Anda di halaman 1dari 5

BAHASTRA

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


ISSN: 2550-0848; ISSN Online : 2614-2988
Vol. 4, No. 1, September 2019

ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK PADA ANTOLOGI CERPEN CATATAN HATI DI


SETIAP DOAKU KARYA ASMA NADIA DAN KAWAN-KAWAN SEBAGAI BAHAN
PENBELAJARAN SISWA KELAS XI MA AL-MA’TUQ

Fitriyani ¹, David Setiadi², Tanti Agustiani³


1. PBSI Universitas Muhammadiyah Sukabumi
2. PBSI Universitas Muhammadiyah Sukabumi
3. PBSI Universitas Muhammadiyah Sukabumi
fitriyani902@ummi.ac.id; idaites10@gmail.com ; agustianitanti@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan analisis unsur ekstrinsik


yang terkandung dalam antologi cerpen Catatan Hati di Setiap Doaku karya
Asma Nadia dan kawan-kawan, dan menggunakan hasil analisis unsur
ekstrinsik pada cerpen yang berjudul “Bila Tukang Tidur Berdoa”, “Bukan
Karena Allah Tak Sayang”, dan “Doa-doa Mami” untuk dijadikan bahan
pembelajaran sastra di kelas XI MA Al-Matuq Sukabumi. Penelitian ini focus
pada menganalisis nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen yakni nilai
religi dan nilai moral dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Berdasarkan hasil analisis nilai religi pada ketiga cerpen tersebut adalah
menampilkan sebuah kekuatan dan keajaiban dari sebuah doa. Doa yang
selalu dipanjatkan harus diiringin dengan keyakinan yang kuat kepada Allah.
Sedangkan hasil analisis nilai moral pada ketiga cerpen tersebut adalah
menampilkan prilaku sabar, Menghadapi cobaan yang diberikan oleh Allah.
Hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan pembelajaran di kelas XI Ma Al-
Ma’tuq . Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cerpen “Nila
Tukang Tidur Berdoa” (Taufan E. Prast), “Bukan Karena Allah Tak Sayang”
(Nanik Susanti), dan “Doa-doa Mami” (Asma Nadia) merupakan cerpen yang
menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik, terbukti dari hasil analisis
peserta didik banyak yang mendapat nilai di atas KKM. Selain itu ketiga
cerpen tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar. Sehingga
ketiga cerpen tersebut dapat dijadikan bahan pembelajaran khsusunya materi
cerpen pada peserta didik di kelas XI.
Kata Kunci: Cerpen, unsur ekstrinsik, nilai religi, nilai moral, pembelajaran
sastra, bahan pembelajaran

Abstract. This study aims to explain the analysis of the extrinsic elements
contained in the anthology of the short story Heart Notes in Every Prayer by
Asma Nadia and friends, and use the results of the analysis of extrinsic
elements in the short story entitled "If Sleepers Pray", "Not Because God
Doesn't Love" , and "Mami Prayers" to be used as literary learning material
in class XI MA Al-Matuq Sukabumi. This study focuses on analyzing the
values contained in the short story of religious values and moral values by
using descriptive qualitative methods. Based on the analysis of religious
values in the three short stories is to show a strength and magic of a prayer.
Prayers that are always offered must be accompanied by a strong belief in
God. While the results of the analysis of moral values in the three short
stories are displaying patient behavior, Facing trials given by God. The
results of this study serve as learning material in class XI Ma Al-Ma'tuq.
Based on the results of the study it can be concluded that the short story
"Tilapan Sleeping Prayers" (Taufan E. Prast), "Not Because God Isn't
Darling" (Nanik Susanti), and "Mami Prayers" (Asma Nadia) are interesting
and easy to understand short stories by students, as evidenced by the results
of the analysis of many students who scored above the KKM. Besides these
three short stories are in accordance with the principles of the selection of
teaching materials. So that the three short stories can be used as learning
material especially short story material for students in class XI.
Keywords: Short stories, extrinsic elements, religious values, moral values,
learning literature, learning material
PENDAHULUAN kehidupan dalam lingkungan sosialnya,
Sastra adalah karya tulis atau fenomena kehidupan itu beraneka ragam
karangan yang indah. Menurut pendapat baik yang mengandung aspek sosial,
Al-Ma’ruf (2009: 1) karya sastra budaya, politik, ekonomi, kemanusiaan,
merupakan hasil kreasi sastrawan melalui keagamaan, dan moral. Bagi seorang
kontemplasi dan refleksi setelah sastrawan semua peristiwa yang
menyaksikan berbagai fenomena dialaminya kemudian dikemas dalam

