 'lihat' - kusoliki 'kulihati'
toktok 'potong' ~ kutoktoki 'kupotongi'
sambolih 'sembelih' kusambolihi 'kusembelihi'
3) dikerjakan/dilakukan sampai selesai oleh persona
Contoh:
tandok 'tempe!' kutandoki 'kutempeli'
karuk 'karuk' ---+ kukaruki 'kuikati'
siram 'sir am' kusirami 'kusirami'
4) menyatakan intensitas
Contoh:
kotong 'pegang' -----+ kukotongi 'kupegangi'
kanik 'makan' kukaniki 'kumakani'
ilik 'pijak' --+ kuiliki 'kupijaki'
170
-
'sepeda'
mubil kumubili
'mobil' 'kubawa dengan mobil'
8) kukerjakan dengan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
pahat kupahati
'pahat' 'kukerjakan dengan pahat'
gargaji kugargaji
'kukerjakan dengan gergaji'
---
'gergaji'
gotas kugotasi
'ketam' 'kukerjakan dengan ketam'
9) kuarahkan semua ke apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kanan ~ kukanani
' kanan' 'kuarahkan semua ke kanan'
tongah - kutongahi
'tengah' 'kuarahkan semua ke tengah'
pinggir - kupinggiri
' pinggir' 'kuarahkan semua ke pinggir'
c) Ku - + Kata Keadaan + -i
Ku - + kata keadaan + - i ---+ kata kerja pasif, yang berarti :
1) kujadikan/kubuat jadi apa yang disebu t kata dasar
Contoh:
bun tor 'bundar' - kubuntori 'kubuat jadi bun dar'
172
--
rua 'dua' kuruai 'kujadikan dua'
tolu 'tiga' kutolui
-
'kujadikan tiga'
pak 'em pat' kupaki 'kuJadikan empat'
2) kubagi jadi apa yang disebut kata dasar
Contoh :
lima 'lima' - kulimai 'kubagi jadi lima'
nom 'enam' - kunomi 'kubagi jadi enam'
pitu 'tujuh' - kupitui 'kubagi jadi tujuh'
e) Ku - + Kata Ganti + - i
Ku - + kata ganti + -i __. kata kerja pasif, yang berarti :
1) kupanggil/kusapa semua apa yang disebut kata dasar
Contoh:
gusti
baliau
kuti
' anda'
'beliau'
'kukutii --
2) kukatakan apa yang disebut kata dasar
kugustii
kusapaii
kukutii
'kusapa semua anda'
'kusapa semua beliau'
'kusapa semua kamu'
Contoh:
sikam 'kami' -- kusikami 'kukatakan kan1i'
ram 'kita' - kurami 'kukatakan kita'
tian 'mereka' - kutiani 'kukatakan mereka'
173
hiwang 'tangis'
-- kuhiwangko
duduk'
'kubuat jadi
turui 'tidur'
-- kuturuiko
menangis'
'kubuat jadi
tidur'
4) menyatakan intensitas
Contoh :
kotong 'pegang' ~ kukotongko ' kupegangkan'
ilik ' pijak - kuilikko 'ku tidurkan'
turui ' tidur' ~ kuturuiko 'kutidurkan'
-
'sepeda ' 'kuangkot dengan sepeda'
mubil kumubilko
' mobil' 'kuangkut dengan mobil'
gerubak kugarubakko
'gerobak' 'kuangkut dengan gerobak'
. 4) kuarahkan/kubawa ke apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kanan 'kanan' ---+ kukananko 'kuarahkan ke kanan'
kiri 'kiri ' -- kukiriko 'kuarahkan ke kiri'
unggak 'atas - kuunggakko 'kuarahkan ke atas'
5) kujadibn /kuanggap sebagai apa yang disebut kata dasar
Contoh:
adik 'adik' ----+ kuadikko 'kuanggap sebagai adik'
kiai 'kakak' - kukiaiko 'kuanggap sebagai
kakak'
akas 'kakek' kuakasko 'kuanggap sebagai
c) Ku- + Kata Keadaan + - ko kakek'
--
Contoh:
sikam 'kami' kusikamko 'kukatakan kami'
tian
kuti
'mereka'
'kamu'
--
Contoh:
akuk paakuki
'ambil' 'bukan sengaja mengambili'
hiwang pahiwangi
'tangis' 'bukan sengaja menangiskan'
miah pamiahi
'bangun' 'bukan sengaja membangunkan'
3) menyuruh orang lain mengerjakan pekerjaim
Contoh :
kotong 'pegang' - pakotongi 'menyuruh memegang'
toktok 'potong' patoktoki 'menyuruh memotong'
sambolih 'sembelih' - pasambolih 'menyuruh menyembe-
lih'
177
Contoh:
kapiah 'topi' pakapiahi 'memakaikan topi'
baju 'baju' pabajui 'memakaikan baju'
celana 'celana' - - pacalanai 'memakaikan celana'
4) memberi apa yang disebut kata dasar
Contoh:
umpan 'umpan'- paumpani 'memberi umpan'
sia 'garam' pasiai 'memberi gar am'
gula 'gula' pagulai 'memberi gula'
c) Pa- + Kata Keadaan + -i
Pa- + kata keadaan + -i - kata kerja pasif, yang berarti:
1) menjadikan semua apa yang disebut kata dasar
Contoh:
holau 'bagus' ---;. paholaui 'mepjadikan semua
bagus'
178
-
'tajam' 'menjadikan lebih tajam'
balak pabalagi
'besar' 'menjadikan lebih besar'
karuk pakarukko
'ikat' 'bukan sengaja mengikatkan'
bukak pabukakko
'buka' ' bukan sengaja membukakan'
Contoh :
huma 'ladang' pahumako 'membuat ke Jadang'
tali 'tali' pataliko 'membuatjadi tali '
rawang 'pintu'
- parawangko 'membuat jadi pin tu '
Contoh:
kanan 'kanan'
kiri 'kiri'
- pakananko
pakiriku
'memindahkan ke kanan'
'mcmindahkan ke kiri'
unggak 'atas' paunggakko 'memindahkan ke atas'
Contoh :
kiai pakiaiko
'kakak'. 'mc manggil scbagai kakak'
mama pamamaku
'pam an ' 'memanggil sebagai paman'
adik paadikku
'ad ik' ' mcmanggil sebagal adik'
182
-
Contoh:
holau paholauko
'bagus' 'menjadikan lebih bagus'
ronik paronikko
'kecil'
ngison
'dingin ' - 'menjadikan lebih kecil'
pangisonko
'menjadikan lebih dingin'
d) Pa - + Kata Bilan}?an + - ko
Pa - + kata bilangan + ·- ko - kata kerja aktif transitif, yang berarti :
I) menjadikan masing-masing apa yang disebut kata dasar
183
Contoh :
tolu patoluko
' tiga' 'menj adi masing-masing tiga'
pak papakko
'em pat' 'menjadi masing-masing em pat'
lima
'lima'
- palimako
'menjadi masing-masing lima'
Contoh:
akuk kaakukga
'ambil' 'intensitas dari dapat ambil'
guai kaguaiga
'buat' 'intensitas dari dapat dibuat'
toktok katoktokga
'potong' 'inte nsitas dari dapat dipotong'
185
kuta
'pagar'
- kakutaga
'intensitas dari dapat dipagar'
saisai kasaisaiga
'dinding' 'intensitas dari dapat di dinding'
hatok kahatokga
'atap' 'intensitas dari dapat di atap'
-
Contoh :
huma ka/zumaga
'ladang' 'intensitas dari dapat dijadikan ladang'
siring
'siring'
- kasiringga
'intensitas dari dapat dijadikan siring'
kobun
'k:ebun '
- kakobunga
'intensitas dari dapat dijadikan kebun'
c) Ka- + Kata Keadaan + - ga
Ka - + kata keadaan + - ga - kata kerja pasif, yang berarti in te nsitas
dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar.
Contoh :
holau kaholauga
'bagus ' 'intensitas dari da pat dibaguskan '
buntak - kabuntakga
'pendek ' 'intensitas dari dapat dipendekkan '
bun tor kabuntorga
'bun da r' 'intensitas dari dapat dibund arkan'
d) Ka· + Kata Bilangan + - ga
Ka - + kata bilangan + - ga - kata ke rja pasif, yang be rarti intensitas
dari dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar.
