Anda di halaman 1dari 13

Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Volume 3, Nomor 2, Oktober 2020


E-ISSN 2715-9612
http://jom.untidar.ac.id/index.php/repetisi/

Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel Dunia


Samin Karya Soesilo Toer: Tinjauan Sosiologi Sastra dan
Implementasinya sebagai Materi Ajar Pembelajaran
Sastra di SMA

𝐌𝐨𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐙𝐚𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐀𝐫𝐢𝐟𝐢𝐧𝟏 , 𝐘𝐮𝐥𝐢𝐚 𝐄𝐬𝐭𝐢 𝐊𝐚𝐭𝐫𝐢𝐧𝐢𝟐 , 𝐓𝐡𝐞𝐫𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐏𝐢𝐧𝐚𝐤𝐚 𝐑. 𝐍. 𝐇.𝟑


Universitas Tidar, Jl. Kapten Suparman No. 39 Potrobangsan, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
email: mohammadzainalarifinqpr@gmail.com

Abstrak
Karya sastra termasuk novel mengandung nilai-nilai kehidupan yang berguna bagi
pembaca, salah satunya nilai-nilai perjuangan. Nilai perjuangan merupakan tingkat atau derajat
yang diinginkan manusia dengan usaha penuh kesukaran. Penelitian ini dilaterbelakangi adanya
nilai-nilai perjuangan yang terkandung dalam novel Dunia Samin karya Soesilo Toer. Nilai-nilai
perjuangan tersebut dapat menunjang pembentukan watak dan karakter siswa. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai perjuangan tokoh utama dalam novel Dunia Samin karya
Soesilo Toer dan mengimplementasikan hasil penelitian tersebut sebagai referensi materi ajar
dalam pembelajaran sastra di SMA. Metode yang digunakan untuk memperoleh data yaitu metode
simak dan teknik catat. Metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu metode deskriptif
analitik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis teks. Hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Nilai-nilai perjuangan yang dimiliki tokoh utama berupa
3 data nilai rela berkorban, 4 data nilai persatuan, 3 data nilai harga-menghargai, 5 data nilai
sabar dan semangat pantang menyerah, dan nilai kerja sama terdapat 4 data. (2) Hasil penelitian
yang diperoleh dapat dijadikan sebagai referensi pembuatan materi ajar pembelajaran sastra di
SMA. Materi ajar tersebut terdapat pada KD (Kompetensi Dasar) kelas XII 3.9 menganalisis isi
dan kebahasaan novel, 4.9 merancang novel atau novelet dengan memperhatikan isi dan
kebahasaan.
Kata Kunci: Nilai-nilai perjuangan, novel Dunia Samin, sosiologi sastra, materi ajar.

Abstract
Literature work including novel contains life values that are useful for the readers, one of
them is struggle value. Struggle value is level or degree desired by humans with great effort. The
background of this research is the struggle values contained in the novel Dunia Samin by Soesilo
Toer. The struggle values can support the formation of students’ character. The objectives of this
research are to describe the main character’s struggle values in novel Dunia Samin by Soesilo
Toer and implement the result of this research as a reference for teaching materials for literary
learning in senior high school. The methods that are used to get the data are listening and note-
taking technique method. In analyzing the data, the researcher used descriptive analytical
method. The technique of data analysis that is used in this research is text analysis technique.
The results of this research are as follows. (1) The struggle values of the main character in the
form of 3 data values willing to sacrifice, 4 data values of unity, 3 data values of price-valuing, 5
data values of patience and unyielding spirit, and 4 data of cooperation values. (2) The results of
the research obtained can be used as a reference in making teaching materials for literary learning
in senior high school. The teaching materials contained in Basic Competencies (BC) for 12th grade,
3.9. Analyze the content and the language of the novel, 4.9. Write a novel or novelet with
attention to the content and language.

Acces article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License
E-ISSN: 2715-9612 27

Keywords: Struggle values, Dunia Samin novel, sociology of literature, teaching materials.

