Anda di halaman 1dari 2

Haru Dalam Hujan

Cahaya mengagetkan memotretku dari langit

Dari singgasana tertinggi tempat kaum suci mengintip hiruk pikuk


di bawah sini

Hujan dan tangisan begitu sering sehingga tak lagi ku rasa istimewa

Mereka memiliki magnet tarik menarik untuk menyempurnakan


tahta di antara dua

Hangat dan perlahan, lalu meluncur tanpa ampun

Seisi bumi menangis dalam haru tangisan angkasa

Gungukan tanah basah dengan taburan aneka warna

Tanah menelanmu dengan cepat seolah telah lama memendam


rindu

Seperti sepasang kekasih yang mendapatkan waktu untuk menyatu


Secepat hembusan nafas kau terlihat sangat mesra dan
menikmatinya

Menyuguhkan senyum, membawa berita dalam perut pertiwi adalah


syurga

Seakan kesedihan antri untuk mengisi hari-hariku yang dipandang


selalu ceria

Seolah mereka berlomba mempertaruhkan kata “tolong” yang akan


aku ucapkan

Pulanglah dengan tertawa, dan pahamilah


Dendam atas kelahiran yang mereka tertawakan telah kau balas
tanpa tersisa

Anda mungkin juga menyukai