Contoh :
rua
'dua' -- karuaga
'intensitas dari dapat dijadikan dua'
186
tolu
'tiga'
pak
-- kato/uga
'intensitas dari dapat dijadikan tiga'
kapakga
'em pat' 'intensitas dari dapat dijadikan empat'
e) Ka - + Kata Ganti + - ga
Ka- + kata ganti + - ga ----> kata kerja pasif, yang berarti intensitas
dari dapat/sanggup mengataakan apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
gusti - kagustiga
'anda' 'in tensitas dari sanggup mengatakan and a'
baliau - kabaliauga
'beliau' 'intensitas dari sanggup mengatakan beliau'
niku - kanikuga
'engkau' 'intensitas dari sanggup mengatakan engkau'
-
'ladang' 'serentak membuat ladang'
sa bah busabahan
'sawah' 'serentak membuat sawah'
kobun bukobunan
'kebun ' 'serentak membuat kebun'
2) menyatakan saling memasang apa yang disebut kata dasar
Contoh:
kuta 'pagar' - bukutaan 'sating pagari'
cawa 'kata ' - bucawaan 'saling katai'
halotok 'Judah ' - buhalotokan 'sa1ing ludahi'
c) Bu - + Kata Keadaan + - an
Bu- + kata keadaan + - an -+ kata kerja aktif transitif yang berarti :
I) berlomba ten tang apa yang disebut kata dasar
Contoh :
holau
gancang
'bagus'
'cepat'
- buholauan
bugancangan
'berlomba bagus'
'berlomba cepat'
langgar 'tinggi bulanggaran 'berlomba tinggi'
d) Bu - + kala Bilangan + - an
Bu - + kata bilangan + - an ·---+ kata kerja aktif, yang berarti saling
mengadakan apa yang disebut kata dasar.
188
Contoh:
rua
'dua'
tolu
-- buruaan
'saling mengadakan dua'
butoluan
'sating mengadakan tiga~
-
'tiga'
puluh bupuluhan
'sepuluh' 'saling mengadakan sepuluh'
Contoh :
niku bunikuan
'engkau' 'sama-sama menyebut engkau'
sikam busikaman
'kami' 'bersama-sam a menyebut kami'
kuti bukutian
'kamu ' 'sama-sama menyebut kamu'
Contoh:
akuk 'ambil'
toktok 'potong'
dongi 'den gar'
-
____,
keakukan
katoktokan
kadongian
'dapat diambilkan'
'dapat dipotongkan'
'dapat didengarkan'
2) minta tolong di- kan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kawik
- kakawikan
-
'jolok ' 'minta tolong dijolokkan'
takat katakatan
-
'panjat' 'minta tolong dipanjatkan'
angkat kaangkatan
'angkat' 'minta tolong diangkatkan'
b) Ka - + Kata Benda + - an
Ka- + kata benda + - an ~ kata kerja pasif, yang berarti :
I) minta tolong dibawa dengan apa yang disebut kata kerja
Contoh :
garubak kagarubagan
'gerobak' 'tolong dibawa dengan gerobak '
mubil kamubilan
' mobil' ' tolong dibawa dengan mobil'
biduk kabidukan
'pe rahu' 'tolong dibawa dengan perahu :
2) minta tol ong dibuat apa yang disebut kat,; dasar
-
Contoh :
hum a kahumaan
'l adan g'
kobun
'kebun '
siring
- 'tolong dibuatkan ladang'
kakobunan
'tolong dibuatkan kebun'
kasiringan
'si ring' ' tolong dibuatkan siring'
3) dapa t dibuat / dapa t dipasang apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuta kakutaan
190
Contoh:
e) Ka - + Kata Ganti + - an
Ka - + kata gan ti + - an ---- kata kerja pasif, yang berarti :
1) minta disebut /disapa apa yang dinyatakan kata dasar
Contoh :
gusti 'and a' kagustian ' ' minta disapa anda'
baliau 'beliau .
- kabaliauan 'minta disapa beliau'
sikam 'kami'
- kasikaman
Contoh :
niku kanikuan
'engkau ' ' dinyatakan engkau o1eh orang lain'
tian katianan
'merek a' 'dinyatakan mereka o1eh orang lain:
kuti
'kamu '
- kakutian
'dinyatakan kamu oleh orang lain'
Contoh :
lwlau siholauan
'bagus' 'sama-sama menjadikan lebth bagus'
langgar _ .... silanggaran
'tinggi' 'sama-sama menjadikan lebih tin ggi'
robah
'rendah'
- sirobahan
'sama-sama mcnjadikan lebih rendah '
2) bcr lomba/ bertanding ten tang apa ya ng disebut kat a dasar
Contoh :
Contoh:
gusti 'anda' sigustian 'saling sapa anda'
baliau 'beliau ' sibaliauan 'sating sap a beliau'
kuti 'kamu' sikutian 'sating sapa kamu '
golgol - tipagolgol
'pukul' 'bukan sengaja dipukul'
b) Ti- + pa- + Kata Benda
Ti- + pa- + kata benda - kata kerja pasi f, yang berarti :
1) dapat dipasang apa yang disebut kata dasar
Contoh :
kuta tipakuta
'pagar' 'dapat dipasang pagar'
hatok - tipahatok
'a tap' 'dapat dipasang atap'
saisai - tipasaisai
'dinding' 'dapat dipasang dinding'
2) dapat dijadikan apa yang disebu t kata dasar
--
Contoh :
sa bah 'sawah' tipasabah 'dapa t dijadikan sawah'
hum a 'ladang' tipahuma 'dapat dijadikan
Jadang·
kobun 'kebun ' - tipako bun 'd apat dijadikan kebun·
3) bukan sengaj a dipakai menjadi apa y ang disebu t kata dasar
Contoh :
kapiah tipakapiah
'topi'
buju
'baju'
pay ung
-- 'bukan sengaja dipakai menjadi topi'
tipabaju
'bukan sengaja dipakai menjadi baju'
tipapay ung
'payung· 'bukan sengaja dipakai menjadi payung'
4) bukan sengaja dibuat/ dij adikan apa yang disebu t kata dasar
,...,O'l toh :
bubu 'bubu' ___., tipabubu 'bukan se ngaja di huat bub u'
tali 'tali' - tipatali 'bukan sengaja dib uat tali'
sill to 'sint a' - ripasinto 'bukan sengaja dib uat sinta'
c) Ti- + pa- + Ka ta Keadaan
Ti + pa-- + kata keadaan ~ kat a kerja pasif. yang berarti :
1) dapat <.l ijadikan lebih dari apa yang disebut kat a dasar
196
Contoh:
holau - tipaholau
'bagus' 'dapat dijadikan lebih bagu$'
tijang - tipatijang
'panjang' 'dapat dijadikan lebih panjang'
langgar - - tipalanggar
'tinggi' 'dapat dijadikan lebih tinggi'
2) bukan sengaja dijadikan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
buntak - tipabuntak
'pendek' 'bukan sengaja dijadikan pendek'
cadang ~ tipacadang
'rusak' 'bukan sengaj'a dijadikan rusak'
ronik ---> tiparonik
'kecil' 'bukan sengaja dijadikan kecil'
Contoh :
solik 'lihat' tikasolik 'dapa t dilihat'
akuk 'ambil ' --~ tikaakuk 'dapat diambil'
usung ' bawa' tikausung 'dapat dibawa'
198
Contoh:
podom 'pejam' tikapodom ' terpejam'
hojung 'duduk ' ---7 tikahojong ' terduduk'
haha ' tawa' tikahaha 'tertawa '
b) Ti - + ka - + Kata Benda
Ti- + ka - + kata benda -- ~ kala kcrja pasif, yang berarti :
I) dapat dibuat/ dapat dijadikan apa yang disebut kata dasar
Con toh :
tali ' tali ' -- ~ tikatali ' dapat ditali'
hatok 'a tap' tikahatok 'dapat diatap'
saisai ' din ding' tikasaisai 'dapat didinding'
2) bukan sengaja dijadikan /dibuat apa yang disebu t kat a dasar
Contoh:
sa bah -- ~ tikasabah
'sawah ' 'b uk an sengaja dibuat sawah
hum a __ .,.. tikahuma
'ladang' 'bukan sengaja dibuat ladang'
kobun tikaborak
' kebun' ' bukan sengaj a dibuat kebun'
d) Ti - + ka - + Kata Bilangan
Ti- + ka - + kata bilangan kata kerja pasif. yang berarti :
I) dapat dijadika.n apa yang disebu t kata dasar
Contoh:
1ua 'd ua' ---... tikarua 'dapat dijadikan dua'
tolu 'tiga ' - -? titolu 'dapat dijadikan tiga'
nom ·e nanl' --~ tikanom ' dapat dijadikan en am '
2) bukan scngaja clibuat/dijadikan apa yang dise but kata da.sar
Contoh:
pak --~ tipapak
·empat' 'bukan sengaja dijadikan empat'
199
lima tipa/ima
'lima' 'bukan sengaja dij adikan lima'
pitu --~ tipapitu
'tujuh' 'bukan sengaja dijadikan tujuh'
e) Ti- + ka- + Kata Ganti
Ti- + ka- + kata ganti -- --. kata kerja pasif, yang berarti bukan
sengaja disebut/disapa dengan apa yang dinyatakan oleh kata dasar.
Contoh:
gusti __ .,. tikagusti
'and a' 'bukan sengaja disapa anda'
niku tikaniku
'engkau' 'bukan sengaja disapa engkau'
kita tikakita
'kit a' 'bukan sengaja disapa kita'
c) N- + N- + Kata Bilangan
N - + N- + kata bilangan - -~ kata kerja aktif intransitif, yang berarti
intensitas dari menjadi/berubah menjadi apa yang disebut kata dasar.