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 87


Fitriyani ¹, David Setiadi², Tanti Agustiani³
Analisis Unsur Ekstrinsik pada Antologi Cerpen Catatan Hati di Setiap Doaku Karya Asma
Nadia dan Kawan-Kawan sebagai Bahan Pembelajaran Siswa Kelas XI MA Al-Ma’tuq
bentuk cerita dan selanjutnya dicari nilai- cerpen antara lain yakni latar belakang
nilai atau hikmah yang terkandung dalam masyarakat, latar belakang pengarang dan
cerita tersebut yang dapat dijadikan nilai-nilai. Dalam penelitian ini penulis
pelajaran hidup. Segala bentuk kreativitas berfokus pada analisis unsur ekstrinsik
dari hasil berpikirnya dituangkan melalui pada nilai religi dan nilai moral.
bahasa. Media utama dalam Nilai religi dalam karya sastra
mengekspresikan berbagai gagasan merupakan nilai yang dapat membantu
pengarang adalah bahasa, sekaligus pembentukan sebuah karakter seseorang
sebagai alat bagi sastrawan sebagai ketika sudah membaca dan kemudain
komunikator untuk menyampaikan memahami apa yang disampaikan lewat
gagasan kepada pembaca. Salah satunya cerita tersebut. Nurgiyantoro (2013)
bisa ditulis dalam bentuk sastra bergenre mengungkapkan bahwa kehadiran unsur
cerpen. permasalahan di sekolah religi kaitannya dengan karya sastra
dalam pembelajaran cerpen yakni masih merupakan keberadaan dari sastra itu
banyak peserta didik yang belum mampu sendiri. Bahkan dikatakan bahwa sastra
mengnalisis unsur pembangun cerpen. tumbuh dari sesuatu yang bersifat religi.
Seperti yang terjadi di MA Al-Ma’tuq Sedangkan nilai moral, Nurgiyantoro
untuk. Berdasarkan permasalahan tersebut (2013: 432) mengungkapkan bahwa nilai
perlu adanya penelitian untuk moral yang disuguhkan dalam karya sastra
menganalisis terhadap karya sastra mengandung hikmah dalam hal ini
sebagai penunjang pembelajaran sastra mengandung artian yang baik. Tetapi
yang tertera di dalam kurikulum yang dalam sebuah cerita tidak selalu
berlaku. Permasalahan yang dibahas yakni diceritakan semua tokohnya bertingkah
bagaimana analisis unsur ekstrinsik pad laku positif, ada juga yang berprilaku
antologi cerpen yang telah dipilih dan negatif atau tidak baik.
apakah hasil analisis tersebut dapat Bahan pembelajaran merupakan
dijadikan sebagai bahan pembelajaran. seperangkat informasi yang harus diserap
Kemudian tujuannya untuk memaparkan oleh peserta didik melalu pembelajaran
analisis tersebut kemudian menggunakan yang menyenangkan. Bahan atau materi
hasil analisis tersebut untuk dijadikan pembalajaran adalah sesuatu yang penting
sebagai bahan pembelajaran di kelas XI. karena merupakan inti dalam proses
Menurut Yunus (2015: 70) cerpen pembelajaran. Suatu pembelajaran
dapat didefinisikan sebagai karangan dikatakan berhasil apabila materi yang
fiktif/fiksi yang berisi sebagian kehidupan disampaikan dapat dikuasai dengan baik
seseorang atau kehidupan yang oleh peserta didik.
diceritakan secara ringkas yang berfokus Dalam memilih bahan pembelajaran
pada satu tokoh. Cerpen adalah karangan yang disampaikan kepada peserta didik
fiksi yang menyajikan sebuah kesan yang tentunya didasarkan pada prinsip-prinisp.
sama sampai akhir cerita secara konsisten. Menurut Depdikbud yang diungkapkan
Cerpen memunculkan sebuah cerita yang Haffaf (2014: 38) ada tiga prinsip kriteria
mengalir agar terciptanya efek tunggal dalam pemilihan bahan ajar, yakni sebagai
pada diri pembacanya. Selain itu, cerpen berikut:
juga merupakan cerita fiksi yang a. Prinsip Relevansi
menampilkan amanat tunggal tentang Relevansi dapat dikatakan sebagai
kisah tunggal. keterkaitan, bahwa bahan pembelajaran
Cerpen sebagai sebuah karya sastra yang diberikan kepada peserta didik harus
yang bergenre prosa terdiri atas dua unsur adanya keterkaitan atau disesuaikan
pembangun. Unsur-unsur dalam sebuah dengan standar kompetensi dan
cerpen ada dua yakni unsur intrinsik dan kompetensi dasar yang tertera di dalam
unsur ekstrinsik. Penelitian ini kurikulum yang berlaku.
menganalisis unsur ekstrinsik cerpen, b. Prinisp Konsistensi
karena sesuai dengan KD yang ada. Konsistensi artinya ketetapan.
Nurgiyantoro (2013:30) mengemukakan Jumlah bahan ajar yang diberikan kepada
bahwa unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur peserta didik harus disesuaikan dengan
yang berada di luar teks sastra itu, tetapi jumlah kompetensi dasar yang harus
secara tidak langsung mempengaruhi dikuasai peserta didik.
bangun atau sistem organisme teks sastra. c. Prinsip Kecukupan
Unsur ekstrinisk yang terdapat di dalam