PENDAHULUAN
Karya sastra adalah wujud dan cermin dari kebudayaan yang lahir dari
kontemplasi pengarang pada masa tertentu. Kontemplasi tersebut biasanya
dilatarbelakangi oleh pergulatan batin dan kegelisahan pengarang terhadap
fenomena yang muncul dalam lingkungan masyarakat. Mahayana (2015, p. 89)
mengatakan bahwa karya sastra merupakan dunia imajinatif pengarang yang selalu
terkait dengan kehidupan sosial. Novel merupakan hasil dari pengolahan fenomena
sosial masyarakat yang digambarkan oleh pengarang melalui sebuah karangan
naratif. Menurut Goldman (dalam Faruk, 1999) membedakan novel menjadi tiga jenis
yaitu idealisme abstrak, novel pskilogis, dan novel pedagogis. Novel mengandung
nilai-nilai kehidupan yang berguna bagi pembaca, salah satunya nilai perjuangan.
Nilai merupakan suatu tingkat atau derajat yang diinginkan manusia dan berharga
dalam kehidupan. Sanusi (2015, p. 17) berpendapat bahwa nilai adalah sistem
berdasarkan komponen yang berinteraksi, berinterelasi, dan berinterkoneksi. Novel
Dunia Samin karya Soesilo Toer banyak mengandung nilai-nilai perjuangan yang
dialami tokoh di dalam kehidupan terutama tokoh utama. Samin merupakan tokoh
orang tua yang memiliki semangat perjuangan untuk memberikan kebijaksanaan dan
keadilan bagi semua warga desa.
Sosiologi sastra merupakan kajian sastra yang memandang karya sebagai
representasi masyarakat. Sosiologi sastra ialah pemahaman terhadap karya sastra
dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya (Ratna, 2013, p. 2).
Menurut Endraswara (2003, p. 79) mengatakan sosiologi sastra adalah penelitian
yang terfokuskan pada masalah manusia karena sastra sering mengungkapkan
perjuangan umat manusia dalam menentukan masa depannya, berdasarkan
imajinasi, perasaan, dan intuisi. Sosiologi sastra digunakan pada penelitian ini
sebagai teori dasar dalam pemahaman terhadap aspek-aspek pergulatan kondisi
masyarakat. Selain itu, novel Dunia Samin karya Soesilo Toer juga sarat akan unsur
kehidupan masyarakat seperti budaya gotong-royong dan musyawarah sehingga
layak untuk dianalisis lebih lanjut dengan teori sosiologi sastra.
Nilai-nilai perjuangan dalam novel Dunia Samin karya Soesilo Toer sangat
berguna untuk diterapkan dalam kehidupan saat ini. Fenomena akhir-akhir ini
banyak terjadi perpecahan akibat perbedaan pandangan, memudarnya rasa
persatuan, kurangnya sikap saling menghargai dan kerja sama. Suyanti (2016)
mengatakan bahwa peserta didik harusnya menyadari bahwa hidup saat ini karena
jasa para pahlawan bangsa yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Hal tersebut
yang mendorong peneliti menganalisis mengenai perjuangan tokoh perlawanan
Samin Surosentiko pada novel Dunia Samin. Hasil penelitian akan digunakan sebagai
materi ajar dalam pengajaran sastra di SMA. Nilai- nilai perjuangan dalam novel
Dunia Samin dapat memberikan pelajaran dan membentuk karakter siswa. Seperti
salah satu tujuan dari pengajaran sastra yaitu dapat mengembangkan cipta dan rasa,
serta menunjang pembentukan watak dan karakter siswa.
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang disadari dan direncanakan
yang menyangkut tiga hal yaitu, perencanaan, pelaksanaan atau evaluasi (Ibrahim
dan Syaodih, 2010, p. 50). Penelitian ini berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran yaitu membantu siswa dalam menemukan unsur pembangun intrinsik
Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel Dunia Samin Karya Soesilo Toer: Tinjauan
Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Materi Ajar Pembelajaran Sastra di SMA
Arifin
28

dan ekstrinsik pada novel Dunia Samin karya Soesilo Toer. Hal ini sesuai dengan
silabus kurikulum 2013 kelas XII pada Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis isi dan
kebahasaan novel dan KD 4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan
isi dan kebahasaan. Nilai-nilai perjuangan yang dimiliki oleh tokoh utama diharapkan
dapat menjadi contoh dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian nilai-
nilai perjuangan tokoh utama dalam novel Dunia Samin dapat dijadikan sebagai
materi ajar karena banyak mengandung nilai-nilai positif yang dapat membangun
cipta rasa dan karakter siswa seperti peduli sosial, peduli lingkungan dan memiliki
rasa tanggung jawab.
Beberapa penelitian tentang Nilai-nilai perjuangan juga pernah dilakukan oleh
peneliti lain, seperti penelitian Afandi (2012) yang berjudul “Aspek Moral dalam Novel
Kereta Api Terakhir Karya Pandir Kelana dan Implementasi Pengajarannya di SMA”.
Tujuan penelitian tersebut mendeskripsikan aspek moral dalam novel Kereta Api
karya Pandir Kelana dan menghasilkan rancang bangun pembelajarannya di SMA.
Hasil analisis Afandi berupa aspek moral bersyukur, ikhlas, kerja sama, rela
berkorban, tanggung jawab, berbakti, pengendalian diri, dan musyawarah yang
terdapat dalam novel Kereta Api Terakhir. Persamaan penelitian Afandi dengan
penelitian ini adalah keterkaitan antara aspek moral nilai kerja sama, rela berkorban,
dan tanggung jawab dengan nilai-nilai perjuangan. Perbedaan penelitian Afandi
dengan penelitian ini adalah objek penelitian yang berbeda. Penelitian Afandi lebih
menekankan pada aspek moral dalam novel, sedangkan penelitian ini lebih
menekankan pada aspek nilai perjuangan dari tokoh utama dalam novel.
Penelitian mengenai nilai perjuangan pernah dilakukan oleh Takwim (2014)
dengan judul “Nilai-Nilai Perjuangan Hidup dalam Novel Kembang Turi Karya Budi
Sardjono”. Penelitian ini bertujuan memperoleh deskripsi tentang (1) rintangan hidup
yang dialami tokoh utama dalam novel, (2) wujud perjuangan hidup yang dialami
tokoh utama, (3) hikmah yang terkandung dalam novel Kembang Turi karya Budi
Sadjono. Data yang digunakan berupa kutipan-kutipan dalam novel Kembang Turi
yang menggambarkan tentang nilai-nilai perjuangan hidup. Dari penelitian ini
ditemukan bahwa (1) novel Kembang Turi mengandung nilai-nilai perjuangan hidup
berupa nilai moral, etika, dan religi, (2) rintangan hidup yang dialami tokoh utama
ketika ditinggal mati kedua orang tuanya dan harus meninggalkan desa karena
rumah mereka disita oleh pak lurah, (3) wujud perjuangan hidup dialami tokoh
utama yaitu Marni dan Dirman ketika Marni dijadikan pelacur dan dipaksa melayani
hasrat laki-laki hidung belang, sedangkan Dirman harus tinggal di gerbong stasiun
kereta api dan bekerja keras sebagai pedagang bakso hingga sukses, (4) hikmah
yang terkandung dalam novel tersebut adalah ketegaran hati dari tokoh Marni saat
mahkota kewanitaannya direnggut dan membuatnya berniat bunuh diri, namun
keinginannya tersebut ia urungkan karena ia harus tetap hidup demi adiknya.
Penelitian mengenai nilai perjuangan juga dilakukan oleh Sephia (2017)
dengan judul “Nilai-nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel Penjaga Mata Air
karya Hidayat Banjar : Analisis Sosiologi Sastra”. Dari penelitian ini ditemukan bahwa
tokoh utama di dalam novel Penjaga Mata Air karya Hidayat yaitu Valent memiliki
nilai-nilai perjuangan seperti nilai rela berkorban, nilai persatuan, nilai harga-
menghargai, nilai sabar dan semangat pantang menyerah, dan nilai kerja sama. Hal
tersebut terbukti dengan sikap Valent yang rela berkorban meninggalkan kehidupan
awalnya sebagai seorang dokter dan memilih menjadi seorang pengajar di dunia
pendidikan dan lingkungan. Selain itu, Margono (2015) menulis artikel dengan judul

Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 3, No. 2, Oktober 2020
E-ISSN: 2715-9612 29

“Perjuangan Kesetaraan Gender Tokoh Wanita pada Novel-Novel Karya Abidah El


Khalieqy”. Hasil dari penelitian Margono adalah tokoh utama novel-novel karya
Abidah El Khalieqy adalah perempuan muda yang cantik, cerdas, pemberani, dan
pantang menyera, serta nilai perjuangan dalam mewujudkan kesataraan gender
yang paling dominan adalah memperoleh hak pendidikan tinggi.
Artikel lain tentang nilai-nilai perjuangan juga ditulis oleh Sabarudin (2016)
dalam Jurnal Humanika Vol. 1 No.16, yang berjudul “Perjuangan tokoh utama dalam
novel 2 karya Donny Dhirgantoro”. Tujuan penelitian Sabarudin adalah
mendeskripsikan nilai-nilai perjuangan yang terkandung dalam tokoh utama novel 2
karya Donny Dhirgantoro. Hasil penelitian Sabarudin menunjukan bahwa bentuk-
bentuk nilai perjuangan tokoh utama dalam novel 2 karya Donny Dhirghantoro terdiri
atas (1) perjuangan untuk menerima kenyataan hidup, (2) perjuangan untuk meraih
impian, (3) perjuangan untuk tetap bertahan hidup serta (4) perjuangan dalam
bentuk kasih sayang.

METODE
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sukmadinata
(2016, p. 60) mengatakan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan
untuk menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan suatu
gejala atau peristiwa yang terjadi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah novel karya Soesilo Toer berjudul Dunia Samin yang diterbitkan oleh Pataba
Press pada April 2016. Objek penelitian ini berupa nilai-nilai perjuangan tokoh utama
dalam novel yang berjudul Dunia Samin karya Soesilo Toer. Wujud data dalam
penelitian ini berupa teks yang mengandung unsur nilai perjuangan dalam novel
yang berjudul Dunia Samin karya Soesilo Toer.
Metode merupakan langkah-langkah sistematis, cara-cara strategi untuk
memahami realitas untuk memecahkan rangkaian sebab akibat (Ratna, 2015, p. 34).
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah metode simak.
Metode simak yang digunakan dalam penelitian ini adalah membaca secara cermat,
berulang-ulang, dan juga menandai teks yang mengandung nilai perjuangan tokoh
utama pada novel berjudul Dunia Samin karya Soesilo Toer. Teknik pengumpulan
data penelitian ini menggunakan teknik catat yaitu dengan melakukan pencatatan
pada kartu dengan alat tulis tertentu (Sudaryanto, 2018, p. 205-206). Pengumpulan
data ini dilakukan dengan memilah data berupa teks yang mengandung nilai-nilai
perjuangan tokoh utama pada novel berjudul Dunia Samin karya Soesilo Toer. Secara
lebih jelas, langkah-langkah penyediaan data dilakukan dapat dilakukan sebagai
berikut, (1) menyediakan novel Dunia Samin karya Soesilo Toer, (2) membaca secara
cermat, menandai, dan mencatat, (3) pengkodean wujud data yang telah dicatat,
(4) reduksi data, dilakukan dengan cara meninjau data yang telah diberi kode
kemudian diseleksi sesuai dengan tujuan penelitian dan agar lebih efisien.
Metode merupakan cara atau strategi dalam memecahkan suatu
permasalahan. Ratna (2015, p. 34) menyatakan bahwa metode merupakan sebagai
cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk
memecahkan rangkaian sebab akibat. Metode analisis data pada penelitian ini adalah
Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel Dunia Samin Karya Soesilo Toer: Tinjauan
Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Materi Ajar Pembelajaran Sastra di SMA
Arifin
30

metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara


mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
yang telah terkumpul (Sugiono, 2009, p. 29). Metode deskriptif analitik ini digunakan
untuk menemukan nilai-nilai perjuangan yang dimiliki tokoh utama novel Dunia
Samin karya Soesilo Toer.
Analisis data adalah suatu proses mengurutkan hingga mengorganisasikan
data ke dalam pola-pola dan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan hipotesis
yang diperlukan oleh data (Ismawati, 2011, p. 15). Maka teknik yang digunakan
pada penelitian ini adalah teknik analisis teks. Teknik analisis teks yaitu menafsirkan
suatu data yang telah terkumpul dan disusun secara sistematis. Penafsiran terhadap
hasil analisis ini disesuaikan terhadap tujuan dari penelitian, sehingga memperoleh
pemahaman yang utuh. Berikut langkah-langkah dalam menganalisis data penelitian
sebagai berikut, (1) menganalisis data yang telah dikelompokkan atau data yang
menunjukkan nilai-nilai perjuangan tokoh utama pada novel Dunia Samin karya
Soesilo Toer, (2) melakukan penafsiran data sehingga terjadi pemahaman secara
utuh, (3) memberikan penjelasan berdasarkan hasil penafsiran data, (4) menarik
kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tokoh Utama dalam novel Dunia Samin Karya Soesilo Toer