Contoh:
tolu nganolu
'tiga' 'intensitas dari menjadi tiga'
pitu __ ..., ngamitu
'tujuh' 'intensitas dari menjadi tujuh'
suai - - -.;> nganyuai
'sembilan' 'intensitas dari menjadi sembilan'
N- + N- + Kata Ganti
N - + N- + kata ganti - - ? kata kerja aktif intransitif, yang berarti
intensitas dari menyapa/menyebut apa yang disebut kata dasar
Contoh :
.
kuti ---? nganguti
'kamu' :inte,nsitas dari menyapa kamu'
tian ---;. nganian
'mereka' 'intensitas dari menyebut mereka'
sikam
__...,. nganyikam
'kami' 'intensitas dari menyebut kami'
Contoh:
karuk 'ikat' - karuk-karuk 'ikat-ikat'
halau 'kejar' - halau-halau 'kejar-kejar'
atot 'angkat' ~ atot-atot 'angkut-angkut'
b) menyuruh melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
lijung 'lari' lijung-lijung 'menyuruh lari'
tinjuk ' tangkap' ~ tinjuk-tinjuk 'menyuruh tangkap'
kanik 'makan' - kanik-kanik 'menyuruh makan'
c) menyatakan penegasan atau intensitas
Contoh :
simpok 'balut - simpok-simpok 'balut betul-betul'
jujung 'dorong'- jujung-jujung 'dorong betul-betul'
gusuk 'gosok' - gusuk-gusuk 'gosok betul-betul'
d) melakukan dengan santai apa yang disebut kata dasar
Contoh :
turui
mandi
lapah
' tidur'
'mandi' - --
turui-turui
mandi-mandi
'berjalan'- /apah-/apah
' tidur dengan santai'
'mandi dengan santai'
'berjaian-jalan'
5 .8 .2 Arti Peru Iangan Paripurna dengan Morfem Bersusun
Arti perulangan paripurna dengan morfem bersusun ada empat macam :
a) berulang-ulang melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
nganik
' memakan'
tiba/akko
-~
nganik-nganik
'berulang-ulang memakan'
tibalakko-tibalakko
' dibesarkan' 'berulang-ulang dibesarkan'
kutostosi ~ kutostosi-kutostosi
'kupukuli ' 'berulang-ulang kupukuli'
b) terus-menerus melakukan a tau menjadi apa yang disebu t kata dasar
Contoh :
ngaronik
' mengecil'
- ngaronik-ngaronik
'terus-menerus mengecil '
202
ngangguai
'membuat'
- ngangguai-ngangguai
'terus-menerus membuat'
ngambasbasi-ngambasbasi
ngambasbasi
'menebasi' 'terus.menerus menebasi'
c) benar-benar melakukan apa yang disebut kada dasar
Contoh :
buloklok buloklok-buloklok
'berendam' 'benar-benar berendam'
ngandongiko - ngandongiko-ngandongiko
'mendengarkan' 'benar-benar mendengarkan'
d) melakukan dengan santai apa yang disebut kata dasar
Contoh:
mojong mojong-mojong
'duduk' 'duduk dengan santai'
nginum - nginum-nginum
'minum' 'minum dengan santai'
ngalapah -----+ nga/apah-nga/apah
' berjalan' 'berjalan dengan santai'
5.8 .3 Arti Perulangan Sebagian
Arti perulangan sebagian dalan1 bahasa Komering ada lima macam :
a) berulang-ulang melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
nganggucuhi - nganggucuh-gucuhi
' meninjui.' 'berulang-ulang meninjui'
tilanggarko -- tilanggar-langgarko
'ditinggikan' 'berulang-ulang ditinggikan'
kupohpohi kupohpoh-pohpohi
'kucucii' 'berulang-ulang kucucii'
b) saling melakukan dalam waktu yang lama apa yang disebut kata dasar
Contoh :
bugumulan bugumul-gumulan
'saling gumul' 'saling gumul dalam waktu yang lama '
siliakan siliak-liakan
'saling lihat' 'saling Jihat dalam wakt u yang lama'
203
butulungan ~ butulung-tulungan
'saling tolong' 'saling tolong dalam waktu yang lama'
c) melakukan dengan intensif apa yang disebut kata dasar
Contoh:
bugurau
' bermain'
- bugurau-gurau
'bermain dengan intensif
ngahandak ____,.. ngahandak-handak
' menjadi putih' 'benar-benar menjadi putih'
kaakukga ---+ kaakuk-akukga
'sanggup diambil' 'benar -benar sanggup diambil'
d) mencoba-coba melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh:
mojongko mojong-mojongko
' mendudukkan' 'mencoba-coba mendudukkan'
ngananomi ngananom-nanomi
'menanami' 'mencoba-coba menanami'
ngu tai ~ nguta-ngutai
' memagari' 'mencoba-coba memagari'
e) sating melakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
mulapok ____.. mulapok-mulapok
'menambah' 'saling menambah'
munulung -- tulung-munulung
'menolong' 'saling menolong'
nganggolgo/ - go/gol-nganggolgol
'memukul ' 'sating memukul'
5.8 .4 Ar ti Peru Iangan Serempak dengan Pengimbuhan
Arti perulangan serempak dengan pengimbuhan dalam bahasa Komering
ada dua macam
a) sampai dilakukan
Contoh :
sopok 'cari' - sopok-sopokan 'sampai dicari'
r obah 'rendah'-- robah-robahan 'sampai direndahkan'
holau 'bagus' - holau-holauan 'sampai dibaguskan'
204
b) serempak melakukan
Contoh:
ham bur ' terbang' ~ buhambur-hamburan 'serempak terbang'
lumpak 'lompat' - bulumpak-lumpakan 'serempak melombat'
hiwang 'tangis' ~ buhiwang-hiwangan 'serempak menangis'
5.8.5 Arti Perulangan dengan Variasi Fonem
Arti perulangan dengan variasi fonem adalah selalu atau banyak me-
lakukan apa yang disebut kata dasar
Contoh :
gaZing 'goyang' ----? gulang-galing 'selalu bergoyang'
kumat 'kumat' ~ kumat-kamit 'selalu mengomel'
gorak ' gerak' ___,. gorak-gorik 'banyak bergerak '
BAB VI KESIMPULAN DAN HAMBAT AN
6 .I Kesimpu/an
6.1 .I Bahasa K omering
Penutur bahasa Komering berjumlal1 lebih kurang 125 .000 orang
(Gaffar, 1977 :14) dan sebagian besar bermukim di Kabupaten Ogan Ko-
mering Ulu . khususnya di dalam 5 kecamatan , yaitu Kecamatan Cempaka,
Buay Madan g, Belitang, Simpang, dan Martapura .
Dalam bahasa Komering dua dialek geografis utama, yaitu dialek
Martapura- Simpang dan dialek Buay Madang - Cempaka - Belitang. Kedua
dialek ini membedakan diri dalam bidang fonologt dan kosa kata, sedangkan
dalam bidang morfologi serta sintaksis mereka boleh dikatakan sama saja.
Bahasa ini tidak mempunyai dialek sosial yang berdasarkan starta masyarakat.
6.1 .2 Fonologi
Di alam bahasa Komering terdapat 19 konsonan, yakni /p, b, t, d, k , ?,
g, h , s, c, j , r, m , n, n, n,, I, w , y/ . Dalam semua dialek bahasa Komering
variasi ucapan konsonan-konsonan ini boleh dikatakan tidak ada , kecuali
205
206
1) Mortem Bci,as
Sebagian besar morfem bebas kata kerj a bahasa Komering terdiri dari
dua suku kata dan sebagi an di antaranya merupakan suku ulang.
Contoh :
/suah/ 'bakar'
/capcap/ 'ce ncang'
/ tom tom / 'timpa'
2) Morfem Terikat
Dalan1 bahasa Komering ada 7 awalan kata kerja , yaitu
{ N-, bu, ti-, ku - , ka - , si -, pa - , ]- , dan 4 akhiran ,
yaitu { - ko . - ga, - i, - an]- . Awalan dan akhiran ini dapat berkombinasi
yang membentuk (a) konfiks , yaitu { ka - . .. - an]- , { bu - ... - an]- ,
{ si - . . . - an]-, a ta u morfem gab ungan misalnya { N- . .. - ko J·,
{N ... - i) , { ti - .. . - ko]- , { ti- pa- . . . - ko]-, { ti - pa ... - i]-,
{ ti- ka - . . . J- , { ti- ka- ... ]-, {ti - ... - ga)- , { ka - .. .. - ga ]-,
{bu- ti- ]-, { ti - pa- ]-.
3) Mortem Tunggal
Dalam bahasa Komering ada dua macam morfem tunggal , y akni (I) kata
dasar, misalnya, /bulbul/ 'bakar' , dan (2) imbuhan , misalnya, / ti - I ' ter- ,
di- .'
4) Morfem Bersusun
Morfem bersusun bahasa Komering dibentuk oleh (a) pengimbuhan ,
(b) pengulangan , dan (c) pemajemukan.