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 88


Fitriyani ¹, David Setiadi², Tanti Agustiani³
Analisis Unsur Ekstrinsik pada Antologi Cerpen Catatan Hati di Setiap Doaku Karya Asma
Nadia dan Kawan-Kawan sebagai Bahan Pembelajaran Siswa Kelas XI MA Al-Ma’tuq
Bahan yang diberikan hendaknya yang kita minta disetiap doa akan segera
dapat membantu peserta didik untuk terkabulkan. Allah akan mengabulkan
memahami dan menguasai kompetensi diwaktu yang tepat, Allah akan
dasar yang diajarkan. Bahan yang akan memberikan sesuatu yang terbaik dan
diberikan harus cukup yang disesuaikan diutuhkan oleh makhluk-Nya. Belum tentu
dengan waktu pemberian materi. semua yang kita minta lewat doa adalah
Diusahakan tidak terlalu banyak dan tidak yang terbaik untuk kita, maka Allah akan
terlalu sedikit. memberikan yang terbaik untuk kita.
Sesuai dengan judul yang telah Sedangkan nilai moral yang terdapat pada
dipilih maka metode penelitian yang cerpen tersebut mengajarkan bahwa dalam
digunakan adalah metode penelitian keadaan apapun kita harus mensyukuri
kualitatif, karena pada penelitian ini apapun yang diberikan Allah. Ketidak
berfokus pada pengumpulan data-data sempurnaan bukanlah penghambat untuk
yang sesuai untuk dijabarkan atau mewujudkan cita-cita. Rasa tidak percaya
dideskripsikan dalam bentuk penjelasan diri yang akan menghambat sebuah cita-
(narasi) bukan dalam bentuk angka-angka. cita. Dalam kondisi terpuruk kita harus
Yang akan dideskripsikan adalah hasil mampu mengontrol emosi, kita serahkan
analisis peserta didik terhadap antologi semuanya kepada Allah. Karena dibalik
cerpen karya Asma Nadia dan kawan- kekurangan kita Allah sudah menitipkan
kawan dengan judul “Doa-doa Mami” kelebihannya.
(Asma Nadia), “Bukan Karena Allah Tak Ketiga, analisis nilai religi pada
Sayang” (Nanik Susanti), dan “Bila cerpen “Doa-doa Mami” adalah kekuatan
Tukang Tidur Berdoa” (Taufan E. Prast). sebuah doa yang terus dipanjatkan setiap
Penelitian ini diarahkan untuk hari yang dilakukan dengan bersungguh-
memperoleh hasil yang akurat dan sesuai sungguh dan dengan keyakinan kuat.
dari ketiga cerpen tersebut yang akan Apapun cobaan yang Allah berikan
dijadikan objek penelitian. serahkan semuanya kepada Allah, karena