Pelaku yang mengemban peristiwa dalam karya sastra (novel) sehingga
peristiwa dapat menjalin menjadi sebuah cerita disebut tokoh. Nurgiyantoro (2015,
p. 249) berpendapat bahwa tokoh cerita memiliki posisi strategis dalam
membawakan pesan, amanat, moral, nilai, atau sesuatu yang sengaja ingin
disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Tokoh adalah individu rekaan yang
mengalami peristiwa atau berkelakukan dalam berbagai peristiwa di dalam cerita
(Sudjiman, 1991, p. 16). Tanpa tokoh tidak akan dijumpai peristiwa yang dihadirkan
pengarang, karena tokoh merupakan perilaku dari suatu peristiwa tertentu dalam
cerita. Seorang pengarang harus dapat menuliskan sifat pribadi atau watak para
tokoh dengan sebaik-baiknya.
Tokoh utama adalah individu rekaan yang diutamakan pada berlangsungnya
cerita dalam karya sastra. Kehadiran tokoh utama sangat berguna sebagai corong
penyampaian pesan, bahkan merupakan refleksi pikiran, sikap, pendirian, dan
keinginan-keinginan pengarang. Berdasarkan penjelasan di atas maka tokoh utama
bisa dikatakan sebagai titik pusat di mana pesan yang terdapat dalam karya tersebut
dapat tersampaikan kepada pembaca sesuai dengan jalan cerita, waktu, dan
karakter yang ditampilkan.
Novel Dunia Samin banyak mengandung nilai-nilai perjuangan yang dialami
tokoh di dalam kehidupan terutama tokoh utama yaitu Samin. Samin merupakan
tokoh orang tua yang memiliki semangat perjuangan untuk memberikan
kebijaksanaan dan keadilan bagi semua warga desa. Samin memiliki sifat yang jujur,
apa adanya, berani dan visioner. Ketika Samin melihat keadaan sosial yang
memprihatinkan, ia tergerak hatinya dan ingin mengubah keadaan masyarakat
tersebut. Sebuah dilema pun menghampiri pikiran Samin, ia merasa bahwa faktor
yang membuat masyarakat mengalami kesengsaraan adalah tengkulak dan kepala
desa yang korup dan sewenang-wenang. Samin pun merasa bahwa ia harus

Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 3, No. 2, Oktober 2020
E-ISSN: 2715-9612 31

berjuang memberantas masalah tersebut agar masyarakat desa bisa hidup dalam
keadaan sejahtera, damai, bahagia dan memiliki rasa akan persamaan hak.
Novel Dunia Samin merupakan hasil karya dari Soesilo Toer. Soesilo merupakah
sastrawan terkenal yang memiliki produktifitas menulis tinggi. Soesilo menyelesaikan
pendidikan tinggi tingkat master di Universitas Patrice Lumumba dan doktor di
Institut Plekhanov Uni Soviet (Rusia) pada bidang politik dan ekonomi. Soesilo
pernah menjadi tahanan politik pada Orde Baru, tanpa pengadilan dan pembuktian
atas kesalahannya. Saat ini Soesilo bekerja sebagai pemulung di wilayah perkotaan
Blora. Novel Dunia Samin sendiri merupakan pengadopsian dari tokoh yang terkenal
dengan perlawanan yaitu Samin Surosentiko. Novel ini ditulis oleh Soesilo Toer yang
awalnya diberi judul Suka Duka si Pandir pada tahun 1963 diterbitkan oleh N.V.
Nusantara.
Novel ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama ditulis oleh pengarang antara
tahun 1953-1961 ketika ia belum berangkat ke Uni Soviet. Bagian pertama ini berisi
mengenai kelakar, kejujuran, dan kepolosan Samin ketika belum menjadi kepala
desa. Bagian kedua ditulis Soesilo ketika ia menjelang tamat dari Universitas
Lumumba kisaran tahun 1964. Bagian kedua ini menceritakan kejujuran, kebodohan
yang cerdas, ndesani dengan persoalan orang-orang desa, manusia pinggiran, yang
dipinggirkan dalam bentuk lelucon yang penuh kritik dan satire. Tokoh Samin yang
saat itu menjadi kepala desa menunjukkan sikap yang penuh apa adanya serta
memiliki semangat dalam memperjuangkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh
warga desa. Bagian ketiga dari novel Dunia Samin ditulis oleh pengarang pada tahun
1978-1979 ketika sedang dilanda krisis ekonomi. Bagian ketiga ini menceritakan
kelakar Samin yang berisi kepolosan dan keluguan. Bagian ini juga berisi hal-hal
tragis yang harus ditimpa oleh Samin akibat dari sikap sederhananya. Novel Dunia
Samin pada bagian kedua merupakan bagian yang sarat nilai perjuangan dari tokoh
utama yaitu Samin dalam memperoleh keadilan, kesamaan hak dan kesejahteraan
hidup bagi warga desa.

2. Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel Dunia Samin


Nilai perjuangan adalah nilai yang dapat menjadikan seseorang memiliki
perasaan untuk merubah suatu keadaan yang lebih baik daripada sebelumnya.
Joyomartono (1990, p. 5) mengatakan bahwa nilai-nilai perjuangan meliputi nilai rela
berkorban, nilai persatuan, nilai harga-menghargai, nilai sabar dan semangat
pantang menyerah, dan nilai kerja sama. Hasil pembahasan mengenai nilai-nilai
perjuangan tokoh utama dalam novel Dunia Samin karya Soesilo Toer ditemukan
terdapat 19 data dengan rincian 3 data nilai rela berkorban, 4 data nilai persatuan,
3 data nilai harga-menghargai, 5 data sabar dan semangat pantang menyerah, dan
4 data nilai kerja sama.

a. Nilai Perjuangan Rela Berkorban


Nilai Nilai rela berkorban adalah perasaan jiwa yang tulus dan ikhlas seseorang
dalam menghadapi tantangan, baik yang berasal dari dalam diri maupun luar. Nilai
rela berkorban mencerminkan sikap sesorang dalam berkhidmat dengan
mengedepankan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri tanpa
Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel Dunia Samin Karya Soesilo Toer: Tinjauan
Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Materi Ajar Pembelajaran Sastra di SMA
Arifin
32

mengharapkan imbalan. Data pada novel yang mengandung nilai rela berkorban dari
tokoh utama Samin terdapat pada data 1.

Data 1
“Apa pula yang disayangkan,” gerutunya. “Tidak ada yang harus disayangkan
dengan hidup ini, kalau semua itu demi perbaikan, demi pembebasan mereka
yang selama ini tidak pernah mengerti apakah itu hidup bebas merdeka.
Kupasrahkan nyawaku kalau mereka memang menghendaki.
Kupasrahkan.” (H89/P2/K2/NRB)

Peristiwa data 1 diawali dari adanya pertemuan masyarakat yang akan


membahas mengenai tanah kuburan yang sudah penuh, sementara itu sebelum
pertemuan tersebut Samin mendapat kiriman surat ancaman yang akan membunuh
dirinya. Samin yang tua renta dan sudah tidak mempunyai lagi selera hidup, jadi
mempunyai keberanian yang menyala-nyala atas kedatangan surat ancaman itu. Ia
beranggapan bahwa sebentar lagi juga akan mati tua. Hati Samin sudah bulat, ia
harus membela keadilan rakyat yang selama ini dirobohkan oleh segerombolan orang
yang memburu kesenangan hidup.
Kutipan data 1 menunjukkan sikap Samin yang rela berkorban dengan
mempertaruhkan nyawa agar terwujudnya perbaikan, keadilan dan pembebasan
hidup masyarakat. Hal ini ditandai pada penggalan Kupasrahkan nyawaku kalau
mereka memang menghendaki. Kupasrahkan. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa
Samin memiliki sikap rela berkorban yang tulus dan ikhlas. Hal itu terlihat bagaimana
Samin rela menyerahkan nyawanya agar masyarakat dapat hidup dalam keadaan
bebas dan adil. Samin rela mati demi berjuang melawan para pengacau masyarakat.
Kepasrahan Samin itu wujud dari nilai rela berkorban yang dimilikinya demi
masyarakat.

b. Nilai Perjuangan Persatuan


Nilai persatuan mengandung makna bahwa disatukannya beraneka corak yang
bermacam-macam ragam menjadi suatu kebulatan utuh. Nilai persatuan dapat
menjadikan semangat untuk bekerja sama dalam mewujudkan cita dan tujuan. Data
pada novel yang mengandung nilai persatuan dari tokoh utama Samin termuat pada
data data 2.

Data 2
Beberapa saat sesudah setiap orang berkomentar, mulailah Samin angkat
bicara lagi. “Kalau demikian, kita bulatkan tekad untuk memperbaiki
tanggul itu. Kalau dahulu kita bisa membendungnya, sekarang pun kita bisa
membendungnya kembali. Mari kita bekerja sama. Mari kita angkat senjat
dan bendung tanggul yang bobol itu!” (H46/P8/2/NP)

Kejadian pada data 2 diawali dari perbuatan Samin yang membunyikan ketongan
sebagai tanda ada bahaya. Samin melihat akan ada bahaya berupa tangggul yang
jebol. Ia mengumpulkan seluruh warga supaya memikirkan bersama-sama cara
mengatasi tanggul agar tidak jebol. Banyak orang kemudian memilih tidak peduli
dan kembali ke rumahnya masing-masing. Namun yang tinggal pun tidak sedikit.
Samin kemudian meminta maaf atas suara kentongan tadi dan memberi tahu

Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 3, No. 2, Oktober 2020
E-ISSN: 2715-9612 33

keadaan kepada warga mengenai tanggul sungai yang telah jebol. Mendengar kata
terakhir tersebut, tiba-tiba semua mulut seperti terkunci. Semua orang yang telah
berkumpul kemudian berpendapat mengenai cara untuk memperbaiki tanggul
tersebut. Beberapa saat sesudah setiap orang berkomentar, mulailah Samin angkat
bicara mengajak warga membulatkan tekad untuk bersama-sama memperbaiki
tanggul jebol. Akhirnya kumpulan orang tersebut bersorak ramai dan bersemangat
untuk memperbaiki tanggul tersebut.
Penggalan dalam data 2 mencerminkan nilai perjuangan persatuan yang dimiliki
sosok Samin. Hal tersebut terbukti dalam kutipan kalimat Kalau demikian, kita
bulatkan tekad untuk memperbaiki tanggul itu. Penggalan tersebut menunjukkan
bagaimana Samin mampu menyatukan tekad warga untuk memperbaiki tanggul
yang jebol. Mereka akhirnya dapat bekerja sama dan berapi-api dalam memperbaiki
tanggul tersebut. Semangat yang dimiliki oleh Samin mampu mempersatukan warga
dalam tekad yang bulat.