5) Mortem Ulang
Dalam bahasa Kome ring ada 4 macam morfem ulan g kata kerja , yaitu
sebagili berikut.
a) Mortem Ulang dengan Peru Iangan Paripurna
Dalam bal1asa Komering kata ulang paripurna yang termasuk kata
kerja dapat dibentuk melalui perulangan seluruh kata dasar dan seluruh
kata berimbuhan .
Contoh :
/cap cap/ /capcapcap cap /
'cencang' 'cencang-cencang'
208
/tisaysayko/
'didindingkan ·
- /tisaysay kotisaysayko/
'Jid inding(kan )- (di) dinding-
kan'
b) Morfem Ulang Sebagian
Dalam bahasa Komering kata ulang yang tcrmasuk kata kerja dapat
dibentuk melalui peru Iangan kata dasar dari kata berimbuhan.
Contoh:
/ !Jando!Ji/
'dengar' 'mendengar-dengar'
/ tigolgoli/ / tigolgolgolgoli/
'dipukuli' 'dipuku-pukuli'
c) Morfem Ulang dengan Pengimbuhan
Dalam bahasa Komering kata ulang yang termasuk kata kerja dapat
pula dibentuk melalui perulangan kata dasar bersama pengimbuhan .
Contoh :
/sopo?f 'cari' -->- /sopo ?sopokan/ 'cari-carian'
/ gonti / 'ganti' Igon tigon tian / 'ganti-me nggan tikan'
d) Morfem Ulang dengan Variasi Fonem
Peru lan gan adalah cara rnembentuk kata kerja yang sangat produktif
dalam bahasa Komering. Namun, kata kerja yang berbentuk morfcm
ulang dengan variasi fonem sangat langka dalam bahasa ini.
Contoh :
/kuma!/ 'kuma!' - / kumatkamit/ 'mengomel'
6) Morfem Majemuk
Bahasa Komering agak langka dalam morfem majemuk pada kelompok
kata kerja . Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembentukan
kata kerja melalui pemajemukan kurang produktif dalam bal1asa ini.
Kata kerja yang termasuk kata majemuk dalam bahasa Komering ada 3
mac am, yaitu :
a) kata majemuk dengan pola kata kerja + kata kerja
Contoh:
/lijuJ)/ + fratO J)/ --+ /IijuJ)ratOJ) I
'pergi' 'datang' 'pergi datang'
209
6.1 .5 Morfofonemik
Imbuhan yang paling banyak: menimbulkan peristiwa morfofonemik
dalam bahasa Komering adalah awalan N -. Morfem N -. dalam bahasa ini
mempunyai 12 alomorf, yaitu /m, n, n, fJ, /fJam , fJan , am , an , 3fJ /-fJa. mu/ .
Alomorf /fJam , !J3•l'\fJ3fJ ,/ lebih sering dipak:ai dalam dialek Buay Madang,
Cempak:a , Belitang, sedangkan alomorf /am, an, a!J ./ lebih sering dipakai
dalam dialek Martapura - Simpang.
Di bawah ini diberikan satu contoh untuk masing-masing alomorf.
N- + /pohpoh/ 'cuci /mohpoh/ 'mencuci'
N-· + /taytay/ 'titi' /naytay/ 'meniti'
N- + /sansan/ 'singkir' ____.,. /nansan/ 'menyingkir'
N- + /kupku p/ 'kej ar'
-- /fJupkup / 'mengejar'
~
-
~
alomorf akhlran -an dalam bahasa Komering banyak juga, yaitu sebanyak
konsonan yang menduduki posisi akhlr kata dasar yang boleh diberi akhlran
-an pembentuk kata kerj ao Alomorf akhiran - an dalam bahasa Komering
yang menonjol adalah {1) /kan/ yang dipakai apabila -an dilekatkan kepada
kata dasar yang berfonem akhir /?/, misalnya, /tia?/ 'jatuh' + bu- o o -an
menjadi /butia?kan/ 'berjatuhan,' (2) /tan/ yang dipakai apabila - an di-
lekatkan kepada kata yang berfonem akhlr /?I, misalnya, ( caka?I 'naik'
+ ke - 0 -an menjadi /kacakatan/ ' dapat dinaiki,' dan (3) /gan/ yang di-
0 0
pakai apabila - an dilekatkan kepada kata yang berfonem akhlr /k/, misalnya,
/balak/ 'besar' + ke- - an menjadi /kabalagan/ 'dapat dibesarkan .'
0 0 0
mengenai pemilihan dalam pemakaian /ki/ dan /ti/' Yang jelas, ada kesej ajaran
antara pemakaian alomorf akhiran -an /kan/ dengan alomorf akhlran - i
/ki/ dan alomorf / tan / dengan alomorf /ti/o
Awalan bu - menim bulkan peristiwa morfofonemik yang berarti mem-
punyai satu alomorf yang san gat menonjol, yaitu /di/ Pemakaian / ti/ dan /di/
0
ditentukan oleh kondisi sintaksis o Alomorf / ti/ dipakai dalam frase ti - + kata
kerja + rf;, misalnya, / tikatil] / 'dipegang' dan sebaliknya alomorf /di/ dipakai
dalam frase di- + kata kerja + kata benda, misalnya, /dikatilJ ali/ 'dipegang
Ali.'
lmbuhan pembentuk kata kerja yang lainnya tidak menimbulkan
211
N- + + + +
bu- + + + + +
ti- + + + + +
leu- + + +
ka- + +
si- + +
pa- + +
-i
-ko
-an +
-ga
Dalam matriks di atas tanda positif (+) berati dapat digabungkan dan
tanda negatif (-) berarti dapat digabungkan.
Pembentukan kata kerja melalui perulangan sangat produktif dalam
bahasa Komering. Dalam bahasa ini semua kata kerja dapat dijadikan kata
ulang, baik kata ulang paripuma maupun kata ulang sebagian. Perulangan kata
dengan variasi fonem dan perulangan simultan dengan pengimbuhan agak
langka dalam bahasa Komering.
Proses morfologi melalui pemajemukan kurang produktif dalam bahasa
Komering . Oleh karena itu , dalam bahasa ini tidak banyak terdapat kata
kerja dalam bentuk kata majemuk.
Imbuhan pembentuk kata kerja dalam bahasa Komering berfungsi
membentuk kata kerja aktif, pasif, intransitif, dan transitif. Setiap imbuhan
itu mempunyai arti struktural yang berkisar antara arti melakukan , dikenai,
menggunakan alat, menyuruh melakukan , tidak sengaja melakukan , sudah
dilakukan , sering melakukan, benar-benar melakukan, membuat, membawa,
membuang, saling melakukan, dan terlalu banyak melakukan .
Perulangan tidak mempunyai fungsi dalam pengertian bahwa perulang-
an dalam bahasa Komering tidak mengubah jenis kata. Namun , perulangan
menunjukkan berbagai arti St ruktural yang berkisar antara banyak melaku-
213
Aitchison, Jean. 1978 . Linguistics. New York: David Mckay & Co.
Allen , J.P.B . dan S. Pit Corder. Editor. 1975. Papers in applied Unties.
Volume 2 . London : Oxford University Press.
Badudu , Y .S. 1978 Pelik-Pelik Bahasa Indonesia (Tata Bahasa). Ban dung:
Penerbit Pustaka Prima.
Bloch, Bernard dan G.L. Trager. 1942 . Outline of Linguistic Analysis. Balti-
more : Unguistic Society of America.
Bloomfield , Leonard . 1933 . Language. New York : Holt, Rinehart and
Winston .
Corder , S. Pit. 1977. Introducing Applied Linguistics.
Harmondworth, Middlesex, England : Penguin Books Ltd.
Effendi, S. Editor. 1978a. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan .
1978b. Pedoman Peneilaian Hasil Penelitian.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaim .
Finocchiaro, Mary dan Michael Bonomo. 1973. The Foreign Language
Leamer : A Guide for Teachers. New York: Regent Publishing
Company .