PEMBAHASAN sebaik-baiknya manusia adalah yang
Pada penelitian ini hasil analisis mampu bersabar. Sedangkan nilai moral
akan digunakan sebagai bahan pada cerpen tersebut berhubunagn dengan
pembelajaran khsusunya untuk materi sikap seseorang dalam menghadapi ujian
cerpen di kelas XI. Penelitian ini hidup. Banyak cara untuk tetap mampu
menggunakan tiga cerpen yakni “Bila menjalani cobaan hidup salah satunya
Tukang Tidur Berdoa”, “Bukan Karena dengan tetap bersabar dan memperbanyak
Allah Tak Sayang”, dan “Doa-doa Mami”. berdoa..
Pertama analisis nilai religi pada Nilai hasil analisis peserta didik
cerpen “Bila Tukang tidur Berdoa” yakni terhadap antologi cerpen Catatan Hati di
mengajarkan untuk menjadi manusia yang Setiap Doaku karya Asma Nadia dan
terus berusaha untuk selalu memperbaiki kawan-kawan menunjukkan secara
diri dengan cara bertaubat. Pada cerpen keseluruhan sebanyak 21 peserta didik
tersebut menyangkut hubungan individu dapat menganalisis nilai religi pada ketiga
antara makhluk dengan Allah, memberi cerpen yang telah dipilih. Rata-rata nilai
pelajaran bahwa perpindahan dari salah dari ketiga cerpen yang dianalisis berbeda.
kepada yang benar adalah pertaurangan Pertama cerpen “Bila Tukang Tidur
panjang tetapi sangat indah. Sedangkan Berdoa” rata-rata nilai yang diperoleh
nilai moral pada cerpen tersebut salah satu sebesar 45,2 dengan persentase sebesar
langkah untuk mengajarkan pendidikan 90,4% ketepatan peserta didik dalam
karakter kepada seseorang dalam menganalissi nilai religi. Kemudian
kehidupan. Secara garis besar cerpen cerpen “Bukan Karena Allah Tak Sayang”
tersebut mengajarkan nilai moral untuk memeroleh nilai rata-rata sebesar 48,5%
saling membantu sesama teman. Karena di dan persentase ketepatan peserta didik
dunia ini tidak hidup sendiri , kita akan dalam menganalisis nilai religi sebesar
selalu membutuhkan bantuan dari orang 97,1 %. Terakhir cerpen “Doa-doa Mami”
lain. nilai rata-rata dari hasil peserta didik
Kedua, analisis nilai religi pada menganalisis nilai religi sebesar
cerpen “Bukan Karena Allah Tak Sayang” 45,4%dengan persentase ketepatan
mengangkat nilai religi tentang sebuah menganalisis nilai religi sebesar 90,9%.
doa. Bagaiamana usaha berdoa supaya apa Dengan demikian peserta didik lebih