c. Nilai Perjuangan Harga-Menghargai


Nilai harga-menghargai merupakan sikap seseorang dalam menerima dengan
baik keadaan orang lain baik perbedaan pendapat, agama, dan lainnya. Joyomartono
(1990, p.7) mengatakan bahwa perkembangan nilai harga-menghargai yang telah
ditempa sepanjang sejarah bangsa Indonesia, akhirnya menjadi pedoman hidup
bermasyarakat dan bernegara. Data yang mengandung nilai harga-menghargai dari
tokoh utama Samin terdapat pada data 3.

Data 3
“....Saudara-saudaraku telah menyerahkan kepercayaan kepada saya. Hal itu
sangat mengharukan saya. Namun dalam keadaan saya yang telah setua ini,
terpilih sebagai kepala desa sangat kurang tepat. Bukan saya tidak menerima
pengangkatan ini, melainkan lebih bijaksana kalau diserahkan kepada yang
masih muda-muda. Karena itu, dengan menyesal saya minta saudara-
saudaraku kaum tani umumnya, izinkanlah saya meletakkan
tanggung jawab ini kepada kalian yang lebih pantas.”
(H68/P1/K2/NHM)

Peristiwa pada data 3 menceritakan tentang Samin yang akan diangkat sebagai
kepala desa baru. Samin yang semula menolak diangkat sebagai lurah karena ia
merasa terlalu tua untuk menjabat kedudukaan tersebut. Samin berharap yang
menjadi kepala desa tidak kurang-kurangnya adalah orang muda yang kuat dan bisa
banyak kerja. Namun sikap tersebut menunjukkan betapa sederhana dan rendah
hatinya Samin. Samin tetap menghargai keputusan rakyat yang mengangkatnya
menjadi kepala desa, ia tetap menerima keputusan itu sebagai amanah untuk
memperjuangkan hak-hak rakyat.
Kutipan dalam data 3 menjelaskan bahwa Samin memiliki sikap nilai harga-
menghargai. Hal tersebut dapat dilihat dari penggalan teks Karena itu, dengan
menyesal saya minta saudara-saudaraku kaum tani umumnya, izinkanlah saya
meletakkan tanggung jawab ini kepada kalian yang lebih pantas menunjukkan sikap
Samin yang menghargai keputusan rakyat. Samin yang terpilih menjadi kepala desa
dengan rendah hatinya menerima tanggung jawab tanpa mengedepankan ego diri.
Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel Dunia Samin Karya Soesilo Toer: Tinjauan
Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Materi Ajar Pembelajaran Sastra di SMA
Arifin
34

Meskipun secara umur Samin adalah sosok orang yang tua, namun ia tetap berusaha
menghargai keputusan tersebut dan berharap rakyat desa dapat bersatu dan
bersama-sama dalam mengatasi kemiskinan.

d. Nilai Perjuangan Sabar dan Semangat Pantang Menyerah


Nilai sabar dan pantang menyerah merupakan kemampuan untuk selalu rela dan
bersyukur serta terus berusaha dalam menghadapi suatu kehidupan atau
permasalahan. Meskipun perjuangan mengalami kegagalan dalam tahap awal,
namun harus tetap sabar, semangat dan pantang menyerah di setiap tahapan
perjuangan. Sikap pantang menyerah dan terus mencoba dapat menjadikan sesuatu
saat nanti keberhasilan terwujud. Sikap semangat pantang menyerah merupakan
kunci untuk mendapatkan kesuksesan dalam suatu perjuangan. Jika dalam menjalani
proses perjuangan pernah gagal, itu merupakan suatu hal yang biasa, dan itu
bukanlah akhir dari segalanya untuk terus berusaha kembali. Data pada novel yang
mengandung nilai sabar dan semangat pantang menyerah dari tokoh utama Samin
terdapat dalam data 4.

Data 4
“Tak berapa lama kemudian sampailah ia kepinggir kota. Hari panas benar,
karena memang musim kemarau. Sungai-sungai kering kehabisan air dan
sumur pun mengeruh. Banyak orang bertengkar memperebutkan air minum.
Samin haus benar. Tak seorang pun dia temui buat meminta seteguk air.
Namun karena sudah bertekad bulat, dengan menahan haus ia
melanjutkan perjalanan ke kota.” (H3/P5/K7/NSPM)

Peristiwa pada data 4 menceritakan mengenai Samin yang hendak pergi ke kota
untuk menemui pegawai tinggi. Ketika ia sudah sampai dipinggir kota, terik matahari
sangat terasa sebab memang saat itu bertepatan pada musim kemarau. Sungai-
sungai mengalami kekeringan kehabisan air dan sumurpun ikut mengeruh. Banyak
orang berebutan air minum. Samin pun juga mengalami kehausan. Ia tak
menemukan orang yang dapat dimintai seteguk air. Meski dalam kondisi kehausan,
Samin terus melanjutkan langkah kakinya ke kota.
Kutipan dalam data 4 mencerminkan nilai sabar dan semangat pantang
menyerah dari Samin. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari kutipan teks, Namun
karena sudah bertekad bulat, dengan menahan haus ia melanjutkan perjalanan ke
kota. Kutipan tersbut menunjukkan bagai tekad bulat samin untuk terus melanjutkan
apa yang ia inginkan. Meski mengalami kehausan, ia tetap sabar dan terus semangat
pantang menyerah pada keadaan demi mewujudkan keinginannya menemui
pegawai tinggi. Sikap tersebut menjelaskan bahwa Samin memiliki nilai sabar dan
semangat pantang menyerah terhadap keadaan.