215
2 16
REKAMAN KATA
1 1
I . aku-akuan masing-masing mengaku
1 1
2. akui akUi
1 1
3. akuk ambil
1 1
4. api-apiko apa-apakan
1 1
5. apiko apakan
1 1
6. biaki berati
1 1
7. biakko beratkan
1 1
8. bubaliau berbeliau
1 1
9. bubasuhan bercucian
1 1
10. bubicara berbicara
1 1
11 . bubolian be rbelian
1 1
12. buboli-bolian berbeli-belian
1 1
13 . bubonor membuat benar
1
14 . bubonor-bonor membuat semua benar'
15 . bubuntakan 'membuat jadi pendek'
16. bubuntak-buntakan 'membuat jadi pendek-pendek'
17. bucindo-cindo 'membuat semua bagus atau indal1'
18 . bugan tungan 'bergantungan'
19. bugargajian 'tolong atau dapat digergaji'
20 . bugucuhan 'bertinjuan'
21. buguyang 'bergoyang'
22. bugusti 'memanggil gusti'
219
220
1 1
23. buhadapan berhadapan
1 1
24. buhalom menjadi hitam
1 1
25. buhaloman membuat jadi hitam
1 1
26. buhalom-halom membuat semua hitam
1 1
27. buhalom-haloman membuat jadi hitam-hitam
1 1
28. buhamburan berserakan; beterbangan
1 1
29. buholauan membuat jadi bagus
1 1
30. buholau-holauan membuat jadi bagus
1 1
31. bukawilan tolong atau dapat dikail
1 1
32. bukuta dapat dipagarkan
1 1
33. bukutaan tolong atau dapat dipagar
1 1
34. bulanggaran membuat jadi tinggi
1 1
35. bulanggar-langgaran membuat jadi tinggi-tinggi
1 1
36. bulangui berenang
1 1
37. bulapahan bepergian
1 1
38. bulima berlima
39. bulimaan I saling lima I
1 1
40. buliom me rasa malu
1 1
41. bulombah-lombahan mempunyai rumah-rumahan
1 1
42. bumasakan bermasakan
1 1
43 . bumubil-mubilan mempunyai mobil-mobilan
1 1
44. buniku memanggil engkau
1 1
45. buntaki pendeki
1 1
46 . buntakko pendekkan
1 1
47. bupak berempat
1 1
48. bupakan Saling empat
1
49. bupakcbupakan berempat-empat atau menjadi
1
empat-empat 1 atau 1saling
1
empat-empatkan
221
1 1
50. bupikir berpikir
1 1
51. bupikir-pikir berpikir-pikir
1 1
52 . bupohpohan bercucian
1 1
53. buratongim berdatangan
1 1 1 1
54. burua-ruaan berdua-dua atau menjadi dua-dua
atau Saling d~-duakakan
1 1
1 1
55 . burua berduaan
1 1
56 . buruaan saling dua
1 1
57 . busaisaian berdinding atau dapat didindingkan
1 1
58 . busalah berbuat salah
1 1
59. busanak-sanakan mempunyai anak-anakan
1 1
60. busikam memanggil kami
1 1
61 . busikan dua menyebutkan .saya
1 1
62. busiul bersiul
1 1
63 . butaburan bertaburan
1 1
64 . butolu bertiga
1 1 1 1
65. butolu-toluan saling tiga-tigakan atau bertiga-tiga
1 1
atau menjadi tiga-tiga
1 1
66. butanom bertanam
1 1
67 . butanoman bertanaman
1 1
68. butanom-tanoman be rtanam-tanaman
1 1
69 . butian memanggil mereka
1 1
70. butiakan berjatuhan
1 1
71. butogatan semua mendirikan
1 1
72. butorbangan beterbangan
1 1
73 . butulungan bertolongan
1 1
74. butumburan bertabrakan
1 1
75 . butumbur-tumburan bertabrak-tabrakan
1 1
7 6. cangkolang berlari
222
1 1
77. <ijakuk diambil
1 1
78. d_igargajii digergajii
1 1
79. d_igargajiko digergajikan
1 1
80. diguai dibuat
1 1
81. ~ija-dijako sini-sinikan
1 1
82. dijako sinikan
....
1 1
83. dikawili dikaili
1 1
84. dikawilko dikailkan
1 1
85. dikutai dipagari
1 1
86. dikutako dipagarkan
87. disaisaii I didindingil
1 1
88 . disaisaiko
~
didindingkan
1 1
89. dudo-dudoko sana-sanakan
I ••f
90. gargaji gergajl
f •• ..,
91. gargaji-gargaji gergaJt-gergaJI
1 1
92. gargaji-gargajii gergaji-gergajii
1 1
93. gargaji-gargajiko gergaji-gergajikan
1 1
94 . gargajii-gargajii gergaji-gergajii
1 1
95. golgol pukul
1 1
96 . guai buat
1 1
97. guyang goyang
1 1
98. guyangi goyangi
1 1
99. hagukpa dijadikan ke mana
1 1
100. hagukpako kemanakan
1 1
101. hampangi ringani
1 1
102. harnpangko ringankan
1 1
103. hiwangi tangisi
1 1
104. hojongi duduki
1 1
I OS. hojongk;o dudukkan
223
1 1
160. kasaisaii to1~ng didindingi
1 1
161 . kasaisaiko t olong didindingkan
1 1 1
162. kasodop-sodopan kesedap-sedapan atau Sarnpai sedap-
sedap1
1 1
163 . kaso1ik to1ong atau dapat dilihat
1
164. kasoruk tolong di- atau dapat di - a tau minta
1
dijahlt
1 1
165. kasoruk -soruk tolong atau dapat dijahit-jahit
1 1
166 . katijang tolong atau dapat dipanjangkan
1 1
167 . katijangga sanggup memanjangkan
1 1
168. katijang-tijangga dapat dijadikan panjang-panjang
1 1
169. kato1u . dijadikan tiga
1 1
170 . kato1uan dapat dijadikan tiga
1 1
171. katolu-to1u dijadikan tiga-tiga
1 1
172 . katolu-toluan -dibuat tiga-tiga
1 1
173. katulungan minta tolong
1 1
174. kawil-kawil kail-kail
1 1
175. kawil kail
1 1
176 . kawil-kawili kail-kaili
1 1
177 . kawil-kawilko kail-kailkan
1 1
178 . kawili kaili
1 1
179 . kawilko kailkan
1 1
180 . kau sung to1ong atau dapat dibawa
1 1
181. kausungan to1ong atau dapat atau·minta dibawa
1 1
182 . kausungga dapat dibawa
1 1
183 . kurukga te rlalu masuk
1 1
184. kurung kurung
1 1
185 . kuta pagar
I ·I
186 . kutai pagan
226
1 1
245. ngambuntaki memendeki
1
246. ngambuntakko memendekkan 1
1 1
247. nganak korbau mengikuti saja
1 1
248. ngandijako mengesinikan
1 1
249. ngandudoko mengesana.Jcan
1 1
250. nganiaki menjatuhi
1 1
251. nganijangi memanjangi
1
252. nganikuko · mengengkaukan1
1 1
253. nganiku-niku mengengkau-engkau
1 1
254. nganiku-nikuko mengengkau-engkaukan
1 1
255. nganjajako menawarkan
1 1
256. nganjajai menawari
1 1
257. nganjuksipa menjadikan bagaimana
1 1
258. nganjuksipako menjadikan bagaimana
1 1 1 1
259 . nganogaki membangun atau menegaki
1 1
260. nganolu menj!ldikan tiga
1 1
261. nganolui menjadikan tiga-tiga
1
262 . nganoluko membuat jadi tiga 1
1 1
263. nganolui-nganolui menigakan -menigakan
1
264. nganoluko-nganoluko menigakan-menigakan 1
1 1
265 . nganolu-nganolu menjadikan tiga-menjadikan tiga
1
266. ngimoluko-nganoluko meniga-nigakan 1
1
267. nganolu-nganolu menjadikan tiga-menjadikan tiga 1
1
268. nganolu-nolui menigakan -menigakan 1
1
269. nganolu-noluko meniga-nigakan 1
1
270. nganuruii meniduri 1
1
271 . nganuruiko menidurkan 1
I • ·f
272. nganggargaji menggergaJl
1 1
273 . nganggargajiko menggergajikan
229
1 1
274. nganggargaji-nganggargaji menggergaji-gergaji
1 1
275 . ngangguai membuat
1 1
276 . ngangguai-guai membuat-buat
1 1
277. nganggulik berbaring
1 1
278 . nganggusti memanggil gusti atau anda
1 1
279 . ngapak menjadikan empat
1 1
280 . ngapaki menjadikan empat-empat
1 1
281 . ngapakko membuat jadi empat
1 1
282. ngapaki-ngapaki mengempatkan-mengempatkan
1 1
283 . ngapak-ngapak menjadi empat-menjadi empat
1 1
284 . ngapak-pak menjadi empat-empat
1
285 . ngapi-apiko mengapa-apakan 1
1 1
286. ngapiko mengapakan
I I
287. ngapi-ngapi mengapa -mengapa
1 1
288. ngarua menjadi dua-dua
1 1
289. ngaruai menjadikan dua-dua
1 1
290. ngaruako membuat jadi dua
1 1
291. ngarua-ngarua menjadi dua-menjadi dua
1
292. ngarua-ngarua mendua-menduakan 1
293. ngaruai-ngaruai 1
menduai-menduai 1
1 1
294. ngaruako-ngaruako menduakan-menduakan
1 1
295. ngarua-rua me njadi dua-dua
1 1
296. ngarua-ruai mendua-duai
297. ngarua-ruako 'mendua-duakan'
1 1
298. ngawil mengail
1
299. ngawili mengaili 1
1 1
300 , ngawilko mengailkan
1 1
301. ngawil-ngawil mengail-ngail
1 1
302. ~wil-ngawili mengail-ngaili
230
1 1
437. tipatijang-tijang diperpanjang-panjang
1 1
438. tipatijang-tipatijang diperpanjang-diperpanjang atau
1 1
tidak sengaja dipanjang-panjangkan
1 1
439. tipatolu-tolu tidak sengaja dijadikan tiga-tiga
1 1
440. tipatolu-tipatolu dijadi.kan tiga-dijadikan tiga
1 1
441. tipirai dibuat jadi berapa
1 1
442. tipirako diberapakan
1 1
443. tipira-pirai dijadikan berapa-berapa
1 1
444. tipira-pirako dibera pa-berapakan
1 1
445 . tiruai dijadikan dua
1 1
446. tiruako menjadikan dua
1 1 1
447. tirua-ruai terdua-dua atau tidak sengaja
1
menjadi dua
1 1
448. tisaisai dinding
1 1
449. titijangi dipanjangi
1 1
450 . titijangko dipanjangkan
1 1
451 . titijang-tijangko dipanjang-panjangkan
1 1
452. titolui dijadikan tiga
1 1
453 . titoluko menjadikan tiga
1 1 1
454. titolu-tolui tertiga-tiga atau tidak sengaja men-
1
jadi tiga
1 1
455 . tituruii ditiduri
1 1
456. tituruik.o ditidurkan
1 1
457. togak tegak
1 1
458 . togaki tegaki
1 1
459 . togakko tegakkan
1 1
460. togak-togakko tegak-tegakkan
1 1
461. toktok potong
1 1 1 1
462 . tolui tigai atau menjadi tiga
236
REKAMAN KALIMAT
1. Ia kok mojong.
'Dia sudah duduk.'
2. Ia ngahojongi tikor/sulan sina.
'Dia menduduki tikar itu.'
3. Ia ngahojongko anakna disan.
'Dia mendudukkan anaknya di sana.'
4 . Tulung hojongko ia dija.
'Tolong dudukkan dia di sini.'
5. Bonika sija dapok tihojongko.
'Boneka ini dapat didudukkan.'
6. Ia tihojong disan.
'Dia terduduk di sana'
7 . Kita mak porlu sihojongan.
'Kita tidak perlu sedudukkan'
8 . Sikam mojong-mojong bugawoh.
'Kami duduk-duduk saja.'
9 . Tihojong-hojong ia digauina.
'Terduduk-duduk dia dibuatnya.'
10 . Dang ... uniga mojong-mojong di rangraya.
'Jangan terlalu lama duduk-duduk dija1an raya.'
11. Dang tihojong-hojongi sajadah/panyumbahyangan sija.
'Jangan diduduk-duduki sajadah ini.'
12 . Gawina minjak mojong bugawoh.
'Kerjanya duduk-tegak saja.'
13 . Tian mak haga mojong-ngahojongi.
'Mereka tidak mau du duk-menduduki.'
237
238
1. Wat tiuh sei ditunggu raja 1. Ada suatu dusun didiami oleh
anakna pitu mikolpah seorang raja anaknya tujuh
bersaudara.
2. Laombahanna di hulu tiuh. 2. Ruamhnya di ulu dusun.
3. Tiap barani nasak sanga ka- 3. Setiap hari masak nasi satu
wah, sanga kawah bole , rua kawah, satu kawah habis, dua
nga kawah rua nga kawah kawah dua kawah habis.
bola.
4. Pindikna hawak anak ho. 4. Sehingga anak raja itu loba
sekali.
5. Pindikna kok kosol raja ho 5. Sehingga anak raja itu sudah
ulah kahawakan anakna. kesal, oleh sebab kelobaab
anaknya.
6. Bupikir raja ho juk samopa 6. Berpikir raja itu bagaimana
carana raja ho hage ngumbako caranya raja itu akan mem-
anakna. buangkan anaknya.
7. Dibingi kira tongah bingi anak- 7. Malamnya kira-kira tengah rna-
na kok bola turui. lam anaknya sudah tidur se-
mua.
8. Raja ngumung rik naina ca- 8. Raja bercakap-cakap dengan
11
wana : J omoh pagi kit a istrmya, katanya : 11 Besok
ti pulan ngumbanko tian ja, pagi kita ke hutan membu-
sebab mak katanggung ngon- angkan mereka ini, ·sebab tidak
juk tian mongan sa hawek- mampu lagi memberi mereka
ga." makan terlalu loba. 11
249
250
21. Kira-kira jam pitu tian kok 21. Kira-kira pukul tujuh mereka
berangkat rik na kok ngusung sudah berangkat dan sudah
ibot lamon-lamon. membawa bekal banyak-ba-
nyak.
22. Pintor adikna haga lapah ho 22 . Pintar adiknya ketika mau ber-
ia ngusung roti rik karangan. jalan tadi ia membawa roti
dan kerikil.
23. Roti kabolah kiri karangan 23 . Roti sebelah kiri dan keri-
kabolah kanan. kil sebelah kanan .
24 . Satijang-tijang rangraya ditiak- 24. Sepanjang-panjang djalan dija-
kona roti rik karangan ho, tuhkannya roti dan kerikil
gusi tian muloh tini mari itu, buat mereka pulang nanti
mak tisosak . agar tidak tersesat.
25. Jak rimba kuruk rimba, jak 25 . Dari rimba masuk rimba da-
pulan kuruk pulan alhasil tian ri hutan masuk hutan se-
kok kapayahan lapah mak- hingga mereka sudah kepa-
kung hoda tungguk di pok yahan berjalan belum juga
ngakuk kayu ho. sampai di tempat mereka me-
ngambil kayu.
26. Cakak tulung rogoh tulung 26. Naik bukit turun bukit se-
alhasil pahalu rangraya simpang hingga bertemu jalan simpang
rua. dua.
27. Bapaknya kuruk simpang kiri 27 . Bapaknya masuk. simpang kiri
anakna kuruk simpang kanan. anaknya masuk simpang kanan.
28. Mak uniga bapakna pahalu 28. Tidak berapa lama bapaknya
boruk. bertemu dengan kera.
29. Cak bapakna, "Boruk-boruk, 29 . Kata bapaknya, "Kera-kera
haga mak niku lamon anak- maukan engkau kalau anakku
ku ngandudu donti, jawab memanggil nanti jawab dulu
pai bakmu." olehmu."
"Ya ," cak coruk. "Ya," kata kera.
30. Mak uniga jaksan anakna ngan- 30. Tidak berapa lama setelah
dudu, " Bapak, bapak." itu anaknya meman~ . "Ba-
pak, bapak."
252
52. Wat waktu harani tian mak- 52. Pada suatu hari mereka tidak
wat di huma, kira-kira togi ke sawah, kira-kira tengah hari
harani ratong honui nguik- datang elang menguik-nguik
kuik ngalilingi bubungan. mengelilingi bubungan rumah.
53. Cawana, "Nai putori, nai pu- 53. Katanya, "Kakak putri, kakak
tori numpang pai nohlui di bu- putri menumpang bertelur di
ngamu, yohku sorok, tahikku kembangmu, kencingku jarum
ngiring-kiring toh luiku balak tahiku berbelit-belit telurku se-
kulak." besar kulak."
54. "Mak depok," cak nai putori 54. "Tidak boleh," kata putri
sa1 tuha. yang tua.
55. Pindah di sai sumur duo 55 . Pindah ke nomor dua kata-
cawana, "Nai putori, nai putori nya. "Kakak putri, kakak putri
numpang pai nohlui di bunga- menumpang dulu bertelur di
mu, yohku sorok, tahiku ngi- kembangmu, kencingku jaium,
ring-kiring, tohluiku balak ku- tahiku berbelit-belit telurku se-
lak." besar kulak."
56 . "Mak depok," cak nai pu- 56 . "Tidak boleh," kapa putri.
teri.
57. Ia lijung di pok barih "Nai 57 . Ia lari ke tempat lain, "Ka-
putori, nai putori numpang kak putri, Kakak putri menum-
pai nohlui di bungamu, yoh- pang bertelur di kembangmu,
ku soroh, tahiku ngiring-ki- kencingku jarum, tahiku ber-
ring, tohluiku balak kulak." belit-belit, telurku sebesar ku-
lak."
58. Jawabna mak dapok hoda. 58. Jawabnya tidak boleh juga.
59. Alhasil sampai-sampai kok nai 59. Akhirnya sampai pada putri
putori sai numur lima, mak nomor lima, tidak ada yang
ongka sai ngonjukna mak da- memberi dan tidak boleh semu-
pok kaunyin . anya.
60. Cawa konui ho juk saponada, 60. Kata elang itu seperti itu juga,
"Nai putori, nai putori bung- "Kakak putri bungsu menum-
su numpang pai nohlui di pang dulu bertelur di kembang-
. bungamu, yohku sorok, tahik- mu, kencingku jarum , tahiku
ku ngiring-kiring, tohluiku ba- berbelit-belit, telurku sebesar
lak kulak." kulak."
255
61 . Jawab nai putori ho, Noh- 61. Jawab putri itu, " Bertelurlah."
luida."
62 . Ia nohlui di bunga ho. 62. Ia bertelur di kembang itu.
63. Gawi nai putori ho idang 63. Pekerjaan putri itu setiap hari
harani tian ti huma torus. ke sawah terus.
64. Kapan nai putori ho mulang 64. Sewaktu putri pulang dari sa-
jak huma dihaluna segalana wah didapatkannya semuanya
kok biris, nasak kok radu, sudah selesai. memasak nasi
ngakuk wai kok biris. sudah, mengambil air sudah
sian.