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 89


Fitriyani ¹, David Setiadi², Tanti Agustiani³
Analisis Unsur Ekstrinsik pada Antologi Cerpen Catatan Hati di Setiap Doaku Karya Asma
Nadia dan Kawan-Kawan sebagai Bahan Pembelajaran Siswa Kelas XI MA Al-Ma’tuq
mudah dan paham dalam menganalisis Pertama, prinsip relevansi yaitu
nilai religi pada cerpen “Bukan Karena adanya kesesuaian antaramateri pokok
Allah Tak Sayang” Karena terbutkti dengan kompetensi dasar yang akan
cerpen tersebut mendapat nilai rata-rata dicapai. Pemilihan bahan pembelajaran
tertinggi dibandingkan cerpen lainnya. yang tepat akan mendukung keberhasilan
Sedangkan nilai hasil analisis nilai pembelajaran yang sesuai dengan standar
moral pada antologi cerpen tersebut kompetensi dan kompetensi dasar. Sama
menujukkan cerpen “Bila Tukang Tidur halnya dengan analisis yang dilakukan
Berdoa” rata-rata nilai yang diperoleh penulis dan peserta didik yang mengacu
sebesar 44 dengan persentase sebesar 80% pada standar kompetensi dan kompetensi
ketepatan peserta didik dalam dasar yang ada di dalam silabus dan RPP
menganalissi nilai religi. Kemudian materi cerpen tentang menganalisis unsur
cerpen “Bukan Karena Allah Tak Sayang” pembangun cerpen yang di dalamnya
memeroleh nilai rata-rata sebesar 44,7 dan terdapat menganalisis unsur ekstrinsik
persentase ketepatan peserta didik dalam cerpen. Mengenai silabus pembelajaran
menganalisis nilai religi sebesar 85,7%. cerpen adanya kesesuaian antara materi
Terakhir cerpen “Doa-doa Mami” nilai pokok yang ada di dalam dengan
rata-rata dari hasil peserta didik kompetensi dasar 3.9 yakni menganalisis
menganalisis nilai religi sebesar 45 unsur-unsur pembangun cerita pendek
dengan persentase ketepatan menganalisis dalam buku kumpulan cerita pendek yang
nilai religi sebesar 90%. di dalamnya terdapat menganalisis unsur
Selanjutnya rekapitulasi nilai untuk ekstrinsik cerpen yakni nilai religi dan
analisis unsur ekstrinsik pada ketiga nilai moral.
cerpen yang dipilih berbeda-beda. Pertama Kedua, prinsip konsistensi bahwa
rekapitulasi nilai analisis unsur ekstrinsik pemilihan bahan pembelajaran yang
pada cerpen “Bila Tukang Tidur Berdoa” sesuai akan mendukung keberhasilan
menunjukkan bahwa lebih banyak peserta dalam pembelajaran. Hal ini tidak terlepas
didik yang mendapat nilai di atas KKM dari salah satu prinsip bahan pembelajaran
yakni sebesar 75. Hanya satu orang yang yakni prinsip konsistensi. Prinsip
mendapat nilai di bawah KKM. konsistensi yakni prinsip yang
Kedua nilai akhir peserta didik menekankan keajegan antara materi pokok
dalam menganalisis unsur ekstrinsik pada dengan standar kompetensi dan
cerpen “Bukan Karena Allah Tak Sayang” kompetensi dasar. Maksudnya adanya
menunjukkan lebih banyak peserta didik kesesuaian (jumlah) antara kompetensi
yang mendapat nilai di atas KKM yakni dan bahan pembelajaran. Banyaknya
sebesar 75. Hanya satu orang yang materi yang diberikan disesuaikan dengan
mendapat nilai di bawah KKM. materi yang ada pada RPP. Adanya
Terakhir nilai akhir peserta didik kesesuaian materi pokok yang
dalam menganalisis unsur ekstrinsik pada disampaikan kepada peserta didik yang
cerpen “Doa-doa Mami” menunjukkan dijadikan sebagai bahan pembelajaran
bahwa secara keseluruhan dari 21 peserta materi yang terdapat dalam kompetensi
didik mendapat nilai di atas KKM yakni dasar. Adapun materi pokok yang
sebesar 75. disampaikan yakni fokus pada nilai religi
Di atas telah dipaparkan nilai hasil dan nilai moral.
analisis peserta didik dari setiap cerpen. Ketiga, prinsip kecukupan yakni
sedagkan nilai hasil analisis peserta didik materi yang disampaikan hendaknya
dari ketiga cerpen tersbeut menunjukkan cukup memadai dalam membantu peserta
bahwa lebih banyak peserta didik yang didik menguasai kompetensi dasar yang
mendapat nilai di atas KKM yakni disampaikan. Dalam hal ini penulis
sebanyak 20 orang dan hanya satu orang menggunakan angket yang digunakan
yang mendapat nilai di bawah KKM. dalam mengnalisis prinsip kecukupan
Hasil analisis ketiga cerpen tersebut terhadap bahan pembelajaran yang akan
akan dijadikan sebagai bahan disampaikan ketika melakukan penelitian
pembalajaran. Menurut Depdikbud yang Angket yang diberikan kepada
diungkapkan Haffaf (2014: 38) ada tiga peserta didik ketika penelitian disesuaikan
prinsip kriteria dalam pemilihan bahan dengan bahan pembelajaran unsur
pembelajaran, yakni sebagai berikut. ekstrinsik cerpen karya Asma Nadia dan
kawan-kawan. Berikut adalah hasil respon