e. Nilai Perjuangan Kerja Sama


Nilai kerja sama merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama atau
saling membantu antara dua atau beberapa pihak. Nilai dari kerja sama adalah
kekompakan yang dapat memudahkan dalam penyelesaian suatu masalah atau
pekerjaan. Nilai kerja sama telah menjadi dasar bagi bangsa Indonesia yang di
dalam kehidupan sehari-hari seperti gotong-royong atas dasar semangat
kekeluargaan. Semangat kerja sama dapat terlihat ketika masyarakat sedang

Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 3, No. 2, Oktober 2020
E-ISSN: 2715-9612 35

menghadapi suatu permasalahan, maka masyarakat secara bersama akan terlebih


dahulu membicarakan masalah tersebut dan kemudian mengerjakannya secara
bersama. Nilai kerja sama yang dimiliki oleh tokoh utama Samin dalam novel Dunia
Samin terdapat dalam data 5.

Data 5
Kumpulan orang itu bersorak beramai-ramai dan berapi-api. Kemudian
mereka berlarian mengambil alat-alat dan akhirnya lari menyusul
Samin yang menjadi pelopor paling depan barisan itu.......Barisan
yang semula berjalan itu sekarang makin cepat berjalan dan beberapa ratus
meter kemudian mereka berlari. Tanpa ada yang memimpin dan memerintah,
mereka bekerja. Tanah yang ketinggian mereka cangkuli dan mereka
lemparkan ke tanggul yang pecah. Batang-batang pisang mereka lemparkan,
sampah mereka lontarkan untuk membendung air itu.” (H47/P4/K4/NKS)

Peristiwa pada data 5 dilatarbelakangi oleh Samin yang telah mampu


menyatukan tekad bulat warga dalam upaya membendung tanggul yang jebol.
Kumpulan warga tersebut kemudian bersorak beramai-ramai dan berapi-api untuk
saling bekerja sama. Mereka berlarian mengambil alat-alat dan akhirnya lari
menyusul Samin yang menjadi pelopor paling depan pada barisan. Bukan hanya
kaum laki-laki, wanita-wanita pun menyertai suami mereka memanggul apa saja
yang kira-kira bisa dipergunakan. Barisan sukarela itu pun bergerak dengan tergesa-
gesa meninggalkan gardu itu menuju ke sawah. Mereka bekerja sama, bahu-
membahu melakukan pekerjaan tanpa ada yang memimpin dan memerintah. Semua
benda yang dapat membendung air dilontarkan ke tanggul. Meskipun akhirnya
semua itu disapu bersih oleh derasnya arus air, meraka tetap terus bekerja.
Dalam data 5 memperlihatkan sikap Samin yang memiliki nilai perjuangan kerja
sama. Hal tersebut terbukti pada kutipan Kemudian mereka berlarian mengambil
alat-alat dan akhirnya lari menyusul Samin yang menjadi pelopor paling depan
barisan itu. Kutipan tersebut menjelaskan bagaimana pengaruh Samin dalam
menciptakan sikap kerja sama dan gotong royong di kalangan warga desa. Warga
desa dengan berapi-api membendung tanggul yang jebol. Tanpa ada yang
memimpin dan memerintah, mereka bekerja. Mereka mencangkuli tanah dan
melemparkannya ke tanggul yang pecah. Batang-batang pisang mereka lemparkan,
sampah mereka lontarkan untuk membendung air. Semua kerja sama itu dipelopori
oleh Samin.
Nilai-nilai perjuangan yang telah dilakukan Samin berhasil meninggikan tingkat
kesadaran rakyat terhadap segala persoalan kampung. Mereka telah bisa
mengetahui kemajuan zaman. Para pengisap dan tengkulak mulai kehilangan
kejayaan. Rakyat sudah tidak bisa ditipu dengan omong kosong dan kata-kata yang
tidak terbukti. Anak-anak pun kian riang gembira pergi ke sekolah. Para petani dan
warga telah mampu membuat koperasi desa, sehingga warga tak lagi merasakan
kesengsaraan dan kelaparan. Warga desa pun kian bersatu dan saling kerja sama
dalam memajukan desa. Seluruh warga desa pun tidak bisa melupakan jasa
kepahlawanan Samin. Nilai perjuangan dalam novel tersebut memberikan pesan
bahwa untuk mewujudkan sesuatu yang dicitakan, maka seseorang harus selalu

Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel Dunia Samin Karya Soesilo Toer: Tinjauan
Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Materi Ajar Pembelajaran Sastra di SMA
Arifin
36

berjuang dengan mengedepankan rasa persatuan serta saling menghargai dan


pantang putus asa.
Hasil penelitian ini dapat diimplementasikan menjadi materi ajar pembelajaran
sastra di SMA. Penelitian nilai perjuangan tokoh utama dapat membantu guru dan
siswa dalam menemukan unsur pembangun intrinsik dan ekstrinsik pada novel Dunia
Samin karya Soesilo Toer. Hal ini sesuai dengan silabus kurikulum 2013 kelas XII
pada Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel, serta KD 4.9
Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan. Pada KD
3.9 ini siswa diharapkan mampu menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik pada
novel yang telah dibaca. Lalu siswa mampu menyusun laporan analisisnya. Kemudian
hasil akhir pembelajaran siswa wajib mempresentasikan hasil analisisnya. KD 4.9
siswa diharapakan mampu menyusun rancangan novel dengan memerhatikan isi dan
kebahasaan.