65 . Kapan ia mulang jak burna 65. Bila pulang dari sa wah su-
kok radu, juk saponada terus. dah selesai, seperti itilah terus
menerus.
66. Jadi nai putori sa jona hiran 66. Jadi, putri tadi heran katanya
calc mahatina , "Sapa sai bu- dalam hatinya "Siapa yang
goroksa.11 11
memasakini. - lit
67. Jomoh pagi ia ti huma muloh 67. Besok pagi ia ke sa wah lagi
dibi ia mulang dihalu puto- sorenya ia pulang ditemui
ri bungsu ho saponada. putri bungsu seperti itu juga.
68 . Alih dicawa hiran nai putori 68. Dengan kata lain, heran putri
ho ngaliak sapuna segalana itu melihat pondoknya semua-
kok biris. nya sudah siap.
69 . Harani katigona putori bung- 69. Hari ketiganya putri bung-
su ho makwat ti huma, ia su tadi tidak ke sawah, ia
haga ngintikko sapa sai bu- mau mengintip siapa yang
gorok rik buringkos ho. memasak dan membersihkan
pondok itu.
70. Pagi-pagi nilai di nai putori 70. Pagi-pagi kakak putri bungsu
bungsu kok ngandudu adik , sudah memanggil adik. 11 Adik
adik putori bungsu paida kita putri bungsu marilah kita ke
ti huma. sawah."
71. Jawab nai putori Lajuda kuti, 11
71. Jawab putri bungsu, Pergilah
nyak mak bangik badan , mak- kamu, saya tidak enak badan
11
wat haga ti huma. tidak mau ke sawah. 11
256
72. Tian laju ti huma, nai putori 72. Mereka terus ke sawah putri
bungsu sa jona haga ngintikko tadi mau mengintip siapa yang
sapa sai bugorok. memasak.
73. Nai putori sa jona bujarnot. 73. Putri ini tadi bersembunyi.
74. Kira-kira jam sepuluh diliak- 74. Kira-kira pukul sepuluh dilihat-
na maranai, tolahna Sindang nya ada pemuda, namanya
bulawan. Sindangbelawan.
75. Kan kanahan kan titolon pina 75. Nasi ditelan kelihatan, air pi-
kanahan pina titolon kapori nang ditelan kelihatan karena
holau maranai ho. bagusnya pemuda itu.
76. Diliakna luah jak kaling ba- 76. Dilihatnya pemuda itu keluar
rau biasna. dari kaleng berasnya.
77. Kapan diliak nai putori bungsu 77 . Setelah dilihat putri itu djsem-
barau ho. bunyikannya kaleng beras itu.
78. Ia nganjonguk Sindangbulawan 78 . Ia mendatangi Sindangbelawan
ho. itu.
79. Cawadu nai putori : "I, nyak 79. Kata putri itu, "Aduh saya
mongsa laki," jadi Sindang- memperoleh suarni." jadi Sin-
belawan ho mak pacak lijung dangbelawan itu tidak dapak :
lagi, ulah kok didakok nai dapat pergi lagi karena su-
putori ho jona rikna munih dah dipeluk putri tadi dan
bajuna kok dijamotko nai pula banjunya sudah disim-
putori ho. pan oleh putri.
80 . Ia diguaikona pok turui holau- 80. Ia dibuatkannya tempat tidur
holau. yang bagus.
8 1. Ratong jomoh pagi niai di 81. Kemudian besok pagi kakak
nai putori bungsu jona kok dari putri itu sudah memang-
ngaruh-aruh muloh, adik adik gil-manggil kembali adik-adik-
haga di huma api makwat, nya mau ke sawah apa tidak
paida kita lapah. marilah pergi hari sudah siang.
82 . Jawab nai putori bungsu. "La- 82. Jawab putri bungsu, "Pergi-
ju da kuti badanku mak lah kamu badanku kurang
bangik." sehat. "
257
89. Cawa du nai putori lima miadik 89. Kata putri lima bersaudara
ho adik kasurna ja taburi sorok itu , adik, kasurnya ini di-
rik taburi hampa puluk, mari ta buri dengan jarum dan se-
lakimuna turuina landok , rik- jenis rambut yang gatal, agar
na ia ngarnan. su arnimu itu nyenyak tidur
dan diarn.
90. Jadi nai putori bungsu sa jona 90. Jadi putri bungsi itu tadi bo-
buyan, laju ditutukna cawa- doh, terus diturutkannya kata-
cawa niaina ho. kata kakaknya tadi.
91 . Waktu Sindangbulawan sa jo- 91. Waktu Sindangbelawan mau
na haga turui diliakna sai tidur dilihatnya jarum dan
sorok rik harnpa puluk ho. rumput tadi.
258
93. Nai putori bungsu sa jona mak 93. Putri bungsu itu tadi tidak
percaya lokok hoda diaman- percaya masih didiamkannya.
kor.a.
97 . Sosak rimbo tomu rimba so- 97. Masuk rimba keluar rimba,
sak pulan tomu pulan paha- masuk hutan keluar hutan,
lu sapu sai ditunggu baibai bertemu ia sebuah pondok
tuha. yang dihuni perempuan tua.
98. Jadi cawa nai putori bungsu, 98. Jadi, kata putri bungsu, "Bibi,
"Barop numpang pai ngaulih- menumpang dulu bertanya ada-
ulih wat paliak wat padongi- kah melihat dan mendengar
dongi Sindangbulawan tiliu na- Sindangbelawan lewat meleng-
walaiko parang sai." gangkan perang."
101. Mak uni sina pahalu luwot 101. Tidak lama antaranya berte-
tiuh ronik, dihaluna baibai mu kembali dengan sebuah
mawai pari nai putori bu- dusun kecil, dijumpainya pe-
hodak. rempuan menjemur padi dan .
putri itu· berhenti.
259
102. Nai putori bungsu butanya, 102. Putri bertanya, " Bibi-bibi,
Barop-barop numpang pai aku menumpang tanya ada-
ngaulih-ulih watmak paliak kah melihat dan adakah men-
watmak padongi-dongi Sin- dengar Sindangbelawan lewat
dangbulawan tiliu nawalaiko melenggangkan parang."
parang sai."
103 . " Makwat nakan." 103 . " Tidak keponakan."
104. Kok rua tiuh mak ongka 104. Sudah dua dusun tidak ada
hoda, laju ia lapah mak di- juga, terus ia berjalan dan
hodakkona lamon mak di- tidak akan dihentikannya ka-
haluna sai Sindangbulawan lau tidak dijumpainya Sin-
sai cak dilom hatina. dangbelawan katanya dalam
hatinya.
105. Mudak kumadi sai ia la- 105. Kemudian ia berjalan dan
pah ho pahalu tiuh mu- bertemu dengan dusun kern-
loh, diliakna wat bakas haga bali, dilihatnya ada seorang
dihuma . laki-laki mau ke sawah.
106. Nai putori ngaulih-ulih, "Pak 106. Putri bertanya kepada la-
barop-pak barop numpang ki-laki itu, "Paman numpang
pai ngaulih-ulih wat mak pa- dulu bertanya adakah meli-
liak, wat mak padongi-dongi hat, adakah mendengar Sin-
Sindangbulawan tiliu." dangbelawan lewat."
107. " Ai, ompaida sanggobok ho- 107. " Ah, barulah sebentar ini."
da liuna ."
108. Jadi ia butambah bugancang 108. Jadi ia bertambah cepat ja1an-
kelapahna ulah ga ngupkup nya sebab mau mengejar
Sindangbulawan ho jona. Sindangbelawan itu tadi.
I 09. Hinggona tawalaina ngoding· 109. Sehingga lenggangnya bergo-
koding ulah ngupkopna. yang-goyang karena menge-
jarnya.
110. Makuniga sina kol( pahalu 110. Tidak berapa lama ia ber-
tiuh rik sapu muloh, di- temu dengan dusun dan pon-
tunggu maranai. dok kembali, yang didiami
seorang bujang/pemuda.
260
117 . Ratong munih lalar, " Nai 11 7. Datang pula lalat, ''Putri
putori lamon nyak ngari- kalau saya berputar-putar di
bang-ribang diirungna yoda hidungmu itu tandanya sua-
1akirnu." mimu."
118. Ratong munih halibangbang, 118. Datang pula kupu-kupu
''Nai putori lamon nyak tini ''Putri kalau saya nanti hing-
ho munangdok di buwokna gap di rambutmu tandanya
yoda lakirnu ." itu betullah suamirnu."
119. Alhasil wat kaunyin sai haga 119. Akhirnya semua bersedia me-
nulung nunjukko lakina jona. nolong menunjukkan suami-
nya itu.
120. illahna isi du kapal ho 120. Oleh sebab isi kapal itu
Sindangbulawan kaunyin, jadi semuanya Sindangbelawan,
payah ga ninongna. jadi sukar mau mengenalnya.
261
1 21 . Mak uni sina kok diliak 121. Tidak berapa lama sudah di-
nai putori sai kucing kok lihat putri kucing telah men-
podok kukutna, sai halibang- kati kakinya, kupu-kupu su-
bang kok munandok di bu- dah hinggap di rambutnya,
wokna, sai !alar kok ngari- lalat sudah berputar-putar di
bang-ribang di irungna. hidu ngnya.
122. Jadi pikir du nai putori, 122. Jadi, putri berpikir, "Tidak
" Mak salah lagi , sudoda sai salah lagi itulah suamiku."
lakiku."
123 . Sanghobar sina nai putori 123 Sebentar kemudian putri
bupodok di Sindangbulawa n mendekati Slndangbelawan
ho. itu.
124. Cawana, "Niku lakiku mu- 124. Katanya, "Engkau suamiku
lang niku ganta, adokna cak- pulang engkau sekarang, apa
mu ganta nyak nutuk payu katamu sekarang saya turut-
moloh." kan marilah kembali."
125. Bola cerita Raja suai Mia- 125. Habis cerita Raja Sembilan
nak. Beranak.
LAMPIRAN 4
Tanggal
Dialek
1. Nama
2. Kelamin
5. Pekerjaan
6. Alamat sekarang
7. Pendidikan trakhir
263
264
4. pergi
5. tangis •• 0 ••• • 0 0 . 0 •• 0 • • • •• 0 0 •••• 0.
6. tidur
7. berlari
8. bergoyang
9. berbaring
10. berenang
11. berjalan
12. berpikir
13. berbicara
14. bersiul
15 . berbeliau
16. bergantungan
17. berterbangan
18. berdatangan
19. berpergian
20. berserakan
21. bertaburan
22 . meludah
23. menghinggap
24. mel om pat
25 . merangkak
26. buat
27. membuat
28. ambil
29. mengambil
30. angkat
31. mengangkat
32. tangkap
33 . menangkap
34 . potong
35. memo tong
36 . kurung
265
37 . mengurung
38. terbuat
39 . dibuat
40 . terambil
41. diambil
42 . ucapkan
43 . santapi ••••• 0 • • 0 • •••• •• 0 • •• ••• •• ·,
44 . tabuki
45 . tegak
46 . tegakkan
47 . dudukkan
48 . tidurkan
49 . datangkan
50. ada
51. adak an
52 . duduki
53 . tegaki
54. tiduri
55 . tangisi
56 . lorn pat
57 . lompati
58. goyang
59 . goyangi
60 . menduduki
61. mendudukkan
62. menangisi
63 . menangiskan
64 . meniduri
65 . menidurkan
66. diduduki
67. didudukkan
68 . ditangisi
69 . ditangiskan
266
70. ditiduri
71. ditidurkan
72. sating bangunkan
73 . sating tolong
74. berhadapan
75. bertolongan
76. bertabrakan
77. bertinjuan
78. berterbangan
79. semua mendirikan
80. berjatuhan
81. bepergian
82 . berbelian
83 . bercucian
84. bertanaman
85. bermasakan
86. tolong di atas dapat dilihat
87. tolong di atau dapat dibawa • •• 0 •• ' ••• ••••••• 0 0 •• •• 0 ••
101. .dipanggil-panggil
I 02 . tertangis-tangis
I 03 . melompat-lompat
104. membuat-buat
105 . terbuat-buat atau dibuat-buat
106. ucap-ucapan
107 . santap-santapi atau
makan-makani
108 . tegak-tegakkan
I 09 . lompat-lompati
110. menangis-nangisi
Ill. menangis-menangiskan
112 . ditangis-tangisi
113 . ditangis-tangiskan
114. sating bangun-bangunkan
115 . bertabrak-tabrakan
116. bertjatuh-tjatuhan
117 . bertanam-tanaman ... .... . .. . .. . .... .. ..... .
118. tolong atau dapat dijahit-jahit ... ... ..... . ...... . . .. .. . .
119 . obat-obat
120. minum-minumi
121. ingat-ingatkan
122. bawa-bawakan
123 . duduk-dudukan
124. jalan-jalan
125 . minum-minum
126. makan-makan
127. pukul-pukul
128 . raut
129 . menjalani
130. cuci
13 1. terlalu banyak minum
132. terlalu banyak makan
268
133. terlalumasuk
134. pulang pergi
135. mengikuti saja
. 136. jalan kaki
137 . din ding
138. gergaji
139. Kail
140 . pagar
141 . mendindingi
142. menggergaji
143 . mengail
144. memagar
145 . didindingi
146. digergaji
14 7. dikail
148 . dipagar
149. di atau tidak sengaja didinding
150 . di atau tidak sengaja
digergaji
151. di atau tidak sengaj a dikail
152 . tidak sengaja dipagari
153. dinding-dinding
154. dinding-dindingkan
155. gergaji-gergajii
156. gergaji-gergajikan
157. kaili
15~. kailkan
159. pagari
160. pagarkan
161. mendindingi
162. mendindingkan
163. menggergajikan
164. mengaili
269
165 . mengailkan
166. memagari
167 . memagarkan
168 . didindingi
169. didindingkan
170. digergaji
171. digergajikan
172. dikaili
173 . dikailkan
174. dipagari
175 . dipagarkan
176. dapat atau tolong didinding
177 . dapat atau tolong digergaji
178. dapat atau tolong dikail
179. dapat atau tolong dipagar
180. tolong didindingi
18 1. tolong didindingkan
182. tolong digergajii
183 . tolong digergajikan
184 . tolong dikaili
185 . tolong dikailkan
186. dapat dipagari
187 . dapat dipagarkan
188 . tolong atau dapat dindingkan
189 . tolong atau dapat digergaji
190. tolong atau dapat dikail
191. tolong atau dapat dipagar
192. dapat atau sanggup didinding
193 . dapat atau sanggup digergaji
194 . dapat atau sanggup dikail
195 . dapat atau sanggup dipagari
196. dinding-dinding
197. gergaji-gergaji
270
198. kail-kail
199. pagar-pagar
200. dinding-dindingi
201. gergaji-gergaji
202. kail-kail
203. pagar-pagari
204. dinding-dindingkan
205. gergaji-gergajikan
206. kail-kailkan
207. pagar-pagarkan
208 . mendinding-dinding
209. menggergergaji-gergaji
210. mengail-ngail
211 . memagar -magar
212. mengail-ngail
213. mengail-ngailkan
214. memagar-magari
215. memagar-magarkan
216. tambah-menambah
217 . to1ong-menolong
218. mempunyai mobil-mobilan
219. mempunyai anak-anakan
220 . dipagar-pagar
221 . dikail-kail
222. tidak sengaja dipagar-pagar
223. tidak sengaja dikail-kail
224. tolong atau dapat dikail-kail
225. tolong atau dapat dipagar-
pagar 0 ••• 0 0. 0 •• ••• • • . • 0 • ••• ••• ••••
229. dipanjangkan • • 0 0 0. 0 0 . 0 •• 0 • • • 0 . 0. 0 •• •• 0 0 0
271
230. pendeki
231. pendekkan 0 •• 0 0 0 0 0 0 0 0 0 •• 0 0 •• t .. • . 0 . 0 ••
232. berarti
233. beratkan
234. ringani
235. ringarikan
336 . memanjangi
237. memanjangkan
238. memendeki
239. memendekkan
240. memberati atau membuat
jadi berat
241. memberatkan atau menjadi-
kan berat
242. meringani atau membuat
jadi ringan
243. meringankan atau menjadi-
kan ringan
244. memanjang
245 . memanjangi
246 . menjatuhkan sesuatu
247. menjatuhi
248 . membangun
249 . membanguni atau menegaki
250. dipanjangi
251. dipanjangkan
252. dipendeki
253 . dipendekkan
254. diberati
255 . diberatkan
256 . diringani
257. diringankan 0 •• •• • 0 •••• 0 •••• - •••• 0 •••••••
456 . mengapa-mengapa
457 . dibuat jadi apa
458 . berapakan
459 . berapai atau dij adikan berapa
460. menjadi berapa
461. menjadikan berapa
462 . diberapakan
463 . dibuat jadi be rap a
464. berapa-berapa
465 . berapa-berapakan
466 . diberapa-berapakan
467 . dijadikan berapa-berapa
468 . ke manakan
469 . dijadikan ke mana
470. menjadikan ke mana
47 1. dihadapa:kan ke mana
472 . menghadap ke mana-mana
473 . dihadapkan ke mana-mana
474 . bagaimanakan
475 . dijadikan bagaimana
476 . menjadikan bagaimana
477 . bagai-bagaimanakan
478 . dibagaimanakan
479 . tidakkan
480 . menjadikan tidak
481. ditdakkan
482. dibuat jadi tidak
483 . menidakkan
LAMPIRANS
DAFTAR KALIMAT
Tanggal
Dialek
2. Kelamin • • • • • • • • • • • ••••• • 0 • • ••
3. Tempat, tanggallahir
4. Agama
5. Pekerjaan
6. Alamat sekarang
7. Pendidikan terakhir
281
282
72 . ladanya berkarung.
--:-;-- - --
"lj
I
r. _; l ol N
~.
., ' 'J
p~ r '!.I'"") F""'' A If ""'1.
)