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 90


Fitriyani ¹, David Setiadi², Tanti Agustiani³
Analisis Unsur Ekstrinsik pada Antologi Cerpen Catatan Hati di Setiap Doaku Karya Asma
Nadia dan Kawan-Kawan sebagai Bahan Pembelajaran Siswa Kelas XI MA Al-Ma’tuq
yang diisi sebanyak 21 peserta didik kelas
XI MA Al-Ma’tuq.
SIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas
penulis menyimpulkan bahwa analisis
pada antologi cerpen Catatan Hati di
Setiap Doaku karya Asma Nadia dan
kawan-kawan dapat dijadikan sebagai
bahan pembelajaran pada materi cerpen di
kelas XI. Karena terbukti dari nilai hasil
yang diperoleh peserta didik dalam
menganalisis nilai religi dan nilai moral
pada ketiga cerpen yang dipilih mendapat
secara keseluruhan mendapat nilai yang
baik. Dan rekapitulasi nilai menunjukkan
bahwa lebih banyak peserta didik yang
mendapat nilai di atas KKM yakni
sebanyak 20 orang, dan hanya satu orang
yang mendapat nilai di bawah KKM.
Selain itu adanya kecocokan jika
dihubungan dengan tiga prinsip pemilihan
bahan pembelajaran. Pertama, relevansi
yang berhubungan dengan kesesuaian
antara materi yang disampaikan dengan
KD yang tertera pada silabus. Kedua
prinsip konsistensi bahwa harus adanya
keajegan antara KD dengan materi yang
akan disampaikan. Termasuk banyaknya
materi yang disampaikan. Ketiga prinsip
kecukupan, yakni prinsip yang mengacu
pada cukupnya materi yang akan
disampaikan. Jangan terlalu banyak
ataupun terlalu sedikti.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ma‟ruf, Ali Imron. (2009).
Stilistika: Teori, Metode, dan
Aplikasi Pengkajian Estetika
Bahasa. Solo :Cakrabooks.
Nurgiyantoro, Burhan. (2013).
Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University
Press.
Yunus, Syarifudin. (2015).
Kompetensi Menulis Kreatif. Bogor:
Ghalia Indonesia.

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 91

Anda mungkin juga menyukai