PENUTUP
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai nilai-nilai perjuangan tokoh
utama dalam novel Dunia Samin karya Soesilo Toer didapat beberapa simpulan.
Simpulan yang dimaksud sebagai berikut. Pertama, tokoh utama dalam novel Dunia
Samin karya Soesilo Toer adalah Samin. Samin merupakan sosok orang tua yang
bekerja sebagai petani. Ia memiliki sikap pemberani dan revolusioner. Samin
memiliki keinginan untuk memperjuangkan hak keadilan dan kemakmuran rakyat.
Kedua, nilai-nilai perjuangan yang dimiliki tokoh utama dalam novel Dunia
Samin karya Soesilo Toer terdiri dari (1) nilai rela berkorban, (2) nilai persatuan, (3)
nilai harga-menghargai, (4) nilai sabar dan semangat pantang menyerah, (5) nilai
kerja sama. Nilai-nilai perjuangan tersebut berhubungan dengan penguatan
pendidikan karakter yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Hal ini
berupa kerja keras, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli
sosial, dan tanggungjawab. Nilai perjuangan dalam novel tersebut memberikan
pesan bahwa untuk mewujudkan sesuatu yang dicitakan, maka seseorang harus
selalu berjuang dengan mengedepankan rasa persatuan serta saling menghargai dan
pantang putus asa.
Ketiga, hasil penelitian tentang nilai-nilai perjuangan tokoh utama dalam
novel Dunia Samin dapat dijadikan sebagai materi ajar pembelajaran sastra di SMA
kelas XII dengan KD 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel, dan KD 4.9
Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan. Adapun
materi ajar ini terdiri dari (1) kompetensi inti, (2) kompetensi dasar, (3) indikator
pencapaian kompetensi, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pelajaran, (6) penilaian,
(7) remidial dan pengayaan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran untuk penerapan KD ini adalah yang
pertama guru menentukan novel yang akan dibaca oleh siswa, yaitu novel Dunia
Samin karya Soesilo Toer. Kedua siswa diberi tugas untuk membaca novel tersebut.
Setelah selesai membaca, guru menerangkan materi tentang isi dan kebahasaan
novel dan nilai-nilai perjuangan yang terkandung dalam novel.
Pada langkah selanjutnya, siswa akan mengeksplorasi lebih jauh tentang isi
dan kebahasaan, serta nilai-nilai perjuangan dengan cara bertanya jawab kepada
guru. Setelah memahami materi tersebut, siswa diberikan tugas untuk menganalisis
isi dan kebahasaan pada novel Dunia Samin serta nilai-nilai perjuangan yang dialami
tokoh utama. Evaluasi yang diberikan berupa penilaian sikap, pengetahuan, dan

Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 3, No. 2, Oktober 2020
E-ISSN: 2715-9612 37

keterampilan. Penilaian sikap menggunakan observasi. Penilaian pengetahuan


menggunakan tes tulis uraian. Penilaian keterampilan menggunakan praktik unjuk
kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, A. H. (2012). Aspek Moral dalam Novel Kereta Api Terakhir Karya Pandir
Kelana dan Implementasi Pengajarannya di SMA. Skripsi. Universitas
Tidar.
Endraswara, S. (2003). Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model, Teori,
dan Aplikasi. Yogyakarta: Medpress.
Faruk. (1999). Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurgiyantoro, B. (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Ibrahim, R & Syaodih, N. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Ismawati, E. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta:
Yuma Pustaka.
Joyomartono, M. (1990). Jiwa, Semangat, dan Nilai-Nilai Perjuangan Bangsa
Indonesia. Semarang: IKIP Semarang Press.
Mahayana, M.S. (2015). Kitab Kritik sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Margono, A. (2015). Perjuangan Kesetaraan Gender Tokoh Wanita pada Novel-
Novel Karya Abidah El Khalieqy. Jurnal Seloka. Vol. 4. No 1. Universitas
Negeri Semarang. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka/article/view/6850
Ratna, N.K. (2013). Paradigma Sosiologi Sastra. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Ratna, N.K. (2015). Teori, Metode, dan Tenik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sabarudun, L.O. (2016). Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel 2 Karya Donny
Dhirgantoro. Jurnal Humanika Vol. 1. No 16. Universitas Halu Oleo.
Sanusi, A. (2015) Sistem Nilai: Alternatif Wajah-wajah Pendidikan. Bandung:
Nuansa Cendikia.
Sephia, K. (2017). Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel Penjaga Mata
Air karya Hidayat Banjar : Analisis Sosiologi Sastra. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara.
Sudaryanto. (2018). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata
Dharma University Press.
Sudjiman, P. (1991). Memahami Cerita Rekaan. Bandung: Pustaka Jaya.
Sugiono. (2009). Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N.S. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suyanti. (2016) Implementasi Nilai-nilai Perjuangan Diponegoro dalam
Pembelajaran IPS di SD Diponegoro. Jurnal Premiere Educandum Vol. 6.
No. 1. IKIP PGRI Madiun.

Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel Dunia Samin Karya Soesilo Toer: Tinjauan
Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Materi Ajar Pembelajaran Sastra di SMA
Arifin
38

Takwim, S.A. (2014). Nilai-Nilai Perjuangan Hidup dalam Novel Kembang Turi
Karya Budi Sardjono. Skripsi. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Sumenep.

Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 3, No. 2, Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai